Anda di halaman 1dari 89

ABSTRACT

APPLICATION OF COMPENSATION AND DISCIPLINE IMPLICATIONS


OF WORK ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY
(STUDIES IN THE DEPARTMENT OF EMPLOYEE SECURITY PART PT
GREAT GIANT PINEAPPLE)

By

MUSTIKA MUHARANI

This study’s aims to analyze the implications of the application of variable


compensation and discipline of work on employee productivity. This research was
conducted at PT Great Giant Pineapple Central Lampung on employees at the
security department. This study used 77 respondents employees of samples. The
benefits of this research are expected to provide the input of the company to
making policies researcher about compensation and employee’s work discipline.
The type of this research used is an explanatory research. The analysis of data in
this study using multiple linear regression techniques by the means of SPSS 16.
And the tests of this study using test R, F test and t test. The results showed that
partially, for variable compensation (X1) showed significant effect on employee’s
productivity, work discipline variable (X2) showed significant effect on employee
productivity (Y). And simultaneously variable compensation and work discipline
showed significant effect on employee’s productivity.

Keywords: Compensation, Work Discipline and Employee’s Productivity


IMPLIKASI PENERAPAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan Bagian Security Departement PT Great Giant
Pineapple)

Oleh

Mustika Muharani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK

IMPLIKASI PENERAPAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN SECURITY DEPARTEMENT PT
GREAT GIANT PINEAPPLE)

Oleh

MUSTIKA MUHARANI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi penerapan kompensasi dan


disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di
PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah pada karyawan bagian security
department. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 77 karyawan. Manfaat
penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perusahaan dalam
membuat kebijakan mengenai kompensasi dan disiplin kerja karyawannya. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda
dengan alat uji SPSS 16. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji R, uji F
dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, untuk variabel
kompensasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan,
variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y). Dan secara simultan variabel kompensasi dan disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Kata Kunci: Kompensasi, Disiplin Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan


IMPLIKASI PENERAPAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan Bagian Security Departement PT Great Giant
Pineapple)

(Skripsi)

Oleh

MUSTIKA MUHARANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Umpan Balik Jasa atau Tenaga dan Kompensasi......................... 12


Gambar 2.2 Hubungan Kedisiplinan dengan Tujuan Perusahaan.................... 21
Gambar 2.3 Hubungan Ketidak-disiplinan dengan Tujuan Perusahaan .......... 22
Gambar 2.4 Siklus Produktivitas...................................................................... 27
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................ 38
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Great Giant Pineapple ........................... 67
Gambar 4.12 Uji Validitas ............................................................................... 94
Gambar 4.13 Uji Heteroskedastisitas............................................................... 96

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Gambar 1.1 Surat Keputusan Direksi PT GGP Tentang Upah Minimum


Sejak 2014..................................................................................... 129
Gambar 4.2 Tunjangan Extra Fooding ............................................................. 130
Gambar 4.3 Tunjangan Transportasi (Perawatan Kendaraan) .......................... 130
Gambar 4.4 Tunjangan Transportasi (Subsidi BBM) ....................................... 131
Gambar 4.5 Absensi Karyawan......................................................................... 131
Gambar 4.6 Kegiatan Upacara .......................................................................... 132
Gambar 4.7 Kegiatan Latihan Upacara ............................................................ 132
Gambar 4.8 Pelatihan Karyawan....................................................................... 133
Gambar 4.9 Pelatihan Karyawan....................................................................... 133
Gambar 4.10 Jumlah Kasus Tahun 2014 .......................................................... 134
Gambar 4.11 Grafik Penyelesaian Kasus Tahun 2014...................................... 134

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2015 Bulan
Januari-September............................................................................ 6
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2013-2014 ........ 6
Tabel 1.3 Jumlah Kasus Tahun 2014 ............................................................... 8
Tabel 1.4 Jumlah Kasus Tahun 2013-2014...................................................... 8
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 34
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 43
Tabel 3.2 Skala Likert ...................................................................................... 45
Tabel 3.3 Jumlah Karyawan Bagian Security PT Great Giant Pineapple....... 45
Tabel 3.4 Pretest dan Riset Uji Validitas ......................................................... 51
Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu ......................................... 53
Tabel 3.6 Pretest dan Riset Uji Reliabilitas ..................................................... 53
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 74
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur........................................ 75
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir.... 76
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak............................ 76
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak dari Rumah Ke Tempat
Kerja................................................................................................. 77
Tabel 4.6 Distibusi Jawaban Responden Menerima Gaji yang Sudah Sesuai
dengan Kebutuhan............................................................................ 78
Tabel 4.7 Distibusi Jawaban Responden Mendapat Insentif yang Sudah Sesuai
dengan Produktivitas Kerja .............................................................. 79
Tabel 4.8 Distibusi Jawaban Responden merasa Puas dengan Tunjangan
Pengobatan dari Perusahaan............................................................. 80
Tabel 4.9 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Tunjangan
Rekreasi dari Perusahaan ................................................................. 80
Tabel 4.10 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Tunjangan
Transportasi dari Perusahaan ......................................................... 81
Tabel 4.11 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Tunjangan
Extra Fooding dari Perusahaan...................................................... 82

v
Tabel 4.12 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Tunjangan
Shift dari Perusahaan ...................................................................... 82
Tabel 4.13 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Tunjangan
Koperasi Simpan Pinjam dari Perusahaan ..................................... 83
Tabel 4.14 Distibusi Jawaban Responden Sudah Jelasnya Tujuan Perusahaan
yang Akan Dicapai......................................................................... 83
Tabel 4.15 Distibusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Sudah Membe-
rikan Teladan yang Baik ................................................................ 84
Tabel 4.16 Distibusi Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Peraturan yang
Diterapkan Di Tempat Kerja.......................................................... 85
Tabel 4.17 Distibusi Jawaban Responden Mengenai Penerapan Sanksi yang
Sudah Baik ..................................................................................... 85
Tabel 4.18 Distibusi Jawaban Responden Datang Ke Tempat Kerja Tepat
Waktu ............................................................................................. 86
Tabel 4.19 Distibusi Jawaban Responden Jarang Absen dalam Bekerja......... 86
Tabel 4.20 Distibusi Jawaban Responden Selalu Mematuhi Peraturan
Di Tepat Kerja................................................................................ 87
Tabel 4.21 Distibusi Jawaban Responden Melakukan Pekerjaan dengan
Tanggung Jawab yang Tinggi ........................................................ 88
Tabel 4.22 Distibusi Jawaban Responden Merasa Puas dengan Pelatihan Kerja
dari Perusahaan untuk Meningkatkan Produktivitas...................... 89
Tabel 4.23 Distibusi Jawaban Responden Sudah Menjaga Ketertiban Di Area
Kerja dengan Baik.......................................................................... 89
Tabel 4.24 Distibusi Jawaban Responden Merasa Semangat dalam Bekerja.. 90
Tabel 4.25 Distibusi Jawaban Responden Memiliki Pengetahuan yang Cocok
dengan Pekerjaan ........................................................................... 91
Tabel 4.26 Distibusi Jawaban Responden Memiliki Keterampilan yang Cocok
dengan Pekerjaan ........................................................................... 92
Tabel 4.27 Distibusi Jawaban Responden Memiliki Kemampuan yang Cocok
dengan Pekerjaan ........................................................................... 92
Tabel 4.28 Distibusi Jawaban Responden Dapat Menyelesaikan Pekerjaan
Tepat Waktu ................................................................................... 93
Tabel 4.29 Nilai Mean, Median dan Modus Berdasarkan Variabel Kompensasi,
Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja .......................................... 94
Tabel 4.30 Koefisien Regresi Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja......................................................................... 95
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 101
Tabel 4.32 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 102
Tabel 4.33 Hasil Uji t (Parsial) ........................................................................ 103
Tabel 4.34 Hasil Uji F (Simultan).................................................................... 104
Tabel 4.35 Hasil Uji Determinasi (R2)............................................................. 105

vi
MOTO

Senangnya memberi tanpa mengharap kembali, senangnya berbagi


tanpa ingin diberi.
(Mustika Muharani)

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.


(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

Sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


(Q.S. Al-Insyirah ayat 6)

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat.


(Khulafaurrasyidin)

Sebaik-baik kesalahan adalah yang bisa membuat kita lebih baik dari
sebelumnya.
(Mustika Muharani)
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.4 Manfaat ................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 11


2.1 Kompensasi.............................................................................................. 11
2.1.1 Bentuk-Bentuk Kompensasi ........................................................... 13
2.1.2 Tujuan Pemberian Kompensasi ...................................................... 15
2.1.3 Persyaratan yang Mempengaruhi Kompensasi ............................... 16
2.1.4 Dasar Pemberian Kompensasi ........................................................ 19
2.2 Disiplin Kerja........................................................................................... 20
2.2.1 Tujuan dan Manfaat Disiplin Kerja ................................................ 21
2.2.2 Pentingnya Disiplin Kerja ............................................................... 21
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ................................... 23
2.2.4 Hukuman-Hukuman Tindakan Disipliner ...................................... 25
2.3 Produktivitas Kerja .................................................................................. 25
2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ................ 27
2.3.2 Pengaruh Manajer Personalia Terhadap Program-Program
Produktivitas ................................................................................... 28
2.3.3 Indikator Produktivitas ................................................................... 29
2.3.4 Faktor-Faktor Keberhasilan Peningkatan Produktivitas ................. 31

i
2.4 Hubungan Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja ........................................................................................................ 32
2.4.1 Keterkaitan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja ................. 32
2.4.2 Keterkaitan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas ....................... 33
2.4.3 Keterkaitan Antara Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja ......................................................................... 33
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 34
2.6 Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
2.7 Hipotesis .................................................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 40


3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 40
3.2 Variabel Penelitian................................................................................... 41
3.2.1 Variabel Independen ....................................................................... 41
3.2.2 Variabel Dependen ......................................................................... 41
3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ........................................ 41
3.3.1 Definisi Konseptual ........................................................................ 42
3.3.2 Definisi Operasional ....................................................................... 43
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................ 45
3.4.1 Populasi........................................................................................... 45
3.4.2 Sampel ............................................................................................ 46
3.5 Sumber dan Jenis Data............................................................................. 47
3.5.1 Sumber Data ................................................................................... 47
3.5.2 Jenis Data ........................................................................................ 48
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data ....................... 48
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 48
3.6.2 Teknik Pengolahan Data ................................................................. 49
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................... 50
3.7.1 Pengujian Instrumen Data ............................................................... 50
3.7.1.1 Uji Validitas ........................................................................ 50
3.7.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................... 52
3.7.2 Analisis Deskriptif .......................................................................... 54
3.7.1.1 Analisis Identitas Responden .............................................. 54
3.7.1.2 Analisis Jawaban Responden.............................................. 54
3.7.1.3 Mean, Median dan Modus .................................................. 55
3.7.3 Analisis Regresi Berganda .............................................................. 56
3.7.4 Uji Asumsi Klasik........................................................................... 56
3.7.4.1 Uji Normalitas .................................................................... 57
3.7.4.2 Uji Heteroskesdatisitas ....................................................... 57
3.7.4.3 Uji Multikolonieritas .......................................................... 58
3.7.4.4 Uji Autokorelasi ................................................................. 58

ii
3.7.5 Uji Hipotesis ................................................................................... 59
3.7.5.1 Uji Parsial (T) ..................................................................... 59
3.7.5.2 Uji Simultan (F) .................................................................. 59
3.7.5.3 Uji Determinasi (R2) ........................................................... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 61


4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................. 61
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 61
4.1.2 Lokasi dan Keadaan Umum Perusahaan ........................................ 63
4.1.3 Kepedulian dan Fasilitas-Fasilitas Perusahaan ............................... 65
4.1.4 Struktur Organisasi ......................................................................... 67
4.1.5 Produksi .......................................................................................... 70
4.1.6 Departemen Security PT Great Giant Pineapple ........................... 70
4.2 Hasil Analisis Data .................................................................................. 74
4.2.1 Analisis Deskriptif .......................................................................... 74
4.2.1.1 Analisis Identitas Responden.............................................. 74
4.2.1.2 Analisis Jawaban Responden.............................................. 78
4.2.1.3 Mean, Median, Modus ........................................................ 93
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 95
4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 96
4.2.2.2 Uji Hipotesis ....................................................................... 102
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 106
4.3.1 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan ........................................................................................ 106
4.3.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan ........................................................................................ 111
4.3.3 Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produk-
tivitas Kerja Karyawan ................................................................... 115

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 121


5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 121
5.2 Saran ........................................................................................................ 122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT


Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Kedua orang tua saya,


Ibu dan Bapak,
Yang tidak pernah habisnya memberikan semangat, kasih sayang dan
d ’a ya k aya

Adik adikku yang menjadi penyemangatku

Dosen pembimbing dan dosen penguji yang sangat berjasa, memberikan


banyak masukan
Demi terselesaikannya penelitian ini

Serta teman-teman dan sahabat-sahabat yang tidak pernah bosan ada di


samping saya selama Ini

Untuk almamater tercinta Universitas Lampung


RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Mulyo Asri, Way Abung, Lampung

Tengah pada 26 Maret 1994 sebagai putri pertama dari

pasangan Bapak Tritura Harnowo dan Ibu Muslimah.

Penulis memiliki dua orang adik bernama Nurul Etika

Azahra dan Rafa’ Krisna Syifantoro. Jenjang pendidikan

penulis bermula dari sekolah Taman Kanak-Kanak Islam

Terpadu (TK IT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar Lampung Tengah pada tahun

1999. Kemudian berlanjut ke Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Bustanul

Ulum Terbanggi Besar Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2006.

Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu (SMP IT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar Lampung Tengah yang

diselesaikan pada tahun 2009. Lalu melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah diselesaikan

pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui Seleksi

Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN) tertulis. Pada tahun 2012

penulis menjadi anggota KMB VIII (Korps Muda BEM) Universitas. Pada tahun
2013 penulis menjadi anggota Kopma (Koperasi Mahasiswa) Unila. Pada tahun

2015 penulis berkesempatan memperoleh pengalaman sosial bermasyarakat

dengan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Lampung di

Desa Way Tuba Asri, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan selama 40

hari.
SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan

Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dapat diselesaikan.

Tidak lupa Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

karena berkat beliaulah saat ini kita dapat merasakan nikmatnya pengetahuan dan

pencerahan iman.

Skripsi dengan judul “Implikasi Penerapan Kompensasi dan Disiplin Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Security

Departement PT Great Giant Pineapple)” adalah salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B) di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini juga berkat motivasi dan pengarahan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar kepada :

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

7. Bapak Deddy Aprilani, S.A.N., M.A. selaku pembimbing skripsi. Terima

kasih atas kesediannya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik

selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan permohonan maaf

untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak H. Dr. Suripto S.Sos., M.A.B selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritik yang membangun selama proses penyelesaian

skripsi ini. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf

penulis selama ini.

9. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih

telah menyemangati dan membantu kami selama proses penyelesaian skripsi.

10. Bapak dan Ibu Dosen yang Ilmu Administrasi Bisnis yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.


11. Terima kasih kepada Bapak I Nengah Aryata, S.E. selaku Manager Security

PT Great Giant Pineapple, Pak Heri Sukamto, Mba Rona dan Bulek Marga

yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi.

12. Terima kasih untuk kedua orang tuaku Tritura Harnowo dan Muslimah serta

adikku Nurul Etika Azahra dan Rafa’ Krisna Syifantoro atas segala semangat,

do’a dan dukungannya.

13. Terima kasih untuk seluruh Personil Pondok Ratu (sahabat-sahabatku): Dewi

Rohma Nengsih, Dian Kurnia (Kunyuk, Yayuk, c.o.k), Ika Nofiyanti (Kakak,

Sutembong), Launa Puspa Loka (Mamah, Unni, Esek-Onyong), Nila Kurniati

(Bude, Kiting, Cenil), Nita Riana (Sayank, Mba’ Nita, Nita Rihana), dan

Safitri (Neng, Sapitrong) atas semangat dan dukungan kalian yang selalu

memberiku motivasiku saat jatuh bangun selama proses perjuangan

menyelesaikan skripsi, all of you always be saved in my memory guys. Dan

juga abangku dari SMP Nur Azizah (Abang Jijul) yang selalu memberiku

semangat dan nasehat yang menginspirasiku. Suci, Sinta, Mba Dona, Ely,

Gita, Dini, Yuli, Anggi, Melda, Mas Dodi dan Dhimas (Lek Dreet) yang telah

memberiku dukungan.

14. Terima kasih kepada geng kucluk Ika Aprilia yang membantu proses

penyelesaian skripsi dan Adi Nugroho yang pemikirannya sedikit tidak biasa

telah memberi motivasi. Teman-teman les LIA group: Pratiwi Rahmadhani,

Neysa, dan Aditya yang telah memberi semangat.

15. Terima kasih kepada Mba Liyana, Kak Willy dan Kak Rohani yang telah

membantu saya dalam memahami proses pembuatan skripsi.


16. Terima kasih kepada teman-teman: Dari Kopma Unila Kak Rio, Kak Habibi,

Alimi, Triono, Riza Merinda, Nona Rivanty Umica (Acil), Mamak Eka Novia

(Ommoni), Nani Dwi Nurjanah, Laras, Ega, Yesi, Ades dan teman

seperjuangan Fadlan Gunawan dan I Made yang saling memberi support.

17. Terima kasih untuk Mba Eva, Mas Yoyon, Kak Edy, Kak Dikta, Mas Dika,

Ardy dan Eno yang telah memberi semangat. Sahabatku dari SMA Riski

Amalia, Riris Rarwiyati, Era Lestari dan Hanifah. Dan teman-temanku satu

kamar rusun Agus Maryatul, Dea Lanidya, Diah Ekawati, Anisa Parastri yang

memberiku semangat.

18. Terima kasih kepada teman-teman seangkatan Fera, Rida, Zahra, Nisa, Viana,

Yunita, Etri, Mahfudin, Aan, Rohmanudin, Sulaiman, Abdul, Lestarida,

Faisal, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

19. Dan terima kasih untuk seluruh pihak yang turut membantu terselesaikannya

skripsi ini tapi tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Bandar Lampung, 26 Januari 2016

Penulis

Mustika Muharani
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menghadapi era pasar bebas sekarang ini, daya saing industrialisasi semakin ketat

dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

karena itu suatu bangsa harus memperhatikan daya saing sektor industrinya

melalui perusahaan-perusahaan yang ada. Untuk meningkatkan operasionalnya,

perusahaan membutuhkan sumber daya seperti modal, mesin, gedung, dan lain-

lain. Kebutuhan yang tidak kalah penting yaitu sumber daya manusia, yang

memiliki pengaruh besar terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan.

Menurut Sumarsono (2003: 4) sumber daya manusia mencerminkan kualitas

usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang

dan jasa. Menurut Malayu (2003: 244) sumber daya manusia adalah kemampuan

terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Menurut Ardana

(2012: 5) sumber daya manusia adalah semua potensi yang dimiliki oleh manusia

yang dapat disumbangkan kepada masyarakat untuk menghasilkan barang atau

jasa. Menurut Yani (2012: 1) sumber daya manusia disebut juga sebagai personil,

tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi.


2

Dalam rangka persaingan bebas sekarang ini perusahaan harus memiliki sumber

daya yang kuat yang berperan besar bagi kesuksesan perusahaan, yang dapat

dilihat dari tingkat produktivitas pekerjanya. Peningkatan produktivitas kerja

hanya mungkin dilakukan oleh manusia, karena peralatan yang canggih tidak akan

berarti tanpa peran aktif manusia. Karena itu memberikan perhatian pada unsur

manusia merupakan tuntutan dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut Sutrisno (2009: 99) Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara

keluaran (barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).

Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif, suatu perbandingan antara hasil

keluaran dan masukan. Menurut Gaspersz (1998: 18) ukuran keberhasilan

produksi hanya dipandang dari sisi output, namun produktivitas dipandang dari

sisi input dan output yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam

memproduksi output. Besar kecilnya produktivitas dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu knowledge, skills, abilities, attitude, dan behaviors (Teguh,

2009: 49).

Kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sumber daya

manusia. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, karyawan perlu

didukung oleh penerapan kompensasi dan disiplin kerja yang baik. Karenanya

setiap perusahaan harus mengembangkan sistem kebijakan kompensasi agar

karyawan dapat bekerja lebih baik. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja

mengandung masalah kompensasi dari berbagai segi yang terkait, seperti

tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi.

Sistem kompensasi membantu dalam memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi.


3

Menurut Notoatmodjo (2009: 142) kompensasi adalah segala sesuatu yang

diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja dan pengabdian mereka.

Menurut Jahrie dan Hariyoto (1999: 109), kompensasi adalah “semua balas jasa

(reward) yang diterima seorang karyawan atau pekerja dari perusahaannya

sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan

tersebut.” Pemberian kompensasi yang layak dapat meningkatkan kepuasan dan

motivasi para karyawan yang pada akhirnya sangat berpengaruh terhadap

peningkatan produktivitas kerja karyawan.

Dibutuhkan peraturan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatur setiap

kegiatan manusia. Demikian juga dalam perusahaan akan sangat membutuhkan

ketaatan dari para anggotanya. Dengan kata lain, disiplin kerja sangat dibutuhkan.

Sinungan (2003: 148) mengatakan bahwa disiplin mendorong produktivitas atau

disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas. Jahrie dan

Hariyoto (1999: 162-163) mengatakan bahwa disiplin adalah sikap kesediaan

seseorang untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku di sekitarnya.

Menurut Hasibuan (2003: 193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang untuk menaati semua aturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab

seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong

gairah kerja dan semangat kerja karyawan. Keberadaan disiplin kerja sangat

diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin perusahaan

dapat melaksanakan program-program kerjanya untuk mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.
4

Karyawan yang disiplin, tertib dan menataati semua aturan yang berlaku dapat

meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan perusahaan yang karyawannya yang

tidak disiplin akan sangat sulit melaksanakan program-program untuk

meningkatkan produktivitas, sehingga mustahil untuk merealisasikan tujuan yang

telah ditetapkan. Jadi, kompensasi dan disiplin kerja adalah kunci-kunci

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Jika disiplin kerja dan

kompensasi diterapkan dengan baik akan meningkatkan kepuasan, motivasi dan

prestasi, kemudian akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Ternyata dalam praktiknya tidak semua perusahaan paham benar mengenai sistem

kompensasi dan disiplin kerja. Ada yang beranggapan dengan melaksanakan

kompensasi dan disiplin kerja minimum sudah merasa memenuhi semua

ketentuan kompensasi yang berlaku. Sehingga mereka berharap tidak akan terjadi

masalah yang berkaitan dengan kompensasi pekerja. Tidak heran jika terjadi aksi

demonstrasi dan mogok kerja yang dilakukan tenaga kerja sebagai bentuk protes

kepada perusahaan agar hak-hak mereka terpenuhi. Fenomena inilah yang melatar

belakangi penulis untuk meneliti tentang kompensasi dan disiplin kerja.

PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri

nanas yang terletak di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Pada awalnya PT

Great Giant Pineapple adalah perusahaan yang bergerak dalam industri singkong,

namun dalam perkembangannya PT Great Giant Pineapple perlahan mulai

mengembangkan industri nanas. Sekarang perusahaan ini merupakan perusahaan

pengalengan nanas terbesar ke-tiga di dunia.


5

Terdapat banyak departemen yang terlibat dalam perusahaan ini. Setiap

departemen berperan penting dalam perkembangan PT Great Giant Pineapple.

Mereka tergabung dalam beberapa bagian yaitu supporting, plantation, factory

dan security departement. Supporting departement yaitu departemen yang

berperan fital untuk menunjang keberhasilan bagian plantation, factory dan

security. Plantation department yaitu departemen yang secara garis besar

bertanggung jawab dalam penanaman sampai pemanenan.

Factory department yaitu setelah buah dipanen, buah didistribusikan ke bagian

ini. Departemen yang tergabung di dalamnya antara lain can making yang

berperan dalam bidang pembuatan kaleng yang akan digunakan untuk

memasukkan nanas ke dalam kaleng. Kemudian security department, yang

merupakan sebuah section dari human resources department. Security adalah

suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi atau badan usaha untuk

melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan di

lingkungan atau kawasan kerjanya.

Pengawasan fisik yaitu segala usaha mencegah atau mengatasi timbulnya

ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan instansi terkait

melalui kegiatan pengaturan, penjagaan, dan kegiatan lainnya. Dalam pelaksanaan

kegiatannya dikoordinir langsung oleh chief security yang dibantu oleh komandan

regu. Karyawan bagian security PT Great Giant Pineapple berjumlah yang 332

orang yang dibagi menjadi lima wilayah kerja yaitu central, factory, rayon I,

rayon II dan rayon III. Terdapat tiga bagian pada karyawan security yaitu security

penjagaan, patroli dan reserse kriminal (reskrim).


6

Security penjagaan bertugas menjaga keamanan lingkungan kerjanya dengan

berjaga di pos-pos tertentu. Security patroli bertugas melakukan pengawasan

keamanan dan ketertiban dengan berkeliling menggunakan kendaraan patroli.

Sedangkan tugas security reskrim berkaitan dengan masalah keamanan

lingkungan (kasus). Mereka bertugas untuk menyelidiki, memproses, dan

menyelesaikan kasus-kasus yang timbul agar lingkungan tetap aman dan disiplin.

Untuk menciptakan kedisiplinan, karyawan bagian security ini juga harus

melaksanakan disiplin kerja yang baik. Untuk melihat disiplin kerja, dapat dilihat

dari daftar absensi karyawan sebagai berikut:

Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2015 Bulan
Januari-September
Bulan Jumlah Karyawan yang Absen Total
Sakit Izin Cuti Alpha
Januari 12 7 15 2 36
Februari 15 10 22 4 51
Maret 11 9 11 1 32
April 16 8 9 0 33
Mei 12 9 13 0 34
Juni 14 7 10 0 31
Juli 12 9 8 1 30
Agustus 11 8 13 0 32
September 13 10 20 3 46
Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah)

Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2013-2014


Tahun Jumlah Karyawan yang Absen Total
Sakit Izin Cuti Alpha
2013 163 94 167 18 442
2014 149 103 156 13 421
Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah)
7

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2015 tingkat absen karyawan dari

Januari sampai September mengalami naik turun. Jumlah absen tertinggi terjadi

pada Bulan Februari dan absensi terendah pada Bulan Juli. Tahun 2013 absen

terbanyak karena cuti yaitu sebanyak 167 karyawan, disusul absen karena sakit,

izin, dan alpha. Tahun 2014 terjadi penurunan jumlah absen sebesar 4,7% yaitu

21 angka, hanya absen izin yang mengalami kenaikan sebesar 9,5%. Pada tahun

2015 karyawan yang absen selama 9 bulan adalah 325 orang, berarti rata-rata

absen per bulan berjumlah 36 orang. Sedangkan tahun 2013 dan 2014 rata-rata

absen per bulan berjumlah 36 dan 35 orang. Jadi tingkat absensi tahun 2013-2015

mengalami naik turun. Selain disiplin kerja, kompensasi yang diberikan pada

karyawan bagian security juga harus diperhatikan. Ketika karyawan menerima

kompensasi yang layak, mereka akan merasa puas, semangat dalam bekerja dan

akan melaksanakan disiplin kerja dengan baik.

Salah satu kompensasi yang diberikan PT GGP adalah berupa gaji. Gaji tersebut

dapat dilihat dari Surat Keputusan Direksi PT GGP Tentang Upah Minimum

Karyawan Tahun 2014. Surat tersebut berisi tentang keputusan menaikkan upah

minimum karyawan dari Rp. 1.154.000,- menjadi Rp. 1.400.000,-. Untuk upah

harian sebesar Rp. 56.000,- dengan rincian: gaji pokok Rp. 48.000,- per hari dan

tunjangan Rp. 8.000,- per hari. Dalam surat ini menyatakan bahwa Surat

Keputusan Direksi Tahun 2013 sudah tidak berlaku, dan upah minimum yang

baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014. Gambar 1.2 Surat Keputusan

Direksi Tentang Upah Minimum Sejak 2014 dapat dilihat di lampiran.


8

Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP dapat

dilihat melalui data-data penyelesaian kasus berikut:

Tabel 1.3 Jumlah Kasus Tahun 2014


Bulan Tahun 2013 Tahun 2014
Januari 2 2
Februari 4 0
Maret 3 3
April 3 3
Mei 3 1
Juni 3 2
Juli 4 2
Agustus 1 2
September 5 0
Oktober 1 2
November 2 0
Desember 0 4
Total 31 21
Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah)

Tabel 1.4 Jumlah Kasus Tahun 2013-2014


Tahun Jumlah kasus
Kasus yang Kasus yang selesai Kasus yang belum
timbul selesai
2013 31 24 7
2014 21 17 4
Sumber: PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah)

Dari Tabel 1.4 terlihat bahwa jumlah kasus tahun 2013 adalah 31 kasus, 77% dari

kasus tersebut dapat diselesaikan, sedangkan 23% nya belum selesai. Tahun 2014

jumlah kasus yang timbul menurun 10 angka menjadi 21 kasus. Namun jumlah

kasus yang selesai meningkat menjadi 81% dan yang belum selesai menurun

menjadi 19%. Jadi produktivitas kerja karyawan tahun 2014 meningkat.


9

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kompensasi dan disiplin kerja

berkaitan dengan profitabilitas suatu perusahaan. Tepat atau tidaknya penerapan

kompensasi dan disiplin kerja, dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, oleh karena itu peneliti

tertarik melakukan penelitian di PT Great Giant Pineapple khususnya di bagian

security dengan judul “Implikasi Penerapan Kompensasi dan Disiplin Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian

Security Departement PT Great Giant Pineapple).”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan bagian security PT GGP ?

2. Apakah penerapan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP ?

3. Apakah implikasi penerapan kompensasi dan disiplin kerja secara simultan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP?


10

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan kompensasi terhadap produktivitas kerja

karyawan.

2. Untuk mengetahui penerapan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan.

3. Untuk mengetahui implikasi penerapan kompensasi dan disiplin kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan.

1.4 Manfaat

Penelitian ini memiliki manfaat antara lain:

Manfaat teoritis

1. Sebagai pembelajaran bagi penulis dan sebagai referensi bagi peneliti lain

yang berminat melakukan penelitian di bidang yang sama.

2. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan baik di lingkungan akademis

maupun non akademis.

Manfaat praktis

1. Dapat dijadikan masukan bagi PT Great Giant Pineapple dalam membuat

kebijakan mengenai kompensasi dan disiplin kerja karyawannya.

2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi, masukan dan bahan evaluasi bagi

perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompensasi

Kompensasi merupakan faktor yang memengaruhi produktivitas kerja. Pendapat

tersebut diperkuat oleh Rachmawati (2008: 143) mengatakan bahwa kompensasi

diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan kepada tenaga kerja untuk

meningkatkan prestasi kerja, efisiensi dan efektivitas produktivitas kerja. Apabila

kompensasi diterapkan dengan baik akan menciptakan motivasi. Menurut

Mangkunegara (2009: 93) motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai

agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Salusu (2000: 429) mengatakan

bahwa seseorang bersedia melakukan suatu pekerjaan karena dirangsang oleh

motivasi. Jadi motivasi adalah faktor penting sebagai penggerak produktivitas

kerja karyawan yang salah satunya didapat dari penerapan kompensasi yang baik.

Kompensasi dimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan terhadap

pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan karyawan kepada

perusahaan. Kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau

dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen. Menurut Malayu (2003: 118)

kompensasi adalah semua pendapatan berbentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan. Menurut Tohardi (2002) dalam Sutrisno (2009: 182)

mengatakan bahwa “kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan,

perhitungan kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan

untuk mendapatkan pemberian kompensasi yang mendekati kelayakan dan

keadilan. Menurut Handoko (1992) yang dimaksud dengan kompensasi adalah

segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.”

