Di susun Oleh :
drg. Galuida Winarta Tito Ivonna
No Presensi : 15 /LATSAR /Golongan IIIb / Angkatan VII / 2021
NIP 199109272020122006
i
BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI
Pada Hari ini Jumat Tanggal Dua Puluh Empat Bulan September Tahun Dua Ribu
Dua Puluh Satu telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan
Dasar CPNS Golongan Tiga Angkatan Tujuh Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:
Nama : drg. Galuida Winarta Tito Ivonna
NIP : 199109272020122006
No. Presensi : 15
Jabatan : Calon Ahli Pertama – Dokter Gigi
Instansi : UPT Puskemas Piyungan, Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul
Mentor : dr. Seta Nurhayati Mularum, M.Sc
Coach : Thantowi Jauhari, S.AP.,M.PA
Judul Laporan : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil Sebagai Dokter Gigi Dalam Upaya Optimalisasi
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Teledentistry Di
UPT Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul.
Yogyakarta, 24 September 2021
Mentor, Peserta,
dr. Seta Nurhayati Mularum, M.Sc drg. Galuida Winarta Tito Ivonna
Penguji
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi yang berjudul “Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Dokter Gigi Dalam Upaya Optimalisasi
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Pelayanan Teledentistry Di UPT Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul”
yang di implementasikan sudah dikonsultasi dan disetujui oleh Coach.
Coach Peserta
iii
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI DOKTER GIGI
DALAM UPAYA OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DENGAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN
TELEDENTISTRY DI UPT PUSKESMAS PIYUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANTUL
Disusun oleh :
drg. Galuida Winarta Tito Ivonna
199109272020122006
ABSTRAK
Laporan Aktualisasi dengan judul Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Dokter Gigi Dalam Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Teledentistry Di UPT Puskesmas
Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul ini berisi tentang kegiatan aktualisasi dan
habituasi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPT
Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dengan menerapkan nilai-nilai dasar
profesi PNS.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : (1)
Mencari referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry. (2) Pembuatan draft standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan. (3) Pengesahan
standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan, (4)
Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan, dan (5) Evaluasi
pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan.
Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan selama tahapan habituasi mulai tanggal 15 Agustus
2021 sampai tanggal 18 September 2021. Seluruh rangkaian kegiatan yang dirancang telah
berhasil dilaksanakan dengan tingkat capaian sebesar 100%. Nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA),
selalu diterapkan selama proses habituasi.
Penulis memberikan inovasi pelayanan teledentistry di UPTD Puskesmas Piyungan
Kabupaten Bantul agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat tetap optimal dimasa pandemi
COVID-19. Selain itu juga dengan adanya standar operasional prosedur maka pelayanan
teledentistry yang akan dikembangkan kedepannya memiliki dasar yang jelas serta alur
pelayanan yang tepat. Hasil kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini dilaporkan dalam bentuk
sebuah laporan pelaksanaan aktualisasi dan di presentasikan di hadapan mentor, coach, dan
penguji.
iv
KATA PENGANTAR
v
drg. Galuida Winarta Tito Ivonna
NIP. 199109272020122006
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..……… i
BERITA ACARA EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………….………………………….......... iii
ABSTRAK ………………………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR…………………………..………………………………….…….. viii
DAFTAR ISTILAH…………………..…………………………………………..……… ix
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………..……… 1
A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI…………………………….. 1
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI ORGANISASI ……………………………. 1
C. STRUKTUR ORGANISASI ……………………………………………………. 3
D. TUGAS DAN FUNGSI……………………………………………….…………. 4
E. KONDISI GEOGRAFIS ……………………………………………..…………. 7
1. LETAK ORGANISASI …………………………………………………. 7
2. SARANA PRASARANA ……………………………………………….. 12
3. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ………………………………….. 14
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Letak Desa berdasar Garis Bujur dan Garis Lintang ……………………… 8
Tabel 2. Luas Desa di Kapanewon Piyungan ………….…………………………… 8
Tabel 3. Jumlah Padukuhan dan RT di Kapanewon Piyungan …………………….. 9
Tabel 4. Distribusi Penduduk Tahun 2020…………………………………………. 10
Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kapanewon
Piyungan tahun 2020………………………………………………………………… 11
Tabel 6. Sarana dan Prasarana Ruang Pelayanan Gigi ……………………………… 12
Tabel 7. Sumber Daya Manusia UPT Puskesmas Piyungan Bantul ………………… 14
Tabel 8. Pengelompokan Isu ………….……………………………………………… 19
Tabel 9. Penetapan Isu dengan metode USG ……………………………………...…. 22
Tabel 10. Daftar Referensi Teledentistry …………………………………………… 34
Tabel 11. Daftar Jenis Teledentistry Yang Akan Digunakan ………………………… 40
Tabel 12. Log Daftar Saran ………….……………………………………………..… 49
Tabel 13. Rencana aksi nilai-nilai dasar ASN ………………………………..……… 79
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 22. Kegiatan distribusi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada
petugas ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan… 62
Gambar 23. Membuat instrument pengukuran evaluasi………………………………... 68
Gambar 24. Rangkuman hasil evaluasi petugas terhadap standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry ……………………………………………………….…….. 69
x
DAFTAR ISTILAH
COVID-19 : penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona
virus 2 (SARS-CoV-2).
Aerosol : suspensi partikel padat ataupun cair pada medium gas yang berukuran
0,001-100 μm dan disebut infeksius apabila mengandung patogen.
Droplets : partikel yang berat dan tidak dapat berpindah lebih jauh dari 1,5 m dan
berukuran >10 μm
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera, dan
berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-
Bhineka Tungkal Ika.
b. Misi Pemerintah Kabupaten Bantul
1. Penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang, efektif, efisien,
bersih, akuntable dan menghadirkan pelayanan publik prima
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul, berkarakter dan berbudaya
istimewa
3. Pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan
investasi berorientasi pada pertumbuhan ekonomi inklusif
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, isfrastruktur dan pengelolaan resiko
bencana
5. Penanggulangan masalah kesejahteraansosial secara terpadu dan pencapaian
Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak, ramah perempuan dan difabel
c. Nilai Organisasi Pemerintah Kabupaten Bantul
SATRIYA:
1. Selaras artinya : dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2. Akal Budi Luhur – Jatidiri artinya: keluhuran jatidiri seseorang
merupakan pengejawantahan perikemanusiaannya.
3. Teladan – Keteladanan artinya: dapat dijadikan anutan/ sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya.
4. Rela Melayani artinya: Memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat.
5. Inovatif artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke
arah kemajuan individu dan kelompok.
6. Yakin dan Percaya Diri artinya: dalam menjalankan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
7. Ahli – Profesional artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi
pada pekerjaannya.
2
2. Struktur Organisasi
3
C. TUGAS DAN FUNGSI
1. Organisasi
Dinas kesehatan bantul merupakan perangkat daerah unsur pelaksana urusan
pemerintahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati
melalui sekretaris daerah. Dinas kesehatan di pimpin oleh kepala dinas. Dinas
kesehatan mempunyai fungsi membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembamtuam bidang kesehatan. untuk
melaksanakan fungsi tersebut, dinas kesehatan kabupaten bantul mempunyai tugas
pokok sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat Kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat Kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)) serta
sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan
fungsinya
2. Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, dalam melaksanakan tugasnya puskesmas memiliki
fungsi:
a. Penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
1) Menyusun perencanaankegiatan berdasarkan hasil analisa masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan Kesehatan
4
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sector lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya kesehatan
6) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia puskesmas
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8) Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangjan factor biologis,
psikologis, social, budaya, dan spiritual
9) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan
10) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan darah kabupaten/kota, melaksanakan kewaspadaan dini,
dan respon penanggulangan penyakit
11) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
12) Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya
b. Penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan factor
biologis, psikologi, social, dan budaya dengan membina hubungan
dokter-pasien yang erat dan setara
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan uoaya
promotif dan preventif
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpsat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada keslompok dan masyarakat
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
kerja.
5
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan Kesehatan
8) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia puskesmas
9) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
system rujukan
10) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan
3. Pegawai
Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 141 Tahun 2003 tentang Jabatan
Fungsional Dokter Gigi, uraian tugas dokter gigi ahli pertama adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat
pertama
b. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialis rawat jalan tingkat
pertama
c. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana oleh
Dokter Gigi umum
d. Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialis kompleks tingkat I
e. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana
f. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I
g. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
h. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
i. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I
j. Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
k. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epideniologi penyakit
gigi dan mulut
l. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
6
m. Membuat cacatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
n. Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap
o. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
p. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
q. Menguji Kesehatan
r. Melakukan visum et repertum
s. Menjadi saksi ahli
D. KONDISI GEOGRAFIS
1. Letak Organisasi
Kapanewon Piyungan merupakan satu dari 17 kecamatan di wilayah
Kabupaten Bantul yang terletak di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakara, dengan luas
wilayah seluruhnya 32,554 Km2 dan merupakan 6,38% dari seluruh luas wilayah
Kabupaten Bantul.
Kontur geografis meliputi dataran rendah pada bagian tengah, perbukitan
pada bagian timur, dengan bentang alam relatif membujur dari timur ke barat. Tata
guna lahan yaitu Pekarangan 36,16 %, Sawah 33,19 %, Tegalan 14,90 % dan Tanah
Hutan 3,35 %. Disamping itu Kapanewon Piyungan tergolong wilayah yang rawan
bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir lahar dingin, angin puting
beliung.
Kabupaten Bantul beriklim Tropis yang mempunyai dua musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan, dengan temperatur rata-rata 22 o C – 36o C. Secara
administratif Kapanewon Piyungan terdiri atas 3 Desa, yang terdiri dari 60 dusun dan
340 RT. Pusat tata pemerintahan terletak diantara Desa Srimartani dengan Desa
Srimulyo, sedangkan desa yang paling jauh adalah Desa Sitimulyo dengan jarak
sekitar 10 Km dari Ibukota Kapanewon, wilayahnya merupakan perbukitan yang
berbatasan dengan Kapanewon Banguntapan dan Kapanewon Pleret.
7
Tabel 1. Letak Desa berdasar Garis Bujur dan Garis Lintang
8
Tabel 3. Jumlah Padukuhan dan RT di Kapanewon Piyungan
DESA PEDUKUHAN RT
SITIMULYO 21 111
SRIMULYO 22 119
SRIMARTANI 17 110
JUMLAH 60 340
9
Tabel 4. Distribusi Penduduk Tahun 2020
10
Perbandingan Jumlah Penduduk laki - laki dan
Perempuan di Kapanewon Piyungan Tahun 2020
9,100
9,000
8,900
8,800
8,700
8,600
8,500
8,400
8,300
8,200
8,100
SITIMULYO SRIMULYO SRIMARTANI
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kapanewon
Piyungan tahun 2020
KELOMPOK UMUR LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
0-4 1.795 1.741 3.536
5-9 2.067 1.985 4.052
10 - 14 2.129 1.932 4.061
15 - 19 1.947 1.928 3.875
20 - 24 1.845 1.805 3.650
25 - 29 1.749 1.773 3.522
30 - 34 1.811 1.945 3.756
35 - 39 2.154 2.116 4.270
40 - 44 2.105 1.992 4.097
45 - 49 1.836 1.934 3.770
50 - 54 1.829 1.888 3.717
55 - 59 1.441 1.434 2.875
60 - 64 1.227 1.239 2.466
65 - 69 747 830 1.577
70 - 74 479 644 1.123
75+ 880 1.106 1.986
11
Jumlah Penduduk berdasar Umur di
Kapanewon Piyungan Tahun 2020
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2. Sarana Prasarana
Sarana persarana yang ada di ruang pelayanan gigi UPT Puskesmas Piyungan Bantul
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
4. JARINGAN KOMUNIKASI
a. Komputer/Notebook 1
b. Jaringan Internet 5
c. Printer 1
OBAT-OBATAN
a. Obat essential 3
b. Obat emergency 3
14
6 Dr. Budyawati 197501062006042013 P PNS Dokter Umum
7 dr. Rizkina Lukitasari 198508282019022001 P PNS Dokter Umum
8 dr. Kiki Fatma Wijaya 199307122019022001 P PNS Dokter Umum
9 Sri Hartini,A.Md.Keb. 196311101985112002 P PNS Bidan
Sukes Wahyu
10
Widayati,A.Md.Keb. 196704121987032008 P PNS Bidan
Lucia Ngadi
11
Winaryati,A.Md.Keb. 196807181991012001 P PNS Bidan
Sri Sulastri Ning
12
Rahayu, A.Md.Keb. 196904251988122001 P PNS Bidan
Ida Rumawat
13
Astuti,S.Si.T 197305021992032002 P PNS Bidan
Ary Dwi Astuti,
14
A.Md.Keb. 197803192006042017 P PNS Bidan
Yanti Sulastri,
15
A.Md.Keb. 198104212019052006 P PNS Bidan
Estri Hastuti,
16
A.Md.Keb. 198704062017042003 P PNS Bidan
17 Rusdiana, A.Md.Keb. 198501172017042001 P PNS Bidan
18 Suratmi, A. Md. Kep. 196802171989032009 P PNS Perawat
19 Tri Wuriastuti,S.ST. 197305031995032004 P PNS Perawat
Runa
20
Armada,S.Kep.Ns. 198407072009031008 L PNS Perawat
Lintiringsih Khristiana
21
Dewi, S.Kep 198207152005012003 P PNS Perawat
Sri Sumiarti, A. Md.
22
Kep. 198102122010012009 P PNS Perawat
23 Sri Ratnani, A.Md.Kep 198511172011012004 P PNS Perawat
Octavia Wanda
24
Arlyningtyas,A.Md.Kp 198910132011012000 P PNS Perawat
Rini Nur
25
Widiastuti,A.Md.Kep. 197902062014062005 P PNS Perawat
Damayanti
26
Nugrahita,A.Md.Kep. 198902042019022002 P PNS Perawat
Indah Laily
27
Fadlilah,A.Md. 199311172019022002 P PNS Perawat
28 Triyani Muji Astuti 196309261986032006 P PNS Perawat gigi
29 Sudaryono 196705201987031004 L PNS Perawat gigi
Nurlia
30
Wijayanti,S.Farm.Apt. 198410042010012015 P PNS Apoteker
Ayu Anisa Asisten
31
Fitri,A.Md.Farm. 199405132019022001 P PNS Apoteker
Ahli Teknologi
32 Laboratorium
Tri Winarsih Hisyam 197008211991032004 P PNS Medik
Tri Indah Aprilia, Promosi
33
SKM 198504142010012019 P PNS Kesehatan
15
Basuki
34
Rahmat,Amd.Fis. 197306012006041009 P PNS Fisioterapis
Dessy Purnomo
35
Sari,A.Md.Fis 199112192019022003 P PNS Fisioterapis
Perekam Medis
36 Tommy Diangga dan Informasi
Putra, A. Md. 198806212010011001 L PNS Kesehatan
37 Supardi 19650130198703003 L PNS Staf
Wahyu Eko
38
Prihastutiningsih 197405311995032002 P PNS Staf
Nur Rohmawati,
39
S.Tr.Gz. 198803312010012010 P PNS Nutrisionis
Siska Trisnaning
40
Yuanawanti,S.ST 198703242019022001 P PNS Sanitarian
41 Nur Cholifah,S.Tr.KL. 199411192019022001 P PNS Sanitarian
Rizki
42
Jatiningsih,A.Md.KG. 199201252019022001 P PNS Perawat gigi
drg. Galuida Winarta
43
Tito Ivonna 199109272020122000 P CPNS Dokter Gigi
Perekam Medis
44 Agung Kurniawan, dan Informasi
A.Md 199106072020121000 L CPNS Kesehatan
Lilik Ernawati, Amd.
45
Ft 199204242020122020 P CPNS Fisioterapis
Dr. Dentiko Wasis
46
Aulia - L KONTRAK Dokter Umum
Ambun Sadputri,
47
S.Si.Apt. - P KONTRAK Apoteker
Ahli Teknologi
48 Laboratorium
Ayuningtyas, AMAK. - P KONTRAK Medik
49 Lestari, A.Md.Kep. - P KONTRAK Perawat
Reny Puspitassari,
50
A.Md.Kep. - P KONTRAK Perawat
51 Andi Anggoro W.P. - L KONTRAK Perawat
52 Susana - P KONTRAK Staf
Asisten
53
Aditya Kurniawan - L KONTRAK Apoteker
Promosi
54
Zenita Avisena - P KONTRAK Kesehatan
55 Ayun Sasmita - P KONTRAK Nutrisionis
56 Fitriyaningsih - P KONTRAK Staf
Tenaga
57
Ekowati - P KONTRAK penunjang
Tenaga
58
Juminem - P KONTRAK penunjang
Tenaga
59
Poniran - L KONTRAK penunjang
60 Ngatgiyana - L KONTRAK Juru Mudi
16
Tenaga
61
CH. Kusuma Wardani - P PHL penunjang
Tenaga
62
Sri Wahyuni - P PHL penunjang
Tenaga
63
Sumargono - L PHL penunjang
Tenaga
64
Heny Wahyuni - P PHL penunjang
Tenaga
65
Heni Widayati - P PHL penunjang
Tenaga
66
Novita Candra - P PHL penunjang
Tenaga
67
Nurmiyati - P PHL penunjang
68 Nisa Sabrina - P PHL Bidan
69 Tri Wulandari - P PHL Bidan
70 Annis Irawati - P PHL Bidan
dr. Masita Luthfi
71
Velayaty Pamuji - P PHL Dokter Umum
Tenaga
72
Nur Fian Sadewo - P PHL penunjang
Tenaga
73
Pipit Nur Cholifah - P PHL penunjang
74 Maulana L
75 Zaki Abdus Salam L
17
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
18
Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin terbatasnya pelayanan yang dapat dilakukan
oleh ruang pelayanan gigi.
Teledentistry adalah layanan alternatif yang menggabungkan bidang kedokteran
gigi dengan teknologi dan telekomunikasi yang melibatkan pertukaran informasi klinis
dan gambar jarak jauh untuk konsultasi gigi dan perencanaan perawatan. Teledentistry
memiliki kemampuan untuk meningkatkan akses kesehatan gigi dan mulut, dan
menurunkan biayanya serta berpotensi untuk menghilangkan kesenjangan/pemerataan
dalam perawatan kesehatan mulut antara masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Teledentistry juga dapat dimanfaatkan untuk edukasi dan penyuluhan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut (Clark, 2000;
Jampani, dkk, 2000). Namun hingga kini belum ada alur pelayanan yang jelas untuk
melangkah menuju penerapan teledentistry di Puskesmas Piyungan.
Berdasarkan penemuan masalah yang ada di UPT Puskesmas Piyungan saat ini
terdapat berbagai permasalahan di antaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Pengelompokan Isu
Kondisi Saat ini Kondisi yang Diharapkan Pengelompokkan Isu
Pasien enggan
Masyarakat tidak perlu Pelayanan Publik
memeriksakan kesehatan
enggan mengonsultasikan
gigi dan mulutnya karena kesehatan gigi dan mulut
khawatir terpapar COVID- selama era pandemi
19 selama pelayanan. COVID-19
Pembatasan pelayanan
Masyarakat tetap Pelayanan Publik
kesehatan gigi dan mulut mendapatkan pelayanan
selama pandemi karena kesehatan gigi dan mulut
tingginya risiko tindakan dengan optimal selama
pandemi COVID-19
Belum adanya standar Adanya kejelasan alur Pelayanan Publik
operasional prosedur pelayanan teledentistry
pelayanan teledentistry selama era pandemi
selama era pandemi
Dari isu yang ada pada tabel di atas dapat diambil kesimpulan:
19
Jumlah Kunjungan BP Gigi
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Semester Akhir 2019 Semester Awal 2020 Semester Akhir 2020 Semester Awal 2021
Pasien
20
selama PPKM darurat yang salah satunya menganjurkan untuk memberikan
pelayanan kepada pasien melalui teledentistry . Namun belum adanya alur
pelayanan yang jelas untuk melangkah menuju penerapan teledentistry di
Puskesmas Piyungan menyebabkan hal ini masih terkendala.
2. PENETAPAN ISU
Dari berbagai isu yang penulis dapatkan tersebut, penulis menetapkan isu
dengan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) yaitu salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
USG merupakan sebuah akronim dari Urgency, Seriousnes, Growth. Penjelasan
dari ketiga aspek tersebut adalah:
a) Urgency (U) yaitu dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut untuk diselesaikan. Hal ini bermaksud seberapa mendesaknya isu tersebut
jika dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa besar time pressure yang
ada dalam pemecahan masalah penyebab isu tersebut.
b) Seriousness (S) yaitu dengan melihat dampak masalah terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap sistem atau tidak. Hal ini bermaksud seberapa serius isu tersebut
perlu dibahas dikaitkan dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut dan yang ditimbulkan jika masalah tidak dipecahkan. Masalah yang jika
tidak dipecahkan dapat menimbulkan suatu problem lain, bersifat lebih serius
dibandingkan dengan masalah lain yang berdiri sendiri.
c) Growth (G) yaitu apakah masalah tersebut berkembang dengan pesat atau tidak. Hal
ini bermaksud bahwa peluang isu dapat berkembang, dikaitkan dengan
kemungkinan masalah penyebab isu semakin kronis jika tidak ditanggulangi.
Dari penjelasan masing–masing aspek USG, maka isu-isu di Puskesmas
Piyungan Bantul dipetakan dengan metode USG sebagai berikut :
21
Tabel 9. Penetapan Isu dengan metode USG
Pemilihan Isu
No. Identifikasi Isu
U S G Total Isu Terpilih Ranking
Keterangan:
U = Urgent 5 = Sangat Tinggi
S = Seriousness 4 = Tinggi
G = Growth 3 = Sedang
2 = Rendah
1 = Sangat Rendah
22
dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen
sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat
diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas masalah. Berikut
analisis pohon masalah yang diperoleh:
Dampak
Isu / Masalah
Solusi
23
4. PENETAPAN JUDUL DAN ANALISIS
Berdasarkan hasil dari analisis isu dengan menggunakan teknik USG tersebut
diatas, maka didapatkan judul pada rancangan aktualisasi ini, yaitu “Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Dokter Gigi Dalam Upaya
Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Pelayanan Teledentistry Di UPT Puskesmas Piyungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul”.
Berdasarkan analisis isu menggunakan Problem Tree Analysis, maka dapat
diketahui apabila isu tersebut tidak segera ditangani dapat menimbulkan dampak antara
lain tidak adanya kejelasan alur pelayanan teledentistry selama era pandemi yang
berujung pada tidak optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Piyungan selama pandemi COVID-19.
