Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

SOSIALISASI BAHAYA KONSUMSI JAMU RACIKAN


DAN ANALGETIK YANG TIDAK SESUAI DENGAN
ANJURAN DOKTER DI RSUD DR. MOH. SALEH
KOTA PROBOLINGGO

Disusun Oleh :

dr. RISA YOLANDA M Sp. B


NIP. 198407062022032001
NDH : 19

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN XLII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XLII

SOSIALISASI BAHAYA KONSUMSI JAMU RACIKAN DAN


ANALGETIK YANG TIDAK SESUAI DENGAN ANJURAN
DOKTER DI RSUD DR. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

Disusun Oleh :
dr. RISA YOLANDA M Sp. B
NIP. 198407062022032001
NDH : 19

Telah diseminarkan pada Juni 2022

Mengesahkan :

Coach, Mentor,

Dr. Ir. Djony Harijanto M.DM Dr.Imamatus Salamiyah MMKes


Widyaiswara Ahli Pertama Pembina
NIP. 19640815 199803 1 006 NIP. 19770408 200501 2 006

ii
KATA PENGANTAR

Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmadNya sehingga peserta didik dapat menyelesaikan penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini dengan baik. Penyusunan rancangan aktualisasi ini
merupakan syarat kelulusan diklat dasar dan merupakan komponen penilaian
dari pelatihan dasar CPNS Golongan III tahun 2022 menuju tahapan
selanjutnya dalam pengangkatan PNS/ASN.
Rancangan aktualisasi ini menganhkat judul “Sosialisasi Bahaya
Konsumsi Jamu Racikan dan Analgetik Yang Tidak Sesuai Dengan
Anjuran Dokter Di RSUD DR. Moh. Saleh Kota Probolinggo” diharapkan
menjadi salah satu instrumen yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di
RSUD Dr. Moh. Saleh agar menjadi lebih baik ke depannya.
Peserta didik mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur sebagai
penyelenggara, kepada Widyaiswara/Coach yang telah memberikan bimbingan
dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat terkait tentang nilai-nilai dasar
ASN dan khususnya kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XLII tahun 2022
2. Dr. Ir. Djony Harijanto M.DM selaku pembimbing/coach yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan rancangan ini.
3. Dr. Imamatus Salamiyah MMKes, selaku mentor yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan rancangan
ini.
4. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III BPSDM Pemerintah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
5. Seluruh Widyaiswara BPSDM Pemerintah Provinsi Jawa Timur
6. Keluarga dan teman teman sejawat untuk kerja sama, dukungan moral dan
doa yang tidak pernah terputus.

iii
7. Seluruh peserta pelatihan dasar CPNS golongan III kelompok 2 angkatan
XLII atas seluruh kebersamaan dan kekeluargaan dalam melaksanakan
pelatihan dasar.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan aktualisasi
ini.

Peserta didik menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi menyempurnakan laporan ini selanjutnya. Peserta didik berharap
Laporan Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
memberikan sumbangsih yang dapat membawa perubahan dalam institusi yaitu
pada RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo menjadi lebih baik.

Probolinggo , Juni 2022


Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XLII

dr. Risa Yolanda Matulessy, Sp.B

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ....................................................................................... 3
1.3 Manfaat ........................................................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................ 4
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA .............................................................. 5
2.1 Deskripsi Organisasi .................................................................................... 5
2.1.1 Profil Organisasi................................................................................. 5
2.1.2 Sejarah RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo ................................ 5
2.1.3 Visi dan Misi RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo ...................... 6
2.1.3 Struktur Organisasi ............................................................................. 8
2.2 Profil Peserta................................................................................................ 9
2.2.1 Uraian Tugas Jabatan Peserta ............................................................. 9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................... 11
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat........................................................................ 11
3.1.1 Identifikasi Isu.................................................................................... 12
3.1.2 Penetapan Isu ..................................................................................... 15
3.2 Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................... 16
3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................................... 17
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan ............................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 23

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL ........................................... 12


Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG .............................................. 14
Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan .................................................................. 18
Tabel 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan ................................................................... 22

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN merupakan profesi

bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN merupakan suatu

profesi dimana seseorang harus mendedikasikan dirinya sebagai abdi negara dan

menjadi pelayan masyarakat serta mendapat amanat untuk melaksanakan cita-cita

bangsa dan mewujudkan tujuan negara.

Sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 10 tentang

fungsi ASN bahwa seorang pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan

publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Selain itu pada pasal

12 menyebutkan bahwa pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan

pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional

melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari

intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Maka

dari itu diperlukan adanya manajemen ASN supaya menghasilkan pegawai ASN

yang profesional melalui Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) ataupun

masa percobaan.

Dokter sebagai ASN memiliki tugas pokok yaitu memberikan pelayanan

kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta

1
2

membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan

kepada masyarakat (Kepmenpan, 2003).

RSUD Dr. Mohamad Saleh adalah rumah sakit umum daerah milik

Pemerintah dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah

Kota Probolinggo, Jawa Timur. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang

kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta

ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu RSUD Dr. Mohamad

Saleh juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Probolinggo dan sekitarnya

yang melayani semua golongan masyarakat, semua agama dan semua tingkat

sosio ekonomi yang mengutamakan pelayanan kesehatan untuk mencapai visi dan

misinya.

Dalam kurun waktu 1 tahun belakangan ini kasus kunjungan kebocoran

lambung meningkat, sekitar 30 kasus selama 2021 yang dimana sebanyak 22

kasus kebocoran lambung diakibatkan oleh konsumsi jamu racikan dan analgetik

atau obat penahan nyeri yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Di tahun 2022

mulai bulan Januari sampai April sudah tercatat hampir 10 pasien kasus

kebocoran lambung yang dimana kebanyakan dating dalam kondisi yang kritis

yang mengakibatkan angka mortalitas untuk kasus lambung bocor di RSUD Moh

Saleh cukup tinggi. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan apakah masyarakat

Kota Probolinggo sudah tahu bahaya konsumsi jamu racikan dan analgetik yang

tidak sesuai dengan anjuran dokter. Melalui evaluasi di rawat jalan menunjukkan

masih kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai bahaya dari

konsumsi jamu racikan dan pemakaian analgetik yang tidak sesuai dengan

petunjuk dokter.
3

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan Umum

Memahami serta dapat menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam

peran dan kedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat probolinggo mengenai bahaya


konsumsi jamu racikan dan analgetik yang tidak sesuai dengan anjuran
dokter.
2. Melakukan edukasi dalam bentuk fisik berupa poster, brosur atau leaflet
dan digital dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai
bahaya konsumsi jamu racikan dan analgetik yang tidak sesuai dengan
anjuran dokter.
3. Membuat kuisioner untuk sasaran edukai sebagai bahan evaluasi tingkat
pemahaman sasaran edukasi mengenai topik yang disampaikan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang akan didapat dalam kegiatan aktualisasi ini yakni sebagai
berikut :
1. Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu memberikan gambaran terkait
isu yang terjadi di lingkup instansi serta mampu memberikan alternatif solusi
permasalahan tersebut,
2. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS

dalam NKRI saat melaksanakan tugas dan fungsi di satuan kerja masing-

masing,

3. Mampu memberikan kontribusi pada satuan kerja untuk membawa perubahan

ke arah yang lebih baik,

4. Terciptanya komunikasi yang baik dengan mentor maupun coach,

5. Terbentuknya koordinasi dan kerjasama yang baik antar unit kerja yang

terkait
4

1.4 Ruang Lingkup

Kegiatan habituasi dan pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan dari tanggal

13 Juni 2022 – 16 Juli 2022 di RSUD Dr. Moh Saleh. Kegiatan ini nantinya akan

dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN berupa nilai-nilai BerAKHLAK

Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi ini ada beberapa hal yang akan

penulis batasi sebagai ruang lingkup aktualisasi, diantaranya adalah pelaksanaan

rancangan aktualisasi dilakukan di KSM Bedah dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Identifikasi isu yang ada di lingkungan kerja,

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik selaku

mentor dan coach,

3. Pengumpulan data-data yang diperlukan,

4. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait (Instalasi Rawat Inap

Bedah.dan Instansi Rawat Jalan), PKRS

5. Membuat lieflit, poster, brosur mencetak atau mendistribusikan ke media

sosial rumah sakit

6. Evaluasi hasil sosialisasi

7. Menyusun laporan aktualisasi


BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi

2.1.1 Sejarah RSUD Dr. Moh Saleh

Berawal dari balai pengobatan yang berfungsi memberikan pelayanan


pengobatan pada masyarakat yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada masa
penjajahan. Rumah sakit ini pada awal perkembangan beroperasi tanpa nama.
Dokter pertama yang bekerja di Rumah Sakit tersebut adalah Dr. Sardadi dan Dr.
Pfyter (dari Swiss). Pada awal masa kemerdekaan Rumah Sakit di bawah
pimpinan Dokter Raden Mohamad Saleh dengan lokasi di Jalan Panjaitan No. 65
Probolinggo. Pada tahun 1960-an berubah nama menjadi Rumah Sakit Kotja
Probolinggo.
Selanjutnya pada tahun 1985 berubah nama lagi menjadi RSUD Dr. Mohamad
Saleh Kotamadya Probolinggo dan berstatus Rumah Sakit Kelas C yang
menempati lahan seluas 9.982 m2. Pada saat terjadi perubahan peraturan tentang
pembagian daerah administrasi maka selanjutnya namanya berubah menjadi
RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo.
Seiring dengan perkembangan fasilitas pelayanan yang ada maka sejak
tahun 2009 RSUD telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B non pendidikan
berdasar surat Keputusan dari Menteri Kesehatan RI : 001/Menkes/SK/I/2009
tanggal 6 Januari 2009, dan saat ini menempati lahan seluas 11.752.142 m2.
Dengan peningkatan kelas ini diharapkan RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota
Probolinggo menjadi yang terdepan di wilayah Kota Probolinggo dan sekitarnya
dalam pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2020 RSUD Dokter Mohamad Saleh Kota Probolinggo telah
memperpanjang Izin Operasional Rumah Sakit Kelas B dengan Nomor :
03.23/4/01/VII/2020 sampai dengan tanggal 17 Juli 2025. RSUD Dokter
Mohamad Saleh Kota Probolinggo ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.0107/MENKES/507/2020 tentang

5
6

Penetapan RSUD Dokter Mohamad Saleh Kota Probolinggo sebagai Rumah Sakit
Pendidikan.

2.1.3 Visi dan Misi RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo

Terwujudnya Rumah Sakit yang Berintegritas dalam Pelayanan dan

Pendidikan sedangkan Misinya adalah:

1. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan


pasien sesuai dengan standar akreditasi
2. Menyelenggarakan Pendidikan, pelatihan, dan penelitian
Kesehatan yang bermutu untuk menunjang dan
mengembangkan pelayanan Rumah Sakit
3. Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit yang Profesional dan
memiliki etika

2.1.4 Sarana dan Prasarana

1. Instalasi Gawat Darurat

2. Instalasi Rawat Inap

Jumlah Tempat Tidur (TT) total 212 TT


Kelas VIP : 22TT
Ruang Utama : 2TT
Kelas 1 : 28TT
Kelas 2 : 21TT
Kelas 3 : 64TT
Ruang ICU : 10TT
Ruang ICCU : 7TT
Ruang NICU : 6TT
Ruang HCU : 15TT
Ruang Isolasi : 37TT

