Anda di halaman 1dari 61

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XII

TAHUN 2022

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


JABATAN TERAMPIL-PERAWAT

OPTIMALISASI PELAYANAN POSYANDU LANSIA


MELALUI UPAYA KULA RAMAH (KUNJUNGAN LANSIA
KERUMAH-RUMAH)
DI WILAYAH KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
SIMPUR KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Oleh.
SITI NOR RASIDAH, A.Md.Kep
NIP. 19930728 202203 2 005
NDH : 10

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala curahan rahmat dan
karuniaNya. Serta tak lupa Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kerabat, sahabat dan
pengikut beliau sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Angkatan XII di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
Rancangan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak dan penulis ingin menyampaikan penghargaan
dan terima kasih kepada:
1. Bapak Mujiyat, S.Sn.,M.Pd. selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalimantan
Selatan.
2. Bapak H. Zulkipli, S.Sos, M.AP selaku Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
3. Ibu dr. Hj. Siti Zainab selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.
4. Ibu dr. Herla Maulita Surdhawati selaku Kepala Puskesmas sekaligus
mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan, sehingga
rancangan aktualisasi dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak Sumadi,ST,M.Pd selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, sehingga rancangan
aktualisasi dapat diselesaikan dengan baik.
6. Bapak-bapak/Ibu-ibu Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai dasar.
7. Orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayang serta keajaiban
doa sehingga penulis bisa selalu diberikan kemudahan kelancaran oleh
Allah SWT.
8. Suami dan anak penulis yang selalu memberikan semangat dan
dukungan sehingga rancangan aktualisasi bisa terselesaikan.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Umum dan Khusus ....................................................... 4
C. Isu Aktualisasi .......................................................................... 4
D. Ruang Lingkup ......................................................................... 7

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................... 9


A. Gambaran Umum Organisasi ................................................... 9
B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi .......................................... 12
C. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... 13
D. Sasaran Kinerja Pegawai ......................................................... 14

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................... 15


A. Landasan Teori ........................................................................ 15
1. Nilai-nilai BerAKHLAK ......................................................... 15
2. SMART ASN dan MANAJEMEN ASN ................................ 20
3. Substantif Bidang Tugas ..................................................... 27
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ....................... 28
C. Penjadwalan Kegiatan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi . 42

BAB IV CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ......

BAB V PENUTUP ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 44


LAMPIRAN ..........................................................................................
Lampiran 1.Matriks Harian Rancangan/ Realisasi Kegiatan
Aktualisasi dan Habituasi
Lampiran 2.Kartu Kendali Mentor Dan Coach
Lampiran 3. Foto Kegiatan Bimbingan Rancangan Aktualisasi

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisa Tapisan Metode APKL ............................................ 5

Tabel 1.2 Analisa Tapisan Metode USG ............................................. 6

Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Simpur ................. 10

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Simpur .............................. 12

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ................................. 29

Tabel 3.2 Penjadwalan Kegiatan Rancangan Aktualisasi dan


Habituasi ............................................................................................. 42

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Puskesmas Simpur .......................................................... 9


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas ....................................... 11

viii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya
manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting
dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, pengertian tersebut
sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Didalam Undang-Undang tersebut, pegawai ASN
memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan
Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk tugas ASN
menurut UU ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai
dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang akan menjadi modal bagi ASN
dalam merancang suatu rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Nilai-nilai dasar profesi
tersebut yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif. Sedangkan kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI dapat dipelajari melalui SMART ASN dan Manajemen
ASN. Maka dilakukan kegiatan Latihan dasar yang merupakan
sebuah bentuk komitmen Pemerintah dalam meningkatkan
kompetensi ASN, dan membentuk ASN yang profesional,
berintegritas, serta mampu memberikan pelayanan bagi masyarakat
sebagai penyelenggara pelayanan.

1
2

Peraturan baru tentan g ASN tertuang dalam Undang-Undang


No. 5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN
yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada
jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya dipelayanan bidang kesehatan yang
dilaksanakan di UPT puskesmas Simpur.
Menurut UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan
kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik pemerintah dan pusat
kesehatan masyarakat (PUSKESMAS).
Puskesmas merupakan salah satu layanan kesehatan yang
paling mudah diakses masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi - tingginya diwilayah kerjanya.
Salah satu tenaga kesehatan yang ada dipuskesmas adalah
perawat. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, Salah satu tugas
pokok perawat terampil adalah melakukan intervensi keperawatan
spesifik yang sederhana di area komunitas.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan
3

pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat


kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang
beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita, lansia dan ibu hamil.
Salah satu program keperawatan komunitas adalah melakukan
pembinaan kelompok lansia melalui posyandu lansia. Proses menua
merupakan suatu keadaan yang tidak dapat di tolak dan akan di
alami oleh setiap manusia. Perubahan-perubahan fisik, penurunan
tingkat kesehatan hingga psikologi akan mengiringi proses tersebut.
Lansia menjadi rentan akan penyakit. Tak jarang juga penyakit
degeneratif mulai menyerang antibodi mereka seperti penyakit
hipertensi, diabetes, jantung koroner, gangguang gizi, demensia
hingga depresi. Kesehatan lansia merupakan hal yang perlu di
perhatikan. Tidak hanya memperhatikan tentang asupan makanan
yang dikonsumsi tetapi juga kontrol rutin untuk melihat
perkembangan kesehatan, agar peningkatan usia harapan hidup
penduduk usia lanjut semakin meningkat. Lansia bukanlah sebuah
beban bagi keluarga yang mendapati salah satu anggota
keluarganya yang telah berusia lanjut. Bertambahnya tingkat
penduduk usia lanjut menjadi tantangan tersendiri untuk terus
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, sehingga menjadi lansia
yang sehat dan mandiri. Posyandu lansia merupakan pos terpadu
pelayanan lanjut usia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Harapannya, dengan diadakannya kegiatan posyandu lansia, maka
setiap lansia mampu memahami resiko kondisi penyakitnya, dengan
adanya program posyandu lansia dapat melakukan deteksi dini
4

mengenai penyakit-penyakit yang di derita oleh lansia. Sehingga


harapan hidup lansia lebih tinggi dan produktif. Namun program
tersebut belum dimanfaatkan secara optimal khususnya bagi lansia.
Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kunjungan lansia ke posyandu
lansia. Adapun jumlah sasaran pelayanan kesehatan lansia di
Puskesmas Simpur dalam 1 tahun adalah 1.271 orang. Dan capaian
sampai dengan bulan Juli 2022 adalah 641 orang. Akan tetapi lansia
yang hadir keposyandu hanya yang rutin datang saja, sehingga
masih banyak lansia yang belum mendapat pelayanan kesehatan.
Berdasarkan isu diatas, penulis menemukan isu yaitu “belum
optimalnya pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas
Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan”.

B. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan aktualisasi ini adalah mewujudkan
pribadi ASN yang mampu mengimplementasikan nilai – nilai
BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) pada pelaksanaan tugas
di Puskesmas Simpur Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus rancangan aktualisasi ini adalah untuk
mengoptimalisasikan pelayanan kesehatan di posyandu lansia di
wilayah kerja Puskesmas Simpur.

C. Isu Aktualisasi
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi dari
beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja yaitu di UPT
Puskesmas Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Berdasarkan uraian tugas dan pengalaman saya bekerja maka
ada beberapa identifikasi isu sesuai dengan tugas pokok saya yaitu:
5

1. Belum optimalnya pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja


2. Kurangnya edukasi tentang Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
Diabetes Melitus
3. Kurangnya Edukasi tentang Etika Batuk pada Pasien TB/ISPA
4. Belum Optimalnya pemberian edukasi tentang cuci tangan bagi
pengunjung sebelum dan sesudah mendapat pelayanan
5. Belum optimalnya dokumentasi catatan keperawatan pada
rekam medis pasien

Penulis melakukan tapisan isu menggunakan 2 metode, yatu


analisa tapisan masalah menggunakan metode APKL dan metode
USG.
1. Analisa tapisan masalah menggunakan metode APKL
Tabel 1.1
Analisa Tapisan Metode APKL
Identifikasi Isu A P K L Total Nilai Rangking

Belum optimalnya
pelayanan posyandu lansia 5 4 5 5 19 I
di wilayah kerja
Kurangnya Edukasi tentang
kepatuhan minum obat pada 4 3 5 4 16 III
pasien diabetes melitus
Kurangnya Edukasi tentang
etika batuk pada pasien 5 4 4 5 18 II
TB/ISPA di wilayah kerja
Belum Optimalnya
pemberian edukasi tentang
cuci tangan bagi 3 3 3 4 13 V
pengunjung sebelum dan
sesudah mendapat
pelayanan
Belum optimalnya
dokumentasi catatan 3 4 4 3 14 IV
keperawatan pada Rekam
medis pasien

Keterangan:
A : Aktual Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu
P : Problematic APKL
K : Kekhalayakan 5 : Sangat kuat pengaruhnya
L : Layak 4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
6

2. Analisa tapisan masalah menggunakan metode USG


Tabel 1.2
Analisa tapisan metode USG
Identifikasi Isu U S G Total Peringkat
Belum optimalnya pelayanan
posyandu lansia di wilayah 5 5 4 14 I
kerja
Kurangnya edukasi tentang
kepatuhan minum obat pada 4 3 3 10 III
pasien diabetes melitus
Kurangnya edukasi tentang
etika batuk pada pasien 4 4 3 11 II
TB/ISPA di wilayah kerja

Keterangan:
U : Urgency Rentang Nilai :
S : Seriousness 1 :Sangat tidak mendesak
G : Growth 2 :Tidak mendesak
3 :Cukup mendesak
4 :Mendesak
5 :Sangat Mendesak

Berdasarkan dari perhitungan analisa tapisan isu metode APKL


dan USG, maka dapat terlihat bahwa isu tentang belum optimalnya
pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Simpur
menjadi prioritas yang harus di carikan solusinya.
Pelayanan kesehatan di posyandu lansia belum optimal hal ini
dapat dilihat dari kurangnya kunjungan lansia diposyandu dan
peserta posyandu lansia yang hadir sama setiap bulannya yang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya minat lansia
untuk datang keposyandu dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
informasi, serta beberapa lansia tidak mampu untuk pergi
keposyandu dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana ataupun
kelemahan fisik.
Manfaat posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses deteksi dini
dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit lansia agar
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
7

kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya


dalam strata kemasyarakatan.
Apabila masalah belum optimalnya pelayanan diposyandu lansia
ini tidak dicarikan solusinya maka akan berdampak pada
menurunnya derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia lanjut. Hal
ini juga menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit-penyakit yang
diderita lansia. Kondisi lansia yang kurang sehat serta adanya
proses menua juga menyebabkan mudahnya terkena infeksi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam kegiatan aktualisasi ini
penulis akan mengangkat isu terpilih dengan judul “Optimalisasi
pelayanan posyandu lansia melalui KULA RAMAH (Kunjungan
Lansia ke Rumah-Rumah di wilayah kerja Puskesmas Simpur”.
Isu yang diangkat ini merupakan tugas pokok dan fungsi penulis
sebagai Perawat Terampil di Puskesmas Simpur Kabupaten Hulu
Sungai Selatan yakni pelayanan keperawatan pada area komunitas
yang telah dikonsultasikan dengan kepala puskesmas selaku mentor
dan teman sejawat serta coach.
Adapun gagasan kreatif untuk pemecahan isu tersebut yaitu
melakukan kunjungan lansia ke rumah-rumah bagi lansia yang tidak
hadir ke posyandu.
D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi akan
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Simpur Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, dimulai dari tanggal 1 Agustus 2022 sampai dengan
tanggal 6 September 2022. Oleh karena masa aktualisasi dan
habituasi hanya 30 hari kerja, maka penulis mengambil 4 (empat)
desa sebagai sasaran kegiatan penyuluhan dan pelayanan
kesehatan di posyandu lansia dan 2 (desa) sebagai sasaran
kunjungan lansia ke rumah-rumah. Kegiatan yang diusulkan untuk
memecahkan isu aktual belum optimalnya pelayanan posyandu
lansia di wilayah kerja Puskesmas Simpur ini sesuai dengan tugas
jabatan perawat terampil dan sudah dikonsultasikan dengan mentor
8

dan coach. Dalam penyelesaian isu ini merupakan upaya


meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan dan
tahapan pemecahan isu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan konsultasi kepada mentor dan coach terkait
rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi (tugas)
2. Melaksanakan pembuatan media penyuluhan berupa x banner
untuk menarik minat lansia dan meningkatkan pengetahuan
lansia agar rutin keposyandu (tugas)
3. Melaksanakan pembuatan kartu menuju sehat (KMS) untuk
lansia (inisiatif)
4. Melaksanakan pembinaan kepada kader mengenai cara
pengisian kartu menuju sehat (KMS) untuk lansia (tugas)
5. Melakukan pemeriksaan dasar di posyandu lansia (Tekanan
Darah, Gula Darah, Asam Urat dan Kolesterol) (Tugas)
6. Melaksanakan penyuluhan kepada lansia di posyandu (tugas)
7. Melaksanakan komitmen bersama kader tentang peran kader
untuk mengundang atau mengunjungi lansia yang tidak hadir
keposyandu (mentor)
8. Melaksanakan kunjungan lansia ke rumah-rumah (KULA
RAMAH) bersama kader bagi lansia yang tidak hadir ke posyandu
(inisiatif)
9. Melaksanakan pembuatan laporan kegiatan (tugas)
BAB II
GAMBARAN UMUM
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Organisasi


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/ kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal, dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.

Gambar 2.1
Puskesmas Simpur
Secara Geografi Puskesmas Simpur mempunyai luas wilayah 45,14
Km2 , dengan rincian luas wilayah sebagai berikut :
- Desa Simpur dengan luas wilayah 5,6 Km²
- Desa Tebing Tinggi dengan luas wilayah 5,6 Km²
- Desa Garunggang dengan luas wilayah 4,3 Km²
- Desa Amparaya dengan luas wilayah 10,6 Km²

9
10

- Desa Panjampang Bahagia dengan luas wilayah 4,7 Km²


- Desa Wasah Hilir dengan luas wilayah 6,7 Km²
- Desa Kapuh dengan luas wilayah 7,7 Km²
Dengan batas wilayah :
- Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Daha Selatan
- Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Kandangan
- Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Sungai Raya
- Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Kalumpang
Cakupan Puskesmas Simpur terdiri atas 7 Desa dengan jumlah
KK yaitu Simpur terdiri dari 411 KK, Tebing Tinggi terdiri dari 397
KK, Garunggang terdiri dari 270 KK, Amparaya terdiri dari 466 KK,
Panjampang Bahagia terdiri dari 356 KK, Wasah Hilir terdiri dari 529
KK dan Kapuh terdiri dari 533 KK. Jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Simpur tahun 2022 adalah 9287 Jiwa.

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simpur


cukup bevariasi, sebagian besar adalah petani. Hampir seluruh
wilayah kerja dapat dilalui kendaraan roda empat, waktu tempuh dari
desa ke Puskesmas berkisar 5 menit hingga 15 menit perjalanan
darat.
Sarana fisik dan fasilitas kesehatan pendukung Puskesmas
Simpur adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Simpur
Kondisi
No Sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1. Puskesmas 1 1
2. Pustu 2 1 3
3. Poskesdes 6 6
4. Rumah Dinas 2 2 4
5. Ambulance R4 1 1
6. Kendaraan R2 12 1 1 14
Total 24 2 3 34
11

Stuktur organisasi puskesmas menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas adalah sebagai
berikut: KEPALA PUSKESMAS / PEMIMPIN
BLUD
KA.SUB.BAG TATA USAHA /
PEJABAT KEUANGAN

KEUANGAN/
SIST. INFORM
BENDAHARA
PUSKESMAS
PENGELUARAN

BENDAHRA RUMAH TANGGA


PENERIMAAN (UMUM & KEPEG.)/
PENGURUS BARANG
PERENCANAAN/
PENILAIAN

PENANGGUNGJAWAB UKP,
PENANGGUNGJAWAB UKM / PENANGGUNGJAWAB
KEFARMASIAN, LABORATORIUM, UGD,
PEJABAT TEKNIS RAWAT INAP MUTU
UKM ESENSIAL & UKM
UKGM
PERKESMAS
PENGEMBANGAN
JIWA POLI UMUM
PROMKES & UKS

UKGM KIA-KB UKP


KES.LING
KES.OLAHRAGA PONED PENANGGUNGJAWAB JARINGAN
KIA-KB UKM
PELAYANAN & JEJARING FASYANKES
KES.INDERA GIZI UKP
GIZI UKM

KES. LANSIA UGD/TINDAKAN BIDAN


PUSTU
P2P KELURAHAN
KES. KERJA RANAP
PERKESMAS
HAJI LAINNYA

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas


12

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Simpur

No JENIS TENAGA JUMLAH KETERANGAN


(orang)
1 Dokter Umum 2 2 Dokter Umum ( 1 PNS dan 1
CPNS)
2 Dokter Gigi 2 2 Dokter Gigi (CPNS)

3 Tenaga 21 18 Perawat (8 PNS, 8 CPNS, 2


Keperawatan PTT) + 3 Perawat Gigi (2 PNS
dan 1 CPNS)
4 Bidan 13 12 Bidan (6 PNS, 3 CPNS, dan
2 PTT)
5 Tenaga 6 2 Apoteker (1 CPNS dan 1
Kefarmasian Tenaga Kontrak) + 3 Asisten
Apoteker (2 PNS dan 1 CPNS)
+ 1 Tenaga Bantu (PNS)
6 Ahli Teknologi 3 Laboratorium (2 PNS dan 1
Laboratorium Medik CPNS)
7 Tenaga Sanitasi 2 Kesling (2 PNS)
Lingkungan
8 Tenaga Promosi 2 Promkes (1 PNS dan 1 CPNS)
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku
9 Nutrisionis 4 Nutrisionis (1 PNS, 2 CPNS
dan 1 PTT)
10 Epidemiolog 1 Epidemiolog Kesehatan (1
Kesehatan Tenaga Kontrak)
11 Perekam Medis 2 Perekam Medis (1 PNS dan 1
CPNS)

12 Tenaga Penunjang 10 Termasuk Pejabat Struktural 1


Non Medik/ Non (Kepala Tata Usaha), 1
Perawatan Pelaksana Tata Usaha, 1
Supir, 1 Cleaning Service, 1
Binatu, 1 Pramusaji, 1
Pengelola Data, 1 Jaga
Malam, 2 Tenaga Sukarela
Jumlah 66

B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


1. Visi
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Menuju
Masyarakat Sehat.
2. Misi
Misi Puskesmas Simpur adalah:
a. Meningkatkan pelayanan yang terjangkau, ramah dan optimal
b. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat menuju desa sehat dan kecamatan sehat
13

c. Mendorong kemandirian masyarakat menuju hidup sehat


3. Nilai-Nilai Organisasi
Tata nilai Puskesmas Simpur adalah:
a. Kebersamaan
b. Kedisplinan
c. Kejujuran
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019
tugas jabatan fungsional perawat terampil adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas;
14

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di


area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka;
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
D. Sasaran Kinerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) seperti yang tercantum dalam PP
Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kerja PNS, yang dimaksud
dengan SKP adalah rencana kinerja dan target yang akan dicapai
oleh seorang PNS setiap tahun. Sasaran kinerja pegawai memuat
kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun
waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. Adapun
kegiatan SKP yang telah direncanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memberikan oksigenasi sederhana
5. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas
6. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan Teori
1. Nilai-nilai BerAKHLAK
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di tempat tugas,
perlu diterapkan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) sebagai berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Nilai Berorientasi Pelayanan ini bertujuan agar menjadi
pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya
kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik.
Keberhasilan implementasi Nilai Dasar ASN apabila telah
terinternalisasi dan teraktualisasi dalam perilaku pegawai
ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan
perilaku melayani dengan senyum, menyapa dan memberi
salam, serta berpenampilan rapih, melayani dengan cepat
dan tepat waktu, melayani dengan memberikan kemudahan
bagi masyarakat untuk memilih layanan yang tersedia, serta
melayani dengan kemampuan, keinginan dan tekad
memberikan pelayanan yang prima.
Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika
kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan
harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan
yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna layanan.

