Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAIDASAR,

KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG


SMARTGOVERNANCE

PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG LABORATORIUM UNTUK


MENJAGA KEAMANAN SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN DAN PETUGAS
PUSKESMAS KESAMBI MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI KABUPATEN
TEGAL

Disusun Oleh

Nama : Dinar Hendra Putra., A.Md


NIP : 199106212022031007
Nomor Daftar Hadir : 13
Jabatan : Pranata Laboratorium
Kesehatan
Coach : Wahju Widiarsih, ST, MPi
Mentor : dr. Sri Hartati

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN LI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023
ABSTRAK

PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG LABORATORIUM UNTUK


MENJAGA KEAMANAN SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN DAN PETUGAS
PUSKESMAS KESAMBI MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI KABUPATEN
TEGAL

Oleh : Dinar Hendra Putra, A.Md


Pdinarhendra@gmail.com
Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dalam agenda Pelatihan
Dasar CPNS ini bertujuan agar dapat mengimplementasikan dan
membiasakan nilai- nilai dasar PNS yang meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten. Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK)
serta kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance.
Pelaksaan aktualisasi ini juga sebagai upaya untuk mengatasi isu Belum
termonitornya suhu ruang laboratorium di Puskesmas Kesambi Kabupaten
Tegal
Laporan aktualisasi dan habituasi ini terdiri dari 5 kegiatan yang
dilaksanakan mulai tanggal 15 April – 3 Juni 2023. Kegiatan pertama,
Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya memperhatikan
pemantauan suhu ruang laboratorium Puskesmas Kesambi; kedua,
Membuat lembar pencatatan suhu harian ruang laboratorium Puskesmas
Kesambi; ketiga, Mengoptimalkan penggunaan termoter suhu ruang
laboratorium Puskesmas Kesambi; keempat, Mengkalibrasi termometer
suhu ruang laboratorium Puskesmas Kesambi; kelima, Mengnalisis data
dan mengevaluasi hasil monitoring suhu ruang laboratorium Puskesmas
Kesambi.
Penerapan Google Form sebagai alat monitoring suhu ruang
laboratorium di Puskesmas Kesambi, Kabupaten Tegal, memberikan
manfaat yang signifikan dalam menjaga keamanan Sarpras, kenyamanan
pasien, dan petugas. Meskipun menghadapi tantangan, langkah-langkah
perbaikan yang tepat dapat meningkatkan efektivitas sistem ini. Dengan
kesadaran dan komitmen yang tepat, implementasi monitoring suhu
menggunakan Google Form dapat menjadi langkah penting dalam
menjaga kualitas layanan kesehatan di Puskesmas Kesambi Kabupaten
Tegal.

Kata kunci : Keamanan Sarpras, Kenyamanan pasien petugas,


Monitoring suhu ruang laboratorium, Google Form
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN/LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI


DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE

PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG LABORATORIUM UNTUK


MENJAGA KEAMANAN SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN DAN PETUGAS
PUSKESMAS KESAMBI MENGGUNAKAN GOOGLE FORM
DI KABUPATEN TEGAL

Nama : Dinar Hendra Putra., A.Md.


NIP :199106212022031007
Nomor Daftar Hadir :13

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Jum’at
Tanggal : 14 April 2023
Tempat : Balai Diklat BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah

Semarang, 08 Juni 2023


Menyetujui,

Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kesambi

Wahju Widiarsih, ST, MPi dr. Sri Hartati


Widyaiswara Ahli Muda Pembina Utama Muda
NIP. 196706071998032001 NIP. 19711102 200212 2 003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI


DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK
MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG LABORATORIUM


UNTUK MENJAGA KEAMANAN SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN
DAN PETUGAS PUSKESMAS KESAMBI MENGGUNAKAN GOOGLE
FORM DI KABUPATEN TEGAL

Nama : Dinar Hendra Putra., A.Md.


NIP :199106212022031007
Nomor Daftar Hadir :13

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Jum’at
Tanggal : 09 Juni 2023
Tempat : Balai Diklat BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 09 Juni 2023


Mengesahkan,
Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kesambi

Wahju Widiarsih, ST, MPi dr. Sri Hartati


Widyaiswara Ahli Muda Pembina Utama Muda
NIP. 196706071998032001 NIP. 19711102 200212 2 003

Penguji

Sudirman Mustafa, SH,M.Hum


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 196209161995011001

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS dengan
Judul “ PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG
LABORATORIUM UNTUK MENJAGA KEAMANAN SARPRAS,
KENYAMANAN PASIEN DAN PETUGAS PUSKESMAS
KESAMBI MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI KABUPATEN
TEGAL”. Semoga dengan pembuatan Laporan aktualisasi ini
penulis dan ASN lain dapat menerapkan dan mencerminkan nilai-
nilai dasar ASN di instansi masing-masing. Penulis menyadari
dalam penyusunan Laporan aktualisasi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Umi Azizah, Bupati Tegal atas segala dukungan
untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023;
2. Bapak Sumarhendro, S.sos, selaku PLT Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah yang telah menyelenggarakan Kegiatan Latsar CPNS
Tahun 2023;
3. Bapak Mujahidin, SH, MH selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Tegal yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana
selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023;
4. Bapak Sudirman Mustafa, SH,M.Hum selaku narasumber
5. Ibu Wahju Widiarsih, ST, MPi selaku Widyaiswara (Coach)
Kelompok IV yang telah membimbing dan memberikan banyak
arahan serta masukan dalam penyelesaian Laporan
aktualisasi ini;
6. Ibu dr. Sri Hartati selaku Mentor sekaligus Kepala UPTD
Puskesmas Kesambi yang telah membimbing dan

iv
memberikan dukungan penuh dalam penyusunan Laporan
aktualisasi ini.
7. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMD)
Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan ilmunya;
8. Kelompok IV Angkatan LI Kabupaten Tegal Tahun 2023 yang
telahmembantu dan bekerja sama dalam pelaksanaan Latsar;

v
9. Segenap karyawan UPTD Puskesmas Kesambi yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
Laporan aktualisasi ini;
10. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan
doa dan dukungan kepada penulis selama pelaksanaan
Latsar ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Laporan


aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk penyempurnaan Laporan aktualisasi ini.
Semoga Laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Slawi, April
2023Penulis

Dinar Hendra Putra., A.Md.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PRAKATA ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA .............................. 1
A. Gambaran Umum Organisasi ............................................................. 1
1. Dasar Hukum Organisasi .................................................................. 1
2. Tugas Fungsi Organisasi .................................................................. 2
3. Susunan / Struktur Organisasi dan Tata Kerja ................................. 5
4. Visi Misi Organisasi ........................................................................... 6
5. Tujuan Organisasi ............................................................................. 7
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi ........................................................... 7
B. Tupoksi Jabatan Peserta .................................................................... 8
C. Role Model .......................................................................................... 9
BAB II LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ................................. 11
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ............................................................. 11
B. Analisis Isu ........................................................................................ 20
C. Analisis Penyebab Isu ....................................................................... 23
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ................................................. 24
E. Gagasan Pemecahan Isu.................................................................. 25
F. Laporan Aktualisasi dan Habituasi .................................................... 28
G. Jadwal Laporan Aktualisasi ............................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 52
CURRICULUM VITAE ............................................................................... 54

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman Penilaian Kualitas Isu dengan APKL......................... 20


Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Teknik APKL .............................................. 21
Tabel 2.3 Analisis Prioritas Isu dengan Teknik USG ................................. 22
Tabel 2.4 Gagasan Kegiatan Pemecahan Isu ........................................... 27
Tabel 2.5 Matriks RA Peserta Latsar CPNS Tahun 2023 ......................... 31
Tabel 2.6 Jadwal Kegiatan Laporan Aktualisasi ........................................ 47

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Profil Puskesmas Kesambi ...................................................... 1


Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kesambi .................... 5
Gambar 1.3 Role Model Bpk. Nanang Sarifudin ......................................... 9
Gambar 2.1 Sampel Dahak yang kurang baik berupa Liur dan
tercampur darah ................................................................... 12
Gambar 2.2 Penataan dan penyimpanan peralatan dan bahan
habis pakai. ........................................................................... 13
Gambar 2.3 administrasi laboratorium ...................................................... 15
Gambar 2.4 termometer suhu diletakan sembarangan ............................. 17
Gambar 2.5 Kurang Terjaganya Kerapihan dan Kebersihan ruang
laboratorium .......................................................................... 19
Gambar 2.6 Analisis Penyebab Isu dengan Diagram Fishbone................ 24

ix
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 Profil Puskesmas Kesambi


Sumber : Dokumentasi Pribadi

1. Dasar Hukum Organisasi


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung
jawab menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan.
Dalam mencapai tujuan Pembangunan Kesehatan,
Puskesmas mempunyai berbagai program kerja yang
diperlukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dasar hukum UPTD
Puskesmas Kesambi yang menjadi landasan dalam

1
pelaksanaanya, meliputi :
1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

2
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4) Peraturan Bupati Tegal Nomor 85 Tahun 2021 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal
5) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Tegal Nomor 440/17/008/V/2019 Tentang Izin
Operasional UPTD Puskesmas Kesambi
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
43 Tahun 2019, Tugas Puskesmas yang diatur dalam Pasal
4 adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas
memiliki fungsi :
1) Penyelanggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya Dalam melaksanakan fungsi
penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil
analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan
pelayanan yangdiperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan

3
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap
tingkat

4
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi,
jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan
h. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan
kesehatan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
l. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang
untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan
holistik yang mengintegrasikan faktor biologis,

5
psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter – pasien yang erat dansetara

6
b. Menyelanggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berpusat pada individu, berfokus pada keluarga, dan
berorientasi pada kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas,pengunjung, dan lingkungan kerja
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
provinsi
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi mediadan sistem rujukan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

7
3. Susunan / Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kesambi sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenTegal Nomor 440.1/2339/2022 Tentang Struktur Organisasi UPTD Puskesmas di Kabupaten Tegal
SI PUSKESMAS
DEDY RIS QI, AM.d.T
KEPALA PUSKESMAS
dr. SRI HARTATI
KEPEGAWA IAN
NANANG SARIFUDIN, S.KM KEPALA TATA USAHA
NANANG SARIFUDIN, S.KM
RUMAH TANGGA
ARI RUDIHARTO

KEUANGAN
SULASTRI, S.M

PJ UKM ESENSIAL & PJ JARINGAN PELAYANAN PJ BANGUNAN,


PJ UKP, FARMASI, DAN
KEPERAWATAN PJ UKM PENGEMBANGAN PUSKESMAS DAN PRASARANA, DAN PJ MUTU
LABORATORIUM
KESEHATAN MASYARAKAT JEJARING FASYANKES PERALATAN

MUTU & KESELAMATAN


PROMOSI KESEHATAN KES.GIGI MASYARAKAT PELAYANAN UMUM PUSEKSMAS PEMBANTU PASIEN
RANINDYTA ELDA C, S.K.M DIAH LAELI S, AMKG dr. JAKA RIZKHA F UPIK WAHYUNI JAMAL, AMK NUR FA IZIN, S.Kep.Ns

KESEHATAN LINGKUNGAN KES.KERJA & OLAHRAGA PELAYANAN GIGI PRAKTIK BIDAN DESA AUDIT INTERNAL
TANGGUH BUDI P, S.KM TANGGUH BUDI P, S.KM drg. NASRIHA TUL M. ENI MUKSONAH, SST dr. JAKA RIZKHA F

MANAJ FASILITAS &


KESEHATAN IBU & ANAK KESEHATAN JIWA GAWAT DARURAT JEJARING PUSKESMAS
KESELAMATAN
AMINA TUNNISA, Amd.Keb UPIK WAHYUNI JAMAL, AMK NUR FA IZIN, S.Kep.Ners AMINA TUNNISA, Amd.Keb TANGGUH BUDI P, S.KM

GIZI KESEHATAN LANSIA PELAYANAN GIZI MANAJ RES IKO


ATHIYATUL MAULA, Amd.Gz FIRDA AMALIA, Amd.Keb EKI IRMAYA NI, Amd.Gz UMI HARTANTI, S.Tr

PENC. PENGENDALIAN PENC.PENGENDALIAN


KESEHATAN SEKOLAH PELAYANAN PERSALINAN
PENYAKIT INFEKSI
UPIK WAHYUNI JAMAL, AMK ISP IYATUL H, Amd.Keb
MAM LUATUL K, AMK NUR FATIM AH, S.Tr

PERKESMAS PELAYANAN RAWAT INAP


ROIK HATUL J, Amd.Kep NUR FA IZIN, S.Kep.Ners

PELAYANAN KEFARMAS IAN


NUR SOLEH, S.Farm, Apt

LABORATORIUM
DINAR HENDRA, Amd.AK

Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kesambi

5
Dalam struktur organisasi tersebut, penulis
adalah seorang petugas Penyuluh Kesehatan
Masyarakat yang berada dibawah kepengurusan PJ
UKM dan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
4. Visi Misi Organisasi
1) Visi dan Misi
Kabupaten Tegal
Visi Kabupaten
Tegal
Visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah
Kabupaten Tegal 2019 - 2024 adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang
Sejahtera, Mandiri, Unggul, Berbudaya, dan
BerakhlakMulia”.
Misi Kabupaten Tegal
Misi untuk mewujudkan Masyarakat Kabupaten
Tegal yang Sejahtera, Mandiri, Unggul,
Berbudaya, dan Berakhlak Mulia, adalah :
a. Mewujudkan pemerintahan yang bersih,
terbuka, akuntabel, dan efektif melayani
masyarakat
b. Memperkuat daya saing melalui
pembangunan infrastruktur yang handal,
berkualitas, dan terintegrasi serta berwawasan
lingkungan
c. Membangun perekonomian rakyat yang
kokoh, maju, berkeadilan, dan berkelanjutan
d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
melalui penguatan layanan bidang pendidikan,
kesehatan, dan sosial dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Menciptakan tata kehidupan masyarakat yang

9
tertib, aman, tentram, dan nyaman dengan
tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai
budaya serta kearifan lokal
2) Visi dan Misi Puskesmas KesambiVisi Puskesmas
Kesambi
Visi UPTD Puskesmas Kesambi dalam
Pembangunan Kesehatan adalah : “Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan yang merata, Bermutu,
Profesional, Ramah dan Inovatif demi
Tercapainya Masyarakat Wilayah Puskesmas
Kesambi Sehat”. Misi Puskesmas Kesambi
Misi Pembangunan Kesehatan yang
diselenggarakan olehUPTD Puskesmas Kesambi
adalah :
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga danmasyarakat
c. Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan, danketerjangkauan pelayanan
kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat, beserta lingkungannya
e. Menyelenggarakan sistem informasi
pelayanan Puskesmasyang cepat, akurat, dan
terintegrasi
5. Tujuan Organisasi
Tujuan Pembangunan Kesehatan yang
diselenggarakan UPTD Puskesmas Kesambi adalah
“Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat dan tercapainya derajat kesehatan masyarakat
Kesambi yang setinggi-tingginya”.

10
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Tata Nilai UPTD Puskesmas Kesambi adalah “CERDAS”
a. Cekatan
Melayani dengan cepat, terampil, dan tepat
b. Responsif
Siap dan tanggap terhadap permasalahan dan
kebutuhan kesehatan masyarakat
c. Dedikasi
Selalu memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat tanpa membeda-bedakan serta
senantiasa inovatif dalam mengembangkan
pelayanan kesehatan masyarakat

d. Standar

Pelayanan Puskesmas Kesambi ke masyarakat


baik UKM maupun UKP dilaksanakan sesuai
prosedur / standar peraturan yang berlaku

B. Tupoksi Jabatan Peserta


Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/ 08
/M.Pan/3/2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya adalah
sebagai berikut:
1) Menyiapkan dan melaksanakan tugas pelayanan
laboratorium kesehatan.
2) Melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
kesehatan, pengujian, dan penelaahan sampel
dengan mengacu pada standar operasional
prosedur (SOP) yang berlaku.
3) Menyiapkan dan memelihara sarana dan prasarana
laboratorium kesehatan agar selalu dalam kondisi
baik dan dapat digunakan dengan optimal.

