Anda di halaman 1dari 20

AGAMA SEBAGAI SUMBER

MORAL, AKHLAK, DAN


ETIKA
OLEH: ABDUL AZIZ MUSLIM S.H.
PENGERTIAN AGAMA

• Agama secara etimologi berasal dari kata “a” artinya tidak, “gama” artinya kacau. Jadi agama
berarti tidak kacau
• Secara terminologis Agama adalah peraturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berisi
sistem kepercayaan, sistem penyembahan dan sistem kehidupan manusia untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
• Dalam studi agama, para ahli agama mengklasifikasikan agama ke dalam pelbagai kategori
menurut al-maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori:
• 1. Agama wahyu dan non wahyu
• 2. Agama misionaris dan non-misionaris.
• 2. Agama Rasial dan Universal
• Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang signifikan bagi
kehidupan manusia karena didalamnya terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan
pegangan manusia. Salah satunya adalah hal moral.
PENGERTIAN AKHLAK

• Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin, mendefinisikan akhlak sebagai: “segala sifat
yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa
memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan.”
PENGERTIAN MORAL

• Kata Moral berasal dari Bahasa latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia


atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
• Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum, yang diterima oleh
masyarakat, mana yang baik dan yang buruk.
• Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan proses sosialisasi individu, tanpa moral
manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
PENGERTIAN ETIKA

• Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia.
• Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.
Hanya saja ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada akal, melainkan pula yang
terpenting adalah Al-Qur’an dan Hadits.
HUBUNGAN AKHLAK, MORAL, DAN ETIKA

• Etika bersifat teoritis sementara moral, akhlak lebih bersifat praktis. Artinya moral itu berbicara
soal mana yang baik dan mana yang buruk, akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah, layak
atau tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu dikatakan baik atau
kenapa perbuatan itu buruk. Etika menyelidiki, memikirkan, dan mempertimbangkan tentang
yang baik dan buruk, moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan
sosial tertentu. Moral itu hasil dari penelitian etika.
• Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah. Meskipun akhlak dalam Islam
bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah, sementara etika, moral, dan lain-lain bersumber pada
akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Dalam hal ini akhlak Islam sangat membutuhkan terhadap etika, dan moral, karena Islam
mempunyai penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam menjabarkan ajaran-ajaran
Islam, dan Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat. Kalaupun adat lokal menyimpang,
Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan secara bertahap.
AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL

• Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan menjadikan
agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalam
menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan
Hadits.
• Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada
beberapa hal yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
• 1)      Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
• 2)      Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang menegakkan
kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa
• 3)      Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia dan
terpuji, toleransi, dan manusiawi.
INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK

• Indikator manusia berakhlak adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa
dalam perilaku.
• Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di
dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan
perbuatan.
• Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki
budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya,
benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang
hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan,
tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur,
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

• Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik,
maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-
Nya, maka dinamakan akhlak tercela.
• Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan baik,
yaitu:
• 1)      Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
• 2)      Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang tunduk
kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
• 3)      Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan syahwat
yang terdidik oleh akal.
• 4)      Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.
• Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka memberi
kepada sesama, tawadu’, tabah, berani membela kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.
• Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela adalah :
• 1)      Keji, pintar busuk, bodoh
• 2)      Tidak bisa dikekang
• 3)      Rakus dan statis
• 4)      Aniaya
AKTUALISASI AKHLAK MANUSIA

• a.   Akhlak terhadap Allah


    Mentauhidkan Allah
    Tidak berbuat musyrik pada Allah
    Bertaqwa pada Allah
    Banyak berdzikir pada Allah
    Bertawakkal hanya pada Allah
• b.    Akhlak terhadap diri sendiri
    Sikap sabar
    Sikap syukur
    Sikap amanah atau jujur
    Sikap tawadlu’ (rendah hati)
    Cepat bertobat jika berbuat khilaf
• c.    Akhlak terhadap sesama manusia
    Merajut ukhuwah atau persaudaraan
    Ta’awun atau saling tolong menolong
    Suka memaafkan kesalahan orang lain
    Menepati janji
• d.    Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga
    Berbakti kepada kedua orang tua
    Mendoakan orang tua
    Adil terhadap saudara
    Membina dan mendidik keluarga
    Memelihara keturunan
• d.    Akhlak kepada Alam
    Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam
    Memanfaatkan alam dengan baik dan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai