Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS

OPTIMALISASI PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI


PEMBUATAN FORMAT PENGKAJIAN AWAL PASIEN
DI RAWAT INAP UPT. PUSKESMAS SAMARANG

Disusun oleh:

Ade Isan, A.Md.Kep

NIP. 199106152020122018

Angkatan IX / Gelombang V

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

GELOMBANG V TAHUN 2021

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REGIONAL BANDUNG
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Angkatan IX Gelombang V Tahun 2021

JUDUL : Optimalisasi Pelayanan Asuhan Keperawatan Melalui

Pembuatan Format Pengkajian Awal Pasien di Rawat

Inap UPT. Puskesmas Samarang

NAMA : Ade Isan, AMd.Kep

NIP : 199106152020122018

GOLONGAN : IIC

SATUAN KERJA : UPT Puskesmas Samarang

Disetujui dapat diimplementasikan pada tahap Habituasi, untuk selanjutnya

diujikan dalam Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan pada Tanggal

24 Juli 2021 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung.

Garut, 24 Juli 2021

Coach Penguji

Ranti Sofiantini, S.Si, M.AP Dra. Mimi Mintarti, M.AP


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji serta syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Rancangan aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pelayanan Asuhan Keperawatan

Melalui Pembuatan Format Pengkajian Awal Pasien di Rawat Inap UPT.

Puskesmas Samarang”.

Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

kepada keluarganya, para sahabatnya dan tak lupa kepada kita selaku umatnya.

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil

ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di UPT Puskesmas Samarang

dengan sikap perilaku PNS dan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan ini masih

banyak kekurangan serta masih jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis

mengharapkan apa yang telah disajikan dapat bermanfaat bagi semua pihak.Selain

itu, penulis tidak memungkiri bahwa dalam proses penyusunan Rancangan

aktualisasi tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Yudia Ramli, M.Si selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bandung.

2. Ibu Ranti Sofiantini S.Si, M.AP selaku Tutor yang telah membimbing dalam

perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi (Agenda 1 s/d 4) untuk

dapat diaktualisasikan di instansi dan sekaligus sekalu Coach atas semua

i
arahan, bimbingan dan masukan sehingga penulisan rancangan aktualisasi

dapat selesai dengan baik.

3. Ibu Dra. Mimi Mintarti, M.AP selaku penguji yang telah memberikan arahan

dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

4. Bapak H.Elan Suherlan AMd.Kep.,S.KM.,M.Kes selaku Kepala Puskesmas

samarang sekaligus mentor yang telah mendukung, membimbing dan

memberikan masukan pada penulis sehingga tersusunnya rancangan aktualisasi

ini.

5. Seluruh panitia Latsar CPNS PPSDM KEMENDAGRI Regional Bandung

Tahun 2021 yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Latsar;

6. Orang tua, kakak-kakak, adik tercinta dan keluarga yang selalu memberikan

doa, kasih sayang, dukungan moril materil dan semangat pada penulis sehingga

tersusunnya rancangan aktualisasi ini.

7. Teman-teman peserta Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Garut Golongan II

Angkatan IX Tahun 2021 yang telah memberikan dukungan dan kerjasama.

8. Semua pihak yang membantu terselesaikannya rancangan aktualisasi

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa dan

budi baik dari semua pihak yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan

rancangan aktualisasi ini . Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi semua pihak.

Garut, Juli 2021

Penulis

Ade Isan

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... v

A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

B. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP ................................. 4

C. PROFIL INSTANSI .................................................................................. 5

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN

ALTERNATIF SOLUSI .......................................................................... 14

E. RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................. 19

F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI ................................. 25

G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI ............................................ 26

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi....................................................................... 12

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Metode USG .................................................................................... 16

Tabel 2.2 Analisis SWOT dan Alternatif Pemecahan Masalah ....................... 17

Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi ..................................................................... 20

Tabel 2.4 Jadwal Rancangan Aktualisasi ......................................................... 26

v
A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun

2019 tentang pusat kesehatan masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang

selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di

wilayah kerjanya. Pelayanan Kesehatan Puskesmas adalah upaya yang diberikan

oleh petugas Puskesmas khususnya tenaga keperawatan kepada masyarakat,

mencakup pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan

pelaporan yang dituangkan dalam suatu sistem.

Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan yang menjelaskan

bahwa definisi keperawatan adalah kegiatan pemberi asuhan keperawatan pada

individu, keluarga, dan kelompok baik dalam keadaan sehat ataupun sakit.

Berdasarkan definisi tersebut menyatakan bahwa keperawatan merupakan suatu

kegiatan pemberi asuhan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yang

bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,

serta memulihkan kesehatan (UU RI, 2014).

Asuhan keperawatan merupakan rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang

dilakukan secara langsung terhadap pasien dari berbagai tatanan pelayanan

kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan

merupakan inti dari praktik keperawatan. Standar praktik keperawatan profesional

di Indonesia mengacu pada proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap, yaitu

pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

1
2

Komponen yang sangat penting dan menjadi pondasi dalam proses

keperawatan adalah pengkajian. Pengkajian merupakan suatu proses pengumpulan

data pasien secara lengkap dan merupakan proses keperawatan yang dinamis.

Pengkajian yang lengkap dan sistematis sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada

merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah asuhan keperawatan. Menurut

Santa (2011) menyatakan bahwa: “Pengkajian yang tidak akurat akan mengarah

pada identifikasi kebutuhan pasien yang tidak lengkap dan identifikasi diagnosa

keperawatan yang tidak tepat. Pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari

seorang perawat jelas dibutuhkan untuk keberhasilan sebuah proses pengkajian”.

Terlaksananya asuhan keperawatan yang optimal memberikan dampak positif

bagi institusi, salah satunya adalah terciptanya layanan kesehatan yang bermutu dan

berkualitas dari sumber daya manusia yang memberikan hasil kerja yang baik.

Pelayanan keperawatan yang bermutu harus memenuhi karakteristik proses

keperawatan dengan sistem terbuka, fleksibel terhadap kebutuhan pasien dan

dinamis, berpusat pada pasien, terencana, mempunyai tujuan dan ada umpan balik.

Permasalahan terkait kualitas dokumentasi merupakan isu penting dalam

manajemen keperawatan karena dokumentasi keperawatan mampu merekam

kronologis kondisi pasien, mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon

pasien terhadap perawatan. Dokumentasi pengkajian merupakan catatan tentang

hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien,

membuat data dasar tentang pasien dan membuat catatan tentang respon Kesehatan

pasien.
3

Selama kurang lebih 5 bulan bertugas di Puskesmas Samarang, penulis

menemukan permasalahan belum adanya format pengkajian awal pasien rawat

inap, pengkajian yang dilakukakan selama ini melihat pengkajian dari Unit Gawat

darurat (UGD) dalam pelayanan keperawatan, dimana dalam proses asuhan

keperawatan yang pertama haruslah ada pengkajian. Penulis menyadari betapa

pentingnya pengkajian awal pasien rawat inap bagi seorang perawat secara khusus,

dan bagi institusi secara umum. Tanpa adanya format pengkajian suatu proses

keperawatan tidak akan berjalan dengan baik. Maka dari itu format pengkajian

sangatlah penting sebagai acuan perawat dalam melakukan pengkajian yang

meliputi data demografi pasien, riwayat keperawatan, observasi dan pemeriksaan

fisik serta pemeriksaan penunjang atau diagnostik. Selama pengkajian, data tentang

status pasien dikumpulkan dan kemudian divalidasi, diorganisasikan dan

dikomunikasikan secara verbal atau tertulis. Pengkajian memberikan dasar penentu

diagnosa keperawatan yang akurat, dan selanjutnya digunakan untuk perencanaan

tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan yang diberikan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik membuat rancangan

aktualisasi tentang “Optimalisasi Pelayanan Asuhan Keperawatan Melalui

Pembuatan Format Pengkajian Awal Pasien di Rawat Inap UPT. Puskesmas

Samarang”.
4

B. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penyusunan rancangan

aktualisasi memiliki tujuan, yaitu:

a. Mengoptimalkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan rawat inap pada UPT.

