Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAKSANAAN KEWASPADAAN STANDAR


DI RUANG ISOLASI PADA PASIEN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXLI
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Landak

Disusun Oleh:

Nama : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners


NIP : 19970928 202203 2 008
No. Daftar Hadir : 34
Pangkat (Gol/Ruang) : Penata Muda Tk. I /III b
Jabatan : Ahli Pertama-Perawat
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Landak

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN LANDAK
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
CamScanner
CamScanner
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang
Isolasi Pada Pasien Suspek Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah
Landak”. Penulisan Rancangan Aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak
pihak berupa fasilitasi, bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Bapak Samuel, SE., M.Si., selaku Penjabat Bupati Landak;
2. Bapak Marjani, SE., M.Si., selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat;
3. Bapak Marsianus,S.IP, M.Si., selaku kepala BKPSDM Kabupaten Landak;
4. Bapak Ir. Christian Tobing., selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan;
5. Bapak dr. Albertus Geovani Selaku PLT Direktur RSUD Landak;
6. Bapak Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes. selaku Mentor;
7. Bapak Wensislaus Joko, SE, MM., selaku Penguji;
8. Kepada Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan bantuan,
motivasi dan doa yang tiada hentinya;
9. Widyaiswara yang telah bersedia memberikan pemahaman materi serta
memotivasi penulis untuk menjadi PNS yang berintegritas;
10. Panitia pelaksana kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CXLI Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Landak yang
membantu kelancaran kegiatan;
11. Rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLI Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Landak yang telah memberikan
bantuan dan motivasi; dan
12. Rekan tenaga Kesehatan RSUD Landak.
Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Besar harapan Laporan Aktualisasi ini
dapat bermanfaat untuk khalayak ramai.
Anjungan, 15 Agustus 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Sasaran ......................................................................................... 3
D. Waktu dan Tempat ......................................................................... 3

BAB II: GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Prfil Organisai ................................................................................. 4


B. Visi. Misi dan Tujuan Organisasi
1. Visi ............................................................................................ 5
2. Misi ............................................................................................ 5
3. Tujuan ....................................................................................... 5
4. Nilai-Nilai Orgaisasi ................................................................... 5
C. Struktur Organisasi .......................................................................... 6
D. Tugas dan Fungsi Organisasi .......................................................... 7
E. Uraian Tugas ................................................................................... 8
BAB III NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ..................... 10
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ......................................... 12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu ................................................................................... 14
B. Analisis Isu ....................................................................................... 17
C. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ................................... 18
vi
D. Jadwal Implementasi ........................................................................ 23
E. Pembimbingan dengan Coach .......................................................... 25
F. Pembimbingan dengan Mentor ......................................................... 25

BAB V HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ................... 26
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 36
B. Saran ................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisi Isu Metode APKL ........................................................... 16


Tabel 4.2 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ............................ 18
Tabel 4.3 Jadwal Implementasi .................................................................. 23
Tabel 4.4 Pembimbignan dengan Coach ................................................... 25
Tabel 4.5 Pembimbingan dengan Mentor ................................................... 25
Tabel 5.1 Kegiatan Aktualisasi 1 ................................................................ 26
Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2 ................................................................ 28
Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3 ................................................................ 30
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4 ................................................................ 32
Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5 ................................................................ 34

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Kompetensi
yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur berdasarkan kemampuan: a).
menunjukkan sikap perilaku bela negara; b). mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; c). mengaktualisasikan kedudukan
dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d). menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Jabatan Fungsional ASN adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang
memiliki ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan. Pejabat Fungsional Perawat yang selanjutnya disebut
Perawat adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan, (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019).
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksius yang biasanya menyerang
parenkim paru. Tuberkulosis dapat menyerang organ lain seperti meningens,
ginjal, tulang, dan nodus limfa (Smeltzer & Bare, 2013). Tuberkulosis merupakan
masalah Kesehatan yang besar di dunia. Berdasarkan estimasi insiden
tuberkulosis tahun 2016 sebesar 46% terjadi kawasan Asia Tenggara dimana
Indonesia menjadi salah satu didalamnya. Berdasarkan data WHO menunjukan
menunjukan 1,5 juta orang meninggal karena TBC dan diperkirakan 10 juta orang
mengalami sakit TBC di seluruh dunia diantaranya, 5,7 juta orang berjenis kelamin
laki-laki, 3,2 juta perempuan dan 1,1 juta pada anak-anak (WHO, 2019).
Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah
India dan cina dengan jumlah kasus 824.000 dan kematian 93.000 per tahun atau
setara dengan 11 kematian per jam. Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes
mengatakan dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia baru 49% yang
ditemukan dan diobati sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum
diobati dan beresiko menjadi penularan.
Hasil Rekapitulasi Profil Kesehatan Kabupaten Landak Tahun 2017 didapat

1
kasus TB Paru dengan BTA (+) sebanyak 534 kasus. Dari 534 kasus penderita
yang diobati sebanyak 534 penderita diantaranya 403 (94,76%) adalah penderita
yang sembuh setelah diobati. Dengan demikian, angka kesembuhan penderita TB
Paru BTA (+) di Kabupaten Landak sudah hampir Mencapai Target Nasional pada
tahun 2017 yaitu > 80% (94,76%).
Ruangan Sarikant merupakan ruang rawat inap isolasi suspek TBC di RSUD
Landak. Suspek TBC yaitu seorang penderita yang mempunyai tanda gejala
tuberculosis. Kebanyakan pasien di ruangan ini mengalami keluhan pada saluran
pernapasan. Berdasarkan hasil observasi bahwa keluhan pasien di ruangan ini
rata-rata yang mengalami keluhan batuk-batuk. Permasalahan yang saya lihat
adalah kurangnya kesadaran pasien dan keluarga dalam melakukan pencegahan
dan pengendalian infeksi, dapat dilihat ketika pasien batuk/bersin pasien tidak
menutup mulut atau menggunakan masker, pasien dan keluarga pasien
kebanyakan tidak menggunakan masker, mereka menggunakan masker ketika
disuruh oleh perawat. Seperti yang kita ketahui bahwa ruang isolasi merupakan
ruangan yang merawat pasien dengan penyakit infeksi yang berbahaya. Ruangan
isolasi disini merawat pasien Suspek TBC yang penularannya melalui airbone dan
sangat mudah terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan seperti di ruang rawat
inap isolasi ini.
Kuman TBC paru menyebar kepada orang lain melalui transmisi atau aliran
udara penderita TBC paru ketika penderita batuk atau bersin. Faktor resiko
terduga TBC salah satunya adalah kebiasaan penderita membuang dahak
sembarangan dan tidak menutup mulut ketika batuk atau bersin, kebiasaan tidak
mencuci tangan setelah batuk atau bersin, keadaan rumah yang padat atau tidak
disertai ventilasi yang baik. Lamanya waktu kontak atau intensitas kontak dengan
penderita TBC dapat menyebabkan seseorang terpapar kuman TBC, sehingga
harus dapat mengendalikan penularan dengan memutus rantai infeksi, untuk
mencegah adanya terduga TBC dan kasus baru TBC.
Berdasarkan hasil observasi diatas, perlu dilakukannya pencegahan dan
pengendalian infeksi oleh petugas kesehatan sebagai upaya pencegahan
transmisi silang sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan
laboratorium dan setelah pasien didiagnosis yang terjadi.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Berorientasi Pelayanan dalam
melaksanakan tugas.
2. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Akuntabel dalam
melaksanakan tugas.
3. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap perilaku Kompeten dalam
melaksanakan tugas.
4. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Harmonis dalam
melaksanakan tugas.
5. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Loyal dalam melaksanakan
tugas.

2
6. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Adaptif dalam melaksanakan
tugas.
7. Meningkatkan kemampuan mewujudkan sikap Kolaboratif dalam
melaksanakan tugas.

C. Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah pasien d a n
kel u ar ga pa si en di ruang isolasi Suspek TBC RSUD Landak.

D. Waktu dan Tempat Aktualisasi


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Juli – 9 Agustus 2022 di Ruang
Isolasi Suspek TBC Paru RSUD Landak.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL ORGANISASI
Pengertian Rumah Sakit Bedasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 3 Tahun 2020 tentang perijinan Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Landak (RSUD Landak) menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah
Kabupaten Landak dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai
pengembangan pembangunan Kabupaten Landak, Jangkauan pelayanan
RSUD Landak berdasarkan zona Sistem Rujukan Kabupaten Landak meliputi
13 Kecamatan di kabupaten Landak terdiri dari: 1). Kecamatan Sebangki; 2).
Kecamatan Ngabang; 3). Kecamatan Jelimpo; 4). Kecamatan Sengah Temila;
5). Kecamatan Mandor; 6). Kecamatan Menjalin; 7). Kecamatan Mempawah
Hulu; 8). Kecamatan Sompak; 9). Kecamatan Menyuke; 10). Kecamatan
Banyuke Hulu; 11). Kecamatan Meranti; 12). Kecamatan Kuala Behe; dan
13). Kecamatan Air Besar.
RSUD Landak berlokasi di Jalan Raya Ngabang - Sanggau, Dusun.
Dengoan, Desa. Tebedak, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Rumah
Sakit Umum Daerah Landak merupakan Lembaga Teknis Daerah yang setara
dengan bentuk kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah
yang berada dibawah serta tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dasar Hukum pembentukan RSUD Landak yang sudah ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Kelas C sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Landak
Nomor 445/474/HK-2015 tertanggal 12 November 2015 tentang Penetapan
Kelas dan Izin Rumah Sakit dan Peraturan Bupati Landak Nomor 54 Tahun
2019 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Landak. Rumah
Sakit mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (Rehabilitatif) yang dilakukan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif) dan melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pelayanan
yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
RSUD Landak merupakan Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna Bintang
5 (lima) pengakuan tersebut diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan melalui tim
penilai Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 05 Oktober 2019.
Rumah Sakit yang diberikan predikat Akreditasi dinilai bahwa rumah sakit
itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk
4
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang akreditasi
Rumah Sakit).

B. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


1. Visi
Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit Yang Bermutu Dan Terjangkau Serta
Berdaya Saing.
2. Misi
Misi Instansi RSUD Landak Kabupaten Landak adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
b. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Profesionalisme Sumber Daya
Manusia Rumah Sakit.
c. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
3. Tujuan
Adapun rumusan tujuan di dalam Rencana Strategis RSUD Landak Tahun
2017– 2022 adalah” Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit ”.
4. Nilai-Nilai Organisasi
a. Kejujuran;
b. Kerja keras;
c. Kerendahan hati;
d. Kesediaan melayani;
e. Integritas; dan
f. Profesionalisme.

5
C. Struktur Organisasi

6
D. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas Pokok Dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan
pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Rumah
Sakit Umum Daerah Landak mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program di bidang pelayanan kesehatan
perorangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja
tahunan di bidang pelayanan kesehatan perorangan;
c. Pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit;
d. Penyusunan perjanjian kinerja di Bidang Pelayanan Kesehatan
perorangan;
e. Penyelenggaraan pelayanan Medik;
f. Penyelenggaraan pelayanan Non Medik;
g. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan;
h. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
i. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
j. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
k. Penyelenggaraan manajemen sumber daya manusia;
l. Penyusunan analisa jabatan;
m. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
n. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan sistem
informasi rumah sakit (SIRS), rumah tangga, perlengkapan, hukum dan
publikasi;
o. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi;
p. Penyusunan laporan kinerja tahunan di bidang pelayanan kesehatan
perorangan; dan
q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai tugas dan fungsinya.

7
E. Uraian Tugas
Uraian tugas perawat ahli pertama, meliputi:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak
pada pelayanan kesehatan;
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;

8
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41. Melakukan perawatan luka;
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship.

9
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang implementasi core values dan
Employing Branding ASN dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah
satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(world class government) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai
dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-undang Nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar
ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah
meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan employer
branding ASN "Bangga Melayani Bangsa". Sehubungan dengan hal tersebut,
dengan ini disampaikan bahwa, Core values yang harus diterapkan oleh seluruh
ASN di instansi pemerintah adalah BerAKHLAK:
1. Berorientasi Pelayanan
Aparatur Sipil Negara merupakan sebagai penyelenggara pelayanan
publik, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparaur Sipil Negara, menyatakan bahwa salah satu fungsi Aparaur
Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Dalam memberikan
pelayanan ASN harus berorientasi pelayanan. Berorientasi pelayanan berarti
ASN dalam memberikan pelayanan baik berupa barang maupun jasa harus
memenuhi kepuasan pengguna atau penerima layanan. Panduan perilaku
(kode etik) berorientasi pelayanan yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban individu, kelompok atau instansi untuk
memenuhi tanggungjawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Menururt SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Panduan perilaku akuntabel
yaitu:
a. Melaksanakan dengan jujur, bertanggungjawab;
b. Pengunaan barang dan kekayaan milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien; dan
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompetensi dalam konteks ASN adalah deskrpsi tentang pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi
10
Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk
mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Sehingga ASN diharapkan
mampu mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerjanya. Panduan perilaku (kode etik) kompeten
yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar; dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Mata Pelatihan Harmonis dalam Latsar BerAKHLAK ini mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman kepada setiap CPNS dalam Latsar ASN
mengenai keberagaman berbangsa, rasa saling menghormati, dan bagaimana
menjad pelayan dan abdi masyarakat yang baik. Setelah memperoleh
pengetahuan dan pemahaman tersebut maka ASN akan mampu menunjukkan
kemampuan menciptakan suasana harmonis dilingkungan bekerja,
memberikan layanan yang berkeadilan kepada masyarakat, serta dapat
menunjukkan perilaku yang beretika dan menjadi perekat bangsa dalam segala
aspek kehidupan sebagai warga negara. Panduan perilaku (kode etik)
harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain; dan
c. Membangun lingkugan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Sifat loyal yang harus dimiliki seorang ASN merupakan sikap loyal atau
setia kepada bangsa dan negara. Sikap ini dapat diwujudkan dengan sifat dan
sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah selama pemerintahan tersebut
bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena
ASN merupakan komponen dari pemerintahan itu sendiri. Panduan perilaku
(kode etik) loyal yaitu:
a. Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara; dan
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adaptif adalah mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan. Semakin hari perkembangan jaman
berkembang dengan sangat pesat, senggia ASN harus mempunyai sifat
adaptif, diharapkan ASN mampu meghadapi perkembangan jaman yang
terus terjadi dan menjawab tantangan yang yang terjadi sehingga mampu
menciptakan kreativitas dan inovasi- inovasi dalam melaksanakan tugas

11
pelayanannya. Panduan perilaku (kode etik) adaftif:
a. Cepat menyesuikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas; dan
c. Bertidak proaktif.
7. Kolaboratif
Sebagai ASN diharapkan bersinergis melakukan kerjasama di birokrasi
pemerintahan. Dalam hal ini semua pihak berkesempatan untuk berkontribusi
secara terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta
mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
bersama. Panduan perilaku (kode etik) kolaboratif yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
B. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1. Kedudukan Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi
semakin professional. Undang-undang ini menjadi dasar dalam manajemen
ASN yang memiliki integritas, professional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek kolusi, korupsi dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai
ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karier tertinggi.
2. Peran Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN, adapun fungsi, tugas dan peran ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai
ASN bertugas melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

12
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Whole Of Government
Menurut United States Institut of Peace (USIP) definisi Whole of Government
adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari
instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, sebagai
bentuk kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor pelayanan dalam
menyelesaikan suatu masalah dalam pelayanan. WoG menekan pelayanan
yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam
melayani permintaan masyarakat dapat diselesaikan dengan waktu yang
singkat.

13
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Sebelum mengikuti Pelatihan Dasar CPNS, penulis telah menjalani masa
orientasi di tempat kerja selama kurang lebih 3 minggu. Selama masa
orientasi penulis mengamati dan mempelajari berbagai macam terkait
pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di RSUD Landak khususnya di
Ruang Isolasi Suspek Tuberculosis (TBC). Selain itu penulis juga melakukan
diskusi dengan kepala ruangan dan rekan sejawat di ruangan permasalahan
yang ada di ruangan untuk berikutnya dapat menjadi tema rancangan
aktualisasi.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala ruangan,
isu yang ada di Ruang Isolasi Suspek TB adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelaksanaan kewaspadaan Standar di Ruang Isolasi
Suspek TB RSUD Landak.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang
untuk diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik yang telah
didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi. Diterapkan untuk mencegah
transmisi silang sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil
pemeriksaan laboratorium dan setelah pasien didiagnosis.
Pasien di ruangan isolasi ini merupakan pasien dengan masalah
penyakit di saluran pernafasan. Keluhan pasien di ruangan rata-rata
mengalami batuk-batuk. Berdasarkan pengamatan di ruangan pada saat
batuk pasien tidak menutup mulut dan kebanyakan tidak menggunakan
masker dengan alasan tidak nyaman. Adapun pasien yang menutup mulut
saat batuk menggunakan telapak tangan setelah itu tidak mencuci tangan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pasien dan keluarga
mereka belum mengetahui mengenai etika batuk dan belum mengetahui
cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Penularan penyakit TB yaitu melalui airborne, sehingga ketika
pasien batuk-batuk bakteri mycobacterium tuberculosis dapat menyebar
dengan sangat mudah melalui udara ataupun benda-benda yang terkena
dahak pasien saat batuk jika pasien tidak menutup mulut atau masker
sehingga penularan infeksi sangat rentan terjadi di ruangan ini. Selain itu,
kondisi ruangan yang tertutup menyebabkan tidak terjadinya pertukaran
udara didalam ruangan dengan udara diluar ruangan, sehingga kuman-
kuman TBC tertahan didalam ruangan yang menyebabkan resiko
penyebarannya semakin tinggi kepada pasien, keluarga dan petugas
kesehatan.
2. Ketidakpatuhan keluarga/pengunjung pasien dalam mengikuti
pencegahan penularan infeksi di Ruang Isolasi Suspek TB RSUD Landak.
Setelah melakukan pengamatan di ruangan, keluarga yang

14
menjenguk pasien ada yang datang dengan jumlah yang banyak. Pada
saat ada yang menjenguk atau keluarga yang menunggu pasien satu
dengan pasien lain masih tampak berkumpul dan bergerombol sambil
berbincang-bincang tanpa memperhatikan jarak dan ada yang tidak
menggunakan masker.
3. Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien dalam pemberian obat
pasien di Ruang Isolasi Suspek TB RSUD Landak.
Berdasarkan pengamatan di ruangan, saat pemberian obat, daftar
obat tidak dibawa, labeling obat pasien ditulis nama pasien, nama obat,
jam pemberian dan tempat tidur pasien. Ketika melakukan pemberian obat
masih ada yang tidak melakukan identifikasi pasien dengan benar. Seperti
nama pasien, tanggal lahir tidak ditanyakan menggunakan kalimat
terbuka, serta identitas daftar obat pasien kadang tidak disesuaikan
dengan gelang pasien yang seharusnya dicocokan yaitu nama pasien,
tanggal lahir dan nomor rekam medis pasien.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan
dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi
perawat, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Untuk menentukan
isu prioritas, maka kami akan menggunakan alat analisis dengan metode
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak), dengan skala
penilaian 1 sampai 5, yaitu:
1. Aktual: isu benar terjadi dan hangat dibicarakan. Jika isu benar-benar
Aktual maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke
Aktualan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah);
2. Problematik: isu memiliki dimensi masalah yang komplek. Jika isu
benar-benar Problematik maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi),
namun jika isu ke Problematikanya sangat rendah maka diberikan nilai
1 (Sangat Rendah);
3. Khalayak: isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak
Jika isu benar-benar Khalayak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi),
namun jika isu keKhalayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai
1 (Sangat Rendah); dan
4. Layak: isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya. Jika isu benar-benar Layak maka diberikan
nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Kelayakannya sangat rendah
maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).

15
TABEL 4.1
ANALISIS ISU METODE APKL

NO ISU A P K L Jumlah Urutan


1 Belum Optimalnya Pelaksanaan 4 5 5 5 19 1
Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada
Pasien Suspek Tuberkulisis Paru di Rumah
Sakit Umum Daerah Landak.

2 Ketidakpatuhan keluarga/pengunjung pasien 3 3 3 4 13 2


dalam mengikuti pencegahan penularan
infeksi di Ruang Isolasi Suspek TB RSUD
Landak.

3 Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi 3 2 2 4 11 3


pasien dalam pemberian obat pasien di Ruang
Isolasi Suspek TB RSUD Landak.

Keterangan Skala Nilai (1-5):


1= Sangat Rendah, 2= Rendah, 3= Sedang, 4= Tinggi, 5= Sangat Tinggi.
Dari analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL di atas, maka yang
menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan Aktualisasi
serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah “Belum Optimalnya
Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek
Tuberkulisis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah Landak”.

16
B. ANALISIS ISU
Gambar 4.1

Analisis Penyebab Masalah dengan Metode Fishbone

Berdasarkan hasil analisis penyebab masalah menggunakan fishbone, didapatkan


hasil gagasan pemecahan masalah yang diambil adalah “Optimalisasi Pelaksanaan
Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek Tuberkulisis Paru di Rumah
Sakit Umum Daerah Landak”.

17
C. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Tabel 4.2. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN

Unit kerja RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK.


Identifikasi isu 1. Belum Optimalnya Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek TBC Rumah Sakit
Umum Daerah Landak.
2. Ketidakpatuhan keluarga yang menjenguk pasien dalam mengikuti pencegahan penularan infeksi di Ruang Isolasi
Suspek TB RSUD Landak.
3. Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien dalam pemberian obat pasien di Ruang Isolasi Suspek TBRSUD
Landak.
Isu yang diangkat Belum Optimalnya Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek TBC Rumah Sakit Umum
Daerah Landak.
Gagasan pemecahan isu Optimalisasi Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek Tuberkulisis Paru di
Rumah Sakit Umum Daerah Landak
No Kegiatan Tahapan kegiatan Outpt/hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
visi dan misi Organisasi
1 Memberikan tindakan a. Berkonsultasi 1. Tersedianya Cuci tangan adalah suatu tindakan Memberikan edukasi Kesediaan
keperawatan edukasi dengan Mentor informasi membersihkan tangan dengan kepada pasien perawat memberi
tentang cara mencuci b. Mencari referensi tentang langkah- menggunakan sabun dan air mengalir /keluarga berarti saya dan berbagi
tangan yang baik dan materi edukasi. langkah mencuci atau hand rub dengan antiseptik dengan 6 berkontribusi pengetahuan
c. Menyiapkan leaflet, tangan yang langkah cuci tangan yang benar. terhadap misi tentang 6 langkah
benar.
banner dan audio benar. organisasi yaitu cuci tangan untuk
visual sebagai Saya akan berkonsultasi dengan mentor meningkatkan mencegah
media edukasi. dan menerima masukan dengan terbuka. kualitas dan kuantitas penularan infeksi
d. Memberikan (Kolaboratif: terbuka dalam bekerja profesionalisme SDM menunjukan nilai
edukasi. sama untuk menghasilkan nilai Rumah Sakit. kesediaan
e. Melakukan evaluasi tambah, Loyal: patuh) Membuat media melayani dan
dengan meminta Saya akan mencari referensi sebagai edukasi berupa audio professional.
pasien/keluarga acuan dalam pembuatan materi edukasi visual berarti saya
mempraktekkan melalui media internet (kompeten: berkontribusi terhadap
secara langsung meningkatkan kompetensi diri), misi rumah sakit yaitu
langkah-langkah cuci membuat audio visual sebagai media Meningkatkan Sarana
tangan. edukasi yang kemudian akan diputarkan dan Prasarana Rumah
pada audio pemberian informasi yang Sakit.
f. Mendokumentasikan
dilakukan oleh bagian promosi kesehatan
kegiatan pada form
rumah sakit yang dapat didengar oleh
edukasi terintegrasi.
keluarga/pasien (adaptif: melakukan
inovasi dan kreativitas, kolaboratif:

19
menggerakkan pemanfaatan sumber
daya untuk tujuan bersama
meminta ijin kepada pasien dan
keluarga dengan bahsa yang sopan dan
ramah (Berorientasi
pelayanan:ramah) saya memberikan
informasi dan mengajarkan langkah cuci
tangan yang benarberdasarkan sumber
yang terpercaya kepada setiap
pasien/keluarga yang menjadi sasaran
saya (Kompeten: membantu orang
lain belajar).
Saya memberikan simulasi langkah-
langkah cuci tangan secara langsung
kepada pasien dan keluarga.
(Akuntabel: melaksanakan tugas
dengan tanggungjawab)

2 Memberikan tindakan 1. Melakukan Tersedianya Saya akan berkonsultasi dengan mentor Memberikan edukasi Kesediaan
keperawatan edukasi konsultasi dengan informasi dan menerima masukan dengan terbuka. kepada perawat memberi
tentang waktu-waktu mentor terkait mengenai waktu- (Kolaboratif: terbuka dalam bekerja pasien/keluarga dan berbagi
penting mencuci kegiatan yang akan waktu penting sama untuk menghasilkan nilai berarti saya pengetahuan
tangan kepada dilakukan. mencuci tangan. tambah, Loyal: patuh) berkontribusi tentang waktu-
pasien/keluarga. 2. Mencari referensi terhadap misi waktu penting
materi. Saya akan mencari referensi untuk materi organisasi yaitu mencuci tangan
3. Membuat leaflet dan penyuluhan (kompeten: meningkatkan meningkatkan menunjukan nilai
audio visual kompetensi diri), kualitas dan kuantitas kesediaan
4. Memberikan Saya akan membuat leaflet dan audio profesionalisme melayani dan
edukasi. visual sebagai media edukasi dengan SDM. professional.
5. Mendokumentasikan materi yang sudah dicari sebelumnya
kegiatan pada form (akuntabel: bertanggungjawab,
edukasi terintegrasi. Kompeten: terus berinovasi
meningkatkan kreatifitas).
Saya akan menyampaikan penyuluhan
kepada pasien dan keluarga pasien
terkait waktu-waktu penting mencuci
tangan berdasarkan sumber terpercaya
sesuai dengan referensi yang sudah
didapat (Berorientasi pelayanan:
memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, Akuntabel: melaksanakan
tugas dengan jujur dan

20
bertanggungjawab, Kompeten:
membantu orang lain belajar). Saya
memberikan informasi yang sama
kepada pasien dan keluarga tanpa
membeda-bedakan latar belakangnya
(Harmonis: menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya).
3 Memberikan tindakan a. Melakukan Tersedianya Saya mencari berbagaireferensi untuk Memberikan Kesediaan
keperawatan edukasi konsultasi dengan informasi yang pembuatan media edukasi (kompeten: edukasi kepada perawat
penggunan masker mentor terkait meningkatkan meningkatkan kompetensi diri), saya pasien/keluarga memberi dan
yang baik dan benar kegiatan yang akan pemahaman akan memberikanedukasi cara berarti saya berbagi
kepada dilakukan. pasien dan menggunakan masker yang baik dan Berkontribusi pengetahuan
pasien/keluarga. b. Mencari referensi keluarga benar pada pasien yang dirawat terhadap misi tentang
sebagai bahan mengenai diruangan secara langsung dengan organisas yaitu penggunaan
edukasi. penggunaan melakukan simulasi (Kompeten: meningkatkan masker untuk
c. Menyiapkan media masker yang baik membantu orang lain belajar). kualitas dan mencegah
edukasi. dan benar kuantitas penularan
d. Memberikan profesionalisme menunjukan
edukasi. SDMRumah Sakit. nilai kesediaan
e. Mendokumentasikan melayani.
kegiatan.
4 Melakukan tindakan a. Melakukan Tersedianya Pemberian edukasi etika batuk Memberikan Kesediaan
keperawatan konsultasi dengan informasi yang merupakan usaha atau kegiatan edukasi kepada perawat
pemberian edukasi mentor terkait meningkatka yang dilakukan dalam rangka pasien dan keluarga memberi dan
etika batuk kepada kegiatan yang akan pemahaman memberikan informasi mengenai cara berarti dalam berbagi
pasien/keluarga. dilakukan, pasien dan penting untuk mengendalikan rangka pencegahan pengetahuan
b. Mencari referensi keluarga mengenai penyebaran infeksi dari sumbernya. penularan infeksi di tentang etika
materi edukasi, pentingnya etika Saya mencari berbagaireferensi untuk lingkungan rumah batuk untuk
c. Menyiapkan leaflet, batuk. pembuatan media edukasi (kompeten: sakit saya mencegah
banner dan audio meningkatkan kompetensi diri), saya berkontribusi penularan
visual sebagai akan membuat audio visual sebagai terhadap misi menunjukan
media edukasi, media edukasi yang kemudian akan organisasi yaitu nilai kesediaan
d. Memberikan diputarkan pada audio pemberian meningkatkan melayani.
edukasi, informasi yang dilakukan oleh bagian kualitas dan
e. Mendokumentasikan promosi kesehatan rumah sakit yang kuantitas
kegiatan. dapat didengar oleh keluarga/pasien, profesionalisme
dan saya akan membuat standing SDM Rumah Sakit
banner sebagai media informasi yang dan meningkatkan
ada diruangan (adaptif: melakukan mutu pelayanan
inovasi dan kreativitas, kolaboratif: RumahSakit.
menggerakkan pemanfaatan sumber

21
daya untuk tujuan bersama.

5 Memberikan tindakan 1. Melakukan Menjamin Saya akan melakukan pemeriksaan Memberikan Dengan
keperawatan konsultasi dengan ketersediaan terhadapfungsi ventilasi dan jendela yang edukasi serta terlaksananya
mengenai cara mentor terkait ventilasi dan terdapat didalam ruangan. (Adaptif; memberikan contoh asuhan
pengendalian kegiatan yang akan pemanfaatan bertindak proaktif). penerapannya keperawatan
lingkungan dilakukan. untuk terjadinya Kemudian saya memberikan edukasi kepada pasien kepada pasien
perawatan kepada 2. Mencari referensi pertukaran udara kepada pasien/keluarga pasien /keluarga berarti dan keluarga
pasien/keluarga. materi edukasi. di dalam gedung mengenai pengendalian lingkungan saya berkontribusi pasien
3. Melakukan dan luar gedung perawatan diruangan dan mengajak terhadap misi mengenai cara
pemeriksaan yang memadai. untuk menjaga kepatuhan organisasi yaitu pengedalian
ventilasi dan jendela pasien/keluarga pasien untuk meningkatkan lingkungan
kamar yang dapat melakukannya dengan memberikan kualitas dan perawatan maka
mengoptimalkan contoh penerapannya diruangan. kuantitas perawat dirumah
sirkulasi udara (Kompeten; membantu orang lain profesionalisme sakit sudah
dalam ruangan, belajar) SDM Rumah Sakit. melaksanakan
memeriksa fungsi setelah itu saya melakukan tindakan sikap kerja keras
jendela sebagai untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan kesediaan
akses masuk diruangan perawatan dengan melayani.
cahaya matahari memaksimalkan fungsi ventilasi dan
kedalam ruangan jendela diruangan.
agar kelembaban (akuntabel: melaksanaka tugas
ruangan terjaga. dengan jujur, bertanggungjawab,
4. Memberikan disiplin, dan berintegritas tinggi)
edukasi.
5. Mendokumentasika
n kegiatan.

22
D. Jadwal Implementasi
Pelaksanaan rencana aktualisasi akan dijadwalkan pada waktu tertentu dan mempunyai output yang jelas agar dapat
memudahkan penulis dalam membuat laporan hasil aktualisasi. Berikut adalah jadwal rencana aktualisasi.

Tabel 4.3
Time Schedule Kegiatan

No Kegiatan Jadwal
July Agustus
2 3 4 5 6 8 9 12 13 14 15 16 17 20 21 22 23 24 25 28 29 30 1 4 5 6 7 8
1 Memberikan
tindakan
keperawatan
edukasi tentang
cara mencuci
tangan yang baik
dan benar kepada
pasien/keluarga.

2 Memberikan
tindakan
keperawatan
edukasi tentang
waktu-waktu
penting mencuci
tangan kepada
pasien/keluarga.
3 Memberikan
tindakan
keperawatan
edukasi
penggunan
masker yang baik
dan benar kepada
pasien/keluarga.

23
4 Melakukan
tindakan
keperawatan
pemberian
edukasi etika
batuk kepada
pasien/keluarga.
5 Memberikan
tindakan
keperawatan
mengenai cara
pengendalian
lingkungan
perawatan kepada
pasien/keluarga.

24
CamScanner
BAB V
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN


Pelaksanaan Aktualisasi merupakan kegiatan yang dilakukan saat masa
habituasi di tempat kerja. Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi penulis
menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Dalam
pelaksanaan kegitan aktualisasi dijadwalkan dari tanggal 2 Juli sampai dengan 9
Agustus 2022 bertempat di Ruang isolasi Suspek Tuberkulosis Paru RSUD
Landak, sebagian besar seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat
terlaksana dengan baik. Berikut adalah uraian kegiatan-kegiatan yang sudah saya
laksanakan selama masa habituasi ditempat kerja:
Tabel 5.1. Kegiatan Aktualisasi 1

Kegiatan Memberikan tindakan keperawatan edukasi tentang cara


mencuci tangan yang baik dan benar.
Tanggal 2 Juli- 9 Agustus 2022
Output / Hasil Kegiatan 1. Tersedianya informasi mengenai cara mencuci tangan
yang baik dan benar.
Bukti Fisik 1. Leaflet;
2. Stand banner;
3. Audio Visual edukasi; dan
4. Foto lembar edukasi terintegritas.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan:
Langkah pertama yang saya lakukan adalah melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan dan Kebidanan RSUD Landak selaku mentor secara tatap muka.
Sebelumnya saya sudah kontrak waktu melalui WhatsApp dengan menggunakan Bahasa
yang santun (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah berorientasi
pelayanan: santun). Setelah menetapkan waktu dan tanggal konsultasi yang sudah
disepakati yaitu pada tanggal 4 Juli 2022, saya hadir tepat waktu di Aula RSUD Landak
sesuai janji (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah akuntabel:
bertanggung jawab dan disiplin dan loyal: patuh). Dalam melakukan konsultasi, saya
menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan saya lakukan, kemudian mentor memberi
masukan, saya mencatat masukan tersebut dan melakukan perbaikan (dalam tahap
kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah berorientasi pelayanan: melakukan
perbaikan tiada henti dan loyal: patuh).

Setelah mendapatkan persetujuan kegiatan yang akan dilakukan, saya mencari referensi
sesuai dengan materi edukasi yang akan diberikan melalui internet (google, youtube),
(dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah Kompeten: meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah). Dari materi yang
sudah ada, saya membuat leaflet sebagai media edukasi dan audio visual dalam tahap
kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah Berorientasi Pelayanan: memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat).

Pada tanggal 12 pukul 17.20 WIB saya melihat data pasien pada buku laporan dan
mengobservasi pasien yang memungkinkan untuk diberikan penyuluhan (pada tahapan
ini nilai yang terkandung yaitu Akuntabel: Cermat). Pada hari yang sama, saya
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Isolasi Suspek TBC

26
Paru. Saya memperkenalkan diri dan meminta izin kepada pasien/keluarga dengan
bahasa yang sopan dan ramah untuk dilakukan penyuluhan mengenai 6 langkah cuci
tangan (pada tahapan ini nilai yang terkandung yaitu Berorientasi Pelayanan: ramah,).
Saya menyampaikan edukasi menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga apa
yang saya sampaikan dapat diterima oleh pasien/keluarga (Harmonis: menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya). Setelah itu saya melakukan simulasi dengan pasien
dan keluarga serta meminta pasien dan keluarga untuk mempraktekkan secara bersama-
sama (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah Kompeten: membantu
orang lain belajar, Kolaboratif: memberikan kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi).
Manfaat Pelaksaan Kegiatan:
a. Bagi Peserta Diklat
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHALAK pada kegiatan ini, maka saya
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengambil kebiasaan positif yaitu,
menyiapkan agenda kegiatan sesuai dengan kondisi di ruangan, melakukan
koordinasi dengan atasan sebelum melakukan kegiatan, mencari referensi sebagai
media edukasi, melakukan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan memberikan
informasi yang inovatif, mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
membiasakan diri untuk selalu sopan, menghargai orang lain dengan berbagai latar
belakang, serta bekerjasama dengan baik.
b. Bagi RSUD Landak
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai–nilai organisasi RSUD Landak yang ingin
dicapai yaitu:
1) Kesediaan melayani; dan
2) Profesionalisme.
a. Bagi Stokeholder
Dengan memberikan tindakan keperawatan edukasi melalui penyuluhan tentang cara
mencuci tangan yang baik dan benar membuat pasien/keluarga mengetahui langkah-
langkah mencuci tangan sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO sebagai upaya
pencegahan penularan penyakit.
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah/Organisasi:
Pelaksanaan pemberian edukasi dengan menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut
dapat memberikan kontribusi terhadap visi RSUD Landak yaitu terwujudnya pelayanan
Rumah Sakit yang bermutu dan terjangkau serta berdaya saing dan juga berkontribusi
terhadap misi RSUD Landak yaitu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme sumber daya Rumah Sakit, dan
meningkatkan sarana dan prasaran Rumah Sakit.
Analisa Dampak:
Jika dalam pemberian edukasi pada kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju SMART ASN, maka akan mengalami kesulitan dalam
proses membuatan materi edukasi, pembuatan media edukasi sehingga dapat
menghambat terlaksananya kegiatan edukasi, sehingga pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi terkait.

27
Tabel 5.2 Kegiatan Aktulaisasi 2

Kegaiatan Memberikan asuhan keperawatan edukasi tentang waktu-


waktu penting mencuci tangan.
Tanggal 2 Juli – 9 Agustus 2022
Output / Hasil Kegiatan 1. Tersedianya informasi mengenai waktu-waktu penting
mencuci tangan
Bukti Fisik 1. Leaflet;
2. Stand banner;
3. Screenshoot Audio edukasi; dan
4. Foto lembar edukasi terintegritas.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan:
Pada tanggal 13 Juli 2022 di Ruang Perawat Isolasi Suspek TBC RSUD Landak saya
melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang akan saya lakukan (dalam
tahapan ini, nilai yang terkadung adalah Kolaboratif: memberikan kesepatan pada
pihak lain untuk berkontribusi). Saya mencatat dan mendengar arahan mentor serta
mengikuti saran yang diberikan (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung
ialah Loyal: patuh).
Saya mencari referensi untuk materi penyuluhan melalui internet (google, youtube)
(kompeten: meningkatkan kompetensi diri), setelah mendapatkan materi sesuai topik,
saya membuat leaflet dan stand-banner sebagai media edukasi dengan materi yang
sudah dicari sebelumnya (Berorientasi pelayanan: memehami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat). Kemudian, saya menyampaikan penyuluhan kepada pasien
dan keluarga pasien terkait waktu-waktu penting mencuci tangan berdasarkan sumber
terpercaya sesuai dengan referensi yang sudah didapat (Akuntabel: melaksanakan
tugas dengan jujur dan bertanggungjawab, Kompeten: membantu orang lain
belajar). Saya memberikan informasi yang sama kepada pasien dan keluarga tanpa
membeda-bedakan latar belakangnya, memberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya terkait materi yang belum jelas (Harmonis: menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya). Setelah memberikan edukasi, saya mengucapkan
terima kasih kepada pasien/keluarga karena sudah bersedia mendengarkan dan
berpartisipasi ketika saya menyampaikan penyuluhan, (dalam tahap kegiatan ini nilai
dasar yang terkandung ialah Berorientasi Pelayanan: ramah).

Manfaat Pelaksaan Kegiatan:


a. Bagi Peserta Diklat
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHALAK pada kegiatan ini, maka saya
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengambil kebiasaan positif yaitu,
menyiapkan agenda kegiatan sesuai dengan kondisi di ruangan, melakukan
koordinasi dengan atasan sebelum melakukan kegiatan, mencari referensi sebagai
media edukasi, melakukan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan memberikan
informasi yang inovatif, mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
membiasakan diri untuk selalu sopan, menghargai orang lain dengan berbagai latar
belakang, serta bekerjasama dengan baik.
b. Bagi RSUD Landak
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai–nilai organisasi RSUD Landak yang ingin
dicapai yaitu;
1) Kesediaan melayani; dan
2) Profesionalisme.
c. Bagi Stokeholder
Setelah diberikan edukasi terkait waktu-waktu penting mencuci tangan diharapkan
pasien/keluarga lebih taat melakukan cuci tangan setelah mengetahui waktu penting
harus mencuci tangan sebagai salah satu upaca pencegahan resiko penularan
penyakit.

28
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut
dapat memberikan kontribusi terhadap visi RSUD Landak yaitu terwujudnya pelayanan
Rumah Sakit yang bermutu dan terjangkau serta berdaya saing dan juga berkontribusi
terhadap misi RSUD Landak yaitu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme sumber daya Rumah Sakit.

Analisa Dampak:
Jika dalam pemberian edukasi pada kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju SMART ASN, maka akan mengalami kesulitan dalam
proses membuatan materi edukasi, pembuatan media edukasi sehingga dapat
menghambat terlaksananya kegiatan edukasi, sehingga pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi terkait.

29
Tabel 5.3 Kegiatan Aktulaisasi 3
Kegiatan Memberikan tindakan keperawatan edukasi penggunan
masker yang baik dan benar kepada pasien/keluarga
Tanggal 2 Juli – 9 Agustus 2022
Output / Hasil Kegiatan
1. Tersedianya informasi mengenai penggunan masker
yang baik dan benar kepada pasien/keluarga; dan
2. Tersedianya media informasi mengenai penggunan
masker yang baik dan benar kepada pasien/keluarga.
Bukti Fisik 1. Leaflet;
2. Stand banner;
3. Screenshoot Audio edukasi; dan
4. Foto lembar edukasi terintegritas.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan:
Pada tanggal 22 Juli 2022 di Kantor Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan RSUD
Landak saya melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang akan saya
lakukan (dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah Kolaboratif: memberikan
kesepatan pada pihak lain untuk berkontribusi). Saya mencatat dan mendengar
arahan mentor serta mengikuti saran yang diberikan (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar
yang terkandung ialah Loyal: patuh).

Saya mencari berbagai referensi untuk pembuatan media edukasi (kompeten:


meningkatkan kompetensi diri), saya mencari referensi video edukasi etika batuk
melalui youtube , kemudia saya membuat audio visual sebagai media edukasi yang
kemudian akan diputarkan pada audio pemberian informasi yang dilakukan oleh bagian
promosi kesehatan rumah sakit yang dapat didengar oleh keluarga/pasien, dan saya
membuat standing banner sebagai media informasi yang ada diruangan dan disimpan di
depan ruangan sehingga dapat dibaca oleh pasin/keluarga saat pertama kali masuk.
(adaptif: melakukan inovasi dan kreativitas, kolaboratif: menggerakkan
pemanfaatan sumber daya untuk tujuan bersama)
Saya memberikan edukasi etika batuk secara langsung, melakukan simulasi kepada
pasien/keluarga pasien diruangan, serta meminta keluarga mempraktekkan penggunaan
masker yang benar (kompeten: melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik). Hal
ini dilakukan supaya pasien/keluarga dapat mengingat apa yang sudah diberikan.
Setelah memberikan edukasi, saya mengucapkan terima kasih kepada pasien/keluarga
karena sudah bersedia mendengarkan dan berpartisipasi ketika saya menyampaikan
penyuluhan, (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah Berorientasi
Pelayanan: ramah)

Manfaat Pelaksaan Kegiatan:


1. Bagi Peserta Diklat
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHALAK pada kegiatan ini, maka saya
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengambil kebiasaan positif yaitu,
menyiapkan agenda kegiatan sesuai dengan kondisi di ruangan, melakukan
koordinasi dengan atasan sebelum melakukan kegiatan, mencari referensi sebagai
media edukasi, melakukan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan memberikan
informasi yang inovatif, mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
membiasakan diri untuk selalu sopan, menghargai orang lain dengan berbagai latar
belakang, serta bekerjasama dengan baik.
2. Bagi RSUD Landak
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai–nilai organisasi RSUD Landak yang ingin
dicapai yaitu;
1) Kesediaan melayani; dan
2) Profesionalisme.
d. Bagi Stokeholder
Setelah diberikan penyuluhan tentang penggunaan masker yang benar, diharapkan
pasien/keluarga dapat memahami dan menerapkan cara,menggunakan masker yang
benar.

30
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan menerapkan nilai – nilai dasar ASN tersebut
dapat memberikan kontribusi terhadap visi RSUD Landak yaitu terwujudnya pelayanan
Rumah Sakit yang bermutu dan terjangkau serta berdaya saing dan juga berkontribusi
terhadap misi RSUD Landak yaitu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme sumber daya Rumah Sakit.
Analisa Dampak:
Jika dalam pemberian edukasi pada kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju SMART ASN, maka akan mengalami kesulitan dalam
proses membuatan materi edukasi, pembuatan media edukasi sehingga dapat
menghambat terlaksananya kegiatan edukasi, sehingga pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi terkait.

31
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4

Kegiatan Melakukan tindakan keperawatan pemberian edukasi etika


batuk kepada pasien/keluarga
Tanggal 2 Juli- 9 Agustus 2022
Output / Hasil Kegiatan
1. Tersedianya informasi mengenai etika batuk kepada
pasien/keluarga; dan
2. Tersedianya media informasi mengenai etika batuk
kepada pasien/keluarga.
Bukti Fisik 1. Leaflet;
2. Stand banner;
3. Screenshoot Audio edukasi; dan
4. Foto lembar edukasi terintegritas.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan:
Pada tanggal 22 Juli 2022 di Kantor Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan RSUD
Landak saya melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang akan saya
lakukan (dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah Kolaboratif: memberikan
kesepatan pada pihak lain untuk berkontribusi). Saya mencatat dan mendengar
arahan mentor serta mengikuti saran yang diberikan (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar
yang terkandung ialah Loyal: patuh). Saya mencari berbagai referensi untukpembuatan
media edukasi (dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah kompeten:
meningkatkan kompetensi diri), saya mencari referensi video edukasi etika batuk
melalui youtube , kemudia saya membuat audio visual sebagai media edukasi yang
kemudian akan diputarkan pada audio pemberian informasi yang dilakukan oleh bagian
promosi kesehatan rumah sakit yang dapat didengar oleh keluarga/pasien, dan saya
membuat standing banner sebagai media informasi yang ada diruangan dan disimpan di
depan ruangan sehingga dapat dibaca oleh pasin/keluarga saat pertama kali masuk.
(dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah adaptif: melakukan inovasi dan
kreativitas, kolaboratif: menggerakkan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan
bersama.
Pada tanggal 23 Juli saya memberikan edukasi, sebelumnya saya meminta ijin kepada
pasien dan keluarga untuk memberikan edukasi menggunakan bahasa yang santun. Saya
memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan saya memberikan edukasi.
Saya memberikan edukasi etika batuk secara langsung, melakukan simulasi bersama
pasien/keluarga pasien diruangan (dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah
kompeten: membantu orang lain belajar). Saya memberikan contoh bagaimana etika
batuk kepada pasien tahap demi tahap. Saya memberikan informasi kepada
pasien/keluarga yang berada diruangan perawatan dan bersedia diberikan edukasi tanpa
membeda-bedakan status sosial, agama dan suku (dalam tahapan ini, nilai yang
terkadung adalah: Harmonis: menghargai setiap orang apapun latar belakangnya).
Setelah memberikan edukasi, saya meminta pasien/keluarga menyebutkan dan
mempraktekkan etika batuk.

Manfaat Pelaksaan Kegiatan:


a. Bagi Peserta Diklat
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHALAK pada kegiatan ini, maka saya
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengambil kebiasaan positif yaitu,
menyiapkan agenda kegiatan sesuai dengan kondisi di ruangan, melakukan
koordinasi dengan atasan sebelum melakukan kegiatan, mencari referensi sebagai
media edukasi, melakukan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan memberikan
informasi yang inovatif, mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
membiasakan diri untuk selalu sopan, menghargai orang lain dengan berbagai latar
belakang, serta bekerjasama dengan baik.
b. Bagi RSUD Landak
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai–nilai organisasi RSUD Landak yang ingin
dicapai yaitu;
1) Kesediaan melayani; dan
2) Profesionalisme.
c. Bagi Stokeholder

32
Dengan memberikan tindakan keperawatan edukasi melalui penyuluhan tentang etika
batuk, diharapkan pasien/keluarga dapat menerapkan etika batuk/bersin dengan
benar.
Kotribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah / Organisasi :
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan menerapkan nilai – nilai dasar ASN tersebut
dapat memberikan kontribusi terhadap visi RSUD Landak yaitu terwujudnya pelayanan
Rumah Sakit yang bermutu dan terjangkau serta berdaya saing dan juga berkontribusi
terhadap misi RSUD Landak yaitu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme sumber daya Rumah Sakit.
Analisa Dampak:
Jika dalam pemberian edukasi pada kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju SMART ASN, maka akan mengalami kesulitan dalam
proses membuatan materi edukasi, pembuatan media edukasi sehingga dapat
menghambat terlaksananya kegiatan edukasi, sehingga pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi terkait.

