Oleh:
MUJI NOVIAN
191007073608040149
Dosen Pembimbing :
drg. Suci Auliya
CASE REPORT
(KEGAWAT DARURATAN MEDIS)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
HALAMAN PENGESAHAN
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kegawat Daruratan Medis yang
berjudul ”Penanggulangan Korban Keracunan” untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Dalam penulisan makalah penulis menyadari, bahwa semua proses yang telah dilalui
tidak lepas dari bimbingan drg. Suci Auliya. Selaku dosen pembimbing, bantuan, dan
dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana
mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan saran
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita
semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan
PENULIS
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………... ii
Daftar ini……………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………... 3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………. 8
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 9
BAB 1
PENDAHULUAN
penanganannya namun masyarakat masih sering salah dalam penanganannya salah satuanya
adalah keracunan. Tindakan yang salah akan menimbulkan angka kesakitan bagi penderita
bahkan mungkin kematian apabila tidak di tangani secara tepat dan cepat. Kejadian gawat
darurat dapat dapat di artikan sebagai keadaan dimana seorang membutuhkan pertolongan
segera karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka dapat mengancam
Paparan terhadap racun dapat terjadi ketika bekerja, karena lingkungan, berekreasi.
Keracunan dapat terjadi melalui beberapa jalur, yaitu pernafasan, pencernaan, suntikan atau
gigitan , dan kontak dengan kulit. Kebanyakan keracunan terjadi secara tidak sengajaan,
relatif ringan dan tidak memerlukan penanganan gawat darurat ( Kisanti, 2012 )
Menurut American Association of Poison Control Center, ada lima zat yang bisa
menyebabkan keracunan yaitu makanan, analgesik atau zat pereda nyeri, kosmetik, zat
pembersih rumah tangga, benda asing seperti mainan dari plastik. Pada umumnya semua
bahan kimia merupakan racun, termasuk obat-obatan. Bahan kimia beracun didalam rumah
setiap saat dapat mengancam keselamatan kita terutama anak-anak. Bahan kimia tersebut
dapat berupa oli, bensin, air aki di garasi, cuka dan minyak tanah di dapur, racun serangga
dikamar, obat-obatan di lemari obat. Seringkali terjadi keracunan pada anak-anak akibat
kecerobohan dalam menyimpan bahan akan berakibat fatal karena keingintahuan anak-anak
untuk mengambil dan mencicipi atau menelan. Kecerobohan ini tidka hanya terjadi pada
waktu penyimpanan, tetapi juga karena menggunakan wadah yang seharusnya tidak
digunakan sebagai wadah bahan kimia beracun. Banyak sekali terjadi keracunan akibat
minum bahan kimia beracun secara tidak sengaja yang ditempatkan di dalam wadah atau
botol sirup, teh botol dan lain sebagainya ( Emergency Nurses Assocation, 2018 )
Kasus keracunan bahan kimia beracun ini ssering menimpa anak-anak, karena
nalurinya untuk meminum dan makan sesuatu cairan atau benda dan belum mengerti untuk
membedakan mana yang beracun dan mana yang tidak beracun. Disamping pada umur-umur
tersebut, anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu yang ada di
Kadangkala keracunan disebabkan oleh label yang kurang jelas atau label dengan
bahasa asing yang tidak semua orang dapat mengerti maksudnya apalagi anak-anak. Maka
dari itu perlu berhati-hati dalam menyimpan maupun menggunakan bahan kimia yang biasa
digunakan atau disimpan di rumah tangga. Jenis jenis bahan kimia yang biasa disimpan
dalam rumah tangga adalah sprirtus, asam cuka, air aki, aseton (penghapus cat kuku), kapur
serangga, bensin, pestisida, deterjen, kamper kaporit, karbol, oli, obat-obatan, dan lain lain
( Hidayat, 2008)
serius, namun keracunan bisa menimbulkan angka kesakitan pada korban. Sangat penting
untuk dapat mengenali orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi keracunan berupa
sakit serius bahkan kematian. Orang yang mempunyai risiko mengalami komplikasi adalah :
usia semakin tua, perubahan status secara mendadak di IGD, orang yang meracuni diri
sendiri, pasien yang mengkonsumsi obat dalam jumlah banyak ( Santono, 2002 ).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik
melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa
yang
menimbulkan timbul gejala klinis. Anak dapat mengalami keracunan oleh
beberapa hal,
seperti produk-produk pembersih, vitamin, obat-obatan, alcohol, cat dan tanaman. Keracunan
merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan anak meninggal dunia. Dari
data
statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia secara umum
adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan
beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan
beberapa
tanaman beracun lainnya. Kematian karena keracunan pada anak telah menurun
secara
dramatis pada dua decade terakhir, terutama untuk anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik
melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa
yang
menimbulkan timbul gejala klinis. Anak dapat mengalami keracunan oleh
beberapa hal,
seperti produk-produk pembersih, vitamin, obat-obatan, alcohol, cat dan tanaman. Keracunan
merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan anak meninggal dunia. Dari
data
statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia secara umum
adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan
beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan
beberapa
tanaman beracun lainnya. Kematian karena keracunan pada anak telah menurun
secara
dramatis pada dua decade terakhir, terutama untuk anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik
melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa
yang
menimbulkan timbul gejala klinis. Anak dapat mengalami keracunan oleh
beberapa hal,
seperti produk-produk pembersih, vitamin, obat-obatan, alcohol, cat dan tanaman. Keracunan
merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan anak meninggal dunia. Dari
data
statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia secara umum
adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan
beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan
beberapa
tanaman beracun lainnya. Kematian karena keracunan pada anak telah menurun
secara
dramatis pada dua decade terakhir, terutama untuk anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
1.1 Definisi Keracunan
Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik
melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang
menimbulkan timbul gejala klinis. Anak dapat mengalami keracunan oleh beberapa hal,
seperti produk-produk pembersih, vitamin, obat-obatan, alcohol, cat dan tanaman. Keracunan
merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan anak meninggal dunia. Dari data
statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia secara umum
adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan
beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa
2. Gas, misalnya CO
3. Cair, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, zat kimia Seseorang dapat
Ada berbagai macam kelompok bahan yang dapat menyebabkan keracunan, antara lain :
1. Bahan kimia umum (Chemical toxicants) yang terdiri dari berbagai golongan seperti
karbon monoksida, klor), golongan logam (timbal, posfor, air raksa, arsen), golongan
bahan organik (akrilamida, anilin, benzena toluene, vinil klorida fenol), dan alcohol.
2. Racun yang dihasilkan oleh makluk hidup (Biological toxicants) mis : sengatan
3. Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri (Bacterial toxicants) mis : Bacillus cereus,
4. Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan (Botanical toxicants) mis : jamur
Banyak sekali gejala dan tanda tanda keracunan yang mirip dengan gejala atau tanda
dari suatu penyakit, seperti kejang, stroke dan reaksi insulin. Seseorang yang telah
mengalami keracunan kadang dapat diketahui dengan adanya gejala keracunan. Gejala-gejala
keracunan tersebut secara umum dapat berupa gejala non-spesifik dan spesifik, namun
kadang kadang sulit untuk menentukan adanya keracunan hanya dengan melihat gejala gejala
saja. Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan telah terjadi keracunan dengan melakukan
pemeriksaan periodik urin, tinja, darah, kuku, rambut dan lain-lain ( Kisanti, 2012 ).
Pada umumnya tanda dan gejala yang terjadi pada anak saat keracunan adalah sebagai
berikut:
a) Anak merasa ingin muntah, dimana anak muntah tanpa sebab yang jelas.
Keracunan dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu faktor bahan kimia,
mikroba, toksin, dan lain-lain. Dari penyebab tersebut dapat mempengaruhi vaskuler sistemik
sehingga terjadi penurunan fungsi-fungsi organ dalam tubuh. Biasanya akibat dari keracunan
menimbulkan mual, muntah, diare, perut kembung, gangguan pernapasan, gangguan sirkulasi
darah dan kerusakan hati (sebagai akibat keracunan obat dan bahan kimia). Gejala dan tanda
keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk racun ke dalam tubuh. Bila masuk
melalui saluran pencernaan, maka gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan.
Bila masuk melalui jalan nafas maka yang terganggu adalah pernafasannya dan bila melalui
kulit akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. Gejala lanjutan yang terjadi biasanya sesuai
dengan sifat zat racun tersebut terhadap tubuh. Mual dan muntah terjadi disebabkan karena
adanya iritasi pada lambung sehingga asam lambung meningkat ( Kisanti, 2012 ).
a. Keracunan Jamur
Keracunan setelah macam jamur yang disebut belakangan ini dapat saja terjadi. Ada jamur
Rasa mual
Muntah
Sakit perut
Miosis
Diplopia
a. Salisilat
Merupakan keracunan obat-obatan yang paling sering dijumpai pada anak. Faktor-faktor
Kemasan salisilat yang dibuat dengan bentuk yang menarik dengan rasa yang disukai
Penggunaan obatt-obatan yang mengandung salisilat secara berlebihan oleh orang tua
Obat-obatan salisilat bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang murah.
b. Asetaminofen
Keterlibatan hepatik (dapat berakhir sampai 7 hari dan permanen): nyeri di kuadran
Pasien tidak meninggal pada tahap hepatik dan akan membaik secara bertahap.
c. Aspirin
Manifestasi klinis :
Keracunan kronis : sama dengan diatas tetapi awaitan samar (sering dikaburkan
dengan penyakit yang sedang diobati), dehidrasi, koma, dan kejang dapat lebih hebat,
kecenderungan perdarahan.
banyak dipakai sebagai bahan kimia untuk keperluan rumah tangga, seperti pembersih
porselen, bahan anti sumbat saluran air, pembasmi serangga, maupun unutk memasak seperti
cuka bibit.
o Gejala : zat asam atau basa kuat dapat merusak epitel atau mukosa dan disebut bahan
korosif. Bahan ini akan membuat nekrosis di bagian tubuh yang terkena, seperti kulit
dan mata jika tersiram, saluran pernafasan jika terhirup , saluran pencernaan seperti
o Dalam fase penyembuhan pada lokasi luka akan terbentuk jaringan granulasi yang
Untuk menghindarkan kejadian ini maka pada keracunan demikiantindakan cepat dan
5. Keracunan Intektisida
serangga seperti kecoa dan sebagainya. Bahan-bahan demikian dapat pula membunuh
manusia. Dengan demikian jika barang tersebut tidak disimpan di tempat yang aman dan jauh
dari jangkauan anak-anak, maka kejadian keracuan baik melalui kontak maupun inhalasi dan
minum tidak dapat dihindarkan. Untuk menanggulangi kejadian keracunan insektisida tidak
mudahkarena bahan kimia yang dipergunakan oleh tiap produsen tidak sama.
Tremor
Kejang
Koma
Paralisis
o Tindakan
Bilas lambung untuk mengeluarkan racun yang belum diserap
Encerkan racun yang ada di lambung dengan : air, susu dan norit.
Kosongkan lambung (efektif bila racun tertelan sebelum 4 jam) dengan cara
Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau zat penetralisir
Dialisa
Transfusi exchange
3.1 Kesimpulan
Keracunan merupakan masuknya zat yang mengandung racun kedalam tubuh baik
melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang
menimbulkan timbul gejala klinis. Seseorang dapat mengalami keracunan oleh beberapa hal,
merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan anak meninggal dunia. Dari data
statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia secara umum
adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan
beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa
Berman, Audrey. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawtan Klinis Kozier & Erb. Jakarta:EGC
Cecily, Lynn Betz. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta:EGC
Emergency Nurses Associaton, (2018). Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana Sheehy . Elsevier
Hidayat, Alimul Aziz. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 2 cetakan 3 jilid 2. Jakarta :
Salemba Medika.
Kisanti, Annia. 2012. Panduan Lengkap Pertolongan Pertama pada Darurat Klinis.
Yogyakarta: Araska.
Katzung, BG. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salwmba Medika.
National Safety Council. 2006. Pertolongna Pertama dan RJP pada Anak. Jakarta:Arcan.
Pudjiadi, Solihin. 2000. Ilmu Gizi Klinis pada Anak Ed.4. Jakarta. Gaya Baru.
Sartono. 2002. Racun dan Keracunan cetakan 1. Jakarta : Widya Medika.
Smeltzer, Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah volume 3. Jakarta : EGC.
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Jakarta:EGC.