Anda di halaman 1dari 54

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XCVI

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KETEPATAN LAJU TETESAN CAIRAN INFUS


MELALUI PEMBUATAN SOP DAN ETIKET PLABOT INFUS

DI RSUD BERKAH PANDEGLANG

Disusun Oleh:

Nama : Merry Emielia Mansyur, Amd.Kep


NIP : 198901032022032003
Unit Kerja : RSUD Berkah Pandeglang
Kelompok : IV (Empat)
Tutor : Dra. Maslichah Kurdi, M.Si
Mentor : Any Khanifah, S.K..M.M.K.M

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI BANTEN
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
LATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XCVI

PROVINSI BANTEN 2023

Nama : Merry Emielia Mansyur Amd.Kep


NIP : 198901032022032003
Jabatan : Perawat Pelaksana
Instansi : RSUD Berkah Pandeglang
Judul : “ Peningkatan Ketepatan Laju Tetesan Cairan Infus Melalui Pembuatan SOP dan Etiket
Plabot Infus di RSUD Berkah Pandeglang “

Disetujui untuk disampaikan dan dievaluasi pada “Seminar Rancangan

Aktualisasi’Tatihan Dasar CPNS Angkatan XCVI pada badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah (BPSDM) Provinsi Banten.

Pandeglang, 11 April 2023

Mentor
Coach, Mentor,

Dra. Maslichah Kurdi, M.Si Any Khanifah,S.K.M,M.K.M


NIP. 19630206 199601 2 001 NIP. 19800204 200801 2 006
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Ketepatan Laju Tetesan Cairan Infus Melalui Pembuatan SOP dan Etiket Plabot
Infus di RSUD Berkah Pandeglang “. Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah
satu kegiatan dalam rangkaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XCVI Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber daya Manusia
Provinsi Banten.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Hj Irna Narulita,S.E.,M.M selaku Bupati Kabupaten Pandeglang yang telah


memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi


Banten dan BPKSDM Kabupaten Pandeglang beserta jajarannya yang telah
mendukung dan menfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.

3. Ibu Dra. Maslichah Kurdi , M.Si selaku Coach atas semua bimbingan, motivasi dan
inspirasi yang telah diberikan;
4. Ibu Any Khanifah, S.K.M.,M.K.M selaku Mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbinganya selama perancangan program aktualisasi;
5. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2023
Kabupaten Pandeglang
6. Suami dan anak terkasih , Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan doa,
perhatian, kasih sayang, fasilitas, dan dukungan dalam pembuatan rancangan
aktualisasi
Penulis sadar bahwa Rancangan Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna
dan tidaklah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan membantu dalam penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Penulis
berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca. Atas segala kekurangan dan kelebihan, penulis mengucapkan terima kasih.

Kabupaten Pandeglang, 11 April 2023

Penulis,

Merry Emielia Mansyur,Amd.Kep


NIP. 198901032022032003

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................................ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 7

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 9

1.3 Manfaat ................................................................................................... 10

1.4 Sasaran .................................................................................................... 10

1.5 Konsep Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ....................................... 10

1.5.1 Berorientasi Pelayanan..................................................... 10

1.5.2 Akuntabel..........................................................................11

1.5.3 Kompoten ......................................................................... 11

1.5.4 Harmonis........................................................................... 12

1.5.5 Loyal ................................................................................. 12

1.5.6 Adaptif .............................................................................. 12

1.5.7 Kolaboratif ........................................................................ 12

1.6 Profil Organisasi Perangkat Daerah atau Unit Kerja............................ 14

1.6.1 Visi dan Misi..................................................................... 16

v
1.6.2 Nilai-Nilai Organisasi ...................................................... 16

1.7 Rincian Tugas Peserta .......................................................................... 17

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................. 18

2.1 Identifikasi Isu ...................................................................................... 18

2.1.1 Penetapan Isu Utama dengan Metode APKL .......................... 21

2.1.2 Penentuan penyebab Isu Utama dengan Diagram FishBone ... 23

2.1.3 Penentuan Akar Penyebab Utama dengan Metode USG ......... 24

2.2 Gagasan Pemecahan Isu ...................................................................... 25

2.3 Prediksi Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala ............................ 26

2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................................... 28

......................................................................................................... 2
.5 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................... 52

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 53

3.1 Tekad .................................................................................................... 53

3.2 Harapan ................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 54

LAMPIRAN................................................................................................................55

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1 .1. Latar Belakang

Seorang ASN memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, juga sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Maka dari itu, para calon pegawai ASN wajib melalui tahapan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (LATSAR) sebelum sepenuhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil, hal
ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Sehingga setelah calon pegawai selesai
melalui tahapan LATSAR, diharapkan akan memiliki jiwa yang melayani masyarakat dan jiwa yang
mempersatukan bangsa.Dalam Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021, disebutkan bahwa Pelatihan
Dasar CPNS adalah Pendidikan dan pelatihan dalam Masa Jabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa Pelatihan Dasar ini akan ditempuh
CPNS selama satu tahun dan bersifat wajib diikuti. Pada tahapan ini, CPNS diperkenalkan pada
Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri atas empat agenda, yaitu Agenda Sikap Perilaku
Bela Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan Agenda
Habituasi. Pedoman Penyelenggaraan DIKLAT diharapkan dapat membentuk calon pegawai ASN
yang berkualitas berdasarkan nilai-nilai dasar yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang disingkat menjadi BerKAHLAK, serta
mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam masyarakat, dan menguasai kompetensi teknis bidang
tugas, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Keberhasilan pembekalan nilai-nilai dasar profesi ASN atau PNS pada pelatihan dasar
ini bukan hanya diukur melalui pemahaman kelima dasar profesi itu, tetapi juga diukur dari
kemampuan mengaktualisasikan nilai nilai dasar dalam konteks pekerjaan di tempat kerja atau di
instansi yang ditunjuk sebagai tempat kerja peserta.

