Anda di halaman 1dari 174

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK


MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI DETEKSI DINI PENEMUAN KASUS ODGJ DENGAN


“PEMBENTUKAN KADER DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)” DI
DESA RINGIN ANOM WILAYAH PUSKESMAS TRAJI KABUPATEN
TEMANGGUNG

Disusun oleh:

NAMA PESERTA : INTAN PRATIWI, A.Md.Kep


NIP : 199803032022022002
ANGKATAN : CLIX
NO. : 28
JABATAN : TERAMPIL-PERAWAT
SKPD : UPTD PUSKESMAS TRAJI
COACH : Dra. NILA AGUSTINA, MPA
MENTOR : DWI PUJI WINHINDARTO, S.ST

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 159


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

i
ABSTRAK
OPTIMALISASI DETEKSI DINI PENEMUAN KASUS ODGJ DENGAN
“PEMBENTUKAN KADER DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)” DI DESA
RINGIN ANOM WILAYAH PUSKESMAS TRAJI KABUPATEN TEMANGGUNG
Oleh : Intan Pratiwi
Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung

BerAKHLAK sebagai Core Value ASN adalah nilai mutlak yang harus
dilaksanakan oleh para ASN di seluruh Indonesia. BerAKHLAK memuat tujuh
komponen penting, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Begitupun dengan pelaksanaan masa
aktualisasi dan habituasi CPNS pada Pelatihan Dasar CPNS harus memenuhi
nilai-nilai BerAKHLAK.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan mulai tanggal 21
September-28 Oktober 2022 yang terdiri dari 6 kegiatan. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada masa aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut : 1)
membuat media informasi dan edukasi berupa leaflet, 2) Membentuk kader Desa
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di wilayah Ringin Anom, 3) Sosialisasi pengenalan
instrument penemuan kasus ODGJ kepada kader, 4) Membuat media
komunikasi berupa whatsapp group kader jiwa, 5) melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat Bersama kader jiwa, 6) melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan. Selama aktualisasi dan habituasi, kegiatan ini mampu
membentuk kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), yang kemudian dilakukan
sosialisasi tentang deteksi dini penemuan ODGJ kepada sasaran dan dilakukan
praktik deteksi dini penemuan ODGJ Bersama kader. Dari 2134 penduduk desa
Ringin Anom, ada 1407 penduduk usia produktif. Dari 1407 penduduk baru 200
penduduk yang sudah melakukan deteksi dini oleh kader atau baru tercapai
7,035%. Dan yang terdeteksi mengalami gangguan kebanyakan adalah
penduduk diusia produktif yang berjumlah 16 penduduk setara dengan 12,5%.
Capaian aktualisasi dan habituasi kegiatan berhasil mencapai 100%
terlepas dari kekurangan yang bersifat minor dan diharapkan kegiatan ini dapat
dilakukan untuk seterusnya diikuti dengan perbaikan-perbaikan di Puskesmas
Traji Kabupaten Temanggung.

Kata kunci : Aktualisasi, habituasi, nilai dasar, BerAKHLAK, Optimalisasi,


Deteksi Dini, penemuan ODGJ, Membentuk Desa Siaga Sehat Jiwa

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG

SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI DETEKSI DINI PENEMUAN MASALAH ODGJ DENGAN


“PEMBENTUKAN KADER DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)” DI
DESA RINGIN ANOM WILAYAH PUSKESMAS TRAJI KABUPATEN
TEMANGGUNG

Nama Peserta : Intan Pratiw i, A.Md.Kep


NIP : 199803032022022002
Nomor Daftar Hadir : 28

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 04 November 2022
Tempat :Pembelajaran Virtual Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah
Semarang, 3 September 2022
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Kepala TU Puskesmas Traji

Dra.Nila Agustina, MPA. Dwi Puji Winhindarto, S.ST


Widyaiswara Ahli Madya Penata Tingkat I
NIP. 19760817 199903 2 005 NIP. 19731118 199403 1 001

iii
PRAKATA

iv
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan, sehingga penulis
dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan CLIX dan menyelesaikan laporan aktualisasi dan
habituasi. Judul yang dipilih dalam laporan aktualisasi dan habituasi ini
adalah Optimalisasi deteksi dini penemuan masalah ODGJ dengan
“Pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin
Anom wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
Penulis berharap tulisan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan aktualisasi Nilai-nilai dasar ASN yakni Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) di lingkungan Puskesmas Traji, Kab. Temanggung.
Pembuatan laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Berkenan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP, selaku Gubernur Jawa Tengah
yang telah mendukung pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2022.
2. Bapak H. Muhammad Al Khadziq, selaku Bupati Temanggung yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II tahun 2022;
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II tahun 2022;
4. Ibu Umi Lestari Nurjanah, S.Sos. M.Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten
Temanggung yang telah memberikan dukungan fasilitas selama
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun 2022;

v
5. Ibu dr. Intan Pandanwangi, MM. Selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung;
6. Bapak Prasetyo Budie Yuwono, ME selaku narasumber/penguji yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
penyempurnaan laporan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan
dengan lebih baik;
7. Ibu dr. Nana Nurdiana selaku Kepala Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung;
8. Bapak Dwi Puji Winhindarto, S.ST selaku Kepala Tata Usaha
Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung sekaligus mentor yang telah
memberi saran dan masukan dalam membuat rancangan aktualisasi
dan habituasi;
9. Ibu Dra. Nila Agustina, MPA selaku coach yang telah memberikan
motivasi, inspirasi dan bimbingan dalam penyusunan laporan
aktualisasi dan habituasi;
10. Para Widyaiswara yang telah memberikan segala ilmunya selama
kegiatan pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan 159;
11. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang telah
bekerja keras dalam mensukseskan latsar ini;
12. Keluarga besar Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung atas
dukungan dan kerjasamanya;
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan aktualisasi dan
habituasi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan bagi penulis
dalam pelaksanaan pelatihan dasar maupun bagi masa depan penulis
dalam melaksanakan tugas.

vi
Temanggung, 4 November
2022
Penulis

Intan Pratiwi, A.Md.Kep

vii
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii
PRAKATA...................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA..............................1
A. Gambaran Umum Organisasi...............................................................1
1. Dasar Hukum Organisasi...............................................................2
2. Tugas Fungsi Organisasi...............................................................3
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja................................7
4. Visi Misi Organisasi.......................................................................7
5. Tujuan Organisasi..........................................................................8
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi........................................................8
B. Tupoksi Jabatan Peserta......................................................................9
C. Role Model......................................................................................... 11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI...........................13
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu..............................................................21
B. Analisis Isu......................................................................................... 25
C. Analisis Penyebab Isu........................................................................27
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan..................................................27
E. Gagasan Pemecah Isu.......................................................................29
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi................................................29
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi……..……………………………….......57
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI…65
A. Perubahan Kegiatan Dari Rencana Awal……………………..………....65
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi………………………………….67
C. Kondisi Sebelum Dan Sesudah………………………………………….110

viii
BAB IV SIMPULAN………………………………………………………….113
A. SIMPULAN…………………………………………………………………113
B. MANFAAT………………………………………………………………….114
LEMBAR KOMITMEN………………………………………………………..116
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….118
CURRICULUM VITAE……………………………………………………….121
LAMPIRAN………………………………………………………………………..

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Analisis Isu APKL...................................................................23


Tabel 2.2 Indikator penilaian USG.........................................................24
Tabel 2.3 Analisis Isu USG.....................................................................25
Tabel 2.4 Gagasan Pemecah Isu...........................................................27
Tabel 2.5 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi..................................32
Tabel 2.6 Jadwal kegiatan aktualisasi...................................................57
Tabel 3.1 Perubahan Kegiatan Dari Rencana Awal…………………….65

Tabel 3.2 Kondisi Sebelum Dan Sesudah………………………………110

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Gedung Puskesmas Traji1


Gambar 1.2 Peta Wilayah Puskesmas Traji2
Gambar 1.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Traji6
Gambar 1.4 Role Model Ibu Yuli Abdillah, AMK11
Gambar 2.1 Diagram Fishbone26
Gambar 3.1 Sumber Referensi……………………………………………….69

Gambar 3.2 Mencari Referensi……………………………………………….69

Gambar 3.3 Rancangan Design


Leaflet……………………………………...70

Gambar 3.4 Foto Koordinasi dengan Promkes……………………………..70

Gambar 3.5 Lembar Koordinasi………………………………………………71

Gambar 3.6 Draft Design Leaflet……………………………………………..71

3.7 Gambar Editing Leaflet ……………………………………………………


71

Gambar 3.8 Konsultasi dengan Mentor..


…………………………………….72

Gambar 3.9 Lembar


Konsultasi……………………………………………….72

Gambar 3.10 Draft


Leaflet……………………………………………………..73

Gambar 3.11 membuat


Leaflet……………………………………………….73

xi
Gambar 3.12 Mencetak Leaflet………………………………………………
74

Gambar 3.12 Hasil Cetakan Leaflet………………………………………….74

Gambar 3.14 Nota


Leaflet……………………………………………………..74

Gambar 3.15 Referensi Pembuatan Leaflet…………………………………


75

Gambar 3.15 Membuat Menggunakan Canva…………………………….75

Gambar 3.16 Konsultasi dengan mentor…………………………………..78

Gambar 3.17 Lembar Konsultasi……………………………………………78

Gambar 3.18 Koordinasi dengan Bidan……………………………………79

Gambar 3.19 Koordinasi dengan Kepala Desa……………………………79

Gambar 3.20 Lembar Koordinasi……………………………………………79

Gambar 3.21 Mendata Calon Kader………………………………………...80

Gambar 3.22 Data Kader Jiwa…………………………………..…………..80

Gambar 3.23 Screenshoot permintaan SK…………………………………81

Gambar 3.24 Koordinasi dengan Kepala Desa……………………………82

Gambar 3.25 Data Calon Kader Jiwa………………………………………82

Gambar 3.26 Materi Sosialisasi……………………………………………..85

Gambar 3.27 Memberikan Sosialisasi……………………………………...85

Gambar 3.28 Konsultasi Dengan Mentor………………………………….86

Gambar 3.29 Lembar Konsultasi…………………………………………...86

xii
Gambar 3.30 Membuat Undangan…………………………………………87

Gambar 3.31 Undangan…………………………………………………….87

Gambar 3.32 Tempat Sosialisasi…………………………………………..88

Gambar 3.33 Lembar Koordinasi…………………………………………..88

Gambar 3.34 Membuat Soal………………………………………………..88

Gambar 3.35 Hasil Pre Test………………………………………………89

Gambar 3.36 Materi


Sosialisasi……………………………………………....89

Gambar 3.37 Menyampaikan Sosialisasi……………………………………89

Gambar 3.38 Hasil Post


Test………………………………………………….90

Gambar 3.39 Membagikan Leaflet……………………………………………


91

Gambar 3.40 No HP
Kader…………………………………………………....94

Gambar 3.41 Screenshoot daftar


anggota…………………………………..95

Gambar 3.42 Screenshoot pembuatan


SRQ………………………………..96

Gambar 3.43 Panduan cara


pengisian……………………………………….96

Gambar 3.44 chat


grup………………………………………………………...97

Gambar 3.45 Daftar No HP Kader…………………………………………..98

xiii
Gambar 3.46 Chat Grup……………………………………………………...98

Gambar 3.47 Konsultasi dengan Mentor………………….……………….101

Gambar 3.48Lembar Konsultasi……………………………………………101

Gambar 4.9 Koordinasi………………………………………………………102

Gambar 3.50 Lembar Konsultasi……………………………………………102

Gambar 3.51 Melakukan Praktik Deteksi……………………………….....103

Gambar 3.53 Laporan Hasil…………………………………………………104

Gambar 3.54 Rekap Hasil


SRQ29…………………………………………..106

Gambar 3.55 Gambar pre-test dan post-tes………………………………106

Gambar 3.56 Membuat Laporan Hasil…………………………………….107

Gambar 3.57 Melaporkan Hasil Kegiatan………………………………...107

Gambar 3.58 Rekap Hasil Deteksi Dini…………………………………..108

xiv
xv
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 Gedung Puskesmas Traji


Puskesmas Traji merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung, yang merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Puskesmas Traji terletak di
Jalan Raya Bandunggede No.02 Traji Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung. Puskesmas Traji memiliki 7 wilayah desa binaan, yaitu
Traji, Bagusan, Mandisari, Dangkel, Watukumpul, Ringin Anom,
Tegalroso. Adapun wilayah kerja Puskesmas Traji sebagai berikut:

1
Gambar 1.2 Peta Wilayah Puskesmas Traji

1. Dasar Hukum Organisasi


Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang wajib disediakan
oleh pemerintah daerah kabupaten/kota paling sedikit satu buah pada
setiap kecamatan. Menurut Permenkes RI No. 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa prinsip penyelenggaraan
Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan.
Dasar pembentukan Puskesmas Traji adalah Peraturan Daerah
Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Temanggung Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung. Dalam peraturan tersebut
dijelaskan bahwa Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat

2
fungsional yang memberikan pelayanan secara profesional dan bersifat
otonom dalam penyelenggaraan tata kelola Puskesmas, serta
menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Berdasarkan keputusan Bupati Temanggung No. 445.4/103 Tahun
2017 tentang kategori puskesmas dan kriteria fasilitas pelayanan
kesehatan di Kabupaten Temanggung, disebutkan bahwa Puskesmas
Traji merupakan kategori Puskesmas Pedesaan, non rawat inap.

2. Tugas Fungsi Organisasi


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Puskesmas mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat

3
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya,
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter – pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;

4
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Susunan/struktur organisasi dan tata kerja di Puskesmas Traji dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 1.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Traji Tahun 2022

6
a. beberapa kegiatan, yaitu:
1) Pelayanan pemeriksaan umum
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP
4) Pelayanan tindakan/gawat darurat
5) Pelayanan gizi yang bersifat UKP
6) Pelayanan persalinan
7) Pelayanan kefarmasian
8) Pelayanan laboratorium
b. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
1) Puskesmas keliling
2) Praktik bidan desa
c. Penanggungjawab bangunan, prasarana dan peralatan di Puskesmas
d. Penanggung jawab mutu
Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai wakil manajemen serta bertanggung jawab untuk
menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen
mutu.

4. Visi Misi Organisasi


a. VISI PUSKESMAS TRAJI
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT WILAYAH PUSKESMAS TRAJI
YANG SEHAT MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
DAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
YANG MAKIN BAIK”
b. MISI PUSKESMAS TRAJI
1. Memelihara dan meningkatkan Kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
2. Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, bermutu,
terjangkau, dan merata

7
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
4. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian penyakit.
5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya Kesehatan.

5. Tujuan Organisasi
Dalam Permenkes Nomor 34 Tahun 2019, disebutkan bahwa
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.

6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi


Guna mewujudkan visi dan misi pembangunan Kesehatan secara berhasil
guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai masyarakat yang sehat
dan mandiri maka Puskesmas Traji harus menganut dan menjunjung
tingginilai-nilai yang disingkat SEHATI (Santun, Empati, Handal,
Akuntabel, Terampil, Integritas) yang mengandung arti :

S : Santun dan sopan dalam bertutur kata dan berperilaku

E : Empati, melayani dengan sepenuh hati

H : Handal, untuk memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga professional

A : Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan

T : Terampil, menjadi panutan dan tauladan bagi masyarakat dalam


berperilaku sehat

8
I : Integritas, Integritas dalam melaksanakan tugas

B. Tupoksi Jabatan Peserta


Jabatan terampil perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenangan untuk melaksanakan
kegiatan pelayanan keperawatan sesuai peraturan perundang-undangan.
Sesuai PERMENPAN No 35 Tahun 2019 uraian tugas jabatan fungsional
perawat kategori keterampilan sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan


keperawatan;

3. Melakukan edukasi tentang perilaku hidup bersih sehat dalam rangka


upaya promotive;

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada


pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif;

5. Memberikan oksigenasi sederhana;

6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat,


bencana, kritikal;

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas


resiko penularan infeksi;

8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


maternitas;

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


anak;

10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area


medical bedah;

9
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


jiwa;

13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic;

14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi


pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;

15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan


perawatan paliatif;

16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi


kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

17. Melakukan perawatan luka; dan

18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

Adapun tugas peserta sebagai perawat di Puskesmas Traji adalah sebagai


berikut:

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan


keperawatan;

3. Melakukan edukasi tentang perilaku hidup bersih sehat dalam rangka


upaya promotive;

4. Memberikan oksigenasi sederhana;

5. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat,


bencana, kritikal;

6. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


komunitas;

7. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;

10
8. Melaporkan data penderita ISPA, Diare dan ODGJ ke Dinkes
Temanggung setiap bulannya;

9. Melakukan perawatan luka; dan

10. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

C. Role Model

Gambar 1.4 Role Model Ibu Yuli Abdillah, AMK


Pada kesempatan ini saya memilih Perawat-Penanggung jawab BP
Umum Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung, Ibu Yuli Abdillah, AMK
sebagai figur panutan/role model bagi saya. Beliau lahir di Temanggung
pada tanggal 26 Juli 1974. Merupakan lulusan D3 Keperawatan Poltekes
Semarang Prodi Keperawatan Purwokerto, yang kemudian lulus pada
tahun 2002.

Saya memilih beliau sebagai role model/panutan karena beliau


memiliki semangat integritas yang luar biasa dalam bekerja, disiplin
kehadiran, bekerja keras dengan penuh tanggung jawab (akuntabel).
Kemudian loyal dalam menjalankan tugas, beliau sudah mendedikasikan
waktunya selama 28 tahun menjadi ASN sejak pengangkatan pertama
pada tahun 1996 sebagai fungsional perawat di Puskesmas Tlogomulyo

11
Kabupaten Temanggung hingga sekarang menjabat sebagai fungsional
perawat Puskesmas Traji.

Dalam mengatur manajemen jadwal perawat di Puskesmas beliau


selalu kompeten sehingga setiap urusan selalu terselesaikan dengan
baik. Sikapnya yang ramah kepada semua rekan kerja, juga cekatan dan
solutif setiap ada kendala mencerminkan sikap aparatur negara yang
berorientasi pelayanan. Dalam bekerja beliau senantiasa
mengedepankan nilai harmonis, bisa membangun lingkungan yang
kondusif dengan menghargai perbedaan pendapat ketika rapat serta mau
menerima usulan dan masukan dari rekan kerjanya (kolaboratif). Beliau
juga masih memiliki minat yang tinggi dalam mempelajari hal yang baru
demi terus beradaptasi dengan perubahan dengan mengikuti berbagai
pelatihan (adaptif).

12
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu

Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di UPTD


Puskesmas Traji sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK), serta sesuai dengan peran
dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun
rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan
identifikasi isu oleh peserta selama melaksanakan tugas sebagai perawat
di Puskesmas Traji, Kabupaten Temanggung.
Pada modul Pelatihan Lembaga Administrasi Negara disebutkan
bahwa isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting
atau dapat menjadi perhatian orang banyak sehingga menjadi bahan yang
layak untuk didiskusikan. Isu atau masalah ditemukan dari adanya gap
atau kesenjangan antara kondisi yang terjadi di Puskesmas Traji dengan
kondisi yang diharapkan. Selain melakukan identifikasi isu, peserta juga
mendeskripsikan isu serta didukung dengan data dan informasi yang jelas
dari masing-masing isu yang ditemukan. Adapun sumber isu yang
diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Beberapa isu
yang ditemukan oleh peserta selama melaksanakan tugas adalah sebagai
berikut:

Isu 1 : Belum optimalnya deteksi dini penemuan ODGJ


di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung.
a. Deskripsi : Karena biasanya masyarakat kurang sadar akan

13
isu pentingnya Kesehatan jiwa yang ditandai dengan
adanya pasien gangguan jiwa yang belum
melakukan pengobatan, dan ada pasien yang tidak
melakukan pengobatan secara teratur ke
Puskesmas sehingga terjadi kekambuhan serta
ditemukannya perilaku pasien yang mengancam
keamanan dan kenyamanan masyarakat. Maka dari
itu saya akan melakukan kolaborasi dengan kader
untuk mendeteksi secara dini ODGJ agar dapat
pengobatan yang memadai. Sasaran yang akan
dilakukan deteksi dini penemuan ODGJ adalah usia
produktif.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Agustus 2022
saat ini ditemukan ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung berjumlah 37 ODGJ dan target
penemuan ODGJ Puskesmas Traji pada tahun 2022
berjumlah 51 ODGJ. Dari 37 ODGJ yang ditemukan
banyak dari mereka yang tidak melakukan
pengobatan dengan rutin. Salah satu ODGJ yang
tidak kontrol dengan rutin adalah ODGJ yang
rumahnya di desa Ringin Anom. Menurut laporan
Kepala desa dan warga, pada bulan Agustus 2022
ia sempat membakar rumahnya sendiri. Maka dari
itu saya memilih desa Ringin Anom sebagai desa
yang akan dibentuknya sebagai Desa Siaga Sehat
Jiwa. Desa Ringin Anom terdiri dari 4 dusun yaitu
dusun Karanganyar, dusun Ngesrep, dusun
Ngodolendo dan dusun Ngodoringin. Jumlah
keseluruhan Desa Ringin Anom 2.135 jiwa,
sedangkan jumlah usia produktifnya 1.407 jiwa.

14
c. Data :
dukung

Laporan dari Keluarga penderita ODGJ yang belum


pernah berobat di Puskesmas Traji Kab.
Temanggung dan juga laporan perawat pemegang
program jiwa di Puskesmas Bansari Kab.
Temanggung.

Register penyakit jiwa Puskesmas Traji Tahun 2022.

15
Kondisi Rumah Kondisi rumah saat dibakar
Sebelum dibakar

Kondisi rumah setelah Kondisi setelah dibersihkan


dipadamkan
d. Sumber Isu : Individu dan Unit kerja
e. Kondisi : Dilakukannya pelatihan kader Kesehatan jiwa untuk
yang memberdayakan masyarakat, meningkatkan
diharapkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya Kesehatan jiwa. Adapun yang
diharapkan dengan pembentukan kader jiwa,
adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan
kader jiwa dalam deteksi setelah beberapa kali
pendampingan, dan bisa melakukan deteksi ODGJ

16
dengan instrument yang diberikan.
Isu 2 : Belum adanya pelaporan kasus penyakit di klinik
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung
a. Deskripsi : Isu ini diangkat karena di Klinik, Bidan Swasta, dan
Isu Dokter Praktik di wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung belum pernah melaporkan kasus
penyakit yang ada.
b. Kondisi : Belum adanya pelaporan penyakit yang mencakup
saat ini gambaran wilayah kerja Puskesmas Traji. Hal
tersebut terjadi karena kurangnya kerjasama dengan
bidan desa selaku pembina wilayah desa dalam
pelporan kasus penyakit, juga masih terkendala
jejaring dengan praktik bidan swasta, klinik dan
dokter keluarga yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Traji.
c. Data :
dukung

Format pelaporan jejaring belum diisi


d. Sumber Isu : Individu
e. Kondisi : Dapat bekerjasama dengan bidan desa, praktik
yang bidan swasta, klinik dan dokter keluarga untuk dapat
diharapkan mengumpulkan data penyakit.
Isu 3 : Kurangnya cakupan penemuan penyakit
pneumonia pada balita di Puskesmas Traji Kab.
Temanggung
a. Deskripsi : Cakupan penemuan penyakit pneumonia pada balita

17
isu di Puskesmas Traji masih dibawah standar yang
seharusnya ditetapkan.
b. Kondisi : Dari bulan januari sampai bulan Agustus 2022
saat ini penemuan pneumonia di wilayah Puskesmas Traji
baru ditemukan sebanyak 3 balita sedangkan
cakupan pneumonia balita di wilayah Puskesmas
Traji tahun 2022 adalah 71 balita. Hal tersebut
dikarenakan tidak ada pelaporan dari praktik bidan
swasta, klinik dan dokter keluarga yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Traji.
c. Data :
dukung

Pelaporan kasus pneumonia pada balita hanya


bersumber pada simpus dan dimasukan ke Monev
capaian.
d. Sumber Isu : Individu dan Unit kerja
e. Kondisi : Dapat bekerjasama dengan bidan desa, praktik
yang bidan swasta, klinik dan dokter keluarga untuk dapat
diharapkan mengumpulkan data penyakit pneumonia agar dapat
memenuhi cakupan.
Isu 4 : Kurangnya cakupan penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan standar di wilayah
Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
a. Deskripsi : Pada isu ini cakupan penderita Hipertensi yang
isu ditemukan lebih banyak daripada yang
mendapatkan pelayanan standar di wilayah

18
Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2022
saat ini jumlah penderita hipertensi yang ditemukan ada
3.227 orang. Sedangkan penderita hipertensi yang
rutin berobat sejumlah 721 orang. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya hipertensi dan biasanya pasien
hipertensi enggan atau bahkan tidak mau untuk
berobat di puskesmas dengan alasan takut karena
pasti tensinya tinggi.
c. Data :
dukung

Data cakupan penderita Hipertensi yang


mendapatkan pelayanan standar di wilayah
Puskesmas Traji Kab. Temanggung diambil dari
Monev capaian Puskesmas Traji.
d. Kondisi : Bidan desa mau memberi motivasi kepada penderita
yang hipertensi yang enggan berobat ke Puskesmas
diharapkan supaya cakupan penderita hipertensi terpenuhi dan
juga agar penderita mendapatkan pelayanan sesuai
standar.
e. Sumber isu : Individu dan Unit kerja
Isu 5 : Kurangnya cakupan usia produktif yang
mendapatkan skrining di wilayah Puskesmas
Traji Kab. Temanggung.
a. Deskripsi : Cakupan usia produktif yang mendapatkan skrining

19
isu di wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung
masih dibawah rata-rata yang ditentukan oleh dinas.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2022
saat ini cakupan remaja/usia produktif di Puskesmas Traji
yang mendapatkan skrining berjumlah 4.869 remaja.
Seharusnya target cakupan remaja/usia produktif di
Puskesmas Traji sampai bulan Juli berjumlah 7.358.
Hal tersebut terjadi karena setiap diadakannya
Posbindu (Pos Binaan Terpadu) kebanyakan dari
mereka tidak hadir karena sedang sekolah/kerja.
c. Data :
dukung

Data cakupan usia produktif yang mendapatkan


skrining di wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung diambil dari Monev capaian
Puskesmas Traji.
d. Kondisi : Bekerja sama dengan bidan desa dan kader
yang setempat untuk melakukan screening pada usia
diharapkan produktif yang tidak datang ke POSBINDU agar
cakupan remaja/usia produktif dapat tercapai.
e. Sumber isu : Individu dan Unit kerja

B. Analisis Isu

20
Isu ditetapkan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis tersebut bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu. Setelah dilakukan analisis kualitas isu dan diperoleh lebih dari
satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan penilaian kualitas isu
menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan-gagasan kreatif yang akan tuangkan dalam bentuk kegiatan.

1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, Kelayakan)
Isu tersebut di atas dianalisis dengan menggunakan adalah APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak).
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penentuan skor 1-5 untuk kriteria APKL adalah:
Aktual
Skor 5 : Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap serta
sedang hangat dibicarakan
Skor 4 : Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan
Skor 3 : Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan
Skor 2 : Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
Skor 1 : Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat
Problematik

21
Skor 5 : Sangat mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata
Skor 4 : Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar
Skor 3 : Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu dekat
Skor 2 : Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu
Skor 1 : Tidak mendesak dan tidak diperlukan

Kekhalayakan
Skor 5 : Sangat kekhalayakan dengan menyangkut semua masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 4 : Kekhalayakan dengan menyangkut sebagian besar
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 3 : Cukup kekhalayakan dengan menyangkut sebagian kecil
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 2 : Kurang kekhalayakan dengan menyangkut di bidang PTM
Puskesmas Traji
Skor 1 : Tidak kekhalayakan dengan hanya menyangkut individu
penulis

Kelayakan
Skor 5 : Sangat logis, pantas, realistis, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 4 : Logis, pantas, realistis, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 3 : Logis, pantas, realistis, tetapi kurang dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 2 : Tidak logis, tidak pantas, tidak realistis, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 1 : Tidak logis, tidak pantas, tidak realistis, dan tidak berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab

22
Tabel 2.1 Analisis Isu APKL

Kriteria (skor)
No Isu A P K L Jumlah Peringkat
1. Belum optimalnya 5 5 4 5 19 I
deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah
Puskesmas Traji
Kabupaten
Temanggung.

