Disusun oleh:
i
ABSTRAK
OPTIMALISASI DETEKSI DINI PENEMUAN KASUS ODGJ DENGAN
“PEMBENTUKAN KADER DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)” DI DESA
RINGIN ANOM WILAYAH PUSKESMAS TRAJI KABUPATEN TEMANGGUNG
Oleh : Intan Pratiwi
Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung
BerAKHLAK sebagai Core Value ASN adalah nilai mutlak yang harus
dilaksanakan oleh para ASN di seluruh Indonesia. BerAKHLAK memuat tujuh
komponen penting, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Begitupun dengan pelaksanaan masa
aktualisasi dan habituasi CPNS pada Pelatihan Dasar CPNS harus memenuhi
nilai-nilai BerAKHLAK.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan mulai tanggal 21
September-28 Oktober 2022 yang terdiri dari 6 kegiatan. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada masa aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut : 1)
membuat media informasi dan edukasi berupa leaflet, 2) Membentuk kader Desa
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di wilayah Ringin Anom, 3) Sosialisasi pengenalan
instrument penemuan kasus ODGJ kepada kader, 4) Membuat media
komunikasi berupa whatsapp group kader jiwa, 5) melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat Bersama kader jiwa, 6) melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan. Selama aktualisasi dan habituasi, kegiatan ini mampu
membentuk kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), yang kemudian dilakukan
sosialisasi tentang deteksi dini penemuan ODGJ kepada sasaran dan dilakukan
praktik deteksi dini penemuan ODGJ Bersama kader. Dari 2134 penduduk desa
Ringin Anom, ada 1407 penduduk usia produktif. Dari 1407 penduduk baru 200
penduduk yang sudah melakukan deteksi dini oleh kader atau baru tercapai
7,035%. Dan yang terdeteksi mengalami gangguan kebanyakan adalah
penduduk diusia produktif yang berjumlah 16 penduduk setara dengan 12,5%.
Capaian aktualisasi dan habituasi kegiatan berhasil mencapai 100%
terlepas dari kekurangan yang bersifat minor dan diharapkan kegiatan ini dapat
dilakukan untuk seterusnya diikuti dengan perbaikan-perbaikan di Puskesmas
Traji Kabupaten Temanggung.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE
iii
PRAKATA
iv
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan, sehingga penulis
dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan CLIX dan menyelesaikan laporan aktualisasi dan
habituasi. Judul yang dipilih dalam laporan aktualisasi dan habituasi ini
adalah Optimalisasi deteksi dini penemuan masalah ODGJ dengan
“Pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin
Anom wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
Penulis berharap tulisan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan aktualisasi Nilai-nilai dasar ASN yakni Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) di lingkungan Puskesmas Traji, Kab. Temanggung.
Pembuatan laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Berkenan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP, selaku Gubernur Jawa Tengah
yang telah mendukung pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2022.
2. Bapak H. Muhammad Al Khadziq, selaku Bupati Temanggung yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II tahun 2022;
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II tahun 2022;
4. Ibu Umi Lestari Nurjanah, S.Sos. M.Si, selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten
Temanggung yang telah memberikan dukungan fasilitas selama
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun 2022;
v
5. Ibu dr. Intan Pandanwangi, MM. Selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung;
6. Bapak Prasetyo Budie Yuwono, ME selaku narasumber/penguji yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
penyempurnaan laporan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan
dengan lebih baik;
7. Ibu dr. Nana Nurdiana selaku Kepala Puskesmas Traji Kabupaten
Temanggung;
8. Bapak Dwi Puji Winhindarto, S.ST selaku Kepala Tata Usaha
Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung sekaligus mentor yang telah
memberi saran dan masukan dalam membuat rancangan aktualisasi
dan habituasi;
9. Ibu Dra. Nila Agustina, MPA selaku coach yang telah memberikan
motivasi, inspirasi dan bimbingan dalam penyusunan laporan
aktualisasi dan habituasi;
10. Para Widyaiswara yang telah memberikan segala ilmunya selama
kegiatan pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan 159;
11. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang telah
bekerja keras dalam mensukseskan latsar ini;
12. Keluarga besar Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung atas
dukungan dan kerjasamanya;
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan aktualisasi dan
habituasi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan bagi penulis
dalam pelaksanaan pelatihan dasar maupun bagi masa depan penulis
dalam melaksanakan tugas.
vi
Temanggung, 4 November
2022
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii
PRAKATA...................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA..............................1
A. Gambaran Umum Organisasi...............................................................1
1. Dasar Hukum Organisasi...............................................................2
2. Tugas Fungsi Organisasi...............................................................3
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja................................7
4. Visi Misi Organisasi.......................................................................7
5. Tujuan Organisasi..........................................................................8
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi........................................................8
B. Tupoksi Jabatan Peserta......................................................................9
C. Role Model......................................................................................... 11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI...........................13
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu..............................................................21
B. Analisis Isu......................................................................................... 25
C. Analisis Penyebab Isu........................................................................27
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan..................................................27
E. Gagasan Pemecah Isu.......................................................................29
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi................................................29
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi……..……………………………….......57
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI…65
A. Perubahan Kegiatan Dari Rencana Awal……………………..………....65
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi………………………………….67
C. Kondisi Sebelum Dan Sesudah………………………………………….110
viii
BAB IV SIMPULAN………………………………………………………….113
A. SIMPULAN…………………………………………………………………113
B. MANFAAT………………………………………………………………….114
LEMBAR KOMITMEN………………………………………………………..116
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….118
CURRICULUM VITAE……………………………………………………….121
LAMPIRAN………………………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
Gambar 3.12 Mencetak Leaflet………………………………………………
74
xii
Gambar 3.30 Membuat Undangan…………………………………………87
Gambar 3.40 No HP
Kader…………………………………………………....94
xiii
Gambar 3.46 Chat Grup……………………………………………………...98
xiv
xv
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
1
Gambar 1.2 Peta Wilayah Puskesmas Traji
2
fungsional yang memberikan pelayanan secara profesional dan bersifat
otonom dalam penyelenggaraan tata kelola Puskesmas, serta
menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Berdasarkan keputusan Bupati Temanggung No. 445.4/103 Tahun
2017 tentang kategori puskesmas dan kriteria fasilitas pelayanan
kesehatan di Kabupaten Temanggung, disebutkan bahwa Puskesmas
Traji merupakan kategori Puskesmas Pedesaan, non rawat inap.