5. GAGASAN PEMECAHAN
Gagasan untuk pemecahan isu diatas adalah dengan penyusunan standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry sebagai cara alternatif metode pelayanan gigi dan mulut
secara jarak jauh baik digunakan untuk keperluan screening, konsultasi, maupun
monitoring. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menyusun rencana kegiatan
sebagai upaya mengatasi isu kontemporer yang muncul. Kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mencari referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai sistem
teledentistry.
Adapun sub kegiatannya adalah:
a. Mempelajari jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang kedokteran gigi
b. Mempelajari prinsip etika dan hukum dalam teledentistry
24
b. Merancang alur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
25
B. PROSES AKTUALISASI
1. AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 1
26
Solusi Mencari referensi teledentistry dari berbagai sumber dan
wilayah diluar Kabupaten Bantul
Daftar lampiran Dokumen mengenai jenis dan manfaat teledentistry diberbagai
bidang kedokteran gigi
Dokumen tentang prinsip etika dan hukum dalam teledentistry
Daftar referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry
Foto kegiatan pencarian referensi dan acuan
Penjelasan keterkaitan / Sub kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan :
Manajemen ASN
Dalam kegiatan menghimpun informasi mengenai referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry
harus dilakukan secara benar dan tidak menyesatkan agar didapatkan referensi yang kebenarannya
dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini juga merupakan cerminan dari pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional.
Pelayanan Publik
Referensi dan acuan yang didapatkan digunakan untuk mendapatkan prosedur pelayanan yang jelas
dalam penyusunan SOP teledentistry sehingga pelayanan masyarakat dapat berjalan optimal.
Selain itu, harus dapat menentukan jenis teledentistry diberbagai bidang kedokteran gigi yang
bersifat cost effective namun tetap menjaga kesopanan dan keramahan petugas dalam penerapan
teledentistry.
Whole Of Government
Kegiatan menghimpun referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry memerlukan kerjasama
yang baik antar berbagai pihak agar didapatkan hasil yang akurat, SOP yang didapatkan pun harus
terintegrasi dengan regulasi hukum pemerintah.
Sub Kegiatan
a. Mempelajari jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang kedokteran gigi
Akuntabilitas
Kejelasan Target :
Dalam mencari referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry harus memperhatikan
sumber referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu dengan mempelajari
jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang kedokteran gigi maka akan didapatkan SOP
yang jelas dalam penerapannya.
27
Nasionalisme
Kerakyatan :
Dalam menentukan jenis teledentistry yang akan digunakan harus berdasarkan prinsip
kerakyatan agar pelayanan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Kebijaksanaan :
Senantiasa bersikap bijak dalam memilah referensi, acuan, maupun pedoman yang dapat
diterapkan di UPT Puskesmas Piyungan sesuai dengan kebutuhan dan fasilitas yang tersedia.
Etika publik
Membuat keputusan berdasarkan keahlian :
Selalu membuat keputusan berdasarkan keahlian dalam menentukan jenis teledentistry yang
akan digunakan. Selain itu sebagai ASN yang baik harus selalu menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerjasama dalam menghimpun referensi.
Komitmen mutu
Inovasi :
Menghimpun informasi mengenai jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang kedokteran
gigi yang dapat memberikan inovasi dalam pelayanan. Selain itu, dalam menghimpun referensi
dan acuan mengenai sistem teledentistry harus efektif dan efisien.
Anti korupsi
Bertanggungjawab :
Dalam mencari referensi dan acuan yang berlaku harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab
dan cara yang benar. Semua dokumen mengenai jenis dan manfaat teledentistry diberbagai
bidang kedokteran gigi harus dapat dipertanggungjawabkan.
b. Mempelajari prinsip etika dan hukum dalam teledentistry.
Akuntabilitas
Keseimbangan :
Dalam menghimpun informasi harus terdapat keseimbangan antara prinsip etika dan regulasi
hukum sehingga didapatkan SOP teledentistry yang benar secara hukum dan etika.
Nasionalisme
28
Keadilan :
Acuan yang didapatkan dalam penyusunan SOP teledentistry harus bermanfaat bagi tiap lapisan
masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan.
Etika publik
Menghargai komunikasi :
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dalam menghimpun referensi dan
senantiasa menerapkan prinsip etika dan regulasi hukum dalam penyusunan SOP teledentistry.
Komitmen mutu
Pelayan publik yang beretika :
Dengan didapatkannya acuan mengenai prinsip etika publik dan regulasi hukum yang tepat
maka akan membangun mindset pelayan publik yang beretika dan tunduk hukum.
Anti korupsi
Adil :
Dengan acuan yang tepat maka akan didapatkan SOP teledentistry yang dapat diterapkan bagi
seluruh lapisan masyarakat dan tetap dalam koridor regulasi hukum yang berlaku.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Mencari referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry merupakan kontribusi dalam usaha
pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi berorientasi
pada pertumbuhan ekonomi inklusif agar terwujud masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis,
sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Mencari referensi dan acuan mengenai sistem teledentistry merupakan cerminan dari salah satu
nilai budaya kerja Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu Inovatif yang artinya selalu melakukan
pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu dan kelompok.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam melakukan kegiatan ini
Teledentistry merupakan bidang yang relatif baru yang menggabungkan teknologi telekomunikasi
dan perawatan gigi sehingga didapatkan sedikit kesulitan dalam pencarian referensi yang akurat
mengenai regulasi hukum yang berlaku dalam penerapannya. Namun hal ini tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan regulasi yang lebih baik dalam penerapan teledentistry.
29
Yogyakarta, 21 Agustus 2021
Disetujui Oleh :
Mentor
30
CATATAN HASIL KEGIATAN 1
Sub Kegiatan:
1.1 Mempelajari jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang kedokteran gigi.
Bukti Fisik : 1. Dokumen mengenai jenis dan manfaat teledentistry diberbagai bidang
kedokteran gigi
2. Foto kegiatan
Bukti Fisik : 1. Dokumen mengenai prinsip etika dan hukum dalam teledentistry
2. Foto kegiatan
32
Gambar 10. Dokumen mengenai prinsip etika dan hukum dalam teledentistry
NO. REFERENSI
1. Astoeti, Tri Erri dan Sari, Armelia. 2020. Teledentistry. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti.
2. Buku Panduan Dokter Gigi dalam Era New Normal. 2020. Pengurus Besar Persatuan
Dokter Gigi Indonesia.
4. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis
dan Praktik Kedokteran Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) di Indonesia
6. Pratiwi, Ryan Sara dan Wadrianto, Glori. 2020. Layanan Teledentistry Gratis untuk
Kesehatan Gigi. Kompas Lifestyle
34
2. AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 2
35
difasilitas kesehatan.
Hambatan Konsep teledentistry masih begitu baru sehingga butuh
beberapa penyesuaian dalam pelayanan.
Solusi Memodifikasi alur pelayanan agar lebih efektif dan efisien
menggunakan konsep teledentistry.
Daftar lampiran 1. Daftar jenis teledentistry yang akan digunakan.
2. Draft alur pelayanan teledentistry.
3. Foto kegiatan penentuan jenis teledentistry dan merancang
alur pelayanan.
Penjelasan keterkaitan / Sub kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan :
Manajemen ASN
Dalam pembuatan draft standar operasional pelayanan teledentistry diperlukan komunikasi,
konsultasi dan kerjasama yang baik antar berbagai sektor. Hal ini juga mencerminkan ASN yang
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi. Selain itu dalam
kegiatan penyusunan juga harus bebas dari intervensi politik.