2. Belum adanya pelaporan 5 4 3 3 15 IV


kasus penyakit di klinik
wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.

3. Kurangnya cakupan 5 3 3 3 14 V
penemuan penyakit
pneumonia pada balita
di Puskesmas Traji Kab.
Temanggung.

4. Kurangnya cakupan 5 4 4 4 17 II
penderita Hipertensi
yang mendapatkan
pelayanan standar di
wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.

5. Kurangnya cakupan usia 5 4 3 4 16 III


produktif yang
mendapatkan skrining di
wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.

Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL pada tabel di atas, diperoleh
tiga isu dengan skor tertinggi yaitu:
1) Belum optimalnya deteksi dini penemuan ODGJ di wilayah Puskesmas
Traji Kabupaten Temanggung.

2) Kurangnya cakupan penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan


standar di wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.

23
3) Kurangnya cakupan usia produktif yang mendapatkan skrining di
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.

2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness,


dan Growth)

Berdasarkan analisis APKL, diperoleh 3 isu yang memenuhi syarat,


sehingga perlu dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis USG.
Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk menentukan
prioritas isu melalui tingkat Urgency (kegawatan), Seriousness
(keseriusan), dan Growth (tingkat pertumbuhan suatu isu). Urgency
berarti seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti. Seriousness berarti seberapa serius suatu isu harus
dibahas, dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth berarti
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
segera ditangani. Adapun penentuan skor analisis USG menggunakan
indikator penilaian sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator penilaian USG

Kriteria
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak Berkembang
Kurang begitu Kurang begitu
2 Kurang begitu berkembang
masalah serius
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
Sangat
5 Sangat serius Sangat Berkembang
Mendesak

Hasil analisis isu dengan metode USG ditampilkan dalam tabel 2.5
berikut:
Tabel 2.3 Analisisi Isu USG

No Isu U S G Jumlah Peringkat

1. Belum optimalnya deteksi 5 4 5 14 I


dini penemuan ODGJ di

24
No Isu U S G Jumlah Peringkat

wilayah Puskesmas Traji


Kabupaten Temanggung.
2. Kurangnya cakupan 5 4 4 13 II
penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan
standar di wilayah
Puskesmas Traji Kab.
Temanggung.
3. Kurangnya cakupan usia 5 4 3 12 III
produktif yang
mendapatkan skrining di
wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung.

C. Analisis Penyebab Isu


Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung. Akar
penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal
meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku),
method (metode), dan milieu (lingkungan) yang dimantapkan melalui
brainstorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut:

25
Man Material
Belum tersedianya
Belum terbentuknya media edukasi
kader jiwa di wilayah (leaflet)
Puskesmas Traji

Belum
dikenalkannya
Belum
SDM Terbatas instrument optimalnya
penemuan kasus deteksi dini
ODGJ penemuan
Kurangnya
ODGJ di wilayah
Sistem penemuan kasus Puskesmas Traji
dukungan dari
ODGJ masih terfokus di
ruang pemeriksaan masyarakat pada Kabupaten
puskesmas \ penderita ODGJ Temanggung

Penyuluhan dan Kurangnya


konsultasi yang pengetahuan
didapat kurang efektif masyarkat mengenai
masalah ODGJ

Method Milieu

Gambar 2.1 Diagram Fishbone


Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan
menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang
perlu diselesaikan, yaitu :

1. Faktor manusia (Man ) : Belum terbentuknya kader Jiwa di


wilayah Puskesmas Traji
2. Faktor lingkungan (Milleu): Kurangnya pengetahuan masyarkat
mengenai masalah ODGJ
3. Faktor material (Materials):
a. Belum tersedianya media edukasi (leaflet).
b. Belum dikenalkannya instrument penemuan kasus ODGJ
4. Faktor metode (Methods) :
a. Penyuluhan dan konsultasi yang didapat kurang efektif

26
b. System penemuan masalah ODGJ masih terfokus di ruang
pemeriksaan Puskesmas

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Belum optimalnya
deteksi dini penemuan ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung” tidak segera diselesaikan, maka kemugkinan dampak yang
dapat terjadi adalah:
1) Meningkatnya kasus ODGJ yang tidak terdiagnosis dan tidak
mendapatkan pengobatan adekuat sehingga dapat menurunkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Traji
Kabupaten Temanggung
2) Menurunnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan
publik di bidang kesehatan
3) Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada Aparatur
Sipil Negara

E. Gagasan Pemecah Isu


Setelah melakukan identifikasi dan deskripsi isu, menganalisis isu
dan penyebab isu serta menguraikan dampak bila isu tidak diselesaikan,
maka diperoleh gagasan pemecah isu yaitu Optimalisasi deteksi dini
penemuan masalah ODGJ dengan “Pembentukan Kader Desa Siaga
Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin Anom wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung. Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan dari
gagasan pemecah isu yang akan peserta laksanakan:

Tabel 2.4 Gagasan pemecah isu


No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan
1. Membuat media a. Mencari referensi
informasi dan edukasi pembuatan leaflet
berupa Leaflet, untuk b. Merancang design leaflet
menyelesaikan c. Melakukan editing dan

27
No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan

penyebab Belum finishing leaflet


tersedianya media d. Melakukan konsultasi
edukasi (leaflet). kepada atasan terkait
(Materials) rancangan leaflet
e. Mencetak leaflet
Sumber kegiatan :
inovasi

2. Membentuk Kader Desa a. Melakukan konsultasi


Siaga Sehat Jiwa dengan atasan terkait
(DSSJ) di wilayah Ringin pembentukan desa siaga
Anom, untuk sehat jiwa (DSSJ)
menyelesaikan b. Melakukan koordinasi
penyebab Belum dengan bidan desa yang
terbentuknya kader Jiwa wilayah desanya akan
di wilayah Puskesmas dipilih menjadi desa siaga
Traji, untuk sehat jiwa
menyelesaikan c. Koordinasi dengan Kepala
penyebab Belum Desa yang wilayah desanya
terbentuknya kader Jiwa dipilih menjadi desa siaga
di wilayah Puskesmas sehat jiwa
Traji. (Man) d. Mendata calon kader jiwa
desa Ringin Anom
Sumber kegiatan :
inovasi

3. Sosialisasi pengenalan a. Melakukan konsultasi dan


instrument penemuan meminta persetujuan
kasus ODGJ kepada atasan terkait rencana
kader yang sudah dipilih kegiatan
menjadi kader jiwa, b. Membuat undangan serta
untuk menyelesaikan jadwal sosialisasi untuk
penyebab belum perangkat desa dan kader
dikenalkannya yang akan ditunjuk
instrument penemuan sebagai kader Jiwa
kasus ODGJ kepada c. Menyiapkan alat dan bahan
kader (Materials) dan serta tempat yang akan
Kurangnya pengetahuan digunakan untuk sosialisasi
masyarkat mengenai d. Melakukan Pretest
masalah ODGJ (Milleu) e. Memberikan sosialisasi
pengenalan instrument
Sumber Kegiatan : Tusi penemuan kasus ODGJ
jabatan kepada kader jiwa
f. Melakukan post test
g. Membagikan leaflet kepada
sasaran sosialisasi

4. Membuat media komunikasi a. Inventarisasi nomor


berupa WhatsApp Group kader handphone kader jiwa

28
No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan
Jiwa , untuk menyelesaikan b. Mengundang semua kader
penyebab Penyuluhan dan yang terlibat ke dalam
konsultasi yang didapat kurang WhatsApp Group
efektif. (methode) c. Menggunakan WhatsApp
Sumber kegiatan : inovasi Group sebagai media
sosialisasi dan diskusi

5. Melakukan praktik deteksi dini a. Melakukan konsultasi


penemuan ODGJ dimasyarakat dengan atasan
bersama kader jiwa, untuk b. Menentukan jadwal
menyelesaikan penyebab c. Melakukan praktik deteksi
System penemuan masalah dini penemuan ODGJ
ODGJ masih terfokus di ruang bersama kader
pemeriksaan Puskesmas
(methode)
Sumber kegiatan : tusi jabatan
6. Melakukan evaluasi a. Menganalisis hasil pretest,
pelaksanaan kegiatan, untuk post test dan SRQ di
menyelesaikan penyebab google form
System penemuan masalah b. Membuat laporan hasil
ODGJ masih terfokus di ruang evaluasi
pemeriksaan Puskesmas c. Melaporkan hasil kegiatan
(methode) kepada atasan
Sumber kegiatan : tusi jabatan

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Unit Kerja : Puskesmas Traji – Dinas Kesehatan


Tupoksi yang sesuai : Melaksanakan pemberdayaan kelompok
dengan RA masyarakat dalam rangka deteksi dini penyakit
dan masalah kesehatan
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung.
2. Kurangnya cakupan penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan standar di wilayah
Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
3. Kurangnya cakupan usia produktif yang

29
mendapatkan skrining di wilayah Puskesmas
Traji Kab. Temanggung.
4. Belum adanya pelaporan kasus penyakit di
klinik wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung.
5. Kurangnya cakupan penemuan penyakit
pneumonia pada balita di Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.

Isu yang diangkat : Belum optimalnya deteksi dini penemuan ODGJ


di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung.

Penyebab isu : 1. Faktor manusia (Man ) : Belum


terbentuknya kader Jiwa di wilayah
Puskesmas Traji
2. Faktor lingkungan (Milleu):
Kurangnya pengetahuan masyarkat
mengenai masalah ODGJ
3. Faktor material (Materials):
a. Belum tersedianya media edukasi
(leaflet).
b. Belum dikenalkannya instrument
penemuan kasus ODGJ
4. Faktor metode (Methods) :
a. Penyuluhan dan konsultasi yang didapat
kurang efektif
b. System penemuan masalah ODGJ masih
terfokus di ruang pemeriksaan Puskesmas

Judul : Optimalisasi deteksi dini penemuan masalah


ODGJ dengan “Pembentukan Kader Desa Siaga

30
: Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin Anom
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
Gagasan pemecahan : 1. Membuat media informasi dan edukasi
isu berupa Leaflet
2. Membentuk Kader Desa Siaga Sehat
Jiwa (DSSJ) di wilayah Ringin Anom
3. Sosialisasi pengenalan instrument
penemuan kasus ODGJ kepada kader
yang sudah dipilih menjadi kader jiwa
4. Membuat media komunikasi berupa
WhatsApp Group kader Jiwa
5. Melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat
bersama kader jiwa
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan

31
Tabel 2.5 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat media Tersedianya media Keterkaitan Tersedianya media Tersedianya media
informasi dan informasi dan kegiatan informasi dan edukasi informasi dan edukasi
edukasi berupa edukasi berupa 1. Manajemen berupa leaflet berupa leaflet
Leaflet, untuk leaflet ASN: berkonstribusi pada visi : memperkuat nilai:
menyelesaikan Pembuatan 1. Visi Kab. Temanggung 1. Nilai Kab.
penyebab Belum Leaflet : “Terwujudnya Temanggung:
tersedianya media merupakan masyarakat Handarbeni
edukasi (leaflet). keterkaitan Temanggung (melakukan tugas
(Materials) managemen yangtentrem, marem, secara totalitas)
Sumber kegiatan : inovasi profesional, gandem” dan Excellence
serta memenuhi 2. Visi Puskesmas Traji: (mengelola setiap
kode etik ASN “Mendorong pelaksanaan
yaitu kemandirian tugas menjadi
memberikan masyarakat untuk lebih bermanfaat
informasi secara hidup sehat” terhadap
benar dan tidak organisasi dan
menyesatkan masyarakat)
kepada pihak 2. Nilai Puskesmas
lain. Traji Empati

2. Smart ASN:
Dalam
pembuatan

32
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Leaflet saya
memanfaatkan
teknologi literasi
digital seperti
website untuk
mencari
referensi dari
berbagai laman
website dan
jurnal online
terpercaya agar
tidak
terpengaruh
dengan
informasi hoaks
(digital ethics).
Kemudian dalam
proses
pembuatannya
memanfaatkan
media digital
berupa aplikasi
microsoft
publisher
(digital skill).

33
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Dan bertujuan
agar kader dapat
membaca /
memahami dan
juga sebagai
pengingat
(Digital Culture)

a. Mencari referensi Terkumpulnya (AKUNTABEL)


pembuatan leaflet referensi Saya dalam
menyiapkan materi
dengan cermat.

(KOLABORATIF)
Tujuan saya dalam
menyiapkan materi
adalah untuk sinergi
hasil yang lebih baik
lagi dalam segi
pelayanan ODGJ.

b. Merancang design Terciptanya design (KOLABORATIF)


leaflet leaflet Saya bekerja sama
dengan pihak yang
terkait terutama

34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
penyuluh kesehatan
agar diperoleh desain
yang menarik.

(KOMPETEN)
Dan sukses sesuai
dengan harapan

c. Melakukan editing Design leaflet dan (ADAPTIF)


dan finishing leaflet menjadi lebih baik Saya dalam mengedit
dan finishing
membutuhkan
kreatifitas dan
inovasi.
(KOMPETEN)
Saya melakukan
editing dan finishing
media informasi
dengan baik agar
media informasi
berhasil dibuat.

d. Melakukan Atasan telah setuju (BERORIENTASI


konsultasi dengan design PELAYANAN)
kepada leaflet tersebut Saya

35
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
atasan terkait mengkonsultasikan
rancangan rancangan tersebut
leaflet kepada atasan
dengan ramah dan
dan melakukan
perbaikan tiada
henti.

(HARMONIS)
Saya menghargai
pendapat, ide atau
gagasan dari atasan
tanpa melihat latar
belakang, agama,
ras, kepercayaan,
dll.

e. Membuat Terciptanya leaflet (BERORIENTASI


leaflet PELAYANAN)
Saya dalam membuat
leaflet disini bertujuan
untuk melakukan
perbaikan tiada
henti.

