PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
Disusun Oleh :
apt. Kornela Mira Pratiwi Penois, S.Farm
NIP. 19960321 202203 2 013
RANCANGAN AKTIJALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS
OLEH :
apt Komela Mira Pratiwl Penols, S.Fann
NIP. 19960321 202203 2 013
Tela h disetujui untuk diseminarkan pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2022
di Sadan Kepegawaian dan Pengembangan $umber Daya Manusia Kabupaten Landak.
Telah diperiksa/disetujui:
COACH MENTOR
KATA PENGANTAR
Puji dan syultur saya paf>fatka!I ke hadi..il Tuhan Yang Mana Esa karena ~ a l rahmal ci3n
knlh karunia-Nya saj'il dapat menyelesaikan R..nc.ingan Al11Jai sasl nilal..nil ai dasar ADararur S1pll
N@Qara (ASN) di Rumah Sakrl Umum Daerati Katiupa:er, L.andak Oalarn proses oenyusunan
ranca ngan aktua~sasl inl, saya mendapatitan banyak pengarahan, bimbing an dan bantuan dari
bertlaga1 prhak yang lUrut memberiltan kelancaran dalam rancangan lnl. O!eti kar~a rtu. saya
4. Bapak Mars ianus, S.IP., M.Si selaku penguj l yang fe lah memberik an kritik dan sara n
yang dapat membangun sehingg a ran can gan aktualisasr menjad1 leb1h ba1k;
5. lbu Vuni Djuachiria ty, S.Psi.. M.Si Psikolog selaku Coach yang membimbing pcserta
da!am menyusun dan melaksanakan laporan serta kegiatan aktua!isasi;
6. Bapak F1nsensius Hor,gkun, S.Kep. selaku Mel11or dan Kepala Bidang Pelayanan Non
Med!k RSUD Landak yang telah memblmbing dan memberikan ilmunya kepada peserta;
7. Jbu Cornelia Ya sinta, S.Farm .• Apt. selaku Kep a!a lnstalasi Farmasi serta rekan-rekan
sejawat di RSUD Landak;
8. Segenap Widyaiswara dan Pelatih ya ng telah memberikan ilrm.1 yang bergu l\a selama
menJalani Latihan Casar CPNS;
9. Oranglua yang selalu memberikan kasih sayang, doa, moti vas1. semangat, serta
dukungan;
10. Rekan-rekan seperjuangan yang selalu semangal dan kompak dalam menjalani
pendidikan Latihan Oasar CPNS Tahun 2022
Oa/am penyusunan rancangan aktualisasi ini, peserta mengharapka n kritik dan sara n yang
membangun karen a rancangan aktuahsasi ini masih jauh dari sempuma. Semoga ra ncangan
iv
D. Pembimbingan dengan Mentor .......................................................................... 37
E. Pembimbingan dengan Coach .......................................................................... 38
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 40
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam menjalankan tugasnya, ASN memiliki
fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Selain itu, ASN juga memiliki peran sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Keberadaan ASN diharapkan dapat mengamalkan Pancasila serta
mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 10 Tahun 2021,
kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi
tersebut antara lain adalah menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart
Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas.
Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan Core Values (nilai-nilai dasar)
ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa". Nilai – nilai
dasar ASN BerAKHLAK tersebut ialah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan
dan pelatihan kepada setiap ASN sebelum menjalankan tugasnya dalam pemerintahan.
Melalui pembinaan dan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan ASN
profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
1
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI)
nomor 13 tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS
tahun 2022 menjelaskan bahwa pelatihan dasar CPNS dapat dilaksanakan melalui
blended learning dimana pelatihan dasar tersebut dikonsep dengan perpaduan
pembelajaran melalui pelatihan mandiri dengan pembelajaran Massive Open Online
Course (MOOC), distance learning melalui Learning Management System (LMS) dan
pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
Pembelajaran terstruktur dan terintegrasi tersebut dilaksanakan berdasarkan kurikulum
yang juga telah ditetapkan oleh LAN-RI, yaitu mengenai Sikap Perilaku Bela Negara,
Nilai-Nilai Dasar PNS, Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung Smart
Governance dan Habituasi.
Untuk mengimplementasikan nilai-nilai ASN tersebut, maka dilakukan
kegiatan aktualisasi oleh setiap individu CPNS yang sesuai dengan uraian tugasnya
masing-masing. Penerapan aktualisasi ini diarahkan pada isu-isu yang terdapat pada
instansi tempat bertugas dengan menerapkan teknik APKL (Aktual, Problematik,
Khalayak, Layak) sehingga isu aktual yang didapat adalah “Kurang optimalnya
pelayanan konseling kepada pasien penderita penyakit kronis di RSUD Landak”
dan penyebab isu yang didapat dengan analisis teknik USG (Urgency, Seriousness,
Growth) adalah “Kurangnya pelayanan konseling melalui media informasi yang
mudah dipahami oleh pasien dan/atau keluarga pasien terkait informasi
obat“ yang menghasilkan gagasan pemecahan isu “Meningkatkan Pelayanan
Konseling Kepada Pasien dengan Penyakit Kronis Melalui Media Informasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Landak” untuk dapat dilaksanakan aktualisasinya di
instansi tempat bertugas.
2
2. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat untuk Peserta
Penulis mampu mengimplementasikan serta membentuk karakter
PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional
dalam melayani masyarakat serta berdaya saing berdasarkan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sesuai tupoksinya di RSUD Landak.
b. Manfaat untuk Organisasi
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi
manfaat untuk tercapainya visi dan misi RSUD Landak, serta meningkatkan
kualitas pelayanan kefarmasian di RSUD Landak.
c. Manfaat untuk Masyarakat
Meningkatkan kualitas pengobatan pasien serta menurunkan resiko
terjadinya kesalahan dalam pengobatan.
3
BAB II
KONSEP DASAR ASN
4
Aparatur Sipil Negara harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Kalimat afirmasi untuk berorientasi pelayanan yaitu
komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Adapun
panduan perilakunya yaitu :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Akuntabel adalah suatu kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN (Aparatur
Sipil Negara). Akuntabel merupakan bentuk kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik. Kalimat
afirmasi untuk akuntabel yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.
Adapun panduan perilakunya yaitu :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38
Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
profesional dan kompetitif. Dalam hal ini Aparatur Sipil Negara sebagai profesi
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Kalimat afirmasi dari kompeten yaitu terus belajar
dan meningkatkan kapabilitas. Adapun panduan perilakunya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN sebisa mungkin mengantisipasi
situasi dan kondisi agar situasi harmonis tercipta dan potensi disharmonis dapat
dihindari. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat
5
kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah membuat tempat
kerja yang berenergi, memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
kontribusi, dan berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi. Kalimat
afirmasi harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun panduan
perilakunya adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal
dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan
lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, seorang Aparatur Sipil Negara memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Kemampuan Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan ketiga fungsi tersebut
merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu
maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah. Secara garis besar loyal yaitu
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kalimat afirmasi
loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan negara. Adapun panduan
perilakunya yaitu :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama Aparatur Sipil Negara, pimpinan, instansi,
dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan. Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
6
keberlangsungan kehidupan. Kalimat afirmasi adaptif yaitu terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan serta mennghadapi perubahan. Panduan perilakunya
adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kolaborasi
adalah bentuk kerja sama. Dengan kata lain, pengertian kolaborasi adalah kerja
sama untuk membuat sesuatu. Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki
oleh ASN. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang
dapat mewujudkan harapan tersebut. Semua ASN akan bekerja sama dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Kalimat afirmasi kolaboratif
yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Adapun panduan perilakunya yaitu :
a. Memberikan kesempatan kepda berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
7
- Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
- Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN dan mengutamakan
kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri,seseorang dan golongan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN
berkewajiban bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hak yang
dimaksud antara lain gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan
jaminan hari tua, perlindungan, serta kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Selain hak, pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa
jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan bantuan
hukum.Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN yaitu :
1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
penuh tanggung jawab
6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di luar maupun di dalam kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang-undang
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
8
2. Smart ASN
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan yang mecakup kompetensi
literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Terdapat empat
pilar litersi digital yaitu :
a. Etika menggunakan media digital (digital ethics)
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari. Dasar digital ethics, yaitu :
- Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan
etika berinternet (netiquette).
- Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yangmengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dan sebagainya.
- Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
- Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digitalyang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Budaya menggunakan digital (digital culture)
Budaya bermedia digital adalah kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-
hari. Dasar digital culture, yaitu :
- Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
- Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
- Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
- Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
9
c. Aman menggunakan media digital (digital safety)
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari. Dasar digital safety, yaitu :
- Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
- Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
- Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
- Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
- Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kodeotentikasi
d. Kecakapan menggunakan media digital (Digital Skills)
Digital Skills adalah Kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami menggunakan perangkat keras dan piranti lunak , TIK serta operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari. Dasar digital skills, yaitu :
- Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras, pengetahuan dasar
mengoperasikan perangkat lunak (software) serta aplikasi
- Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
- Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, serta pengetahuan terhadap dompet digital dan
e-commerce untuk bertransaksi secara digital.
10
BAB III
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
11
Oktober 2019. Rumah Sakit yang diberikan predikat Akreditasi dinilai bahwa rumah
sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan (Permenkes No.12 tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit).
Rumah Sakit Umum Daerah Landak juga sudah ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 2 Tahun
2014 Tentang Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Landak dan Peraturan Bupati Landak Nomor 12 Tahun 2016 pada
tanggal 26 Februari 2016, Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Landak Kabupaten Landak.
12
2. Misi
Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan
tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil Rumah Sakit Umum Daerah
Landak. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut ditetapkanlah misi yang
menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak
terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi
memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang
memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan
tersebut Misi adalah merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan. Dengan adanya Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal instansi RSUD Landak Kabupaten Landak dan
mengetahui peran dan program kerjanya serta hasil yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang. Proses perumusan Misi Organisasi harus memperhatikan
masukan dari pihak yang berkepentingan (Stake holders) dan memberikan peluang
untuk perubahan sesuai dengan tuntutan lingkungan. Misi Instansi RSUD Landak
Kabupaten Landak adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme SDM rumah sakit
3. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun
tuntutan pada masyarakat yang menginginkan adanya akuntabilitas penyelenggara
pemerintah, adanya aparatur yang bersih, dan terselenggaranya manajemen
pemerintah yang baik, terselenggaranya otonomi daerah serta meningkatnya sinergi
pengawasan sehingga didapatnya hasil kinerja yang lebih baik.
C. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Landak adalah Lembaga Teknis Daerah yang
setara dengan bentuk kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah
yang berada dibawah serta tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dasar Hukum pembentukan RSUD Landak yang sudah ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Kelas C sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Landak adalah Peraturan
Daerah Nomor 85 Tahun 2020 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Landak.
RSUD Landak dipimpin seorang Direktur yang mewadahi Satuan Pengawas
Internal (SPI), Komite Medik, Komite Keperawatan dan satu Bagian Tata Usaha yang
13
membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan, dan Sub Bagian Keuangan dan Aset. Direktur juga membawahi 3 (tiga)
Bidang yakni Bidang Pelayanan Medik dan Pelayanan Penunjang Medik, Bidang
Pelayanan Non Medik dan Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan dimana
masing – masing bidang tersebut membawahi Kepala – kepala seksi. Bidang
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik membawahi Seksi Pelayanan Medik dan Seksi
Pelayanan Penunjang Medik, Bidang Pelayanan Non Medik membawahi Seksi
Pelayanan Non Medik serta Seksi Informasi dan Promosi Kesehatan sedangkan
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan membawahi Seksi Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan serta Seksi SDM , Mutu Keperawatan dan Kebidanan.
