RESUME PKN

2. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara

Setelah dihasilkan rumusan-rumusan penting dari sidang kedua BPUPK, BPUPK
dibubarkan dan dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 12
Agustus 1945 ketika Marsekal Terauchi Hisaichi secara resmi menyatakan bahwa pemerintah
Jepang menyetujui berdirinya badan tersebut. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya
Drs. Mohammad Hatta. Awalnya beranggotakan 21 orang, tetapi karena inisiatif Ir. Soekarno,
keanggotaan ditambah 6 orang menjadi 27 orang.

Sehari setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang dan
menghasilkan keputusan penting, yaitu:

1. Pengesahan pembukaan dan hukum dasar negara sebagai konstitusi Republik Indonesia
(dikenal dengan nama UUD 1945 yang didalamnya memuat dasar negara).
2. Penetapan presiden dan wakil presiden RI, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
3. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Pembukaan UUD dan hukum dasar negara Indonesia dimuat dalam Berita Republik
Indonesia No.7 Tahun II, 15 Februari 1946. Dasar negara termuat dalam pembukaan UUD
1945 pada alinea IV, terdapat lima dasar atau prinsip yang melalu prinsip historis dinamakan
Pancasila. Pada alinea ke-4 ini juga terdapat pernyataan pada anak kalimat “maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…” pernyatan inilah yang
membuat Pancasila merupakan dan berkedudukan sebagai “dasar negara”.

Menurut Darji Darmodiharjo (1981) Pancasila sebagai dasar negara sering disebut
sebagai falsafah negara yang berarti Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan negara atau sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara adalah fungsi pokok dan utama dari Pancasia.

Pancasila sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan asas
kerohanian negara yang mempunyai kedudukan istimewa di antara unsur-unsur pokok kaidah
fundamental negara.