36
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
f. Mencetak Tersediannya (KOLABORATIF)
leaflet leaflet Saya dalam mencetak
atau memperbanyak
leaflet dan stiker
bekerjasama dengan
pegawai fotocopy
yang ada di sekitar
Puskesmas Traji.

2. Membentuk Kader Desa Terbentuknya Keterkaitan kegiatan Terbentuknya Kader Terbentuknya Kader
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di Kader Desa Siaga dengan Desa Siaga Sehat Jiwa Desa Siaga Sehat Jiwa
desa Ringin Anom Sehat Jiwa (DSSJ) 1. Manajemen ASN : (DSSJ) di desa Ringin (DSSJ) di desa Ringin
untuk di desa Ringin Pembentukan Anom berkontribusi Anom, memperkuat
menyelesaikan Anom Kader Desa Siaga terhadap visi nilai :
penyebab Belum Sehat Jiwa (DSSJ) 1. Visi Kab. 1. Nilai Kab.
terbentuknya kader di desa Ringin Temanggung :“T Temanggung :
Jiwa di wilayah Anom bertujuan erwujudnya Berdayaguna
Puskesmas Traji. untuk menunjukan masyarakat dan Excellence
(Man) sikap Temanggung Nilai Puskesmas Traji :
professional, yangtentrem, Integritas dalam
Sumber disiplin, teliti dan marem, melaksanakan tugas
kegiatan:inovasi tanggung jawab gandem” dan pembentukan kader
dalam misi desa siaga sehat jiwa
menentukan kader “Mewujudkan dan akuntabel dapat
jiwa, guna untuk tata kelola yang dipercayakan

37
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
mempermudah baik dan
dalam pelayanan
menjalankan public yang
tugas. berkualitas”
2. SMART ASN :
Dalam 2. Visi Puskesmas
pembentukan Traji :
Kader Desa Siaga “mendorong
Sehat Jiwa (DSSJ) kemandirian
di desa Ringin masyarakat
Anom saya untuk hidup
meminta daftar sehat”
nama-nama kader
kepada Kepala
Desa dengan
memperhatikan
etika (digital
ethics).

a. Melakukan Terlaksananya (HARMONI)


konsultasi konsultasi dengan Saya berkonsultasi
dengan atasan dan adanya dengan atasan agar
atasan terkait saran dan menciptakan
pembentukan masukan hubungan yang
desa siaga kondusif dengan

38
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
sehat jiwa atasan serta
(DSSJ) menyelaraskan
terkait dengan data
yang ada.

(KOLABORATIF)
Berkonsultasi dengan
atasan
menggambarkan
adanya kesediaan
bekerjasama antara
atasan dan pegawai.

b. Melakukan Terlaksananya Kerjasama


koordinasi koordinasi dengan (KOLABORATIF)
dengan bidan bidan desa dan Saya berkoordinasi
desa yang masukan serta dengan bidan desa
wilayah saran dari bidan yang wilayahnya akan
desanya akan desa dibentuk DSSJ.
dipilih menjadi
desa siaga (KOMPETEN)
sehat jiwa Hal ini dilakukan
untuk menciptakan
pelayanan yang
berkualitas.

39
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7

c. Koordinasi Terlaksananya Kerjasama


dengan koordinasi dengan (KOLABORATIF)
Kepala Desa kepala desa Saya berkoordinasi
yang wilayah dengan bidan desa
desanya yang wilayahnya akan
dipilih menjadi dibentuk DSSJ.
desa siaga
sehat jiwa (KOMPETEN)
Hal ini dilakukan
untuk menciptakan
pelayanan yang
berkualitas.

d. Mendata Adanya data calon (KOMPETEN)


calon kader kader jiwa Saya dalam mendata
jiwa desa calon kader jiwa
Ringin Anom berusaha
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik dengan cara
memilih kader yang
benar-benar dinilai
mampu dan mau
melaksanakan tugas

40
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
dengan baik.

3. Sosialisasi Terlaksanakannya Keterkaitan kegiatan Terelaksanakannya Terelaksanakannya


pengenalan sosialisasi dengan sosialisasi pengenalan sosialisasi pengenalan
instrument deteksi 1.Manajemen ASN: instrument penemuan
instrument penemuan
dini penemuan Pada saat kasus ODGJ dengan kasus ODGJ dengan
kasus ODGJ melakukan kader berkontribusi
kader memperkuat nilai:
kepada kader yang sosialisasi saya terhadap visi : 1. Nilai Kab.
sudah dipilih dengan menjunjung 1. Visi Kab. Temanggung :H
menjadi kader jiwa, tinggi kode etik Temanggung : andarbeni
untuk dan perilaku ASN. “Terwujudnya (Melaksanakan
menyelesaikan Sosialisasi masyarakat tugas secara
penyebab diharapkan dapat Temanggung totalitas),
Kurangnya meningkatkan mutu yangtentrem, Excellence
pengetahuan pelayanan kepada marem, (mengelola
keluarga mengenai masyarakat. gandem” dan setiap
masalah ODGJ. misi pelaksanaan
(Milleu) dan untuk 2.SMART ASN: “Mewujudkan tugas menjadi
menyelesaikan Dalam melakukan sumber daya lebih
penyebab belum penyusunan materi manusia yang bermanfaat
dikenalkannya sosialisasi saya berkualitas, terhadap
instrument memeanfaatkan berkarakter, dan masyarakat
penemuan kasus literasi digital yaitu berdaya” dan organisasi)
ODGJ kepada canva (Digital skill) Nilai Puskesmas Traji :
dan pelaksanaan 2. Visi Puskesmas Handal

41
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7

kader (Materials) kegiatan sosialisasi Traji


dengan “Memelihara
Sumber kegiatan memperhatikan etika dan
: Tusi jabatan berperilaku, seperti meningkatkan
ramah, sopan, kesehatan
santun, dan tidak individu,
menyinggunga dan keluarga dan
tidak menyesatkan masyarakat
(digital ethic) beserta
lingkungannya”

a. Melakukan Tersedianya (HARMONIS)


konsultasi catatan Saya berkonsultasi
dan persetujuan dan dengan atasan agar
meminta masukan dari menciptakan
persetujuan atasan untuk hubungan yang
atasan melaksanakan kondusif dengan
terkait kegiatan atasan serta
rencana menyelaraskan
kegiatan kebijakan yang ada

(KOLABORATIF)
Berkonsultasi dengan
atasan
menggambarkan

42
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
adanya kesediaan
bekerjasama antara
atasan dan pegawai
b. Membuat Terciptanya (ADAPTIF)
undangan undangan dan Saya aktif pada saat
serta jadwal jadwal sosialisasi membuat undangan
sosialisasi untuk perangkat dan jadwal.
untuk desa dan kader
perangkat (LOYAL)
desa dan Saya memberikan
kader yang informasi jadwal
akan ditunjuk kepada kader dan
sebagai kader berkomitmen untuk
Jiwa melaksanakan jadwal
yang sudah
ditetapkan dengan
depat waktu.

c. Menyiapkan Adanya alat dan (LOYAL)


alat dan bahan serta tempat Saya dalam
bahan serta untuk menyiapkan alat dan
tempat yang bersosialisasi bahan serta tempat
akan dengan dedikasi
digunakan tinggi agar diperoleh
untuk hasil yang maksimal.

43
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
sosialisasi (BERORIENTASI
PELAYANAN)
Saya juga membuat
kuesioner pretest dan
post test sebagai
bahan saya
sosialisasi yang
bertujuan untuk
mengetahui kualitas
peserta sosialisasi.

d. Melakukan Mengetahui tingkat (ADAPTIF)


Pre-test pengetahuan Pre-test dapat
sebelum dilakukan menjadi tolok ukur
penyuluhan dan membuat sebuah
pengetahuan untuk
menciptakan inovasi
dalam
pengembangan
pengetahuan.
e. Memberikan Sosialisasi berjalan (AKUNTABEL)
sosialisasi dengan baik Saya pada saat
pengenalan melakukan sosialisasi
instrument dan bimbingan
penemuan dengan bertanggung

44
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kasus ODGJ jawab, cermat dan
kepada kader berintegritas.
jiwa
(KOMPETEN)
Saya juga
memberikan
sosialisasi dengan
semaksimal mungkin
dan membantu
orang lain belajar.

f. Melakukan Memahami tingkat (KOMPETEN)


post-test pemahaman materi Saya melakukan post
yang telah test ini dengan tujuan
diberikan mengukur
keberhasilan kegiatan
dan membuat inovasi
(ADAPTIF) baru
untuk pengembangan
pengetahuan.

g. Membagikan Terdistribusikannya (HARMONIS)


leaflet kepada leaflet kepada Saya dalam
sasaran sasaran sosialisasi membagikan leaflet
sosialisasi sebagai wujud

45
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kepedulian pada
penderita ODGJ.

4. Membuat media Tersedianya Keterkaitan Tersedianya WhatsApp Tersedianya WhatsApp


komunikasi berupa WhatsApp Group kegiatan dengan Group sebagai tempat Group sebagai tempat
WhatsApp Group kader sebagai tempat 1. Manajemen diskusi interaktif dandiskusi interaktif dan
Jiwa , untuk menyelesaikan diskusi interaktif ASN media sosialisasi kepada
media sosialisasi
penyebab Penyuluhan dan dan media Dalam pembuatan kader berkontribusi
kepada kader
konsultasi yang didapat sosialisasi kepada media komunikasi terhadap visi : memperkuat tata nilai:
kurang efektif. (methode) kader berupa WhatsApp 1. Visi Kab. 1. Nilai Kab.
Sumber kegiatan : Group dilakukan Temanggung Temanggung :
inovasi dengan cermat “Terwujudnya Transparansi
dan disiplin, masyarakat (kegiatan yang
kemudian dalam Temanggung dilaksanakan
pemanfaatan media yang tentrem, dengan
tersebut harus marem, melibatkan
bertanggungjawab gandem” banyak pihak)
dan dan Excellence
menyampaikan 2. Puskesmas Traji (mengelola
informasi secara “Memelihara setiap
benar dan tidak dan pelaksanaan
menyesatkan, meningkatkan tugas menjadi
sebagai bagian dari kesehatan lebih
kode etik dan individu, bermanfaat)
perilaku ASN. keluarga dan

46
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat Nilai Puskesmas
2.Smart ASN: beserta Traji :Empati
Adanya media lingkungannya”
komunikasi berupa dan mendukung
WhatsApp Group visi ke-3
berorientasi untuk Puskesmas Traji
efektifitas dan efisien “Mendorong
dalam penyampaian kemandirian
informasi kepada masyarakat
masyarakat dengan untuk hidup
memanfaatkan media sehat”
literasi digital yaitu
aplikasi WhatsApp
(digital skill).
Kemudian dalam
pemanfaatannya
harus memperhatikan
etika dan etiket dalam
bermedia sosial
(digital ethics).

a. Inventarisasi Tersedianya daftar (ADAPTIF)


nomor nomor handphone Secara aktif berusaha
handphone kader jiwa mengumpulkan
kader jiwa nomor handphone

47
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kader jiwa

(KOLABORATIF)
Bekerjasama
dengan rekan kerja
untuk
mengumpulkan
nomor handphone
kader jiwa
b. Mengundang Terbentuknya (HARMONIS)
semua kader WhatsApp Group Mengundang semua
yang terlibat kader kontak kader ke
ke dalam dalam WhatsApp
WhatsApp Group dengan tanpa
Group membedakan latar
belakangnya

(KOMPETEN)
Saya mengundang
semua kader ke
dalam grup dengan
cermat dan teliti
sehingga WhatsApp
Group berhasil dibuat
dan semua kader

48
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
yang terlibat bisa
masuk dalam grup
tersebut

c. Menggunakan Adanya WhatsApp (BERORIENTASI


WhatsApp Group yang PELAYANAN)
Group digunakan untuk Berinteraksi dengan
sebagai diskusi dan kader melalui
media penyebaran WhatsApp Group
sosialisasi informasi tentang dilakukan
dan diskusi masalah ODGJ berdasarkan nilai
responsif yaitu
memberikan layanan
kepada kader dengan
tanggap, cepat, tepat,
akurat, dan ramah.

(AKUNTABEL)
Memberikan informasi
di WhatsApp Group
dengan menerapkan
nilai konsistensi,
agar komunikasi di
dalam grup terus
berlanjut

49
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7

(LOYAL)
Menjaga nama baik
instansi Puskesmas
Traji dengan menjaga
etika dan etiket ketika
menggunakan media
WhatsApp Group
tersebut.

5. Melakukan praktik deteksi Tersedianya Keterkaitan Tersedianya laporan Tersedianya laporan


dini penemuan ODGJ laporan kegiatan dengan penjaringan deteksi dinipenjaringan deteksi dini
dimasyarakat bersama penjaringan deteksi 1. Manajemen penemuan ODGJpenemuan ODGJ
kader jiwa, untuk dini penemuan ASN: berkontribusi terhadapdengan kader
menyelesaikan penyebab ODGJ Pelaksanaannya visi : memperkuat nilai:
System penemuan dilakukan dengan 1. Visi Kab. 1. Nilai Kab.
masalah ODGJ masih sikap yang sopan, Temanggung Temanggung :H
terfokus di ruang cermat dan “Terwujudnya andarbeni
pemeriksaan Puskesmas bertanggungjawab, masyarakat (Melaksanakan
(methode) sebagai bagian dari Temanggung tugas secara
Sumber kegiatan : Tusi kode etik dan yang tentrem, totalitas),
jabatan perilaku ASN marem, Excellence
gandem” (mengelola
2. Smart ASN: setiap
Dalam pelaksanaan 2. Puskesmas Traji pelaksanaan

50
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
praktik deteksi dini “Memelihara tugas menjadi
penemuan ODGJ dan lebih
saya berkolaborasi meningkatkan bermanfaat
dengan kader agar kesehatan terhadap
kegiatan berjalan individu, masyarakat
optimal. keluarga dan dan organisasi)
masyarakat 2. Nilai Puskesmas
beserta Traji : Handal
lingkungannya”
dan mendukung
visi ke-3
Puskesmas Traji
“Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat”

a. Melakukan Terlaksananya (HARMONIS)


konsultas konsultasi dengan Saya berkonsultasi
dengan atasan dengan atasan agar
atasan menciptakan
hubungan yang
kondusif dengan
atasan serta

51
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
menyelaraskan
kebijakan yang ada

(KOLABORATIF)
Berkonsultasi
dengan atasan
menggambarkan
adanya kesediaan
bekerjasama
antara atasan dan
pegawai
b. Menentukan Terbentuknya HARMONIS
jadwal jadwal Berkoordinasi
dengan rekan
sejawat dalam
menentukan jadwal
agar tercapai
keselarasan.
c. Melakukan Tersedianya BERORIENTASI
praktik laporan kegiatan PELAYANAN
deteksi dini penjaringan Melakukan
penemuan deteksi dini penjaringan deteksi
ODGJ penemuan ODGJ dini di masyarakat
bersama dengan sikap yang
kader ramah.

