Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ESSAY MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

OLEH :

KADEK YOPI SRI WAHYUNI

2114101189

ILMU HUKUM

3F

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL

JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
PERAN G20 SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPROMOSIKAN DAN
MENINGKATKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI
INDONESIA SETELAH PANDEMI COVID-19

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan
berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia,
Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global
yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. G20 pada awalnya merupakan
pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20
menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di
sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track)
dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal,
menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni
Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan
global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat,
Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang,
Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni
Eropa. Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat
tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap
tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang
presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma
(30-31 Oktober 2021).
Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada
11 Maret 2020, Covid-19 telah menyebabkan dampak negatif yang sangat besar.
Dampak Covid-19 tidak hanya berdampak negatif pada penurunan pertumbuhan
ekonomi negara-negara berkembang dan miskin, melainkan juga memukul
perekonomian negara maju. Sebagian negara maju bahkan terperangkap dalam resesi
ekonomi yang cukup dalam. Bagi Indonesia, dampak Covid-19 terlihat dari
pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi, laju kontraksi pertumbuhan ekonomi
nasional 2020 tercatat minus 2,07%. Level ini menunjukkan Indonesia memiliki level
kontraksi ekonomi yang moderat yang terdampak pandemi Covid-19. Penurunan
pendapatan ini salah satunya akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak
Covid-19. Dalam sebuah diskusi virtual, Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Raden Pardede mengatakan,
penurunan daya beli disebabkan oleh jumlah orang yang tidak bekerja semakin banyak,
perusahaan enggan merekrut pekerja, bahkan yang bekerja dirumahkan oleh perusahaan
karena pengurangan jam aktivitas operasional dan membuat sumber daya manusia juga
menurun dan berkaitan dengan hal tersebut negara melakukan berbagai upaya untuk
memulihkan penurunan tersebut, begitu pula dengan dilaksanalannya kegiatan G20.
Indonesia secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Presidensi G20 pada 2022.
Forum global G20 ini diadakan setiap tahun oleh negara anggota dengan sistem serah
terima Presidensi. Secara umum, Presidensi G20 merupakan tuan rumah dalam
penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Indonesia sendiri menerima
Presidensi dari Italia dan menjadi negara kelima di Asia yang menjadi tuan rumah G20.
Tema utama Presidensi tahun ini ialah ”Recover Together, Recover Stronger”. Dengan
tema tersebut pemerintah Indonesia menyadari bahwa pelaksanaan Presidensi G20
Indonesia akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi pengendalian Covid-19 di
Tanah Air. Dalam pelaksanaan G20 Indonesia terdapat tiga topik utama yang akan
dibahas, yaitu Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital, dan
Transisi Energi. Indonesia juga mendapat banyak manfaat sebagai tuan rumah
presiednsi G20 pada 2022. Berikut ini beberapa manfaat Presidensi Indonesia di G20
dalam berbagai aspek:
1. Meningkatkan ekonomi
Peningkatan konsumsi domestik meningkat hingga Rp1,7 triliun dan
menciptakan kontribusi Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia.
2. Membuka lapangan kerja
Acara G20 akan melibatkan UMKM, menyerap 33.000 tenaga kerja, dan
menciptakan sekitar 700 ribu lapangan kerja baru.
3. Mempromosikan Indonesia
Penyelenggaraan forum G20 diprediksi akan meningkatkan wisatawan
mancanegara sebanyak 1,8 juta-3,6 juta.
4. Peran strategis
Indonesia akan berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia
yang berdampak positif pada ekonomi Indonesia.
Keuntungan jangka pendek dampaknya bisa dirasakan langsung ketika ada kegiatan
dilakukan di Indonesia, karena mampu menarik perhatian atau minat dari masyarakat
luar negeri datang ke Indonesia. Sedangkan, keuntungan jangka panjangnya bisa
menjadi pertimbangan sejumlah negara untuk berinvestasi di Indonesia. Apabila hal
tersebut bisa dikelola dengan baik, akan memberikan pengaruh positif terhadap sektor
berinvestasi di dalam negeri. Dan dalam Kepresidenan G20 akan dapat menciptakan
Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia, terutama bagi para pelaku ekonomi
dan keuangan. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk memamerkan (showcase)
berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia bagi dunia, dan titik awal untuk
pemulihan kepercayaan pelaku ekonomi pasca pandemi, baik di dalam negeri maupun
di luar negeri. Di di luar itu, pertemuan G20 di Indonesia juga akan menjadi sarana
memperkenalkan pariwisata dan produk terbaik Indonesia ke dunia internasional,
sehingga diharapkan dapat membantu mendorong perekonomian Indonesia untuk
mempercepat pemulihan ekonomi dan mampu membantu percepatan Indonesia Maju.
Dalam konteks ini, G20 membahas upaya untuk melindungi negara-negara yang sudah
ada masih menuju pemulihan ekonomi (khususnya negara berkembang) akibat spillover
effect (spilover) kebijakan keluar yang diterapkan oleh negara yang ekonominya pulih
terlebih dahulu (kebanyakan negara maju). Manajemen sumber daya manusia
merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, sektor
pendidikan membutuhkan perhatian khusus dari G20. Kualitas pendidikan untuk semua
kalangan menjadi penting, terutama di tengah pandemi Covid-19. Dalam
mempertimbangkan pendidikan inklusif, kelompok rentan tidak hanya anak sekolah
atau siswa penyandang disabilitas, tetapi juga kelompok yang terpinggirkan. Berperan
dalam meningkatkan akses, kualitas dan pemerataan dalam penyediaan layanan
pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang merata di semua kalangan.
Dengan demikian G20 2022, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia
Karena mendapatkan peluang-peluang tersebut di tengah pentingnya pembangunan
infrastruktur menjadi sangat relevan dengan upaya Pemerintah Indonesia saat ini dalam
mengembangkan skema pembiayaan yang kreatif dan inovatif. Kesempatan menjadi
Presidensi G20 2022 merupakan peluang besar bagi Indonesia. Melalui forum tersebut,
Indonesia memiliki andil besar dalam menentukan keputusan global untuk memberikan
solusi atas tantangan yang sedang dihadapi dunia. Dengan keadaaan dunia yang masih
terdampak pandemi COVID-19, Presidensi G20 ini merupakan bentuk pengakuan atas
kekuatan dan ketahanan ekonomi Indonesia. Cara kerja Indonesia dalam menghadapi
tantangan pandemi akan dilihat oleh dunia. Inilah peluang Indonesia untuk memberikan
contoh ketangguhan dalam menggalang solidaritas global untuk mengatasi krisis
melalui koordinasi kebijakan ekonomi, aliran perdagangan, investasi, dan pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan, dan nantinya diharapkan Indonesia bisa lebih maju
untuk kedepannya terutama di sektor pendidikan, karena kualitas pendidikan yang
bagus akan menghasilkan pula manajemen sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Lidwina Andrea. 5 Mei 2021. Peluang Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia pasca
Pandemi. Jurnalismedata.
Kementerian Sekretariat Negara. (2022). Presidensi G20 Pemulihan Ekonomi dan
Indonesia.https://www.setneg.go.id/baca/index/presidensi_g20_pemulihan_ekonomi_da
n_indonesia_maju
Kristianti, L. (2021, December 13). G20 ajang Indonesia tunjukan kapabilitas tangani
COVID-19. Antara News; ANTARA.https://www.antaranews.com/berita/2582745/g20-
ajang-indonesia-tunjukankapabilitas-tangani-covid-19
Samsuni, S. (2017). Manajemen sumber daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah
Keislaman dan Kemasyarakatan, 17(1), 113-124.

Gea, M. (2022). Peran G20 Dalam Mendukung Pemulihan Sektor Pendidikan Pasca
Covid19. e-Proceeding Universitas Nias, 1(1), 1-3.

Churchill, S. A., Pan, L., & Paramati, S. R. (2022). Polusi udara dan pariwisata: Bukti
dari negara-negara G20. Jurnal Penelitian Perjalanan,61(2), 223-234.

Anda mungkin juga menyukai