3. Instalasi Kamar Operasi


7

4. Instalasi RAWAT JALAN, ada beberapa pelayanan yang disediakan


oleh RSUD M Saleh diantaranya:

a. Pelayanan Medik Umum :Pelayanan Klinik Umum - Pelayanan


Klinik Gigi
b. Pelayanan Medik Spesialis :Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam -
Pelayanan Spesialis Anak - Pelayanan Spesialis Bedah Umum -
Pelayanan Spesialis Kebidanan dan Kandungan - Pelayanan
Spesialis Mata - Pelayanan Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-
Bedah Kepala Leher (THT-KL) - Pelayanan Spesialis Saraf -
Pelayanan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah - Pelayanan
Spesialis Kulit dan Kelamin - Pelayanan Spesialis Kedokteran Jiwa
- Pelayanan Spesialis Paru - Pelayanan Spesialis Orthopedi dan
Traumatologi - Pelayanan Spesialis Urologi - Pelayanan Spesialis
Gigi dan Mulut - Pelayanan Spesialis Anastesi - Pelayanan Spesialis
Rehabilitasi Medik
c. Dan pelayanan penunjang medis seperti : Pelayanan Spesialis
Radiologi - Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik - Pelayanan
Laboratorium Patologi Anatomi - Pelayanan Gizi Klinik
2.1.6 Struktur Organisasi

KOTA PROBOLINGGO.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH
KOTA/WALI
KOTA
RSUD dr. MOHAMAD SALEH

DEWAN
DIREKTUR
PENGAWAS

SATUAN
KELOMPOK KOMITE RUMAH
PENGAWAS
STAF MEDIS SAKIT
INTERN

WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR


INSTALASI/ INSTALASI/
PELAYANAN UMUM DAN
UNIT UNIT
KESEHATAN KEUANGAN

BIDANG BIDANG
PELAYANAN BIDANG
PELAYANAN BAGIAN BAGIAN LITBANG,
PELAYANAN BAGIAN UMUM
MEDIK DAN KEPERAWATAN KEUANGAN SDM DAN DIKLAT
PENUNJANG NONMEDIK
DAN KEBIDANAN
MEDIK

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo

8
9

2.2 Profil Peserta

2.2.1 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No

139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter, dokter adalah

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.

Tugas pokok Dokter, adalah memberikan pelayanan kesehatan ada sarana

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta

masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

Rincian kegiatan Dokter pertama adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;

2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;

3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;

4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;

5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederahana;

6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;

7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan

(P3K) tingkat sederhana;

8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;

9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;

10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;

11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;


10

12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;

13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;

14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;

15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;

16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;

17. Melakukan pelayanan imunisasi;

18. Melakukan pelayanan gizi;

19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;

20. Melakukan penyuluhan medik;

21. Membuat catatan Medik rawat jalan;

22. Membuat catatan Medik rawat inap;

23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;

24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;

25. Menguji kesehatan individu;

26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;

27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;

28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;

29. Menjadi saksi ahli;

30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;

31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;

32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;

33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;

34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;

35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.


11

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu yang Diangkat

Unit Kerja

KSM Bedah RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo

Jabatan

Dokter Spesialis Bedah Ahli Pertama.

Pekerjaan dan Uraian Tugas

Berdasarkan Tugas Pokok Fungsi Jabatan, yang menjadi tanggung jawab

peserta dalam menjalankan tugasnya sebagai Dokter Spesialis Bedah Ahli

Pertama RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, yaitu:

1. Dokter spesialis bedah yang bekerja purna waktu yang melakukan

pelayanan medik di unit pelayanan RSUD Dr. Moh Saleh Kota

Probolinggo

2. Melakukan tindakan pembedahan dan asuhan medik perioperatif pada

pasien;

3. Bertanggung jawab atas jawaban di bidang keilmuannya atas konsultasi

yang dilakukan oleh sejawat dari bidang yang lain;

4. Bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis pasien dan juga

terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta ketepatan waktu

pengisian dari rekam medis;


