Anda di halaman 1dari 146

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN

DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART


GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN MONITORING SUHU MAKANAN MATANG


DENGAN PEMBUATAN DRAFT SPO DI INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG

Disusun oleh :

Nama : Dyah Oktaviani, S.Gz.


NIP : 19971018202202 2 002
Angkatan : LXIX
No. Presensi : 25
Jabatan : Ahli Pertama Nutrisionis
Golongan/Ruang : III/a
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Temanggung
Coach : Tri Mardiyanti Ratnasari, SE., M.Acc
Mentor : Herlina, Aryandini, S.ST

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXIX PEMERINTAH


KABUPATEN TEMANGGUNG BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

1
ABSTRAK

OPTIMALISASI PELAKSANAAN MONITORING SUHU MAKANAN MATANG


DENGAN PEMBUATAN DRAFT SPO DI INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG

Oleh : Dyah Oktaviani, S.Gz.

BerAKHLAK sebagai Core value ASN adalah nilai mutlak yang harus
dilaksanakan oleh para ASN di seluruh Indonesia. BerAKHLAK memuat tujuh
komponen penting, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Begitupun dengan pelaksanaan masa aktualisasi dan
habituasi CPNS pada Pelatihan Dasar CPNS harus memenuhi nilai-nilai BerAKHLAK.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan mulai tanggal 14 Juni sampai
dengan 23 Juli 2022 yang terdiri dari 5 kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan
pada masa aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut : 1) menyusun draft SPO
monitoring suhu makanan matang, 2) membuat form monitoring suhu makanan
matang, 3) membuata video tutorial pengukuran suhu makanan matang, 4) melakukan
sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan matang dan 5) melakukan uji coba
draft SPO monitoring suhu makanan matang.
Selama aktualisasi dan habituasi, kegiatan ini mampu membentuk suatu draft
SPO, yang kemudian dilakukan sosialisasi draft SPO kepada sasaran dan dilakukan
uji coba terhadap pelaksanaan draft SPO tersebut. Capaian aktualisasi dan habituasi
kegiatan berhasil mencapai 100% terlepas dari kekurangan yang bersifat minor dan
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan untuk seterusnya diikuti dengan perbaikan-
perbaikan di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.

Kata kunci : Aktualisasi, habituasi, nilai dasar BerAKHLAK, gizi, suhu makanan

2
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN MONITORING SUHU MAKANAN MATANG


DENGAN PEMBUATAN DRAFT SPO DI INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG

Nama Peserta : Dyah Oktaviani S.Gz.


NIP : 199710182022022002
Nomor Daftar Hadir : 25

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari : Senin
Tanggal : 1 Agustus 2022
Tempat : BAPELTAN Temanggung

Temanggung, 1 Agustus 2022


Menyetujui,
Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE., M.Acc. Herlina Aryandini, S.ST.


Widyaiswara Ahli Muda Nutrisionis Muda
NIP. 19710317 199703 2 005 NIP. 19721001 199503 2 004

3
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN


DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN MONITORING SUHU MAKANAN MATANG


DENGAN PEMBUATAN DRAFT SPO DI INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG

Nama Peserta : Dyah Oktaviani S.Gz.


NIP : 199710182022022002
Nomor Daftar Hadir : 25

Dinyatakan telah diseminarkan pada:

Hari : Senin
Tanggal : 1 Agustus 2022
Tempat : BAPELTAN Temanggung

Temanggung, 1 Agustus 2022


Menyetujui,
Coach, Mentor,

Tri Mardiyanti Ratnasari, SE., M.Acc. Herlina Aryandini, S.ST.


Widyaiswara Ahli Muda Nutrisionis Muda
NIP. 19710317 199703 2 005 NIP. 19721001 199503 2 004
Penguji,

Ir. Agus Sriyanto, M.Si


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19590815 198703 1 009

4
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI
PELAKSANAAN MONITORING SUHU MAKANAN MATANG DENGAN
PEMBUATAN DRAFT SPO DI INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN
TEMANGGUNG”. Laporan Aktualisasi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
salah satu syarat dalam proses Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXIX.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah terlibat serta turut membantu dalam proses penyusunan
Laporan Aktualisasi ini:

1. Bapak H. Ganjar Pranowo, SH., MIP. selaku Gubernur Provinsi Jawa Tengah
yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2. Bapak H. Muhammad Al Khadziq selaku Bupati Temanggung yang telah memberi
kesempatan kepada saya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah
menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
4. Kepala BKPPD
5. dr.Tetty Kurniawati, M.M, selaku Direktur RSUD Kabupaten Temanggung atas
segala bimbingan, arahan, dan masukan.
6. Bapak Ir. Agus Sriyanto, M.Si selaku Narasumber yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada saya.
7. Ibu Tri Mardiyanti Ratnasari, SE., M.Acc., selaku coach atas segala bimbingan,
bantuan, dan pengarahan materi yang telah diberikan dalam pelaksanaan dan
penulisan laporan ini.
8. Ibu Herlina Aryandini, S.ST selaku Kepala Instalasi Gizi dan mentor yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan.
9. Seluruh pengajar Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan informasi
dengan peserta pelatihan dasar CPNS.

5
10. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan dan semangat
untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini.
11. Rekan kerja RSUD Kabupaten Temanggung yang telah memberikan semangat
dan bantuan untuk menyelesaikan laporan kegiatan.
12. Teman- teman Latsar Angkatan LXIX yang memberikan bantuan dan semangat
untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini.
Demikian Laporan Aktualisasi saya, semoga dapat memberikan manfaat dan
memberikan kontribusi pada para pembaca.

Temanggung, 1 Agustus 2022

Penulis

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1


ABSTRAK.................................................................................................................. 2
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... 3
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... 4
PRAKATA.................................................................................................................. 5
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 7
DAFTAR TABEL........................................................................................................ 8
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 9
BAB I GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................................... 2
A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................................... 2
1.1 Dasar Hukum Organisasi ...................................................................................... 3
1.2 Tugas Fungsi Organisasi ...................................................................................... 4
1.3 Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja ........................................................ 4
1.4 Visi Misi Organisasi ............................................................................................. 21
1.5 Tujuan Organisasi ............................................................................................... 21
1.6 Nilai-Nilai Budaya Organisasi .............................................................................. 21
B. Tupoksi Jabatan Peserta ........................................................................................... 22
C. Role model................................................................................................................. 23
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ........................................ 25
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu ................................................................................ 25
B. Analisis Isu................................................................................................................. 28
C. Analisis Penyebab Isu ................................................................................................ 32
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan .......................................................................... 33
E. Gagasan Pemecahan Isu ........................................................................................... 34
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ........................................................................ 36
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari) .................................................................... 60
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ................................... 63
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ................................................................ 63
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi...................................................................... 67
C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi ...................... 108
BAB IV SIMPULAN ............................................................................................... 111
A. Simpulan .................................................................................................................. 111
B. Manfaat.................................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 113
CURRICULUM VITAE ........................................................................................... 114
LAMPIRAN ............................................................................................................ 115

7
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Deskripsi Isu ..................................................................................................................... 25


Tabel 2. 2. Skoring Kriteria APKL .................................................................................................... 29
Tabel 2. 3. Identifikasi/ Analisis Isu (APKL) ................................................................................... 29
Tabel 2. 4. Skoring Kriteria USG...................................................................................................... 31
Tabel 2. 5. Identifikasi/ Analisis Isu (USG) ..................................................................................... 32
Tabel 2. 6. Gagasan Pemecahan Isu.............................................................................................. 34
Tabel 2. 7. Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022................................................. 38
Tabel 2. 8. Jadwal Rancangan Aktualisasi .................................................................................... 60
Tabel 3. 1. Tabel Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal .................................................... 63
Tabel 3. 2. Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi ....................................... 108

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. RSUD Kabupaten Temanggung ...................................................................... 2


Gambar 1. 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung ............................ 7
Gambar 1. 3. Role model ................................................................................................... 23
Gambar 2. 1. Diagram Fishbone……………………………………………..……………………33
Gambar 3. 1. Mencari referensi dari laman website memperhatikan keamanan website
(digital safety) ................................................................................................ 67
Gambar 3. 2. Memanfaatkan komputer dan website dalam membuat draft SPO
(digitall skill) ................................................................................................... 67
Gambar 3. 3. Berkonsultasi dengan atasan/pimpinan terkait pembuatan draft SPO
monitoring suhu makanan matang................................................................. 68
Gambar 3. 4. Lembar konsultasi dengan pimpinan terkait dengan SPO monitoring suhu
makanan matang........................................................................................... 69
Gambar 3. 5. Mencari referensi SPO monitoring suhu makanan matang dari berbagai
literatur .......................................................................................................... 69
Gambar 3. 6. Sumber referensi SPO monitoring suhu makanan matang ............................ 70
Gambar 3. 7. Membuat rancangan draft SPO monitoring suhu makanan matang ............... 71
Gambar 3. 8. Rancangan draft SPO monitoring suhu makanan matang ............................. 71
Gambar 3. 9. Melakukan evaluasi draft SPO Bersama teman sejawat ................................ 72
Gambar 3. 10. Catatan evaluasi draft SPO bersama teman sejawat ................................... 72
Gambar 3. 11. Draft SPO suhu makanan matang yang sudah direvisi ................................ 73
Gambar 3. 12. Melakukan penyempurnaan draft SPO monitoring suhu makanan matang .. 73
Gambar 3. 13. Memanfaatkan literasi digital untuk membuat dan mencetak form
(digital skill).................................................................................................. 75
Gambar 3. 14. Menyimpan file secara offline untuk menjaga keamanan file agar terhindar
dari cybercrime (digital safety) ..................................................................... 76
Gambar 3. 15. Mencari referensi form dari berbagai sumber dan literatur ........................... 76
Gambar 3. 16. Referensi form monitoring suhu makanan matang....................................... 77
Gambar 3. 17. Membuat rancangan form monitoring suhu makanan matang ..................... 77
Gambar 3. 18. Rancangan awal form monitoring suhu makanan matang ........................... 78
Gambar 3. 19. Berkonsultasi dengan mentor terkait dengan rancangan form monitoring suhu
makanan matang ......................................................................................... 78
Gambar 3. 20. Lembar konsultasi dengan atasan/pimpinan terkait dengan rancangan
form ............................................................................................................. 79
Gambar 3. 21. Evaluasi rancangan form monitoring suhu makanan matang ....................... 80
Gambar 3. 22. Notulen evaluasi rancangan form monitoring suhu makanan matang .......... 80
Gambar 3. 23. Melakukan revisi form monitoring suhu makanan matang. .......................... 80
Gambar 3. 24. Revisi form monitoring suhu makanan matang ............................................ 81
Gambar 3. 25. Melakukan demonstasi cara pengisian form monitoring suhu makanan
matang ........................................................................................................ 82
Gambar 3. 26. Menyimpan video dalam youtube untuk kemudahan dalam mengakses
sehari-hari secara digital (digital culture) ..................................................... 84
Gambar 3. 27. Memanfaatkan video editor dalam membuat video (digital skill) .................. 84
Gambar 3. 28. Membuat materi video tutorial pengukuran suhu makanan matang
(story board) ................................................................................................ 85
Gambar 3. 29. Rancangan story board tutorial pengukuran suhu makanan matang ........... 85
Gambar 3. 30. Mempersiapkan alat, bahan dan sarana prasarana untuk pembuatan video
tutorial pengukuran suhu makanan matang ................................................. 86
Gambar 3. 31. Alat dan sarana prasarana pembuatan video tutorial pengukuran suhu

9
makanan matang ......................................................................................... 86
Gambar 3. 32. Proses pengambilan gambar/video dengan ................................................. 87
Gambar 3. 33. Kumpulan video sebagai bahan pembuatan video tutorial monitoring suhu
makanan matang ......................................................................................... 87
Gambar 3. 34. Proses editing dan finishing video ............................................................... 88
Gambar 3. 35. Cuplikan video yang sudah dilakukan editing dan finishing.......................... 88
Gambar 3. 36. Dalam pelaksanaan sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan matang
memanfaatkan media literasi digital, seperti lcd proyektor (digital skill). ....... 91
Gambar 3. 37. Berkoordinasi dengan teman sejawat terkait dengan pelaksanaan sosialisasi
SPO ............................................................................................................ 91
Gambar 3. 38. Catatan koordinasi dengan teman sejawat terkait dengan pelaksanaan
sosialisasi .................................................................................................... 92
Gambar 3. 39. Diskusi menentukan kontrak waktu pelaksanaan sosialisasi draft SPO ....... 93
Gambar 3. 40. Notulen hasil diskusi penentuan kontrak waktu pelaksanaan sosialisasi draft
SPO monitoring suhu makanan matang ...................................................... 93
Gambar 3. 41. Pelaksanaan SPO Monitoring Suhu Makanan Matang ................................ 94
Gambar 3. 42. Daftar hadir peserta sosialisasi .................................................................... 95
Gambar 3. 43. Melakukan uji coba SPO dengan jujur dan sesuai dengan draft SPO yang
telah dibuat (digital ethics) ........................................................................... 98
Gambar 3. 44. Berkonsultasi dengan atasan terkait dengan pelaksanaan uji coba draft
SPO ............................................................................................................ 99
Gambar 3. 45. Lembar Konsultasi dengan atasan terkait dengan pelaksanan Uji Coba Draft
SPO ............................................................................................................ 99
Gambar 3. 46. Melakukan Koordinasi dengan tim uji coba draft SPO terkait dengan waktu
pelaksanaan uji coba ................................................................................. 100
Gambar 3. 47. Lembar catatan koordinasi dengan tim uji coba SPO ................................ 101
Gambar 3. 49. Melakukan uji coba draft SPO monitoring suhu makanan matang ............. 102
Gambar 3. 48. Gambar 24. Lembar Penilaian Uji Coba SPO .............................................. 95
Gambar 3. 50. Pengisian form monitoring suhu makanan matang saat kegiatan uji coba
SPO .......................................................................................................... 102
Gambar 3. 51. Membuat laporan hasil uji coba draft SPO monitoring suhu makanan
matang ...................................................................................................... 103
Gambar 3. 52. Laporan Uji Coba SPO monitoring suhu makanan matang ........................ 103
Gambar 3. 53. Melakukan evaluasi laporan hasil uji coba SPO monitoring suhu makanan
matang ...................................................................................................... 104
Gambar 3. 54. Notulen evaluasi laporan hasil uji coba draft SPO monitoring suhu makanan
matang ...................................................................................................... 105

10
BAB I
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1. 1. RSUD Kabupaten Temanggung


RSUD Kabupaten Temanggung didirikan pada tahun 1907. Sebagai rumah
sakit pemerintah di Kabupaten Temanggung, memiliki peran dan tugas penting
dalam menjamin kelangsungan dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat Temanggung. Pada tahun 1983 RSUD Kabupaten Temanggung
ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas D. Pada tahun 1987 dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor
303/MEN.KES/SK/IV/1987 RSUD Kabupaten Temanggung ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit kelas C. Pada tahun 2012 RSUD Kabupaten Temanggung
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) per 1 Januari 2012 berdasarkan Keputusan Bupati Temanggung Nomor
440/448 Tahun 2011. Pada tahun 2013 RSUD Kabupaten Temanggung
ditingkatkan menjadi Rumah Sakit kelas B sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor: HK.02.03/I/1947/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Temanggung pada tanggal 11 November 2013.
Kemudian pada tanggal 7 Februari 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung mendapatkan penghargaan sebagai Rumah Sakit terakreditasi
paripurna1.
Adapun beberapa instalasi yang terdapat di RSUD Kabupaten Temangugng,
antara lain Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Intensif,
Instalasi Bedah Central, Instalasi Radiologi, Instalasi Hemodialisa, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Rehabilitas Medik, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi,
2
Instalasi Rekam Medik, Instalasi Laundry, Instalasi Sanitasi, Instalasi IPSRS,
Instalasi CSSD, dan instalasi penunjang lain seperti pemulasaran jenazah dan
pelayanan elektromedis dan terapi.
RSUD Kabupaten Temanggung saat ini melayani 24 poliklinik, antara lain
poli penyakit dalam, poli kebidanan dan kandungan, poli umum, poli anak, poli
bedah, poli saraf, poli kulit dan kelamin, poli gigi, poli THT, poli mata, poli
VCT/CST, poli laktasi, poli paru, poli jiwa, poli jantung dan pembuluh darah, poli
rehabilitasi medik, poli orthopedi, poli urologi, poli VIP, poli onkologi, poli bedah
mulut, poli tumbuh kembang, konsultan ginjal hipertensi dan konsultan geriatri.
Pada tahun 2019, jumlah keseluruhan bed/tempat tidur di RSUD Kabupaten
Temanggung sebanyak 368 tempat tidur (TT), yang terdiri dari:
Presidet Suite : 2 TT Kelas II : 76 TT
VVIP : 14 TT Kelas III : 168 TT
Eksekutif : 6 TT NICU : 4 TT
VIP : 24 TT PICU : 6 TT
Utama : 5 TT ICU : 11 TT
Kelas I : 32 TT Isolasi : 20 TT
RSUD Kabupaten Temanggung terletak di Jalan Gajah Mada Nomor 1A,
Kecamatan Temanggung I, Kabupaten Temanggung dengan batas:
a. Utara : Desa Walitelon Selatan
b. Timur : Jln. Raya Temanggung – Parakan
c. Barat : Jl. Dr.Soetomo – Bulu
d. Selatan : Desa Temanggung I
Bangunan di lingkungan RSUD Kab. Temanggung dibangun dengan luas tanah
2
25.885 m2 dan luas bangunan 11.096,19 m
1.1 Dasar Hukum Organisasi
Dasar Hukum Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung tertuang dalam
Peraturan Bupati Temanggung Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung.

