2) Tanggung jawab, keyakinan bahwa tindakannya itu baik, erat kaitannya dengan
kesengajaan atau dilakukan dengan kesadaran.
3) Hati nurani atau intusi, memperoleh saluran ilham dari tuhan, keyakinan yang
cenderung kepada kabaikan dan tidak suka kepada keburukan.
4) Hubungan kebebasan, tanggung jawab dan hati nurani dengan akhlak;
• Perbuatan yang berakhlak yang dilakukan dengan sengaja secara bebas
(kebebasan dan akhlak)
• Perbuatan akhlak harus dilakukan atas kemauan sendiri dan bukan paksaan
(tanggung jawab dan akhlak)
• Perbuatan akhlak muncul dari keikhlasan hati yang melakukannya (akhlak dan hati)
g. Hak kewajiban dan keadilan
1) hak, wewenang atau kekuasaan untuk menuntut sesuatu, perlawanan, milik
• Dalam al-qur’an, al-haqq, kecocokan, kesesuaian dan kesepakatan, keadilan,
argumentasi yang kuat.
• Hak memiliki sesuatu dikenal dengan istilah al-milk, kemampuan menolak
kemudharatan dan mengambil manfaat.
2) Kewajiban, dalam pelaksanaan hak, bukan keharusan fisik, berdasarkan
kemanusiaan; dalam islam sebagai hukum syara’ yaitu perbuatan apabila
dikerjakan akan mendapatkan pahal dan ditinggalkan mendapatkan siksa.
Kewajiban dalam agama berkaitan dengan pelaksanaan hak yang diwajibkan oleh
allah, melaksanakan shalat lima waktu, mambayar zakat dan berpuasa di bulan
ramadhan.
3) Keadilan, persamaan atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara, qs al-nahl: 90
4) Hubungan hak, kewajiban dan keadilan dengan akhlak
• Hubungan hak dapat dilihat pada arti sebagai milik yang dapat digunakan olh
seseorang tanpa ada yang dapat menghalanginya, merupakan bagian dari
akhlak, harus dilakukan oleh seseorang sebagi haknya
• Akhlak yang mendarah daging menjadi kepribadian sesorang dengan timbul
kewajiban untuk melaksanakannya tanpa merasa berat
• Keadilan merupakan induk akhlak.
h. Hubungan etika moral dan susila dengan akhlak
• Etika, tingkah laku manusia untuk dikatakan baik atau buruk; pada akal fikiran atau
filsafat; penilaian; bersifat relatif sesuai dengan zaman
• Moral, adat kebiasaan, penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan;
menentukan batas sifat atau perbuatan secara layak dikatakan baik atau buruk.
• Etika dan moral memiliki perbedaan:
1) Etika menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, moral tolak ukurnya norma
yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
2) Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai
pengkajian sistem nilai yang ada
• susila, aturan hidup yang lebih baik, yang berkelakuan baik, sopan, beradab, baik
budi bahasanya; membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan hidup
sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku dalam masy/ menerapkan nilai
dipandang baik.
• Hubungan etika, moral, dan susila dengan akhlak
1) Dilihat dari fungsinya sama, menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan
yang dilakukan manusia ditentukan baik bururknya.
2) Istialahnya sama-sama menghendaki terciptanya masy yang baik, teratur, aman,
tentram, sejahtera batiniah dan lahiriah.
3) Keberadaan etika, moral, susila dibutuhkan dalam menjabarkan dan
mengoperasionalkan ketentuan akhlak yang terdapat di dalam al-qur’an dan hadis.
4) Akhlak juga berperan memberikan batas-batas umum dan universal agar apa yang
dijabarkan etika, moral dan susila tidak bertentangan dengan nilai luhur dan tidak
membawa manusia menjadi sesat.