Anggota :
Daffa Abdul Haq (P27226021238)
Intan Nugraheni Kusuma (P27226021249)
Salma Fahriya Adristy (P27226021268)
Tsabita Maysa Tsurrayya (P27226021273)
Latar Belakang
Agama berasal dari bahasa Sanksekerta terdiri dari kata ‘a’ artinya tidak,
Secara ‘gama’ artinya kacau, agama berarti tidak kacau. Sebagian lain mengatakan ‘a’
Etimologi adalah cara, ‘gama’ adalah jalan, agama berarti cara jalan, maksudnya cara berjalan
untuk menempuh keridhaan Tuhan. Selain itu, ada juga yang mengartikan agama
berarti cara hidup.
Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang signifikan bagi
kehidupan manusia karena di dalamnya terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan
pegangan manusia. Salah satunya adalah dalam hal moral.
Pengertian Moral
• Kata moral berasal dari bahasa Latin mores • Moral adalah produk dari budaya dan bisa
yang berarti kebiasaan (Daud Ali,2005:353). juga agama. Setiap budaya memiliki standar
Moral juga berarti ajaran tentang baik buruk moral yang berbeda-beda sesuai dengan
yang diterima umum mengenai perbuatan, sistem nilai yang berlaku dan telah
sikap, dan kewajiban (Kamus Besar, l990: terbangun sejak lama.
592). • Contoh orang bermoral baik : “Kakak
• Moral yaitu kemampuan menerapkan beangkat sekolah meminta izin kepada
norma. Norma yaitu kebiasaan yang orang tua dan berangkat tepat waktu."
menjadi tuntutan perilaku. Orang yang
menerapkan norma baik disebut bermoral
baik. Manusia yang tidak memiliki moral
disebut amoral.
• Moral adalah ajaran baik dan buruk yang
ukurannya adalah tradisi yang berlaku di
suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral
diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat yang telah menjadi kebiasaan.
Hubungan Moral dan Agama
Salah satu fungsi dari agama adalah penanaman nilai moral dan
memperkuat atau menyempurnakan ketaatan terhadap nilai moral yang ada
karena agama juga ada nilai-nilai moralnya. Moral tanpa agama maka tidak
sempurna. Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral
dengan menjadikan agama sebagai sumber moral. Tuhan telah memberikan agama
sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Jika dalam konteks islam
sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Apakah kita harus beragama untuk bermoral baik ???
• Hidup bermoral sering berkaitan dengan hidup beragama karena moral itu sendiri mengandung salah satu
unsur yang didalamnya terdapat akhlak yang seharusnya memiliki sisi nilai positif seperti agama. Walaupun
demikian, tidak dapat dikatakan bahwa secara logis moralitas mengandaikan agama. Iman dan hidup
beragama dapat memberi pendasaran paling dalam dan pemurnian motivasi penghayatan moralitas, tetapi
prinsip-prinsip dasar moral juga dapat dikenali oleh manusia yang tidak beragama .
Meskipun dapat saja berkaitan satu sama lain, norma moral perlu dibedakan dari norma
agama.
• Ada 3 alasan penting kenapa moral sering dikaitkan atau mengandaikan dengan agama :
1 2 3
Moralitas berhubungan Agama merupakan pranata Adanya realitas mutlak
dengan bagaimana manusia social paling kuno yang yang memberi pahala
mencapai hidup yang baik. mengatur tentang bagaimana kepada mereka yang
Kehidupan yang baik bisa manusia bisa mencapai bertindak secara moral.
tercapai setelah manusia kebaikan. Eksistensi agama Maka agama menjadi
melaksanakan seluruh bahkan mendahului prinsip penjamin kuat bagi hidup
perintah Tuhan. moral dan hukum suatu bermoral.
masyarakat.
Agama Sebagai Moral
Agama tidak tunduk pada ruang dan waktu. Moral yang bersumber dari agama berifat mutlak,
permanen, dan universal. Dengan demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah
satunya, sebagai sumber akhlak dan moral. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif
dan memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan amoral.
Kesimpulan
• Perihal hidup bermoral tidak pertama-tama ditentukan oleh agama dengan
prinsip-prinsip moralnya, tetapi ditentukan oleh terang kodrati akal budinya.
Memang harus diakui bahwa agama bisa memberi dan memurnikan motivasi
mengapa seseorang harus hidup bermoral, tetapi itu bukanlah jaminan untuk
menyimpulkan bahwa moralitas bergantung pada agama.
• Namun orang bermoral baik yang tidak bersumber dari nilai-nilai agama tidak
sempurna hakikat menjadi manusia karena konsep kehidupan sesudah mati
hanya dinformasikan oleh agama jadi tuntunan ideal hanya bersumber dari nilai-
nilai agama.
• Agama mengajarkan tuntunan yang berasal dari tuhan untuk diwujudkan dalam
perilaku manusia pada semua aspek kehidupannya supaya manusia Bahagia tidak
hanya di dunia saja tetapi juga kehidupan setelah meninggal dunia (akhirat).
TERIMA KASIH