Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN RISET ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN DI

PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2023

DOSEN PEMBIMBING : YULIANI WINARTI, M.PH [NIDN.1131078001]

MAHASISWA : SANDRA SASMITA [2011102413169]

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RISET ADMINISTRASI
KEBIJAKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAQA TAHUN 2023
Judul Kegiatan : Program Sosialisasi pemindahan FKTP BPJS melalui
Kanal PANDAWA BPJS di UPTD. Puskesmas Baqa
Kota Samarinda
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Baqa
Dosen Pembimbing :
a. Nama Lengkap : Yuliani Winarti, M.PH
b. NIDN : 1131078001
c. Golongan/Pangkat : Golongan III C Penata/Lektor
d. Jabatan Struktural : Ketua GJM FKM
e. Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
f. Nomor HP : 081253127282
g. Email : yw399@umkt.ac.id
Anggota [Mahasiswa] :
a. Nama Lengkap : Sandra Sasmita
b. NIM : 2011102413169
c. Nomor HP : 085551077425
d. Email : sndrasasmita20@gmail.com
Jangka Waktu Kegiatan : 03 April – 01 Juli 2023
Samarinda, 02 Mei 2023

Mengetahui,
Koordinator Magang Industri Dosen Pembimbing

Mardiana Yuliani Winarti, M.PH


NIDN. 1109029501 NIDN.1131078001

Menyetujui,
Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

Nida Amalia, M.PH


NIDN. 1101119301

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur dihanturkan kehadirat Allah SWT karna atas rahmat dan
hidayah-Nya serta berkah dari junjungan Nabi Muhammad SAW atas
terselesaikannya Proposal Riset Administrasi Kebijakan Kesehatan di Puskesmas
Baqa Samarinda Tahun 2023 sebagai dokumentasi pelaksanaan praktik Magang
Industri Semester Genap di Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Tahun Akademik
2022/2023.
Proposal Riset ini memuat berbagai informasi serangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakan di Puskesmas Baqa dalam rangka pengaplikasian ilmu
Kesehatan Masyarakat khususnya di bidang Administrasi Kebijakan Kesehatan
serta bentuk kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas Baqa. Diharapkan penyusunan proposal riset ini dapat
menjadi sumber referensi khususnya dalam upaya promosi masalah kesehatan
masyarakat. Pada prosesnya, penyusunan proposal ini tidak terlepas dari segala
bentuk kekurangan, oleh karena itu diharapkan terdapat masukan serta saran
perbaikan untuk proses penyusunan yang lebih baik.

Wassalamuaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.Wassalamualaikum


Warahmatullahi Wabarokatuh.

Samarinda, 02 Mei 2023

SANDRA SASMITA

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Umum .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Khusus ............................................................................................. 2
BAB 2 KEPUSTAKAAN ...................................................................................... 4
2.1 Sosialisasi Sistem Kapitasi dan Model Pelayanan Kesehatan ............ 4
2.2 Struktur Satuan Organisasi Tata Kelola (SOTK) ............................... 5
2.3 Analisis SWOT ....................................................................................... 5
2.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) ...................................................... 6
2.5 Instrumen Pengukuran Kepuasan Pelanggan ..................................... 7
2.6 Proses Pengadaan Jasa Pelayanan dan Jasa Barang .......................... 8
BAB 3. PERENCANAAN KEGIATAN ............................................................ 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 13
4.1 Profil Puskesmas Baqa ......................................................................... 13
4.2 Hasil Implementasi Sosialisasi System Kapitasi dan Model
Pelayanan Kesehatan Seperti FKTP, FKRTL, Sytem Rujukan BPJS. ...... 13
4.3 Hasil Implementasi Program Sosialisasi Pemindahan FASKES BPJS
melalui PANDAWA BPJS di Puskesmas Baqa Kota Samarinda. ............... 15
4.4 Mengetahui Struktur Satuan Organisasi Tata Kelola (SOTK) di
Instansi Kesehatan masing2 (membuat tupoksi). ......................................... 17
4.5 Membuat Prinsip Dasar Analisis SWOT dan Dimensi S-W-O-T
Studi Kasus di Puskemas Baqa. ..................................................................... 26
4.6 Menelaah Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Program Kesehatan,
Standart Pelayanan Minimal (SPM). ............................................................ 26
4.7 Mengembangkan atau Menggunakan Instrument Pengukuran Q\
Kepuasan Pelanggan Pada Organisasi Pelayanan, Melaksanaan Evaluasi
Mutu Pada Tempat Pelayanan Kesehatan. ................................................... 26

iii
4.8 Melakukan Proses Pengadaan Jasa Pelayanan dan Jasa Barang
(Pusat dari Dinkes ke PKM dll) (Diagram Flow Chart). ............................. 27
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 28
5.2 Rekomendasi dan Saran ...................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 30
LAMPIRAN ......................................................................................................... 31

iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan era globalisasi, terjadi kemajuan dan perubahan di berbagai
bidang pada saat ini memberikan dampak pada setiap organisasi ataupun
perusahaan harus siap mampu bersaing dengan organisasi atau perusahaan lain
agar mampu bertahan dan berkembang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap organisasi harus mengelola
organisasinya sendiri dengan baik dan menyiapkan sumber daya organisasi
yang terbaik. Dalam Pasal 28 Ayat 1 Undang- undang dasar 1945 menyatakan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Dari pasal ini kita tahu bahwa negara
memiliki tanggungjawab bagi kesehatan warga negaranya. Salah satunya
adalah asuransi kesehatan yang pada umumnya sering digunakan masyarakat
adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dibentuk berdasarkan Undang-
Undang sebagai perubahan keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sesuai dengan Pasal 5 (1) dan Pasal 52 UU No 40 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional untuk percepatan penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial
Nasional Indonesia. Oleh sebab itu, dibentuklah BPJS berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial yang mulai beroperasi pada tahun 2014. BPJS
bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta atau anggota keluarga (Kemenkes
Republik Indonesia, 2011).
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan di Indonesia
mencatat, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 248,77 juta
jiwa per 31 Desember 2022. Jumlah tersebut setara dengan 90,73% dari
seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 274,20 juta jiwa pada tahun
2022. Pada bulan Maret tahun 2023 jumlah peserta JKN di Kota Samarinda
sudah mencapai 99,77% yang artinya telah mencapai sekitar 837.890 jiwa
dari total penduduk Kota Samarinda yaitu 838.935 jiwa.

1
Untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang prima ada satu aspek yang
perlu ditingkatkan yaitu mutu pelayanan. Mutu pelayanan kesehatan adalah
memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelanggan melalui perbaikan
/ peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputi
pasien, keluarga, dan lainnya yang datang untuk pelayanan dokter, karyawan
(Al-Arsaf 2009).
Puskesmas memegang peranan penting dalam kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat dan memiliki peran strategis dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Dalam upaya tersebut puskesmas memiliki
karakteristik yang unik dan kompleks, padat teknologi dan padat karya
menghadapi tantangan untuk meningkatkan kualitas layanan yang
multidimensi dengan berbagai permasalahan yang kompleks termasuk
masalah keselamatan pasien.

1.2 Tujuan Umum


Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan berbagai upaya
pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan untuk kepuasan pasien
peserta BPJS di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

1.3 Tujuan Khusus


a. Melakukan sosialisasi sistem kapitasi dan model pelayanan kesehatan
(FKTP, FKRTL, sistem rujukan BPJS) di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota
Samarinda.
b. Mengetahui SOTK dan tupoksi di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota
Samarinda.
c. Melakukan analisis SWOT dan dimensi SWOT studi kasus di wilayah kerja
Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
d. Melakukaan telaah indikator keberhasilan pelaksanaan program kesehatan,
standar pelayanan Minimal (SPM) di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota
Samarinda.
e. Melakukan evaluasi mutu menggunakan instrument pengukuran kepuasaan
pelanggan pada organisasi pelayanan di wilayah kerja Baqa Kota Samarinda.

2
f. Melakukan proses pengadaan jasa pelayanan dan jasa barang (Pusat dari
Dinkes ke PKM) di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
g. Menyusun laporan riset dan melakukan diseminasi kegiatan di wilayah
kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

3
BAB 2 KEPUSTAKAAN

2.1 Sosialisasi Sistem Kapitasi dan Model Pelayanan Kesehatan


Secara luas, pengertian sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan
pembelajaran yang dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir
hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Sedangkan, pengertian
sosialisasi secara sempit berarti sebuah proses pembelajaran dari manusia
agar dapat mengenali lingkungan yang kelak akan di hidupi, baik lingkungan
fisik ataupun sosial.
Secara umum, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar
dalam berperilaku di masyarakat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa
sosialisasi adalah proses penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam
bertingkah laku di masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya. Dalam
proses sosialisasi sendiri, manusia disesuaikan dengan peran dan status sosial
masing-masing di dalam kelompok masyarakat.
Sistem kapitasi (Capitation System) adalah suatu sistem pembayaran pada
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) baik rumah sakit, puskesmas, dokter
ataupun apotek berdasarkan jumlah “capita” atau jiwa yang harus dilayani
baik sakit atau tidak sakit. Dalam sistem kapitasi, pembayaran diberikan di
depan sebelum pelayanan diberikan (pre-paid). Pembayaran dengan sistem
kapitasi adalah sebuah metode pembayaran untuk pelayanan kesehatan
dimana penyedia layanan dibayar dalam jumlah tetap per pasien tanpa
memperhatikan jumlah atau sifat layanan yang sebenarnya diberikan. Hal ini
dipertegas dengan Pasal 1 angka 6 Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
(selanjutnya disebut PP No. 32/2014) yang menyatakan bahwa dana kapitasi
merupakan besaran pembayaran per bulan yang dibayar di muka kepada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta
yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan
yang diberikan.

4
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan
yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), FKTP harus
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara komprehensif (Kemenkes RI,
2013).

2.2 Struktur Satuan Organisasi Tata Kelola (SOTK)


Struktur organisasi adalah organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat
hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut, Makin
banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks
juga hubungan-hubungan yang ada (Handoko, 2001). Setiap puskesmas
memiliki struktur organisasi agar segala yang ada di puskesmas dapat
terstruktur dengan baik mulai dari alur pendaftaran, tata kelola rekam medis
pasien dan sebagainya.
Menurut Penmendagri Nomor 84 Tahun 2015 Struktural Organisasi dan
Tata Kelola (SOTK) adalah sistem untuk menetapkan tugas, tanggung jawab,
dan hubungan kerja di dalam suatu lembaga. SOTK berfungsi sebagai
penjelasan jalur hubungan/koordinasi alur disposisi surat dalam sebuah
lembaga/perusahaan, serta menjadi pedoman kerja bagi semua orang yang
terlibat. Tujuan utama dari struktur organisasi tata kelola yaitu agar
pembagian dan penjelasan dalam menjalankan tugas lebih mudah dant
tekendali.

2.3 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan suatu analisa yang dicetuskan Albert
Humphrey, pada tahun 1960 – 1970. SWOT merupakan akronim untuk kata
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),
ancaman (threats).
Menurut Freddy Rangkuti, Analissis SWOT ini mengidentifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi/perusahaan.
SWOT ini pada dasarnya dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan

5
peluang (opportunities) dan mampu meminimalkan kelemahan (weakness)
dan ancaman (threats). Beberapa ahli menyebutkan bahwa analisis SWOT
merupakan sebuah instrument perencanaan strategis klasik yang memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah
strategi.
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah
diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-
kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelmahan), opportunities (peluang)
dan htreats (ancaman).
Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi
terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis
SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi
bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai
dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

2.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan kebutuhan dasar warga
negara, yakni kebutuhan fisiologis yang apabila tidak terpenuhi akan
mengakibatkan warga negara hidup tidak layak atau bahkan bisa meninggal
secara sia sia (Hendrawan 2014: 368). Konsep Standar pelayanan minimal
sangat berbeda dengan konsep standar pelayanan yang biasanya terkait
langsung dengan „tata cara‟ atau „prosedur‟ pelayanan kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik. Hal ini karena SPM terkait dengan jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
warga secara minimal. Pengertian tersebut lebih menekankan pada aspek
jenis dan mutu pelayanan dasar bukan kepada „tata cara melayani‟
masyarakat pengguna layanan dengan subyek sasarannya adalah pemerintah
daerah.

6
Berbagai penelitian terhadap Standar Pelayanan Minimal telah banyak
dilakukan, baik dari perspektif anggaran maupun kebijakan. Penelitian
tentang Analisis Pembiayaan Kesehatan Daerah Program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Wijaya: 2010)
dan Penelitian tentang berapa besar biaya yang diperlukan untuk
penanggulangan gizi buruk dari Kabupaten Sambas dan bagaimana pendapat
stake holder tentang pembiayaan program penanggulangan gizi buruk
(Gusmasi: 2008) adalah contohnya. Sementara itu dari perspektif kebijakan
terdapat penelitian tentang Pengaruh Implementasi Kebijakan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Terhadap Efektifitas Pelaksanaan
Program Kesehatan Dasar (Kania: 2011), Efektifitas Penerapan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan (Khozin: 2010) dan Pelaksanaan kebijakan Standar Pelayanan
(Dwiyatno: 2010: 4).

2.5 Instrumen Pengukuran Kepuasan Pelanggan


Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas, merasa senang,
perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya).
Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan
seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk
mendapatkan pelayanan suatu jasa. Kepuasan adalah persepsi pelanggan
terhadap satu-satuan pengalaman layanan yang diterima (Cronin dan Taylor,
1992).
Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul
setelah mendapatkan pelayanan terhadap kinerja seseorang atau instansi. Hal
ini merupakan suatu hal yang penting, jika pasien puas itu merupakan aset
yang sangat berharga karena jika pasien merasa puas ia akan terus
menggunakan instansi/jasa pilihannya tersebut. Untuk menciptakan kepuasan
pasien suatu puskesmas atau rumah sakit harus menciptakan dan mengelola
suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan
untuk mempertahankan pasiennya (William & Steiber, 1996). Jadi dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pasien adalah wujud suatu pelayanan kesehatan

7
yang memenuhi kebutuhan dan permintaan pasien. Besarnya pasien akan
menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap layanan yang diterimanya.
Kepuasan seorang pasien terhadap pelayanan fasilitas kesehatan tidak
terlepas dari apa yang diharapkan pasien.

2.6 Proses Pengadaan Jasa Pelayanan dan Jasa Barang


Pengadaan barang/jasa (procurement) adalah adalah proses suatu
organisasi memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan internal
dan/atau eksternal organisasi. Oleh karena itu hampir semua organisasi, baik
organisasi yang bergerak di sektor bisnis (organisasi profit), sektor nirlaba
(non-profit), maupun sektor pemerintah, melakukan proses pengadaan untuk
memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan mereka masing-masing.
Pengadaan Barang/Jasa di sektor pemerintah, yang biasa dikenal dengan
istilah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, atau disingkat PBJP, adalah
kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah (KLPD) yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, memiliki
peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk
peningkatan pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional
dan daerah. Pentingnya peranan PBJP dan keberadaannya yang

8
merupakan bagian dari pengelolaan keuangan Negara sehingga perlu
pengaturan tata kelola (Good Governance) dan akuntabilitas, maka
pemerintah menyediakan aturan PBJP dalam Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018.

9
BAB 3. PERENCANAAN KEGIATAN

Lokasi dan Jadwal


Fokus Tujuan Umum Tujuan Khusus Kegiatan yang
Penyebab Masalah Media Sasaran Pelaksanaan
Masalah Kegiatan Kegiatan Dilakukan
Kegiatan

Minimnya 1) Minimnya kegiatan Kegiatan ini bertujuan 1) Melakukan sosialisasi 1) Melakukan kegiatan - Leaflet, Masyarakat dan Ruang Tunggu Pasien
pengetahuan sosialisasi mengenai untuk meningkatkan sistem kapitasi dan model sosialisasi / - Sound System Tenaga Kesehatan Puskesmas Baqa Kota
tentang sistem sistem kapitasi dan model berbagai upaya pelayanan kesehatan penyuluhan di ruang di Wilayah kerja Samarinda
kapitasi dan pelayanan kesehatan serta pelayanan kesehatan (FKTP, FKRTL, sistem tunggu UPTD Puskesmas Baqa Selasa, 11 April 2023.
model sistem alur rujukan BPJS. dan meningkatkan rujukan BPJS) di ruang Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
pelayanan derajat kesehatan untuk tunggu pasien Puskesmas menggunakan metode
kesehatan serta 2) Kurangnya media kepuasan pasien peserta Baqa Kota Samarinda. ceramah dan
sistem alur informasi yang BPJS di wilayah kerja menggunakan media
rujukan BPJS. ditampilkan di puskesmas Puskesmas Baqa Kota leaflet system kapitasi
tentang BPJS Kesehatan Samarinda. dan model pelayanan
serta tentang sistem alur kesehatan seperti
pelayanan mulai dari FKTP, FKRTL, system
pendaftaran yang rujukan BPJS.
mengharuskan pasien
membawa kartu berobat,
kartu BPJS, dan KTP.

10
2) Mengetahui SOTK dan 2) Melakukan analisis - Lembar Stuktur Kepala Bagian Tata Puskesmas Baqa Kota
tupoksi di wilayah kerja satuan organisasi tata Sauan Organisasi Usaha / Pimpinan Samarinda
Puskesmas Baqa Kota kelola (SOTK). Tata Kelola Puskesmas Baqa Jum‟at, 2 Juni 2023 –
Samarinda. Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Sabtu, 3 Juni 2023.
Kota Samarinda.
.

3) Melakukan analisis 3) Melakukan analisis - Microsoft Word Bagian Pelayanan Puskesmas Baqa Kota
SWOT dan dimensi SWOT dan dimensi 2010. Puskesmas Baqa Samarinda
SWOT studi kasus di studi kasus. Kota Samarinda. Sabtu, 20 Mei 2023.
wilayah kerja Puskesmas
Baqa Kota Samarinda.

4) Melakukaan telaah 4) Melakukan analisis - Data SPM Poli Gizi Puskesmas Baqa Kota
indikator keberhasilan Indikator keberhasilan program gizi Samarinda
pelaksanaan program pelaksanaan program Puskesmas Baqa Kamis, 13 April 2023.
kesehatan, standar gizi di Puskesmas Kota Samarinda. Jumat, 14 April 2023.
pelayanan Minimal Baqa kota samarinda
(SPM) di wilayah kerja tentang pemberian
Puskesmas Baqa Kota tablet tambah darah
Samarinda. pada remaja putri
menggunakan standar
pelayanan.

11
5) Melakukan evaluasi 5) Melakukan analisis - Kuisioner Tim bagian survei Puskesmas Baqa Kota
mutu menggunakan kepuasan Kepuasaan Pasien kepuasan Samarinda
instrument pengukuran pelanggan/pasien Puskesmas Baqa Jumat, 26 Mei 2023
kepuasaan pelanggan menggunakan Kota Samarinda. Sabtu, 27 Mei 2023
pada organisasi instrument pengukur
pelayanan di wilayah kepuasan. Serta
kerja Puskesmas Baqa melakukan evaluasi
Kota Samarinda. mutu di Puskesmas
Baqa Kota Samarinda.
6) Melakukan proses 6) Melakukan analisis - Lembar Bagian penerimaan Puskesmas Baqa Kota
pengadaan jasa pelayanan proses atau alur pengadaan jasa dan pengeluaran Samarinda
dan jasa barang (Pusat pengadaan jasa dan barang barang dan jasa di Senin, 5 Juni 2023
dari Dinkes ke PKM) di pelayanan dan jasa Puskesmas Baqa Puskesmas Baqa
wilayah kerja Puskesmas barang. Kota Samarinda. Kota Samarinda
Baqa Kota Samarinda.
7) Menyusun laporan 7) Menyusun laporan - Microsoft Word Puskesmas Baqa Kta
riset dan melakukan riset keigatan. 2010 Samarinda
diseminasi kegiatan di Mei – Juni.
wilayah kerja Puskesmas
Baqa Kota Samarinda.

12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Puskesmas Baqa

Puskesmas Baqa merupakan salah satu puskesmas milik Pemerintah Kota


Samarinda yang berlokasi di Jl. La Madu Keleng No. 106, Kelurahan Baqa,
Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75132.
Puskesmas Baqa berdiri sejak tahun 1970 dalam perkembangannya selalu
berperan aktif dalam pembangunan kesehatan masyarakat yang ada diwilayah
kerjanya baik yang berupa upaya kesehatan wajib maupun dalam upaya
kesehatan pengembangan Masyarakat. UPTD Puskesmas Baqa mempunyai
wilayah kerja terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Baqa, Kelurahan
Sungai Keledang dan Kelurahan Gunung Panjang.
Puskesmas Baqa merupakan salah satu puskesmas rawat jalan di Kota
Samarinda jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Baqa meliputi pelayanan
pendaftran, pelayanan umum, pelayanan lansia, pelayanan gigi dan mulut,
pelayanan balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan imunisasi,
pelayanan KB dan catin, pelayanan gizi, pelayanan TB dan Kusta,
laboratorium, klinik sanitasi, tata usaha, pelayanan farmasi, igd, serta
pelayanan persalinan dengan jumlah pegawai di Puskesmas Baqa sebanyak
63 orang.

4.2 Hasil Implementasi Sosialisasi System Kapitasi dan Model Pelayanan


Kesehatan Seperti FKTP, FKRTL, Sytem Rujukan BPJS.
Sosialisasi adalah konsep umum yang diartikan sebuah proses di mana kita
belajar interaksi dengan orang lain, tentang cara bertindak, berpikir, dan
merasakan, di mana semua itu merupakan hal penting dalam menghasilkan

13
partisipasi sosial yang efektif. FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)
adalah fasilitas kesehatan yang harus dikunjungi peserta BPJS
Kesehatan/JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, pelayanan di FKTP
ini gratis dan ditanggung Pemerintah selama telah terdaftar sebagai peserta
BPJS Kesehatan. FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan)
adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan
tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan dan rawat inap di ruang
perawatan khusus.
System rujukan BPJS dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama
oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, kemudian jika diperlukan pelayanan
lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas tingkat kedua,
pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes
tersier hanya dapat diberikan atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes
primer. Hasil yang didapat setelah sosialisasi adalah pasien mulai mengerti
tentang sistem rujukan BPJS.

Gambar 1 Pembagian Poster

14
Gambar 2 Penyampaian Materi
Permasalahan yang sering terjadi adalah ketika pasien berobat ke
puskesmas tetapi faskes tingkat pertama nya tidak di puskesmas baqa,
sedangkan puskesmas mempunyai kebijakan tersendiri untuk faskes diluar
wilayahnya, yaitu pasien yang datang dengan faskes diluar wilayah kerja
puskesmas akan dilayani satu kali tanpa biaya administrasi, sedangkan jika
pasien tersebut datang kembali tetapi belum memindahkan faskes akan
dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 30.000, jika pasien keberatan maka
pasien akan diarahkan untuk memindahkan faskes di puskesmas baqa, oleh
karena itu saya membuat program sosialisasi pemindahan faskes melalui
PANDAWA BPJS yang dimana PANDAWA adalah sebuah kanal pelayanan
administrasi tanpa tatap muka dan dilakukan secara online.

4.3 Hasil Implementasi Program Sosialisasi Pemindahan FASKES BPJS


melalui PANDAWA BPJS di Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
Dalam melakukan sosialisasi kepada pasien saya menjelaskan tentang apa
itu PANDAWA BPJS? PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui
WhatsApp) adalah kanal layanan administrasi peserta JKN-KIS melalui chat
whatsapp (tanpa panggilan telepon dan video). Kemudian saya menjelaskan
tata cara pemindahan FASKES BPJS ke Puskesmas Baqa Kota Samarinda
kepada seluruh pasien yang ada di ruang tunggu Puskesmas Baqa Kota

15
Samarinda melalui metode ceramah dan membagikan poster. Tujuan saya
membuat program ini adalah agar pasien yang FASKES nya berada diluar
wilayah Puskesmas Baqa bisa segera memindahkan FASKES nya dan puas
dengan pelayanan yang ada di Puskesmas. Hasil dari sosialisasi ini terdapat
peningkatan pasien yang telah memindahkan faskes nya ke Puskesmas Baqa
melalui PANDAWA BPJS periode bulan juni.