52
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7

LOYAL
Melaksanakan
kegiatan dengan
penuh pengabdian.

KOLABORATIF
Bersinergi dengan
kader jiwa dalam
kegiatan deteksi dini
agar memperoleh
hasil yang lebih baik.

AKUNTABEL
Saya melaksanakan
penjaringan deteksi
dini penemuan ODGJ
dengan penuh
tanggungjawab,
cermat dan
beintegritas tinggi.
6. Melakukan evaluasi Rekap hasil Keterkaitan kegiatan Rekap hasil evaluasi Rekap hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan, evaluasi dengan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
untuk menyelesaikan pelaksanaan 1.manajemen ASN : berkontribusi terhadap memperkuat nilai:
penyebab System kegiatan Melakukan evaluasi visi : 1. Nilai Kab.

53
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
penemuan masalah ODGJ pelaksanaan 1. Visi Kab. Temanggung :
masih terfokus di ruang kegiatan untuk Temanggung : Akuntabel
pemeriksaan Puskesmas meningkatkan “Terwujudnya (memenuhi
(methode) kinerja ASN dalam masyarakat target kinerja
Sumber kegiatan : tusi memberikan Temanggung yang telah
jabatan pelayanan yang yangtentrem, diberikan dan
prima dan marem, proses
professional. gandem” maupun hasil
2. Visi Puskesmas dapat
2.SMART ASN: Traji dipertanggung
Melakukan evaluasi “Melaksanakan jawabkan)
pelaksanaan kegiatan penanggulangan 2. Nilai Puskesmas
saya menyimpan hasil dan Traji Akuntabel
evaluasi pengendalian
menggunakan google penyakit”
dokumen (Digital
Skill).

a. Menganalisis Tersediannya AKUNTABEL


hasil pretest, bahan untuk Saya mengumpulkan
post test dan analisa dan menganalisis
SRQ di hasil kegiatan dengan
google form transparan tanpa
memanipulasi
terhadap hasil hasil

54
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
yang diperoleh
selama kegiatan.

KOMPETEN
Saya menganalisis
untuk mencapai
keberhasilan
kegiatan.

b. Membuat Terdapat print out KOMPETEN


laporan hasil laporan hasil Saya menyusun
evaluasi evaluasi laporan hasil dengan
kinerja terbaik yang
saya miliki untuk
memperoleh hasil
yang sebaik mungkin

AKUNTABEL
Saya dapat dipercaya
dalam membuat
laporan hasil analisis

c. Melaporkan Persetujuan (KOLABORASI)


hasil evaluasi laporan hasil Saya dalam
kepada menyampaikan

55
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
atasan leporan hasil kepada
atasan, agar atasan
dapat berkontribusi
memberikan saran
dan masukan atas
kegiatan yang telah
dilaksanakan
sebelumnya.

(BERORIENTASI
PELAYANAN)
Hal ini dilakukan
untuk melakukan
perbaikan tiada
henti.

G. Jadwal Rancangan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 21 September sampai 28 Oktober 2022, berikut rencana
pelaksanaannya:

56
Tabel 2.6 Jadwal kegiatan aktualisasi
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Membuat media informasi


dan edukasi berupa Leaflet
a. Mencari referensi Daftar
pembuatan leaflet referensi
pembuatan
leaflet
b. Merancang design Rancangan
leaflet design
leaflet
c. Melakukan editing Dokumen
dan finishing leaflet draft desain
leaflet
d. Melakukan konsultasi Lembar
kepada atasan terkait konsultasi
rancangan leaflet dan foto saat
melakukan
konsultasi
e. Membuat leaflet -draft leaflet

f. Mencetak leaflet Hasil

57
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

cetakan
leaflet
2. Membentuk Kader Desa
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
desa Ringin Anom
a. Melakukan konsultasi Lembar
dengan atasan terkait catatan
pembentukan desa berupa
siaga sehat jiwa saran dan
(DSSJ) masukan
serta foto
b. Melakukan koordinasi Lembar
dengan bidan desa koordinasi
yang wilayah dengan
desanya akan dipilih bidan desa
menjadi desa siaga dan Foto
sehat jiwa sedang
melakukan
koordinasi
dengan
bidan desa
c. Koordinasi dengan Lembar

58
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kepala Desa yang koordinasi


wilayah desanya dan Foto
dipilih menjadi desa saat
siaga sehat jiwa melakukan
koordinasi
dengan
kepala desa
d. Mendata calon kader Data nama-
jiwa desa Ringin nama calon
Anom kader desa
Ringin Anom
3. Sosialisasi pengenalan
instrument penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang
sudah dipilih menjadi kader
jiwa
a. Melakukan konsultasi -Foto
dan meminta kegiatan
persetujuan atasan konsultasi
terkait -Lembar
konsultasi
berupa
catatan

59
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

saran dan
masukan
dari atasan
b. Membuat undangan -Scan
serta jadwal undangan
sosialisasi untuk dan jadwal
perangkat desa dan sosialisasi
kader yang akan
ditunjuk sebagai
kader Jiwa
c. Menyiapkan alat dan Persiapan
bahan serta tempat alat, bahan
yang akan digunakan dan tempat
untuk sosialisasi untuk
sosialisasi
d. Melakukan pretest Scan hasil
pretest
a. Memberikan -Draft
sosialisasi materi
pengenalan sosialisasi
instrument penemuan -Foto
kasus ODGJ kepada kegiatan

60
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

kader jiwa sosialisasi


b. Melakukan post test Scan hasil
post test
c. Membagikan leaflet Foto
kepada sasaran pembagian
sosialisasi leaflet
4. Membuat media komunikasi
berupa WhatsApp Group
kader Jiwa
a. Inventarisasi nomor Daftar
handphone kader nomor
jiwa handhphon
e kader
jiwa
b. Mengundang semua Tangkap
kader yang terlibat ke layar
dalam WhatsApp Whatsapp
Group group
c. Menggunakan Tangkapan
WhatsApp Group layar
sebagai media pemanfaata

61
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

sosialisasi dan n whatsapp


diskusi group
5. Melakukan praktik deteksi
dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader
jiwa
a. Melakukan konsultas -Foto
dengan atasan kegiatan
konsultasi
-Lembar
konsultasi
berupa
catatan
saran dan
masukan
dari atasan
b. Menentukan jadwal Lembar
Jadwal
c. Melakukan praktik Laporan
deteksi dini Kegiatan
penemuan ODGJ
bersama kader

62
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

6. Melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan
a. Menganalisis hasil Scan hasil
pretest, post test dan analisis
SRQ di google form
a. Membuat laporan -Foto
hasil evaluasi kegiatan
konsultasi
-Lembar
konsultasi
berupa
catatan
saran dan
masukan
dari atasan
b. Melaporkan hasil Foto
kegiatan kepada pelaporan
atasan hasil
kegiatan
kepada
atasan

63
64
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rencana Awal


Dalam pelaksanaan aktualisasi terdapat beberapa perubahan dari
rencana yang telah ditetapkan antara lain:

Tabel 3.1 Perubahan jadwal kegiatan


No Keterangan Semula Menjadi Penjelasan
Perubahan
1. Penambahan 1 Berorientasi Berorientasi Menambahkan nilai
nilai berakhlak Pelayanan Pelayanan, Akuntabel karena
pada kegiatan ke Akuntabel Saya dalam
satu tahapan ke 5 membuat leaflet juga
bertanggung jawab
agar informasi yang
ada di dalam leaflet
tidak menyesatkan
masyarakat dan
mudah dipahami oleh
masyarakat.

2. Penambahan 1 Kompeten Kompeten, Menambahkan nilai


nilai berakhlak Harmonis Harmonis karena
pada kegiatan ke saya dalam memilih
dua tahapan ke 4 kader jiwa secara adil
tanpa melihat latar
belakang, agama,
ras, kepercayaan,
dll.

3. Penambahan 1 Adaptif Adaptif, Menambahkan nilai


nilai berakhlak Loyal Loyal karena saya
pada kegiatan ke mengikuti saran dan
tiga tahapan ke 2 masukan dari teman
sejawat maupun
atasan dalam
membuat rencana
sosialisasi serta
melakukannya
dengan penuh
dedikasi.

4. Penambahan 1 Loyal, Loyal, Menambahkan nilai

65
nilai berakhlak Berorientasi Berorientasi Kolaboratif karena
pada kegiatan ke Pelayanan Pelayanan, saya dalam
tiga tahapan ke 3 Kolaboratif menyiapkan alat dan
bahan yang
digunakan untuk
sosialisasi bekerja
sama dengan teman
sejawat.

5. Penambahan 1 Harmonis Harmonis, Menambahkan nilai


nilai berakhlak Kompeten Kompeten karena
pada kegiatan ke saya dalam
tiga tahapan ke 5 membagikan leaflet
kepada sasaran
sosialisasi bertujuan
untuk membantu
kader/sasaran
sosialisasi belajar
dan mengetahui
tentang deteksi dini
ODGJ.
6. Penambahan 1 Akuntabel Akuntabel, Menambahkan nilai
nilai berakhlak Adaptif Adaptif karena saya
pada kegiatan ke aktif di whatsapp
empat tahapan ke group dalam
4 menjelaskan tentang
pengisian google
form.
9. Penambahan 2 3 tahapan 5 tahapan Menambahkan
tahapan pada kegiatan kegiatan tahapan :
kegiatan ke lima 1) Membuat
google form
instrument
deteksi dini
menggunakan
SRQ-29
2) Menjelaskan
di grub WA
tentang
panduan
pengisian
google form
instrument
deteksi dini
menggunakan
SRQ 29
10. Penambahan 1 Harmonis Harmonis, Menambahkan nilai
nilai berakhlak Kolaboratif kolaboratif karena
pada kegiatan ke saya Bekerja sama
lima tahapan ke 2 dengan teman

66
sejawat untuk
menentukan jadwal.

11. Penambahan 2 Belum ada Berorientasi Menambahkan nilai


nilai berakhlak pelayanan , Berorientasi
pada kegiatan ke Loyal Pelayanan karena
empat tahapan ke Sebelum membuat
3 form, terlebih dahulu
menentukan apa saja
yang akan dimuat
agar mendapatkan
informasi yang
berkualitas. Dan
menambahkan nilai
Loyal karena
Mendedikasikan
waktunya untuk
mencari referensi
terkait pembuatan
form.

12. Penambahan 1 Belum ada Akuntabel Menambahkan nilai


nilai berakhlak Akuntabel karena
pada kegiatan ke Saya menjelaskan
empat tahapan ke tentang panduan
4 pengisian google
form dengan
tanggung jawab.

13. Penambahan 1 Harmonis, Harmonis, Menambahkan nilai


nilai berakhlak Kolaboratif Kolaboratif, Akuntabel karena
pada kegiatan ke Akuntabel Saya menyampaikan
enam tahapan ke hasil evaluasi
1 kegiatan kepada
mentor secara jelas
dan bertanggung
jawab

Sumber : Elaborasi Penulis

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar


BerAKHLAK
Pada Rancangan Aktualisasi dan Habituasi direncanakan “Optimalisasi
deteksi dini penemuan masalah ODGJ dengan “Pembentukan Kader
Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin Anom wilayah
Puskesmas Traji Kab. Temanggung” terdiri dari 6 kegiatan yaitu:

67
1. Membuat media informasi dan edukasi berupa Leaflet
2. Membentuk Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
wilayah Ringin Anom
3. Sosialisasi pengenalan instrument penemuan kasus ODGJ
kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa
4. Membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa
5. Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan

Kegiatan Aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 21 September


sampai 28 Oktober 2022. Adapun uraian capaian masing-
masing kegiatan aktualisasi-habituasi adalah sebagai berikut:

KEGIATAN KESATU

Membuat media informasi dan edukasi berupa Leaflet


a. Sumber kegiatan : Inovasi
b. Tanggal pelasanaan : 21-29 Oktober 2022
c. Lokasi/Tempat : Puskesmas Traji
d. Hasil/Output : Tersedianya media informasi berupa
leaflet

e. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan


dan Peran PNS
1) Mencari referensi pembuatan leaflet
Saya dalam menyiapkan materi untuk pembuatan leaflet
dengan cermat bertujuan agar isi dari materi leaflet tersebut
berbobot dan mudah dipahami oleh masyarakat
(AKUNTABEL). Selain itu tujuan saya dalam menyiapkan

68
materi adalah untuk sinergi hasil yang lebih baik lagi dalam
segi pelayanan ODGJ (KOLABORATIF).

Gambar 3.1 Sumber Gambar 3.2 Mencari


Referensi 1 Referensi 1

2) Merancang design leaflet


Saya dalam merancang design leaflet bekerja sama dengan
pihak yang terkait terutama penyuluh kesehatan agar
diperoleh desain yang menarik (KOLABORATIF). Dan
sukses sesuai dengan harapan (KOMPETEN).

Gambar 3.4 Foto


Gambar 3.3 Rancangan Koordinasi dengan Promke
Design Leaflet 1 1

69
Gambar 3.5 Lembar Koordinasi

3) Melakukan editing dan finishing leaflet


Saya dalam mengedit dan finishing membutuhkan kreatifitas
dan inovasi (ADAPTIF). Dan saya melakukan editing dan
finishing media informasi dengan baik agar media informasi
berhasil dibuat (KOMPETEN).