3
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya,
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter – pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
4
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Susunan/struktur organisasi dan tata kerja di Puskesmas Traji dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
6
a. beberapa kegiatan, yaitu:
1) Pelayanan pemeriksaan umum
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP
4) Pelayanan tindakan/gawat darurat
5) Pelayanan gizi yang bersifat UKP
6) Pelayanan persalinan
7) Pelayanan kefarmasian
8) Pelayanan laboratorium
b. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
1) Puskesmas keliling
2) Praktik bidan desa
c. Penanggungjawab bangunan, prasarana dan peralatan di Puskesmas
d. Penanggung jawab mutu
Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai wakil manajemen serta bertanggung jawab untuk
menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen
mutu.
7
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
4. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian penyakit.
5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya Kesehatan.
5. Tujuan Organisasi
Dalam Permenkes Nomor 34 Tahun 2019, disebutkan bahwa
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
8
I : Integritas, Integritas dalam melaksanakan tugas
9
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
10
8. Melaporkan data penderita ISPA, Diare dan ODGJ ke Dinkes
Temanggung setiap bulannya;
C. Role Model
11
Kabupaten Temanggung hingga sekarang menjabat sebagai fungsional
perawat Puskesmas Traji.
12
BAB II
13
isu pentingnya Kesehatan jiwa yang ditandai dengan
adanya pasien gangguan jiwa yang belum
melakukan pengobatan, dan ada pasien yang tidak
melakukan pengobatan secara teratur ke
Puskesmas sehingga terjadi kekambuhan serta
ditemukannya perilaku pasien yang mengancam
keamanan dan kenyamanan masyarakat. Maka dari
itu saya akan melakukan kolaborasi dengan kader
untuk mendeteksi secara dini ODGJ agar dapat
pengobatan yang memadai. Sasaran yang akan
dilakukan deteksi dini penemuan ODGJ adalah usia
produktif.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Agustus 2022
saat ini ditemukan ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung berjumlah 37 ODGJ dan target
penemuan ODGJ Puskesmas Traji pada tahun 2022
berjumlah 51 ODGJ. Dari 37 ODGJ yang ditemukan
banyak dari mereka yang tidak melakukan
pengobatan dengan rutin. Salah satu ODGJ yang
tidak kontrol dengan rutin adalah ODGJ yang
rumahnya di desa Ringin Anom. Menurut laporan
Kepala desa dan warga, pada bulan Agustus 2022
ia sempat membakar rumahnya sendiri. Maka dari
itu saya memilih desa Ringin Anom sebagai desa
yang akan dibentuknya sebagai Desa Siaga Sehat
Jiwa. Desa Ringin Anom terdiri dari 4 dusun yaitu
dusun Karanganyar, dusun Ngesrep, dusun
Ngodolendo dan dusun Ngodoringin. Jumlah
keseluruhan Desa Ringin Anom 2.135 jiwa,
sedangkan jumlah usia produktifnya 1.407 jiwa.
14
c. Data :
dukung
15
Kondisi Rumah Kondisi rumah saat dibakar
Sebelum dibakar
16
dengan instrument yang diberikan.
Isu 2 : Belum adanya pelaporan kasus penyakit di klinik
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung
a. Deskripsi : Isu ini diangkat karena di Klinik, Bidan Swasta, dan
Isu Dokter Praktik di wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung belum pernah melaporkan kasus
penyakit yang ada.
b. Kondisi : Belum adanya pelaporan penyakit yang mencakup
saat ini gambaran wilayah kerja Puskesmas Traji. Hal
tersebut terjadi karena kurangnya kerjasama dengan
bidan desa selaku pembina wilayah desa dalam
pelporan kasus penyakit, juga masih terkendala
jejaring dengan praktik bidan swasta, klinik dan
dokter keluarga yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Traji.
c. Data :
dukung
17
isu di Puskesmas Traji masih dibawah standar yang
seharusnya ditetapkan.
b. Kondisi : Dari bulan januari sampai bulan Agustus 2022
saat ini penemuan pneumonia di wilayah Puskesmas Traji
baru ditemukan sebanyak 3 balita sedangkan
cakupan pneumonia balita di wilayah Puskesmas
Traji tahun 2022 adalah 71 balita. Hal tersebut
dikarenakan tidak ada pelaporan dari praktik bidan
swasta, klinik dan dokter keluarga yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Traji.
c. Data :
dukung
18
Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2022
saat ini jumlah penderita hipertensi yang ditemukan ada
3.227 orang. Sedangkan penderita hipertensi yang
rutin berobat sejumlah 721 orang. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya hipertensi dan biasanya pasien
hipertensi enggan atau bahkan tidak mau untuk
berobat di puskesmas dengan alasan takut karena
pasti tensinya tinggi.
c. Data :
dukung
19
isu di wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung
masih dibawah rata-rata yang ditentukan oleh dinas.
b. Kondisi : Dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2022
saat ini cakupan remaja/usia produktif di Puskesmas Traji
yang mendapatkan skrining berjumlah 4.869 remaja.
Seharusnya target cakupan remaja/usia produktif di
Puskesmas Traji sampai bulan Juli berjumlah 7.358.
Hal tersebut terjadi karena setiap diadakannya
Posbindu (Pos Binaan Terpadu) kebanyakan dari
mereka tidak hadir karena sedang sekolah/kerja.
c. Data :
dukung
B. Analisis Isu
20
Isu ditetapkan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis tersebut bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu. Setelah dilakukan analisis kualitas isu dan diperoleh lebih dari
satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan penilaian kualitas isu
menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan-gagasan kreatif yang akan tuangkan dalam bentuk kegiatan.
21
Skor 5 : Sangat mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata
Skor 4 : Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar
Skor 3 : Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu dekat
Skor 2 : Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu
Skor 1 : Tidak mendesak dan tidak diperlukan
Kekhalayakan
Skor 5 : Sangat kekhalayakan dengan menyangkut semua masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 4 : Kekhalayakan dengan menyangkut sebagian besar
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 3 : Cukup kekhalayakan dengan menyangkut sebagian kecil
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Traji
Skor 2 : Kurang kekhalayakan dengan menyangkut di bidang PTM
Puskesmas Traji
Skor 1 : Tidak kekhalayakan dengan hanya menyangkut individu
penulis
Kelayakan
Skor 5 : Sangat logis, pantas, realistis, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 4 : Logis, pantas, realistis, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 3 : Logis, pantas, realistis, tetapi kurang dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 2 : Tidak logis, tidak pantas, tidak realistis, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 1 : Tidak logis, tidak pantas, tidak realistis, dan tidak berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
22
Tabel 2.1 Analisis Isu APKL
Kriteria (skor)
No Isu A P K L Jumlah Peringkat
1. Belum optimalnya 5 5 4 5 19 I
deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah
Puskesmas Traji
Kabupaten
Temanggung.
3. Kurangnya cakupan 5 3 3 3 14 V
penemuan penyakit
pneumonia pada balita
di Puskesmas Traji Kab.
Temanggung.
4. Kurangnya cakupan 5 4 4 4 17 II
penderita Hipertensi
yang mendapatkan
pelayanan standar di
wilayah Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.
Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL pada tabel di atas, diperoleh
tiga isu dengan skor tertinggi yaitu:
1) Belum optimalnya deteksi dini penemuan ODGJ di wilayah Puskesmas
Traji Kabupaten Temanggung.
23
3) Kurangnya cakupan usia produktif yang mendapatkan skrining di
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
Kriteria
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak Berkembang
Kurang begitu Kurang begitu
2 Kurang begitu berkembang
masalah serius
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
Sangat
5 Sangat serius Sangat Berkembang
Mendesak
Hasil analisis isu dengan metode USG ditampilkan dalam tabel 2.5
berikut:
Tabel 2.3 Analisisi Isu USG
24
No Isu U S G Jumlah Peringkat
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya deteksi dini penemuan
ODGJ di wilayah Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung.
25
Man Material
Belum tersedianya
Belum terbentuknya media edukasi
kader jiwa di wilayah (leaflet)
Puskesmas Traji
Belum
dikenalkannya
Belum
SDM Terbatas instrument optimalnya
penemuan kasus deteksi dini
ODGJ penemuan
Kurangnya
ODGJ di wilayah
Sistem penemuan kasus Puskesmas Traji
dukungan dari
ODGJ masih terfokus di
ruang pemeriksaan masyarakat pada Kabupaten
puskesmas \ penderita ODGJ Temanggung
Method Milieu
26
b. System penemuan masalah ODGJ masih terfokus di ruang
pemeriksaan Puskesmas
27
No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan
28
No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan
Jiwa , untuk menyelesaikan b. Mengundang semua kader
penyebab Penyuluhan dan yang terlibat ke dalam
konsultasi yang didapat kurang WhatsApp Group
efektif. (methode) c. Menggunakan WhatsApp
Sumber kegiatan : inovasi Group sebagai media
sosialisasi dan diskusi
29
mendapatkan skrining di wilayah Puskesmas
Traji Kab. Temanggung.
4. Belum adanya pelaporan kasus penyakit di
klinik wilayah Puskesmas Traji Kab.
Temanggung.
5. Kurangnya cakupan penemuan penyakit
pneumonia pada balita di Puskesmas Traji
Kab. Temanggung.
30
: Sehat Jiwa (DSSJ)” di Desa Ringin Anom
wilayah Puskesmas Traji Kab. Temanggung.
Gagasan pemecahan : 1. Membuat media informasi dan edukasi
isu berupa Leaflet
2. Membentuk Kader Desa Siaga Sehat
Jiwa (DSSJ) di wilayah Ringin Anom
3. Sosialisasi pengenalan instrument
penemuan kasus ODGJ kepada kader
yang sudah dipilih menjadi kader jiwa
4. Membuat media komunikasi berupa
WhatsApp Group kader Jiwa
5. Melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat
bersama kader jiwa
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan
31
Tabel 2.5 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat media Tersedianya media Keterkaitan Tersedianya media Tersedianya media
informasi dan informasi dan kegiatan informasi dan edukasi informasi dan edukasi
edukasi berupa edukasi berupa 1. Manajemen berupa leaflet berupa leaflet
Leaflet, untuk leaflet ASN: berkonstribusi pada visi : memperkuat nilai:
menyelesaikan Pembuatan 1. Visi Kab. Temanggung 1. Nilai Kab.
penyebab Belum Leaflet : “Terwujudnya Temanggung:
tersedianya media merupakan masyarakat Handarbeni
edukasi (leaflet). keterkaitan Temanggung (melakukan tugas
(Materials) managemen yangtentrem, marem, secara totalitas)
Sumber kegiatan : inovasi profesional, gandem” dan Excellence
serta memenuhi 2. Visi Puskesmas Traji: (mengelola setiap
kode etik ASN “Mendorong pelaksanaan
yaitu kemandirian tugas menjadi
memberikan masyarakat untuk lebih bermanfaat
informasi secara hidup sehat” terhadap
benar dan tidak organisasi dan
menyesatkan masyarakat)
kepada pihak 2. Nilai Puskesmas
lain. Traji Empati
2. Smart ASN:
Dalam
pembuatan
32
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Leaflet saya
memanfaatkan
teknologi literasi
digital seperti
website untuk
mencari
referensi dari
berbagai laman
website dan
jurnal online
terpercaya agar
tidak
terpengaruh
dengan
informasi hoaks
(digital ethics).
Kemudian dalam
proses
pembuatannya
memanfaatkan
media digital
berupa aplikasi
microsoft
publisher
(digital skill).
33
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Dan bertujuan
agar kader dapat
membaca /
memahami dan
juga sebagai
pengingat
(Digital Culture)
(KOLABORATIF)
Tujuan saya dalam
menyiapkan materi
adalah untuk sinergi
hasil yang lebih baik
lagi dalam segi
pelayanan ODGJ.
34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
penyuluh kesehatan
agar diperoleh desain
yang menarik.
(KOMPETEN)
Dan sukses sesuai
dengan harapan
35
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
atasan terkait mengkonsultasikan
rancangan rancangan tersebut
leaflet kepada atasan
dengan ramah dan
dan melakukan
perbaikan tiada
henti.
(HARMONIS)
Saya menghargai
pendapat, ide atau
gagasan dari atasan
tanpa melihat latar
belakang, agama,
ras, kepercayaan,
dll.
36
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
f. Mencetak Tersediannya (KOLABORATIF)
leaflet leaflet Saya dalam mencetak
atau memperbanyak
leaflet dan stiker
bekerjasama dengan
pegawai fotocopy
yang ada di sekitar
Puskesmas Traji.
2. Membentuk Kader Desa Terbentuknya Keterkaitan kegiatan Terbentuknya Kader Terbentuknya Kader
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di Kader Desa Siaga dengan Desa Siaga Sehat Jiwa Desa Siaga Sehat Jiwa
desa Ringin Anom Sehat Jiwa (DSSJ) 1. Manajemen ASN : (DSSJ) di desa Ringin (DSSJ) di desa Ringin
untuk di desa Ringin Pembentukan Anom berkontribusi Anom, memperkuat
menyelesaikan Anom Kader Desa Siaga terhadap visi nilai :
penyebab Belum Sehat Jiwa (DSSJ) 1. Visi Kab. 1. Nilai Kab.
terbentuknya kader di desa Ringin Temanggung :“T Temanggung :
Jiwa di wilayah Anom bertujuan erwujudnya Berdayaguna
Puskesmas Traji. untuk menunjukan masyarakat dan Excellence
(Man) sikap Temanggung Nilai Puskesmas Traji :
professional, yangtentrem, Integritas dalam
Sumber disiplin, teliti dan marem, melaksanakan tugas
kegiatan:inovasi tanggung jawab gandem” dan pembentukan kader
dalam misi desa siaga sehat jiwa
menentukan kader “Mewujudkan dan akuntabel dapat
jiwa, guna untuk tata kelola yang dipercayakan
37
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
mempermudah baik dan
dalam pelayanan
menjalankan public yang
tugas. berkualitas”
2. SMART ASN :
Dalam 2. Visi Puskesmas
pembentukan Traji :
Kader Desa Siaga “mendorong
Sehat Jiwa (DSSJ) kemandirian
di desa Ringin masyarakat
Anom saya untuk hidup
meminta daftar sehat”
nama-nama kader
kepada Kepala
Desa dengan
memperhatikan
etika (digital
ethics).
38
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
sehat jiwa atasan serta
(DSSJ) menyelaraskan
terkait dengan data
yang ada.
(KOLABORATIF)
Berkonsultasi dengan
atasan
menggambarkan
adanya kesediaan
bekerjasama antara
atasan dan pegawai.
39
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
40
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
dengan baik.
41
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
(KOLABORATIF)
Berkonsultasi dengan
atasan
menggambarkan
42
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
adanya kesediaan
bekerjasama antara
atasan dan pegawai
b. Membuat Terciptanya (ADAPTIF)
undangan undangan dan Saya aktif pada saat
serta jadwal jadwal sosialisasi membuat undangan
sosialisasi untuk perangkat dan jadwal.
untuk desa dan kader
perangkat (LOYAL)
desa dan Saya memberikan
kader yang informasi jadwal
akan ditunjuk kepada kader dan
sebagai kader berkomitmen untuk
Jiwa melaksanakan jadwal
yang sudah
ditetapkan dengan
depat waktu.
43
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
sosialisasi (BERORIENTASI
PELAYANAN)
Saya juga membuat
kuesioner pretest dan
post test sebagai
bahan saya
sosialisasi yang
bertujuan untuk
mengetahui kualitas
peserta sosialisasi.
44
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kasus ODGJ jawab, cermat dan
kepada kader berintegritas.
jiwa
(KOMPETEN)
Saya juga
memberikan
sosialisasi dengan
semaksimal mungkin
dan membantu
orang lain belajar.
45
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kepedulian pada
penderita ODGJ.
46
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat Nilai Puskesmas
2.Smart ASN: beserta Traji :Empati
Adanya media lingkungannya”
komunikasi berupa dan mendukung
WhatsApp Group visi ke-3
berorientasi untuk Puskesmas Traji
efektifitas dan efisien “Mendorong
dalam penyampaian kemandirian
informasi kepada masyarakat
masyarakat dengan untuk hidup
memanfaatkan media sehat”
literasi digital yaitu
aplikasi WhatsApp
(digital skill).
Kemudian dalam
pemanfaatannya
harus memperhatikan
etika dan etiket dalam
bermedia sosial
(digital ethics).
47
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
kader jiwa
(KOLABORATIF)
Bekerjasama
dengan rekan kerja
untuk
mengumpulkan
nomor handphone
kader jiwa
b. Mengundang Terbentuknya (HARMONIS)
semua kader WhatsApp Group Mengundang semua
yang terlibat kader kontak kader ke
ke dalam dalam WhatsApp
WhatsApp Group dengan tanpa
Group membedakan latar
belakangnya
(KOMPETEN)
Saya mengundang
semua kader ke
dalam grup dengan
cermat dan teliti
sehingga WhatsApp
Group berhasil dibuat
dan semua kader
48
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
yang terlibat bisa
masuk dalam grup
tersebut
(AKUNTABEL)
Memberikan informasi
di WhatsApp Group
dengan menerapkan
nilai konsistensi,
agar komunikasi di
dalam grup terus
berlanjut
49
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
(LOYAL)
Menjaga nama baik
instansi Puskesmas
Traji dengan menjaga
etika dan etiket ketika
menggunakan media
WhatsApp Group
tersebut.
50
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
praktik deteksi dini “Memelihara tugas menjadi
penemuan ODGJ dan lebih
saya berkolaborasi meningkatkan bermanfaat
dengan kader agar kesehatan terhadap
kegiatan berjalan individu, masyarakat
optimal. keluarga dan dan organisasi)
masyarakat 2. Nilai Puskesmas
beserta Traji : Handal
lingkungannya”
dan mendukung
visi ke-3
Puskesmas Traji
“Mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat”
51
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
menyelaraskan
kebijakan yang ada
(KOLABORATIF)
Berkonsultasi
dengan atasan
menggambarkan
adanya kesediaan
bekerjasama
antara atasan dan
pegawai
b. Menentukan Terbentuknya HARMONIS
jadwal jadwal Berkoordinasi
dengan rekan
sejawat dalam
menentukan jadwal
agar tercapai
keselarasan.
c. Melakukan Tersedianya BERORIENTASI
praktik laporan kegiatan PELAYANAN
deteksi dini penjaringan Melakukan
penemuan deteksi dini penjaringan deteksi
ODGJ penemuan ODGJ dini di masyarakat
bersama dengan sikap yang
kader ramah.
52
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
LOYAL
Melaksanakan
kegiatan dengan
penuh pengabdian.
KOLABORATIF
Bersinergi dengan
kader jiwa dalam
kegiatan deteksi dini
agar memperoleh
hasil yang lebih baik.
AKUNTABEL
Saya melaksanakan
penjaringan deteksi
dini penemuan ODGJ
dengan penuh
tanggungjawab,
cermat dan
beintegritas tinggi.
6. Melakukan evaluasi Rekap hasil Keterkaitan kegiatan Rekap hasil evaluasi Rekap hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan, evaluasi dengan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
untuk menyelesaikan pelaksanaan 1.manajemen ASN : berkontribusi terhadap memperkuat nilai:
penyebab System kegiatan Melakukan evaluasi visi : 1. Nilai Kab.
53
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
penemuan masalah ODGJ pelaksanaan 1. Visi Kab. Temanggung :
masih terfokus di ruang kegiatan untuk Temanggung : Akuntabel
pemeriksaan Puskesmas meningkatkan “Terwujudnya (memenuhi
(methode) kinerja ASN dalam masyarakat target kinerja
Sumber kegiatan : tusi memberikan Temanggung yang telah
jabatan pelayanan yang yangtentrem, diberikan dan
prima dan marem, proses
professional. gandem” maupun hasil
2. Visi Puskesmas dapat
2.SMART ASN: Traji dipertanggung
Melakukan evaluasi “Melaksanakan jawabkan)
pelaksanaan kegiatan penanggulangan 2. Nilai Puskesmas
saya menyimpan hasil dan Traji Akuntabel
evaluasi pengendalian
menggunakan google penyakit”
dokumen (Digital
Skill).
54
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
yang diperoleh
selama kegiatan.