Berikut adalah struktur organisasi RSUD Landak:
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Landak
14
2. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Landak
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Rumah
Sakit Umum Daerah Landak mempunyai fungsi :
a) penyusunan rencana dan program di bidang pelayanan kesehatan perorangan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja tahunan di
bidang pelayanan kesehatan perorangan;
c) pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang pelayanan kesehatan di
rumah sakit;
d) penyusunan perjanjian kinerja di Bidang Pelayanan Kesehatan perorangan;
e) penyelenggaraan pelayanan Medik;
f) penyelenggaraan pelayanan Non Medik;
g) penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan;
h) penyelenggaraan pelayanan rujukan;
i) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
j) penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
k) penyelenggaraan manajemen sumber daya manusia;
l) penyusunan analisa jabatan;
m) penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
n) pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan,
ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan sistem informasi rumah sakit
(SIRS), rumah tangga, perlengkapan, hukum dan publikasi;
o) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi;
p) penyusunan laporan kinerja tahunan di bidang pelayanan kesehatan perorangan;
q) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai
tugas dan fungsinya
15
4. Melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;
5. Merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;
6. Melakukan pengemasan ulang sediaan;
7. Melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;
8. Melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;
9. Melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
10. Melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
11. Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
12. Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
13. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
14. Mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
15. Melakukan stock opname;
16. Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
17. Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
18. Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP, yang tidak memenuhi syarat;
19. Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
20. Melakukan telaah resep;
21. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. Melakukan konseling penggunaan obat;
24. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberkulosis;
26. Melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
27. Melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil
pemantauan terapi obat;
28. Mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
29. Melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. Melakukan preparasi sediaan intravena;
31. Melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. Melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
16
33. Mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan dianalisis;
34. Melaksanakan pelayanan swamedikasi;
35. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal pasien
(pelayanan residensial);
36. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes;
Berdasarkan Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar pengelolaan sediaan
farmasi dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik dengan rincian
sebagai berikut:
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud meliputi Pemilihan; Perencanaan kebutuhan; Pengadaan;
Penerimaan; Penyimpanan; Pendistribusian; Pemusnahan dan penarikan;
Pengendalian; dan Administrasi.
b. Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada peraturan tersebut meliputi
Pengkajian dan Pelayanan Resep; Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat;
Rekonsiliasi Obat; Pelayanan Informasi Obat (PIO); Konseling; Visite; Pemantauan
Terapi Obat (PTO); Monitoring Efek Samping Obat (MESO); Evaluasi Penggunaan
Obat (EPO); Dispensing Sediaan Steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
(PKOD)
17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
18
adalah tidak teridentifikasinya ketidaksesuaian pemberian terapi karena instruksi yang
tidak terdokumentasi dengan baik.
Gambar 2. Form Checklist Rekonsiliasi Obat
19
ditunjukkan oleh data peresepan obat pasien BPJS di RSUD Landak pada bulan
Januari hingga Maret, sebagai berikut:
Tabel 1. Kepatuhan Peresepan Obat sesuai Formularium di RSUD Landak
20
Penyakit kronis menurut WHO merupakan penyakit dengan durasi panjang
yang pada umumnya berkembang secara lambat dan merupakan akibat dari faktor
genetik,fisiologis, lingkungan dan perilaku. Penyakit kronis juga merupakan penyakit
yang bisa terkontrol dengan penggunaan obat yang rutin sesuai aturan penggunaan
obat. Penyakit kronis yang banyak diderita oleh pasien di RSUD Landak antara lain
hipertensi, diabetes melitus dan jantung.
Pada bulan Juni, saat masa orientasi di depo farmasi rawat jalan RSUD
Landak saya mengamati bahwa pelayanan konseling pada pasien penyakit kronis di
RSUD Landak masih belum dilakukan dengan maksimal, salah satu penyebabnya
adalah karena belum adanya media informasi sebagai alat bantu pemberian edukasi
yang menarik dan mudah dipahami serta diingat oleh pasien sehingga penyampaian
kepada pasien dirasa kurang maksimal, selain itu ruang konseling yang tersedia juga
tidak digunakan sebagaimana mestinya sehingga membuat kegiatan konseling dirasa
kurang nyaman untuk pasien karena privasi pasien belum terjaga. Tulisan yang tertera
pada etiket yang dilampirkan pada saat pemberian obat juga terkadang tidak dibaca
dan dipahami dengan baik oleh pasien, sehingga pada saat dilakukan konfirmasi ulang
terkait cara penggunaan obat setelah diberikan konseling, pasien sering menanyakan
kembali apakah ada atau tidak keterangan cara penggunaan obat yang terlampir pada
etiket. Tidak adanya perbedaan jenis font atau penanda pada catatan khusus
penggunaan obat (seperti: obat diminum sampai habis, diminum sebelum makan,
diminum secara rutin pada jam yang sama) juga menyulitkan pasien untuk memahami
dan mengingat cara penggunaan obat tersebut.