Gambar 3.6 Draft


Design Leaflet

70
3.7 Gambar Editing Leaflet

4) Melakukan konsultasi kepada atasan terkait rancangan


leaflet
Saya mengkonsultasikan rancangan tersebut kepada atasan
dengan ramah dan dan melakukan perbaikan tiada henti
(BERORIENTASI PELAYANAN). Dan saya menghargai
pendapat, ide atau gagasan dari atasan tanpa melihat latar
belakang, agama, ras, kepercayaan, dll (HARMONIS).

71
Gambar 3.8 Konsultasi
dengan Mentor

Gambar 3.9
Lembar
Konsultasi

5) Membuat leaflet dengan promkes


Saya dalam membuat leaflet bertanggung jawab agar
informasi yang ada di dalam leaflet tidak menyesatkan
masyarakat dan mudah dipahami oleh masyarakat
(AKUNTABEL).

72
Gambar 3.10 Draft
Leaflet

Gambar 3.11 membuat Leaflet

6) Mencetak Leaflet bekerjasama dengan pihak luar


Saya dalam mencetak atau memperbanyak leaflet dan stiker
bekerjasama dengan pegawai fotocopy yang ada di sekitar
Puskesmas Traji (KOLABORATIF). Dan saya membuat dan
mencetak leaflet dengan kualitas terbaik (KOMPETEN).

73
Gambar 3.12 Mencetak
Leaflet

Gambar 3.13 Hasil


Cetakan Leaflet

Gambar 3.14 Nota


Leaflet

f. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Pembuatan Leaflet merupakan keterkaitan managemen
profesional, serta memenuhi kode etik ASN yaitu memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain. Dalam pembuatan Leaflet saya memanfaatkan teknologi
literasi digital seperti canva untuk membuat design leaflet
(digital skill).

74
Gambar 3.15 Referensi Pembuatan Leaflet

Gambar 3.15 Membuat Menggunakan Canva

g. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Apabila saya dalam Membuat media informasi dan edukasi berupa
leaflet saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL maka akan
mengalami hambatan karena saya dalam menyiapkan materi
menjadi tidak cermat.
2) Apabila dalam saya Membuat media informasi dan edukasi berupa
leaflet tidak menerapkan nilai KOLABORATIF, maka tujuan saya
tidak akan tercapai karena dalam menyiapkan materi saya tidak
untuk sinergi hasil yang lebih baik lagi dalam segi pelayanan ODGJ
melainkan tidak ada perubahan dalam pelayanan ODGJ.

75
3) Apabila dalam Membuat media informasi dan edukasi berupa
leaflet saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN, maka leaflet tidak
akan sukses sesuai dengan harapan.
4) Apabila dalam leaflet saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF, maka
draft leaflet tidak akan menarik dan akan terasa monoton pada saat
dibaca karena tidak adanya kreatifitas dan inovasi pada saat
melakukan editing dan finishing.
5) Apabila dalam melakukan konsultasi kepada atasan terkait
rancangan leaflet saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN, maka proses kegiatan konsultasi dengan pimpinan
akan mengalami hambatan karena sikap saya yang tidak ramah
kepada pimpinan dan tidak bersikap responsif dalam melakukan
diskusi.
6) Apabila dalam melakukan konsultasi kepada atasan terkait
rancangan leaflet saya tidak menerapkan nilai HARMONIS, maka
proses kegiatan konsultasi dengan atasan atau mentor akan
mengalami hambatan karena saya tidak menghargai pendapat, ide
atau gagasan dari atasan atau mentor.

h. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Pembuatan media edukasi atau leaflet tersebut akan
memudahkan pemahaman kader desa siaga sehat jiwa dalam
mengetahui tentang kesehatan jiwa dan melakukan deteksi
dini penemuan ODGJ.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Pembuatan media edukasi atau leaflet memperkuat nilai Kab.
Temanggung yaitu Handarbeni (melakukan tugas secara

76
totalitas) dan Excellence (mengelola setiap pelaksanaan
tugas menjadi lebih bermanfaat terhadap organisasi dan
masyarakat) serta memperkuat nilai Puskesmas Traji yaitu
Empati. Leaflet ini berfungsi sebagai peningkatan mutu
pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas Traji, karena
sebelumnya belum pernah ada leaflet mengenai gangguan
jiwa di Puskesmas Traji. Hal ini juga sesuai dengan visi
Puskesmas Traji yaitu “Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat”

KEGIATAN KEDUA

Membentuk Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di desa Ringin


Anom
a Sumber Kegiatan : Inovasi
.
b Tanggal Pelaksanaan : 01-05 Oktober 2022
.
c Lokasi/Tempat : Desa Ringin Anom, Kec.
. Parakan, Kab. Temanggung,
Jawa Tengah
d Output/Hasil : Terbentuknya Kader Desa
. Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
desa Ringin Anom
e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Melakukan konsultasi dengan atasan terkait
pembentukan desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan/mentor
terkait pembentukan desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
saya berkonsultasi dengan atasan agar menciptakan

77
hubungan yang kondusif dengan atasan serta
menyelaraskan terkait dengan data yang ada
(HARMONIS). Dan saya berkonsultasi dengan atasan
menggambarkan adanya kesediaan bekerjasama
antara atasan dan pegawai (KOLABORATIF).

Gambar 3.16
Konsultasi dengan
mentor

Gambar 3.17
Lembar
Konsultasi

2) Melakukan koordinasi dengan bidan desa yang


wilayah desanya akan dipilih menjadi desa siaga
sehat jiwa
Dalam melakukan koordinasi dengan bidan desa
saya melakukan kerjasama dengan bidan desa
yang wilayah desanya akan dipilih menjadi desa
siaga sehat jiwa (KOLABORATIF). Hal ini
dilakukan untuk menciptakan pelayanan yang
berkualitas (KOMPETEN).

78
Gambar 3.18
Koordinasi dengan
Bidan

3.18 Lembar
Konsultasi

3) Koordinasi dengan Kepala Desa yang wilayah


desanya dipilih menjadi desa siaga sehat jiwa
Saya berkoordinasi dengan kepala desa yang
wilayahnya akan dibentuk DSSJ (KOLABORATIF).
Hal ini dilakukan untuk menciptakan pelayanan
yang berkualitas (KOMPETEN).

Gambar 3.19
Koordinasi dengan Gambar
Kepala Desa 3.20
Lembar

79
Koordinasi

4) Mendata calon kader jiwa desa Ringin Anom


Saya dalam mendata calon kader jiwa berusaha
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
dengan cara memilih kader yang benar-benar dinilai
mampu dan mau melaksanakan tugas dengan baik
(KOMPETEN). Saya juga dalam memilih kader jiwa
secara adil tanpa melihat latar belakang, agama,
ras, kepercayaan, dll (HARMONIS).

Gambar 3.21
Mendata Calon
Kader 1

Gambar 3.22
Data Kader Jiwa

f
. Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Dalam pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di

80
desa Ringin Anom bertujuan untuk menunjukan sikap
professional, disiplin, teliti dan tanggung jawab Kader jiwa
juga dibuatkan Surat Kerja untuk mempermudah dalam
menjalankan tugas. Dan saya meminta file Surat Tugas tersebut
via Whatsapp dengan etika sopan dan tanggung jawab (digital
ethics).

Gambar 3.23 Screenshoot permintaan SK

81
Gambar 3.24
Koordinasi dengan
Kepala Desa

Gambar 3.25 Data


Calon Kader Jiwa

g. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai (HARMONIS) maka proses
konsultasi akan terhambat karena tidak adanya hubungan yang
kondusif dengan atasan serta tidak selaras terkait dengan data
yang ada.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa di Desa Ringin Anom
akan mengalami hambatan karena tidak adanya koordinasi
dengan Bidan Desa.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa akan mengalami

82
hambatan karena tidak akan menciptakan pelayanan yang
berkualitas.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF, maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa akan terhambat karena
saya tidak aktif pada saat membuat undangan dan jadwal.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa akan terhambat karena
saya tidak memberikan informasi jadwal kepada kader dan tidak
berkomitmen untuk melaksanakan jadwal yang sudah ditetapkan
dengan depat waktu.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN maka kegiatan membentuk desa siaga sehat jiwa
(DSSJ) tidak akan berhasil,
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL, maka proses
pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) tidak akan
berhasil, karena saya dalam memilih kader tidak dapat dipercaya.

h. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Pembentukan kader desa siaga sehat jiwa di Desa Ringin Anom
akan mengetahui tentang kesehatan jiwa dan melakukan deteksi
dini penemuan ODGJ.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
dan Penguatan Nilai Organisasi
Terbentuknya Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di desa
Ringin Anom berkontribusi terhadap visi Kab. Temanggung
“Terwujudnya masyarakat Temanggung yangtentrem, marem,
gandem” dan misi “Mewujudkan tata kelola yang baik dan
pelayanan public yang berkualitas” serta visi Puskesmas Traji

83
yaitu “mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat” dan memperkuat nilai Puskesmas Traji yaitu Integritas
dalam melaksanakan tugas pembentukan kader desa siaga
sehat jiwa dan akuntabel dapat dipercayakan.

KEGIATAN KETIGA
Sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan
kasus ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader
jiwa

a Sumber Kegiatan : Tusi Jabatan


.
b Tanggal Pelaksanaan : 06-10 Oktober 2022
.
c Lokasi/Tempat : Desa Ringin Anom, Kec.
. Parakan, Kab.
Temanggung, Jawa
Tengah
d Output/Hasil : Terlaksanakannya
. sosialisasi
e Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
. Dalam pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
desa Ringin Anom pada saat melakukan sosialisasi saya dengan
menjunjung tinggi kode etik dan perilaku ASN. Sosialisasi
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Dalam melakukan penyusunan materi sosialisasi
saya memeanfaatkan literasi digital yaitu canva (Digital skill).

84
Gambar 3.26 Materi Gambar 3.27
Sosialisasi Memberikan
Sosialisasi

Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan


dan Peran PNS
1) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan
f
terkait rencana kegiatan
.
Saya berkonsultasi dengan atasan agar menciptakan
hubungan yang kondusif dengan atasan serta
menyelaraskan kebijakan yang ada (HARMONIS). Dan
saya juga Berkonsultasi dengan atasan menggambarkan
adanya kesediaan bekerjasama antara atasan dan pegawai
(KOLABORATIF).

85
Gambar 3.28
Konsultasi
Dengan Mentor

Gambar 3.29 Lembar


Konsultasi

2) Membuat undangan serta jadwal sosialisasi untuk perangkat


desa dan kader yang akan ditunjuk sebagai kader Jiwa
Saya aktif pada saat membuat undangan dan jadwal
(ADAPTIF).

Gambar 3.30 Membuat


Undangan

86
Gambar
3.31
Undangan

3) Menyiapkan alat dan bahan serta tempat yang akan


digunakan untuk sosialisasi bekerjasama dengan teman
sejawat
Saya dalam menyiapkan alat dan bahan serta tempat
dengan dedikasi tinggi agar diperoleh hasil yang maksimal
(LOYAL). Saya dalam menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk sosialisasi bekerja sama dengan teman
sejawat (KOLABORATIF).

Gambar 3.32 Tempat


Sosialisasi

Gambar 3.33
Lembar
Koordinasi

87
Gambar 3.34 Membuat
Soal

4) Melakukan Pre-test
Saya pada saat melakukan Pre-test dapat menjadi tolok ukur
dan membuat sebuah pengetahuan untuk menciptakan
inovasi dalam pengembangan pengetahuan (ADAPTIF)

Gambar 3.35
Hasil Pre Test

5) Memberikan sosialisasi pengenalan instrument penemuan


kasus ODGJ kepada kader
Saya pada saat melakukan sosialisasi dan bimbingan
dengan bertanggung jawab, cermat dan berintegritas
(AKUNTABEL). Dan saya juga Saya juga memberikan

88
sosialisasi dengan semaksimal mungkin dan membantu
orang lain belajar (KOMPETEN).

Gambar 3.36
Gambar 3.37
Materi
Menyampaikan
Sosialisasi
Sosialisasi

6) Melakukan Post Test


Saya melakukan post test ini dengan tujuan mengukur
keberhasilan kegiatan (KOMPETEN) dan membuat inovasi
baru untuk pengembangan pengetahuan (ADAPTIF).

Gambar 3.38
Hasil Post Test

7) Membagikan leaflet kepada sasaran sosialisasi


Saya dalam membagikan leaflet sebagai wujud kepedulian

89
pada penderita ODGJ (HARMONIS).

Gambar 3.39 Membagikan Leaflet

g. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN maka kegiatan sosialisasi mengantarkan dirinya
sendiri.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses konsultasi akan terhambat karena tidak adanya hubungan
yang kondusif dengan atasan serta tidak selaras terkait dengan
kebijakan yang ada.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF pada
kegiatan sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini
penemuan kasus ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi
kader jiwa, maka proses konsultasi dengan atasan/mentor akan

90
terhambat karena tidak adanya kesediaan bekerjasama antara
atasan dan pegawai.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses merencanakan sosialisasi tersebut akan terhambat karena
saya tidak berantusias terhadap perubahan pada masyarakat dan
masyarakat menjadi tidak peduli dan tidak memahami penderita
ODGJ.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses merencanakan sosialisasi tersebut akan terhambat karena
saya tidak mengikuti saran dan masukan dari teman sejawat
maupun atasan dalam membuat rencana sosialisasi serta
melakukannya dengan semau saya.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses sosialisasi dan bimbingan akan terhambat karena saya
menyampaikan sosialisasi secara tidak bertanggung jawab,
cermat dan berintegritas.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses sosialisasi akan terhambat karena saya akan memberikan
sosialisasi dengan tidak maksimal dan juga tidak membantu
orang lain belajar.

