PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lambat, bersifat invasif, lokal dan biasanya pasien tidak menyadari sampai
bersifat agresif dan destruktif (Widianto et al., 2013). Tumor ini memiliki
Afrika dan Asia serta paling banyak kedua di selatan dan utara Amerika.
Tumor ini memiliki tiga subtipe makroskopik yang berbeda yaitu solid atau
seluruh kasus, tipe unikistik sekitar 13% dari seluruh kasus, dan tipe periferal
Ameloblastoma solid atau multikistik adalah lesi tumor yang paling umum
terjadi. Tipe ini memiliki kecenderungan untuk lebih agresif daripada tipe
1
2
yang lain dan mempunyai insidensi rekurensi yang lebih tinggi (Gümgüm,
Hosgören, 2005).
dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 0,6 - 5,6 kasus baru tiap 1 juta
Jepang, Melayu, dan Thailand) yaitu ras Kaukasoid 24,8% dan ras Mongolia
bahwa tipe histologis terbanyak yang ditemukan adalah tipe pleksiform yaitu
kalangan usia (Nagata, 2013). Tumor ini sering terjadi pada usia dewasa,
Rentang usia dari insiden ini luas, dari anak-anak hingga geriatrik dan dapat
Daerah yang paling banyak terkena pada mandibula adalah regio molar ketiga
maksila sebanyak 6,6%. Lokasi yang paling sering adalah di daerah ramus
mandibula yaitu sebanyak 67%, kemudian regio mentalis sebanyak 20%, dan
3
dapat lunak maupun keras, tidak terdapat rasa nyeri dan parastesi, serta tidak
terdapat ulserasi pada mukosa sekitar jaringan tumor (Lutfianto et al, 2012).
unilokular dengan tepi berbatas tegas radiopak dan terlihat gambaran seperti
soap bubble atau honeycomb (Widianto et al., 2013). Ekspansi tulang kortikal
biasanya terjadi pada sisi bukal lingual dan palatal. Selain itu juga disertai
dengan resorpsi akar gigi yang berbatasan dengan tumor (Ritchie, 1990).
mulut, pencabutan gigi dan trauma pada gigi atau rahang (Sudiono, 2001).
Faktor internalnya adalah tumor supresor gen (TSG) dan onkogen (gen c-myc
menghambat pertumbuhan sel dan mencegah sel menjadi ganas. Salah satu
yang berperan sebagai gen penekan tumor adalah p16 (Asmuddin, 2004).
CDKN2 (cyclin dependent kinase inhibitor 2), dan p16INK4a. Gen p16 ini
terletak pada kromosom 9 lokus p21 sehingga sering disingkat 9p21 (Li et al,
4
pembelahan sel dalam kontrol poin fase G1 (Olimid, 2014). Kompleks cyclin
2011). P16 merupakan marker fase siklus sel dan digunakan untuk
antara lain pada ameloblastik karsinoma (Park et al., 2010), pada kista
ekspresi gen p16 pada ameloblastoma yang sering ditemukan yaitu tipe
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum : Mendeskripsikan ekspresi p16 pada ameloblastoma tipe
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan kontribusi dan menambah informasi penting dalam
pertumbuhan ameloblastoma.
b. Menjadi dasar pertimbangan dalam tindakan penatalaksanaan
ameloblastoma.
b. Pengembangan untuk mengetahui tatalaksana ameloblastoma secara
E. Keaslian Penelitian
dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut (Tabel
1.1).