Oleh
REZKI ALFURQAN
1110070110026
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : IRT
ii
PROSEDUR KERJA
( RA : Klas III Modifikasi 3 )
( RB : Klas I )
iii
LAPORAN KASUS
A. IDENTIFIKASI PASIEN
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : IRT
B. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
gigi belakang.
Riwayat kesehatan umum : Tidak menderita penyakit sistemik dan tidak alergi
obat-obatan
iv
C. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Lokal :
Palatinus
FORMULA GIGI
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
18,16,14,12,11,21,22,25,26,
48,47.46,35,36,37 : missing : pro prostho
KLASIFIKASI :
v
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN DESAIN KERANGKA
AKRILIK
vi
Langkah IV : Menentukan macam konektor
RB : basis akrilik lingual
Keterangan :
1. Basis Protesa
2. Sadel
3. Klamer / Cangkolan
a. Lengan retentive
b. Lengan resiprokal
c. Rest
4. Elemen Gigi Tiruan
5. Gigi Asli
vii
I. SKEMA TAHAP RENCANA PERAWATAN
viii
IV. PROSEDUR KERJA DAN RENCANA PERAWATAN
A. Kunjungan Pertama
1. Anamnesa Indikasi
operator.
operator.
d. Cara mencetak
dan tekan posisi ke atas atau ke bawah sesuai dengan rahang yang
ix
Hasil cetakan diisi dengan stone gips dan di-boxing.
B. Kunjungan Kedua
1. Dilakukan bloking pada gigi-gigi yang masih ada pada model studi
frenulum.
bahan cetak.
jari, menutupi malam spacer dan daerah palatal seal, bentuk sesuai
dari model.
x
8. Bersihkan wax yang tertinggal dan haluskan tepi sendok cetak.
perlu disempurnakan.
yang bergigi.
tidak bergigi.
e. Cara mencetak
Rahang Atas :
Sebelumnya bibir dan pipi penderita diangkat dengan jari telunjuk kiri,
sedang jari manis, tengah dan kelingking turut menekan sendok dari
dengan trimming.
Rahang Bawah :
xi
Masukkan sendok cetak dan bahan cetak ke dalam mulut, kemudian
sampai setting.
dengan melakukan survey model terlebih dahulu untuk rahang atas dengan
menggunakan cangkolan 3 jari pada gigi 18,15 dan cangkolan 1 jari pada
C. Kunjungan Ketiga
1. Try – in basis gigi tiruan akrilik diperiksa cangkolan, sayap (sadel), retensi
dan stabilisasi.
D. Kunjungan Keempat
Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat
xii
pengasahan permukaan gigi tiruan (hanya pada bagian yang perlu saja).
2. Retensi
memindahkan gigi tiruan ke arah oklusal. Retensi gigi tiruan ujung bebas
a. Retensi fisiologis, diperoleh dari relasi yang erat antara basis gigi
3. Stabilisasi
dengan cara menekan bagian depan dan belakang gigi tiruan secara
bergantian. Gigi tiruan tidak boleh menunjukkan pergeseran pada saat tes
ini.
4. Oklusi
Yaitu pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral, dan
xiii
dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada keadaan normal terlihat warna
yang tersebar secara merata pada permukaan gigi. Bila terlihat warna yang
tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukan pengurangan pada gigi
1. Mengenai cara pemakaian gigi tiruan tersebut, pasien diminta memakai gigi
tiruan tersebut terus menerus selama beberapa waktu agar pasien terbiasa.
2. Kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut harus selalu dijaga. Sebelum dipakai
3. Pada malam hari atau bila tidak digunakan, protesa dilepas dan direndam
dalam air dingin yang bersih agar gigi tiruan tersebut tidak berubah
ukurannya.
5. Apabila timbul rasa sakit setelah pemasangan pasien harap segera kontrol.
E. Kunjungan Kelima
xiv
1. Pemeriksaan subjektif
Pasien ditanya apa ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat
2. Pemeriksaan objektif
b. Melihat keadaan GTSL baik pada plat dasar gigi tiruannya maupun
xv
V. DISKUSI
Pasien berusia 32 tahun terdapat kasus pada rahang atas Klas III modifikasi 3
Kenedy dengan kehilangan gigi rahang atas gigi 18,16,14,12,11,21,22,25, dan 26,
kasus pasien pada rahang bawah Klas I Kennedy dengan kehilangan gigi
48,47.46,35,36, dan 37, Untuk itu perlu dibuatkan gigi tiruan sebagian Rahang
Atas Bawah sehingga fungsi pengunyahan dan estetis dapat normal kembali.
pemakaian.
Ditinjau dari segi daerah yang tidak bergigi pada rahang penderita, maka
GTSL ini disebut dengan GTSL lepasan dukungan mukosa dan gigi. GTSL yang
akan dibuat pada rahang atas dan rahang bawah adalah GTSL kerangka akrilik.
Rahang Bawah dibuat cangkolan tiga jari pada gigi 35 dan 45 (dengan
diameter klamer 0,8)sebagai direct retainer dan indirec retaine perluasan basis
dibawah daerah singulum pada bagian anterior, dan perluasan basis sampai retro
molar pad. Telah dilakukan exo dan skelling pada gigi yang telah disiapkan untuk
xvi
VI. PROGNOSA
xvii
VII. KESIMPULAN
1. Untuk mendapatkan GTSL yang baik diperlukan perancangan yang tepat dan
baik.
hilangnya gigi asli. Selain itu GTSL berfungsi dalam pengunyahan, berbicara,
4. Jika pasien dapat menjaga dan memelihara kebersihan mulut dan gigi
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, A.G., 1995, Buku Ajar Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid II,
Cetakan I, Hipokrates, Jakarta
Soelarko, R.M dan Wachijati, H., 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan
Sebagian Lepasan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran,
Bandung
Swenson, M.G., dan Terkla, I.G., 1959. Partical Denture, C.V., Mosby Co., St.
Louise
xix