12

3.1.1 Identifikasi Isu

1. Kunjungan pasien ke Unit gawat darurat dengan causa Kebocoran

Lambung akibat konsumsi jamu racikan dan analgetik meningkat

2. Tingginya angka kematian pasien dengan diagnosa kebocoran lambung

meningkat

3. Kurangnya edukasi mengenai bahaya konsumsi jamu racikan dan obat

nyeri yang tidak sesuai dengan anjuran dokter

4. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kegawatdaruratan

dibidang bedah

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah

mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat

dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya

menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan),

P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Nilai

AKPL ini didapat dari hasil diskusi dengan mentor dan dapat dilihat pada tabel

3.1.
13

Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL


No Isu A K P L Total
1. Kurangnya pemahaman pasien 4 5 4 5 18
mengenai bahaya konsumsi jamu
racikan dan obat nyeri yang tidak
sesuai dengan anjuran dokter
2. Kunjungan pasien ke Unit gawat 3 4 4 4 15
darurat dengan causa Kebocoran
Lambung akibat konsumsi jamu
racikan dan analgetikmeningkat
3. Tingginya angka kematian pasien 3 3 3 4 13
dengan diagnosa kebocoran lambung
meningkat
4. Rendahnya tingkat pengetahuan 3 3 4 4 14
masyarakat mengenai
kegawatdaruratan dibidang bedah

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:

Aktual :

1: Pernah benar-benar terjadi

2: Benar-benar sering terjadi

3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran

5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan

1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4: Menyangkut hajat hidup orang banyak

5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak


14

Problematik

1: Masalah sederhana

2: Masalah kurang kompleks

3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi

4: Masalah kompleks

5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan

1: Masuk akal

2: Realistis

3: Cukup masuk akal dan realistis

4: Masuk akal dan realistis

5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan

masalahnya

Tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U

(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

No Isu U S G Total

1 Kurangnya pemahaman pasien mengenai bahaya 5 5 5 15


konsumsi jamu racikan dan analgetikyang tidak
sesuai dengan anjuran dokter
2 Kunjungan pasien ke Unit gawat darurat dengan 5 5 4 14
causa Kebocoran Lambung akibat konsumsi
jamu racikan dan analgetikmeningkat
3 Tingginya angka kematian pasien dengan 5 4 4 13
diagnosa kebocoran lambung meningkat
4 Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat 5 4 4 13
mengenai kegawatdaruratan dibidang bedah
15

Urgency :

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting

4 : Penting

5 : Sangat penting

Seriousness :

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius

4 : Akibat yang ditimbulkan serius

5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth :

1 : Tidak berkembang

2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4 : Berkembang

5 : Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG tersebut, maka

kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :

“Kurangnya pemahaman mengenai bahaya konsumsi jamu racikan

dan analgetikyang tidak sesuai dengan anjuran dokter”


16

3.1.2 Penetapan Isu

Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik

AKPL dan USG serta hasil koordinasi dan rekomendasi dari mentor, maka dapat

diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu Kurangnya

pemahaman pasien mengenai bahaya konsumsi jamu racikan dan analgetik yang

tidak sesuai dengan anjuran dokter” Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan

analisis dampak jika hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-

hal berikut ini:

1. Angka kejadian bocor lambung akibat konsumsi jamu racikan dan

penggunaan analgetik yang tidak sesuai anjuran dokter akan terus

meningkat

2. Angka kematian dan komplikasi yang timbul akibat bocor lambung akan

tetap tinggi

3. Jamu racikan yang tidak memiliki ijin BPOM tetap beredar bebas di

masyarakat

3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah

gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan membuat media tertulis

Kurangnya edukasi mengenai bahaya konsumsi jamu racikan dan analgetikyang

tidak sesuai dengan anjuran dokter.

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian

kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Berikut

adalah rangkaian kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar.


17

1. Melakukan konsultasi dengan Kabid Pelayanan Medik yang bertindak

sebagai mentor.

2. Melakukan diskusi dengan Pembimbing terkait isu rancangan aktualisasi

yang dibuat.

3. Mencari Data jumlah pasien yang terdiagnosa bocor lambung dan literasi

untuk bahan edukasi.

4. Mencari literasi tentang media yang akan digunakan untuk edukasi

5. Membuat bahan edukasi dalam bentuk PPT atau Leaflet

6. Mencetaknya dalam bentuk fisik seperti poster dan brosur

7. Melakukan sosialisasi dan kolaborasi dengan tim rawat jalan, rawat inap,

Dokter Muda dan PKRS untuk terlibat dalam penyampaian edukasi

8. Melakukan evaluasi dengan memberikan quisioner kepada sasaran edukasi

9. Melaporkan hasil evaluasi yang telah dijalankan kepada pasien, tim dan

tenaga medis yang terkait

10. Menyusun laporan Aktualisasi

3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Nama : dr. Risa Yolanda Matulessy, Sp.B

Unit Kerja : OUBK RSUD Dr. Moh Saleh Kota Probolinggo

Identifikasi isu :

1. Kunjungan pasien ke Unit gawat darurat dengan causa Kebocoran

Lambung akibat konsumsi jamu racikan dan analgetik meningkat

2. Tingginya angka kematian pasien dengan diagnosa kebocoran lambung

meningkat
18

3. Kurangnya edukasi mengenai bahaya konsumsi jamu racikan dan obat

nyeri yang tidak sesuai dengan anjuran dokter

4. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kegawatdaruratan

dibidang bedah

Isu yang diangkat : Kurangnya pemahaman pasien mengenai bahaya

konsumsi jamu racikan dan analgetikyang tidak sesuai

dengan anjuran dokter

Gagasan pemecahan isu : Sosialisasi bahaya konsumsi jamu racikan dan

analgetik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter


19

Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan

Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Misi Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil
Mata Pelatihan Organisasi Organisasi
1. Melakukan konsultasi 1. Menghubungi dan - Terjalinnya Kolaboratif Mewujudkan tata kelola Rumah Akuntabel
dengan Kepala Bidang menemui mentor komunikasi dengan ( bekerja sama, Sakit yang Profesional dan (bertanggung
Pelayanan Medik 2. Memaparkan mentor Memberikan memiliki etika jawab, kinerja
RSUD dr. Moh Saleh permasalahan yang - Mendapatkan saran kesempatan pada tinggi)
yang bertindak sebagai akan dibahas untuk dan persetujuan pihak lain untuk
mentor. kegiatan aktualisasi dari mentor berkontribusi,, Sinergi (bekerja
3. Meminta saran, Menggerakkan sama)
masukan, dan pemanfaatan)
persetujuan dari mentor Profesional (bisa
Harmonis bekerja sama
(Membangun dengan atasan)
lingkungan kerja sama
yang kondusif)
2. Melakukan diskusi 1. Menghubungi - Mendapat masukan Kolaboratif Mewujudkan tatakelola Rumah Akuntabel
dengan Pembimbing Pembimbing untuk dan saran ( bekerja sama, Sakit yang Profesional dan (Bertanggung
terkait isu rancangan menentukan waktu dan mengenai Memberikan memiliki etika. Dengan jawab, kinerja
aktualisasi yang dibuat. tempat konsultasi. rancangan kesempatan pada dilakukannya kegiatan ini tinggi)
2. Memaparkan akrualisasi pihak lain untuk diharapkan mampu meningkatkan
permasalahan yang - Terbentuknya berkontribusi,, capaian visi dan misi dari RSUD Sinergi (bekerja
akan dibahas untuk jadwal kegiatan Menggerakkan Dr. Moh Saleh Probolinggo. sama)
kegiatan aktualisasi. aktualisasi pemanfaatan)
3. Meminta saran, Profesional (bisa
masukan, dan Harmonis bekerja sama
persetujuan mengenai (Membangun pembimbing)
kegiatan yang akan lingkungan kerja sama
dilaksanakan. yang kondusif)
3. Mengumpulkan data 1. Mengumpulkan data - Mendapatkan data- Akuntabilitas Mewujudkan mutu pelayanan Profesional
dan literasi yang jumlah pasien bocor data yang ( jujur, bertanggung kesehatan dan keselamatan (kompeten)
dibutuhkan untuk lambung di kamar dibutuhkan jawab, tidak pasien sesuai dengan standar
20

bahan edukasi operasi yang masih menyalahgunakan akreditasi Sinergi (bekerja


dalam perawatan jabatan) sama, solutif)
2. Mendokumentasikan Mewujudkan tata kelola Rumah
foto-foto durante Kompeten Sakit yang Profesional dan Transparan
operasi sebagai bahan (Meningkatkan memiliki etika (transparansi
untuk edukasi kualitas diri, dalam pemberian
3. Mencari literatur Melaksanakan tugas data)
terbaru mengenai topik dengan kualitas
yang akan diangkat terbaik)