33
Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5

Kegiatan Memberikan tindakan keperawatan kepada pasien/keluarga


pasien mengenai cara pengendalian lingkungan perawatan
Tanggal 2 Juli-9 Agustus 2022
Output / Hasil Kegiatan Menjamin ketersediaan ventilasi dan pemanfaatan untuk
terjadinya pertukaran udara di dalam gedung dan luar
gedung yang memadai.
Bukti Fisik 1. Leaflet;
2. Foto lembar edukasi terintegritas; dan
3. Foto kegiatan.
Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan:
Pada tanggal 3 Agustus 2022 di Ruang Rapat RSUD Landak saya melakukan konsultasi
dengan mentor terkait kegiatan yang akan saya lakukan (dalam tahapan ini, nilai yang
terkadung adalah Kolaboratif: memberikan kesepatan pada pihak lain untuk
berkontribusi). Saya mencatat dan mendengar arahan mentor serta mengikuti saran
yang diberikan (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar yang terkandung ialah Loyal: patuh).

Pada tanggal 4 dan 6 Agustus ketika melakukan observasi saya melakukan pemeriksaan
terhadap fungsi ventilasi dan jendela yang terdapat didalam ruangan pada saat
melakukan observasi. (dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah Adaptif; bertindak
proaktif). Saya memeriksa apakah jendela kamar dibuka dan kipas angin diruangan
dinyalakan. Kemudian saya memberikan edukasi kepada pasien/keluarga pasien
mengenai pengendalian lingkungan perawatan diruangan dan mengajak untuk menjaga
kepatuhan pasien/keluarga pasien untuk melakukannya dengan memberikan contoh
penerapannya diruangan (Kompeten; membantu orang lain belajar) setelah itu saya
melakukan tindakan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara diruangan perawatan dengan
mengajak keluarga pasien untuk membuka tirai dan jendela saat pagi hari dan tetap
menyalakan kipas angina yang ada diruangan, menjelaskan tujuannya kepada
pasien/keluarga hal ini dilakukan supaya terjadi pertukaran udara yang ada diruangan
dengan diluar ruangan. Selain itu, hal ini juga membuat sinar matahari secara langsung
dapat masuk keruangan agar ruang perawatan tidak lembab.
(dalam tahapan ini, nilai yang terkadung adalah akuntabel: melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, disiplin, dan berintegritas tinggi, Harmonis:
saling peduli). Setelah itu, saya mengingatkan keluarga untuk melakukannya setiap hari
sehingga sirkulasi udara diruangan menjadi baik, (dalam tahap kegiatan ini nilai dasar
yang terkandung ialah akuntabel: melaksanakan tugas dengan disiplin)

Manfaat Pelaksaan Kegiatan:


a. Bagi Peserta Diklat
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHALAK pada kegiatan ini, maka saya
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat mengambil kebiasaan positif yaitu,
menyiapkan agenda kegiatan sesuai dengan kondisi di ruangan, melakukan
koordinasi dengan atasan sebelum melakukan kegiatan, mencari referensi sebagai
media edukasi, melakukan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan memberikan
informasi yang inovatif, mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman,
membiasakan diri untuk selalu sopan, menghargai orang lain dengan berbagai latar
belakang, serta bekerjasama dengan baik.
b. Bagi RSUD Landak
Dapat memberi kontribusi terhadap nilai–nilai organisasi RSUD Landak yang ingin
dicapai yaitu;
1. Kerja keras; dan
2. Kesediaan melayani.
c. Bagi Stokeholder
Dengan memberikan tindakan keperawatan edukasi melalui penyuluhan tentang cara
pengendalian lingkungan perawatan diharapkan pasien/keluarga dapat
memaksimalkan lingkungan perawatan sehingga mendukung proses penyembuhan
pasien.

34
Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Kepala Daerah/Organisasi :
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan menerapkan nilai–nilai dasar ASN tersebut
dapat memberikan kontribusi terhadap visi RSUD Landak yaitu terwujudnya pelayanan
Rumah Sakit yang bermutu dan terjangkau serta berdaya saing dan juga berkontribusi
terhadap misi RSUD Landak yaitu meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme sumber daya Rumah Sakit.
Analisa Dampak:
Jika dalam pemberian edukasi pada kegiatan ini tidak menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
dan kedudukan peran ASN menuju SMART ASN, maka akan mengalami kesulitan dalam
proses membuatan materi edukasi, pembuatan media edukasi sehingga dapat
menghambat terlaksananya kegiatan edukasi, sehingga pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi terkait.

35
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan aktualisasi diatas, penulis telah melaksanakan kegiatan
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Kegiatan dalam laporan aktualisasi
ini dilaksanakan di Ruang Isolasi Suspek TBC Paru RSUD Landak dengan judul
“Optimalisasi Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Di Ruang Isolasi Pada Pasien Suspek
Tuberkulisis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah Landak”. Adapun kegiatan yang
dilakukan sebagai berikut yaitu:
1. Memberikan tindakan keperawatan edukasi tentang cara mencuci tangan yang
baik dan benar kepada pasien/keluarga.
2. Memberikan asuhan keperawatan edukasi tentang waktu-waktu penting mencuci
tangan kepada pasien/keluarga.
3. Memberikan tindakan keperawatan edukasi penggunan masker yang baik dan
benar kepada pasien/keluarga.
4. Melakukan tindakan keperawatan pemberian edukasi etika batuk kepada
pasien/keluarga.
5. Memberikan tindakan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien mengenai
cara pengendalian lingkungan perawatan.

Seluruh kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 02 Juli 2022 sampai dengan 09
Agustus 2022 dengan bimbingan dan arahan dari coach serta mentor dan laporan
aktualisasi akan di presentasikan pada tanggal 15 Agustus 2022.
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK, peserta latsar diharapkan dapat mengembangakan kemampuan serta
menerapkan nilai-nilai dasar ASN secara terus-menerus dalam memberikan pelayanan,
sehingga dapat memberikan pelayanan dengan optimal dan professional.

36
DAFTAR PUSTAKA

Indah, Marlinda. 2018. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Selatan.

Panduan cuci tangan pakai sabun. https://kesmas.kemkes.go.id.

Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 01 Tahun 2021. Tentang Pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tuberkulosis di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI Direktorat Bina Upaya Kesehatan.

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 Tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Septiana Riniarti Barasap
Tempat, Tanggal lahir : Pahauman, 28 September 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Dusun Petai, Desa Saham, Kec. Sengah Temila,
Kab. Landak, Kalimantan Barat.
Status Pernikahan : Belum Menikah
Email : septianariniarti92@gmail.com

B. PENDIDIKAN FORMAL
1. 2015 - 2020 : STIKes Santo Borromeus.
2. 2012 - 2015 : SMA Santo Benediktus Pahauman.
3. 2009 - 2012 : SMP Negeri 2 Sengah Temila.
4. 2003 - 2009 : SD Negeri 11 Petai, Kec. Sengah Temila.
Lampiran

Kegiatan 1. Memberikan tindakan keperawatan edukasi tentang cara mencuci tangan yang
baik dan benar.
No Tahapan kegiatan Foto
1 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
kegiatan yang akan dilakukan.
Saya akan berkonsultasi dengan mentor dan
menerima masukan dengan terbuka.
(Kolaboratif: terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah, Loyal:
patuh).

2 Mencari referensi materi edukasi.


Saya akan mencari referensi sebagai acuan
dalam pembuatan materi edukasi melalui
media internet (kompeten: meningkatkan
kompetensi diri).

3 Menyiapkan leaflet, banner dan audio visual


sebagai media edukasi (adaptif:melakukan
inovasi dan kreativitas).
Lampiran

4 Memberikan edukasi (Kompeten:


membantu orang lain belajar).

5 Melakukan evaluasi dengan meminta


pasien/keluarga mempraktekkan secara
langsung langkah-langkah cuci tangan.

6 Mendokumentasikan kegiatan pada form Terlampir


edukasi terintegrasi
Lampiran

Kegiatan 2. Memberikan tindakan keperawatan edukasi tentang waktu-waktu penting mencuci


tangan kepada pasien/keluarga.
No Tahapan kegiatan Foto
1 Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan yang akan dilakukan.
Saya akan berkonsultasi dengan mentor
dan menerima masukan dengan terbuka.
(Kolaboratif: terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai tambah,
Loyal: patuh)

2 Mencari referensi materi edukasi


(kompeten: meningkatkan kompetensi
diri).

3 Menyiapkan leaflet, banner dan audio


visual sebagai media edukasi (akuntabel:
bertanggungjawab, Kompeten: terus
berinovasi meningkatkan kreatifitas).
Lampiran

4 Memberikan edukasi (Kompeten:


membantu orang lain belajar).

5 Mendokumentasikan kegiatan pada form Terlampir


edukasi terintegrasi
Lampiran

Kegiatan 3. Memberikan tindakan keperawatan edukasi penggunan masker yang baik dan
benar kepada pasien/keluarga.
No Tahapan kegiatan Foto
1 Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan yang akan dilakukan.
Saya akan berkonsultasi dengan mentor
dan menerima masukan dengan terbuka.
(Kolaboratif: terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai
tambah, Loyal: patuh).

2 Mencari referensi materi edukasi


(kompeten: meningkatkan kompetensi
diri).

3 Menyiapkan leaflet, banner dan audio


visual sebagai media edukasi
(Kompeten: terus berinovasi
meningkatkan kreatifitas).
Lampiran

4 Memberikan edukasi (Kompeten:


membantu orang lain belajar).

5 Mendokumentasikan kegiatan pada Terlampir


form edukasi terintegrasi
Lampiran

Kegiatan 4. Melakukan tindakan keperawatan pemberian edukasi etika batuk kepada


pasien/keluarga.
No Tahapan kegiatan Foto
1 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
kegiatan yang akan dilakukan Saya akan
berkonsultasi dengan mentor dan menerima
masukan dengan terbuka. (Kolaboratif:
terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, Loyal:
patuh).

2 Mencari referensi materi edukasi


(kompeten: meningkatkan kompetensi
diri).

3 Menyiapkan leaflet, banner dan audio


visual sebagai media edukasi (Kompeten:
terus berinovasi meningkatkan
kreatifitas).

4 Memberikan edukasi (Kompeten:


membantu orang lain belajar).

5 Mendokumentasikan kegiatan pada form Terlampir


edukasi terintegrasi
Lampiran

Kegiatan 5. Memberikan tindakan keperawatan mengenai cara pengendalian lingkungan

No Tahapan kegiatan Foto


1 Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan yang akan dilakukan.
(Kolaboratif: terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai
tambah, Loyal: patuh).

2 Mencari referensi materi edukasi


(kompeten: meningkatkan
kompetensi diri).

4 Memberikan edukasi (Kompeten:


membantu orang lain belajar).
Lampiran

5 Melakukan tindakan pengendalian


lingkungan perawatan diruangan dan
mengajak pasien/keluarga pasien
untuk membuka jendela kamar
(Adaptif: Proaktif).

6 Mendokumentasikan kegiatan pada Terlampir


form edukasi terintegrasi
Lampiran

Lembar evaluasi kegiatan

Tanggal 12 Juli 2022

Nama : Tn. Alis

TTL : 03-07-1962

Nama : Tn. L. Saeku

TTL : 01-05-1968

Tanggal 12 Juli 2022, saya memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar dan
waktu-waktu penting mencuci tangan kepada pasien dan keluarga atas nama Tn. Alis dan Tn L. Saeku
Di Kamar E.

Sebelum memberikan edukasi, saya memberikan beberapa pertanyaan kepada pasien dan keluarga
terkait cara mencuci tangan yang benar dan waktu-waktu penting mencuci tangan.

Saya menanyakan apakah bapak/ibu tahu bagaimana cara mencuci tangan yang benar atau pernah
mendengar istilah 6 langkah mencuci tangan?”

Pasien dan keluarga menjawab “belum pernah, cuci tangan saja pakai air, yang penting sudah cuci
tangan”.

Saya menjelaskan kepada pasien/keluarga bahwa saya akan membagikan apa yang saya ketahui
terkait langkah-langkah mencuci tangan dan waktu penting mencuci tangan. Ketika saya
menyampaikan edukasi, pasien/keluarga terlihat memperhatikan dengan saksama. Saya memberikan
materi edukasi menggunakan media stand banner. Setelah saya memberikan edukasi, saya meminta
satu orang untuk berpartisipasi mempraktekkan langkah-langkah cuci tangan yang sudah saya ajarkan,
kemudian saya meminta partisipasi pasien/keluarga yang berada didalam kamar tersebut untuk
melakukan langkah-langkah mencuci tangan tanpa melihat banner sembari saya menyebutkan setiap
langkah-langkahnya. Berdasarkan observasi yang saya lakukan, pasien/keluarga sudah bisa
melakukan 6 langkah cuci tangan dan mampu menyebutkan waktu-waktu penting mencuci tangan
menggunakan sabun an air mengalir.
Lampiran

Lembar evaluasi kegiatan

Tanggal 23 Juli 2022

Nama : Tn. Silalahi

TTL : 07-01-1959

Tanggal 23 Juli 2022 saya memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-
waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan masker dan etika batuk, kepada pasien dan
keluarga atas nama Tn. Silalahi Di Kamar D.

Sebelum diberikan edukasi saya menanyakan apakah sebelumnya pernah mendapatkan penyuluhan
mengenai langkah-langkah mencuci tangan yang benar, waktu-waktu penting mencuci tangan, cara
menggunakan masker dan etika batuk.

Pasien dan keluarga mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan, tapi sudah pernah
mendengar melalui televisi. Keluarga pasien mengatakan tidak tahu mengenai 6 langkah mencuci
tangan dan etika batuk.

Ketika saya memberikan edukasi pasien dan keluarga memperhatikan dengan saksama. Setelah saya
memberikan edukasi dan melakukan simulasi, saya meminta pasien dan keluarga untuk
mempraktekkan apa yang suda saya ajarkan.

Berdasarkan observasi, pasien dan keluarga dapat melakukan kembali dengan benar apa yang sudah
saya ajarkan, meskipun masih terdapat beberapa kekeliruan. Dan pasien mampu menyebutkan
beberapa waktu penting untuk mencuci tangan.
Lampiran

Lembar evaluasi kegiatan

Tanggal 28 Juli 2022

Nama : Tn. Marjali Nama : Ny. Raes

TTL : 01-01-1961 TTL : 05-01-1958

Nama : Tn. Maran

TTL : 02-05-1869

Tanggal 28 Juli 2022 saya memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-
waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan masker dan etika batuk, kepada pasien dan
keluarga atas nama Ny. Raes, Tn. Marjali dan Tn. Maran.

Sebelum diberikan edukasi saya menanyakan apakah sebelumnya pernah mendapatkan penyuluhan
mengenai langkah-langkah mencuci tangan yang benar, waktu-waktu penting mencuci tangan, cara
menggunakan masker dan etika batuk. Salah seorang keluarga Tn. Marjali mengatakan pernah
diajarkan langkah-langkah mencuci tangan. Kemudian saya meminta beliau untuk mempraktekkannya.
Ketika beliau mempraktekkan, saya melihat dengan cermat langkah-langkah yang dilakukan. Beliau
mengatakan pernah diajarkan tapi hanya ada 5 langkah.

Ketika saya memberikan edukasi, pasien dan keluarga memperhatikan dengan saksama dan terlihat
antusias. Setelah memberikan edukasi dan melakukan simulasi, saya meminta partisipasi
pasien/keluarga mempraktekkan kembali apa yang sudah saya lakukan.

Berdasarkan observasi saya, pasien dan keluarga dapat mempraktekkan langkah-langkah mencuci
tangan, cara menggunakan masker yang benar dan etika batuk, seperti yang sudah saya ajarkan,
meskipun saya harus mengajarkan lebih dari satu kali, agar pasien dan keluarga lebih ingat lagi.
Lampiran

Lembar evaluasi kegiatan

Tanggal 4 Agustus 2022

Nama : Tn. Jeren Nama : Tn. Alexander

TTL : 01-05-1964 TTL : 26-02-1956

Tanggal 4 Agustus 2022 saya memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-
waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan masker dan etika batuk, kepada pasien dan
keluarga atas nama Tn. Jeren dan Tn. Alexander.

Sebelum diberikan edukasi saya menanyakan apakah sebelumnya pernah mendapatkan penyuluhan
mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan
masker dan etika batuk. Pasien mengatakan belum pernah, selama ini kalau batuk atau bersin biasa
menutup mulut menggunakan tangan atau kadang juga tidak tutup mulut, dan biasa membuang dahak
waktu batuk tidak memperhatikan tempat dan dibuang saja sembarangan.

Ketika saya memberikan edukasi, pasien dan keluarga memperhatikan dengan saksama dan terlihat
antusias. Setelah memberikan edukasi dan melakukan simulasi, saya meminta partisipasi
pasien/keluarga mempraktekkan kembali apa yang sudah saya lakukan.

Berdasarkan observasi dan wawancara. Pasien/ keluarga mampu menyebutkan etika batuk dan waktu
penting mencuci tangan, dan dapat mempraktekkan 6 langkah cuci tangan dan cara menggunakan
masker yang baik dan benar.
Lampiran

Lembar evaluasi kegiatan

Tanggal 6 Agustus 2022

Nama : Ny. Anyat

TTL : 01-02-1963

Nama : Tn. Saletinus

TTL : 07-08-1961

Tanggal 6 Agustus 2022 saya memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-
waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan masker, etika batuk dan pengendalian lingkungan
perawatan.

Sebelum diberikan edukasi saya menanyakan apakah sebelumnya pernah mendapatkan penyuluhan
mengenai cara mencuci tangan yang benar, waktu-waktu penting mencuci tangan, cara menggunakan
masker dan etika batuk dan pengendalian lingkungan perawatan. Pasien dan keluarga menjawab
belum pernah mendapatkan penyuluhan.

Ketika saya memberikan edukasi, pasien dan keluarga memperhatikan dengan saksama dan terlihat
antusias. Setelah memberikan edukasi dan melakukan simulasi, saya meminta partisipasi pasien dan
keluarga untuk menyebutkan dan mempraktekkan kembali apa yang sudah saya lakukan.

Berdasarkan observasi yang saya lakukan, pasien dankeluarga bisa melakukan kembali apa yang
sudah saya ajarkan, dan mampumenjawab kapan kita perlu mencuci tangan pakai sabun, dan cara-
cara pengendalian lingkungan perawatan dengan menalakan AC atau kipas angina yang berada di
dalam kamar perawatan.
Lampiran

Notulen Bimbingan Dengan Mentor

Nama peserta : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners.

Nama mentor : Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes

Agenda : Kegiatan 1

Hari / Tanggal : 4 Juli 2022

Hasil Konsultasi :

1. Mentor memberi masukan kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan


kondisi diruangan.
2. Penyampaian harus menarik.

Ngabang, 4 Juli 2022

Mentor,
Penulis

Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes Septiana Riniarti B, S.Kep.,Ners


NIP. 19860921 200904 1 001 NIP. 19970928 202203 2 008
Lampiran

Notulen Bimbingan Dengan Mentor

Nama peserta : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners.

Nama mentor : Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes

Agenda : Kegiatan 2

Hari / Tanggal : 13 Juli 2022

Hasil Konsultasi :

1. Sebagai media edukasi, dibuatkan leaflet untuk pasien/keluarga.


2. Materi boleh berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Ngabang, 13 Juli 2022

Mentor,
Penulis

Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes Septiana Riniarti B, S.Kep.,Ners


NIP. 19860921 200904 1 001 NIP. 19970928 202203 2 008
Lampiran

Notulen Bimbingan Dengan Mentor

Nama peserta : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners.

Nama mentor : Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes

Agenda : Kegiatan 3

Hari / Tanggal : 22 Juli 2022

Hasil Konsultasi :

1. Dibuat leaflet dan video untuk media promosi kesehatan.


2. Penulisan laporan lebih dirapikan lagi.

Ngabang, 22 Juli 2022

Mentor,
Penulis

Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes Septiana Riniarti B, S.Kep.,Ners


NIP. 19860921 200904 1 001 NIP. 19970928 202203 2 008
Lampiran

NOTULEN BIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama peserta : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners.

Nama mentor : Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes

Agenda : Kegiatan 4

Hari / Tanggal : 22 Juli 2022

Hasil Konsultasi :

1. Konsultasi video, pada bagian awal diberi judul video.


2. Ditambahkan logo Rumah Sakit dan Pemda Landak dan cantumkan
nama pembuat video.

Ngabang, 22 Juli 2022

Mentor,
Penulis

Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes Septiana Riniarti B, S.Kep.,Ners


NIP. 19860921 200904 1 001 NIP. 19970928 202203 2 008
Lampiran

NOTULEN BIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama peserta : Septiana Riniarti B, S.Kep., Ners.

Nama mentor : Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes

Agenda : Kegiatan 5

Hari / Tanggal : 3 Agustus 2022

Hasil Konsultasi :

1. Kalimat yang digunakan saat penyampaian harus mudah dipahami.


2. Penulisan tanda baca diperhatikan.

Ngabang, 3 Agustus 2022

Mentor,
Penulis

Ns. Mateus Harry Ingguniadi. S.Kep., M.Kes Septiana Riniarti B, S.Kep.,Ners


NIP. 19860921 200904 1 001 NIP. 19970928 202203 2 008
Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Ruangan Sarikant merupakan ruang rawat inap isolasi suspek TB di RSUD Landak,
kebanyakan pasien diruangan ini mengalami keluhan pada saluran pernapasan. Berdasarkan
hasil observasi bahwa keluhan pasien di ruangan ini rata-rata yang mengalami keluhan batuk-
batuk dan sesak nafas. Permasalahan yang saya lihat adalah kurangnya kesadaran pasien
dan atau keluarga dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi, dapat dilihat
ketika pasien batuk/bersin pasien tidak menutup mulut atau menggunakan masker,
pengunjung dan atau keluarga yang menunggu pasien ada yang tidak menggunakan masker.
Seperti yang kita ketahui bahwa ruang isolasi merupakan ruangan yang merawat pasien
dengan penyakit infeksi yang berbahaya dan penularan penyakitnya mudah. Penularan
penyakit TBC dapat terjadi melalui airbone, sehingga sangat mudah dan cepat terjadi.
Dengan demikian diperlukan pencegahan-pencegahan agar tidak terjadi penularan
dilingkungan rumah sakit.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi penularan dilingkungan rumah sakit
adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang
tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan infeksi diantaranya
dengan mencuci tangan dengan benar, mengetahui waktu penting cuci tangan,
menggunakan masker dengan benar, menerapkan etika batuk, dan melakukan pengendalian
lingkungan perawatan.
B. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga mampu melakukan
pencegahan penularan infeksi di lingkungan rumah sakit maupun saat sudah dirumah dengan
mencuci tangan dengan benar, mengetahui waktu penting cuci tangan, menggunakan masker
dengan benar, menerapkan etika batuk, dan melakukan pengendalian lingkungan perawatan
C. Metode
Ceramah dan demonstrasi.
D. Media
Leaflet, stand-banner
E. Materi penyuluhan
1. Materi etika batuk dan bersin
2. Penggunaan masker yang baik dan benar.
3. 6 langkah cuci tangan
4. Waktu penting mencuci tangan
5. Cara pengendalian lingkungan perawatan dengan memastikan sirkulasi udara ruangan
yang baik.
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan meminta pasien atau keluarga untuk
mendemonstrasikan apa yang sudah disampaikan.
Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan
Hari/Tgl/Jam Kegiatan Pasien dan keluarga
Penyuluhan Kesehatan Kesehatan
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam. 1. Pasien dan keluarga
(5 menit) membalas salam.
2. Menyebutkan nama. 2. Pasien dan keluarga
menerima kehadiran
mahasiswa dengan baik.
3. Menjelaskan tujuan.
3. Pasien dan keluarga
memahami tujuan
dengan baik.

4. Mengkaji tingkat 4. Pasien dan keluarga

pengetahuan Pasien dan berpartisipasi dalam

keluarga tentang penularan diskusi awal.

penyakit TBC.

2. Inti 1. Menjelaskan cara penularan 1. Pasien dan keluarga


(10 menit) penyakit TBC kepada pasien mendengarkan dan
dan keluarga. memperhatikan dengan
2. Menjelaskan cara pencegahan baik.
penularan TBC kepada pasien
dan keluarga
a. Menjelaskan langkah-
langkah mencuci tangan
yang baik dan benar.
b. Menjelaskan waktu
penting untuk
membersihkan tangan.
c. Menjelaskan cara
menggunakan masker
d. Menjelaskan etika batuk
e. Menjelaskan cara
pengendalian lingkungan
perawatan
3. Penutup 1. Mengevaluasi tujuan 1. Pasien dan keluarga
(5 menit) penyuluhan kesehatan. mampu
menjawab/menjelaskan
kembali.
2. Mengucapkan terima kasih 2. Pasien dan keluarga
atas perhatian yang mampu melakukan
diberikan dan memberi simulasi secara langsung.
salam penutup. 3. Pasien dan keluarga
membalas salam.
A. MATERI
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak
selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk
diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau
kolonisasi. Diterapkan untuk mencegah transmisi silang sebelum pasien di diagnosis,
sebelum adanya hasil pemeriksaan laboratorium dan setelah pasien didiagnosis.
Kewaspadaan standar yang dapat dilakukan untuk pencegahan penularan infeksi
dilingkungan rumah sakit diantaranya sebagai berikut:
1. Kebersihan tangan
Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar tidak
terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien
ke lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.
Langkah-langkah cuci tangan:
1) Basahi tangan dengan air mengalir, tuangkan sabun secukupnya dan
gosok pada telapak tangan.
2) Gosok kedua punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar secara
bergantian.
3) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari bagian dalam.
4) Gosok Jari-jari sisi dalam dengan kedua tangan saling mengunci.
5) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
6) Gosok ujung jari dengan gerakan memutar pada telapak tangan secara
bergantian.
7) Bilas menggunakan air mengalir, keringkan tangan menggunakan
handuk/tisu sekali pakai, tutup keran air menggunakan tisu yang sudah
dipakai kemudian buang tisu ke tempat sampah.
2. Waktu penting untuk membersihkan tangan
1) Sebelum makan
2) Sesudah buang air besar dan menggunakan toilet
3) Sebelum memegang bayi
4) Sesudah mengganti popok, menceboki/membersihkan anak yang telah
menggunakan toilet
5) Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan
6) Selama pandemi:
a) Setelah bersin dan batuk
b) Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut
c) Setelah menyentuh permukaan benda termasuk gagang pintu, meja, dll.
d) Sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sedang muntah atau
diare
e) Sebelum dan sesudah merawat luka
f) Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan
g) Setelah menyentuh sampah
h) Jika tangan terlihat kotor atau berminyak
i) Sebelum dan sesudah mengunjungi teman, keluarga, atau kerabat yang
di rumah sakit atau panti jompo.

3. Cara memakai masker:


1) Pegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan kaitan tali
karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan tali lepas).
2) Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan kedua
ujung jari tengah atau telunjuk.
3) Pastikan agar masker menutupi bagian hidung, mulut sampai di bawah
dagu
4) Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar.
4. Etika Batuk
Petugas, pasien dan pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas,
harus melaksanakan dan mematuhi langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau lengan atas.
2) Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
3) Selain itu apabila mengalami gejala batuk diharapkan tetap menggunakan
masker.
4) Jangan membuah ludah/dahak disembarang tempat.
5. Pengendalian lingkungan perawatan
Semua lingkungan perawatan pasien diupayakan seminimal mungkin
kandungan partikel debu, kuman dan spora dengan menjaga kelembaban dan
pertukaran udara dengan memanfaatkan ventilasi alamiah.
Ventilasi Alamiah: sistem ventilasi yang mengandalkan pada pintu dan
jendela terbuka untuk mengalirkan udara dari luar kedalam gedung dan
sebaliknya. Sebaiknya menggunakan ventilasi alami dengan menciptakan
aliran udara silang dan perlu dipastikan arah angin yang tidak membahayakan
petugas/pasien.
Ventilasi mekanik: system ventilasi yang menggunakan peralatan mekanik
untuk mengalirkan dan mensirkulasi udara di dalam ruangan secara paksa
untuk menyalurkan/menyedot udara keasarh tertentu, salah satunya adalah
kipas angin. Kipas angina harus dinyalakan selama masih ada orang-orang di
ruangan tersebut (menyalakan kipas angin bila ruangan digunakan), untuk
mengotimalkan aliran udara diruangan dan mempercepat sirkulasi udara.
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
Indah, Marlinda. 2018. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Selatan
Panduan cuci tangan pakai sabun.
ETI
KA BATUK

CARA M ENGGUNAKAN
M ASKER YANG BENAR!

PRE
SENTBY:
SE
PTI
ANARINI
ARTIB,S.
Kep.
,NE
RS
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner

Anda mungkin juga menyukai