16
Gambar 4 Menyampaikan Materi

Gambar 3 Pembagian Poster

4.4 Mengetahui Struktur Satuan Organisasi Tata Kelola (SOTK) di Instansi


Kesehatan masing2 (membuat tupoksi).
Membuat bagan SOTK dan tupoksi sesuai dengan data yang ada di
Puskesmas Baqa, setelahnya saya dapat mengetahui susunan tata kelola dan
tugas serta tanggungjawab petugas di Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

17
No. Nama Jabatan Uraian Tugas
1. Kepala UPTD. Puskesmas a. Menyusun rencana dan program kerja UPTD Puskesmas.
b. Melaksanakan koordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
puskesmas.
c. Melaksanakan pembangunan kesehatan dalam wilayah kerja.
d. Melakukan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan.
e. Melakukan pelayanan penunjang kesehatan dan pelaksanaan pembantu pelayanan
Kesehatan.
f. Memberi bimbingan terhadap bawahan agar pelaksanaan pekerjaan terlaksana dengan baik.
2. Kepala Sub Bagian TU a. Penyusunan perencanaan Sub Bagian Tata Usaha
b. Membantu penyusunan rencana strategis Puskesmas
c. Membantu penyusunan program keIja Puskesmas
d. Pelaksanaan pelayanan ketatausahaan Puskesmas
e. Pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian
f. Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan dah rumah
g. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan
h. Pengkoordinasian dan sinkronisasi tugas, Program, dan kegiatan unit-unit pada puskesmas
3. Sistem Informasi PKM a. Sebagai pusat data dan informasi Puskesmas.
b. Mengumpulkan dan mengecek laporan Puskesmas sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan.
c. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data tabel, grafik,dll
d. Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada
koordinator perencanaan dan penilaian.

18
e. Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua laporan Puskesmas Perencanaan
Tingkat Puskesmas, mini lokarya, Lap. Tahunan, Stratifikasi.
4. Koordinator Perencanaan a. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
b. Mengadakan koordinasi dengan Kepala puskesmas dalam upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kerja.
c. Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan dibantu oleh staf puskesmas.
d. Memonitor kegiatan puskesmas.
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan kepada kepala
puskesmas.
5. Koordinator Kepegawaian a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, lab.triwulan, tahunan, dsb.).
b. Mengetik DP 3 yang sudah di isi nilai oleh atasan langsung.
c. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
d. Mengusulakn tunjangan pegawai (Penyesuaian Funsional, baju dan lain-lain).
e. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
f. Merekap absen (ijin, cuti, sakit).
g. Membuat absensi mahasiswa/siswa yang praktek di Pukesmas.
h. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitan SDM staf pukesmas.
i. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf pukesmas dengan persetujuan kepala
pukesmas.
6. Koordinator Keuangan a. Melakukan perencanaan keuangan
b. Merealisasikan keuangan
c. Membuat pembukuan/penutupan kas dengan kesejahteraan pegawai
d. Membayar pajak yang timbul dari kegiatan pukesmas
e. Pencatatan dan pelaporan

19
f. Mengkoordinir bendahara-bendahara pukesmas

7. Penanggung Jawab UKM a. Menyusun rencana program dan kegiatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas
Esensial dan Keperawatan b. Mengumpulkan bahan dan memelihara bahan kerja dalam rangka kelancaran pelaksanaan
Kesehatan Masyarakat
tugas
c. Mendistribusikan, membagi tugas, membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
dengan baik
d. Mengawasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, dan
berkualitas
8. Pelayanan Promosi a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan,
Kesehatan advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan
masyarakat
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi,
informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi
kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
9. Pelayanan Kesehatan a. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
Lingkungan b. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi
pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesling
c. Penyehatan air bersih
d. Pengawasan depot isi ulang air minum
e. Penyehatan pembuangan sampah

20
10. Pelayanan Gizi a. Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader posyandu, menerima konsultasi di bidang gizi,
menjelaskan tata cara pengisian dan penggunaan KMS, melakukan kegiatan pendataan (
status gizi balita, gizi anak sekolah, IMT ratri dan WUS, Kadarsi, PKG), distribusi sarana
obat gizi, membuat laporan bulanan.
11. P2P a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan program dan kegiatan seksi pencegahan
dan pengendalian penyakit
b. Perumusan kebijakan teknis dibidang seksi pencegahan dan pengendalian penyakit
c. Pembinaan, pengawasan dan koordinasi pelaksanaan seksi pencegahan dan pengendalian
penyakit
d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait
12. Penanggung Jawab UKM a. Melakukan pembinaan dan arahan pada tiap pelaksana kegiatan UKM
Pengembangan pengembangan
b. Melakukan komunikasi dan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait dalam
penyelenggaraan UKM pengembangan
c. Melakukan identifikasi resiko yang mungkin terjadi terhadap lingkungan dan melakukan
upaya untuk mencegah atau meminimalisir akibat dari risiko yang terjadi
d. Melakukan monitoring akuntabilitas dan evaluasi kinerja UKM
pengembangan secara periode
13. Pelayanan Kesehatan a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya
Tradisional Komplementer
b. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelayanan
kesehatan tradisional empiris, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya
c. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya
d. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi dengan lintas program, lintas sektor,
organisasi profesi, institusi pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat, di bidang
pelayanan kesehatan tradisional

21
14. Pelayanan Kesehatan a. Membantu kegiatan pelayanan kesehatan olahraga luar gedung dan dalam gedung,
Olahraga mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan di lapangan
b. Melakukan kunjungan lapangan dengan melakukan koordinasi dengan kepala pukesmas,
kemudian melakukan tes kebugaran jasmasni atau kesehatan olahraga
c. Melakukan koordinasi dengan program lain untuk tercapainya targer
d. Melaporkan hasil kegiatan kesehatan olahraga dan dicatat dalam buku visum dan format
keehatan olahraga
e. Mencatat data sasaran yang tercatat dalam buku register dan di laporkan ke dinas
kesehatan olahraga dan di rekap dalam format laporan bulanan
15. Kesehatan Kerja a. Melaksanakan perencanaan di bidang kesehatan kerja
b. Melaksanakan penyusunan pedoman di bidang kesehatan kerja
c. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan kerja
d. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan kerja
16. Pelayanan Kesehatan Mata a. Melakukan penyuluhan terkait kesehatan indera
b. Melakukan deteksi dini/skrining gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran
c. Melakukan penjaringan kesehatan indera
d. Melakukan pelayanan kesehatan mata dan telinga dasar dan rujukan
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan
17. Penanggung Jawab UKP, a. Melaksanakan pelayan kefarmasian sesuai resep
Kefarmasian dan b. Memberikan penjelasan tentang obat sesuia kaidah
Laboratorium
c. Mencetak resep
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di apotek dan gudang obat
e. Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta pendistribusian obat f
f. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat pukesmas pustu dan poskesdes
g. Pengecekan obat pukesmas di pukesmas, pustu dan poskesdes (kerapian dan kebersihan
gudang obat)

22
18. Pelayanan Pemeriksaan a. Melaksanakan pelayan kesehatan perorangan bagi usia 6 sampai 45 tahun
Umum b. Menentukan pemerikasaan dan tindakkan penunjang
c. Melaksanakan rujukan
d. Melaksanakan KIR kesehatan
e. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli umum usila
f. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
19. Pelayanan Kesehatan Gigi a. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dan Mulut b. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
c. Melaksanakan rujukan
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli gigi
e. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
20. Pelayanan KIA-KB a. Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB
b. Mempersiapkan kelengkapan pelayanan di ruang KIA-KB
c. Melakukan penimbangan anak balita
d. Melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang pada bayi dan balita
e. Membuat pencatatan dan pelaporan
f. Melakukan skrining pada calon akseptor KB
g. Melakukan pemasangan alat kontrasepsi dan pencabutan kontrasepsi sesuai indikasi
h. Mengatur distribusi alat kontrasepsi
i. Membuat pencatatan dan pelaporan KB
21. Pelayanan Kesehatan Usia a. Melaksanakan pelayan kesehatan perorangan bagi usia 50 tahun ke atas
Lanjut (Lansia) b. Memnentukan pemerikasaan dan tindakkan penunjang
c. Melaksanakan rujukan
d. Melaksanakan KIR kesehatan
e. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli Lansia
f. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan

23
22. Pelayanan Kefarmasian a. Melaksanakan pelayan kefarmasian sesuai resep
b. Memberikan penjelasan tentang obat sesuia kaidah
c. Mencetak resep
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di apotek dan gudang obat
e. Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta pendistribusian obat
f. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat pukesmas pustu dan poskesdes
g. Pengecekan obat pukesmas di pukesmas, pustu dan poskesdes (kerapian dan kebersihan gudang
obat)
h. Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di pukesmas pustu dan poskesdes

23. Penanggung Jawab Jaringan a. Pengkoordinir pelaksanaan pelayanan di Puskemas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Pelayanan Puskesmas dan Praktek Bidan Desa, Bidan Praktek Mandiri, Perawat Praktek Mandiri, Dokter Praktek
Jejaring Puskesmas
Mandiri dan Klinik
b. Pengkoordinir dalam identifikasi masalah, analisis, prioritas masalah, membuat tindak
lanjut dan mengevaluasi pelayanan jejaring dan jaringan
c. Pengkoordinir dalam pembuatan MOU jejaring dan memastikan out put sesuai MOU yang
disepakati
24. Penanggung Jawab a. Menyusun perencanaan kebutuhan prasarana dan peralatan puskesmas
Bangunan, Prasarana dan b. Menyusun program pemeliharaan dan perbaikan bangunan, prasarana dan peralatan
puskesmas
Peralatan
c. Menyusun inventaris, pemeliharaan dan penggunaan peralatan
25. Penanggung Jawab Mutu a. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen mutu
b. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus
c. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu
d. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam penyusunan program peningkatan

24
mutu
e. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaran pengembangan, inovasi dan kendali mutu.
f. Melaksanakan kegiatan rapat tinjauan manajemen
g. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Puskesmas
26. Koordinator Tim a. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
Manajemen Puskesmas b. Mengadakan koordinasi dengan Kepala puskesmas dalam upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kerja
c. Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas dengan dibantu oleh staf puskesmas
d. Memonitor kegiatan puskesmas
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan kepada kepala
puskesmas.
27. Rekam Medis a. Melakukan kegiatan pelayanan rekam medis
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam medis dan
informasi kesehatan
c. Melaksanakan evaluasi isi rekam medis
d. Melaksanakan indeks dengan cara mengumpulkan data penyakit, kematian, tindakan dan
dokter yang dikelompokkan pada indeks.
e. Melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu
f. Melaksanakan klasifikasi dan kodifikasi penyakit yang berkaitan dengan kesehatan dan
tindakan medis sesuai terminologi medis yang benar

25
4.5 Membuat Prinsip Dasar Analisis SWOT dan Dimensi S-W-O-T Studi
Kasus di Puskemas Baqa.
Melakukan analisis SWOT tentang program mutu pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas Baqa Samarinda dan berdiskusi bersama Pembimbing
Lapangan. Hasilnya mengetahui cara membuat analisis SWOT dengan benar
dan baik, serta mengetahui lebih detail tentang program mutu pelayanan
kesehatan yg ada di Puskesmas Baqa Samarinda.

4.6 Menelaah Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Program Kesehatan,


Standart Pelayanan Minimal (SPM).
Melakukan telaah indikator keberhasilan pelaksanaan program kesehatan,
standart pelayanan minimal (SPM) di Poli Gizi Puskesmas Baqa tentang
Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Bulan Januari,
Februari, Maret yang dimana sasaran nya adalah remaja putri yang terdapat
di 3 (tiga) kelurahan yaitu, Kelurahan Baqa, Sungai Keledang dan Gunung
Panjang. Setelah mendapatkan data kemudian saya hitung menggunakan
rumus yang sudah ada di panduan magang industri peminatan AKK, setelah
saya hitung saya mendapatkan tingkat keberhasilan program gizi dengan
sasaran remaja putri adalah sebanyak 72,17%.

4.7 Mengembangkan atau Menggunakan Instrument Pengukuran Tingkat


Kepuasan Pelanggan Pada Organisasi Pelayanan, Melaksanaan Evaluasi
Mutu Pada Tempat Pelayanan Kesehatan.
Menggunakan instrumen kepuasan pelanggan dalam bentuk kusioner
secara manual dan meminta rekapan data kepada tim mutu PKM Baqa, serta
mengetahui isi kusioner pengukuran kepuasan pelanggan Puskesmas Baqa
Kota Samarinda dan faktor-faktor yg mempengaruhi kepuasan pelanggan.

26
4.8 Melakukan Proses Pengadaan Jasa Pelayanan dan Jasa Barang (Pusat
dari Dinkes ke PKM dll) (Diagram Flow Chart).
Membuat alur pengadaan barang dan jasa serta berkonsultasi langsung
tentang alur pengadaan barang dan jasa kepada petugas yang memegang
bagian tersebut. Hasil yang didapat adalah mengetahui alur pengadaan barang
dan jasa di Puskesmas Baqa serta mengetahui pendistribusian barang dan
masing-masing Penanggungjawabnya.

Akles/BHP

Ruang
Pelayanan

PJ. UKP PJ. Rumah Tangga

Kepala Sub Bagian


Tata Usaha

Pimpinan
Puskesmas

BLUD APBD

PJ. Teknis Eksekusi 27


BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut :
a. Hasil dari implementasi Sosialisasi System Kapitasi dan Model
Pelayanan Kesehatan Seperti FKTP, FKRTL, Sytem Rujukan BPJS
didapatkan setelah sosialisasi pasien mulai mengerti tentang sistem
kapitasi, serta sistem rujukan BPJS.
b. Hasil implementasi Program Sosialisasi Pemindahan FASKES BPJS
melalui PANDAWA BPJS di Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
Meningkatnya pasien yang telah memindahkan faskes nya ke
Puskesmas Baqa melalui PANDAWA BPJS.
c. Mengetahui Struktur Satuan Organisasi Tata Kelola (SOTK) yang ada
di Puskesmas Baqa Kota Samarinda dan mengetahui tugas serta
tanggungjawab petugas di Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
d. Hasil dari membuat prinsip dasar analisis SWOT dan dimensi S-W-O-T
studi kasus di Puskemas Baqa adalah mengetahui cara membuat analisis
SWOT dengan benar dan baik, serta mengetahui lebih detail tentang
program mutu pelayanan kesehatan yg ada di Puskesmas Baqa
Samarinda.
e. Hasil dari menelaah indikator keberhasilan pelaksanaan program
kesehatan, Standart Pelayanan Minimal (SPM) adalah mengetahui cara
membuat analisis SWOT dengan benar dan baik, serta mengetahui lebih
detail tentang program mutu pelayanan kesehatan yg ada di Puskesmas
Baqa Samarinda.
f. Hasil dari analisis pegukuran kepuasan pasien didapatkan nilai indeks
82,62 % yang dapat di kategorikan baik, serta mengetahui isi kusioner
pengukuran kepuasan pasien Puskesmas Baqa Kota Samarinda serta
faktor-faktor yg mempengaruhi kepuasan pelanggan.
g. Hasil dari melakukan proses pengadaan jasa pelayanan dan jasa barang
(Pusat dari Dinkes ke PKM dll) (Diagram Flow Chart) adalah
mengetahui alur pengadaan barang dan jasa di Puskesmas Baqa serta

28
mengetahui pendistribusian barang dan masing-masing
Penanggungjawabnya.

5.2 Rekomendasi dan Saran


Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sistem kapitasi model
pelayanan kesehatan FKTP, FRTL dan sistem rujukan BPJS serta pasien
kurang memperhatikan Faskes Tingkat 1 mereka sehingga pasien sering
berobat diluar faskes mereka hal ini merupakan salah satu penyebab
ketidakpuasan pasien itu sendiri dalam pelayanan nya. Oleh karena itu,
diperlukan program sosialisasi tentang pemindahan faskes BPJS terutama
PANDAWA agar pasien juga dapat mengefisienkan waktunya. Di harapkan
dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan pasien yang akan berkunjung ke Puskesmas Baqa Kota
Samarinda.

29
DAFTAR PUSTAKA

(LKPP), L. K. (2020). GAMBARAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.


Dalam L. K. (LKPP), GAMBARAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH BAGI PELAKU USAHA (hal. 1-50). UNDP.

Agustin, A. A. (2018). KONTRAK KAPITASI DALAM HUKUM KONTRAK INDONESIA.


Media luris, 1-235.

HASNIAR. (2020). GAMBARAN MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN BPJS


DI UNIT RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA. 1-65.

Heru Nurcahyo, M. d. (2015). HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PADA


ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TERHADAP KEPUASAN PASIEN. Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 1-7.

intergrasolusi. (2022, November 24). INTERGRA TEKNOLOGI SOLUSI. Dipetik Mei 10,
2023, dari intergrasolusi.com: https://integrasolusi.com/blog/peran-susunan-
organisasi-dan-tata-kerja-sotk-dalam-tata-kelola-surat-menyurat/

Lahamit, S. (2021). Sosialisasi Peraturan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Fungsi


Legislasi Anggota Dprd Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan
Daerah di Masa Pandemi Covid 19). Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1-14.

MELISA NOVIANTY, S. M. (2019). SOSIALISASI PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL


DAN PENERAPANNYA DALAM BERBICARA BAHASA INGGRIS. 1-13.

Radito, T. A. (2014). ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS


KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PUSKESMAS. JURNAL ILMU
MANAJEMEN, 1-26.

Syafingi, H. M. (2017). KONSTITUSIONALITAS STANDAR PELAYANAN MINIMAL. JURNAL


HUKUM NOVELTY, 1-16.

WULANDARI, D. (2020). ANALISIS SWOT PADA PRODUK IB MULTIGUNA BANK JATENG


SYARIAH KCPS SEMARANG BARAT. 1-66.

30
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Nama : Sandra Sasmita
NIM : 2011102413169
Lokasi Praktik : Puskesmas Baqa Kota Samarinda
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 12 April 2023 & Sabtu, 24 Juni 2023
Target 1 : Sosialisasi System Kapitasi dan Model Pelayanan
Kesehatan Seperti FKTP, FKRTL, Sytem
Rujukan BPJS dan Sosialisasi Pemindahan
FASKES BPJS melalui PANDAWA BPJS di
Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

31
32
33
SAP SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. NAMA KEGIATAN

Sosialisasi Pemindahan Faskes BPJS melalui outline PANDAWA BPJS di


Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

II. LATAR BELAKANG

Permasalahan yang sering terjadi adalah ketika pasien berobat ke


puskesmas tetapi faskes tingkat pertama nya tidak di puskesmas baqa,
sedangkan puskesmas mempunyai kebijakan tersendiri untuk faskes diluar
wilayahnya, yaitu pasien yang datang dengan faskes diluar wilayah kerja
puskesmas akan dilayani satu kali tanpa biaya administrasi, sedangkan jika
pasien tersebut datang kembali tetapi belum memindahkan faskes akan
dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 30.000, jika pasien keberatan maka
pasien akan diarahkan untuk memindahkan faskes di puskesmas baqa, oleh
karena itu saya membuat program sosialisasi pemindahan faskes melalui
PANDAWA BPJS yang dimana PANDAWA adalah sebuah kanal pelayanan
administrasi tanpa tatap muka dan dilakukan secara online.
III. TEMA

Sistem pemindahan faskes BPJS melalui PANDAWA BPJS.

IV. TUJUAN

1. Menyosialisasikan kepada masyarakat/pasien pada umumnya mengenai


sistem pemindahan faskes BPJS melalui PANDAWA BPJS
2. Menjelaskan bagaimana tata cara pemindahan faskes melalui Chat
WhatsApp.
3. Menambah pengetahuan masyarakat terkait sistem rujukan BPJS.
4. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menggunakan
layanan PANDAWA BPJS.

V. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah


mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai pemindahan FKTP yang
dapat diakses dengan menggunakan layanan PANDAWA.

VI. BENTUK DAN PESERTA KEGIATAN

34
a. Bentuk Kegiatan:

Kegiatan ini berupa pemaparan materi dengan metode ceramah dan diskusi
tanya jawab bersama peserta.

b. Peserta Kegiatan:

Peserta dalam kegiatan ini adalah pasien yang berobat di UPTD. Puskesmas
Baqa Kota Samarinda.

VII. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Sosialisasi ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Juni 2023

Waktu : 07.30 – 08.00 WITA

Tempat : UPTD. Puskesmas Baqa Kota Samarinda

VIII. MEDIA

Media yang digunakan berupa standing banner dan poster yang dibagikan
kepada pasien.

IX. RINCIAN KEGIATAN

Tahapan Persiapan:

1. Menyusun materi sosialisasi.


2. Menentukan sasaran dan waktu sosialisasi.
3. Menentukan media dan metode sosialisasi

Tahap Pelaksanaan:

1. Membuka sosialisasi dengan salam.


2. Melakukan perkenalan diri.
3. Menjelaskan tujuan sosialisasi.
4. Membagikan poster kepada peserta.
5. Menyampaikan materi sosialisasi dan membuka sesi diskusi atau tanya
jawab.
6. Menutup kegiatan dengan mengucapkan salam dan mengucapkan
terimakasih kepada peserta.

X. PENUTUP

Demikian Term Of Reference “Sosialisasi Pemindahan Faskes BPJS melalui


outline PANDAWA BPJS di Puskesmas Baqa Kota Samarinda” ini telah dibuat.

35
Besar harapan penulis agar bisa menjadi perhatian semua pihak sebagai
langkah dalam peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pemindahan FKTP
melalui layanan PANDAWA BPJS guna meningkatkan efektivitas pelayanan di
UPTD. Puskesmas Baqa Kota Samarinda.

36
LAMPIRAN 2
BAGAN SOTK

https://drive.google.com/drive/folders/14Il0SCmPcl0fiRybpyqg2wxczIznHOs
d?usp=sharing

37
LAMPIRAN 3
ANALISIS SWOT PROGRAM MUTU PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA

Faktor Internal Faktor Eksternal


Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
Disiplin waktu Kinerja dari tenaga
Memiliki jumlah
para tenaga kerja kerja dan tenaga
tenaga kerja
masih perlu kesehatan masih
cukup banyak.
ditingkatkan. dapat ditingkatkan.
Memiliki Mendapat
karyawan yang dukungan penuh
ramah. dari pemerintah.
Dengan tenaga
Memiliki Program tidak SDM yang ada
program kerja terbagi secara dapat
yang ter-struktur. merata mengoptimalkan
program.
Memiliki sarana
Pemanfaatan sarana
dan prasarana
dan prasarana dapat
yang cukup
ditingkatkan.
memadai.
Banyaknya
masyarakat yang
Adanya
tidak membawa
masyarakat yang
Pelayanan kepada syarat untuk
Peran serta beranggapan
masyarakat berobat seperti
masyarakat cukup bahwa berobat
dilakukan dengan kartu identitas,
baik. tidak perlu kartu
baik dan ramah. kartu berobat dan
identitas dan
sebagainya saat
sebagainya.
berobat di
puskesmas.
- Lahan parker
Lokasi sebagian besar Berada didekat
puskesmas berada dipakai bukan pusat keramaian
di dekat pasar pengunjung sehingga biasanya
impress, SMP N puskesmas. menjadi pusat
3 dan Mako - Suara bising pelayanan gawat
Brimob. kendaraan darurat.
bermotor.
Saat hujan atap di
Bangunan lantai 2 ada yang Kurangnya dana
Mengajukan
permanen bocor sehingga perbaikan /
penganggaran.
bertingkat 2. mengganggu renovasi.
pelayanan.

38
LAMPIRAN 4
TELAAH INDIKATOR
Program Gizi (Januari – Maret 2023)

Kegiatan : Pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri (SPM 5).

Jumlah sasaran remaja putri yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama sebanyak 866 orang. Jumlah remaja putri yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai dengan rincian sebagai berikut :

Remaja Putri Remaja Putri


Jumlah mendapat Tidak
Lokasi
Remaja pelayanan mendapat Keterangan
Pelayanan
Putri sesuai pelayanan
standar sesuai standar
Pelayanan tidak
sesuai standar
Puskesmas misalnya remaja putri
866 625 241
Baqa dan tidak mendapat tablet
(X) (Y) (Z)
Jaringannya tambah darah yang
sesuai dengan
standar.

Capaian SPM Remaja Putri mendapat pelayanan standar di Puskesmas Baqa


Kab/Kota Samarinda

= Y x 100%

= 625 x 100% = 72,17 %

866

Capaian SPM di Puskesmas Baqa Kabupaten/Kota Samarinda untuk indikator


pelayanan remaja putri adalah 72,17 %

39
CATATAN :

 Capaian SPM di Puskesmas Baqa belum mencapai 100% (72,17%),


sehingga Puskesmas Baqa harus menganalisis penyebab nya seperti :

- Kurangnya kesadaran remaja putri untuk minum Tablet Tambah Darah


(TTD).

- Kurangnya pemantauan orang tua terhadap anaknya untuk


mengingatkan minum Tablet Tambah Darah (TTD).

- Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang Tablet Tambah Darah


(TTD).

Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah sehingga pada tahun berikutnya


capaian SPM untuk indikator pelayanan remaja putri mencapai 100%.

40
LAMPIRAN 5
MENGEMBANGKAN ATAU MENGGUNAKAN INSTRUMEN
PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN PADA ORGANISASI
PELAYANAN, MELAKSANAKAN EVALUASI MUTU PADA TEMPAT
PELAYANAN KESEHATAN

INSTRUMENT
KUISIONER SURVEI KEPUASAAN MASYARAKAT

Profil Responden dan Jenis Layanan yang diterima


Jenis Kelamin:
Laki-Laki Perempuan

Pendidikan:
(Pilih Pendidikan Terakhir)
Pekerjaan:
(Pilih Pekerjaan)
No. Telp. / HP:
OPD Pemberi Layanan:
Unit Pelayanan:
Jenis Layanan yang diterima:

Identitas responden akan dirahasiakan

Jawablah 9 pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jurunya:

1. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian persyaratan pelayanan


dalam jenis pelayanan?
a. Tidak Sesuai
b. Kurang Sesuai
c. Sesuai
d. Sangat Sesuai

41
2. Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudia prosedur pelayanan di
unit ini?
a. Tidak Mudah
b. Kurang Mudah
c. Mudah
d. Sangat Mudah
3. Bagaimana pendapat saudara tetnang kecepatan waktu dalam memberikan
pelayanan?
a. Tidak Cepat
b. Kurang Cepat
c. Cepat
d. Sangat Cepat
4. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya / tariff dalam
pelayanan?
a. Sangat Mahal
b. Cukup Mahal
c. Murah
d. Gratis
5. Bagaimana pendapat saudara tentang keseusian produk pelayanan antara
yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan?
a. Tidak Sesuai
b. Kurang Sesuai
c. Sesuai
d. Sangat Sesuai
6. Bagaimana pendapat saudara tentang kompetensi atau kemampuan petugas
dalam pelayanan?
a. Tidak Kompeten
b. Kurang Kompeten
c. Kompoten
d. Sangat Kompeten
7. Bagaimana pendapat perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan
dan keramahan?

42
a. Tidak Sopan dan Ramah
b. Kurang Sopan dan Ramah
c. Sopan dan Ramah
d. Sangat Sopan dan Ramah
8. Bagaimana pendapat saudara tentang penanganan pengaduan pengguna
layanan?
a. Tidak Ada
b. Ada, Tetapi Tidak Berfungsi
c. Berfungsi Tapi Kurang Maksimal
d. Dikelola dengan Baik
9. Bagaimana pendapat saudara tentang kualitas sarana dan prasarana?
a. Buruk
b. Cukup
c. Baik
d. Sangat Baik

Tanggapan pihak Puskesmas Baqa :

Instrument diatas dapat diakses secara hardfile/fisik yang tersedia di UPTD


Puskesmas Baqa Kota Samarinda, karna di UPTD Puskesmas Baqa untuk survei
kepuasan mulai Tahun 2023 sudah tidak memakai form secara online lagi untuk
masyarakat tetapi secara manual dan saat pengisian kusioner didampingi oleh
petugas/tim survei dan nanti hasil dari survei tersebut akan dimasukkan data nya
kedalam aplikasi INM oleh petugas/tim survei setiap 2 kali setahun yaitu pada
bulan Juni dan Desember. (Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Tim Mutu
Puskesmas Baqa).

43
44
45
Berikut daftar unit pelayanan kesehatan dan telah dilakukan pengukuran kepuasan
menggunakan instrument berupa kuesioner yang disebarkan melalui link atau scan
barcode
yang terdapat di UPTD Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
Unit Pelayanan Kesehatan:
1. Layanan Farmasi
2. Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Layanan KIA, KB, dan Imunisasi
4. Layanan Laboratorium
5. Layanan Pemeriksaan Khusus
6. Layanan Pemeriksaan Umum
7. Layanan Persalinan
8. Layanan IGD/Tindakan dan Gawat Darurat

46
Laporan Survey Per Unit Pelayanan Kesehatan:

Laporan Survey Kesehatan Unit Pelayanan Kesehatan:


87,23
79,46

RUANG FARMASI

RUANG KESEHATAN GIGI DAN


MULUT
RUANG KIA, KB, DAN IMUNISASI

RUANG LABORATORIUM

RUANG PEMERIKSAAN KHUSUS

RUANG PEMERIKSAAN UMUM

RUANG PERSALINAN

RUANG TINDAKAN DAN GAWAT


DARURAT

47
LAMPIRAN 6
PROSES PENGADAAN JASA PELAYANAN DAN JASA BARANG

FLOW CHART ALUR PENGADAAN JASA PELAYANAN DAN BARANG


DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA

Akles/BHP

Ruang
Pelayanan

PJ. UKP PJ. Rumah Tangga

Kepala Sub Bagian


Tata Usaha

Pimpinan
Puskesmas

BLUD APBD

PJ. Teknis Eksekusi

48
Penanggung jawab setiap ruangan pelayanan melaporkan kepada pengurus barang mengenai
barang rusak atau permintaan barang

Pengurus barang membuatkan usulan pengadaan barang yang akan dikonsulkan, jika barang
atau jasa pelayanan ke PJ. UKP dan untuk barang atau bangunan ke PJ. RT setelah itu
dilaporkan ke kepala TU (Tata Usaha)

Pengurus barang melaporkan usulan pengadaan barang dan meminta persetujuan


kepada Kepala Puskesmas

Apabila usulan pengadaan barang BLUD maka dilaporkan ke PJ. Teknis setelah itu dirapatkan
kapan akan direalisasikan, jika barang APBD maka langsung di eksekusi

jika telah disetujui pengurus barang menyerahkan


usulan pengadaan barang kepada Bendahara Pengeluaran

Pembelian barang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran

49
1. Pengertian
Permintaan barang adalah suatu kegiatan pengusulan permintaan barang
baik itu barang aset (medis dan non medis) atau barang habis pakai ke bagian
perlengkapan atau saralkes Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk mendukung
pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Baqa.

2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengajuan permohonan
usulan permintaan barang ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk
mendukung ketersediaan dan kebutuhan barang di Puskesmas Baqa.

3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Baqa Nomor 029/058/100.02.003 tentang
Penunjukan Pemegang/Pengelola Barang.

4. Referensi
1. Permenkes 43 Tahun 2019 Tentang pusat kesehatan masyarakat.
2. Permenkes No 46/2015 Tentang Akreditasi Puskesmas.
3. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman pengelolaan
barang milik daerah.
5. Prosedur/Langkah-langkah
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Komputer/Laptop
b. Printer
2. Langkah-langkah
a. Penanggungjawab ruangan mengajukan usulan permintaan barang
kepada petugas pembantu pengurus barang Puskesmas dengan
menggunakan form usulan permintaan barang tiap unit dan
mencatat di buku permintaan barang.
b. Petugas membuat rekapan usulan permintaan barang dari semua
unit dengan menggunakan form usulan permintaan barang sesuai
format dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda di tiap akhir tahun.

50
c. Pengurus barang mengonsultasikan usulan permintaan barang
kepada pejabat teknis, kepala TU, dan kepala puskesmas.
d. Apabila telah disetujui, petugas melaporkan permintaan barang
kepada Bendahara Pengeluaran.
e. Petugas menggandakan form usulan permintaan barang sebagai
bentuk arsip.
f. Petugas mengarsipkan form usulan permintaan barang dalam
bentuk softcopy dan hardcopy.
6. Unit Terkait
1. Kepala Tata Usaha
2. Bendahara Pengeluaran
3. Pegawai Puskesmas semua ruang/unit Puskesmas Baqa

51
PEMERINTAH KOTA
SAMARINDA
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS
BAQA
Jln. Lamadukelleng No. 106
Samarinda Seberang Telp. (0541)
263890Email :
puskesmasbaqa@gmail.com

USULAN RENCANA KEBUTUHAN


PENGADAAN BARANG MILIK
DAERAH TAHUN ANGGARAN
2022

UPT: PUSKESMAS BAQA


OPD: DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

KEBUTUHAN KEBUTUHAN RIIL


KUASA PENGGUNA ANGGARAN USULAN BMD DATA DAFTAR BARANG YANG DAPAT DIOPTIMALKAN
NO MAKSIMUM BMD KETERANGAN
BARANG / PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT
KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 7-11 14 15

1 Program: ADMEN
1. Kegiatan: Ruang Akreditasi (sekretariat mutu)
1.1 Sub Kegiatan: Persiapan Re Akreditasi
Output: Review dan Revisi dokumen
a. 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 2 buah 3 buah 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 1 buah 2 buah
akreditasi

b. Output:: Penggandaan dokumen 1.3.2.05.01.03.007 Mesin Fotocopy Folio 1 buah 1 buah 1.3.2.05.01.03.007 Mesin Fotocopy Folio 0 buah 1 buah

2. Kegiatan: Ruang Administrasi Kantor (TU)


1.1 Sub Kegiatan: Sistem Informasi Puskesmas

a. Output: Pemindaian Berkas 1.3.2.10.02.03.004 Scanner Folio 1 buah 1 buah 1.3.2.10.02.03.004 Scanner Folio 0 buah 1 buah

1.2 Sub Kegiatan: Manajemen

a. Output: Pengetikan dokumen 1.3.2.10.01.02.001 Komputer (PC Unit) 4 buah 4 buah 1.3.2.10.01.02.001 Komputer (PC Unit) 2 buah 2 buah

52
b. Output: mencetak dokumen 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 2 buah 4 buah 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 2 buah 2 buah

2 Program: UKM
1. Kegiatan: UKS/M
Sub Kegiatan: Skreening Anak Usia Sekolah dan
1.1
Remaja

a. Output: Pengukuran berat badan 1.3.2.07.01.01.009 Timbangan Digital 1 buah 2 buah 1.3.2.07.01.01.009 Timbangan Digital 0 buah 2 buah

Sphygmomanometer Sphygmomanometer
b. Output: Pengukuran tekanan darah 1.3.2.07.01.19.070 1 buah 2 buah 1.3.2.07.01.19.070 0 buah 2 buah
(Tensimeter) Digital (Tensimeter) Digital
3 Program: UKP
1. Kegiatan: Ruang Tindakan
1.2 Sub Kegiatan: Pelayanan pasien
Sphygmomanometer Sphygmomanometer
a. Output: Pengukuran Tekanan darah 1.3.2.07.01.19.070 1 buah 1 buah 1.3.2.07.01.19.070 0 buah 1 buah
(Tensimeter) Digital (Tensimeter) Digital

b. Output : Penyaring udara 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fun 3 buah 3 Buah 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fun 0 Buah 3 buah
2 Kegiatan: Laboratorium
1.1 Sub Kegiatan: Administrasi pelayanan

53
KEBUTUHAN KEBUTUHAN RIIL
KUASA PENGGUNA ANGGARAN USULAN BMD DATA DAFTAR BARANG YANG DAPAT DIOPTIMALKAN
NO MAKSIMUM BMD KETERANGAN
BARANG / PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT
KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 7-11 14 15

a. Output: Melakukan pekerjaan administrasi 1.3.2.05.03.07.006 Lemari Dokumen 1 buah 1 buah 1.3.2.05.03.07.006 Lemari Dokumen 0 buah 1 buah

a. Output: Melakukan pekerjaan administrasi 1.3.2.05.02.01.024 Meja Kerja 1 buah 1 buah 1.3.2.05.02.01.024 Meja Kerja 0 buah 1 buah

3 Kegiatan: Kesehatan Lingkungan


1.1 Sub Kegiatan: Pengelolaan limbah cair
High Presure Cleaner / High Presure Cleaner /
a. Output: Pembersihan bak IPAL 1.3.2.03.02.12.036 1 buah 1 buah 1.3.2.03.02.12.036 0 buah 1 buah
Water Jet Water Jet
Output: Sirkulasi air limbah dalam bak Pompa Air Celup Pompa Air Celup
b. 1.3.2.01.03.05.005 4 buah 4 buah 1.3.2.01.03.05.005 0 buah 4 buah
penampungan Automatis Automatis
1.2 Sub Kegiatan: Pengelolaan Limbah Padat
Timbangan Digital Timbangan Digital
a. Output: Pengukuran berat limbah padat 1.3.2.08.01.18.005 (yang biasa untuk 1 buah 1 buah 1.3.2.08.01.18.005 (yang biasa untuk 0 buah 1 buah
nimbang buah) nimbang buah)
4 Kegiatan: Ruang Lansia
1.1 Sub Kegiatan: Administrasi pelayanan
Output: Pengetikan laporan dan pengisian
a. 1.3.2.10.01.02.002 Laptop 1 buah 1 buah 1.3.2.10.01.02.002 Laptop 0 buah 1 buah
form daring

b. Output : Penyaring udara 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fan 2 buah 2 Buah 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fun 0 Buah 2 buah

c. Output : Pengukuran Tekanan darah 1.3.2.07.01.19.070 tensimeter 1 Buah 2 Buah 1.3.2.07.01.19.070 tensimeter 1 Buah 2 Buah

d. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.007 Head lamp 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.007 Head lamp 0 Buah 3 Buah

e. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.161 Senter 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.161 Senter 1 Buah 3 Buah

f. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.004 Stetoskop 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.004 Stetoskop 2 Buah 1 Buah

5 Kegiatan: Ruang Gizi


1.1 Sub Kegiatan: Peningkatan kompetensi

a. Output: Pertemuan daring 1.3.2.10.01.02.002 Laptop 1 buah 1 buah 1.3.2.10.01.02.002 Laptop 0 buah 1 buah

1.2 Sub Kegiatan: Administrasi pelayanan

a. Output: Mencetak laporan 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 1 buah 1 buah 1.3.2.10.02.03.003 Printer Epson 0 buah 1 buah

54
6 Kegiatan: Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
Sub Kegiatan: Pencegahan dan Pengendalian
1.1
Infeksi

a. Output: Penghisap aerosol 1.3.2.07.01.02.135 Dental Aerosol Suction 1 buah 1 buah 1.3.2.07.01.02.135 Dental Aerosol Suction 0 buah 1 buah

Standing UV Standing UV
b. Output: Disinfektan UV untuk ruangan 1.3.2.07.01.01.154 1 buah 1 buah 1.3.2.07.01.01.154 0 buah 1 buah
Disinfektan Disinfektan
c. Output : Penyaring udara 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fan 3 buah 3 Buah 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fun 0 Buah 3 buah

55
KEBUTUHAN KEBUTUHAN RIIL
KUASA PENGGUNA ANGGARAN USULAN BMD DATA DAFTAR BARANG YANG DAPAT DIOPTIMALKAN
NO MAKSIMUM BMD KETERANGAN
BARANG / PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT
KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN KODE BARANG NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 7-11 14 15
7 Kegiatan: Ruang Pemeriksaan Umum
1.1 Sub Kegiatan: Pelayanan pasien

a. Output : Penyaring udara 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fan 2 buah 2 Buah 1.3.2.08.01.33.010 Exhauster fun 0 Buah 2 buah

b. Output : Pengukuran Tekanan darah 1.3.2.07.01.19.070 tensimeter 1 Buah 2 Buah 1.3.2.07.01.19.070 tensimeter 1 Buah 2 Buah

c. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.007 Head lamp 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.007 Head lamp 0 Buah 3 Buah

d. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.161 Senter 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.161 Senter 1 Buah 3 Buah

e. Output : Pemeriksaan kesehatan 1.3.2.07.01.01.004 Stetoskop 3 Buah 3 Buah 1.3.2.07.01.01.004 Stetoskop 2 Buah 1 Buah

Kepala Dinas Kesehatan Kepala UPTD Puskesmas


Baqa

dr. H. Ismid Kusasih dr. Mardiah HM


NIP. 19680311 199803 1 009 NIP. 19710922 200604 2 020

56

Anda mungkin juga menyukai