Oleh :
KASBAR, AMG
Nutrisionis Terampil
NDH : 37
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
KASBAR, AMG
Nutrisionis Terampil
NDH :37
COACH, MENTOR,
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“ OPTIMALISASI
PENCATATAN ASUHAN GIZI BERBASIS LINK PADA PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN ”
Oleh :
KASBAR, AMG
NDH. 37
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : 6 April 2021
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE
Pembina Utama Muda/Gol.IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing kita menjadi manusia yang beradab.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan
dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah memberikan
dukungan atas terlaksananya pelatihan dasar CPNS ini
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
4. Ibu Ir. Hj. Ikah Atikah, MP, Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;
5. Bapak Drs. Sahabuddin, M.Si selaku penguji yang telah memberikan saran demi
kesempurnaan laporan aktualisasi ini
6. Bapak Hermansyah, SKM selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan serta memberikan motivasi dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. Seluruh WidyaIswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi
di unit kerja;
8. Seluruh Panitia, Binsu yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
9. Yang paling penting adalah doa dan dukungan serta bantuan materil maupun moril
dari istri, orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril selama
masa latsar CPNS;
10. Terima kasih tak terhingga kepada Istri tersayang Nur Eka Miandari, S.Tr.Gizi yang
selalu membantu dan mendukung selama proses Latsar ini.
11. Keluarga besar peserta diklatsar, khususnya angkatan XVIII tahun 2021 yang selama
ini telah bersama-sama dalam mengikuti tahapan diklatsar.
i
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencaan dan pelaporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak.
Kasbar, AMG
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 4
C. Manfaat ................................................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup ..................................................................................................... 5
Tabel 1 Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan Pendidikan Tahun 2020 ............... 9
Tabel 2 Identifikasi dan Penetapan Isu ................................................................................................. 13
Tabel 3 Analisis Tapisan Isu Metode APKL ................................................................................... 14
Tabel 4 Indikator Nilai Dasar ASN ...................................................................................................... 16
Tabel 5 Rancangan Evaluasi ................................................................................................................ 27
Tabel 6 Kendala dan Antisipasi ................................................................................................ 53
Tabel 7 Capaian Aktualisasi ..................................................................................................... 55
Tabel 8 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................................................... 62
iv
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rancangan Aktualisasi
2. Lampiran 2 Jadwal Kegiatan
3. Lampiran 3 Surat Pernyataan Mentor
4. Lampiran 4 Formulir Alat Bantu Catatan Bimbingan Mentor
5. Lampiran 5 Formulir alat bantu catatan bimbingan Coach
6. Lampiran 6 Kegiatan 1 Sosialisasi Rancangan Aktualisasi
7. Lampiran 7 Kegiatan 2 Membuat Link Asuhan Gizi
8. Lampiran 8 Kegiatan 3 Pembuatan Lembar Petunjuk Penggunaan Link
9. Lampiran 9 Kegiatan 4 Melakukan Sosialisasi terkait Penggunaan Link
10. Lampiran 10 Kegiatan 5 Kesepakatan Bersama Pelaksanaan Pencatatan dengan Link
11. Lampiran 11 Kegiatan 6 Pencatatan Asuhan Gizi Berbasis Link
12. Lampiran 12 Kegiatan 7 Melakukan Evaluasi Pencatatan Asuhan Gizi berbasis Link
13. Lampiran 13 Formulir Asuhan Gizi Sebelum Penggunaan Link
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam satu jabatan pemerintahan serta
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No 5 tahun 2014 tentang ASN).
Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional adalah
Diklat Prajabatan. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan bertujuan untuk membentuk PNS
yang professional, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi
PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan pembekalan komprehensif agar
CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas
sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS
Golongan II, yang menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran
yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) merupakan upaya pemeliharaan dan peningkatan mutu Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Melalui Pusat Pengembangan ASN,
Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pelatihan Dasar bertujuan untuk membentuk karakter
CPNS yang berlandaskan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini memadukan metode pembelajaran klasikal
dan nonklasikal. Selain agenda pembelajaran pembentukan karakter, peserta juga
diharapkan mampu mengaktualisasikannya melalui proses habituasi. Kegiatan aktualisasi
bertujuan agar peserta dapat berkontribusi nyata dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
di unit kerja secara profesional berlandaskan nilai-nilai dasar ANEKA sehingga
memberikan dampak positif terhadap peningkatan pelayanan.
1
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak. Praktik
penyelenggaraan Diklat prajabatan dengan inovasi baru yang memungkinkan peserta
untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami
sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat-tempat magang, sehingga peserta
merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar tersebut
terpatri kuat dalam dirinya.
Salah satu tempat yang terdapat kegiatan atau tindakan pelayan publik adalah
rumah sakit. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat
semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk menerapkan cara jaga jarak yang
aman untuk mencegah penyebaran virus, selain itu cuci tangan dan memakai masker
dengan cara yang tepat, menjaga jarak fisik alias social distancing menjadi bagian dari
protokol kesehatan yang efektif untuk melindungi diri dari paparan virus corona.
Pelayanan kesehatan sebagai sektor yang paling terdampak oleh situasi pandemik ini juga
harus bersiap untuk menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Rumah Sakit harus mulai
memikirkan langkah yang akan diambil untuk tetap merawat pasien Covid-19 namun di
saat bersamaan juga memberikan pelayanan kepada pasien umum dengan risiko
penularan seminimal mungkin, sehingga disebut sebagai balancing act.
Berdasarkan buku panduan teknis pelayanan rumah sakit pada masa adaptasi
kebiasaan baru menganjurkan pemanfaatan teknologi informasi untuk inovasi layanan
kesehatan, demikian pula buku pedoman pelayanan gizi yang diterbitkan oleh Kemenkes
(2020) menyatakan bahwa dalam masa pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan,
fasilitas pelayanan kesehatan telah meminimalisir kunjungan masyarakat untuk hal-hal
yang tidak mendesak atau gawat darurat dengan memanfaatkan teknologi informasi atau
media lainnya sesuai kebutuhan. Selain itu, tekonologi informasi juga dapat digunakan
untuk kegiatan koordinasi maupun sosialisasi dengan berbagai pihak.
2
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan
semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek
kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari
informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak
mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua
serba terkomputerisasi. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum
membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup
memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang
terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali
permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya
variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna dan lingkungan rumah sakit tak terkecuali pelayanan gizi.
Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai
acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien,
memperpendek lama hari rawat, dan menghemat biaya perawatan. Untuk itu diperlukan
pelayanan gizi yang efektif dan efisien melalui Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
dan bila dibutuhkan pendekatan multidisiplin maka dapat dilakukan dalam Tim Asuhan
Gizi (TAG)/Nutrition Suport Tim (NST)/Tim Terapi Gizi (TTG)/Panitia Asuhan Gizi
(PAG).
Banyak permasalahan yang dialami oleh petugas gizi dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya di Instalasi gizi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan, diantaranya adalah
belum maksimalnya penyelenggaraan makanan melalui penerimaan dan penyimpanan
bahan makanan, belum optimalnya pelayanan edukasi gizi pada pasien rawat inap serta
kurang optimalnya pencatatan asuhan gizi selama masa pandemi covid-19 pada pasien
rawat inap
Pelaksanaan asuhan gizi di rumah sakit dimulai dari registrasi pasien baru,
memberikan makanan kepada pasien sesuai dengan dietnya serta mengisi formulir asuhan
gizi (PAGT) yang ada dibuku rekam medik. Semua kegiatan tersebut mengharuskan
kontak langsung dengan tenaga kesehatan lainnya ataupun dengan pasien. Karenanya
Ahli Gizi di rumah sakit takut dengan hal tersebut karena takut tertular virus covid-19,
sehingga pencatatan asuhan gizi menjadi kurang optimal.
Pencatatan asuhan gizi merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan,
mengingat pentingnya pencacatan asuhan gizi tersebut, karena untuk memantau dan
3
menilai pencapaian indikator yang telah ditetapkan diperlukan data atau informasi yang
diperoleh dari dokumentasi dan pencatatan asuhan gizi tersebut terkait dengan aspek
yang dinilai seperti perkembangan diet pasien, data fisik dan klinis pasien dan yang
paling penting adalah perkembangan asupan makanan pasien. Dokumentasi dan
pencatatan pelaporan merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian. Oleh karena itu
penulis tertarik mengangkat judul rancangan aktualisasi “Optimalisasi Pencatatan Asuhan
Gizi Berbasis Link pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Konawe Kepulauan”
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan setiap
pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan
misi organisasi sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta diklat prajabatan
yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi di instansi kerja.
b. Tujuan Khusus
Optimalnya pencacatan asuhan gizi berbasis link pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepualauan
C. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan aktualisasi ini adalah:
a. Manfaat pribadi:
1. Mewujudkan Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas
2. Mengedepankan Nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga bekerja
atas dasar nilai-nilai Pancasila
3. Menjunjung tinggi standar Etika Publik dalam pelaksanaan tugas jabatan
4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan
prima di lingkungan kerja
5. Mengedepankan sikap Anti Korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi
6. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisasi nilai dasar
ASN untuk jangka panjang.
4
b. Manfaat untuk institusi
Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit di unit rawat inap khususnya
dengan terlaksananya asuhan gizi yang optimal dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan.
c. Manfaat untuk masyarakat:
1. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal khususnya asuhan di bidang
gizi, sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan.
2. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini meliputi kegiatan yang bersumber dari
inovasi sendiri dan kegiatan sebagai bagian dari uraian tugas
a. Kegiatan yang bersumber dari inovasi penulis
1. Sosialisasi rancangan aktualisasi
2. Pembuatan link form asuhan gizi pasien sebagai media pencatatan
3. Pembuatan lembar petunjuk penggunaan
4. Sosialisasi kepada petugas tentang penggunaan link
5. Pembuatan lembar komitmen untuk petugas gizi
6. Melakukan pencatatan berbasis link
7. Melakukan evaluasi
b. Kegiatan yang bersumber dari uraian tugas yaitu pelaksanaan asuhan gizi pada pasien
rawat inap
Adapun pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan ini bertempat di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal
5 Maret s/d 4 April 2021.
5
BAB II
6
“MENJADI RUMAH SAKIT YANG BERKUALITAS DAN MENJADI
KEPERCAYAAN PUBLIK DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai oleh rumah sakit, sehingga membawa rumah sakit kepada suatu fokus untuk
menggalang sumber daya yang ada guna melaksanakan aktivitas utama rumah sakit.
