Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH SINGKAT.

G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta
pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). G20
merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena
secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global,
dan setidaknya 85% perekonomian dunia.

Pada tahun 1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7 (Amerika Serikat,
Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis), para Menteri Keuangan
dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk
membahas respon terhadap krisis keuangan global 1997-1999. Sejak saat itu,
pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim
gugur.

Pada tanggal 14 - 15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W.


Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama
untuk melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan
yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat. Pada kesempatan itu, para
pemimpin negara G20 sepakat utnuk melakukan pertemuan lanjutan. Pada 1 – 2
April 2009, London menjadi tuan rumah (Presidensi) KTT G20 kedua di bawah
koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. Selanjutnya, KTT G20
ketiga dilaksanakan di Pittsburg pada 24 – 25 September 2009, dibawah
koordinasi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. KTT G20 keempat
selanjutnya diadakan di Toronto pada 26 – 27 Juni 2010 di bawah koordinasi
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper. Di tahun yang sama, Presiden Korea
Lee Myung-Bak memimpin KTT Seoul pada 11 – 12 November 2010.
Kemudian berturut-turut KTT selanjutnya diadakan di Cannes, Prancis (2011);
Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia
(2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman
(2017); Buenos Aires, Argentina (2018); Osaka, Japan (2019).

Guna mempersiapkan KTT ini, setiap tahunnya para Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral G20 melakukan pertemuan beberapa kali setahun.
G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya,
G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara consensus pada
KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya. Guna
memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun
berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika)
secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.

ALASAN DAN TUJUAN KTT G-20


G20 dibentuk pada tahun 1999 dengan tujuan mendiskusikan kebijakan-
kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional.
Khususnya pada masa krisis keuangan global tahun 1997 - 1999 dengan
melibatkan negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi
secara sistemik.
ISU ATAU MASALAH YANG DI HADAPI G20
Forum G20 membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track.

Apa itu Finance Track?


Finance Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 yang berfokus pada
fokus isu keuangan. Pertemuan-pertemuan pada Finance Track dihadiri oleh
Menteri Keuangan hingga Gubenur Bank Sentral dari masing-masing negara
anggota. ATAU Finance track adalah jalur yang secara khusus membahas
sejumlah agenda yang berhubungan dengan ekonomi dan keuangan.
Pembahasan isu pada finance track akan dihadiri oleh para menteri keuangan
dan gubernur bank sentral G-20 yang selanjutnya akan dibahas pada KTT.

Apa itu Sherpa Track?


Sherpa Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 di bidang-bidang yang
lebih luas di luar isu keuangan. Pembahasan dalam Sherpa Track lebih luas dan
lebih dalam dan mendetail. Pertemuan-pertemuan dalam jalur ini dihadiri oleh
delegasi-delegasi dari masing-masing negara anggota dalam tiga jenis
pertemuan: pertemuan working group, engagement group, hingga pertemuan
tingkat menteri.
G-20 BERGERAK DALAM SEKTOR PEREKONOMIAN DUNIA
G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis
karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan
global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia lebih tepat nya dalam
perekonomian global
G20 memastikan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan, serta
menghindari dan mengelola krisis. Meningkatnya integrasi negara-negara
berkembang dalam ekonomi global berkontribusi pada tujuan G20, yaitu
pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif
MANFAAT KTT G-20 DI INDONESIA
G20 di Indonesia dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan
produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan
dapat membantu dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.

 Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas


ketahanan ekonomi Indonesia terhadap krisis.
 berikut pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan
perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan
negara berkembang lainnya.
 Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20
tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi
nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi
maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
 Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar
mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas
perekonomian Indonesia.
 Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah
internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari
perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia
dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan,
mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang
menjadi anggota G20.
 Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya
bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan
untuk menunjukkan (menunjukkan) berbagai kemajuan yang telah
dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi awal pemulihan keyakinan
pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri.
 Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk
memperkenalkan dan memperkenalkan produk unggulan Indonesia
kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut
menggerakkan ekonomi Indonesia.

KEUNTUNGAN INDONESIA DALAM HAL FINANSIAL


Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, gelaran G20 akan
menciptakan kontribusi sebesar US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada
PDB Indonesia. Peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun
CONTOH PERANAN NYATA G-20
Penanganan Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam
mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah mengubah mengubah
tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal
dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga
mendorong peningkatan kapasitas kredit IMF, serta berbagai
pengembangan bank utama. G20 dianggap telah membantu dunia
kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi
penting di bidang keuangan.

1. Kebijakan Pajak

G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait


pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit
Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada
2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan jurisdiksi bekerja sama
untuk hidup penghindaran pajak.

2. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19

Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan


pembayaran utang negeri negara rendah, Injeksi penanganan Covid-19 >5
triliun USD (Deklarasi Riyadh), penurunan/penghapusan pajak impor,
pengurangan bea untuk vaksin, pembersih tangan, disinfektan, alat medis
dan obat-obatan.

3. Isu lainnya

Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk


perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-
prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung
gerakan politis yang kemudian diterapkan pada Perjanjian Paris tentang
Perubahan Iklim 2015 dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Anda mungkin juga menyukai