d) Pengertian Etika
Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku
manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori
tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh
yang dapat ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya
bersumber pada akal, melainkan pula yang terpenting adalah Al-Qur’an dan
Hadits.
Manusia sangat memerlukan akhlak atau moral, Karena moral begitu penting dalam
kehidupan. moral adalah mustika hidup yang membedakan manusia dan hewan. manusia
tanpa moral pada hakekatnya adalah binatang. dan manusia yang membinatang ini sangat
berbahaya. Ia akan lebih jahat dan lebih buas daripada binatang buas itu sendiri.
Tanpa moral, kehidupan akan kacau balau tidak saja kehidupan perseorangan tetapi
juga kehidupan masyarakat dan negara, karena orang sudah tidak peduli lagi tentang baik
buruk atau halal dan haram. kalo halal haram tidak lagi dihiraukan, ini namanya sudah
machiavellisme. machiavellisme adalah Doktrin machiavelli "Tujuan menghalalkan cara".
Kalau ini yang terjadi, bisa saja Kemudian bangsa dan negara hancur binasa, seperti
diungkapkan Ahmad Syauqi bek, penyair Mesir (w.1868) Dalam sebuah
syairnya :"Keberadaan suatu bangsa ditentukan oleh akhlak jika alat mereka telah
menyatakan lenyap pulalah bangsa itu".
Kebenaran ucapan Ahmad Sauki ini telah berulang kali terbukti dalam sejarah. karena
hancurnya moral lah maka menjadi hancur berbagai umat di masa nabi-nabi terdahulu
contohnya seperti kaum Ad (umat Nabi Hud), kaum tsamud (umat Nabi Shaleh) penduduk
Sodom (umat Nabi Luth), penduduk madyan (umat Nabi Yusuf) dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan seringkali perasaan ilmu kemajuan ilmu dan teknologi mendorong
manusia kepada kebiadaban demikian dikatakan oleh Prof.Dr.Alexis Carrel, seorang sarjana
Amerika penerima hadiah Nobel 1948 (idris 1979)
Sekarang dimana moral yang sangat penting bagi manusia ini dapat diperoleh? Moral
dapat digali dan diperoleh dalam agama, karena agama adalah sumber moral, pesan moral
paling tangguh Nabi Muhammad SAW diutus tidak lain juga untuk membawa misi moral,
yaitu untuk menyempurnakan Akhlak Yang Mulia.
W.M. Dixon dalam The Human Situation menulis:" sekurang-kurangnya kita boleh
percaya bahwa agama yang benar ataupun salah dengan ajarannya percaya kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat yang akan datang secara keseluruhannya kalau tidak satu-satunya
merupakan dasar yang paling kuat bagi moral".
Dari tulisan Dixon di atas ini dapat diketahui bahwa agama merupakan sumber dan
dasar (paling kuat) bagi moral. Karena agama mengajarkan kepercayaan kepada tuhan dan
kehidupan akhirat. Pendapat desain ini memang betul kalau seseorang percaya bahwa Tuhan
itu ada dan Tuhan yang ada itu maha mengetahui segala tingkah laku manusia yang kemudian
memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amal yang dikerjakan, maka
keimanan seperti ini merupakan sumber yang tidak akan pernah kering keringnya bagi moral.
Itulah sebabnya Rasulullah SAW menegaskan: "Orang mukmin yang paling sempurna
imannya ialah yang paling baik akhlaknya" (H.R. Tirmidzi)
Agama sebagai sumber moral tidak hanya karena agama mengajarkan iman kepada
Tuhan dan kehidupan akhirat melainkan juga karena adanya perintah dan adanya larangan
dalam agama. Agama sesungguhnya adalah himpunan perintah dan larangan Tuhan. Adalah
kewajiban manusia untuk taat terhadap semua perintah dan larangan Tuhan ini. Dari sinilah
kemudian juga lahir moral. Sebab apa yang diperintahkan oleh Tuhan selalu yang baik-baik
dan apa yang dilarangnya selalu yang buruk-buruk.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama dalam kehidupan
disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari
agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.