Pelayanan Publik
Dengan tersusunnya standar operasional pelayanan maka ada kejelasan alur pelayanan dan peran
petugas dalam memberi pelayanan dan memberi arahan kepada pasien sehingga tercapai pelayanan
yang optimal. Selain itu dalam penerapannya diberbagai bidang kedokteran gigi harus bersifat cost
effective.
Whole Of Government
Dalam pembuatan draft standar operasional pelayanan teledentistry harus dilakukan koordinasi
yang baik dengan beberapa sektor pelayanan publik dalam internal maupun eksternal
puskesmas. Hal ini juga dapat menghilangkan sekat sectoral agar terciptanya koordinasi yang
baik.
Sub Kegiatan
a. Menentukan jenis teledentistry yang akan diterapkan di UPT Puskesmas Piyungan sesuai
dengan sumber daya
Akuntabilitas
Kejelasan Target :
Dengan menentukan jenis teledentistry yang akan digunakan maka akan didapatkan SOP yang
36
jelas dalam penerapannya dan tepat guna dalam aplikasi disetiap bidang pelayanan kedokteran
gigi.
Nasionalisme
Kerakyatan :
Dalam menentukan jenis teledentistry yang akan digunakan harus berdasarkan prinsip
kerakyatan yang berarti harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era pandemic dan mudah
dijangkau.
Etika publik
Membuat keputusan berdasarkan keahlian :
Membuat keputusan berdasarkan keahlian dalam menentukan jenis teledentistry yang akan
digunakan dan tidak menyalahi koridor regulasi hukum yang berlaku merupakan cerminan ASN
yang beretika.
Komitmen mutu
Inovasi :
Menentukan jenis teledentistry yang dapat memberikan inovasi dalam pelayanan di era
pandemik sehingga modifikasi yang dilakukan dapat mempermudah masyarakat dalam
mengakses pelayanan.
Anti korupsi
Sederhana :
Jenis teledentistry yang akan diterapkan harus cukup sederhana agar dapat dijangkau oleh
berbagai kalangan masyarakat tanpa membedakan sosial ekonomi setiap pasien dapat dilayani
dengan baik.
37
Nasionalisme
Kerjasama :
Membutuhkan kerjasama antar petugas pelayan publik untuk merancang alur pelayanan
teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan sehingga dapat diterapkan dengan baik.
Etika publik
Disiplin :
Dalam merancang alur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan harus dilakukan
dengan penuh disiplin dan integritas tinggi sebagai cerminan ASN yang professional.
Komitmen mutu
Efektif :
Dalam merancang alur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan harus cukup
efektif, tidak berbelit-belit dan berorientasi mutu sehingga memudahkan masyarakat dalam
menjangkau akses pelayanan.
Anti korupsi
Sederhana :
Senantiasa disiplin dalam pengerjaan pembuatan SOP teledentistry agar selesai tepat waktu.
Selain itu alur pelayanan yang akan diterapkan harus cukup sederhana agar dapat dipahami oleh
masyarakat
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Pembuatan draft standar operasional pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
merupakan suatu kontribusi dalam penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang
efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik prima agar terwujudnya
masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Pembuatan draft standar operasional pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
merupakan cerminan dari salah satu nilai budaya kerja Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu Ahli –
Profesional yang berarti mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaannya.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam melakukan kegiatan ini :
Konsep teledentistry masih belum familier bagi petugas pelayanan sehingga diperlukan beberapa
38
modifikasi alur pelayanan agar penerapan teledentistry dapat berjalan dengan efektif dan efisien
namun tetap menerapkan prinsip keserdehanaan agar mudah dijangkau masyarakat.
39
CATATAN HASIL KEGIATAN 2
Sub Kegiatan:
2.1 Menentukan jenis teledentistry yang akan diterapkan di UPT Puskesmas Piyungan sesuai
dengan sumber daya.
Kegiatan : Menentukan bersama berbagai pihak mengenai jenis teledentistry yang akan
diterapkan di UPT Puskesmas Piyungan sesuai dengan sumber daya
2. Foto kegiatan
3. Telemonitor Pemantauan tanda vital dan atau variabel lain pada pasien
pasca melakukan perawatan kesehatan
40
Gambar 12. Menentukan jenis teledentistry yang akan diterapkan di UPT Puskesmas Piyungan
sesuai dengan sumber daya
2. Foto kegiatan
41
ALUR PELAYANAN TELEDENTISTRY
UPT PUSKESMAS PIYUNGAN
PASIEN
PENDAFTARAN
YA APAKAH
TELEDIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN DIAGNOSIS
DAPAT
DITEGAKKAN?
TIDAK
APAKAH YA
MEMBUTUHKAN PENJADWALAN KUNJUNGAN
TINDAKAN?
TIDAK
INSTRUKSI PERAWATAN DAN PENYULUHAN
42
Gambar 14. Merancang alur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
Pelayanan Publik
Dengan disahkannya standar operasional prosedur pelayanan teledentistry maka akan memperjelas
persyaratan pelayanan bagi masyarakat. Hal ini juga mengedepankan kepentingan umum, dan
kemudahan bagi masyarakat.
Whole Of Government
Kegiatan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas
Piyungan mencerminkan sinergitas antara pimpinan dan anak buah serta terbentuknya koordinasi
antar berbagai sektor internal maupun eksternal puskesmas.
45
Sub Kegiatan
a. Menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi.
Akuntabilitas
Profesional :
Menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi merupakan salah
satu bentuk tanggung jawab terhadap program yang akan dilaksanakan dan mencerminkan ASN
yang professional.
Nasionalisme
Kerakyatan :
Kegiatan menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi
merupakan cerminan musyawarah mufakat dan saling menghargai pendapat pihak lain tentang
hasil konsultasi.
Etika publik
Hormat dan Sopan :
Sebagai ASN yang baik maka harus selalu bersikap hormat dan sopan dalam berdiskusi dengan
sejawat maupun atasan dan dapat menerima kritik dan saran dengan baik demi kemajuan
bersama.
Komitmen mutu
Inovasi :
Menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi merupakan suatu
usaha agar kegiatan berjalan efektif dan efisien, serta inovasi aktualisasi yang direncanakan
tercapai dan bermutu..
Anti korupsi
Jujur :
ASN yang baik akan senantiasa bersikap dan berkata jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam diskusi maupun konsultasi tanpa harus menutupi kesalahan-kesalahan yang ada
46
b. Melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
di UPT Puskesmas Piyungan.
Akuntabilitas
Partisipatif :
Dalam melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
harus ada transparansi tanpa ada yang ditutup-tutupi dan bersikap partisipatif dalam segala
proses yang diperlukan.
Nasionalisme
Amanah :
Melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
merupakan bentuk amanah seorang ASN yang baik dalam pertanggungjawaban terhadap
program aktualisasinya hingga tuntas.
Etika publik
Mengutamakan pencapaian hasil :
Dalam melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
ASN harus selalu cermat dan senantiasa mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pelayanan publik yang beretika.
Komitmen mutu
Efektif :
Ketika melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
ASN dituntut untuk bekerja efektif, efisien, dan berorientasi mutu demi didapatkan standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry yang sempurna.
Anti korupsi
Tanggung Jawab :
Melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
merupakan bentuk tanggung jawab terhadap program aktualisasinya hingga tuntas.
47
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
merupakan kontribusi dalam usaha penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang
efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik prima demi terwujudnya
masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
merupakan cerminan dari salah satu nilai budaya kerja Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu Yakin
dan Percaya Diri dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri
bahwa apa yang dilaksanakan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern..
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam melakukan kegiatan ini :
Standar operasional prosedur pelayanan merupakan hal yang wajib ada dalam pelaksanaan setiap
tindakan maupun kegiatan operasional di fasilitas kesehatan. Dengan adanya standar operasional
prosedur pelayanan maka akan didapatkan alur pelayanan yang jelas dan memudahkan bagi petugas
maupun pasien dalam memperolah pelayanan kesehatan.
