SMART GOVERNANCE
Disusun oleh :
NAMA : Anisa Lisniawati, A.Md. Gz
NIP : 199406182022032014
DARTAR HADIR : 04/ Kelompok 1
JABATAN : Nutrisionis Terampil
SKPD : UPTD Puskesmas Genuk
COACH : Maria Susiawati, S.Sos., MPA
MENTOR : dr. Moch Onny Pramana
………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE
IMPLEMENTASI NASI GORENG (PELAYANAN KONSULTASI GIZI
ONLINE DAN TUMBUH KEMBANG) SEBAGAI UPAYA PENURUNAN
ANGKA STUNTING DI UPTD PUSKESMAS GENUK KOTA
SEMARANG
Hari : SELASA
Tanggal : 14 MARET 2023
Tempat : PUSKESMAS GENUK (virtual)
Menyetujui,
Mentor,
Coach, Kepala UPTD Puskesmas Genuk
……………
PRAKATA
iii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Smart Governance dengan judul “Implementasi
Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang (NASI
GORENG) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang” Laporan ini disusun
sebagai bukti pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar dan peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan gambaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
penulis dengan menanamkan nilai-nilai dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang telah
diimplementasikan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II.
Laporan rencana aktualisasi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan
dan dorongan dari pihak lain. Dengan sepebuh hati, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H.,M.IP. sebagai Gubernur Jawa Tengah
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023.
2. Ibu Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M. Sos. selaku Walikota Kota
Semarang.
3. Bapak Drs. Mohamad Arif Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Abdul Haris, S.H.,M.M selaku Kepala BKPP Kota Semarang.
5. Bapak/Ibu ……………, selaku penguji/narasumber yang telah
memberikan arahan untuk penyempurnaan RA.
iv
7. Bapak dr. Moch Onny Pramana selaku mentor sekaligus kepala UPTD
Puskesmas Genuk Kota Semarang.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta
pengalamannya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan 17 tahun 2023.
9. Keluarga besar Puskesmas Pandanaran atas dukungan dan
kerjasamanya.
10. Rekan-rekan golongan II Angkatan 17 Kelompok 1 yang telah berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
11. Suami dan anak tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis sadar bahwa laporan rencana aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak supaya laporan menjadi lebih baik agar rancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS, serta memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
v
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iii
PRAKATA...................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisai
1. Dasar Hukum Organisasi……………………………………....1
2. Tugas Fungsi Organisasi……………………………………....3
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.......................................5
4. Visi-Misi Organisasi……………………………………………..7
5. Tujuan Organisasi……………………………………………....8
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi………………………………….9
B. Tugas dan Jabatan Peserta………………………………………...9
C. Role Model…………………………………………………………..12
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu.....................................................14
B. Analisis Isu......................................................................................21
C. Analisis Penyebab...........................................................................25
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan...............................................27
E. Gagasan Pemecahan Isu................................................................28
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi............................................31
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................48
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................52
Curiculum Vitae..........................................................................................54
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 2.1 Identifikasi Isu............................................................................15
Tabel 2.2 Capaian D/S...............................................................................15
Tabel 2.3 Analisis Isu Berdasarkan APKL.................................................21
Tabel 2.4 Parameter USG.........................................................................24
Tabel 2.5 Analisis Isu Berdasarkan USG..................................................25
Tabel 2.6 Tabel Gagasan Kegiatan...........................................................29
Tabel 2.7 Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................48
Tabel 2.8 Jadwal Rancangan Aktualisasi..................................................52
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 1.1 Foto Puskesmas Genuk, Tahun 2022...................................1
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Kecamatan Genuk.................................2
Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Genuk.....................7
Gambar 1.4 Role Model.............................................................................12
Gambar 2.1 Capaian D/S pada SIP...........................................................15
Gambar 2.2 pengamatan ketepatan alat ukur...........................................16
Gambar 2.3 Diagram capaian ASI Esklusif...............................................17
Gambar 2.4 Diagram Jumlah stunting ......................................................19
Gambar 2.5 Rekapan Pelayanan konseling gizi........................................20
Gambar 2.6 Diagram Fishbone..................................................................26
viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
Gambar 1.1
UPTD Puskesmas Genuk
9
Batas – batas wilayah antara lain :
Gambar 1.2
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Genuk
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2021,
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang tahun
2021 adalah 45.825 Jiwa.
10
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 97 Tahun
2016 Tentang Pembentukkan, Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota
Semarang, puskesmas merupakan unsur pelaksana tugas pada
Dinas Kesehatan (Dinkes) sehingga puskesmas memiliki tugas
sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan yang
meliputi pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun fungsi puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis Dinkes di bidang pengelolaan
puskesmas.
11
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang Nomor 061/10888 Tahun 2021, maka struktur organisasi
Puskesmas Pandanaran adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Genuk
12
jejaring Puskesmas, penanggung jawab bangunan, prasarana dan
peralatan, penanggung jawab mutu.
13
Sedangkan Visi dan Misi Puskesmas Genuk tertuang
pada Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021 Tentang
Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
c. Visi Puskesmas Genuk
Visi UPTD Puskesmas Genuk yaitu Terwujudnya Puskesmas
Genuk yang menyehatkan masyarakat
d. Misi Puskesmas Genuk
Misi UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
1) Meningkatkan memberikan pelayanan yang berkualitas
2) Pemberdayaan individu,keluarga dan masyarakat agar
memiliki kemauan dan kemampuan untuk hidup Sehat
3) Meningkatkan kerjasama lintas program, lintas sektoral dan
jejarong.
5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021
tentang Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk,
dalam mewujudkan visi dan misinya, Puskesmas Genuk menetapkan
tujuan sebagai berikut :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
14
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat.
15
pelaksanaan, penilaian gizi, bagi kelompok di masyarakat dan di Rumah
Sakit. Berikut adalah tugas pokok dan fungsi peserta berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Pendaya Guna Aparatur Negara
(Kepmenpan) Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001. Rincian kegiatan
Nutrisionis Terampil adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di
unit atau wialyah kerja secara bulanan bagi anak balita
b. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara
4 bulanan bagi anak sekolah SD
c. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan
d. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau
wilayah kerja
e. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan
f. Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan)
g. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
h. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
i. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur
j. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT
k. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA
l. Mencatat dan melaporkan anamnese diet
m. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi
n. Menyediakan makanan biasa tambahan;
o. Menyediakan kapsul vitamin A
p. Menyediakan kapsul Yodium
q. Menyediakan preparat besi
r. Menyediakan obat gizi
s. Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana
t. Memantau diet klien selama dirawat
u. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi
16
sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar,
jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang
ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan
pada posyandu
v. Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT
w. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS)
dan masyarakat secara bulanan
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian
2. Tugas Tambahan Peserta
Peserta dalam hal ini mendapatkan tugas tambahan sebagai
pemegang salah satu program UKM Essensial SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang).
C. Role Model
Role model adalah seseorang yang menjadi contoh atau teladan bagi
orang lain dalam perilaku, sikap, atau kualitas tertentu yang dianggap
positif atau diinginkan. Seorang role model dapat menjadi inspirasi dan
motivasi bagi orang lain untuk meniru atau mengejar keberhasilan dan
prestasi yang sama.
17
Gambar 1.4 Role Model
Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes merupakan figur yang menjadi role
model bagi penulis Beliau merupakan Senior Gizi di Indonesia, Beliau
adalah seorang ASN di Poltekkes Kemenkes Jakarta. Selain menjadi
dosen di bidang gizi, beliau juga aktif sebagai penulis buku di bidang gizi
dan menjadi narasumber di berbagai acara televisi, radio, semar,
berbagai media cetak dan media social.
Alasan penulis menjadikan beliau sebagai role model dalam
pelaksanaan aktualisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai seorang Nutrisionis , beliau mampu menunjukkan tanggung
jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugas pokok, kewajiban
dan fungsi sebagai seorang Nutrisionis.(Akuntabel)
2. Dalam melaksanakan tugas, beliau selalu ramah kepada rekan
sejawat maupun masyarakat yang menjadikan beliau menjadikan
panutan bagi rekan-rekannya. (Berorientasi Pelayanan)
3. Ibu Rita merupakan sosok yang profesional terbuka dalam bekerja
sama dan dapat memberikan perlakuan yang adil kepada rekan
junior dibawahnya. (Kolaboratif)
4. Beliau merupakan sosok yang dapat membangun lingkungan kerja
yang menyenangkan selain itu juga dapat menjadi seorang
penghubung yang baik dalam menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif. (Harmonis)
5. Ibu Rita merupakan senior yang ringan tangan dalam membantu
orang lain untuk belajar maupun dalam bekerjasama di lain hal.
(Kompeten).
6. Beliau memberikan pengabdian terbaik dalam pekerjaannya, selalu
bersemangat memberikan kontribusi untuk kemajuan Puskesmas.
(Loyal)
7. Beliau sangat antusias terhadap perubahan terutamanya untuk
kemajuan Puskesmas, beliau melakukan inovasi untuk
18
meningkatkan pelayanan di Puskesmas.(Adaptif)
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
19
20
2.1 ISU
Tabel 2.1
Tabel Isu Prioritas
21
2 Kurang validnya hasil Deskripsi isu : Individu
pengukuran Antropometri (ukuran tubuh) merupakan
antropometri posyandu salah satu cara langsung menilai status
di Wilayah kerja gizi, khususnya keadaan energi dan protein
Puskesmas Genuk Kota tubuh seseorang. Ukuran tubuh yang
Semarang biasanya dipakai untuk melihat
pertumbuhan fisik adalah berat badan (BB),
tinggi badan (TB), lingkar lengan atas
Keterkaitan dengan (LILA), lingkar kepala (LK). Pengukuran
manajemen ASN : tersebut di interpretasikan dengan
Dalam hal ini perhitungan atau standar tertentu untuk
manajemen ASN yang menginterpretasikan status gizi.
belum diterapkan adalah Pengukuran yang tidak valid dapat
belum maksimalnya menyebabkan kesalahan dalam
peran petugas sebagai menginterpertasikan status gizi.
pelayan masyarakat
untuk memberikan
edukasi kepada kader Kondisi saat ini : Gambar 2.2 Contoh pengamatan ketepatan alat ukur di
posyandu terkait cara Di wilayah kerja puskesmas genuk masih posyandu
mengukur yang benar. ada posyandu yang belum tepat cara
pengukuran antropometrinya. Timbangan
Keterkaitan dengan BB jarang diganti batu batrainya. Microtoa
SMART ASN : belum saat ditarik paling tidak tepat di angka 0.
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam edukasi kepada Kondisi yang diharpkan :
kader misalnya dengan Saat sebelum melaksanakan kegiatan
memberikan pelatihan posyandu kader dan tenaga Kesehatan
melalui video yang yang bertugas di posyandu melakukan
dishare di grup whats kalibrasi alat ukur.
app
Keterkaitan dengan
manajemen ASN : Kondisi saat ini :
Dalam hal ini Jumlah bayi yang diberikan ASI Eksklusif di
manajemen ASN yang wilayah kerja puskesmas Genuk masih
belum diterapkan adalah rendah jika dibandingkan jumlah semua
belum maksimalnya balita usia 6 bulan.
peran petugas sebagai
pelayan masyarakat
untuk memberikan Kondisi yang diharpkan :
edukasi kepada Capaian ASI Eksklusif diatas 90% yang
masyarakat mengenai diharapkan bisa mencegah stunting di
manfaat ASI wilayah kerja Puskesmas Genuk Diatas
Keterkaitan dengan
SMART ASN : belum
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam pendampingan
ibu menyusui.
4. Masih tingginya jumlah Deskripsi isu : Unit Kerja
balita stunting di Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
wilayah kerja kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu Jumlah Stunting
puskesmas Genuk Kota panjang sehingga mengakibatkan
Semarang terganggunya pertumbuhan pada anak.
16
Stunting juga menjadi salah satu penyebab
tinggi badan anak terhambat, sehingga 15.5
Keterkaitan dengan lebih rendah dibandingkan anak-anak Jumlah Stunting
15
manajemen ASN : seusianya.
Dalam hal ini 14.5
manajemen ASN yang r r r r ri i
be obe be be ua uar
belum diterapkan adalah Kondisi saat ini : em kt em m n
e Ja Fe b
pt O ov Des
belum maksimalnya Jumlah Balita Stunting di wilayah kerja Se N
peran petugas sebagai puskesmas Genuk masih cukup tinggi. Gambar 2.4 Diagram Jumlah stunting di wilayah puskesmas
23
pelayan masyarakat Berdasarkan lapoaran di bulan januari dan genuk KotamSemarang
untuk memberikan febuari 2023 jumlah stunting sebanyak 15
edukasi kepada balita. Presentase balita stunting di wilayah
masyarakat dan kerja yaitu 0,7 %.
melakukan pemantuaan
status gizi
Kondisi yang diharpkan :
Keterkaitan dengan Turunnya agka balita stunting di wilayah
SMART ASN : belum kerja puskesmas genuk kota semarang
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam pendampingan ibu
menyusui.
5 Belum optimalnya Deskripsi isu : Unit Kerja
pelayanan konseling konseling gizi merupakan proses
gizi tentang menu diet pemberian dukungan pada pasien/klien
pada pasien dengan yang ditandai dengan adanya hubungan
penyakit tidak menular kerja sama antara konselor dengan
(PTM) di puskesmas klien/pasien dalam menentukan prioritas
genuk Semarang makanan, gizi dan aktivitas fisik,
tujuan/target, rancangan kegiatan yang
dapat diterima dan dapat mendukung rasa
Keterkaitan dengan tanggung jawab untuk merawat dirinya
manajemen ASN : sendiri untuk mengatasi masalah yang ada
Dalam hal ini dan untuk meningkatkan kesehatan.
manajemen ASN yang Konseling gizi memberikan solusi bersama
belum diterapkan adalah antara ahli gizi dan klien/pasien untuk
belum maksimalnya permasalahan gizi yang dialami
peran petugas sebagai klien/pasien sehingga diperoleh
pelayan masyarakat kesepakatan dalam pengaturan makan
dalam yaitu kurag untuk mendukung kesehatan atau
berkoordinasi dengan kesembuhan klien/pasien.
rekan kerja.
Kondisi saat ini :
Keterkaitan dengan Berdasarkan pengamatan langsung di
SMART ASN : belum wilayah UPTD Genuk, belum ada alur yang
24
diterapkannya digital menggambarkan rujukan ke poli gizi
skill dan digital culture sehingga saat ini pasien yang datang
dalam memberikan hanya ibu hamil dan balita sedangkan
media konseling dalam untuk konseling PTM hanya mencapai 2%. Gambar 2.5 Rekapan pelayanan konseling poli gizi
bentuk digital (misal Selain itu media yang ada juga kurang
video) mendukung terhadap proses konseling
25
B. Analisis Isu
Isu ditetapkan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis tersebut bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu. Setelah dilakukan analisis kualitas isu dan
diperoleh lebih dari satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan
penilaian kualitas isu menggunakan USG ( Urgency,Seriousness,
dan Growth) untuk menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan-gagasan kreatif yang akan tuangkan
dalam bentuk kegiatan.
Pendekatan/analisis isu APKL memiliki 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
a. Aktual (A) artinya benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
b. Problematik (P) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan (K) artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Layak (L) artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
26
Teknik APKL Skor Keterangan Skor
Aktual 5 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
4 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang
kurang lengkap serta sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
3 Belum tentu terjadi namun sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2 Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
1 Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam
masyarakat.
Problematika 5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar.
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan
keluar.
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu
dekat.
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu.
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan.
Kekhalayaka 5 Menyangkut semua orang (seluruh petugas Rumah
n Sakit dan luar Rumah Sakit)
4 Menyangkut semua petugas Rumah Sakit (dokter,
perawat, staf)
3 Menyangkut perawat dan pasien.
2 Hanya menyangkut perawat.
1 Hanya menyangkut individu penulis
Layak 5 Sangat logis, pantas, realitis, dapat dibahas sesuai
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
4 Logis, pantas, realitis dapat dibahas sesuaidengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
3 Logis, pantas, realitis, tetapi tidak dapat dibahas
sesuai tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab
2 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis, tetapi
berkaitan dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.
1 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis serta
tidak sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.
Tabel 2.4
Analisis Isu dengan Metode APKL
27
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1. Masih rendahnya partisipasi 5 3 2 3 13 4
masyarakat untuk datang ke
Posyandu di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota
Semarang
Masih
3. rRendahnya cakupan ASI 5 2 2 2 11 5
Eksklusif di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota
Semarang
Bentu
4. Masih tingginya jumlah balita 5 4 4 4 17 1
stunting di wilayah kerja
puskesmas Genuk Kota
Semarang
28
a. Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk
Kota Semarang.
b. Kurang validnya hasil pengukuran antropometri di Posyandu di Wilayah di
Wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang.
c. Belum optimalnya pelayanan konseling gizi di puskesmas genuk Semarang.
2. 4
Bentu Masih tingginya jumlah balita 5 4 4 4 17 1
stunting di wilayah kerja
puskesmas Genuk Kota Semarang
29
dihasilkan beberapa isu yang berkualitas atau aktual.
a. Aktual : Isu tersebut benar – benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b. Problematik : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komprehensif
c. Kekhalayakan : Isu tersebut menyangut hajat hidup orang
banyak.
d. Kelayakan : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisisi isu dengan metode APKL ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Keterangan skor:
a) Aktual
Skor 5 :Benar terjadi sesuai dengan data dan fakta lengkap serta
sedang dibicarakan masyarakat
Skor 4 :Benar terjadi dengan data dan fakta yang kurang lengkap
serta hangat dibicarakan masyarakat
Skor 3 :Belum tentu terjadi dan/atau dengan hangat dibicarakan
masyarakat
Skor 2 :Belum tentu terjadi dan tidak sedang dibicarakan
masyarakat
Skor 1 :Tidak terjadi dan tidak dibicarakan masyarakat
b) Problematik
Skor 5 :Sangat mendesak dan memerlukan upaya jalan keluar
melalui kegiatan serta tindakan nyata
Skor 4 :Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar
Skor 3 :Tidak mendesak namun diperlukan jalan keluar dalam
waktu dekat
Skor 2 :Tidak mendesak namun tetap diperlukan jalan keluar
Skor 1 :Tidak mendesak dan tidak diperlukan
30
c) Kekhalayakan
Skor 5 : Menyangkut semua orang
Skor 4 : Menyangkut semua warga puskesmas
Skor 3 : Menyangkut salah dua atau tiga warga puskesmas
Skor 2 : Hanya menyangkut salah satu warga puskesmas
Skor 1 : Hanya menyangkut personal dari penulis
d) Kelayakan
Skor 5 :Sangat logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 4 :Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 3 :Logis, pantas, realitas tetapi tidak dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 2 :Tidak logis, tidak pantas, tidak realitas, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 1 :Tidak logis, tidak pantas, dan tidak realitas serta tidak
sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung
jawab
31
Pada analisis USG hal yang dipertimbangkan yaitu tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan. Masing – masing isu
diberikan skor 1 – 5. Adapun indikator analisis USG sebagai berikut:
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
d. Tabel 2.4 Paramater USG
Nilai Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang begitu Kurang begitu serius Kurang begitu
mendesak berkembang
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
5 Sangat Mendesak Sangat serius Sangat berkembang
Berikut ini 3 (tiga) isu utama yang akan dianalisis lebih lanjut
menggunakan metode USG:
Tabel 2.5 Analisis Isu dengan Metode USG
No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangki
ng
1. Masih tingginya 5 5 5 15 1
jumlah balita stunting
di wilayah kerja
puskesmas Genuk
Kota Semarang
3. Belum optimalnya 3 3 3 9 3
pelayanan konseling
gizi di puskesmas
genuk Semarang
32
Sumber isu : Unit kerja
33
penyebab masalah yang nantinya akan dicari solusi pemecahan
masalahnya. Pada pembahasan kali ini menggunakan beberapa kategori
yaitu manusia/ Man, Material, Metode, Milieu/ Lingkungan. Berikut ini
analisis penyebab masalah dengan pendekatan fishbone:
34
2. Dampak jangka panjang:
a. Postur tubuh tidak optimal, terutama ketika dewasa karena tinggi
badan anak stunting hanya dapat diperbaiki sampai usia 2 tahun
b. Meningkatkan risiko masalah gizi seperti obesitas (kegemukan) dan
penyakit lainnya
c. Menurunnya kesehatan reproduksi
d. Kapasitas belajar dan performa kurang optimal saat sekolah,
karena pertumbuhan kognitif anak juga terhambat daripada anak
seusianya,Produktivitas dan kapasitas kerja menjadi kurang
maksimal Ketika dewasa.
35
Konsultasi yang akan dilaksanakan oleh penulis berupa konsulatsi
online menggunakan whatsapp vidio yang sebelumnya akan dilakukan
assessment gizi melalui whatsapp chat jika hasil assessment gizi curiga
stunting akan dibuatkan jadwal konsultasi gizi online dan selanjutnya
akan dilaksanakan konsultasi gizi sesuai SPO yang sudah dibuat.
Tujuan dari adanya konsultasi gizi online ini untuk menurunkan angka
stunting di wilayah kerja puskesmas genuk. Salah satu penyebab stunting
di di wilayah kerja puskesmas genuk karena hampir semua orang tua
sibuk bekerja di pabrik yang berangkat pagi dan pulang malam. Dalam
hal ini orang tua tidak memeliki waktu datang ke puskesmas untuk
memantau status gizi dan tumbuh kembang anaknya. Yang akhirnya saat
anak sudah mengalami stunting orang tua tidak mengetahui cara
merawatnya. Dengan adanya program NASI GORENG diharapkan dapat
memberikan kemudahan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi bagi orang
tua yang sibuk bekerja sehingga tidak salah pemberian nutrisi dan
stimulasi sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah kerja
Puskesmas Genuk.
Manfaat dari adanya program NASI GORENG antara lain:
1. Meningkatakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memperhatikan nutrisi dan stimulasi bagi sang buah hati
2. Meningkatkan aksesibilitas layanan konsultasi gizi. Hanya degan
menggunakan menghubungui nomor hotline sudah bisa
berkonsultasi dengan ahli gizi secera gratis
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan Konsultasi gizi
dengan melakukan konsultasi gizi online maka untuk orang tua
yang sibuk bekerja tidak perlu melungkan waktu bnyak untuk
berkonsultasi dengan ahli gizi sehingga sangat menghemat waktu.
Tujun dan manfaat pemecahan isu selanjutnya akan dilaksanakan 5
(lima) kegiatan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.
36
Tabel 2.6 Tabel Gagasan kegiatan
NO Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Membuat Rencana kegiatan a. Mengkonsultasikan rancangan
program NASI GORENG programNASI GORENG dengan Kepala
Puskesmas Genuk
Menyelesaikan penyebab b. Mencari referensi untuk membuat
“METHOD” yaitu (Sistem konsultasi online
pelaporan status gizi yang c. Menyusun Standar Prosedur Operasional
masih manual) dan Sistem kegiatan program NASI
GORENG
Menyelesaikan penyebab
“MILIEU” yaitu Rendahnya
kunjungan balita ke poli gizi
37
3. Melakukan sosialisasi Nasi a. Membuat undagan sosialisasi program
Goreng kepada teman Nasi Goreng untuk teman-teman
puskesmas. puskesmas
b. Membuat Power Poin Saat
Menyelesaikan penyebab Mensosialisasikan Program Kegiatan
“MAN” (petugas kurang NASI GORENG
melakukan penyuluhan tentang c. Menjelaskan Alur Program Kegiatan Nasi
manfaat posyandu) Goreng dengan baik agar dipahami
semua rekan
Sumber kegiatan: Inovasi
38
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Tabel 2.7
Rancanga
l
(Nb : Ijib Ibu Maria saya sisakan sedikit agar komen tidak hilang)
Unit Kerja : Puskesmas Genuk Kota Semarang
: 1. Masih Tingginya Jumlah Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
(sumber isu : unit kerja)
2. Kurang Validnya hasil pengukuran antropometri di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
Identifikasi Isu (diambil dari USG)
(Sumber isu : individu)
3. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
(Sumber isu : unit kerja)
Isu yang diangkat (Core Issue) : Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk Kota Semarang
t
(Nb : Ijib Ibu Maria saya sisakan sedikit agar komen tidak hilang)
39
Gagasan Pemecahan Isu (Konsep Judul) Implementasi NASI GORENG (Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang) Sebagai
Uupaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang
……………………………………………………………………
40
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya rancangan Kegiatan Keterkaitan kegiatan dengan Adanya ranacangan Adanya Adanya
rancangan NASI GORENG Manajemen ASN: kegiatan NASI Rencangan Kegiatan
kegiatan Nasi Saya membuat rancangan GORENG akan NASI GORENG
Goreng kegiatan NASI GORENG berkontribusi memberikan
(Pelayanan sebagai pedoaman saat terhadap Visi penguatan nilai
Konsultasi gizi pelaksanaan kegiatan nasi Puskesmas Genuk organisasi yaitu
online dan goreng yang saya sampaikan yaitu “Terwujudnya “Handal”
1.1 Mengkonsultasikan Adanya Masukan dan saran
tumbuh kepada kepala puskesmas. Puskesmas Genuk
rancangan kegiatan dari kepala puskesmas
kembang) yang Menyehatkan
NASI GORENG
Melaksanakan tugas dengan Masyarakat”
dengan Kepala
Sumber cermat dan disiplin sehingga dan berkontribusi
Puskesmas Genuk
Kegiatan : kegiatan NASI GORENG bisa terhadap misi no.1
Inovasi 1.2 Mencari referensi Adanya referensi untuk berjalan sesuai rencana yaitu
untuk membuat membuat konsultasi online dengan hasil yang diharapkan “Memberikan
konsultasi online yaitu bisa menurunkan angka pelayanan yang
1.3 Menyusun Standar Adanya Standar Prosedur stunting di Puskesmas Genuk berkualitas”
Prosedur Operasional Operasional Sistem kegiatan (Kode Etik dan Perilaku ASN
Sistem kegiatan program Nasi Goreng Nomor 2) Serta berkontribusi
program NASI (Pelayanan Konsultasi Gizi
pada tujuan
GORENG (Pelayanan Online dan Tumbuh Keterkaitan kegiatan dengan Puskesmas Genuk
Konsultasi Gizi Online Kembang) Smart ASN : yaitu : “Mampu
dan Tumbuh Kembang Saya memanfaatkan teknologi menjangkau
) dengan rekan gizi informasi dan komunikasi Pelayanan
dengan memanfaatkan mesin Kesehatan
pencarian (search engine) bermutu”
yaitu Google untuk mencari
41
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
contoh rencana kegiatan dan
SOP konsultasi online dan
mengembangkannya sesuai
dengan harapan saya.
Kemudian saya menungkan
hasil rencana kegiatan dengan
menuliskan di MS.word
(digital skills). Dalam
pencarian contoh rencana
kegiatan dan SOP konsultasi
online di internet saya
mengambil dari sumber yang
valid dan dapat dipercaya
(digital ethics).
42
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berusaha selaras
(Adaptif) dengan
pemikiran kepala
puskesmas saya.
2) Mencari referenasi dan
terus belajar (Learning
Agility) (Kompeten)
mengenai konsultasi
online yang sangat praktis
dan bisa memberikan
bnyak manfaat . Sehingga
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) masyarakat
terhadap pelayanan di
Puskesmas Genuk akan
semakin bertambah.
3) Komitmen (Loyal) saya
dalam menyusun standar
prosedur operasional
mengacu pada peraturan
pemerintah yang berlaku
bersama team gizi yang
lainnya. Hal ini dilakukan
sebagai bentuk sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif)
43
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat No Adanya No Hotline dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya no Dengan adanya no
Hotline dan Brief Card untuk kegiatan Manajemen ASN : hotline dan brief card hotline dan brief card
membuat Brief program Nasi Goreng Saya membuat No Hotline, akan memberikan akan memberikan
Card NASI Brief card dan akun media kontribusi terhadap penguatan nilai
GORENG 1. Menyiapkan No hp Adanya No hp khusus untuk sosial sebagai media Visi Puskesmas organisasi yaitu
khusus untuk Hotline Nasi Goreng dan penyebaran informasi kegiatan Genuk yaitu “Inovatif”
Sumber Hotline NASI Brief Card nasi goreng agar lebih “Terwujudnya
Kegiatan : Inovasi GORENG diketahui banyak masyarakat Puskesmas Genuk
di wilayah kerja puskesmas yang Menyehatkan
2. Membuat akun Adanya akun media social genuk . memberikan Masyarakat” Dan
media social Nasi Nasi Goreng mencantumkan informasi secara benar dan berkontribusi
Goreng No Hotline yang terhubung tidak menyesatkan kepada terhadap Misi No. 1
mencantumkan No dengan Whatsapp pihak lain yang yaitu
Hotline yang membutuhkan informasi “Meningkatkan
terhubung dengan terkait kepentingannya memberikan
Whatsapp sehinga masyarakat menjadi pelayanan yang
3. Menyebarkan Sudah tersebarnya No tau bahawa untuk berkualitas”
informasi No Hotline Nasi Goreng ke berkonsultasi dengan
Hotline Nasi semua kader posyandu, Ket nutrisionis tidak hanya dengan
Goreng ke semua RT, Ket RW, Memasang datang ke puskesmas Serta berkontribusi
kader posyandu, tulisan informasi No Hotline melainkan bisa dengan pada tujuan
Ket RT, Ket RW, Nasi GO di loket, MTBS dan menghubungi no hotline (Kode Puskesmas Genuk
Memasang tulisan Poli Gizi Etik dan Perilaku ASN yaitu “ Mampu
informasi No Nomor 9). menjangkau
Hotline Nasi GO di Pelayanan
loket, MTBS dan Keterkaitan kegiatan dengan Kesehatan
Poli Gizi Smart ASN : bermutu”
Saya memanfaatkan teknologi
44
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
informasi media social
Instagram untuk menyebarkan
informasi kegiatan nasi goreng
(digital ethics). Dan
menggunakan canva untuk
membuat design no hotline,
brief card dan membuat
postingan di instagram (digital
skills).
45
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
antusias terhadap
perubahan (Adaptif)
jaman yang semuanya
serba digital. Dan hal ini
memiliki tujuan untuk
menyebarluaskan
informasi Kegiatan nasi
goreng yang bisa dan
memberikan kemudahan
utuk berkonsultasi dengan
nutrisionis. Dalam
menyebarluaskan brief
card meminta kesedian
bekerjasama
( Kolaboratif) para kader,
ketua RT, Ketuar RW, dan
teman puskesmas
3) Secara konsisten
(Akuntabel) menyebarkan
informasi No Hotline Nasi
Goreng ke semua kader
posyandu, Ket RT, Ket
RW, Memasang tulisan
informasi No Hotline Nasi
Goreng di loket, MTBS dan
Poli Gizi. Dengan tetap
memegang komitmen
46
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(loyal) agar manfaat
Kegiatan Nasi Goreng bisa
tersebar luas dan
dirasakan semua
masyarakat.
3. Melakukan Sudah dilaksanakanya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan sudah Dengan sudah
sosialisasi Nasi sosialisasi NASI GORENG Manajemen ASN : dilaksanakanya dilaksanakanya
Goreng kepada kepada petugas Saya mensosialisasikan sosialisasi NASI sosialisasi NASI
petugas puskesmas. kegiatan nasi goreng kepada GORENG kepada GORENG kepada
puskesmas rekan di puskesmas mulai dari petugas puskesmas petugas puskesmas
1. Membuat undagan Adanya undagan sosialisasi alur kegiatan dan manfaat memberikan Genuk akan
sosialisasi program Nasi Goreng untuk kegiatan dengan memerikan kontribusi terhadap memberikan
Sumber kegiatan: program Nasi teman-teman puskesmas informasi yang sangat jelas Visi Puskesmas penguatan nilai
inovasi Goreng untuk dan dapat dimengerti rekan Genuk no 1 yaitu organisasi yaitu
teman-teman puskesmas. Sehingga saat “Terwujudnya Pusesmas yaitu
puskesmas rekan saya menjelaskan Puskesmas Genuk “Edukatif dan
2. Membuat Power Adanya Power Poin Saat kepada masyarakat sesuai yang Menyehatkan Inovatif”
Poin Saat Mensosialisasikan Program yang saya sampaikan. Masyarakat” dan
Mensosialisasikan Kegiatan Nasi Goreng menjalankan tugas dengan misi puskesmas
Program Kegiatan jujur, bertanggung jawab Genuk
Nasi Goreng dan berintegritas tinggi “Meningkatkan
sesuai dengan profesi saya memberikan
47
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan Adanya bukti sudah yang memiliki peran untuk pelayanan yang
sosiaslisasi NASI terlaksananya sosialisasi bertindak promotif dan berkualitas”
GORENG NASI GORENG preventif dalam pelayanan
kesehatan (Kode Etik dan
Perilaku ASN Nomor 1) dan Serta berkontribusi
sosialisasi tersebut saya pada tujuan
lakukan dengan tujuan untuk Puskesmas Genuk
memberikan informasi yaitu “ Mampu
secara benar dan tidak menjangkau
menyesatkan kepada pihak Pelayanan
lain yang membutuhkan Kesehatan
informasi terkait bermutu”
kepentingannya (Kode Etik
dan Perilaku ASN Nomor 9).
48
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
presentasi saat sosoalisasi
(digital skills). Dan
dipresentasikan di depan
rekan puskesmas
menggunakan layer monitor
sehingga semua rekan bisa
melihat tulisan yang saya buat.
Pada saat proses kegiatan
sosialisasi nasi goreng untuk
pendokumentasian serta
publikasi selalu menimbang
dan memperhatikan keamanan
digital dan privasi individu
(digital safety).
2) Dalam penyusunan
Power Point saya akan
berusaha memberikan
kinerja terbaik
49
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Kompeten) saya untuk
membuat power point
sejelas dan semenarik
mungkin sehingga teman-
teman jelas dengan
informasi yang
disampaikan. Sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif) dengan
melibatkan teman
puskesmas dalam
kegiatan Nasi Goreng.
3) Menjelaskan alur kegiatan
dengan jelas saat
sosialisasi dan transparan
(Akuntabel) tanpa ada
yang ditutupi kepada rekan
kerja yang terlibat. Supaya
tidak ada kegaduhan
dibelakang dan focus
untuk memberikan
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) kepada
masyarakat
50
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Mengimplementa Sudah terimplementasinya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan sudah Dengan
sikan Kegiatan Kegiatan NASI GORENG Manajemen ASN : terimplementasinya terimplementasi
NASI GORENG Saya mengimplementasikan kegiatan NASI Kegiatan NASI
kegiatan nasi goreng diawali GORENG akan GORENG penguatan
1. Menjalankan Adanya bukti sudah dari pasien yang menghubungi memberikan nilai organisasi kerja
Sumber kegiatan: program Nasi menjalankan program Nasi no hotline yang saya sediakan, kontribusi terhadap Pusesmas Genuk
inovasi Goreng sesuai Goreng sesuai SOP kemudian melakukan Visi Puskesmas yaitu “Inovatif”
SOP assessment online dan Genuk yaitu
2. Memperbaiki SOP Adanya bukti perbaikan SOP menjadwalkan konsultasi via “Terwujudnya
jika ada yang video call dan melakukan Puskesmas Genuk
kurang saat konsultasi gizi online sesuai yang Menyehatkan
pelaksanakan masalah yg dialami pasien. Masyarakat” Dan
3. Melihat manfaat Adanya bukti testimoni melaksanakan tugas dengan berkontribusi
kegiatan Program warga mengenai manfaat cermat dan disiplin (Kode terhadap Misi No 2
Nasi Goreng kegiatan Nasi Goreng etik dan perilaku ASN Nomor yaitu
2) dan tentunya bertujuan “Pemberdayaan
untuk memberikan informasi individu,keluarga
secara benar dan tidak dan masyarakat
menyesatkan kepada pihak agar memiliki
lain yang membutuhkan kemauan dan
informasi terkait kemampuan untuk
kepentingannya (Kode Etik hidup Sehat”
dan Perilaku ASN Nomor 9)
sehingga pasien bisa Serta berkontribusi
mendapatkan solusi dari pada tujuan
permasalahan yang dialami. Puskesmas Genuk
yaitu “ Mampu
Keterkaitan kegiatan dengan menjangkau
51
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Smart ASN : Pelayanan
Saya mempergunakan media Kesehatan
informasi dan komunikasi bermutu”
whatsaap untuk melakukan
assessment awal dan
whatsaap video call untuk
konsultasi gizi online, sehingga
ibu pasien yang sibuk bekerja
bisa berkonsultasi gizi dengan
mudah . (digital ethics).
2) Antusias teradap
perubahan (Adaptif) jika
masih terdapat
kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan,
terbuka dalam
52
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Kolaboratif)
serta mencari berbagai
permecahan masalah
3) Memaksimalkan kegian
NASI GORENG dan
meminta kritik dan saran
kepada masyarakat,
teman dan atasan. Agar
kualitas (Berorientasi
pelayanan) kegiatan bisa
terus ditingkatkan.
5. Melakuan Terlaksannya evaluasi dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan terlaksannya Dengan terlaksannya
evaluasi dan adanya laporan pelaksanaan Manajemen ASN : evaluasi dan evaluasi dan
pelaporan Program kegiatan NASI Saya melakukan monitoring pelaporan pelaporan
pelaksanaan GORENG evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan Program
Kegiatan kegiatan 1. Melaporkan Adanya bukti sudah kegiatan dengan jujur, Program kegiatan kegiatan NASI
NASI GORENG kepada kepala melaporakan kepada kepala bertanggungjawab, dan NASI GORENG GORENG maka akan
puskesmas puskesmas mengenai hasil berintegritas tinggi (Kode berkontribusi memberikan
Sumber mengenai pelaksanaan kegiatan nasi Etik dan perilaku ASN terhadap Visi penguatan nilai
kegiatan: : inovasi pelaksanaan goreng Nomor 1) Puskesmas Genuk organisasi kerja
kegiatan yang yaitu “Terwujudnya Pusesmas Genuk
sudah terlaksana Keterkaitan dengan SMART Puskesmas Genuk yaitu “Inovatif dan
2. Melakukan Adanya bukti pengkajian ASN: yang Menyehatkan Handal”
evaluasi ulang apakah masih ada Saya mengopersikan aplikasi Masyarakat”
53
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelaksanaan kendala Microsoft Word untuk dan misi Puskesmas
kegiatan NASI membuat laporan hasil Genuk
GORENG monitoring dan evaluasi “Meningkatkan
3. Membuat laporan Adanya bukti sudah kegiatan (digital skills) memberikan
Kegiatan NASI melaporkan hasil evaluasi pelayanan yang
GORENG pelaksanaan Program Keterkaitan dengan Core berkualitas”.
kegiatan Nasi Goreng Value BerAKHLAK :
1) Melaporkan hasil kegiatan
nasi goreng dengan Serta berkontribusi
kepala puskesmas dan pada tujuan
menerima semua saran Puskesmas Genuk
dan masukan dari kepala yaitu “ Mampu
puskesmas. Saya akan menjangkau
selaras (Adaptif) dengan Pelayanan
pemikiran kepala Kesehatan
puskesmas saya. bermutu”
2) Melakukan evaluasi dan
pengkajian ulang terhadap
manfaat yang di dapatkan
masyarakat dan akan
terus melakukan inovasi
(Adaptif) untuk
keberhasilan (Kompeten)
kegiatan.
54
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
komitmen (Loyal) untuk
membuat laporan sesuai
dengan atuaran dalam
pelaporan yang baik dan
benar , dan melaporkan
hasil evaluasi kegiatan
nasi goreng secara
transparan (Akuntabel)
kepada kepala
puskesmas.
55
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret 2023 sampai dengan 19 April 2023.
Berikut rencana jadwal kegiatan :
Tabel 2.8 Jadwal Rancangan Aktualisasi
N KEGIATAN HABITUASI ( 15 MARET -19 APRIL 2023) RENCANA
O BUKTI
MARET APRIL
KEGIATAN
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2 27 28 29 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1
6 1 9
1 Membuat - Berita acara
Rencana kegiatan
kegiatan - Draft alur
program “Nasi kegiatan nasi
Goreng” goreng
- Foto dan vidio
56
gizi
2. Membuat No - No Hotline
Hotline dan - Brief Card
membuat Brief - Foto dan
Card untuk vidio
kegiatan
program Nasi
Goreng
57
3.1 Membuat - Undangan
undagan - Foto dan
sosialisasi vidio
program Nasi
Goreng untuk
teman-teman
puskesmas
3.2 Membuat - Power point
Power Point - Foto dan
untuk sosialisasi vidio
Program
Kegiatan Nasi
Goreng
58
5. Melakuan Adanya bukti
evaluasi dan foto
pelaporan pelaporan
pelaksanaan kegiatan
Program dengan
kegiatan Nasi kepala
Goreng puskesmas
dan laporan
kegiatan
59
DAFTAR PUSTAKA
60
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Walikota Semarang. 2022. Peraturan Walikota Semarang Nomor 37
Tahun 2022 tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang
Walikota Semarang. 2019. Peraturan Walikota Semarang Nomor 80
tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota
Semarang
Walikota Semarang. 2016. Peraturan Walikota Semarang Nomor 97
Tahun 2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang
61
CURRICULUM VITAE
a. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Anisa Linsiawati, A.Md.Gz
2. Formasi Jabatan : Pelaksana/Terampil-Nutrisionis
3. NIP : 199406182022032014
4. Tempat & Tanggal Lahir : Pati, 18 Juni 1994
5. Alamat Rumah : Bukit violan jaya blok GF 01, RT 04 RW 30
Kel Meteseh Tembalang Semarang
6. Nomor Handphone : 081325092129
7. Alamat Kantor : Genuksari RT 6 RW 01 Kec. Genuk Kota
Semarang
8. Nomor Telepon Kantor : (024) 6584188
9. Alamat e-mail : Lisnia.anisa@gmail.com
b. Riwayat Pendidikan
No Tingkat Nama Sekolah/ Jurusan Tahun
Perguruan Tinggi Lulus
1. SD SD N 2 NGARUS PATI - 2006
2. SMP SMP N 3 PATI - 2009
3. SMA SMA N 2 PATI IPA 2012
4. D3 POLTEKKES KEMENKES GIZI 2015
SEMARANG
62
c. Riwayat Pekerjaan
No Nama Instansi Jabatan Masa Kerja
1. PT Fonterra Brands Nutrisionis 1 oktober 2015 –
Manufacturing Indonesia 31 desember
2015
2. RSD K.R.M.T Wongsonegoro Nutrisionis 1 Januari 2016 s.d
28 Febuari 2022
3. UPTD Puskesmas Genuk Kota Perawat 1 April 2022 s.d
Semarang sekarang
Hormat saya,
Anisa Lisniawati
63