Berdasarkan Visi tersebut di atas, Misi yang ingin dicapai Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah:
a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu
dan beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan
profesional dibidangnya.
d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.
e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan
akuntabel.
Dalam upaya menggapai misi tersebut, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua
responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris sehingga
tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.
3. Struktur Organisasi
Peraturan Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 3.A Tahun 2017
tentang pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata
kerja rumah sakit umum daerah kelas D Kabupaten Konawe Kepulauan menjelaskan
bahwa Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun susunan
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Kepulauan yaitu :
a. Direktur;
b. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari: Humas yang membawahi Tim PKRS dan
Case manager
7
c. Sub Bagian Perencanaan;
d. Seksi Pelayanan Medis;
e. Seksi Pelayanan Keperawatan, terdiri dari:
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
f. Seksi Penunjang Medis, terdiri dari:
1) Instalasi Rekam Medis
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Gizi
4) Unit Laboratorium
5) Unit CSSD
6) Unit Loundry
7) IPSRS
Adapun Bagan struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai berikut :
8
Jenis dan Jumlah Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun 2020 menurut Kualifikasi Pendidikan sebanyak 175 Orang.
1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -
9
2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 2 11
Sub Total 11 2 11
V Tenaga Gizi
1 S1 Gizi - - -
2 D3 Gizi 4 2 6
3 Tenaga Gizi lainnya - - -
Sub Total 4 2 6
VII Tenaga Penunjang Medis
1 Radiografer 2 - 2
2 Elektromedis 1 - 1
3 Analis Kesehatan 5 1 6
4 Sanitarian 3 1 4
5 Perekam Medis 4 - 4
Sub Total 15 2 17
IX Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan
1 S1 Komputer - 1 1
2 D1 Komputer - - -
3 D3 Lainnya - - -
Sub Total - 1 3
X SLTA / SLTP / SD
1 SMA Sederajat 1 16 17
2 SLTP Sederajat - 6 6
Sub Total 1 22 23
JUMLAH TOTAL 79 96 175
Sumber : Data Primer per Januari Tahun 2021
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan. Sejalan dengan tuntutan kulitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Konawe Kepulauan sangat berperan penting dalam meningkatkan
10
derajat kesehatan masyarakan Konawe Kepulauan. Pada umumnya selain itu
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan institusi
kesehatan dibawah Departemen Kesehatan RI yang turut berperan aktif dalam
mensukseskan program peningkatan derajat kesehatan masyarakat indonesia
dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara substansial dengan memberikan
perlindungan dan pelayanan kesehatan yang prima.
b. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
1) Menyelenggarakan pelayanan medik;
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
5) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;
6) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, dan
7) Menyelenggarakan administrasi/ketatausahaan dan keuangan
5. Tugas dan Fungsi Nutrisionis
a. Tugas dan tanggung jawab nutrisionis, meliputi :
1.1 Melakukan kegiatan penyelenggaraan makanan, meliputi :
Membuat siklus menu 10 hari dan melakukan evaluasi setiap 6 bulan
Melakukan modifikasi resep masakan
Membuat rencana anggaran belanja bulanan
Membuat bon pemesanan bahan makanan
Menerima dan mengecek bahan makanan sesuai spesifikasi
Menyiapkan bahan makanan untuk makan pagi, siang, dan malam pasien
Melakukan pengawasan racikan untuk persiapan diit pagi, siang, dan
malam
Melakukan uji cita rasa organoleptik
Melakukan pengawasan distribusi diit di dapur instalasi gizi sesuai dengan
jenis diit pasien
Menulis jumlah dan jenis diit per bangsal pada buku diit dan membuat
laporan triwulan
Menulis menu harian di papan menu
Melakukan standar keamanan pangan dan hyegene sanitasi, meliputi
HACCP dan Skor Keamanan Pangan
11
1.2 Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap, meliputi :
Melakukan pengkajian data
Menentukan status gizi pasien secara antropometri
Melakukan recall makanan pasien
Menerjemahkan preskripsi diit ke dalam bentuk makanan yang sesuai
dengan diit pasien
Menentukan preskripsi diit awal/sementara bilamana belum ada preskripsi
diit dari dokter
Mengkomunikasikan terapi diit kepada semua tim asuhan gizi
Mencocokan pemesanan diit pasien dari bangsal sesuai dengan jenis
penyakit pasien
Melakukan konsultasi, penyuluhan gizi dan memberikan motivasi pada
pasien dan keluarganya
Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi pasien.
(Sumber : PGRS, 2013)
6. Data-data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat
a. Data-data sumber daya yang dimiliku unit kerja
1) Petugas gizi berjumlah 5 orang
2) Pramusaji berjumlah 4 orang
3) Wifi
b. Data-data terkait Isu yang diangkat
1) Pencatatan asuhan gizi yang belum optimal, masih banyak pasien yang belum
dicatat asuhan gizi pada buku rekam medik
2) Sekitar 8 orang yang pernah didiagnosa positif menderita covid-19 akibat
tertular dari rekan sesama tenaga kesehatan
7. Identifikasi dan Penetapan Isu
Berdasarkan identifikasi yang penulis lakukan selama bekerja di RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan beberapa isu yang penulis temukan terkait tupoksi
sebagai pelayan publik adalah :
12
Tabel 2. Identifikasi dan Penetapan Isu
Pelaksanaan Tugas
Atau Fungsi Deskripsi Keterkaitan
No Isu Teridentifikasi
Pegawai Yang dengan Agenda III
Belum Optimal
1 Melakukan kegiatan Belum maksimalnya Manajemen ASN: Pihak
penyelenggaraan penyelenggaraan rekanan belum profesional
makanan yakni makanan melalui
Menerima dan penerimaan dan Whole Of Government:
mengecek bahan penyimpanan bahan Belum adanya koordinasi
makanan sesuai makanan di Instalasi yang baik antara petugas
spesifikasi gizi RSUD Kab gizi, bagian perencanaan
Konawe Kepulauan serta rekanana
Pelayanan Publik:
Pelayanan yang diberikan
pihak rekanan kurang
responsif.
2 Melaksanakan Belum optimalnya Manajemen ASN :
asuhan gizi yakni pelayanan edukasi gizi Belum adanya sikap
melakukan pada pasien rawat inap profesionalisme yang
konsultasi, di RSUD Kab. Konawe ditunjukkan oleh petugas
penyuluhan gizi dan Kepulauan
memberikan Whole Of Government :
motivasi pada pasien Belum adanya koordinasi
dan keluarganya yang baik sesama petugas,
terutama saat pergantian
shift
Pelayanan Publik :
Tidak adanya sikap
partisipatif dan responsif
dari petugas
3 Melakukan Kurang optimalnya Manajemen ASN :
pengkajian data pencatatan asuhan gizi Belum adanya sikap
yang terdiri selama masa pandemi profesionalisme yang
pengisian PAGT covid-19 pada Pasien ditunjukkan oleh petugas
Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Whole Of Government:
Kabupaten Konawe Belum adanya kolaborasi
Kepulauan dan koordinasi yang baik
seperti kolaborasi antara
petugas pengadaan alat-alat
prokes serta koordinasi
sesama nakes dalam
melakukan pencatatan
Pelayanan Publik :
Tidak adanya prinsip
13
transparan serta tidak
adanya inovasi yang efektif
dan efisiennya dalam
melakukan pencatatan
Berdasarkan isu tersebut, maka dilakukan penetapan isu berdasarkan pertimbangan
tupoksi sebagai ahli gizi, dukungan data sesuai dengan yang telah dicantumkan
sebelumnya yakni belum optimalnya pencatatan asuhan gizi serta banyaknya tenaga
kesehatan yang tertular virus covid-19 dari rekan sesama tenaga kesehatan, sehingga
diperlukan sebuah inovasi baru untuk mengatasi isu, dengan pertimbangan tersebut
maka ketiga isu tersebut menjadi isu yang ditetapkan untuk kemudian dianalisis.
8. Analisis Isu
Analisis isu menggunakan Analisa tapisan metode APKL, sebagaimana dapat
dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3 Analisis Tapisan Isu Metode APKL
Kriteria Skor
ISU TERIDENTIFIKASI Total Ranking
NO A P KK LL
1. Belum maksimalnya
penyelenggaraan makanan melalui
penerimaan dan penyimpanan 3 4 3 2 12 II
bahan makanan di Instalasi gizi
RSUD Kab Konawe Kepulauan
2. Belum optimalnya pelayanan
edukasi gizi pada pasien rawat inap 3 3 3 2 11 III
di RSUD Kab. Konawe Kepulauan
3. Kurang optimalnya pencatatan
asuhan gizi selama masa pandemi
covid-19 pada Pasien Rawat Inap 5 4 4 5 18 I
di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Konawe Kepulauan.
Sumber data : hasil analisis (2021)
14
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di
atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah mengenai
“Kurang optimalnya pencatatan asuhan gizi selama masa pandemi covid-19 pada
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan”.
Isu tersebut harus segera dioptimalkan mengingat pentingnya pencatatan asuhan gizi
pasien yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian diet pasien.
Analisis Isu Menggunakan Problem Tree Analysis (Analisis Pohon Masalah)
15
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi mata pelatihan yang
diakronimkan ANEKA yang merupakan kepanjangan dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang akan diaktualisasikan saat
habituasi di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
Nilai dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau butir-butir yang
sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
1 Akuntabilitas Kepemimpinan
Transparansai
Integritas
Tanggung jawab
Keadilan
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Konsistensi
2 Nasionalisme Religius
Hormat-menghormati
Kerjasama
Tidak memaksakan kehendak
Jujur
Amanah
Adil
Persamaan derajat
Tenggang rasa
Membela kebenaran
Persatuan
Rela berkorban
Cinta tanah air
16
No Nilai Dasar Indikator
Disiplin
Musyawarah
Kekeluargaan
Menghormati keputusan
Tanggung jawab
Kerja keras
Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik Jujur dalam memberikan informasi
Terbuka
Tulus
Ramah dan Sopan
Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
Bersikap hormat
Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen Mutu Efektifitas
Efisiensi
Inovatif
Mutu
Adaptif
Responsif
Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggungjawab
Kerja keras
Sederhana
Berani
Adil
17
Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi
untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal
antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlinddungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas
dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung
dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja.
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan
akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan
kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
18
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel
(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme pun bisa
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk menyatukan beberapa perbedaan
karena mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan individu.Secara
politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang
meliputi:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang ASN
adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
19
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya
guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015).
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang
berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar
lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila
pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya akan mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/klien tetap setia.
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan
tanpa pemborosan
20
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan
benchmark.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan
masyarakat.Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak jangka panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang
merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain.
Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat
besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara
lain:
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan.
c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain.
d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang
dilakukan.
f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahann
demi tercapainya suatu tujuan.
g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri
dengki.
h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak.
i. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)
21
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan
(Sumber : Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara, 2017).
7. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
22
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan
karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
23
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2017).
8. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
j. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
k. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
24
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
l. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gagasan Kreatif
1. Unit Kerja : RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Isu Yang Diangkat : Kurang optimalnya pencatatan asuhan gizi selama masa
pandemi covid-19 pada Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
3. Gagasan Pemecahan Isu:1. Sosialisasi rancangam aktualisasi dengan direktur dan
petugas gizi dan pramusaji
2. Membuat link form Asuhan Gizi pasien
3. Pembuatan lembar petunjuk penggunaan/pengisian link
asuhan gizi.
4. Sosialisasi terkait penggunaan link sebagai media
pencatatan kepada petugas gizi kepada petugas gizi dan
pramusaji
5. Rapat dalam rangka membuat kesepakatan untuk
berkomitmen bersama untuk pelaksanaan pencatatan
asuhan gizi berbasis link
6. Melakukan pencatatan asuhan gizi menggunakan link
7. Melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa optimal
penggunaan link dalam melakukan pencatatan asuhan
gizi.
4. Tujuan Pemecahan Isu : Untuk mengoptimalkan Petugas Gizi dalam
melakukan pencatatan asuhan gizi pada Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe
Kepulauan, dengan adanya pencatatan yang baik,
petugas gizi dapat menentukan diet yang diberikan serta
pasien dapat terkontrol dengan baik perkembangan
kondisi pasien.
26
B. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Tabel 5. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Etika Publik:
Menghadap pimpinan rumah
sakit sebelum melakukan
kegiatan akan berperilaku sopan
dan berpenampilan rapih dan
tutur kata yang santun.
d. Komitmen Mutu:
Akan menggunakan waktu
dengan efisien dalam bertemu
27
dengan pimpinan rumah sakit
e. Anti korupsi:
Menghadap dan berkonsultasi
dengan pimpinan rumah sakit
akan bersikap jujur, berani dan
terbuka.
c. Etika Publik:
Materi yang akan tersedia telah
tersusun dengan bahasa yang
baik dan benar
d. Komitmen Mutu:
Materi yang akan disediakan
harus disampaikan demi
meningkatkan mutu pelayanan
e. Anti Korupsi:
Materi yang akan tersedia,
penyediaannya bersifat
transparan.
28
c. Mengundang Undangan yang a. Akuntabilitas:
petugas gizi dan tersebar digrup Undangan yang akan disebar
pramusaji untuk whatsapp sangat jelas terkait waktu dan
melakukan tempat pelaksanaan sosialisasi
sosialisasi
b. Nasionalisme:
Memberikan undangan kepada
sesama petugas gizi dan
pramusaji bagian dari
menghormati terhadap sesama
petugas
c. Etika Publik:
Isi undangan tentang maksud dan
tujuan disampaikan akan terbuka
serta rama dan sopan
d. Komitmen mutu:
Akan lebih efektif dan efisien
menyebarkan undangan di grup
whatsapp
e. Anti Korupsi:
Akan menyebarkan undangan
secara mandiri, serta disebar
dengan menggunakan grup agar
semua petugas gizi dan pramusaji
sebagai perwujudan rasa adil
29
tentang kegiatan b. Nasionalisme:
yang akan Sosialisasi yang akan dilakukan
dilakukan dengan sebagai perwujudan kerjasama
mengisi daftar sesama petugas di instalasi gizi,
hadir yang dilaksanakan dalam bentuk
musyawarah bersama
c. Etika Publik:
Akan jujur dalam memberikan
informasi serta berbicara dengan
sopan santun dalam
menyampaikan kegiatan
d. Komitmen mutu:
Akan menggunakan waktu
dengan efisien dan seefektif
mungkin
e. Anti Korupsi:
Kegiatan sosialisasi yang akan
diadakan secara sederhana.
30
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
d. Whole Of Government : melakukan konsultasi dengan pimpinan serta koordinasi dengan sesama petugas gizi dan pramusaji tentang kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
e. Manajemen ASN : Sosialisasi disampaikan dengan penuh keterbukaan tanpa ada yang ditutup-tutupi
31
Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Organisasi
Tahapan Kegiatan
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
32
b. Menyediakan a. Akuntabilitas:
peralatan yang Tersedianya Akan bertanggung jawab atas
diperlukan seperti peralatan yang semua peralatan yang
laptop, printer, diperlukan seperti diperlukan
kertas dan paket laptop, printer,
data kertas, voucher b. Nasionalisme:
(mengantisipasi paket data Akan rela berkorban atas semua
wifi lagi kebutuhan peralatan yang
bermasalah) diperlukan
c. Etika Publik:
Akan bersikap ramah, jujur
dalam penyediaan peralatan
d. Komitmen Mutu:
Akan lebih efisiensi dalam
penyediaan peralatan dan
efektif dalam penggunaannya
e. Anti Korupsi:
Penyediaan barang akan
bersifat mandiri dan transparan.
b. Nasionalisme:
Akan bekerja keras dan rela
meluangkan waktu untuk
33
menyelesaikan pembuatan link
c. Etika Publik:
Akan tulus dan terbuka dalam
membuat link form asuhan gizi
dan form penerimaan makanan
pasien
d. Komitmen Mutu:
Pembuatan link akan dilakukan
secara efisien dan seefektiv
mungkin
e. Anti Korupsi:
Pembuatan link akan bersifat
mandiri dan transparan.
34
d. Komitmen Mutu:
Link yang akan tersedia
merupakan salah satu bentuk
karya inovatif demi terciptanya
pelayanan yang aman
e. Anti Korupsi:
Pencatatan berbasis link
merupakan sebuah produk
sederhana yang penyediaannya
akan bersifat transparan
35
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi
Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
No Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Pembuatan lembar a. Menyiapkan alat Tersedia alat dan a. Akuntabilitas: Kegiatan ini
petunjuk/Prosedur dan bahan yang bahan yang akan Akan bertanggungjawabmerupakan
penggunaan link akan di gunakan digunakan seperti ketersediaan alat perwujudan dari misi
pencatatan asuhan laptop, printer dan ke-4 yaitu
gizi kertas, lakban, b. Nasionalisme: “Menyediakan
double tape Prinsip akan rela berkorban peralatan, fasilitas
dalam menyediakan peralatan dan sarana
prasarana yang
c. Etika Publik: aman dan
Penyediaan alat akan dilakukan mutakhir.”
secara terbuka
d. Komitmen mutu:
Persiapan peralatan yang akan
dilakukan mempertimbangkan
tingkat efektif dan efisien alat
yang akan untuk digunakan
e. Anti korupsi:
Kersediaan peralatan akan
dilakukan secara mandiri.
36
b. Menyusun Tersedia draft a. Akuntabilitas:
petunjuk/prosedur lembar petunjuk Petunjuk penggunaan link yang
penggunaan link penggunaan link akan disusun dengan sangat
tersusun dengan jelas
baik b. Nasionalisme:
Akan bekerja keras dalam
menyusun penggunaan link
c. Etika Publik:
Akan jujur dalam
menyampaikan informasi
tentang petunjuk penggunaan
link
d. Komitmen mutu:
Lembar petunjuk penggunaan
link akan dibuat seefesien
mungkin
e. Anti korupsi:
Lembar petunjuk akan tersusun
dengan sederhana.
a. Akuntabilitas:
c. Mencetak lembar Tersedianya
lembar petunjuk Akan bertanggungjawab
petunjuk
penggunaan link terhadap ketersediaan lembar
penggunaan link
yang siap untuk petunjuk
digunakan
b. Nasionalisme:
Akan bersikap rela berkorban
demi tersedianya lembar
37
petunjuk
c. Etika Publik:
Akan tulus dalam penyediaan
lembar petunjuk penggunaan.
c. Komitmen Mutu:
Lembar petunjuk akan sangat
efektif dan efisien dalam
menginformasikan penggunaan
kepada petugas gizi
d. Anti Korupsi:
Lembar petunjuk penggunaan
link akan dilakukan secara
sederhana
a. Akuntabilitas:
d. Memasang lembar Terpasangnya
lembar petunjuk Akan bertanggung jawab
petunjuk
terhadap terpasangnya lembar
penggunaan link di penggunaan di
instalasi gizi petunjuk penggunaan di
instalasi gizi
ditempat yang Instalasi Gizi
mudah untuk
dilihat b. Nasionalisme:
Lembar petunjuk penggunaan
yang akan dipasang merupakan
sebagai bagian dari orientasi
agar petugas gizi lebih
memahami penggunaannya link
tersebut
38
c. Etika Publik:
Lembar petunjuk yang akan
terpasang terlaksana berkat
kerjasama dari semua pihak
d. Komitmen Mutu:
Lembar petunjuk akan sangat
efisien dan efektif dalam
meningkatkan pelayanan pasien
dalam pencacatan asuhan gizi
e. Anti korupsi:
Pemasangan ini sebagai bagian
dari kepedulian terhadap
terhadap petugas gizi akan lebih
taat lagi dalam melaksanakan
pencatatan asuhan gizi.
a. Perkiraan Hambatan : Printer rusak atau bermasalah
b. Alternatif Solusi : Mencari.meminjam printer lain, seperti printer di kantor
c. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya lembar petunjuk, sehingga petugas gizi akan lebih sulit memahami penggunaan link
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
a. Pelayanan Publik : Lembar petunjuk penggunaan link yang disediakan dibuat sangat mudah dan murah, bersifat aksesibel yaitu mudah diakses atau
dilihat dari petugas gizi.
b. Whole Of Government: Penyediaan lembar petunjuk sebagai bentuk kerjasama dengan petugas gizi agar lebih mudah dalam melakukan pencatatan
asuhan gizi
39
Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi Misi Organisasi
Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
e. Anti Korupsi:
Materi yang akan tersedia,
penyediaannya bersifat
transparan.
40
grup whatsapp pelaksanaan
b. Nasionalisme:
Akan mempersiapkan tempat
dengan bekerja sama baik
petugas gizi serta cleaning
service
c. Etika Publik:
Akan menyampaian waktu dan
tempat dengan kata-kata sopan
serta Kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan
d. d. Komitmen Mutu:
Akan menggunakan waktu dan
tempat dengan seefektif dan
efisiensi mungkin
e. e. Anti Korupsi:
Tempat pelaksanaan yang akan
digunakan sangat sederhana.
41
sosialisasi yang akan dilakukan
agar terjalin koordinasi
c. Etika Publik:
Akan menerapkan sopan santun
dan saling menghormati dalam
melakukan koordinasi
d. Komitmen Mutu:
Kegiatan sosialisasi akan
dilakukan secara efektif dan
efisien
e. Anti Korupsi:
Kegiatan akan terlaksana sesuai
dengan waktu dan tempat yang
telah ditentukan.
a. Perkiraan Hambatan : Tidak hadirnya petugas gizi yang diundang
b. Alternatif Solusi : Mencari waktu lain untuk melakukan kegiatan atau menggunakan sosialisasi secara daring via zoom
c. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Petugas gizi tidak akan mengerti dan memahami tentang pentingnya pencacatan asuhan gizi
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
a. Manajemen ASN : Penyampaian sosialisasi penuh dengan keterbukaan, nondiskriminatif sesama petugas
b. Pelayanan Publik: Kegiatan sosialisasi dilakukan secara sederhana, mudah dan murah
c. Whole Of Government : Sosialisasi dilakukan sebagai bagian dari koordinasi dengan sesama petugas untuk mengoptimalkan pencatatan asuhan gizi
42
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
e. Anti Korupsi:
Rancangan disusun akan
bersifat transparan.
43
b. Menyiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas:
peralatan pendukung peralatan Akan bertanggung jawab
pembuatan lembar pendukung ketersediaan alat pendukung
kesepakatan pembuatan
lembar b. Nasionalisme:
kesepakatan Akan rela berkorban dalam
seperti kertas, menyediakan peralatan
pulpen dan printer
c. Etika Publik:
Akan meminjam peralatan ke
unit lain dengan bahasa yang
sopan, santun dan ramah
d. Komitmen mutu:
Akan menggunakan peralatan
sangat efektif dan efisien
mungkin
e. Anti korupsi:
Akan menyediakan peralatan
secara mandiri dan jujur.
b. Nasionalisme:
Percaya diri dan rela berkorban
akan tersedianya lembar
kesepakatan
44
c. Etika Publik:
Akan meminta izin dengan
penuh sopan santun kepada
petugas di ruang rekam medik
untuk melakukan pencetakan
d. Komitmen mutu:
Lembar kesepakatan sebagai
salah satu bentuk inovasi akan
meningkatkan komitmen
bersama
e. Anti korupsi:
Kersediaan lembar kesepakatan
bersama akan diadakan secara
mandiri.
b. Nasionalisme:
Petugas gizi akan memiliki jiwa
orientasi publik dengan
mementingkan kepentingan
pasien
45
c. Etika publik:
Petugas gizi akan memiliki
empati dan sifat berkat kerja
sama yang baik yakni bersama-
sama menandatangi
kesepakatan bersama.
d. Komitmen mutu:
Dengan penandatanganan
komitmen ini akan menjaga
efektivitas dan efisiensi mutu
dirumah sakit khususnya bagian
gizi
e. Anti Korupsi:
Penandatanganan akan bersifat
transparan.
a. Perkiraan Hambatan : Petugas gizi yang diundang tidak hadir dan tidak sepakat dalam penggunaan link untuk media pencatatan
b. Alternatif Solusi : Meluangkan/menyusun waktu kembali, serta menjelaskan kembali tentang penggunaan link untuk media pencacatan serta dampak
positif yang akan dihasilkan
c. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kembali kepencatatan manual
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
a. Manajemen ASN: Rapat kesepakatan merupakan bagian dari kepastian hukum untuk terus berkomitmen melakukan pencatatan asuhan gizi berbasis
link
b. Pelayanan Publik : Kegiatan ini bersifat transparan dan nondiskriminatif terhadap sesama petugas gizi dan pramusaji
c. Whole Of Government : Koordinasi dan kolaborasi serta kerjasama dalam berkomitmen melakukan pencatatan asuhan gizi berbasis link
46
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Komitmen mutu:
Akan menggunakan peralatan
sangat efektif dan efisien
mungkin
c. Anti korupsi:
Akan menyediakan peralatan
secara mandiri dan jujur.
47
b. Membuat formulir Tersedianya a. Akuntabilitas:
harian yang berisi formulir harian Formulir harian yang akan
jumlah pasien yang disusun dapat dipertanggung
tercatat asuhan jawabkan
gizinya, hambatan,
serta masukan dari b. Nasionalisme:
petugas gizi Formulir harian yang akan
dihasilkan dari kerjasama yang
baik penanggung jawab ruangan
c. Etika Publik:
Formulir harian akan disusun
dengan rapih.
d. Komitmen Mutu:
Formulir harian yang akan
disusun sangat efisien dan
mudah dipahami
e. Anti Korupsi:
Rancangan akan disusun dengan
sangat sederhana
b. Nasionalisme:
Akan rela berkorban
meluangkan waktu dan pikiran
48
apabila terjadi hambatan dalam
pencatatan
c. Etika Publik:
Akan tulus dalam membantu
pencatatan berbasis link
tersebut demi meningkatkan
mutu pelayanan
d. Komitmen Mutu:
Link yang akan digunakan
merupakan salah satu bentuk
karya inovatif demi terciptanya
pelayanan yang aman
e. Anti Korupsi:
Pencatatan berbasis link
merupakan sebuah produk
sederhana yang penyediaannya
akan sangat sederhana
49
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Komitmen Mutu:
Lembar evaluasi yang akan
disusun sangat efisien dan
mudah dipahami
e. Anti Korupsi:
Rancangan akan disusun dengan
sangat sederhana
50
formulir ceklis keefektifan kegiatan yang
yang sudah terisi dilakukan
b. Nasionalisme :
Evaluasi yang akan dilakukan
merupakan bentuk kerjasama
c. Etika publik:
Akan bersikap jujur dalam
melakukan evaluasi
d. Komitmen Mutu:
Evaluasi yang akan dilakukan
memiliki orientasi mutu yang
baik dan responsif
e. Anti Korupsi:
Akan bersikap transparan dalam
melakukan evaluasi
51
d. Komitmen Mutu:
Hasil analisis akan sangat
efektif dalam mengukur
kegiatan untuk perbaikan
berkelanjutan
e. Anti Korupsi:
Akan bersifat jujur dan hasil
evaluasi sangat sederhana
a. Perkiraan Hambatan : Tidak ada pasien rawat inap
b. Alternatif Solusi : Menambah waktu implementasi
c. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak bisa mengetahui seberapa efektiv implementasi penggunaan link sebagai media pencatatan
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
a. Manajemen ASN : Hasil evaluasi yang disampaikan bersifat keterbukaan, tidak ada yang ditutup-tutupi
b. Pelayanan Publik : Evaluasi tersebut sebagai acuan dalam menentukan optimal atau tidaknya pencatatan dengan menggunakan link
d. Whole Of Government : Hasil evaluasi tersebut meruapakan hasil dari kerjasama dengan petugas gizi, serta pelibatan dari tenaga pramusaji untuk
mengoptimalkan pencatatan berbasis link
52
53
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
53
b. Menyusun petunjuk/prosedur
penggunaan link
c. Mencetak lembar petunjuk
penggunaan link
d. Memasang lembar petunjuk
penggunaan link di instalasi gizi
4 Melakukan Sosialisasi terkait Sulitnya Memberitahukan tentang
penggunaan link kepada para menyesuaikan rencana kegiatan 3 hari
petugas gizi waktu petugas gizi, sebelumnya dari jadwal
a. Mempersiapkan materi disebabkan jadwal yang sudah ditentukan
sosialisasi shift dan setiap hari secara lisan.
b. Mengundang petugas gizi pasti ada petugas
untuk mengikuti sosialisasi gizi yang libur
c. Melaksanakan sosialisasi
5 Rapat kesepakatan pelaksanaan - -
pencatatan asuhan gizi berbasis link
a. Menyusun rancangan lembar
kesepakatan bersama terkait
dengan pelaksanan pencatatan
asuhan gizi berbasis link
b. Menyiapkan peralatan
pendukung pembuatan lembar
kesepakatan
c. Mencetak lembar kesepakatan
d. Penandatanganan lembar
kesepakatan bersama tentang
penggunaan link pencatatan
asuhan gizi
6 Melakukan pencatatan asuhan gizi - -
berbasis link
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Membuat formulir harian yang
berisi nama pasien yang tercatat
asuhan gizinya,
hambatan/keluhan, alasan serta
masukan dari petugas gizi
c. Petugas gizi melakukan
pencatatan asuhan gizi berbasis
link
7 Melakukan evaluasi kegiatan - -
pencacatan asuhan gizi berbasis link
a. Membuat lembar evaluasi
berupa formulir ceklist
b. Melakukan evaluasi kegiatan
pencatatan gizi
c. Menganalisis hasil evaluasi
kegiatan pencatatan gizi
berbasis link
54
B. Hasil Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi sejak tanggal 8 Maret sampai dengan 31 Maret
2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan diperoleh hasil
pelaksanaan kegiatan beserta tahapan kegiatannya sebagai berikut
1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi yang dirancang oleh penulis terdiri dari 7 kegiatan utama.
Tujuh kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh penulis dan tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis dapat dikatakan telah tercapai. Dampak dan maanfaat dari setiap
kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis disajikan secara jelas pada tabel
Tabel 7. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Uraian Kegiatan Output /
No Waktu Keterangan
/ Tahapan Hasil Nilai-nilai Dasar
Pelaksanaan / Evidence
Kegiatan
1 Sosialisasi Rancangan Aktualisasi
a. Bertemu Mendapatkan a. Akuntabilitas: Senin s/d Terlaksana/
dengan surat Tanggung jawab Selasa, 8-9 foto dan surat
pimpinan persetujuan b. Nasionalisme: Maret 2021 persetujuan
rumah sakit dari pimpinan Musyawarah dan direktur dan
dan mentor rumah sakit mufakat mentor
meminta izin dan mentor c. Etika Publik:
dan Sopan santun.
berkonsultasi d. Komitmen Mutu:
tentang Efisien
kegiatan yang e. Anti korupsi:
akan jujur, berani dan
dilaksanakan terbuka.
55
e. Anti Korupsi:
Rasa adil dan mandiri
d. Mensosialisasi Petugas gizi a. Akuntabilitas: Kamis, 11 Terlaksana/
kan kegiatan dan Tanggung jawab Maret 2021 Foto
yang akan pramusaji b. Nasionalisme: sosialisasi
dilaksanakan hadir untuk Musyawarah daftar hadir
mengetahui c. Etika Publik: dan notulen
Jujur dan sopan
santun
d. Komitmen mutu:
Efisien dan efektif
e. Anti Korupsi:
Sederhana
2 Pembuatan link form asuhan gizi pasien rawat inap
a. Menyiapkan Tersedia hard a. Akuntabilitas: Jumat, 12 Terlaksana/
hard dokumen dokumen Bertanggung jawab Maret 2021 hard
formulir formulir b. Nasionalisme: dokumen
asuhan gizi Etos kerja formulir
c. Etika Publik: asuhan gizi
Sopan santun
d. Komitmen Mutu:
Responsif
e. Anti Korupsi:
Transparan.
56
d. Melakukan uji Tersedia draft a. Akuntabilitas: Minggu, 14 Terlaksana/
coba dokumen Tanggung jawab dan Maret 2021 Draft
penggunaan asuhan gizi integritas dokumen
link form dalam bentuk b. Nasionalisme: formulir
asuhan gizi hard yang di Rela berkorban asuhan gizi
dan link cetak pada c. Etika Publik: hasil ujicoba
penerimaan saat uji coba Tulus
makanan yang d. Komitmen Mutu:
pasien menandakan Inovatif
link dapat e. Anti Korupsi:
digunakan Sederhana
sebagai
media
pencatatan
asuhan gizi
57
link di di instalasi semua pihak
instalasi gizi gizi ditempat
c. Komitmen Mutu:
yang mudah Efisien dan efektif
untuk dilihat
d. Anti korupsi:
Kepedulian
4 Melakukan Sosialisasi terkait penggunaan link kepada para petugas gizi dan pramusaji
58
pelaksanan c. Etika Publik:
pencatatan Bahasa yang baik dan
asuhan gizi benar
berbasis link d. Komitmen Mutu:
Efisien
e. Anti Korupsi:
Transparan
b. Menyiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas: Kamis, 18 Terlaksana/
peralatan peralatan Pertanggung jawab Maret 2021 Foto
pendukung pendukung b. Nasionalisme: peralatan
pembuatan pembuatan Rela berkorban pendukung
lembar lembar c. Komitmen mutu:
kesepakatan kesepakatan Efektif dan efisien
seperti kertas, d. Anti korupsi:
pulpen dan Mandiri
printer
59
b. Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas: Sabtu, 20 Terlaksana/
formulir formulir Tanggung jawabkan Maret 2021 Formulir
harian yang harian b. Nasionalisme: harian
berisi nama Kerjasama
pasien yang c. Etika Publik:
tercatat Rapi
asuhan d. Komitmen Mutu:
gizinya, Efisien dan mudah
hambatan/kel
uhan, alasan
serta masukan
dari petugas
gizi
c. Petugas gizi Tersedia a. Akuntabilitas: Minggu s/d Terlaksana/
melakukan dokumen Tanggung jawab dan Rabu, 21 s/d dokumen
pencatatan asuhan gizi integritas 29 Maret asuhan gizi
asuhan gizi dalam bentuk b. Nasionalisme: 2021
berbasis link file pdf dan Rela berkorban
di cetak c. Etika Publik:
Tulus
d. Komitmen Mutu:
inovatif
e. Anti Korupsi:
Sederhana
7 Melakukan evaluasi kegiatan pencacatan asuhan gizi berbasis link
d. Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas: Sabtu, 20 Terlaksana/
lembar lembar Tanggung jawabkan Maret 2021 lembar
evaluasi evaluasi b. Nasionalisme: evaluasi
berupa berupa Kerjasama formulir
formulir formulir c. Etika Publik: ceklist
ceklist ceklist Rapih
d. Komitmen Mutu:
Efisien dan mudah
dipahami
e. Anti Korupsi:
Sederhana
Melakukan Evaluasi a. Akuntabilitas: Minggu s/d Terlaksana/
evaluasi selesai Tanggung jawab Senin, 21-29 Lembar
kegiatan dilaksanakan b. Nasionalisme : Maret 2021 evaluasi
pencatatan dengan Kerjasama formulir yang
gizi tersedianya c. Etika publik: telah terisi
data formulir Jujur
ceklis yang d. Komitmen Mutu:
sudah terisi orientasi mutu yang
baik
e. Anti Korupsi:
Transparan
Menganalisis Adanya a. Akuntabilitas: Rabu, 31 Terlaksana/
hasil evaluasi laporan Kejelasan Maret 2021 laporan
60
kegiatan singkat hasil b. Nasionalisme : singkat hasil
pencatatan analisis Bekerja keras dan evaluasi
gizi berbasis berupa jujur
link persentase c. Etika publik:
capaian Terbuka
sebelum dan b. Komitmen Mutu:
sesudah Efektif
penggunaan c. Anti Korupsi:
link Jujur dan Sederhana
61
2. Hasil Aktualisasi
Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan secara keseluruhan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang dimulai pada tanggal 8 Maret 2021 sampai dengan tanggal 31
Maret 2021. Hasil pelaksanaan aktualisasi dimaksud, sebagaimana disajikan pada table
berikut ini
Tabel 8. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
== Kegiatan 1 ==
Judul Kegiatan No. 1 Sosialisasi rancangan aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan 8-11 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Dokumentasi konsultasi pimpinan rumah sakit dan mentor
Kegiatan/ Evidence - Surat persetujuan pimpinan rumah sakit dan mentor untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi
- Handout materi sosialisasi
- Undangan sosialisasi
- Dokumentasi undangan ketika dishare digrup whatsapp
- Dokumentasi kegiatan sosialisasi
- Daftar hadir sosialisasi
Deskripsi Kegiatan Sosialisasi rancangan aktualisasi ini bertujuan agar dalam
pelaksanaan kegiatan dan tahapan kegiatan lebih sistematis
karena disetujui oleh pimpinan rumah sakit. Setiap kegiatan
yang telah disusun dalam sebuah rancangan nantinya akan
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada mentor untuk disetujui
dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta memberi
tahukan kepada rekan petugas gizi tentang rencana kegiatan
yang akan dilakukan dan mengharapka dukungan serta
komitmen demi kelancaran setiap tahapan kegiatan.
Tahap Kegiatan 1 Bertemu dengan pimpinan rumah sakit dan mentor meminta
izin dan berkonsultasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Waktu : Senin dan Selasa, 8 dan 9 Maret 2021
Output : Mendapatkan surat persetujuan dari pimpinan rumah
sakit dan mentor
62
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Melapor kepada pimpinan merupakan bagian dari tanggung
jawab bawahan kepada pimpinan dan mentor
b. Nasionalisme:
Berkonsultasi dengan pimpinan terkait pelaksanaan
kegiatan dengan bermusyawarah
c. Etika Publik:
Berperilaku sopan dan berpenampilan rapih dan tutur kata
yang santun kepada pimpinan rumah dan mentor.
d. Komitmen Mutu:
Menggunakan waktu dengan efisien dalam bertemu dengan
pimpinan rumah sakit
e. Anti korupsi:
Menghadap dan berkonsultasi dengan pimpinan rumah sakit
akan bersikap jujur, berani dan terbuka.
63
Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Undangan yang disebar sangat jelas terkait waktu dan
tempat pelaksanaan sosialisasi
b. Nasionalisme:
Memberitahukan/menyebarkan undangan kepada rekan
sesama petugas gizi dan pramusaji bagian dari
menghormati terhadap sesama petugas
c. Etika Publik:
Isi undangan tentang maksud dan tujuan disampaikan
terbuka serta rama dan sopan
d. Komitmen mutu:
Lebih efektif dan efisien menyebarkan undangan di grup
whatsapp
e. Anti Korupsi:
Akan menyebarkan undangan secara mandiri, serta disebar
dengan menggunakan grup agar semua petugas gizi dan
pramusaji sebagai perwujudan rasa adil
Tahap Kegiatan 4 Mensosialisasikan kegiatan rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Output : Petugas gizi dan pramusaji hadir untuk mengetahui
tentang kegiatan yang akan dilakukan dengan mengisi daftar
hadir
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggung jawab dalam mensosialisasikan rencana
kegiatan aktualisasi
b. Nasionalisme:
Sosialisasi yang dilakukan sebagai perwujudan kerjasama
sesama petugas di instalasi gizi, yang dilaksanakan dalam
bentuk musyawarah bersama
c. Etika Publik:
Jujur dalam memberikan informasi serta berbicara dengan
sopan santun dalam menyampaikan kegiatan
d. Komitmen mutu:
Menggunakan waktu dengan efisien dan seefektif mungkin
dalam melakukan sosialisasi
e. Anti Korupsi:
Kegiatan sosialisasi yang diadakan secara sederhana
Kontribusi terhadap Visi, Sosialisasi rancangan aktualisasi merupakan kegiatan awal
Misi Organisasi dan Tugas yang harus dilakukan yang didalamnya terdapat beberapa tahap
Fungsi Organisasi diantaranya adalah meminta izin kepada pimpinan dan mentor
yang merupakan dari tanggung jawab dan etika kita sebagai
bawahan terhadap pimpinan, disamping itu melaksanakan
sosialisasi terhadap rekan kerja sebagai bagian dari rasa
64
profesional kita sebagai petugas kita untuk menyampaikan
kegiatan yang akan kita laksanakan. Terlaksananya kegiatan
sosialisasi rancangan aktualisasi merupakan perwujudan dari
misi ke-5 yaitu “Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang
profesional, integritas, beretika dan akuntabel
Kontribusi terhadap -
penguatan nilai-nilai
organisasi
Analisis Dampak Dampak Positif : Terlaksananya kegiatan sosialisasi yakni
konsultasi kepada atasan untuk meminta persetujuan
(pimpinan rumah sakit & mentor) dalam rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dapat menentukan keberhasilan
terlaksananya kegiatan aktualisasi, disamping itu sosialisasi
kepada rekan kerja, dapat memudahkan mereka untuk
mengatahui tentang kegiatan yang akan kita lakukan dan
dapat membantu demi kelancaran kegiatan yang dilakukan.
Terlaksananya kegiatan ini juga membantu menerapkan
nilai-nilai dasar Tanggung Jawab kepada pimpinan serta
nilai Musyawarah untuk bersama-sama memutuskan serta
melaksanakan kegiatan secara bersama.
Dampak Negatif :
Jika tidak melakukan sosialisasi dan meminta persetujuan
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan pada atasan, maka
tentu berdampak atasan tidak dapat membantu penyelesaian
masalah dan tidak turut bertanggung jawab atas masalah
dan kendala yang dialami saat pelaksanaan kegiatan,
65
== Kegiatan 2 ==
Judul Kegiatan No. 2 Pembuatan link form asuhan gizi pasien rawat inap
Tanggal Pelaksanaan Jumat s/d Selasa, 12-16 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Hard dokumen asuhan gizi
Kegiatan/ Evidence - Dokumentasi peralatan
- Dokumentasi pembuatan link dan link Asuhan gizi
- Dokumentasi formulir asuhan gizi hasil ujicoba
Deskripsi Kegiatan Persiapan sebelum kegiatan pembuatan link harus melalui
beberapa tahapan yang dibutuhkan seperti menyiapkan hard
dokumen formulir asuhan gizi, hal tersebut terebut bertujuan
sebagai panduan dalam penyusunan online dan tidak melanggar
ketentuan form. Selanjutnya menyiapkan peralatan pendukung
untuk seperti printer, kertas untuk ujicoba untuk memastikan
apakah link tersebut dapat digunakan dan hasilnya sesuai
dengan standar formulir yang ada, kemudian paket data, sebagai
antisipasi apabila jaringan wifi bermasalah, namun dalam
pelaksanaan kegiatan ini permasalahan tersebut tidak ada
Tahap Kegiatan 1 Menyiapkan hard dokumen formulir asuhan gizi
Waktu : Jumat, 12 Maret 2021
Output : Tersedia hard dokumen formulir asuhan gizi
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Menyiapkan dokumen formulir asuhan gizi merupakan
bagian dari tanggung jawab
b. Nasionalisme:
Menyiapkan hard dokumen formulir asuhan gizi merupakan
bagian etos kerja
c. Etika Publik:
Meminta izin kepada penanggung jawab dalam
menyediakan form asuhan gizi dengan rama dan sopan
santun
d. Komitmen Mutu:
Penyediaan form asuhan gizi akan dilakukan dengan
responsif
e. Anti Korupsi:
Form asuhan gizi yang tersedia merupakan form yang sudah
ada dalam penyediaannya bersifat transparan
Tahap Kegiatan 2 Menyediakan peralatan yang diperlukan seperti laptop, printer,
kertas dan paket data
Tanggal : Jumat, 12 Maret 2021
Output : Tersedianya peralatan yang diperlukan seperti laptop,
printer, kertas, voucher paket data
66
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggung jawab atas semua peralatan yang diperlukan
b. Nasionalisme:
Rela berkorban atas semua kebutuhan peralatan yang
diperlukan
c. Etika Publik:
Bersikap ramah, jujur dalam penyediaan peralatan
d. Komitmen Mutu:
Lebih efisiensi dalam penyediaan peralatan dan efektif
dalam penggunaannya
e. Anti Korupsi:
Penyediaan barang akan bersifat mandiri dan transparan
Tahapan 3 Membuat link form asuhan gizi
Tanggal : Sabtu, 13 Maret 2021
Output : Tersedianya link form asuhan gizi
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Akan bertanggung jawab atas tersedianya link form asuhan
gizi dan form penerimaan makanan pasien
b. Nasionalisme:
Akan bekerja keras dan rela meluangkan waktu untuk
menyelesaikan pembuatan link
c. Etika Publik:
Akan tulus dan terbuka dalam membuat link form asuhan
gizi dan form penerimaan makanan pasien
d. Komitmen Mutu:
Pembuatan link akan dilakukan secara efisien dan seefektiv
mungkin
e. Anti Korupsi:
Pembuatan link akan bersifat mandiri dan transparan.
Tahap Kegiatan 4 Melakukan uji coba penggunaan link form asuhan gizi dan link
penerimaan makanan pasien
Tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
Output : Tersedia draft dokumen asuhan gizi dalam bentuk
hard yang di cetak pada saat uji coba yang menandakan link
dapat digunakan sebagai media pencatatan asuhan gizi
67
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Link yang tersedia dan dapat digunakan merupakan wujud
dari tanggung jawab dan integritas
b. Nasionalisme:
Rela berkorban meluangkan waktu dan pikiran
c. Etika Publik:
Tulus dalam menyediakan link tersebut demi meningkatkan
mutu pelayanan
d. Komitmen Mutu:
Link yang tersedia merupakan salah satu bentuk karya
inovatif demi terciptanya pelayanan yang aman
e. Anti Korupsi:
Pencatatan berbasis link merupakan sebuah produk
sederhana yang penyediaannya bersifat transparan
Kontribusi terhadap Visi, Membuat link untuk asuhan gizi merupakan suatu karya
Misi Organisasi dan Tugas inovatif untuk modernisasi pelayanan di Rumah Sakit Umum
Fungsi Organisasi Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan. Terlaksananya kegiatan
pembuatan link merupakan perwujudan dari misi ke-4 yaitu
“Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang
aman dan mutakhir”. Adanya kegiatan ini akan mendukung
tugas dan fungsi penulis sebagai tenaga nutrisionis terampil
menyelenggarakan asuhan gizi kepada pasien yang secara
langsung mendukung tugas dan fungsi rumah sakit sebagai
penyelenggara pelayanan penunjang medik
Kontribusi terhadap -
penguatan nilai-nilai
organisasi
Analisis Dampak Dampak Positif : Terlaksananya kegiatan pembuatan link
akan menghasilkan suatu metode pencatatan yang dapat
dilakukan hanya dengan menggunakan handphone, bisa
menjaga petugas untuk tidak terus mengalami kontak
dengan petugas lain yang nantinya akan beresiko tertular
virus covid-19. disamping itu adanya inovasinya
memungkinkan memanajemen data, karena formulir asuhan
gizi tersimpan secara online dalam google drive, sehingga
bias dijadikan sebagai data base, kapanpun dan dimanapun
kita bisa mengakses datanya. Kegiatan merupakan bentuk
penerapan nilai dasar rela berkorban meluangkan waktu
dan pikiran untuk menciptakan hal yang baru demi
mencapai pelayanan publik yang optimal
Dampak Negatif : Jika kegiatan ini tidak terlaksana, maka
pencatatan manual akan kembali dilakukan dengan kontak
sama tenaga kesehatan lain dan sangat beresiko terpapar
Covid-19
68
== Kegiatan 3 ==
Judul Kegiatan No. 3 Pembuatan lembar petunjuk/Prosedur penggunaan link
pencatatan asuhan gizi
Tanggal Pelaksanaan Senin s/d Selasa, 15-16 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Dokumentasi peralatan yang digunakan
Kegiatan/ Evidence - Petunjuk penggunaan asuhan gizi
- Dokumentasi pencetakan petunjuk penggunaan link asuhan
gizi
- Dokumentasi pemasangan lembar petunjuk penggunaan link
asuhan gizi
Deskripsi Kegiatan Pembuatan lembar petunjuk penggunaan link pencatatan asuhan
izi untuk petugas gizi yang dipasang didalam ruangan
administrasui instalasi gizi ditempel kokoh sehingga petunjuk
terebut tidak mudah rusak maupun hilang. Pemasangan lembar
petunjuk bertujuan untuk sebagai pengingat petugas gizi
tentang langkah-langkah dalam melakukan pencatatan
asuhangizi pada pasien yang di RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan
Tahap Kegiatan 1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
Waktu : Senin, 15 Maret 2021
Output : Tersedia alat dan bahan yang akan digunakan seperti
laptop, printer dan kertas, lakban, double tape
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggungjawab terhadap ketersediaan alat yang akan
digunakan
b. Nasionalisme:
Rela berkorban waktu, tenaga maupun materil dalam
menyediakan peralatan
c. Etika Publik:
Penyediaan alat akan dilakukan secara terbuka
d. Komitmen mutu:
Persiapan peralatan yang dilakukan mempertimbangkan
tingkat efektif dan efisien alat yang akan untuk digunakan
e. Anti korupsi:
Kersediaan peralatan dilakukan secara mandiri
c. Etika Publik:
Jujur dalam menyampaikan informasi tentang petunjuk
penggunaan link
d. Komitmen mutu:
Lembar petunjuk penggunaan link dibuat seefesien mungkin
e. Anti korupsi:
Lembar petunjuk tersusun dan dicetak dengan sederhana
Kontribusi terhadap Visi, Lembar petunjuk penggunaan link asuhan gizi merupakan salah
Misi Organisasi satu prasana yang mendukung tercapainya pencatatan asuhan
gizi karena dengan adanya lembar tersebut membantu petugas
gizi apabila lupa atau lebih memahami lagi penggunaan link
tersebut. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari misi ke-4
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
yaitu “Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana
yang aman dan mutakhir.”
Kontribusi terhadap -
penguatan nilai-nilai
organisasi
Analisis Dampak Dampak Positif : penyediaan lembar petunjuk sangat
membantu petugas gizi untuk lebih memahami lagi dan
memudahkan dalam penginputan catatan asuhan gizi,
karena lembar tersebut berisi langkah-langkah pencatatan
setiap bagiannya. Lembar petunjuk penggunaan ini sangat
Efektif dan Efisien untuk membantu petugas gizi dalam
melakukan pencatatan serta mendukung kelancaran
pelayanan pasien
Dampak Negatif : Jika kegiatan ini tidak terlaksana, petugas
gizi akan mengalami kesulitan dalam penginputan data
catatan asuhan gizi ketika lupa pada waktu disosialisasikan.
71
== Kegiatan 4 ==
Judul Kegiatan No. 4 Melakukan Sosialisasi terkait penggunaan link kepada para
petugas gizi
c. Etika Publik:
Mengundang dengan kata-kata sopan dan santun akan
sangat menghargai rekan kerja
d. Komitmen Mutu:
Mengundang dengan undangan dan disebar di grup
whtasapp sangat efektif dan efesien dilakukan
e. Anti Korupsi:
Tempat pelaksanaan yang digunakan sangat sederhana.
Tahapan 3 Melaksanakan sosialisasi
Tanggal : Jumat, 19 Maret 2021
Output : Terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan peserta
sosialisasi mengisi daftar hadir dan adanya notulen
Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Menyampaikan sosialisasi penggunaan link kepada seluruh
petugas gizi dan pramusaji secara transparan
b. Nasionalisme:
Melaksanakan musyawarah untuk kegiatan sosialisasi yang
akan dilakukan agar terjalin koordinasi
c. Etika Publik:
Menerapkan sopan santun dan saling menghormati dalam
melakukan koordinasi
d. Komitmen Mutu:
Kegiatan sosialisasi akan dilakukan secara efektif dan
efisien
e. Anti Korupsi:
Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu dan tempat yang
telah ditentukan
Kontribusi terhadap Visi, Sosialisasi merupakan salah satu bentuk interaksi kepada orang
Misi Organisasi yang didalamnya mencakup penyampaian hal atau gagasan
kepada orang lain dalam hal ini menyampaikan penggunaan
link untuk pencatatan asuhan gizi untuk menunjang pelayanan
yang aman dan nyaman. Kegiatan ini merupakan bentuk
pendidikan dan mendukung terwujudnya misi rumah sakit ke-2
yaitu “Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian
kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang
pelayanan
Kontribusi terhadap -
penguatan nilai-nilai
organisasi
Analisis Dampak Dampak Positif : Sosialisasi penggunaan link sangat
membantuk petugas gizi dalam memahami langkah-langkah
dalam melakukan pencatatan asuhan gizi, disamping itu
73
petugas gizi juga dapat mengetahui pentingnya pencatatan,
dengan memberikan solusi melakukan pencatatan yang
aman. Menerapkan nilai etika publik dalam mengundang
petugas gizi serta beriskusi bersama untuk melaksanan
kegiatan yang hasilnya diputuskan secara Musyawarah
Mufakat.
74
== Kegiatan 5 ==
Judul Kegiatan No. 5 Rapat kesepakatan pelaksanaan pencatatan asuhan gizi berbasis
link
Tanggal Pelaksanaan Kamis s/d Jumat, 18-19 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Draft rancangan lembar kesepakatan
Kegiatan/ Evidence - Dokumentasi peralatan pendukung pembuatan lembar
kesepakatan seperti kertas, pulpen dan printer
- Lembar kesepakatan yang siap untuk ditandatangani
- Dokumentasi penandatanganan lembar kesepakatan
- Lembar kesepakatan yang telah ditandatangani
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rapat sosialisasi, setelah
para petugas mengetahui tentang penggunaan link pencatatan
dan pentingnya pencatatan asuhan gizi kemudian para petugas
gizi menandatangani lembar kesepakatan bersama sebagai bukti
bahwa berkomitmen penuh untuk melaksanakan pencatatan
asuhan gizi berbasis link
Tahap Kegiatan 1 Menyusun rancangan lembar kesepakatan bersama terkait
dengan pelaksanan pencatatan asuhan gizi berbasis link
Waktu : Kamis, 18 Maret 2021
Output : Tersedianya draft rancangan lembar kesepakatan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Rancangan yang disusun dapat dipertanggung jawabkan
b. Nasionalisme:
Rancangan yang dihasilkan merupakan hasil dari koordinasi
dengan penanggung jawab Instalasi Gizi
c. Etika Publik:
Rancangan yakan disusun dengan bahasa yang baik dan
benar
d. Komitmen Mutu:
Rancangan disusun dengan sangat efisien dan mudah
dipahami
e. Anti Korupsi:
Rancangan disusun bersifat transparan.
.
Tahap Kegiatan 2 Menyiapkan peralatan pendukung pembuatan lembar
kesepakatan
Tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Output : Tersedianya peralatan pendukung pembuatan lembar
kesepakatan seperti kertas, pulpen dan printer
Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggung jawab ketersediaan alat pendukung
b. Nasionalisme:
75
Rela berkorban dalam menyediakan peralatan
c. Etika Publik:
Meminjam peralatan ke unit lain dengan bahasa yang sopan,
santun dan ramah
d. Komitmen mutu:
Menggunakan peralatan sangat efektif dan efisien mungkin
e. Anti korupsi:
Menyediakan peralatan secara mandiri dan jujur
Tahapan 3 Mencetak lembar kesepakatan
Tanggal : Jumat, 19 Maret 2021
Output : Tersedia lembar kesepakatan yang siap
ditandatangani
Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggungjawab ketersediaan lembar kesepakatan
b. Nasionalisme:
Rela berkorban tersedianya lembar kesepakatan
c. Etika Publik:
Lembar kesepakatan berisi dengan kata-kata yang sopan
d. Komitmen mutu:
Lembar kesepakatan sebagai salah satu bentuk inovasi akan
meningkatkan komitmen bersama
e. Anti korupsi:
Kersediaan lembar kesepakatan bersama diadakan secara
mandiri.
77
== Kegiatan 6 ==
Judul Kegiatan No. 6 Melakukan pencatatan asuhan gizi dengan link
Tanggal Pelaksanaan Sabtu s/d Senin, 20-29 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Dokumentasi alat dan bahan seperti pulpen dan kertas
Kegiatan/ Evidence - Formulir harian
- Dokumen asuhan gizi yang diisi dari link
Deskripsi Kegiatan Kegiatan pencatatan ini merupakan implementasi dari
rancangan kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Didalam
kegiatan ini disediakan sebuah formulir yang akan diisi oleh
petugas gizi berbagai macam hambatan/keluhan yang dialami
setiap mengisi form asuhan gizi berbasis link, agar dapat
diperbaiki kedepannya
Tahap Kegiatan 1 Menyiapkan alat dan bahan
Waktu : Sabtu, 20 Maret 2021
Output : Tersedianya alat dan bahan seperti pulpen dan kertas
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Bertanggung jawab terhadap ketersediaan alat dan bahan
b. Nasionalisme:
Rela berkorban dalam menyediakan peralatan
c. Etika Publik:
Meminjam peralatan ke unit lain dengan bahasa yang sopan,
santun dan ramah
d. Komitmen mutu:
Menggunakan peralatan sangat efektif dan efisien mungkin
e. Anti korupsi:
Menyediakan peralatan secara mandiri dan jujur.
Tahap Kegiatan 2 Membuat formulir harian yang berisi jumlah pasien yang
tercatat asuhan gizinya, hambatan/keluhan, serta masukan dari
petugas gizi
Tanggal : Sabtu, 20 Maret 2021
Output : Tersedianya formulir harian
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Formulir harian yang disusun dapat dipertanggung jawabkan
b. Nasionalisme:
Formulir harian dibuat sebagai alat untuk menampung
masukan atau hambatan dalam pelaksanaan pencatatan
untuk perbaikan pencatatan dengan link kedepan
c. Etika Publik:
Formulir harian akan disusun dengan rapih.
d. Komitmen Mutu:
Formulir harian yang akan disusun sangat efisien dan mudah
78
dipahami
e. Anti Korupsi:
Formulir harian akan disusun dengan sangat sederhana
80
== Kegiatan 7 ==
Judul Kegiatan No. 7 Melakukan evaluasi kegiatan pencacatan asuhan gizi berbasis
link
Tanggal Pelaksanaan Sabtu s/d Rabu, 20-31 Maret 2021
Kegiatan
Daftar lampiran Bukti - Formulir ceklist evaluasi pencatatan asuhan gizi berbasis
Kegiatan/ Evidence link
- Dokumentasi evaluasi pencatatan asuhan gizi berbasis link
- Formulir ceklist evaluasi pencatatan asuhan gizi berbasis
link yang sudah terisi (diceklist)
- Laporan singkat hasil analisis berupa persentase capaian
sesudah penggunaan link
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir yang berisi laporan
evaluasi kegiatan, agar kita dapat mengetahui seberapa optimal
kegiatan pencatatan asuhan gizi berbasis link, Dalam kegiatan
ini berisi tahapan kegiatan pengisian lembar evaluasi sebagai
angket untuk mengumpulkan data bahan laporan evaluasi.
Laporan evaluasi disetujui dan ditandatangani mentor dan
penanggung jawab ruangan sebagai pihak yang mengetahui
kegiatan yang penulis laksanakan.
Tahap Kegiatan 1 Membuat lembar evaluasi berupa formulir ceklist
Waktu : Sabtu, 20 Maret 2021
Output : Tersedianya lembar evaluasi berupa formulir ceklist
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Formulir ceklist yang disusun dapat dipertanggung
jawabkan
b. Nasionalisme:
Lembar evaluasi yang dihasilkan dari kerjasama yang baik
penanggung jawab ruangan
c. Etika Publik:
Lembar evaluasi disusun dengan rapih
d. Komitmen Mutu:
Lembar evaluasi yang disusun sangat efisien dan mudah
dipahami
e. Anti Korupsi:
Formulir evaluasi disusun dengan sangat sederhana
Tahap Kegiatan 2 Melakukan evaluasi kegiatan pencatatan gizi
Tanggal : Minggu s/d Senin, 21-29 Maret 2021
Output : Evaluasi selesai dilaksanakan dengan tersedianya data
formulir ceklis yang sudah terisi
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Evaluasi dilakukan sebagai bentuk rasa tanggung jawab
dalam mengukur optimalnya kegiatan yang dilakukan
81
b. Nasionalisme :
Evaluasi yang dilakukan merupakan bentuk kerjasama
c. Etika publik:
Bersikap jujur dan terbuka dalam melakukan evaluasi
d. Komitmen Mutu:
Evaluasi yang dilakukan memiliki orientasi mutu yang baik
dan responsif
e. Anti Korupsi:
Bersikap transparan dalam melakukan evaluasi
Tahapan 3 Menganalisis hasil evaluasi kegiatan pencatatan gizi berbasis
link
Tanggal : Selasa, 30 Maret 2021
Output : Adanya laporan singkat hasil analisis berupa
persentase capaian sesudah penggunaan link
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
a. Akuntabilitas:
Kejelasan hasil analisis sangat diharapkan
b. Nasionalisme :
Bekerja keras dan jujur dalam menganalisis hasil evaluasi
c. Etika publik:
Hasil analisis bersifat terbuka
d. Komitmen Mutu:
Hasil analisis sangat efektif dalam mengukur kegiatan untuk
perbaikan berkelanjutan
e. Anti Korupsi:
Bersifat jujur dan hasil evaluasi sangat sederhana
Kontribusi terhadap Visi, Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
Misi Organisasi menentukan nilai, maksud evaluasi dalam kegiatan ini adalah
kegiatan yang dilakukan untuk menentukan optimal atau
tidaknya kegiatan pencatatan asuhan gizi dengan menggunakan
link, yamg dibuatkan dalam laporan singkat agar dapat
menyampaikan pesan/informasi kepada semua petugas gizi
bahwa kegiatan ini sangat optimal untuk dilakukan,
dihubungkan denagan visi dan mis rumah RSUD, kegiatan ini
mewujudkan visi rumah sakit yang ke 2 yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian
kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang
pelayanan”
Kegiatan ini secara langsung mendukung tugas dan fungsi
rumah sakit dalam menyelenggarakan administrasi pelaporan
yang bertujuan sebagai bahan evaluasi kegiatan pelayanan
kedepannya.
Kontribusi terhadap -
penguatan nilai-nilai
82
Analisis Dampak Dampak Positif : Laporan evaluasi dapat memudahkan kita
untuk mengetahui optimal atau tidaknya kegiatan
pencatatan asuhan gizi dengan link yang dilakukan.
Kegiatan ini juga sebagai wujud tanggung jawab bawahan
kepada pimpinan untuk selalu melaporkan setiap kegiatan
yang telah dilaksanakan
Dampak Negatif : apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan
sulit untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan tercapai
atau tidak ataupun optimal atau tidak.
83
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk membentuk karakter dasar PNS dalam bekerja
sehingga dapat menjadi pelayan publik yang profesional. Peningkatan pelayanan kesehatan
dapat dilakukan dengan mengurangi atau mengatasi permasalahan yang menjadi kendala
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Salah satu permasalahan yang terjadi di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dan menjadi isu prioritas adalah kurang optimalnya
pencatatan asuhan gizi selama masa pandemi covid-19 pada Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan sehingga nantinya akan berdampak tidak
adanya alat kontrol perkembangan diet yang diberikan oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan. Untuk mengatasi dampak tersebut maka
diperlukan kegiatan-kegaiatan sebagai upaya penanganan, sebanyak 7 kegiatan yang akan
dilakukan, yang didalam kegiatan tersebut mengandung makna nilai-nilai ANEKA setiap
tahapannya, yakni tanggung jawab, integritas, rela berkorban, kerja keras, jujur,
musyawarah/mufakat, sopan santun, berinovasi, mandiri dan transparan.
Kegiatan pencatatan asuhan gizi berbasis link pada pasien rawat inap ini yang disertai
penerapan nilai-nilai ANEKA disetiap tahap kegiatannya diharapkan petugas gizi mampu
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Telah melaksanakan kegiatan sosialisasi rancangan aktualisasi
2. Telah melaksanakan pembuatan link asuhan gizi
3. Telah membuat petunjuk penggunaan link asuhan gizi
4. Telah melaksanakan sosialisasi penggunaan link asuhan gizi
5. Telah melaksanakan penandatanganan lembar kesepakatan bersama penggunaan link
untuk pencatatan asuhan gizi.
6. Telah melaksanakan pencatatan asuhan gizi dengan link
7. Telah melaksanakan evaluasi pencatatan asuhan gizi berbasis link
84
Setelah ke tujuh kegiatan tersebut telah dilaksanakan maka penulis berkesimpulan
berdasarkan evaluasi kegiatan pencatatan asuhan gizi berbasis link pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan sangat optimal untuk dilakukan.
B. SARAN
Sebagai tindak lanjut kegiatan aktualisasi dan habituasi, maka dapat disampaikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Sebagai pelayan publik yang profesional harus tetap mempertahankan sikap dan
disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI selama
melaksanakan tugas dan fungsinya, bukan hanya saat mengikuti kegiatan pelatihan dasar
CPNS ataupun aktualisasi namun tetap dipertahankan secara berkesinambungan dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat.
2. Bagi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
a. Setiap PNS dalam bidang kesehatan harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam
setiap tugas dan tanggung jawab, tidak lupa memegang teguh kode etik dan kode
perilaku sehingga didapatkan hasil pelayanan publik yang memuaskan masyarakat.
b. Untuk tetap profesional dalam menjalankan tugas, setiap tenaga kesehatan harus
memiliki kompetensi yang baik dan perlu mengikuti seminar, workshop, atau
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya guna meningkatkan dan memperbarui ilmu
berdasarkan teori-teori terbaru. Hal ini dapat memberikan peningkatan kualitas
pelayanan.
c. Visi dan misi RSUD Konawe harus tetap terus dipertahankan dengan menerapkan nilai
dasar ASN dan diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
untuk meningkatkan derajat kesehatan masayarakat Indonesia pada umumnya, wilayah
kabupaten Konawe Kepulauan pada khususnya.
85
C. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, yaitu tetap melanjutkan
kegiatan pencatatan asuhan gizi berbasis link agar pelayanan kesehatan tetap optimal
2. Meminta kepada penanggung jawab untuk terus mengevaluasi dengan mengisi formulir
ceklist agar pencatatan selalu termonitoring.
3. Terus melakukan pengembangan, yakni menjadikan aplikasi berbasis android agar lebih
memudahkan lagi dalam melakukan pencatatan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Konawe Kepualauan. Peraturan Bupati Nomor 3A Tahun 2017 tentang tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D di Kabupaten Konawe Kepualauan.
Kemenkes. 2013. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit). Bina Upaya Kesehata
Kementrian Kesehatan. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas “Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi “Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik “Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu “Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme “Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Habituasi”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Kesiapsiagaan Bela
Negara”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen Aparatur
Sipil Negara”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Pelayanan Publik”.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Whole Of Goverment”.
Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Analisis Isu
Kontemporer”. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Wawasan Kebangsaan
dan Nilai-Nilai Bela Negara”. Jakarta
87
LAMPIRAN 1. RANCANGAN AKTUALISASI
A. PROFIL LEMBAGA
1 Nama Satuan Kerja RSUD Kab. Konawe Kepulauan
2 Visi Organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
menetapkan rumusan visi sebagai berikut:
“MENJADI RUMAH SAKIT YANG
BERKUALITAS DAN MENJADI
KEPERCAYAAN PUBLIK DI
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
3. Misi Organisasi Misi yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
adalah:
a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas
dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan
pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan
dan penelitian kesehatan yang bermutu dan
beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Menyediakan Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang berkompetensi dan
profesional dibidangnya.
d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana
prasarana yang aman dan mutakhir.
e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang
profesional, integritas, beretika dan
akuntabel.
4. Nilai Nilai Organisasi -
Menyetujui :
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Tahap 1 bertemu dengan pimpinan rumah sakit dan mentor meminta izin dan
berkonsultasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Dokumentasi Pembuatan Link Screenshot Tampilan Depan Pembuatn Link Asuhan Gizi
4. Tahap ke 4 Kegiatan 2 : Melakukan uji coba penggunaan link form asuhan gizi dan
link penerimaan makanan pasien
Output : Tersedia draft dokumen asuhan gizi dalam bentuk hard yang di cetak pada
saat uji coba yang menandakan link dapat digunakan sebagai media pencatatan asuhan
gizi
2. Tahap 2 Kegiatan 6 Membuat formulir harian yang berisi jumlah pasien yang tercatat
asuhan gizinya, hambatan, serta masukan dari petugas gizi
Output: Tersedianya formulir harian
Formulir harian
3. Tahap 3 Kegiatan 6, Petugas gizi melakukan pencatatan asuhan gizi berbasis link
Data Base (Formulir Asuhan Gizi Berbasis Link)
Berikut ini contoh Hasil cetak Formulir Asuhan Gizi Berbasis Link
KEGIATAN 7 MELAKUKAN EVALUASI KEGIATAN PENCACATAN
ASUHAN GIZI BERBASIS LINK
1. Tahap 1 kegiatan 7 Membuat lembar evaluasi berupa formulir ceklist
Output: Tersedianya lembar evaluasi berupa formulir ceklist
Formulir Ceklist
2. Tahap 2 kegiatan 7, evaluasi selesai dilaksanakan dengan tersedianya data formulir ceklis
yang sudah terisi
3. Tahap 3 kegiatan 7 menganalisis hasil evaluasi kegiatan pencatatan gizi berbasis link
Output : Adanya laporan singkat hasil analisis berupa persentase capaian sesudah
penggunaan link
FORMULIR ASUHAN GIZI SEBELUM PENGGUNAAN LINK