Anda di halaman 1dari 4

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL, AKHLAK, DAN ETIKA

PENGERTIAN AGAMA
• Agama menurut Kamus Besar Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
• Secara terminologis, Hasby as-Shiddiqi mendefinisikan agama sebagai undang-
undang ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan
manusia di alam dunia untuk mencapai kerajaan dunia dan kesentosaan di akhirat.
Agama adalah peraturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berisi sistem
kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
• Dalam studi agama, para ahli agama mengklasifikasikan agama ke dalam pelbagai
pelbagai kategori menurut al-maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori:
• 1. Agama wahyu dan non wahyu
• 2. Agama misionaris dan non-misionaris.
• 2. Agama local dan Universal
• Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang
signifikan bagi kehidupan manusia karena didalamnya terdapat seperangkat nilai yang
menjadi pedoman dan pegangan manusia. Salah satunya adalah hal moral.

PENGERTIAN AKHLAK
• Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin, mendefinisikan akhlak sebagai:
“segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan
ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan.”

PENGERTIAN MORAL
• Kata Moral berasal dari Bahasa latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
• Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum, yang diterima oleh
masyarakat, mana yang baik dan yang buruk.
• Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan proses sosialisasi individu,
tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
PENGERTIAN ETIKA
• Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia.
• Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada
akal, melainkan pula yang terpenting adalah Al-Qur’an dan Hadits.

HUBUNGAN AKHLAK, MORAL, DAN ETIKA


• Etika bersifat teoritis sementara moral, akhlak lebih bersifat praktis. Artinya moral itu
berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, akhlak berbicara soal baik
buruk, benar salah, layak atau tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa
perbuatan itu dikatakan baik atau kenapa perbuatan itu buruk. Etika menyelidiki,
memikirkan, dan mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk, moral menyatakan
ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan sosial tertentu. Moral itu hasil
dari penelitian etika.
• Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah. Meskipun akhlak
dalam Islam bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah, sementara etika, moral, dan
lain-lain bersumber pada akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dalam hal ini akhlak Islam sangat
membutuhkan terhadap etika, dan moral, karena Islam mempunyai penghormatan
yang besar terhadap penggunaan akal dalam menjabarkan ajaran-ajaran Islam, dan
Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat. Kalaupun adat lokal menyimpang,
Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan
secara bertahap.

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL


• Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan
menjadikan agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama
sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam
sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.
• Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama
bahwa ada beberapa hal yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
• 1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
• 2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang
menegakkan kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa
• 3) Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat
mulia dan terpuji, toleransi, dan manusiawi.
INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK
• Indikator manusia berakhlak adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
• Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak adalah manusia yang ada nifaq
(kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada
kesesuain antara hati dan perbuatan.

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN


• Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan
yang baik, maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan
ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka dinamakan akhlak tercela.
• Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-
perbuatan baik, yaitu:
• 1) Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
• 2) Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang
tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
• 3) Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
• 4) Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.
• Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur,
suka memberi kepada sesama, tawadu’, tabah, berani membela kebenaran, menjaga
diri dari hal-hal yang haram.
• Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela adalah :
• 1) Keji, pintar busuk, bodoh
• 2) Tidak bisa dikekang
• 3) Rakus dan statis
• 4) Aniaya
AKTUALISASI AKHLAK MANUSIA
• a. Akhlak terhadap Allah
§ Mentauhidkan Allah
§ Tidak berbuat musyrik pada Allah
§ Bertaqwa pada Allah
§ Banyak berdzikir pada Allah
§ Bertawakkal hanya pada Allah
• b. Akhlak terhadap diri sendiri
§ Sikap sabar
§ Sikap syukur
§ Sikap amanah atau jujur
§ Sikap tawadlu’ (rendah hati)
§ Cepat bertobat jika berbuat khilaf
• c. Akhlak terhadap sesama manusia
§ Merajut ukhuwah atau persaudaraan
§ Ta’awun atau saling tolong menolong
§ Suka memaafkan kesalahan orang lain
§ Menepati janji
• d. Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga
§ Berbakti kepada kedua orang tua
§ Mendoakan orang tua
§ Adil terhadap saudara
§ Membina dan mendidik keluarga
§ Memelihara keturunan
• d. Akhlak kepada Alam
§ Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam
§ Memanfaatkan alam dengan baik dan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai