(Konservasi)
Finishing
Menggunakan headstrom file 1 nomer diatas nomer file terakhir
dan PK terakhir
Untuk menghaluskan dinding saluran akar dengan K-file ukuran
MAF gerakan circumferential
Setiap pergantian file diirigasi menggunakan NaCl 2,5% atau saline isotonic,
atau klorheksidin glukonat 0,2-2%
• Sterilisasi Saluran Akar
Bahan sterilisasi saluran akar:
Ca(OH)2 , CHKM, Cresophene, Formokresol, CMCP
Tujuan dressing:
Memperoleh aktivitas antimikroba di pulpa dan periapeks
Menetralkan sisa-sisa debris di saluran akar
Mengontrol dan mencegah nyeri pasca rawat
Menggunakan Ca(OH)2
Diaplikasikan menggunakan lentulo dari orifice sampai ujung
saluran akar kontrol setelah 1 minggu mengeluarkan
Ca(OH)2 dengan mengirigasi saluran akar dengan NaOCl
Pengisian Saluran Akar (OBTURASI
Tujuan : Menciptakan kerapatan yg sempurna dari
korona sampai ujung apeks.
Bahan : Gutta percha dan Sealer
Aplikasi sealer menggunakan lentulo
Teknik obturasi:
Single cone method
Lateral condensation method
Vertical condensation method
Inverted cone method
Kunjungan II
Try in sendok cetak
fisiologis
1. One step
2. Two step
Cor cetakan
Surveyor
Desain cangkolan dan pembuatan cangkolan
dengan kawat 0,8
Pembuatan basis sementara dengan self curing
Try in basis
Penyusunan gigi:
tepat diatas ridge
Kunjungan Pembuatan bite
rim dan try in
alveolar dan
mengikuti
III bite rim
lengkung rahang
Laboratorium
Bahan : cms, heat curing, dan gips tipe 2
: wax counturing
Flasking
Packing
Prossesing
Deflasking
polish
Kunjungan V
Insersi
Diluar rongga mulut, fitting surface dilihat tepi basis masih ada yang tajam atau
tidak. Polishing suface dilihat apakah permukaan basis sudah mengkilat, tidak
ada gips, dan tidak poreus.
Adaptasi GT didalam rongga mulut dengan melihat adanya basis yang menekan
mukosa