3
1.2 Tugas Fungsi Organisasi
Tugas dan fungsi organisasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Bupati Temanggung Nomor 28 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
adalah sebagai berikut2:
1. UPT RSUD mempunyai tugas memberikan pelayanan Kesehatan
perorangan serta paripurna.
2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT
RSUD menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pelayanan medis, keperawatan, pelayanan penunjang,
sarana dan prasarana rumah sakit, Pendidikan dan pelatihan,
promosi, administrasi kepegawaian serta keuangan;
b. Penyelenggaraan pemeliharaan dan peningkatan Kesehatan
perorangan melalui pelayanan Kesehatan paripurna;
c. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan Kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, melalui pelayanan
Kesehatan medis, keperawatan, pelayanan penunjang medis dan non
Medis serta sistem rujukan;
d. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan
pelayanan Kesehatan;
e. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi di bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
Kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
Kesehatan; dan
f. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.

1.3 Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Strukutur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Temanggung
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 28
Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut 2:

4
A. Susunan/Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung
a) Direktur : dr. Tetty Kurniawaty, Sp. S,
M. Kes
b) Wakil Direktur Pelayanan : dr. Nida'ul Khasanah,
Sp.Rad, M.Sc
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis : dr. Novi Andriyani
a. Kepala Seksi Pelayanan : Yuli Istiqoma M, S.Kep, MM
Penunjang
b. Kepala Seksi Pelayanan : dr. Sarjana
Medis
2. Kepala Bidang Keperawatan : Rejono, S.Kep,Ns
a. Kepala Seksi Keperawatan : Hartanti, S.Kep., Ns., MM.
Rawat Inap
b. Kasi Keperawatan Rawat : Suryati, S.ST.
Jalan
3. Kepala Bidang Penunjang Medis : Dwiana Novianto, S.Sos,
dan Non Medis MM.
a. Kepala Seksi Penunjang : Dwi Ernawan, S.Sos., MM.
Medis
b. Kepala Seksi Penunjang : Muhammad Yusuf Lanno,
Non Medis ST.
c) Wakil Direktur Umum dan : Budiyanto, SIP, MM
Keuangan
1. Kepala Bagian Umum dan : Sugiyarto, SH.
Perlengkapan
a. Kepala Sub Bagian Umum : Ruth Reza Hanggarini,
dan Kepegawaian SKM
b. Kepala Subbag Rumah : Lilik Nursakti, S.KM., MM.
Tangga dan Perlengkapan
2. Kepala Bagian Perencanaan, : Edy Prasetyo,S.STP
Pendidikan dan Pelatihan
a. Kepala Subbag. : Mira Ekawati, S.T., M.Eng.
Perencanaan, Program,

5
Monitoring, Evaluasi dan
Polaporan
b. Kepala Sub Bagian : dr. Fitri Emi Sri Parastri
Pendidikan dan Pelatihan
3. Kepala Bagian Keuangan : Eka Budi Setyawan,SE.,
Akt., M. Ak
a. Kepala Sub Bagian : Sri Rahayuningsih, SE
Perbendaharaan dan
Verifikasi
b. Kepala Sub Bagian : Dwi Lestari, SE., M.Si.
Akuntansi

6
DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
KOMITE KOMITE UMUM DAN SPI
PELAYANAN
KEUANGAN

BIDANG BAGIAN
BIDANG BAGIAN UMUM
BIDANG PENUNJANG PERENCANAAN, BAGIAN
PELAYANAN DAN
KEPERAWATAN MEDIS DAN PENDIDIKAN KEUANGAN
MEDIS PERLENGKAPAN
NON MEDIS DAN PELATIHAN

SUBBAG
SEKSI SUBBAG
KELOMPOK SEKSI SEKSI SUBBAG UMUM PERENCANAAN,
PENUNJANG PERBENDAHA
JABATAN PELAYANAN KEPERAWATA DAN PROGRAM
MEDIS RAAN DAN
FUNGSIONAL MEDIS N RAWAT INAP KEPEGAWAIAN MONITORING,
VERIFIKASI
EVALUASI DAN
PELAPORAN

SEKSI SUBBAG
SEKSI SEKSI SUBBAG RUMAH SUBBAG
KEPERAWATA PENDIDIKAN
PELAYANAN PENUNJANG TANGGA DAN AKUNTANSI
N RAWAT DAN
PENUNJANG NON MEDIS PERLENGKAPAN
JALAN PELAPORAN

Gambar 1. 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Temanggung

7
B. Tata kerja RSUD Kabupaten Temanggung
Adapun Tata Kerja di Lingkungan RSUD Kabupaten Temanggung
berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 28 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:
A. Direktur
1. Direktur mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan untuk
memimpin, Menyusun kebijakan, membina, mgnkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan, penyelenggaraan rumah sakit sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Direktur menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
dan fungsi struktur organisasi;
e. Evaluasi, pencatatan dan pelaporan; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
B. Wakil Direktur Pelayanan
1. Membina, mengkoordinasikan, mengawssi dan melaksanakan
pengelolaan kegiatan bidang pelayanan medis, bidang keperawatan,
serta bidang penunjang medis dan non medis.
2. Dalam melaksanakan tugas, Wakil Direktur Pelayanan
menyelenggarakan fungsi:
a. Melaksanakan, perencanaan dan pengembangan pelayanan medis;
b. Melaksanakan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan
keperawatan;
c. Melaksanakan perencanaan terhadap pengembangan pelayanan
penunjang medis dan non medis;
d. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien;
8
e. Melaksanakan perencanaan monitoring dan evaluasi pelayanan
medis;
f. Melaksankan monitoring dan evaluasi pelayanan, keperawatan, dan
penunjang medis dan non medis; dan
g. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya
C. Bidang Pelayanan Medis
1. Membina, mengkoordinasikan, mengawsi dan melaksanakan
pengelolaan kegiatan Bidang Pelayanan Medis.
2. Dalam melaksankan tugas, Bidang Pelayanan Medis menjalankan
fungsi:
a. Menyusun kebijaksanaan teknis dan program kerja di bidang
pelayanan medis;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang pelayanan
medis;
c. Melaksanakan program kerja di bidang pelayanan medis;
d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang
Pelayanan Medis sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien;
e. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Pelayanan Medis sesuai peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
f. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pelayanan medis,
keperawatan serta penunjang medis dan non medis yang meliputi
pelayananan rawat jalan, gawat darurat, rawat inap, rawar intensif,
pelayanan beda sentral, pelayanan kebidanan dan pelayanan
lainnya sesuai perkembangan;
g. Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan
medis, keperawatann serta penunjang medis dan non medis;
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan
non medis
9
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelayanan
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang
pengeloalan sarana dan prasarana penunjang medis dan non
medis;
k. Menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
l. Mengkoordinasikan dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
m. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang sarana pelayanan penunjang medis;
n. Mengelola rekam medis;
o. Memantau dan evaluasi sarana pelayanan penunjang medis; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas :
a. Menysusun bahan rencana kegiatan pelaksanaan di bidang pelayanan
medis;
b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pelayanan medis;
c. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas pelayanan medis;
d. Melaksanakan pengembangan fasilitas pelayanan medis;
e. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan,
pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan medis;
f. Melaksanakan koordinsi pelayanan medis, dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rencan akegiatan di bidang pelayanan penunjang;
b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pelayanan
penunjang;
c. Melaksanakan pelayanan penunjang;
d. Melaksanakan pengembangan pelayanan penunjang;
e. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pengembangan
pelayanan penunjang;
f. Melaksanakan koordinasi pelayanan penunjang; dan

10
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya
5. Seksi penunjang Medis mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana dan
program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran penunjang medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan dan pengelolaan penunjang medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana penunjang
medis;
e. Menyusun tatalaksana pengadaan dan distribusi sumber daya sarana
prasarana penunjang medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang medis;
g. Mengawasi dan evaluasi sarana prasarana penunjang medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang medis;
i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang sarana
prasarana penunjang medis; dan
j. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
D. Bidang Keperawatan
1. Kepala Bidang Keperawatn mempunyai tugas membina
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan pengelolaan
kegiatan Bidang Keperawatan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Keperawatan menjalankan fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis dan program kerja di bidang pelayanan
keperawatan;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang pelayanan
keperawatan;
c. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengumpulan dan
pengolahan data pengelolaan pelayanan keperawatan;
d. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan standar
pelayanan keperawatan yang meliputi rencana desain pelayanan,
kapasitas pelayanan dan proses pelayanan;
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis pemeliharaan dan
pengembangan fasilitas keperawatan;
11
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengelolaan ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan keperawatan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
pelayanan keperawatan;
h. Melaksanakan kenali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang keperawtaan;
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan keperawatan;
j. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan
pelayanan keperawatan;
k. Memantau dan evaluasi pelayanan keperawatan; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Seksi Keperawatan Rawat Inap mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan rencana kegiatan pengembangan mutu
pelayanan dan ketenagaan keperwatan rawat inap;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan pengembangan
mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat inap;
c. Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat inap;
d. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat inap;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas, pelaksanaan koordinasi
pengembangan mutu pelayanan keperawatan; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Keperawatan Rawat Jalan mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rencana kegiatan pengembangan mutu
pelayanan dan ketenagaan keperawatan Rawat Jalan;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan pengembangan
mutu pelayanan dan ketenagaan keperawatan rawat jalan;
c. Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat jalan;
12
d. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan pengembangan mutu pelayanan dan ketenagaan
keperawatan rawat jalan;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas, pelaksanaan koordinasi
pengembangan mutu pelayanan keperawatan; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya
E. Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
1. Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas
membina mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan
pemeliharaan dan pengelolaan kegiatan bidang sarana prasarana
penunjang medis dan non medis.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
menjalankan fungsi:
a. Menyusun Menyusun kebijaksanaan teknis dan program kerja di
bidang penunjang medis dan non medis;
b. Menyusun perencanaan anggaran tahunan bidang penunjang
medis dan non medis;
c. Menetapkan rumusan kebijakan teknis pengumpulan dan
pengolahan dan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis
dan non medis;
d. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan tatalaksanana
penyelenggaraan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis
dan non medis;
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan tatalaksana
pengadaan dan distribusi sumber daya pengelolaan sarana
prasarana penunjang medis dan non medis;
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengelolaan standar kinerja
staf;
g. Menyusunrumusan kebijakan teknis pengelolaan standar sarana
prasarana penunjang medis dan non medis;
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan dan evaluasi
pelayanan pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan
non medis;
13
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelaporan hasil pelayanan
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang
pengelolaan sarana prasarana penunjang medis dan non medis;
k. Menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
l. Mengkoordinasikan dan pelaksanaan pelayana penunjang medis;
m. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang sarana pelayanaan penunjang medis;
n. Mengelola rekam medis;
o. Memantau dan evaluasi sarana pelayanan penunjang medis; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana
dan program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang
medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran penunjang medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan penunjang
medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana
penunjang medis;
e. Menyusun tatalaksana pengadaan dan distribusi sumber daya
sarana prasarana penunjang medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang
medis;
g. Mengawasi dan evalasi sarana prasarana penunjang medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang medis;
i. Melaksanakan koordinai=si dengan instansi terkait di bidang
sarana prasarana penunjang medis; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Seksi Penunjang Non Medis mempunyai tugas:

14
a. Menyusun bahan rumusan kebijakan teknis penyusunan rencana
dan program kerja pengelolaan sarana prasarana penunjang non
medis;
b. Menyusun bahan rencana kebutuhan anggaran sarana prasarana
penunjang non medis;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data pengelolaan sarana
prasarana penunjang non medis;
d. Menyusun tatalaksana penyelenggaraan sarana prasarana
penunjang non medis;
e. Menyusun tatalaksana pengadaan dan distribusi sumber daya
sarana prasarana penunjang non medis;
f. Mengelola standar sarana dan peralatan pelayanan penunjang non
medis;
g. Mengawasi dan evalasi sarana prasarana penunjang non medis;
h. Melaporkan hasil sarana prasarana penunjang non medis;
i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang sarana
prasarana penunjang non medis; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
F. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
1. Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membina,
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksankan pengelolaan
kegiana bidang Pendidikan dan pelatihan, hukum, hubungan
masyarakat, dan tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, organisasi,
dan kepegawaian.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Direktur Umum dan Keuangan
menyelenggrakan fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis rencana dan program ekrja
asministrasi umum dan keuangan;
b. Menyusun kebijakan teknis penyusunan anggaran pendapatan dan
belanjan RSUD;
c. Menyusun kebijakan teknis penyusunan standar pelayanan
administrasi umum dan keuangan;

15
d. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan bimbingan dan petunjuk
teknis pengelolaan administrasi umum dan keuangan;
e. Menyusun kebijakn teknis penyelenggaraan kegiatan umum;
f. Menyusun kebijakan teknis pengelolaan perenanaan dan system
informasi RSUD;
g. Menyusun kebijakan teknis pengelolaan asministrasi keuangan
RSUD;
h. Menyusun pelayanan asministrasi umum dan keuangan;
i. Menetapkan kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum dan keuangan;
j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pelayanan adminisrasi umum dan keuangan, dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
G. Bagian Umum dan Perlengkapan
1. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas membina,
mengkoordinasikan, perumusan bahan kebijakan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan yang meliputi pembinaan
ketatausahaan, hukum,, kehumasan, keorganisasian dan
ketatalaksanaan, kerumahtangaan, kerasipan, analisis dan formasi
jabatan, kepegawaian, Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2. Dalam menjalankan tugas, Bagian Umum dan Perlengkapan menjalani
fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis rencana dan program kerja
administarsi umum;
b. Menyusun kebijakan teknis penyusunan standar pelayanan
administrasi umum dan kepegawaian;
c. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan bimbingan dan petunjuk
teknis pengelolaan administrasi umum;
d. Menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan umum;
e. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian pelayanan administrasi umum;
f. Menyusun kebijakan teknis pelaporan hasil pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum;
16
g. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi dan manajemen
kerumahtanggan meliputi pengelollan aset, penyiapan sarana-
prasarana kantor, penyediaan bahan dan sarana-prasarana rapat-
rapat, perawatan kendaraan dinas serta perawatan Gedung dan
sarana rumah tangga dinas;
h. Melaksankaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pelayanan administrasi umum; dan
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
penyusunan standar operasional prosedur dan standar pelayanan;
b. Melakukan pengadministrasian umum dan teknis di bidang tata
usaha, hukum dan hubungan msayarakat, organisasi dan
kepegawaian; dan
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas :
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
penyusunan standar operasional prosedur dan standar pelayanan;
b. Melaksanakan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
rumah tangga, perlengkapan, pemeliharaan bangunan dan
Gedung, pemeliharaan dan pengelolaan kendaraan dinas; dan
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
H. Bagian Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan
1. Kepala Bagian Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang program,
evaluasi dan pelaporan, Pendidikan dan pelatihan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Perencanaan, Pendidikan dan
Pelatihan menjalankan fungsi:
a. Menyususn bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang program;
17
b. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang evaluasi dan
pelaporan;
c. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang teknologi dan
informasi;
d. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pelayanan administrasi dan teknis di bidang Pendidikan dan
pelatihan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub bagian Perencanaan Program, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan mempunyai tugas:
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
program, monitoring, evaluasi dan pelaporan, meliputi:
1) Menyiapkan system dan prosedur;
2) Menyusun rencana kegiatan dan program rumah sakit;
3) Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang program,
pengelolaan system informasi manajemen;
4) Melaksanakan standar pelayanan dan standar operasional
prosedur kegiatan bidang program; dan
5) Mengkoordinasikan penyusunan program pengembangan
rumah sakit.
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
evaluasi dan pelaporan, meliputi:
1) Menyusun format standar pelaporan kegiatan rumah sakit;
2) Melaksanakan dan koordinasi kegiatan monitoring dan
evaluasi program yang meliputi penyiapan system dan
prosedur monitoring dan evaluasi;
3) Menyusun rencana monitoring dan evaluasi kegiatan dan
program rumah sakit, prosedur pengolahan data dan
pelaporan rumah sakit; dan
18
4) Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang monitorinh
dan evaluasi, pelaksanaan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur kegiatan bidang monitoring dan evaluasi
c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas:
1. Melkaukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
Pendidikan dan pelatihan, meliputi:
a. Memfasiliasi Pendidikan dan pelatihan, pembinaan mutu
Pendidikan dan pelatihan;
b. Melaksanakan dan koordinasi bidang Pendidikan dan
pelatihan;
c. Melaksanakan dan pelayanan administrasi bidang Pendidikan
dan pelatihan;
d. Melaksanakan standar operasional prosedur kegiatan bidang
Pendidikan dan pelatihan;
e. Mengembangkan bidang Pendidikan dan pelatihan;
f. Mengelola perpustakaan; dan
g. Melakuksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan fungsinya.
I. Bagian Keuangan
1. Kepala bagian Keuangan mempunyai tugas membina
mengkoordinasikan, mengawasi dan melaksanakan kegiatan
pengelolaan keuangan.
2. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Keuangan menjalankan fungsi:
a. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan program kerja,
pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan;
b. Menyusun rumusan kebijakan teknis penyusunan program dan
anggaran RSDU;
c. Menyusun rumusan kebijakan penyusunan petunjuk teknis/
prosedur tetap pengelolaan administrasi keuangan;
d. Menyususn rumusan kebijakan teknsi pengelolaan administrasi
keuangan;
19
e. Menyusun rumusan kebijakan teknis koordinasi penyusunan
anggaran RSUD;
f. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelayanan perbendaharaan
dan mobilisasi dana;
g. Menyusun rumusan kebijakan teknis pelayanan akuntansi dan
verifikasi keuangan RSUD;
h. Menyusun rumusan kebijakan teknis pemantauan dan
pengendalian keuangan RSUD;
i. Menyusun rumusan kebijakan teknis elaporan hasil pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
j. Melaksanakan koordinasi denan instansi terkait dalam rangka
pengelolaan administrasi keuangan; dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
3. Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan keuangan dan perbendaharaan;
b. Mengumpulkan dan pengolahan data penyusunan dan
pengelolaan anggaran;
c. Mengelola keuangan;
d. Mengelola kegiatan perbendaharaan;
e. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi perbendaharaan,
pelaporan keuangan dan perbendaharaan;
f. Melaksanakan penyelenggaraan berifikasi keuangan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
4. Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan akuntansi;
b. Menyusun petunjuk teknis akuntansi;
c. Mengumpulkan dan pengolahan data penyusunan akuntansi;
d. Mengelola akuntansi, pengawasan dan evaluasi kegiatan
akuntansi;
e. Melaporkan akuntansi;
f. Melaksankan koordinasi akuntansi; dan

20
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan fungsinya.
1.4 Visi Misi Organisasi
Visi dan Misi Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam Buku Profil
RSUD Kabupaten Temanggung tahun 2018 adalah sebagai berikut 1:
A. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan.
B. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung
1. Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan
2. Meningkatkan mutu dan Kerjasama pendidikan Kesehatan
3. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
4. Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai
1.5 Tujuan Organisasi
Tujuan rumah sakit seperti yang tertuang dalam RENSTRA RSUD Kabupaten
Temanggung Tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut3:
“Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat bidang kesehatan”, dengan
sasaran yang ingin dicapai adalah:
a. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan, dan
b. Meningkatnya penyelenggaraan manajemen pelayanan Kesehatan di RSUD
Kabupaten Temanggung.
1.6 Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Nilai-nilai budaya organsisasi RSUD Kabupaten Temanggung sesuai dengan
ketetapan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung yang
tertuang di dalam Buku Profil RSUD Kabupaten Temanggung tahun 2018, antara
lain1:
a. Profesionalisme (professionalism)
b. Kepedulian (responsiveness)
c. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
d. Kewirausahaan (enterpreneurship)
e. Keterbukaan (transparency)
f. Efisiensi (efficiency) dan keadilan (equity)

21
B. Tupoksi Jabatan Peserta
a. Berdasarkan Surat Keputusan CPNS Nomor 813/1241 tertanggal 31 Januari
2022, tupoksi jabatan peserta sebagai nutrisionis ahli pertama di Rumah Sakit
Umum Daerah Temanggung antara lain:
1. Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik
2. Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka Menyusun pedoman
gizi, makanan dan dietetik
3. Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi makanan dan dietetik
4. Melaksanakan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik
5. Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik
6. Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan
gizi, makanan dan dietetik
7. Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik
8. Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik
secara deskriptif
9. Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan
masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik
10. Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelauanan di bidang gizi,
makanan dan dietetik
11. Melakukan inventarisasi fisik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan

22
C. Role model

Gambar 1. 3. Ibu Erma Listyorini, S.Gz (Role model)


Ibu Erma Listyorini, S.Gz merupakan ahli gizi di Intalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung. Penulis menjadikan Ibu Erma Listyorini, S.Gz.
sebagai role model karena beliau juga menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
ketika bekerja dan memberikan teladan yang baik bagi para staf di lingkungan
kerja. Berikut ini merupakan nilai-nilai yang beliau terapkan ketika bekerja dan
menginspirasi peserta:
1. Berorientasi Pelayanan
Ketika bekerja, Bu Erma senantiasa ramah Ketika berinteraksi, baik dengan
teman sesama profesi atau berbeda profesi. Bu Erma merupakan pribadi
yang solutif dan responsif ketika ada kendala atau permasalahan di Instalasi
Gizi, serta ketika ada aduan/keluhan dari pasien Ibu Erma selalu sigap dan
responsive mencari solusi dari permasalahan tersebut.
2. Akuntabel
Ibu Erma merupakan pribadi yang berintegritas dan senantiasa melaporkan
mengenai laporan keuangan maupun laporan kinerja pegawai di Instalasi
Gizi secara jujur dan transparan. Dalam pelaksanaan tugas, beliau tidak
pernah menyalahgunakan kewenangan jabatan untuk kepentingan pribadi
maupun kelompok.
3. Kompeten
Ibu Erma senantiasa membantu orang lain belajar, terutama saat ada
staf/anggota baru dengan cara memberikan bimbingan dan arahan serta
memberikan kesempatan bagi para anggota untuk mengikuti rapat maupun

23
mengikuti pelatihan. Selain itu, Ibu Erma juga selalu melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik sesuai dengan tupoksinya sebagai penanggung
jawab produksi makanan dan logistik.
4. Harmonis
Ketika berinteraksi maupun rapat, Ibu Erma senantiasa memberikan
kesempatan bagi para staf untuk menyampaikan pendapat dan menghargai
pendapat yang disampaikan orang lain apapun latar belakangnya. Dalam
aktivitas sehari-hari, Ibu Erma juga senantiasa menjaga kerukunan dengan
tidak membeda-bedakan anggota berdasarkan agama, ras maupun latar
belakangnya.
5. Loyal
Ibu Erma sangat berdedikasi dalam menjalankan tugas beliau dan
senantiasa memberikan waktu, tenaga dan ide di setiap program kegiatan
di Instalasi Gizi. Selain itu, beliau juga berkontribusi dengan memberikan
masukan dan ikut merumuskan kebijakan ataupun menyampaikan
masukan untuk penyusunan rencana kerja/SPO.
6. Adaptif
Ibu Erma merupakan pribadi yang antusias terhadap perubahan dan
memiliki semangat belajar yang tinggi dalam mempelajari teknologi, terbukti
saat terjadi perubahan penulisan label diet pasien yang semula ditulis
manual berubah menjadi bentuk cetak, beliau mengharuskan agar semua
ahli gizi dan pramusaji juga menguasai kemampuan tersebut. Ibu Erma juga
berusaha untuk menyesuaikan diri dan belajar dengan sistem digitalisasi
yang ada di Instalasi Gizi.
7. Kolaboratif
Ibu Erma senantiasa memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk
berkontribusi menuangkan pikiran dan kemampuan dalam setiap kegiatan
untuk kepentingan bersama. Beliau juga senantiasa terbuka dan mau
bekerjasama dengan rekan kerja walaupun berbeda profesi.

24
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu


Keseluruhan isu yang terdapat pada rancangan aktualisasi ini berdasarkan
atas isu-isu yang telah peserta identifikasi selama peserta melaksanakan tugas
sebagai Ahli Pertama Nutrisionis di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.
Selain melakukan identifikasi isu, peserta juga mendiskripsikan isu secara lebih
rinci didukung dengan data dan informasi yang jelas. Peserta mencari serta
mengumpulkan data dan informasi pendukung sesuai dengan kondisi yang terjadi
di lingkungan kerja peserta. Adapun deskripsi isu beserta data dan informasi
pendukung terlah peserta tampilan pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Deskripsi Isu


Data dan Informasi
No Isu Deskripsi Isu
Pendukung
Belum optimalnya pelaksanaan - Isu tersebut didapatkan
1. monitoring suhu makanan matang di berdasarkan hasil
Instalasi Gizi RSUD Kabupaten observasi/pengamatan yang
Temanggung saya lakukan di Instalasi Gizi
RSUD Kabupaten

Sumber isu: Individu Temanggung serta

Ruang Lingkup: Tusi jabatan berdasarkan hasil diskusi


dengan rekan sejawat sesama
ahli gizi.
- Kondisi saat ini: Instalasi gizi
RSUD Kabupaten
Temanggung belum memiliki
SPO monitoring suhu makanan
matang
- Kondisi yang diharapkan:
Adanya draft SPO yang bisa
dikembangkan menjadi SPO
baru

25
- Dampak: Suhu makanan tidak
sesuai standar keamanan
pangan.
Belum optimalnya pelaksanaan - Isu tersebut diperoleh
monitoring suhu ruang penyimpanan berdasarkan hasil
2.
(gudang kering, freezer, chiller) di pengamatan peserta di
Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Instalasi Gizi RSUD
Temanggung Kabupaten Temanggung.
- Kondisi saat ini: di Instalasi
Sumber isu: Individu Gizi RSUD Kabupaten
Ruang Lingkup: Tusi jabatan Temanggung belum rutin
dalam melakukan monitoring
suhu ruang penyimpanan.
Belum adanya standar suhu
ruang penyimpanan.
- Kondisi yang diharapkan:
Pelaksanaan monitoring suhu
penyimpanan dilakukan setiap
hari dan secara rutin
kemudian dicatat dalam form
monitoring suhu
ruangpenyimpanan. Perlunya
pembaharuan form monitoring
suhu ruang penyimpanan.
Belum optimalnya pelaksanaan - Isu tersebut diperoleh
3. pencatatan inventarisasi alat makan di berdasarkan hasil
Instalasi Gizi pengamatan peserta di
RSUD Kabupaten Temanggung Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung.
Sumber isu: Individu - Kondisi saat ini: Instalasi Gizi
Ruang Lingkup: Tusi jabatan RSUD Kabupaten
Temanggung belum optimal
dalam melaksanakan

26
inventarisasi alat makan
- Kondisi yang diharapkan:
Pelaksanaan pencatatan
inventarisasi alat makan
diharapkan bisa dilaksanakan
setiap hari secara rutin.

Belum optimalnya pelaksanaan sampel - Isu tersebut diperoleh


4. makanan di Instalasi Gizi RSUD berdasarkan hasil
Kabupaten Temanggung pengamatan peserta di
Instalasi Gizi RSUD
Sumber isu: Individu Kabupaten Temanggung dan
Ruang Lingkup: Tusi jabatan berdasarkan hasil diskusi
dengan ahli gizi.
- Kondisi saat ini: di Instalasi
gizi RSUD Kabupaten
Temanggung belum memiliki
SPO sampel makanan.
- Kondisi yang diharapkan:
Adanya SPO sampel
makanan, pengambilan
sampel makanan dilakukan
secara rutin setiap hari.

27
Belum optimalnya pelaksanaan - Isu tersebut diperoleh
5. konsultasi gizi rawat jalan di Instalasi berdasarkan hasil
Gizi RSUD Kabupaten Temanggung pengamatan peserta di RSUD
Kabupaten Temanggung dan
Sumber isu: Individu berdasarkan hasil diskusi
Ruang Lingkup: Tusi jabatan dengan ahli gizi.
- Kondisi saat ini: Instalasi gizi
RSUD Kabupaten
Temanggung belum memiliki
poliklinik tersendiri konsultasi
gizi, sehingga apabila terdapat
pasien rawat jalan/pasien
poliklinik yang melakukan
konsultasi gizi kesulitan
mencari tempat (terkadang
menggunakan poli lain).
- Kondisi yang diharapkan:
Adanya poli gizi tersendiri
untuk menunjang kegiatan
konsultasi gizi rawat jalan
sehingga pelaksanaan
konseling bisa optimal.
B. Analisis Isu
Dalam melakukan analisis isu untuk mendapatkan isu prioritas, peserta
menggunakan dua tahap analisis, yaitu analisis APKL dan analisis USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Analisis APKL dilakukan untuk menapis isu dari 5 isu
menjadi 3 isu. Adapun uraian dari kriteria APKL adalah sebagai berikut:
1. Aktual
Artinya isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan akan
terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik
Artinya merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.

28
3. Kekhalayakan
Artinya menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan
Artinya Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Isu-isu yang telah diindentifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan
ketentuan dan kriteria di bawah ini:

Tabel 2. 2. Skoring Kriteria APKL


Kriteria
Skor
Aktual Problematik Kekhalayakan Layak
Menyangkut hajat
Sangat Aktual Sangat
5 hidup orang sangat Sangat Layak
di dukung data Kompleks
banyak
Aktual ada Menyangkut hajat
4 Kompleks Layak
data hidup orang banyak
Menyangkut hajat
Cukup
3 Cukup Aktual hidup orang cukup Cukup Layak
Kompleks
banyak
Kurang Menyangkut hajat
2 Kurang Aktual Kurang Layak
Kompleks hidup orang sedikit
Menyangkut hajat
1 Tidak Aktual Tidak Kompleks hidup orang sangat Tidak Layak
sedikit

Tabel 2. 3. Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)


No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
Belum optimalnya pelaksanaan monitoring
suhu makanan matang diInstalasi Gizi
1. 5 3 4 5 17 I
RSUD Kabupaten Temanggung
Belum optimalnya pelaksanaan monitoring
suhu ruang penyimpanan (gudang kering,
2. freezer, chiller) di Instalasi Gizi RSUD 5 3 4 4 16 II
Kabupaten Temanggung

29
Belum optimalnya pelaksanaan pencatatan
inventarisasi alat makan di Instalasi Gizi
3. 4 2 2 5 13 V
RSUD Kabupaten Temanggung
Belum optimalnya pelaksanaan sampel
makanan di Instalasi Gizi RSUD
4. 4 2 4 5 15 III
Kabupaten Temanggung
Belum optimalnya pelaksanaan konsultasi
gizi rawat jalan di Instalasi Gizi RSUD
5. 4 2 4 4 14 IV
Kabupaten Temanggung

Berdasarkan analisis APKL di atas, maka didaptkan tiga isu yang memenuhi
tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakannya adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring suhu makanan matang di
Instalasi Giizi RSUD Kabupaten Temanggung.
2. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring suhu ruang penyimpanan (gudang
kering, freezer, chiller) di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.
3. Belum optimalnya pelaksanaan sampel makanan di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung
Setelah melakukan penapisan didapati 3 isu yang selanjutnya dianalisis
mengunakan Teknik analisis dengan metode USG untuk menentukan isu strategis
prioritas. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) merupakan salah satu
metode untuk menentukan prioritas masalah. Penetapan prioritas masalah menjadi
bagian penting dalam proses pemecahan masalah dikarenakan dua alas an. Pertama,
karena terbatasnya sumber daya yangtersedia, dab karena itu tidak mungkin
menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya hubungan antara satu
masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu semua masalah
diseelsaikan. Adapun analisis USG mengguanakan metode yang meliputi indikator:
1. Urgency
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani

30
sebagaimana mestinya.
Isu-isu yang telah diindentifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan
ketentuan dan kriteria di bawah ini:

Tabel 2. 4. Skoring Kriteria USG


Kriteria
Skor
Urgency Seriousness Growth
Dampak yang ditimbulkan
5 Sangat Mendesak Sangat Serius
sangat buruk

Dampak yang ditimbulkan


4 Mendesak Serius
buruk

Dampak yang ditimbulkan


3 Cukup Mendesak Cukup Serius
cukup kompleks

Dampak yang ditimbulkan


2 Kurang Mendesak Kurang Serius
kurang buruk

1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak berdampak

31
Berdasarkan penilaian isu menggunakan indicator Urgency, Seriousness dan
Growth, maka diperoleh hasil analisis USG sebagai berikut.

Tabel 2. 5. Identifikasi/ Analisis Isu (USG)

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Peringkat

1. Belum optimalnya
pelaksanaan monitoring
suhu makanan matang
5 5 4 14 I
di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten
Temanggung
2. Belum optimalnya
pelaksanaan monitoring
suhu ruang penyimpanan 4 5 3 12 II
(gudang kering, freezer,
chiller) di Instalasi Gizi
RSUD Kabupaten
Temanggung.
3. Belum optimalnya
pelaksanaan sampel
makanan di Instalasi Gizi
4 4 3 11 III
RSUD Kabupaten
Temanggung
Keterangan: 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah belum optimalnya pelaksanaan monitoring suhu makanan
matang di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.