91
f. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap
Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Manfaat sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini
penemuan kasus ODGJ kepada kader yang sudah dipilih
menjadi kader jiwa adalah kader jiwa menjadi lebih tau cara
mendeteksi dini gangguan kejiwaan.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Terelaksanakannya sosialisasi pengenalan instrument
penemuan kasus ODGJ dengan kader berkontribusi terhadap
Kab. Temanggung yaitu “Terwujudnya masyarakat
Temanggung yangtentrem, marem, gandem” dan misi
“Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
berkarakter, dan berdaya”. Dan visi Puskesmas Traji
“Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya”. dan
juga nilai Puskesmas Traji : Handal

KEGIATAN KEEMPAT
Membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group
kader Jiwa

a Sumber Kegiatan : Inovasi


.
b Tanggal Pelaksanaan : 11 Oktober 2022
.
c Lokasi/Tempat : Desa Ringin Anom, Kec.
. Parakan, Kab. Temanggung,

92
Jawa Tengah
d Output/Hasil : Tersedianya WhatsApp
. Group sebagai tempat
diskusi interaktif dan media
sosialisasi kepada kader
e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Inventarisasi nomor handphone kader jiwa
Saya secara aktif berusaha mengumpulkan nomor handphone
kader jiwa (ADAPTIF). Dan saya juga Bekerjasama dengan
rekan kerja untuk mengumpulkan nomor handphone kader
jiwa (KOLABORATIF).

Gambar 3.40
No HP Kader

93
2) Mengundang semua kader yang terlibat ke dalam WhatsApp
Mengundang semua kontak kader ke dalam WhatsApp Group
dengan tanpa membedakan latar belakangnya
(HARMONIS). Dan saya juga mengundang semua kader ke
dalam grup dengan cermat dan teliti sehingga WhatsApp
Group berhasil dibuat dan semua kader yang terlibat bisa
masuk dalam grup tersebut (KOMPETEN).

Gambar 3.41
Screenshoot
daftar anggota

3) Membuat google form instrument deteksi dini menggunakan


SRQ-29
Sebelum membuat form, terlebih dahulu menentukan apa saja
yang akan dimuat agar mendapatkan informasi yang
berkualitas (BERORIENTASI PELAYANAN). Dan saya juga
mendedikasikan waktunya untuk mencari referensi terkait
pembuatan form (LOYAL).

94
Gambar 3.42 Screenshoot pembuatan
SRQ

4) Menjelaskan di grub WA tentang panduan pengisian google


form instrument deteksi dini menggunakan SRQ 29
Saya menjelaskan tentang panduan pengisian google form
dengan tanggung jawab (AKUNTABEL). Saya juga aktif di
whatsapp group dalam menjelaskan tentang pengisian google
form (ADAPTIF).

Gambar 3.43 Panduan cara pengisian

5) Menggunakan WhatsApp Group sebagai media sosialisasi


dan diskusi
Berinteraksi dengan kader melalui WhatsApp Group dilakukan
berdasarkan nilai responsif yaitu memberikan layanan kepada
kader dengan tanggap, cepat, tepat, akurat, dan ramah

95
(BERORIENTASI PELAYANAN). Dan memberikan informasi
di WhatsApp Group dengan menerapkan nilai konsistensi,
agar komunikasi di dalam grup terus berlanjut (AKUNTABEL).
Dan juga menjaga nama baik instansi Puskesmas Traji
dengan menjaga etika dan etiket ketika menggunakan media
WhatsApp Group tersebut (LOYAL).

Gambar 3.44
chat grup

Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN


Dalam pembuatan media komunikasi berupa WhatsApp Group
dilakukan dengan cermat dan disiplin, kemudian dalam
pemanfaatan media tersebut harus bertanggung jawab dan
menyampaikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan, sebagai bagian dari kode etik dan perilaku
ASN. Serta adanya media komunikasi berupa WhatsApp
Group berorientasi untuk efektifitas dan efisien dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat dengan
memanfaatkan media literasi digital yaitu aplikasi WhatsApp
(digital skill). Kemudian dalam pemanfaatannya harus
memperhatikan etika dan etiket dalam bermedia sosial (digital
ethics).

96
f
.

Gambar 3.45 Daftar No


HP Kader Gambar 3.46
Chat Grup

f. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan inventarisasi nomor handphone
kader jiwa tidak akan berhasil karena saya tidak aktif dalam
mengumpulkan nomor handphone kader jiwa sehingga nomor
kadernya tidak akan terkumpul.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan inventarisasi nomor handphone

97
kader jiwa tidak akan berhasil karena saya tidak bekerjasama
dengan rekan kerja untuk mengumpulkan nomor handphone
kader jiwa.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan mengundang semua kader yang
terlibat ke dalam WhatsApp tidak akan berhasil karena saya
akan mengundang semua kontak kader ke dalam WhatsApp
Group dengan membedakan latar belakangnya.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan mengundang semua kader yang
terlibat ke dalam WhatsApp tidak akan berhasil karena saya
mengundang semua kader ke dalam grup dengan tidak
cermat dan tidak teliti sehingga WhatsApp Group tidak
berhasil dibuat dan tidak semua kader yang terlibat bisa
masuk dalam grup tersebut.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN dalam membuat media komunikasi berupa
WhatsApp Group kader Jiwa, maka proses membuat google
form instrument deteksi dini menggunakan SRQ-29 tidak akan
berhasil karena sebelum membuat form, saya tidak
menentukan apa saja yang akan dimuat sehingga informasi
yang akan dimuat kurang berkualitas.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL dalam membuat
media komunikasi berupa WhatsApp Group kader Jiwa, maka
proses membuat google form instrument deteksi dini
menggunakan SRQ-29 tidak akan berhasil karena sebelum
membuat form, saya tidak akan mendedikasikan waktunya untuk
mencari referensi terkait pembuatan form.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses Menjelaskan di grub WA tentang panduan
pengisian google form instrument deteksi dini menggunakan
SRQ 29 akan terhambat karena saya menjelaskan tentang
panduan pengisian google form dengan tidak tanggung jawab.

g. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi

98
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Manfaat membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group
kader Jiwa bagi kader jiwa adalah kader menjadi lebih
mengetahui tentang deteksi Kesehatan jiwa dan juga
menambah pengetahuan melalui sosialisasi tentang
Kesehatan jiwa di dalam group whatsapp.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Tersedianya WhatsApp Group sebagai tempat diskusi
interaktif dan media sosialisasi kepada kader berkontribusi
terhadap visi Kab. Temanggung “Terwujudnya masyarakat
Temanggung yang tentrem, marem, gandem” dan juga
Puskesmas Traji “Memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya” dan mendukung visi ke-3 Puskesmas Traji
“Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.
memperkuat tata nilai Kab. Temanggung yaitu Transparansi
(kegiatan yang dilaksanakan dengan melibatkan banyak
pihak) dan Excellence (mengelola setiap pelaksanaan
tugas menjadi lebih bermanfaat) serta nilai Puskesmas Traji
yaitu Empati.

KEGIATAN KELIMA
Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa

a Sumber Kegiatan : Tusi Jabatan


.
b Tanggal Pelaksanaan : 11-21 Oktober 2022
.
c Lokasi/Tempat : Desa Ringin Anom, Kec.
. Parakan, Kab. Temanggung,
Jawa Tengah
d Output/Hasil : Tersedianya laporan
. penjaringan deteksi dini

99
penemuan ODGJ
e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Melakukan konsultasi dengan atasan
Saya berkonsultasi dengan atasan agar menciptakan
hubungan yang kondusif dengan atasan serta
menyelaraskan kebijakan yang ada (HARMONIS). Dan
Berkonsultasi dengan atasan menggambarkan adanya
kesediaan bekerjasama antara atasan dan pegawai
(KOLABORATIF).

Gambar 3.47
Konsultasi dengan
Mentor

Gambar
3.48Lembar
Konsultasi 1

2) Menentukan jadwal
Berkoordinasi dengan rekan sejawat dalam menentukan

100
jadwal agar tercapai keselarasan (HARMONIS). Dan
Bekerja sama dengan teman sejawat untuk menentukan
jadwal (KOLABORATIF).

Gambar 4.9
Koordinasi

Gambar 3.50
Lembar
Konsultasi

3) Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ bersama


kader
Melakukan penjaringan deteksi dini di masyarakat dengan
sikap yang ramah (BERORIENTASI PELAYANAN).
Melaksanakan kegiatan dengan penuh pengabdian
(LOYAL). Bersinergi dengan kader jiwa dalam kegiatan
deteksi dini agar memperoleh hasil yang lebih baik
(KOLABORATIF). Saya melaksanakan penjaringan deteksi
dini penemuan ODGJ dengan penuh tanggung jawab,
cermat dan beintegritas tinggi (AKUNTABEL).

101
Gambar 3.51 Melakukan Praktik Deteksi

Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN


Dalam melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa Pelaksanaannya dilakukan
dengan sikap yang sopan, cermat dan bertanggungjawab,
sebagai bagian dari kode etik dan perilaku ASN. Dan dalam
pelaksanaan praktik deteksi dini penemuan ODGJ saya
berkolaborasi dengan kader agar kegiatan berjalan optimal.

Gambar 3.53
Laporan Hasil

Gambar 3.52
Melakukan Deteksi
Dini

i. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan

102
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS pada
kegiatan melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses konsultasi
akan terhambat karena tidak adanya hubungan yang kondusif
dengan atasan serta tidak selaras terkait dengan kebijakan
yang ada.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF pada
kegiatan Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses konsultasi
dengan atasan/mentor akan terhambat karena tidak adanya
kesediaan bekerjasama antara atasan dan pegawai.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN pada kegiatan melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat bersama kader jiwa, maka
proses melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
bersama kader akan terhambat karena saya dalam melakukan
penjaringan deteksi dini di masyarakat dengan sikap yang
tidak ramah.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL pada kegiatan
melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ dimasyarakat
bersama kader jiwa, maka proses melakukan praktik deteksi
dini penemuan ODGJ bersama kader akan terhambat karena
saya dalam melaksanakan kegiatan tidak dengan pengabdian.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada
kegiatan melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses melakukan
praktik deteksi dini penemuan ODGJ bersama kader akan
terhambat karena saya dalam melaksanakan penjaringan
deteksi dini penemuan ODGJ dengan tidak tanggungjawab,
cermat dan beintegritas tinggi.

103
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF pada kegiatan
tersebut meka kegian tersebut akan berhasil karena saya tidak
proaktif dan tidak antusias terhadap perubahan.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN maka
kegiatan ini tidak berhasil.

h. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Dengan adanya kegiatan praktik deteksi dini Kesehatan Jiwa,
kader Kesehatan jiwa menjadi lebih tau bagaimana cara
mendeteksi secara dini Kesehatan jiwa.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Tersedianya laporan penjaringan deteksi dini penemuan
ODGJ berkontribusi terhadap visi Kab. Temanggung
“Terwujudnya masyarakat Temanggung yang tentrem,
marem, gandem” dan misi Puskesmas Traji “Memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya” dan mendukung visi
ke-3 Puskesmas Traji “Mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat” serta memperkuat nilai Kab.
Temanggung yaitu Handarbeni (Melaksanakan tugas
secara totalitas), Excellence (mengelola setiap
pelaksanaan tugas menjadi lebih bermanfaat terhadap
masyarakat dan organisasi). Dan nilai Puskesmas Traji yaitu
Handal.

104
KEGIATAN KEENAM
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan

a Sumber Kegiatan : Tusi Jabatan


.
b Tanggal Pelaksanaan : 22-28 Oktober 2022
.
c Lokasi/Tempat : Puskesmas Traji, Kec.
. Parakan, Kab. Temanggung,
Jawa Tengah
d Output/Hasil : Rekap hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan
.

e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan


. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Menganalisis hasil pretest, postest dan SRQ-29
Saya mengumpulkan dan menganalisis hasil kegiatan
dengan transparan tanpa memanipulasi terhadap hasil hasil
yang diperoleh selama kegiatan (AKUNTABEL).Saya
menganalisis untuk mencapai keberhasilan kegiatan
(KOMPETEN)

Gambar 3.55
Gambar 3.54 Gambar pre-
Rekap Hasil test dan post-
SRQ29 tes

105
2) Membuat laporan hasil evaluasi
Saya Menyusun laporan hasil dengan kinerja terbaik yang
saya miliki untuk memperoleh hasil yang sebaik mungkin
(KOMPETEN)

Gambar 3.56 Membuat Laporan Hasil

3) Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan


Saya dalam menyampaikan leporan hasil kepada atasan,
agar atasan dapat berkontribusi memberikan saran dan
masukan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya (KOLABORASI). Hal ini dilakukan untuk
melakukan perbaikan tiada henti (BERORIENTASI
PELAYANAN). Saya melaksanakan evaluasi kegiatan
dengan jujur dan dapat dipercaya (AKUNTABEL).

Gambar 3.57 Melaporkan Hasil Kegiatan

106
Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan
kinerja ASN dalam memberikan pelayanan yang prima dan
professional. Dan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan saya menyimpan hasil evaluasi menggunakan google
dokumen (Digital Skill).

Gambar 3.58 Rekap Hasil Deteksi Dini

f. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses konsultasi akan terhambat karena tidak adanya
hubungan yang kondusif dengan atasan serta tidak selaras
terkait dengan kebijakan yang ada.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses konsultasi dengan atasan/mentor akan terhambat
karena tidak adanya kesediaan bekerjasama antara atasan
dan pegawai.

107
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses konsultasi dengan atasan/mentor akan terhambat
karena saya menyampaikan hasil evaluasi kegiatan kepada
mentor secara tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses Membuat laporan hasil kegiatan akan terhambat
karena dalam melakukan evaluasi kegiatan tidak dengan
kinerja yang terbaik.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN pada kegiatan Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan, maka proses Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan akan terhambat karena Saya dalam
menyampaikan leporan hasil kepada atasan tidak melakukan
perbaikan.

g. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Rekap hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan berkontribusi
terhadap visi Kab. Temanggung yaitu “Terwujudnya
masyarakat Temanggung yangtentrem, marem, gandem”
dan visi Puskesmas Traji “Melaksanakan penanggulangan
dan pengendalian penyakit” serta memperkuat nilai Kab.
Temanggung yaitu Akuntabel (memenuhi target kinerja
yang telah diberikan dan proses maupun hasil dapat
dipertanggung jawabkan) dan nilai Puskesmas Traji
Akuntabel.

108
C. Kondisi Sebelum Dan Sesudah Aktuakisasi
Berdasarkan output/hasil dari kegiatan aktualisasi dan habituasi
yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa perubahan kondisi
antara sebelum dan sesudah pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi. Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi
dapat diliat pada Tabel berikut.

N Kegiatan Keterangan Keteranga


o Sebelum Sesudah n
1. Membua Belum Tersediany Pembuata
t media adanya a media n leaflet
informasi media informasi deteksi
dan informasi dan dini
edukasi dan edukasi Kesehatan
berupa edukasi tentang jiwa.
Leaflet tentang deteksi dini
deteksi Kesehatan
dini jiwa di
Kesehata Puskesmas
n jiwa di Traji.
Puskesma
s Traji.
2. Membe Belum Terbentukn Pembentu
ntuk adanya ya Kader kan serta
Kader Kader Desa Siaga pengaktifa
Desa Desa Sehat Jiwa n Kader
Siaga Siaga Desa
Sehat Sehat Siaga
Jiwa Jiwa Sehat Jiwa
(DSSJ)
di
wilayah
Ringin
Anom

3. Sosialis Belum Sudah Degan


asi dikenalka dikenalkany dikenalkan
pengen nya a ya
alan instrument instrument instrument
penemua penemuan penemuan

109
instrum n kasus kasus kasus
ent ODGJ ODGJ ODGJ
penemu kepada kepada pada
an kader. kader jiwa. kader,
kasus harapnnya
ODGJ kader
kepada dapat
kader melakukan
yang deteksi
sudah secara dini
dipilih agar
menjadi penemuan
kader tidak
jiwa terpusat di
ruang
pemeriksa
an umum
Puskesma
s saja.
4. Membu Belum Terbentukn Dengan
at adanya ya media terbentukn
media wa grup komunikasi ya WA
komunik dengan berupa WA grup,
asi kader. grup penyuluha
berupa dengan n dan
WA kader jiwa. konsultasi
grup kader
kader menjadi
jiwa. lebih
mudah.
5. Melakuk Belum Terlaksana Dengan
an pernah nya praktik melakukan
praktik melakuka deteksi dini praktik
deteksi n praktik penemuan deteksi
dini deteksi di dini di
penemu dini masyarakat masyaraka
an penemua Bersama t oleh
ODGJ n di kader. kader jiwa,
di masyarak kader jiwa
masyar at menjadi
akat Bersama bisa
Bersam kader. melakukan
a kader deteksi
jiwa. secara dini
penemuan
ODGJ.

110
6. Melakuk Belum Adanya Adanya
an adanya hasil rekap
evaluasi evaluasi evaluasi tentang
kegitan kegiatan kegiatan hasil
evaluasi
kegiatan.
Sumber : Elaborasi Penulis

111
BAB IV
SIMPULAN

A. SIMPULAN
Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan
sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana sesuai
dengan core value ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kompeten) serta Manajamen
ASN dan SMART ASN. Terdapat 2 (dua) tambahan tahapan pada
kegiatan keempat. Adapun hasil dari setiap kegiatan, antara lain :
1. Tersedianya media informasi dan edukasi berupa leaflet deteksi
dini gangguan jiwa, sehingga masyarakat yang datang di
Puskesmas Traji khususnya kader jiwa dapat mengetahui
informasi tentang deteksi dini gangguan jiwa.
2. Terbentuknya Kader Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa Ringin
Anom, sehingga kader jiwa tersebut bisa membantu mendeteksi
dan memantau Kesehatan jiwa di wilayah Ringin Anom yang
berjumlah 23 orang kader.
3. Terlaksanakannya sosialisasi pengenalan instrument deteksi
dini penemuan ODGJ di desa Ringin Anom yang diikuti oleh 30
peserta dari kader dan juga perangkat desa, sehingga kader
jiwa menjadi tahu cara penggunaan instrument tersebut.
4. Adanya media komunikasi berupa WA Grup kader jiwa,
sehingga kader jiwa dapat dapat melakukan diskusi interaktif
dan juga mendapat sosialisasi melalui grup WA tersebut.
5. Terlaksanakannya praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat Bersama kader jiwa, sehingga dengan
terlaksananya praktik deteksi dini dimasyarakat puskesmas
menjadi punya laporan data penjaringan deteksi dini gangguan
jiwa.
6. Terlaksanakannya evaluasi kegiatan, dengan adanya evaluasi
kegiatan tersebut puskesmas menjadi punya rekap hasil

112
evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Hasil pelaksanaan aktualisasi tentang Deteksi dini penemuan


ODGJ dengan pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa di
desa Ringin Anom didapatkan data peningkatan pengetahuan
kader, dan juga evaluasi untuk membantu menyelesaikannya.
Adapun hasil analisis sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan pengetahuan pada kader DSSJ dengan
rata-rata nilai 7,8 dan hasil 96.
2. Dari 2134 penduduk desa Ringin Anom, ada 1407 penduduk
usia produktif. Dari 1407 penduduk baru 200 penduduk yang
sudah melakukan deteksi dini oleh kader atau baru tercapai
7,035%. Dan yang terdeteksi mengalami gangguan
kebanyakan adalah penduduk diusia produktif yang
berjumlah 16 penduduk setara dengan 12,5%.

B. MANFAAT
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini telah memberikan manfaat
bagi :
1. Peserta
Peserta mampu mengaktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI
melalui kegiatan yang telah dilakukan.

2. Puskesmas
Dengan adanya aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan
Puskesmas menjadi punya binaan Desa Siaga Sehat Jiwa dan
juga capaian ODGJ di Puskesmas diharapkan menjadi
meningkat minimal seperti tahun sebelumnya karena
penemuan ODGJ puskesmas masih terfokus pada ruang
pemeriksaan umum Puskesmas.

113
3. Bagi Kader Jiwa
Dengan adanya aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan,
kader menjadi tau cara mendeteksi dini gangguan Kesehatan
jiwa dan menambah pengetahuan melalui adanya sosialisasi
dan informasi dari WA grup yang telahg dibuat.

114
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI

Yang bertanda tengan dibawah ini:

Nama : Intan Pratiwi, A.Md.Kep

NIP : 19980303 202202 2 002

Jabatan : Perawat Terampil

UnIt Kerja : Puskesmas Traji

Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 159,


berkomitmen untuk menindahlanjuti aktualisasi dan habituasi nilai – nilai
dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) sesuai kedudukan dan peran sebagai
PNS dalam NKRI.

Adapun tindak lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Aksi berikut ini.

Tabel Rencana Aksi Optimalisasi deteksi dini penemuan masalah ODGJ


dengan “Pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa
Ringin Anom wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung

No Rencana Aksi/Kegiatan Keterkaitan Rencana Waktu


yang Akan Dilanjutkan dengan Nilai Pelaksanaan
Dasar
BERAKHLAK
dan Mata
Pelathian
Agenda III
1. Melakukan home visit ke Berorientasi 14 November 2022
rumah yang terdeteksi Pelayanan,
memiliki gangguan Akuntabel,
Kompeten,
Harmonis,
Loyal, Adaptif,
Kolaboratif,
Manajemen

115
ASN, Smart
ASN.
2. Membentuk Kader Berorientasi Januari 2022
Desa Siaga Sehat Pelayanan,
Jiwa (DSSJ) di Akuntabel,
wilayah desa yang Kompeten,
lain di Puskesmas Harmonis,
Traji Loyal, Adaptif,
Kolaboratif,
Manajemen
ASN, Smart
ASN.
3. Sosialisasi Berorientasi Januari 2022
pengenalan Pelayanan,
instrument Akuntabel,
penemuan kasus Kompeten,
ODGJ kepada kader Harmonis,
yang sudah dipilih Loyal, Adaptif,
menjadi kader jiwa di Kolaboratif,
desa lain yang Manajemen
berada di wilayah ASN, Smart
Puskesmas Traji ASN.

4. Melakukan praktik Berorientasi Januari 2022


deteksi dini Pelayanan,
penemuan ODGJ Akuntabel,
dimasyarakat Kompeten,
bersama kader jiwa Harmonis,
yang telah dibentuk Loyal, Adaptif,
di desa lainnya Kolaboratif,
Manajemen
ASN, Smart
ASN.

116
Demikian untuk menjadi Periksa

Semarang, 03 November 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Traji
Peserta

Dr. Nana Nur Diana Intan Pratiwi


NIP.197009182009032003 NIP. 199803032022022002

117
DAFTAR PUSTAKA

Buku Profil Kesehatan Puskesmas Traji Tahun 2021


Keputusan Bupati Temanggung No 445.4/103 Tahun 2017 tentang
Kategori Puskesmas dan Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Temanggung
(LAN-RI), Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
: Modul Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil

118
: Modul Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil
: Modul Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Temanggung
Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kabupaten
Temanggung Tahun 2018-2023
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008
tentang Oganisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Temanggung

119
CURRICULUM VITAE

A. IDENTITAS DIRI
Nama : Intan Pratiwi, A.Md.Kep
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 3 Maret 1998
Alamat : Krasak 03/02 Tegalrejo, Kec. Bulu, Temanggung
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Nomor Telepon : 082232782891
E-mail : Intanpratiwi0398@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Institusi Jurusan
AKPER Ngesti Waluyo
2016 – 2019 D3 Keperawatan
Parakan
Ilmu Pengetahuan
2013 – 2016 SMA Negeri 1 Parakan
Sosial
2010 – 2013 SMP Remaja Parakan -
2004 – 2010 SD Negeri Tegalrejo -

120
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Intansi
2019-2021 Perawat Pelaksana RS Ken Saras
2022-Sekarang Perawat Terampil Puskesmas Traji

121
LAMPIRAN
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Membuat media informasi dan edukasi berupa leaflet
(Sumber kegiatan : Inovasi)

1. Mencari referensi pembuatan leaflet


2. Merancang design leaflet
3. Melakukan editing dan finishing leaflet
4. Melakukan konsultasi kepada atasan terkait rancangan leaflet
5. Mencetak leaflet

122
1. Mencari referensi pembuatan leaflet

Link: referensi pembuatan leaflet deteksi dini penemuan odgj - Search


(bing.com)

2. Merancang design leaflet

Rancangan design leaflet

3. Lembar koordinasi dengan Promkes

123
4. Lembar konsultasi dengan mentor

124
5. Nota cetak leaflet

125
126
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
Melakukan konsultasi dengan
atasan terkait pembentukan desa
siaga sehat jiwa (DSSJ)

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait


pembentukan desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
2. Melakukan koordinasi dengan bidan desa
yang wilayah desanya akan dipilih menjadi
desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
3. Koordinasi dengan Kepala Desa yang
wilayah desanya dipilih menjadi desa siaga
sehat jiwa (DSSJ)
4. Mendata calon kader jiwa Desa Ringin Anom

127
1. Lembar konsultasi dengan mentor

128
2. Lembar koordinasi dengan bidan desa

129
3. Lembar koordinasi dengan Kepala Desa

130
4. Data Kader Jiwa

131
5. SK DSSJ

132
133
134
LAMPIRAN
KEGIATAN
KETIGA
Sosialisasi pengenalan
instrument penemuan
kasus ODGJ kepada kader
yang sudah dipilih menjadi
kader jiwa

1. Melakukan konsultasi dan meminta


persetujuan atasan terkait rencana
kegiatan.
2. Membuat undangan serta jadwal
sosialisasi untuk perangkat desa dan
kader yang akan ditunjuk sebagai kader
jiwa.
3. Menyiapkan alat dan bahan serta
tempat yang akan digunakan untuk
sosialisasi

135
4. Memberikan sosialisasi pengenalan
instrument penemuan kasus ODGJ
kepada kader jiwa
5. Membagikan leaflet kepada sasaran
sosialisasi

136
1. Lembar konsultasi dengan mentor

137
2. Scan undangan sosialisasi

138
3. Scan lembar koordinasi dengan teman sejawat

139
4. Instrument SRQ

140
5. Screenshoot soal pre-test dan post-test

141
6. Scan hasil pre-test

142
7. Screenshoot materi sosialisasi

143
8. Hasil post test

144
145
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
Membuat media
komunikasi berupa
Whatsapp group kader
jiwa
1. Inventarisasi nomor handphone kader jiwa.
2. Mengundang semua semua kader yang
terlibat ke dalam whatsapp group.
3. Membuat google form instrument deteksi dini
menggunakan SRQ-29.
4. Menjelaskan di grup WA tentang panduan
pengisian google form instrument deteksi
dini menggunakan SRQ-29.
5. Menggunakan dalam whatsapp group
sebagai media sosialisasi dan diskusi.

146
1. Scan no HP Kader Jiwa

147
2. Screenshoot anggota WAG

148
3. Screenshoot form instrument deteksi dini menggunakan SRQ

Link google form : https://forms.gle/G5QadSrM78dRMuaS8

4. Screenshoot penjelasan tentang panduan pengisian google


form instrument deteksi dini menggunakan SRQ-29

149
5. Screenshoot penggunakan WA grup sebagai media sosialisasi
dan diskusi

150
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
Melakukan Praktik
deteksi dini penemuan
ODGJ dimasyarakat
Bersama kader jiwa

1.Melakukan konsultasi dengan atasan


2.Menentukan jadwal
3.Melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ Bersama kader

151
1. Lembar konsultasi dengan mentor

152
2. Lembar koordinasi dengan teman sejawat

153
LAMPIRAN
KEGIATAN 6
Melakukan evaluasi
kegiatan
1.Menganalisis hasil pre-test, post-test
dan SRQ-29
2.Membuat laporan hasil evaluasi
3.Melaporkan hasil kegiatan kepada
mentor

154
1. Hasil pre-test dan post-test

2. Hasil penemuan dengan SRQ-29

155
3. Rekap hasil penilaian

156
4. Rekap hasil SRQ

157
158
Video Aktualisasi :
https://drive.google.com/file/d/1uaxNfox3YpQ4ZRFE1bn2uSuZaj1d14ek/view?
usp=drivesdk

159

Anda mungkin juga menyukai