11
4) Melakukan analisis dan interpretasi hasil
pemeriksaan laboratorium kesehatan secara tepat,
akurat, dan tepat waktu.
5) Menghasilkan laporan hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan dengan menggunakan
format yang telah ditentukan dan mudah dipahami
oleh dokter dan pasien.
6) Melaksanakan validasi dan verifikasi metode
pemeriksaan laboratorium kesehatan sesuai dengan
standar nasional dan internasional yang berlaku.
7) Melakukan pengawasan mutu laboratorium
kesehatan, termasuk mengikuti program
pelaksanaan sistem manajemen mutu laboratorium
kesehatan (ISO 15189).
8) Meningkatkan kemampuan profesional melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
9) Menjaga kerahasiaan informasi pasien, memastikan
keamanan sampel kesehatan, dan menghindari
konflik kepentingan.
10) Mengikuti standar etika profesional dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam
pelaksanaan tugasnya.

Tugas jabatan penulis yang sesuai dengan Laporan


aktualisasi, adalah Menyiapkan dan memelihara sarana
dan prasarana laboratorium kesehatan agar selalu
dalam kondisi baik dan dapat digunakan dengan
optimal.

C. Role Model
Role Model adalah seseorang yang memberikan
teladan baik dari pola pikir, berperilaku, maupun
bersikap yang bisa diikuti oleh orang lain. Dalam hal

12
penerapan nilai-nilai dasar ASN, yang menjadi role
model penulis adalah Bpk. Nanang Sarifudin., S.KM
yang merupakan Kepala Tata Usaha di Puskesmas
Kesambi. Beliau lahir di Tegal, 10 Maret 1970 dan sudah
menjadi ASN sejak tahun 1991. Alasan beliau dijadikan
role model pada pelaksanaan Laporan aktualisasi ini
adalah karena beliau salah satu ASN yang sudah
mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam
pelaksanaan tugasnya dan bisa memotivasi penulis
untuk mencontohnya.

Gambar 1.3 Role Model Bpk. Nanang Sarifudin.,


S.KM
Sumber : Dokumentasi Pribadi

1) Berorientasi Pelayanan
Beliau merupakan pribadi yang ramah, cekatan, dan
selalu berusaha memahami serta memenuhi
kebutuhan karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sebagai Kasubag Tata Usaha.

13
2) Akuntabel
Dalam melaksanakan tugasnya, beliau pribadi yang
bertanggung jawab, cermat, dan disiplin serta tidak
pernah menyalahgunakan jabatannya dalam
melakukan pelayanan di masyarakat.
3) Kompeten
Dalam upaya meningkatkan kompetensi dirinya,
beliau aktif mengikuti pelatihan atau seminar terkait
dengan Kepegawaian. Beliau juga pribadi yang
senantiasa membantu rekan kerja lain untuk belajar
dengan cara memberikan bimbingan dan arahan
terkait penyusunan laporan.
4) Harmonis
Dalam kegiatan diskusi, beliau merupakan pribadi
yang menghargai pendapat rekan kerja dan tidak
pernah membedakan apapun latar belakangnya.
5) Loyal
Beliau merupakan pribadi yang berdedikasi dalam
menjalankan tugas sebagai bidan yang senantiasa
memberikan waktu, tenaga, dan ide di setiap
kegiatan.
6) Adaptif
Dalam kegiatan diskusi, beliau juga pribadi yang
proaktif memberikan ide, gagasan, maupun inovasi
dalam membantu persoalan di lingkungan kerja.
7) Kolaboratif
Dalam upaya mencapai kinerja yang maksimal,
beliau senantiasa mengutamakan kerja sama dan
memberikan kesempatan bagi rekan kerja lain untuk
ikut berkontribusi dalam melaksanakan kegiatan di
masyarakat.

14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Secara umum, isu merupakan sesuatu yang bersifat
bertentangan atau menjadi polemik tentang seseorang
atau sebuah organisasi. Sedangkan dalam Laporan
aktualisasi ini, isu merupakan masalah yang ada di
lingkungan kerja yang memerlukan penanganan
sesegera mungkin sehingga tidak berdampak negatif
bagi organisasi maupun masyarakat luas. Isu yang
ditetapkan sebagai Laporan aktualisasi harus memiliki
keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Berdasarkan bidang tugas penulis sebagai Pranata
Laboratorium Kesehatan, telah diidentifikasi beberapa
isu yang ada di Puskesmas Kesambi yang menjadi dasar
dalam penyusunan Laporan aktualisasi dan habituasi.
Berikut daftar 5 isu yang diperoleh dari lingkungan kerja
penulis yaitu :
1) Tedapatnya sample dahak berkualitas kurang
baik yang digunakan untuk pemeriksaan TBC di
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
Sumber isu : Unit kerja
Kondisi saat ini
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis dan biasanya menyerang paru-paru.
Pemeriksaan mikroskopis dahak adalah metode
yang umum digunakan untuk diagnosis TBC.

Namun, untuk memastikan hasil pemeriksaan


yang akurat, kualitas sample dahak harus baik. Hal

15
ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
teknik pengambilan sample yang tidak benar,
kualitas bahan kimia yang digunakan dalam proses
pengambilan sampel, atau penyimpanan yang tidak
sesuai.

Dalam kondisi sample dahak berkualitas


kurang baik, hasil pemeriksaan mikroskopis TBC
dapat tidak akurat atau bahkan negatif, yang dapat
menunda diagnosis dan pengobatan yang tepat bagi
pasien. Oleh karena itu, penting untuk memastikan
kualitas sample dahak yang baik dan menjalankan
prosedur pengambilan sampel dengan benar.

Puskesmas Kesambi sebagai fasilitas


kesehatan di daerah memiliki peran penting dalam
memastikan kualitas sample dahak yang baik dan
memberikan layanan kesehatan yang tepat kepada
pasien. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan
edukasi tentang teknik pengambilan sampel yang
benar, serta pengawasan.

Gambar 2.1 Sampel Dahak yang kurang baik berupa Liur


dan tercampur darah
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kondisi yang diharapkan


Didapatkannya sample dahak yang berkualitas baik
untuk dilakukan pmeriksaan.
Keterkaitan dengan Agenda 3
Manajemen ASN : memastikan bahwa sampel yang

16
digunakan untuk pemeriksaan adalah berkualitas
baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
(Kode etik no.1 : melaksanakan tugas dengan jujur,
tanggungjawab, dan berintegritas tinggi)
Smart ASN : Digital culture yang kuat di dalam
Puskesmas Kesambi dapat membantu menciptakan
budaya kesadaran akan pentingnya kualitas sample
dahak dalam pemeriksaan mikroskopis TBC. Hal ini
dapat dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan
yang terkait dengan prosedur pengambilan sampel
yang benar dan pentingnya kualitas sample dahak
yang baik.

2) Peralatan dan bahan habis pakai di laboratorium


belum tertata dan tersimpan dengan baik di
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
Sumber isu : Unit kerja
Kondisi saat ini
Kesulitan dalam mengakses dan menemukan
bahan habis pakai atau peralatan yang diperlukan.
Hal ini dapat menghambat efisiensi dan produktivitas
kerja, serta dapat mempengaruhi kualitas dan
akurasi hasil yang dihasilkan.
Potensi risiko keamanan yang meningkat.
Bahan habis pakai tertentu dapat menjadi bahaya
jika tidak disimpan atau diatur dengan benar.
Misalnya, bahan habis pakai yang mudah terbakar
atau korosif dapat menyebabkan kebakaran atau
bahaya kesehatan jika disimpan di tempat yang
tidak sesuai.
Risiko kontaminasi dan pencemaran. Jika bahan
habis pakai dan peralatan tidak disimpan dengan
benar, maka dapat menyebabkan pencemaran dan

17
kontaminasi pada lingkungan sekitar. Hal ini dapat
menyebabkan bahaya kesehatan dan keamanan
bagi petugas laboratorium dan pasien yang
diperiksa.

Gambar 2.2 Penataan dan penyimpanan peralatan dan bahan


habis pakai
Sumber : Dokumentasi Pribadi

18
Kondisi yang diharapkan
Tersedianya tempat penyimpanan peralatan dan
bahan habis pakai
Keterkaitan dengan Agenda 3
Manajemen ASN : hal yang penting bagi seorang
ASN, terutama dalam hal penggunaan peralatan dan
bahan habis pakai di laboratorium. Pegawai ASN
harus memastikan bahwa mereka memahami betul
mengenai cara penggunaan peralatan dan bahan
habis pakai, serta selalu mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan dengan disiplin. Kode etik No.2
(Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin )
Smart ASN : Digital safety: Seorang pegawai ASN
yang memiliki digital safety diharapkan mampu
memastikan keamanan digital dalam
penggunaannya. Dalam hal penggunaan peralatan
dan bahan habis pakai di laboratorium, pegawai
ASN harus memastikan bahwa mereka
menggunakan teknologi digital dengan aman dan
meminimalkan risiko keamanan dan privasi yang
mungkin terjadi.
3) Masih manualnya sistem administrasi
laboratorium Puskesmas Kesambi Kabupaten
Tegal
Sumber isu : unit kerja
Kondisi saat ini
Sistem administrasi laboratorium Puskesmas
Kesambi Kabupaten Tegal masih manual, yang
berarti bahwa sebagian besar proses administratif
masih dilakukan secara konvensional, seperti
pengisian formulir dengan tangan, pengarsipan
dokumen secara manual, dan pencatatan data

19
secara manual. Hal ini bisa menjadi kendala karena
metode manual dapat memakan waktu dan
menghasilkan kesalahan dalam pengolahan data.

Dalam sistem administrasi laboratorium


Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal, tidak ada
penggunaan teknologi informasi atau perangkat
lunak khusus untuk mengelola data pasien dan
informasi lainnya. Semua informasi pasien dan data
laboratorium harus dicatat dan diatur secara manual,
sehingga meningkatkan risiko kehilangan informasi
atau kesalahan dalam pengarsipan dan
pengambilan data.

Akibatnya, penggunaan sistem administrasi


manual dapat menyebabkan penundaan dalam
pengambilan keputusan, mengganggu efisiensi, dan
menambah biaya administrasi karena membutuhkan
tenaga kerja yang lebih banyak. Selain itu, karena
kurangnya keamanan informasi dalam pengarsipan
manual, informasi pasien dapat menjadi mudah
diakses oleh orang yang tidak berwenang.

Oleh karena itu, diperlukan sistem administrasi


laboratorium yang lebih efisien dan terotomatisasi
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
perangkat lunak khusus untuk memudahkan
pengolahan data laboratorium. Sistem ini harus
memastikan keamanan data pasien dan
meningkatkan efisiensi operasional laboratorium,
serta mengurangi biaya administrasi dan
mempercepat pengambilan keputusan dalam
diagnosis dan pengobatan pasien.

20
Gambar 2.3 administrasi laboratorium
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kondisi yang diharapkan


Berharap adanya integrasi sistem administrasi
laboratorium dengan sistem informasi manajemen
puskesmas (SIMPUS) sehingga pengelolaan data
pasien dapat lebih terintegrasi dan terpusat. Hal ini
akan memudahkan proses pencarian data pasien
dan pengelolaan rekam medis, serta mempercepat
proses pengambilan keputusan dalam perawatan
pasien.

Keterkaitan dengan Agenda 3


Manajemen ASN : ASN dapat melakukan tugasnya
dengan lebih baik supaya dapat meminimalkan
risiko kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi
data. (Kode etik no.1 : melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi)
Smart ASN : Dengan adanya sistem administrasi
laboratorium yang masih manual, pegawai ASN di
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal diharuskan
untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya
secara cermat dan disiplin. Hal ini akan membantu

21
pegawai ASN dalam mengembangkan digital skill
seperti kemampuan dalam mengoperasikan
perangkat (digital skills).
4) Belum termonitornya suhu ruang laboratorium di
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
Sumber isu : Unit Kerja
Kondisi saat ini
Belum termonitornya suhu ruangan di
laboratorium mengacu pada situasi di mana suhu di
dalam laboratorium tidak diukur atau dicatat secara
teratur atau tidak ada sistem pengukuran suhu yang
terpasang. Hal ini dapat berdampak pada
keselamatan dan kualitas percobaan di
laboratorium, karena suhu yang tidak terkontrol
dapat mempengaruhi kinerja alat, hasil eksperimen,
dan bahkan dapat membahayakan kesehatan
pengguna laboratorium jika suhu terlalu tinggi atau
terlalu rendah. Oleh karena itu, penting untuk
memantau suhu ruangan di laboratorium secara
teratur untuk menjaga kondisi yang aman dan
optimal untuk penelitian dan eksperimen.

Ketika suhu tidak termonitor, sulit untuk


mengetahui fluktuasi suhu yang terjadi di dalam
ruangan. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan,
seperti kerusakan pada alat pengukur suhu,
ketidaksengajaan dalam tidak memasang alat
pengukur suhu, atau karena kurangnya perhatian
terhadap pemeliharaan peralatan dan sistem yang
ada.

Oleh karena itu, sangat penting untuk


memastikan bahwa suhu di laboratorium selalu
terkontrol dan termonitor dengan baik. Hal ini dapat

22
dilakukan dengan memasang alat pengukur suhu
yang andal dan terpercaya, serta mengatur sistem
pemantauan yang memungkinkan untuk memantau
suhu secara real-time. Dengan melakukan hal ini,
risiko terjadinya kesalahan atau kerusakan pada
hasil penelitian dapat diminimalisir.

Gambar 2.4 termometer suhu diletakan sembarangan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kondisi yang diharapkan


Diharapkan pengukuran suhu ruangan di
laboratorium dapat dilakukan secara teratur dan
sistematis Puskesmas Kesambi.
Keterkaitan dengan Agenda 3
Manajemen ASN : memberikan informasi yang
benar dan jelas terkait dengan pemasangan dan
pemeliharaan sistem monitoring suhu di
laboratorium kepada pihak-pihak yang
memerlukannya untuk kepentingan kedinasan.
(Kode etik no.9: memberikan informasi secara benar
dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan)
Smart ASN : monitoring suhu di laboratorium

23
memerlukan keterampilan teknis dan keahlian digital
tertentu, seperti pemahaman tentang perangkat
keras dan perangkat lunak,. (digital skill).
5) Kurang terjaganya Kebersihan dan Kerapihan
ruang Laboratorium Puskesmas Kesambi
Kabupaten Tegal
Sumber isu : Unit Kerja
Kondisi saat ini
Laboratorium tidak dijaga dengan baik, ini
dapat menyebabkan penumpukan kotoran, debu,
dan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan
pasien dan staf medis. Hal ini dapat meningkatkan
risiko infeksi dan pencemaran lingkungan, serta
memengaruhi kualitas hasil tes laboratorium.

Selain itu, ketika laboratorium tidak dijaga


dengan baik, hal itu juga dapat mempengaruhi
kinerja staf medis dan kenyamanan pasien. Jika
ruangan tidak rapi, sulit untuk menemukan dan
mengambil alat-alat dan bahan yang diperlukan
untuk melakukan tes dan perawatan, yang dapat
menyebabkan penundaan dalam pelayanan
kesehatan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk


memastikan bahwa kebersihan dan kerapihan ruang
laboratorium di Puskesmas Kesambi selalu dijaga
dengan baik. Ini dapat dilakukan melalui praktik-
praktik yang baik dalam membersihkan ruangan,
merawat peralatan dan bahan, serta menjaga
kebersihan pribadi dan lingkungan kerja. Dengan
memperhatikan hal ini, akan membantu memastikan
bahwa pasien menerima perawatan dan hasil tes
laboratorium yang berkualitas tinggi dan aman.

24
Gambar 2.5 Kurang Terjaganya Kerapihan dan Kebersihan ruang
laboratorium
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Kondisi yang diharapkan
Memastikan bahwa kebersihan dan kerapihan ruang
laboratorium di Puskesmas Kesambi terus dijaga
dengan baik. Ini dapat dilakukan melalui penerapan
praktik-praktik yang baik dalam membersihkan
ruangan, merawat peralatan dan bahan, serta
menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan kerja.
Keterkaitan dengan Agenda 3
Manajemen ASN : Kebersihan dan kerapihan
laboratorium memerlukan disiplin dan perhatian
yang cermat dalam membersihkan peralatan dan
bahan secara berkala Puskesmas Kesambi (Kode
etik no.2 : Melaksanakan tugasnya dengan cermat
dan disiplin)
Smart ASN : meningkatkan kesadaran dan
kepedulian terhadap kebersihan dan kerapihan
ruangan. ASN dapat menggunakan media sosial
atau platform digital lainnya untuk membagikan
informasi dan edukasi terkait pentingnya menjaga
kebersihan dan kerapihan ruangan. Dengan
demikian, ASN dapat menciptakan budaya yang
memprioritaskan kebersihan dan kerapihan. (digital
cilture).

25
B. Analisis Isu
Setelah dilakukan identifikasi terhadap isu-isu
strategis yang ada di lingkungan kerja, tahap selanjutnya
yaitu melakukan penilaian kualitas isu dengan teknik
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan)
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, ataudiperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat
2. Problematik : Masalah mendesak yang
memerlukan berbagaiupaya alternatif jalan keluar
dengan aktivitas dan tindakan nyata
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang
banyak, masyarakatpada umumnya, bukan untuk
seseorang atau kelompok
4. KeLayakan : Logis, pantas, realitas, dapat dibahas
sesuai dengantugas, hak, kewenangan, dan
tanggung jawab
Pedoman penilaian skor dengan teknik APKL pada
isu-isu yang telah diidentifikasi di lingkungan kerja
menggunakan kriteria penilaian sesuai pada Tabel 2.1
berikut ini :

Tabel 2.1 Pedoman Penilaian Kualitas Isu dengan APKL

Kriteria
Skor
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
Sangat Sangat Sangat
5 Sangat Layak
Aktual Mendesak Kompleks
4 Aktual Mendesak Kompleks Layak
Cukup Cukup
3 Cukup Aktual Cukup Layak
Mendesak Kompleks
Kurang Kurang Kurang
2 Kurang Layak
Aktual Mendesak Kompleks
Tidak Tidak
1 Tidak Aktual Mendesak Kompleks Tidak Layak

Berdasarkan pedoman Tabel 2.1 diatas, maka dapat


dirumuskan hasil terhadap analisis isu yang ada di lingkungan

26
kerja, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Teknik APKL

Kriteria (Skor)
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1 Terdapatnya sample 4 4 3 3 14 III
dahak berkualitas
kurang baik yang
digunakan untuk
pemeriksaan TBC
2 Peralatan dan bahan 3 3 3 3 12 V
kimia di laboratorium
belum tertata dengan baik

3 Masih manualnya 4 3 5 3 15 II
sistem administrasi
laboratorium
4 Belum termonitornya 5 5 5 5 20 I
suhu ruang
laboratorium di
Puskesmas Kesambi
5 Kurang terjaganya 4 4 3 3 14 IV
Kebersihan dan
Kerapihan ruang
Laboratorium

Berdasarkan hasil analisis isu melalui teknik APKL,


maka dihasilkan 3 isu strategis yang menjadi fokus untuk
ditangani, yaitu :
1. Terdapatnya sample dahak berkualitas kurang baik
yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis
TBC Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal(Sumber
isu : Unit kerja)

2. Masih manualnya sistem administrasi laboratorium


Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
(Sumber isu : Unit kerja)
3. Belum termonitornya suhu ruangan di laboratorium
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
(Sumber isu : Unit kerja)
Isu yang telah dianalisis dengan teknik APKL diatas,
selanjutnya ditentukan prioritas permasalahannya
dengan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth).

27
Analisis USG ini mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
rentang skor 1-5. Adapun penjelasan dari USG sebagai
berikut :
1. Urgency (tingkat kepentingan) yaitu dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atai tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan) yaitu melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah) yaitu apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah.

Berikut pada Tabel 2.3 dapat dilihat identifikasi


prioritas isu yang ada di lingkungan kerja penulis.

Tabel 2.3 Analisis Prioritas Isu dengan Teknik USG

No Isu U S G Total USG Peringkat


1 Belum termonitornya suhu 5 5 5 15 I
ruang laboratorium
Puskesmas Kesambi
2 Masih manualnya sistem 4 4 5 13 II
administrasi laboratorium
3 Terdapatnya sample 3 3 4 10 III
dahak berkualitas kurang
baik yang digunakan untuk
pemeriksaan TBC

Skor 5 = Sangat besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2 =


Kecil, 1 = SangatKecil

Hasil analisis isu menggunakan teknik USG


dihasilkan bahwa prioritas isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah “Belum termonitornya suhu
ruang di laboratorium Puskesmas Kesambi”.

C. Analisis Penyebab Isu

28
Beberapa isu yang telah dianalisis menggunakan
teknik APKL dan USG, selanjutnya akan dilakukan
analisis akar penyebab masalah secara mendalam
menggunakan diagram fishbone. Diagram ini
merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower
(sumber daya manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan machine (tools) atau melalui pendekatan
lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan
pada Gambar 2.6 berikut ini :

MAN MACHINE
Petugas belum
Peralatan pengukur suhu
memiliki sertifikat
ruang laboratorium belum
pelatihan yang
terkalibrasi
memadai tentang
Pencatatan suhu
ruang laboratorium Belum optimalnya Belum
Petugas kurang memahami penggunaan termonitornya suhu
pentingnya pemantauan suhu Thermometer suhu ruang laboratorium
ruang laboratorium ruang laboratorium di Puskesmas
Kesambi-Dinas
Kesehatan
Belum tersedianya Lembar Kabupaten Tegal
catatan suhu diruang laboratorium Tidak adanya cara
pencatatan suhu ruang
laboratorium
Belum diterapkannya SOP
pencatatan suhu ruang
laboratoriumruang
Tidak sesuainya suhu
ruang laboratorium

MATERIAL
METHODE

Gambar 2.6 Analisis Penyebab Isu dengan Diagram Fishbone

29
Berdasarkan diagram fishbone diatas, maka
diperoleh penyebab- penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan adalah :
1. Man :
 Petugas kurang memahami pentingnya
pemantauan suhu ruang
2. machine :
 Peralatan pengukur suhu belum terkalibrasi
 Belum optimalnya penggunaan Thermometer suhu ruang
3. Method :
 tidak sesuainya suhu ruang laboratorium
4. Material :
 Belum tersedianya Lembar catatan suhu diruang
laboratorium Puskesmas Kesambi

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Berdasarkan hasil analisis, core issue yang akan
diselesaikan melalui pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN adalah Belum termonitornya suhu ruang
laboratorium puskesmas kesambi-dinas keshatan
kabupaten tegal. Adapun analisis dari dampak isu
terpilih jika tidak diselesaikan adalah :

1) Suhu yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi


kualitas dan keakuratan hasil pemeriksaan
2) Suhu ruang laboratorium yang tidak terkontrol dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada pasien
3) suhu ruang laboratorium tidak termonitor dengan
baik, maka kualitas pelayanan di Puskesmas
Kesambi dapat menurun
4) Tidak memonitor suhu ruang laboratorium juga bisa
menjadi pelanggaran aturan dan standar yang
berlaku dalam bidang kesehatan

30
E. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan identifikasi isu, analisis tapisan isu,
analisis penyebab isu, dan dampak apabila isu tidak
diselesaikan, maka gagasan pemecahan isu yang
diusulkan adalah “PELAKSANAAN MONITORING
SUHU RUANG LABORATORIUM UNTUK MENJAGA
KEAMANAN SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN
DAN PETUGAS PUSKESMAS KESAMBI
MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI KABUPATEN
TEGAL”. Berdasarkan gagasan pemecahan isu
tersebut, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Monitoring suhu ruangan laboratorium


Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal perlu dilakukan
untuk menjaga keakuratan dan keamanan pengujian.
Hal ini disebutkan oleh Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) dalam panduan mereka
mengenai Monitoring Vaccine Storage and Handling
(Pemantauan Penyimpanan dan Penanganan Vaksin)
(https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloa
ds/appendices/e/vaccine-storage-handling-toolkit.pdf)

2. Monitoring suhu ruangan laboratorium sangat


penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan
pasien. Salah satu kepentingannya adalah untuk
mencegah terjadinya kontaminasi pada bahan dan
produk yang disimpan dalam laboratorium. Hal ini
disebutkan oleh World Health Organization (WHO)
dalam panduan mereka mengenai Good Practices for
Pharmaceutical Quality Control Laboratories (Praktik
Baik untuk Laboratorium Pengendalian Kualitas
Farmasi)
(https://www.who.int/medicines/areas/quality_safety/qu
ality_assurance/gpqlab.pdf).

31
3. Monitoring suhu ruangan laboratorium juga
dapat membantu dalam memenuhi persyaratan
regulasi dan standar industri yang berlaku. Hal ini
disebutkan oleh United States Pharmacopeia (USP)
dalam General Chapter <1079> Good Storage and
Shipping Practices
(https://www.uspnf.com/sites/default/files/usp_pdf/EN/
USPNF/generalChapter1079.pdf). USP menekankan
bahwa monitoring suhu harus dilakukan secara teratur
dan terdokumentasi untuk memenuhi persyaratan
pengujian dan peraturan kesehatan yang berlaku.

Berikut gagasan kegiatan yang dipilih untuk


memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan
analisis akar penyebab mengacu diagram fishbone
adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya


memperhatikan pemantauan suhu ruang
2. Mengoptimalkan penggunaan thermoter suhu
ruang
3. Mengkalibrasi termometer suhu ruangan
laboratorium
4. Membuat lembar pencatatan suhu harian
5. mengnalisis data dan evaluasi hasil monitoring suhu
ruang laboratorium

32
Tabel 2.4 Gagasan Kegiatan Pemecahan Isu

No Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan


1 Meningkatkan pengetahuan
a. Melakukan Konsultasi dengan
petugas laboratorium tentang
mentor terkait rencana kegiatan
pentingnya pemantauan suhu
ruang b. Mengumpulkan materi terkait
dan membuat power point
Menjawab penyebab : kurangnya materi
pengetahuan akan pentingnya c. Pemberitahuan akan adanya
pencatatan suhu ruang sosialisasi kepada rekan kerja
laboratorium
d. Melakukan sosialisasi terhadap
petugas laboratorium tentang
pentingya pencatatan suhu
ruang.
2 Membuat lembar pencatatan
a. Menentukan format dan
suhu harian ruang laboratorium
jenis lembar pencatatan
Menjawab penyebab : b. Menentukan parameter
tidak tersedianya lembar catatan suhu yang akan dicatat
suhu c. Membuat kolom pencatatan
pada lembar pencatatan
suhu harian sesuai dengan
parameter suhu dan interval
waktu yang telah ditentukan
sebelumnya
3 Mengoptimalkan penggunaan
a. Membuat jadwal petugas
thermoter suhu ruang
pengukur suhu ruang
laboratorium
laboratorium
Menjawab penyebab : tidak b. Menempatkan termometer
optimalnya penggunaan pada lokasi yang tepat
thermometer suhu ruang c. Melakukan pemantauan dan
laboratorium pencatatan suhu ruang
laboratorium
d. Memverifikasi kegiatan setiap
minggu
4 Mengkalibrasi termometer suhu
a. Menghubungi petugas Kalibrasi
ruangan laboratorium
b. Menentukan jadwal kalibrasi
Menjawab penyebab : kurang c. Mempersiapkan suhu referensi
akuratnya data suhu ruang yang akan digunakan sebagai
labiratorium acuan dalam mengkalibrasi
termometer
d. Menempatkan termometer
referensi dan termometer yang
akan dikalibrasi dalam suhu
referensi yang telah
dipersiapkan
e. Membandingkan hasil

33
pembacaan suhu dari kedua
termometer

5 Mengnalisis data dan evaluasi a. Mengumpulkan data suhu yang


hasil monitoring
telah termonitor dalam periode
tertentu dengan menggunakan
Menjawab penyebab : tidak google spreedsheet
sesuainya suhu ruang
laboratorium b. Membuat laporan hasil analisis
data dan evaluasi monitoring
suhu menggunakan google form
c. Menyajikan laporan hasil analisis
data dan evaluasi monitoring
suhu kepada pihak yang
berkepentingan, seperti
manajemen mutu

F. Laporan Aktualisasi dan HabituasiUnit kerja


Puskesmas Kesambi Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
Identifikasi Isu
1. Belum termonitornya suhu ruang laboratorium di
Puskesmas Kesambi
2. Masih manualnya sistem administrasi laboratorium

3. Tedapatnya sample dahak berkualitas kurang baik


yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis TBC
Isu yang diangkat
Belum termonitornya suhu ruang laboratorium di
Puskesmas Kesambi Kabupaten Tegal
Penyebab Isu
a. Man :
 Petugas kurang memahami pentingnya
pemantauan suhu ruang
b. machine :
 Peralatan pengukur suhu belum terkalibrasi

34
 Belum optimalnya penggunaan Thermometer suhu ruang
c. Material :
 Belum tersedianya Lembar catatan suhu diruang
laboratorium Puskesmas Kesambi
Judul
PELAKSANAAN MONITORING SUHU RUANG
LABORATORIUM UNTUK MENJAGA KEAMANAN
SARPRAS, KENYAMANAN PASIEN DAN
PETUGAS PUSKESMAS KESAMBI
MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI KABUPATEN
TEGAL
Gagasan Pemecahan Isu
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya
memperhatikan pemantauan suhu ruang (sumber
kegiatan : SKP)
2. Mengoptimalkan penggunaan termoter suhu
ruang (Sumber kegiatan : SKP)
3. Mengkalibrasi termometer suhu ruangan
laboratorium (Sumber kegiatan : SKP)
4. Membuat lembar pencatatan suhu harian
(Sumber kegiatan : Inovasi dan SKP)
5. mengnalisis data dan evaluasi hasil monitoring suhu
ruang laboratorium(Sumber kegiatan : SKP)

35
Tabel 2.5 Matriks Laporan Aktualisasi
Peserta Latsar CPNS Tahun 2023

PENGUATAN
KETERIKATAN SUBSTANSI KONTRIBUSI VISI DAN MISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL NILAI NILAI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatkan Petugas laboratorium Keterkaitan kegiatan dengan Visi Puskesmas Kesambi Meningkatkan
pengetahuan dapat memastikan Manajemen ASN yang mencakup pelayanan pengetahuan
tentang bahwa laboratorium Kode Etik No. 2 Melaksanakan kesehatan yang merata, tentang pentingnya
pentingnya mereka beroperasi tugas dengan cermat dan berkualitas, profesional, memperhatikan
memperhatikan dengan aman dan disiplin: pemantauan suhu ruang ramah, dan inovatif dapat pemantauan suhu
pemantauan suhu efisien laboratorium merupakan tugas tercapai dengan menjamin ruang laboratorium
ruang Mendapatkan yang harus dilakukan secara keandalan hasil uji dalam tata nilai
a. Melakukan
laboratorium masukan dan arahan cermat dan disiplin untuk laboratorium. Dengan UPTD Puskesmas
Konsultasi dengan
Puskesmas dari mentor menghindari risiko terhadap demikian, pemantauan suhu Kesambi:
mentor
Kesambi kesehatan dan keselamatan di ruang laboratorium dapat
Memperluas lingkungan kerja. membantu meningkatkan Cekatan:
b. Mengumpulkan
pengetahuan dan kualitas pelayanan Dengan
materi terkait dan
pemahaman Keterkaitan kegiatan dengan kesehatan yang diberikan memperhatikan
membuat power
Penyajian materi Smart ASN kepada masyarakat. pemantauan suhu
point materi
lebih menarik dan ASN yang memiliki pemahaman ruang laboratorium,
terfokus Digital Ethics yang baik dapat Misi Puskesmas Kesambi petugas dapat
c. Pemberitahuan akan memiliki informasi memastikan bahwa mereka yang meliputi memelihara merespon dengan
adanya sosialisasi yang sama menggunakan teknologi dan meningkatkan mutu, cepat dan tepat jika
kepada rekan kerja mengenai acara atau pemantau suhu ruang pemerataan, dan terdapat perubahan
aktivitas tertentu laboratorium dengan cara yang keterjangkauan pelayanan suhu yang tidak
benar dan aman, serta mematuhi kesehatan, serta wajar. Hal ini akan
aturan dan regulasi yang berlaku. memelihara dan meningkatkan
Berorientasi pelayanan: ASN meningkatkan kesehatan efisiensi dalam
yang berorientasi pelayanan akan perorangan, keluarga, dan pelayanan
memastikan bahwa mereka masyarakat, beserta kesehatan
memahami pentingnya lingkungannya, dapat masyarakat.
pemantauan suhu ruang tercapai dengan melakukan
laboratorium dan mengambil pemantauan suhu ruang Responsif :

36
d. Melakukan membantu tindakan yang diperlukan untuk laboratorium secara teratur Petugas yang
sosialisasi terhadap meningkatkan memastikan bahwa suhu ruang dan mengambil tindakan memiliki
petugas laboratorium kesadaran dan laboratorium terjaga sesuai yang diperlukan jika pengetahuan
tentang pentingya memastikan petugas dengan standar yang ditetapkan. ditemukan ketidaksesuaian tentang pentingnya
pencatatan suhu paham akan dengan standar yang pemantauan suhu
ruang pentingnya Akuntabel: ditetapkan. Dengan ruang laboratorium
pencatatan suhu Dengan melakukan pemantauan demikian, pemantauan suhu akan lebih siap dan
ruang laboratorium. suhu ruang laboratorium secara ruang laboratorium juga tanggap dalam
akuntabel, ASN dapat dapat membantu menjaga menangani
memastikan bahwa hasil uji coba kesehatan lingkungan permasalahan
atau penelitian yang dilakukan di sekitar. serta dalam terkait dengan suhu
laboratorium dapat dipercaya dan Penyelenggaraan sistem ruangan, sehingga
dapat diakses oleh publik dengan informasi pelayanan memberikan
mudah. puskesmas yang cepat, layanan yang lebih
akurat, dan terintegrasi responsif dan
Kolaboratif: dapat tercapai dengan berkualitas kepada
Dalam hal pemantauan suhu memperhatikan pemantauan masyarakat.
ruang laboratorium, ASN yang suhu ruang laboratorium,
kolaboratif akan bekerja sama karena hasil uji laboratorium
dengan rekan kerja lainnya untuk yang akurat dan terpercaya
memastikan bahwa suhu ruang dapat memberikan informasi
laboratorium terkontrol dengan yang penting dalam
baik. mendiagnosis dan merawat
pasien
Harmonis:
Dalam hal pemantauan suhu
ruang laboratorium, ASN yang
harmonis akan bekerja sama
dengan rekan kerja lainnya
dengan baik dan saling
mendukung untuk memastikan
bahwa pemantauan suhu ruang
laboratorium dilakukan dengan
benar.

37
2 Membuat lembar Memantau suhu Keterkaitan kegiatan dengan Dalam kaitannya dengan visi Membuat lembar
pencatatan suhu ruangan secara Manajemen ASN Kode etik No.8 dan misi Puskesmas pencatatan suhu
harian ruang teratur dan menjaga dalam pembuatan lembar Kesambi, menciptakan harian dalam Tata
laboratorium kondisi ruangan yang pencatatan suhu harian, penting lingkungan laboratorium Nilai Puskesmas
Puskesmas optimal untuk memastikan bahwa yang aman dan sehat Kesambi :
Kesambi informasi yang dicatat akurat dan merupakan bagian dari Standar : Dengan
benar, dan tidak digunakan untuk upaya memelihara dan membuat lembar
kepentingan pribadi atau meningkatkan kesehatan pencatatan suhu
golongan tertentu perorangan, keluarga, dan harian, petugas
Keterkaitan kegiatan dengan masyarakat, beserta akan
Smart ASN lingkungannya. Selain itu, melaksanakan
Digital safety dapat membantu dengan menjaga suhu pencatatan sesuai
ASN membuat lembar pencatatan ruangan laboratorium pada dengan standar
suhu harian yang akurat dan rentang yang aman dan peraturan yang
aman, serta menjaga keamanan stabil, maka kinerja petugas berlaku, sehingga
dan privasi data yang dicatat laboratorium dapat lebih meningkatkan
Kolaboratif: efektif dan efisien dalam kualitas pelayanan
Dalam hal membuat lembar menjalankan tugasnya, yang kesehatan
pencatatan, ASN yang kolaboratif pada akhirnya dapat masyarakat secara
akan berdiskusi dan bertukar berkontribusi pada keseluruhan
informasi dengan rekan kerja tercapainya visi pelayanan Cekatan : Dengan
lainnya tentang informasi apa kesehatan yang merata, membuat lembar
yang harus dicatat dan berkualitas, profesional, pencatatan suhu
bagaimana cara terbaik untuk ramah, dan inovatif. harian, petugas
memformat lembar pencatatan. dapat
Harmonis: melaksanakan
Dalam hal membuat lembar pencatatan secara
pencatatan, ASN yang harmonis cepat, terampil, dan
akan bekerja sama dengan rekan tepat sesuai
kerja lainnya dengan baik dan dengan jadwal
saling mendukung untuk yang ditentukan.
Hal ini akan

38
a. Menentukan Menentukan batasan memastikan bahwa lembar meningkatkan
parameter suhu suhu yang akan pencatatan dapat terstruktur efisiensi dalam
yang akan dicatat dicatat merupakan dengan baik dan mudah pengelolaan data
langkah awal dalam dipahami. dan memastikan
menentukan Loyal: keakuratan data
parameter suhu yang Dalam hal membuat lembar suhu ruangan.
akan dicatat pencatatan, ASN yang loyal akan
memastikan bahwa mereka
memahami pentingnya membuat
b. Menentukan format Mempermudah lembar pencatatan yang akurat
dan jenis lembar analisis data suhu dan terstruktur dengan baik untuk
pencatatan harian. Hal ini memastikan bahwa tugas-tugas
berguna untuk mereka dapat dijalankan dengan
mengidentifikasi tren baik.
perubahan suhu
dalam jangka waktu Adaptif:
tertentu. Dalam hal membuat lembar
pencatatan, ASN yang adaptif
c. Membuat kolom Memastikan akan memastikan bahwa mereka
pencatatan pada pencatatan suhu selalu memperbarui pengetahuan
lembar pencatatan yang teratur dan mereka tentang cara terbaik untuk
suhu harian sesuai akurat serta menjaga membuat lembar pencatatan yang
dengan parameter kondisi ruangan yang efektif dan efisien
suhu dan interval optimal
waktu yang telah
ditentukan
sebelumnya

39
3 Mengoptimalkan Membantu menjaga Keterkaitan kegiatan dengan Mengoptimalkan Mengoptimalkan
penggunaan kenyamanan, Manajemen ASN Kode etik No. penggunaan thermoter suhu penggunaan
termoter suhu kesehatan, dan 9 ruang dapat berkontribusi thermoter suhu
ruang keamanan penghuni Penggunaan termometer pada pencapaian Visi dan ruang dalam Tata
laboratorium serta meminimalkan dilakukan dengan cara yang Misi pembangunan Nilai UPTD
Puskesmas risiko kerusakan benar dan sesuai dengan kesehatan yang Puskesmas
Kesambi peralatan dan prosedur yang ditetapkan, diselenggarakan oleh Kesambi :
kebakaran . sehingga dapat memberikan hasil Puskesmas Kesambi. Dedikasi :
yang akurat dan dapat dipercaya Penggunaan thermoter suhu Mengoptimalkan
ruang yang tepat dapat penggunaan
Keterkaitan kegiatan dengan memastikan bahwa suhu thermoter suhu
Smart ASN ruangan di laboratorium ruang juga
Digital skill: selalu sesuai dengan standar menunjukkan
ASN yang memiliki keterampilan dan dapat menjaga kualitas dedikasi petugas
digital yang baik dapat dan keamanan hasil uji yang dalam memberikan
mengoperasikan thermometer dihasilkan oleh laboratorium pelayanan
secara tepat dan melakukan tersebut. Dengan begitu, kesehatan
pemantauan suhu dengan benar. diharapkan bahwa pelayanan masyarakat yang
kesehatan yang diberikan berkualitas dan
a. Membuat jadwal Menjaga konsistensi kepada masyarakat akan inovatif.
pengukuran suhu pengukuran, semakin merata, bermutu,
monitoring suhu dan profesional, serta Standar :
yang lebih baik, dapat meningkatkan Dengan
meningkatkan kepercayaan masyarakat mengoptimalkan
efisiensi, terhadap pelayanan penggunaan
meningkatkan kesehatan yang diberikan thermoter suhu
kenyamanan, dan oleh Puskesmas Kesambi. ruang, petugas
meningkatkan Selain itu, optimalisasi akan
keselamatan penggunaan thermoter suhu melaksanakan
b. Menempatkan Memastikan akurasi ruang juga merupakan pelayanan sesuai

40
termometer pada pengukuran suhu Harmonis: bagian dari upaya untuk dengan standar
lokasi yang tepat ruangan, Dalam hal mengoptimalkan memelihara dan peraturan yang
mengoptimalkan penggunaan thermoter suhu meningkatkan mutu, berlaku, sehingga
suhu ruangan, ruang laboratorium, ASN yang pemerataan, dan meningkatkan
menghemat energi, harmonis akan bekerja sama keterjangkauan pelayanan kualitas pelayanan
menjaga kesehatan, dengan rekan kerja lainnya kesehatan, serta kesehatan
dan menjaga dengan baik dan saling memelihara dan masyarakat secara
keamanan mendukung untuk memastikan meningkatkan kesehatan keseluruhan.
bahwa penggunaan thermoter perorangan, keluarga, dan
dilakukan dengan benar. masyarakat, beserta
c. Melakukan Memastikan bahwa lingkungannya.
pemantauan dan suhu ruangan selalu Loyal:
pencatatan suhu berada dalam Dalam hal mengoptimalkan
ruang Laboratorium kisaran yang penggunaan thermoter suhu
nyaman. Suhu yang ruang laboratorium, ASN yang
terlalu panas atau loyal akan memastikan bahwa
terlalu dingin dapat mereka memahami pentingnya
mengganggu penggunaan thermoter suhu
kenyamanan ruang laboratorium dan bahwa
penghuni dan mereka melakukan tugas-tugas
mempengaruhi mereka dengan setia dan penuh
produktivitas tanggung jawab.
d. Memverifikasi Membantu dalam
kegiatan pencatatan mengelola risiko dan Adaptif:
suhu ruang meminimalkan Dalam hal mengoptimalkan
laboratorium setiap kemungkinan penggunaan thermoter suhu
minggu terjadinya ruang laboratorium, ASN yang
keterlambatan dalam adaptif akan memastikan bahwa
pencatatan mereka selalu memperbarui
pengetahuan mereka tentang
penggunaan thermoter yang
terbaru dan terbaik untuk
memastikan bahwa suhu ruang
laboratorium terkontrol dengan
baik.

41
Kompeten:
Dalam hal mengoptimalkan
penggunaan thermoter suhu
ruang laboratorium, ASN yang
kompeten akan memastikan
bahwa mereka memiliki
pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk
menggunakan thermoter dengan
benar dan akurat sehingga suhu
ruang laboratorium dapat
terkontrol dengan baik
4 Mengkalibrasi Meningkatkan Keterkaitan kegiatan dengan Mengkalibrasi termometer Mengkalibrasi
termometer suhu akurasi dan Manajemen ASN Kode etik No. suhu ruangan laboratorium termometer suhu
ruang konsistensi 9 Memberikan informasi yang dapat berkontribusi pada Visi ruangan
laboratorium pengukuran suhu, benar dan tidak menyesatkan dan Misi laboratorium dalam
Puskesmas menjamin kepatuhan tentang hasil kalibrasi termometer Tata Nilai
Kesambi terhadap standar dan suhu ruangan laboratorium yang memfokuskan pada Puskesmas
persyaratan, kepada pihak lain yang memelihara dan Kesambi :
meningkatkan memerlukan informasi terkait meningkatkan mutu, Dedikasi :
efisiensi pengukuran, kepentingan kedinasan dengan pemerataan, dan Mengkalibrasi
serta meminimalkan baik. keterjangkauan pelayanan termometer suhu
kesalahan kesehatan, termasuk juga ruangan
pengukuran . Keterkaitan kegiatan dengan dalam hal pemantauan suhu laboratorium juga
a. Menghubungi Memastikan bahwa Smart ASN ruangan di laboratorium. menunjukkan
petugas Kalibrasi pengujian yang Digital culture: Kebudayaan Dengan mengkalibrasi dedikasi petugas
dilakukan dalam digital yang baik dapat membantu termometer suhu ruangan dalam memberikan
laboratorium ASN memahami pentingnya secara teratur, dapat pelayanan
dilakukan dengan kalibrasi termometer suhu memastikan bahwa suhu kesehatan
akurat dan dapat ruangan dan memastikan bahwa ruangan di laboratorium masyarakat yang
diandalkan. mereka melakukan kalibrasi selalu sesuai dengan standar berkualitas dan
b. Menentukan jadwal Memastikan bahwa secara benar. yang ditentukan, sehingga tanpa diskriminasi
kalibrasi alat ukur atau Akuntabel: dapat menjaga mutu dan serta inovatif dalam
peralatan yang ASN yang akuntabel akan akurasi hasil tes dan mengembangkan
digunakan dalam memastikan bahwa pengukuran pengujian di laboratorium. pelayanan
laboratorium suhu dengan termometer kesehatan

42
berfungsi dengan dilakukan dengan benar dan Serta memfokuskan pada masyarakat
benar dan sesuai dengan prosedur yang memelihara dan Responsif :
menghasilkan hasil ditetapkan. Dengan melakukan meningkatkan kesehatan Petugas yang
yang akurat kalibrasi termometer secara perorangan, keluarga, dan mengkalibrasi
c. Mempersiapkan Memastikan akurasi akuntabel, ASN dapat masyarakat, beserta termometer suhu
suhu referensi yang dan konsistensi memastikan bahwa hasil uji coba lingkungannya, termasuk ruangan
akan digunakan pengukuran suhu, atau penelitian yang dilakukan di juga dalam hal menjaga laboratorium akan
sebagai acuan kepatuhan terhadap laboratorium dapat dipercaya dan kualitas udara dan lebih siap dan
dalam mengkalibrasi standar, efisiensi dapat diakses oleh publik dengan lingkungan di sekitar tanggap dalam
termometer pengukuran, serta mudah. laboratorium. Dengan menangani
penghematan waktu Kolaboratif: mengkalibrasi termometer permasalahan
dan sumber daya Dalam hal mengkalibrasi suhu ruangan secara teratur, terkait dengan
d. Menempatkan Memastikan akurasi termometer suhu ruangan dapat membantu menjaga keakuratan
termometer referensi dan konsistensi laboratorium, ASN yang suhu ruangan yang tepat, pengukuran suhu
dan termometer pengukuran suhu, kolaboratif akan berdiskusi dan sehingga dapat mengurangi ruangan, sehingga
yang akan dikalibrasi kepatuhan terhadap bertukar informasi dengan rekan dampak lingkungan negatif memberikan
dalam suhu referensi standar, efisiensi kerja lainnya tentang cara terbaik pada kesehatan staf layanan yang lebih
pengukuran . untuk melakukan kalibrasi laboratorium maupun pasien. responsif dan
e. Membandingkan Memastikan akurasi termometer dan memastikan berkualitas kepada
hasil pembacaan dan konsistensi bahwa suhu ruangan laboratorium Oleh karena itu, masyarakat.
suhu dari kedua pengukuran suhu terkontrol dengan baik. mengkalibrasi termometer
termometer serta hasil kalibrasi suhu ruangan laboratorium
yang akurat Harmonis: merupakan salah satu upaya
Dalam hal mengkalibrasi penting dalam mencapai Visi
termometer suhu ruangan Terwujudnya pelayanan
laboratorium, ASN yang harmonis kesehatan yang
akan bekerja sama dengan rekan merata,bermutu,profession
kerja lainnya dengan baik dan al, ramah dan inovatif demi
saling mendukung untuk tercapainya masyarakat
memastikan bahwa kalibrasi wilayah Puskesmas
termometer dilakukan dengan Kesambi sehat
benar.

Loyal:
Dalam hal mengkalibrasi
termometer suhu ruangan

43
laboratorium, ASN yang loyal
akan memastikan bahwa mereka
memahami pentingnya kalibrasi
termometer suhu ruangan
laboratorium dan bahwa mereka
melakukan tugas-tugas mereka
dengan setia dan penuh tanggung
jawab
5 Mengnalisis data Membantu dalam Keterkaitan kegiatan dengan Dengan melakukan analisis Mengnalisis data
dan memastikan bahwa Manajemen ASN Kode etik No.7 data dan evaluasi hasil dan evaluasi hasil
mengevaluasi suhu ruangan terjaga ASN harus menggunakan monitoring, Puskesmas monitoring suhu
hasil monitoring dengan baik dan kekayaan dan barang milik Kesambi dapat memperoleh ruang laboratorium
suhu ruang sesuai dengan Negara secara informasi yang dapat dalam Tata Nilai
laboratorium standar yang bertanggungjawab, efektif, dan digunakan untuk Puskesmas
Puskesmas ditetapkan efisien. Hal ini dapat dilakukan memperbaiki kualitas Kesambi :
Kesambi dengan memastikan alat layanan kesehatan yang Standar
monitoring suhu ruangan yang diberikan kepada Menganalisis data
digunakan dalam kondisi baik dan masyarakat. Selain itu, hasil dan evaluasi hasil
terjaga, serta melakukan analisis data dan evaluasi monitoring suhu
perawatan dan perbaikan jika monitoring juga dapat ruang laboratorium
diperlukan menjadi dasar dalam termasuk dalam
a. Mengumpulkan data Membandingkan pengambilan keputusan upaya untuk
suhu yang telah data suhu dari Keterkaitan kegiatan dengan untuk melakukan perbaikan memastikan bahwa
termonitor dalam periode waktu yang Smart ASN pada berbagai aspek yang pelayanan
periode tertentu berbeda, kita dapat Digital ethics: memastikan terkait dengan pelayanan kesehatan yang
melalui google mengambil tindakan bahwa data yang diambil dan kesehatan yang diberikan. diberikan sesuai
spreedsheet yang tepat untuk digunakan untuk analisis dan Hal ini dapat meningkatkan dengan standar
menjaga kondisi evaluasi adalah sah, aman, dan mutu, pemerataan, dan yang berlaku. Oleh
ruangan yang tidak melanggar privasi atau hak- keterjangkauan pelayanan karena itu,
optimal hak orang lain. kesehatan serta keterkaitannya
b. Membuat laporan hasil Memastikan bahwa memelihara dan adalah dengan
analisis data dan suhu ruangan terjaga meningkatkan kesehatan standar dalam Tata
evaluasi monitoring dengan baik dan perorangan, keluarga, dan Nilai Puskesmas
suhu melalui google sesuai dengan masyarakat, sesuai dengan Kesamb
form standar yang misi yang telah ditetapkan.
ditetapkan. Laporan Sistem informasi

44
harus mencakup Akuntabel: pelayanan puskesmas
hasil analisis data, ASN yang akuntabel akan yang cepat, akurat, dan
temuan, memastikan bahwa data yang terintegrasi juga dapat
rekomendasi dikumpulkan dan hasil monitoring mendukung proses
perbaikan atau yang dievaluasi adalah benar, analisis data dan evaluasi
pencegahan yang terpercaya, dan dapat monitoring yang lebih efektif
diperlukan, dan dipertanggungjawabkan. dan efisien.
rencana tindak lanjut Kolaboratif
untuk mengatasi ASN yang kolaboratif akan
masalah suhu berdiskusi dan bertukar informasi
ruangan dengan rekan kerja dan
c. Menyajikan laporan Memahami kondisi pemangku kepentingan lainnya
hasil analisis data dan suhu ruangan dan untuk memastikan bah yang
evaluasi monitoring mengambil tindakan dilakukan mencakup semua
suhu kepada pihak yang diperlukan, perspektif yang diperlukan.
yang berkepentingan, seperti melakukan Kompeten:
seperti manajemen perbaikan atau ASN yang kompeten akan
mutu pencegahan. memastikan bahwa mereka
memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan
untuk menganalisis data dan
melakukan evaluasi hasil
monitoring dengan efektif dan
efisien, dan menggunakan
informasi yang diperoleh untuk
membuat keputusan yang baik
dan meningkatkan kualitas
layanan yang diberikan
Harmonis:
ASN yang harmonis akan bekerja
sama dengan rekan kerja lainnya
dengan baik dan saling
mendukung untuk memastikan
bahwa analisis data dan evaluasi
hasil monitoring dilakukan dengan
baik.

45
F. Jadwal Laporan Aktualisasi
Berikut jadwal Laporan aktualisasi peserta Latsar CPNS Tahun 2023 terhitung mulai April –
Juni 2023 yang dapat dilihat pada Tabel 2.6 dibawah ini.
Tabel 2.6 Jadwal Kegiatan Laporan Aktualisasi
April Mei Juni Rencan
Kegiatan dan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 a Bukti
N Tahapan
o 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3 Kegiata
Kegiatan
n
1 Meningkatkan Dokum
pengetahuan entasi
tentang Kegiat
pentingnya an
memperhatikan
pemantauan
suhu ruang
laboratorium
a Melakukan Dokum
Konsultasi entasi
dengan mentor Kegiat
an
b Mengumpulkan Materi
materi terkait dan
dan membuat PPT
power point
materi
c Pemberitahuan Dokume
akan adanya ntasi
sosialisasi Kegiata
kepada rekan n
kerja
Dan
undang
an
kegiatan

46
d Melakukan Dokum
sosialisasi en
terhadap rencana
petugas pemant
laboratorium
auan
tentang
pentingya suhu
pencatatan
suhu ruang

47
April Mei Juni
N Kegiatan dan Rencana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0
o Tahapan Bukti
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3
Kegiatan Kegiatan

2 Membuat Dokum
lembar en
pencatatan lembar
suhu harian catatan
ruang suhu
laboratorium
a Menentukan Dokum
parameter suhu entasi
yang akan Kegiata
dicatat n
b Menentukan Dokume
format dan jenis ntasi
lembar Kegiatan
pencatatan
c Membuat Dokume
kolom ntasi
pencatatan Kegiatan
pada lembar
pencatatan
suhu harian
sesuai dengan
parameter suhu
dan interval
waktu yang
telah
ditentukan
sebelumnya

48
April Mei Juni
Kegiatan dan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 Rencana
N Tahapan Bukti
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 1 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3
o Kegiatan Kegiatan
7

3 Mengoptimalka Dokumenta
n penggunaan si Kegiatan
termoter suhu
ruang
laboratorium
a Membuat Dokumenta
jadwal si Kegiata,
pengukuran
suhu
b Menempatkan Dokumentasi
termometer Kegiatan
pada lokasi
yang tepat
c Melakukan Dokumentas
pemantauan i Kegiatan,
dan Pencatatan
suhu ruang
laboratorium
d Memverifikasi Dokumen
kegiatan setiap kegiatan
minggu

49
April Mei Juni
Kegiatan dan Rencana
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0
N Tahapan Bukti
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3
o Kegiatan Kegiatan

4 Mengkalibrasi Dokum
termometer entasi
suhu ruang Kegiata
laboratorium n,
Sertifika
t
kalibras
i
a Menghubungi Screan
petugas shoot
Kalibrasi WA
b Menentukan Dokum
jadwal kalibrasi en
kegiata
n
c Mempersiapka Dokum
n suhu entasi
referensi yang Kegiata
akan n
digunakan
sebagai acuan
dalam
mengkalibrasi
termometer
d Menempatkan Dokumentasi
termometer Kegiatan
referensi dan
termometer
yang akan
dikalibrasi
dalam suhu
referensi

50
e Membandingka Dokume
n hasil ntasi
pembacaan Kegiatan
suhu dari
kedua
termometer

51
April Mei Juni
Kegiatan dan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 Rencana
N Tahapan Bukti
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 1 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3
o Kegiatan Kegiatan
7

5 Mengnalisis Dokum
data dan entasi
evaluasi hasil Kegiata
monitoring suhu n
ruang
laboratorium
a Mengumpulkan Dokum
data suhu yang entasi
telah termonitor Kegiata
dalam periode n
tertentu
b Membuat Dokumentasi
laporan hasil Kegiatan
analisis data
dan evaluasi
monitoring
suhu, yang
berisi hasil
analisis,
temuan,
rekomendasi
perbaikan atau
pencegahan
yang
diperlukan, dan
rencana tindak
lanjut
c Menyajikan Dokume
laporan hasil ntasi
analisis data Kegiatan
dan evaluasi
monitoring
suhu kepada
pihak yang
berkepentingan
, seperti

52
manajemen
laboratorium
atau tim peneliti

53
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan Dari Rancangan Awal


Kegiatan – kegiatan tersebut secara keseluruhan dapat
dilaksanakan dengan lancar, namun memerlukan beberapa
perubahan yaitu pada jadwal aktualisasi dan habituasi kegiatan
ke-1 dan ke 4 meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya
memperhatikan pemantauan suhu ruang laboratorium dan
mengkalibrasi termometer suhu ruang laboratorium. Perubahan
jadwal tersebut adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan Semula Perubahan Keterangan


1. Meningkatkan Pada tahapan Pergantian Pada saat
pengetahuan ke- 1 hari yaitu pelaksaan
tentang Meningkatkan dimundurkan petugas (dinar
pentingnya pengetahuan menjadi hendra putra)
memperhatikan tentang tanggal 26, ijin karena sakit.
pemantauan suhu pentingnya 27 dan 28
ruang memperhatikan April 2022
laboratorium pemantauan
suhu ruang
laboratorium
15,16 dan 17
April 2022
2. Mengkalibrasi Pada tahapan Pergantian Pada
termometer suhu ke-4 hari yaitu di pelaksanaannya
ruang mengkalibrasi mundurkan mengkalibrasi
laboratorium termometer mulai termometer
suhu ruang tanggal 02 suhu ruang
laboratorium s/d 03 Juni laboratorium
25-29 Juni 2023 2023 pihak vendor
berhalangan
hadir pada
tanggal yang
sudah
ditentukan

B. Pelaksanaan Aktualisasi Dan Habituasi


Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi dan
habituasi adalah sebaga berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya

54
memeperhatikan pemantauan suhu ruang laboratorium
A. Sumber Kegiatan : Inovasi.
B. Tanggal Pelaksanaan : 26, 27 dan 28 April 2023
C. Hasil/Output Kegiatan :petugas laboratorium dapat
memastikan bahwa laboratorium mereka beroperasi
dengan aman dan efisien
D. Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Manajemen ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen ASN Kode Etik
No. 2 Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
pemantauan suhu ruang laboratorium merupakan tugas
yang harus dilakukan secara cermat dan disiplin untuk
menghindari risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
di lingkungan kerja.
Smart ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Smart ASN yang memiliki
pemahaman Digital Ethics yang baik dapat memastikan
penggunaan teknologi pemantauan suhu ruang
laboratorium dengan cara yang benar dan aman, serta
mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku.

E. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan


dan Peran ASN Untuk mendukung Smart Governance
1) Melakukan Konsultasi dengan Mentor.

Waktu Pelaksanaan : 26 April 2023


Output Kegiatan : Mendapatkan masukan dan
arahan dari mentor
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam konteks kegiatan konsultasi dengan
pembimbing mengenai pentingnya monitoring suhu
ruang laboratorium, aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
Berorientasi Pelayanan dapat diwujudkan dengan

55
memberikan informasi yang lengkap, jelas, dan tepat
waktu kepada pembimbing mengenai kondisi ruang
laboratorium dan tindakan yang telah dilakukan untuk
memastikan suhu ruang laboratorium tetap stabil dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Akuntabel
dapat diwujudkan dengan melakukan pencatatan dan
pelaporan secara sistematis mengenai suhu ruang
laboratorium. Kolaboratif dapat diwujudkan dengan
melibatkan semua pihak yang terkait dalam proses
monitoring suhu ruang laboratorium. Harmonis dapat
diwujudkan dengan menjalin hubungan yang baik dan
menghargai perbedaan pendapat antara staf
laboratorium dan pihak yang terkait dalam proses
monitoring suhu ruang laboratorium.
2) Mengumpulkan materi terkait dan membuat power
point materi
Waktu Pelaksanaan : 27 April 2023
Output Kegiatan : Mendapat materi yang terfokus
dan penyajian yang menarik
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Berorientasi
Pelayanan dapat diwujudkan dengan melakukan
pencarian informasi yang lengkap, akurat, dan relevan
untuk memastikan materi yang disajikan benar-benar
bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, seorang ASN
juga harus memiliki kemampuan untuk menyajikan
informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh
pembaca. Akuntabel dapat diwujudkan dengan
mencantumkan sumber informasi yang digunakan
dalam materi yang dibuat. Kolaboratif dapat
diwujudkan dengan melibatkan pihak-pihak terkait
dalam proses penyusunan materi, seperti staf

56
laboratorium dan pihak yang bertanggung jawab atas
peralatan laboratorium.
3) Pemberitahuan akan adanya sosialisasi kepada rekan
kerja.
Waktu Pelaksanaan : 27 April 2023
Output Kegiatan :Memiliki Informasi yang sama
mengenai acara sosialisasi
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam kegiatan pemberitahuan akan adanya
sosialisasi kepada rekan kerja, aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN Berorientasi Pelayanan dapat
diwujudkan dengan memberikan informasi yang
lengkap, jelas, dan tepat waktu kepada rekan kerja
mengenai sosialisasi yang akan dilakukan. Habituasi
nilai-nilai dasar ASN Harmonis dapat diwujudkan
dengan memberikan sosialisasi yang dilakukan
dengan cara yang sopan, menghargai perbedaan
pandangan, dan memperhatikan keterbatasan waktu
dan ruang.
4) Melakukan sosialisasi terhadap petugas laboratorium
tentang pentingya pencatatan suhu ruang
Waktu Pelaksanaan : 27 dan 28 April 2023
Output Kegiatan :Memiliki Informasi yang sama
mengenai acara sosialisasi
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam konteks kegiatan sosialisasi, aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN Berorientasi Pelayanan dapat
diwujudkan dengan memberikan informasi yang
lengkap, jelas, dan mudah dipahami tentang
pentingnya pencatatan suhu ruang dalam menjaga
kualitas bahan dan hasil uji di laboratorium Habituasi
nilai-nilai dasar ASN Akuntabel dapat diwujudkan

57
dengan mencatat dan melaporkan secara sistematis
mengenai sosialisasi yang telah dilakukan. Harmonis
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan
harmonis serta menjaga citra positif.

F. Dampak Apabila Nilai-Nilai BerAKHLAK Tidak


Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Kegiatan
1. Tanpa nilai berorientasi pelayanan, petugas
laboratorium mungkin tidak memprioritaskan
kepentingan dan kebutuhan pasien, sehingga dapat
menurunkan kualitas layanan di Puskesmas Kesambi.
Selain itu, tanpa nilai akuntabel, petugas laboratorium
mungkin tidak mengelola data dan informasi dengan
baik, sehingga dapat mempengaruhi keputusan dan
kebijakan yang diambil oleh pimpinan Puskesmas.
2. Tanpa nilai loyal, petugas laboratorium mungkin tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat
berdampak pada kegagalan dalam mencegah
kerusakan atau bahkan kecelakaan yang dapat terjadi
di laboratorium.
3. Tanpa nilai kompeten dan adaptif, petugas
laboratorium mungkin tidak memiliki keterampilan
yang cukup untuk melakukan pemantauan dan
pengukuran suhu ruang secara akurat, atau bahkan
tidak mengetahui cara mengatasi masalah yang
terjadi di laboratorium. Hal ini dapat berdampak pada
ketidakmampuan dalam mengambil tindakan yang
tepat dan efektif dalam menangani situasi yang
muncul.
4. Tanpa nilai kolaboratif dan harmonis, petugas
laboratorium mungkin tidak mampu bekerja sama
dengan baik dengan tim medis lainnya dalam

58
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
bagi pasien. Hal ini dapat menghambat sinergi dan
kerjasama dalam tim, sehingga dapat mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas di
Puskesmas Kesambi.

G. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan


Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Penguatan Nilai-Tujuan
Organisasi
1. Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain
Meningkatkan keselamatan, kualitas, dan efektivitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kesambi dan
dapat memberikan manfaat yang luas bagi pihak lain
yang terkait.
2. Kontribusi terhadap Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan
Organisasi
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan
visi misi organisasi yang menekankan terwujudnya
pelayanan kesehatan yang merata, bermutu,
profesional, ramah, dan inovatif untuk mencapai
masyarakat wilayah Puskesmas Kesambi yang
sehat. Oleh karena itu, kegiatan tersebut dapat
membantu mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan.
Dengan memperhatikan pemantauan suhu
ruang laboratorium, petugas dapat merespon dan
tepat jika terdapat perubahan suhu yang tidak wajar.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat.
Selain berkontribusi terhadap visi dan misi,
hasil kegiatan tersebut juga berkontribusi terhadap

59
tujuan pembangunan Provinsi Jawa Tengah yaitu
“Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
(good governance and clean government)”.

2. Membuat lembar pencatatan suhu harian ruang


laboratorium
A. Sumber Kegiatan : SKP.
B. Tanggal Pelaksanaan : 02, 03, 04, 05 Mei 2023
C. Hasil/Output Kegiatan : Memantau suhu secara teratur
dan menjaga kondisi suhu ruangan secara optimal
D. Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN Kode etik No.8 dalam pembuatan
lembar pencatatan suhu harian, penting untuk
memastikan bahwa informasi yang dicatat akurat dan
benar, dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi
atau golongan tertentu
2. Smart ASN
Digital safety dapat membantu ASN membuat
lembar pencatatan suhu harian yang akurat dan
aman, serta menjaga keamanan dan privasi data yang
dicatat

E. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan


dan Peran ASN Untuk mendukung Smart Governance
1) Menentukan parameter suhu yang akan dicatat.
Waktu Pelaksanaan : 02 dan 03 Mei 2023
Output Kegiatan : Menentukan batasan
suhu yang akan dicatat
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
ASN yang Kolaboratif akan bekerja sama
dengan rekan-rekannya dalam menentukan

60
parameter suhu yang akan dicatat. Memastikan
bahwa keputusan yang diambil bersama-sama
adalah yang terbaik untuk kepentingan organisasi.
Harmonis akan menjaga hubungan baik dengan
rekan-rekan kerja dalam proses menentukan
parameter suhu yang akan dicatat. Adaptif akan
siap untuk menghadapi perubahan dan
menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.
Memastikan bahwa parameter suhu yang dicatat
selalu terkini dan sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Loyal akan memastikan bahwa data
suhu yang dicatat akan membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dan memberikan manfaat bagi
seluruh stakeholder. Dengan mengaktualisasikan
dan membiasakan diri pada nilai-nilai dasar ASN
yang kolaboratif, harmonis, adaptif, dan loyal, ASN
dapat memastikan bahwa proses penentuan
parameter suhu yang akan dicatat dilakukan secara
terintegrasi dan efektif, serta memperkuat nilai-nilai
dasar ASN itu sendiri..
2) Menentukan format dan lembar pencatatan
Waktu Pelaksanaan : 02, 03 dan 04 Mei 2023
Output Kegiatan : Mempermudah analisis
data suhu harian
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
ASN yang Kolaboratif bekerja sama dalam
mempertimbangkan pandangan dan masukan dari
rekan-rekan kerja serta memastikan bahwa format
dan lembar pencatatan yang digunakan mudah
dipahami dan digunakan oleh semua pihak yang
terkait. Harmonis akan memastikan bahwa diskusi
dan pengambilan keputusan berjalan dengan lancar

61
dan tanpa konflik. Adaptif memastikan bahwa format
dan lembar pencatatan suhu yang digunakan selalu
terkini dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Loyal memastikan bahwa format dan lembar
pencatatan yang digunakan dapat membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya dan
memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder.
Dengan mengaktualisasikan dan membiasakan diri
pada nilai-nilai dasar ASN yang kolaboratif, harmonis,
adaptif, dan loyal, ASN dapat memastikan bahwa
format dan lembar pencatatan suhu yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan memberikan
manfaat bagi seluruh stakeholder.
3) Membuat kolom pada lembar pencatatan suhu harian
sesuai dengan parameter suhu dan interval waktu
yang telah ditentukan sebelumnya.
Waktu Pelaksanaan : 03, 04 dan 05 Mei 2023
Output Kegiatan : Memastikan pencatatan suhu
yang teratur dan akurat
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
ASN yang Harmonis akan menjaga hubungan
baik dengan rekan-rekan kerja dalam proses
membuat kolom pencatatan suhu harian. Mereka akan
memastikan bahwa diskusi dan pengambilan
keputusan berjalan dengan lancar dan tanpa konflik.
Adaptif akan memastikan bahwa kolom pencatatan
suhu harian yang dibuat selalu sesuai dengan
parameter suhu dan interval waktu yang ditentukan
sebelumnya. Loyal memastikan bahwa kolom
pencatatan suhu harian yang dibuat dapat membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya dan
memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder.

62
Dengan mengaktualisasikan dan membiasakan diri
pada nilai-nilai dasar ASN yang harmonis, adaptif, dan
loyal, ASN dapat memastikan bahwa kolom
pencatatan suhu harian yang dibuat sesuai dengan
parameter suhu dan interval waktu yang telah
ditentukan sebelumnya, serta memberikan manfaat
bagi seluruh stakeholder.

F. Dampak Apabila Nilai-Nilai BerAKHLAK Tidak


Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Kegiatan
Jika nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif tidak
diterapkan dalam pembuatan lembar pencatatan suhu
harian ruang laboratorium, maka kemungkinan besar
hasil pencatatan tersebut tidak akan memenuhi standar
akuntabilitas dan profesionalisme. Hal ini dapat
berdampak negatif pada kegiatan laboratorium dan juga
bagi pengguna jasa laboratorium. Beberapa dampak
negatif yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Pelayanan Menurun
Penerapan nilai-nilai berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif sangat penting untuk menjaga kualitas
pelayanan yang diberikan oleh laboratorium. Tanpa
penerapan nilai-nilai tersebut, kualitas pelayanan
yang diberikan dapat menurun dan tidak memenuhi
harapan pengguna jasa laboratorium.
2. Tidak Memenuhi Standar dan Ketentuan
Tanpa penerapan nilai-nilai tersebut, lembar
pencatatan suhu harian yang dibuat dapat tidak
memenuhi standar dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh laboratorium. Hal ini dapat

63
berdampak pada kevalidan data yang tercatat dan
juga dapat menyebabkan pelanggaran terhadap
aturan atau hukum yang berlaku.
3. Tidak Efektif dan Efisien
Penerapan nilai-nilai berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif sangat penting untuk menjaga efektivitas
dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
laboratorium. Tanpa penerapan nilai-nilai tersebut,
pencatatan suhu harian yang dibuat dapat tidak
efektif dan efisien sehingga berdampak pada
produktivitas dan kinerja laboratorium secara
keseluruhan.
4. Mengganggu Reputasi Laboratorium
Tanpa penerapan nilai-nilai tersebut, reputasi
laboratorium dapat terganggu karena tidak
memenuhi standar akuntabilitas dan
profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan. Hal
ini dapat membuat pengguna jasa laboratorium
kecewa dan mencari alternatif laboratorium lain
yang lebih dapat dipercaya dan professional.

G. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan


Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Penguatan Nilai-Nilai
dan Tujuan Organisasi
1. Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain
Meningkatkan keselamatan, kualitas, dan
efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kesambi dan dapat memberikan manfaat yang luas
bagi pihak lain yang terkait.
2. Kontribusi terhadap Visi, Misi Penguatan Nilai-Nilai
dan Tujuan Organisasi

64
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini sesuai
dengan visi misi organisasi yang menekankan
terwujudnya pelayanan kesehatan yang merata,
bermutu, profesional, ramah, dan inovatif untuk
mencapai masyarakat wilayah Puskesmas
Kesambi yang sehat. Oleh karena itu, kegiatan
tersebut dapat membantu mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan pemantauan suhu
ruang laboratorium, petugas dapat merespon dengan
cepat dan tepat jika terdapat perubahan suhu yang
tidak wajar. Hal ini akan meningkatkan efisiensi
dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Selain berkontribusi terhadap visi dan misi,
hasil kegiatan tersebut juga berkontribusi terhadap
tujuan pembangunan Provinsi Jawa Tengah yaitu
“Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
(good governance and clean government)”.

3. Mengoptimalkan Penggunaan thermometer suhu ruang


laboratorium
A. Sumber Kegiatan :Inovasi.
B. Tanggal Pelaksanaan :08 sampai 24 Mei 2023
C. Output Tahapan Kegiatan :Membantu menjaga
kenyamanan, kesehatan, dan kenyamanan penghuni
serta meminimalkan risiko keruskan sarpras
D. Keterkaikan dengan Substansi Pelatihan:
Manajemen ASN
Keterkaitan dengan Manajemen ASN Kode etik No. 9
Penggunaan termometer dilakukan dengan
cara yang benar dan sesuai dengan prosedur yang

65
ditetapkan, sehingga dapat memberikan hasil yang
akurat dan dapat dipercaya
Smart ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Smart ASN Digital skill:
ASN yang memiliki keterampilan digital yang
baik dapat mengoperasikan thermometer secara tepat
dan melakukan pemantauan suhu dengan benar

E. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar,


Kedudukan dan Peran ASN Untuk mendukung Smart
Governance
1. Membuat jadwal pengukuran suhu.
Waktu Pelaksanaan :08 Mei 2023
Output Kegiatan :Menjaga konsistensi dan
monitoring pengukuran
suhu lebih baik
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam konteks kegiatan membuat jadwal
pengukuran suhu mengenai pentingnya monitoring
suhu ruang laboratorium, aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN Harmonis: Harmonis mengacu pada
kemampuan untuk bekerja secara sinergis dengan
rekan kerja dan unit kerja lainnya. Koordinasi yang
harmonis akan membantu memastikan bahwa jadwal
pengukuran suhu dapat dilaksanakan dengan efisien
dan efektif. Loyal Dalam hal monitoring suhu ruang
laboratorium, loyalitas berarti mengutamakan
kepentingan keselamatan dan kualitas di atas
segalanya. ASN yang loyal akan memahami
pentingnya menjaga suhu ruang laboratorium sesuai
standar yang ditetapkan, serta memastikan bahwa
pengukuran suhu dilakukan secara teratur dan akurat

66
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kompeten: Dalam hal monitoring suhu ruang
laboratorium, ASN perlu memiliki pemahaman yang
memadai tentang prinsip-prinsip pengukuran suhu,
alat yang digunakan, dan interpretasi hasil
pengukuran. Mereka juga harus terampil dalam
melaksanakan tugas pengukuran secara akurat dan
mampu mengatasi kendala atau masalah teknis yang
mungkin muncul. Adaptif: Dalam konteks monitoring
suhu ruang laboratorium, ASN yang adaptif dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal,
keadaan darurat, atau persyaratan baru yang
mungkin muncul. Mereka juga harus dapat berpikir
kritis dan mengambil tindakan yang tepat jika suhu
ruang laboratorium di luar batas yang ditetapkan,
seperti memperbaiki peralatan atau melaporkan
kejadian yang tidak normal kepada pihak yang
berwenang.
2. Menempatkan termometer pada lokasi yang tepat
Waktu Pelaksanaan :09 Mei 2023
Output Kegiatan :Memastikan akurasi pengukuran
suhu ruangan
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Loyal: Dalam penempatan termometer, loyalitas
dapat diwujudkan dengan mematuhi aturan, prosedur,
dan kebijakan yang berlaku dalam organisasi. ASN
harus memastikan bahwa penempatan termometer
dilakukan sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan. Adaptif: Dalam hal penempatan
termometer, ASN harus mampu beradaptasi dengan
situasi dan kondisi yang berbeda. Misalnya, jika terjadi
perubahan dalam kebutuhan pemantauan suhu, ASN

67
harus dapat menyesuaikan penempatan termometer
untuk memastikan pengukuran suhu yang akurat dan
relevan. Kompeten: Dalam penempatan termometer,
ASN perlu memiliki pemahaman yang baik tentang
prinsip-prinsip pengukuran suhu yang benar. Mereka
juga harus mampu mengoperasikan termometer
dengan benar, memastikan bahwa hasil pengukuran
yang diperoleh dapat diandalkan dan relevan bagi
kebutuhan yang ada.
3. Melakukan pemantauan dan pencatatan suhu ruang
laboratorium.
Waktu Pelaksanaan :09 Mei 2023
Output Kegiatan :Memastikan bahwa suhu selalu
berada dalam kisaran yang
nyaman
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
ASN yang Adaptif dan kompeten harus patuh
terhadap prosedur dan pedoman yang telah
ditetapkan dalam melakukan pemantauan suhu ruang
laboratorium. Mereka harus mengikuti langkah-
langkah yang ditentukan dengan seksama, termasuk
jadwal pemantauan yang telah ditentukan, metode
pengukuran yang tepat, dan cara pencatatan yang
akurat. Seorang ASN yang Kompeten akan secara
rutin memantau suhu ruang laboratorium. Mereka
akan menjaga jadwal pemantauan yang teratur dan
memastikan bahwa pengukuran suhu dilakukan pada
waktu yang tepat. Dengan melakukan pemantauan
rutin, mereka dapat mendeteksi perubahan suhu yang
tidak normal dengan cepat dan mengambil tindakan
yang diperlukan.

68
4. Memverifikasi kegiatan setiap minggu
Waktu Pelaksanaan :09 sampai 24 Mei 2023
Output Kegiatan : Membantu mengelola resiko dan
meminimalkan kemungkinan
terjadinya keterlambatan dalam
pencatatan
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam menjalankan kegiatan memverifikasi
setiap minggu, ASN yang Kompeten, Adaptif, dan
Loyal akan dapat menjaga standar kualitas yang
tinggi, mengidentifikasi masalah atau kekurangan, dan
memberikan rekomendasi atau perbaikan yang
diperlukan. Mereka juga akan mampu bekerja secara
efektif dalam tim, berkomunikasi dengan baik, dan
membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja
dan pihak terkait lainnya..
F. Dampak Apabila Nilai-Nilai BerAKHLAK Tidak
Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Kegiatan
1. Jika tidak ada nilai adaptif, maka tidak akan ada
kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi
atau perubahan yang terjadi. Dalam konteks
penggunaan termometer suhu ruang laboratorium,
hal ini dapat berarti bahwa ketika ada perubahan
atau gangguan dalam penggunaan termometer,
tidak ada upaya yang dilakukan untuk
menyesuaikan atau mengatasi masalah tersebut.
Ini dapat menyebabkan ketidakakuratan
pengukuran suhu atau bahkan kerusakan pada
termometer.
2. Tanpa nilai kompeten, orang yang bertanggung
jawab atas pengoptimalan penggunaan
termometer mungkin tidak memiliki pengetahuan

69
atau keterampilan yang diperlukan untuk
melakukannya dengan baik. Mereka mungkin
tidak tahu bagaimana mengkalibrasi termometer
dengan benar, menggunakan alat tersebut
dengan akurat, atau memahami standar
pengukuran yang relevan. Akibatnya, pengukuran
suhu ruang laboratorium mungkin tidak dapat
diandalkan atau akurat.
3. Ketika nilai loyal tidak diaplikasikan, orang yang
menggunakan termometer mungkin tidak memiliki
komitmen atau integritas untuk melakukan tugas
mereka dengan baik. Mereka mungkin tidak
memprioritaskan keakuratan atau konsistensi
pengukuran suhu ruang laboratorium. Ini dapat
mengarah pada penggunaan yang sembarangan
atau tidak benar, yang dapat berdampak negatif
pada keandalan data atau analisis yang dilakukan
dalam laboratorium.
4. Jika tidak ada nilai harmonis, dapat terjadi
ketidakseimbangan atau ketidakseragaman dalam
pelaksanaan kegiatan pengoptimalan penggunaan
termometer suhu ruang laboratorium. Orang-
orang yang terlibat mungkin memiliki pendekatan
atau tujuan yang bertentangan, yang dapat
menyebabkan konflik atau kurangnya kerja tim. Ini
dapat menghambat efisiensi dan efektivitas dalam
mengoptimalkan penggunaan termometer serta
mengganggu kelancaran operasional laboratorium
secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, penerapan nilai-nilai
berakhlak adaptif, kompeten, loyal, dan harmonis
dalam pelaksanaan kegiatan pengoptimalan

70
penggunaan termometer suhu ruang laboratorium
sangat penting untuk memastikan keandalan,
akurasi, dan keberhasilan dalam pengukuran
suhu. Tanpa nilai-nilai ini, dapat terjadi kesalahan,
kerusakan peralatan, ketidakandalan data, dan
ketidakseimbangan dalam operasional
laboratorium

G. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan


Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Penguatan Nilai-
Nilai, dan Tujuan Organisasi
1. Kontribusi bagi pihak lain:
Meningkatkan kepercayaan masyarakat:
Melalui kegiatan yang bermutu dan profesional,
masyarakat akan merasa lebih percaya dan yakin
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Hal ini akan membantu membangun hubungan
yang lebih baik antara pihak penyedia pelayanan
kesehatan dan masyarakat.
2. Kontribusi terhadap pencapaian visi, misi,
Penguatan Nilai-Nilai, dan Tujuan Organisasi
Meningkatkan kualitas dan pemerataan
pelayanan kesehatan: Dengan mengedepankan
standar dan dedikasi, kegiatan ini dapat
membantu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Selain itu, upaya pemerataan akses ke
layanan kesehatan juga dapat terwujud melalui
kegiatan ini, sehingga semua lapisan masyarakat
dapat memperoleh pelayanan yang setara.
Meningkatkan keterjangkauan pelayanan
kesehatan: Dengan fokus pada profesionalisme,
kegiatan ini dapat membantu menjaga dan

71
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Hal
ini akan membantu memastikan bahwa pelayanan
kesehatan tetap terjangkau bagi masyarakat,
sehingga tidak ada yang terpinggirkan dalam
mendapatkan akses ke layanan kesehatan.
Mempelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat: Kegiatan ini
berperan penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang merata dan bermutu kepada
individu, keluarga, dan masyarakat. Dengan
demikian, kegiatan ini dapat membantu menjaga
dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Mempelihara dan meningkatkan lingkungan:
Kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan juga dapat memberikan kontribusi
terhadap pelestarian dan perbaikan lingkungan.
Misalnya, dengan mengadopsi praktik-praktik
ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah
medis dan energi, kegiatan ini dapat membantu
meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
Dedikasi: Melalui kegiatan ini, nilai dedikasi
terhadap pelayanan kesehatan dapat diperkuat.
Para profesional kesehatan yang terlibat dalam
kegiatan ini menunjukkan komitmen yang tinggi
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat. Standar: Kegiatan ini juga berperan
dalam meningkatkan standar pelayanan
kesehatan. Dengan menegakkan standar yang
tinggi, kegiatan ini membantu memastikan bahwa
pelayanan kesehatan yang diberikan memenuhi
kualitas yang diharapkan.

72
4. Mengkalibrasi thermometer suhu ruang laboratorium
A. Sumber Kegiatan :Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan :25 sampai 29 Mei 2023
C. Output Kegiatan :Meningkatkan akurasi dan
konsistensi pengukuran suhu
D. Keterkaitan dengan Substansi Pelatihan :
Manajemen ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen ASN Kode
etik No.7 ASN harus menggunakan kekayaan dan
barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan
memastikan alat monitoring suhu ruangan yang
digunakan dalam kondisi baik dan terjaga, serta
melakukan perawatan dan perbaikan jika diperlukan.
Smart ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Smart ASN Digital
ethics: memastikan bahwa data yang diambil dan
digunakan untuk analisis dan evaluasi adalah sah,
aman, dan tidak melanggar privasi atau hak-hak
orang lain

E. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan


dan Peran ASN Untuk mendukung Smart Governance
1. Menghubungi petugas kalibrasi.
Waktu Pelaksanaan :26 Mei 2023
Output Kegiatan : Mengambil tindakan yang tepat
untuk menjaga kondisi suhu
ruangan yang optimal
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Dalam konteks menghubungi petugas kalibrasi


untuk pentingnya monitoring suhu ruang laboratorium,

73
terdapat beberapa nilai dasar ASN (Aparatur Sipil
Negara) yang perlu diterapkan, yaitu akuntabilitas dan
loyalitas.

Akuntabel berarti petugas kalibrasi harus


bertanggung jawab dan transparan dalam
menjalankan tugas mereka. Mereka harus
memastikan bahwa monitoring suhu ruang
laboratorium dilakukan dengan teliti dan hasilnya
terdokumentasi dengan baik. Hal ini penting untuk
menjaga kualitas dan keamanan dalam penggunaan
laboratorium.

Loyal berarti petugas kalibrasi harus setia dan


berkomitmen terhadap pekerjaan mereka. Mereka
harus mengutamakan kepentingan laboratorium dan
masyarakat yang menggunakan laboratorium
tersebut. Dengan loyalitas yang tinggi, petugas
kalibrasi akan bekerja keras untuk menjaga integritas
dan kualitas pengawasan suhu ruang laboratorium.
2. Menentukan jadwal kalibrasi.
Waktu Pelaksanaan :03 Juni 2023
Output Kegiatan :Memahami kondisi suhu
ruangan dan mengambil
tindakan yang tepat
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Dalam konteks mempersiapkan suhu referensi


dan pentingnya monitoring suhu ruang laboratorium,
terdapat tiga nilai dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
yang perlu diterapkan, yaitu harmonis, kolaboratif,
dan loyalitas. Harmonis berarti ASN harus bekerja
secara bersinergi dengan semua pihak terkait untuk
mencapai tujuan bersama dalam menjaga suhu

74
laboratorium. Kolaboratif berarti ASN harus aktif
bekerja sama dengan rekan kerja dan pihak terkait
untuk memastikan suhu laboratorium tetap terjaga
dengan baik. Loyal berarti ASN harus setia dan
menjunjung tinggi tugas serta tanggung jawabnya
dalam memonitor suhu ruang laboratorium, serta
menjaga kepercayaan publik terhadap integritas
lembaga tersebut. Dengan menerapkan nilai-nilai ini,
ASN dapat memastikan keberhasilan dan keandalan
proses di laboratorium, serta menjaga keselamatan
dan kualitas hasil kerja yang dihasilkan.
3. Memepersiapkan suhu referensi sebagai acuan
kalibrasi thermometer suhu ruangan.
Waktu Pelaksanaan :03 Juni 2023
Output Kegiatan :Memastikan akurasi dan
konsistensi pengukuran suhu
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Dalam konteks mempersiapkan suhu referensi


dan pentingnya monitoring suhu ruang laboratorium,
terdapat tiga nilai dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
yang perlu diterapkan, yaitu harmonis, kolaboratif,
dan loyalitas. Harmonis berarti ASN harus bekerja
secara bersinergi dengan semua pihak terkait untuk
mencapai tujuan bersama dalam menjaga suhu
laboratorium. Kolaboratif berarti ASN harus aktif
bekerja sama dengan rekan kerja dan pihak terkait
untuk memastikan suhu laboratorium tetap terjaga
dengan baik. Loyal berarti ASN harus setia dan
menjunjung tinggi tugas serta tanggung jawabnya
dalam memonitor suhu ruang laboratorium, serta
menjaga kepercayaan publik terhadap integritas
lembaga tersebut. Dengan menerapkan nilai-nilai ini,

75
ASN dapat memastikan keberhasilan dan keandalan
proses di laboratorium, serta menjaga keselamatan
dan kualitas hasil kerja yang dihasilkan.
4. Menempatkan thermometer referensi dan
thermometer yang akan di kalibrasi.
Waktu Pelaksanaan :03 Juni 2023
Output Kegiatan :Memastikan akurasi pengukuran
suhu sesuai dengan standart
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Dalam konteks menempatkan termometer
referensi dan termometer yang akan dikalibrasi untuk
pentingnya monitoring suhu ruang laboratorium,
terdapat tiga nilai dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
yang perlu diterapkan, yaitu harmonis, kolaboratif, dan
akuntabel. Harmonis merujuk pada kerja sama yang
baik antara semua pihak yang terlibat dalam proses
pengukuran suhu. Kolaboratif menunjukkan
pentingnya bekerja sama untuk mencapai hasil yang
akurat dan konsisten. Akuntabel menggarisbawahi
tanggung jawab ASN dalam memastikan kepatuhan
terhadap standar kalibrasi dan menjaga integritas data
suhu laboratorium secara transparan. Dengan
menerapkan nilai-nilai ini, ASN dapat memastikan
keberhasilan proses kalibrasi termometer dan
menjaga kualitas monitoring suhu laboratorium yang
dapat dipertanggungjawabkan
5. Membandingkan hasil pembacaan suhu dari kedua
termometer.
Waktu Pelaksanaan :06 Mei 2023
Output Kegiatan :Memastikan keakuratan hasil
kalibrasi
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

76
Dalam konteks membandingkan hasil
pembacaan suhu dan termometer yang akan
dikalibrasi untuk pentingnya monitoring suhu ruang
laboratorium, terdapat beberapa nilai dasar ASN
(Aparatur Sipil Negara) yang perlu diterapkan, yaitu
harmonis, kolaboratif, loyal, dan akuntabel. Untuk
memastikan keakuratan monitoring suhu ruang
laboratorium, penting bagi ASN (Aparatur Sipil
Negara) untuk menerapkan nilai-nilai dasar seperti
harmonis, kolaboratif, loyal, dan akuntabel. Dengan
harmonis, ASN dapat bekerja secara serasi dan
saling mendukung dalam mencapai tujuan
pemantauan suhu yang akurat. Kolaboratif
memungkinkan mereka untuk bekerja sama dalam
memverifikasi hasil pembacaan suhu dan melakukan
kalibrasi termometer dengan tepat. Loyal terhadap
tugas dan tanggung jawab mereka membantu
memastikan keandalan data suhu yang tercatat.
Terakhir, akuntabel memastikan bahwa ASN
bertanggung jawab atas tindakan mereka dan
menjaga integritas dalam memantau suhu ruang
laboratorium. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, ASN
dapat menjaga keakuratan dan keandalan monitoring
suhu yang kritis dalam lingkungan laboratorium.

F. Dampak Apabila Nilai-Nilai BerAKHLAK Tidak


Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Kegiatan
Apabila nilai-nilai berakhlak seperti akuntabel,
kolaboratif, harmonis, dan loyal tidak diaplikasikan
dalam pelaksanaan kegiatan, dapat timbul berbagai
dampak negatif. Berikut adalah beberapa dampak yang
mungkin terjadi:

77
1. Ketidak transparanan dan ketidak
bertanggungjawaban: Tanpa prinsip akuntabilitas,
pelaksanaan kegiatan mungkin tidak akan dilakukan
secara transparan. Hal ini dapat menyebabkan
manipulasi data, penyalahgunaan kekuasaan, dan
penyelewengan dana atau sumber daya yang ada.
Tanpa akuntabilitas, tidak ada mekanisme untuk
memastikan bahwa tindakan yang diambil adalah
benar dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
2. Ketidakharmonisan dan konflik: Nilai harmonis sangat
penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang
baik dan menjaga hubungan yang sehat antara
individu atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan
tersebut. Tanpa nilai harmonis, mungkin timbul
konflik antara anggota tim, departemen, atau pihak-
pihak yang terlibat. Hal ini dapat menghambat kerja
sama yang efektif dan berdampak negatif pada
kualitas dan hasil kegiatan.
3. Ketidakkolaboratifan dan kurangnya sinergi:
Kolaborasi adalah kunci untuk mencapai hasil yang
lebih baik dalam kegiatan. Tanpa nilai kolaboratif,
individu atau kelompok mungkin cenderung bekerja
sendiri-sendiri tanpa memperhatikan kepentingan
bersama. Kurangnya sinergi dan kerja sama dalam
pelaksanaan kegiatan dapat menghambat
pencapaian tujuan yang diinginkan.
4. Ketidaksetiaan dan kepercayaan yang rusak: Nilai
loyalitas sangat penting dalam membangun
kepercayaan dan kestabilan dalam sebuah
organisasi atau tim. Tanpa nilai loyalitas, individu
atau kelompok mungkin tidak memiliki komitmen
yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai bersama.

78
Hal ini dapat menghancurkan kepercayaan antara
anggota tim dan mengganggu hubungan kerja yang
sehat.
5. Rendahnya kualitas dan efisiensi: Dalam
pelaksanaan kegiatan, penerapan nilai-nilai
berakhlak penting untuk memastikan kualitas dan
efisiensi. Tanpa nilai-nilai ini, mungkin terjadi
kurangnya disiplin, tanggung jawab, atau kerja tim,
yang berpotensi mengakibatkan rendahnya kualitas
output dan pemborosan sumber daya.
Secara keseluruhan, tidak mengaplikasikan
nilai-nilai berakhlak dalam pelaksanaan kegiatan
dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif,
termasuk ketidaktransparanan, konflik, kurangnya
kolaborasi, kepercayaan yang rusak, dan rendahnya
kualitas serta efisiensi. Oleh karena itu, penting untuk
mempromosikan dan menerapkan nilai-nilai berakhlak
dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
G. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan
Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Penguatan Nilai-Nilai,
dan Tujuan Organisasi
Kegiatan kalibrasi termometer suhu ruang
laboratorium dapat memberikan kontribusi dan manfaat
bagi berbagai pihak terkait, serta mendukung pencapaian
visi-misi dan penguatan nilai-tujuan organisasi dalam
konteks kualitas layanan kesehatan, keterjangkauan
pelayanan kesehatan, serta memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi dan
manfaat yang dapat diperoleh:

1. Kualitas Layanan Kesehatan: Dengan melakukan


kalibrasi termometer suhu ruang laboratorium secara

79
rutin, dapat dipastikan bahwa termometer tersebut
memberikan hasil pengukuran suhu yang akurat dan
dapat diandalkan. Hal ini penting dalam menjaga
kualitas layanan kesehatan, terutama dalam proses
diagnosa, pengobatan, dan pemantauan kondisi
pasien. Dengan memiliki alat yang berkualitas dan
terkalibrasi dengan baik, kesalahan pengukuran suhu
dapat diminimalisir, sehingga pengobatan dan
perawatan yang tepat dapat diberikan kepada pasien.
2. Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan: Dalam konteks
keterjangkauan pelayanan kesehatan, kalibrasi
termometer suhu ruang laboratorium juga berperan
penting. Dengan menjaga dan memastikan akurasi
termometer, dapat menghindari kesalahan pengukuran
suhu yang dapat mengakibatkan penanganan yang
tidak tepat. Dengan demikian, pasien dapat
menghindari biaya yang tidak perlu akibat dari
kesalahan diagnosis atau pengobatan yang salah.
3. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Individu,
Keluarga, dan Masyarakat: Melalui kalibrasi
termometer suhu ruang laboratorium, dapat dipastikan
bahwa pengukuran suhu yang dilakukan pada individu,
keluarga, atau masyarakat secara umum akurat dan
dapat diandalkan. Hal ini penting dalam mendeteksi
adanya perubahan suhu tubuh yang dapat menjadi
indikasi adanya masalah kesehatan, seperti demam
atau infeksi. Dengan memastikan suhu tubuh yang
terukur dengan benar, dapat dilakukan tindakan
pencegahan, pengobatan, dan perawatan yang tepat,
sehingga dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat secara
keseluruhan.
4. Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas yang Cepat,
Akurat, dan Terintegrasi: Kalibrasi termometer suhu
ruang laboratorium yang dilakukan secara rutin dan

80
tepat waktu juga dapat mendukung sistem informasi
pelayanan puskesmas. Dengan memiliki termometer
yang akurat dan terkalibrasi, data suhu yang diperoleh
dapat diintegrasikan ke dalam sistem informasi
kesehatan secara cepat dan akurat. Hal ini
memudahkan proses analisis data kesehatan, deteksi
dini terhadap kondisi kesehatan yang memerlukan
perhatian, serta memperkuat pemantauan dan
pengambilan keputusan yang responsif dalam
pelayanan kesehatan.
5. Penguatan Nilai-Tujuan Organisasi (Dedikasi dan
Responsif): Dengan melakukan kalibrasi termometer
suhu ruang laboratorium secara teratur dan
memastikan keakuratannya, organisasi menunjukkan
dedikasi dan tanggung jawab terhadap penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Melalui
kegiatan ini, organisasi juga menunjukkan
responsivitasnya terhadap kebutuhan masyarakat dan
komitmen untuk menjaga integritas dalam pelayanan
kesehatan.
Dalam keseluruhan, kegiatan kalibrasi
termometer suhu ruang laboratorium memiliki dampak
positif dalam mencapai visi-misi organisasi, seperti
meningkatkan kualitas layanan kesehatan,
meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan,
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat, serta memperkuat nilai-
tujuan organisasi seperti dedikasi dan responsivitas
dalam pelayanan kesehatan.

5. Menganalisis data dan evaluasi monitoring suhu ruang


laboratorium

81
A. Sumber Kegiatan :Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan :30,31 Mei dan 03 Juni 2023
C. Output Kegiatan :Memastikan bahwa suhu
ruangan terjaga dengan baik dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan
D. Keterkaitan dengan Substansi Pelatihan :
Manajemen ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen ASN
Kode etik No.7 ASN harus menggunakan kekayaan dan
barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif,
dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan
alat monitoring suhu ruangan yang digunakan dalam
kondisi baik dan terjaga, serta melakukan perawatan dan
perbaikan jika diperlukan
Smart ASN
Keterkaitan kegiatan dengan Smart ASN
Digital ethics: memastikan bahwa data yang diambil dan
digunakan untuk analisis dan evaluasi adalah sah, aman,
dan tidak melanggar privasi orang lain.

E. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan


dan Peran ASN Untuk mendukung Smart Governance
1. Mengumpulkan data suhu yang telah termonitor
dalam periode tertentu melalui google form.
Waktu Pelaksanaan :30 Mei 2023
Output Kegiatan :Membandingkan data
suhu dari periode tertentu
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN seperti
akuntabel, kolaboratif, dan kompeten dapat
diterapkan dalam kegiatan mengumpulkan data suhu
yang telah termonitor menggunakan Google

82
Spreadsheet dengan cara berikut:

Akuntabel: ASN harus bertanggung jawab


secara individu terhadap tugasnya. Dalam konteks
ini, ASN harus memastikan bahwa data suhu yang
dikumpulkan akurat dan terpercaya. Hal ini bisa
dilakukan dengan mencatat sumber data, tanggal
dan waktu pengumpulan, serta menjaga integritas
data tersebut.

Kolaboratif: ASN harus bekerja sama dengan


anggota tim lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam hal ini, ASN dapat mengundang anggota tim
lain untuk mengakses dan mengedit Google
Spreadsheet yang berisi data suhu. Kolaborasi ini
memungkinkan berbagi informasi, memverifikasi
data, serta mengoordinasikan upaya yang dilakukan
untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Kompeten: ASN harus memiliki pengetahuan


dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan
tugasnya dengan baik. Dalam hal ini, ASN harus
memahami penggunaan Google Spreadsheet dan
mampu mengelola data suhu dengan tepat. ASN
juga harus menguasai teknik pengumpulan data
yang akurat dan memiliki pemahaman yang cukup
tentang variabel suhu yang diukurg

Dengan menerapkan nilai-nilai dasar tersebut,


ASN dapat memastikan bahwa kegiatan
pengumpulan data suhu yang telah termonitor
menggunakan Google Spreadsheet dilakukan secara
akuntabel, kolaboratif, dan kompeten, sehingga
menghasilkan data yang handal dan bermanfaat bagi
kegiatan yang terkait.

83
2. Membuat laporan hasil analisis data dan evaluasi
monitoring suhu.
Waktu Pelaksanaan :30 dan 31 Mei 2023
Output Kegiatan :Mendapatkan suhu ruang yang
terjaga sesuai standar
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN seperti


akuntabel, kompeten, dan harmonis dalam konteks
kegiatan membuat laporan hasil analisis data dan
evaluasi monitoring suhu dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Akuntabel: ASN perlu bertanggung jawab dan


transparan dalam melaksanakan tugas mereka.
Dalam membuat laporan hasil analisis data dan
evaluasi monitoring suhu, mereka harus mengikuti
prosedur yang ditetapkan, mencatat dengan akurat
setiap langkah yang diambil, dan memastikan bahwa
informasi yang disampaikan dalam laporan sesuai
dengan data yang ada.

Kompeten: ASN harus memiliki pengetahuan,


keterampilan, dan pengalaman yang relevan dalam
melakukan tugas mereka. Dalam konteks ini, ASN
yang membuat laporan hasil analisis data dan
evaluasi monitoring suhu harus memahami metode
analisis yang digunakan, memiliki keahlian dalam
pengolahan dan interpretasi data, serta dapat
mengenali dan mengatasi masalah yang mungkin
muncul selama proses tersebut.

Harmonis: ASN perlu bekerja secara sinergis


dengan tim atau pihak lain yang terlibat dalam
kegiatan yang sama. Dalam pembuatan laporan hasil

84
analisis data dan evaluasi monitoring suhu, mereka
harus berkoordinasi dengan baik dengan anggota
tim, berbagi informasi, dan menjaga komunikasi yang
efektif. Tujuannya adalah untuk mencapai
keselarasan dalam tujuan, pendekatan, dan output
yang dihasilkan.

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar


ASN seperti akuntabel, kompeten, dan harmonis
dalam konteks kegiatan membuat laporan hasil
analisis data dan evaluasi monitoring suhu, ASN
dapat menjalankan tugas mereka dengan baik,
menghasilkan laporan yang berkualitas, dan
berkontribusi secara positif dalam upaya
pemantauan suhu yang efektif.
3. Menyajikan hasil laporan hasil analisis data dan
evaluasi monitoring suhu kepada pihak yang
berkepentingan
Waktu Pelaksanaan :03 Juni 2023
Output Kegiatan :Mengambil tindakan yang
diperlukan
Keterkaitan dengan Subtansi Pelatihan :

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, seperti


akuntabel, kompeten, kolaboratif, dan harmonis,
dalam konteks kegiatan menyajikan laporan hasil
analisis data dan evaluasi monitoring suhu kepada
pihak manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:

Akuntabel: ASN harus bertanggung jawab


dan transparan dalam menyajikan laporan hasil
analisis data dan evaluasi monitoring suhu. Mereka
harus memastikan bahwa laporan tersebut akurat,
lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada

85
pihak manajemen.

Kompeten: ASN harus memiliki pengetahuan


dan keterampilan yang memadai dalam menganalisis
data dan melakukan evaluasi monitoring suhu.
Mereka harus dapat menguasai metode analisis yang
relevan dan menginterpretasikan temuan dengan
benar.

Kolaboratif: ASN perlu bekerja sama dengan


rekan kerja dan pihak terkait dalam menyajikan
laporan. Kolaborasi yang baik akan memastikan
informasi yang disajikan lebih komprehensif dan
bermanfaat bagi pihak manajemen. ASN juga harus
membuka diri terhadap masukan dan tanggapan dari
pihak lain.

Harmonis: ASN harus menjaga hubungan


yang harmonis dalam tim dan dengan pihak
manajemen. Mereka harus bekerja secara sinergis,
menghormati perbedaan pendapat, dan mencapai
kesepakatan bersama dalam menyajikan laporan.
Harmoni yang terjalin akan memperkuat integritas
dan kualitas laporan yang dihasilkan.

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar


ini, ASN dapat memastikan bahwa laporan hasil
analisis data dan evaluasi monitoring suhu yang
mereka sajikan kepada pihak manajemen
mencerminkan kompetensi, akuntabilitas, kolaborasi,
dan harmoni dalam pelaksanaan tugas mereka.

86
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Dalam kesimpulannya, penerapan Google Form sebagai alat untuk


monitoring suhu ruang laboratorium di Puskesmas Kesambi di
Kabupaten Tegal memberikan manfaat signifikan dalam menjaga

87
keamanan Sarpras, kenyamanan pasien, dan petugas. Meskipun
tantangan masih ada, langkah-langkah perbaikan yang tepat dapat
membantu meningkatkan efektivitas sistem ini. Dengan kesadaran
dan komitmen yang tepat, pelaksanaan monitoring suhu
menggunakan Google Form dapat menjadi langkah penting dalam
menjaga kualitas layanan kesehatan di Puskesmas Kesambi
Kabupaten Tegal.

B. MANFAAT
Manfaat yang signifikan.

Pertama, penggunaan Google Form sebagai alat survei elektronik


memungkinkan pengumpulan data suhu ruang laboratorium secara
efisien dan akurat. Dengan mengirimkan survei melalui platform
online, petugas dapat dengan mudah melacak dan memantau suhu
ruang laboratorium secara real-time. Hal ini memungkinkan deteksi
dini terhadap perubahan suhu yang tidak sesuai dengan standar
keamanan dan kenyamanan.

Kedua, penerapan Google Form dalam pelaksanaan monitoring suhu


ruang laboratorium memberikan kemudahan dalam pengolahan data.
Formulir online memungkinkan untuk mengumpulkan dan
mengorganisir data secara terpusat. Hasil survei dapat diakses secara
langsung melalui Google Drive atau spreadsheet, memungkinkan
analisis data yang lebih cepat dan efisien. Hal ini dapat mendukung
pengambilan keputusan yang tepat waktu dan tindakan perbaikan
yang diperlukan.

Ketiga, sistem monitoring suhu menggunakan Google Form juga


memungkinkan untuk membangun kebiasaan dan kepatuhan terhadap
standar keamanan dan kenyamanan di lingkungan laboratorium.
Dengan adanya tindakan rutin untuk mengisi survei suhu, kesadaran
akan pentingnya menjaga suhu ruang laboratorium dalam rentang
yang aman menjadi lebih meningkat. Ini dapat membantu
meminimalkan risiko terhadap Sarpras, pasien, dan petugas.

88
Namun demikian, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam
implementasi pelaksanaan monitoring suhu menggunakan Google
Form di Kabupaten Tegal. Salah satunya adalah aksesibilitas internet
yang stabil dan terjamin di lingkungan Puskesmas. Jika akses internet
tidak konsisten, pelaporan data suhu dapat terhambat. Oleh karena
itu, langkah-langkah perbaikan infrastruktur dan pengaturan akses
internet yang memadai harus dipertimbangkan.

89
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini;
Nama :Dinar Hendra Putra, A.Md
NIP : 199106212022031007
Jabatan : Pelaksana / Terampil – Pranata Laboratorium
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Jatinegara Kabupaten Tegal
Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 51.
Berkomitmen untuk menindak lanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sesuai Kedudukan, dan Peran PNS
untuk Mendukung Smart Governance.
Berikut adalah RTL (Rencana Tindak Lanjut) dalam bentuk tabel
untuk Pelaksanaan Monitoring Suhu Ruang Laboratorium menggunakan
Google Form di Puskesmas Kesambi, Kabupaten Tegal:
No. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penanggung Waktu
Jawab
1. Monitoring dan tindakan Petugas Sampai bulan
perbaikan Laboratorium Juni 2024
- Melakukan pemantauan suhu
ruang laboratorium secara
rutin dengan mengumpulkan
data melalui Google Form.
- Memantau suhu harian dan
memeriksa jika ada
perbedaan signifikan dengan
batas yang ditetapkan
- Jika suhu melebihi atau tidak
sesuai dengan standar,
segera mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan
2. Evaluasi dan Analisis Data Tim Manajemen Sampai bulan
- Mengumpulkan dan Juni 2024
menganalisis data suhu yang
tercatat dalam Google Form.
- Mengevaluasi hasil
monitoring suhu ruang
laboratorium dan mencari
pola atau perbedaan yang
perlu diperhatikan

90
LAMPIRAN

91
DAFTAR
PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta:
LembagaAdministrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

92
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Hidayat A, Irvanda M. (2022). Optimalisasi Penyusunan dan Pembuatan


Laporan untuk Mewujudkan Good Governance. Hospitality, 11(1),
281-90.

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Nomor


440.1/2339/2022 Tentang Struktur Organisasi UPTD Puskesmas di
Kabupaten Tegal

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 Tentang


PedomanManajemen Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar


Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Peraturan Bupati Tegal Nomor 85 Tahun 2021 Tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tegal

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi RI Nomor 70 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional
Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Pemberdayaan Masyarakat, Sarat akan Makna (kemkes.go.id) diakses


pada 14 Maret 2022

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Nomor


440/17/008/V/2019 Tentang Izin Operasional UPTD Puskesmas
Kesambi

93
CURRICULUM
VITAE

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Dinar Hendra
PutraTempat, Tanggal lahir : Tegal, 21 Juni
1991 NIP : 199106212022031007
Pangkat/Golongan : Pengatur / IIc
Jabatan : Pranata Laboratorium
Unit Kerja : Puskesmas Kesambi Dinas
KesehatanKabupaten Tegal
Alamat Kantor : Jalan Raya Prupuk Selatan Kec.
MargasariNo. Hp : 085626236668

RIWAYAT PENDIDIKAN
 Universitas Muhammadiyah Semarang 2010-2013
 SMA Negeri 03 Slawi 2006-2009
 MTs Negeri 02 Slawi 2003-2006
 SD Negeri 02 Kudaile 1996-2003

RIWAYAT PEKERJAAN
 Puskesmas Kesambi 2022-Sekarang
 SMKs Mitra Karya Mandiri Brebes 2019-2021
 RISKESDAS Kab. Pemalang 2018
 RSU Bhakti Asih Brebes 2014-2017
 Laboratorium Cito 2013-2014

94

Anda mungkin juga menyukai