C. Analisis Penyebab Isu


Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah belum optimalnya pelaksanaan
monitoring suhu makanan matang.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang

32
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permaslaahan
yang digunakan sebagai start awal yaitu kategori 6M yang meliputi Method
(Metode), Man (Tenaga Kerja), Machine (Teknologi) dan Material (Bahan) dan
dimantapan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi.
Adapun hasil analisis menggunakan Diagram Fishbone dapat dilihat dalam
gambar berikut.

MATERIALS METHODS

Belum ada standar Kurangnya


temperature untuk pengawasan ahli
makanan matang gizi

Belum ada SPO Belum adanya


monitoring suhu standarisasi alat
pengukur suhu belum optimalnya
makanan matang
makanan matang pelaksanaan monitoring
suhu makanan matang
di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung
Kurangnya SDM yang
Belum adanya alat terlatih dalam
pengukuran suhu pengukuran suhu
makanan matang makanan matang

Belum ada form Kurangnya pelatihan


monitoring suhu terkait dengan
makanan matang pengukuran suhu
makanan matang

MACHINE/TOOLS MAN

Gambar 2. 1. Diagram Fishbone

Berdasarkan analisis Diagram Fishbone maka diperoleh penyebab prioritas


adalah:
1. Belum ada SPO monitoring suhu makanan matang
2. Belum ada form monitoring suhu makanan matang
3. Kurangnya pelatihan terkait dengan pengukuran suhu makanan matang
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Apabila Isu Belum Optimalnya Pelaksanaan Monitoring Suhu Makanan
Matang tidak segera diselesaikan, maka kemungkinan dampak yang dapat terjadi
adalah sebagai berikut:

33
1. Apabila monitoring suhu makanan matang tidak optimal, maka makanan dapat
berpotensi menjadi tempat tumbuhnya berbagai macam bakteri, salah satu
bakteri yang dapat mencemari makanan matangg yaitu Stephylococcus
Aureus, dimana bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 4-60⁰C dalam waktu yang
cukup lama.
2. Apabila makanan sudah terkontaminasi bakteri, maka makanan tersebut akan
berpotensi menyebabkan keracunan pada pasien.
3. Keracunan pada pasien dapat menyebabkan berbagai komplikasi dari ringan
sedang hingga komplikasi serius yang dapat menyebabkan kematian.
4. Keracunan pada pasien dapat dikategorikan sebagai kejadian yang tidak
diharapkan (KTD) yang dapat berdampak pada menurunnya reputasi dan
kredibilitas rumah sakit.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh peserta adalah
Optimalisasi pelaksanaan monitoring suhu makanan matang di Instalasi Gizi
RSUD Kabupaten Temanggung. Setelah melakukan identifikasi, menganalisis isu
serta dampak apabila isu tidak diselesaikan, maka selanjutnya peserta
menyususn gagasan pemecahan isu. Gagasan kegiatan yang dipilih untuk
memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab. Berikut
ini merupakan 5 kegiatan dari gagasan pemecah isu yang akan peserta
laksanakan:
Tabel 2. 6. Gagasan Pemecahan Isu
Menyelesaikan Sumber
No Gagasan Kegiatan
Penyebab kegiatan
1. Menyusun draft SPO Belum ada SPO monitoring suhu Tupoksi
monitoring suhu makanan makanan matang
matang
2. Membuat form monitoring Belum ada form monitoring suhu Tupoksi
suhu makanan matang makanan matang

3. Membuat video Kurangnya pelatihan terkait Inovasi


tutorial pengukuran dengan pengukuran suhu
suhu makanan makanan matang
matang

34
4. Melakukan sosialisasi draft Kurangnya pelatihan terkait Tupoksi
SPO monitoring suhu dengan pengukuran suhu
makanan matang makanan matang
5. Melakukan uji coba draft Belum ada SPO monitoring suhu Tupoksi
SPO monitoring suhu makanan matang
makanan matang

35
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Nama : DYAH OKTAVIANI

Jabatan : AHLI PERTAMA - NUTRISIONIS

Unit Kerja : INSTALASI GIZI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Tupoksi yang sesuai dengan RA : Monitoring suhu makanan matang


: 1. Belum optimalnya monitoring suhu makanan matang di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung
2. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring suhu penyimpanan bahan

Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) makanan (gudang kering, freezer, chiller) di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung
3. Belum optimalnya pelaksanaan sampel makanan di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung
: Belum optimalnya pelaksanaan monitoring suhu makanan matang di Instalasi
Isu yang diangkat ( core issue )
Gizi RSUD Kabupaten Temanggung

36
: Materials
- Belum ada standar temperature untuk makanan matang
- Belum adanya SPO monitoring suhu makanan matang
Methods
- Kurangnya pengawasan ahli gizi
- Belum adanya standarisasi alat pengukur suhu makanan matang
Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond )
Machine/Tools
- Belum adanya alat pengukuran suhu makanan matang
- Belum adanya form controlling dan monitoring suhu makanan matang
Man
- Kurangnya SDM terlatih dalam pengukuran suhu makanan matang
- Kurang pelatihan terkait dengan pengukuran suhu makanan matang

37
Tabel 2. 7. Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN
SUSTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OITPUT/HASIL PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN
(AGENDA 2 DAN ORGANISASI ORGANISASI
AGENDA 3)
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun draft SPO Tersedianya draft SPO Keterkaitan kegiatan Tersedianya draft Tersedianya draft
monitoring suhu makanan monitoring suhu makanan dengan Manajemen ASN: SPO monitoring SPO monitoring
matang matang Penyusunan draft SPO suhu makanan suhu makanan
monitoring suhu makanan matang matang
Menyelesaikan penyebab matang dalam rangka berkontribusi memperkuat nilai
belumadanya SPO peningkatan kinerja dan terhadap visi profesionalisme
monitoring suhu makanan pengembangan RSUD dan kepuasan
matang kompetensi ASN dalam Kabupaten pelanggan RSUD
meningkatkan mutu Temanggung Kabupaten
Sumber kegiatan: Tupoksi keamanan pangan. yaitu Temanggung
Memberikan
Keterkaitan kegiatan Pelayanan Prima
dengan Smart ASN: Sebagai Pusat
Dalam membuat draft PO Rujukan
monitoring suhu makanan Kesehatann dan
memanfaatkan teknologi misi RSUD
literasi Kabupaten
Temanggung ke-I

38
digital (komputer dan yaitu
website) untuk mencari meningkatkan
referensi (digital skill). mutu pelayanan
Dalam mencari referensi kesehatan
dari berbagai laman
website tetap
memperhatikan keamanan
website (digital safety).
a. Berkonsultasi Adanya catatan mengenai HARMONIS
dengan pimpinan arahan/masukan draft SPO (Selaras)
terkait pembuatan Saya berkonsultasi
draft SPO dengan atasan dalam
rangka menyelaraskan
kebijakan yang ada.

LOYAL
(Kontribusi)
Saya ikut berkontribusi
dalam meningkatkan
pelayanan di Instalasi Gizi
dengan adanya SPO

39
BERORIENTASI
PELAYANAN
(Responsivitas)
Dalam berkonsultasi
dengan atasan, saya
selalu bersikap responsif
dalam menjawab
pertanyaan, dan
menyatakan pendapat
serta pikiran kepada
atasan.
b. Mencari referensi Tersedianya referensi SPO ADAPTIF
SPO monitoring (Proaktif)
suhu makanan Saya secara proaktif
matang dari sumber mencari referensi terkait
lain dengan standar
monitoring suhu makanan
matang dari berbagai
sumber literatur

AKUNTABEL
(Dapat dipercaya)

40
Dalam proses mencari
referensi saya
menggunakan sumber-
sumber yang kredibel
sehingga materi dalam
SPO bisa dipertanggung-
jawabkan.
c. Membuat Tersedianya rancangan/alur ADAPTIF
rancangan/draft kerja SPO (Inovatif)
SPO monitoring Saya mengembangkan
suhu makanan inovasi dalam rangka
matang membuat rancangan alur
SPO

KOMPETEN
(Ahli di bidangnya)
Saya membuat
rancangan/alur kerja SPO
sesuai dengan tugas dan
keahlian saya
d. Melakukan evaluasi Adanya catatan BERORIENTASI
draft SPO masukan/saran terkait PELAYANAN
monitoring suhu dengan evaluasi draft SPO (Responsivitas)

41
makanan matang Saya selalu bersikap
bersama teman responsif dalam proses
sejawat diskusi evaluasi draft SPO.

KOMPETEN
(Keberhasilan)
Melakukan diskusi
mengenai evaluasi draft
SPO mendukung
keberhasilan SPO.

LOYAL
(Kontribusi)
Melakukan diskusi
evaluasi draft SPO ikut
berkontribusi dalam
meningkatkan pelayanan
Instalasi Gizi.
e. Penyempurnaan Tersedianya draft SPO LOYAL
draft SPO yang sudah (Dedikasi)
dievaluasi/disempurnakan Saya mengikuti saran dan
masukan dari teman
sejawat maupun atasan

42
serta melakukan
perbaikan dengan penuh
dedikasi.

KOMPETEN
(Kinerja terbaik)
Dalam proses
penyempurnaan draft SPO
saya mengerahkan kinerja
terbaik agar didapatkan
SPO yang berkualitas.
2. Membuat form monitoring Tersedianya form Keterkaitan dengan Tersedianya form Tersedianya form
suhu makanan matang monitoring suhu makanan manajemen ASN: monitoring suhu monitoring suhu
matang Tersedianya form makanan matang makanan matang
Menyelesaikan penyebab monitoring suhu makanan berkontribusi memperkuat nilai
belum ada form monitoring matang terhadap visi profesionalisme
suhu makanan matang dalam rangka RSUD Kabupaten RSUD Kabupaten
pengembangan Temanggung
Sumber kegiatan: kompetensi dan yaitu Memberikan
Tupoksi peningkatan kinerja ASN Pelayanan Prima
Sebagai Pusat
Keterkaitan kegiatan Rujukan
dengan Smart ASN: Kesehatan dan

43
dalam pembuatan mendukung misi
monitoring suhu makanan RSUD Kabupaten
matang memanfaatkan Temanggung ke-
media literasi digital untuk 1 yaitu
membuat dan mencetak meningkatkan
form, serta peran website mutu pelayanan
dalam mengumpulkan kesehatan
referensi (digital
skill)
Menyimpan file secara
offline untuk menjaga
keamanan agar terhindar
dari virus dan cybercrime
(digital safety)
a. Mengumpulkan Tersedianya referensi ADAPTIF
referensi terkait terkait form monitoring suhu (Proaktif)
form monitoring makanan matang Saya proaktif dalam
suhu makanan mencari referensi dari
matang dari berbagai sumber, seperti
berbagai sumber internet atau referensi
dari instansi lain

KOMPETEN

44
(Kinerja terbaik)
Saya mengerahkan kinerja
terbaik saya dalam
mengumpulkan referensi
b. Membuat Tersedianya rancangan LOYAL
rancangan form form monitoring suhu (Kontribusi)
monitoring suhu makanan matang Saya ikut berkontribusi
makanan matang dalam membuat
rancangan form
monitoring suhu makanan
matang

KOMPETEN
(Ahli di bidangnya)
Saya membuat
rancangan form
monitoring suhu makanan
matang karena
merupakan bidang
keahlian saya
c. Berkonsultasi Adanya catatan/notulensi HARMONIS
dengan atasan mengenai masukan dan (Selaras)
terkait dengan arahan dari atasan

45
rancangan form Saya berkonsultasi
dengan atasan untuk
menyelaraskan pendapat
dan pikiran

LOYAL
(Pengabdian)
Berkonsultasi dengan
atasan merupakan wujud
pengabdian dan bentuk
loyalitas kepada atasan
d. Revisi dan evaluasi Tersedianya catatan BERORIENTASI
rancangan form perbaikan/evaluasi form PELAYANAN
(Kualitas)
Melakukan revisi
rancangan form agar
didapatkan rancangan
form yang berkualitas

KOLABORATIF
(Kerjasama)
Dalam proses revisi dan
evaluasi melibatkan

46
kerjasama dan pikiran
dari rekan sejawat

AKUNTABEL
(Transparan)
Kegiatan evaluasi
dilaksanakan dengan
transparan melibatkan
pimpinan dan teman
sejawat.
e. Melakukan Adanya pemahaman dalam AKUNTABEL
demonstrasi cara mengisi form monitoring (Transparan)
pengisian form suhu makanan matang Kegiatan demonstrasi
monitoring suhu dilakukan secara terbuka
makanan matang dan transparan, serta
penyempaian informasi
dilakukan dengan jujur

KOLABORATIF
(Kerjasama)
Kegiatan demonstrasi
melibatkan kerjasama
teman sejawat dalam

47
mempersiapkan kegiatan
demonstrasi
3. Membuat video tutorial Tersedianya video tutorial Keterkaitan kegiatan Tersedianya Tersedianya video
pengukuran suhu makanan pengukuran suhu makanan dengan Manajemen video tutorial tutorial pengukuran
matang matang ASN: pengukuran suhu suhu makanan
Tersedianya video tutorial makanan matang matang
Menyelesaikan penyebab pengukuran suhu berkontribusi memperkuat nilai
kurangnya pelatihan makanan matang dalam terhadap visi profesionelasime
terkait dengan pengukuran rangka pengembangan RSUD Kabupaten dan efisiensi
suhu makanan matang kompetensi ASN dan Temanggung RSUD Kabupaten
peningkatan kinerja yaitu Memberikan Temanggung
Sumber kegiatan: Inovasi ASN memenuhi kode Pelayanan Prma
etik ASN yaitu Sebagai Pusat
memberikan informasi Rujukan
secara benar dan tidak Kesehatann dan
menyesatkan kepada mendukung misi
pihak lain. RSUD Kabupaten
Temanggung ke1
Keterkaitan kegiatan yaitu
dengan Smart ASN: meningkatkan
dalam pembuatan video mutu pelayanan
SPO monitoring suhu kesehatan
makanan matang

48
berorientasi untuk
kemudahan dalam
mengakses materi SPO
sehari-hari secara digital
(digital culture).
Dalam pembuatan video
menggunakan video
editor (digital skill).
Menyimpan video secara
offline untuk menjaga
keamanan agar terhindar
dari virus dan cybercrime
(digital safety)
a. Membuat materi Tersedianya ADAPTIF
video (story materi video (story board) (Inovasi)
board) Dalam membuat materi
dibutuhkan kreativitas
dan inovasi berpikir

HARMONIS
(Selaras)
Membuat materi video
dilakukan dengan

49
menyelaraskan materi
draft SPO
b. Mempersiapkan Tersedianya alat dan ADAPTIF
alat, dan sarana sarana untuk membuat (Proaktif)
prasarana untuk video Saya proaktif dalam
pembuatan video mempersiapkan alat,
sarana dan prasarana
untuk proses pembuatan
video

KOMPETEN
(Sukses)
Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
penunjang dalam
mendukung kesuksesan
dan kelancaran
pengambilan video.
c. Pengambilan Tersedianya bahan video KOLABORATIF
gambar/take video (Kerjasama)
Dalam pembuatan video
membutuhkan koordinasi
dan kerjasam dari
berbagai pihak, baik

50
teman sejawat maupun
bantuan tim kreatif.

ADAPTIF
(Inovasi)
Dalam mengambil
gambar/take video
membutuhkan
kemampuan dalam
mengoperasikan kamera .
d. Editing dan Tersedianya video ADAPTIF
finishing (Inovasi)
Proses editing dan
finshing memerlukan
kreatifitas dan
kemampuan video editing

BERORIENTASI
PELAYANAN
(Kualitas)
Proses editing video
untuk mendukung

51
terbentuknya video yang
berkualitas.
4. Melakukan sosialisasi draft Adanya pemahaman tenaga Adanya sosialisasi draft Meningkatnya Meningkatnya
SPO monitoring suhu gizi dalam monitoring suhu SPO monitoring suhu pemahaman pemahaman tenaga
makanan matang makanan matang makanan dalam rangka tenaga gizi gizi memperkuat nilai
pengembangan berkontribusi profesionalisme dan
Menyelesaikan penyebab kompetensi ASN dan terhadap visi keterbukaan RSUD
kurangnya pelatihan memenuhi kode etik ASN RSUD Kabupaten Kabupaten
terkait dengan pengukuran yaitu memberikan Temanggung Temanggung
suhu makanan matang informasi secara benar yaitu Memberikan
dan tidak menyesatkan Pelayanan Prima
Sumber kegiatan: Tupoksi kepada pihak lain. Sebagai Pusat
Rujukan
Keterkaitan kegiatan Kesehatann dan
dengan Smart ASN: mendukung misi
dalam pelaksanaan RSUD Kabupaten
sosialisasi draft SPO Temanggung ke-1
monitoring suhu makanan yaitu
matang memanfaatkan meningkatkan
media literasi digital mutu pelayanan
(digital skill) Kesehatan
Pelaksanaan kegiatan
sosialisasi dengan

52
memperhatikan etika
berperilaku, seperti
ramah, sopan santun,
dan tidak menyinggung
dan tidak menyesatkan
(digital ethics)
a. Berkoordinasi Tersedianya catatan BERORIENTASI
dengan teman masukan dari teman sejawat PELAYANAN
sejawat terkait (Responsivitas)
dengan Saya bersikap responsif
pelaksanaan dalam berkoordinasi
sosialisasi draft SPO dengan pimpinan maupun
teman sejawat terkait
dengan pelaksanaan
sosialisasi draft SPO.

KOLABORATIF
(Kerjasama)
Saya bekerjasama
dengan teman sejawat
dalam merencanakan
kegiatan sosialisasi draft
SPO.

53
b. Menentukan kontrak Tersedinya run down HARMONIS
waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi (Selaras)
sosialisasi draft SPO Saya menentukan
kontrak waktu
pelaksanaan sosialisasi
draft SPO dengan
menyelaraskan
waktu/jadwal masing-
masing ahli gizi.

ADAPTF
(Proaktif)
Saya proaktif dalam
menentukan tempat,
waktu, sarana dan
prasarana penunjang
sosialisasi
c. Pelaksanaan Tersedianya lembar (KOLABORATIF-
sosialisasi draft SPO penilaian mengenai Sinergi untuk hasil
monitoring suhu pemahaman yang lebih baik)
makanan matang
melaksanakan monitoring Saya memberikan
suhu makanan matang kesempatan kepada
sesuai draft SPO peserta sosialisasi yang

54
hadir untuk berkontribusi
dalam memberikan
pertanyaan, kritik,
maupun saran yang
membangun demi
mendapatkan hasil yang
lebih baik.
KOMPETEN
(Ahli di bidangnya)
Saya melakukan
sosialisasi untuk
menjalankan tugas
sesuai dengan tupoksi di
bidang nutrisionis ahli
pertama
5. Melakukan uji coba draft Adanya laporan hasil uji Keterkaitan kegiatan Adanya laporan Adanya laporan
SPO monitoring suhu coba draft SPO monitoring dengan Manajemen hasil uji coba hasil uji coba draft
makanan matang suhu makanan matang ASN: draft SPO SPO monitoring
Adanya laporan hasil uji monitoring suhu suhu makanan
Menyelesaikan penyebab coba draft SPO makanan matang
belumada SPO monitoring monitoring suhu matang memperkuat nilai
suhu makanan matang makanan matang dalam profesionalisme dan

55
rangka pengembangan terhadap visi keterbukaan RSUD
Sumber kegiatan: Tupoksi kompetensi ASN dan RSUD Kabupaten Kabupaten
peningkatan kinerja Temanggung Temanggung
ASN memenuhi kode yaitu Memberikan
etik ASN yaitu Pelayanan Prima
memberikan informasi Sebagai Pusat
secara benar dan tidak Rujukan
menyesatkan kepada Kesehatan dan
pihak lain mendukung misi
RSUD Kabupaten
Keterkaitan kegiatan Temanggung ke-1
dengan Smart ASN: yaitu
dalam pelaksanaan uji meningkatkan
coba draft SPO monitoring mutu pelayanan
suhu makanan matang Kesehatan
menjunjung tinggi etika
berperilaku, seperti
melakukan uji coba
dengan jujur dan sesuai
dengan draft SPO yang
telah dibuat (digital
ethics)

56
a. Berkonsultasi Adanya catatan BERORIENTASI
dengan atasan arahan/masukan dari PELAYANAN
terkait dengan atasan terkait pelaksanan (Responsivitas)
pelaksanaan uji uji coba SPO Dalam berkonsultasi
coba draft SPO dengan atasan selalu
bersikap responsif dan
mau bersedia menerima
arahan dan masukan dari
atasan

HARMONIS
(Selaras)
Saya bersama dengan
atasan menyelaraskan
kebijakan yang ada

b. Koordinasi dengan Tersedianya catatan ADAPTIF


tim uji coba draft kontrak waktu/rundown (Proaktif)
SPO terkait dengan kegiatan Saya selalu proaktif dalam
waktu pelaksanaan melakukan koordinasi
uji coba dengan tim terkait dengan
waktu pelaksanaan uji
coba SPO

57
KOLABORATIF
(kerjasama)
Saya bekerjasama dengan
tim penyusun SPO untuk
menentukan waktu
pelaksanaan uji coba SPO
c. Pelaksanaan uji Tersedianya instrumen uji KOMPETEN
coba draft SPO coba (Kinerja terbaik)
Pelaksanaan uji coba SPO
dilaksanakan dengan
mengerahkan kinerja
terbaik demi keberhasilan
SPO

KOLABORATIF
(Kerjasama)
Pelaksanaan uji coba
melibatkan kerjasama dari
tim uji coba SPO
d. Membuat laporan Tersedianya laporan hasil uji AKUNTABEL
hasil uji coba draft coba SPO (Integritas)
SPO

58
Pembuatan laporan
dilakukan dengan jujur
disesuaikan dengan
keadaan yang sebenarnya

KOMPETEN
(ahli di bidangnya)
Membuat laporan hasil uji
coba SPO sebagai
pelaksanaan tupoksi
bidang nutrisionis ahli
pertama
e. Evaluasi hasil uji Tersedianya catatan evaluasi ADAPTIF
coba draft SPO hasil uji coba draft SPO (Antusias terhadap
perubahan)
Dalam kegiatan evaluasi
saya selalu antusias
terhadap saran dan
masukan untuk perubahan
yang lebih baik.

AKUNTABEL
(Transparan)

59
Kegiatan evaluasi
dilaksanakan dengan
transparan dan
melibatkan semua pihak

G. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari)


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 14 Juni 2022 hingga 25 Juli 2022, berikut rencana pelaksanaannya.

Tabel 2. 8. Jadwal Rancangan Aktualisasi


2022
JUNI JULI
N0 Kegiatan Bukti kegiatan
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
Menyusun draft -Foto draft SPO
SPO monitoring -Catatan
suhu makanan arahan/masukan
matang draft SPO
1. -Foto referensi
SPO
-Foto
rancangan/alur
kerja draft SPO

60
-Catatan kontrak
waktu
pelaksanaan
evaluasi
-Catatan masukan
evaluasi draft SPO
-Catatan revisi
draft SPO
Membuat form -Tangkapan layar
monitoring suhu referensi form
2.
makanan -Foto rancangan
matang form
Membuat video -Screenshoot bukti
tutorial storyboard
pengukuran -Foto kegiatan
3.
suhu makanan pengambilan video
matang -Screenshoot
video
Melakukan -Foto bukti
sosialisasi draft kegiatan
4. SPO monitoring sosialisasi
suhu makanan -Foto rundown
matang acara

61
-Form ceklis
pemahaman SPO
-Catatan evaluasi
Melakukan uji -Berita acara
coba draft pelaksanaan uji
SPO
coba
monitoring
suhu -Instrumen
makanan observasi
matang -Catatan kontrak
waktu
5. -Catatan arahan
dan masukan dari
atasan
-Foto laporan hasil
uji coba draft SPO
-Catatan evaluasi
uji coba SPO
-Foto kegiatan

Keterangan:
Hari minggu/libur

Pelaksanaan aktualisasi

62
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal


Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung, terdapat beberapa perubahan pada jadwal kegiatan
dan terdapat penambahan dari nilai BerAKHLAK di beberapa tahapan kegiatan.
Adapun perubahan kegiatan dari rancangan awal adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 1. Tabel Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Keterangan Setelah Mengalami


NO Semula Penjelasan
Perubahan Perubahan
Perubahan pada jadwal kegiatan
1. Kegiatan 1 Kegiatan 1 Tahapan 4 : Kegiatan 1 Tahapan 4 : Menyesuaikan
Tahapan 4 Melakukan evaluasi dilaksanakan pada situasi dan
draft SPO monitoring tanggal 16 Juni 2022. kondisi di tempat
suhu makanan matang kerja
bersama atasan dan
teman sejawat semula
dilakukan pada tanggal
15 Juni 2022.
2. Kegiatan 1 Kegiatan 1 Tahapan 5 : Kegiatan 1 Tahapan 5 : Menyesuaikan
Tahapan 5 Penyempurnaan draft Dalam pelaksanaannya waktu kegiatan
SPO direncanakan mundur menjadi tanggal sebelumnya dan
dilakukan pada tanggal 18 Juni 2022 menyesuaikan
16 Juni 2022 dengan jadwal
pekerjaan
3. Kegiatan 2 Kegiatan 2 Tahapan 4 : Revisi dan evaluasi Menyesuiakan
Tahapan 4 Kegiatan revisi dan rancangan form jadwal
evaluasi rancangan monitoring suhu makanan penanggungjawab
form monitoring suhu matang dilaksanakan bagian pelayanan
makanan matang pada pada tanggal 23 Juni makanan
awalnya direncakan 2022.

63
dilaksanakan pada
tanggal 21 Juni 2022.
4. Kegiatan 2 Kegiatan 2 Tahapan 5 : Melakukan demonstrasi Menyesuaikan
Tahapan 5 Melakukan cara pengisian form dengan kegiatan
demonstrasi cara monitoring suhu sosialisasi draft
pengisian form makanan matang SPO
monitoring suhu dilaksanakan pada
makanan matang pada tanggal 6 Juli 2022.
awalnya direncanakan
pada tanggal 22 Juni
2022.
5. Kegiatan 4 Kegiatan 4 Tahapan 2: Menentukan kontrak Menyesuaikan
Tahapan 2 Menentukan kontrak waktu pelaksanaan waktu meeting
waktu pelaksanaan sosialisasi draft SPO morning ahli gizi
sosialisasi draft SPO dilakukan pada tanggal sekaligus
pada awalnya 6 Juli 2022. pemberitahuan
direncanakan dilakukan akan
pada tanggal 5 Juli dilakukannya
2022 sebelum kegiatan
pelaksanaan sosialisasi sosialisasi draft
draft SPO. SPO.
6. Kegiatan 5 Kegiatan 4 Tahapan 1, Dalam pelaksanaanya, Menyesuaikan
Tahapan 1-3 2 dan 3 : kegiatan berkonsultasi jadwal di Instalasi
Berkonsultasi dengan dengan atasan terkait Gizi dan jadwal
atasan terkait dengan uji dengan uji coba draft tim uji coba draft
coba draft SPO, SPO, koordinasi dengan SPO.
koordinasi dengan tim tim uji coba draft SPO
uji coba draft SPO terkait pelaksanaan waktu
terkait dengan uji coba draft SPO, dan
pelaksanaan uji coba pelaksanaan uji coba
draft SPO, dan draft SPO dilakukan pada
pelaksanaan uji coba satu hari di tanggal 21
draft SPO pada awalnya Juli 2022.

64
akan dilaksanaan pada
tanggal 11-13 Juli 2022.
Kegiatan 5 Kegiatan 5 Tahapan 4 : Dalam pelaksanaannya, Menyesuaikan
Tahapan 4 Membuat laporan uji membuat laporan uji tahapan kegiatan
coba draft SPO pada coba draft SPO sebelumnya.
awalnya dilaksanakan dilaksanakan pada
pada tanggal 14 Juli tanggal 22 Juli 2022.
2022.
Kegiatan 5 Kegiatan 5 Tahapan 5 : Dalam pelaksanaannya, Menyesuaikan
Tahapan 5 Evaluasi laporan hasil kegiatan evaluasi laporan tahapan kegiatan
uji coba draft SPO hasil uji coba draft SPO sebelumnya.
pada awalnya dilaksanakan pada
dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022.
tanggal 15 Juli 2022.
Perubahan pada Nilai BerAKHLAK
1. Kegiatan 5 tahapan - Adaptif (antusias - Kolaboratif (sinergis)
5 : Evaluasi laporan terhadap perubahan) - Adaptif (antusias
hasil uji coba draft - Akuntabel terhadap perubahan)
SPO (transparan) - Akuntabel (transparan)

2. Kegiatan 5 tahapan - Kolaboratif - Kolaboratif (kerjasama)


3 : Pelaksanaan uji (kerjasama) - Akuntabel (dapat
coba draft SPO - Kompeten (ahli di dipercaya)
bidangnya) - Kompeten (ahli di
bidangnya)
3. Kegiatan 5 tahapan - Kolaboratif - Kolaboratif (kerjasama)
2: (kerjasama) - Kompeten
Koordinasi dengan - Adaptif (proaktif) (keberhasilan)
tim uji coba draft - Adaptif (proaktif
SPO terkait waktu
pelaksnaan uji coba

65
4. Kegiatan 5 tahapan - Beroriantasi - Beroriantasi pelayanan
1: pelayanan (responsivitas)
Berkonsultasi (responsivitas) - Adaptif (antusias
dengan atasan - Harmonis (selaras) terhadap perubahan)
terkait dengan - Loyal (dedikasi)
pelaksanaan uji coba - Harmonis (selaras
draft SPO
5. Kegiatan 4 tahap 3 : - Kompeten (ahli di - Kolaboratif (sinergi)
Pelaksanaan bidangnya) - Adaptif (antusias
sosialisasi draft SPO - Kolaboratif (sinergi) terhadap perubahan)
monitoring suhu - Kompeten (ahli di
makanan matang bidangnya)
- Akuntabel (transparan)

66
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Kegiatan 1. Menyusun draft SPO monitoring suhu makanan matang

a. Sumber Kegiatan :Tupoksi


b. Tanggal Pelaksanaan :14-18 Juni 2022
c. Lokasi/Tempat :Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
:Tersedianya draft SPO monitoring suhu makanan
d. Output/Hasil
matang
e. Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Penyusunan draft SPO monitoring suhu makanan matang dalam rangka
peningkatan kinerja dan pengembangan kompetensi ASN dalam
meningkatkan mutu keamanan pangan. Dalam membuat draft SPO monitoring
suhu makanan memanfaatkan teknologi literasi digital (komputer dan website)
untuk mencari referensi (digital skill). Dalam mencari referensi dari berbagai
laman website tetap memperhatikan keamanan website (digital safety).

Gambar 3. 1. Mencari referensi dari laman website memperhatikan keamanan


website (digital safety)

Gambar 3. 2. Memanfaatkan komputer dan website dalam membuat draft SPO


(digitall skill)

67
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI
1) Berkonsultasi dengan pimpinan terkait dengan pembuatan draft SPO
Saya melakukan konsultasi dengan pimpinan dengan bertujuan untuk
menyelaraskan draft SPO yang akan saya buat agar selaras dengan draft
SPO yang ada di Instalasi Gizi dan sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan RSUD Kabupaten Temanggung (HARMONIS-Selaras). Saya
mendengarkan semua saran serta masukan beliau terkait dengan
pembuatan dan format draft SPO serta mengikuti arahan dari beliau agar
terbentuk draft SPO yang berkualitas (LOYAL-Dedikasi). Selama jalannya
kegiatan konsultasi, saya berusaha untuk selalu sigap dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan atasan serta dapat menyumbangkan ide,
masukan dan pikiran kepada atasan (BERORIENTASI PELAYANAN-
Responsivitas)

Gambar 3. 3. Berkonsultasi dengan atasan/pimpinan


terkait pembuatan draft SPO monitoring suhu makanan
matang dengan core value ASN HARMONIS, LOYAL,
BERORIENTASI PELAYANAN

68
Gambar 3. 4. Lembar konsultasi dengan pimpinan terkait dengan
SPO monitoring suhu makanan matang

2) Mencari referensi SPO monitoring suhu makanan matang dari sumber lain
Dalam mencari referensi untuk pembuatan SPO, saya secara proaktif
mencari referensi dari berbagai sumber dan literatur (ADAPTIF - Proaktif).
Dalam proses mencari referensi saya menggunakan sumber -sumber yang
kredibel sehingga isi dalam materi SPO monitoring suhu makanan bisa
dipertanggungjawabkan (AKUNTABEL - Dapat dipercaya)

Gambar 3. 5. Mencari referensi SPO monitoring


suhu makanan matang dari berbagai literatur
dengan core value ASN ADAPTIF dan AKUNTABEL

69
Gambar 3. 6. Sumber referensi SPO
monitoring suhu makanan matang

3) Membuat rancangan/draft SPO monitoring suhu makanan matang


Dalam membuat rancangan/draft SPO monitoring suhu makanan matang
saya menuangkan ide dan pikiran untuk melakukan inovasi dalam
pembuatan rancangan draft SPO monitoring suhu makanan matang
(ADAPTIF - Inovatif). Membuat rancangan draft SPO menjadi salah satu
tugas dan fungsi saya sebagai nutrisionis di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten

70
Temanggung. Saya telah membuat rancangan draft SPo karena saya
memiliki kompetensi di bidang tersebut (KOMPETEN – Ahli di bidangnya)

Gambar 3. 7. Membuat rancangan draft SPO monitoring


suhu makanan matang dengan core value ASN
ADAPTIF dan KOMPETEN

Gambar 3. 8. Rancangan draft SPO monitoring suhu makanan matang

4) Melakukan evaluasi draft SPO monitoring suhu makanan matang


bersama teman sejawat
Selama melakukan diskusi bersama teman sejawat saya selalu bersikap
ramah dan responsif dalam proses diskusi evaluasi draft SPO monitoring
suhu makanan. (BERORIENTASI PELAYANAN–Responsif). Kegiatan
diskusi bersama teman sejawat bertujuan untuk mendukung
keberhasilan terbentuknya draft SPO (KOMPETEN-Keberhasilan).
Dengan melakukan evaluasi draft SPO monitoring suhu makanan

71
matang maka ikut berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan di
Instalasi Gizi (LOYAL-Kontribusi)

Gambar 3. 9. Melakukan evaluasi draft SPO Bersama teman


sejawat dengan core value ASN BERORIENTASI PELAYANAN,
KOMPETEN DAN LOYAL

Gambar 3. 10. Catatan evaluasi


draft SPO bersama teman sejawat

5) Penyempurnaan draft SPO


Dalam proses penyempurnaan draft SPO saya mengerahkan kinerja terbaik
saya agar didapatkan SPO yang berkualitas (KOMPETEN-Kinerja
terbaik). Dalam melakukan penyempurnaan SPO saya memperhatikan dan

72
mengikuti saran dan masukan dari teman sejawat maupun atasan serta
melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan masukan yang diberikan
dengan dedikasi yang tinggi (LOYAL-Dedikasi)

Gambar 3. 11. Melakukan penyempurnaan draft SPO


monitoring suhu makanan matang dengan core value
ASN KOMPETEN dan LOYAL

Gambar 3. 12. Draft SPO monitoring suhu makanan matang yang sudah direvisi
g. Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, maka proses
kegiatan konsultasi dengan pimpinan akan mengalami hambatan karena
sikap saya yang tidak ramah kepada pimpinan dan tidak bersikap responsif
dalam melakukan diskusi.

73
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai Loyal, maka saya tidak akan
mendapatkan draft SPO yang berkualitas karena tidak mendengarkan dan
melaksanakan masukan maupun saran dari pimpinan maupun teman
sejawat dengan penuh dedikasi.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Kompeten dalam melaksanakan
kegiatan pembuatan draft SPO, maka saya akan kesulitan dalam membuat
draft SPO karena melakukan hal diluar tugas dan fungsi saya sebagai
nutrisionis ahli pertama.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai Adaptif maka saya akan kesulitan
dalam mencari referensi terkait dengan draft SPO monitoring suhu makanan
matang karena tidak proaktif dalam mencari referensi dari berbagai sumber
dan literatur.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Harmonis, maka tidak akan didapatkan
draft SPO yang sesuai dan selaras dengan peraturan dan kebijakan di
Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.
Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap Pencapaian Visi,
Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
1) Manfaat bagi Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
Dengan disusunnya draft SPO monitoring suhu makanan maka akan
mempermudah ahli gizi di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
dalam melakukan pengukuran serta monitoring suhu makanan matang.
Selain itu juga akan meningkatkan kualitas pelayanan Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung karena memiliki inovasi yang belum dimiliki oleh
rumah sakit lain.
2) Manfaat kegiatan terhadap pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
dan Nilai-Nilai Organisasi
Menyusun draft SPO monitoring suhu makanan matang merupakan salah
satu upaya peningkatan mutu pelayanan makanan di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung dalam meningkatkan mutu dan keamanan
makanan pasien. Hal ini juga sesuai dengan visi RSUD Kabupaten
Temanggung yaitu “Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat
Rujukan Kesehatan” dan Misi RSUD Kabupaten Temanggung ke-I yaitu
“Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan”. Penyusunan draft SPO juga

74
dilakukan dalam rangka memenuhi tujuan RSUD Kabupaten Temanggung
“Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat bidang Kesehatan”.
Dengan disusunnya draft SPO monitoring suhu makanan matang akan
meningkatkan nilai profesionalisme RSUD Kabupaten Temanggung.

Kegiatan 2. Membuat form monitoring suhu makanan matang

a. Sumber Kegiatan : Tupoksi


b. Tanggal Pelaksanaan : 20-24 Juni 2022
: Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
c. Lokasi/Tempat
Temanggung
: Tersedianya form monitoring suhu
d. Output/Hasil
makanan matang
e. Aktualisasi dan habituasi Manjemen ASN dan SMART ASN
Tersedianya form monitoring suhu makanan matang dalam rangka
pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja ASN. Dalam
pembuatan monitoring suhu makanan matang memanfaatkan media literasi
digital untuk membuat dan mencetak form, serta peran website dalam
mengumpulkan referensi (digital skill). Menyimpan file secara offline untuk
menjaga keamanan agar terhindar dari virus dan cybercrime (digital safety)

Gambar 3. 13. Memanfaatkan literasi digital untuk membuat dan mencetak form
(digital skill)

75
Gambar 3. 14. Menyimpan file secara offline untuk menjaga
keamanan file agar terhindar dari cybercrime (digital safety)

f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI
1) Mencari referensi terkait form monitoring suhu makanan matang dari
berbagai sumber
Dalam mencari referensi form monitoring suhu makanan matang saya
berusaha untuk proaktif mencari berrbagai sumber referensi di internet dari
berbagai literatur baik dalam negeri maupun luar negeri (ADAPTIF-Proaktif).
Saya menerahkan kinerja terbaik saya dalam mengumpulkan referensi dari
sumber-sumber terbaik serta website yang terpercaya, sehingga didapatkan
form yang sesuai untuk melakukan monitoring suhu makanan matang
(KOMPETEN - Kinerja terbaik)

Gambar 3. 15. Mencari referensi form dari berbagai


sumber dan literatur dengan core value ASN ADAPTIF
dan KOMPETEN

76
Gambar 3. 16. Referensi form monitoring suhu makanan matang

2) Membuat rancangan form monitoring suhu makanan matang


Dengan membuat rancangan form monitoring suhu makanan matang, maka
saya ikut berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung dan ikut memajukan pelayanan di RSUD Kabupaten
Temanggung (LOYAL - Kontribusi). Membuat rancangan form monitoring suhu
makanan merupakan salah satu tugas dan fungsi saya sebagai nutrisionis
(KOMPETEN- Ahli di bidangnya).

Gambar 3. 17. Membuat rancangan form monitoring suhu


makanan matang dengan core value ASN LOYAL dan
KOMPETEN

77
Gambar 3. 18. Rancangan awal form monitoring suhu
makanan matang
3) Berkonsultasi dengan atasan terkait dengan rancangan form monitoring
suhu makanan matang
Dengan melakukan konsultasi dengan atasan terkait dengan rancangan form
monitoring suhu makanan matang, maka akan menyelaraskan pendapat dan
pikiran antara saya dengan atasan sehingga didapatkan form yang selaras
dengan kebijakan di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
(HARMONIS-Selaras). Saya mengikuti saran dan masukan dari atasan
dengan sepenuh hati dan kesungguhan serta saran tersebut saya kerjakan
dengan dedikasi yang tinggi (LOYAL-Dedikasi).

Gambar 3. 19. Berkonsultasi dengan mentor terkait dengan rancangan form


monitoring suhu makanan matang dengan core value ASN HARMONIS dan LOYAL.

78
Gambar 3. 20. Lembar konsultasi dengan
atasan/pimpinan terkait dengan rancangan form

4) Revisi dan evaluasi rancangan form


Saya melakukan revisi rancangan form bersama teman sejawat agar didapatkan
masukan-masukan dan saran yang dapat menjadi perbaikan form monitoring
suhu makanan matang (KOLABORATIF-Kerjasama). Kegiatan revisi dan
evaluasi rancangan form dilaksanakan dengan transparan dengan melibatkan
pimpinan dan teman sejawat. Dengan demikian seluruh anggota dapat
mengetahui dan memberikan pikiran serta masukan dan saran untuk perbaikan
form (AKUNTABEL-Transparan). Saya telah menunjukkan responsivitas dengan
segera menyempurnakan form yang sudah dilakukan evaluasi berdasarkan
rekomendasi mentor dan teman sejawat (BERORIENTASI PELAYANAN-
Responsivitas).

79
Gambar 3. 21. Evaluasi rancangan form monitoring suhu
makanan matang dengan core value ASN KOLABORATIF,
AKUNTABEL, dan BERORIENTASI PELAYANAN

Gambar 3. 22. Notulen evaluasi rancangan form monitoring


suhu makanan matang

Gambar 3. 23. Melakukan revisi form monitoring suhu makanan


matang dengan core value ASN BERORIENTASI PELAYANAN.

80
Gambar 3. 24. Revisi form monitoring suhu makanan matang

5) Melakukan demonstrasi cara pengisian form monitoring suhu makanan


matang
Dalam melakukan kegiatan demonstrasi dilakukan secara terbuka dan
transparan, serta penyampaian informasi dilakukan dengan jujur agar pihak-
pihak yang terlibat dapat mengetahui cara pengisian form monitoring suhu
makanan matang dan dapat mengisikan form dengan benar (AKUNTABEL-
Transparan). Kegiatan demonstrasi melibatkan kerjasama teman sejawat
dalam mempersiapkan kegiatan demonstrasi dan sebagai peserta dalam
kegiatan demonstrasi (KOLABORATIF-Kerjasama)

81
Gambar 3. 25. Melakukan demonstasi cara pengisian form monitoring suhu makanan
matang dengan core value ASN AKUNTABEL dan KOLABORATIF

Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam Kegiatan


a. Apabila nilai ADAPTIF tidak diaplikasikan maka peserta akan kesulitan
dalam menemukan referensi form monitoring suhu makanan dikarenakan
terbatasnya sumber dan literatur, terutama sumber yang berbahasa
Indonesia.
b. Apabila nilai KOLABORATIF tidak diterapkan maka tidak akan didapatkan
form monitoring suhu makanan yang sesuai dengan yang diharapkan
dikarenakan tidak adanya kerjasama dari teman sejawat.
c. Apabila nilai AKUNTABEL tidak diterapkan maka proses perbaikan form
tidak akan berjalan dengan lancar dikarenakan tidak adanya masukan dari
teman sejawat.
d. Apabila nilai BERORIENTASI PELAYANAN tidak diaplikasikan maka
proses revisi form akan tertunda karena saya tidak bersifat responsif untuk
segera merevisi form yang sudah dievaluasi.
e. Apabila nilai LOYAL tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka tidak akan
didapatkan form yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dikarenakan saran dan masukan dari atasan tidak dijalankan
dengan penuh dedikasi.
f. Apabila nilai HARMONIS tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka tidaka
kan didapatkan form yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung.

82
g. Apabila nilai KOMPETEN tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka tidak
akan didapatkan form yang sesuai karena form dibuat oleh orang yang tidak
ahli di bidang tersebut.
Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap Pencapaian Visi,
Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
a. Manfaat Kegiatan Bagi Ahli Gizi yang Bertugas Mencatat Suhu Makanan
Matang
Pembuatan form monitoring suhu makanan tersebut akan memudahkan
petugas dalam pencatatan dan pendokumentasian suhu makanan matang,
dari mulai saat makanan akan matang dan saat makanan akan diporsikan.
Form tersebut juga sebafau control SPO serta pelaksanaan audit apabila
sewaktu-waktu terdapat kunjungan auditor.
b. Manfaat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Organisasi dan
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan merapkan indikator dari nilai-nilai dasar dalam pembuatan form
monitoring suhu makanan matang maka akan meningkatkan nilai
profesionalisme RSUD Kabupaten Temanggung. Form berfungsi sebagai
kontrol SPO serta pelaksanaan audit. Hal tersebut merupakan salah satu
upaya peningkatan mutu pelayanan makanan di Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten Temanggung dalam meningkatkan mutu dan keamanan
makanan pasien. Hal ini juga sesuai dengan visi RSUD Kabupaten
Temanggung yaitu “Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat
Rujukan Kesehatan” dan Misi RSUD Kabupaten Temanggung ke-I yaitu
“Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan” dan tujuan RSUD
Kabupaten Temanggung yaitu “Terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat bidang Kesehatan”.

83
Kegiatan 3. Membuat Video Tutorial Pengukuran Suhu Makanan Matang

a. Sumber Kegiatan : Tupoksi


b. Tanggal Pelaksanaan : 27-30 Juni 2022
c. Lokasi/Tempat : Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
: Tersedianya video tutorial pengukuran suhu
d. Output/Hasil
makanan matang
e. Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Tersedianya video tutorial pengukuran suhu makanan matang dalam
rangka pengembangan kompetensi ASN dan peningkatan kinerja ASN
memenuhi kode etik ASN yaitu memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain. Pembuatan video tutorial pengukuran
suhu makanan matang berorientasi untuk kemudahan dalam mengakses
materi SPO sehari-hari secara digital (digital culture). Dalam pembuatan
video menggunakan video editor (digital skill).

Gambar 3. 26. Menyimpan video dalam youtube untuk kemudahan dalam


mengakses sehari-hari secara digital (digital culture)

Gambar 3. 27. Memanfaatkan video editor dalam membuat video (digital skill)

84
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
1) Membuat materi video tutorial pengukuran suhu makanan matang
(story board)
Dalam membuat materi video dibutuhkan proses berfikir yang
mengedepankan kreativitas dan inovasi agar didapatkan story board
yang menarik. Storyboard dibuat dengan gambar untuk memperjelas
jalan cerita (ADAPTIF - Inovasi). Dalam membuat storyboard juga
harus selaras dengan materi dalam draft SPO monitoring suhu
makanan matang agar video yang akan dibuat sesuai denga isi materi
dalam draft SPO (HARMONIS-Selaras).

Gambar 3. 28. Membuat materi video tutorial pengukuran suhu


makanan matang (story board) dengan core value ASN ADAPTIF
dan HARMONIS

Gambar 3. 29. Rancangan story board tutorial pengukuran


suhu makanan matang

85
2) Mempersiapkan alat, bahan dan sarana prasarana untuk pembuatan
video tutorial pengukuran suhu makanan matang
Saya aktif dalam mempersiapkan alat, sarana dan prasarana untuk
proses pembuatan video tutorial pengukuran suhu makanan matang
(ADAPTIF-Proaktif). Dengan mempersiapakan segala sesuatu untuk
proses pembuatan video, seperti handphone, tripod, termometer
makanan, dan form monitoring suhu makanan matang akan mendukung
kesuksesan kelancaran pengambilan video (KOMPETEN-Sukses)

Gambar 3. 30. Mempersiapkan alat, bahan dan sarana


prasarana untuk pembuatan video tutorial pengukuran
suhu makanan matang dengan core value ASN ADAPTIF
dan KOMPETEN

Gambar 3. 31. Alat dan sarana prasarana


pembuatan video tutorial pengukuran suhu makana
matang

86
3) Pengambilan gambar/take video
Dalam proses pengambilan video tidak dapat melakukan sendiri namun
membutuhkan kerjasama dan bantuan dari teman sejawat untuk
mengambil gambar (KOLABORATIF-Kerjasama). Saya melakukan
pengambilan gambar dengan menggunakan handphone. Pengambilan
gambar tersebut juga membutuhkan kemampuan dalam penempatan
kamera agar didapatkan angle gambar yang bagus dan sesuai dengan
yang diharapkan (ADAPTIF-Inovasi).

Gambar 3. 32. Proses pengambilan gambar/video dengan


core value ASN KOLABORATIF dan ADAPTIF

Gambar 3. 33. Kumpulan video sebagai bahan pembuatan video


tutorial monitoring suhu makanan matang

4) Editing dan finishing


Dalam proses editing diperlukan kreatifitas dan kemampuan berinovasi
dalam mengoperasikan aplikasi video editor (ADAPTIF -Inovasi). Sebagai

87
ahli gizi juga harus mengikuti perkembangan zaman dengan menguasai dan
mau belajar teknologi, salah satunya teknologi editing. Proses editing video
dilakukan dengan sebaik mungkin untuk agar didapatkan video yang
berkualitas, menarik dan mempermudah sasaran dalam memahami isi
dalam video (BERORIENTASI PELAYANAN-Kualitas)

Gambar 6. Proses editing video

Gambar 3. 34. Proses editing dan finishing video dengan


core value ASN ADAPTIF, KOLABORATIF dan
BERORIENTASI PELAYANAN

Gambar 3. 35. Cuplikan video yang sudah dilakukan


editing dan finishing

88
Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam Kegiatan
1) Apabila nilai-nilai ADAPTIF tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka
dalam proses pembuatan video hingga proses editing dan finishing juga
dapat terjadi kesalahan apabila dalam prosesnya tidak dilakukan
dengan inovatif.
2) Apabila nilai KOLABORATIF tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka
akan mengalami kesulitan dalam proses pengambilan gambar karena
tidak dapat dilakukan sendiri dan harus membutuhkan bantuan orang
lain.
3) Apabila nilai BERORIENTASI PELAYANAN tidak diaplikasikan dalam
kegiatan maka tidak akan didapatkan video yang berkualitas, menarik
dan dapat dipahami oleh semua orang.
4) Apabila nilai KOMPETEN tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka
proses pembuatan video, persiapan sarana dan prasarana tidak akan
berjalan dengan lancar serta apabila proses editing tidak dilakukan oleh
orang yang ahli di bidang tersebut tidak akan didapatkan video yang
menarik.
5) Apabila nilai HARMONIS tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka
video yang dibuat tidak sesuai dan tidak selaras denga nisi materi
dalam draft SPO. Oleh karena itu perlu dibuat storyboard sebelum
pengambilan video untuk menyelaraskan isi dalam video dengan materi
draft SPO.
Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap Pencapaian
Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi ahli gizi di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung
Dengan membuat video tutorial pengukuran suhu makanan matang,
maka akan mempermudah ahli gizi dalam menangkap materi video,
karena media dalam bentuk video lebih menarik dan lebih mudah
dipahami dibandingkan dengan media berbentuk media cetak. Selain
itu media dalam bentuk video lebih tahan lama, dapat disimpan, dan
lebih menghemat anggaran karena tidak memerlukan kertas dan
bahan-bahan lain yang harus mengeluarkan biaya.

89
2) Manfaat kegiatan terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan membuat video tutorial pengukuran suhu makanan matang
maka akan mempermudah dalam penyampaian informasi tentang cara
mengukur suhu makanan matang. Hal ini mendukung pelaksanaan
SPO monitoring suhu makanan matang, sehingga diharapkan
pelaksanaan monitoring suhu makanan matang dapat dilakukan. Hal
tersebut mendukung visi RSUD Kabupaten Temanggung yaitu
“Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat Rujukan
Kesehatan” dan Misi RSUD Kabupaten Temanggung ke-I yaitu
“Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan” dan tujuan organisasi
RSUD Kabupaten Temanggung “Terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat bidang Kesehatan”. Adanya video tutorial pengukuran
suhu makanan matang juga memperkuat nilai profesionalisime dan
efisiensi RSUD Kabupaten Temanggung.

Kegiatan 4. Melakukan sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan


matang

a. Sumber Kegiatan Tupoksi


b. Tanggal Pelaksanaan 4-9 Juli 2022
c. Lokasi/Tempat Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
Adanya pemahaman tenaga gizi dalam monitoring
d. Output/Hasil
suhu makanan matang
e. Aktualisasi dan habituasi Manajemen ASN dan SMART ASN
Adanya sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan dalam rangka
pengembangan kompetensi ASN dan memenuhi kode etik ASN
yaitu memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain. Dalam pelaksanaan sosialisasi draft SPO monitoring
suhu makanan matang memanfaatkan media literasi digital (digital
skill). Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dengan memperhatikan etika
berperilaku, seperti ramah, sopan santun, dan tidak menyinggung dan
tidak menyesatkan (digital ethics).

90
Gambar 3. 36. Dalam pelaksanaan sosialisasi draft SPO monitoring suhu
makanan matang memanfaatkan media literasi digital, seperti LCD proyektor
(digital skill).

f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan


Peran PNS dalam NKRI
1) Berkoordinasi dengan teman sejawat terkait dengan pelaksanaan
sosialisasi draft SPO
Dalam melakukan koordinasi bersama teman sejawat terkait dengan
pelaksanaan sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan matang
saya selalu bersikap responsif dan tanggap terhadap saran dan
masukan dari teman sejawat (BERORIENTASI PELAYANAN-
Responsivitas). Dalam berkoordinasi dan bekerjasama dengan teman
sejawat dalam merencanakan kegiatan sosialisasi draft SPO
(KOLABORATIF-Kerjasama).

Gambar 3. 37. Berkoordinasi dengan teman sejawat terkait dengan pelaksanaan


sosialisasi SPO dengan core value ASN BERORIENTASI PELAYANAN dan
KOLABORATIF

91
Gambar 3. 38. Catatan koordinasi dengan teman sejawat terkait dengan
pelaksanaan sosialisasi

2) Menentukan kontrak waktu pelaksanaan sosialisasi draft SPO


Dalam menentukan kontrak waktu pelaksanaan sosialisasi draft SPO
saya, menyelaraskan waktu/jadwal dari ahli gizi yang menjadi peserta
sosialisasi. Dengan menyelaraskan waktu yang ada saya dapat
merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan harapan seluruh ahli gizi
dapat mengikuti sosialisasi (HARMONIS-Selaras). Dalam menentukan
kontrak waktu saya proaktif bertanya terkait dengan pelaksanaan
kegiatan sosialisasi (ADAPTIF-Proaktif).

92
Gambar 3. 39. Diskusi menentukan kontrak waktu pelaksanaan sosialisasi draft SPO
dengan core value ASN HARMONIS dan ADAPTIF

Gambar 3. 40. Notulen hasil diskusi penentuan kontrak waktu


pelaksanaan Sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan
matang

3) Pelaksanaan sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan matang


Dalam memberikan pemaparan pada saat sosialisasi draft SPO saya
memberikan kesempatan kepada peserta sosialisasi yang hadir untuk
berkontribusi dalam memberikan pertanyaan, kritik, maupun saran yang
membangun demi mendapatkan hasil yang lebih baik (KOLABORATIF-
Sinergi untuk hasil yang lebih baik). Dalam menanggapi kritik, saran
dan masukan dari peserta sosialisasi saya selalu menunjukkan sikap

93
antusias (ADAPTIF-Antusias terhadap perubahan). Kegiatan sosialisasi
tersebut juga dilakukan karena merupakan kapabilitas saya sebagai ahli
pertama nutrisionis dan merupakan suatu kewajiban dalam
menyampaikan informasi yang terkait dengan kebijakan pelayanan di
instalasi gizi (KOMPETEN -Ahli di bidangnya) kepada seluruh pihak.
Dalam menyampaikan informasi saya lakukan dengan jujur dan
transaparan (AKUNTABEL-transparan)

Gambar 3. 41. Pelaksanaan SPO Monitoring Suhu Makanan Matang dengan core
value ASN KOLABORATIF, ADAPTIF, KOMPETEN, dan AKUNTABEL

94
Gambar 3. 42. Lembar penilaian mengenai pemahaman
melaksanakan monitoring suhu makanan matang sesuai draft SPO

Gambar 3. 43. Daftar hadir peserta sosialisasi Draft SPO monitoring suhu
makanan matang

95
Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam Kegiatan
1) Apabila nilai BERORIENTASI PELAYANAN tidak diaplikasikan dalam
kegiatan maka proses koordinasi terkait dengan penentuan waktu
pelaksanaan sosialisasi SPO maka dalam pelaksanaanya tidak akan
dapat menemukan waktu yang tepat dalam pelaksanaannya karena
setiap ahli gizi memiliki jadwal kerja yang berbeda sehingga harus
diselaraskan.
2) Apabila nilai KOMPETEN tidak diaplikasikan dalam kegiatan maka
akan menghambat proses penyampaian informasi sehingga
menyebabkan tujuan sosialisasi tidak tercapai karena penyampaian
materi dilakukan oleh seseorang yang tidak kompeten di bidangnya.
3) Apabila nilai KOLABORATIF tidak diterapkan dalam kegiatan maka
pelaksanaan sosialisasi dapat mengalami hambatan dikarenakan
kurangnya persiapan terkait dengan sarana prasarana yang
dibutuhkan. Hal itu dikarenakan tidak adanya koordinasi yang baik
antara pemateri dengan pihak unit perlengkapan terkait dengan
peminjaman alat untuk kebutuhan sosialisasi.
4) Apabila nilai HARMONIS tidak diterapkan maka dalam penentuan
waktu kegiatan sosialisasi tidak akan menemukan waktu yang sesuai
karena tidak diselaraskan dengan jadwal peserta sosialisasi. Selain
itu,apabila tidak ada penyelarasan jadwal maka jumlah peserta
sosialisasi tidak akan mencapai target dikarenakan ada peserta yang
libur atau tidak sedang berada di tempat kerja.
5) Apabila nilai ADAPTIF tidak diterapkan dalam kegiatan maka saya tidak
akan menunjukkan sikap antusias terhadap masukan dan saran dari
peserta sehingga sosilaisasi akan terkesan monoton dan menunjukkan
bahwa saya tidak menguasai materi.
6) Apabila nilai TRANSPARAN tidak diterapkan maka informasi-informasi
penting yang ada di dalam draft SPO tidak akan tersampaikan kepada
peserta dan apabila tidak dilakukan secara transaparan maka dapat
menimbulkan ketidakpahaman pada peserta.

96
Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap Pencapaian
Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
1) Manfaat kegiatan bagi peserta sosialisasi
Manfaat kegiatan sosialisasi draft SPO tersebut adalah untuk
meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan
pengukuran/monitoring suhu makanan matang serta meningkatkan
kompetensi nutrisionis dalam meningkatkan pelayanan gizi.
2) Manfaat kegiatan terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan
Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
Sosialisasi SPO merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman sehingga semua pihak yang terlibat dalam
SPO tersebut dapat mengetahui alur proses, fungsi dan peran masing-
masing. Hal ini mendukng pelaksanaan SPO monitoring suhu makanan
matang, sehingga diharapkan pelaksanaan monitoring suhu makanan
matang dapat dilakukan dengan optimal. Hal tersebut juga mendukung
visi RSUD Kabupaten Temanggung yaitu “Memberikan Pelayanan
Prima Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan” dan Misi RSUD
Kabupaten Temanggung ke-I yaitu “Meningkatkan mutu pelayanan
Kesehatan” demi mewujudkan tujuan RSUD Kabupaten Temanggung
yaitu Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat bidang
Kesehatan” serta memperkuat nilai profesionalisme dan
keterbukaan RSUD Kabupaten Temanggung.

Kegiatan 5. Melakukan uji coba draft SPO monitoring suhu makanan


matang matang
a. Sumber Kegiatan : Tupoksi
b. Tanggal Pelaksanaan : 18-23 Juli 2022
: Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
c. Lokasi/Tempat
Temanggung
: Adanya laporan hasil uji coba draft
d. Output/Hasil SPO monitoring suhu makanan
matang
e. Aktualisasi dan habituasi Manajamen ASN dan SMART ASN

97
Adanya laporan hasil uji coba draft SPO monitoring suhu makanan matang
dalam rangka pengembangan kompetensi ASN dan peningkatan kinerja
ASN memenuhi kode etik ASN yaitu memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain. Dalam pelaksanaan uji coba draft SPO
monitoring suhu makanan matang menjunjung tinggi etika berperilaku, seperti
melakukan uji coba dengan jujur dan sesuai dengan draft SPO yang telah
dibuat (digital ethics).

Gambar 3. 44. melakukan uji coba SPO dengan jujur dan


sesuai dengan draft SPO yang telah dibuat (digital ethics)

f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan


Peran PNS dalam NKRI
1) Berkonsultasi dengan atasan terkait dengan pelaksanaan uji coba
draft SPO.
Dalam berkonsultasi dengan atasan, saya selalu bersikap responsif, sigap
bersedia menerima arahan dan masukan dari atasan demi terlaksananya
uji coba draft SPO monitoring suhu makanan matang (BERORIENTASI
PELAYANAN-Responsivitas). Dalam melakukan konsultasi dengan
atasan, saya selalu bersikap antusias terhadap saran dan masukan yang
diberikan oleh atasan (ADAPTIF-antusias terhadap perubahan), serta
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi
(LOYAL-dedikasi). Dengan adanya kegiatan konsultasi tersebut, saya
bersama dengan atasan menyelaraskan kegiatan dengan kebijakan yang
ada di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung (HARMONIS-Selaras)

98
Gambar 3. 45. Berkonsultasi dengan atasan terkait dengan
pelaksanaan uji coba draft SPO dengan core value ASN
BERORIENTASI PELAYANAN, ADAPTIF dan LOYAL

Gambar 3. 46. Lembar Konsultasi dengan atasan terkait


dengan pelaksanan Uji Coba Draft SPO

99
2) Koordinasi dengan tim uji coba draft SPO terkait dengan waktu
pelaksanaan uji coba.
Saya bekerjasama dengan tim uji coba draft SPO terkait dengan pelaksanaan
uji coba untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan uji coba SPO
(KOLABORATIF-kerjasama). Dari hasil koordinasi tersebut didapatkan hasil
untuk waktu pelaksanaan uji coba SPO monitoring suhu makanan dilakukan
pada saat waktu pengolahan makan siang dan sebelum dilakukan pemorsian.
Koordinasi Bersama dengan tim uji soba SPO bertujuan untuk mendukung
keberhasilan kegiatan uji coba SPO serta agar pelaksanaan uji coba dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan (KOMPETEN-keberhasilan).
Saya selalu proaktif dalam melakukan koordinasi dengan tim terkait dengan
waktu pelaksanaan uji coba SPO (ADAPTIF-proaktif).

Gambar 3. 47. Melakukan Koordinasi dengan tim uji coba draft SPO
terkait dengan waktu pelaksanaan uji coba dengan core value ASN
KOLABORATIF dan KOMPETEN

100
Gambar 3. 48. Lembar catatan koordinasi dengan tim uji coba SPO

3) Pelaksanaan uji coba draft SPO.


Dalam pelaksanaan uji coba SPO saya melibatkan kerjasama dari rekan-
rekan ahli gizi untuk melakukan uji coba pengukuran suhu makanan matang
(KOLABORATIF-kerjasama). Uji coba SPO dilakukan di dapur Instalasi Gizi
RSUD Kabupaten Temanggung pada waktu pengolahan makan siang dan
sebelum dilakukan pemorsian makan siang. Dalam pelaksanaan uji coba SPO
saya melakukan penilaian terhadap tim uji coba dengan jujur sesuai dengan
keadaan dan kondisi yang sebenarnya di lapangan (AKUNTABEL-jujur,
dapat dipercaya). Berdasarkan uji coba diperoleh hasil bahwa tim uji coba
sudah tepat dalam melakukan uji coba monitoring suhu makanan matang
sesuai dengan draft SPO monitoring suhu makanan matang (100%) yang
dibuktikan dengan lembar penilaian uji coba. Pelaksanaan uji coba SPO
dilaksanakan dengan mengerahkan kinerja terbaik demi keberhasilan SPO
(KOMPETEN, kinerja terbaik)

101
Gambar 3. 49. Melakukan uji coba draft SPO monitoring suhu makanan matang
dengan core value ASN KOLABORATIF dan AKUNTABEL

Gambar 3. 50. Pengisian form monitoring suhu makanan matang


saat kegiatan uji coba SPO

102
4) Membuat laporan hasil uji coba draft SPO.
Dalam membuat laporan hasil uji coba draft SPO dilakukan dengan jujur
disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya saat pelaksanaan uji coba
sehingga laporan hasil uji coba draft SPO dapat dipercaya kebenarannya dan
dapat dipertanggungjawabkan (AKUNTABEL-dapat dipercaya). Saya
membuat laporan uji coba dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas
dan kompetensi sebagai ahli gizi untuk membuat laporan terkait dengan
kegiatan yang dilakukan di Instalasi Gizi (KOMPETEN-ahli di bidangnya)

Gambar 3. 51. Membuat laporan hasil uji coba draft SPO monitoring suhu
makanan matang dengan core value ASN AKUNTABEL dan KOMPETEN

Gambar 3. 52. Laporan Uji Coba draft SPO


monitoring suhu makanan matang

103
5) Evaluasi laporan hasil uji coba draft SPO.
Saya melakukan evaluasi hasil uji coba draft SPO monitoring suhu makanan
matang dengan melibatkan seluruh ahli gizi dan saling bersinergi dalam
memberikan masukan serta saran demi hasil yang lebih baik
(KOLABORATIF-sinergi untuk hasil yang lebih baik). Dalam melakukan
evaluasi, saya bersikap antusias terhadap masukan dan saran yang diberikan
serta menerima segala masukan demi perubahan yang lebih baik (ADAPTIF-
antusias terhadap perubahan). Kegaiatan evaluasi dilakukan secara terbuka
dan transaparan dengan melakukan diskusi kelompok serta pemaparan
laporan hasil uji coba dilakukan dengan melibatkan seluruh ahli gizi dan
dilakukan secara jujur, transaparan tanpa ada yang disembunyikan sesuai
dengan keadaan sebenarnya di lapangan (AKUNTABEL-transparan).

Gambar 3. 53. Melakukan evaluasi laporan hasil uji coba SPO monitoring
suhu makanan matang dengan core value ASN KOLABORATIF, ADAPTIF,
dan AKUNTABEL

104
Gambar 3. 54. Notulen evaluasi laporan hasil uji coba
draft SPO monitoring suhu makanan matang

Dampak Bila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diaplikasikan dalam Kegiatan


1) Apabila nilai BERORIENTASI PELAYANAN tidak diaplikasikan dalam
kegiatan maka saat proses konsultasi tidak akan berjalan dengan
lancar dan sikap yang tidak responsive dalam proses konsultasi
membuat berjalan monoton karena minimnya saran dan masukan.
2) Apabila nilai ADAPTIF tidak diterapkan dalam kegiatan maka proses
konsultasi tidak akan berjalan dua arah dikarenakan kurangnya
antusiasme dalam mendengarkan saran dan masukan dari atasan.
3) Apabila nilai LOYAL tidak diterapkan dalam kegiatan maka saya tidak
akan melaksanakan saran dan masukan yang diberikan oleh atasan
dengan dedikasi yang tinggi sehingga membuat kegiatan uji coba tidak
akan berjalan dengan sesuai harapan.
4) Apabila nilai AKUNTABEL tidak diterapkan maka dalam pembuatan
laporan uji coba menjadi tidak memliki nilai guna dikarenakan tidak
dilakukan dengan jujur sesuai dengan kondisi saat uji coba di
lapangan. Selain itu, kurangnya transparansi tentang pelaksanaan
kegiatan akan membuat adanya kerancuan dalam kegiatan uji coba.

105
5) Apabila nilai KOMPETEN tidak diterapkan dalam kegiatan maka saya
tidak akan mampu membuat laporan hasil uji coba draft SPO karena
tidak sesuai dengan tugas dan kompetensi saya, dimana hal ini
mengarah pada keberhasilan uji coba draft SPO.
6) Apabila nilai KOLABORATIF tidak diaplikasikan dalam kegiatan, maka
dalam proses pelaksanaan kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar
karena kurangnya koordinasi dan kerjasama.
7) Apabila nilai HARMONIS tidak diterapkan dalam kegiatan maka
kegiatan uji coba tidak akan terlaksana dengan lancar karena saya
tidak mampu menyelaraskan kebijakan dan pandangan dengan
atasan/pimpinan.
Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Terhadap Pencapaian
Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
1) Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain
Adanya uji coba draft SPO tersebut bermanfaat dalam meningkatkan
kompetensi ahli gizi dalam melakukan pengukuran suhu makanan
matang. Dengan adanya kegiatan uji coba, draft SPO dapat secara
langsung dipraktekkan sehingga dapat diketahui kendala-kendala
selama berlangsungnya kegiatan uji coba sehingga dapat segera
dilakukan tindakan evaluasi dan tindak lanjut. Kegiatan uji coba draft
SPO tersebut juga bermanfaat untuk menilai apakah pihak-pihak yang
terlibat sudah memahami isi dari draft SPO dan peran masing-masing.
2) Kontribusi/Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Tujuan
dan Penguatan Nilai-Nilai Dasar Organisasi
Uji coba berguna untuk mengevaluasi dan mengetahui lebih lanjut
apakah draft SPO yang telah dibuat cukup efektif dan dapat dilakukan
di Instalasi Gizi RSUD Kab. Temanggung. Hal ini sebagai salah satu
upaya untuk mendukung kegiatan pelayanan yang ada di RSUD
Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap visi
RSUD Kabupaten Temanggung yaitu “Memberikan Pelayanan Prima
Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan” dan mendukung misi RSUD
Kabupaten Temanggung ke-1 yaitu “Meningkatkan Mutu Pelayanan
Kesehatan” demi mewujudkan tujuan RSUD Kabupaten Temanggung

106
yaitu “Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat bidang
Kesehatan” serta memperkuat nilai profesionalisme dan
keterbukaan RSUD Kabupaten Temanggung.

107
C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi
Sebelum dilakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi, Instalasi gizi RSUD
Kabupaten Temanggung belum memiliki SPO monitoring suhu makanan
matang. Dampaknya, tidak ada standar prosedur yang dapat dijadikan
pedoman untuk melakukan kegiatan monitoring suhu makanan, sehingga
pelaksanaan monitoring suhu makanan tidak dilakukan. Adapun gambaran
kondisi sebelum dan sesudah kegiatan aktualisasi dan habituasi d Instalasi Gizi
RSUD Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2. Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi


Kondisi
NO Kegiatan Kondisi Sebelum Keterangan
Sesudah
1. Menyusun draft Belum ada SPO Tersedianya - SPO yang dibuat masih
SPO monitoring monitoring suhu draft SPO berbentuk draft.
suhu makanan makanan matang monitoring suhu - Progress untuk
matang makanan memecahkan isu utama
matang sudah berada di tahap
25% karena kegiatan
masih dalam
pembentukan draft
SPO.
2. Membuat form Belum tersedia Tersedianya - Pada kegiatan ini terjadi
monitoring suhu form monitoring form monitoring penambahan konsep
makanan matang suhu makanan suhu makanan awal dimana pada
matang matang awalnnya hanya
makanan yang diukur
suhunya adalah yang
akan diporsikan
ditambah menjadi saat
makanan matang.
- Progress untuk
memecahkan isu utama

108
telah sampai pada
tahap 50%.
3. Membuat video Belum Tersedianya - Pembuatan video
tutorial tersedianya media sosialisasi bertujuan sebagai
pengukuran suhu media sosialisasi digital berupa media sosialisasi
makanan matang digital berupa video berbasis digital
video - Video diputar saat
melakukan sosialisasi,
serta diupload dalam
laman Youtube Instalasi
Gizi RSUD Kab.
Temanggung agar
mudah diakses.
4. Melakukan Belum pernah Adanya - Progress untuk
sosialisasi draft ada sosialisasi sosialisasi draft memecahkan isu utama
SPO monitoring draft SPO SPO monitoring telah sampai pada
suhu makanan monitoring suhu suhu makanan tahap 75% karena draft
matang makanan matang matang kepada SPO yang dibuat telah
ahli gizi disoisialisasikan.
- Peserta sosialisasi
sejumlah 7 orang yang
merupakan ahli gizi di
Instalasi Gizi RSUD
Kabupaten
Temanggung.
5. Melakukan uji Belum Diketahuinya - Kegiatan uji coba SPO
coba draft SPO diketahuinya hasil hasil dan dilakukan kurang lebih
monitoring suhu dan kendala kendala satu minggu setelah
makanan matang pelaksanaan draft pelaksanaan melakukan sosialisasi
SPO monitoring draft SPO draft SPO.
suhu makanan monitoring suhu - Kegiatan uji coba
matang makanan dilakukan oleh tim uji
matang coba berjumlah 3 orang

109
ahli gizi. Uji coba
dilakukan 1x yang
diambil saat waktu
pengolahan makan
siang.

Dari kegiatan aktualisasi dan habituasi tersebut, didapatkan output yaitu draft
SPO monitoring suhu makanan matang. Dengan adanya pembuatan draft SPO
tersebut, kegiatan uji coba monitoring suhu makanan matang dapat dilakukan
sehingga didapatkan capaian kegiatan sebesar 100%.

110
BAB IV
SIMPULAN
A. SIMPULAN
Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar 100%
karena semua kegiatan telah terlaksana. Adapun hasil dari setiap kegiatan, antara
lain :
1. Terbentuknya draft SPO monitoring suhu makanan matang. Draft SPO
monitoring suhu makanan matang dibuat agar Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung memiliki standar operasional prosedur yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk melakukan kegiatan monitoring suhu makanan matang.
2. Terbentuknya form monitoring suhu makanan matang. Hal tersebut dilakukan
agar data monitoring suhu makanan bisa terdokumentasi dan bisa dijadikan
sebagai bahan evaluasi dalam melakkan kegiatan monitoring suhu makanan
matang.
3. Terbentuknya video tutorial pengukuran suhu makanan matang. Video
tersebut digunakan sebagai media sosialisasi berbasis digital untuk
mempermudah peserta sosialisasi memahami materi dalam draft SPO.
4. Terlaksananya sosialisasi draft SPO monitoring suhu makanan matang. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman ahli gizi dalam melakukan
monitoring suhu makanan matang.
5. Terlaksananya uji coba draft SPO monitoring suhu makanan matang. Hal
tersebut dilakukan untuk menguji coba draft SPO apakah sudah tepat
dilakukan serta untuk mengetahui kendala selama kegiatan.

B. MANFAAT
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini telah memberikan manfaat bagi :
1. Peserta
Peserta mampu mengaktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI melalui kegiatan
yang telah dilakukan.
2. Ahli Gizi
Ahli gizi dapat melakukan pengukuran suhu makanan matang karena telah
dilakukan kegiatan sosialisasi serta segala tata caranya telah tercantum dalam
draft SPO yang telah dibuat.

111
3. Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung
Kegiatan ini meningkatkan nilai pelayanan di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung karena sebelumnya memang kegiatan ini belum pernah
dilaksanakan dan belum terdapat standar operasional prosedur yang dapat
dijadikan panduan.

112
DAFTAR PUSTAKA

Buku Profil RSUD Kabupaten Temanggung Tahun 2018. 2018.p. 1–54

Peraturan Bupati Temanggung Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan


Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah
Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. 2019.

Hapsari A, Ritohardoyo S. Rsud Kabupaten Temanggung (Renstra 2019-2023). J


Chem Inf Model. 2013;53(9):1689–99.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Berorientasi Pelayanan" Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Akuntabel" Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Kompeten" Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Harmonis" Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Loyal" Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Adaptif" Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul Kolaboratif" Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul SMART ASN" Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi negara RI.

113
CURRICULUM VITAE

a. Identitas Diri
Nama : Dyah Oktaviani, S.Gz.
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 18 Oktober 1997
Domisili : Dusun Bajangan, RT.04/RW.01, Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung
E-mail : dyahoktaku@gmail.com
Jabatan : Ahli Pertama Nutrisionis
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung

b. Riwayat Pendidikan
Tahun Institusi Jurusan
2016-2021 Universitas Diponegoro S1 Gizi
2013-2016 SMA Negeri 1 Parakan IPA
2010-2013 SMP Negeri 1 Parakan -
2004-2010 SD Negeri 3 Parakan Wetan -

c. Riwayat Pekerjaan
Tahun Pekerjaan Instansi
RSUD Kabupaten
2022-sekarang Ahli Pertama Nutrisionis
Temanggung
Enumerator Studi Status Gizi Dinas Kesehatan
2021
Indonesia (SSGI 2021) Kabupaten Temanggung

114
LAMPIRAN
A. Kegiatan 1
Bukti konsultasi dengan mentor

115
Bukti catatan evaluasi dengan teman sejawat

116
Bukti referensi draft SPO

117
Rancangan draft SPO monitoring suhu makanan matang

MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KAB. TEMANGGUNG

Ditetapkan,
DIREKTUR
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN TEMANGGUNG

STANDAR dr. TETTY KURNIAWATI., Sp.S,


M.kes
PROSEDUR
Pembina
OPERASIONAL
NIP. 19760401 200 12 2 010

PENGERTIAN Suatu usaha untuk mempertahankan suhu makanan


matang ga suhu makanan sesuai dengan standar sebelum
didistribusikan kepada pasien
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan Langkah-langkah untuk
mempertahankan suhu makanan matang yang akan
disajikan kepada pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Temanggung Nomor 445/519 Tahun 2017
Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Temanggung.

PROSEDUR 1. Persiapan
a. Termometer makanan
b. Makanan matang
c. Form monitoring suhu makanan matang

2. Pelaksanaan
a. Siapkan termometer makanan yang sudah dikalibrasi
b. Sebelum digunakan bersihkan dan keringkan
termometer makanan dengan menggunakan kain/lap
bersih
c. Hidupkan termometer makanan dengan memencet
tombol on pada termometer, tunggu hingga
termometer menunjukkan suhu ruang

118
d. Letakkan ujung termometer ke dalam bagian tengah
bahan makanan dan tunggu hingga catatan ukuran
suhu telah stabil sebelum membaca ukuran suhu
e. Catat suhu makanan pada form monitoring suhu
makanan matang yang tersedia
f. Bersihkan dan sterilkan termometer sesudah

MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KAB. TEMANGGUNG Ke 0 2/2

mengukur suhu makanan dan sebelum mengukur


suhu makanan matang lain.
g. Lakukan tindakan koreksi apabila suhu makanan
matang yang disajikan panas untuk kategori makanan
berikut :
Makanan basah (berkuah) memiliki suhu <60⁰C
Makanan cepat basi (telur, santan) ≤65⁰C
h. Lakukan pemanasan ulang apabila suhu makanan
matang berada di bawah standar suhu. Pastikan
makanan mencapai suhu 100⁰C selama 2 menit
pemanasan (dengan cara mengukur suhu bagian
tengah bahan makanan yang dipanaskan ulang
menggunakan thermometer suhu)
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

119
Catatan evaluasi draft SPO Bersama teman sejawat

120
Draft SPO monitoring suhu makanan matang yang sudah dilakukan revisi

MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD Ke 0 1/3
KAB. TEMANGGUNG
Ditetapkan,
DIREKTUR
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN TEMANGGUNG

STANDAR dr. TETTY KURNIAWATI., Sp.S, M.kes


Pembina
PROSEDUR
NIP. 19760401 200 12 2 010
OPERASIONAL

PENGERTIAN Kegiatan untuk mengukur suhu makanan ketika matang dan


sebelum disajikan agar sesuai dengan standar sebelum
didistribusikan kepada pasien.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
mengukur suhu makanan ketika matang dan sebelum disajikan
agar sesuai dengan standar sebelum didistribusikan kepada
pasien.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung Nomor 445/519 Tahun 2017 Tentang Kebijakan
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung.

PROSEDUR 1. Persiapan
a. Termometer makanan
b. Form monitoring suhu makanan matang

2. Pelaksanaan
Mengukur suhu makanan saat matang :
a. Siapkan termometer makanan yang sudah dikalibrasi.
b. Sebelum digunakan bersihkan dan keringkan termometer
makanan dengan menggunakan kain/lap bersih.
c. Hidupkan termometer makanan dengan memencet tombol
on pada termometer, tunggu hingga termometer
menunjukkan suhu ruang.

121
d. Lakukan pengukuran suhu makanan saat makanan
matang dengan memasukkan ujung termometer ke dalam
bagian tengah bahan makanan.
e. Tunggu hingga catatan ukuran suhu telah stabil sebelum
membaca ukuran suhu.

MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KAB. TEMANGGUNG Ke 0 /3

f. Catat suhu makanan saat matang pada form yang tersedia


dengan memberikan tanda ceklis (√) apabila suhu makanan
sudah sesuai standar.
g. Suhu internal makanan saat matang harus sesuai standar
yang ditetapkan sebagai berikut:
- Suhu Pengukusan : >77⁰C
- Suhu Pemanggangan : >75⁰C
- Suhu Perebusan : >72⁰C
- Suhu Penggorengan : >82⁰C
h. Apabila suhu makanan matang belum sesuai standar maka
lakukan pemasakan hingga suhu tercapai.
i. Bersihkan dan sterilkan termometer sesudah mengukur
suhu makanan dan sebelum mengukur suhu makanan
matang lain.

Mengukur suhu makanan saat akan disajikan :


a. Sebelum digunakan bersihkan dan keringkan termometer
makanan dengan menggunakan kain/lap bersih
b. Hidupkan termometer makanan dengan memencet tombol
on pada termometer, tunggu hingga termometer
menunjukkan suhu ruang
c. Lakukan pengukuran suhu makanan saat makanan akan
disajikan dengan memasukkan ujung termometer ke
dalam bagian tengah bahan makanan
d. Tunggu hingga catatan ukuran suhu telah stabil sebelum
membaca ukuran suhu
e. Catat suhu makanan pada form yang tersedia dengan
memberikan tanda ceklis (√) apabila suhu makanan sudah
sesuai standar

122
f. Suhu makanan saat akan disajikan harus sesuai standar
yang ditetapkan sebagai berikut:
- Sayur berkuah : > 60⁰C
- Lauk Nabati : ≥ 65⁰C
- Lauk Hewani : ≥ 65⁰C

MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KAB. TEMANGGUNG Ke 0 3/3

g. Apabila suhu makanan saat akan disajikan belum sesuai


standar maka lakukan pemanasan ulang hingga mencapai
suhu ≥ 65⁰C
h. Bersihkan dan sterilkan termometer sesudah mengukur
suhu makanan dan sebelum mengukur suhu makanan
matang lain.
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

123
B. Kegiatan 2
Referensi form monitoring suhu makanan matang

124
Rancangan form monitoring suhu makanan matang

FORM MONITORING SUHU MAKANAN MATANG

TANGGAL NAMA MAKANAN SUHU MAKANAN TINDAKAN KOREKSI

STANDAR SUHU HOLDING TIME MAKANAN MATANG :


- Makanan berkuah : > 60⁰C
- Makanan cepat basi (santan, telur, susu) : ≥65⁰C

TINDAKAN KOREKSI :
- Apabila suhu holding time makanan di bawah standar suhu, maka lakukan
pemanasan ulang hingga suhu makanan mencapai 100⁰C selama 2 menit
pemansan (diukur menggunakan thermometer makanan)

125
Catatan masukan/saran dari atasan terkait dengan pembuatan form monitoring
suhu makanan matang

126
Catatan evaluasi form monitoring suhu makanan matang

127
Form monitoring suhu makanan yang sudah direvisi

128
C. Kegiatan 3
Storyboard video tutorial pengukuran suhu makanan matang

Alat dan sarana prasarana pembuatan video

129
D. Kegiatan 4
Berkoordinasi dengan teman sejawat

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

130
Notulen diskusi menentukan kontrak waktu pelaksnaan sosialisasi draft SPO

131
Daftar hadir sosialisasi draft SPO

132
E. Kegiatan 5

Berkonsultasi dengan atasan terkait uji coba draft SPO

Lembar konsultasi dengan atsan terkait dengan pelaksanaan uji coba draft
SPO

133
Berkoordinasi dengan tim uji coba terkait dengan pelaksanaan uji coba draft
SPO

Uji Coba Draft SPO

134
Form monitoring yang sudah dilakukan uji coba

135
Membuat laporan evaluasi hasil uji coba draft SPO

Laporan uji coba draft SPO

136
Kegiatan evaluasi hasil uji coba draft SPO

Notulen evaluasi hasil uji coba draft SPO

137

Anda mungkin juga menyukai