Gambar 3. Etiket Obat di Rumah Sakit Umum Daerah Landak
21
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu ini tidak dituntaskan antara lain akan
menurunnya mutu pelayanan kefarmasian di RSUD Landak, keberhasilan terapi pasien
tidak maksima serta menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan pasien terhadap
pelayanan kefarmasian di RSUD Landak.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta penerapan nilai-nilai dasar PNS
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Ahli Pertama Apoteker di RSUD Landak perlu
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan isu aktual
prioritas tersebut ditapis dengan menggunakan skala penilaian APKL dengan cara
menentukan tingkat Aktualitas (benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat), Problematik (masalahnya kompleks, perlu dicari solusi sesegara mungkin),
Kekhalayakan (isu teresebut menyangkut hajat hidup orang banyak) dan Layak (masuk
akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah) dari isu-isu aktual
yang diangkat, selanjutnya isu prioritas tersebut dinilai dengan menentukan skala nilai
dari 1 sampai 5. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
Likert dengan rentang 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: “(1) Tidak Penting, “(2)
Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting”, “(5) Sangat Penting”. Setelah
dilakukan penilaian, maka isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan
merupakan isu prioritas.
Tabel 2. Analisis Isu Aktual Berdasarkan APKL
No Isu Aktual A P K L ∑ Peringkat
Kurangnya pelaksanaan
rekonsiliasi obat pada pelayanan
1 3 4 4 4 15 II
farmasi klinik kepada pasien rawat
inap di RSUD Landak
Berdasarkan tabel tersebut, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
“Kurang optimalnya pelayanan konseling kepada pasien penderita penyakit kronis
di RSUD Landak”.
Untuk menentukan penyebab isu aktual yang terjadi maka digunakan metode
USG yaitu Urgency (Urgensi), Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan)
22
dengan skala nilai 1–5 yang merujuk pada skala Likert, untuk menganalisis faktor mana
yang menjadi penyebab atau masalah utama terjadinya isu prioritas.
1. Urgency menunjukkan seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas,dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness menunjukkan seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan jika terus berlangsung.
3. Growth menunjukkan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
segera ditangani.
23
Penandaan warna pada desain etiket berfungsi sebagai penanda waktu minum
obat dengan rincian sebagai berikut: a) tanda kotak merah untuk obat diminum pagi, b)
tanda kotak kuning untuk obat diminum siang, dan c) tanda kotak biru untuk obat diminum
malam. Penandaan warna ini akan memudahkan pasien lansia yang tidak dapat
membaca dan/atau tidak didampingi keluarga dalam minum obat dapat mengingat waktu
minum obat secara pribadi, sehingga kepatuhan terapi obat dapat dicapai. Kemudian
untuk cara penggunaan khusus seperti obat diminum sampai habis, diminum sebelum
makan, diminum secara rutin pada jam yang sama dan sebagainya juga dapat diberi
tanda warna (highlight) pada etiket, sehingga pasien memperhatikan aturan khusus
tersebut. Leaflet yang akan diberikan kepada pasien berisi informasi terkait pengertian
penyakit kronis serta tatalaksana terapi untuk pasien penyakit kronis. Leaflet dapat
diberikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien yang baru menerima terapi
pengobatan. Video edukasi akan berisi informasi terkait penyakit kronis seperti gejala,
pencegahan serta tatalaksana terapinya. Video ini selain ditujukan kepada pasien
dan/atau keluarga pasien penderita penyakit kronis juga dapat ditujukan kepada seluruh
pasien yang berobat di RSUD Landak sebagai langkah preventif dalam pengelolaan
penyakit kronis.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Non Medis selaku Mentor dan
Kepala Instalasi Farmasi tentang kegiatan yang akan dilakukan
2. Membuat desain etiket dengan label warna, media leaflet dan video edukasi terkait
obat-obat penyakit kronis yang akan diterima oleh pasien.
3. Melaksanakan sosialisasi kepada teman sejawat (Apoteker dan Asisten Apoteker)
4. Melaksanakan kegiatan konseling obat kepada pasien
5. Membuat dan melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Instalasi Farmasi
24
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar BerAKHLAK
Unit Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Landak
Identifikasi Isu 1. Kurangnya pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pelayanan farmasi klinik pada pasien rawat inap
di RSUD Landak
2. Rendahnya kepatuhan peresepan obat sesuai Fornas di RSUD Landak
3. Kurangnya pelayanan konseling kepada pasien penderita penyakit kronis di RSUD Landak
Isu yang Diangkat Kurangnya pemberian konseling melalui media informasi yang mudah dipahami oleh pasien dan/atau keluarga
pasien terkait informasi obat
Gagasan Pemecah Isu “MENINGKATKAN PELAYANAN KONSELING KEPADA PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS MELALUI
MEDIA INFORMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK”
25
2. Mengkonsultasikan Saya akan mengkonsultasikan
kegiatan yang akan kegiatan yang akan dilakukan
dilakukan kepada kepada mentor dan akan
mentor menjelaskan secara detail
kegiatan-kegiata tersebut.
(Kolaboratif
Nilai perilaku:
Terbuka dalam bekerja sama
Kompeten
Nilai perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik )
26
5. Membuat planning Saya akan membuat planning
kegiatan kegiatan berdasarkan arahan
berdasarkan arahan dari mentor serta hasil diskusi
dari mentor serta dengan rekan kerja secara rinci
hasil diskusi dengan dan detail agar tepat sasaran
rekan kerja (Akuntabel
Nilai perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi)
2. Membuat desain 1. Mengumpulkan Output : Saya akan mengumpulkan Dengan melakukan kegiatan ini
etiket dengan label referensi untuk Tersedianya label referensi materi yang akan saya maka saya memberikan
warna, media leaflet dimasukkan ke warna, leaflet serta masukkan ke dalam leaflet dan kontribusi pada Visi dan Misi
dan video edukasi dalam leaflet dan video edukasi yang video secara rinci sesuai dengan RSUD Landak yaitu
terkait obat-obat video edukasi mendukung proses literatur. Visi:
penyakit kronis yang konseling (Kompeten Terwujudnya Pelayanan
akan diterima oleh Nilai periaku: Rumah Sakit Yang Bermutu
pasien. Bukti Fisik: Melaksanakan tugas dengan Dan Terjangkau Serta Berdaya
1. Label Warna kuaitas terbaik Saing
Penanda Etiket Akuntabel Misi (nomor 3):
2. Leaflet Edukasi Nilai perilaku: Meningkatkan Sarana dan
3. Video Edukasi Melaksanakan tugas dengan Prasarana Rumah Sakit
4. Dokumentasi jujur, bertanggung jawab, cermat,
berupa foto disipin dan berintegritas tinggi)
kegiatan yang
dilakukan
27
2. Merancang desain Saya akan membuat draft
etiket, leaflet dan rancangan materi leaflet dan
video sesuai video sesuai kebutuhan
kebutuhan konseling konseling dengan memanfaatkan
fasilitas internet kantor secara
bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
(Harmonis
Nilai Perilaku:
Suka menolong orang lain
Akuntabel
Nilai Perilaku:
Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan
efisien)
28
c) tanda kotak biru untuk obat
diminum malam
- Leaflet berisi informasi terkait
pengertian penyakit kronis serta
tatalaksana terapi untuk pasien
penyakit kronis. Leaflet dapat
diberikan kepada pasien
dan/atau keluarga pasien yang
baru menerima terapi
pengobatan.
- Video edukasi akan berisi
informasi terkait penyakit kronis
seperti gejala, pencegahan serta
tatalaksana terapinya. Video ini
selain ditujukan kepada pasien
dan/atau keluarga pasien
penderita penyakit kronis juga
dapat ditujukan kepada seluruh
pasien yang berobat di RSUD
Landak sebagai langkah
preventif dalam pengelolaan
penyakit kronis.
(Berorientasi Pelayanan
Nilai perilaku:
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat
Adaptif
Nilai perilaku:
Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas)
29
4. Konsultasi dengan Dalam proses pembuatan saya
mentor serta kepala akan membuat janji untuk
instalasi terkait berdiskusi dengan sopan dan
desain etiket, leaflet menghargai setiap masukan dari
dan video kepala instalasi dan mentor.
