Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK


MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PERAWATAN INFUS RUTIN SESUAI STANDAR


PROSEDUR OPERASIONAL TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS
DI RUANG WIJAYA KUSUMA 1 RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Disusun oleh :

Nama : Edo Tatag Widiyanto, S.Kep., Ns


NIP :19901011 202202 1 002
Angkatan : LXIX
No. Presensi : 30
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Golongan/Ruang : III/b
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Temanggung
Coach : Tri Mardiyanti Ratnasari, SE.M.Acc
Mentor : Hening Kristiyani, AMK.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXIX PEMERINTAH


KABUPATEN TEMANGGUNG BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
ABSTRAK
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PERAWATAN INFUS SESUAI STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG
WIJAYA KUSUMA 1
RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

OLEH : Edo Tatag Widiyanto, S.Kep.,Ns

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tugas yaitu melaksanakan


kebijakan publik, memberikan pelayanan publik, mempererat persatuan dan kesatuan.
Dalam menjalankan tugas tersebut ASN harus memegang teguh nilai – nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK). Nilai dasar tersebut berperan dalam membentuk karakter
ASN yang kuat yaitu PNS yang berintegritas tinggi dan bangga melayani bangsa.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Juni sampai
dengan 24 Juli 2022 yang terdiri dari 6 kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada
masa aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut : 1) melakukan observasi
tindakan perawat dalam melakukan tindakan perawatan infus sesuai SPO, 2) mereview
dan refresh SPO untuk perawatan infus, 3) membuat Checklist perawatan infus, 4)
sosialisasi SPO perawatan infus terhadap kejadian phlebitis, 5) praktek langsung
perawatan infus sesuai SPO, 6) melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan
sosialisasi dan review SPO perawatan infus yang telah dilaksanakan.
Selama aktualisasi dan habituasi, kegiatan ini mampu meningkatkan kepatuhan
perawat terhadap Standar Prosedur Operasional Perawatan Infus dengan hasil data
observasi dengan persentase 81% setelah dilakukan tahapan kegiatan tersebut
didapatkan hasil evaluasi dengan persentase 90 %, serta tidak adanya kejadian
phlebitis selama dilakukan tahapan kegiatan aktualisasi dan habituasi. Capaian
aktualisasi dan habituasi kegiatan ini berhasil mencapai 100 % terlepas dari
kekurangan yang bersifat minor diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan
seterusnya.

Kata Kunci : Aktualisasi, habituasi, nilai dasar BerAKHLAK, Standar Operasional


Prosedur, Perawatan Infus

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PERAWATAN INFUS RUTIN SESUAI STANDAR


PROSEDUR OPERASIONAL TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS
DI RUANG WIJAYA KUSUMA 1 RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Nama Peserta :: Edo Tatag Widiyanto, S.Kep.,Ns


NIP :: 19901011 202202 1 002
Nomor Daftar Absen :: 030

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Senin
Tanggal : 01 Agustus 2022

Tempat : Temanggung

Temanggung, 29 Juli 2022


Menyetujui,

Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE.M. Acc. HENING KRISTIYANI, AMK.


Widyaiswara Ahli Muda Perawat Penyelia
NIP. 197103171997032005 NIP. 19690527 19903 2 004

iii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN,


DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PERAWATAN INFUS RUTIN SESUAI


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS
DI RUANG WIJAYA KUSUMA 1
RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Nama Peserta : Edo Tatag Widiyanto, S.Kep., Ns


NIP : 19901011 202202 1 002
Nomor Daftar Hadir : 030

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 01 Agustus 2022
Tempat : Temanggung

Temanggung, 01 Agustus 2022


Mengesahkan ,
Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE, M.Acc. HENING KRISTIYANI, AMK.


Widyaiswara Ahli Muda Perawat Penyelia
NIP. 19710317 1997032 005 NIP. 19690527 199203 2 004

Penguji / Narasumber,

Ir. Agus Sriyanto, M.Si.


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19590815 1987031 009

iv
PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat,


taufiq dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelaksanaan Perawatan Infus Rutin
Sesuai SPO terhadap Kejadian Phlebitis diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung”. Laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar ASN ini memiliki tujuan untuk menanamkan sikap perilaku dan
nilai-nilai dasar ASN yang terdiri atas Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK)
Banyak hambatan dalam penulisan karya tulis ini, namun karena
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka karya tulis ini dapat
terselesaikan. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah


memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. BKPSDM Kabupaten Temanggung yang membantu terselenggaranya
kegiatan Pelatihan Dasar ini.
3. Ir. Agus Sriyanto, M.Si. selaku Narasumber yang telah memberikan
saran dan masukan serta penilaian laporan aktualisasi.
4. Tri Mardiyanti Ratnasari, SE.M.Acc selaku coach yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
5. Hening Kristiyani, AMK selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
6. Keluarga besar RSUD Kabupaten Temanggung atas dukungan dan
kerjasamanya.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi BerAKHLAK untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi

v
kegiatan Pelatihan Dasar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan LXIX tahun
2022.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini belum sempurna.
Penulis berharap adanya saran dan masukan yang membangun dari
berbagai pihak guna penyusunan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga,
laporan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan, pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, kedudukan serta peran PNS
untuk mendukung smart governance.

Temanggung, 01 Agustus 2022


Penulis

Edo Tatag Widiyanto, S.Kep.,Ns

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iv
PRAKATA .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
BAB I ...................................................................................................................... 1
Gambaran Umum Organisasi ................................................................................. 1
A. Gambaran Umum Organisasi............................................................................. 1
1. Dasar Hukum Organisasi ............................................................................... 3
2. Tugas Fungsi Organisasi ............................................................................... 4
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja ............................................... 19
4. Visi – Misi Organisasi................................................................................... 22
5. Tujuan Organisasi ........................................................................................ 22
6. Nilai- Nilai Budaya Organisasi ..................................................................... 23
B. Tupoksi Jabatan Peserta ................................................................................. 24
C. Role Model ....................................................................................................... 31
BAB II ................................................................................................................... 33
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .................................................. 33
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ............................................................................ 33
B. Analisis Isu ....................................................................................................... 38
C. Analisis Penyebab Isu ...................................................................................... 42
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ................................................................ 43
E. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................. 44
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi .............................................................. 48
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 65
BAB III .................................................................................................................. 68

vii
PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................................... 68
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ...................................................... 68
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ............................................................ 69

Kegiatan ke – 1 ................................................................................................ 69

Kegiatan ke – 2 ................................................................................................ 72

Kegiatan ke – 3 ................................................................................................ 75

Kegiatan ke – 4 ................................................................................................ 78

Kegiatan ke – 5 ................................................................................................ 81

Kegiatan ke – 6 ................................................................................................ 84
C. Kondisi Sebelum dan Sesudah ........................................................................ 88
BAB IV ................................................................................................................. 90
SIMPULAN ........................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 92
Curriculum Vitae ................................................................................................... 94

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Deskripsi Isu ........................................................................ 33


Tabel 2. 2. Identifikasi/ Analisis Isu (APKL) .......................................... 39
Tabel 2. 3. Identifikasi/ Analisis Isu (USG) ............................................ 41
Tabel 2. 4. Dampak Isu Tidak Diselesaikan .......................................... 44
Tabel 2. 5. Gagasan Pemecahan Masalah ........................................... 44
Tabel 2. 6. Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022 ........... 46
Tabel 2. 7. Matriks Rancangan Aktualisasi Habituasi ........................... 48
Tabel 2. 8. Jadwal Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi ...................... 60
Tabel 2. 7. Matriks Rancangan Aktualisasi Habituasi ........................... 48
Tabel 2. 8. Jadwal Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi ...................... 60

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. RSUD Kabupaten Temanggung ......................................................... 1


Gambar 1. 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung...............21
Gambar 1. 3. Role Model........................................................................................ 33
Gambar 2. 1. Diagram Fishbone ............................................................................ 42
Gambar 3 1Mencari informasi pembuatan lembar observasi ................................. 70
Gambar 3 2 Konsultasi Pembuatan Lembar Observasi .......................................... 70
Gambar 3 3 Hasil Data Observasi .......................................................................... 71
Gambar 3 4 Melakukan observasi perawatan infus ................................................ 71
Gambar 3 5 Berkonsultasi dengan Ketua penyusun SPO ...................................... 73
Gambar 3 6 Mencari referensi terbaru perawatan infus ......................................... 73
Gambar 3 7 Catatan dari rekan dan Tim penyusun SPO ....................................... 74
Gambar 3 8 Brainstorming dengan rekan kerja terkait SPO ................................... 74
Gambar 3 9 Referensi pembuatan checklist perawatan infus ................................ 76
Gambar 3 10 Referensi pembuatan checklist perawatan infus............................... 76
Gambar 3 11 Tersedianya checklist perawatan infus ............................................. 77
Gambar 3 12 Lembar Checklist Perawatan Infus Digunakan ................................. 77
Gambar 3 13 Berkonsultasi dengan PPI materi Perawatan infus sesuai SPO ....... 79
Gambar 3 14 Undangan Rapat dan sosialisasi perawatan infus sesuai SPO ........ 79
Gambar 3 15 Notulen rapat dan sosialisasi perawatan infus .................................. 80
Gambar 3 16 Pelaksanaan Sosialisasi Perawatan Infus sesuai SPO .................... 80
Gambar 3 17 Konsul menentukan Jadwal Praktek Perawatan Infus ...................... 82
Gambar 3 18 Persiapan Alat Perawatan Infus........................................................ 82
Gambar 3 19 Gambar Perawatan Infus Sesuai SPO ............................................. 83
Gambar 3 20 Hasil Evaluasi ................................................................................... 85
Gambar 3 21Hasil Analisa Data ............................................................................. 85
Gambar 3 22 Data Phlebitis Wijaya Kusuma 1 ....................................................... 86
Gambar 3 23 Laporan Evaluasi .............................................................................. 86
Gambar 3 24 Data Aplikasi HaIS PPI RSUD Kabupaten Temanggung .................. 87

x
BAB I
Gambaran Umum Organisasi

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 RSUD Kabupaten Temanggung


RSUD Kabupaten Temanggung didirikan pada tahun 1907. Sebagai
rumah sakit pemerintah di Kabupaten Temanggung, memiliki peran dan tugas
penting dalam menjamin kelangsungan dan mutu pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat Temanggung. Menurut Peraturan Bupati Temanggung
No. 57 tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah kelas B Kabupaten Temanggung,
Rumah Sakit Temanggung ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pemerintah
Kabupaten Temanggung.
RSUD Kabupaten Temanggung telah menyediakan poliklinik lengkap
untuk pasien bayi sampai dengan lansia, baik untuk pasien umum dan pasien
BPJS. RSUD Kabupaten juga melengkapi peralatan canggih dan mutakhir
sesuai perkembangan dunia kedokteran seperti CT-Scan dan Endoscopy,
MRI. RSUD Kabupaten Temanggung juga menyediakan pelayanan
pendidikan dan pelatihan untuk dokter umum, perawat, radiographer, dan lain-
lain. Dalam menjalankan fungsi tersebut RSUD Kabupaten Temanggung
1
didukung oleh dokter spesialis yang berpengalaman dan dibantu tenaga
perawat dan penunjang medis yang trampil dan telah teruji.
Dalam upaya peningkatan pelayanan, maka pada tahun 1983 RSUD
Kabupaten Temanggung merupakan Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1987
Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor
303/MEN.KES/SK/IV/1987 RSUD Kabupaten Temanggung ditingkatkan
menjadi Rumah Sakit Kelas C. Pada tahun 2012 RSUD Kabupaten
Temanggung menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) per 1 Januari 2012 berdasarkan Keputusan
Bupati Temanggung Nomor 440/448 Tahun 2011.
Pada tahun 2013 RSUD Kabupaten Temanggung ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit Kelas B sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
HK.02.03/I/1947/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Temanggung pada tanggal 11 November 2013. Kemudian pada
tanggal 7 Februari 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
mendapatkan penghargaan sebagai Rumah Sakit terakreditasi paripurna.
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung yang selanjutnya disingkat BLUD RSUD Kabupaten
Temanggung terletak di Kelurahan Temanggung 1 dan Kelurahan Walitelon
Selatan, Kecamatan Temanggung dengan batas :
Utara : Desa Walitelon Selatan
Timur : Jln. Raya Temanggung – Parakan : Desa Temanggung 1
Barat : Jl. Dr.Soetomo – Bulu
Selatan : Desa Temanggung I
Bangunan di lingkungan RSUD Kab. Temanggung dibangun dengan
luas tanah dan bangunan sebagai berikut :

Luas Area RSUD Kab. Temanggung : 25.885 m2

Luas Bangunan : 11.096,19 m2

2
1. Dasar Hukum Organisasi

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-


Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153)
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Temanggung;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1221);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1213).
10. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 28 Tahun 2019 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung;
11. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 56 Tahun 2020 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Unit
Pelaksana Teknis;

3
2. Tugas Fungsi Organisasi

Tugas dan fungsi organisasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan


Bupati Temanggung Nomor 56 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, Unit Pelaksana Teknis
Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung adalah sebagai berikut:

A. Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah


1. UPT RSUD mempunyai tugas memberikan pelayanan Kesehatan
perorangan serta paripurna.
2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT
RSUD menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pelayanan medis, keperawatan, pelayanan penunjang,
sarana dan prasarana rumah sakit, Pendidikan dan pelatihan,
promosi, administrasi kepegawaian serta keuangan;
b. Penyelenggaraan pemeliharaan dan peningkatan Kesehatan
perorangan melalui pelayanan Kesehatan paripurna;
c. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan Kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, melalui pelayanan
Kesehatan medis, keperawatan, pelayanan penunjang medis dan non
Medis serta sistem rujukan;
d. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan
pelayanan Kesehatan;
e. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi di bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
Kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
Kesehatan; dan
f. Pelaksanaan administrasi rumah sakit

4
B. Direktur
1. Direktur mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan untuk
memimpin, Menyusun kebijakan, membina, mgnkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan, penyelenggaraan rumah sakit sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Direktur menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan
fungsi struktur organisasi;
e. Evaluasi, pencatatan dan pelaporan; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

C. Wakil Direktur Pelayanan


1. Membina, mengkoordinasikan, mengawssi dan melaksanakan pengelolaan
kegiatan bidang pelayanan medis, bidang keperawatan, serta bidang
penunjang medis dan non medis.
2. Dalam melaksanakan tugas, Wakil Direktur Pelayanan menyelenggarakan
fungsi:
a. Melaksanakan, perencanaan dan pengembangan pelayanan medis;
b. Melaksanakan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan
keperawatan;
c. Melaksanakan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan
penunjang medis dan non medis;
d. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien;
e. Melaksanakan perencanaan monitoring dan evaluasi pelayanan medis;
f. Melaksankan monitoring dan evaluasi pelayanan, keperawatan, dan
penunjang medis dan non medis; dan

5
g. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan fungsinya.