Bila didasarkan pada konsep “pertukaran” Philip Kottler, maka aka terlihat

prosesnya seperti pada gambar di bawah ini (Jahrie dan Hariyoto, 1999:

109):

Jasa/ tenaga

KARYAWAN
PERUSAHAAN

Kompensasi

Gambar 2.1 Umpan Balik Jasa atau Tenaga dan Kompensasi

Sebenarnya hubungan antara perusahaan dan karyawan adalah simbiosis

mutualisme. Perusahaan sebagai pembeli jasa menawarkan pekerjaan kepada

karyawan (pencari kerja), sedangkan karyawan bersedia menjual jasa atau tenaga

kepada perusahaan. Namun sebelumnya tentu telah terjadi tawar-menawar antara

perusahaan dan tenaga kerja tentang pekerjaan yang akan dilakukan dan besar

kompensasinya. Dengan terjadi proses pertukaran seperti ini, maka kebutuhan

perusahaan dan karyawan akan terpenuhi.


✂✄

2.1.1 Bentuk-Bentuk Kompensasi

Menurut Sutrisno (2009: 184) bentuk-bentuk kompensasi antara lain:


1. Kompensasi langsung

Kompensasi langsung adalah kompensasi yang diberikan langsung

berhubungan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan.

a. Gaji

Merupakan kompensasi yang diberikan kepada seorang karyawan secara

periodik, biasanya sebulan sekali. Karyawan yang telah menerima gaji pada

umumnya adalah karyawan tetap yang telah lulus dari masa percobaan.

b. Upah

Merupakan kompensasi yang diberikan kepada para pekerja harian atau

borongan (tidak tetap). Pembayaran upah dilakukan setiap hari setelah

pekerjaan selesai, secara mingguan, tergantung kesepakatan bersama.

c. Bonus

Pemberian bonus kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan

produktivitas kerja dan semangat kerja karyawan.

d. Insentif

Yaitu kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu, karena

keberhasilan prestasi yang melebihi prestasi rata-rata yang ditentukan.

2. Kompensasi tidak langsung

Kompensasi tidak langsung atau tambahan yaitu pemberian kompensasi yang

tidak dikaitkan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan, disebut juga

kompensasi pelengkap, yang mempunyai bermacam-macam nama dalam

industri. Beberapa menyebutnya dengan “program pelayanan, pembayaran


☎✆

bukan upah atau tunjangan karyawan.” Jenis-jenis tunjangan menurut kategori

utama yaitu :

a. Tunjangan berupa program pelayanan atau fasilitas

Umumnya jenis tunjangan fasilitas yang sering disediakan perusahaan yaitu:

1. Tunjangan kesehatan, seperti menyediakan pengobatan poliklinik, dokter

perusahaan, atau memberi kesempatan karyawan untuk berobat dengan

biaya perusahaan, atau dengan penggantian sebagian biaya pengobatan,

jaminan sosial, asuransi dan sebagainya.

2. Tunjangan transportasi, tunjangan transportasi untuk pergi ke tempat

kerja seperti disediakannya mobil atau bus perusahaan, sopir perusahaan,

atau perusahaan memberikan semacam tunjangan transportasi perbulan

sebagai pengganti fasilitas antar jemput.

3. Tunjangan makan (kafetaria), seperti menyediakan kantin tempat makan

perusahaan dengan biaya perusahaan atau dibayar sendiri oleh karyawan.

4. Tunjangan perumahan, seperti rumah dinas, perumahan karyawan, atau

perusahaan menyediakan biaya pengganti fasilitas perumahan.

5. Tunjangan rekreasi, dalam periode tertentu perusahaan mengadakan

rekreasi untuk para karyawan dan keluarganya untuk berwisata ke tempat

tertentu. Pemberian kesempatan rekreasi bagi para karyawan merupakan

hal yang sangat baik untuk kebugaran fisik dan jiwa mereka.

6. Tunjangan perawatan anak, tunjangan perawatan anak berbeda-beda

mulai dari penyediaan penyuluhan sampai pelayanan perawatan yang

sebenarnya. Beberapa perusahaan menyediakan biaya pendidikan anak

karyawan yang didasarkan kepentingan bersama.


✝✞

7. Tunjangan fasilitas koperasi simpan pinjam, yaitu sekelompok orang

yang terorganisasi yang mengumpulkan uang mereka dan setuju untuk

memberikan pinjaman satu sama lain.

8. Pelayanan-pelayanan lain seperti pemberian pakaian seragam, pemberian

konseling dan lain-lain.

b. Dalam bentuk pemberian kesempatan berkarir

Kompensasi dapat pula dilakukan perusahaan berupa kesempatan berkarir.

Seperti bagi karyawan yang berprestasi tinggi diberi kesempatan untuk

dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2.1.2 Tujuan Pemberian Kompensasi

Tujuan perusahaan memberikan kompensasi yaitu (Rachmawati, 2008: 144-145):

1. Mendapatkan karyawan yang berkualitas

Organisasi saling bersaing di pasar tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan

yang berkualitas. Oleh karena itu untuk menarik calon karyawan masuk dalam

perusahaan, harus merangsang calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi

yang cukup kompetitif dengan tingkat organisasi lain.

2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada

Kompensasi yang kompetitif dapat mempertahankan karyawan yang potensial

dan berkualitas untuk tetap bekerja. Hal ini dapat mencegah kasus pembajakan

karyawan oleh organisasi lain dengan iming-iming gaji yang tinggi.

3. Adanya keadilan

Adanya administrasi kompensasi menjamin terpenuhinya rasa keadilan antara

manajemen dengan karyawan. Dengan pengikatan pekerjaan, sebagai balas jasa


✟6

organisasi atas apa yang sudah diabdikan karyawan pada organisasi, maka

keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak dipertimbangkan.

4. Perubahan sikap dan perilaku

Adanya kompensasi yang layak bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki

sikap dan perilaku yang tidak menguntungkan. Hal ini tercermin dari rasa

tanggung jawab, pengalaman kesetiaan kepada perusahaan, serta motivasi dan

prestasi yang meningkat dalam bekerja.

5. Efisiensi biaya

Program kompensasi yang rasional membantu perusahaan mendapatkan dan

mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan

upah yang kompetitif, perusahaan dapat memperoleh keseimbangan dari etos

kerja karyawan yang meningkat.

6. Administrasi legalitas

Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur

oleh pemerintah dalam sebuah Undang-Undang. Tujuannya agar perusahaan

tidak sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.

2.1.3 Persyaratan yang Mempengaruhi Kompensasi

Menurut Jahrie dan Hariyoto (1999: 116-118) ada beberapa persyaratan yang

harus dipenuhi dalam memberikan kompensasi kepada karyawan. Persyaratan

menghendaki bahwa kompensasi itu haruslah:

1. Dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum

2. Dapat menikat karyawan agar tidak keluar dari perusahaan

3. Dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja


17

4. Bersifat adil dan layak

5. Selalu ditinjau kembali

6. Mencapai sasaran yang diinginkan

7. Mengangkat harkat kemanusiaan

8. Berpijak pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi besarnya kompensasi, antara lain (Malayu,

2003: 127-129):

1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak dari lowongan pekerjaan

(permintaan), maka kompensasi relatif kecil. Jika pencari kerja lebih sedikit

daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar.

2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar baik, maka

tingkat kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya, jika kemampuan dan

kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka kompensasi relatif kecil.

3. Serikat buruh atau organisasi karyawan

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi

akan semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang

berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil.

4. Produktivitas kerja karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik maka kompensasi akan semakin besar.

Sebaliknya kalau tingkat produktivitas kerjanya buruk maka kompensasinya

kecil.
18

5. Pemerintah dengan Undang-Undang keppres

Pemerintah dengan Undang-Undang dan keppres menetapkan besarnya batas

upah minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha

tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan.

6. Biaya hidup (cost of living)

Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi, maka tingkat kompensasi upah

semakin besar. Sebaliknya jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah, maka

tingkat kompensasi semakin kecil.

7. Posisi jabatan karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji atau

kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan lebih

rendah akan memperoleh gaji atau kompensasi yang kecil.

8. Pendidikan dan pengalaman kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka balas

jasanya akan semakin besar, karena kecakapan yang dimiliki lebih baik.

9. Kondisi perekonomian nasional

Apabila perekonomian maju maka tingkat kompensasi semakin besar. Namun

jika kondisi perekonomian kurang maju, maka tingkat kompensasi rendah.

10. Jenis dan sifat pekerjaan

Kalau jenis dan sifat pekerjaan sulit dan mempunyai resiko (financial dan

keselamatan) yang besar maka tingkat balas jasanya semakin besar. Tetapi

bila jenis dan sifat pekerjaan mudah dan resiko (financial dan kecelakaannya)

kecil, tingkat balas jasanya relatif rendah.


19

2.1.4 Dasar Pemberian Kompensasi

Walaupun para ahli berbeda pendapat tentang dasar penentuan kompensasi karena

perbedaan sudut pandang, namun secara umum dasar penentuan tersebut dapat

dibedakan atas beberapa dasar, yaitu (Jahrie dan Hariyoto, 1999: 119-120) :

1. Kompensasi berdasarkan satuan volume yang dihasilkan

Kompensasi ini didasarkan berapa banyak jumlah produksi yang dihasilkan

karyawan. Misalnya kompensasi diberikan didasarkan pada berapa potong,

pasang, lusin, kodi yang dihasilkan. Semakin banyak barang atau jasa yang

dihasilkan, semakin besar kompensasi yang diterima untuk hasil kerjanya itu.

2. Kompensasi berdasarkan satuan waktu

Cara penentuan kompensasi berdasarkan penentuan waktu, biasanya pekerja

diberi kompensasi berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan yang dapat

dilakukannya. Disini bersarnya kompensasi yang diterima seorang karyawan

atau pekerja dikaitkan langsung dengan lama waktu yang digunakan oleh

yang bersangkutan untuk bekerja, bukan jumlah produk yang dihasilkan.

Misalnya upah per jam, per hari, per minggu, per bulan dan sebagainya.

3. Kompensasi berdasarkan penilaian kerja

Dalam menggunakan metode ini cukup sulit karena memerlukan jenis

kompensasi yang sama banyaknya dengan jenis pekerjaan yang ada.

Memilah-milah pekerjaan sebagai dasar penentuan tingkat kompensasi

bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan.


