Anda di halaman 1dari 5

MATERI

KE: VI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Instruksi:
Baca baik-baik materi di bawah ini dan pahami isinya

Indikator Pencapaian Kompetensi:


Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
2. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai dasar negara

Pendahuluan
Pancasila memiliki predikat (sebutan) berbagai macam diantaranya adalah Pancasila
sebagai filsafat atau pandangan hidup bangsa, Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa,
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, Pancasila sebagai ideologi nasional dan yang paling
terkenal dan paling pokok adalah Pancasila sebagai dasar negara. Pada bagian ini (Materi: VI)
akan dibahas tentang Pancasila sebagai dasar negara yang mencakup: pemahaman Pancasila
sebagai dasar negara, arti, peran/fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara.

Memahami Pancasila Sebagai Dasar Negara.


Secara etimologis istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah grundnorm
(norma dasar) rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), Philosophy groundslag (dasar
filsafat negara) (Ristekdikti:2016). Setiap negara memiliki dasar negaranya atau ideologinya
masing-masing. Pertanyaan penting yang dapat diajukan terkait dengan ini adalah :”Dari mana
kita memahami Pancasila sebagai dasar negara? Ada beberapa sumber :
(1) dari sejarah
(2) dari Pembukaan alinea ke-4 UUD 1945
(3) dari Mukadimah kalimat ke-3 Konstitusi RIS
(4) dari Mukadimah kalimat ke-4 UUDS 1950
(5) Tap MPR RI No:XVIII/MPR/1998
Ad.1. Dari Sejarah
Pancasila dirumuskan di forum yang dinamai BPUPKI. Forum ini dibentuk Jepang untuk
mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. Semula memang
Jepang memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, oleh karena itulah maka dibentuk
badan untuk persiapan itu. Di BPUPKI inilah dirumuskan dua hal penting yaitu pertama dasar
negara yang saat ini dikenal dengan nama Pancasila dan Rancangan Hukum Dasar yang
sekarang dikenal dengan UUD 1945 itu. Bermula pada sidang BPUPKI Periode yang I dimana
ketua BPUPKI Dr. Radjiman Widiyodiningrat bertanya kepada forum mengenai:” Apa dasar
Negara Indonesia merdeka?”Pertanyaan itu oleh anggota BPUPKI dirasa sebagai pertanyaan
yang fundamental sehingga banyak yang tidak cepat menjawabnya. Namun demikian berturut
turut tiga anggota merespon untuk menjawabnya melalui pidato, yaitu (1) Muh Yamin (2)
Soepomo dan (3) Soekarno. Dari tiga pidato itu, pidato Soekarnolah yang mengemukakan istilah
Pancasila untuk memberi nama lima prinsip yang diajukan sebagai rencana dasar negara,
disamping itu juga pidato Soekarnolah yang diterima oleh forum BPUPKI untuk kemudian
menjadi bahan untuk merumuskan dasar negara melalui sidang-sidang selanjutnya yang
kemudian menghasilkan rumusan dalam Piagam Jakarta, dan yang kemudian rumusan finalnya
ada di dalam Pembukaan UUD 1945 yang oleh PPKI disahkan sebagai dasar negara dengan
rumusannya seperti yang kita pahami saat ini yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ad. 2. Pembukaan UUD 1945


Di dalam alinea ke-4 disebutkan:

”…. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam sebuah Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada….”

Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, sangat jelas pada kata-kata di atas, Pancasila
sebagai dasar negara. Walaupun di dalam Pembukaan UUD 1945 tidak ada kata Pancasila tetapi
negara yang dimaksud adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…….
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ad.3. Mukadimah Konstitusi RIS


Dalam mukadimah konstitusi RIS kalimat ketiga yang berbunyi:
”……maka dengan ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam
Negara yang berbentuk republik federasi, berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Peri kemanusiaan, Peri Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan sosial
untuk mewujudkan kebahagiaan, Kesejahteraan, Perdamaian, dan kemerdekaan dalam
masyarakat negara hukum Indonesia merdeka yang berdaulat sempurna.”

Walaupun rumusan sila-sila Pancasila berbeda dengan yang terdapat dalam pembukaan
UUD1945, namun esensinya Pancasila pada masa itu dan di dalam Mukadimah Konstitusi RIS,
dasar negaranya tetap.

Ad. 4. Mukadimah UUDS 1950.


Dalam mukadimah UUDS 1950, alinea 4, menyatakan :

”…maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara
yang berbentuk republik, kesatuan berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang Maha
Esa, Peri kemanusiaan, Peri Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan sosial untuk
mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan, dalam
masyaarkat Negara hukum Indonesia merdeka yang berdaulat sempurna.”

Dalam Mukadimah UUDS 1950 ini rumusan sila-sila Pancasila sama dengan yang terdapat
dalam Mukadimah Konstitusi RIS, walaupun rumusannya berbeda dengan yang terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945, namun esensi Pancasila juga tetap sebagai dasar negara.
Jadi dari empat dokumen di atas baik itu dari sudut historis maupun dokumen-dokumen
seperti Pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi RIS dan Mukadimah UUDS 1950
kedudukan Pancasila tetap sebagai dasar negara.

Ad. 5. Tap MPR RI No:XVIII/MPR/1998


Dalam Tap MPR RI No:XVIII/MPR/1998 Pasal:1 ini berisi pencabutan kembali TAP MPR
No:II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) serta penegasan
kembali Pancasila sebagai dasar negara. Pasal I Tap MPR RI No:XVIII/MPR/1998 ini
menegaskan kembali Pancasila sebagai dasar negara sehingga jelas akan memperkuat kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara ke depan.

Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


(1) memperkuat berdirinya Negara Indonesia : dalam konteks ini negara dapat dianalogikan
rumah. Maka untuk kuatnya rumah itu supaya tidak gampang roboh, rumah perlu fondasi (dasar
yang kuat). Negara juga begitu memerlukan fondamen/dasar yang kuat yang disepakati oleh
semua untuk di atas didirikan Negara Indonesia (NKRI). Pancasila telah menjadi pilihan dan
kesepakatan melalui forum BPUPKI dan PPKI sebagai dasar negara.
(2). Menjadi dasar penyelenggaraan kehidupan bernegara. Negara adalah organisasi yang
membutuhkan dasar untuk menyelenggarakan jalannya kehidupan organisasi yang namanya
negara itu. Pancasila diharapkan dapat menjadi pedoman dan membimbing jalannya kehidupan
Negara Indonesia (NKRI).
(3). Menjadi sumber hukum nasional. Sumber hukum yang dimaksud di sini yaitu sebagai
faktor filosofis yang ikut membentuk hukum positip (hukum yang berlaku dalam negara),
meliputi suasana kebatinan (geistlichen hintergrund) dari UUD 1945 dan mewujudkan cita-cita
hukum bagi hukum dasar baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam Tap MPR
No:III/MPR/2000 dijelaskan bahwa:
(a) sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan.
(b) sumber hukum dalam arti tertulis dan tidak tertulis.

Daftar Pustaka:

Kemenristek, (2016), Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Jakarta, Direktorat Jenderal


Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Karno, Bung, 1958, Lahirnya Pancasila, Jakarta, BPN, N.V
Tim Dosen (2013),Pancasila: Materi Pengayaan Matakuliah Pancasila, Salatiga, Tisara
Grafika.
Soekarno, Pancasila Dasar Filsafah Negara, Jakarta, Departemen Penerangan RI.

Anda mungkin juga menyukai