D. Bidang Pelayanan Medis


1. Membina, mengkoordinasikan, mengawsi dan melaksanakan pengelolaan
kegiatan Bidang Pelayanan Medis.
2. Dalam melaksankan tugas, Bidang Pelayanan Medis menjalankan fungsi:
a. Menyusun kebijaksanaan teknis dan program kerja di bidang
pelayanan medis;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang pelayanan medis;
c. Melaksanakan program kerja di bidang pelayanan medis;
d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang
Pelayanan Medis sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien;
e. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Pelayanan Medis sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku
agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
f. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pelayanan medis,
keperawatan serta penunjang medis dan non medis yang meliputi
pelayananan rawat jalan, gawat darurat, rawat inap, rawar intensif,
pelayanan beda sentral, pelayanan kebidanan dan pelayanan lainnya
sesuai perkembangan;
g. Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan
medis, keperawatann serta penunjang medis dan non medis;
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non
medis
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelayanan
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;

6
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang
pengeloalan sarana dan prasarana penunjang medis dan non medis;
k. Menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
l. Mengkoordinasikan dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
m. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang sarana pelayanan penunjang medis;
n. Mengelola rekam medis;
o. Memantau dan evaluasi sarana pelayanan penunjang medis; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

3. Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas :


a. Menysusun bahan rencana kegiatan pelaksanaan di bidang pelayanan
medis;
b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pelayanan medis;
c. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas pelayanan medis;
d. Melaksanakan pengembangan fasilitas pelayanan medis;
e. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan,
pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan medis;
f. Melaksanakan koordinsi pelayanan medis, dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rencan akegiatan di bidang pelayanan penunjang;
b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pelayanan penunjang;
c. Melaksanakan pelayanan penunjang;
d. Melaksanakan pengembangan pelayanan penunjang;
e. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pengembangan
pelayanan penunjang;
f. Melaksanakan koordinasi pelayanan penunjang; dan

7
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya
5. Seksi penunjang Medis mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana dan
program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran penunjang medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan dan pengelolaan penunjang medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana penunjang
medis;
e. Menyusun tatalaksana pengadaan dan distribusi sumber daya sarana
prasarana penunjang medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang medis;
g. Mengawasi dan evaluasi sarana prasarana penunjang medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang medis;
i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang sarana
prasarana penunjang medis; dan
j. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan fungsinya.

E. Bidang Keperawatan
1. Kepala Bidang Keperawatn mempunyai tugas membina
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan pengelolaan kegiatan
Bidang Keperawatan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Keperawatan menjalankan fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis dan program kerja di bidang pelayanan
keperawatan;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang pelayanan
keperawatan;
c. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengumpulan dan pengolahan
data pengelolaan pelayanan keperawatan;

8
d. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan standar pelayanan
keperawatan yang meliputi rencana desain pelayanan, kapasitas
pelayanan dan proses pelayanan;
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis pemeliharaan dan
pengembangan fasilitas keperawatan;
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengelolaan ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan keperawatan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
pelayanan keperawatan;
h. Melaksanakan kenali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang keperawatan;
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan keperawatan;
j. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan
pelayanan keperawatan;
k. Memantau dan evaluasi pelayanan keperawatan; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Seksi Keperawatan Rawat Inap mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan rencana kegiatan pengembangan mutu pelayanan
dan ketenagaan keperwatan rawat inap;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan pengembangan
mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat inap;
c. Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat inap;
d. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat
inap;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas, pelaksanaan koordinasi
pengembangan mutu pelayanan keperawatan; dan

9
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Keperawatan Rawat Jalan mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rencana kegiatan pengembangan mutu pelayanan
dan ketenagaan keperawatan Rawat Jalan;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan pengembangan
mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat jalan;
c. Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat jalan;
d. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat
jalan;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas, pelaksanaan koordinasi
pengembangan mutu pelayanan keperawatan; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

F. Bidang Penunjang Medis dan Non Medis


1. Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas
membina mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan
pemeliharaan dan pengelolaan kegiatan bidang sarana prasarana
penunjang medis dan non medis.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
menjalankan fungsi:
a. Menyusun Menyusun kebijaksanaan teknis dan program kerja di
bidang penunjang medis dan non medis;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang penunjang medis
dan non medis;
c. Menetapkan rumusan kebijakan teknis pengumpulan dan pengolahan
dan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;

10
d. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan tatalaksanana
penyelenggaraan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis
dan non medis;
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan tatalaksana
pengadaan dan distribusi sumber daya pengelolaan sarana prasarana
penunjang medis dan non medis;
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengelolaan standar kinerja staf;
g. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengelolaan standar sarana
prasarana penunjang medis dan non medis;
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non
medis;
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelayanan
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;
k. Menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
l. Mengkoordinasikan dan pelaksanaan pelayana penunjang medis;
m. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang sarana pelayanaan penunjang medis;
n. Mengelola rekam medis;
o. Memantau dan evaluasi sarana pelayanan penunjang medis; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana dan
program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran penunjang medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan penunjang medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana
penunjang medis;

11
e. Menyusun tatalaksana pengadaan dan distribusi sumber daya sarana
prasarana penunjang medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang medis;
g. Mengawasi dan evalasi sarana prasarana penunjang medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang medis;
i. Melaksanakan koordinai=si dengan instansi terkait di bidang sarana
prasarana penunjang medis; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Penunjang Non Medis mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana dan
program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang non medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran sarana prasarana
penunjang non medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan sarana prasarana
penunjang non medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana
penunjang non medis;
e. Menyusun tata laksana pengadaan dan distribusi sumber daya sarana
prasarana penunjang non medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang non
medis;
g. Mengawasi dan evalasi sarana prasarana penunjang non medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang non medis;
i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang sarana
prasarana penunjang non medis; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

12
G. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
1. Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membina,
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksankan pengelolaan kegiana
bidang Pendidikan dan pelatihan, hukum, hubungan masyarakat, dan tata
usaha, perlengkapan, rumah tangga, organisasi, dan kepegawaian.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Direktur Umum dan Keuangan
menyelenggrakan fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis rencana dan program ekrja asministrasi
umum dan keuangan;
b. Menyusun kebijakan teknis penyusunan anggaran pendapatan dan
belanjan RSUD;
c. Menyusun kebijakan teknis penyusunan standar pelayanan
administrasi umum dan keuangan;
d. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan bimbingan dan petunjuk
teknis pengelolaan administrasi umum dan keuangan;
e. Menyusun kebijakn teknis penyelenggaraan kegiatan umum;
f. Menyusun kebijakan teknis pengelolaan perenanaan dan system
informasi RSUD;
g. Menyusun kebijakan teknis pengelolaan asministrasi keuangan
RSUD;
h. Menyusun pelayanan asministrasi umum dan keuangan;
i. Menetapkan kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum dan keuangan;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pelayanan adminisrasi umum dan keuangan, dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

H. Bagian Umum dan Perlengkapan


1. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas membina,
mengkoordinasikan, perumusan bahan kebijakan, pelaksanaan,

13
pemantauan, evaluasi serta pelaporan yang meliputi pembinaan
ketatausahaan, hukum,, kehumasan, keorganisasian dan
ketatalaksanaan, kerumahtangaan, kerasipan, analisis dan formasi
jabatan, kepegawaian, Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2. Dalam menjalankan tugas, Bagian Umum dan Perlengkapan menjalani
fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis rencana dan program kerja administarsi
umum;
b. Menyusun kebijakan teknis penyusunan standar pelayanan
administrasi umum dan kepegawaian;
c. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan bimbingan dan petunjuk
teknis pengelolaan administrasi umum;
d. Menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan umum;
e. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian pelayanan administrasi umum;
f. Menyusun kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum;
g. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi dan manajemen
kerumahtanggan meliputi pengelollan aset, penyiapan sarana-
prasarana kantor, penyediaan bahan dan sarana-prasarana rapat-
rapat, perawatan kendaraan dinas serta perawatan Gedung dan
sarana rumah tangga dinas;
h. Melaksankaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pelayanan administrasi umum; dan
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
penyusunan standar operasional prosedur dan standar pelayanan;
b. Melakukan pengadministrasian umum dan teknis di bidang tata usaha,
hukum dan hubungan msayarakat, organisasi dan kepegawaian; dan

14
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas :
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
penyusunan standar operasional prosedur dan standar pelayanan;
b. Melaksanakan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang rumah
tangga, perlengkapan, pemeliharaan bangunan dan Gedung,
pemeliharaan dan pengelolaan kendaraan dinas; dan
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

I. Bagian Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan


1. Kepala Bagian Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang program, evaluasi dan
pelaporan, Pendidikan dan pelatihan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Perencanaan, Pendidikan dan
Pelatihan menjalankan fungsi:
a. Menyususn bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang program;
b. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang evaluasi dan pelaporan;
c. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang teknologi dan informasi;
d. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang Pendidikan dan pelatihan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub bagian Perencanaan Program, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas:

15
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
program, monitoring, evaluasi dan pelaporan, meliputi:
1) Menyiapkan system dan prosedur;
2) Menyusun rencana kegiatan dan program rumah sakit;
3) Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang program,
pengelolaan system informasi manajemen;
4) Melaksanakan standar pelayanan dan standar operasional
prosedur kegiatan bidang program; dan
5) Mengkoordinasikan penyusunan program pengembangan rumah
sakit.
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang evaluasi
dan pelaporan, meliputi:
1) Menyusun format standar pelaporan kegiatan rumah sakit;
2) Melaksanakan dan koordinasi kegiatan monitoring dan evaluasi
program yang meliputi penyiapan system dan prosedur monitoring
dan evaluasi;
3) Menyusun rencana monitoring dan evaluasi kegiatan dan program
rumah sakit, prosedur pengolahan data dan pelaporan rumah
sakit; dan
4) Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang monitorinh dan
evaluasi, pelaksanaan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur kegiatan bidang monitoring dan evaluasi
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas:
1. Melkaukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
Pendidikan dan pelatihan, meliputi:

16
a. Memfasiliasi Pendidikan dan pelatihan, pembinaan mutu
Pendidikan dan pelatihan;
b. Melaksanakan dan koordinasi bidang Pendidikan dan pelatihan;
c. Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang Pendidikan dan
pelatihan;
d. Melaksanakan standar operasional prosedur kegiatan bidang
Pendidikan dan pelatihan;
e. Mengembangkan bidang Pendidikan dan pelatihan;
f. Mengelola perpustakaan; dan
g. Melakuksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan fungsinya.

J. Bagian Keuangan
1. Kepala bagian Keuangan mempunyai tugas membina
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan kegiatan pengelolaan
keuangan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Keuangan menjalankan fungsi:
a. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan program kerja,
pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan;
b. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan program dan
anggaran RSDU;
c. Menyusun rumusan kebijakan penyusunan petunjuk teknis / prosedur
tetap pengelolaan administrasi keuangan;
d. Menyususn rumusan kebijakan teknsi pengelolaan administrasi
keuangan;
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis koordinasi penyusunan
anggaran RSUD;
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelayanan perbendaharaan dan
mobilisasi dana;
g. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelayanan akuntansi dan
verifikasi keuangan RSUD;

17
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pemantauan dan pengendalian
keuangan RSUD;
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis elaporan hasil pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
j. Melaksanakan koordinasi denan instansi terkait dalam rangka
pengelolaan administrasi keuangan; dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan keuangan dan perbendaharaan;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data penyusunan dan pengelolaan
anggaran;
c. Mengelola keuangan;
d. Mengelola kegiatan perbendaharaan;
e. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi perbendaharaan, pelaporan
keuangan dan perbendaharaan;
f. Melaksanakan penyelenggaraan berifikasi keuangan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan akuntansi;
b. Menyusun petunjuk teknis akuntansi;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data penyusunan akuntansi;
d. Mengelola akuntansi, pengawasan dan evaluasi kegiatan akuntansi;
e. Melaporkan akuntansi;
f. Melaksankan koordinasi akuntansi; dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.