15
16

Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan
layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini.
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi
Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
3) Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan
dengan responsibilitas atau tanggung jawab, padahal
keduanya memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan Akuntabilitas
adalah bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.
Akuntablilitas pada Core values ASN BerAKHLAK yaitu:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggungjawab, keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, konsistensi.
c. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan
dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan
kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
17

mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk


mewujudkannya dalam kinerja.
Panduan perilaku dalam kompeten yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah;
2) Membantu orang lain belajar;
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal
dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat
kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang
akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Harmonis
dapat dipahami sebagai saling peduli dan menghargai
perbedaan.
Ciri dan sikap ASN Harmonis adalah peduli, menghargai
perbedaan dan selaras. Sebagai pelayan publik, setiap
pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
harus bersikap profesional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan.
Nilai yang dapat diterapkan yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

2) Suka menolong orang lain;

3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal
adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat
dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada
pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
18

karena ASN merupakan bagian atau komponen dari


pemerintahan itu sendiri.
Loyal sebagai salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan
panduan perilaku:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan
negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi
“KoDeKoNasAb”.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa
setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, hendaknya
beberapa hal berikut dilakukan:
1) Membangun rasa kecintaaan dan memiliki;
2) Meningkatkan kesejahteraan;
3) Memenuhi kebutuhan rohani;
4) Memberikan kesempatan peningkatan karir;
5) Melakukan evaluasi secara berkala.
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk
hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki
kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
ASN yang adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adapun ciri-
19

ciri penerapan perilaku adaptif sebagai ASN adalah antara


lain sebagai berikut:
1) Cepat menyesuaikan menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
3) Bertindak proaktif.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan
beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat
kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan
dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN
merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif
pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
g. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh
CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi
pemerintah saat ini dapat dihilangkan.
Secara definsi sederhana Kolaborasi adalah membangun
Kerjasama yang sinergis. Kolaborasi sering dikatakan meliputi
segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau
interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan individu
berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative
governance menekankan semua aspek yang memiliki
kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama
dengan “berbagi kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de Loe,
2012).
Kata kunci dari kolaborasi adalah kesediaan bekerjasama,
sinergi untuk hasil yang lebih baik. Kode etik dari kolaborasi
adalah:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
20

2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai


tambah;
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
2. SMART ASN dan MANAJEMEN ASN
a. SMART ASN
Salah satu prioritas reformasi birokrasi Pemerintah
Indonesia hingga 2024 yaitu mewujudkan kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN) berkelas dunia. Untuk
mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan-RB), telah mencanangkan pembangunan “Smart
ASN” 2024. Hal ini menjadi pondasi untuk peningkatan
kualitas pelayanan publik khususnya di Era Digital dan
Revolusi Industri 4.0.
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan
dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh
dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi. Komunikasi yang
bersifat serba digital menjadikan literasi digital sebagai salah
satu kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang .
1) Literasi Digital
Secara definisi umum literasi digital mengacu kepada
kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan
mengintegrasi ke dalam berbagai format (multiple
formats) dalam bentuk digital. Titik berat dari literasi digital
adalah untuk mengevaluasi dan menginterpretasi
informasi yang ada. Sementara itu, Lankshear dan Knobel
(dalam Bawden, 2008) mendefinisikan literasi digital
sebagai analisis praktik sosial yang mengidentifikasi poin-
poin penting untuk pembelajaran yang efektif. Aktivitas
literasi digital ini terjadi dalam sistem pembelajaran
21

sosioteknis yang efisien serta prinsip-prinsip


pembelajaran dasar yang dapat disesuaikan dan
dimanfaatkan untuk pembelajaran pendidikan yang adil.
2) Implementasi Literasi digital
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri
dari digital skill , digital culture, digital ethics, dan digital
safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan
sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif
dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
3) Pilar Literasi Digital
Pilar literasi digital terdiri dari empat pilar yaitu etika,
keamanan, budaya, dan kecakapan dalam bermedia
digital. Pada pilar literasi digital terdiri dari dua poros yaitu
domain kapasitas memperlihatkan rentang kapasitas
literasi digital sebagai kemampuan individu untuk
mengakomodasi kebutuhan individu sepenuhnya hingga
kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari
masyarakat kolektif/societal. Sementara itu, poros
berikutnya adalah domain ruang ‘informal–formal’ yang
memperlihatkan ruang pendekatan dalam penerapan
kompetensi literasi digital.
Empat pilar literasi digital yaitu:
a) Digital skill merupakan kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
b) Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa,
dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK
22

c) Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam


menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari
d) Digital safety merupakan Kemampuan User dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran
pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat
penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang
taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil,
dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi
semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
23

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari


praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1) Kedudukan ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a) Pelaksana kebijakan publik;
b) Pelayan publik;
c) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas;
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN adalah sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
24

melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang


professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk
itu ASN dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
3) Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU
ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
a) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b) Cuti;
c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d) Perlindungan; dan
e) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas,
berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa Setiap
Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
a) Jaminan kesehatan;
b) Jaminan kecelakaan kerja;
25

c) Jaminan kematian; dan


d) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN
adalah:
a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang
sah;
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4) Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
26

a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur,


bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan
Negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara
secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi internal Negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
27

3. Substantif Bidang Tugas


Menurut WHO Lansia adalah seseorang yang mencapai usia
60 tahun keatas. Ditinjau dari aspek kesehatan, lansia akan
mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah
maupun akibat penyakit. Proses penuaan akan berdampak pada
berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun
kesehatan.
Oleh karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah harus
mempersiapkan dan merencanakan berbagai program
kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia.
Usia harapan hidup menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat
ditandai dengan semakin panjangnya usia harapan hidup
penduduknya.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia adalah suatu
wadah pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) untuk melayani penduduk lansia dengan
menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan
preventif.
Disamping pelayanan kesehatan, posyandu lansia juga
memberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan,
seni budaya, olahraga dan pelayanan lain yang dibutuhkan lansia
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan serta membantu
memicu lansia agar dapat beraktivitas dan mengembangkan
potensi diri. Sehingga penting bagi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kualitas pada pelayanan di posyandu lansia.
28

B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


NAMA/NIP : Siti Nor Rasidah, A.Md.Kep/ 19930728 202203 2 005
Profesi/Jabatan : Perawat/ Terampil-Perawat
Isu Aktual : Belum optimalnya pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Simpur
Gagasan Pemecahan : 1. Melaksanakan konsultasi kepada mentor dan coach terkait rencana
Isu pelaksanaan kegiatan aktualisasi (tugas)
2. Melaksanakan pembuatan media penyuluhan berupa x banner untuk
menarik minat lansia dan meningkatkan pengetahuan lansia agar rutin
keposyandu (tugas)
3. Melaksanakan pembuatan kartu menuju sehat (KMS) untuk lansia
(inisiatif)
4. Melaksanakan pembinaan kepada kader mengenai cara pengisian
kartu menuju sehat (KMS) untuk lansia (tugas)
5. Melakukan pemeriksaan dasar di posyandu lansia (Tekanan Darah,
Gula Darah, Asam Urat dan Kolesterol) (tugas)
6. Melaksanakan penyuluhan kepada lansia di posyandu (tugas)
29

7. Melaksanakan komitmen bersama kader tentang peran kader untuk


mengundang atau mengunjungi lansia yang tidak hadir keposyandu
(mentor)
8. Melaksanakan kunjungan lansia ke rumah-rumah (KULA RAMAH)
bersama kader bagi lansia yang tidak hadir ke posyandu (inisiatif)
9. Melaksanakan pembuatan laporan kegiatan KULA RAMAH
(Kunjungan lansia ke rumah-rumah)

Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

No Kontribusi Penguatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan kegiatan dengan terhadap Visi- Nilai-Nilai
Kegiatan nilai BerAKHLAK Misi Organisasi
Organisasi
1 Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Adanya kontrak 1. Sebelum berkonsultasi Berkonsultasi Melaksanakan
konsultasi kontrak waktu waktu dengan mentor saya dengan mentor konsultasi
kepada mentor bimbingan meminta waktu terlebih dan coach kepada mentor
dan coach 2. Terlaksananya dahulu. Disini saya mengenai coach terkait
terkait rencana 2. Melaksanakan konsultasi menghargai dan rancangan rencana
pelaksanaan konsultasi dengan menghormati mentor aktualisasi ini pelaksanaan
kegiatan coach melalui zoom 3. Rancangan sebagai pimpinan yang bertujuan agar kegiatan
aktualisasi saat bimbingan aktualisasi termasuk dalam nilai-nilai kegiatan aktualisasi ini
(tugas) rancangan diterima oleh ASN yakni berorientasi aktualisasi sesuai dengan
aktualisasi mentor dan coach pelayanan berjalan dengan penguatan
baik dan organisasi yaitu:
2. Saya mengikuti bimbingan mencapai
dengan tepat waktu tujuan yang
30

3. Menyampaikan 4. Adanya (Akuntabel: disiplin). diharapkan hal Kedisiplinan


rancangan persetujuan dari Saya secara aktif ini sejalan dan Kejujuran
aktualisasi mentor dan coach menerima saran dan dengan visi
melakukan perbaikan Puskesmas
4. Memohon sesuai arahan mentor dan Simpur yaitu:
persetujuan mentor coach (Berorientasi
dan coach untuk Pelayanan : melakukan “Terwujudnya
melaksanakan perbaikan tiada henti) Pelayanan
kegiatan rancangan (Adaptif: bertindak Kesehatan
aktualisasi proaktif) Yang Bermutu
Menuju
3. Saya menyampaikan Masyarakat
rancangan kegiatan Sehat”
aktualisasi dengan jujur
(Akuntabel: jujur)
Saya melaksanakan
pembuatan rancangan
aktualisasi sesuai dengan
pedoman yang diberikan
coach (Akuntabel:
Disiplin, Kompeten:
kualitas terbaik)

4. Saya meminta persetujan


kepada mentor dan coach
untuk pelaksanaan
rancangan kegiatan
aktualisasi agar dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel : bertanggung
jawab)
31

2 Melaksanakan 1. Melakukan 1. Terlaksananya 1. Sebelum membuat media Dalam kegiatan Membuat media
pembuatan konsultasi dengan konsultasi penyuluhan saya pembuatan penyuluhan
media mentor dan coach dengan mentor berkonsultasi terlebih media sesuai dengan
penyuluhan dan coach dahulu dengan mentor dan penyuluhan ini penguatan nilai
berupa x banner 2. Melakukan coach mengenai menunjukan organisasi yaitu :
untuk menarik konsultasi dengan 2. Terlaksananya pembuatan banner, saya adanya
minat lansia dan Pemegang Program konsultasi menyampaikan gagasan perencanaan Kedisiplinan
meningkatkan Lansia dengan saya dengan jujur dan menuju
pengetahuan Pemegang bertanggung jawab. kegiatan yang
lansia agar rutin Program Lansia (Akuntabel) baik dan
keposyandu 3. Mempersiapkan berdampak baik
(tugas) materi 3. Tersedianya 2. Sebelum menyiapkan pula pada
materi materi penyuluhan, saya pelayanan yang
4. Melaksanakan berkonsultasi terlebih diberikan, hal
pembuatan desain 4. Tersedianya dahulu dengan pemegang ini sesuai
banner desain banner program lansia, saya dengan misi
secara terbuka menerima Puskesmas
5. Melakukan 5. Tersedianya masukan dalam bekerja Simpur yaitu
pembuatan banner banner sama untuk mendapatkan
hasil terbaik hal ini juga “meningkatkan
6. Dokumentasi hasil 6. Dokumentasi bermanfaat untuk pelayanan
pembuatan banner hasil pembuatan membangun lingkungan yang
banner kerja yang kondusif terjangkau,
(Kolaboratif: ramah dan
bekerjasama) optimal”
(Harmonis: lingkungan
kerja yang kondusif)

3. Dalam mempersiapkan
materi saya mencari bahan
dan referensi dengan
cermat agar dapat
dipertanggung jawabkan
32

(Akuntabel: cermat,
bertanggung jawab).

4. Dalam membuat desain


banner saya berusaha
sekreatif mungkin agar
materi yang saya
sampaikan menarik dan
mudah dipahami kelompok
lansia
(Adaptif :
mengembangkan
kreatifitas)
(Berorientasi pelayanan:
dengan materi yang
mudah dipahami berarti
memenuhi kebutuhan
masyarakat)

5. Pembuatan banner ini saya


menggunakan dana pribadi
(Akuntabel: bebas dari
korupsi)

6. Setelah banner selesai


dibuat saya melakukan
dokumentasi sebagai
pertanggungjawaban
kegiatan (Akuntabel :
bertanggung jawab)

3 Melaksanakan 1. Melakukan konsultasi 1. Terlaksananya 1. Sebelum membuat kartu Melalui kartu Membuat kartu
pembuatan dengan mentor Konsultasi menuju sehat lansia saya menuju sehat menuju sehat
kartu menuju dengan mentor berkonsultasi terlebih lansia yang sesuai dengan
33

sehat (KMS) 2. Melakukan Kerja dahulu dengan kepala dibuat ini maka penguatan nilai
untuk lansia sama dengan 2. Terbangunnya puskesmas selaku mentor, status organisasi yaitu:
(inisiatif) Pemegang Program kerja sama karena setiap kegiatan kesehatan
Lansia dengan yang saya lakukan akan lansia dapat Kedisiplinan
Pemegang membawa nama baik terpantau setiap
3. Membuat Kartu Program Lansia instansi (Loyal: menjaga bulannya. Hal
menuju sehat untuk nama baik instansi ) ini sesuai
lansia 2. Sebelum membuat kartu dengan misi
3. Tersedianya menuju sehat lansia, saya Puskesmas
Kartu Menuju berkonsultasi terlebih Simpur yaitu:
Sehat Lansia dahulu dengan pemegang
yang akan program lansia, saya " Mendorong
diberikan kepada secara terbuka menerima kemandirian
lansia masukan dalam bekerja masyarakat
sama untuk mendapatkan menuju hidup
hasil terbaik hal ini juga sehat”
bermanfaat untuk
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
(Kolaboratif:
bekerjasama) (Harmonis:
lingkungan kerja yang
kondusif)

3. Saya bertindak proaktif


untuk membuat kartu
menuju sehat lansia agar
hasil pemeriksaan
kesehatan lansia dapat
terpantau.(Adaptif:
bertindak proaktif dan
inovatif)
34

4 Melaksanakan 1. Berkonsultasi dan 1. Terwujudnya izin 1. Sebelum melakukan Pembinaan Melaksanakan


pembinaan memohon izin persetujuan dari kegiatan pembinaan kader adalah pembinaan
kepada kader dengan kepala kepala bersama kader saya bentuk kerja kepada kader
mengenai cara puskesmas puskesmas berkonsultasi terlebih sama dalam mengenai cara
pengisian kartu dahulu dengan kepala tujuan pengisian kartu
menuju sehat 2. Membuat daftar 2. Tersedianya puskesmas karena setiap meningkatkan menuju sehat
(KMS) untuk hadir daftar hadir kegiatan yang saya kualitas dan untuk lansia
lansia (tugas) lakukan akan membawa kuantitas (tugas) sesuai
3. Mempersiapkan 3. Tempat dan nama baik instansi (Loyal: pelayanan dengan
tempat dan materi materi sosialisasi menjaga nama baik kesehatan penguatan nilai
sosialisasi siap digunakan instansi ) dan saya juga terhadap lansia organisasi yaitu
menerima kritik dan saran sesuai dengan
4. Melakukan 4. Terlaksananya dari mentor untuk hasil misi Puskesmas Kebersamaan
pembinaan tentang pembinaan yang terbaik (Harmonis : Simpur yaitu
pengisian kartu pengisian kartu menghargai)
menuju sehat lansia menuju sehat “meningkatkan
lansia 2. Daftar hadir dibuat sebagai pelayanan
pertanggungjawaban yang
pelaksanaan kegiatan terjangkau,
(Akuntabel) ramah dan
optimal”.
3. Dalam mempersiapkan
materi atau bahan saya dan
mencari data dari sumber
yang dapat “Mendorong
dipertanggungjawabkan kemandirian
(Akuntabel) masyarakat
menuju hidup
4. Saya membantu kader sehat”
tentang cara pengisian
kartu menuju sehat lansia
(Kompeten: membantu
orang lain belajar). Dalam
diskusi saya senantiasa
35

menerapkan 5 S (senyum,
sapa, salam, sopan,
santun) (Berorientasi
pelayanan: ramah)

5 Melakukan 1. Melakukan 1. Terlaksananya 1. Dalam pelaksanaan Pemeriksaan Melakukan


pemeriksaan pembagian tugas pembagian tugas pelayanan posyandu lansia kesehatan pemeriksaan
dasar di sesuai alur saya berkolaborasi dengan dasar pada dasar di
posyandu pelayanan 2. Tersedianya meja kader dan tenaga lansia ini posyandu lansia
lansia (Tekanan pemeriksaan dan kesehatan lain bertujuan sesuai dengan
Darah, Gula 2. Mempersiapkan peralatan medis (Kolaboratif) sebagai deteksi penguatan nilai
Darah, Asam meja pemeriksaan dini penyakit organisasi yaitu:
Urat dan dan peralatan medis 3. Terlaksananya 2. Saya bersikap aktif dan pada lansia.
Kolesterol) di posyandu lansia pelayanan mandiri dalam Pelayanan yang Kedisiplinan
(tugas) kesehatan di menyiapakan meja baik juga Kebersamaan
3. Melaksanakan Posyandu Lansia pemeriksaan dan peralatan menjadi
pelayanan medis (Adaptif: Bertindak kepuasan bagi
kesehatan di proaktif) (Berorientasi masyarakat. Hal
Posyandu Lansia pelayanan: cekatan, ini sesuai
solutif) dengan visi
Puskesmas
3. Saya melaksanakan Simpur yaitu :
pemeriksaan kesehatan di
Posyandu Lansia dengan “Terwujudnya
ramah dan cekatan untuk Pelayanan
memenuhi kebutuhan Kesehatan
lansia (Berorientasi Yang Bermutu
Pelayanan). Saya Menuju
melaksanakan kegiatan Masyarakat
sesuai dengan uraian Sehat”
tugas perawat terampil
(Loyal: sesuai dengan
Undang-Undang)
36