7
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang adalah Rumah Sakit Milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang yang pertama dan terbesar di Kabupaten Pandeglang,
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah pasal 15, bahwa RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari
Lembaga Teknis Daerah dan merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Berdasarkan
Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 111 Tahun 2021, Susunan Organisasi RSUD Berkah Kabupaten
Pandeglang terdiri dari Direktur, Wakil Direktur Pelayanan ( Bidang Pelayanan Medik , Keperawatan
dan Penunjang) , dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan ( Bagian Umum, Keuangan, dan
Program).
RSUD Berkah Pandeglang memiliki 11 jenis pelayanan rawat inap, salah satunya yakni
Ruang Nifas.Terdapat beberapa isu di strategis di RSUD Berkah Pandeglang yakni (1) Rendahnya
ketepatan laju tetesan infus di Ruang Nifas RSUD Berkah Pandeglang, (2) Banyaknya pengkajian
pada rekam medis yng tidak terisi lengkap (3) Banyaknya pengunjung yang masih merokok di area
Rumah Sakit(4) Banyaknya pengunjung yang tidak mengg nakan masker saat masuk area rumah
sakit (5) Banyaknya keluarga pasien yang membawa anak dibawah 12 tahun saat membesuk
Berdasarkan hasil survey dengan teman sejawat menggunakan google form dengan 21 responden,
terdapat 13 (61,9%) orang yang mengatakan masih rendahnya pengawasan cairan infus di Ruang
Nifas RSUD Berkah Pandeglang menjadi isu strategis prioritas utama, 1 orang (4,8 %) mengatakan
masih banyaknya pengkajian pada rekam medis yng tidak terisi lengkap menjadi prioritas utama, 5
orang (23,8 %) mengatakan masih banyaknya pengunjung yang tidak menggunakan masker saat
masuk area rumah sakit menjadi prioritas utama, 2 orang ( 9,5 %)pengunjung yang masih merokok di
area Rumah Sakit. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa isu strategis
“Ketidaktepatan laju tetesan cairan infus di Ruang Nifas RSUD Berkah Pandeglang menjadi isu
strategis utama yang akan diangkat oleh penulis.
Dalam UU Keperawatan No 38 tahun 2014 pasal 29 tentang praktik keperawatan perawat
bertugas sebagai pemberi asuhan perawaatan penyuluh dan konselor bagi klien , pengelola pelayanan
keperawatan , peneliti keperawatan pelaksana tugas berdasar pelimpahan wewenang dan pelaksana
tugas dalam keadaan tertentu. Dalam penerapan dalam bidang kesehatan khususnya profesi perawat,
memiliki peran berkolaborasi dengan dokter dalam memberikan therapi bagi pasien. Salah satu bentuk
kolaborasi tersebut adalah pemberian therapi intravena. Terapi intravena merupakan prosedur
memasukkan jarum kedalam vena untuk dilewati cairan atau pengobatan dalam jangka waktu
8
tertentu.Pelaksanaan pemberian intravena harus sesuai dengan prosedur operasional yang ditetapkan.
(Nursalam,2012).
Kesalahan pemberian terapi intravena meliputi tetesan infus tidak sesuai instruksi dokter, tetesan infus
terlalu cepat atau lambat, cairan infus tidak diketahui oleh perawat, Hal ini merupakan bagian dari
kesalahan pengobatan atau medication error .(Widiawati, 2017). Hal ini dapat beresiko tinggi terhadap
status kesehatan pasien. Lebih dari 95% pasien di ruang nifas mendapatkan therapi cairan intravena,
berdasarkan hasil pengamatan, 10 dari 20 pasien yang mendapatkan cairan intravena (50%) tidak
terkontrol kecepatan tetesannya sehingga cairan tidak habis pada waktu yang seharusnya. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tetesan tersebut antara lain pasien atau keluarga yang
mengatur sendiri kecepatan tetesan infus, ketinggian tiang infus, spasme vena, dan jenis cairan infus (
Kathryn, 2008).Ketepatan pemberian cairan infus cairan intravena merupakan tanggung jawab ASN di
lingkungan kesehatan khususnya perawat. Ketepatan pemberian therapi cairan intravena akan
menciptakan terwujudnya sikap akuntabilitas terhadap pekerjaan dan juga sikap integritas terhadap
kesembuhan pasien. Selain itu meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien di rumah sakit.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaturan kecepatan tetesan infus di Ruang
Nifas seringkali kurang tepat.Oleh karena itu diperlukan inovasi yang dapat memudahkan kecepatan
tetesan infus, yaitu berupa pembuatan etiket infus. Pemberian Etiket pada botol cairan infus dapat
meningkatkan kewaspadaan terhadap kelebihan cairan maupun yang terdapat percampuran obat di
dalamnya. Label yang ditempel pada botol cairan infus yang meliputi nama pasien, nomor R.M, botol
keberapa, nama cairan infus, ruangan, obat yang ditambahkan beserta jumlahnya, tanggal pemberian,
jam pemberian s.d selesai, diberikan dan dicek kembali oleh siapa. Bedasarkan hal diatas maka peserta
mengusulkan judul “ PENINGKATAN KETEPATAN LAJU TETESAN CAIRAN INFUS
MELALUI PEMBUATAN SOP DAN ETIKET PLABOT INFUS DI RSUD BERKAH
PANDEGLANG”

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari aktualisasi ini adalah mengimplementasikan nilai-nilai dasar


ASN berAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompetitif, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sesuai dengan tugas jabatan di lingkungan kerja masing-
masing.

9
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah untuk Peningkatan Ketepatan LajuTetesan Cairan
Infus Melalui Pembuatan SOP dan Etiket Plabot Infus di RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang

1.3 Manfaat

a. Bagi Penulis

• Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK pada diri dan kehidupan sehari-hari dalam menjalankan fungsI ASN
sebagai perawat di RSUD Berkah Pnadeglang

• Hasil aktualisasi ini dapat digunakan dalam kegiatan Pelayanan Rawat Inap di RSUD
Berkah Pandeglang

b. Bagi Pasien

• .Pengendalian kebutuhan cairan infus menjadi akurat.

• Peningkatan keamanan pasien di rumah sakit

• Perwujudan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional

c. Bagi Rumah Sakit

• Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat membentuk seorang


ASN yang profesional.

• Memberikan kualitas pelayanan prima dalam melaksanakan proses pelayanan


Keperawatan dengan terinternalisasinya nilai-nilai BerAKHLAK.

• Mempermudah perawat dalam melakukan pengawasan cairan infus

1.4 Sasaran

Sasaran dari aktualisasi ini adalah Seluruh Pasien di Ruang Nifas RSUD Berkah
Pandeglang

10
1.5 Konsep Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

a. Berorientasi Layanan

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan
dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
b. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

c. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan

d. melakukan perbaikan tiada henti


b. Akuntabel

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai
dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi

c. Kompeten

Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun
2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

11
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan 29 sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
d. Harmonis

Harmonis adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta. Salah satu kunci
sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada
di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan
efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
e. Loyal

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta

c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara

12
f. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun
individual
g. Kolaboratif

Kolaborasi sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,


implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi
stakeholders bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi
kebijakan, collaborative governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan
dalam kebijakan membuat persetujuan. bersama dengan “berbagi kekuatan”.P ada
collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang mampu membantu
mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur
horizontal sambil mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu,
Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

13
1.6 Profil Organisasi Perangkat Daerah atau Unit Kerja

Gambar 1.1 Gedung RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang

Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang adalah Rumah Sakit
Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang yang pertama dan terbesar di
Kabupaten Pandeglang, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pasal 15, bahwa RSUD Kabupaten
Pandeglang merupakan bagian dari Lembaga Teknis Daerah dan merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah.
Berdasarkan Keputusan Bupati Pandeglang dengan Nomor: 445/Kep.404-
Huk/2017, tanggal 17 Oktober 2016 tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Kabupaten
Pandeglang dengan harapan dapat meningkatkan mutu Pelayanan kesehatan di wilayah
kabupaten Pandeglang.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 111 Tahun 2021 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum

14
Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang. Rumah Sakit Umum Daerah Berkah adalah unsur
pendukung tugas Bupati dibidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang Direktur
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan upaya penyembuhan,
pemulihan dan pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dan menitikberatkan kepada jasa pelayanan kesehatan rujukan medik
spesialistik dasar serta jasa pelayanan medik

spesialistik lainnya secara paripurna, proaktif, sensitif dan responsif membina pelayanan
kesehatan rujukan Puskesmas- Puskesmas dan sarana Kesehatan lainnya di Kabupaten
Pandeglang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang Tahun 2023

15
1.6.1 Visi

“RUMAH SAKIT YANG SANTUN, MENARIK, TERPERCAYA DALAM PELAYANAN”

1.6.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang disusun oleh rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia agar mampu memberikan pelayanan
yang santun dan menyenangkan
2. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) sesuai dengan
standar Rumah Sakit
3. Meningkatkan dan mengembangkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bermutu

4. Meningkatkan dan mengembangkan bangunan fisik Rumah Sakit yang representatif dan
sarana prasarana serta peralatan Kesehatan yang sesuai dengan standar Rumah sakit dan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas obat dan perbekalan kesehatan di Rumah Sakit

1.6.3 Nilai – Nilai Organisasi

RSUD memiliki nilai-nilai yang dianut, di antaranya:


FALSAFAH
“Memberikan Pelayanan Melebihi Harapan Pelanggan”
VALUE
“Dalam Memberikan Pelayanan Ketepatan Waktu Adalah Hal Yang Utama”
MOTTO
“Kenyamanan Anda Adalah Kebahagiaan Kami”

16
1.7 Rincian Tugas Peserta

Beberapa tugas Perawat Terampil Berdasarkan Permenpan No 35 Tahun 2019 sebagai


berikut :

1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu


2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya
promotif
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko
cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. memberikan oksigenasi sederhana
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13. melakukan tindakan terapi komplementer holistik
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/intra/post operasi
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal
dalam pelayanan keperawatan
17. melakukan perawatan luka
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

17
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 IDENTIFIKASI ISU

Identifikasi atau environmental scanning merupakan tahap mengamati perilaku, fenomena,


dan budaya yang ada serta terpantau selama bekerja pada suatu instansi. Selama bekerja selama
7 bulan di RSUD Berkah Pandeglang ditemukan beberapa isu, yaitu:

Tabel 2.1 Daftar Isu yang Diidentifikasi


No ISU DATA PENDUKUNG AKIBAT PENYEBAB
1 Ketidaktepatan Laju Berdasarkan pengamatan 21 -Dengan tidak - Belum adanya
Tetesan Cairan Infus di maret s.d tgl 01April 2023 dipasang atau SOP dan
Ruang Nifas RSUD Terdapat 10 dari 20 pasien dituliskannya etiket penggunaan etiket
Berkah Pandeglang (50%), yang tidak terkontrol infus pada plabot infus pada plabot cairan
kecepatan tetesan cairan infus maka menyulitkan infus.
sehingga cairan tidak habis perawat dalam
pada waktu yang seharusnya memonitor laju
ketepatan cairan infus
sehingga tidak
mengetahui jumlah
cairan infus yang
masuk.
- dapat menyebabkan
terjadinya kesalahan
pemberian obat jika di
dalam plabot tersebut
terdapat obat jenis lain
yang dimasukkan
tanpa ada keterangan
pemberian obat

18
2 Banyaknya pengkajian Berdasarkan pengamatan 21 -Terhambatnya Ketidakpatuhan
pada rekam medis yng maret s.d tgl 01 April 2023 pelaporan data status petugas dalam
tidak terisi lengkap dari 10 status rekam medis, morbiditas pasien pengisian status
terdapat 5 status rekam rekam medis
medis (50%) yang tidak terisi pasien
lengkap pada form
pengkajian

3 Banyaknya pengunjung -Berdasarkan pengamatan tgl -Polusi Udara dapat -Kurangnya


yang masih merokok di 21 maret s.d 01 April 2023 mengganggu serta kesadaran
area Rumah Sakit masih banyak ditemukan membahayakan pasien pengunjung akan
pengunjung yang merokok di dan pengunjung lain bahaya merokok
area RS -resiko terjadinya di area RS
kebakaran, karena di -Ketidakpatuhan
RS banyak bahan pengunjung
yang mudah terbakar

19
4 Banyaknya pengunjung -Berdasarkan pengamatan tgl - Tertular dan -Kurangnya
yang tidak 21 maret s.d 01 April masih menularkan penyakit ( kesadaran dan
menggunakan masker banyak pengunjung yang infeksi silang) kepatuhan
saat masuk area rumah datang ke RS tidak terutama pengunjung RS
sakit menggunkan masker penyakit yang akan pentingnya
penyebarannya penggunaan
melalui droplet masker di
lingkungan RS

5 Banyaknya keluarga Dari hasil pengamatan tgl -Terjadinya penularan Kurangnya


pasien yang membawa 21maret s.d 01 April 2023 penyakit (infeksi pengetahuan dan
anak dibawah 12 tahun terdapat sebanyak 10 nosokomial ) kesadaran
saat membesuk keluarga pasien dimana -Trauma psikologis keluarga tentang
keluarga pasien yang atau ketakutan bahaya dan
membawa anak dengan usia -Menggangu istirahat dampak
dibawah 12 tahun terdapat pasien membawa anak
sebanyak 5 orang ( 50 %) dibawah 12 tahun
mengunjungi/me
mbesuk pasien

20
2.1.1 Penetepan Isu Utama dengan Metode APKL

Isu-isu yang telah ditemukan tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan metode


analisis APKL untuk mendapatkan isu yang menjadi prioritas utama. Instrumentasi metode
APKL untuk analisis isu utama memiliki kriteria sebagai berikut:
▪ Aktual (A), yaitu isu yang benar-benar terjadi dan dibicarakan dalam masyarakat.

▪ Problematik (P), yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehinggaperlu dicarikan segera solusinya.
▪ Kekhalayakan (K), yaitu isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

▪ Kelayakan (L), yaitu isu yang masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya

Tabel 2. 2 Analisis Isu dengan Teknik APKL

Kriteria
No. Isu A P K L Jumlah Prioritas
1. Ketidaktepatan Laju Tetesan Cairan Infus di Ruang
5 5 5 4 19 1
Nifas RSUD Berkah Pandeglang
Banyaknya pengkajian pada rekam medis yang tidak terisi
4 4 4 4 16 4
2. lengkap
3. Banyaknya pengunjung yang masih merokok di area
Rumah Sakit
4 4 5 4 17 3
4. Banyaknya pengunjung yang tidak menggunakan masker
4 3 3 4 14 5
saat masuk area rumah sakit
5. Banyaknya keluarga pasien yang membawa anak
dibawah 12 tahun saat membesuk 5 4 5 4 18 2

Berdasarkan hasil analisis penentuan isu utama dengan menggunakan metode APKL serta
bimbingan kepada mentor, maka isu yang dipilih adalah “Ketidaktepatan Laju Tetesan Cairan
di Ruang Nifas RSUD Berkah Pandeglang“.
21
2.1.2 Penentuan Penyebab Isu Utama dengan Diagram Fishbone
Untuk menentukan penyebab dari isu yang dipilih, maka digunakan metode
fishbone.Fishbone diagram atau diagaram tulang ikan menekankan hubungan sebab akibat,
sehingga sering disebut juga sebagai Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram.
Dengan menggunakan fishbone diagram maka akan dapat mengidentifikasi sebab sebab
potensial dari suatu masalah sehingga masalah dapat dipecah menjadi setiap kategori
berdasarkan sebab sebab yang sudah di identifikasi. Kategori kategori yang berkaitan yaitu
berupa kategori man power, machine, method, measurement, mother nature dan material.

Gambar 2 .1 Analisis Penyebab Utama dengan Metode Fishbone

MACHINE METHOD MAN

Kurangnya Petugas kurang


Belum adanya alat pengawasan disiplin dalam
yang tepat untuk dengan metode melakukan
memantau cairan pencatatan pengawasan
infus waktu cairan infus Ketidaktepatan
pemberian Laju Tetesan
daftar nama obat
Cairan Infus
pasien
di Ruang Nifas
Kurangnya RSUD Berkah
Belum adanya kepedulian
media digital yang
Belum adanya Pandeglang
sistem pengawasan keluarga/pendam
dapat memantau ping pasien
terhadap
cairan infus terhadap
pengukuran,
penggunaan cairan pengawasan
infus cairan infus

MATERIAL MEASUREMENT MOTHER NATURE

22
2.1.3 Penentuan Akar Penyebab Utama dengan Metode USG

Setelah menemukan penyebab-penyebab dari isu utama berdasarkan kategori - kategori, kemudian
penyebab-penyebab tersebut dianalisis dan dinilai dengan menggunakan metode USG. Kriteria penilaian
dengan metode USG yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak
sangat USG. Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalis dan ditindaklanjuti.
Seriousness yaitu seberapa besar suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.

Tabel 2.3 Analisis Penyebab Isu Utama Menggunakan Metode USG


Kriteria
No. Masalah Penyebab Isu Total Peringkat
U S G
Kurangnya pengawasan dengan metode
1 3 3 4 10 5
pencatatan waktu pemberian pada dafta nama
obat pasien

Belum adanya alat yang tepat untuk


2 5 4 5 14 1
memantau cairan infus

Petugas kurang disiplin dalam melakukan

3 pengawasan cairan infus 4 4 5 13 2

Belum adanya media digital yang dapat 4 4 4 12 3


4
memantau cairan infus

Belum adanya sistem pengawasan terhadap


5 3 3 3 9 6
penggukuran, penggunaan cairan infus

6 Kurangnya kepedulian keluarga pendamping 3 3 4 10 4


pasien terhadap pengawasan

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab” Belum
adanya alat yang tepat untuk memantau cairan infus” terpilih sebagai penyebab dari isu utama
23
2.2 GAGASAN PEMECAH ISU

Unit Kerja : RSUD Berkah Pandeglang

Identifikasi Isu : 1. Ketidaktepatan Laju Tetesan Cairan Infus di Ruang


Nifas RSUD Berkah Pandeglang
2. Banyaknya pengkajian pada rekam medis yng tidak terisi
lengkap
3. Banyaknya pengunjung yang masih merokok di area
Rumah Sakit
4. Banyaknya pengunjung yang tidak menggunakan
masker saat masuk area rumah sakit
5. Banyaknya keluarga pasien yang membawa anak
dibawah 12 tahun saat membesuk
Isu yang Diangkat : Ketidaktepatan Laju Tetesan Cairan Infus di Ruang Nifas RSUD
Berkah Pandeglang

Gagasan Pemecah Isu : Peserta akan melakukan “pembuatan SPO dan etiket plabot
infus” untuk melakukan peningkatan ketepatan laju tetesan
cairan infus di ruang nifas RSUD Berkah Pandeglang

Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan dengan pimpinan / mentor terkait rancangan kegiatan
a. Melakukan konsultasi kepada mentor untuk pelaksanaan kegiatan
b. Melakukan izin kepada mentor untuk pelaksanaan kegiatan
c. Melakukan diskusi dengan Kepala Ruang Rawat Inap
d. Melakukan diskusi dengan rekan rekan rawat inap terkait pelaksanaan kegiatan
2. Pembuatan Etiket untuk Peningkatan Ketepatan Tetesan Cairan Infus
a. Menggunakan refrensi yang akan digunakan dalam pembuatan label etiket
b. Meminta arahan dan masukan dari mentor mengenai rancangan Pembuatan Etiket
c. Medesain Etiket untuk Peningkatan Ketepatan Tetesan Cairan Infus

24
d. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain Etiket
e. Melakukan konsultasi dengan Pengelola Keperawatan Rawat Inap dan Kepala Ruangan tentang
desain Etiket
f. Melakukan konsultasi persetujuan dan mencetak Etiket Cairan Infus
3. Pelaksanaan sosialisasi Penggunaan Etiket Untuk Peningkatan Ketepatan Tetesan Cairan Infus
a. Meminta izin kepada Mentor, Pengelola Keperawaatan dan Kepala Ruangan untuk melakukan
sosialisasi
b. Menyiapkan bahan untuk sosialisasi, membuat sosialisasi undangan
c. Menyiapkan dafar hadir dan Rundown acara
d. Melakukan sosialisai gambaran pelaksanaan Pemasangan Etiket Cairan Infus di Ruang Rawat Inap
4. Pemasangan label pada cairan infus
a. Menyiapkan Etiket untuk dilakuakan pemasangan ke Cairan Infus pasien
b. Membuat draft Lembar Observasi
c. Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat untuk Pemasangan Etiket Pada Botol Infus
5. Pengevaluasian dari pelaksanaan dan penyusunan laporan
a. Membuat daftar pertanyaan padaa Google Form dan Menyertakan Link Google Form
b. Melakukan Analisis Kendala dan Hambatan
c. Melakukan Konsultasi Evaluasi hasil kepada mentor
d. Menyusun laporan hasil evaluasi aktualisasi

2.3 PREDIKSI KENDALA DAN STRATEGI MENGATASI KENDALA

2.3.1 Prediksi Kendala

1. Mentor memiliki jadwal yang padat sehingga akan sulit untuk bertemu atau dihubung

2. Kemampun Peserta dalam membuat desain Etiket Cairan Infus

2.3.2 Strategi Mengatasi Kendala

1. Melakukan koordinasi lewat Hp atau WhatsApp sebelum menemui beliau dan apabila
tidak memungkinkan bertemu secara langsu maka melakukan konsultasi melalu lewat
pesan WhatsApp atau panggilan suara .
2. Peserta akan meminta bantuan rekan yang memiliki keahlian di bidang tersebut untuk
membantu dan meminta masukan dari rekan kerja
25
2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi


No Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Tanggal dan Bukti ‘Mata Pelatihan Visi -Misi Organisasi
Fisik Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
PERSIAPAN
1. Melakukan 1.1 Meminta Output : 1.1.1 Kolaboratif: Memberikan Nilai organisasi yang
konsultasi izin Kepada Mendapatkan izin Meminta izin Kontribusi terhadap sesuai Dengan agenda ini
dengan mentor mentor untuk konsultasi Kepada mentor misi RSUD Berkah adalah memiliki
terkait rancangan melakukan Bukti : Adalah bentuk Pandelang yaitu kemampuan profesional
aktualiasasi (27- konsultasi Screenshot kerjasama yang baik mengembangkan dan akuntabel
28 maret 2023) percakapan dalam antara bawahan kepada kompetensi sumber
whatsaap atau atasan karena harus daya manusia agar
dokumentasi foto menyesuaikan dengan mampu memberikan
jika meminta izin jadwal atasan agar tidak pelayanan yang
secara langsung Menggangu pekerjaana santun dan
/kegiatan lain yang bisa menyenangkan
lebih
Mendesak

17
1.2 Melakukan Output : 1.2.1 Akuntabel :
Konsultasi dan mendapatkan Sebagai bentuk
Mendapatkan Persetujuan tanggungjawab bawahan
Persetujuan dari dari mentor kepada atasan yang harus
Mentor untuk Bukti : meminta persetujuan
melakukan Dokumentasi foto Terlebih dahulu sebelum
kegiatan dan surat melakukan kegiatan yang
aktualisasi persetujuan berkaitan dengan tugas
melaksanakan organisasi.
kegiatan

1.3 Meminta izin Output 1.3.1 Berorientasi Pelayanan


dan melakukan Mendapatkan izin Saya akan berkomitmen
diskusi dengan dan arahan oleh memberikan pelayanan yang
Kepala Ruangan kepala ruangan prima dengan melakukan
rawat inap rawat inap diskusi dengan kepala ruangan
demi memenuhi kebutuhan
Bukti masyarakat dengan saya akan
Lembar hasil menyampaikan ide, gagasan
diskusi dalam perencanaan kegiatan
Dokumentasi dengan baik
kegiatan

18
1.3.2 Akuntabel
Saya akan
bertanggung jawab
atas kepercayaan
yang akan diberikan
dengan melakukan
diskusi dengan
kepala ruangan
sebaik
mungkin.Melaksana
kan tugas dengan
cermat, jujur,
tanggung jawab ,
disiplin dan
berintegritas tinggi.

1.3.3 Kompeten
Saya akan terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dengan
melakukan diskusi
dengan kepala
19
ruangan rawat inap ,
mendiskusikan dan
meminta saran yang
baik untuk
perecanaan kegiatan
ini agar mencapai
hasil yang
maksimal.
1.3.4 Kolaboratif
Saya akan
membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
melakukan diskusi
dengan kepala
ruangan rawat inap.

1.4 Melakukan Output 1.4.1 Harmonis


diskusi dengan Diskusi Saya akan peduli
rekan – rekan dilaksanakan dan menghargai
Rawat Inap terkait dan dapat dengan melakukan
pelaksanan kegiatan masukan dari diskusi dengan
rekan – rekan rekan-rekan rawat

20
rawat inap inap terkait
Bukti pelaksanaan
Dokumentasi kegiatan serta
hasil menghargai setiap
kegiatan orang yang terlibat,
Lembar hasi membangun
diskusi lingkungan yang
kondusif .
1.4.2 Kolaboratif
Saya kan
membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
melakukan diskusi
dengan rekan-rekan
rawat inap terkait
pelaksanaan
kegiatan.

21
PELAKSANAAN
2. Pembuatan SPO dan 2.1 Output : Kompeten : Dalam melakukan Ketepatan Laju
Etiket untuk Mengumpulkan SPO dan Saya akan terus belajar kegiatan Tetesan Cairan
Peningkatan refrensi yang akan Etiket untuk dan mengambangkan pembuatan SPO Infus ini
Ketepatan Laju digunakan dalam Peningkatan Kapabilitas dengan dan Etiket untuk memberikan
Tetesan Cairan Infus pembuatan SPO Ketpatan mengumpulkan refrensi Peningkatan penguatan terhadap
dan Etiket Laju Tetesan yang akan digunakan Ketepatan Laju nilai –nilai budaya
Cairan Infus dalam pembuatan SPO Tetesan Cairan organisassi, yaitu :
dan Etiket, saya akan infus ini telah Kolaboratif,
Bukti : melakukan kajian ilmiah mendukung dan Akuntabel, Inovatif
Kumpulan dengan mencari refrensi berkontribusi
jurnal sebgai untuk format SPO dan terhadap visi
refrensi etiket yang sesuai dan RSUD Berkah Kolaboratif
pembuatan dapat dijadikan Pandeglang yaitu karena peserta
etiket untuk peningkatan ketepatan mengembangkan melakukankegiatan
Pengawasan laju tetesan infus secara kompetensi sumber ini berkoordinasi
Cairan Infus tepat dan meningkatkan daya manusia agar dengan Mentor,
Screnshot mutu pelayanan. Ini mampu meberikan Kepala Ruangan,
laman jurnal merupakan wujud pelayanan yang dan Rekan sejawat
kinerja terbaik santun dan terkait Peningkatan
menyenangkan Ketepatan Laju
Tetesan Cairan
Infus

22
Akuntabel
Karena peserta
bertanggung jawab
melaksanakan
kegiatan ini sesuai
dengan arahan dari
pimpinan hingga
tuntas

Inovatif
Karena peserta
mengemukakan ide
atau pendapat baru
untuk meningkatkan
mutu layanan
melalui Pembuatan
SPO dan Etiket
Infus untuk
Peningkatan
Ketepatan Laju
Tetesan Cairan Infus
lebih baik lagi

23
2.2 Meminta arahan Output : Berorientasi pelayanan:
dan masukan dari Lembar hasil Saya akan berkomitmen
mentor mengenai arahan dan memberikan pelayanan
rancangan masukan dari yang Prima dengan
pembuatan SPO mentor meminta arahan dan
dan Etiket Bukti : masukan dari mentor
Dokumentasi mengenai rancangan
kegiatan pembuatan SPO dan Etiket
untuk meenuhi kebutuhan
masyarakat, saya akan
menerima masukan dan
arahan dari pimpinan
kemudian mencatat semua
masukan dan arahan yang
diberikan untuk diterapkan
dalam kegiatan agar
kegiatan berjalan sesuai
rencana dan etiket infus
yang akan dibuat dapat
sesuai dengan kebutuhan
untuk mengawasi cairan
infus secara tepat. Ini
merupakan wujud
Kualitas
24
Akuntabel :
Saya akan
bertanggungjawab atas
kepercayaan yang
diberikan. Saya akan
meminta arahan dan
masukan dari mentor
mengenai rancangan
pembuatan SPO dan Etiket
sebaik mungkin dan
menjalankan kegiatan
sesuai dengan waktu yang
telah dibuat. Ini
merupakan wujud
Konsisten

2.3 Mendesain SPO Output : Akuntabel :


dan Etiket untuk Desain SPO Saya akan bertanggung
Peningkatan dan Etiket jawab atas kepercayaan
Ketepatan Laju yang diberikan dengan
Tetesan Cairan Bukti Mendesain SPO dan
Infus Dokumentasi Etiket untuk Peningkatan
hasil desain Ketepatan Laju Tetesan
Cairan Infus sebaik
25
mungkin, dan akan
mencari refrensi yang
berkualitas agar sesuai
dengan kebutuhan dan
peningkatan ketepatan
laju tetesan infus dapat
berjalan lebih baik. Ini
merupakan wujud dari
Integritas.
Kompeten
Saya akan terus belajar
dan mengembangkan
Kapabilitas dengan
Mendesain SPO dan
Etiket untuk
Peningkatan Ketepatan
Laju Tetesan Cairan Infus
saya akan mencari
refrensi dari sumber yang
berkualitas yang telah
dipelajari sesuai dengan
kebutuhan.Ini merupakan
wujud kinerja yang
baik
26
2.4 Melakukan Output : 2.4.1 Adaptif :
konsultasi dengan desain SPO Saya akan terus
mentor terkait dan etiket berinovasi dan
SPO dan desain Bukti : antusias dalam
etiket Dokumentasi menggerakkan
kegiatan ataupun
menghadapi
perubahan dengan
melakukan
konsultasi dengan
mentor tentang
desain SPO dan
Etiket
2.4.2 Harmonis
Saya akan saling
peduli dan
menghargai dengan
melakukan
konsultasi
persetujuan dan
mencetak SPO dan
Etiket Cairan Infus

27
2.5 Melakukan Output : 2.4.1 Adaptif :
konsultasi dengan desain SPO Saya akan terus
Kepala Ruangan dan etiket berinovasi dan
terkait desain Bukti : antusias dalam
SPO dan etiket Dokumentasi menggerakkan
kegiatan ataupun menghadapi
perubahan dengan
melakukan konsultasi
dengan mentor
tentang desain Etiket
2.4.2 Harmonis
Saya akan saling
peduli dan
menghargai dengan
melakukan konsultasi
persetujuan dan
mencetak SPO dan
Etiket Cairan Infus
serta menghargai
setiap orang yang
terlibatdan
menciptakan
lingkungan yang
kondusif
28
3 Pelaksanaan 3.1 Meminta izin Output : 3.1.1Berorientasi Memberikan Nilai
Sosialisai SPO dan kepada Mentor Mendapatkan Pelayanan Kontribusi organisasi yang
Penggunaan Etiket dan Kepala izin untuk Saya akan terhadap misi sesuai
Ruangan untuk melakukan berkomitmen RSUD Berkah Dengan agenda
melakukan Sosialisasi melakukan Pandelang yaitu ini adalah
sosialisasi SPO dan pelayanan prima mengembangkan memiliki
Penggunaan dengan meminta kompetensi kempuan
Etiket izin kepada Mentor sumber daya profesional dan
dan Kepala manusia agar akuntabel
Bukti : Ruangan untuk mampu
Dokumentasi melakukan memberikan
kegiatan sosialisasi untuk pelayanan yang
memenuhikebutuh santun dan
anmayarakat menyenangkan
dengan ramah,
cekatan, solutif dan
dapat diandalkan

29
3.2 Meyiapkan Output: 3.2.1 Kompeten :
bahan untuk Adanya Saya akan terus
sosialisasi undangan belajar dan
Membuat Power poin mggambangkan
Undangan bahan Kapabilitas dengan
Sosialisasi soialisasi menyiapkan bahan
Bukti : untuk sosialisasi,
Dokumentasi membuat undangan
Undanga sosialisasi. Saya
Sosialisasi akan membuat
dan bahan media yang
materi semenarik mungkin
untuk menjadi
bahan sosialisasi
saya. Agar
sosialisasi berjalan
dengan baik dan
penerima informasi
dapat menerima
info dengan baik
dan mudah diingat.

30
3.3 Menyiapkan Output 3.3.1 Berorientasi
daftar hadir dan Terdapat daftar pelayanan
rundown acara hadir dan run Saya akan
down acara berkomitmen
memberikan
Bukti pelayanan yang Prima
Lembar daftar dengan menyiapkan
hadir dan run daftar hadir dan
down acara rundwon acara untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan
ramah, cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan dan
melakukan perbaikan
tiada henti.
3.3.2 Kompeten
Saya akan terus
belajar dan
mengembangkan
Kapabilitas dengan
menyiapkan bahan
untuk menyiapkan

31
daftar hadir dan
rundown acara.
3.4 Melakukan Output 3.4.1 Berorientasi
Sosialisasi Lembar Hasil pelayanan
pelaksanaan sosialisasi Saya akan
pemasangan Etiket Bukti berkomitmen
Cairan infus dan Dokumentasi memberikan
SPO nya hasil sosialisasi pelayanan yang Prima
dengan Melakukan
Sosialisasi gambaran
pelaksanaan
Pemasangan Etiket
Cairan infus.Berkerja
ramah, cekatan,
solutif ,dapat
diandalkan..
3.4.2 Kompeten
Saya akan terus
belajar dan
mengembangkan
Kapabilitas dengan
Melakukan Sosialisasi
gambaran

32
pelaksanaan
pemasangan Etiket
Cairan infus di ruang
rawat inap,
melaksanakan tugas
dengan kinerja terbaik
4 Pemasangan Etiket 4.1 Menyiapkan Output : 4.1Akuntabel
Cairan Infus Etiket Untuk Etiket berhasil Saya akan
dilakukan dipasang bertanggungjawab atas
Pemasangan ke kepercayaan yang
Botol Infus Bukti : diberikan dengan
pasien Dokumentasi Menyiapkan Etiket
pemasangan untuk dilakukan
Etiket Pemasangan ke botol
Cairan Infus pasien
sebaik mungkin
.Melaksanakan tugas
dengan jujur, tanggung
jawab , cermat , disiplin,
dan berntegritas tinggi
4.2Kompeten
Saya akan terus
belajar dan
mengembangkan
33
Kapabilitas dengan
Melakukan
pemasangan Etiket
botol Cairan infus di
ruang rawat inap,
4.2 Membuat Output 4.2.1 Loyal
Draft lembar Tersedianya Saya akan berdedikasi
observasi Draft lembat dan mengutamakan
observasi kepentingan bangsa
dan negara dengan
Bukti : membuat draft lembar
Drfat lembar observasi. Saya akan
Observasi menggunakan waktu
saya sebaik
mungkinuntuk
menyiapkan draft
4.2.2Adaptif
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan ataupun
menghadapi
perubahandengan
Membuat Draft Lembar
Observasi.
34
4.3.1 Akuntabel :
Bertanggungjawab atas
4.3 kolaborasi Output : kepercayaan yang
Dengan teman Terpasangnya diberikan dengan
sejawat untuk Etiket pada melakukan kolaorasi
pemasangan Etiket Botol Cairan dengan teman sejawat
Cairan Infus Infus untuk Pemasangan
Etiket pada botol Cairan
Bukti : Infus sebaik mungkin.
Dokumentaasi Berkerja jujur, tanggung
kegiatan jawab

35
PENUTUP
5 Melakukan evaluasi 5.1 Membuat Output : 5.1.1 Loyal :\ Memberikan Nilai organisasi
Dan penyusunan daftar pertanyaan Terlaksananya Saya berdedikasi dan Kontribusi yang sesuai
laporan pada Google Form evaluasi mengutamakan terhadap misi Dengan agenda ini
dan menyebar link dengan kepentingan bangsa dan RSUD Berkah adalah memiliki
google form pertanyaan negara dengan menyebar Pandelang yaitu kempuan
denga link google form saya mengembangka Kolaboratif dan
menggunakan akan menyebar n kompetensi akuntabel
google form kuesioner dan mengajak sumber daya
rekan-rekan untuk manusia agar Kolaboratif
Bukti mengisi evaluasi melalui mampu berupa koordinasi
Screnshoot google form tersebut ini memberikan peserta dengan
daftar merupakan wujud pelayanan yang mentor, kepala
pertanyaan kontribusi santun dan ruangan, rekan
dari ggogle menyenangkan teman sejawat
form dan link dalam menjalankan
nya evaluasi dari
pelaksanaan dan
pemanfaatan
kegiatan ini
Akuntabel karena
peserta memiliki

36
sikap
tanggungjawab
dalam
melaksanakan
evaluasi ini dengan
tuntas dari mulai
menyebarkan link
evaluasi s.d
menganalisa
kendala dan
hambatan
5.2 Melakukan Output : 5.2.1 Akuntabel :
analisis kendala Ditemukannya Saya bertanggungjawab
dan hambatan kendala dan atas kepercayaan yang
hambatan diberikan dengan
Bukti : melakukan analisis
Lembar kendala dan hambatan
analisis melaksanakan tugas.
kendala Melaksanakan tugas
dengan jujur, tanggung
jawab, cermat, disiplin
dan berintegrasi tinggi

37
5.3 Menyusun Output 5.3.1 Akuntabel :
draft laporan Draft laporan Saya bertanggungjawab
kegiatan kegiatan atas kepercayaan yang
diberikan dengan
Bukti menyusun draft laporan
Screnshot kegatan. Melaksanakan
draft laporan tugas dengan jujur,
kegiatan tanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegrasi
tinggi.Saya akan
menggunakan waktu
saya sebaik mungkin
untuk membuat laporan
draft saya.
5.3.2Adaptif
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan atau
menghadapi perubahan
dengan Menyusun draft
laporan kegiatan ini.

38
5.4Melakukan Output 5.4.1 Berorientasi
konsultasi dengan Hasil pelayanan
mentor terkait Konsultasi Saya akan
Laporan Kegiatan berkomitmen
Bukti memberikan
Lembar pelayanan yang
Konsultasi Prima dengan
terkait konsultasi
dengan mentor
mengenai laporan
kegiatan untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat dengan
ramah, cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan dan
melakukan
perbaikan tiada
henti.

39
5.5 5.5 Merevisi Output : 5.5.1 Akuntabel :
Laporan Kegiatan Hasil Revisi Saya bertanggungjawab
Laporan atas kepercayaan yang
Kegiatan diberikan dengan
menyusun draft laporan
Bukti : kegatan.
Revisi Laporan . Melaksanakan tugas
Kegiatan dengan jujur, tanggung
jawab, cermat, disiplin
dan berintegrasi
tinggi.Saya akan
menggunakan waktu
saya sebaik mungkin
untuk membuat laporan
draft saya.Ini merupakan
wujud integritas.

40
2.5 JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 2.5 Penjadwalan Kegiatan

41
BAB III
PENUTUP

3.1 TEKAD

Kegiatan LATSAR Kabupaten Pandeglang Tahun 2023 akan diikuti oleh penulis dengan sungguh-sungguh dari tahap awal hingga akhirnya. Penulis
juga akan melakukan pembiasaan diri saat tahap Habituasi, dengan menerapkan Core Values BerAKHLAK pada setiap kegiatan dan pekerjaan di RSUD,
serta melaksanakan tugas di unit kerja demi mendukung kemajuan organisasi dan visi misi RSUD Berkah.

3.2 HARAPAN

Laporan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat positif bagi penulis dan unit kerja, juga kepada bangsa dan
negara sebagai ASN yang menjunjung tinggi Core ValueBerakhlak.

42
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2021. Berorientasi Pelayanan, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta

LAN RI. 2021. Akuntabel, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

LAN RI. 2021. Kompeten, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

LAN RI. 2021. Harmonis, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

LAN RI. 2021. Loyal, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

LAN RI. 2021. Adaptif, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

LAN RI. 2021. Kolaboratif, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta

UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


(Sumber: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014)

Profil RUSD Berkah Kabupaten Pandeglang


(Sumber: https://rsud.pandeglangkab.go.id/)

Undang Undang tentang Praktik Keperawatan


( Sumber : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132756/permen-pan-rb-no-38-tahun-2014)

Undang Undang tentang Jabatan Fungsional Perawat


( Sumber : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/143793/permen-pan-rb-no-35-tahun-2019)

Etiket Cairan Infus


(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdocumen
t%2F409902678%2FETIKET-INFUS)
43
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rancangan mengenai gambaran Etiket yang akan dipasang Pada Botol Cairan Infus

TAMBAHAN OBAT INTRAVENA

RSUD BERKAH
PANDEGLANG

NAMA PASIEN :....................................... BOTOL KE :.............................


NOMOR RM :........................................ RUANGAN :.............................
CAIRAN INFUS :.......................................

OBAT YANG DITAMBAHKAN JUMLAH


1

TANGGAL PEMBERIAN :............................. PUKUL/JAM:............s/d...........


DIBERIKAN OLEH :............................ DICEK :............................

PEMBERIAN OBAT HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER

44
Lampiran 2 : Rancangan SPO Pemasangan Etiket pada Botol Cairan Infus

PEMASANGAN ETIKET PADA BOTOL CAIRAN INFUS


No Dokumen No Revisi : Halaman

RSUD BERKAH 00 1/2

PANDEGLANG
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR
01 April 2023 Direktur,
OPERASIONAL

Hj,ENI YATI ,SKM.M.Kes


NIP 196704141989032006
PENGERTIAN Suatu Prosedur yang dilakukan dalam mengganti cairan infus pasien yang sudah habis
TUJUAN Suatu acuan dalam memberikan pelayanan perrgantian infus pasien
KEBIJAKAN 1.Keputusan direktur Nomor :
2. Permenkes RI no 148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek perawat
PROSEDUR 1.Persiapan Alat
a. Cairan infus yang akan diganti
b. Etiket Infus
c. Baki
d. Buku Catatan / Status Pasien dan Formulir Monitoring Cairan Infus
2. Pelaksanaan Tindakan
a.Infus Pasien habis
b. Perawat melihat di status pasien cairan apa yang akan diganti
c. Mengambil cairan infus sesuai dengan yang dibutuhkan
d. Pasang etiket infus pada botol atau plabot infus dengan mengisi
• Nama Pasien 45

• Nomor RM
• Nama Cairan Infus
• Botol keberapa
• Ruangan
• Obat yang ditambahkan ( jika ada )
• Tanggal Pergantian
• Jam Pergantian
• Perawat yang mengganti
• Perawat yang mengecek kembali
e.Mengganti Cairan Infus ke kamar Pasien
• Perawat Hand Hygiene
• Ucapkan salam, perkenalkan diri dan melakukan identifikasi sesuai SPO (
lihat SPO identifikasi )
• Memberikan kesempatan pasien bertanya sebelum melakukan tindakan
• Bawa infus yang diganti dekat dengan pasien
• Matikan infus dengan menurunkan roda yang saluran cairan pada infus set
• Lepaskan infus set dari botol/ plabot cairan infus yang habis
• Tusukkan bagian tajam infus set kedalam botol/plabot cairan infus yang
sudah disiapkan
• Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang sudah dilakukan
• Perawat Hand Hygiene
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Perawatan, OK, ICU, IGD, HD,VK, HD

46

Anda mungkin juga menyukai