Puskesmas Samarang.

b. Mengoptimalkan pengetahuan perawat dalam melakukan pengkajian melalui

format pengkajian awal pasien rawat inap pada UPT. Puskesmas Samarang.

c. Mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan nilai ANEKA

dan substansi mata pelatihan manajemen ASN, WOG dan Pelayanan Publik.

d. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi dna nilai organisasi dengan hasil

kegiatan dari isu yang diangkat

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Perawat dapat menggunakan standar pelayanan untuk mengkomunikasikan

inti asuhan keperawatan kepada pasien dan profesi kesehatan yang lain.

b. Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi mutu asuhan

keperawatan.

c. Rencana aktualisasi ini dapat kinerja pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas

Samarang.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup atau Batasan dalam kegiatan kegiatan aktualisasi ini adalah:

a. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan

rancangan aktualisasi yang telah disusun.


5

b. Waktu pelaksanaan habituasi dari rancangan aktualisasi ini adalah selama 30

hari kerja, yakni semenjak tanggal 26 juli 2021 hingga tanggal 10 september

2021.

c. Kegiatan rancangan aktualisasi ini mencakup aspek pelayanan asuhan

keperawatan di rawat inap yaitu optimalisasi pelayanan asuhan keperawatan

oleh para perawat.

d. Tempat dilaksanakan kegiatan aktualisasi ini adalah di UPT Puskesmas

Samarang.

C. PROFIL INSTANSI

1. Visi, Misi, Motto, Tata nilai dan Budaya Kerja UPT PKM Samarang

a. Visi Puskesmas Samarang adalah Garut yang Bertaqwa, Maju dan Sejahtera.

Visi yang sesuai dengan program kesehatan di Puskesmas Samarang

Tercantum pada Misi Kabupaten Garut yang pertama, yaitu: ”Mewujudkan

Kualitas Kehidupan Masyarakat yang agamis, sehat, cerdas, dan berbudaya”.

b. Misi UPT Puskesmas Samarang:

1. Meningkatnya Pemenuhan Pelayanan Kesehatan sesuai standar.

2. Meningkatnya orang miskin yang mendapatkan kartu BPJS/KIS.

3. Meningkatnya rasio fasyankes sesuai standar.

4. Meningkatnya jumlah kasus rujukan dan kegawatdaruratan yang dilayani.

5. Meningkatnya Puskesmas yang terpenuhi tenaga kesehatan sesuai standar.

6. Meningkatnya Ketersediaan obat, vaksin, dan perbekalan kesehatan

esensial.

7. Meningkatnya Ketercapaian Pelayanan Kesehatan Keluarga.

8. Meningkatnya penanganan kurang gizi pada balita dan ibu hamil.


6

9. Meningkatnya Prosentase Desa yang menerapkan STBM.

c. Moto Pelayanan UPT Puskesmas Samarang

”Siap Melayani Melebihi Harapan Anda”

d. Tata Nilai UPT Puskesmas Samarang:

1. Santun

Setiap tingkah laku dan budaya kerja dengan 5S (Senyum, Salam,Sapa).

2. Inovatif

Mencurahkan segala kemampuan diri dalam berfikir untuk menciptakan

sesuatu yang baru bagi diri sendiri maupun masyarakat dan lingkungan

sekitar.

3. Profesional

Mengedepankan budaya kerja dengan terukur, realistis, menyadari terhadap

kemungkinan kesalahan dengan bijak menyikapi dan tanpa terulang

kembali.

e. Budaya Kerja UPT Puskesmas Samarang:

1. Pelaksanaan Tata Nilai.

2. Pelaksanaan Maklumat Pelayanan dan Budaya Silaturahmi pada kegiatan

apel.

3. Tata Tertib Penggunaan Seragam Kerja dan Atribut

4. Pengisian Absensi Digital dan Manual Kehadiran.

2. Tugas dan Fungsi Organisasi

a. Tugas Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam

melaksanakan kewenangan wajib Pemerintahan dibidang kesehatan yang


7

diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan PP Nomor 38/2007,

melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan

sesuai dengan PP nomor 7/2007 , melaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan

oleh Gubernur sesuai dengan tugas-tugas Dinas Kesehatan.

b. Fungsi Dinas Kesehatan

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas Dinas Kesehatan

mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan

yang ditetapkan Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Koordinasi penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data

dan informasi kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan.

3. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit, penanggulangan wabah

dan kejadian luar biasa (KLB) serta pembinaan penyehatan lingkungan.

4. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis pelayanan kesehatan

dasar rujukan dan khusus.

5. Pengendalian kefarmasian dan alat kesehatan , makanan dan minuman serta

obat tradisional.

6. Pemberian registrasi , sertifikasi, lisensi dan akreditasi terhadap tenaga

kesehatan, teknologi kesehatan dan gizi.

7. Pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan,

teknologi kesehatan dan gizi.

8. Pembinaan promosi kesehatan pemberdayaan kesehatan masyarakat, Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan komunikasi publik.


8

9. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan

pelaporan penyelenggaraan kesehatan.

10. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.

11. Melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuai dengan

fungsi Dinas Kesehatan.

3. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

a. Tugas Puskesmas

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka

mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

b. Fungsi Puskesmas

Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan dua

fungsi utama yaitu upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Upaya kesehatan masyarakat adalah kegiatan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi

timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan

masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan

b. Pelayanan kesehatan lingkungan

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana

d. Pelayanan gizi

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.


9

2) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Upaya Kesehatan Perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk

peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan

tingkat pertama melalui:

a. Rawat jalan

b. Pelayanan gawat darurat

c. Pelayanan satu hari (one day care)

d. Home care

e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan

kesehatan

4. Tupoksi Perawat

a. Tugas perawat adalah :

1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan agar terjaga kualitas

pelayanan keperawatan.

2. Melaksanakan pelayanan keperawatan berdasarkan SOP yang telah ditetapkan

untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.

3. Melakukan kolaborasi dengan petugas medis dalam melaksanakan pelayanan

terhadap pasien sesuai dengan SOP untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

4. Memberikan konsultasi keperawatan terhadap pasien dan masyarakat sesuai

dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang

permasalahan kesehatan.
10

5. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang

dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang kesehatan.

6. Membuat laporan kegiatan harian berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan

agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan.

Uraian tugas perawat menurut Permenpan No. 25 Tahun 2014

(1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

(2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka

upaya promotif;

(3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada

individu dalam rangka upaya promotif;

(4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada

pasien untuk mencegah resiko cedera para individu dalam rangka upya

preventif;

(5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan

pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka

upaya preventif;

(6) Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka upaya

preventif;

(7) Memberikan oksigenasi sederhana;

(8) Memberikan bantuan hidup dasar;

(9) Melakukan pengukuran antropometri;

(10) Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;

(11) Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;

(12) Melakukan mobilisasi posisi pasien;


11

(13) Mempertahankan posisi anatomis pasien;

(14) Melakukan fiksasi fisik;

(15) Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;

(16) Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;

(17) Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pasien;

(18) Melakukan pemeliharaan diri pasien;

(19) Memandikan pasien;

(20) Membersihkan mulut pasien;

(21) Melakukan kegiatan kompres hangat /dingin;

(22) Mempertahankan suhu tubuh saat melakukan tindakan (memasang warming

blanket);

(23) Melakukan komunikasi terapeutik saat pemberian asuhan keperawatan;

(24) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);

(25) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;

(26) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka, dan kematian;

(27) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

(28) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan Menyusun

rencana kegiatan individu perawat;

(29) Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi;

(30) Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;

(31) Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu;

(32) Melakukan supervisi lapangan.


12

b. Fungsi perawat adalah :

1. Fungsi pokok

Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam

melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan, penyembuhan atau

menghadapi kematian dengan tenang sesuai martabat manusia yang pada

hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa bantuan.

2. Fungsi tambahan

Membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam melaksanakan rencana

pengobatan yang ditentukan oleh dokter.

3. Fungsi kolaboratif

Sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama saling membantu dalam

merencanakan dan melaksanakan program kesehatan secara keseluruhan yang

meliputi pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penyembuhan dan

rehabilitasi.

5. Stuktur Organisasi

Gambar 1.1 Stuktur Organisasi


13

6. Gambaran Umum

Puskesmas Samarang merupakan salah satu Puskesmas yang berada Wilayah

Kerja Kecamatan Samarang dengan ketinggian daerah Kec.Samarang Maksimal

antara 900 m Minimal 722 Mo diatas Permukaan Laut. Lokasi Puskesmas

Samarang berada di desa Samarang dengan jarak Desa yang paling dekat ± 15 Km

dengan denah Puskesmas, Karakteristik Wilayah Kerja Puskesmas Adalah

Kawasan Pedesaan.