Kolaboratif
( bekerja sama,
Memberikan
kesempatan pada
pihak lain untuk
berkontribusi,,
Menggerakkan
pemanfaatan
4 Membuat bahan 1. Merangkum literasi yang - Memperoleh bahan Akuntabilitas Mewujudkan mutu pelayanan Akuntabel
edukasi dalam bentuk sudah diperoleh dan edukasi dalam ( jujur, bertanggung kesehatan dan keselamatan pasien (Bertanggung
PPT dan leaflet menterjemahkan bahasanya bentuk PPT dan jawab, tidak sesuai dengan standart akreditasi jawab, kinerja
kedalam bahasa umum yang Leaflet menyalahgunakan tinggi)
mudah dimengerti jabatan) Menyelenggarakan Pendidikan,
pelatihan, dan penelitian Kesehatan Profesional
Kompeten yang bermutu untuk menunjang (kompeten,
(Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan integritas)
kualitas diri, Rumah Sakit
Melaksanakan tugas Sinergi (bekerja
dengan kualitas sama)
terbaik)

Berorientasi pada
pelayanan
(Memahami dan
21

memenuhi kebutuhan
masyarakat,Melakukan
perbaikan tiasa henti)
5. Mencari literasi 1. Melakukan konsultasi - Memperoleh Kolaboratif Menyelenggarakan Pendidikan, Akuntabel
tentang media yang dan konfirmasi refrensi atau teori ( bekerja sama, pelatihan, dan penelitian Kesehatan (Bertanggung
akan digunakan untuk mengenai literatur yang relevan Memberikan yang bermutu untuk menunjang jawab, kinerja
edukasi yang digunakan - Tersedianya materi kesempatan pada dan mengembangkan pelayanan tinggi)
bersama mentor rancangan yang pihak lain untuk Rumah Sakit
2. Menentukan sumber dapat dijadikan berkontribusi,, Profesional
refrensi yang dasar dalam Menggerakkan (kompeten,
digunakan membuat media pemanfaatan) integritas)
edukasi tertulis
Harmonis Sinergi (bekerja
(Membangun sama)
lingkungan kerja sama
yang kondusif

Adaptif
(Cepat menyesuaikan
diri, berinovasi,
proaktif)
6. Mencetaknya dalam 1. Menentukan jumlah - Sasaran edukasi Berorientasi pada Menyelenggarakan Pendidikan, Professional
bentuk fisik seperti target ruaangan dan sasaran dapat terjangkau pelayanan pelatihan, dan penelitian Kesehatan (kompeten)
poster dan brosur sosialisali semua (Memahami dan yang bermutu untuk menunjang
2.Menghitung estimasi memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pelayanan Akuntabel
biaya masyarakat,Melakukan Rumah Sakit (Bertanggung
perbaikan tiasa henti) jawab)

7. Melakukan Sosialiasi 1. Melakukan sosialisasi - Membuat media Akuntabilitas Menyelenggarakan Pendidikan, Professional
dan kolaborasi dengan dengan atasan edukasi tertulis ( jujur, bertanggung pelatihan, dan penelitian Kesehatan (kompeten)
tim rawat jalan dan 2. Melakukan sosialisasi Kartu Post-op jawab, tidak yang bermutu untuk menunjang
rawar inap, Dokter dengan tim kerja terkait - Foto fokumentasi menyalahgunakan dan mengembangkan pelayanan Akuntabel
Muda dan PKRS untuk kegiatan jabatan) Rumah Sakit (Bertanggung
terlibat dalam jawab)
22

penyampaian edukasi. Kompeten


(Meningkatkan
kualitas diri,
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik)

