Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI DASAR

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART


GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN


MEMBUAT POCKET BOOK DAN STANDAR PROSEDUR
INVENTARISASI BERBASIS E-BOOK DI RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

Nama : Umi Nur Hayati, A.Md


NIP : 199509042022032010
Nomor Daftar Hadir : 36
Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara
Coach : Arif Efendy, SH, MM
Mentor : Peni Puspita Dewi, SE

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 37


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN


MEMBUAT POCKET BOOK DAN STANDAR PROSEDUR
INVENTARISASI BERBASIS E-BOOK DI RSUD BANYUMAS

Nama Peserta : Umi Nur Hayati, A.Md


NIP : 199509042022032010
Nomor Daftar Hadir : 36

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :

\Hari : Jum’at
Tanggal : 24 Maret 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual BPSDMD Provinsi
Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 24 Maret 2023

Menyetujui,
Coach Mentor
Kepala Instalasi Aset RSUD Banyumas

Arif Efendy, S.H, MM Peni Puspita Dewi, SE


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tingkat I
NIP. 196911021990031003 NIP. 197404292003122006

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN


MEMBUAT POCKET BOOK DAN STANDAR PROSEDUR
INVENTARISASI BERBASIS E-BOOK DI RSUD BANYUMAS

Nama Peserta : Umi Nur Hayati, A.Md


NIP : 199509042022032010
Nomor Daftar Hadir : 36
Dinyatakan telah diseminarkan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 24 Maret 2023
Tempat : Pembelajaran Virtual BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 24 Maret 2023


Mengesahkan,
Coach Mentor
Kepala Instalasi Aset RSUD Banyumas

Arif Efendy, S.H, MM Peni Puspita Dewi, SE


Widyaiswara Ahli Muda Penata Tingkat I
NIP. 196911021990031003 NIP. 197404292003122006

Penguji / Narasumber,

Santosa, S.Kep, MM
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 197212101992031004

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, berkah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan
dan Peran PNS untuk mendukung Smart Governance sehingga penulis
dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul ”Optimalisasi
Pengelolaan Barang Milik Daerah Dengan Membuat Pocket Book Dan
Standar Prosedur Inventarisasi Berbasis E-Book di RSUD Banyumas”
yang merupakan syarat kelulusan pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat serta turut membantu dalam
proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini :
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP, Selaku Gubernur Provinsi Jawa
tengah yang telah memberikan izin serta tempat untuk penyelenggaraan
Latsar CPNS Provinsi Jawa Tengah;
2. Bapak Ir. H. Achmad Husein, selaku Bupati Banyumas yang telah
memberikan izin penyelenggaraan Latsar CPNS di Kabupaten
Banyumas;
3. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si., selaku Kepala BKPSDMD
Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan
Prasarana selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
4. Bapak Ir. Djoko Wikanto, M.M, selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Banyumas yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan
prasarana selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
5. Ibu dr. Dani Esti Novia selaku Direktur RSUD Banyumas;
6. Ibu Menik Nur Utami , S.H, selaku Kepala Bagian Administrasi RSUD
Banyumas;
7. Ibu Peni Puspita Dewi,SE selaku Kepala Instalasi Aset RSUD Banyumas
sekaligus mentor terimakasih atas arahan, motivasi, dan bimbingannya
selama kegiatan Latsar;

iv
8. Bapak Santosa, S.Kep, MM selaku narasumber/penguji yang
memberikan saran dan masukan perbaikan untuk penyempurnaan
Rancangan Aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik;
9. Bapak Arif Efendy, SH,MM selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya yang luar biasa;
10. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan
memberikan motivasi serta arahan dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi;
11. Panitia penyelenggaraan Latsar CPNS golongan II Kabupaten
Banyumas yang telah memfasilitasi selama proses Latsar hingga
penyusunan Laporan Aktualisasi terselesaikan;
12. Keluarga besar RSUD Banyumas khususnya Instalasi Aset terimakasih
atas kerjasamanya;
13. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi
sehingga penulis dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar CPNS; dan
14. Teman-teman tercinta Instalasi Aset RSUD Banyumas yang selalu
memberikan dukungan dan terimakasih atas kerjasama dalam
membantu saya menyusun Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karenanya penulis berharap masukan yang
membangun dari berbagai pihak sehingga membuat Rancangan
Aktualisasi ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 24 Maret 2023


Penulis

Umi Nur Hayati, A.Md


NIP. 199509042022032010

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ viii

BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS JABATAN ................... 1


A. Gambaran Umum RSUD Banyumas ........................................... 1
1. Dasar Hukum RSUD Banyumas ............................................ 2
2. Tugas dan Fungsi RSUD Banyumas...................................... 3
3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja....................................... 5
4. Visi Misi RSUD Banyumas ..................................................... 8
5. Tujuan Organisasi .................................................................. 8
6. Nilai – Nilai Budaya RSUD Banyumas ................................... 9
B. Tupoksi Jabatan .......................................................................... 9
C. Role Model ................................................................................ 10
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI............... 12
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ..................................................... 17
B. Analisis Isu ................................................................................ 24
C. Analisis Penyebab Isu ............................................................... 27
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan.......................................... 29
E. Gagasan Pemecah Isu .............................................................. 29
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ....................................... 31
G. Jadal Rancangan Aktualisasi (30 Hari) ...................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 50
CURRICULUM VITAE ..................................................................... 51

vi
DAFTAR TABEL

2.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu di RSUD Banyumas .................. 18


2.2 Data Dukung Isu ...................................................................... 22
2.3 Analisis Isu dengan APKL ....................................................... 24
2.4 Analisis Isu dengan USG ......................................................... 25
2.5 Diagram Fishbone ................................................................... 28
2.6 Gagasan Pemecah Isu ............................................................ 30
2.7 Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ..................................... 31
2.8 Matrik Rancangan Aktualisasi dan Habituasi........................... 32
2.9 Jadwal Rancangan Aktualisasi ................................................ 44

vii
DAFTAR GAMBAR

1.1 Foto RSUD Banyumas ................................................................ 1


1.2 Struktur Organisasi RSUD Banyumas......................................... 7
1.3 Foto Bapak Suratman, S.Kep .................................................... 11
2.1 Capaian Indikator Mutu ............................................................. 22
2.2 Barang Inventaris Rusak yang tidak dikembalikan .................... 22
2.3 Belum Tersedianya Menu Pengelolaan
Barang Inventaris pada SIMRS ................................................. 22
2.4 Taman Depan Entry Data yang belum terdokumentasi ............. 23
2.5 Gudang Sewa Sementara RSUD Banyumas ........................... 23

viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Gambar 1.1 RSUD Banyumas (Sumber: website RSUD Banyumas)

Rumah Sakit menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009


adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
RSUD Banyumas didirikan pada tanggal 1 Januari 1924. Pada waktu
berdiri Burgerziekenshais te Banyumas”, yang lengkapnya
bernama ”juliana Burgerziekenshais” atau lebih dikenal waktu itu
sebagai Rumah Sakit Juliana, dengan kapasitas tempat tidur 110
buah. Nama tersebut diambil dari nama seorang putra mahkota Ratu
Wilhelmina dari Belanda.
Tahun 1945 sampai dengan 1947 menjadi rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Banyumas. Kemudian
diserahkan kepada pemerintah RI pada tahun 1950 dibawah
Departemen Kesehatan (Pemerintah Pusat). Tahun 1953 rumah
sakit tersebut diserahkan pengelolaannya pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Dati II Banyumas. Mulai tahun 1992 diadakan upaya

1
perbaikan mutu pelayanan yang intensif dengan penerapan total
Quality Management, Gugus Kendali Mutu, Akreditasi dan tahun
2000 mulai mencoba menerapkan modelakreditasi dengan standar
internasional meng-adopt sistem yang dikembangkan oleh ACHS,
Australia yaitu EquIP (Evaluation Quality Improvement Progam)
sehingga dapat mencapai berbagai prestasi.
Tahun 1993 RSU Banyumas naik kelas dari Rumah Sakit
Kelas D menjadi Kelas C pada tanggal 19 Januari 1993 melalui SK
Menkes RI No. /Menkes/SK/I/1993. Tahun 2000 RSU Banyumas
naik kelas dari Rumah Sakit Kelas C menjadi Kelas B Non
Pendidikan pada tanggal 28 Juli 2000 dengan SK Menkes RI No.
115/Menkes/SK/VII/2000.
Tahun 2001 RSU Banyumas ditetapkan menjadi RS Kelas B
Pendidikan oleh Menteri Kesehatan dengan SK No.
850/Menkes/SK/VIII/2001 tangal 5 Oktober 2001, pengelolaannya
masih di bawah kendali Pemerintah Daerah KAbupaten Banyumas
dan menjalin ikatan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UGM
sehingga menjadi salah satu dari tiga Rumah Sakit Pendidikan
Utama FK UGM, selain RSUP dr. Sardjito Yogyakarta dan RSU
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Tahun 2008 RSUD Banyumas
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
1. Dasar Hukum Organisasi
Dasar hukum yang mengatur pembentukan RSUD Banyumas
sebagai berikut:
a. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2009
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas.
c. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Penjabaran Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah
Banyumas Kabupaten Banyumas.

2
d. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 19 Tahun 2022 tentang Tata
Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.
2. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas
Kelas B Pendidikan Kabupaten Banyumas, pada Bagian keempat
pasal 8 yaitu Kedudukan sebagai berikut :
a. RSUD Banyumas memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan
dan penhelolaan barang milik daerah serta bidang kepegawaian
yang berkedudukan di bawah Dinas Kesehatan;
b. RSUD Banyumas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
c. RSUD Banyumas mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dalam
kewenangan memberikan layanan kesehatan perorangan
paripurna di wilayah kabupaten banyumas.
d. Dalam melaksanakan tugas sebagaiamana dimaksud dalam
pasal 3, RSUD Banyumas mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan;
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknolohi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

3
5) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan
dan hospital disaster plan (perencanaan kebencanaan rumah
sakit);
6) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang pelayanan kesehatan perorangan paripurna;
7) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
kesehatan paripurna;
8) Penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis dan non medis;
9) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
10) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
11) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi di bidang pelayanan
kesehatan paripurna;
12) Pembinaan pengelolaan urusan umum rumah sakit;
13) Pembinaan pengelolaan urusan keuangan rumah sakit, dan;
14) Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
pengelolaan rumah sakit.

4
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 19 Tahun 2022
berikut Susunan organisasi RSUD Banyumas terdiri dari :
a. Direktur;
b. Wakil Direktur Umum, Meliputi :
1. Bagian pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan,
peningkatan mutu dan kerjasama, yang terdiri dari dari :
a) Sub Bagian Peningkatan Mutu dan Kerjasama;
b) Sub Koordinator Diklat dan Litbang;
2. Bagian Keuangan;
a) Sub Koordinator Pendapatan;
b) Sub Koordinator Belanja; dan
c) Sub Koordinator Akuntansi;
3. Bagian Administrasi, yang terdiri dari :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b) Sub Koordinator Progam;
c. Wakil Direktur Pelayanan, meliputi :
1. Bidang Pelayanan Medis, yang terdiri dari :
a) Sub Koordinator Pelayanan Medis I;
b) Sub Koordinator Pelayanan Medis II;
2. Bidang Keperawatan, yang terdiri dari :
a) Sub Koordinator Perawatan Umum;
b) Sub Koordinator Perawatan Khusus;
3. Bidang Pelayanan Penunjang, yang terdiri dari :
a) Sub koordinator pelayanan penunjang I;
b) Sub koordinator pelayanan penunjang II;
4. Jabatan Fungsional;
5. Komite
6. SPI dan
7. Instalasi.

5
Berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 19 Tahun 2022
berikut tata kerja RSUD Banyumas terdiri dari :
1. Direktur RSUD Banyumas menyampaikan laporan kepada
Kepala Dinas mengenai hasil pelaksanaan kebijakan daerah
bidang kesehatan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
2. RSUD Banyumas dalam melaksanakan tugasnya menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronasi baik dalam
lingkungan RSUD Banyumas maupun dalam hubungan antar
instansi baik daerah maupun pusat.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Wakil
Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian,
Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur, Wakil Direktur Umum,
Wakil Direktur Pelayanan, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian
Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional wajib melaksanakan
hal-hal sebagai berikut :
a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di RSUD Banyumas sesuai dengan tugas
masing-masing.
b. Menerapkan prinsip perencanaan, pengorganisasian,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
c. Menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan masing-masing untuk mewujudkan terlaknanya
mekanisme akuntabilitas publik melalui penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja yang
terintegritas.

6
STRUKTUR ORGANISASI RSUD BANYUMAS TAHUN 2023

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD Banyumas

7
4. Visi Misi Organisasi
Berdasarkan peraturan Bupati Banyumas No. 19 Tahun 2022 Pasal
5 ayat 1 dan 2 tentang Visi Misi Rumah Sakit Umum Daerah
Banyumas, yaitu :
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang Bermutu Tinggi,
Seimbang dan Komprehensif.
b. Misi
- Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang
kesehatan yang bermutu tinggi, manusiawi dan terjangkau
bagi masyarakat;
- Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang
kesehatan yang seimbang, komprehensif dan terintegritas;
- Mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia;
- Meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak terkait;
5. Tujuan Organisasi
Tujuan RSUD Banyumas menurut Peraturan Bupati Banyumas
Nomor 19 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum
Daerah Banyumas adalah sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan;
d. Penyelenggaraan dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.

8
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Nilai-Nilai budaya RSUD Banyumas menurut Peraturan Bupati
Banyumas Nomor 19 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas adalah sebagai berikut:
a. Kejujuran
Kemampuan karyawan untuk mengatakan suatu kenyataan
sebagaimana adanya
b. Keterbukaan
Kemampuan karyawan menghadapi perubahan baik internal
maupun eksternal organisasi
c. Kerendahan hati
Kemampuan karyawan untuk menerima kehadiran dan pendapat
orang lain serta mampu membangun kerjasama dalam
mencapai tujuan bersama
d. Kesediaan Melayani
Memberikan pelayanan dengan ringan hati kepada seluruh
pelanggan, sehingga pelanggan merasa dipedulikan oleh RSUD
Banyumas.
e. Kerja Keras
Unsur penting dalam mewujudkan peningkatan kualitas secara
terus menerus agar RSUD Banyumas tetap dicintai oleh
pelanggannya
f. Kasih Sayang
Sikap welas asih yang diwujudkan dalam pelayanan sehari-hari
baik terhadapa pelanggan maupun teman sekerja kita.
g. Loyalitas
Kemampuan karyawan mewujudkan apa yang telah diucapkan
atau dijanjikan dalam bentuk tindakan nyata.
B. Tupoksi Jabatan
Berdasarkan Petikan Keputusan Bupati Banyumas Nomor : 821/225/
Tahun 2022 tanggal 8 April 2022 Tentang Pengangkatan Calon Pegawai

9
Negeri Sipil dengan jabatan sebagai Pengelola Barang Milik Negara.
Adapun uraian tugas dan fungsi jabatan peserta berdasarkan Surat
Pernyataan Melaksanakan Tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Banyumas. Nomor 800/656.178/2022 tertanggal 7 Mei 2022 dan
kemudian tertuang dalam Uraian Tugas Instalasi Aset Tahun 2022
adalah Sebagai Berikut :
1. Mengelola Berita Acara Mutasi dan Berita Acara Hibah;
2. Menginventarisir dan mengelola barang pengadaan belanja modal
serta membuat laporan secara berkala sebagai dasar penyusunan
laporan mutasi barang milik daerah, kartu inventaris barang, dan
kartu inventaris ruangan;
3. Sebagai Operator Simbadamas;
4. Menginventarisir Barang Milik Daerah;
C. Role Model
Role model adalah seseorang yang diteladani dalam menerapkan
indikator nilai-nilai BerAKHLAK yaitu: Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Oleh
karena itu, diperlukan sosok ASN teladan yang dapat menjadi motivasi
untuk penulis.
Kegiatan aktualisasi habituasi merupakan kegiatan pembentukan
perilaku calon pegawai negeri sipil agar mampu mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ASN. Dalam modul habituasi, penting bagi setiap calon
pegawai negeri sipil untuk menemukan seorang role model yang akan
dijadikan panutan dan menjadi saat aktualisasi dan habituasi.
Role model penulis dalma pembuatan rancangan aktualisasi ini
adalah Pengurus Barang Instalasi Aset RSUD Banyumas yaitu Bapak
Suratman, S.Kep. alasan penulis menjadikan beliau sebagai role model
adalah karena beliau selalu menerapkan nilai-nilai ASN Ber-AKHLAK
dalam melaksanakan tugas pekerjaan yaitu berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

10
Gambar 1.3 Bapak Suratman, S.Kep (Pengurus Barang RSUD
Banyumas)
Beliau menjabat sebagai Pengurus Barang di RSUD Banyumas.
Pengetahuan dan pengalaman kerja yang luas di bidang pengelolaan
barang milik daerah membuat beliau selalu melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel),
serta menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten). Beliau
merupakan seorang yang ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
(Berorientasi Pelayanan), dalam melaksanakan tugasnya beliau juga
membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan rekan sejawat di
RSUD Banyumas (Harmonis). Beliau telah berdedikasi dan
berkontribusi dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah di
lingkungan kerja RSUD Banyumas (Loyal), serta terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas dalam setiap kegiatan pengelolaan barang
(Adaptif). Beliau juga menjalin kerjasama dengan baik dengan rekan
sejawat dalam pengelolaan barang milik daerah demi terwujudnya tertib
pengelolaan barang inventaris di lingkungan RSUD Banyumas
(Kolaboratif).

11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu


1. Konsep Teori Agenda 1, 2 dan 3
a) Konsep Teori Agenda 1 Sikap Perilaku Bela Negara
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang mengenai diri
dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa
indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengtamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya. Nilai-nilai dasar Bela Negara, meliputi :
1) Cinta tanah air;
2) Kesadaran berbangsa dan bernegara;
3) Setia pada pancasila sebagai ideologi negara;
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
5) Memiliki kemampuan awal bela Negara.
b) Konsep Teori Agenda 2 Nilai-Nilai Dasar PNS
Dalam rangka pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dalam melaksanakan pelayanan publik,
serta memiliki nilai-nilai inti ASN yang sama dalam memperkuat
budaya kerja, maka pemerintah dan daerah
mengimplementasikan core value (nilai dasar) ASN BerAKHLAK
dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”, melalui
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, tanggal 26 Agustus
2021, tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
ASN.

12
BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar
yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun
detail dari nilai-nilai tersebut, yaitu:
1) Berorientasi Pelayanan, yaitu memahami dan memnuhi
kebutuhan masyarakat.
2) Akuntabel, yaitu melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan beintegritas
tinggi.
3) Kompeten, yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah.
4) Harmonis yaitu, menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya.
5) Loyal, yaitu memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6) Adaptif, yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
7) Kolaboratif, memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
mendapatkan nilai tambah.
c) Konsep Teori Agenda 3 Kedudukan dan Peran PNS
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu terssedia sumber daya Aparatur Sipil
Negara yang unggul selarass dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas :

13
- Pegawai Negeri Sipil (PNS)
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PNS merupakan warga negara indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintah, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarta tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Terdapat tiga pokok materi dalam pembahasan
manajemen ASN, yaitu :
- Kedudukan, peran, hak dan kewajiban, serta kode etik
ASN. Meliputi jabatan, pangkat, jenjang karir, pemberian
gaji, tunjangan, hak cuti, setia kepada pancasila, menjaga
rahasia kantor serta menjaga persatuan dan kesatuan.
- Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN.
Merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar tanpa membeda-bedaakan.
- Mekasinme pengelolaan ASN
Meliputi proses perekrutan, promosi, mutasi, penilaian
kinerja serta penyelesaian masalah yang dihadapi ASN di
lingkungan kerjanya. Dasar hukum yang mengatur yaitu
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara.
Adapun kode Etik yang harus diterapkan oleh ASN, yaitu :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi,
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

14
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan,
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintah,
e. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain,
f. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan, memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
keentingan kedinasan,
g. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan,
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya,
i. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan,
j. Memegang teguh nilai dasarn ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN,
k. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggungjawab, efektif dan efisien,
l. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
2) Smart ASN
Tentang bagaiman seorang ASN mampu
memanfaatkan fasilitas digital dalam menyelesaikan tugasnya,
dimana dalam pemanfaatan digital penekanan pada literasi
digital lebih kepada kecakapan pengguna media digital dalam

15
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan
secara proaktif. Seorang pengguna yang baik yaitu bukan
sekedar mampu mengoperasikan alat namun juga
bertanggungjawab dalam bermedia sosial.
Kompetesi literasi digital sendiri meliputi :
- Kecakapan menggunakan media digital (digital skill)
- Budaya menggunakan digital (digital culture)
- Etis menggunakan digital (digial ethics)
- Aman menggunakan dgital (digital safety)
Dimana empat aspek tersebut menjadi sangat penting untuk
bisa kita kuasi ketika beinteraksi dan bertransaksi di dunia
digital. Secara keseluruhan adapaun topik bahasan dalam
Smart ASN, yaitu :
- Etika bermedia sosial
- Cakap bermedia sosial
- Aman bermedia sosial
- Budaya bermedia sosial
- Lankap digital-internet dan dunia maya
- Kategori komputer
- Tiga tahapan kerja mesin pencari informasi
- Etika berinternet
- Informasi hoax, pornografi, ujian kebencian, perundungan,
dan konten negatif lainnya
- Cara berinteraksi dan bertransaksi secara elektronik di
ruang digital
- Keunggulan internet untuk transaksi
Dalam analisis penerapan kecakapan digital terdapat 4
kesejahteraan digital yaitu Digital social wellbeing, Digital
personal wellbeing, Digital learning wellbeing dan Digital work
wellbeing. Selain kesejahteraan digital juga terdapat prinsip
praktik digital, yaitu :
1) Menyediakan pelayanan inklusif

16
2) Menyertakan aspek kesejahteraan digital
3) Menyediakan lingkungan fisik dan daring yang aman
4) Mematuhi petugas yang bertanggungjawab mengenai
aktifitas digital
5) Penuhi tanggung jawab etik dan hukum yang berhubungan
dengan aksesbilitas, kesehatan, kesetaraan, dan inklusi
6) Menyediakan pelatihan, kesempatan belajar,
pendampingan, dan bantuan partisipasi dalam kegiatan
digital
7) Memehami potensi dampak positif maupun negatif dari
aktifitas digital pada kesejahteraan individu,
8) Menyediakan sistem, perlengkapan, dan konten digital
yang inklusif dan mudah diakses.
Dimana keseluruhan topik pembahasan ini menjadi modal
yang sangat penting bagi kita selaku ASN untuk bisa lebih
bijak dan selektif dalam menggunakan media digital saat ini.
Hal ini tentunya dapat membantu kita terhindar dari
pelanggaran-pelanggaran dan tetap berada pada kode etik
seorang sebagai seorang ASN dalam memanfaatkan media
digital. Berdasarkan pemaparan tersebut sudah sepantasnya
kita sebagai seorang ASN yang bijak dalam memnafaatkan
media digital serta berinteraksi dan bertransaksi.
2. Identifikasi dan Deskripsi Isu
Rancangan Aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematik yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Pengurus Barang Pembantu di Instansi tempat
bekerja, yaitu RSUD Banyumas. Sumber isu yang di angkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Penetapan isu yang akan diangkat memiliki keterkaitan dengan
Manajemen ASN, Smart ASN dan nilai-nilai ASN yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif) ditampilakan dalam tabel 2.1 berikut :

17
Tabel 2.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu
Kondisi Yang Keterkaitan Dengan Manajemen ASN dan
No Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan Smart ASN
1. Kurang Optimalnya 1. Belum ada acuan yang Tersedianya Standar Manajemen ASN :
Saya membuat Standar Prosedur
Pengelolaan Barang digunakan dalam Prosedur Operasional
Operasional (SPO) tentang Inventaris
Milik Daerah di RSUD pelaksanaan (SPO) Inventaris Barang
barang dengan tujuan mengembangkan
Banyumas inventarisasi barang sebagai acuan dalam
inventarisasi lebih baik sebagai langkah
pelaksanaan inventarisasi
awal Perencanaan Kinerja
Sumber isu : Unit Kerja
Lingkup isu : Tupoksi
Smart ASN :
Jabatan Saya Memanfaatkan media digital sebagai
salah sarana untuk mencari
informasi/referensi tentang penyusunan
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Inventaris Barang
(Digital skill)
2. Belum Optimalnya Belum adanya tenaga Tersedianya tenaga Manajemen ASN :
Pelaporan Mutasi dan khusus yang bertanggung khusus dalam satu Penggunaan Barang Inventaris harus
Pengembalian Barang jawab dalam pengawasan ruangan yang terpantau tempat dan pemeliharaannya, hal

18
Inventaris di RSUD barang inventaris pada bertanggung jawab dalam tersebut sesuai dengan kode etik ASN yaitu
Banyumas setiap ruang/divisi. pengawasan ruang/divisi Menggunakan kekayaan dan barang milik
tersebut, hal tersebut juga negara secara bertanggungjawab, efektif
Sumber Isu : Unit Kerja mempermudah koordinasi dan efisien.
Lingkup Isu : Tupoksi antara pengelola barang
Jabatan dengan ruangan. Smart ASN :
Terbatasnya tenaga khusus sebagai
penanggung jawab pengelolaan barang
disetiap ruangan dapat di minimalisir
dengan memanfaatkan gadget sebagai
media untuk koordinasi dengan bagian
pengelola barang dengan memberikan
informasi melalui pesan whatsapp. Hal ini
sesuai dengan pemanfaatan (Digital
Culture) dalam penerapan Smart ASN.
3. Tidak Ter-Aksesnya Belum ada tenaga khusus Tersedianya satu aplikasi Manajemen ASN :
Data Inventris Rumah dari bagian ITI yang dapat yang dimana setiap Memberikan informasi secara benar dan
Sakit oleh seluruh bertanggung jawab dalam ruang/divisi dapat melihat tidak menyesatkan kepada pihak lain terkait
ruangan/divisi pengelolaan barang milik data barang inventaris data barang inventaris.
negara, serta terbatasnya pada ruangan tersebut,

19
Sumber Isu : Organisasi sistem aplikasi untuk saya juga berharap Smart ASN :
Lingkup Isu : Tupoksi menginput barang aplikasi tersebut bisa di Terintegrasinya data barang inventaris pada
Jabatan inventaris yang jumlahnya akses oleh salah satu selurung ruang/divisi memudahkan ketika
lebih dari 20.000 barang. penggungjawab aset dilakukan pengecekan/pencarian barang
ruangan ketika ada mutasi inventaris (Digital Skill)
barang inventaris antar
ruangan.
4. Minimnya Dokumentasi Kurangnya foto atau bukti Adanya dokumentasi Manajemen ASN :
Aset Lama di RSUD lain yang menunjukan setiap aset, terutama Melaksanakan tugas dengan tanggung
Banyumas bahwa aset tersebut ada. untuk aset Tanah dan jawab dan beintegritas tinggi demi
Bangunan, hal tersebut tercapainya tertib administrasi barang
Sumber Isu : Unit Kerja memudahkan ketika akan inventaris yang efektif dan efisien.
Lingkup Isu : Tupoksi dilakukan penghapusan
Jabatan penghapusan ataupun Smart ASN :
pemeliharaan. Menggunakan aplikasi google drive sebagai
form tempat untuk memback up hasil
dokumentasi aset rumah sakit (Digital Skill).
5. Belum Optimalnya Kurangnya fasilitas berupa Tersedianya ruangan Manajemen ASN :
Penyimpanan Barang ruangan untuk tempat khusus atau bangunan Melaksanakan tugas sesuai dengan
penyimpanan barang khusus yang digunakan perintah atasan untuk mencari informasi

20
Inventaris di RSUD inventaris yang belum untuk penyimpanan terkait sewa gudang guna penyimpanan
Banyumas atau sudah tidak barang inventaris, dan barang inventaris.
dipergunakan lagi dan lokasi masih dalam
Sumber Isu : Organisasi saat ini tempat lingkungan rumah sakit. Smart ASN :
Lingkup Isu : Tupoksi penyimpanan dalam Menggunakan media digital sebagai alat
Jabatan bentuk sewa gedung untuk mendapatkan informasi ketika
tahunan serta lokasi jauh mencari gudang untuk sewa. (Digital Skill))
dari lingkungan rumah
sakit.

21
Table 2.2 Data Dukung Isu
No Deskripsi Isu Data Dukung Isu
1. Kurang Optimalnya
Pengelolaan Barang
Milik Daerah di RSUD
Banyumas

Penyebab Isu : belum


tersedianya Standar
Prosedur Operasional
(SPO) Inventaris Barang

Gambar 2.1 Capaian Indikator Mutu Unit


2. Belum Optimalnya
Pelaporan Mutasi dan
Pengembalian Barang
Inventaris di RSUD
Banyumas

Penyebab Isu :
Kurangnya sosialisasi
dari pihak pengelola
barang milik
negara/daerah kepada
Gambar 2.2 Barang Inventaris Rusak Yang
pegawai di rumah sakit Tidak Dikembalikan
umum daerah
banyumas.
3. Tidak Ter-Aksesnya
Data Inventris Rumah
Sakit oleh seluruh
ruangan/divisi

Penyebab Isu : Belum


tersedia aplikasi dan
tenaga khusus yang
Gambar 2.3 Belum Tersedia Menu pengelolaan
dapat mengintegrasikan
data barang inventaris pada SIMRS

22
data barang inventaris
rumah sakit
4. Minimnya Dokumentasi
Aset Lama di RSUD
Banyumas

Penyebab Isu :
Kurangnya pemahaman
inventarisasi yang pada
zaman dahulu sehingga
kurang terkontrolnya
pendokumentasian

Gambar 2.4 Taman depan entry data yang


belum terdokumentasi

5. Belum Optimalnya
Penyimpanan Barang
Inventaris di RSUD
Banyumas

Penyebab Isu : barang


inventaris yang belum
atau sudah tidak
digunakan tidak tertata,
Gambar 2.5 Gudang Sewa Sementara RSUD
susah ditemukan, dan Banyumas
untuk pengelolaannya
kurang terkendali

23
B. Analisis Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu
diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu/teknik
APKL (Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan
dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kelayakan dan kekhalayakan dari isu-isu yang ditemukan di RSUD
Banyumas. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki masalah
yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya. Kelayakan
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Kekhalayakan artinya isu
menyangkut hajat hidup orang banyak.
Analasisi APKL dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat tidak A/P/K/L,
nilai 2 berarti kurang A/P/K/L, nilai 3 berarti cukup A/P/K/L, nilai 4 berarti
A/P/K/L, dan nilai 5 berarti sangat A/P/K/L, pada masing-masing kriteria
aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Hasil analisis isu APKL
terkait isu-isu pada di Puskesmas Karanganyar I kabupaten Demak
disajikan dalam tabel 2.3 di bawah ini :

24
Tabel 2.3 Analisis Isu APKL

Kriteria (skor) Jumlah


No Isu Peringkat
(Skor)
A P K L
1 Kurang Optimalnya 5 5 5 5 20 1
Pengelolaan Barang Milik
Daerah di RSUD Banyumas
2 Belum Optimalnya 5 5 4 4 18 3
Pelaporan Mutasi dan
Pengembalian Barang
Inventaris di RSUD
Banyumas
3 Tidak Ter-Aksesnya Data 5 4 4 4 17 4
Inventris Rumah Sakit oleh
seluruh ruangan/divisi
4 Minimnya Dokumentasi 5 4 4 3 16 5
Aset Lama di RSUD
Banyumas
5 Belum Optimalnya 5 5 5 4 19 2
Penyimpanan Barang
Inventaris di RSUD
Banyumas
Keterangan Skor : 5 = Sangat Besar; 4 = Besar; 3 = Sedang; 2 = Kecil;
1 = Sangat kecil.
Keterangan Peringkat :
5 : Sangat Rendah
4 : Rendah
3 : Sedang
2 : Tinggi
1 : Sangat Tinggi
Dari hasil analisis isu dengan menggunakan metode APKL
didapatkan 3 isu yang memiliki peringkat tertinggi, yaitu :

25
1) Kurang Optimalnya Pengelolaan Barang Milik Daerah di RSUD
Banyumas;
2) Belum optimalnya penyimpanan barang inventaris di RSUD
Banyumas;
3) Belum Optimalnya Pelaporan Mutasi dan Pengembalian Barang
Inventaris kepada Pengelola Barang.
Proses analaisis isu yang berikutnya dengan menggunakan alat
bantu penetapan kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1. Urgency yaitu tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness yaitu melihat dampak maslah dari produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growt yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah.
Tabel 2.4 Analisis Isu dengan USG
No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
1 Kurang Optimalnya 5 5 5 15 1
Pengelolaan Barang
Milik Daerah di
RSUD Banyumas
2 Belum Optimalnya 5 4 4 13 3
Pelaporan Mutasi
dan Pengembalian
Barang Inventaris di
RSUD Banyumas
3 Belum Optimalnya 5 5 4 14 2
Penyimpanan
Barang Inventaris di
RSUD Banyumas
Keterangan Skor : 5 = sangat mendesak; 4 = mendesak; 3 = cukup mendesak;
2 = kurang mendesak; 1 = tidak mendesak.

26
Kesimpulan dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu
strategis yang perlu diselesaikan adalah ”Kurang Optimalnya Pengelolaan
Barang Milik Daerah di RSUD Banyumas” dengan skor yang di dapatkan
yaitu 15.
C. Analisis Penyebab Isu
Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG, maka isu
strategis yang perlu diselesaikan yaitu ”Kurang Optimalnya Pengelolaan
Barang Milik Daerah di RSUD Banyumas”. Akar penyebab masalah pada
isu tersebut, selanjutnya dianalisis untuk mengidentifikasi,
mengekplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab
yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai langkah
awal meliputi man (sumber daya manusia), material (bahan baku),
method (medote), dan millieu (lingkungan) atau melalui pendekatan lain
yang dimantapkan melalui brainstroming bersama rekan kerja di instansi,
sehingga hasilnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

27
Tabel 2.5 Diagram Fishbone

MATERIAL METHOD

Kartu Inventaris Kurang


Minimnya dokumentasi Optimalnya
Ruangan belum 100%
aset lama rumah sakit Pengelolaan
terdistribusikan
Barang Milik
Belum ada SOP Negara di
tentang Inventarisasi RSUD
Belum tersedia aplikasi Banyumas
Barang milik negara
pengelolaan barang yang dapat
diakses oleh semua ruangan

Kurangnya sosialisasi dari


pihak pengelola barang
Kurangnya pemahaman
kepada seluruh pegawai
pegawai tentang
rumah sakit
inventaris barang
Prosedur Inventarisasi Belum ada tenaga khusus yang
bertanggung jawab dalam
Tidak ada pelatihan/diklat pengawasan barang inventaris Penyebab yang akan diselesaikan
tentang pengelolaan pada setiap ruang/divisi
barang milik negara Penyebab yang belum diselesaikan
MILIU
MAN

28
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu strategis dengan
menggunakan diagram Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab utama
yang perlu diselesaikan, yaitu:
1. Millieu : Belum ada tenaga khusus yang bertanggung jawab
dalam pengawasan barang inventaris pada setiap
ruang/divisi.
2. Materials : Belum ada SOP tentang Inventarisasi Barang Milik
Negara.
3. Methods : Kartu Inventaris ruangan belum 100%
terdistribusikan
4. Man : Kurangnya pemahaman pegawai tentang standar
operasional prosedur inventaris barang
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Dampak apabila Kurangnya pemahaman pegawai tentang standar
operasional prosedur inventaris barang tidak ditindaklanjuti,
dikhawatirkan tidak adanya kepatuhan tertib administrasi dalam
pengelolaan barang milik negara, dengan rendahnya ilmu pengetahuan
dan kompetensi ya dimiliki pegawai serta tidak adanya Standar Prosedur
Operasional (SPO) inventaris barang, maka juga mempengaruhi
ketidakberhasilan proses inventarisasi yaitu pendataan barang inventaris
yang ditunjukan output/hasilnya dengan Kartu Inventaris ruangan
sebagai bahan acuan / kontroling suatu keberadaan barang inventaris.
E. Gagasan Pemecah Isu
Berdasarkan uraian diatas, maka judul gagasan pemecah isu
strategis adalah ” Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Dengan
Membuat Pocket Book Dan Standar Prosedur Inventarisasi Berbasis
E-Book di RSUD Banyumas”. Selanjutnya akan dilaksanakan 6 (enam)
kegiatan dengan tahapan sebagai berikut :

29
Tabel 2.6 Gagasan Pemecah Icu

No. Gagasan Kegiatan Tahapan Kegiatan


1. Membuat Standar Prosedur a. Membuat rancangan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Inventaris Operasional (SPO) Inventaris Barang
Barang di RSUD Banyumas b. Melakukan konsultasi dengan mentor
c. Melakukan revisi Standar Prosedur
Menyelesaikan penyebab isu
Operasional (SPO)
Materials
Yaitu Belum ada SOP tentang d. Melakukan uji coba penerapan Standar
Inventarisasi Barang milik negara Prosedur Operasional (SPO) Inventaris
Sumber Isu : Unit Kerja Barang
e. Meminta pengesahan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Inventaris Barang
f. Mengkonversikan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Inventaris Barang ke
dalam bentuk EBook
2. Melakukan kegiatan sosialisasi a. Membuat dan membagikan undangan
Standar Prosedur Operasional b. Mempersiapkan tempat
(SPO) Inventaris Barang
c. Melakukan konsultasi dengan mentor
Menyelesaikan Penyebab Isu Man d. Melaksanakan sosialisasi
Yaitu mensosialisasikan Standar
Prosedur Operasional (SPO) kepada
rekan sejawat
Sumber Isu : Unit Kerja
3. Membuat Pocket Book Tata Cara a. Melakukan konsultasi dengan mentor
Inventarisasi Barang Milik Negara b. Mengkaji peraturan terkait pengelolaan
Barang Milik Negara
Menyelesaikan Penyebab Isu Man
c. Mengumpulkan data/informasi
Yaitu mensosialisasikan Standar
Prosedur Operasional (SPO) kepada d. Membuat desain Pocket Book
rekan sejawat e. Membuat Pocket Book dalam bentuk E-
Sumber Isu : Unit Kerja Book
4. Labeling Barang Inventaris dan a. Melakukan Pendataan Parang Inventaris
Membuat Kartu Inventaris Ruangan b. Mengupdate data barang inventaris
(KIR) ruangan pada lembar kerja google drive
c. Penyempurnaan Kartu Inventaris Ruangan
Menyelesaikan Penyebab isu (KIR)
Mathods d. Mencetak dan mendistribusikan Kartu
Yaitu Kartu Inventaris Ruangan Inventaris Ruangan (KIR)
belum 100% terdistribusikan.
Sumber Isu : Unit Kerja
5. Melakukan Pengawasan dan a. Membuat jadwal pengawasan dan
Pengamanan Barang Invenatris pengamanan
b. Memberikan sosialisasi pada ruangan untuk
Menyelesaikan Penyebab Isu Millieu selalu koordinasi apabila akan dilakukan
Yaitu belum ada tenaga khusus yang mutasi atau pengembalian barang inventaris
bertanggung jawab dalam c. Membuat form mutasi dan pengembalian
pengawasan barang inventaris pada barang inventaris
setiap ruang/divisi
Sumber Isu : Unit Kerja

30
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi a. Menyusun instrumen monitoring dan
Kegaitan Pengelolaan Barang Milik evaluasi kegiatan Pengelolaan Barang Milik
Daerah Negara
b. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan Pengelolaan Barang Milik Negara
c. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi
Menyelesaikan penyebab Isu Man, kegiatan Pengelolaan Barang Milik Negara
Material, Method, dan Millieu kepada mentor
d. Menindaklanjuti masukan mentor apabila
terdapat revisi monitoring dan evaluasi
kegiatan Pengelolaan Barang Milik Negara

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


Tabel 2.7 Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Unit Kerja : RSUD Banyumas
1. Kurang Optimalnya Pengelolaan Barang Milik Daerah di
RSUD Banyumas
Sumber Isu : Unit Kerja

2. Belum Optimalnya Pelaporan Mutasi dan Pengembalian


Identifikasi
: Barang Inventaris di RSUD Banyumas
Isu
Sumber Isu : Unit Kerja

3. Belum Optimalnya Penyimpanan Barang Inventaris di RSUD


Banyumas
Sumber Isu : Organisasi
Kurang Optimalnya Pengelolaan Barang Milik Daerah di RSUD
Isu Yang
: Banyumas
Diangkat
Sumber Isu : Unit Kerja
1. Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) Inventaris
Barang
2. Melakukan Sosialisasi Standar Operasional Operasional
(SPO) Inventaris Barang
Pemecahan :
3. Membuat Pocket Book Tata Cara Inventarisasi Barang Milik
Isu
Negara
4. Labelling Barang Inventaris dan Membuat Kartu Inventaris
Ruangan (KIR)
5. Melakukan Pengawasan dan Pengamanan Barang Inventaris

31
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Barang Milik
Negara
Gagasan Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah Dengan
Pemecahan Membuat Pocket Book Dan Standar Prosedur Inventarisasi
:
Isu (Konsep Berbasis E-Book Di RSUD Banyumas
Judul)

32
Tabel 2.8 Matrik Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN KETERKAITAN
NO KEGIATAN OUTPUT / HASIL DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Standar Tersedianya Implementasi pada Dengan tersedianya Kegiatan membuat
Prosedur Operasional Standar Prosedur Manajemen ASN : Standar Prosedur Standar Prosedur
(SPO) Inventaris Operasional (SPO) Saya membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) Operasional (SPO)
Barang Inventaris Barang Operasional (SPO) tentang Inventaris Barang, sebagai acuan dalam
Inventaris barang dengan tujuan hal tersebut proses inventarisasi
mengembangkan inventarisasi berkontribusi barang milik daerah
lebih baik sebagai langkah awal Visi RSUD
Sumber Kegiatan : menguatkan nilai-
Perencanaan Kinerja Banyumas yaitu
Inovasi ”Menjadi rumah sakit nilai dasar RSUD
Implementasi pada pendidikan yang Banyumas yaitu
Smart ASN : bermutu tinggi, ”loyalitas”
Saya Memanfaatkan media digital seimbang dan
sebagai salah sarana untuk komprehensif” serta
mencari informasi/referensi tentang Misi
penyusunan Standar Prosedur ”Mengembangkan
Operasional (SPO) Inventaris Profesionalisme
Barang Sumber Daya
(Digital skill) Manusia”.
a. Membuat Tersedianya Implementasi Nilai-nilai Dasar
rancangan rancangan Standar ASN Berakhlak
Standar Prosedur Prosedur Saya membuat rancangan Standar
Prosedur Operasional (SPO)

33
Operasional (SPO) Operasional (SPO) Inventaris barang dengan kualitas
Inventaris barang Inventaris barang terbaik (Kompeten)
Saya melakukan Inovasi dan
Mengembangkan kreatifitas dalam
membuat Standar Prosedur
Operasional (SOP) Inventaris
Barang. (Adaptif)
b. Melakukan Mendapatkan Saya melakukan konsultasi dengan
konsultasi dengan catatan berisi saran mentor guna menselaraskan
mentor dan lembar persepsi terkait Standar Prosedur
persetujuan Operasional (SPO) Inventaris
Barang, serta menghargai
pendapat dan menerima masukan
dari mentor. (Harmonis)
c. Melakukan revisi Mendapatkan SOP Saya meningkatkan kualitas
Standar Prosedur yang tercamtum dengan melakukan perbaikan tiada
Operasional (SPO) tanggal revisi dan henti untuk membuat Standar
Inventaris Barang tanda tangan Prosedur Operasional (SPO)
Mentor Inventaris Barang (Berorientasi
Pelayanan)
d. Melakukan uji Mendapatkan Saya melakukan uji coba
coba penerapan lembar persetujuan penerapan Standar Prosedur
Standar Prosedur Operasional (SPO) Inventaris
Operasional (SPO) Barang dengan kinerja terbaik
Inventaris Barang dalam meningkatkan kompetensi
diri (Kompeten)
e. Meminta Tersedianya Saya meminta pengesahan
pengesahan Standar Prosedur Standar Prosedur Operasional
Standar Prosedur Operasional (SPO) (SPO) Inventaris Barang yang
Inventaris Barang berkualitas untuk memenuhi

34
Operasional (SPO) yang telah di kebutuhan instansi yaitu sebagai
inventaris barang sahkan dan di acuan dalam melaksanakan
tanda tangani oleh kegiatan inventarisasi
Direktur (Berorientasi Pelayanan)
f. Mengkonversikan Tersedianya Melakukan suatu inovasi serta
Standar Prosedur Standar Prosedur mengembangkan kreativitas untuk
Operasional (SPO) Operasional (SPO) membuat Standar Prosedur
Inventaris Barang Inventaris Barang Operasional (SPO) Inventaris
ke dalam bentuk dalam bentuk Barang dalam bentuk Ebook
EBook EBook (Adaptif)
2. Melakukan Kegiatan Pemahaman terkait Implementasi pada Manajemen Dengan adanya Dengan melakukan
Sosialisasi Standar Standar Prosedur ASN : pemahaman Standar sosialisasi tentang
Prosedur Operasional Operasional (SPO) Saya melakukan kegiatan Prosedur Standar Prosedur
(SPO) Inventaris Inventaris Barang sosialisasi dengan penuh Operasional (SPO) Operasional (SPO)
Barang oleh setiap individu tanggungjawab, dan beintegritas Inventaris Barang hal Inventaris Barang
tinggi. tersebut kepada teman
Sumber Kegiatan : berkontribusi pada : sejawat pengelolaan
Inovasi Implementasi pada Visi RSUD barang di RSUD
Smart ASN : Banyumas yaitu supaya tercapainya
Saya Memanfaatkan media digital ”Menjadi rumah sakit SDM Pengelolaan
berupa apk Whatsapp sebagai pendidikan yang Barang yang
salah satu sarana untuk bermutu tinggi, berkualitas dan dapat
memberikan seimbang dan diandalkan
informasi/pemberitahuan undangan komprehensif” serta Hal tersebut
sosialisasi Standar Prosedur Misi menguatkan nilai-
Operasional (SPO) Inventaris ”Mengembangkan nilai dasar RSUD
Barang Profesionalisme Banyumas yaitu :
(Digital skill) Sumber Daya Kerja keras
Manusia”. (peningkatan
kualitas secara

35
terus menerus) dan
Loyalitas.
a. Membuat dan Tersedianya Saya membagikan undangan
membagikan Pemberitahuan melalui pesan Whatsapp yang
undangan melalui chat grup di merupakan wujud dari
pesan whatsapp implementasi nilai-nilai dasar ASN
yaitu dapat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan teknologi
yang semakin maju. (Adaptif)
b. Mempersiapkan Tersedianya Saya bertanggung jawab atas
tempat ruangan untuk kepercayaan yang diberikan oleh
sosialisasi mentor saya untuk melaksanakan
sosialisasi tentang Standar
Prosedur Operasional (SPO)
Invetaris Barang (Akuntabel)
c. Melakukan Masukan berupa Saya melakukan konsultasi dengan
konsultasi dengan tata cara sosialisasi mentor guna menselaraskan
mentor Standar Prosedur persepsi terkait Standar Prosedur
Operasional (SPO) Operasional (SPO) Inventaris
Barang dan menghargai serta
menerima masukan dari mentor
(Harmonis)
d.Melaksanakan Tersedianya Saya berkomitmen untuk
sosialisasi dokumentasi memberikan sosialisasi kepada
sosialisasi Standar teman sejawat untuk pengelolaan
Prosedur barang inventaris yang lebih baik
Operasional (SPO) (Loyal), dan siap bekerja sama
untuk sinergi hasil yang lebih baik
(Kolaboratif)

36
3. Membuat Pocket Tersedianya Pocket Implementasi pada Dengan adanya Kegiatan
Book Tata Cara Book Tata Cara Manajemen ASN : Pocket Book tata penyususnan Pocket
Inventarisasi Barang Inventarisasi Saya melaksanakan tugas sesuai cara inventarisasi Book tata cara
Milik Negara Barang Milik dengan ketentuan peraturan barang milik negara, inventarisasi barang
Negara perundang-undangan dalam hal tersebut milik negara guna
Penyusunan dan pembuatan berkontribusi memudahkan
Sumber Kegiatan : Pocket Book Tata Cara Visi RSUD pegawai dalam
Inovasi Inventarisasi Barang Milik Negara Banyumas yaitu memahami cara
Implementasi pada ”Menjadi rumah sakit pengelolaan barang
Smart ASN : pendidikan yang yang baik dan benar,
Saya membuat Pocket Book dan bermutu tinggi, Menguatkan nilai-
memanfaatkan media digital seimbang dan nilai dasar RSUD
sebagai bahan untuk mempelajari komprehensif” serta Banyumas yaitu
tentang bagaimana Pengelolaan Misi ”Loyalitas dan
Barang Milik Daerah (Digital ”Mengembangkan Kerja Keras”
Ethics dan Digital Culture) Profesionalisme
Sumber Daya
Manusia”.
a. Melakukan Masukan dari Saya melakukan konsultasi dengan
konsultasi dengan mentor untuk mentor guna menselaraskan
mentor pembuatan Pocket persepsi terkait Pocket Book yang
Book akan saya buat dan siap menerima
masukan apapun dari mentor
(Harmonis)
b. Mengkaji Rangkuman saya menindaklanjuti masukan dari
peraturan terkait Peraturan mentor dengan berkomitmen dalam
pengelolaan pengelolaan barang mengkaji peraturan terkait
Barang Milik milik negara Inventarisasi (Loyal) untuk
Negara memberikan kinerja terbaik
(Kompeten)

37
c. Mengumpulkan Terkumpulnya data
terus berinovasi dan
data/informasi tentang peraturan
mengembangkan kreativitas dalam
pengelolaan barang
penyusunan Pocket Book (Adaptif)
milik negara dalam mencari informasi, serta
melakukan perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan)
d. Membuat desain Adanya desain Saya membuat desain Pocket Book
Pocket Book untuk pembuatan bersedia bekerja sama dengan
Pocket Book teman sejawat (Kolaboratif)
e. Membuat Pocket Tersedianya Pocket Saya terus berinovasi dan antusias
Book dalam Book dalam bentuk dalam menghadapi perubahan
bentuk E-Book Hardfile dan EBook pada media digital yang terus
berkembang (Adaptif)
4. Labeling Barang Terpasangnya Implementasi pada Dengan terlabel Terlabelinya seluruh
Inventaris dan Label Barang Manajemen ASN : semua barang barang inventaris dan
Membuat Kartu inventaris dan KIR Saya melakukan labeling barang inventaris maka dibuktikan dengan
Inventaris Ruangan pada masing- dan membuat Kartu Inventaris inventarisasi terdistribusinya Kartu
(KIR) masing ruangan Ruangan yang termasuk dalam semakin mudah dan Inventaris Ruangan
kegiatan Inventarisasi sesuai tertata, serta dengan (KIR) Hal tersebut
Sumber Kegiatan : dengan Peraturan Menteri Dalam
tersedianya Kartu menguatkan nilai-
SKP Negeri Nomor 47. Tahun 2021
Inventaris Ruangan nilai dasar RSUD
tentang tentang Tatacara
Pelaksanaan Pembukuan, (KIR) memudahkan Banyumas yaitu
Inventarisasi, dan Pelaporan dalam pengawasan ”loyalitas dan Kerja
Barang Milik Daerah dan barang inventaris hal Keras”
melakukan pemberian ini berkontribusi
kode/penggolongan Barang Milik Visi RSUD
Negara pada label sesuai PMK Banyumas yaitu
Nomor 97/PMK.06/2007

38
(Melaksanakan tugasnya sesuai ”Menjadi rumah sakit
dengan ketentuan peraturan pendidikan yang
perundang-undangan) dengan bermutu tinggi,
cermat dan disiplin dalam setiap seimbang dan
melakukan labeling barang komprehensif”
inventaris. Misi dari RSUD
Banyumas Yaitu :
Implementasi pada ”Mengembangkan
Profesionalisme
Smart ASN :
Sumber Daya
Menggunakan aplikasi
Manusia”
Simbadamas (sistem informasi
manajemen barang dan aset
daerah kabupaten banyumas) yang
terkoneksi internet untuk menginput
data inventaris rumah sakit yang
selanjutnya akan di cetak menjadi
Kartu Inventaris Ruangan, hal
tersebut merupakan implementasi
meningkatkan literasi digital secara
Digital skill dalam pemanfaatan
media digital.
a. Melakukan Tersedianya data Saya bekerja sama dengan
Inventarisasi barang inventaris koordinator ruangan ketika
yang akan di melakukan identifikasi saat
inventarisir inventarisasi (Kolaboratif)
b. Menginput data Tersedianya buku Saya dapat menyesuaikan diri
barang inventaris inventaris menghadapi perubahan teknologi
pada lembar kerja yang semakin maju. (Adaptif)
google drive

39
c. Mencetak Label Tercetaknya label Saya melaksanakan tugas dengan
dan Kartu dan Kartu Inventaris kualitas terbaik (Kompeten) dalam
Inventaris Ruangan (KIR) mecetak label serta kartu inventaris
Ruangan (KIR) ruang dengan kualitas juga
(Berorientasi Pelayanan)

d. Melakukan Terpasangnya Saya membangun lingkungan kerja


pelabelan dan Label Barang dan yang nyaman dan menjaga nama
pendistribusian KIR inventaris baik sesama pegawai Rumah Sakit
Kartu Inventaris (Loyal)
Ruangan supaya terjalin kerja sama yang
baik antara pengelola barang
dengan ruangan yang akan
dilakukan pelabelan barang
invetaris. (Kolaboratif)
5. Melakukan Tersedianya Implementasi pada Dengan terjadwalnya Melakukan kegiatan
Pengawasan dan laporan monitoring Manajemen ASN : pengawasan dan pengawasan dan
Pengamanan Barang dan berita acara Saya melaksanakan tugas dengan pengamanan barang pengamanan barang
Inventaris jujur, tanggungjawaab dan inventaris maka inventaris Hal
berintegritas tinggi ketika inventarisasi tersebut menguatkan
melakukan pengawasan dan semakin mudah dan nilai-nilai dasar
Sumber Kegiatan : pengamanan barang inventaris.
pengelolaan barang RSUD Banyumas
SKP
milik daerah lebih yaitu ”loyalitas dan
Implementasi pada
Smart ASN : tertata, hal ini Kerja Keras”
Saya mengupload dokumentasi berkontribusi
barang yang rencana akan di Visi RSUD
mutasi/dikembalikan menggunakan Banyumas yaitu
akses digital melalui whatsapp grup ”Menjadi rumah sakit
untuk berkoordinasi dengan teman pendidikan yang
sejawat. (Digital Culture)

40
a. Membuat jadwal Tersedianya jadwal Implementasi Nilai-nilai Dasar bermutu tinggi,
pengawasan dan monitoring ASN Berakhlak seimbang dan
pengamanan pengawasan dan komprehensif”
serta koordinasi pengamanan Saya secara proaktif membuat Misi dari RSUD
dengan ruangan Barang Inventaris jadwal pengawasan dan Banyumas Yaitu :
pengamanan barang inventaris ”Mengembangkan
(Adaptif) Profesionalisme
Dan bekerjasama dengan rekan Sumber Daya
sejawat untuk hasil yang lebih baik. Manusia”
(Kolaboratif)
b. Memberikan Tersedianya Saya berkomitmen untuk
sosialisasi pada dokumentasi memberikan sosialisasi kepada
ruangan untuk sosialisasi setiap ruangan untuk pengelolaan
selalu koordinasi barang inventaris yang lebih baik
apabila akan (Loyal), dan siap bekerja sama
dilakukan mutasi untuk sinergi hasil yang lebih baik
atau (Kolaboratif)
pengembalian
barang inventaris
c. Membuat form Tersedianya berita Saya terus berinovasi dan
mutasi dan acara mutasi dan mengembangkan kreativitas dalam
pengembalian berita acara pembuatan form mutasi & form
barang pengembalian pengembalian barang inventaris
barang inventaris (Adaptif)
6. Melakukan Monitoring Tersedianya Implementasi pada Dilakukannya Dilakukannya
dan Evaluasi laporan monitoring Manajemen ASN : Monitoring evaluasi Monitoring dan
kegiatan Pengelolaan dan evaluasi Saya mengidentifikasi kegiatan terkait pengelolaan evaluasi setiap
Barang Milik Daerah kegiatan serta yang sedang dilaksanakan apakah barang milik negara kegiatan inventarisasi
di RSUD Banyumas rencana tindak sudah berjalan sesuai tujuan dan di RSUD Banyumas merupakan bentuk
lanjut kegiatan sasaran, dan melakukan evaluasi

41
pengelolaan barang yang bertujuan memberikan berkontribusi tanggungjawab
Sumber : Inovasi milik daerah masukan pada kegiatan Visi RSUD pengelola barang
selanjutnya guna mengurangi Banyumas yaitu milik negara bahwa
terjadinya kesalahan yang sama. ”Menjadi rumah sakit setiap kegiatan yang
Hal tersebut sesuai dengan kode pendidikan yang dilakukan harus
etik ASN yaitu bermutu tinggi, dilakukan monitoring
Melaksanakan tugas monitoring
seimbang dan dan evaluasi, yakni
dan evaluasi kegiatan dengan
penuh tanggung jawab, jujur, komprehensif” untuk memastikan
dan berintegritas tinggi. Misi dari RSUD terencananya suatu
Banyumas Yaitu : kegiatan serta
Implementasi pada ”Mengembangkan kendala yang
Smart ASN : Profesionalisme dihadapi.
Saya Memanfaatkan media digital Sumber Daya Hal tersebut sesuai
untuk mencari sumber referensi Manusia” nilai-nilai dasar
tata cara evaluasi kegiatan terkait RSUD Banyumas
pengelolaan barang milik negara yaitu ” Loyalitas dan
dan menggunakan media laptop Kerja Keras”
sebagai penyusunan
laporan.(Digital Skill)
a. Menyusun Tersusunnya matrik Implementasi Nilai-nilai Dasar
instrumen rancangan ASN Berakhlak
monitoring dan monitoring dan
evaluasi kegiatan evaluasi untuk Diwujudkan dalam bentuk
Pengelolaan kegiatan pengabdian saya sebagai ASN
Barang Milik pengelolaan barang yaitu melaksanakan tugasnya
Daerah milik daerah dengan penuh tanggung jawab
merupakan implementasi
memegang teguh ideologi
pancasila yaitu sila pancasila ke 3
persatuan indonesia.(Loyal)

42
Saya menyusun instrumen evaluasi
kegiatan dengan mengembangkan
kreativitas (Adaptif)
b. Melakukan Tersedianya lembar Saya melaksanakan tugas /
monitoring dan kerja hasil penilaian kegiatan evaluasi dengan penuh
evaluasi kegiatan kegiatan tanngung jawab (Akuntabel)
Pengelolaan pengelolaan barang
Barang Milik milik daerah
Daerah
c. Melaporkan hasil Adanya masukan Saya melaporkan hasil monitoring
monitoring dan dari mentor terkait dan evaluasi kepada
evaluasi kegiatan hasil monitoring dan mentor/atasan, merupakan suatu
kepada mentor evaluasi kegiatan wujud kerjasama. (Kolaboratif)
Dan bersikap saling peduli dalam
menghadapi perbedaan pendapat
antara saya dengan atasan/mentor.
(Harmonis)
d. Menindaklanjuti Tersedianya saya menindaklanjuti masukan dari
masukan mentor laporan monitoring mentor dengan berkomitmen
apabila terdapat dan evaluasi yang (Loyal) untuk memberikan kinerja
revisi telah dikoreksi oleh terbaik (Kompeten), terus
mentor berinovasi dan mengembangkan
kreativitas (Adaptif), serta
melakukan perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan)

43
G. Jadwal Rancancangan Aktualisasi (30 hari)

Tabel 2.9 Jadwal Rancangan Aktualisasi


Maret 2023 April 2023 Mei 2023
Kegiatan dan Tahapan Rencana Bukti
No S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R S R K J S M S S R K J
Kegiatan Kegiatan
27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membuat Standar Prosedur
Operasional (SPO) Inventaris
Barang
a. Membuat rancangan a. Draft
Standar Prosedur rancangan
Operasional (SPO) inventaris Standar
barang Prosedur
V V
Operasional
(SPO)
inventaris
barang
b. Melakukan konsultasi a. Lembar
dengan mentor Konsultasi
Mentor
V
b. Foto ketika
konsultasi
dengan mentor
c. Melakukan revisi Standar a. Foto ketika
Prosedur Operasional (SPO) sedang
V
melakukan
revisi SPO

44
d. Melakukan uji coba a. Foto dan Video
penerapan Standar Prosedur V V pelaksanaan
Operasional (SPO) inventarisasi
e. Meminta pengesahan a. Standar
Standar Prosedur Prosedur
Operasional (SPO) inventaris Operasional
barang (SPO)
V V inventaris
barang yang
sudah di tanda
tangani oleh
direktur
f. Mengkonversikan Standar a. Standar
Prosedur Operasional (SPO) Prosedur
Inventaris Barang ke dalam Operasional
bentuk EBook V (SPO)
Inventaris
Barang dalam
bentuk EBook
2. Melakukan kegiatan Sosialisai
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Inventaris Barang
a. Membuat dan membagikan a. Screenshot
undangan undangan
V
pada grup
Whatsapp
b.Menyiapkan tempat a. Foto ruangan
sosialisasi V yang akan
digunakan

45
untuk
sosialisasi

c.Melakukan konsultasi a. Lembar


dengan mentor V konsultasi
mentor
d.Melaksanakan sosialisasi a. Foto ketika
Standar Prosedur melakukan
Operasional (SPO) Sosialisasi
Standar
Prosedur
Operasional
(SPO) dengan
teman sejawat
V
b. Daftar hadir
sosialisasi
Standar
Prosedur
Operasional
(SPO)
Inventaris
Barang
3. Membuat Pocket Book Tata
Cara Inventarisasi Barang Milik
Negara
a. Melakukan konsultasi a. Lembar
dengan mentor V konsultasi
mentor
b. Mengkaji peraturan a. Lembar daftar
terkait pengelolaan barang V peraturan
milik negara pengelolaan

46
barang milik
negara

c.Mengumpulkan a. Rangkuman
data/informasi berupa
kumpulan
V peraturan
pengelolaan
barang milik
negara
d. Membuat desain Pocket a. Screenshot
Book V Desain Pocket
Book
e. Membuat Pocket Book a. Pocket Book
dalam bentuk EBook VV dalam bentuk
EBook
4. Labeling Barang Inventarsi dan
Membuat Kartu Inventaris
Ruangan (KIR)
a. Melakukan Inventarisasi a. Foto / Video
sedang
V
melakukan
inventarisasi
b.Menginput data barang a. Foto dan
inventaris pada Lembar Kerja Screenshot
V V
Google Drive Lembar Kerja
Google Drive
c.Mencetak label dan Kartu a. Foto Label dan
Inventaris Ruangan (KIR) V Kartu

47
Inventaris
Ruangan (KIR)

d.Melakukan pelabelan dan a. Foto ketika


pendistribusian Kartu melakukan
Inventaris Ruangan (KIR) pelabelan
barang
V
b. Buku bukti
serah terima
kartu inventaris
ruangan (KIR)
5. Melakukan Pengawasan dan
Pengamanan Barang
Inventaris
a.Membuat jadwal a. Lembar jadwal
pengawasan dan pengawasan
V
pengamanan serta koordinasi dan
dengan ruangan pengamanan
b.memberikan sosialisasi pada a. Foto/video
ruangan untuk selalu sosialisasi di
koordinasi apabila akan ruangan
dilakukan mutasi dan/ V V V b. Lembar daftar
pengembalian barang hadir yang
Inventaris mengikuti
sosialisasi
c.Membuat form mutasi dan a. Lembar form
pengembalian barang V mutasi
inventaris dan/pengemba

48
lian barang
inventaris

6. Melakukan Evaluasi kegiatan


Pengelolaan barang Milik
Daerah
a.Menyusun Instrumen a. Lembar
evaluasi kegiatan susunan
V V
Pengelolaan barang milik instrumen
daerah evaluasi
b.Melakukan evaluasi kegiatan a. Foto
Pengelolaan Barang milik melakukan
V V
daerah evaluasi
kegiatan
c.Melaporkan hasil evaluasi a. Dokumen
kegiatan pada mentor laporan hasil
kegiatan
V b. Foto ketika
malporkan
hasil kegiatan
pada mentor
d.Menindak lanjuti masukan a. Lembar
mentor apabila terdapat revisi konsultasi
V V yang berisi
masukan dari
mentor

49
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009.


Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

Lembaga Administrasi Negera. 2019. ANALISIS ISU KONTEMPORER.


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. ADAPTIF. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negera. 2021. AKUNTABEL. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil . Ja karta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. BERORIENTASI PELAYANAN.


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. HARMONIS. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil . Ja karta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. KOLABORATIF. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. LOYAL. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2017. MANAJEMEN ASN. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negera. 2021. SMART ASN. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

http://rsudbms.banyumaskab.go.id/site
https://static.banyumaskab.go.id/jdih/file/jdih_130922101134631ff4e60867
b.pdf

50
CURICULUM VITAE

1. IDENTITAS DIRI
Nama Umi Nur Hayati, A.Md
NIP 199509042022032010
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, Tanggal
Klaten, 4 September 1995
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
JL. Pelita RT 006 RW 001 Purbalingga Lor,
Alamat
Kabupaten Purbalingga
Nomor Handphone 087770118455
Email umin1065@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Pendidikan
2001 – 2007 SD Negeri 1 Klahang
2007 – 2010 SMP Negeri 2 Kalimanah
2010 – 2013 SMK Widya Manggala Purbalingga
2014 – 2017 Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

3. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan
2017 – 2018 Bendahara di MI Istiqomah Sambas Purbalingga
Admin Pendapatan di RSU Wiradadi Husada
2018 – 2022
Sokaraja
2022 – Sekarang Pengelola Barang Milik Negara di RSUD
Banyumas

51

Anda mungkin juga menyukai