Anda di halaman 1dari 3

G20 Atas Pentingnya Perlindungan

Sosial bagi Pekerja


Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan G20 adalah ketenagakerjaan. Karena itu
Kementerian Ketenagakerjaan menggelar pertemuan kelompok kerja bidang
ketenagakerjaan (The 2nd Employment Working Group/EWG Meeting).

Oleh: 
Ady Thea DA
Bacaan 4 Menit

Ilustrasi bidang ketenagakerjaan


Pemerintah Indonesia telah didapuk memegang Presidensi G20 untuk tahun 2022. Sepanjang
2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan negara anggota G20 yang puncaknya
berlangsung November 2022. Ada banyak isu yang dibahas dalam rangkaian kegiatan pertemuan
G20 itu antara lain sektor ketenagakerjaan. Oleh karena itu Kementerian Ketenagakerjaan
menggelar pertemuan Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 2nd Employment Working
Group/EWG Meeting) di Yogyakarta yang secara resmi dibuka Selasa (10/5/2022).

Pertemuan EWG 9-12 Mei 2022 itu menyoroti berbagai masalah ketenagakerjaan global seperti
pengangguran dan kesenjangan pekerjaan layak. Dalam pidato pembukaan acara tersebut Sekjen
Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengatakan pertemuan itu juga menekankan kerja
sama dalam pengembangan UMKM dan Wirausaha.

Anda bosan baca berita biasa?


Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum terbaik. Kami memberi Anda artikel
premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara
mendalam.
Hanya Rp42.000/bulan
Berlangganan Sekarang 
“Fokus pada pengembangan kewirausahaan, membangun ketahanan pelaku usaha, dan
meningkatkan produktivitas yang beradaptasi dengan perubahan pasar tenaga kerja akan
membantu memitigasi pengangguran dan kesenjangan pekerjaan yang layak menjadi semakin
lebar,” kaata Anwar dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).

Presidensi Indonesia bidang ketenagakerjaan menurut Anwar mendorong peran G20 untuk
memperbarui inisiatif, kerja sama, kebijakan, dan program yang menjamin penciptaan lapangan
kerja berkelanjutan. Mendukung pelaku usaha dan wirausaha yang berkelanjutan serta pasar
tenaga kerja yang inklusif.

Selain dihadiri perwakilan pemerintah anggota G20, kegiatan tersebut juga melibatkan organisasi
serikat pekerja (L20) dan masyarakat sipil (C20). Sejumlah organisasi masyarakat sipil yang ikut
dalam perhelatan EWG antara lain tergabung dalam INSP!R Indonesia yang terdiri dari KSBSI,
JBM, BPJS Watch, Koalisi Perempuan Indonesia, PJS, HWDI, TURC, LIPS, Flower Aceh,
KAPPRTMB, Gajimu.com, LIPS, Garteks, dan REKAN Indonesia.

Baca Juga:

 Peran Penting Penyuluh Antikorupsi Jadi Pembahasan dalam Pertemuan G20


ACWG
 Melihat Fungsi Notaris dalam Pencegahan TPPU
Anggota INSP!R Indonesia dari JBM, Savitri Wisnuwardhani, mengatakan koalisi menyambut
baik penyelenggaraan pertemuan ke-2 EWG tersebut dimana delegasi dari L20 dan C20 dapat
menyampaikan pandangan dan masukannya. “Kami mengapresiasi penyelenggara yang telah
mengizinkan organisasi anggota INSP!R Indonesia untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam
pertemuan tersebut,” katanya di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Anda mungkin juga menyukai