KOMPETEN
Saya menganalisis
untuk mencapai
keberhasilan
kegiatan.
AKUNTABEL
Saya dapat dipercaya
dalam membuat
laporan hasil analisis
55
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI DAN PENGUATAN NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
atasan leporan hasil kepada
atasan, agar atasan
dapat berkontribusi
memberikan saran
dan masukan atas
kegiatan yang telah
dilaksanakan
sebelumnya.
(BERORIENTASI
PELAYANAN)
Hal ini dilakukan
untuk melakukan
perbaikan tiada
henti.
G. Jadwal Rancangan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 21 September sampai 28 Oktober 2022, berikut rencana
pelaksanaannya:
56
Tabel 2.6 Jadwal kegiatan aktualisasi
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
57
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
cetakan
leaflet
2. Membentuk Kader Desa
Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
desa Ringin Anom
a. Melakukan konsultasi Lembar
dengan atasan terkait catatan
pembentukan desa berupa
siaga sehat jiwa saran dan
(DSSJ) masukan
serta foto
b. Melakukan koordinasi Lembar
dengan bidan desa koordinasi
yang wilayah dengan
desanya akan dipilih bidan desa
menjadi desa siaga dan Foto
sehat jiwa sedang
melakukan
koordinasi
dengan
bidan desa
c. Koordinasi dengan Lembar
58
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
59
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
saran dan
masukan
dari atasan
b. Membuat undangan -Scan
serta jadwal undangan
sosialisasi untuk dan jadwal
perangkat desa dan sosialisasi
kader yang akan
ditunjuk sebagai
kader Jiwa
c. Menyiapkan alat dan Persiapan
bahan serta tempat alat, bahan
yang akan digunakan dan tempat
untuk sosialisasi untuk
sosialisasi
d. Melakukan pretest Scan hasil
pretest
a. Memberikan -Draft
sosialisasi materi
pengenalan sosialisasi
instrument penemuan -Foto
kasus ODGJ kepada kegiatan
60
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
61
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
62
Bukti
Kegiatan dan Tahapan September Oktober
No Kegiatan
Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
6. Melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan
a. Menganalisis hasil Scan hasil
pretest, post test dan analisis
SRQ di google form
a. Membuat laporan -Foto
hasil evaluasi kegiatan
konsultasi
-Lembar
konsultasi
berupa
catatan
saran dan
masukan
dari atasan
b. Melaporkan hasil Foto
kegiatan kepada pelaporan
atasan hasil
kegiatan
kepada
atasan
63
64
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
65
nilai berakhlak Berorientasi Berorientasi Kolaboratif karena
pada kegiatan ke Pelayanan Pelayanan, saya dalam
tiga tahapan ke 3 Kolaboratif menyiapkan alat dan
bahan yang
digunakan untuk
sosialisasi bekerja
sama dengan teman
sejawat.
66
sejawat untuk
menentukan jadwal.
67
1. Membuat media informasi dan edukasi berupa Leaflet
2. Membentuk Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
wilayah Ringin Anom
3. Sosialisasi pengenalan instrument penemuan kasus ODGJ
kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa
4. Membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa
5. Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
KEGIATAN KESATU
68
materi adalah untuk sinergi hasil yang lebih baik lagi dalam
segi pelayanan ODGJ (KOLABORATIF).
69
Gambar 3.5 Lembar Koordinasi
70
3.7 Gambar Editing Leaflet
71
Gambar 3.8 Konsultasi
dengan Mentor
Gambar 3.9
Lembar
Konsultasi
72
Gambar 3.10 Draft
Leaflet
73
Gambar 3.12 Mencetak
Leaflet
74
Gambar 3.15 Referensi Pembuatan Leaflet
75
3) Apabila dalam Membuat media informasi dan edukasi berupa
leaflet saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN, maka leaflet tidak
akan sukses sesuai dengan harapan.
4) Apabila dalam leaflet saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF, maka
draft leaflet tidak akan menarik dan akan terasa monoton pada saat
dibaca karena tidak adanya kreatifitas dan inovasi pada saat
melakukan editing dan finishing.
5) Apabila dalam melakukan konsultasi kepada atasan terkait
rancangan leaflet saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN, maka proses kegiatan konsultasi dengan pimpinan
akan mengalami hambatan karena sikap saya yang tidak ramah
kepada pimpinan dan tidak bersikap responsif dalam melakukan
diskusi.
6) Apabila dalam melakukan konsultasi kepada atasan terkait
rancangan leaflet saya tidak menerapkan nilai HARMONIS, maka
proses kegiatan konsultasi dengan atasan atau mentor akan
mengalami hambatan karena saya tidak menghargai pendapat, ide
atau gagasan dari atasan atau mentor.
76
totalitas) dan Excellence (mengelola setiap pelaksanaan
tugas menjadi lebih bermanfaat terhadap organisasi dan
masyarakat) serta memperkuat nilai Puskesmas Traji yaitu
Empati. Leaflet ini berfungsi sebagai peningkatan mutu
pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas Traji, karena
sebelumnya belum pernah ada leaflet mengenai gangguan
jiwa di Puskesmas Traji. Hal ini juga sesuai dengan visi
Puskesmas Traji yaitu “Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat”
KEGIATAN KEDUA
77
hubungan yang kondusif dengan atasan serta
menyelaraskan terkait dengan data yang ada
(HARMONIS). Dan saya berkonsultasi dengan atasan
menggambarkan adanya kesediaan bekerjasama
antara atasan dan pegawai (KOLABORATIF).
Gambar 3.16
Konsultasi dengan
mentor
Gambar 3.17
Lembar
Konsultasi
78
Gambar 3.18
Koordinasi dengan
Bidan
3.18 Lembar
Konsultasi
Gambar 3.19
Koordinasi dengan Gambar
Kepala Desa 3.20
Lembar
79
Koordinasi
Gambar 3.21
Mendata Calon
Kader 1
Gambar 3.22
Data Kader Jiwa
f
. Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Dalam pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di
80
desa Ringin Anom bertujuan untuk menunjukan sikap
professional, disiplin, teliti dan tanggung jawab Kader jiwa
juga dibuatkan Surat Kerja untuk mempermudah dalam
menjalankan tugas. Dan saya meminta file Surat Tugas tersebut
via Whatsapp dengan etika sopan dan tanggung jawab (digital
ethics).
81
Gambar 3.24
Koordinasi dengan
Kepala Desa
82
hambatan karena tidak akan menciptakan pelayanan yang
berkualitas.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF, maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa akan terhambat karena
saya tidak aktif pada saat membuat undangan dan jadwal.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL maka proses
pembentukan kader desa siaga sehat jiwa akan terhambat karena
saya tidak memberikan informasi jadwal kepada kader dan tidak
berkomitmen untuk melaksanakan jadwal yang sudah ditetapkan
dengan depat waktu.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN maka kegiatan membentuk desa siaga sehat jiwa
(DSSJ) tidak akan berhasil,
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL, maka proses
pembentukan Kader Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) tidak akan
berhasil, karena saya dalam memilih kader tidak dapat dipercaya.
