Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE

ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI SDN 016 PATULANG

DESA PEBURRU

OLEH

NAMA : HASBUDDIN, A.Md.Kep

NIP : 198804072020121001

INSTANSI : PUSTU DESA PEBURRU

JABATAN : PERAWAT TERAMPIL

NDH : 30

COACH : dr. H. ACHMAD AZIS, M.Kes

MENTOR : drg. SUDIRMAN RAUF

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

ANGKATAN IV PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

BEKERJA SAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (BPSDM)

PROVINSI SULAWESI BARAT

2021
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN IV PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2021
OLEH
NAMA : HASBUDDIN, A.Md.Kep
NIP : 198804072020121001
INSTANSI : PUSTU DESA PEBURRU
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
NDH : 30
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE
ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI SDN 016 PATULANG
DESA PEBURRU
Telah disetujui untuk disampaikan pada seminar rancangan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan IV

Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar

Tahun 2021

Polewali Mandar, 18 0ktober 2021


Menyetujui,
COACH MENTOR

Dr. H. ACHMAD AZIS, M.Kes drg. SUDIRMAN RAUF


NIP. 19590515 198903 1 016 NIP. 19750827 2010001 1 010
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji


hanya milik Allah SWT, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan Tentang Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Dasar di SDN 016
Patulang Desa Peburru. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tak terlepas
dari adanya kendala, namun penulis menyadari berkat adanya bantuan serta
bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari berbagai pihak, akhirnya rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam tahap menuju aktualisasi dan
habituasi ini. Sehingga melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan terimakasih yang tiada terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Yakub F. Solon, SH., M.Pd selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat beserta seluruh jajarannya yang
telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan IV
Pemerintah Kbupaten Polewali Mandar..
2. Bapak dr. H. Achmad Azis, M.Kes, selaku coach yang telah mengarahkan,
memberi masukan, dorongan, motivasi dan meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi sehingga
rancangan aktualisasi dapat tersusun dengan baik.
3. Bapak drg. Sudirman Rauf, selaku mentor yang telah banyak memberikan
masukan, bimbingan, motivasi, ilmu dan pengalamannya serta meluangkan
waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi.
4. Keluarga tercinta Orang Tua, Istri dan Saudara yang selalu setia mendampingi dan
selalu memberikan do’a dan dukungan penuh kepada penulis.

5. Seluruh rekan kerja di UPTD Puskesmas Tubbi Taramanu dan Pustu Peburru
Padang yang telah banyak memberikan ide, masukan dan motivasi kepada
penulis

dalam tahap perencanaan aktualisasi ini.

6. Seluruh rekan seperjuangan CPNS Angkatan IV khususnya Kelompok II yang


telah hadir menjadi rekan yang baik.
7. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyusun rancangan
aktualisasi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan di dalamnya. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan rancangan aktualisasi ini.

Polewali Mandar,18 Oktober


2021

Hasbuddin, A.Md.Kep
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR TABEL........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN.......................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi................................................................... 2
C. Manfaat Aktualisasi................................................................. 3
D. Dasar Hukum........................................................................... 3

BAB II : DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI-NILAI ASN.............. 4

A. Profil Organisasi...................................................................... 4
1. Gambaran Umum PKM Tubbi Taramanu...................... 4
2. Visi Misi Organisasi........................................................... 8
3. Nilai-nilai PKM Tutar........................................................ 8
4. Motto.................................................................................... 9
5. Struktur Organisasi Pustu Desa Peburru........................ 9
6. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Perawat Pustu.......... 10
B. Profil Peserta........................................................................... 11
1. Identitas Diri...................................................................... 11
2. Riwayat Pendidikan.......................................................... 12
C. Nilai-nilai Dasar ASN............................................................. 12
D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI............................ 13
1. Manajemen ASN............................................................... 13
2. Pelayanan Publik............................................................... 14

v
3. Whole of Government....................................................... 16
BAB III: RANCANGAN AKTUALISASI................................................... 17
A. Deskripsi Isu............................................................................ 17
B. Analisa Isu............................................................................... 18
1. Identifikasi Isu................................................................... 18
2. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak............................ 23
C. Uraian Kegiatan...................................................................... 25
D. Perencanaan Pelaksanaan Aktualisasi.................................. 32
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batas-batas Administrasi Kec.Tubbi Taramanu............................... 6

Tabel 2.2 Kategori Wilayah Kerja PKM Tubbi Taramanu.............................. 6

Tabel 2.3 Wilayah Kerja PKM Tubbi Taramanu............................................. 7

Tabel 2.4 Identitas Peserta Latsar..................................................................... 11

Tabel 2.5 Riwayat Pendidikan Peserta Latsar.................................................. 12

Tabel 3.1 Seleksi Masalah Menggunakan Metode APKL................................ 20

Tabel 3.2 Seleksi Masalah Menggunakan Metode USG.................................. 22

Tabel 3.3 Penyebab Isu dan Dampak............................................................... 23

Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi..................................................................... 25

Tabel 3.5 Rencana Pelaksanaan Aktualisasi..................................................... 32

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gedung Puskesmas Perawatan Tubbi Taramanu.......................... 4

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Tubbi Taramanu....... 5

viii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Sturktur Organisasi Pustu Desa Peburru......................................... 9

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Personal hygiene (kebersihan diri) adalah suatu bentuk tindakan dalam
upaya memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
dirinya mencakup kesehatan fisik maupun psikisnya. Dalam kehidupan
sehari-hari personal hygiene merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena personal hygiene mempengaruhi kesehatan, kenyamanan,
keamanan dan kesejahteraan, (Isro’in & Andarmoyo, 2012).
Upaya kesehatan Puskesmas mencakup upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Puskesmas sebagai unit organisasi terkecil berperan
sebagai ujung tombak pusat pengembangan kesehatan yang melaksanakan
pembinaan dan memberikan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu di wilayah kerjanya.
Dalam UU No 36 tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan
bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta
didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi –
tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Anak – anak merupakan generasi penerus bangsa yang penting untuk
diperhatikan kesehatannya dan juga termasuk dalam kelompok yang rentan
dengan berbagai gangguan kesehatan dan sangat bergantung kepada orang
tua. Anak – anak sangat potensial untuk dipengaruhi dan diberi motivasi
sehingga membiasakan sejak dini perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku
orang dewasa tidak mudah untuk diubah, namun perilaku anak sangat
mungkin untuk diubah dengan memberikan pengetahuan dan contoh.

1
Dampak kurangnya penerapan personal hygiene ditatanan sekolah
berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa yang
tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun sebelum dan
sesudah jajan, karena malas dan kebiasaan, sehingga gampang terserang
penyakit seperti diare, kecacingan dan gangguan pencernaan.
Selain itu, banyak penelitian yang mendukung anak sekolah sebagai agen
pembawa pesan kesehatan. Hal ini karena, mereka memiliki potensi untuk
menyebarkan pesan kesehatan kepada anak yang lain, anggota keluarga dan
masyarakat sekitar.
Pendekatan ini telah diadopsi pada beberapa negara berkembang untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan. Dalam jangka
panjang, implementasi intervensi berbasis sekolah akan menjadi pondasi
perubahan perilaku kesehatan (Life long healthy behaviors) yang tidak hanya
akan bermanfaat pada generasi ini namun juga generasi akan datang.
Untuk meningkatkan kesadaran pendidik dan peserta didik tentang
personal hygiene maka dapat dilakukan sosialisasi, praktek massal dan
pendampingan guru dengan harapan memotivasi anak untuk membiasakan
perilaku hidup bersih sejak dini.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis yang merupakan Perawat,
merancang aktualisasi yang dapat mengoptimalkan pelaksanaan PHBS di
sekolah dasar yang terfokus pada masalah personal hygiene pada siswa di
wilayah kerja Puskesmas Tubbi Taramanu. Dengan mendeskripsikan rencana
pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS, serta mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi
oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan
organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.

B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi adalah:

2
1. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga
kebersihan diri di sekolah dasar.
2. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan siswa
3. Untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan
kesehatan sekolah
4. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) yang baik dan benar.
5. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara menggosok gigi
yang baik dan benar.
6. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS

C. Manfaat Aktualisasi
Hasil dari aktualisasi ini diharapakn dapat memberikan Manfaat diantaranya :
1. Diharapakan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang Pentingnya
menjaga kebersihan diri.
2. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang 7 langkah
cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar.
3. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara
menggosok gigi yang baik dan benar

D. Dasar Hukum
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
3. UU No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
4. UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN
5. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 Tentang Manajemen ASN
6. Perlan No.1 Tahun 2021 Tentang LATSAR CPNS
7. Perlan No. 93 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan LATSAR
CPNS.
8. Perlan No. 94 Tahun 2021 Tentang Kurikulum LATSAR CPNS.

3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum PKM Tubbi Taramanu

Gambar 2.1: Gedung Puskesmas Perawatan Tubbi Taramanu


Puskesmas Tubbi Taramanu adalah salah satu Unit Pelayanan
Teknis Daerah dibidang kesehatan dimana Puskesmas Tubbi Taramanu
merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali
Mandar dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Kecamatan Tubbi Taramanu, agar Puskesmas dapat bekerja
dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar maupun kebijakan dari daerah

4
Kabupaten Polewali Mandar maka dibuatlah visi misi puskesmas sebagai
suatu pandangan dan harapan yang akan dicapai dimasa mendatang

Gambar 2.2: Peta wilayah kerja puskesmas perawatan Tubbi Taramanu

Puskesmas Tubbi Taramanu merupakan salah satu puskesmas yang


berada di Kabupaten Polewali Mandar Luas Wilayah kerja Puskesmas
Tubbi Taramanu adalah 356,95 km² atau 17,65% dari luas Kabupaten
Polewali Mandar yang dimana terdiri dari 12 Desa dan 1 kelurahan, desa
yang wilayahnya paling luas adalah desa Besoangin dengan luas 73,83 km²
atau 20,7% dari luas kecamatan Tubbi Taramanu. Desa Besoangin juga
merupakan desa yang jaraknya dari ibukota kecamatan paling jauh yaitu

5
sekitar 66,5 km² adapun batas-batas administrasi kecamatan Tubbi
Taramanu sebagai berikut :
Tabel 2.1.
Batas – Batas Adminitrasi
Kecamatan Tubbi Taramanu Tahun 2019
N
BAGIAN BATAS WILAYAH KET.
O
1 Utara Kabupaten Majene
2 Selatan Kecamatan Alu
3 Timur Kecamatan Bulo
4 Barat Kabupaten Majene
Sumber ; Laporan Kecamatan Tubbi Taramanu dalam Angka Tahun 2019
Wilayah kerja Puskesmas Tubbi Taramanu terdiri atas 12 desa dan 1
kelurahan dengan kategori Dekat, Sedang dan Jauh Yaitu :
Tabel 2.2.
Wilayah Kerja Puskesmas Tubbi Taramanu
Kategori Dekat , Sedang, Jauh.
Tahun 2019
NO KATEGORI WILAYAH KET.
Kel. Taramanu
Desa Poda – Poda
1 Dekat Desa Arabua
Desa Ambo Padang
Desa Taramanu Toa
2 Sedang Desa Peburru
Desa Pullewani
Desa Tubbi
Desa Taloba
Desa Piriang Tapiko
3 Jauh Desa Besoangin
Desa Besoangin Utara
Desa Ratte.
Sumber ; Data Laporan Kantor Kecamatan Tubbi Taramanu Tahun 2019

6
Desa dan Kelurahan yang ada di wilayah Puskesmas Tubbi
Taramanu berada pada daerah perbukitan dan dataran tinggi pada
umumnya pegunungan yang berpotensi dijadikan cadangan untuk
ekosistem guna mendukung pembangunan berwawasan lingkungan. Serta
berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan perkebunan dan
pertanian tanaman hortikultura.
Tabel 2.3
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tubbi Taramanu
KETERJANGKAUAN WAKTU
N DESA/ LINGK/ JARAK TEMPUH
O KELURAHAN DUSUN (KM) RODA RODA JAL
2 4 AN
1 Kel. Taramanu 3 _ √ √ 20 Mnt
2 Poda-Poda 6 4 √ √ 30 Mnt
3 Arabua 4 11 √ √ 30 Mnt
4 Ambopadang 5 16 √ √ 45 Mnt
5 Peburru 6 15 √ √ 55 Mnt
6 Taramanu Tua 6 23 √ √ 60 Mnt
7 Pollewani 9 19 √ √ 65 Mnt
8 Tubbi 4 26 √ √ 80 Mnt
9 Taloba 4 31 √ √ 100 Mnt
10 Piriang Tapiko 4 46 √ √ 100 Mnt
11 Besoangin Utara 3 66,5 √ √ 180 Mnt
12 Ratte 6 57 √ √ 150 Mnt
13 Besoangin 10 66 √ √ 160 Mnt
Sumber : Data Laporan Kantor kecamatan Tubbi Taramanu tahun 2019
Dari Tabel 2..3 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai
ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Tubbi Taramanu relatif jauh, waktu
tempuh yang terjauh selama 3 jam dan waktu tempuh yang terdekat 20 menit
ini diukur dengan menggunakan kendaraan umum.wilayah terjauh dari
lokasi Puskesmas Tubbi Taramanu adalah Desa Besoangin; yang berjarak
66,5 Km dengan jarak tempuh 3 jam  dengan menggunakan kendaraan
roda dua.
Desa Peburru merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah
Kecamatan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar yang terletak

7
sekitar kurang lebih 15 kilometer dari Ibu Kota Kecamatan Tubbi
Taramanu dan sekitar 40 kilometer dari ibu kota Kabupaten Polewali
Mandar.
Adapun batas-batas wilayah Desa Peburru adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lenggo
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Batupanga Daala
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ambo Padang
Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Bulo
2. Visi, Misi Organisasi
a. Visi
“UPTD Puskesmas Tubbi Taramanu menjadi mitra masyarakat dalam
mewujudkan masyarakat sehat tahun 2020”.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2) Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga
dan masyarakat
3) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas
Puskesmas.
3. Nilai–nilai Puskesmas Tubbi Taramanu
Dalam upaya mencapai Visi dan Misi tersebut, telah ditetapkan nilai-
nilai yang dianut oleh seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tubbi
Taramanu yaitu :
a. Profesional
b. Tanggung jawab
c. Ramah
d. Ikhlas

4. Motto
Motto UPTD Puskesmas Tubbi Taramanu adalah melayani dengan HATI
H: Harmonis
A: Akurat

8
T: Terpercaya
I : Inovatif
5. Struktur Organisasi Pustu Desa Peburru
Adapun struktur organisasi Pustu Desa Peburru sebagai berikut:

KEPALA PUSKESMAS KEPALA DESA

TUTAR PEBURRU
drg. Sudirman Rauf Hamsa, S.Pd.I

PERAWAT DESA
PEBURRU
DOKTER UMUM Hasbuddin, A.Md.Kep
PUSKESMAS
dr. Muh. Asri Wahid
dr. Febrina R. Wuwung

BIDAN PUSTU PEBURRU


Surianti Bahril, A.Md.Keb

Bagan 2.1 : Struktur Organisasi Pustu Desa Peburru

6. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Pustu

Pustu merupakan salah satu jaringan puskesmas yang melaksanakan


pelayanan kesehatan dasar. Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Perawat
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No 38 tahun 2014
tentang keperawatan, dalam menyelenggarakan praktik keperawatan,
perawat bertugas sebagai:
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan

9
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
6. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu

B. Profil Peserta

10
1. Identitas Diri

A NamaLengkap Hasbuddin, A.Md.Kep


B Formasi Jabatan Perawat Terampil
C NIP 19880407 202012 1 001
D Tempat, Tanggal lahir Polewali mandar, 07-04-1988

E Alamat Rumah Jl.Amola, Dusun Passubbe, Desa Paku,


Kec. Binuang, Kab. Polman
F Nomor HP 085255506006
G Instansi Pustu Desa Peburru
Jl. Lenggo, Kalittarung, Desa Peburru,
H Alamat Instansi
Kec. Tubbi Taramanu, Kabupaten
Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi
Barat
I Alamat e-mail dinkvhakoe046@gmail.com
J Angkatan Latsar Angkatan IV BPSDM Sulawesi Barat
Tabel 2.4 Identitas Peserta Latsar

2. Riwayat Pendidikan
TAHUN LULUS PROGRAM STUDI
NAMA SEKOLAH

11
MI DDI 320 SILOPO 2000 -
SLTP Negeri 7 Polewali 2003 -
SMA Negeri 2 Polewali 2006 IPA
STIKes Bina Bangsa 2009 Keperawatan
Majene
Tabel 2.5 Riwayat Pendidikan Peserta Latsar

C. Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA)


Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman( internalisasi)
dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas ASN,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti korupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus
memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-
nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari.
Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA tersebut, yang harus
ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu dijelaskan indikator-
indikator dari ANEKA, sebagai landasan teori :
1. Akuntabilitas
Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang pegawai ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik.
2. Nasionalisme
Adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan uraian tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara dengan non diskriminantif dan netralitas dengan pola tindak
jujur dan adil.
3. Etika Publik

12
Merupakan refleksi atas standar, norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik,pelayan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayan publik.
4. Komitmen Mutu
Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.
5. Anti Korupsi
Adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari :
a. kerugian keuangan Negara
b. Suap menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dan pengadaan
g. Gratifikasi
D. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan
yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam

13
Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem
merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen
PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan;
pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan;
disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena
itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan,
meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang
dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi
kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S.
Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan
pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang
diperlukan orang lain.

14
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah
aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan
pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi
atau lembaga perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesia (1990),
pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan
jual beli barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang
dalam hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan
suatu gangguan kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah
“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan,
harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-
nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik
berasaskan kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak;
keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif;
persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompokrentan; ketepatan waktu;
dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari
pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;

15
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi
yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publiK sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
3. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “Suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk
mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak
jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah
E-Government. E-government adalah tata kelola pemerintahan
(governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif
berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah,
pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif,
produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-
government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap
dan korupsi akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan
tingkat kesalahan berkurang

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

16
A. DESKRIPSI ISU
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah kurangnya
pengetahuan tentang personal hygiene anak usia sekolah dasar di SDN 016
Patulang, isu ini diangkat berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
dimana masih ada siswa sekolah dasar yang belum mengetahui tentang
personal hygiene. Dengan adanya materi pelatihan dasar CPNS pada agenda
III yaitu Manajemen ASN dan Pelayanan Publik, seorang perawat terampil
disebuah pustu tentu harus dapat menjadi pelaksana kebijakan publik dalam
menjalankan fungsinya seorang perawat terampil mampu merespon
kebutuhan masyarakat dalam hal ini siswa untuk mendapatkan fasilitas
tambahan pengetahuan tentang personal hygiene agar dapat menjaga
kesehatan.
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan dengan
baik dalam segala hal baik pendidikan maupun kesehatannya oleh semua
pihak baik keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah. Perhatian
pemerintah dapat kita lihat dimana sedang gencar-gencarnya
memperkenalkan personal hygiene terhadap anak sedini mungkin, hal
tersebut dilakukan oleh pemerintah karena sangatlah penting dan
mempengaruhi banyak hal dikehidupan masyarakat sekarang maupun dimasa
mendatang, dengan menjaga kebersihan diri diharapkan seluruh masyarakat
akan memiliki taraf kehidupan yang lebih baik lagi. Menanamkan kesadaran
menjaga kebersihan diri tidaklah mungkin berlangsung instan tetapi harus
dimulai sejak dini, dengan memberikan pengetahuan dan Latihan pada anak,
maka kita sudah berinvestasi besar dalam kehidupan masyarakat dan negara
yang lebih baik untuk masa mendatang.
Dengan menjaga kebersihan diri akan mempengaruhi Kesehatan diri
maupun orang disekitar kita dan dengan tubuh yang sehat maka kita dapat
mencapai segala hal dengan mudah karena tidak takut terkontaminasi dengan
penyakit yang mengintai disekitar kita, Pendidikan tentang personal hygiene
penting ditanamkan pada anak sekolah dasar untuk memberikan pengetahuan
dan pemahaman pentingnya menjaga kebersihan terutama kebersihan diri,

17
maka dari itu saya bermaksud untuk meneyelenggarakan kegiatan penyuluhan
dengan menerapkan ilmu personal hygiene yang menitikberatkan pada tata
cara mencuci tangan dengan sabun, cara menyikat gigi yang benar dan cara
memotong kuku, yang bertempat di SDN 016 Patulang yang ada di Desa
Peburru.

B. ANALISIS ISU
1. Identifikasi Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isu adalah masalah
yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Sedangkan
menurut Barry Jones dan Chase Isu adalah sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu mempresentasikan
suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para
stakeholder. Berdasarkan definisi yang telah disebutkan diatas, isu adalah
suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Selama menjalankan tugas di Pustu Desa Peburru, saya menilai
terdapat beberapa isu yang memenuhi kriteria untuk saya ajukan, yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene anak usia sekolah
dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penerapan etika
batuk.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun.
Dari beberapa masalah yang ada, Langkah kelanjutannya adalah
menyeleksi masalah tersebut menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak) dengan skala penskoran 1-5
sesuai skala Likert.
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat

18
b. Problematik artinya masalah yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
c. Kekhalayakan artinya masalah yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Layak artinya masalah yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa masalah tersebut benar
terjadi dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai
kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta masalah tersebut logis
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung
jawab.
Adapun kriteria penerapan indicator AKPL, yaitu :
Aktual:
1: pernah benar-benar terjadi
2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik:
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: maslah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: maslah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan:
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banayk
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

19
Layak :
1: masuk akal
2: realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: masuk akal dan realistis
5: masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Tabel 3.1
Seleksi Masalah Menggunakan Metode APKL

No ISU A P K L Jumlah Peringkat


1 Kurangnya pengetahuan
tentang personal hygiene
anak usia sekolah dasar di
5 4 5 4 18 1
SDN 016 Patulang Desa
Peburru.

2 Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk cuci
4 3 4 4 15 2
tangan pakai sabun.

3 Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
4 3 3 3 13 3
penerapan etika batuk.

Setelah penetapan masalah dengan menggunakan Teknik AKPL,


kemudian mengambil dua masalah yang dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan masalah prioritas atau masalah utama, kedua masalah tersebut
kembali diidentifikasi dengan menggunakan Teknik USG.
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:

20
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu masalah harus dibahas,
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah
tersebut jika segera tidaj ditangani.
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu :
Urgency :
1: Tidak penting
2: Kurang penting
3: Cukup penting
4: Penting
5: Sangat penting
Seriousness :
1: Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2: Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3: Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4: Akibat yang ditimbulkan serius
5: Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1:Tidak berkembang
2: Kurang berkembang
3: Cukup berkembang
4: Berkembang
5: Sangat berkembang

21
Tabel 3.2
Seleksi Masalah Menggunakan Metode USG

No ISU U S G Jumlah Peringkat

1 Kurangnya pengetahuan tentang


personal hygiene anak usia
sekolah dasar di SDN 016 5 5 4 14 1
Patulang Desa Peburru

2 Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk cuci tangan
5 4 3 12 2
pakai sabun

Pada seleksi masalah menggunakan Metode APKL dan USG isu yang
terpilih adalah Kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene anak usia
sekolah dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru, Setelah menentukan
prioritas isu yang akan dipecahkan, selanjutnya adalah menentukan gagasan
pemecahan isu. Adapun gagasan pemecahan isu yang paling strategis
adalah Peningkatan Pengetahun Tentang Personal Hygiene Anak Usia
Sekolah Dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru, tujuan yang diharapkan
dari gagasan pemecah isu ini adalah meningkatnya pengetahuan tentang
personal hygiene anak usia sekolah dasar di SDN 016 Patulang Desa
Peburru, untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat Desa Peburru
yang setinggi-tingginya.

22
23
2. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak
Tabel 3.3
Penyebab Isu dan Dampak
N URAIAN DATA PIHAK YANG
TOPIK ISU PENYEBAB DAMPAK
O /FAKTA TERLIBAT
1 Kurangnya Masih banyak siswa Pengetahuan siswa yang Dampak yang Petugas Pustu, Guru,
pengetahuan tentang yang tidak memahami kurang tentang personal ditimbulkan yaitu dan siswa SDN 016
personal hygiene anak tentang personal hygiene karena informasi dan mengalami gangguan Patulang
usia sekolah dasar di hygiene terlihat masih edukasi yang kurang, dan fisisk seperti gangguan
SDN 016 Patulang banyak kuku siswa kurangnya minat siswa untuk integritas kulit,
Desa Peburru yang Panjang, cuci belajar tentang personal gangguan membrane
tangan tidak memakai hygiene. mukosa mulut, infeksi
sabun, tidak pernah pada mata, telinga dan
menyikat gigi. gangguan rasa nyaman.
2 Kurangnya kesadaran Realita ditemukan Pengetahuan masyarakat yang Dampak yang Petugas pustu dan
masyarakat untuk cuci dilapangan bahwa masih kurang terhadap ditimbulkan yaitu masyarakat Desa
tangan pakai sabun masih banyak penggunaan dan manfaat dari mudah terkontaminasi Peburru
masyarakat yang tidak cuci tangan menggunakan dengan
cuci tangan sabun serta masih banyak mikroorganisme
menggunakan sabun masyarakat yang tidak peduli penyebab penyakit
terhadap kebersihan tangan seperti bakteri, virus
dan jamur yang

24
merupakan penyebab
penyakit diare,
kecacingan dan infeksi
saluran pencernaan
lainnya.
3 Kurangnya Masih banyak Persepsi masyarakat terhadap Dampak yang Petugas pustu dan
pengetahuan masyarakat yang batuk etika batuk sebagai salah satu ditimbulkan yaitu dapat masyarakat Desa
masyarakat mengenai tidak menerapakan penyebab rendahnya menularkan penyebab Peburru
penerapan etika batuk etika batuk, batuk penerapan etika batuk dan infeksi pathogen seperti
menggunakan telapak promosi Kesehatan tentang virus dan bakteri
tangan dan tidak etika batuk masih kurang
mencuci tangan setelah
batuk.

25
C. MATRIKS URAIAN KEGIATAN
Unit Kerja : Pustu Desa Peburru UPTD Puskesmas Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan tentang Personal Hygiene anak usia sekolah dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan pengetahuan tentang Personal Hygiene anak usia sekolah dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru
Tujuan Gagasan : Meningkatnya pengetahuan tentang Personal Hygiene anak usia sekolah dasar di SDN 016 Patulang Desa Peburru
Tabel 3.4
Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi- Nilai
Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 Menyusun 1. Konsultasi dengan 1. Dokumentasi 1. Whole of Government Terlaksananya Terlaksananya
rencana Pimpinan dengan Melakukan komunikasi dengan koordinasi dan koordinasi dan
persiapan pimpinan. pimpinan, rekan kerja, kepala persetujuan dari persetujuan dari
aktualisasi 2. Meminta surat 2. Adanya surat sekolah dan bidan di pustu Pimpinan dan Pimpinan dan
persetujuan dari persetujuan menunjukkan adanya koordinasi Kepala sekolah Kepala sekolah
Pimpinan dan terkait dengan antara berbagai pihak setempat maka setempat tentang
kepala sekolah gagasan yang 2. Akuntabilitas telah berkontribusi rencana
akan diangkat Melakukan konsultasi dan terhadap misi persiapan
koordinasi kepada pimpinan organisasi yakni aktualisasi maka
3. Koordinasi dengan
3. Adanya dengan penuh rasa tanggung meningkatkan telah
rekan kerja
koordinasi jawab. kompetensi dan berkontribusi

26
dengan teman 3. Nasionalisme profesionalisme terhadap nilai
sejawat Kebebasan untuk mengutarakan petugas organisasi yakni
pendapat kepada atasan puskesmas. professional,
4. Etika Publik tanggung jawab
menggunakan bahasa yang baik, dan ramah.
bersikap sopan dan santun,
mengutarakan maksud dengan
jelas dan mudah dipahami,
sehingga terjalin komunikasi
yang baik.
5. Anti Korupsi
Melaksanakan tugas dengan
jujur, tanggung jawab dan
mandiri
2 Melakukan 1. Menentukan metode 1. Adanya metode 1. Akuntabilitas Terlaksananya Dari tahapan
Penyuluhan penyuluhan penyuluhan Melakukan pre dan post test penyuluhan kegiatan yang
tentang berupa ceramah sebagai bukti nyata tolak ukur tentang personal dilakukan dalam
Personal 2. Mempersiapkan 2. Adanya materi keberhasilan pelaksaan hygiene dapat meningkatkan
hygiene di materi penyuluhan penyuluhan penyuluhan menambah pengetahuan
lingkungan personal 2. Nasionalisme pengetahuan siswa siswa terdapat
sekolah hygiene Semangat dalam menjalankan tentang bagaimana nilai Semangat
3. Membuat dan 3. Adanya setiap tahapan persiapan menjaga Melayani dan ,

27
mencetak kuisioner kuesioner sebagai upaya untuk kebersihan diri mendorong
pre test dan post test mensejahterakan rakyat pribadi sehingga pegawai untuk
indonesia, dalam hal ini di mewujudkan visi mengembangka
4. Mempersiapkan 4. Adanya media bidang kesehatan puskesmas yaitu n pelayan yang
media penyuluhan penyuluhan 3. Etika publik mewujudkan Inovatif di
berupa leaflet Memberikan pelayanan sebaik masyarakat sehat Puskesmas
5. Melakukan pre test 5. Adanya mungkin kepada siswa dengan tahun 2021. Dan
sebelum penyuluhan instrument melakukan persiapan yang telah berkontribusi
angket matang serta memberikan terhadap visi
penyuluhan penyuluhan dengan bahasa puskesmas yaitu
6. Menjelaskan materi 6. Dokumentasi yang sopan dan mudah mendorong dan
dengan dimengerti meningkatkan
penyampaian yang 4. Komitmen Mutu kemandirian
mudah dipahami Menyusun materi penyuluhan individu, keluarga
dengan dari sumber yang terpercaya dan masyarakat.
menggunakan media dan membuat inovasi dengan
penyuluhan menggunakan media
pendukung yang menunjang
7. Melakukan post test 7. Peningkatan
pengetahuan
tentang
personal