18
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja
A. Direktur : dr. Tetty Kurniawaty, Sp. S, M. Kes
B. Wakil Direktur Pelayanan : dr. Nida'ul Khasanah, Sp.Rad, M.Sc
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis : dr. Novi Andriyani
a. Kepala Seksi Pelayanan : Yuli Istiqoma M, S.Kep, MM
Penunjang
b. Kepala Seksi Pelayanan : dr. Sarjana
Medis
2. Kepala Bidang Keperawatan : Rejono, S.Kep,Ns
a. Kepala Seksi Keperawatan : Hartanti, S.Kep.Ns, MM
Rawat Inap
b. Kasi Keperawatan Rawat : Suryati, S.ST
Jalan
3. Kepala Bidang Penunjang Medis : Dwiana Novianto, S.Sos., MM
dan Non Medis
a. Kepala Seksi Penunjang : Dwi Ernawan, S.Sos, MM
Medis
b. Kepala Seksi Penunjang Non : Muhammad Yusuf Lanno, ST
Medis
C. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : Budiyanto, SIP, MM
1. Kepala Bagian Umum dan : Sugiyarto, SH
Perlengkapan
a. Kepala Sub Bagian Umum : Ruth Reza Hanggarini, SKM
dan Kepegawaian
b. Kepala Subbag Rumah : Lilik Nursakti, SKM, MM
Tangga dan Perlengkapan
2. Kepala Bagian Perencanaan, : Edy Prasetyo,S. STP
Pendidikan dan Pelatihan
a. Kepala Subbag. Perencanaan, : Mira Ekawati, S.T.M.Eng
Program, Monitoring, Evaluasi
dan Polaporan

19
b. Kepala Sub Bagian : dr. Fitri Emi Sri Parastri
Pendidikan dan Pelatihan
3. Kepala Bagian Keuangan : Eka Budi Setyawan,SE, AKT, M. Ak
a. Kepala Sub Bagian : Sri Rahayuningsih, SE
Perbendaharaan dan
Verifikasi
b. Kepala Sub Bagian Akuntansi : Dwi Lestari, SE, M.Si

20
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung

21
.4. Visi – Misi Organisasi

Visi – Misi RSUD Kabupaten Temanggung sebagaimana


tercantum dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung adalah
sebagai berikut
Visi:
Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan
Misi:
a) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

b) Meningkatkan mutu dan kerjasama pendidikan kesehatan

c) Meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien

d) Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai

5. Tujuan Organisasi

Tujuan jangka yang ingin dicapai RSUD Kabupaten


Temanggung sesuai dengan Peraturan Bupati Temanggung Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung dan
tertuang dalam RENSTRA (Rencana Strategis) RSUD Kabupaten
Temanggung 2019-2023 adalah :
1. Menjamin ketersediaan dan mutu sumber daya kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan kapasitas dan stabilitas kinerja birokrasi.
3. Meningkatkan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan
pengkajian pembangunan daerah.

22
6. Nilai- Nilai Budaya Organisasi

Nilai Organisasi sesuai dengan ketetapan Direktur Rumah Sakit


Umum Daerah Kabupaten Temanggung yang tertuang di dalam Buku
Profil RSUD Kabupaten Temanggung tahun 2018 pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Temanggung antara lain :
a. Profesionalisme (Profesionalism)
Selalu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan
benar, berkomitmen untuk selalu meningkatkan kemampuansesuai
dengan profesi.

b. Kepedulian (Responsiveness)
Menjunjung nilai dasar dan sikap memperhatikan dan
bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan sekitar.

c. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)


Selalu mengedepankan kenyamanan dan kepuasan pasien yang
datang ke RSUD Kabupaten Temanggung.

d. Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Memiliki kemampuan berpikir yang kreatif dan cakap melihat peluang
perubahan untuk meingkatkan mutu pelayanan.

e. Keterbukaan (Transparancy)
Mengedepankan keterbukaan informasi dan komunikasi alam
semua aspek pelayanan.

f. Efisiensi (Efficiency)
Selalu memberikan pelayanan optimal sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit.

g. Keadilan (Equity)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan secara
adil sesuai dengan hak pasien.

23
B. Tupoksi Jabatan Peserta

1. Tugas Peserta Perawat Ahli Pertama


Tugas peserta Perawat ahli pertama sesuai dengan SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai) tahun 2022 adalah :
a. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
b. Merumuskan diagnosa keperawaan pada individu
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan)
d. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
e. Melakukan upaya peningkatan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
f. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek pada
area medikal bedah
g. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal
h. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
i. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi
j. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi
k. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuha istirahat
tidur
l. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
m. Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh
n. Memberikan dukungan / fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan
o. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kondisi pasien
p. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
q. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.

24
2. Jabatan Fungsional Perawat

Sesuai dengan Permenkes No. 73 Tahun 2013 Tentang Jabatan


Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan, jabatan fungsional umum
adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau
ketrampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan
dengan angka kredit. Sedangkan jabatan fungsional tertentu adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab wewenang dan
hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau
ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya
disyaratkan dengan angka kredit.
a) Tugas Kepala Ruang di RSUD Kabupaten Temanggung

1) Menyusun program kerja ruangan.

2) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga


lain yang sesuai dengan kebutuhan ruangan.
3) Menentukan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yangdiperlukan
sesuai dengan kebutuhan ruangan.
4) Merencanakan dan mengkoordinir serta menentukan jenis kegiatan /
asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan
5) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
6) Mengatur daftar/jadwal dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
yang terkait
7) Memberikan pengarahan dan motivasi serta penilaian kepada semua
tenaga perawat dan tenaga lain yang berada dibawah tanggung
jawabnya
8) Mengadakan pertemuan berkala setiap bulan sekali dengan
pelaksana keperawatan
9) Mengadakan orientasi kepada karyawan dan mahasiswa baru
10) Memberikan penyuluhan kesehatan / keperawatan kepada pasien
dan keluarganya
11) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan
25
harmonis antar petugas, pasien dan keluarganya
12) Membuat laporan kepada Atasan
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b) Tugas perawat primer (ketua tim) di RSUD Kabupaten Temanggung


1) Bertugas pada Shift pagi hari
2) Bersama AN (assosiate nurse) atau perawat pelaksana menerima
operan tugas jaga malam
3) Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga malam
4) Bersama pasien melakukan do'a bersama sebagai awal dan akhir
tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam
5) Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam
grupnya setiap awal dinas pagi
6) Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan
beban kerja
7) Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan
perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi
tanggung jawab ada bukti di rekam keperawatan
8) Memonitor dan membimbing tugas AN
9) Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien
10) Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh AN yang ada di bawah tanggung jawabnya
11) Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuanyang
ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam
rekam keperawatan
12) Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan
menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan
tugas jaga berikutnya
13) Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas
jaga berikutnya
14) Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan
merawat selama pasien dirawat atau kepada pasien / keluarga baru
15) Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore malam libur

26
16) Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi hari tidak
bertugas
17) Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali.
18) Menyelenggarakan diskusi kasus sesuai prosedur.
19) Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
20) Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan

c) Tugas perawat pelaksana di RSUD Kabupaten Temanggung


1)Melaksanakan operan tugas setiap awal & akhir jaga
2) Melakukan konfirmasi tentang kondisi pasien segera setelah selesai
operan setiap pasien
3) Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah serah terima operan tugas jaga
4) Mengikuti pre conference setiap awal dinas pagi
5) Melaksanakan askep pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
6) Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam
keperawatan
7)Melakukan konsultan tentang masalah pasien / keluarga
8) Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan pada pasien yang
menjaditanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.
9) Menerima keluhan pasien / keluarga dan berusaha untuk
mengatasinya
10) Melengkapi catatan askep pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
11) Melakukan evaluasi askep setiap akhir tugas pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan
12) Mengikuti post conference yang diadakan pada akhir tugas dan
melaporkan kondisi pasien yang menjadi tanggung jawabnya
13) Wajib mengenalkan satu grupnya yang akan memberikan askep
pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru
14) Melaksanakan pendelegasian tugas pada S/M/HL
15) Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/timkes lain bila ada masalah
27
klien pada S/M/HL
16) Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik
keperawatan
17) Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 25 Tahun 2014, sebagai
jabatan fungsional perawat ahli pertama, mempunyai rincian kegiatan
sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;

2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;

3) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;

4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;

5) Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;

6) Membuat prioritas diagnosa keperawatan;

7) Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka


menyusun rencana tindakan keperawatan;
8) Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
9) Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
10) Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan.

11) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka


melakukan upaya promotif;
12) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
13) Melaksanakan case finding / deteksi dini / penemuan kasus baru
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
14) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
15) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
28
16) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya;
17) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
18) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;

19) Melakukan peningkatan / penguatan kemampuan sukarelawan dalam


meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
20) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
21) Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka pemenuhan
kebutuhan eliminasi;
22) Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka pemenuhan
kebutuhan eliminasi;
23) Melakukan upaya membuat pasien tidur;
24)Melakukan relaksasi psikologis;
25) Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien
dengan risiko trauma/injury;
26) Melakukan manajemen febrile neutropeni;
27) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
28) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam
rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;

29) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal;

30) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;


31) Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp dalam
rangka tindakan keperawatan pasien;
32) Merawat pasien dengan wsd;
33) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
34) Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
35) Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post);
36) Melakukan perawatan luka kanker;
37) Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
29
38) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada
individu;
39) Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam
rangka melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga;
40) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
41) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
42) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
43) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
44) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
45) Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
46)Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
47)Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
48)Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
49) Melakukan preseptorship dan mentorship;
50) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim / perawat primer;
51) Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
52) Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
53) Melaksanakan penanggulangan penyakit / wabah tertentu; dan
melakukan supervisi lapangan.

30
C. Role Model
Role Model adalah seseorang yang perilaku dan sikapnya
dijadikan panutan dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Tokoh
yang penulis jadikan Role Model adalah Widayat Priyo Krisyanto, S.ST.
Penulis menjadikan beliau sebagai role model karena beliau dalam
menjalankan amanah menjunjung tinggi integritas, pekerja keras,
bertanggung jawab, pantang menyerah dan peduli terhadap sesama.

Gambar 1.3 Role Model Widayat Priyo Krisyanto, S.ST

Widayat Priyo Krisyanto, S.ST lahir di Temanggung pada tanggal


13 Juli 1983. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Ruang Perawatan
IGD, sebagai Ketua Komite Keperawatan, Asesor Kompetensi
Keperawatan, Tim Penguji Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Perawat,
dan Anggota Komite Hukum dan Etik RSUD Kabupaten Temanggung.
Sebagai seorang pemimpin, beliau adalah sosok yang patut
diteladani karena telah taat kepada aturan, profesional dan berintegritas,
menerapkan nilai- nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) selama bertugas,
seperti :
1. Berorientasi Pelayanan : Selalu bersikap ramah dan sopan serta
memahami baik terhadap rekan kerja ataupun pasien.
2. Akuntabel : Selalu melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
31
3. Kompeten : Beliau memiliki kepemimpinan yang baik, keterbukaan
akan kegiatan yang akan, sedang dan telah dikerjakan, bertanggung
jawab atas amanah yang dipegang.
4. Harmonis : Beliau amanah menjalankan tugasnya sebagai perawat,
tidak pernah membeda bedakan baik terhadap rekan kerja maupun
pasien.
5. Loyal : Beliau selalu memegang teguh ideologi Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada NKRI dan pemerintahan yang sah, serta menjaga rahasia
jabatan dan negara.
6. Adaptif : Beliau terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
serta bertindak proaktif.
7. Kolaboratif : Beliau selalu memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, serta mampu menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

32
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu

Isu diartikan sebagai fenomena suatu kejadian yang diimplikasikan


dengan masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu
adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak
jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-
desus. Isu yang tidak muncul di publik dan tidak menjadi sebuah kesadaran
kolektif dari publik itu sendiri belum bisa dikatakan sebagai isu strategis
(kritikal).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS terdiri atas identifikasi isu dan
penetapan isu. Isu atau masalah ditemukan dari adanya kesenjangan
antara kondisi nyata yang terjadi di RSUD Kabupaten Temanggung dengan
kondisi yang diharapkan. Beberapa isu ditemukan oleh penulis terkait
dengan manajemen ASN dan Smart ASN. Analisis APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan, Layak) dan USG (Urgency, Seriousness,
Growth) digunakan untuk mengidentifikasi isu yang akan diprioritaskan
untuk ditangani.
Ada beberapa isu yang menjadi persoalan di RSUD Kabupaten
Temanggung antara lain ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Identifikasi /Deskripsi Isu

Kondisi Saat Ini Kondisi yang


No. Isu dan Sumber Isu
diharapkan
Saat ini Optimalnya
Belum optimalnya perawat dalam
penatalaksanaan penatalaksanaan
penatalaksanaan alih baring
1. alih baring secara alih baring secara
secara efektif terhadap pasien
efektif pada efektif sehingga
dengan diagnosa medis
pasien stroke meminimalkan
cerebralvasculer disease (stroke)
masih kurang terjadinya luka
di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
sehingga masih dekubitus.
Kabupaten Temanggung.
ditemukan
33
kejadian
Sumber isu : unit kerja
dekubitus atau
Ruang Lingkup : tusi unit kerja luka pada
punggung dan
pinggang pasien.
Belum optimalnya penerapan Saat ini Diterapkannya
cuci tangan oleh perawat saat penerapan cuci cuci tangan
2. sebelum melakukan tindakan ke tangan sebelum sebelum
pasien di ruang Wijaya Kusuma 1 melakukan melakukan
RSUD Kab.Temanggung. tindakan ke tindakan ke
pasien masih pasien
Sumber isu : Individu kurang sehingga
Ruang Lingkup : tusi jabatan meningkatkan
terjadinya infeksi
nosokomial.
Belum optimalnya perawatan infus Saat ini perawat Perawat
secara rutin sesuai SPO terhadap belum melakukan melakukan
3.
kejadian phlebitis diruang Wijaya tindakan perawatan infus
Kusuma 1 RSUD Kabupaten perawatan infus secara rutin
Temanggung. secara rutin sesuai SPO
sesuai SPO
Sumber isu : Unit Kerja sehingga masih
Ruang lingkup : tusi unit kerja ditemukanya
kasus atau
kejadian phlebitis
(peradangan
pembuluh darah)
Belum optimalnya pemberian edukasi Saat ini masih Penunggu dan
orientasi hand hygiene kepada pasien banyak penunggu pasien mengerti
4.
ataupun penunggu pasien di ruang pasien yang dan memahami
Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten belum mengerti tata cara cuci
Temanggung. tata cara cuci tangan yang
Sumber isu : Individu tangan yang baik baik dan benar

34
Ruang lingkup : tusi unit kerja dan benar

Belum optimalnya pemanfaatan Saat ini perawat Perawat


5.
transfusi pump untuk pemberian belum menggunakan
produk darah kepada pasien menggunakan transfusi pump
dengan indikasi transfusi darah di transfusi pump untuk
ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD untuk pemberian memberikan
Kabupaten Temanggung. produk darah produk darah

Sumber isu : Individu


Ruang lingkup : tusi jabatan

Adapun Dekripsi Isu dari Identifikasi isu tersebut adalah :


1. Belum optimalnya perawat dalam penatalaksanaan alih baring
secara efektif terhadap pasien dengan diagnosa medis
cerebralvasculer disease (stroke) di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.

