Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG

SMART GOVERNANCE

IMPLEMENTASI PELAYANAN KONSULTASI GIZI ONLINE DAN


TUMBUH KEMBANG (NASI GORENG) SEBAGAI UPAYA
PENURUNAN ANGKA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG

Disusun oleh :
NAMA : Anisa Lisniawati, A.Md. Gz
NIP : 199406182022032014
DARTAR HADIR : 04/ Kelompok 1
JABATAN : Nutrisionis Terampil
SKPD : UPTD Puskesmas Genuk
COACH : Maria Susiawati, S.Sos., MPA
MENTOR : dr. Moch Onny Pramana

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJA SAMA DENGAN PEMERINTAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2023
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE

IMPLEMENTASI PELAYANAN KONSULTASI GIZI ONLINE DAN


TUMBUH KEMBANG (NASI GORENG) SEBAGAI UPAYA
PENURUNAN ANGKA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS GENUK KOTA SEMARANG

Nama Peserta : Anisa Lisniawati, A.Md. Gz


NIP : 199406182022032014
Nomor Daftar Hadir : 04

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari :
Tanggal :
Coach, Mentor
Kepala UPTD Puskesmas Genuk

Maria Susiawati, S.Sos.,MPA dr. Moch Onny Pramana


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 19650522 198603 2 013 NIP. 19800517 201001 1 015
Tempat : UPTD Puskesmas Genuk
Semarang, 13 Maret 2023
Menyetujui,

………………………………..

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE
IMPLEMENTASI NASI GORENG (PELAYANAN KONSULTASI GIZI
ONLINE DAN TUMBUH KEMBANG) SEBAGAI UPAYA PENURUNAN
ANGKA STUNTING DI UPTD PUSKESMAS GENUK KOTA
SEMARANG

Nama Peserta : Anisa Lisniawati, A.Md. Gz


NIP : 19940618 202203 2 014
Nomor Daftar Hadir : 04/ Kelompok I
Dinyatakan telah diseminarkan pada :

Hari : SELASA
Tanggal : 14 MARET 2023
Tempat : PUSKESMAS GENUK (virtual)

Semarang, 14 Maret 2023

Menyetujui,
Mentor,
Coach, Kepala UPTD Puskesmas Genuk

Maria Susiawati, S.Sos.,MPA dr. Moch Onny Pramana


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 19650522 198603 2 013 NIP. 19800517 201001 1 015
Penguji/Narasumber

……………
PRAKATA

iii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Smart Governance dengan judul “Implementasi
Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang (NASI
GORENG) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang” Laporan ini disusun
sebagai bukti pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar dan peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan gambaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
penulis dengan menanamkan nilai-nilai dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang telah
diimplementasikan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II.
Laporan rencana aktualisasi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan
dan dorongan dari pihak lain. Dengan sepebuh hati, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H.,M.IP. sebagai Gubernur Jawa Tengah
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023.
2. Ibu Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M. Sos. selaku Walikota Kota
Semarang.
3. Bapak Drs. Mohamad Arif Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Abdul Haris, S.H.,M.M selaku Kepala BKPP Kota Semarang.
5. Bapak/Ibu ……………, selaku penguji/narasumber yang telah
memberikan arahan untuk penyempurnaan RA.

6. Ibu Maria Susiawati, S.Sos., MPA. Sebagai coach yang telah


membimbing dalam penyusunan rencana aktualisasi ini.

iv
7. Bapak dr. Moch Onny Pramana selaku mentor sekaligus kepala UPTD
Puskesmas Genuk Kota Semarang.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta
pengalamannya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan 17 tahun 2023.
9. Keluarga besar Puskesmas Pandanaran atas dukungan dan
kerjasamanya.
10. Rekan-rekan golongan II Angkatan 17 Kelompok 1 yang telah berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
11. Suami dan anak tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis sadar bahwa laporan rencana aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak supaya laporan menjadi lebih baik agar rancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS, serta memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Semarang, 13 Maret 2023

Penulis

Anisa Lisniawati, A.Md.Gz


NIP. 199406182022032014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i

v
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iii
PRAKATA...................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisai
1. Dasar Hukum Organisasi……………………………………....1
2. Tugas Fungsi Organisasi……………………………………....3
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.......................................5
4. Visi-Misi Organisasi……………………………………………..7
5. Tujuan Organisasi……………………………………………....8
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi………………………………….9
B. Tugas dan Jabatan Peserta………………………………………...9
C. Role Model…………………………………………………………..12
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu.....................................................14
B. Analisis Isu......................................................................................21
C. Analisis Penyebab...........................................................................25
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan...............................................27
E. Gagasan Pemecahan Isu................................................................28
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi............................................31
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................48
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................52
Curiculum Vitae..........................................................................................54

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 2.1 Identifikasi Isu............................................................................15
Tabel 2.2 Capaian D/S...............................................................................15
Tabel 2.3 Analisis Isu Berdasarkan APKL.................................................21
Tabel 2.4 Parameter USG.........................................................................24
Tabel 2.5 Analisis Isu Berdasarkan USG..................................................25
Tabel 2.6 Tabel Gagasan Kegiatan...........................................................29
Tabel 2.7 Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................48
Tabel 2.8 Jadwal Rancangan Aktualisasi..................................................52

DAFTAR GAMBAR

vii
Gambar 1.1 Foto Puskesmas Genuk, Tahun 2022...................................1
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Kecamatan Genuk.................................2
Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Genuk.....................7
Gambar 1.4 Role Model.............................................................................12
Gambar 2.1 Capaian D/S pada SIP...........................................................15
Gambar 2.2 pengamatan ketepatan alat ukur...........................................16
Gambar 2.3 Diagram capaian ASI Esklusif...............................................17
Gambar 2.4 Diagram Jumlah stunting ......................................................19
Gambar 2.5 Rekapan Pelayanan konseling gizi........................................20
Gambar 2.6 Diagram Fishbone..................................................................26

viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar Hukum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 97 Tahun
2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Organisasi, Tugas dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Semarang,
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama
yang bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah
tertentu. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
di wilayah kerjanya. Dalam menjalankan tugasnya UPTD Puskesmas
dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

Gambar 1.1
UPTD Puskesmas Genuk

Puskesmas Genuk terletak di Jalan Raya Genuksari, Genuk,


Genuksari, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50117.
Gambaran secara Umum (Geografis) Puskesmas Genuk

9
Batas – batas wilayah antara lain :

Sebelah Utara : Laut Jawa


Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu
Sebelah Timur : Kabupaten Demak
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari
Wilayah Kerja Puskesmas Genuk
Ada 7 (tujuh) wilayah kelurahan binaan.
 Kelurahan Genuksari
 Kelurahan Gebangsari
 Kelurahan Muktiharjo Lor
 Kelurahan Banjardowo
 Kelurahan Terboyo Wetan
 Kelurahan Terboyo Kulon
 Kelurahan Trimulyo

Gambar 1.2
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Genuk

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2021,
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang tahun
2021 adalah 45.825 Jiwa.

10
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 97 Tahun
2016 Tentang Pembentukkan, Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota
Semarang, puskesmas merupakan unsur pelaksana tugas pada
Dinas Kesehatan (Dinkes) sehingga puskesmas memiliki tugas
sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan yang
meliputi pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun fungsi puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis Dinkes di bidang pengelolaan
puskesmas.

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan.

c. Pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan.

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh


pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Menurut Rencana Strategi Bisnis Puskesmas
Pandanaran Kota Semarang Tahun 2022-2026, tugas utama
Puskesmas Pandanaran adalah memberikan :
a. Kesehatan Dasar dengan core bisnis meliputi Promosi
Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan, KIA KB, Perbaikan
Gizi Masyarakat, P2M, dan Pengobatan Dasar.
b. Program Kesehatan Pengembangan (Upaya Kesehatan
Pengembangan) dengan core bisnis meliputi Upaya Kesehatan
Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Lansia, Kesehatan
Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa Upaya, Kesehatan Mata,
Kesehatan THT, Kesehatan Kerja, dan Perawatan Kesehatan
Masyarakat/Puskesmas.
c. Upaya Kesehatan Penunjang dengan core bisnis adalah upaya
kesehatan dasar meliputi SP2TP dan laboratorium.

11
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang Nomor 061/10888 Tahun 2021, maka struktur organisasi
Puskesmas Pandanaran adalah sebagai berikut :

Gambar 1.3
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Genuk

UPTD Puskesmas Genuk dikepalai oleh seorang kepala


Puskesmas yaitu oleh seorang dokter, dimana kepala puskesmas
membawahi 6 devisi yaitu pelaksana tata usaha, penanggung jawab
UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat, penanggung
jawab UKM pengembangan, penanggung jawab UKP, kefarmasian dan
laboratorium, penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan

12
jejaring Puskesmas, penanggung jawab bangunan, prasarana dan
peralatan, penanggung jawab mutu.

4. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Semarang Tahun 2005-2025 merupakan pedoman bagi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Semarang yang tertuang dalam RPJMD Kota Semarang Tahun
2021-2026. RPJMD yang dimaksud merupakan pedoman bagi visi
dan misi Kota Semarang, yaitu :
a. Visi Kota Semarang
Terwujudnya Kota Semarang yang semakin Hebat berlandaskan
Pancasila dalam Bingkai NKRI yang Ber-Bhineka Tunggal Ika
b. Misi Kota Semarang
Sedangkan Visi dan Misi Puskesmas Pandanaran tertuang pada
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 001/I/2022 Tentang Visi,
Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Pandanaran yaitu:
1) Meningkatkan kualitas & kapasitas Sumber Daya Manusia
yang unggul & produktif untuk mencapai kesejahteraan &
keadilan sosial
2) Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing &
stimulasi pembangunan industri, berlandaskan riset & inovasi
berdasar prinsip demokrasi ekonomi pancasila
3) Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah,
pemenuhan hak dasar & perlindingan kesejahteraan sosial
serta hak asasi manusia bagi masyarakat secara berkeadilan
4) Mewujudkan infrastruktur berkualitas yang berwawasan
lingkungan untuk mendukung kemajuan kota
5) Menjalankan reformasi birokrasi pemerintah secara dinamis
& menyusun produk hukum yang sesuai nilai-nilai Pancasila
dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

13
Sedangkan Visi dan Misi Puskesmas Genuk tertuang
pada Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021 Tentang
Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
c. Visi Puskesmas Genuk
Visi UPTD Puskesmas Genuk yaitu Terwujudnya Puskesmas
Genuk yang menyehatkan masyarakat
d. Misi Puskesmas Genuk
Misi UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
1) Meningkatkan memberikan pelayanan yang berkualitas
2) Pemberdayaan individu,keluarga dan masyarakat agar
memiliki kemauan dan kemampuan untuk hidup Sehat
3) Meningkatkan kerjasama lintas program, lintas sektoral dan
jejarong.
5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021
tentang Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk,
dalam mewujudkan visi dan misinya, Puskesmas Genuk menetapkan
tujuan sebagai berikut :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di


Puskesmas dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat.
Kecamatan sehat dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota
sehat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam rangka mewujudkan
kecamatan sehat untuk mencapai kabupaten/kota sehat. Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas Genuk adalah
mewujudkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Genuk

14
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat.

6. Nilai-nilai Budaya Organisasi


Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 37 Tahun 2022
Tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang,
menetapkan niali-nilai budaya kerja sebagai berikut yaitu:
Nilai-nilai UPTD Puskesmas Genuk yaitu “SEHATI”
1) Senyum, Salam, Sapa
2) Edukatif
3) Handal
4) Adil
5) Tanggap
6) Inovatif

B. Tugas dan Jabatan Peserta


1. Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Terampil
Berdasarkan Keputusan Walikota Semarang Nomor :
P/901/813/IV/2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil,
peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kota Semarang dengan jabatan seorang Nutrisionis Terampil.
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor 800/7424/2022, peserta
melaksanakan tugas sebagai Nutrisionis Terampil di Puskesmas Genuk
Kota Semarang. Keputusan Menteri Negara Pendaya Guna Aparatur
Negara (Kepmenpan) Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 Tentang Jabatan
Fungsional Nutrisionis Terampil adalah dan Angka Kreditnya. Nutrisionis
Terampil adalah jabatan fungsioanal nutrisionis, keterampilan yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang
berkaitan dengan penerapan prinsip, konsep, metode operasional
kegiatan di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetic.
Tugas pokok Nutrisionis adalah melakukan pelayanan bidang gizi,
makanan, dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan program,

15
pelaksanaan, penilaian gizi, bagi kelompok di masyarakat dan di Rumah
Sakit. Berikut adalah tugas pokok dan fungsi peserta berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Pendaya Guna Aparatur Negara
(Kepmenpan) Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001. Rincian kegiatan
Nutrisionis Terampil adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di
unit atau wialyah kerja secara bulanan bagi anak balita
b. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara
4 bulanan bagi anak sekolah SD
c. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan
d. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau
wilayah kerja
e. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan
f. Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan)
g. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
h. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
i. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur
j. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT
k. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA
l. Mencatat dan melaporkan anamnese diet
m. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi
n. Menyediakan makanan biasa tambahan;
o. Menyediakan kapsul vitamin A
p. Menyediakan kapsul Yodium
q. Menyediakan preparat besi
r. Menyediakan obat gizi
s. Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana
t. Memantau diet klien selama dirawat
u. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi

16
sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar,
jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang
ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan
pada posyandu
v. Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT
w. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS)
dan masyarakat secara bulanan
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian
2. Tugas Tambahan Peserta
Peserta dalam hal ini mendapatkan tugas tambahan sebagai
pemegang salah satu program UKM Essensial SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang).

C. Role Model
Role model adalah seseorang yang menjadi contoh atau teladan bagi
orang lain dalam perilaku, sikap, atau kualitas tertentu yang dianggap
positif atau diinginkan. Seorang role model dapat menjadi inspirasi dan
motivasi bagi orang lain untuk meniru atau mengejar keberhasilan dan
prestasi yang sama.

17
Gambar 1.4 Role Model

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes merupakan figur yang menjadi role
model bagi penulis Beliau merupakan Senior Gizi di Indonesia, Beliau
adalah seorang ASN di Poltekkes Kemenkes Jakarta. Selain menjadi
dosen di bidang gizi, beliau juga aktif sebagai penulis buku di bidang gizi
dan menjadi narasumber di berbagai acara televisi, radio, semar,
berbagai media cetak dan media social.
Alasan penulis menjadikan beliau sebagai role model dalam
pelaksanaan aktualisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai seorang Nutrisionis , beliau mampu menunjukkan tanggung
jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugas pokok, kewajiban
dan fungsi sebagai seorang Nutrisionis.(Akuntabel)
2. Dalam melaksanakan tugas, beliau selalu ramah kepada rekan
sejawat maupun masyarakat yang menjadikan beliau menjadikan
panutan bagi rekan-rekannya. (Berorientasi Pelayanan)
3. Ibu Rita merupakan sosok yang profesional terbuka dalam bekerja
sama dan dapat memberikan perlakuan yang adil kepada rekan
junior dibawahnya. (Kolaboratif)
4. Beliau merupakan sosok yang dapat membangun lingkungan kerja
yang menyenangkan selain itu juga dapat menjadi seorang
penghubung yang baik dalam menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif. (Harmonis)
5. Ibu Rita merupakan senior yang ringan tangan dalam membantu
orang lain untuk belajar maupun dalam bekerjasama di lain hal.
(Kompeten).
6. Beliau memberikan pengabdian terbaik dalam pekerjaannya, selalu
bersemangat memberikan kontribusi untuk kemajuan Puskesmas.
(Loyal)
7. Beliau sangat antusias terhadap perubahan terutamanya untuk
kemajuan Puskesmas, beliau melakukan inovasi untuk

18
meningkatkan pelayanan di Puskesmas.(Adaptif)

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu


Isu dapat diartikan sebagai sebuah masalah atau persoalan
yang sedang menjadi perhatian, desas desus, atau peristiwa penting
lainnya. Isu merupakan sebuah pokok persoalan. Isu-isu kontemporer
adalah persoalan atau masalah yang terjadi pada masa sekarang atau
menjadi trending topik pada saat ini. Beberapa fenomena penting bagi
setiap PNS untuk memahaminya secara kritis terkait dengan isu-isu
kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, diantaranya
adalah bahaya paham radikalisme/terorisme, narkoba, cyber crime,
money laundry, korupsi, dan proxy war. Penetapan isu yang akan
diangkat penulis memiliki keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart
ASN. (Lembaga Administrasi Negara RI, 2019).
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan milik
pemerintah yang mengedepankan upaya promotif dan preventif. Penulis
berupaya mencari isu yang ada di lingkungan kerja UPTD Puskesmas
Genuk. Berikut deskripsi dan data dukung dari isu yang diperoleh dalam
lingkungan kerja penulis :

19
20
2.1 ISU
Tabel 2.1
Tabel Isu Prioritas

No ISU Deskripsi Isu Sumber Data dukung


Isu
1 Masih rendahnya Deskripsi isu : Partisipasi masyarakat bisa Unit Kerja Berdasaran data yang diambil dari SIP, berikut adalah
partisipasi masyarakat disingkat D/S adalah indikator yang capaian D/S dipuskesmas Genuk Kota Semarang :
untuk datang ke menggambarkan tingkat partisipasi
Posyandu di Wilayah masyarakat dalam kegiatan di posyandu.
kerja Puskesmas Indikator ini lebih spesifik dibanding dengan
Genuk Kota Semarang indikator lainnya sehingga dapat digunakan
sebagai gambaran dasar kinerja gizi.
Jumlah D/S semakin kecil menunjukan
Keterkaitan dengan kurangnya partisipasi masyarakat.
manajemen ASN :
Dalam hal ini
manajemen ASN yang Kondisi saat ini :
belum diterapkan adalah Data pengukuran di posyandu disampaikan Gambar 2.1 Capaian D/S pada SIP Gizi Puskesmas Genuk
belum maksimalnya oleh kader ke petugas puskesmas. Oleh Kota Semarang
peran petugas sebagai petugas puskesmas akan dianalisis D/S,
pelayan masyarakat N/D, dan K/S. Jumlah balita yang datang
untuk meningkatkan dibandingkan jumlah seluruh balita pada
motivasi masyarakat wilayah kerja puskesmas (D/S) Tabel. 2.2 Capaian D/S bulan September 2022 – Januari
datang ke posyandu menggambarkan tingkat partisipasi 2023
masyarakat. Bulan Capaian D/S (%)
September 55
Keterkaitan dengan Oktober 80
SMART ASN : belum Kondisi yang diharpkan : November 75
diterapkannya digital Capaian D/S (Partisipasi masyarakat ) lebih Desember 82
skill dan digital culture dari 90 % sehingga status gizi balita bisa Januari 91
dalam edukasi terpantau dengan baik.
pentingnya posyandu ke
masyarakat

21
2 Kurang validnya hasil Deskripsi isu : Individu
pengukuran Antropometri (ukuran tubuh) merupakan
antropometri posyandu salah satu cara langsung menilai status
di Wilayah kerja gizi, khususnya keadaan energi dan protein
Puskesmas Genuk Kota tubuh seseorang. Ukuran tubuh yang
Semarang biasanya dipakai untuk melihat
pertumbuhan fisik adalah berat badan (BB),
tinggi badan (TB), lingkar lengan atas
Keterkaitan dengan (LILA), lingkar kepala (LK). Pengukuran
manajemen ASN : tersebut di interpretasikan dengan
Dalam hal ini perhitungan atau standar tertentu untuk
manajemen ASN yang menginterpretasikan status gizi.
belum diterapkan adalah Pengukuran yang tidak valid dapat
belum maksimalnya menyebabkan kesalahan dalam
peran petugas sebagai menginterpertasikan status gizi.
pelayan masyarakat
untuk memberikan
edukasi kepada kader Kondisi saat ini : Gambar 2.2 Contoh pengamatan ketepatan alat ukur di
posyandu terkait cara Di wilayah kerja puskesmas genuk masih posyandu
mengukur yang benar. ada posyandu yang belum tepat cara
pengukuran antropometrinya. Timbangan
Keterkaitan dengan BB jarang diganti batu batrainya. Microtoa
SMART ASN : belum saat ditarik paling tidak tepat di angka 0.
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam edukasi kepada Kondisi yang diharpkan :
kader misalnya dengan Saat sebelum melaksanakan kegiatan
memberikan pelatihan posyandu kader dan tenaga Kesehatan
melalui video yang yang bertugas di posyandu melakukan
dishare di grup whats kalibrasi alat ukur.
app

3 Masih rendahnya Deskripsi isu : Unit Kerja 250


cakupan ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan
di Wilayah kerja kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 200
Puskesmas Genuk Kota bulan, tanpa menambahkan dan/atau 150
100 Jumlah Bayi <6 Bu-
lan
50 Pelaksanaan ASI
22 eksklusif
0
r r r r ri
be obe be be ua
em t em em n
pt Ok ov Des Ja
Se N
Semarang mengganti dengan makanan atau minuman Gambar 2.3. Diagram capaian ASI eksklusif di wilayah
lain, termasuk air putih, selain menyusui. puskesmas genuk Kota Semarang

Keterkaitan dengan
manajemen ASN : Kondisi saat ini :
Dalam hal ini Jumlah bayi yang diberikan ASI Eksklusif di
manajemen ASN yang wilayah kerja puskesmas Genuk masih
belum diterapkan adalah rendah jika dibandingkan jumlah semua
belum maksimalnya balita usia 6 bulan.
peran petugas sebagai
pelayan masyarakat
untuk memberikan Kondisi yang diharpkan :
edukasi kepada Capaian ASI Eksklusif diatas 90% yang
masyarakat mengenai diharapkan bisa mencegah stunting di
manfaat ASI wilayah kerja Puskesmas Genuk Diatas

Keterkaitan dengan
SMART ASN : belum
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam pendampingan
ibu menyusui.
4. Masih tingginya jumlah Deskripsi isu : Unit Kerja
balita stunting di Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
wilayah kerja kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu Jumlah Stunting
puskesmas Genuk Kota panjang sehingga mengakibatkan
Semarang terganggunya pertumbuhan pada anak.
16
Stunting juga menjadi salah satu penyebab
tinggi badan anak terhambat, sehingga 15.5
Keterkaitan dengan lebih rendah dibandingkan anak-anak Jumlah Stunting
15
manajemen ASN : seusianya.
Dalam hal ini 14.5
manajemen ASN yang r r r r ri i
be obe be be ua uar
belum diterapkan adalah Kondisi saat ini : em kt em m n
e Ja Fe b
pt O ov Des
belum maksimalnya Jumlah Balita Stunting di wilayah kerja Se N
peran petugas sebagai puskesmas Genuk masih cukup tinggi. Gambar 2.4 Diagram Jumlah stunting di wilayah puskesmas

23
pelayan masyarakat Berdasarkan lapoaran di bulan januari dan genuk KotamSemarang
untuk memberikan febuari 2023 jumlah stunting sebanyak 15
edukasi kepada balita. Presentase balita stunting di wilayah
masyarakat dan kerja yaitu 0,7 %.
melakukan pemantuaan
status gizi
Kondisi yang diharpkan :
Keterkaitan dengan Turunnya agka balita stunting di wilayah
SMART ASN : belum kerja puskesmas genuk kota semarang
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam pendampingan ibu
menyusui.
5 Belum optimalnya Deskripsi isu : Unit Kerja
pelayanan konseling konseling gizi merupakan proses
gizi tentang menu diet pemberian dukungan pada pasien/klien
pada pasien dengan yang ditandai dengan adanya hubungan
penyakit tidak menular kerja sama antara konselor dengan
(PTM) di puskesmas klien/pasien dalam menentukan prioritas
genuk Semarang makanan, gizi dan aktivitas fisik,
tujuan/target, rancangan kegiatan yang
dapat diterima dan dapat mendukung rasa
Keterkaitan dengan tanggung jawab untuk merawat dirinya
manajemen ASN : sendiri untuk mengatasi masalah yang ada
Dalam hal ini dan untuk meningkatkan kesehatan.
manajemen ASN yang Konseling gizi memberikan solusi bersama
belum diterapkan adalah antara ahli gizi dan klien/pasien untuk
belum maksimalnya permasalahan gizi yang dialami
peran petugas sebagai klien/pasien sehingga diperoleh
pelayan masyarakat kesepakatan dalam pengaturan makan
dalam yaitu kurag untuk mendukung kesehatan atau
berkoordinasi dengan kesembuhan klien/pasien.
rekan kerja.
Kondisi saat ini :
Keterkaitan dengan Berdasarkan pengamatan langsung di
SMART ASN : belum wilayah UPTD Genuk, belum ada alur yang

24
diterapkannya digital menggambarkan rujukan ke poli gizi
skill dan digital culture sehingga saat ini pasien yang datang
dalam memberikan hanya ibu hamil dan balita sedangkan
media konseling dalam untuk konseling PTM hanya mencapai 2%. Gambar 2.5 Rekapan pelayanan konseling poli gizi
bentuk digital (misal Selain itu media yang ada juga kurang
video) mendukung terhadap proses konseling

Kondisi yang diharpkan :


Peningkatan jumlah Kunjungan konseling
PTM di poli gizi Puskesmas Genuk

25
B. Analisis Isu
Isu ditetapkan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis tersebut bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu. Setelah dilakukan analisis kualitas isu dan
diperoleh lebih dari satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan
penilaian kualitas isu menggunakan USG ( Urgency,Seriousness,
dan Growth) untuk menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan-gagasan kreatif yang akan tuangkan
dalam bentuk kegiatan.
Pendekatan/analisis isu APKL memiliki 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
a. Aktual (A) artinya benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
b. Problematik (P) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan (K) artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Layak (L) artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Penilaian terhadap masing-masing kriteria dilakukan dengan


memberikan skor 1 sampai dengan 5 sesuai parameter nilai APKL berikut
ini:
Tabel 2. 3 Parameter Skor APKL

26
Teknik APKL Skor Keterangan Skor
Aktual 5 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
4 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang
kurang lengkap serta sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
3 Belum tentu terjadi namun sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2 Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
1 Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam
masyarakat.
Problematika 5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar.
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan
keluar.
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu
dekat.
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu.
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan.
Kekhalayaka 5 Menyangkut semua orang (seluruh petugas Rumah
n Sakit dan luar Rumah Sakit)
4 Menyangkut semua petugas Rumah Sakit (dokter,
perawat, staf)
3 Menyangkut perawat dan pasien.
2 Hanya menyangkut perawat.
1 Hanya menyangkut individu penulis
Layak 5 Sangat logis, pantas, realitis, dapat dibahas sesuai
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
4 Logis, pantas, realitis dapat dibahas sesuaidengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
3 Logis, pantas, realitis, tetapi tidak dapat dibahas
sesuai tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab
2 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis, tetapi
berkaitan dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.
1 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis serta
tidak sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil analisis APKL isu-isu


yang terjadi di Puskesmas Pandanaran adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4
Analisis Isu dengan Metode APKL

27
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1. Masih rendahnya partisipasi 5 3 2 3 13 4
masyarakat untuk datang ke
Posyandu di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota
Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

2. Kurang validnya hasil 5 3 4 3 15 2


pengukuran antropometri di
Posyandu di Wilayah di
Wilayah kerja Puskesmas
Genuk Kota Semarang

Sumber kegiatan : Individu

Masih
3. rRendahnya cakupan ASI 5 2 2 2 11 5
Eksklusif di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota
Semarang

Sumb Sumber kegiatan : Unit kerja

Bentu
4. Masih tingginya jumlah balita 5 4 4 4 17 1
stunting di wilayah kerja
puskesmas Genuk Kota
Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

5. Belum optimalnya pelayanan 5 3 3 3 14 3


konseling gizi di puskesmas
genuk Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL didapatkan 3 isu dengan


skor tertinggi, yang layak untuk ditindaklanjuti, yaitu:

28
a. Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk
Kota Semarang.
b. Kurang validnya hasil pengukuran antropometri di Posyandu di Wilayah di
Wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang.
c. Belum optimalnya pelayanan konseling gizi di puskesmas genuk Semarang.

No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat


A P K L
1 Masih rendahnya partisipasi 5 3 2 3 11 4
masyarakat untuk datang ke
Posyandu di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

2 Kurang validnya hasil pengukuran 5 3 4 3 15 2


antropometri di Posyandu di
Wilayah di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota
Semarang

Sumber kegiatan : Individu

1. 3 Masih rendahnya cakupan ASI 5 2 2 2 8 5


Eksklusif di Wilayah kerja
Puskesmas Genuk Kota Semarang

Sumb Sumber kegiatan : Unit kerja

2. 4
Bentu Masih tingginya jumlah balita 5 4 4 4 17 1
stunting di wilayah kerja
puskesmas Genuk Kota Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

3. 5 Belum optimalnya pelayanan 5 5 35 3 5 35 3 14 3


konseling gizi di puskesmas
genuk Semarang

Sumber kegiatan : Unit kerja

1. Analisis Kriteria Isu menggunakan APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis isu menggunakan APKL ini
memberikan nilai rentang 1 – 5 pada tiap kriteria, nantinya akan

29
dihasilkan beberapa isu yang berkualitas atau aktual.
a. Aktual : Isu tersebut benar – benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b. Problematik : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komprehensif
c. Kekhalayakan : Isu tersebut menyangut hajat hidup orang
banyak.
d. Kelayakan : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisisi isu dengan metode APKL ditampilkan pada tabel
berikut ini:

Keterangan skor:
a) Aktual
Skor 5 :Benar terjadi sesuai dengan data dan fakta lengkap serta
sedang dibicarakan masyarakat
Skor 4 :Benar terjadi dengan data dan fakta yang kurang lengkap
serta hangat dibicarakan masyarakat
Skor 3 :Belum tentu terjadi dan/atau dengan hangat dibicarakan
masyarakat
Skor 2 :Belum tentu terjadi dan tidak sedang dibicarakan
masyarakat
Skor 1 :Tidak terjadi dan tidak dibicarakan masyarakat
b) Problematik
Skor 5 :Sangat mendesak dan memerlukan upaya jalan keluar
melalui kegiatan serta tindakan nyata
Skor 4 :Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar
Skor 3 :Tidak mendesak namun diperlukan jalan keluar dalam
waktu dekat
Skor 2 :Tidak mendesak namun tetap diperlukan jalan keluar
Skor 1 :Tidak mendesak dan tidak diperlukan

30
c) Kekhalayakan
Skor 5 : Menyangkut semua orang
Skor 4 : Menyangkut semua warga puskesmas
Skor 3 : Menyangkut salah dua atau tiga warga puskesmas
Skor 2 : Hanya menyangkut salah satu warga puskesmas
Skor 1 : Hanya menyangkut personal dari penulis
d) Kelayakan
Skor 5 :Sangat logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 4 :Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 3 :Logis, pantas, realitas tetapi tidak dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 2 :Tidak logis, tidak pantas, tidak realitas, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
Skor 1 :Tidak logis, tidak pantas, dan tidak realitas serta tidak
sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung
jawab

Berdasarkan analisis metode APKL pada tabel diatas, diperoleh


tiga isu dengan skor tertinggi yaitu:
1. Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas
Genuk Kota Semarang
2. Kurang validnya hasil pengukuran antropometri di Posyandu di
Wilayah di Wilayah kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
3. Belum optimalnya pelayanan konseling gizi di puskesmas genuk
Semarang
Setelah itu dilanjutkan analisis isu dengan metode USG
untukmendapatkan isu prioritas.

2. Analisis Prioritas Isu menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan


Growth)

31
Pada analisis USG hal yang dipertimbangkan yaitu tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan. Masing – masing isu
diberikan skor 1 – 5. Adapun indikator analisis USG sebagai berikut:
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
d. Tabel 2.4 Paramater USG
Nilai Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang begitu Kurang begitu serius Kurang begitu
mendesak berkembang
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
5 Sangat Mendesak Sangat serius Sangat berkembang

Berikut ini 3 (tiga) isu utama yang akan dianalisis lebih lanjut
menggunakan metode USG:
Tabel 2.5 Analisis Isu dengan Metode USG
No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangki
ng
1. Masih tingginya 5 5 5 15 1
jumlah balita stunting
di wilayah kerja
puskesmas Genuk
Kota Semarang

Sumber isu : Unit kerja

2. Kurang validnya hasil 4 3 4 11 2


pengukuran
antropometri di Wilayah
kerja Puskesmas
Genuk Kota Semarang

Sumber isu : Individu

3. Belum optimalnya 3 3 3 9 3
pelayanan konseling
gizi di puskesmas
genuk Semarang

32
Sumber isu : Unit kerja

Kesimpulan dari hasil analisis isu menggunakan metode USG


maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah Masih tingginya
jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk Kota
Semarang.

C. Analisis Penyebab Isu


Analisis penyebab isu dilakukan dengan pendekatan fishbone
diagram. Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab
potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah
tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab
– sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming. Dari hasil
analisis isu, prioritas isu yang akan dibahas selanjutnya adalah Masih
tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk
Kota Semarang.
Menggunakan Fishbone diagram akan memunculkan penyebab –

33
penyebab masalah yang nantinya akan dicari solusi pemecahan
masalahnya. Pada pembahasan kali ini menggunakan beberapa kategori
yaitu manusia/ Man, Material, Metode, Milieu/ Lingkungan. Berikut ini
analisis penyebab masalah dengan pendekatan fishbone:

Gambar 2.6 Diagram fishbone

Setelah dilakukan analisis penyebab isu prioritas dengan


menggunakan fishbone diagram, diperoleh penyebab-penyebab prioritas
yang perlu diselesaikan yaitu:
1. Man
 Petugas kurang memvalidasi hasil pengukuran antropometri saat
di posyandu
2. Method
 Metode pencatatan pelaporan yang masih manual
 Metode pelaporan yang kurang efektif
3. Milieu
 Rendahnya kunjungan balita ke poli gizi
4. Material
 Posyandu masih menggunkan alat ukur yang tidak sesuai standar

D. Dampak yang dapat muncul antara lain :


Dampak yang akan terjadi jika permasalahan isu masih tingginya
jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk Kota Semarang
Kota Semarang tidak terselesaikan:
1. Dampak jangka pendek:
a. Anak mudah sakit dan mengalami gangguan kesehatan,
b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak kurang optimal
dibanding anak lain seusianya
c. Makin meningkatkan biaya kesehatan bagi orang tua karena anak
mudah sakit dan mengalami gangguan kesehatan sehingga harus
selalu melakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk anak.

34
2. Dampak jangka panjang:
a. Postur tubuh tidak optimal, terutama ketika dewasa karena tinggi
badan anak stunting hanya dapat diperbaiki sampai usia 2 tahun
b. Meningkatkan risiko masalah gizi seperti obesitas (kegemukan) dan
penyakit lainnya
c. Menurunnya kesehatan reproduksi
d. Kapasitas belajar dan performa kurang optimal saat sekolah,
karena pertumbuhan kognitif anak juga terhambat daripada anak
seusianya,Produktivitas dan kapasitas kerja menjadi kurang
maksimal Ketika dewasa.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu terpilih yaitu Masih tingginya jumlah balita stunting di
wilayah kerja puskesmas Genuk Kota Semarang maka dibuatkan
gagasan pemecahan isu yaitu adalah Implementasi Pelayanan
Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang (Nasi Goreng) Sebagai
upaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Genuk Kota Semarang.
Konsultasi atau konseling gizi merupakan proses pemberian
dukungan pada pasien/klien yang ditandai dengan adanya hubungan
kerja sama antara konselor dengan klien/pasien dalam menentukan
prioritas makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target, rancangan
kegiatan yang dapat diterima dan dapat mendukung rasa tanggung jawab
untuk merawat dirinya sendiri untuk mengatasi masalah yang ada dan
untuk meningkatkan kesehatan. Konseling gizi memberikan solusi
bersama antara ahli gizi dan klien/pasien untuk permasalahan gizi yang
dialami klien/pasien sehingga diperoleh kesepakatan dalam pengaturan
makan untuk mendukung kesehatan atau kesembuhan klien/pasien.
Konsultasi online adalah pelayanan konsultasi yang dilakukan secara
jarak jauh memanfaatkan aplikasi komunikasi online untuk membantu
menegakkan diagnosis dan atau memberi pertimbangan atau saran tata
laksana gizi.

35
Konsultasi yang akan dilaksanakan oleh penulis berupa konsulatsi
online menggunakan whatsapp vidio yang sebelumnya akan dilakukan
assessment gizi melalui whatsapp chat jika hasil assessment gizi curiga
stunting akan dibuatkan jadwal konsultasi gizi online dan selanjutnya
akan dilaksanakan konsultasi gizi sesuai SPO yang sudah dibuat.
Tujuan dari adanya konsultasi gizi online ini untuk menurunkan angka
stunting di wilayah kerja puskesmas genuk. Salah satu penyebab stunting
di di wilayah kerja puskesmas genuk karena hampir semua orang tua
sibuk bekerja di pabrik yang berangkat pagi dan pulang malam. Dalam
hal ini orang tua tidak memeliki waktu datang ke puskesmas untuk
memantau status gizi dan tumbuh kembang anaknya. Yang akhirnya saat
anak sudah mengalami stunting orang tua tidak mengetahui cara
merawatnya. Dengan adanya program NASI GORENG diharapkan dapat
memberikan kemudahan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi bagi orang
tua yang sibuk bekerja sehingga tidak salah pemberian nutrisi dan
stimulasi sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah kerja
Puskesmas Genuk.
Manfaat dari adanya program NASI GORENG antara lain:
1. Meningkatakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memperhatikan nutrisi dan stimulasi bagi sang buah hati
2. Meningkatkan aksesibilitas layanan konsultasi gizi. Hanya degan
menggunakan menghubungui nomor hotline sudah bisa
berkonsultasi dengan ahli gizi secera gratis
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan Konsultasi gizi
dengan melakukan konsultasi gizi online maka untuk orang tua
yang sibuk bekerja tidak perlu melungkan waktu bnyak untuk
berkonsultasi dengan ahli gizi sehingga sangat menghemat waktu.
Tujun dan manfaat pemecahan isu selanjutnya akan dilaksanakan 5
(lima) kegiatan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.

36
Tabel 2.6 Tabel Gagasan kegiatan
NO Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Membuat Rencana kegiatan a. Mengkonsultasikan rancangan
program NASI GORENG programNASI GORENG dengan Kepala
Puskesmas Genuk
Menyelesaikan penyebab b. Mencari referensi untuk membuat
“METHOD” yaitu (Sistem konsultasi online
pelaporan status gizi yang c. Menyusun Standar Prosedur Operasional
masih manual) dan Sistem kegiatan program NASI
GORENG
Menyelesaikan penyebab
“MILIEU” yaitu Rendahnya
kunjungan balita ke poli gizi

Sumber kegiatan: Inovasi

2. Membuat No Hotline dan a. Menyiapkan No hp khusus untuk Hotline


membuat Brief Card NASI NASI GORENG dan Brief Card
GORENG (Pelayanan b. Membuat akun media NASI GORENG
Konsultasi Gizi Online dan yang mencantumkan No Hotline yang
Tumbuh Kembang) terhubung dengan Whatsapp
c. Menyebarkan informasi No Hotline NASI
Menyelesaikan penyebab GORENG ke semua kader posyandu,
“METHOD” (Sistem pelaporan Ket RT, Ket RW, Memasang tulisan
status gizi yang masih manual) informasi No Hotline NASI GORENG di
loket, MTBS dan Poli Gizi
Sumber kegiatan: Inovasi

37
3. Melakukan sosialisasi Nasi a. Membuat undagan sosialisasi program
Goreng kepada teman Nasi Goreng untuk teman-teman
puskesmas. puskesmas
b. Membuat Power Poin Saat
Menyelesaikan penyebab Mensosialisasikan Program Kegiatan
“MAN” (petugas kurang NASI GORENG
melakukan penyuluhan tentang c. Menjelaskan Alur Program Kegiatan Nasi
manfaat posyandu) Goreng dengan baik agar dipahami
semua rekan
Sumber kegiatan: Inovasi

4. Implementasi Kegiatan NASI a. Menjalankan program NASI GORENG


GORENG sesuai SOP
b. Memperbaiki SOP jika ada yang kurang
Sumber kegiatan: Inovasi saat pelaksanaka
c. Melihat perubahan yang terjadi setelah
Implementasi NASI GORENG

5. Melakuan evaluasi dan 1. Melakukan koordinasi dengan mentor


pelaporan pelaksanaan mengenai pelayanan yang dilaksanakan
Program kegiatan NASI 2. Mengkaji ulang apakah masih ada
GORENG kendala
3. Melaporkan kepada kepala puskesmas
terkait evaluasi pelaksanaan kegiatan
Sumber kegiatan: Inovasi NASI GORENG dan membuat laporan

38
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Tabel 2.7
Rancanga
l
(Nb : Ijib Ibu Maria saya sisakan sedikit agar komen tidak hilang)
Unit Kerja : Puskesmas Genuk Kota Semarang

Tupoksi yang sesuai dengan RA : Edukasi dan Konseling kepada masyarakat

: 1. Masih Tingginya Jumlah Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
(sumber isu : unit kerja)
2. Kurang Validnya hasil pengukuran antropometri di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
Identifikasi Isu (diambil dari USG)
(Sumber isu : individu)
3. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
(Sumber isu : unit kerja)
Isu yang diangkat (Core Issue) : Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk Kota Semarang

t
(Nb : Ijib Ibu Maria saya sisakan sedikit agar komen tidak hilang)

39
Gagasan Pemecahan Isu (Konsep Judul) Implementasi NASI GORENG (Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang) Sebagai
Uupaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang

: 1. Membuat rencana kegiatan NASI GORENG (Sumber kegiatan : Inovasi)


Gagasan kegiatan 2. Membuat No Hotline dan membuat Brief Card untuk kegiatan program NASI GORENG (Sumber
kegiatan : Inovasi)
3. Melakukan sosialisasi NASI GORENG kepada petugas puskesmas. (Sumber kegiatan : Inovasi)
4. Implementasi NASI GORENG (Sumber kegiatan : Inovasi)
5. Melakuan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program kegiatan NASI GORENG (Sumber kegiatan :
Inovasi)
.

……………………………………………………………………

40
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya rancangan Kegiatan Keterkaitan kegiatan dengan Adanya ranacangan Adanya Adanya
rancangan NASI GORENG Manajemen ASN: kegiatan NASI Rencangan Kegiatan
kegiatan Nasi Saya membuat rancangan GORENG akan NASI GORENG
Goreng kegiatan NASI GORENG berkontribusi memberikan
(Pelayanan sebagai pedoaman saat terhadap Visi penguatan nilai
Konsultasi gizi pelaksanaan kegiatan nasi Puskesmas Genuk organisasi yaitu
online dan goreng yang saya sampaikan yaitu “Terwujudnya “Handal”
1.1 Mengkonsultasikan Adanya Masukan dan saran
tumbuh kepada kepala puskesmas. Puskesmas Genuk
rancangan kegiatan dari kepala puskesmas
kembang) yang Menyehatkan
NASI GORENG
Melaksanakan tugas dengan Masyarakat”
dengan Kepala
Sumber cermat dan disiplin sehingga dan berkontribusi
Puskesmas Genuk
Kegiatan : kegiatan NASI GORENG bisa terhadap misi no.1
Inovasi 1.2 Mencari referensi Adanya referensi untuk berjalan sesuai rencana yaitu
untuk membuat membuat konsultasi online dengan hasil yang diharapkan “Memberikan
konsultasi online yaitu bisa menurunkan angka pelayanan yang
1.3 Menyusun Standar Adanya Standar Prosedur stunting di Puskesmas Genuk berkualitas”
Prosedur Operasional Operasional Sistem kegiatan (Kode Etik dan Perilaku ASN
Sistem kegiatan program Nasi Goreng Nomor 2) Serta berkontribusi
program NASI (Pelayanan Konsultasi Gizi
pada tujuan
GORENG (Pelayanan Online dan Tumbuh Keterkaitan kegiatan dengan Puskesmas Genuk
Konsultasi Gizi Online Kembang) Smart ASN : yaitu : “Mampu
dan Tumbuh Kembang Saya memanfaatkan teknologi menjangkau
) dengan rekan gizi informasi dan komunikasi Pelayanan
dengan memanfaatkan mesin Kesehatan
pencarian (search engine) bermutu”
yaitu Google untuk mencari

41
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
contoh rencana kegiatan dan
SOP konsultasi online dan
mengembangkannya sesuai
dengan harapan saya.
Kemudian saya menungkan
hasil rencana kegiatan dengan
menuliskan di MS.word
(digital skills). Dalam
pencarian contoh rencana
kegiatan dan SOP konsultasi
online di internet saya
mengambil dari sumber yang
valid dan dapat dipercaya
(digital ethics).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Selama berkonsultasi
dengan kepala puskesmas
saya akan menyampaikan
rancangan inovasi
(Adaptif) Nasi Goreng
dengan baik dan
menerima semua saran
dan masukan dari kepala
puskesmas. Saya akan

42
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
berusaha selaras
(Adaptif) dengan
pemikiran kepala
puskesmas saya.
2) Mencari referenasi dan
terus belajar (Learning
Agility) (Kompeten)
mengenai konsultasi
online yang sangat praktis
dan bisa memberikan
bnyak manfaat . Sehingga
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) masyarakat
terhadap pelayanan di
Puskesmas Genuk akan
semakin bertambah.
3) Komitmen (Loyal) saya
dalam menyusun standar
prosedur operasional
mengacu pada peraturan
pemerintah yang berlaku
bersama team gizi yang
lainnya. Hal ini dilakukan
sebagai bentuk sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif)

43
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat No Adanya No Hotline dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya no Dengan adanya no
Hotline dan Brief Card untuk kegiatan Manajemen ASN : hotline dan brief card hotline dan brief card
membuat Brief program Nasi Goreng Saya membuat No Hotline, akan memberikan akan memberikan
Card NASI Brief card dan akun media kontribusi terhadap penguatan nilai
GORENG 1. Menyiapkan No hp Adanya No hp khusus untuk sosial sebagai media Visi Puskesmas organisasi yaitu
khusus untuk Hotline Nasi Goreng dan penyebaran informasi kegiatan Genuk yaitu “Inovatif”
Sumber Hotline NASI Brief Card nasi goreng agar lebih “Terwujudnya
Kegiatan : Inovasi GORENG diketahui banyak masyarakat Puskesmas Genuk
di wilayah kerja puskesmas yang Menyehatkan
2. Membuat akun Adanya akun media social genuk . memberikan Masyarakat” Dan
media social Nasi Nasi Goreng mencantumkan informasi secara benar dan berkontribusi
Goreng No Hotline yang terhubung tidak menyesatkan kepada terhadap Misi No. 1
mencantumkan No dengan Whatsapp pihak lain yang yaitu
Hotline yang membutuhkan informasi “Meningkatkan
terhubung dengan terkait kepentingannya memberikan
Whatsapp sehinga masyarakat menjadi pelayanan yang
3. Menyebarkan Sudah tersebarnya No tau bahawa untuk berkualitas”
informasi No Hotline Nasi Goreng ke berkonsultasi dengan
Hotline Nasi semua kader posyandu, Ket nutrisionis tidak hanya dengan
Goreng ke semua RT, Ket RW, Memasang datang ke puskesmas Serta berkontribusi
kader posyandu, tulisan informasi No Hotline melainkan bisa dengan pada tujuan
Ket RT, Ket RW, Nasi GO di loket, MTBS dan menghubungi no hotline (Kode Puskesmas Genuk
Memasang tulisan Poli Gizi Etik dan Perilaku ASN yaitu “ Mampu
informasi No Nomor 9). menjangkau
Hotline Nasi GO di Pelayanan
loket, MTBS dan Keterkaitan kegiatan dengan Kesehatan
Poli Gizi Smart ASN : bermutu”
Saya memanfaatkan teknologi

44
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
informasi media social
Instagram untuk menyebarkan
informasi kegiatan nasi goreng
(digital ethics). Dan
menggunakan canva untuk
membuat design no hotline,
brief card dan membuat
postingan di instagram (digital
skills).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Dalam membuat no hotline
dan brief card memiliki
tujuan untuk memberikan
kemudahan kepada
masyarakat untuk
menghubungi petugas gizi
guna berkonsultasi.
Sehingga kepuasan
(Berorientasi pelayanan)
masyarakat akan semankin
bertambah.

2) Dalam membuat akun


media social yang
mencantumkan nomor
hotline sebagai bentuk

45
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
antusias terhadap
perubahan (Adaptif)
jaman yang semuanya
serba digital. Dan hal ini
memiliki tujuan untuk
menyebarluaskan
informasi Kegiatan nasi
goreng yang bisa dan
memberikan kemudahan
utuk berkonsultasi dengan
nutrisionis. Dalam
menyebarluaskan brief
card meminta kesedian
bekerjasama
( Kolaboratif) para kader,
ketua RT, Ketuar RW, dan
teman puskesmas

3) Secara konsisten
(Akuntabel) menyebarkan
informasi No Hotline Nasi
Goreng ke semua kader
posyandu, Ket RT, Ket
RW, Memasang tulisan
informasi No Hotline Nasi
Goreng di loket, MTBS dan
Poli Gizi. Dengan tetap
memegang komitmen

46
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
(loyal) agar manfaat
Kegiatan Nasi Goreng bisa
tersebar luas dan
dirasakan semua
masyarakat.

3. Melakukan Sudah dilaksanakanya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan sudah Dengan sudah
sosialisasi Nasi sosialisasi NASI GORENG Manajemen ASN : dilaksanakanya dilaksanakanya
Goreng kepada kepada petugas Saya mensosialisasikan sosialisasi NASI sosialisasi NASI
petugas puskesmas. kegiatan nasi goreng kepada GORENG kepada GORENG kepada
puskesmas rekan di puskesmas mulai dari petugas puskesmas petugas puskesmas
1. Membuat undagan Adanya undagan sosialisasi alur kegiatan dan manfaat memberikan Genuk akan
sosialisasi program Nasi Goreng untuk kegiatan dengan memerikan kontribusi terhadap memberikan
Sumber kegiatan: program Nasi teman-teman puskesmas informasi yang sangat jelas Visi Puskesmas penguatan nilai
inovasi Goreng untuk dan dapat dimengerti rekan Genuk no 1 yaitu organisasi yaitu
teman-teman puskesmas. Sehingga saat “Terwujudnya Pusesmas yaitu
puskesmas rekan saya menjelaskan Puskesmas Genuk “Edukatif dan
2. Membuat Power Adanya Power Poin Saat kepada masyarakat sesuai yang Menyehatkan Inovatif”
Poin Saat Mensosialisasikan Program yang saya sampaikan. Masyarakat” dan
Mensosialisasikan Kegiatan Nasi Goreng menjalankan tugas dengan misi puskesmas
Program Kegiatan jujur, bertanggung jawab Genuk
Nasi Goreng dan berintegritas tinggi “Meningkatkan
sesuai dengan profesi saya memberikan

47
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan Adanya bukti sudah yang memiliki peran untuk pelayanan yang
sosiaslisasi NASI terlaksananya sosialisasi bertindak promotif dan berkualitas”
GORENG NASI GORENG preventif dalam pelayanan
kesehatan (Kode Etik dan
Perilaku ASN Nomor 1) dan Serta berkontribusi
sosialisasi tersebut saya pada tujuan
lakukan dengan tujuan untuk Puskesmas Genuk
memberikan informasi yaitu “ Mampu
secara benar dan tidak menjangkau
menyesatkan kepada pihak Pelayanan
lain yang membutuhkan Kesehatan
informasi terkait bermutu”
kepentingannya (Kode Etik
dan Perilaku ASN Nomor 9).

Keterkaitan kegiatan dengan


Smart ASN :
Saya memanfaatkan media
informasi dan komunikasi,
yaitu memanfaatkan mesin
pencarian (search engine)
Google untuk membaca dan
mempelajari stunting dan
konsultasi gizi online di media
informasi digital yang
terpercaya (digital ethics).
Memanfaatkan aplikasi canva
dalam pembuatan media

48
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
presentasi saat sosoalisasi
(digital skills). Dan
dipresentasikan di depan
rekan puskesmas
menggunakan layer monitor
sehingga semua rekan bisa
melihat tulisan yang saya buat.
Pada saat proses kegiatan
sosialisasi nasi goreng untuk
pendokumentasian serta
publikasi selalu menimbang
dan memperhatikan keamanan
digital dan privasi individu
(digital safety).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Dalam membuat undangan
sosialisasi nasi goreng
saya tetap konsisten
(Loyal) dengan aturan-
aturan penyusunan
undangan

2) Dalam penyusunan
Power Point saya akan
berusaha memberikan
kinerja terbaik

49
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
(Kompeten) saya untuk
membuat power point
sejelas dan semenarik
mungkin sehingga teman-
teman jelas dengan
informasi yang
disampaikan. Sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif) dengan
melibatkan teman
puskesmas dalam
kegiatan Nasi Goreng.
3) Menjelaskan alur kegiatan
dengan jelas saat
sosialisasi dan transparan
(Akuntabel) tanpa ada
yang ditutupi kepada rekan
kerja yang terlibat. Supaya
tidak ada kegaduhan
dibelakang dan focus
untuk memberikan
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) kepada
masyarakat

50
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
4. Mengimplementa Sudah terimplementasinya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan sudah Dengan
sikan Kegiatan Kegiatan NASI GORENG Manajemen ASN : terimplementasinya terimplementasi
NASI GORENG Saya mengimplementasikan kegiatan NASI Kegiatan NASI
kegiatan nasi goreng diawali GORENG akan GORENG penguatan
1. Menjalankan Adanya bukti sudah dari pasien yang menghubungi memberikan nilai organisasi kerja
Sumber kegiatan: program Nasi menjalankan program Nasi no hotline yang saya sediakan, kontribusi terhadap Pusesmas Genuk
inovasi Goreng sesuai Goreng sesuai SOP kemudian melakukan Visi Puskesmas yaitu “Inovatif”
SOP assessment online dan Genuk yaitu
2. Memperbaiki SOP Adanya bukti perbaikan SOP menjadwalkan konsultasi via “Terwujudnya
jika ada yang video call dan melakukan Puskesmas Genuk
kurang saat konsultasi gizi online sesuai yang Menyehatkan
pelaksanakan masalah yg dialami pasien. Masyarakat” Dan
3. Melihat manfaat Adanya bukti testimoni melaksanakan tugas dengan berkontribusi
kegiatan Program warga mengenai manfaat cermat dan disiplin (Kode terhadap Misi No 2
Nasi Goreng kegiatan Nasi Goreng etik dan perilaku ASN Nomor yaitu
2) dan tentunya bertujuan “Pemberdayaan
untuk memberikan informasi individu,keluarga
secara benar dan tidak dan masyarakat
menyesatkan kepada pihak agar memiliki
lain yang membutuhkan kemauan dan
informasi terkait kemampuan untuk
kepentingannya (Kode Etik hidup Sehat”
dan Perilaku ASN Nomor 9)
sehingga pasien bisa Serta berkontribusi
mendapatkan solusi dari pada tujuan
permasalahan yang dialami. Puskesmas Genuk
yaitu “ Mampu
Keterkaitan kegiatan dengan menjangkau

51
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Smart ASN : Pelayanan
Saya mempergunakan media Kesehatan
informasi dan komunikasi bermutu”
whatsaap untuk melakukan
assessment awal dan
whatsaap video call untuk
konsultasi gizi online, sehingga
ibu pasien yang sibuk bekerja
bisa berkonsultasi gizi dengan
mudah . (digital ethics).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Melaksanakan program
Nasi Goreng sesuai
komitmen (Loyal) SOP
yang sudah disepakti
Bersama, sehingga
program bisa berjalan
selaras (Harmonis)
sesuai standar.

2) Antusias teradap
perubahan (Adaptif) jika
masih terdapat
kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan,
terbuka dalam

52
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Kolaboratif)
serta mencari berbagai
permecahan masalah

3) Memaksimalkan kegian
NASI GORENG dan
meminta kritik dan saran
kepada masyarakat,
teman dan atasan. Agar
kualitas (Berorientasi
pelayanan) kegiatan bisa
terus ditingkatkan.

5. Melakuan Terlaksannya evaluasi dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan terlaksannya Dengan terlaksannya
evaluasi dan adanya laporan pelaksanaan Manajemen ASN : evaluasi dan evaluasi dan
pelaporan Program kegiatan NASI Saya melakukan monitoring pelaporan pelaporan
pelaksanaan GORENG evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan Program
Kegiatan kegiatan 1. Melaporkan Adanya bukti sudah kegiatan dengan jujur, Program kegiatan kegiatan NASI
NASI GORENG kepada kepala melaporakan kepada kepala bertanggungjawab, dan NASI GORENG GORENG maka akan
puskesmas puskesmas mengenai hasil berintegritas tinggi (Kode berkontribusi memberikan
Sumber mengenai pelaksanaan kegiatan nasi Etik dan perilaku ASN terhadap Visi penguatan nilai
kegiatan: : inovasi pelaksanaan goreng Nomor 1) Puskesmas Genuk organisasi kerja
kegiatan yang yaitu “Terwujudnya Pusesmas Genuk
sudah terlaksana Keterkaitan dengan SMART Puskesmas Genuk yaitu “Inovatif dan
2. Melakukan Adanya bukti pengkajian ASN: yang Menyehatkan Handal”
evaluasi ulang apakah masih ada Saya mengopersikan aplikasi Masyarakat”

53
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
pelaksanaan kendala Microsoft Word untuk dan misi Puskesmas
kegiatan NASI membuat laporan hasil Genuk
GORENG monitoring dan evaluasi “Meningkatkan
3. Membuat laporan Adanya bukti sudah kegiatan (digital skills) memberikan
Kegiatan NASI melaporkan hasil evaluasi pelayanan yang
GORENG pelaksanaan Program Keterkaitan dengan Core berkualitas”.
kegiatan Nasi Goreng Value BerAKHLAK :
1) Melaporkan hasil kegiatan
nasi goreng dengan Serta berkontribusi
kepala puskesmas dan pada tujuan
menerima semua saran Puskesmas Genuk
dan masukan dari kepala yaitu “ Mampu
puskesmas. Saya akan menjangkau
selaras (Adaptif) dengan Pelayanan
pemikiran kepala Kesehatan
puskesmas saya. bermutu”
2) Melakukan evaluasi dan
pengkajian ulang terhadap
manfaat yang di dapatkan
masyarakat dan akan
terus melakukan inovasi
(Adaptif) untuk
keberhasilan (Kompeten)
kegiatan.

3) Dalam Menyusun laporan


hasil evaluasi kegiatan
nasi goreng saya

54
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Tabel 2.8 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
komitmen (Loyal) untuk
membuat laporan sesuai
dengan atuaran dalam
pelaporan yang baik dan
benar , dan melaporkan
hasil evaluasi kegiatan
nasi goreng secara
transparan (Akuntabel)
kepada kepala
puskesmas.

55
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret 2023 sampai dengan 19 April 2023.
Berikut rencana jadwal kegiatan :
Tabel 2.8 Jadwal Rancangan Aktualisasi
N KEGIATAN HABITUASI ( 15 MARET -19 APRIL 2023) RENCANA
O BUKTI
MARET APRIL
KEGIATAN
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2 27 28 29 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1
6 1 9
1 Membuat - Berita acara
Rencana kegiatan
kegiatan - Draft alur
program “Nasi kegiatan nasi
Goreng” goreng
- Foto dan vidio

1.1 Konsultasi - Lembar


dengan Kepala catatan
Puskesmas konsultasi
Genuk - Foto dan vidio

1.2 Mencari -lembar link


referensi untuk referensi
membuat -Foto dan vidio
konsultasi online

1.3 Menyusun - SPO


Standar - Foto dan
Prosedur Vidio
Operasional - Notulensi
Sistem kegiatan diskusi SPO
program Nasi
Goreng
(Pelayanan
Konsultasi Gizi
Online dan
Tumbuh
Kembang )
dengan rekan

56
gizi

2. Membuat No - No Hotline
Hotline dan - Brief Card
membuat Brief - Foto dan
Card untuk vidio
kegiatan
program Nasi
Goreng

2.1 Menyiapkan - No Hotline


No hp khusus - Foto dan
untuk Hotline vidio
Nasi Goreng

2.2 Membuat - Instagram


akun media NASI
social GORENG
(Instagram) Nasi - Foto dan
Goreng yang vidio
mencantumkan
No Hotline yang
terhubung
dengan
Whatsapp

2.3 - Berita acara


Menyebarkan kegiatan
informasi No - Foto dan
Hotline Nasi vidio saat
Goreng ke menyebarkan
semua kader no hotline
posyandu, Ket
RT, Ket RW,
Memasang
tulisan informasi
No Hotline Nasi
GO di loket,
MTBS dan Poli
Gizi

3. Melakukan - Berita acara


sosialisasi Nasi kegiatan
Goreng kepada sosialisasi
petugas - foto dan
puskesmas. vidio

57
3.1 Membuat - Undangan
undagan - Foto dan
sosialisasi vidio
program Nasi
Goreng untuk
teman-teman
puskesmas
3.2 Membuat - Power point
Power Point - Foto dan
untuk sosialisasi vidio
Program
Kegiatan Nasi
Goreng

3.3 Menjelaskan - Notulemsi


alur Kegiatan sosialisasi
Nasi Goreng -Foto dan
dengan baik vidio
agar dipahami
semua rekan

4. Implementasi - Berita acara


NASI Goreng - foto-foto dan
vidio

4.1 Menjalankan - Berita acara


program Nasi - foto dan
Goreng sesuai vidio
SOP

4.2 Memperbaiki -Lembar


SOP jika ada usulan
yang kurang perbaikan
saat SPO
pelaksanakan -foto dan vidio

4.3 Melihat - lembar bukti


manfaat perbaikan
kegiatan SPO
Program Nasi -Vidio
Goreng testimoni
masyarakat
-Foto-dan
vidio

58
5. Melakuan Adanya bukti
evaluasi dan foto
pelaporan pelaporan
pelaksanaan kegiatan
Program dengan
kegiatan Nasi kepala
Goreng puskesmas
dan laporan
kegiatan

5.1 melaporkan -Lembar


pelaksanaan catatan
kegiatan serta masukkan dan
Meminta saran saran
dan masukkan -Foto dan
kepada kepala vidio
puskesmas

5.2 Membuat -Notulensi


evaluasi catatan hasil
kegiatan evaluasi
-Foto dan
vidio

5.3 Membuat -Laporan


laporan kegiatan kegiatan

59
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil: Smart ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri

60
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Walikota Semarang. 2022. Peraturan Walikota Semarang Nomor 37
Tahun 2022 tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang
Walikota Semarang. 2019. Peraturan Walikota Semarang Nomor 80
tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota
Semarang
Walikota Semarang. 2016. Peraturan Walikota Semarang Nomor 97
Tahun 2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang

61
CURRICULUM VITAE

a. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Anisa Linsiawati, A.Md.Gz
2. Formasi Jabatan : Pelaksana/Terampil-Nutrisionis
3. NIP : 199406182022032014
4. Tempat & Tanggal Lahir : Pati, 18 Juni 1994
5. Alamat Rumah : Bukit violan jaya blok GF 01, RT 04 RW 30
Kel Meteseh Tembalang Semarang
6. Nomor Handphone : 081325092129
7. Alamat Kantor : Genuksari RT 6 RW 01 Kec. Genuk Kota
Semarang
8. Nomor Telepon Kantor : (024) 6584188
9. Alamat e-mail : Lisnia.anisa@gmail.com

b. Riwayat Pendidikan
No Tingkat Nama Sekolah/ Jurusan Tahun
Perguruan Tinggi Lulus
1. SD SD N 2 NGARUS PATI - 2006
2. SMP SMP N 3 PATI - 2009
3. SMA SMA N 2 PATI IPA 2012
4. D3 POLTEKKES KEMENKES GIZI 2015
SEMARANG

62
c. Riwayat Pekerjaan
No Nama Instansi Jabatan Masa Kerja
1. PT Fonterra Brands Nutrisionis 1 oktober 2015 –
Manufacturing Indonesia 31 desember
2015
2. RSD K.R.M.T Wongsonegoro Nutrisionis 1 Januari 2016 s.d
28 Febuari 2022
3. UPTD Puskesmas Genuk Kota Perawat 1 April 2022 s.d
Semarang sekarang

Demikian biodata ini penulis susun dengan sebenar-benarnya, apabila


dikemudian hari ditemukan data yang tidak sesuai, penulis bersedia untuk
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hormat saya,

Anisa Lisniawati

63

Anda mungkin juga menyukai