Yogyakarta, 6 September 2021
Disetujui Oleh :
Mentor
48
CATATAN HASIL KEGIATAN 3
Sub Kegiatan:
5.1 Menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi
Kegiatan : Menampung saran dan kritik yang didapatkan selama diskusi dan konsultasi
2. Foto kegiatan
49
Gambar 16. Konsultasi dengan berbagai pihak
5.1 Melakukan revisi dan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di
UPT Puskesmas Piyungan
2. Foto kegiatan
50
Gambar 17. Melakukan revisi pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
Gambar 18. Pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas
Piyungan
51
Gambar 19. Standar operasional prosedur pelayanan teledentistry yang telah disahkan
52
4. AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 4
Kegiatan / Sub Kegiatan 4:
Kegiatan / Output sub Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
kegiatan kepada petugas ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran
di UPT Puskesmas Piyungan
Sub Kegiatan :
1. Melakukan sosialisasi standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan gigi
dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan.
2. Mendistribusikan standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry kepada petugas ruang pelayanan gigi dan
petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan.
Output Kegiatan :
1. Terlaksananya sosialisasi standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan gigi
dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan.
2. Terdistribusinya standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry kepada petugas ruang pelayanan gigi dan
petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan.
3. Foto kegiatan
Tanggal 7 - 11 September 2021
Tingkat capaian Pelaksanaan kegiatan sosialisasi standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan gigi
dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan telah
dilaksanakan dengan tingkat capaian 100%.
Deskripsi proses 1. Melakukan sosialisasi standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan
gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas
Piyungan.
53
Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry dilakukan dengan sasaran petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas
Piyungan agar didapatkan kejelasan mengenai alur
pelayanan.
2. Mendistribusikan standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan
gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas
Piyungan.
Setelah disahkan maka SOP diduplikasi dan dilegalisir
dengan cap TERKENDALI kemudian dapat didistribusikan
ke tiap bagian pelayanan yang berkaitan.
Hambatan Sosialisasi membutuhkan kerjasama dari berbagai sektor
pelayanan sehingga dibutuhkan jadwal tertentu disela-sela
kegiatan pelayanan kesehatan di era pandemi.
Solusi Melakukan sosialisasi setelah jam pelayanan berakhir agar
tidak mengganggu jalannya pelayanan bagi masyarakat.
Sosialisasi juga harus dilakukan dengan menjaga jarak dan
protokol kesehatan di era pandemi.
Daftar lampiran Foto kegiatan.
Penjelasan keterkaitan / Sub kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan :
Manajemen ASN
Melaksanakan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.
Hal ini juga mencerminkan kemampuan ASN dalam berkomunikasi, konsultasi dan bekerjasama
yang baik. Kegiatan distribusi juga harus bersih dari praktik korupsi..
Pelayanan Publik
Kegiatan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry dapat meningkatkan
pemahaman dan kemampuan petugas pelayanan. Hal ini juga membutuhkan tanggung jawab ASN
agar distribusi dan sosialisasi berjalan dengan baik..
54
Whole Of Government
Agar dapat dilakukan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry dengan baik
maka kerjasama antar sektor sangat diperlukan. Kegiatan ini juga akan membentuk sinergitas antar
berbagai sektor internal maupun eksternal puskesmas. Sedangkan kegiatan distribusi dapat
menghilangkan sekat sektoral.
Sub Kegiatan
Akuntabilitas
Kejelasan :
ASN yang professional harus melakukan sosialisasi dengan sejelas mungkin agar dapat
dipahami dengan baik oleh peserta sosialisasi. Selain itu sosialisasi merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban terhadap program.
Nasionalisme
Saling Menghormati :
Kegiatan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan dilakukan dengan prinsip
saling menghormati dan merupakan salah satu amanah yang wajib dilakukan.
Etika Publik
Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik:
Dalam melakukan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada
petugas ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan harus
senantiasa memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur. Hal ini juga merupakan cerminan
ASN dalam mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.
Komitmen Mutu
Budaya kerja yang berorientasi mutu :
55
Melakukan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan
cerminan dari budaya kerja yang berorientasi mutu. Hal ini juga merupakan bentuk adaptasi
pada tuntutan perubahan.
Anti korupsi
Bertanggungjawab :
Melakukan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban terhadap penerapan program.
Akuntabilitas
Integritas :
Mendistribusikan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan akan membentuk suatu
integritas yang baik antar sektor.
Nasionalisme
Amanah :
Mendistribusikan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan perwujudan
sikap amanah seorang ASN dalam menuntaskan tugasnya dengan baik.
Etika publik
Tanggung jawab :
Kegiatan mendistribusikan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan bentuk
tanggung jawab seorang ASN terhadap tindakan dan kinerja kepada publik.
56
Komitmen mutu
Meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan :
Dengan terdistribusikannya standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada
petugas ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan akan
meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan.
Anti korupsi
Bersih dari praktik korupsi:
Dalam prosesnya, mendistribusikan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry
kepada petugas ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan
harus dilakukan secara jujur. Distribusi juga merupakan suatu bentuk tanggung jawab terhadap
program dan harus bersih dari praktik korupsi.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan
gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan kontribusi dalam usaha
pengembangan sumber daya manusia unggul, berkarakter dan berbudaya istimewa agar
terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas ruang pelayanan
gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan merupakan cerminan dari salah satu
nilai budaya kerja Pemerintah Kabupaten Bantul Rela Melayani yang berarti memberikan
pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam melakukan kegiatan ini :
Sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry melibatkan berbagai sektor
pelayanan sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik dalam pengaturan jadwal sehingga tidak
mengganggu jalannya pelayanan masyarakat dan harus diterapkan dengan tetap menjalankan
protokol kesehatan yang berlaku di era pandemi.
Yogyakarta, 10 September 2021
Disetujui Oleh :
57
Mentor
58
CATATAN HASIL KEGIATAN 4
Sub Kegiatan:
5.1 Melakukan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan
2. Foto kegiatan
59
Gambar 20. Daftar hadir kegiatan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry
60
Gambar 21. Kegiatan sosialisasi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan
61
Gambar 22. Kegiatan distribusi standar operasional prosedur pelayanan teledentistry kepada petugas
ruang pelayanan gigi dan petugas pendaftaran di UPT Puskesmas Piyungan.
62
5. AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 5
Kegiatan / Sub Kegiatan 5:
Kegiatan / Output sub Evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional
kegiatan prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan.
Sub Kegiatan :
1. Membuat instrument pengukuran evaluasi.
2. Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan pendaftaran untuk melihat tingkat
pemahaman petugas setelah sosialisasi standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan.
Output Kegiatan :
1. Terlaksananya evaluasi terkait pemahaman standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan.
2. 1 Lembar evaluasi yang telah diisi.
3. 1 foto kegiatan evaluasi.
Tanggal 13 – 16 September 2021
Tingkat capaian Pelaksanaan kegiatan evaluasi pemahaman petugas terhadap
standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan telah dilaksanakan dengan tingkat
capaian 100%.
Deskripsi proses
1) Membuat instrument pengukuran evaluasi.
Instrumen pengukuran evaluasi dibuat untuk melihat
tingkat pemahaman petugas setelah diadakan sosialisasi
dan distribusi standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan. Penulis
menggunakan media google form agar memudahkan
petugas untuk melakukan evaluasi.
2) Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang
pelayanan gigi dan pendaftaran untuk melihat tingkat
63
pemahaman petugas setelah sosialisasi standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan.
Instrumen pengukuran evaluasi yang telah dibuat
kemudian didistribusikan melalui link ke petugas
pendaftaran dan petugas ruang pelayanan gigi untuk
kemudian diisi sesuai dengan pernyataan untuk mengukur
tingkat pemahaman petugas terhadap standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas
Piyungan.
Hambatan Tidak semua petugas bekerja pada shift yang sama.
Solusi Evaluasi dilakukan menggunakan google form untuk
memudahkan petugas dalam memberikan evaluasi.
Daftar lampiran 1. 1 instrumen pengukuran evaluasi.
2. Rangkuman hasil evaluasi.
3. 1 foto kegiatan.
Penjelasan keterkaitan / Sub kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan :
Manajemen ASN
ASN yang baik senantiasa memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN yang salah satu bentuknya adalah melakukan evaluasi. Hal ini juga mencerminkan
suatu bentuk pelaksanaaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.
Pelayanan Publik
Kegiatan pelaksanaan evaluasi terkait pemahaman standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan dapat menjadi tolak ukur keamanan pelayanan. Hal ini
juga menunjukkan kemampuan dan tanggung jawab ASN yang profesional dalam membuat
instrument pengukuran evaluasi.
Whole Of Government
Pelaksanaan evaluasi terkait pemahaman standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di
UPT Puskesmas Piyungan mencerminkan respon yang terintegrasi dari petugas pelayanan agar
64
terwujud pelayanan yang optimal. Hal ini juga menunjukkan kerjasama antar sektor yang baik demi
perbaikan panduan.
Sub Kegiatan
Akuntabilitas
Ketuntasan :
Membuat instrument pengukuran evaluasi merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban ASN
terhadap pelaksanaan program agar dicapai ketuntasan dan perbaikan yang signifikan.
Nasionalisme
Kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara :
Kegiatan membuat instrument pengukuran evaluasi merupakan cerminan ASN dalam
memberikan segala kontribusi, baik tenaga maupun pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara.
Etika publik
Profesional :
Membuat instrument pengukuran evaluasi merupakan cerminan ASN dalam menjalankan tugas
secara profesional dan netral dan merupakan bentuk mempertanggung jawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik.
Komitmen mutu
Peningkatan mutu berkelanjutan :
Kegiatan membuat instrument pengukuran evaluasi merupakan bentuk peningkatan mutu secara
berkelanjutan dalam mewujudkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Anti korupsi
Bekerja keras :
ASN yang baik akan senantiasa bekerja keras dalam proses pembuatan instrument pengukuran
evaluasi. Hal ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap program.
b. Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan pendaftaran
65
untuk melihat tingkat pemahaman petugas setelah sosialisasi standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan.
Akuntabilitas
Transparansi dalam evaluasi kebijakan publik :
Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan pendaftaran untuk
melihat tingkat pemahaman petugas setelah membaca dan memahami standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan merupakan bentuk transparansi
dalam evaluasi kebijakan publik.
Nasionalisme
Musyawarah mufakat :
Kegiatan memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan pendaftaran
untuk melihat tingkat pengetahuan petugas setelah membaca dan memahami standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan merupakan suatu
bentuk sikap kebijaksanaan, musyawarah mufakat dan menghargai pendapat petugas yang telah
mengisi kuisioner.
Etika publik
Menghargai komunikasi :
Salah satu bentuk dari menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama antar petugas
pelayanan adalah memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan
pendaftaran untuk melihat tingkat pemahaman petugas setelah membaca dan memahami
standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan.
Komitmen mutu
Bentuk budaya kerja yang berorientasi mutu:
Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan pendaftaran untuk
melihat tingkat pemahaman petugas setelah membaca dan memahami standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan merupakan bentuk budaya kerja
yang berorientasi mutu dan suatu upaya untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan.
66
Anti korupsi
Jujur :
Dalam prosesnya, kegiatan memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi
dan pendaftaran untuk melihat tingkat pemahaman petugas setelah membaca dan memahami
standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan harus
dilaksanakan secara jujur terhadap hasil penilaian kuisioner.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan merupakan kontribusi dalam usaha peningkatan kualitas lingkungan hidup,
infrastruktur dan pengelolaan risiko bencana agar terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang
harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI
yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan merupakan cerminan dari salah satu nilai budaya kerja Pemerintah Kabupaten
Bantul yaitu Ahli – Profesional yang artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada
pekerjaannya.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam melakukan kegiatan ini :
Dalam melakukan kegiatan evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan diperlukan penerapan tentang konsep
transparansi dalam evaluasi kebijakan publik. Dengan adanya kegiatan ini dapat dilihat kekurangan
dan masukan dalam program yang telah dilakukan.
Yogyakarta, 16 September 2021
Disetujui Oleh :
Mentor
67
CATATAN HASIL KEGIATAN 5
Evaluasi Pemahaman Petugas Terhadap Standar Operasional Prosedur Pelayanan
Teledentistry Di UPT Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul
Sub Kegiatan:
68
5.1 Memberikan lembar evaluasi kepada petugas ruang pelayanan gigi dan
pendaftaran untuk melihat tingkat pemahaman petugas setelah sosialisasi standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
69
70
71
Gambar 24. Rangkuman hasil evaluasi petugas terhadap standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry
72
BAB III
ANALISIS DAMPAK
73
B. Pembuatan draft standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan
Dampak terhadap Individu
Dalam pembuatan draft standar operasional prosedur pelayanan teledentistry penulsi
dilatih untuk senantiasa mengedepankan komunikasi, konsultasi dan kerjasama yang baik
antar berbagai sector agar didapatkan produk SOP yang baik. Hal ini juga mengajarkan
penulis untuk melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi.
Dampak terhadap Organisasi
Dengan pembuatan draft standar operasional prosedur pelayanan teledentistry maka
unit kerja dapat mengatur alur pelayanan dengan baik dan jelas sehingga memudahkan
dalam pelayanan kedepannya. Hal ini juga sesuai dengan Visi Misi Kabupaten Bantul
yang salah satunya adalah penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang
efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik prima.
Dampak Apabila Nilai-Nilai Dasar ASN Tidak Diterapkan
Kegiatan pembuatan draft standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di
UPT Puskesmas Piyungan harus menerapkan prinsip-prinsip ANEKA karena jika tidak
ada kejelasan target maka tidak akan ada alur pelayanan yang jelas bagi masyarakat.
Pembuatan draft yang dihasilkanpun tidak akan bermanfaat dan berbelit-belit sehingga
masyarakat kesulitan untuk mengakses pelayanan
74
umum, dan kemudahan bagi masyarakat dan sejalan dengan Visi Kabupaten Bantul yaitu
terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
Dampak Apabila Nilai-Nilai Dasar ASN Tidak Diterapkan
Kegiatan pengesahan standar operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan harus menerapkan prinsip-prinsip ANEKA karena jika tidak maka
tidak akan ada tolak ukur pencapaian hasil yang nyata dari pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Hal ini juga menunjukkan tidak adanya tanggung jawab sebagai ASN yang
professional dan berkomitmen mutu.
75
E. Evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur pelayanan
teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan
Dampak terhadap Individu
Melakukan kegiatan evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional
prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan mengajarkan penulis
tentang konsep transparansi dalam evaluasi kebijakan publik. Dengan adanya kegiatan
ini dapat dilihat kekurangan dan masukan dalam program yang telah dilakukan.
Dampak terhadap Organisasi
Pelaksanaan evaluasi terkait pemahaman standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan dapat menjadi tolak ukur keamanan
pelayanan dan mencerminkan respon yang terintegrasi dari petugas pelayanan agar
terwujud pelayanan yang optimal. Hal ini juga menunjukkan kerjasama antar sektor yang
baik demi perbaikan SOP dan sesuai dengan Visi Misi Kabupaten Bantul yang salah
satunya adalah pengembangan sumber daya manusia unggul, berkarakter dan berbudaya
istimewa.
Dampak Apabila Nilai-Nilai Dasar ASN Tidak Diterapkan
Kegiatan evaluasi pemahaman petugas terhadap standar operasional prosedur
pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan harus menerapkan prinsip-prinsip
ANEKA karena jika tidak maka tidak akan ada tolak ukur perbaikan pelayanan maupun
koreksi yang dapat meningkatkan mutu pelayanan. Jika tidak diterapkan nilai
transparansi maka tidak akan ada kritik dan saran yang membangun guna pengembangan
dikemudian hari.
76
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Dokter Gigi Dalam Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Dengan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Teledentistry di UPT
Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul ini disusun untuk
memaparkan proses pencapaian yang telah dilakukan terkait dengan kegiatan yang
telah ditentukan dalam rancangan aktualisasi. Laporan aktualisasi ini merupakan
tindak lanjut dari penulisan rancangan aktualisasi yang telah di seminarkan pada
Sabtu, 14 Agustus 2021. Kegiatan yang telah disusun dalam rancangan aktualisasi
telah dilaksanakan sepenuhnya selama masa aktualisasi dan habituasi di UPT
Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Berdasarkan hasil
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Seluruh kegiatan yang telah disusun pada Rancangan Aktualisasi dengan judul
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Dokter Gigi Dalam
Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Teledentistry di UPT Puskesmas
Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang terdiri dari 5 kegiatan telah
terlaksana dengan baik dengan tingkat capaian 100%.
2. Berdasarkan isu yang ditemukan di UPT Puskesmas Piyungan berupa belum
adanya standar operasional prosedur pelayanan teledentistry selama era pandemi,
maka dilakukan langkah pemecahan masalah berupa pembuatan draft standar
operasional prosedur pelayanan teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan.
Dengan disahkannya standar operasional prosedur pelayanan teledentistry maka
terdapat landasan yang jelas bagi suatu inovasi pelayanan di era digital dan
pandemi. Setelah dilakukan sosialisasi, sebanyak 66,7 % petugas telah memiliki
pemahaman yang amat baik terhadap standar operasional prosedur dan 33.3 %
memiliki pemahaman yang baik.
77
3. Kegiatan aktualisasi ini senantiasa menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS
seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang berdampak positif dalam pencapaian setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan juga berkontribusi pada
Visi Pemerintahan Kabupaten Bantul yaitu “Terwujudnya Masyarakat
Kebupaten Bantul yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika.”
Serta sejalan dengan misi “Penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan
yang efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik
prima.” Dan “Pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan
penyerapan investasi berorientasi pada pertumbuhan ekonomi inklusif.” Nilai
Organisasi SATRIYA juga diterapkan pada kegiatan aktualisasi terutama pada
rela melayani, inovatif, yakin dan percaya diri, serta ahli profesional
B. SARAN
Pasca pelaksanaan kegiatan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Dokter Gigi Dalam Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan
Gigi Dan Mulut Dengan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelayanan
Teledentistry di UPT Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul,
penulis merasa ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan demi perkembangan
program, antara lain:
1. Kepada Kepala Puskesmas untuk tetap memberikan bimbingan, arahan serta
dukungan kepada penulis dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehari-
hari dengan menerapkan nilai dasar ANEKA.
2. Kepada stakeholder untuk mendorong penerapan layanan telemedicine maupun
teledentistry secara luas di fasilitas kesehatan demi menunjang inovasi pelayanan
di era digital maupun masa pandemi COVID-19 dengan dilandasi standar
operasional prosedur agar pelayanan tetap berjalan optimal.
3. Kepada mitra pelayanan kesehatan sebaiknya mulai memperbaiki birokrasi agar
masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan diera digital tanpa memperumit
ketentuan surat rujukan dan peresepan.
78
C. RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama 30 hari, yaitu tanggal 15 Agustus
2021 sampai tanggal 18 September 2021 ini telah terlaksana sepenuhnya, namun
karena keterbatasan waktu sehingga perlu tindak lanjut kedepannya agar program
dapat lebih berkembang. Untuk itu, rencana aksi penulis setelah terselesaikannya
Pelatihan Dasar CPNS ini adalah sebagai berikut :
1. Agar pelayanan teledentistry dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya
Standar Pelayanan Minimal yang merupakan salah satu kebijakan yang akan
menjadi tolak ukur untuk digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan acuan
dalam penilaian kualitas pelayanan sekaligus sebagai kontrol terhadap kinerja
satuan kerja dalam melayani masyarakat.
2. Sosialiasi kepada masyarakat tentang adanya inovasi pelayanan baru berupa
teledentistry juga harus dilakukan meskipun tanpa tatap muka dan menaati
protokol kesehatan yang berlaku.
3. Masih diperlukan pengembangan dalam aplikasi konsep teledentistry ini sesuai
dengan ketersediaan fasilitas yang memadai dan kemudahan birokrasi dalam
pelayanan kesehatan.
79
3. Etika Publik Penulis berusaha untuk selalu membuat
keputusan berdasarkan keahlian dalam setiap
tindakan dan pelayanan yang diberikan.
4. Komitmen Mutu Penulis harus selalu berusaha untuk memberikan
inovasi dalam pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
5. Anti Korupsi Penulis berusaha untuk selalu bertanggung jawab
dalam setiap tindakan dan menempuh cara yang
benar dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat.
80
DAFTAR PUSTAKA
Astoeti, Tri Erri dan Sari, Armelia. 2020. Teledentistry. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti.
Buku Panduan Dokter Gigi dalam Era New Normal. 2020. Pengurus Besar Persatuan Dokter
Gigi Indonesia.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2009. Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 74 Tahun 2020 tentang Kewenangan Klinis dan
Praktik Kedokteran Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) di Indonesia
Pratiwi, Ryan Sara dan Wadrianto, Glori. 2020. Layanan Teledentistry Gratis untuk
Kesehatan Gigi. Kompas Lifestyle.
81
Presiden Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,Whole of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penyusun Modul Komisi Pemberantasan Korupsi. 2014. Modul Diklat Prajabatan
,Antikorupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
82
LAMPIRAN
83
84
85
LEMBAR KONSULTASI COACH
86
bagian yang tidak
terpisah dari bukti fisik
ini
3. Bimbingan laporan Elaborasi lagi, sejauh
aktualisasi berdampak
berkontribusi pada
pencapaian visi dan
misi Pemkab Bantul
4. Bimbingan paparan Analisis dampak dapat
aktualisasi
dijadikan 1 diakhir
paparan
87
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Mentor
88
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
90
Lampiran 4. Lembar Masukan Penguji
91
Lampiran 5. Lembar Masukan Mentor
92
Lampiran 6. Lembar Masukan Coach
Terus konsisten menerapkan Nilai Nilai Dasar ASN dan selalu memberikan
yang terbaik dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara
93
Lampiran 7. Surat Pernyataan Komitmen
Yang bertandatangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan VII Tahun 2021
Nama : drg, Galuida Winarta Tito Ivonna
NIP : 199109272020122006
Unit Kerja : UPT Puskesmas Piyungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama – Dokter Gigi
Menyatakan :
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, Coach
terhadap hasil Pengujian dalam Evaluasi Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari Laporan
Aktualisasi saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI DOKTER GIGI
DALAM UPAYA OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN TELEDENTISTRY DI UPT PUSKESMAS PIYUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL
Agustus September
No. Kegiatan 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
114
115
116