Kolaboratif
( bekerja sama,
Memberikan
kesempatan pada
pihak lain untuk
berkontribusi,,
Menggerakkan
pemanfaatan

Berorientasi pada
pelayanan
(Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat,Melakukan
perbaikan tiasa henti)
8. Melakukan evaluasi 1. Membagikan quisioner - Mendapat gambaran Berorientasi pada Menyelenggarakan Pendidikan, Akuntabel
dengan memberikan unutk menilai tingkat tingkat pemahaman pelayanan pelatihan, dan penelitian Kesehatan (bertanggung
quisioner kepada pemahaman sasaran edukasi sasaran edukasi (Memahami dan yang bermutu untuk menunjang jawab, kinerja
sasaran edukasi mengenai isu yang memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pelayanan tinggi)
diangkat masyarakat,Melakukan Rumah Sakit
perbaikan tiasa henti) Profesional
(kompeten)

Inovatif
(Melaksanakan
ide baru)
23

9. Melaporkan hasil 1. Melaporkan kepada - Penyempurnaan Akuntabilitas Menyelenggarakan Pendidikan, Akuntabel


evaluasi yang telah atasan dan menerima media edukasi ( jujur, bertanggung pelatihan, dan penelitian Kesehatan (bertanggung
dijalankan kepada masukan serta revisi tertulis paska revisi jawab, tidak yang bermutu untuk menunjang jawab, kinerja
pasien, tim dan tenaga menyalahgunakan dan mengembangkan pelayanan tinggi)
medis yang terkait 2. Melaporkan kepada tim - Foto Dokumentasi jabatan) Rumah Sakit
terkait dan menerima kegiatan Profesional
masukan serta revisi (kompeten)

Inovatif
(Melaksanakan
ide baru)

10. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan data dan 1. Terkumpulnya data Akuntabilitas Menyelenggarakan Pendidikan, Akuntabel
kegiatan aktualisasi bukti pendukung laporan dan bukti ( jujur, bertanggung pelatihan, dan penelitian Kesehatan (Bertanggung
pendukung laporan jawab, tidak yang bermutu untuk menunjang jawab)
2. Melakukan konsultasi 2. Terealisasinya menyalahgunakan dan mengembangkan pelayanan
dengan mentor laporan kegiatan jabatan) Rumah Sakit Transparan
mengenai hasil aktualisasi (Melaporkan apa
aktualisasi adanya sesuai
kejadian
3. Menyusun laporan sebenarnya)
secara sistematis
Profesional
4. Mencetak laporan (Melakukan
kegiatan konsultasi)
24

3.4 Jadwal Rencana Kegiatan

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan

No. Kegiatan
Juni Juli
1 2 3 4 5 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dengan Kabid Pelayanan Medik yang bertindak
1.
sebagai mentor
Melakukan diskusi dengan Pembimbing terkait isu rancangan
2.
aktualisasi yang dibuat.
Mencari Data jumlah pasien yang terdiagnosa bocor lambung dan
3.
literasi untuk bahan edukasi
4. Mencari literasi tentang media yang akan digunakan untuk edukasi

5. Membuat bahan edukasi dalam bentuk PPT atau Leaflet

Mencetaknya dalam bentuk fisik seperti poster dan brosur


6.
Melakukan sosialisasi dan kolaborasi dengan tim rawat jalan, rawat
7. inap, Dokter Muda dan PKRS untuk terlibat dalam penyampaian
edukasi
8. Melakukan evaluasi dengan memberikan quisioner kepada sasaran
edukasi
Melaporkan hasil evaluasi yang telah dijalankan kepada pasien, tim
9. dan tenaga medis yang terkait
10. Menyusun laporan Aktualisasi
25

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretariat Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara


Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. BerAkhlak: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Ne
26

Anda mungkin juga menyukai