Anda di halaman 1dari 3

Nama : Brilianda Rossi Erkamsyah Putra

NIM : 225030707111007

1. Design organisasi G20 dan siapa saja negara yang terlibat


2. Agenda kegiatan dan hasil yang disepakati dari pertamuan G20

G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty. G20 sendiri adalah forum kerja sama multilateral yang
terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa. Dikutip dari laman Bank Indonesia,
G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB
dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India,
Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki,
dan Uni Eropa. Fokus G20 umumnya mencakup perekonomian dunia dan isu-isu penting yang terkait dengannya.
Isu-isu tersebut a.l. reformasi Bank Dunia dan IMF, perubahan iklim, energi global, dampak demografis hingga
masalah populasi. Tujuan Dibentuknya G20 G20 didirikan pada tahun 1999 atas inisiasi kelompok G7. Forum
multilateral ini dibentuk sebagai tanggapan atas beberapa krisis ekonomi dunia. Para menteri keuangan dan
gubernur bank sentral yang terlibat saat itu hanya fokus bagaimana mencari solusi untuk mengatasi krisis atau isu
di seputar kebijakan fiskal dan moneter global. Seiring perkembangannya, tujuan G20 kini adalah mewujudkan
pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Sejak 2008, G20 telah bersidang setidaknya
sekali setahun, dengan pertemuan puncak yang melibatkan kepala pemerintahan atau negara masing-masing
anggota, menteri keuangan, menteri luar negeri, dan pejabat tinggi lainnya. Sementara itu, Uni Eropa diwakili oleh
Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa. Tidak hanya pejabat kenegaraan, forum ini juga diikuti oleh negara-negara
lain, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah diundang khusus untuk menghadiri KTT. Adapun,
IMF dan Bank Dunia adalah lembaga yang diundang rutin dan permanen dalam perhelatan G20.
Manfaat G20 bagi Indonesia Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif
dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif. Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa G20 adalah momentum untuk menjaga
Kawasan Indo Pasifik yang netral, sebab pertumbuhan ekonominya yang relatif tinggi, dan ini adalah eranya untuk
Asia. "Setelah G20, Indonesia juga akan memimpin ASEAN, sehingga ini (G20) sangat tepat waktu, karena saat
ini ASEAN merupakan wilayah cukup tenang dengan pertumbuhan tinggi. Semoga Indonesia juga bisa membawa
basis filosofi yaitu konsultasi dan konsensus, konkretnya adalah musyawarah mufakat, dalam forum G20 tersebut,”
kata Menko Airlangga mengungkapkan, sedikitnya terdapat tiga manfaat besar bagi Indonesia dengan menjadi
Presidensi G20, yakni manfaat ekonomi, pembangunan sosial, dan politik.
Fokus Pembahasan G20 2022 Ada dua jalur di dalam G20, yakni finance track atau jalur keuangan/finansial dan
sherpa track atau jalur sherpa. Di dalam sherpa track, delegasi, working group dan engagement group - yang terdiri
dari B20, L20, U20, S20, Y20 dan lain-lain - akan membahas isu-isu penting seperti antikorupsi, agrikultur, ekonomi
digital, ketenagakerjaan, kesehatan, lingkungan hidup, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi hingga
pembangunan. Sementara itu, di jalur finansial, pembahasan akan berfokus pada masalah perekonomian baik pajak,
kebijakan moneter, fiskal dan lainnya. Menurut BI, setidaknya ada enam agenda prioritas di jalur keuangan atau
finance track. Pertama terkait dengan exit strategy untuk menopang pemulihan. Dalam lingkup ini, G20 akan
membahas upaya melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang)
dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya
(umumnya negara maju). Kedua, mengatasi scaring effect guna mengamankan pertumbuhan di masa depan. G20
akan mencari cara untuk mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan
produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah tangga, sektor korporasi,
dan sektor keuangan. Ketiga, perihal sistem pembayaran di era digital.
Apa Saja Agenda/Pertemuan dalam G20?
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Leaders’ Summit sebagai puncak dari proses pertemuan G20, yaitu rapat
tingkat kepala negara/pemerintahan.
2. Pertemuan Tingkat Menteri/Ministerial Meetings sesuai sektor pembahasan dalam working groups
3. Deputies and Sherpa Meetings. Deputies meetings adalah bagian dari Finance Track, sedangkan Sherpa Meetings
adalah bagian dari Sherpa Track
4. Pertemuan Kelompok Kerja/Working Groups Meetings. Pertemuan yang membahas isu prioritas sektor yang
diampu oleh kelompok kerja/working groups.
5. Engagement Groups Meetings atau pertemuan forum dialog yang menjadi bagian dari G-20, membahas isu
tertentu secara khusus, di antaranya: Business 20 (B20), Think 20 (T20), Women 20 (W20), Youth 20 (Y20), Labour
20 (L20), Urban 20 (U20), Civil 20 (C20), Science (S20), Parliament 20 (S20), dan Supreme Audit Institution 20
(SAI20).

Dalam deklarasi itu, ada lima poin penting yang disepakati oleh negara-negara anggota G20 tersebut :
1. Anggota G20 akan gesit dan fleksibel melajakankan kebijakan makroekonominya. Para anggota G20 juga akan
terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, serta mempromosikan investasi swasta, dan
memperkuat perdagangan multilateral. Selain itu, para anggota G20 akan mewujudkan ketahanan rantai pasokan
global. Hal-hal tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, inklusif
dan adil.
2. Negara anggota G20 ini juga berkomitmen melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan. Caranya dengan
mengoptimalkan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-
langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
3. Para anggota G20 bakal mengambil tindakan untuk mendorong ketahanan pangan dan energi serta mendukung
stabilitas pasar. Negara-negara anggota G20 juga akan memberikan dukungan sementara dan terarah untuk
meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
4. Para Anggota G20 akan terus berinvestasi kepada negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara
berkembang lainnya. Selain itu, para negara anggota G20 meminta Multilateral Development Banks untuk
memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka.
"Untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur,
dan menanggapi tantangan global," seperti dikutip dari dokumen resmi Declaration Leaders'.
5. Para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Dengan begitu, tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.
Sumber :
www.g20.org www.kominfo.go.id www.antaranews.com www.bi.go.id/id/g20/Default.aspx
sherpag20indonesia.ekon.go.id infopublik.id/kategori/g20 www.indonesia.go.id/g20

https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/kalsel/id/data-publikasi/berita-terbaru/2975-ulasan-tentang-g20-indonesia,-apa-
itu-g20-sejarah-dan-anggotanya.html

Anda mungkin juga menyukai