83
yaitu “mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat” dan memperkuat nilai Puskesmas Traji yaitu Integritas
dalam melaksanakan tugas pembentukan kader desa siaga
sehat jiwa dan akuntabel dapat dipercayakan.
KEGIATAN KETIGA
Sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan
kasus ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader
jiwa
84
Gambar 3.26 Materi Gambar 3.27
Sosialisasi Memberikan
Sosialisasi
85
Gambar 3.28
Konsultasi
Dengan Mentor
86
Gambar
3.31
Undangan
Gambar 3.33
Lembar
Koordinasi
87
Gambar 3.34 Membuat
Soal
4) Melakukan Pre-test
Saya pada saat melakukan Pre-test dapat menjadi tolok ukur
dan membuat sebuah pengetahuan untuk menciptakan
inovasi dalam pengembangan pengetahuan (ADAPTIF)
Gambar 3.35
Hasil Pre Test
88
sosialisasi dengan semaksimal mungkin dan membantu
orang lain belajar (KOMPETEN).
Gambar 3.36
Gambar 3.37
Materi
Menyampaikan
Sosialisasi
Sosialisasi
Gambar 3.38
Hasil Post Test
89
pada penderita ODGJ (HARMONIS).
90
terhambat karena tidak adanya kesediaan bekerjasama antara
atasan dan pegawai.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses merencanakan sosialisasi tersebut akan terhambat karena
saya tidak berantusias terhadap perubahan pada masyarakat dan
masyarakat menjadi tidak peduli dan tidak memahami penderita
ODGJ.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses merencanakan sosialisasi tersebut akan terhambat karena
saya tidak mengikuti saran dan masukan dari teman sejawat
maupun atasan dalam membuat rencana sosialisasi serta
melakukannya dengan semau saya.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses sosialisasi dan bimbingan akan terhambat karena saya
menyampaikan sosialisasi secara tidak bertanggung jawab,
cermat dan berintegritas.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN pada kegiatan
sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini penemuan kasus
ODGJ kepada kader yang sudah dipilih menjadi kader jiwa, maka
proses sosialisasi akan terhambat karena saya akan memberikan
sosialisasi dengan tidak maksimal dan juga tidak membantu
orang lain belajar.
91
f. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap
Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Manfaat sosialisasi pengenalan instrument deteksi dini
penemuan kasus ODGJ kepada kader yang sudah dipilih
menjadi kader jiwa adalah kader jiwa menjadi lebih tau cara
mendeteksi dini gangguan kejiwaan.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Terelaksanakannya sosialisasi pengenalan instrument
penemuan kasus ODGJ dengan kader berkontribusi terhadap
Kab. Temanggung yaitu “Terwujudnya masyarakat
Temanggung yangtentrem, marem, gandem” dan misi
“Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
berkarakter, dan berdaya”. Dan visi Puskesmas Traji
“Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya”. dan
juga nilai Puskesmas Traji : Handal
KEGIATAN KEEMPAT
Membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group
kader Jiwa
92
Jawa Tengah
d Output/Hasil : Tersedianya WhatsApp
. Group sebagai tempat
diskusi interaktif dan media
sosialisasi kepada kader
e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Inventarisasi nomor handphone kader jiwa
Saya secara aktif berusaha mengumpulkan nomor handphone
kader jiwa (ADAPTIF). Dan saya juga Bekerjasama dengan
rekan kerja untuk mengumpulkan nomor handphone kader
jiwa (KOLABORATIF).
Gambar 3.40
No HP Kader
93
2) Mengundang semua kader yang terlibat ke dalam WhatsApp
Mengundang semua kontak kader ke dalam WhatsApp Group
dengan tanpa membedakan latar belakangnya
(HARMONIS). Dan saya juga mengundang semua kader ke
dalam grup dengan cermat dan teliti sehingga WhatsApp
Group berhasil dibuat dan semua kader yang terlibat bisa
masuk dalam grup tersebut (KOMPETEN).
Gambar 3.41
Screenshoot
daftar anggota
94
Gambar 3.42 Screenshoot pembuatan
SRQ
95
(BERORIENTASI PELAYANAN). Dan memberikan informasi
di WhatsApp Group dengan menerapkan nilai konsistensi,
agar komunikasi di dalam grup terus berlanjut (AKUNTABEL).
Dan juga menjaga nama baik instansi Puskesmas Traji
dengan menjaga etika dan etiket ketika menggunakan media
WhatsApp Group tersebut (LOYAL).
Gambar 3.44
chat grup
96
f
.
97
kader jiwa tidak akan berhasil karena saya tidak bekerjasama
dengan rekan kerja untuk mengumpulkan nomor handphone
kader jiwa.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan mengundang semua kader yang
terlibat ke dalam WhatsApp tidak akan berhasil karena saya
akan mengundang semua kontak kader ke dalam WhatsApp
Group dengan membedakan latar belakangnya.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses kegiatan mengundang semua kader yang
terlibat ke dalam WhatsApp tidak akan berhasil karena saya
mengundang semua kader ke dalam grup dengan tidak
cermat dan tidak teliti sehingga WhatsApp Group tidak
berhasil dibuat dan tidak semua kader yang terlibat bisa
masuk dalam grup tersebut.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN dalam membuat media komunikasi berupa
WhatsApp Group kader Jiwa, maka proses membuat google
form instrument deteksi dini menggunakan SRQ-29 tidak akan
berhasil karena sebelum membuat form, saya tidak
menentukan apa saja yang akan dimuat sehingga informasi
yang akan dimuat kurang berkualitas.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL dalam membuat
media komunikasi berupa WhatsApp Group kader Jiwa, maka
proses membuat google form instrument deteksi dini
menggunakan SRQ-29 tidak akan berhasil karena sebelum
membuat form, saya tidak akan mendedikasikan waktunya untuk
mencari referensi terkait pembuatan form.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL dalam
membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group kader
Jiwa, maka proses Menjelaskan di grub WA tentang panduan
pengisian google form instrument deteksi dini menggunakan
SRQ 29 akan terhambat karena saya menjelaskan tentang
panduan pengisian google form dengan tidak tanggung jawab.
98
1) Manfaat kegiatan bagi kader Desa Siaga Sehat Jiwa
Manfaat membuat media komunikasi berupa WhatsApp Group
kader Jiwa bagi kader jiwa adalah kader menjadi lebih
mengetahui tentang deteksi Kesehatan jiwa dan juga
menambah pengetahuan melalui sosialisasi tentang
Kesehatan jiwa di dalam group whatsapp.
2) Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi dan Penguatan Nilai Organisasi
Tersedianya WhatsApp Group sebagai tempat diskusi
interaktif dan media sosialisasi kepada kader berkontribusi
terhadap visi Kab. Temanggung “Terwujudnya masyarakat
Temanggung yang tentrem, marem, gandem” dan juga
Puskesmas Traji “Memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya” dan mendukung visi ke-3 Puskesmas Traji
“Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.
memperkuat tata nilai Kab. Temanggung yaitu Transparansi
(kegiatan yang dilaksanakan dengan melibatkan banyak
pihak) dan Excellence (mengelola setiap pelaksanaan
tugas menjadi lebih bermanfaat) serta nilai Puskesmas Traji
yaitu Empati.
KEGIATAN KELIMA
Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa
99
penemuan ODGJ
e Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
. dan Peran PNS dalam NKRI
1) Melakukan konsultasi dengan atasan
Saya berkonsultasi dengan atasan agar menciptakan
hubungan yang kondusif dengan atasan serta
menyelaraskan kebijakan yang ada (HARMONIS). Dan
Berkonsultasi dengan atasan menggambarkan adanya
kesediaan bekerjasama antara atasan dan pegawai
(KOLABORATIF).
Gambar 3.47
Konsultasi dengan
Mentor
Gambar
3.48Lembar
Konsultasi 1
2) Menentukan jadwal
Berkoordinasi dengan rekan sejawat dalam menentukan
100
jadwal agar tercapai keselarasan (HARMONIS). Dan
Bekerja sama dengan teman sejawat untuk menentukan
jadwal (KOLABORATIF).
Gambar 4.9
Koordinasi
Gambar 3.50
Lembar
Konsultasi
101
Gambar 3.51 Melakukan Praktik Deteksi
Gambar 3.53
Laporan Hasil
Gambar 3.52
Melakukan Deteksi
Dini
102
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai HARMONIS pada
kegiatan melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses konsultasi
akan terhambat karena tidak adanya hubungan yang kondusif
dengan atasan serta tidak selaras terkait dengan kebijakan
yang ada.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOLABORATIF pada
kegiatan Melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses konsultasi
dengan atasan/mentor akan terhambat karena tidak adanya
kesediaan bekerjasama antara atasan dan pegawai.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN pada kegiatan melakukan praktik deteksi dini
penemuan ODGJ dimasyarakat bersama kader jiwa, maka
proses melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
bersama kader akan terhambat karena saya dalam melakukan
penjaringan deteksi dini di masyarakat dengan sikap yang
tidak ramah.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai LOYAL pada kegiatan
melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ dimasyarakat
bersama kader jiwa, maka proses melakukan praktik deteksi
dini penemuan ODGJ bersama kader akan terhambat karena
saya dalam melaksanakan kegiatan tidak dengan pengabdian.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada
kegiatan melakukan praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat bersama kader jiwa, maka proses melakukan
praktik deteksi dini penemuan ODGJ bersama kader akan
terhambat karena saya dalam melaksanakan penjaringan
deteksi dini penemuan ODGJ dengan tidak tanggungjawab,
cermat dan beintegritas tinggi.
103
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai ADAPTIF pada kegiatan
tersebut meka kegian tersebut akan berhasil karena saya tidak
proaktif dan tidak antusias terhadap perubahan.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN maka
kegiatan ini tidak berhasil.
104
KEGIATAN KEENAM
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Gambar 3.55
Gambar 3.54 Gambar pre-
Rekap Hasil test dan post-
SRQ29 tes
105
2) Membuat laporan hasil evaluasi
Saya Menyusun laporan hasil dengan kinerja terbaik yang
saya miliki untuk memperoleh hasil yang sebaik mungkin
(KOMPETEN)
106
Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan
kinerja ASN dalam memberikan pelayanan yang prima dan
professional. Dan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan saya menyimpan hasil evaluasi menggunakan google
dokumen (Digital Skill).
107
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai AKUNTABEL pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses konsultasi dengan atasan/mentor akan terhambat
karena saya menyampaikan hasil evaluasi kegiatan kepada
mentor secara tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai KOMPETEN pada
kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maka
proses Membuat laporan hasil kegiatan akan terhambat
karena dalam melakukan evaluasi kegiatan tidak dengan
kinerja yang terbaik.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai BERORIENTASI
PELAYANAN pada kegiatan Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan, maka proses Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan akan terhambat karena Saya dalam
menyampaikan leporan hasil kepada atasan tidak melakukan
perbaikan.
108
C. Kondisi Sebelum Dan Sesudah Aktuakisasi
Berdasarkan output/hasil dari kegiatan aktualisasi dan habituasi
yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa perubahan kondisi
antara sebelum dan sesudah pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi. Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi
dapat diliat pada Tabel berikut.
109
instrum n kasus kasus kasus
ent ODGJ ODGJ ODGJ
penemu kepada kepada pada
an kader. kader jiwa. kader,
kasus harapnnya
ODGJ kader
kepada dapat
kader melakukan
yang deteksi
sudah secara dini
dipilih agar
menjadi penemuan
kader tidak
jiwa terpusat di
ruang
pemeriksa
an umum
Puskesma
s saja.
4. Membu Belum Terbentukn Dengan
at adanya ya media terbentukn
media wa grup komunikasi ya WA
komunik dengan berupa WA grup,
asi kader. grup penyuluha
berupa dengan n dan
WA kader jiwa. konsultasi
grup kader
kader menjadi
jiwa. lebih
mudah.
5. Melakuk Belum Terlaksana Dengan
an pernah nya praktik melakukan
praktik melakuka deteksi dini praktik
deteksi n praktik penemuan deteksi
dini deteksi di dini di
penemu dini masyarakat masyaraka
an penemua Bersama t oleh
ODGJ n di kader. kader jiwa,
di masyarak kader jiwa
masyar at menjadi
akat Bersama bisa
Bersam kader. melakukan
a kader deteksi
jiwa. secara dini
penemuan
ODGJ.
110
6. Melakuk Belum Adanya Adanya
an adanya hasil rekap
evaluasi evaluasi evaluasi tentang
kegitan kegiatan kegiatan hasil
evaluasi
kegiatan.
Sumber : Elaborasi Penulis
111
BAB IV
SIMPULAN
A. SIMPULAN
Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan
sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana sesuai
dengan core value ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kompeten) serta Manajamen
ASN dan SMART ASN. Terdapat 2 (dua) tambahan tahapan pada
kegiatan keempat. Adapun hasil dari setiap kegiatan, antara lain :
1. Tersedianya media informasi dan edukasi berupa leaflet deteksi
dini gangguan jiwa, sehingga masyarakat yang datang di
Puskesmas Traji khususnya kader jiwa dapat mengetahui
informasi tentang deteksi dini gangguan jiwa.
2. Terbentuknya Kader Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa Ringin
Anom, sehingga kader jiwa tersebut bisa membantu mendeteksi
dan memantau Kesehatan jiwa di wilayah Ringin Anom yang
berjumlah 23 orang kader.
3. Terlaksanakannya sosialisasi pengenalan instrument deteksi
dini penemuan ODGJ di desa Ringin Anom yang diikuti oleh 30
peserta dari kader dan juga perangkat desa, sehingga kader
jiwa menjadi tahu cara penggunaan instrument tersebut.
4. Adanya media komunikasi berupa WA Grup kader jiwa,
sehingga kader jiwa dapat dapat melakukan diskusi interaktif
dan juga mendapat sosialisasi melalui grup WA tersebut.
5. Terlaksanakannya praktik deteksi dini penemuan ODGJ
dimasyarakat Bersama kader jiwa, sehingga dengan
terlaksananya praktik deteksi dini dimasyarakat puskesmas
menjadi punya laporan data penjaringan deteksi dini gangguan
jiwa.
6. Terlaksanakannya evaluasi kegiatan, dengan adanya evaluasi
kegiatan tersebut puskesmas menjadi punya rekap hasil
112
evaluasi pelaksanaan kegiatan.
B. MANFAAT
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini telah memberikan manfaat
bagi :
1. Peserta
Peserta mampu mengaktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI
melalui kegiatan yang telah dilakukan.
2. Puskesmas
Dengan adanya aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan
Puskesmas menjadi punya binaan Desa Siaga Sehat Jiwa dan
juga capaian ODGJ di Puskesmas diharapkan menjadi
meningkat minimal seperti tahun sebelumnya karena
penemuan ODGJ puskesmas masih terfokus pada ruang
pemeriksaan umum Puskesmas.
113
3. Bagi Kader Jiwa
Dengan adanya aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan,
kader menjadi tau cara mendeteksi dini gangguan Kesehatan
jiwa dan menambah pengetahuan melalui adanya sosialisasi
dan informasi dari WA grup yang telahg dibuat.
114
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI
Adapun tindak lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Aksi berikut ini.
115
ASN, Smart
ASN.
2. Membentuk Kader Berorientasi Januari 2022
Desa Siaga Sehat Pelayanan,
Jiwa (DSSJ) di Akuntabel,
wilayah desa yang Kompeten,
lain di Puskesmas Harmonis,
Traji Loyal, Adaptif,
Kolaboratif,
Manajemen
ASN, Smart
ASN.
3. Sosialisasi Berorientasi Januari 2022
pengenalan Pelayanan,
instrument Akuntabel,
penemuan kasus Kompeten,
ODGJ kepada kader Harmonis,
yang sudah dipilih Loyal, Adaptif,
menjadi kader jiwa di Kolaboratif,
desa lain yang Manajemen
berada di wilayah ASN, Smart
Puskesmas Traji ASN.
116
Demikian untuk menjadi Periksa
117
DAFTAR PUSTAKA
118
: Modul Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
119
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Intan Pratiwi, A.Md.Kep
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 3 Maret 1998
Alamat : Krasak 03/02 Tegalrejo, Kec. Bulu, Temanggung
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Nomor Telepon : 082232782891
E-mail : Intanpratiwi0398@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Institusi Jurusan
AKPER Ngesti Waluyo
2016 – 2019 D3 Keperawatan
Parakan
Ilmu Pengetahuan
2013 – 2016 SMA Negeri 1 Parakan
Sosial
2010 – 2013 SMP Remaja Parakan -
2004 – 2010 SD Negeri Tegalrejo -
120
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Intansi
2019-2021 Perawat Pelaksana RS Ken Saras
2022-Sekarang Perawat Terampil Puskesmas Traji
121
LAMPIRAN
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Membuat media informasi dan edukasi berupa leaflet
(Sumber kegiatan : Inovasi)
122
1. Mencari referensi pembuatan leaflet
123
4. Lembar konsultasi dengan mentor
124
5. Nota cetak leaflet
125
126
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
Melakukan konsultasi dengan
atasan terkait pembentukan desa
siaga sehat jiwa (DSSJ)
127
1. Lembar konsultasi dengan mentor
128
2. Lembar koordinasi dengan bidan desa
129
3. Lembar koordinasi dengan Kepala Desa
130
4. Data Kader Jiwa
131
5. SK DSSJ
132
133
134
LAMPIRAN
KEGIATAN
KETIGA
Sosialisasi pengenalan
instrument penemuan
kasus ODGJ kepada kader
yang sudah dipilih menjadi
kader jiwa
135
4. Memberikan sosialisasi pengenalan
instrument penemuan kasus ODGJ
kepada kader jiwa
5. Membagikan leaflet kepada sasaran
sosialisasi
136
1. Lembar konsultasi dengan mentor
137
2. Scan undangan sosialisasi
138
3. Scan lembar koordinasi dengan teman sejawat
139
4. Instrument SRQ
140
5. Screenshoot soal pre-test dan post-test
141
6. Scan hasil pre-test
142
7. Screenshoot materi sosialisasi
143
8. Hasil post test
144
145
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
Membuat media
komunikasi berupa
Whatsapp group kader
jiwa
1. Inventarisasi nomor handphone kader jiwa.
2. Mengundang semua semua kader yang
terlibat ke dalam whatsapp group.
3. Membuat google form instrument deteksi dini
menggunakan SRQ-29.
4. Menjelaskan di grup WA tentang panduan
pengisian google form instrument deteksi
dini menggunakan SRQ-29.
5. Menggunakan dalam whatsapp group
sebagai media sosialisasi dan diskusi.
146
1. Scan no HP Kader Jiwa
147
2. Screenshoot anggota WAG
148
3. Screenshoot form instrument deteksi dini menggunakan SRQ
149
5. Screenshoot penggunakan WA grup sebagai media sosialisasi
dan diskusi
150
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
Melakukan Praktik
deteksi dini penemuan
ODGJ dimasyarakat
Bersama kader jiwa
151
1. Lembar konsultasi dengan mentor
152
2. Lembar koordinasi dengan teman sejawat
153
LAMPIRAN
KEGIATAN 6
Melakukan evaluasi
kegiatan
1.Menganalisis hasil pre-test, post-test
dan SRQ-29
2.Membuat laporan hasil evaluasi
3.Melaporkan hasil kegiatan kepada
mentor
154
1. Hasil pre-test dan post-test
155
3. Rekap hasil penilaian
156
4. Rekap hasil SRQ
157
158
Video Aktualisasi :
https://drive.google.com/file/d/1uaxNfox3YpQ4ZRFE1bn2uSuZaj1d14ek/view?
usp=drivesdk
159