28
hygiene di SDN
016 Patulang
berdasarkan
hasil pre test
dan post test
3 Demonstrasi 1. Menyiapkan alat 1. Tersedianya 1. Akuntabilitas Demonstrasi 7 Dari tahapan
cara Cuci dan bahan alat dan bahan Identifikasi alat dan bahan langkah cara kegiatan yang
Tangan Pakai 2. Mengajarkan cara 2. Terlaksananya untuk didemonstrasikan mencuci tangan dilakukan
Sabun mencuci tangan 7 demo atau merupakan bentuk tanggung pakai sabun dapat terdapat nilai-
langkah pakai sabun praktek 7 jawab dalam memberikan menambah nilai
langkah cara informasi pengetahuan siswa Semangat
mencuci tangan 2. Komitmen mutu tentang cara Melayani dan ,
pakai sabun Memberikan contoh dan mencuci tangan mendorong
3. Membimbing siswa
3. Dokumentasi praktek langsung 7 langkah yang baik dan pengembangan
untuk
cara mencuci tangan pakai benar sehingga program yang
mempraktekkan 7
sabun yang baik dan benar mewujudkan visi Inovatif di
langkah cara
merupakan upaya untuk puskesmas yaitu Puskesmas
mencuci tangan
meningkatkan pemahaman mewujudkan
pakai sabun
siswa. masyarakat sehat
tahun 2021. Dan
telah berkontribusi
terhadap visi

29
puskesmas yaitu
mendorong dan
meningkatkan
kemandirian
individu, keluarga
dan masyarakat
4 Demonstrasi 1. Menyiapkan alat 1. Tersedianya 1. Akuntabilitas Demonstrasi cara Dari tahapan
cara dan bahan alat dan bahan Identifikasi alat dan bahan menggosok gigi kegiatan yang
menggosok 2. Mengajarkan cara 2. Terlaksananya untuk didemonstrasikan dapat menambah dilakukan
gigi yang baik menggosok gigi demo atau merupakan bentuk tanggung pengetahuan siswa terdapat nilai-
dan benar yang baik dan benar praktek jawab dalam memberikan tentang cara nilai
3. Membimbing siswa menggosok gigi informasi menggosok gigi Semangat
untuk dengan baik 2. Komitmen mutu yang baik dan Melayani dan ,
mempraktekkan cara dan benar Memberikan contoh dan benar sehingga mendorong
menggosok gigi 3. Dokumentasi praktek langsung cara mewujudkan visi pengembangan
yang baik dan benar menggosok gigi yang baik puskesmas yaitu program inovatif
dan benar merupakan upaya mewujudkan di puskesmas
untuk meningkatkan masyarakat sehat
pemahaman siswa. tahun 2021. Dan
telah berkontribusi
terhadap visi
puskesmas yaitu

30
mendorong dan
meningkatkan
kemandirian
individu, keluarga
dan masyarakat
5 Evaluasi 1. Memeriksa hasil pre 1. Adanya hasil 1. Akuntabilitas Adanya laporan laporan kegiatan
kegiatan dan post test analisis pre dan Mengolah data dan membuat kegiatan dapat sebagai hasil
2. Mengumpulkan post test rencana tindak lanjut laporan menjadi referensi dari evaluasi
dokumentasi 2. Dokumentasi merupakan wujud pertanggung untuk mewujudkan kegiatan
kegiatan kegiatan berupa jawaban. Laporan haruslah misi puskesmas menanamkan
3. Membuat laporan foto dan video bersifat netral, transparan, jelas Yaitu nilai-nilai
kegiatan 3. Adanya bukti dan dapat dipertanggung meningkatkan puskesmas
laporan jawabkan. kompetensi dan Tubbi Taramanu
kegiatan 2. Nasionalisme profesionalisme yaitu
Kegitaan ini juga mengandung petugas professional dan
nilai dilihat dari semua tahapan, puskesmas. tanggung jawab
dimana tujuannya adalah
mensejahterahkan siswa melalui
kesehatan
3. Etika Publik
Selama evaluasi berlangsung
menjalankan dengan

31
professional dan tidak berpihak
4. Komitmen Mutu
Mencari tau sejauh mana
dampak dan efektifnya kegiatan
yang telah dilakukan sehingga
menjadi bahan evaluasi
5. Anti korupsi
Adil dan jujur dalam
memberikan nilai evaluasi dan
aktualisasi disusun berdasarkan
dengan kondisi yang
sebenarnya.

D. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI


Tabel 3.5
Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Novembe
No Kegiatan Oktober
r
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menyusun rencana persiapan
aktualisasi
2 Melakukan Penyuluhan

32
tentang Personal hygiene
3 Demonstrasi cara Cuci
Tangan Pakai Sabun
4 Demonstrasi cara menggosok
gigi yang baik dan benar
5 Evaluasi kegiatan

33

Anda mungkin juga menyukai