(Kolaboratif
Nilai perilaku:
Terbuka dalam bekerja sama
Loyal
Nilai perilaku:
Menjaga nama baik sesama
ASN, Pimpinan, Instansi dan
Negara)
3. Melaksanakan 1. Menyusun agenda Output: Saya akan menyusun agenda Dengan melakukan kegiatan ini
diskusi dan pelaksanaan diskusi Rekan sejawat pelaksanaan diskusi tanpa maka saya memberikan
sosialisasi kepada dan sosialisasi dengan memahami dan mengganggu jam kerja kontribusi pada Visi dan Misi
rekan sejawat apoteker dan asisten menerapkan pelayanan. RSUD Landak yaitu
(Apoteker dan apoteker pelayanan (Harmonis Visi:
Asisten konseling dengan Nilai perilaku: Terwujudnya Pelayanan
Apoteker) menggunakan Membangun lingkungan kerja Rumah Sakit Yang Bermutu
media yang telah yang kondusif) Dan Terjangkau Serta Berdaya
dibuat Saing
Misi (nomor 1):
30
2. Melaksanakan Bukti Fisik: Saya akan memaparkan secara Meningkatkan Mutu Pelayanan
diskusi dan sosialisasi 1. Catatan hasil detail terkait tujuan serta cara Rumah Sakit
terkait penggunaan diskusi penggunaan label, leaflet dan
label penanda warna, 2. Dokumentasi video kepada rekan sejawat.
leaflet dan video berupa foto (Kompeten
kepada apoteker dan kegiatan yang Nilai perilaku:
asisten apoteker dilakukan Membantu orang lain belajar)
31
Akuntabel
Nilai Perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disipin dan
berintegritas tinggi)
32
2. Melaksanakan Saya akan melakukan konseling
konseling dengan dengan media yang saya buat
menggunakan media secara bertanggung jawab,
yang telah dibuat efektif dan efisien serta
memberikan pelayanan dengan
kualitas terbaik.
(Akuntabel
Nilai Perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
Kompeten
Nilai Perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik)
33
mendukung tercapainya tujuan
pemberian terapi obat
(Kolaboratif
Nilai Perilaku:
Terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah)
5. Membuat dan 1. Mengumpulkan Output: Saya akan mengumpulkan Dengan melakukan kegiatan ini
melaporkan hasil kuisioner evaluasi Data yang kuisioner dari pasien/keluarga maka saya memberikan
kegiatan kepada kegiatan yang sudah dikumpulkan pasien tanpa membeda-bedakan kontribusi pada Visi dan Misi
Mentor dan Kepala diisi oleh pasien teranalisa dengan apapun latar belakangnya. RSUD Landak yaitu
Bagian baik sehingga (Harmonis Visi:
laporan hasil Nilai Perilaku: Terwujudnya Pelayanan
kegiatan dapat Menghargai setiap orang apapun Rumah Sakit Yang Bermutu
tersedia latar belakangnya Dan Terjangkau Serta Berdaya
34
Bukti Fisik: Loyal Saing
1. Data hasil Nilai Perilaku: Misi (nomor 1 dan 2):
pengisian Menjaga nama baik sesama 1. Meningkatkan Mutu
kuisioner evaluasi ASN, Pimpinan, Instansi dan Pelayanan Rumah Sakit
kegiatan Negara) 2. Meningkatkan Kualitas dan
2. Laporan hasil Kuantitas Profesionalisme
kegiatan Sumber Daya Manusia Rumah
Sakit.
2. Melakukan Saya akan melakukan
pengolahan data pengolahan data dengan penuh
terhadap kuisioner tanggung jawab dan tidak akan
yang sudah membocorkan data pasien yang
dikumpulkan merupakan rahasia instansi dan
negara.
(Akuntabel
Nilai Perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi)
35
(Kolaboratif
Nilai Perilaku:
Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
Adaptif
Nilai Perilaku:
Bertindak proaktif)
5. Menyampaikan hasil Saya akan menyampaikan hasil
laporan kepada laporan kegiatan secara detail
Mentor dan Kepala dan terperinci.
Bagian (Kompeten
Nilai Perilaku:
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik)
36
C. Jadwal Implementasi
Kegiatan aktualisasi akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Landak
pada tanggal 28 Juli 2022 sampai 3 September 2022 dengan detail sebagai berikut:
Tabel 5. Jadwal Implementasi Kegiatan
Kegiatan yang Output / Bukti Fisik
No Tanggal
Akan Dilakukan
1 2 3 4
Melakukan konsultasi Output :
dengan Kepala Bidang Terlaksananya konsultasi
Pelayanan Non Medis bersama Mentor mengenai
selaku Mentor dan 28 - 31 kegiatan
1 Kepala Instalasi Juli 2022 Bukti Fisik:
Farmasi tentang 1. Cacatan hasil diskusi
kegiatan yang akan 2. Dokumentasi berupa foto
dilakukan. kegiatan
Output :
Tersedianya label warna, leaflet
Membuat label warna, serta video edukasi yang
media leaflet dan mendukung proses konseling
video edukasi terkait 1-7 Bukti Fisik:
2 obat-obat penyakit Agustus 2022 1. Label warna penanda etiket
kronis yang akan 2. Leaflet edukasi
diterima oleh pasien 3. Video edukasi
4. Dokumentasi berupa foto
kegiatan yang dilakukan
Output:
Rekan sejawat memahami dan
Melaksanakan diskusi
menerapkan pelayanan
dan sosialisasi kepada
konseling dengan menggunakan
rekan sejawat 8 - 10
3 media yang telah dibuat
(Apoteker dan Asisten Agustus 2022
Bukti Fisik:
Apoteker)
1. Catatan hasil diskusi
2. Dokumentasi berupa foto
kegiatan yang dilakukan
Output:
Terlaksananya kegiatan
konseling dengan menggunakan
Melaksanakan kegiatan
label penanda etiket, leaflet dan
konseling obat kepada 11 - 25
4 video edukasi
pasien Agustus 2022
Bukti Fisik:
1. Kuisioner evaluasi kegiatan
2. Dokumentasi berupa foto
kegiatan yang dilakukan
Output:
Data yang dikumpulkan
Membuat dan teranalisa dengan baik sehingga
melaporkan hasil laporan hasil kegiatan dapat
26 Agustus -
5 kegiatan kepada tersedia
3 September 2022
Mentor dan Kepala Bukti Fisik:
Bagian. 1. Data hasil pengisian kuisioner
evaluasi kegiatan
2. Laporan hasil kegiatan
37
0 . Strategl Pembim bl,.gan dfflg,11 Ment«
...._...
Tanggall Bimblngandan Medi, Komunlk.HI
No W,ktu HnilCa...Jan
15Juli2022/
p,.,ku107.30 s/d
0900V,,B
2. 19 Juli 20221
pulwt 07.30 s/d
09.00WB
3. 19 Juli 20221
pulwt 09.15 sld
11 OOWB
4. 24 Juli 2022 /
pukul 19 30 s/d
22.JOWB
5. 25 Juh 2022 f
pukul 07.30 s/d
09.00WB
ti
apt. Komela Mira P. P9n9ls. §. Fann
Penata Muda Tk. I / Ill b
NIP. 199603212022032 013
BAB V
PENUTUP
Rancangan aktualisasi merupakan rancangan yang dibuat untuk
mengimplementasikan core value ASN, yaitu BerAKHLAK. Nilai-nilai tersebut adalah
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif. Selain itu dengan adanya rancangan ini juga dapat membantu dalam
aktualisasi manajemen ASN dan smart ASN.
Dengan dibuatnya Rancangan Aktualisasi ini diharapkan peserta pelatihan
dasar CPNS dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN di Rumah Sakit Umum
Daerah Landak sesuai dengan gagasan pemecahan isu yang telah ditetapkan yaitu
“Meningkatkan Pelayanan Konseling Kepada Pasien dengan Penyakit Kronis
Melalui Media Informasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Landak”.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Non Medis selaku Mentor
dan Kepala Instalasi Farmasi tentang kegiatan yang akan dilakukan
2. Membuat desain etiket dengan label warna, media leaflet dan video edukasi terkait
obat-obat penyakit kronis yang akan diterima oleh pasien.
3. Melaksanakan sosialisasi kepada teman sejawat (Apoteker dan Asisten Apoteker)
4. Melaksanakan kegiatan konseling obat kepada pasien
5. Membuat dan melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Instalasi Farmasi
Kegiatan-kegiatan ini direncanakan untuk dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Landak yang akan dimulai pada tanggal 28 Juli sampai dengan 3 September 2022.
40
DAFTAR PUSTAKA
41