Berdasarkan pengamatan dan informasi dari rekan kerja bahwa


masih kurangnya penatalaksanaan alih baring pada pasien dengan
diagnosa medis cerebralvasculer disease sehingga terdapat kejadian
dekubitus (luka akibat tirah baring terlalu lama) pada pasien.

35
2. Belum optimalnya penerapan cuci tangan oleh perawat saat sebelum
melakukan tindakan ke pasien di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kab.Temanggung.

Berdasarkan pengamatan selama bekerja di ruang Wijaya


Kusuma 1 perawat masih sering lupa dalam penerapan cuci tangan
sebelum melakukan tindakan ke pasien.
3. Belum Optimalnya perawatan infus secara rutin sesuai SPO
terhadap kejadian phlebitis oleh perawat diruang Wijaya Kusuma 1
RSUD Kabupaten Temanggung.

Data HAis (PHLEBITIS)


NO BULAN IVL INSIDEN CAPAIAN STANDAR
1 JANUARI 275 1 3.636363636 1
2 FEBRUARI 162 2 12.34567901 1
3 MARET 148 1 6.756756757 1
4 APRIL 159 1 6.289308176 1
Berdasarkan pengamatan selama saya bekerja di ruang WK 1
dan data HAis pengendalian infeksi RSUD masih didapatkan data
adanya pasien yang mengalami phlebitis (peradangan pembuluh
darah) yang disebabkan belum dilakukanya perawatan infus secara
rutin sesuai SPO.

36
4. Belum optimalnya pemberian edukasi orientasi hand hygiene kepada
pasien ataupun penunggu pasien di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.

Berdasarkan informasi dari rekan kerja dan pengamatan


selama saya bekerja di Ruang WK 1 perawat sering lupa dalam
melakukan orientasi terhadap pasien baru dan dengan keluarga
tentang hand hygiene atau cuci tangan sebelum masuk dan sesudah
meninggalkan ruangan di rumah sakit.
5. Belum optimalnya pemanfaatan transfusi pump untuk pemberian
produk darah kepada pasien dengan indikasi transfusi darah di ruang
Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung.

Berdasarkan informasi dengan rekan kerja dan pengamatan


saya selama bekerja di ruang WK 1 saat pemberian produk darah atau
transfusi darah perawat belum menggunakan transfusi pump untuk
ketepatan waktu dan jumlah darah yang dimasukkan.

37
B. Analisis Isu

. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan


menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik, Khalayak, Dan Layak.
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat Aktual, Problematika,
Kekhalayakan Dan Kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di
lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu
yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.
APKL memiliki 4 (empat) kriteria penilaian sebagai berikut :
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat;
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya;
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak; dan
d. Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevanuntuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut adalah tabel penetapan masalah dengan metode APKL :
Tabel Pedoman Penskoran Analisis Isu Dengan Metode APKL
Kriteria
Skor
Aktual Problematik Kekhalayakan Layak

5 Sangat Aktual Sangat Kompleks menyangkut hajat Sangat


hidup orang Layak
sangat banyak
4 Aktual Kompleks Banyak orang Layak

3 Cukup Aktual Cukup Kompleks Cukup banyak Cukup


orng Layak
2 Kurang Aktual Kurang Kompleks Sedikit / hanya Kurang
beberapa org Layak
1 Tidak aktual Tidak Kompleks Sangat sedikit org Tidak
Layak
Tabel 2.2 Identifikasi / Analisis Isu APKL

38
Kriteria (skor)
No Jumlah Peringkat
Isu A P K L
Belum optimalnya perawat dalam
penatalaksanaan alih baring

1. secara efektif terhadap pasien


5 5 4 4 18 II
dengan diagnosa medis
cerebralvasculer disease (stroke)
di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.
Belum optimalnya penerapan
cuci tangan oleh perawat saat
2. sebelum melakukan tindakan di 5 4 3 3 15 IV
ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.
Belum optimalnya perawatan
infus secara rutin sesuai SPO
3. 5 5 5 4 19 I
terhadap kejadian phlebitis
diruang Wijaya Kusuma 1
RSUD Kabupaten
Temanggung.
Belum optimalnya pemberian
4. edukasi orientasi hand hygiene 5 3 3 3 14 V
kepada pasien ataupun
penunggu pasien di ruang Wijaya
Kusuma 1 RSUD Kabupaten
Temanggung.

Belum optimalnya pemanfaatan


5. transfusi pump untuk pemberian
5 4 3 4 16 III
produk darah kepada pasien
dengan indikasi transfusi darah di
ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.

39
Hasil analisis tersebut di atas kemudian dilakukan penapisan prioritas
isu dengan metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG). Teknik
penilaian USG merupakan teknik yang dilakukan untuk menentukan
prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat
pertumbuhan suatu isu.Teknik ini memiliki 3 kriteria dalam penilaian, yaitu:

a. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,


dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth, artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel Penilaian USG
Skor Kriteria

Urgensi Serius Growth

5 Sangat Mendesak Sangat serius Dampak yg


ditimbulkan Sangat
buruk
4 Mendesak Serius Buruk

3 Cukup Mendesak Cukup serius Cukup Kompleks

2 Kurang Mendesak Kurang serius Kurang Buruk

1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak berdampak

Tabel 2.3 Analisis Isu Dengan Menggunakan Metode USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking

Belum optimalnya
perawat dalam
penatalaksanaan alih
1. 5 4 4 13 II
baring secara efektif
terhadap pasien
dengan diagnosa
40
medis
cerebralvasculer
disease (stroke) di
ruang Wijaya Kusuma
1 RSUD Kabupaten
Temanggung
Belum
optimalnya
perawatan infus
2. 5 5 4 14 I
secara rutin
sesuai SPO
terhadap
kejadian
phlebitis diruang
Wijaya Kusuma 1
RSUD
Kabupaten
Temanggung.
Belum optimalnya
pemanfaatan
transfusi pump
3. 5 4 3 12 III
untuk pemberian
produk darah
kepada pasien
dengan indikasi
transfusi darah di
ruang Wijaya
Kusuma 1 RSUD
Kabupaten
Temanggung.

Simpulan:
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
(core issue) yang perlu diselesaikan adalah isu tentang Belum
41
optimalnya perawatan infus secara rutin sesuai SPO terhadap
kejadian phlebitis diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten
Temanggung.

C. Analisis Penyebab Isu

Analisis Penyebab Masalah (Diagram Sirip Ikan/ Fish Bone)


Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah “Belum optimalnya perawatan infus
secara rutin sesuai SPO terhadap kejadian phlebitis diruang
Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung”
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
fishbone diagram. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material
(bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu
pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut
(analog) :
Gambar 2.1 Diagram Fishbone

MATERIALS METHODS

- Pembatasan bahan - “Pelaksanaan


habis pakai untuk SPO perawatan
pasien rawat inap. infus secara rutin
belum dilakukan”.

- Checklist penerapan
Belum
- Sistem pengawasan
SPO perawatan infus terjadinya infeksi dan optimalnya
tidak tersedia di ruang perawatan infus
phlebitis yang kurang
perawat
secara rutin
sesuai SPO
- “ Kurangnya
terhadap
kesadaran dalam
- Terdapat data kejadian tindakan perawatan
kejadian
phlebitis pada setiap infus sesuai SPO”. phlebitis
bulan yang tercatat diruang Wijaya
dalam aplikasi PPI
(HAIs). - Kurangnya
Kusuma 1
kepedulian perawat RSUD
Kurangnya pelatihan terkait
dengan resiko phlebitis terhadap resiko
akibat tidak dilakukan kejadian plebhitis..
perawatan infus
MAN
MILIEU

42
Berdasarkan Analisis Diagram Fishbone maka diperoleh
penyebab prioritas adalah Belum optimalnya perawatan infus secara
rutin sesuai SPO terhadap kejadian phlebitis diruang Wijaya Kusuma 1
RSUD Kabupaten Temanggung.

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode


USG akan memiliki dampak jika tidak diselesaikan. Dampak dari isu
yang tidak dilaksanakan tersaji pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4 Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


NO SUMBER ISU IDENTIFIKASI DAMPAK
ISU
1. Manajemen Belum Jika tindakan perawatan
ASN, Smart optimalnya infus tidak dilakukan sesuai
ASN) perawatan infus SPO secara rutin maka
secara rutin kejadian phlebitis serta
sesuai SPO infeksi akan selalu ada dan
terhadap merugikan pasien karena
kejadian terjadi peradangan pada
phlebitis diruang pembuluh darah yang
Wijaya Kusuma terpasang infus serta
1 RSUD berpengaruh terhadap
Kabupaten efektifitas pemberian terapi
Temanggung dan lama kesembuhan
pasien.

43
E. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang dipilih untuk memecahkan isu
“Belum optimalnya perawatan infus secara rutin sesuai terhadap
kejadia phlebitis SPO diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten
Temanggung” yang diprioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab,
maka penulis menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi, sebagai
berikut :
Tabel 2.5 Gagasan pemecahan masalah
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah

1. Melakukan observasi tindakan a. Membuat lembar observasi


perawat dalam melakukan b. Melakukan konsultasi
tindakan perawatan infus atau bersama atasan dan mentor
dressing sesuai SPO. untuk rancangan lembar
observasi
Menyelesaikan penyebab c. Melakukan observasi terkait
kurangnya kesadaran perawat dengan rutinitas perawat
dalam tindakan perawatan infus dalam melakukan perawatan
sesuai SPO infus sesuai SPO
2. Mereview dan refresh SPO untuk a. Berkolaborasi dan
perawatan infus atau dressing. berkonsultasi tentang SPO
perawatan infus yang tersedia
Menyelesaikan penyebab belum
dengan atasan dan tim
optimalnya perawatan infus
penyusun SPO.
secara rutin sesuai SPO
b. Mencari referensi dan literasi
terbaru terkait dengan SPO
perawatan infus atau dressing
(standar alat-alat yang
diperlukan, dan
penatalaksanaan tindakan)
c. Brainstorming dengan rekan
kerja bersama atasan dan tim
penyusun SPO tentang SPO
perawatan infus.

44
3. Membuat Checklist perawatan a. Mencari referensi terkait
infus. dengan checklist perawatan
infus.
Menyelesaikan isu penyebab
b. Berkonsultasi dengan mentor
checklist perawatan infus tidak
dan rekan kerja dalam
tersedia di ruangan.
membuat checklist perawatan
infus..
c. Membuat lembar checklist
perawatan infus.

4. Sosialisasi SPO perawatan a. Berkonsultasi dengan tim PPI


infus terhadap kejadian (Pencegahan Pengendalian
phlebitis. Infeksi) dalam membuat
materi terkait dengan
Menyelesaikan penyebab belum
perawatan infus secara rutin
optimalnya perawatan infus
sesuai SPO.
secara rutin sesuai SPO.
b. Membuat undangan dan
menentukan teknis tempat,
waktu dan sarana prasarana
untuk pelaksanaan sosialisasi
c. Pelaksanaan sosialisasi
perawatan infus sesuai SPO
5. Praktek langsung perawatan a. Berkonsultasi dengan atasan
infus sesuai SPO. dan mentor untuk menentukan
waktu dan tempat
Menyelesaikan penyebab pelaksanaan praktek
kurangnya kesadaran dalam perawatan infus sesuai SPO..
tindakan perawatan infus b. Melakukan persiapan alat dan
sesuai SPO. bahan yang digunakan untuk
tindakan perawatan infus
sesuai SPO.
c. Pelaksanaan praktek
langsung perawatan infus
sesuai SPO

45
6. Melaksanakan evaluasi hasil a. Mengumpulkan evaluasi
terhadap kegiatan sosialisasi dan hasil
review SPO perawatan infus b. Menganalisa evaluasi hasil
yang telah dilaksanakan. perawatan infus secara rutin
sesuai SPO
Menyelesaikan masalah belum
c. Membuat laporan evaluasi
optimalnya perawatan infus
hasil dilakukanya perawatan
secara rutin sesuai SPO
infus secara rutin sesuai
terhadap kejadian phlebitis.
SPO.terhadap kejadian
phlebitis.

46
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Tabel 2.6 Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Nama : Edo Tatag Widiyanto, S.Kep.,Ns

Jabatan : Ahli Pertama – Perawat

Unit Kerja : Ruang Wijaya Kusuma RSUD Kabupaten Temanggung

: Sesuai dengan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019:


1. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/ petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
Tupoksi yang sesuai dengan RA
2. Melakukan manajemen surveilans sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya
preventif dalam layanan keperawatan
3. Melakukan preseptorship dan mentorship
: 1. Belum optimalnya perawat dalam penatalaksanaan alih baring secara efektif terhadap pasien
dengan diagnosa medis cerebralvasculer disease (stroke) di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD
Kabupaten Temanggung.
Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) 2. Belum optimalnya perawat melakukan perawatan infus secara rutin sesuai SPO terhadap
kejadian phlebitis diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Belum optimalnya pemanfaatan transfusi pump untuk pemberian produk darah kepada pasien
dengan indikasi transfusi darah di ruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung.
: Belum optimalnya perawat melakukan perawatan infus rutin sesuai SPO terhadap kejadian phlebitis
Isu yang diangkat ( core issue )
diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung.
: 1. Kurangnya kesadaran perawat akan resiko terjadinya infeksi. (Man)
Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond ) 2. Checklist penerapan SPO perawatan infus tidak tersedia di ruang (Materials)
3. Belum optimalnya pelaksanaan SPO perawatan infus atau dressing. (Methods)

48
4. Terdapat data kejadian phlebitis pada setiap bulan yang tercatat dalam aplikasi PPI
(HAIs).(Milieu).
5. Sistem pengawasan terjadinya infeksi yang kurang (Methods)
: Optimalisasi Pelaksanaan Perawatan Infus Rutin Sesuai SPO Terhadap kejadian Phlebitis
Konsep Judul
diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung.
Kegiatan yang akan dilakukan, terdiri dari 5 kegiatan yaitu :
1. Membuat lembar observasi dan melakukan observasi tindakan perawat dalam melakukan
tindakan perawatan infus sesuai SPO.
2. Mereview dan refresh SPO perawatan infus.
Gagasan pemecahan Isu : 3. Membuat checklist perawatan infus
4. Sosialisasi SPO perawatan infus.
5. Praktek langsung perawatan infus sesuai SPO
6. Melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan review ,sosialisasi dan praktik SPO
perawatan infus yang telah dilaksanakan

49
Tabel 2.7 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat lembar Tersedianya data “Manajemen ASN” Tersedianya data observasi Tersedianya data
observasi dan observasi hasil kerja Lembar Observasi saya hasil kerja perawat dalam observasi hasil
observasi tindakan dan kepatuhan susun dengan diskusi
melakukan tindakan kerja perawat
perawat dalam perawat dalam dan konsultasi dengan
melakukan melakukan tindakan mentor dengan perawatan infus dalam melakukan
tindakan perawatan perawatan infus bertanggung jawab dan berkontribusi atas tindakan
infus sesuai SPO. secara rutin. menerima arahan serta
terwujudnya visi RSUD perawatan infus
masukan agar tercapai
Sumber : Inovasi kesepakatan atau Kabupaten Temanggung: menguatkan nilai
keselarasan. “Memberikan layanan budaya kerja
”(bertanggung jawab
Prima Sebagai Pusat RSUD Kabupaten
)”
Smart ASN: Rujukan Kesehatan” . Temanggung:
Saya memanfaatkan dan terwujudnya misi yang 1. Profesionalis
teknologi (Laptop) ke 1 dan 2 me
dalam pembuatan
lembar observasi RSUD Kabupaten 2. Kepedulian
dengan mentor. Temanggung: 3. Kepuasan
(Digital Skill) 1. Meningkatkan mutu pelanggan
a. Membuat lembar Tersedianya lembar Kolaboratif:
pelayanan kesehatan. (Customer
observasi observasi yang siap (bekerjasama)
digunakan untuk Saya membuat lembar 2. Meningkatkan mutu Satisfaction).
memperoleh data observasi dengan dan kerjasama
kepatuhan tindakan penuh tanggung jawab
pendidikan
perawatan infus rutin dan bekerjasama
sesuai SPO yang dengan mentor dan kesehatan.
dilakukan oleh atasan.
perawat

50
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Loyal
Dalam membuat
lembar observasi saya
berkomunikasi dan
menghormati masukan
serta arahan dari
mentor .
b. Melakukan Adanya arahan Kompeten
konsultasi serta masukan dari (kinerja
bersama atasan atasan dan mentor terbaik)
dan mentor tentang lembar Dalam berkonsultasi
untuk rancangan observasi yang akan dengan atasan dan
lembar observasi di gunakan rekan saya
Menunjukan kinerja
terbaik penuh atas
materi dan
rancangan yang saya
konsulltasikan.
Harmonis
(keselarasan)
Saya Menyusun
lembar observasi
dengan cara diskusi
dan musyawarah
kepada atasan dan
mentor untuk
mencapai
keselarasan.

51
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Melakukan Adanya data Akuntabel
observasi terkait observasi sehingga (transparan)
dengan rutinitas mengetahui Melakukan
perawat dalam kepatuhan perawat observasi dengan
melakukan dalam menggunakan
perawatan infus penatalaksanaan lembar observasi
sesuai SPO perawatan infus secara disiplin
secara rutin sesuai dan tepat waktu
SPO. serta transparan.
2. Mereview SPO Adanya catatan dan Keterkaitan Adanya catatan dan Adanya catatan
perawatan infus. kesepakatan dengan kegiatan dengan kesepakatan dengan tim dan kesepakatan
rekan, atasan dan “Manajemen
ASN”: pembuat SPO meningkatan bersama tim
Sumber : tim pembuat SPO
Tupoksi tentang SPO Mereview kembali pemahaman dan penyusun SPO
perawatan infus SPO Perawatan penerapan SPO perawatan untuk mencapai
yang akan Infus atau dressing
infus Kegiatan ini hasil guna dan
digunakan. dalam rangka
meningkatkan kinerja berkontribusi terhadap Visi daya guna yang di
dalam meningkatkan RS yaitu “ Terwujudnya harapkan dalam
mutu keperawatan
Rumah Sakit yang penatalaksanaan
dalam pelayanan
terhadap pasien terpercaya Sebagai Pusat tindakan
serta dalam rangka Layanan dan Pendidikan perawatan infus
memenuhi kode etik Kesehatan.” Dan sesuai dengan
ASN yaitu
“melaksanakan mendukung terwujudnya Misi nilai tujuan RSUD
tugas sesuai Organisasi Misi ke - 3 yaitu Kabupaten
dengan tupoksi dan mengembangkan kegiatan Temanggung
ketentuan
sebagai pusat Pendidikan yaitu“Profesional
peraturan

52
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perundang- tenaga Kesehatan. isme”.
undangan”.
Keterkaitan kegiatan
dengan “Smart ASN”:
Dalam mereview
kembali SPO
perawatan infus saya
memanfaatkan
teknologi literasi digital
seperti computer dan
website untuk mencari
referensi dari berbagai
laman website dan
jurnal online terkait
standar operasional
prosedur. (Digital skill)
a. Berkonsultasi Adanya catatan Akuntabel
dengan atasan tentang SPO (tanggung jawab)
dan tim perawatan infus dari Dalam berdiskusi
penyusun SPO. tim penyusun SPO dengan tim penyusun
dan atasan. SPO saya
bertanggung jawab
penuh atas SPO yang
saya konsultasikan
.Harmonis
(selaras)
Saya menyampaikan
pendapat kepada
atasan dan tim
penyusun SPO
dengan efektif dan

53
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
efisien agar mencapai
persamaan pendapat
yang sama dan
selaras.
b. Mencari Tersedianya Berorientasi
referensi referensi terkait SPO pelayanan
terbaru terkait perawatan infus (responsivitas)
dengan standar yang terupdate Saya menghormati
prosedur atasan dan tim
perawatan infus penyusun SPO,
(standar alat- bersikap santun saat
alat yang menyampaikan ide
diperlukan, dan baru dan materi untuk
penatalaksanaa mendapatkan arahan
n tindakan) dan masukan.

c. Brainstorming Adanya catatan serta Kolaboratif


dengan rekan pendapat dari rekan (kesediaan
kerja terkait kerja, atasan dan tim bekerjasama)
SPO bersama penyusun SPO. Saya bekerjasama
atasan dan tim dengan atasan dan tim
penyusun SPO penyusun SPO saat
berkonsultasi terkait
mereview SPO
perawatan infus.
Adaptif
(Inovasi)
Referensi yang saya
gunakan untuk diskusi
berorientasi mutu,

54
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kreatif, inovatif, efektif
dan efisien.

3.. Membuat Tersedianya lembar “Manajemen ASN” Tersedianya lembar Tersedianya


Checklist checklist perawatan Lembar checklist saya checklist perawatan infus lembar checklist
perawatan infus infus untuk susun dengan diskusi
diharapkan meningkatkan perawatan infus
maintenance dan konsultasi dengan
Sumber : Inovasi perawatan infus. mentor dengan kedisiplinan perawat menguatkan
bertanggung jawab dalam melakukan capaian Nilai
dan menerima arahan
perawatan infus dan organisasi RSUD
serta masukan agar
tercapai kesepakatan memberikan kontribusi Kabupaten
atau keselarasan. pada Visi Pemerintah Temanggung
”(bertanggung jawab
Kabupaten Temanggung yaitu
)”
Smart ASN: yaitu “Gandem” ; Profesionalisme
Saya memanfaatkan Masyarakat memiliki
teknologi (Laptop) kemampuan berpikir,
dalam pembuatan
lembar checklist beraktualisasi, inovatif
dengan mentor. dan kreatif, mandiri,
(Digital Skill) berdaya saing sehinga
mampu berprestasi baik
di regional dan global
a. Mencari referensi Adanya literatur Adaptif
tentang checklist terkait checklist (Inovasi)
perawatan infus perawatan infus. Referensi yang saya
gunakan berorientasi
mutu, kreatif,

55
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
inovatif, efektif dan
efisien
b. Berkonsultasi Adanya kesepakatan Kompeten
dengan mentor dengan mentor di (kinerja terbaik)
dalam membuat dalam isi checklist Dalam berkonsultasi
lembar checklist perawatan infus. dengan atasan dan
perawatan infus. rekan saya
Menunjukan kinerja
terbaik penuh atas
materi dan
rancangan yang saya
konsulltasikan.
Harmonis
(keselarasan)
Saya Menyusun
lembar checklist
dengan cara diskusi
dan musyawarah
kepada atasan dan
mentor untuk
mencapai
keselarasan.
c. Membuat Tersedianya lembar Kolaboratif:
lembar checklist checklist perawatan (bekerjasama)
perawatan infus. infus yang digunakan Saya membuat
untuk maintenance lembar checklist
perawatan infus perawatan infus
rutin.. dengan penuh
tanggung jawab dan
bekerjasama
dengan mentor dan

56
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
atasan.
4. Sosialisasi Meningkatnya “Manajemen ASN" : Meningkatnya Meningkatnya
perawatan infus pemahaman perawat Saya menyampaikan pemahaman pemahaman dan
sesuai dengan terkait materi pelaksanaan
penatalaksnaan kesadaran
SPO. penatalaksanaan sosialisasi dengan
perawatan infus bahasa yang baik perawatan infus sesuai perawat tentang
Sumber : Tupoksi secara rutin sesuai dan sopan, serta SPO diharapkan upaya
SPO. sikap menghormati
meningkakan kesadaran pencegahan
hal ini sesuai dengan
kode etik ASN perawat untuk melakukan phlebitis dan
“Melayani dengan perawatan infus atau infeksi dengan
sikap hormat,
dressing secara rutin perawatan infus
sopan, tanpa
tekanan. sesuai SPO dan sesuai SPO
“Smart ASN”: memberikan kontribusi menguatkan
Dalam pelaksanaan pada Visi Pemerintah capaian Nilai
sosialisasi SPO
perawatan infus Kabupaten Temanggung organisasi RSUD
memanfaatkan yaitu “Gandem” ; Kabupaten
media literasi digital, Masyarakat memiliki Temanggung
seperti PPT,
kemampuan berpikir, yaitu
projector, dan media
sosialisasi dalam beraktualisasi, inovatif Profesionalisme
bentuk video digital dan kreatif, mandiri, ..
(digital skill)
berdaya saing sehinga
mampu berprestasi baik
di regional dan global.
Selanjutnya juga
mendukung

57
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pencapaian Misi ke-1
Pemerintah Kabupaten
Temanggung yaitu
„‟Meningkatkan mutu
dan pelayanan
kesehatan.‟.

a. Berkonsultasi Tersedianya materi Kolaboratif


dengan tim PPI yang akan (kesediaan
(Pencegahan disampaikan tentang bekerjasama)
Pengendalian penatalaksanaan Saya dalam
Infeksi) dalam perawatan infus atau menyusun materi
membuat dan dressing sesuai dilakukan dengan
menentukan SPO. berkonsultasi dan
materi terkait bekerjasama agar
dengan materi mudah
perawatan infus dipahami, sesuai
sesuai SPO. persetujuan dari
mentor dan rekan
PPI.
b. Membuat Adanya kesepakatan Harmonis
undangan dan untuk tempat waktu (selaras)
menentukan dan sarana Menentukan teknis
teknis tempat, prasarana sosialisasi tempat, waktu serta
waktu, sarana perawatan infus atau sarana prasarana
prasarana untuk dressing sesuai berguna agar acara
pelaksanaan SPO. sosialisasi berjalan
sosialisasi dengan lancar ,

58
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sukses dan selaras
seperti yang
diharapkan.
Loyal
(berkomitmen)
Dalam menentukan
waktu dan tempat
pelaksanaan
sosialisasi saya
berkomitmen
mengikuti arahan
mentor.
c. Pelaksanaan Meningkatnya Kolaboratif
sosialisasi dan pemahaman (kerjasama)
refleksi perawat dalam Dalam pelaksanaan
perawatan infus penatalaksanaan sosialisasi
sesuai SPO. perawatan infus membutuhkan bantuan
sesuai SPO. dan Kerjasama dari
atasan dan rekan
sejawat.
Kompeten
(kinerja terbaik)
Dalam sosialisasi
langsung dilakukan
agar perawat dapat
menunjukan kinerja
terbaik dalam
melakukan perawatan
infus.

59
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

5. Praktek Meningkatnya “Manajemen ASN”: Meningkatnya pemahaman Meningkatnya


perawatan infus kemampuan Saya melaksanakan terhadap perawatan infus pemahaman
sesuai SPO. perawat dalam praktek langsung sesuai SPO untuk perawatan infus
penatalaksanaan perawatan infus secara pengendalian infeksi dan sesuai SPO
Sumber : perawatan infusrutin sesuai SPO agar phlebitis, sesuai misi RSUD lebih
Tupoksi sesuai SPO. perawat dapat yang ke 1 yaitu memotivasi
. “melaksanakan “Mengingkatkan mutu perawat dalam
tugasnya dengan pelayanan kesehatan melakukan
cermat dan disiplin”. dalam pelayanan” tim pelayanan
“SMART ASN” medis untuk lebih kepada pasien
Dalam pelaksanaan professional. di rumah sakit.
praktek langsung Sesuai dengan
perawatan infus dan nilai tujuan
monitoring phlebitis RSUD
atau infeksi untuk Temanggung
setiap kejadian di ke 3 yaitu
masukan ke dalam “Kepuasan
aplikasi HAis Pelanggan (
(Healthcare Associated Customer
Infection) di dalam Satisfaction)”
sistem
komputer.(digital
skill,}
a. Berkonsultasi Adanya kesepakatan Kolaboratif
dengan atasan dengan atasan dan (kesediaan
dan mentor mentor diharapkan bekerjasama)
untuk melancarkan Saya dan mentor serta

60
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menentukan dilakukannya praktek atasan bekerjasama
waktu dan perawatan infus dalam terhadap
tempat secara rutin sesuai kendala yang dihadapi
pelaksanaan SPO. saat penatalaksanaan
praktek tindakan perawatan
perawatan infus sesuai SPO
infus sesuai sehingga terjalin
SPO. keselarasan.
Harmonis
b. Melakukan Tersedianya alat dan Akuntabel
persiapan alat bahan sangat (konsisten)
dan bahan yang penting dan Saya menyiapkan alat
digunakan untuk membantu dalam dan bahan untuk
tindakan penatalaksanan perawatan infus
perawatan infus perawatan infus dengan konsisten
sesuai SPO. sesuai SPO. agar tercapai
penatalaksanaan
perawatan infus
sesuai SPO dengan
baik.

61
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Pelaksanaan Meningkatnya Kolaboratif
praktek langsung kemampuan perawat (kesediaan
perawatan infus dalam bekerjasama)
sesuai SPO penatalaksanaan Saya bekerjasama
SPO perawatan infus dengan rekan kerja
sehingga tercapai dalam
penurunan terjadinya melaksanakan
phlebitis. perawatan infus
yang teratur sesuai
SPO sehingga
kejadian phlebitis
berkurang.
Kompeten (Kinerja
terbaik)

6. Melaksanakan Adanya laporan “Manajemen ASN” Adanya laporan Adanya laporan


evaluasi hasil evaluasi Melakukan evaluasi evaluasi meningkatkan evauasi
terhadap hasil dalam rangka kesadaran dan meningkatkan
kegiatan review pengembangan kepatuhan perawat kesadaran dan
, sosialisasi dan kompetensi dan dalam melaksanakan kepatuhan
praktik SPO keahlian perawat perawatan infus perawat tentang
perawatan infus dalam melakukan secara rutin Perawatan infus
yang telah penatalaksanaan berkontribusi terhadap memperkuat
dilaksanakan. perawatan infus Visi RS yaitu capaian nilai
secara rutin.” “Terwujudnya Rumah organisasi :
Sumber : “Melaksanakan Sakit yang Terpercaya tanggung jawab
Inovasi tugasnya dengan Sebagai Pusat Rujukan dalam bekerja.
jujur, bertanggung dan Pendidikan Tanggung jawab
jawab,dan Kesehatan..” sesuai dengan
berintegritas Selanjutnya juga peran perawat.
tinggi” mendukung pencapaian Sesuai Nilai

62
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
“SMART ASN” Misi ke-1 yaitu tujuan RSUD
Saya menggunakan meningkatkan mutu Temanggung
media IT dalam pelayanan kesehatan. yang ke 1
melakukan evaluasi “Profesionalism
hasil kegiatan. e”
(digital skill)
a. Mengumpulkan Adanya data hasil Akuntabel
hasil evaluasi evaluasi (transparan)
Saya mengumpulkan
evaluasi hasil dengan
tanggung jawab dan
transparan serta
menerima masukan
dari atasan serta
bekerjasama dengan
rekan. Kolaboratif
b. Menganalisa Adanya analisa data Harmonis
hasil evaluasi Evaluasi hasil (menghargai
perawatan infus Perbedaan)
secara rutin Saya dalam
sesuai SPO.. melakukan analisa
evaluasi tidak
membeda bedakan
antar rekan,
Akuntabel
(dapat dipercaya)
Dalam melakukan
pengolahan hasil
evaluasi saya
bekerja dengan
mandiri,

63
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bertanggung jawab
dan dapat
dipercaya.
c. Menyusun Adanya laporan hasil Akuntabel
laporan evaluasi evaluasi (transparan)
Penatalaksanaan Saya menyimpulkan
perawat dalam hasil evaluasi dengan
tindakan perawatan transparan dan
infus atau dressing tanggung jawab
sesuai SPO secara Harmonis
rutin. (perbedaan)
Dalam menyimpulkan
saya menjalankan
kan dengan
profesional dan tidak
membeda - bedakan.

64
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Kegiatan – kegiatan aktualisasi yang dilakukan disajikan dalam bentuk timeline sebagai mekanisme kontrol.
Tanggal 14 Juni - 25 Juli 2022
Tabel 2.8 Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Bulan Juni 2022 Juli 2022 Bukti
No 20 21 22 23 24 25
Kegiatan 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Kegiatan
1 Melakukan 1. Foto
observasi 2. Data
tindakan observasi
perawat dalam
melakukan
tindakan
perawatan
infus atau
dressing sesuai
SPO.

2 Mereview dan 1. Catatan


refresh SPO dari rekan
perawatan kerja,
atasan dan
infus.
tim
penyusun
SPO.
2. Foto

3. Membuat 1. Foto
Checklist 2. Lembar
perawatan infus checklist

65
4. Sosialisasi 1. Materi
perawatan infus perawatan
sesuai dengan infus sesuai
SPO SPO
2. Foto
5. Praktek 1. Foto
perawatan infus 2. Video
sesuai SPO
6. Melaksanakan 1. Laporan
evaluasi hasil evaluasi
terhadap 2. Foto
kegiatan review
sosialisasi dan
praktik SPO
perawatan infus
yang telah
dilaksanakan

Hari Minggu
Pelaksanaan Aktualisasi

66
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal


Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi terdapat beberapa perubahan
kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi pelayanan di ruang Wijaya Kusuma 1
RSUD Temanggung yang dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.9 Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
Keterangan
No Semula Menjadi Penjelasan
Perubahan
1. Jadwal Membuat lembar Dilaksanakan Berdasarkan saran
observasi dan observasi dalam 1 minggu dan masukan dari
tindakan perawat dalam yang sama sesuai mentor agar dapat
melakukan tindakan jadwal aktualisasi mendapatkan data
perawatan infus atau ditambahkan 1 observasi tindakan
dressing sesuai SPO. hari perawatan infus yang
Sumber : Inovasi maksimal.
dilaksanakan dalam
minggu pertama
2. Jadwal Membuat Checklist Pembuatan Berdasarkan saran
perawatan infus checklist dan dan masukan dari
Sumber : Tupoksi
konsultasi mentor dengan
dilaksanakan setelah
dilaksanakan lebih tersedianya lembar
melakukan kegiatan
awal sebelum checklist perawatan
review SPO dengan tim
melakukan review infus diharapkan
pembuat SPO.
SPO dengan tim penatalaksanaan
pembuat SPO tindakan perawatan
yaitu pada tanggal infus bisa lebih
23 Juni 2022 terpantau sesuai
tanggal pemasangan
infus.
3. Jadwal Sosialisasi perawatan Pelaksanaan Berdasarkan saran
infus sesuai dengan konsultasi dengan dan masukan dengan
SPO. Tim PPI mentor agar
Sumber : Tupoksi dilaksanakan pada pelaksanaan
dilaksanakan tanggal tanggal 28 Juni sosialisasi dapat di

68
01 Juli 2022. 2022. ikuti oleh seluruh
Pelaksanaan perawat Wijaya
sosialisasi Kusuma 1.
perawatan infus
sesuai SPO
dilaksanakan pada
tanggal 29 Juni
2022

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi


Pada rancangan aktualisasi dan habituasi direncanakan enam kegiatan terdiri dari
:
1. Membuat lembar observasi dan melakukan observasi tindakan perawat
dalam melakukan tindakan perawatan infus sesuai SPO.
2. Mereview SPO perawatan infus.
3. Membuat checklist perawatan infus
4. Sosialisasi SPO perawatan infus.
5. Praktek langsung perawatan infus sesuai SPO
6. Melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan review ,sosialisasi dan
praktik SPO perawatan infus yang telah dilaksanakan
Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi-habituasi
adalah sebagai berikut :
Kegiatan ke – 1
a. Nama Kegiatan : Membuat lembar observasi dan observasi tindakan
perawat dalam melakukan tindakan perawatan infus sesuai SPO
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Kegiatan : 14 – 22 Juni 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung / Wijaya Kusuma 1
e. Hasil/ Output : Tersedianya data observasi hasil kerja dan kepatuhan
perawat dalam melakukan tindakan perawatan infus secara rutin.
f. Manajemen ASN Lembar Observasi saya susun dengan diskusi dan
konsultasi dengan mentor dengan bertanggung jawab dan menerima
arahan serta masukan agar tercapai kesepakatan atau
keselarasan.(bertanggung jawab ). Smart ASN : Saya memanfaatkan
teknologi (Laptop) dalam pembuatan lembar observasi dengan
69
mentor.(Digital Skill).
g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI
1. Membuat lembar observasi
Pada tahapan kegiatan ini saya membuat lembar observasi dengan
penuh tanggung jawab dan bekerjasama (kolaboratif) dengan mentor.:
Saya Berinovasi mencari materi pembuatan lembar observasi dari
berbagai sumber.

Gambar 3 1Mencari informasi pembuatan lembar observasi

2. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk rancangan lembar observasi


Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Kompeten : Dalam berkonsultasi dengan mentor saya menunjukan
kinerja terbaik atas materi dan rancangan yang saya konsultasikan.

Gambar 3 2 Konsultasi Pembuatan Lembar Observasi

70
3. Melakukan observasi terkait dengan rutinitas perawat dalam perawatan
infus
Dari kegiatan observasi yang dilakukan terhadap perawat Wijaya
Kusuma 1 didapatkan data sebesar 81 % tingkat kepatuhan perawat
terhadap pelaksanaan tindakan perawatan infus rutin sesuai SPO. Hal ini
berarti masih kurang optimalnya pelaksanaan tindakan perawatan infus
rutin sesuai SPO
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS yaitu
Akuntabel : Melakukan observasi dengan menggunakan lembar
observasi secara disiplin dan tepat waktu serta transparan.

Gambar 3 4 Melakukan observasi perawatan infus

Gambar 3 3 Hasil Data Observasi

71
h. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan
1. Jika saya tidak mengaktualisasikan nilai dasar PNS kolaboratif dan
harmonis maka saya tidak akan mendapatkan arahan dan persetujuan
kegiatan atasan serta masukan-masukan dari mentor
2. Jika saya tidak mengaktualisasikan nilai dasar PNS kompeten maka
saya tidak akan mampu menyusun lembar observasi dengan baik.
3. Jika saya tidak mengaktualisasikan nilai dasar akuntabel maka saya
tidak akan mampu mendapatkan hasil data observasi perawatan infus
secara transparan.
i. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian
visi, misi,tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
1. Manfaat bagi perawat
Kegiatan membuat lembar observasi dan observasi perawatan infus yang
dilakukan perawat membantu didalam pengawasan tingkat kepatuhan
perawat dalam melakukan tindakan keperawatan dengan baik.
2. Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
Tersedianya data observasi hasil kerja perawat dalam melakukan tindakan
perawatan infus berkontribusi atas terwujudnya visi RSUD Kabupaten
Temanggung yaitu “Memberikan layanan Prima Sebagai Pusat Rujukan
Kesehatan” dan terwujudnya misi yang ke 1 dan 2 RSUD Kabupaten
Temanggung yaitu Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
Meningkatkan mutu dan kerjasama pendidikan kesehatan.

Kegiatan ke – 2
a. Nama Kegiatan : Mereview SPO perawatan infus

b. Sumber Kegiatan : Tupoksi


c. Tanggal Kegiatan : 23 – 30 Juni 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung/ Wijaya Kusuma 1
e. Hasil/ Output : Adanya catatan dan kesepakatan dengan rekan, atasan
dan tim pembuat SPO tentang SPO perawatan infus yang akan
digunakan.
f. Manajemen ASN mereview kembali SPO Perawatan Infus atau dressing
dalam rangka meningkatkan kinerja dalam meningkatkan mutu
72
keperawatan dalam pelayanan terhadap pasien serta dalam rangka
memenuhi kode etik ASN yaitu “melaksanakan tugas sesuai dengan
tupoksi dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Smart ASN
Dalam mereview kembali SPO perawatan infus saya memanfaatkan
teknologi literasi digital seperti computer dan website untuk mencari
referensi dari berbagai laman website dan jurnal online terkait standar
operasional prosedur. (Digital skill).

g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI

1. Berkonsultasi dengan atasan dan tim penyusun SPO


Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Akuntabel : Dalam berdiskusi dengan tim penyusun SPO saya
bertanggung jawab penuh atas SPO yang saya konsultasikan.

Gambar 3 5 Berkonsultasi dengan Ketua penyusun SPO


2. Mencari referensi terbaru terkait perawatan infus.
Saya menerapkan nilai dasar PNS Berorientasi pelayanan : Saya
menghormati atasan dan tim penyusun SPO, bersikap santun saat
menyampaikan ide baru dan materi untuk mendapatkan arahan dan
masukan.

Gambar 3 6 Mencari referensi terbaru perawatan infus


73
3. Brainstorming dengan rekan kerja terkait SPO perawatan infus.
Saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS yaitu Adaptif : Referensi
yang saya gunakan untuk diskusi berorientasi mutu, kreatif, inovatif,
efektif dan efisien.

Gambar 3 8 Brainstorming dengan rekan kerja terkait SPO

Gambar 3 7 Catatan dari rekan dan Tim penyusun SPO

i. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan.

1. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai dasar PNS akuntabel maka saya tidak
akan menerima saran dan masukan dari tim penyusun SPO terkait dengan
SPO perawatan infus yang digunakan.
2. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai dasar PNS berorientasi pelayanan
maka saya tidak dapat mendapatkan referensi terkait SPO perawatan infus
dan melaksanakan diskusi dengan tim penyusun SPO.
3. Jika saya tidak mengapilkasikan nilai dasar PNS adaptif dan kolaboratif
maka saya tidak dapat melaksanakan diskusi dan brainsorming dengan
rekan sejawat dengan baik.
h. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,

74
misi,tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
1. Manfaat bagi perawat
Manfaat kegiatan mereview SPO perawatan infus adalah meningkatkan
kepatuhan perawat terhadap SPO perawatan infus agar dapat
dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan mutu pelayanan di RSUD
Kabupaten Temanggung.
2. Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
Kegiatan mereview SPO perawatan infus adalah adanya catatan dan
kesepakatan dengan tim pembuat SPO meningkatan pemahaman dan
penerapan SPO perawatan infus Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi RS
yaitu “ Terwujudnya Rumah Sakit yang terpercaya Sebagai Pusat
Layanan dan Pendidikan Kesehatan.” Dan mendukung terwujudnya Misi
Organisasi Misi ke - 3 yaitu mengembangkan kegiatan sebagai pusat
Pendidikan tenaga Kesehatan.

Kegiatan ke – 3
a. Nama Kegiatan : Membuat Checklist perawatan infus
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Kegiatan : 23 – 30 Juni 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung/Wijaya Kusuma 1
e. Hasil/ Output :Tersedianya lembar checklist perawatan infus
untuk maintenance perawatan infus rutin.
f. Manajemen ASN Lembar checklist saya susun dengan diskusi dan
konsultasi dengan mentor dengan bertanggung jawab dan menerima
arahan serta masukan agar tercapai kesepakatan atau keselarasan.
(bertanggung jawab). Smart ASN : Saya memanfaatkan teknologi
(Laptop) dalam pembuatan lembar checklist dengan mentor.(Digital Skill).
g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI

75
1. Mencari referensi checklist perawatan infus
Dalam membuat checklist perawatan infus saya mengaktualisasikan
nilai dasar PNS yaitu adaptif : Referensi yang saya gunakan
berorientasi mutu, kreatif, inovatif, efektif dan efisien.

Gambar 3 9 Referensi pembuatan checklist perawatan infus

2. Berkonsultasi dengan mentor dalam pembuatan checklist perawatan


infus
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Harmonis, Loyal : Saya Menyusun lembar checklist dengan cara
diskusi dan sesuai arahan oleh mentor untuk mencapai keselarasan.

Gambar 3 10 Referensi pembuatan checklist perawatan infus

76
3. Membuat checklist perawatan infus.
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
yaitu Kolaboratif : Saya membuat lembar checklist perawatan infus
dengan penuh tanggung jawab dan bekerjasama dengan mentor dan
atasan.

Gambar 3 11 Tersedianya checklist perawatan infus

h. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan.
1. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai dasar PNS adaptif maka saya tidak
mendapatkan referensi tentang checklist perawatan infus dengan baik

Gambar 3 12 Lembar Checklist Perawatan Infus Digunakan

2. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai dasar PNS harmonis dan loyal maka
saya tidak akan mencapai keselarasan dan kesepakatan dengan mentor
terhadap lembar checklist yang akan digunakan.
3. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai dasar PNS kolaboratif maka saya
tidak mendapatkan lembar checklist perawatan infus sesuai arahan mentor.

i. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,
77
misi,tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi.
1. Manfaat bagi pihak lain
Manfaat kegiatan membuat lembar checklist perawatan infus adalah
agarmembantu perawat dalam maintenance atau pemantauan tindakan
perawatan infus ke pasien lebih terpantau dan sesuai dengan jadwal
penggantian balutan infus atau dressing.
2. Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
Kegiatan pembuatan checklist perawatan infus adalah tersedianya lembar
checklist perawatan infus diharapkan meningkatkan kedisiplinan perawat
dalam melakukan perawatan infus dan memberikan kontribusi pada Visi
Pemerintah Kabupaten Temanggung yaitu “Gandem” ; “Masyarakat
memiliki kemampuan berpikir, beraktualisasi, inovatif dan kreatif,
mandiri, berdaya saing sehinga mampu berprestasi baik di regional
dan global”.

Kegiatan ke – 4
a. Nama Kegiatan : Sosialisasi perawatan infus sesuai dengan SPO
b. Sumber Kegiatan : Tupoksi
c. Tanggal Kegiatan : 01 s/d 09 Juli 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung / Wijaya Kusuma 1
e. Hasil/ Output :Meningkatnya pemahaman perawat terkait
penatalaksanaan perawatan infus secara rutin sesuai SPO
f. Manajemen ASN" : Saya menyampaikan materi pelaksanaan sosialisasi
dengan bahasa yang baik dan sopan, serta sikap menghormati hal ini
sesuai dengan kode etik ASN “Melayani dengan sikap hormat, sopan,
tanpa tekanan. Smart ASN Dalam pelaksanaan sosialisasi SPO
perawatan infus memanfaatkan media literasi digital, seperti PPT,
projector, dan media sosialisasi dalam bentuk video digital (digital skill).
g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI

78
1. Berkonsultasi dengan tim PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi)
dalam membuat dan menentukan materi terkait dengan perawatan infus
sesuai SPO. Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai
dasar PNS yaitu Kolaboratif : Saya dalam menyusun materi dilakukan
dengan berkonsultasi dan bekerjasama agar materi mudah dipahami,
sesuai persetujuan dari PPI dan mentor.

Gambar 3 13 Berkonsultasi dengan PPI materi Perawatan infus sesuai SPO

2. Membuat undangan dan menentukan teknis tempat, waktu, sarana


prasarana untuk pelaksanaan sosialisasi

Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS


Loyal, Harmonis : Dalam menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
sosialisasi saya berkomitmen selaras mengikuti arahan dan
keputusan mentor.

Gambar 3 14 Undangan Rapat dan sosialisasi perawatan infus sesuai SPO

79
3. Pelaksanaan sosialisasi dan refleksi perawatan infus sesuai SPO
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Kompeten : Dalam sosialisasi langsung dilakukan agar perawat dapat
menunjukan kinerja terbaik dalam melakukan perawatan infus..

Gambar 3 16 Pelaksanaan Sosialisasi Perawatan Infus sesuai SPO

Gambar 3 15 Notulen rapat dan sosialisasi perawatan infus

h. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan.
1. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai kolaboratif maka saya tidak akan
mendapatkan materi yang berkualitas dan sesuai dengan arahan PPI
(Pengendalian Pencegahan Infeksi).
2. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai loyal dan harmonis maka saya
tidak dapat menentukan teknis tempat dan waktu serta sarana
80
prasarana dalam sosialisasi perawatan infus sesuai dengan arahan
dan keputusan mentor.
3. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai kompeten maka saya tidak
akan dapat melaksanakan sosialisasi perawatan infus sesuai SPO
dengan baik.
i. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,
misi,tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi.
1. Manfaat bagi perawat
Kegiatan sosialisasi perawatan infus sesuai Standar Operasional
Prosedur diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dan kualitas
pelayanan perawat terhadap tindakan perawatan infus sesuai SPO.
Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
kegiatan sosialisasi perawatan infus sesuai SPO adalah dengan
meningkatnya pemahaman penatalaksnaan perawatan infus sesuai SPO
diharapkan meningkakan kesadaran perawat untuk melakukan perawatan
infus atau dressing secara rutin sesuai SPO dan memberikan kontribusi
pada Visi Pemerintah Kabupaten Temanggung yaitu “Gandem” ;
Masyarakat memiliki kemampuan berpikir, beraktualisasi, inovatif dan
kreatif, mandiri, berdaya saing sehinga mampu berprestasi baik di
regional dan global.

Kegiatan ke – 5
a. Nama Kegiatan : Praktek perawatan infus sesuai SPO
b. Sumber Kegiatan : Tupoksi
c. Tanggal Kegiatan : 09 – 16 Juli 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung / Wijaya Kusuma 1
e. Hasil/ Output : Meningkatnya kemampuan perawat dalam
penatalaksanaan perawatan infus sesuai SPO
f. Manajemen ASN: Saya melaksanakan praktek langsung perawatan infus
secara rutin sesuai SPO agar perawat dapat melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin. SMART ASN dalam pelaksanaan praktek
langsung perawatan infus dan monitoring phlebitis atau infeksi untuk setiap
kejadian di masukan ke dalam aplikasi HAis (Healthcare Associated
Infection) didalam sistem komputer.(digital skill).
81
g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI

1. Berkonsultasi dengan atasan dan mentor untuk menentukan waktu dan


tempat pelaksanaan praktek perawatan infus sesuai SPO
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Kolaboratif : Saya dan mentor serta atasan bekerjasama dalam
terhadap kendala yang dihadapi saat penatalaksanaan tindakan
perawatan infus sesuai SPO sehingga terjalin keselarasan.

Gambar 3 17 Konsul menentukan Jadwal Praktek Perawatan Infus

2. Melakukan persiapan alat dan bahan yang digunakan untuk tindakan


perawatan infus sesuai SPO.
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
yaitu Akuntabel : Saya menyiapkan alat dan bahan untuk perawatan
infus dengan konsisten agar tercapai penatalaksanaan perawatan
infus sesuai SPO dengan baik.

Gambar 3 18 Persiapan Alat Perawatan Infus

82
3. Pelaksanaan praktek langsung perawatan infus sesuai SPO
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Kompeten : Saya dalam melaksanakan perawatan infus yang
teratur sesuai SPO sehingga kejadian phlebitis berkurang atau tidak
terjadi.

Gambar 3 19 Gambar Perawatan Infus Sesuai SPO

h. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan.
1. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai kolaboratif maka saya tidak dapat
menentukan waktu pelaksanaan praktek langsung perawatan infus sesuai
SPO.
2. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai akuntabel maka saya dapat
mempersiapkan alat dalam pelaksanakan perawatan infus sesuai
SPO
3. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai kompeten maka saya tidak akan
bisa melaksanakan perawatan infus sesuai SPO guna meningkatkan
pelayanan perawatan infus sesuai SPO.
i. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,
misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi.
1. Manfaat bagi perawat dan rumah sakit
Kegiatan praktek perawatan infus sesuai SPO diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan pelayanan didalam kepatuhan tindakan
perawatan infus rutin sesuai SPO.
2. Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
83
Meningkatnya pemahaman terhadap perawatan infus sesuai SPO untuk
pengendalian infeksi dan phlebitis, sesuai misi RSUD yang ke 1 yaitu
“Mengingkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam pelayanan”.

Kegiatan ke – 6
a. Nama Kegiatan : Melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan review,
penggunaan checklist, sosialisasi dan praktik SPO perawatan infus yang
telah dilaksanakan.
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Kegiatan : 18 – 23 Juli 2022
d. Lokasi/ Tempat : RSUD Kabupaten Temanggung/ Wijaya Kusuma
e. Hasil/ Output : Adanya laporan evaluasi
f. Manajemen ASN Melakukan evaluasi hasil dalam rangka pengembangan
kompetensi dan keahlian perawat dalam melakukan penatalaksanaan
perawatan infus secara rutin. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab,dan berintegritas tinggi. SMART ASN saya
menggunakan media IT dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan.(digital
skill).
g. Aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar PNS dan kedudukan peran
PNS dalam NKRI

1. Mengumpulkan hasil evaluasi Pada tahapan kegiatan ini saya


mengaktualisasikan nilai dasar PNS Akuntabel, kolaboratif : Saya
mengumpulkan evaluasi hasil dengan tanggung jawab dan
transparan serta menerima masukan dari atasan serta bekerjasama
dengan rekan.

84
Gambar 3 20 Hasil Evaluasi

2. Menganalisa hasil evaluasi perawatan infus secara rutin sesuai SPO


Dari data observasi dimana didapatkan jumlah rata- rata
sebesar 81%, yang berarti masih banyaknya petugas yang belum
melakukan tindakan sesuai SPO. Setelah dilakukannya kegiatan
sosialisasi dan praktek langsung serta digunakannya form checklist
perawatan infus rutin sesuai SPO dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan kinerja perawat di ruang Wijaya Kusuma 1 terhadap
tindakan perawatan infus sesuai SPO dimana jumlah rata – rata yang
meningkat sebesar 90%, hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan
rancangan aktualisasi yaitu Optimalisasi pelaksanaan perawatan infus
rutin sesuai SPO

Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS


yaitu Harmonis : Saya dalam melakukan analisa evaluasi tidak
membeda bedakan antar rekan.

Gambar 3 21Hasil Analisa Data

85
3. Menyusun laporan evaluasi
Dari data aplikasi HaIS atau pengendalian infeksi rumah sakit
RSUD Kabupaten Temanggung di ruang Wijaya Kusuma 1 didapatkan
data tidak adanya kejadian phlebitis atau peradangan pembuluh darah
sesuai dengan tujuan dari optimalisasi penatalaksanaan perawatan
infus rutin sesuai SPO.
Pada tahapan kegiatan ini saya mengaktualisasikan nilai dasar PNS
Akuntabel : Saya menyimpulkan hasil evaluasi dengan transparan
dan tanggung jawab.

Gambar 3 23 Laporan Evaluasi


PLEBITIS
NO BULAN IVL INSIDEN CAPAIAN STANDAR
1 JANUARI 275 1 3.636363636 1
2 FEBRUARI 162 2 12.34567901 1
3 MARET 148 1 6.756756757 1
4 APRIL 159 1 6.289308176 1
5 MEI 146 1 6.849315068 1
6 JUNI 168 0 0 1
7 JULI 140 0 0 1
Gambar 3 22 Data Phlebitis Wijaya Kusuma 1

86
Gambar 3 24 Data Aplikasi HaIS PPI RSUD Kabupaten Temanggung

g. Dampak bila nilai- nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan.
a. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai akuntabel, kolaboratif maka
saya tidak akan mendapatkan data evaluasi tindakan perawatan infus
sesuai SPO.
b. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai harmonis maka saya tidak bisa
menjalin hubungan baik dengan rekan dalam analisa data evaluasi.
c. Jika saya tidak mengaplikasikan nilai akuntabel maka saya tidak bisa
menyusun laporan evaluasi
h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,
misi,tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi.
a. Manfaat bagi perawat dan
Kegiatan melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan review,
penggunaan checklist, sosialisasi dan praktik SPO perawatan infus
yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi perawat dan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan serta mengetahui perbedaan
sebelum dilakukan dan setelah dilakukan tahapan kegiatan aktualisasi.

b. Manfaat untuk visi, misi, tujuan dan penguatan nilai – nilai organisasi
Kegiatan melaksanakan evaluasi hasil terhadap kegiatan review,
penggunaan checklist, sosialisasi dan praktik SPO perawatan infus
yang telah dilaksanakan Adanya laporan evaluasi meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan
infus secara rutin berkontribusi terhadap Visi RS yaitu “Terwujudnya
Rumah Sakit yang Terpercaya Sebagai Pusat Rujukan dan Pendidikan

87
Kesehatan.” Selanjutnya juga mendukung pencapaian Misi ke-1 yaitu
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Tanggung jawab sesuai
dengan peran perawat. Sesuai Nilai tujuan RSUD Temanggung yang
ke 1 “Profesionalisme”.
C. Kondisi Sebelum dan Sesudah
Tabel 3.1 Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi
No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Keterangan
1. Membuat lembar Belum tersedia data Dari kegiatan Tersedianya data
observasi dan hasil observasi observasi yang observasi perawat
observasi perawat dalam dilakukan terhadap dalam melakukan
tindakan melakukan tindakan perawat Wijaya perawatan infus dapat
perawat dalam perawata infus. Kusuma 1 mengukur persentase
melakukan didapatkan data tingkat kepatuhan
tindakan sebesar 81 % perawat terhadap
perawatan infus tingkat kepatuhan SPO perawatan infus.
sesuai SPO. perawat terhadap
pelaksanaan
tindakan
perawatan infus
2. Mereview SPO Belum Adanya catatan Dengan adanya
perawatan infus dilaksanakannya dan kesepakatan kesepakatan dengan
SPO perawatan dengan rekan, tim SPO dan rekan
infus oleh seluruh atasan dan tim perawat diharapkan
perawat diruang pembuat SPO pedoman SPO
Wijaya Kusuma 1. tentang SPO perawatan infus
perawatan infus dilaksanakan.
yang akan
digunakan
3 Membuat Belum tersedianya Tersedianya Dengan tersedianya
Checklist checklist perawatan lembar checklist lembar checklist
perawatan infus infus untuk perawatan infus perawatan infus
maintenance secara untuk maintenance diharapkan
terjadwal perawatan perawatan infus maintenance
infus. perawatan infus lebih
terjadwal atau rutin.
4. Sosialisasi Kurangnya Meningkatnya Dengan adanya
perawatan infus pemahaman pemahaman sosialisasi perawatan
sesuai dengan perawat tentang perawat terkait infus sesuai SPO
SPO SPO perawatan penatalaksanaan pemahaman dan
infus.. perawatan infus penerapan perawat
secara rutin sesuai tentang SPO
SPO perawatan infus dapat
meningkat.

88
5. Praktek Perawat dalam Meningkatnya Dengan adanya
perawatan infus melakukan kemampuan praktek perawatan
sesuai SPO perawatan infus perawat dalam infus sesuai SPO
belum sesuai penatalaksanaan dapat meningkatkan
dengan SPO perawatan infus kedispilinan atau
perawatan infus. sesuai SPO kepatuhan perawat
dalam
penataklaksanaan
perawatan infus.
6. Melaksanakan Dari kegiatan Dari data Dengan adanya data
evaluasi hasil observasi yang observasi dimana evaluasi hasil
terhadap dilakukan terhadap didapatkan jumlah terhadap kegiatan
kegiatan review, perawat Wijaya rata- rata sebesar yang dilakukan dapat
penggunaan Kusuma 1 81%, yang berarti mengukur adanya
checklist, didapatkan data masih banyaknya peningkatan dari hasil
sosialisasi dan sebesar 81 % petugas yang observasi perawatan
praktik SPO tingkat kepatuhan belum melakukan infus sesuai SPO.
perawatan infus perawat terhadap tindakan sesuai
yang telah pelaksanaan SPO. Setelah
dilaksanakan tindakan perawatan dilakukannya
infus rutin sesuai kegiatan
SPO. Hal ini berarti sosialisasi dan
masih kurang praktek langsung
optimalnya serta
pelaksanaan digunakannya
tindakan perawatan form checklist
infus rutin sesuai perawatan infus
SPO rutin sesuai SPO
dapat disimpulkan
bahwa adanya
peningkatan
kinerja perawat di
ruang Wijaya
Kusuma 1
terhadap tindakan
perawatan infus
sesuai SPO
dimana jumlah
rata – rata yang
meningkat sebesar
90%, hal ini sesuai
dengan tujuan dari
kegiatan
aktualisasi yaitu
Optimalisasi
pelaksanaan
perawatan infus
rutin sesuai SPO.
89
BAB IV
SIMPULAN

Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan


sebesar 100% karena semua kegiatan dapat terlaksana dan diperoleh
output / hasil sesuai harapan.
Hasil dari semua kegiatan adalah :
1. Tersedianya data observasi hasil kerja dan kepatuhan perawat
dalam melakukan tindakan perawatan infus secara rutin.
Dari kegiatan observasi yang dilakukan terhadap perawat
Wijaya Kusuma 1 didapatkan data sebesar 81 % tingkat kepatuhan
perawat terhadap pelaksanaan tindakan perawatan infus
2. Adanya catatan dan kesepakatan dengan rekan, atasan dan tim
pembuat SPO tentang SPO perawatan infus yang akan digunakan.
Adanya catatan dari tim penyusun SPO dan rekan perawat.
3. Tersedianya lembar checklist perawatan infus untuk maintenance
perawatan infus.
Dengan tersedianya lembar checklist perawatan infus
diharapkan maintenance perawatan infus lebih terjadwal atau rutin
sehingga meningkatkan pelayanan tindakan perawatan infus. Hasil
dari tersedianya checklist perawatan infus diharapkan dapat
digunakan oleh seluruh pasien di RSUD Kabupaten Temanggung.
4. Meningkatnya pemahaman perawat terkait penatalaksanaan
perawatan infus secara rutin sesuai SPO.
Dengan adanya sosialisasi perawatan infus sesuai SPO
pemahaman dan penerapan perawat tentang SPO perawatan
infus dapat meningkat.
5. Meningkatnya kemampuan perawat dalam penatalaksanaan
perawatan infus sesuai SPO.
Dengan adanya praktek perawatan infus sesuai SPO dapat
meningkatkan kedispilinan atau kepatuhan perawat dalam
penataklaksanaan perawatan infus.
6. Adanya laporan evaluasi
Dengan adanya data evaluasi hasil terhadap kegiatan yang
90
dilakukan dapat mengukur adanya peningkatan dari hasil
observasi perawatan infus sesuai SPO.

91
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki.2021.Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg


eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah, Elly dan Irawati, Erna.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Handoko, Ramah.2021.Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Jalis, Ahmad.2021.Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg
eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Mirdi, Andi Adiyat.2021.Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon
PegawaiNegeri Sipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Rahmanendra, Dwi.2021.Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg
eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, Tri Atmojo.Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg
eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, Jarot.2021.Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg
eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi.2021.Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neg
eriSipil.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

92
Curriculum Vitae

Nama : EDO TATAG WIDIYANTO, S.Kep.,Ns


NIP : 199010112022021002
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Alamat Rumah : Kedu Gang IV RT 02 RW 04 Desa Kedu Kecamatan
Kedu Kabupaten Temanggung
Tempat/Tgl Lahir : Temanggung / 11-10-1990
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Temanggung
Status : Menikah
No.Hp : 081555889143
Email : edotatag30@gmail.com

Riwayat Sekolah :
a. SD Negeri 1 Mojotengah Temanggung 1996 - 2002
b. SMP Negeri 1 Temanggung 2002 – 2005
c. SMA Negeri 1 Parakan 2005 – 2008
d. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Prodi S 1 Keperawatan 2008 – 2013
e. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Profesi Ners 2013 – 2014

Riwayat Pekerjaan :
a. Verifikator BPJS Kesehatan 2014
b. Perawat RSUD Kabupaten Temanggung 2015 – Sekarang

94
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR SESUAI DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM MEWUJUDKAN
SMART GOVERNANCE

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Edo Tatag Widiyanto, S.Kep., Ns
NIP : 199010112022021002
Jabatan : Ahli Pertama Perawat
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Temanggung

Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan LXX Golongan III/b, berkomitmen untuk
menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sesuai kedudukan dan
peran sebagai PNS dalam mewujudkan Smart Governance. Adapun tindak lanjut tersebut
tertuang dalam Tabel Rencana Aksi berikut ini.
Tabel Rencana Aksi Optimalisasi Perawatan Infus rutin sesuai SPO terhadap kejadian
phlebitis diruang Wijaya Kusuma 1 RSUD Kabupaten Temanggung
No Rencana Aksi/Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai Rencana Waktu
Dasar BerAKHLAK dan Mata Pelaksanaan
Pelatihan Agenda III
1. Lembar checklist perawatan 1. Berorientasi Pelayanan Setiap saat
infus digunakan didalam 2. Akuntabel
setiap rekam medis pasien 3. Kompeten
supaya memudahkan petugas 4. Harmonis
dalam maintenance 5. Loyal
perawatan infus rutin 6. Adaptif
sehingga meningkatkan 7. Kolaboratif
kualitas pelayanan dan Keterkaitan Agenda 3:
meminimalisir terjadinya Manajemen ASN dan Smart
phlebitis pada area ASN
pemasangan infus.
Demikian untuk menjadi periksa.

Temanggung, Juli 2022


Mengetahui,
Mentor Peserta

HENING KRISTIYANI, AMK Edo Tatag Widiyanto, S.Kep.,Ns


Pembina Pengatur
NIP.196905271992032004 NIP. 199010112022021002
95
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 1

Berisi :

1. Lembar Observasi Perawatan Infus


2. Konsultasi lembar observasi
3. Hasil data observasi

96
1. Lembar Observasi Perawatan Infus
Tersedianya Lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi
tindakan perawat dalam melaksanakan perawatan infus.

2. Konsultasi lembar observasi


Melakukan konsultasi dengan mentor lembar observasi perawatan infus.

Berikut video konsultasi lembar observasi


https://drive.google.com/file/d/1stxj_IZx4GHyEeduVK-
E2ywrheJHu_pc/view?usp=sharing

97
3. Hasil data observasi
Tersedianya hasil data observasi perawatan infus

Foto Pelaksanaan Observasi Perawatan infus

98
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 2

Berisi :
1. Konsultasi dan catatan tim penyusun
SPO
2. Referensi terbaru terkait perawatan infus
3. Brainstorming dengan rekan kerja terkait SPO
perawatan infus

99
1. Konsultasi dan catatan Tim penyusun SPO
Konsultasi dan catatan tim penyusun SPO terkait kelayakan digunakannya
SPO

Berikut video konsultasi dengan tim penyusun SPO perawatan infus


https://drive.google.com/file/d/1ATs9uc_oX8nU1xr0i_euquOh_kklegjl/view?
usp=sharing
2. Referensi terbaru SPO Perawatan Infus

100
3. Brainstorming dengan rekan kerja terkait SPO perawatan Infus.

101
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 3

Berisi :

1. Lembar Checklist Perawatan Infus


2. Lembar Checklist perawatan infus digunakan
untuk maintenance perawatan infus.

102
1. Lembar Checklist perawatan infus

2. Lembar checklist perawatan infus untuk maintenance perawatan infus

Berikut video contoh penggunaan checklist perawatan infus


https://drive.google.com/file/d/1g3Tm9zszwHG2EN2D8-
Xt1RKMtpUKgLFb/view?usp=sharing

103
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 4

Berisi :

1. Materi sosialisasi perawatan infus sesuai


SPO
2. Undangan sosialisasi
3. Dokumentasi kegiatan sosialisasi perawatan
infus sesuai SPO

104
1. Materi sosialisasi perawatan infus

Berikut materi PPT sosialisasi perawatan infus


https://docs.google.com/presentation/d/1mlWkPZfZdxBUDxxe3HGMIaStQgR
Mh-
36/edit?usp=sharing&ouid=104307942437645536646&rtpof=true&sd=true

105
2. Undangan dan daftar hadir sosialisasi

3. Berikut video pelaksanaan sosialisasi perawatan infus sesuai


SPO
https://drive.google.com/file/d/12cqbaCwfiKqgwRAKv_ghWwgY5_srRj9p/
view?usp=sharing

106
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 5

Berisi :

1. Alat untuk perawatan infus sesuai SPO


2. Dokumentasi perawatan infus sesuai SPO

107
1. Alat untuk perawatan infus sesuai SPO

Berikut video persiapan alat perawatan infus


https://drive.google.com/file/d/1IsKrpzGs05iyMw0tzF_oD0Qc6b6klfy1/view?u
sp=sharing

2. Dokumentasi perawatan infus sesuai SPO

Berikut video perawatan infus sesuai SPO


https://drive.google.com/file/d/10zyJsLp8_SGpkelC2pohdmTNKFWYvxyx/vi
ew?usp=sharing

108
LAMPIRAN
KEGIATAN KE – 6

Berisi :

1. Lembar Evaluasi perawatan infus sesuai


SPO
2. Dokumentasi evaluasi perawatan infus
sesuai SPO
3. Dokumentasi koordinasi hasil evaluasi
dengan mentor.

109
1. Lembar Evaluasi perawatan infus sesuai SPO

110
2. Dokumentasi evaluasi perawatan infus sesuai SPO

111
3. Dokumentasi laporan evaluasi dengan mentor

Berikut video laporan hasil evaluasi


https://drive.google.com/file/d/1AEpGPMD5llTzPBIwvt8KL0uWFUJrZRdY
/view?usp=sharing

Berikut file laporan evaluasi


https://docs.google.com/document/d/1CG9owMC7Mt0xMI8FkUYFK_dDpbfi
TYU_/edit?usp=sharing&ouid=104307942437645536646&rtpof=true&sd=tru
e
Berikut gambar aplikasi file entry HaIS PPI RSUD Temanggung

Berikut link video laporan aktualisasi :


https://drive.google.com/file/d/1Xy1HarhLaDfZ4vpTrfKFMck-
Fuu3nU0f/view?usp=sharing

112

Anda mungkin juga menyukai