Wilayah Kerja Puskesmas Samarang mempunyai batas sebagai berikut:

a. Wilayah kerja Puskesmas Samarang: 6 Desa.

b. Wilayah kerja Puskesmas Sukakarya: 7 Desa.

c. Wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi: 4 Desa.

d. Wilayah kerja Puskesmas Gadog: 6 Desa

Kecamatan Samarang memiliki luas wilayah 7.977,081 Ha, Sedangkan luas

wilayah Puskesmas Samarang sebesar 3.702,469 Ha dengan batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Tarogong Kaler.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Tarogong Kidul.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Pasirwangi.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Bandung.

Bangunan Puskesmas Samarang terdiri dari 4 Gedung Pelayanan Rawat Jalan

Tahun 2012 Ditambah dengan 1 Gedung Rawat Inap Tahun 2017 Kapasitas Tempat

tidur sebanyak 9 tempat tidur, Persalinan Dan UGD 1x24 Jam , Luas Tanah 2.800
14

M². Pada tahun 2021 sedang di bangun 3 Gedung Pelayanan yaitu Klinik Terpadu

(Klinter), Mushola dan Ruang Ispa. Jadi total gedung yang ada di UPT Puskesmas

Samarang ada 7 Gedung Pelayanan.

Penduduk yang berada di Kec.Samarang yang tersebar di 6 desa dengan jumlah

sebagai berikut :

a. Jumlah Penduduk: 38,705 Jiwa Laki –laki: 19.744.

b. Jiwa Perempuan: 18961 Jiwa.

c. Jumlah Kepala Keluarga: 11.790 KK.

d. Jumlah RT: 192 d. Jumlah RW: 53

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN

ALTERNATIF SOLUSI

1. Tugas perawat adalah :

a. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan agar terjaga kualitas

pelayanan

keperawatan.

b. Melaksanakan pelayanan keperawatan berdasarkan SOP yang telah

ditetapkan untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.

c. Melakukan kolaborasi dengan petugas medis dalam melaksanakan

pelayanan terhadap pasien sesuai dengan SOP untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

d. Memberikan konsultasi keperawatan terhadap pasien dan masyarakat sesuai

dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang

permasalahan kesehatan.
15

e. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang

dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang kesehatan.

f. Membuat laporan kegiatan harian berdasarkan kegiatan yang telah

dilakukan agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan.

2. Fungsi Perawat adalah:

Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam

melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan, penyembuhan atau

menghadapi kematian dengan tenang sesuai martabat manusia yang pada

hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa bantuan.

Selama kurang lebih 5 bulan bertugas di Puskesmas Samarang, penulis menemukan

permasalahan-permasalah diantaranya:

1. Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan.

2. Kurangnya Pemahaman Keluarga Akan Tidak Adanya Kunjungan Pasien

Covid 19.

3. Belum Terintegrasinya Edukasi Vaksin Lansia.

Berdasarkan identifikasi isu-isu di atas, perlu dilakukan analisis pemilihan isu

untuk menentukan prioritas pemilihan isu. Analisis prioritas dilakukan dengan

teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). USG adalah salah satu alat untuk

menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan

menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan

menentukan skala nilai 1–5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu

prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat

diuraikan sebagai berikut:


16

a. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat

dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah. Dari kriteria

penilaian di atas, maka analisis penapisan isu dengan menggunakan teknik

USG dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Metode USG


Kriteria Prioritas
No. Isu Permasalahan Total
U S G
Belum optimalnya pelayanan asuhan I
1. keperawatan. 5 4 5 14

Kurangnya pemahaman keluarga akan II


2. 4 5 4 13
tidak adanya kunjungan pasien covid 19
belum terintegrasinya edukasi vaksin III
3. 3 3 3 9
lansia
Skala Likert (1-5): 5 = sangat besar 4 = besar 3 = sedang 2 = kecil 1 = sangat kecil

Berdasarkan penapisan menggunakan tabel metode USG di atas maka core isu

atau isu utamanya adalah Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan

Selanjutnya berdasarkan isu tersebut akan dilakukan pendalaman isu menggunakan

metode SWOT di bawah ini:


17

Tabel 2.2 Analisis SWOT dan Alternatif Pemecahan Masalah

Faktor internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Adanya SOP terkait 1. Dalam memberikan asuhan


Asuhan keperawatan keperawatan Perawat
2. Adanya uraian tugas dan melihat data dari
fungsi pokok perawat. pengkajian saat di UGD
3. Terdapat standar asuhan saja.
keperawatan 2. Format pengkajian awal
4. Pendidikan perawat pasien rawat inap belum
minimal DIII. tersedia.
3. Pengawasan terhadap
Faktor Eksternal sistematika
pendokumentasian belum
dilaksanakan secara optimal
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

1. Pengetahuan perawat Koordinasi antar tenaga Memperbaiki kualitas


bertambah Kesehatan di rawat inap pelayanan keperawatan dengan
2. Asuhan keperawatan dalam pemberian asuhan menyediakan Format
dapat berkualitas keperawatan yang baik dan pengkajian.
3. Dapat menentukan berkualitas
diagnosa yang tepat
sesuai dengan
masalah yang dialami
pasien
4. Meningkatkan
Kepuasan pasien
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

1. Mutu pelayanan Optimalisasi pelayanan Membuat kajian analisis


berkurang dengan berfokus pada mengenai dampak bagi
2. Ketidaktepatan dalam standar asuhan keperawatan perawat dan pasien bila
menentukan pengkajian tidak
kebutuhan dasar didokumentasikan kedalam
pasien. suatu format yang seharusnya
3. Tuntutan hukum dari ada di rawat inap.
masyarakat terkait
pelayanan Kesehatan.
4. Adanya tuntutan
tinggi dari masyarakat
untuk pelayanan yang
lebih professional
18

Berdasararkan tabel SWOT di atas maka alternatif isu yang di ambil adalah

alternatif isu W-O dengan ide kreatif adalah pembuatan format pengkajian awal

pasien rawat inap. Untuk menjawab isu yang diangkat berdasarkan ide kreatif di

atas maka ditentukan gagasan kreatifnya yaitu Optimalisasi Pelayanan asuhan

Keperawatan Melalui Pembuatan Format Pengkajian Awal Pasien di Rawat Inap

UPT. Puskesmas Samarang.


19

E. RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPT Puskesmas Samarang

Identikasi Isu : 1. Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan

2. Kurangnya Pemahaman Keluarga Akan Tidak Adanya

Kunjungan Pasien Covid 19.

3. Belum Terintegrasinya Edukasi Vaksin Lansia.

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan

Optimalisasi Pelayanan Asuhan Keperawatan Melalui


Gagasan Pemecahan Isu :
Pembuatan Format Pengkajian Awal Pasien di Rawat Inap UPT.

Puskesmas Samarang.
20

Tabel 2.3 Rancangan aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI
SUBSTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT MATA VISI-MISI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI

1. Mengkonsultasikan a. Mempersiapkan a. Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi


dan mendiskusikan bahan rancangan konsultasi dan Tanggung jawab, sesuai dengan penguatan tata nilai
rancangan awal aktualisasi mendapat isu Jujur visi organisasi organisasi puskesmas
kegiatan kepada b. Menentukan Jadwal utama Nasionalisme puskesmas samarang”
mentor konsultasi b. Menambah ilmu Disiplin, samarang” santun,inovatif,professional”
c. Mendiskusikan pengetahuan musyawarah, kerja Mewujudkan
rancangan untuk keras Kualitas
aktualisasi memperbaiki Etika Publik Kehidupan
d. Dokumentasi rancangan Sopan, cermat Masyarakat yang
e. Memperbaiki aktualisasi Komitmen Mutu agamis, sehat,
rancangan Efektif dan efisien cerdas, dan
aktualisasi sesuai Anti Korupsi berbudaya
saran dari mentor Jujur, peduli
Manajemen ASN
Komunikasi, etika
yang luhur
Pelayanan Publik
Ketepatan waktu
WOG
Sinkronisasi
21

2. Melakukan a. Membuat janji a. Terlaksananya Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi
koordinasi dengan dengan atasan yaitu koordinasi Kejelasan target, sesuai dengan penguatan tata nilai
kepala ruangan dan Kepala ruangan dan mengenai konsisten visi organisasi organisasi Puskesmas
rekan sejawat. tim perawat rancangan Nasionlisme Puskesmas samarang”
. b. Melaporkan aktualisasi Religius, Rela samarang” santun,inovatif,professional”
rancangan b. Kesepakatan berkorban Mewujudkan
aktualisasi. diadakannya Etika Publik Kualitas
c. Menyepakati format Sopan, Hormat Kehidupan
rencana pembuatan pengkajian awal Komitmen Mutu Masyarakat yang
format pengkajian Efisien, berorientasi agamis, sehat,
awal. mutu cerdas, dan
d. Dokumentasi Anti Korupsi berbudaya
Disiplin,jujur
Manajemen ASN
Profesionalisme,
Kerjasama
Pelayanan Publik
Kemudahan
WOG
koordinasi

3. Menyusun format a. mendiskusikan Format pengkajian Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi
pengkajian awal format tersusun Partisipatif,transparan sesuai dengan penguatan tata nilai
pasien rawat inap pengkajian awal Nasionalisme visi organisasi organisasi Puskesmas
bersama kepala Musyawarah, tidak puskesmas samarang”
ruangan dan tim diskriminatif samarang” santun,inovatif,professional”
perawat Etika Publik Mewujudkan
b. Menyiapkan Cermat, bertanggung Kualitas
sumber-sumber jawab Kehidupan
Komitmen Mutu Masyarakat yang
22

tentang proses efisiensi, efektif agamis, sehat,


keperawatan Anti Korupsi cerdas, dan
c. Membuat format Kerja keras, berbudaya
pengkajian awal sederhana
Manajemen ASN
Komunikasi, akurat
Pelayanan public
Kemudahan,
partisipatif
WOG
Koordinasi

4. Sosialisasi cara a. Merencanakan a. Tersosialisasikan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi
penggunaan format kegiatan format Tanggung jawab, sesuai dengan penguatan tata nilai
pengkajian awal sosialisasi. pengkajian awal transparan Misi organisasi organisasi Puskesmas
pasien rawat inap b. Mempresentasikan pasien rawat Nasionalisme puskesmas samarang”
kepada seluruh format pengkajian inap Amanah, kepentingan samarang” santun,inovatif,professional”
perawat di awal pasien rawat bersama a. Meningkatnya
Puskesmas inap kepada semua Etika Publik Pemenuhan
samarang perawat hormat, sopan
Pelayanan
Komitmen mutu Kesehatan
Efektif dan efisien sesuai standar.
sistematis b. Meningkatnya
Anti Korupsi Puskesmas
Disiplin, mandiri yang terpenuhi
Manajemen ASN tenaga
tanggung kesehatan
jawab,professional sesuai standar.
Pelayanan publik
23

Ketepatan
waktu,transparan
WOG
koordinasi

5. Melakukan a. Mengobservasi Mengetahui sejauh Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi
monitoring terkait pengadaan mana ketercapaian Tanggung jawa sesuai dengan penguatan tata nilai
format pengkajian kegiatan kegiatan Nasionalisme Misi organisasi organisasi Puskesmas
awal yang telah b. Mengingatkan Menghormati puskesmas samarang”
dibuat Kembali tim keputusan samarang” santun,inovatif,professional”
perawat dalam Etika publik c. Meningkatnya
pengadaan format Taat perintah, sopan Pemenuhan
pengkajian Komitmen Mutu Pelayanan
c. Menganalisis Berorientasi mutu Kesehatan
ketercapaian Anti Korupsi sesuai standar.
Kerja keras d. Meningkatnya
Manajemen ASN Puskesmas
Kerjasama, yang terpenuhi
konsultasi tenaga
Pelayanan publik kesehatan
Kepentingan umum sesuai standar.
WOG
Kolaborasi
6 Memberikan a. Menyusun a. Terlselesaikannya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini menjadi
laporan akhir kegiatan-kegiatan laporan akhir transparan sesuai dengan penguatan tata nilai
kegiatan kepada yang telah kegiatan. Nasionalisme Misi organisasi organisasi Puskesmas
mentor dilaksanakan b. Mendapat Musyawarah puskesmas samarang”
b. Kegiatan yang masukan dari Etika publik samarang” santun,inovatif,professional”
telah disusun Disiplin,sopan
Komitmen mutu
24

disampaikan atasan terhadap efisien a. Meningkatnya


kepada mentor laporan kegiatan Anti korupsi Pemenuhan
c. Meminta mentor Kerja keras Pelayanan
menilai hasil Manajemen ASN Kesehatan
kegiatan komunikasi sesuai standar.
Pelayanan publik b. Meningkatnya
Ketepatan waktu Puskesmas
WOG yang
Integrasi terpenuhi
tenaga
kesehatan
sesuai standar.
25

F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI

ANALISISI METODE USG


Kriteria Tot
No Isu Permasalahan
IDENTIFIKAS ISU U S G al
Belum optimalnya pelayanan
1. asuhan keperawatan. 5 4 5 14
Belum
Kurangnya pemahaman
optimalnya
2. keluarga akan tidak adanya 4 5 4 13
pelayanan asuhan
kunjungan pasien covid 19
keperawatan.
belum terintegrasinya edukasi
3. 3 3 3 9
vaksin lansia
Kurangnya
Pemahaman CORE ISU
Keluarga Akan
Tidak Adanya Belum Tersedianya
Kunjungan Pengkajian Awal
GAGASAN KREATIF
Pasien Covid Pasien Rawat Inap
19. IDE KREATIF Optimalisasi Pelayanan
Belum Keperawatan Melalui
Terintegrasinya MEMBUAT FORMAT Pembuatan Format Pengkajian
Edukasi PENGKAJIAN AWAL Awal Pasien di Rawat Inap
Vaksin Lansia. UPT. Puskesmas Samarang.

KEGIATAN

1. Mengkonsultasikan dan mendiskusikan


rancangan awal kegiatan kepada
mentor
2. Melakukan koordinasi dengan kepala
ruangan dan rekan sejawat
3. Menyusun format pengkajian awal
pasien rawat inap
4. Sosialisasi cara penggunaan format
pengkajian awal pasien rawat inap
kepada seluruh perawat di Puskesmas
samarang.
5. Melakukan monitoring terkait format
pengkajian awal yang telah dibuat.
6. Memberikan laporan akhir kegiatan
kepada mentor
26

G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 2.4 Jadwal Rancangan aktualisasi


NO KEGIATAN 26-30 1-8 11-18 21-31 1-10
juli agustus agustus agustus september
2021 2021 2021 2021 2021

1. Mengkonsultasikan dan
mendiskusikan rancangan
awal kegiatan kepada
mentor
2. Melakukan koordinasi
dengan kepala ruangan dan
rekan sejawat.
3. Menyusun format
pengkajian awal pasien
rawat inap
4. Sosialisasi cara penggunaan
format pengkajian awal
pasien rawat inap kepada
seluruh perawat di
Puskesmas samarang.
5. Melakukan monitoring
terkait format pengkajian
awal yang telah dibuat
6. Memberikan laporan akhir
kegiatan kepada mentor
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2010). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC

Damanik.M, dkk. (2019). Gambaran Keakuratan Dokumentasi Asuhan

Keperawatan.Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 8. No. 4. Fakultas Unand.

diakses pada 16 Juli 2021. http://jurnal.fk.unand.ac.id

Dinarti, dkk. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media

Dharma

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2016. Manajemen Aparatur

Sipil Negara. Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik.

Jakarta: LAN RI.

Melliany.O. (2021). Optimalisasi Pengkajian Proses Keperawatan Di Rumah

Sakit.Jurnal. diakses pada 16 Juli 2021.https://osf.io/nrpwh/download

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 38 tahun 2014. Tentang

keperawatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Republik Indonesia. 2019. Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 Tentang

Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Santa, M. (2011). Keperawatan profesional. Jakarta: Trans Info Medika

Yanti dan Warsito, (2013). Hubungan karakteristik perawat, motivasi, dan

supervisi dengan kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan. Jurnal

Manajemen Keperawatan vol 1 No.2

Anda mungkin juga menyukai