“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dari Ada 4 perkara, jika hal itu terdapat dalam diri kalian
dalam timbangan seorang mukmin pada maka tidaklah membahayakan bagi kalian hilangnya
hari kiamat daripada akhlaknya, karena dunia dari kalian; menjaga amanah, pembicaraan yang
sesungguhnya Alloh murka kepada para jujur, akhlak mulia, dan menjaga diri dalam hal makanan.
pelaku perbuatan keji dan buruk”
Metode pencapaian akhlaq mulia
Mengamalkan akhlak yang mulia dalam diri setiap muslim
adalah sebuah keniscayaan dalam rangka mengarungi pejalanan
hidupnya agar sampai tujuan akherat dengan selamat, dan sukses
dalam mejalankan tugas amanat kekhalifahan di muka bumi. Tujuan
perjalanan hidup manusia dalam konsep Filsafat Islam adalah
mencapai perjumpaan kembali dengan Tuhan. (Musa Asy’ari,)
hal lain yang perlu di perhatikan dalam meraih pencapaian akhlak mulia adalah:
(a) melakukan introspeksi, (b) menyibukkan diri dengan hal yang positif, (c)
memperhatikan dampak buruk ketiadaan akhlak, (d) berada di
lingkungan yang baik, (e) membaca yang bermanfaat, (f) bergaul
dengan yang berbudi, dan (g) memohon kepada Allah sebagaimana
yang diajarkan Nabi saw bila memandang ke cermin berdoa: “Ya
Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah penampilan
jasadku, maka perindah juga budi pekertiku” (HR. Ahmad).
RUANG LINGKUP DAN IMPLEMENTASI
AKHLAQ DALAM KEHIDUPAN
Secara rinci kajian akhlak itu meliputi:
A. Akhlak terhadap Allah; dengan cara: B. Akhlak terhadap alam semesta dengan cara:
1) Beribadah yang benar kepada Allah SWT. 1) Melestarikan keasrian dan keindahan alam
2) Berdoa kepada-Nya dengan penuh yakin 2) Mengelola alam secara baik dan benar
dan harap-harap cemas. 3) Melakukan hal-hal positif yang berkaitan dengan
3) Tawadhu kelangsungan alam
4) Husnuzhzhon (berbaik sangka) kepada-Nya.
5) Taqwa
6) Tawakal
7) Berzikir
8) Dan lain-lain sebagainya.
Akhlak terhadap manusia; dengan cara memperbagus perlakuan terhadap:
1) Diri sendiri
2) Keluarga
3) Masyarakat sekitar
4) Bangsa dan negara
1) Keramahan (al-Hilm)
2) Belas kasih (al-„aathifah)
3) As-syukru (syukur/ terimakasih)
4) as-shabru (sabar)
5) Al-tawadhu lil naas (rendah hati terhadap manusia)
6) Al-„iffah (memelihara kesucian)
7) Toleransi (at-Tasaamuh)
8) Solidaritas (ash-Shadaaqah)
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan Jika
kamu berbuat jahat, maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri” (QS Al
Isra: 7)
THANKS