6 Melaksanakan 1. Melakukan 1. Terlaksananya 1. Sebelum melakukan Penyuluhan Memberikan


penyuluhan konsultasi dengan konsultasi kegiatan penyuluhan saya kesehatan pada penyuluhan
kepada lansia di mentor dan coach dengan coach berkonsultasi terlebih lansia bertujuan kepada lansia di
posyandu terkait kegiatan yang dan mentor dahulu dengan mentor dan untuk posyandu
(tugas) akan dilakukan coach karena setiap meningkatkan sesuai dengan
2. Terlaksananya kegiatan yang saya lakukan pengetahuan penguatan nilai
2. Melakukan konsultasi akan membawa nama baik lansia tentang organisasi yaitu
konsultasi dengan dengan instansi (Loyal: menjaga kesehatan :
pemegang pogram pemegang nama baik instansi ) dan lansia dan
terkait kegiatan akan program saya juga menerima kritik meningkatkan Kebersamaan
di lakukan dan saran dari mentor dan minat lansia
3. Tersedinya materi coach untuk hasil yang agar rutin
3. Menyiapkan materi terbaik ( Harmonis : datang
penyuluhan 4. Tersedianya menghargai) keposyandu
daftar hadir lansia. Hal ini
4. Membuat daftar hadir 2. Sebelum melaksanakan sesuai dengan
5. Terlaksananya kegiatan penyuluhan, saya misi Puskesmas
5. Memberikan penyuluhan dan berkonsultasi terlebih Simpur yaitu
penyuluhan dan pendidikan dahulu dengan pemegang
pendidikan kesehatan program lansia, saya “meningkatkan
kesehatan secara terbuka menerima promosi
6. Terlaksananya masukan dalam bekerja kesehatan dan
6. Melakukan evaluasi evaluasi sama untuk mendapatkan pemberdayaan
hasil terbaik hal ini juga masyarakat
7. Melakukan 7. Terlaksananya bermanfaat untuk menuju desa
dokumentasi dokumentasi membangun lingkungan sehat dan
kerja yang kondusif kecamatan
(Kolaboratif: sehat”
bekerjasama) (Harmonis:
lingkungan kerja yang
kondusif)

3. Dalam mencari materi dan


bahan penyuluhan saya
37

melakukan dengan cermat


agar memperoleh data
yang bisa dipertanggung
jawabkan (Akuntabel:
cermat,
bertanggungjawab)

4. Daftar hadir dibuat agar


pelaksanaan kegiatan
dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel:
bertanggungjawab)

5. Saat memberikan
penyuluhan saya
menggunakan bahasa yang
mudah dipahami,
menerapkan 5 S (senyum,
sapa, salam, sopan dan
santun).
(Kompeten : bahasa yang
mudah dipahami,
membantu orang lain
belajar) (Berorientasi
pelayanan: ramah
dengan menerapkan 5 S)

6. Evaluasi dilakukan untuk


mengetahui pemahaman
lansia dalam menerima
penyuluhan (Berorientasi
pelayanan :Solutif)
38

7. Dokumentasi dilakukan
agar pelaksanaan kegiatan
dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel:
bertanggungjawab)

7 Melaksanakan 1. Berkonsultasi dan 1. Terwujudnya izin 1. Sebelum melakukan Komitmen Melakukan


komitmen memohon izin persetujuan dari kegiatan komitmen bersama komitmen
bersama kader dengan kepala kepala bersama kader saya merupakan bersama kader
tentang peran puskesmas puskesmas berkonsultasi terlebih bentuk kerja sesuai dengan
kader untuk dahulu dengan kepala sama dalam penguatan nilai
mengundang 2. Membuat daftar 2. Tersedianya puskesmas karena setiap tujuan organisasi yaitu
atau hadir daftar hadir kegiatan yang saya meningkatkan :
mengunjungi lakukan akan membawa pelayanan
lansia yang 3. Melaksanakan 3. Terwujudnya nama baik instansi kesehatan Kebersamaan
tidak hadir sosialisasi dan rapat sosialisasi (Loyal: menjaga nama terhadap lansia dan
keposyandu membentuk dan komitmen baik instansi ) sesuai dengan kedisiplinan
(mentor) komitmen bersama bersama dan saya juga menerima misi Puskesmas
mengenai peran kritik dan saran dari mentor Simpur yaitu
kader dalam untuk hasil yang terbaik
mengajak lansia (Harmonis : menghargai) “meningkatkan
keposyandu dan pelayanan
bertanggungjawab 2. Jadwal dan daftar hadir yang
atas lansia yang dibuat sebagai terjangkau,
tidak hadir pertanggungjawaban ramah dan
keposyandu melalui pelaksanaan kegiatan optimal”.
kunjungan rumah (Akuntabel)

3. Komitmen bersama
dilakukan agar semua
pihak terlibat dalam upaya
peningkatan pelayanan
39

kesehatan terhadap lansia


(Kolaboratif)

8 Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Terlaksananya 1. Sebelum melakukan Kunjungan Melakukan


kunjungan kepala puskesmas konsultasi dengan kegiatan kunjungan saya lansia kerumah- kunjungan
lansia ke mengenai kegiatan kepala berkonsultasi terlebih rumah lansia kerumah-
rumah-rumah yang akan di puskesmas dahulu dengan kepala dilakukan untuk rumah sesuai
(KULA lakukan puskesmas karena setiap memenuhi dengan
RAMAH) 2. Terlaksananya kegiatan yang saya kebutuhan penguatan nilai
bersama kader 2. Konsultasi dengan konsultasi dengan lakukan akan membawa lansia yang organisasi yaitu:
bagi lansia pemegang progam pemegang nama baik instansi tidak hadir
yang tidak hadir posayandu lansia program (Loyal: menjaga nama keposyandu Kebersamaan
ke posyandu baik instansi ) agar mendapat
(inisiatif) 3. Koordinasi dengan 3. Terdatanya lansia dan saya juga menerima pelayanan
kader lansia yang yang akan kritik dan saran dari kesehatan.
yang akan dikunjungi mentor untuk hasil yang Hal ini sesuai
dikunjungi terbaik (Harmonis : dengan visi
4. Terlaksananya menghargai) Puskesmas
4. Melakukan kunjungan ke Simpur
kunjungan ke rumah rumah-rumah 2. Sebelum melaksanakan
lansia lansia kunjungan, saya “Terwujudnya
berkonsultasi terlebih Pelayanan
5. Melakukan 5. Terlaksananya dahulu dengan pemegang Kesehatan
dokumentasi dokumentasi program lansia, saya Yang Bermutu
secara terbuka menerima Menuju
masukan dalam bekerja Masyarakat
sama untuk mendapatkan Sehat”
hasil terbaik hal ini juga
bermanfaat untuk Dan misi
membangun lingkungan Puskesmas
kerja yang kondusif Simpur yang
( Kolaboratif: pertama yaitu:
bekerjasama, Harmonis:
40

lingkungan kerja yang “meningkatkan


kondusif) pelayanan
yang
3. Kerjasama dengan kader terjangkau,
sebagai bentuk kolaborasi ramah dan
untuk mengoptimalkan optimal”
pelayanan lansia
(Kolaboratif)

4. Kunjungan lansia
kerumah-rumah sebagai
bentuk inovasi (Adaptif)
dilaksanakan bersama
kader, bidan desa dan
perawat desa
(Kolaboratif) dengan
tujuan untuk memenuhi
kebutuhan lansia dalam
pelayanan kesehatan bagi
lansia yang tidak datang
keposyandu (Berorientasi
pelayanan)

5. Dokumentasi dilakukan
agar pelaksanaan kegiatan
dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel:
bertanggungjawab)
9 Melaksanakan 1. Mengumpulkan data 1. Data dan hasil 1. Dalam mengumpulkan data Kegiatan Melaksanakan
pembuatan hasil kegiatan evaluasi dan hasil kegiatan saya penyusunan penyusunan
laporan aktualisasi melaksanakannya dengan evaluasi evaluasi laporan
kegiatan KULA 2. Membuat laporan tersedia jujur, bertanggung jawab laporan kegiatan
RAMAH kegiatan dan penuh integritas kegiatan ini memberikan
41

(Kunjungan 3. Menyampaikan 2. Laporan (Akuntabel: jujur, mendukung penguatan pada


lansia ke kepada mentor dan aktualisasi bertanggung jawab dan pencerminan nilai organisasi
rumah-rumah) coach mengenai berintegritas tinggi) dari misi yaitu :
(tugas) hasil kegiatan 3. Tersampaikannya pertama
hasil kegiatan 2. Kejelasan saya dalam puskesmas Kedisiplinan
menyusun hasil kegiatan yaitu : dan kejujuran.
serta dalam membuat
laporan kegiatan “Meningkatkan
melaksanakan tugas pelayanan
dengan kualitas terbaik yang
(Kompeten: terjangkau,
melaksanakan tugas ramah dan
dengan kualitas terbaik) optimal”.

3. Saya akan menyampaikan


laporan hasil kegiatan
pelayanan posyandu lansia
melalui KULA RAMAH
(Kunjungan lansia ke
rumah-rumah) dengan
sebenar-benarnya agar
bisa mendapatkan
masukan dari mentor dan
coach (Akuntabel : jujur)
42

C. Penjadwalan Kegiatan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Tabel 3.2. Rancangan Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

No Pelaksanaan Kegiatan Tempat


Persiapan
1 18 Juli – 26 Juli 2022 Melaksanakan konsultasi kepada mentor dan coach terkait rencana Melalui media whatsapp dan zoom
pelaksanaan kegiatan aktualisasi (tugas)
Pelaksanaan
1 1 Agustus 2022 Melaksanakan konsultasi kepada mentor dan coach terkait rencana Puskesmas Simpur
pelaksanaan kegiatan aktualisasi (tugas)
2 2 – 5 Agustus 2022 Melaksanakan pembuatan media penyuluhan berupa x banner untuk Puskesmas Simpur
menarik minat lansia dan meningkatkan pengetahuan lansia agar rutin
keposyandu (tugas)
3 6 -10 Agustus 2022 Melaksanakan pembuatan kartu menuju sehat (KMS) untuk lansia (inisiatif) Puskesmas Simpur
4 11 – 12 Agustus 2022 Melaksanakan pembinaan kepada kader mengenai cara pengisian kartu Gedung Posyandu Lansia di Desa
menuju sehat untuk lansia (tugas)
5 13 – 24 Agustus 2022 Melakukan pemeriksaan dasar di posyandu lansia (Tekanan Darah, Gula Gedung Posyandu Lansia di Desa
Darah, Asam Urat dan Kolesterol) (tugas)
6 13 – 24 Agustus 2022 Melaksanakan penyuluhan kepada lansia di posyandu (tugas) Gedung Posyandu Lansia di Desa
7 25 – 26 Agustus 2022 Melaksanakan komitmen bersama kader tentang peran kader untuk Gedung Posyandu Lansia di Desa
mengundang atau mengunjungi lansia yang tidak hadir keposyandu
(mentor)
8 27 – 31 Agustus 2022 Melaksanakan kunjungan lansia ke rumah-rumah bersama kader bagi Rumah Lansia
lansia yang tidak hadir ke posyandu (inisiatif)
9 1 – 3 September 2022 Membuat laporan kegiatan KULA RAMAH (Kunjungan lansia ke rumah- Puskesmas Simpur
rumah)
Evaluasi
1 5 – 6 September 2022 Evaluasi kegiatan Puskesmas Simpur
43

Tabel 3.3. Matriks harian rancangan/ realisasi kegiatan aktualisasi dan habituasi

Keterangan: 1. Hari Libur


2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
44

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017.Aktualisasi: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapan Bela Negara: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Bela Negara: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
45

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Managemen ASN: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Tugas dan Fungsi Pokok Perawat.
Profil Puskesmas Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi
Kalimantan Selatan. 2022.
Undang -Undang Dasar Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang-Undang Dasar Nomor 23 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infod
atin-lansia.pdf
Lampiran 1. Matrik Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Keterangan: 1 : Hari Libur


2 : Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
KARTU KENDALI COACH
No Hari/Tanggal Catatan Kegiatan Media Tindak Lanjut Keterangan
Konsultasi
1 Kamis, 21 Juli Konsultasi kegiatan zoom 1. Mewarnai isu yang terpilih pada
2022 rancangan aktualisasi tabel analisis isu APKL dan USG
2. Penulisan uraian kegiatan
menggunakan kata kerja / aksi
3. Tambahkan keterangan tugas
atau inisiatif pada akhir uraian
kegiatan
2 Sabtu, 23 Juli Konsultasi kegiatan zoom 1. Buat ppt dengan lengkap
2022 rancangan aktualisasi 2. Setiap kegiatan cantumkan
keterkaitan dengan nilai
BerAKHLAK

Hulu Sungai Selatan, 25 Juli 2022

Coach

Sumadi, ST,M.Pd
NIP. 19640123 198603 1 003
Lampiran 3. Foto Kegiatan Bimbingan dengan Mentor dan Coach

Konsultasi Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


dengan Mentor Tanggal 16 Juli 2022

Bimbingan Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


dengan Coach Tanggal 20 Juli 2022
Bimbingan Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
dengan Coach Tanggal 23 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai