Anda di halaman 1dari 1

JOKOWI: EGO SEKTORAL KALAU DITERUSKAN ENGGAK AKAN

RAMPUNG PERSOALAN NEGARA


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Ego Sektoral kalau
Diteruskan Enggak Akan Rampung Persoalan Negara", Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/09/14540631/jokowi-ego-sektoral-
kalau-diteruskan-enggak-akan-rampung-persoalan-negara.
Presiden Joko Widodo menyinggung soal ego sektoral antar-lembaga negara baik
pusat dan daerah yang sampai saat ini masih terjadi. Presiden mencontohkan
kondisi sulitnya mengurus penerbitan sertifikat tanah karena instansi negara
tidak bekerja secara terintegrasi. Kepala Negara menyampaikan hal itu saat
membuka puncak acara Gugus Tugas Reforma Agraria 2022 (GTRA Summit
2022) di Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022) sebagaimana disiarkan YouTube
Sekretariat Presiden.
Seperti tadi lihat Suku Bajo hidup di atas air. Diberikan hak milik, berikan.
Ternyata ributnya antar-kementerian. Enggak bisa Pak ini diberi karena ini
haknya Kementerian KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). KLHK
(Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) juga begitu. Enggak bisa Pak
ini adalah kawasan hutan lindung karena di situ ada koral, ada terumbu karang,
itu hak kami," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, sumber persoalan kerap sama dari sejak dulu. Termasuk
penerbitan sertifikat tanah. Jokowi mengatakan, masyarakat sulit mendapatkan
sertifikat tanah karena pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota tidak
terintegrasi. "Jalan sendiri-sendiri, egonya (sektoral) sendiri-sendiri. Kalau
diterus-teruskan enggak akan rampung persoalan negara, persoalan bangsa ini
enggak akan rampung," tegasnya. Jokowi mengingatkan, ketika ada ego sektoral
persoalan masyarakat yang sudah ada dan membutuhkan solulusi tidak bisa
diselesaikan. Sehingga dirinya mengapresiasi pertemuan GTRA agar dapat
mendukung integrasi antar instansi pemerintah dalam menyelesaikan persoalan
lahan masyarakat.
Enggak ada yang lain. Agar sengketa lahan itu bisa kita selesaikan. Bahaya lho
yang kalau sudah namanya sengketa tanah, sengketa lahan bahaya banget.
Orang bisa bunuh-bunuhan gara-gara itu. Orang bisa pedang-pedangan gara-
gara sengketa lahan," jelas Jokowi. Konflik, kata Jokowi, bisa merembet ke
benturan fisik. Masyarakat bisa beradu dengan perusahaan. "Hati-hati ini
dampak sosial, dampak ekonominya bisa kemana-mana dan kalau sudah pegang
yang namanya sertifikat. bisa memberikan trigger kepada ekonomi karena bisa
dipakai untuk kolateral, bisa dipakai jaminan untuk mengakses permodalan ke
bank, ke lembaga keuangan," tambahnya.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Krisiandi
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Anda mungkin juga menyukai