20

2.2 Disiplin Kerja

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang penting untuk mencapai prestasi

kerja. Rianto (1990: 46) mengatakan bahwa “apabila disiplin kerja tinggi maka

produktivitas kerjanya meningkat, hal ini disebabkan karena kedisiplinan

merupakan proses perkembangan yang konstruktif atau membangun bagi setiap

karyawan.” Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

karyawan. Menurut Mathis dan Jackson (2001: 89) motivasi adalah hasrat di

dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Apabila

motivasi telah tercipta maka disiplin kerja akan tumbuh pada setiap karyawan

yang akan menyebabkan meningkatnya produktivitas kerja.

Menurut Handoko (2001: 208) disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul

dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

dalam organisasi. Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002: 15) disiplin adalah

setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan

terhadap perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang

diperlukan seandainya tidak ada perintah. Mangkunegara (2001) membagi disiplin

menjadi 2 bentuk yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.

Disiplin preventif merupakan suatu upaya untuk menggerakkan karyawan

mematuhi aturan kerja yang ditetapkan perusahaan dengan cara preventif. Ini

dimaksudkan agar karyawan dapat mencegah terjadinya pelanggaran. Sedangkan

dalam disiplin korektif, karyawan yang terbukti melanggar disiplin akan diberikan

sanksi (hukuman) yang bertujuan agar karyawan tersebut dapat mematuhi aturan

yang telah ditetapkan (Ma’arif dan Lindawati, 2012: 95-96).


21

2.2.1 Tujuan dan Manfaat Disiplin Kerja

Menurut Ma’arif dan Lindawati (2012: 98) tujuan dan manfaat ditegakkannya

disiplin kerja antara lain :

a. Memastikan perilaku karyawan konsisten dengan peraturan yang telah

ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan.

b. Menciptakan dan mempertahankan rasa hormat dan saling percaya antara

pimpinan dan bawahannya.

c. Membantu karyawan untuk memiliki kinerja tinggi dan produktif.

2.2.2 Pentingnya Disiplin Kerja

Disiplin adalah sikap kesediaan seseorang untuk mematuhi norma peraturan yang

berlaku. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan

perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan memperlambat pencapaian

tujuan perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut (Jahrie dan Hariyoto,

1999: 163-164) :

Perusahaan Tujuan Perusahaan

X
X
X
X
X

Gambar 2.2 Hubungan Kedisiplinan dengan Tujuan Perusahaan


22

Disiplin karyawan yang baik akan memperkuat dan mempercepat pencapaian

tujuan perusahaan (arah panah memperkuat tujuan). Bentuk disiplin kerja yang

baik akan tergambar pada suasana:

a. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

b. Tingginya semangat, gairah kerja dan inisiatif dalam melakukan pekerjaan.

c. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya.

d. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas di kalangan karyawan.

e. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas para karyawan.

Perusahaan Tujuan Perusahaan

X X

X X

Gambar 2.3 Hubungan Ketidak-disiplinan dengan Tujuan Perusahaan

Ketidakdisiplinan dapat memperlambat pencapaian tujuan bahkan dapat

menghancurkan perusahaan (arah panah memperlambat pencapaian tujuan

perusahaan). Melemahnya disiplin karyawan akan terlihat pada suasana kerja

berikut:

a. Tingginya angka kemangkiran (absensi) karyawan.

b. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih cepat dari jam

yang ditentukan.

c. Menurunnya semangat dan gairah kerja.


23

d. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar tanggung

jawab.

e. Penyelesaian pekerjaan yang lambat, karena karyawan lebih senang

mengobrol daripada bekerja.

f. Tidak terlaksananya pengawasan atasan yang baik.

g. Sering terjadinya konflik atau pertentangan antar karyawan dan pimpinan

perusahaan.

Karyawan yang melakukan pekerjaan tanpa disiplin akan berdampak negatif bagi

perusahaan, yaitu :

a. Tidak tercapainya target yang sudah diprogramkan.

b. Berkembangnya kasus-kasus negatif yang harus diselesaikan perusahaan.

c. Merosotnya produktivitas mutu hasil pekerjaan.

d. Terjadinya pemborosan dalam pemakaian material dan peralatan milik

perusahaan.

e. Adanya kecenderungan bangkrutnya perusahaan secara keseluruhan.

2.2.3 Faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo (2000) dalam (Sutrisno, 2009: 89-92) faktor-faktor yang

memengaruhi disiplin pegawai adalah sebagai berikut:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Jika para

karyawan mendapat kompensasi yang baik secara sendirinya akan

menjalankan disiplin kerja secara suka rela.


24

2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting, karena dalam lingkungan perusahaan

karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan menegakkan

disiplin. Misalnya bila aturan jam kerja pukul 08.00, maka pemimpin tidak

akan terlambat masuk kerja dari waktu yang sudah ditetapkan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana bila tidak ada aturan tertulis

untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Karyawan akan mau melakukan

disiplin bila ada aturan yang jelas dan diinformasikan kepada mereka.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Dengan adanya keberanian pimpinan untuk melakukan tindakan terhadap

pelanggar disiplin, maka semua karyawan akan merasa terlindungi dan tidak

akan berbuat hal serupa.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dengan adanya pengawasan pimpinan, maka sedikit banyak karyawan akan

terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan

Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada karyawannya

akan menciptakan disiplin kerja yang baik.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan yang positif misalnya sering mengikut sertakan

karyawan dalam pertemuan-pertemuan akan mendukung tegaknya disiplin

kerja.
25

2.2.4 Hukuman-Hukuman Tindakan Disipliner

Menurut Flippo (1984: 206) peraturan biasanya mencantumkan hukuman yang

dikenakan jika peraturan tersebut dilanggar, antara lain:

1. Teguran lisan

2. Teguran tertulis

3. Hilangnya hal-hak istimewa (privilege)

4. Denda

5. Pemberhentian sementara (layoff)

6. Penurunan pangkat

7. Pemecatan

Menurut bahwa Singodimedjo (2000) dalam Sutrisno (2009: 94) mengatakan

organisasi yang baik harus berupaya menciptakan peraturan yang akan menjadi

rambu-rambu dalam organisasi. Peraturan yang berkaitan dengan disiplin yaitu:

1. Peraturan jam masuk

2. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.

3. Peraturan cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain.

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh

pegawai selama dalam organisasi, dan sebagainya.

2.3 Produktivitas Kerja

Produktivitas secara umum diartikan sebagai selisih antara keluaran (barang-

barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas

adalah ukuran efisiensi produktif, suatu perbandingan antara hasil keluaran dan
26

masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran

diukur dalam kesatuan fisik, bentuk, dan nilai. Menurut Tohardi (2002) dalam

Sutrisno (2009: 99) mengemukakan bahwa “Produkivitas kerja merupakan sikap

mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada.

Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini

daripada hari kemarin.” Gaspersz (1998: 18-19) mengatakan bahwa “apabila

ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, maka

produktivitas dipandang dua sisi sekaligus yaitu sisi input dan sisi output.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktvitas berkaitan dengan efisiensi

penggunaan input dalam memproduksi output (barang atau jasa). Mali (1978)

menyatakan bahwa produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi,

performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas.

Dengan demikian produktivitas merupakan kombinasi dari efektifitas dan

efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut:

output yang dihasilkan pencapaian tujuan


Produktivitas = _______________________= _____________________________
Input yang dipergunakan penggunaan sumber-sumber daya

efektivitas pelaksanaan tugas efektivitas


= _____________________________ ____= ___________
efisiensi penggunaan sumber-sumber daya efisiensi

Sumanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai

siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam peningkatan

produktivitas terus-menerus.
27

Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu:

1. Pengukuran produktivitas

2. Evaluasi produktivitas

3. Perencanaan produktivitas

4. Peningkatan produktivitas”

Konsep siklus produktivitas ini ditunjukkan dalam gambar berikut:

TAHAP 1:
PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS

TAHAP 4: TAHAP 2:
PENINGKATAN EVALUASI
PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS

TAHAP 3:
PERENCANAAN
PRODUKTIVITAS

Sumber: Gaspersz (1998: 20)

Gambar 2.4 Siklus Produktivitas

2.3.1.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Simanjutak (1993) dalam Sutrisno (2009: 103) mengemukakan bahwa ada

beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

1. Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan

dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja.


28

2. Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi

organisasi, karena keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai hubungan

yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan.

3. Hubungan antara atasan dan bawahan

Jika karyawan diperlakukan dengan baik, maka karyawan tersebut akan

berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi. Sehingga akan

berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja.

Menurut Sutrisno (2009: 103-104) adapun Tiffin dan Cornick (dalam Siagian,

2003) mengatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja

dapat disimpulkan menjadi dua golongan yaitu:

1. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, tempramen, keadaan fisik

individu, dan motivasi.

2. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara, penerangan,

waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan

keluarga.

2.3.2 Pengaruh Manajer Personalia Terhadap Program-Program


Produktivitas

Ada beberapa pengaruh yang ditimbulkan dari manajer personalia terhadap

program pencapaian produktivitas, yaitu (Teguh, 2009: 250):

a. Kesempatan manajer untuk memberikan pengaruh adalah dalam rangka

pelaksanaan proyek yang melibatkan beberapa sasaran manajemen. Dalam

hal ini manajemen personalia mempunyai posisi yang unik dalam

mengajukan penyesuaian-penyesuaian dalam standar kinerja departemen.


29

b. Dalam perbaikan-perbaikan produktivitas secara langsung berhubungan

dengan motivasi karyawan.

c. Dalam pengelompokan proyek-proyek produktivitas, salah satu pusat bagian

isunya adalah insentif kerja, desain pegawai, pegawai yang berkaitan dengan

penilaian kerja, tujuan pelatihan serta alternatif jadual kerja. Jenis proyek ini

bertujuan untuk memberikan motivasi kerja.

d. Keahlian dalam memperluas ilmu perilaku yang diterapkan dalam kebijakan

fiskal. Keberhasilan program-program yang didisain untuk meningkatkan

motivasi pegawai harus mampu mengembangkan di luar pengetahuan

keahlian mengenai motivasi dan keahlian fiskal terhadap hasil-hasil

programnya.

2.3.3 Indikator Produktivitas

Menurut Sutrisno (2009: 104-105) produktivitas merupakan hal yang sangat

penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas

kerja diharapakan pekerjaan terlaksana dengan efisien dan efektif. Untuk

mengukur produktivitas kerja diperlukan suatu indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan

Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang

dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Hal ini memberikan

daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan

maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk


30

memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam

suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja

Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu

hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi.

5. Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu.

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja

seorang pegawai.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang telah dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas

yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.

Menurut Teguh (2009: 250) dalam membicarakan tentang lingkup produktivitas

tidak terlepas dengan program-program produktivitas. Dalam hal ini memiliki

keterkaitan dengan struktur organisasi, proses-proses dan prosedur-prosedur

pelaksanaan antara lain:


31

a. Fleksibilitas dalam prosedur-prosedur pelayanan sipil.

b. Sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan seperti mengetik, daftar

gaji, pembelian dan lain-lain.

c. Desentralisasi yang terpilih atau reorganisasi ke dalam unit-unit yang sama.

d. Pemakaian yang meningkat mengenai ukuran-ukuran kinerja dan standar

kerja untuk memonitor produktivitas.

e. Konsolidasi pelayanan-pelayanan.

2.3.4 Faktor-Faktor Keberhasilan Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, dan

juga dapat mengandung aspek-aspek teknis yaitu (Siagian, 2009: 10-13)

a. Perbaikan terus-menerus

Dalam upaya peningkatan produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah

bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-

menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam

mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos

kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir.

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah

peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen

organisasi. Jika secara tradisional ditekankan pentingnya orientasi hasil untuk

dianut oleh manajemen, dewasa ini lebih ditekankan orientasi hasil kerja

dengan mutu yang semakin tinggi. Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk

yang dihasilkan dan dipasarkan baik berapa barang atau jasa, akan tetapi
32

menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu

menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan

kerja, baik pelaksanaan tugas pokok maupun tugas pelaksana penunjang

dalam organisasi.

c. Pemberdayaan sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam

organisasi. Tidak ada pilihan lain bagi manajemen kecuali menerima

pernyataan tersebut. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia

merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh

semua elemen manajemen dalam hirarki organisasi.

2.4 Hubungan Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

2.4.1 Keterkaitan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja

Pemberian kompensasi yang layak bukan saja dapat memengaruhi kondisi materi

para karyawan, tetapi juga dapat menentramkan batin karyawan untuk bekerja

lebih tekun dan mempunyai inisiatif. Kompensasi yang memadai merupakan alat

motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong karyawan bekerja

dengan baik. Sebaliknya pemberian kompensasi yang tidak layak akan

meresahkan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja menurun. Oleh karena itu

untuk meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja harus memberikan

kompensasi yang layak kepada karyawan sesuai dengan kemampuan perusahaan

sendiri (Sutrisno, 2009: 189).


33

2.4.2 Keterkaitan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Disiplin memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam

keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Disiplin

kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal

ini menyangkut tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya

(Sukarno, 1995: 54). Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong karyawan untuk

datang ke tempat kerja tepat waktu. Apabila diantara pegawai sudah tidak

menghiraukan kedisiplinan maka dapat dipastikan produktivitas kerja akan

menurun. Padahal untuk mendapatkan produktivitas kerja sangat diperlukan

disiplin kerja dari para pegawai (Sutrisno, 2009: 95-97).

2.4.3 Keterkaitan antara Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja

Salah satu upaya untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan adalah dengan

memberikan kompensasi. Tegaknya disiplin dipengaruhi oleh besar kecilnya

kompensasi. Karyawan yang mendapat kompensasi yang baik akan mendapatkan

motivasi dan kepuasan kerja, yang kemudian akan memengaruhi tingkat

kedisiplinan. Artinya jika motivasi dan kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka

disiplin kerja karyawan akan baik. Mereka kemudian secara suka rela akan

melaksanakan disiplin kerja dengan mematuhi aturan yang berlaku. Dengan

pemberian kompensasi yang tepat diharapkan akan meningkatkan disiplin

karyawan, sehingga akan terjadi peningkatan produktivitas. Tetapi kompensasi

yang diterima kurang memadai, mereka akan berpikir kembali untuk

melaksanakan disiplin kerja yang berdampak pada turunnya produktivitas.


34

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Teknik
No Judul Penelitiaan Nama Variabel Analisis Hasil
Data
1 Disiplin Kerja dan Yusritha Disiplin Analisis Secara simultan dan
Kompensasi Labudo Kerja, regresi parsial disiplin kerja dan
Pengaruhnya Kompensasi linier kompensasi berpengaruh
Terhadap dan berganda terhadap produktivitas
Produktivitas Produktivitas kerja karyawan dan
Karyawan Karyawan yang dominan adalah
disiplin kerja.
2 Hubungan Maris- Kompensasi analisis Kompensasi mempunyai
Kompensasi tiana dan Disiplin kuantitatif hubungan yang positif
dengan Disiplin Ayu Kerja dan terhadap peningkatan
Kerja Karyawan Karyawan analisis disiplin kerja karyawan
Pada PT Rizka kualitatif pada PT Rizka Tama
Tama Line Di Line diBandar
Bandar Lampung Lampung.

3 Pengaruh Anityo Kompensasi, Analisis Adanya pengaruh antara


Kompensasi dan Angga Motivasi regresi variabel kompensasi dan
Motivasi Kerja Santoso Kerja dan linier variabel motivasi
Terhadap Tingkat Produktivitas berganda terhadap variabel
Produktivitas Kerja produktivitas kerja
Kerja Karyawan Karyawan adalah benar.
Pada Pdam Tirta
Moedal Semarang

4 Pengaruh Kom- Chris- Kompensasi Analisis Kompensasi mampu


pensasi Terhadap tine dan regresi memberi pengaruh yang
Produktifitas Lydia Produktifitas linier cukup besar terhadap
Kerja Karyawan Sumam Kerja sederhana peningkatan produk-
Pada PT Bank pouw Karyawan tifitas kerja karyawan,
Tabungan pada PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasi- Pensiun Nasional, Tbk
onal, Tbk Manado Cabang manado.

5 Pengaruh I Wayan Kepemimpin Analisis Terdapat pengaruh yang


Kepemimpinan, Tresna an, regresi signifikan secara
Kompensasi dan Ariana Kompensasi, linier menyeluruh dan parsial
Disiplin Kerja dan Disiplin berganda antara kepemimpinan,
Terhadap Kinerja I Gede Kerja kompensasi, dan disiplin
Karyawan Pada Riana Dan Kinerja terhadap kinerja
Hotel Cendana Karyawan karyawan pada Hotel
Resort & Spa Cendana Resort & SPA
Ubud, Gianyar Ubud.
Sumber : Jurnal
35

1. Hasil penelitian Yusritha Labudo 2013 adalah disiplin kerja dan kompenasi

secara bersama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Hasil penelitian Maristiana Ayu 2012 kompensasi mempunyai hubungan

positif terhadap peningkatan disiplin kerja. Hubungan kompensasi dengan

disiplin kerja = 80,46 %, sisanya = 19,54 % berhubungan dengan faktor lain.

3. Hasil penelitian Anityo Angga Santoso tahun 2012 yaitu kompensasi

berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas kerja. Motivasi

berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas kerja. Kompensasi dan

motivasi secara simultan berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja.

4. Hasil penelitian Christine Lydia Sumampouw tahun 2013 menggunakan

Spearman Rank hasilnya yaitu kompensasi berpengaruh cukup kuat terhadap

produtifitas kerja karyawan PT. Bank Tabungan Nasional Manado.

5. Penelitian oleh I Wayan Tresna Ariana dan I Gede Riana tahun 2013 dengan

hasil Kepemimpinan, kompensasi dan disiplin kerja secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan,

kompensasi dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2.6 Kerangka Berfikir

Pengaruh kompensasi (X1) terhadap produktivitas kerja (Y): Kompensasi

menggunakan teori kepuasan, yaitu teori yang mendasarkan pendekatannya atas

kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak serta


36

berperilaku dengan cara tertentu. Teori kepuasan ini dikemukakan oleh Frederik

Winslow Taylor. Konsep dasar teori ini adalah orang akan termotivasi bila

imbalan balas jasa (kompensasi) ditingkatkan, maka dengan sendirinya gairah dan

produktivitas meningkat (Malayu, 2003: 152-153). Kenaikan kompensasi secara

umum berskala akan memberikan keuntungan. Pertama hubungan kerja menjadi

lebih baik dan produktif. Kedua mudah dihitung besarnya kenaikan yang akan

diberikan. Adapun kenaikan secara individual yang dilakukan sebagai

penghargaan atas prestasi kerja, berdasarkan nilai prestasi kerja individual dan

karena kenaikan pangkat atau jabatan. Selain itu dapat pula diberikan kompensasi

dalam bentuk tunjangan dalam berbagai bentuk, seperti premi produksi, premi

kehadiran dan bonus.

Pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y): Disiplin kerja

menggunakan teori motivasi kepuasan self actualization (aktualisasi diri).

Kebutuhan ini merupakan realisasi seseorang dari keinginan untuk mencapai

kebutuhan yang dapat berbeda antara satu dengan yang lain. Kebutuhan

aktualisasi diri melingkupi dua hal, pertama kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat

dipenuhi dari luar atau berdasarkan keinginan dan usaha individu itu sendiri,

seperti keinginan seseorang untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efektif dan

efisien.

Kedua, aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seorang individu sejalan

dengan meningkatkan jenjang karir. Kedua lingkup hal tersebut dapat dilakukan

dengan melakukan disiplin kerja, sehingga dapat mencapai kepuasan dan

produktivitas yang lebih tinggi (Malayu, 2003: 156). Suatu program disiplin yang

konstruktif harus dikembangkan di sekitar elemen-elemen penting yaitu pertama


37

rumusan ketetapannya jelas, aturannya masuk akal, dan dipublikasikan. Kedua

pelaksanaannya adil dengan menggunakan peringatan dan hukum yang ditetapkan

secara seragam. Ketiga kepemimpinan penyeliaan yang disesuaikan pada aturan-

aturan pendisiplinan. Dan terakhir pelaksanaan yang adil dan seragam untuk

penyelidikan pelanggaran yang tampak.

Pengaruh kompensasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas kerja

(Y): Produktivitas merupakan komponen penting perusahaan, oleh karena itu

produktivitas perlu mendapat perhatian lebih. Penelitian ini menggunakan teori

kepuasan Claude S. George yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja akan

memengaruhi semangat kerja, gairah kerja atau motivasi kerja seseorang.

Kepuasan kerja akan tercapai dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yaitu

kebutuhan balas jasa (kompensasi) yang adil dan layak, kebutuhan kesempatan

untuk maju atau promosi, kebutuhan pengakuan sebagai individu, kebutuhan

penerimaan oleh kelompok, dan kebutuhan pengakuan atas prestasi (Malayu,

2003: 163).

Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi akan menciptakan kepuasan kerja.

Jika kepuasan kerja tinggi, dengan sendirinya disiplin kerja akan tercipta,

sehingga produktivitas kerja akan meningkat. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam upaya peningkatan produktivitas adalah perbaikan terus-menerus,

peningkatan mutu hasil pekerjaan dan pemberdayaan manusia. Adapun indikator

produktivitas kerja antara lain kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai,

semangat kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi. Produktivitas harus

menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan dalam penyusunan strategi perusahaan

yang meliputi aspek kemampuan manajemen dan aspek efisiensi tenaga kerja.
38

Kompensasi
(X1)
Produktivitas Kerja
(Y)
Disiplin Kerja
(X2)

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini ingin mengetahui

tentang pelaksanaan program kompensasi dan disiplin kerja dalam meningkatkan

produktivitas karyawan security PT Great Giant Pineapple.

2.7 Hipotesis

Berdasarkan uraian dan permasalahan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis

yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2012: 100-101)

hipotesis ini berisi jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu

yang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. H1 : Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan security PT GGP.

H0 : Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

security PT GGP.

b. H1 : Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan security PT GGP.


39

H0 : Disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan security PT GGP.

c. H1 : Kompensasi dan disiplin kerja secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan security PT GGP.

H0 : Kompensasi dan disiplin kerja secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan security PT GGP.

Pengujian secara signifikan:

a. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (sig < 0,05)

maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.

b. Jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05

atau (sig ≥ 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

Pengujian secara simultan:

a. Jika nilai signifikansi keseluruhan variabel X lebih kecil dari nilai probalilitas

0,05 atau (sig < 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya simultan.

b. Jika nilai signifikansi keseluruhan variabel X lebih kecil dari nilai probalilitas

0,05 atau (sig > 0,05) maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya tidak

simultan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Prasetyo dan

Miftahul (2011: 41-44) mengatakan bahwa penelitian eksplanatif atau kausal

dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau

gejala terjadi yang membuktikan adanya hubungan dipengaruhi mempengaruhi

dan sebab akibat. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai

hubungan sebab akibat. Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah menghubungkan

pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola

hubungan sebab akibat. Pada dasarnya di dalam penelitian eksplanatif sebenarnya

sudah terkandung penelitian eksploratif dan deskriptif.

Objek penelitian dilakukan pada karyawan PT Great Giant Pineapple bagian

security. PT Great Giant Pineapple adalah perusahaan yang bergerak pada

industri nanas kalengan yang sekarang ini merupakan salah satu perusahaan

pengalengan nanas terbesar di dunia. Hasil produksi nanas diekspor ke Negara-

Negara di Eropa, Amerika, Jepang, Cina, dan Negara-Negara lainnya. PT Great

Giant Pineapple terletetak di Jalan Lintas Timur KM. 77 Terbanggi Besar

Lampung Tengah.
41

3.2 Variabel Penelitian

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan

dipelajari. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu

nilai yang berbeda. Dengan demikian variabel merupakan suatu yang bervariasi.

Kidder (1981) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Jadi kesimpulannya variabel

penelitian adalah suatu atribut, sifat, nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 58-59). Variabel bebas dan variabel

terikat yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Independen

Variabel bebas ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent

yang merupakan variabel dimana keberadaanya tidak dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan variabel dependen (terikat). Variabel bebas (X) yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi dan disiplin kerja.

3.2.2 Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel ini dilambangkan dengan (Y). Dalam penelitian ini

variabel terikatnya yaitu produktivitas kerja karyawan.


42

Berkaitan dengan penelitian ini maka variabel dependen dan variabel independen

adalah sebagaiberikut:

a. Variabel Dependen (Dependent Variable) yaitu:

Y = Produktivitas Kerja Karyawan

b. Variabel Independen (Independent Variable) yaitu :

X1 = Kompensasi

X2 = Disiplin Kerja

3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.3.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual ialah pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga

memudahkan peneliti untuk mengoperasikaan konsep tersebut di lapangan

(Singarimbun dan Sofyan, 2006: 123). Definisi konseptual penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kompensasi (X1)

Kompensasi dimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan terhadap

pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan mereka kepada

peruasahaan. Menurut Soekidjo (2009: 142) kompensasi adalah segala sesuatu

yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja dan pengabdian mereka.

2. Disiplin Kerja (X2)

Soediono (1995) mengartikan disiplin sebagai satu kesatuan yang berkembang

di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

dengan sukarela pada keputusan, peraturan dan nilai-nilai dari pekerjaan dan

perilaku (Edy Sutrisno, 2009: 86-87).


43

3. Produkivitas kerja (Y)

Produkivitas kerja merupakan suatu keyakinan bahwa seseorang dapat

melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin (Sutrisno, 2009:

99). Gaspersz (1998: 18-19) mengatakan bahwa apabila ukuran keberhasilan

produksi hanya dipandang dari sisi output, maka produktivitas dipandang dua

sisi sekaligus yaitu sisi input dan sisi output. Produktivitas secara umum

diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan

masukan (tenaga kerja, bahan, uang).

3.3.2 Definisi Operasional

Menurut Nazir (1999: 2) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan

kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Indikator Item
Kompensasi Kompensasi adalah a. Kompensasi 1. Gaji
(X1) semua balas jasa langsung 2. Insentif
(reward) yang b. Kompensasi 3. Tunjangan pengobatan
diterima seseorang pelengkap 4. Tunjangan rekreasi
dari perusahaan 5. Tunjangan
sebagai akibat dari Sumber: Di olah transportasi
jasa atau tenaga yang 6. Tunjangan kafetaria
telah diberikannya (extrafooding)
pada perusahaan 7. Tunjangan shift
tersebut. 8. Tunjangan koperasi
simpan pinjam
Kompensasi meru-
pakan salah satu Sumber: Di olah
aspek yang paling
sensitif di dalam
hubungan kerja

Sumber: Di olah
44

Disiplin Disiplin adalah a. Dimensi 1. Tujuan yang akan


Kerja (X2) kesediaan seseorang motivasi atau dicapai
yang timbul dengan penggerak 2. Teladan pemimpin
kesadaran sendiri b. Dimensi 3. Peraturan yang jelas
untuk mengikuti penilaian 4. Sanksi hukuman
peraturan-peraturan disiplin kerja 5. Disiplin waktu
yang berlaku dalam 6. Disiplin pekerjaan
organisasi. Sumber: Di olah 7. Disiplin peraturan
8. Displin tanggung
Disiplin merupakan jawab
alat penggerak
karyawan agar setiap Sumber: Di olah
pekerjaan dapat
berjalan lancar.

Sumber: Di olah

Produktivitas Produktivitas a. Kemampuan 1. Pelatihan kerja


Kerja (Y) diartikan sebagai b. Meningkat- 2. Ketertiban di area
hubungan antara kan hasil kerja
keluaran (barang atau yang dicapai 3. Semangat kerja
jasa) dengan c. Semangat 4. Ilmu pengetahuan
masukan (tenaga kerja 5. Keterampilan
kerja, bahan, uang). d. Efisiensi 6. kemampuan
7. Ketepatan waktu
Produktivitas adalah Sumber: Di olah
ukuran efisiensi Sumber: Di olah
produktif, suatu
perbandingan antara
hasil keluaran dan
masukan.

Sumber: Di olah

Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan beberapa

instrument, yaitu kompensasi dan disiplin kerja, serta produktivitas. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, pengaruh dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 132-133). Dengan

skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi variabel indikator

untuk menyusun item.


45

Tabel 3.2 Skala Likert


Kode Makna Jawaban Skor Jawaban
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
RR Ragu-Ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
Sumber: (Sugiyono, 2013)

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Prasetyo, dan Miftahul (2011: 115) populasi bukan hanya orang, tetapi

juga objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik

atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan bagian security PT Great Giant Pineapple yang

berjumlah 332 orang.

Tabel 3.3 Jumlah Karyawan Bagian Security PT Great Giant Pineapple


No Bagian / Wilayah Kerja Jumlah Pekerja

1 Central 83
2 Factory 60
3 Rayon I 65
4 Rayon II 57
5 Rayon III 67
Total 332
Sumber: PT Great Giant Pineapple, 2015
46

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan ukuran

sampel dari suatu populasi dalam penelitian ini menggunakan pendapat Slovin

sebagai berikut:

N
n = _______

1+ Ne2

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolelir atau diinginkan misalnya 10%.

Berdasarkan data, jumlah karyawan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

332
n = _______________= 76,8 dibulatkan menjadi 77

1+ 332 (0,1)2

Menurut perhitungan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel yang dibutuhkan

sebanyak 77 karyawan dari seluruh populasi. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling, yaitu

pengambilan sampel yang mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata

secara proporsional.
47

3.5 Sumber dan Jenis Data

3.5.1 Sumber Data

Sumber data dibutuhkan untuk memperoleh data yang konkrit sebagai faktor

penting dari sebuah penelitian. Sumber data dibagi dua yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sekaran (2006:

60) mengatakan bahwa data primer terdiri dari 2 macam yaitu:

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang terstruktur dan dapat dibaca dengan mudah.

Data kuantitatif merupakan data yang dapat dihitung dan diperoleh melalui

hasil kuesioner yang diberikan pada karyawan bagian security.

b. Data Kualitatif.

Data kualitatif merupakan data yang bersifat tidak terstruktur sehingga hasil

data bervariasi. Data yang diambil bersumber dari karyawan bagian Security.

Objek penelitian diberi kebebasan mengungkapkan pendapatnya tentang

perusahaan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan dari sumber data kepada

peneliti yang berasal dari perusahaan yang diperoleh dari dokumentasi, internet,

informasi terdahulu, buku-buku referensi, dan informasi lainnya. Data sekunder

dibagi menjadi dua yaitu data internal dan eksternal. Data internal bersifat dari

dalam perusahaan, sedangkan data eksternal merupakan data yang bersifat

eksternal yang sudah disediakan oleh pihak tertentu di luar perusahaan.


48

3.5.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu angka-angka yang

dapat dihitung untuk menghasilkan jawaban berupa penaksiran yang didapat dari

kuisioner yang disebarkan kepada responden.

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan tertutup dan terbuka, dapat diberikan kepada responden.

2. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen pendukung yang

diperoleh langsung dari PT Great Giant Pineapple, seperti sejarah berdirinya

perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan dokumen pendukung lainnya.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan peninjauan yang didapat dari buku, majalah

atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

Kegunaan studi pustaka adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang
49

bersifat ilmiah atau teoritis, serta hubungannya dengan objek peninjauan yang

penting dalam penyusunan, pengelolahan hingga pembahasan data diperoleh.

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Peneliti perlu untuk mengolah data yang sudah terkumpul. Arikunto (2010: 278)

sering mengatakan di dalam buku-buku dengan sebutan pengolahan data. Secara

garis besar teknik pengolahan data-data meliputi 3 langkah yaitu:

1. Editing

Editing merupakan kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah

sesuai dengan masalah atau apakah data memenuhi syarat. Tujuannya untuk

mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sampel sehingga hasilnya dapat

diyakini bahwa data tersebut benar-benar akurat, konsisten dengan informasi

yang lain serta lengkap.

2. Coding

Coding berarti memberikan kode tertentu pada kategori dari setiap komponen.

Data yang terkumpul pada umumnya masih belum terorganisasi dengan baik

sehingga sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh karena itu, data perlu diberi

suatu kode tertentu sehingga mempermudah dalam penyusunan.

3. Tabulating

Pada tahap ini dilakukan pengelompokan data yang telah diberi kode yang

sesuai dengan sejenisnya. Hal tersebut dilakukan agar mudah dibaca,

ditafsirkan dan digunakan data serta mempermudah penulisan dalam

penyusunan laporan penelitian ini karena data sudah dikelompokan serta

terpolarisasi.
50

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Pengujian Instrumen Data

3.7.1.1 Uji Validitas

Dalam menentukan sah atau tidaknya suatu kuesioner digunakan uji validitas.

Apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur untuk kuesioner, maka kuesioner tersebut dinyatakan valid. Pengukuran uji

validitas menggunakan Correlation Product Moment. Sugiyono (2012: 228)

mengatakan bahwa: “Teknis korelasi product moment digunakan untuk mencari

hubungan dua variabel, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut

adalah sama.” Menurut Sugiyono rumus correlation product moment yaitu:

.Σ −Σ . Σ
= ___________________________________

Keterangan:

Rxy = Nilai validitas

x = Skor nilai x

y = Skor nilai y

n = Jumlah sampel

Uji validitas diukur melalui kriteria berikut ini:

a. Jika nilai r hitung > r tabel maka dapat dikatakan valid, jika sebaliknya maka

dapat dikatakan tidak valid.

b. Probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen dapat dikatakan valid, jika

sebaliknya maka tidak valid.


51

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat pretest

dan riset. Sampel yang diambil untuk melakukan instrumen uji coba pretest adalah

sebanyak 30 karyawan sebagai responden. Sedangkan pada riset digunakan 77

sampel. Di bawah ini merupakan hasil uji validitas pretest dan riset yang

dilakukan dalam penelitian:

Tabel 3.4 Pretest dan Riset Uji Validitas


Variabel r tabel r hitung Significan Keterangan
Pretest Riset Pretest Riset Pretest Riset
Kompensasi
Soal 1 0,361 0,224 0,709 0,699 0,000 0,000 Valid
Soal 2 0,361 0,224 0,559 0,579 0,001 0,000 Valid
Soal 3 0,361 0,224 0,658 0,646 0,000 0,000 Valid
Soal 4 0,361 0,224 0,672 0,624 0,000 0,000 Valid
Soal 5 0,361 0,224 0,715 0,621 0,000 0,000 Valid
Soal 6 0,361 0,224 0,645 0,601 0,000 0,000 Valid
Soal 7 0,361 0,224 0,575 0,626 0,001 0,000 Valid
Soal 8 0,361 0,224 0,656 0,585 0,000 0,000 Valid
Disiplin
Kerja
Soal 1 0,361 0,224 0,691 0,493 0,000 0,000 Valid
Soal 2 0,361 0,224 0,512 0,426 0,004 0,000 Valid
Soal 3 0,361 0,224 0,540 0,505 0,002 0,000 Valid
Soal 4 0,361 0,224 0,372 0,458 0,043 0,000 Valid
Soal 5 0,361 0,224 0,380 0,379 0,038 0,001 Valid
Soal 6 0,361 0,224 0,521 0,529 0,003 0,000 Valid
Soal 7 0,361 0,224 0,745 0,705 0,000 0,000 Valid
Soal 8 0,361 0,224 0,578 0,616 0,001 0,000 Valid
Produktivitas
Kerja
Soal 1 0,361 0,224 0,394 0,459 0,031 0,000 Valid
Soal 2 0,361 0,224 0,535 0,844 0,002 0,000 Valid
Soal 3 0,361 0,224 0,590 0,554 0,001 0,000 Valid
Soal 4 0,361 0,224 0,505 0,602 0,004 0,000 Valid
Soal 5 0,361 0,224 0,713 0,325 0,000 0,004 Valid
Soal 6 0,361 0,224 0,685 0,496 0,000 0,000 Valid
Soal 7 0,361 0,224 0,497 0,844 0,005 0,000 Valid
Sumber : Data diolah, 2015
52

Berdasarkan tabel 3.4 uji validitas pada pretest untuk seluruh item pertanyaan

variabel kompensasi, disiplin kerja dan produktivitas kerja dapat diketahui bahwa

seluruh soal variabel X1, X2 dan Y menghasilkan nilai r hitung yang lebih besar

dari nilai r tabel (≥ 0,361). Untuk n = 30 dan α = 0,05 yang diindikasikan dengan

nilai r hitung > r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan

variabel X1, X2 dan Y adalah valid.

Sedangkan hasil uji validitas pada riset untuk seluruh item pertanyaan variabel

kompensasi, disiplin kerja dan produktivitas kerja, diketahui seluruh item

pertanyaan adalah valid. Untuk n = 77 dan α = 0,05 yang diindikasikan dengan r

hitung > r tabel atau probabilitasnya (sig.2 tailed) < 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa bahwa semua item pertanyaan yang telah disebar ke 77 responden

seluruhnya adalah valid. Karena semua item valid maka semua pertanyaan dapat

digunakan dalam penyebaran kuesioner untuk pengambilan data.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2013) pengujian reliabilitas digunakan dengan rumus

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS. Untuk mengetahui

reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai alpha.

Dengan ketentuan bila alpha > 0,60 sampai mendekati satu, maka alat peneliti

reliabel. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil

korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara kedua instrumen.
53

Uji ini menurut Sugiyono (2008) menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus :

K 1 - ab2
Rii= _______ x ______________

K 1 at2
Keterangan:

rii = Reliabiltas Instumen

k = Banyaknya butir pertanyaan dan soal

Σα = Σ varians butir pertanyaan

αt2 = Varians total

Dari hasil analisis instrumen untuk n (pertanyaan) pada masing-masing variabel,

dimana kemudian hasil r alpha dapat diketahui setelah dikonsultasikan dengan

Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu (r).

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu


Interval Koefisien Kategori
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan kepada karyawan security PT GGP adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pretest dan Riset Uji Reliabilitas


Nilai Alpha Cronbach Interval
Variabel Kesimpulan
Pratest Riset Kuesioner
Kompensasi 0,802 0,775 0,60 – 0,799 Tinggi
Disiplin Kerja 0,658 0,609 0,60 – 0,799 Tinggi
Produktivitas Kerja 0,621 0,716 0,60 – 0,799 Tinggi
Sumber : Data diolah, 2015
54

Uji reliabilitas dalam penelitian ini berlangsung dua tahapan yaitu tahapan

pertama dilakukan pratest dengan menggunakan 30 sampel dan saat riset dengan

menggunakan 77 sampel. Berdasarkan Tabel 3.6 hasil uji reliabilitas kompensasi,

disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan diperoleh nilai cronbach > 0,6

sehingga variabel tersebut dapat dikatakan reliabel. Secara keseluruhan

berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan saat pratest dan riset disimpulkan

bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan dapat dianalisis lebih

lanjut.

3.7.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu analisa yang digunakan untuk menganalisis data yang

telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan data sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk generalisasi atau umum.

3.7.2.1 Analisis Identitas Responden

Dalam penelitian ini analisis identitas responden diperlukan untuk mengetahui

gambaran identitas responden, yaitu seberapa besar kuantitas responden tersebut.

Identitas responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,

umur, pendidikan terakhir, jumlah anak dan jarak dari rumah ke tempat kerja.

3.7.2.2 Analisis Jawaban Responden

Analisis jawaban responden dalam penelitian ini adalah hasil jawaban pertanyaan

yang diberikan kepada responden. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data-

data setelah melakukan pengumpulan data, dengan menggunakan metode-metode


55

yang dapat membantu dalam mengolah, menganalisis data tersebut. Analisis

pengolahan data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda, uji asumsi

klasik, dan uji hipotesis.

3.7.2.3 Mean, Median dan Modus

Hadi (2000) mengatakan kita dapat mencari bilangan yang dapat mewakili grup

untuk membuat deskripsi suatu grup itu. Ada tiga macam bilangan yang dapat

menjadi pemusatan dari bilangan-bilangan lainnya, yaitu mean, median dan

modus.

a. Mean

Mean diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya dengan

jumlah individu. Dalam istilah sehari-hari disebut sebagai rata-rata. Mean

sangat stabil untuk melayani analisia-analisa matematik dan cocok untuk

menghadapi distribusi normal.

Rumus mean adalah sebagai berikut:


N
b. Median

Median adalah nilai tengah didasarkan interval skor atau urutan besarnya data

skor. Median lebih baik digunakan sebagai alat analisa bagi distribusi-distribusi

yang tidak normal.


56

c. Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul, atau yang paling banyak ada.

Terkadang modus juga disebut nilai yang paling populer. Modus merupakan

alat deskripsi yang cepat dan cocok untuk mendeskripsikan kejadian populer.

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Menurut Priyatno (2013) analisis regresi linier berganda digunakan untuk

meramal nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau

diturunkan. Analisis ini didasarkan pada hubungan satu variabel dependen dengan

lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi linier berganda dilakukan

menggunakan software satistik SPSS. Rumus regresi linier berganda menurut

Priyatno (2013) adalah :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y = Variabel dependen

X = Variabel independen

b0 = Konstanta

3.7.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah

memenuhi kriteria. Maksudnya tidak terjadi penyimpangan dari asumsi-asumsi

yang diperlukan yang cukup serius.


57

3.7.4.1 Uji Normalitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005: 12) uji ini bertujuan untuk menguji model

regresi variabel dependen dan variabel independen apakah keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi valid adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal, dasar

pengambilan keputusannya adalah :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.4.2 Uji Heteroskesdatisitas

Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tujuan dari uji ini.

Arikunto (2005: 126) mengatakan jika varian dari residual satu pengamatan ke

pangamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan cara

melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID).
58

3.7.4.3 Uji Multikolonieritas

Menurut Priyatno (2008: 39) untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier

antar variabel independen dalam model regresi adalah tujuan dari uji ini. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independennya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10

mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas. Sedangkan

untuk nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan bahwa model regresi bebas dari

multikolinearitas. Hipotesa yang digunakan dalam uji multikolinearitas adalah

Ho: Tidak ada multikolinearitas dan Ha : Ada multikolinearitas.

3.7.4.4 Uji Autokorelasi

Menurut Gozali (2011) uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi atau autokorelasi yang terjadi

antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam

model regresi. Metode pengujian Durbin-Watson memiliki ketentuan berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih (4-dL) maka maka hipotesis nol ditolak,

yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang

berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.


59

3.7.5 Uji Hipotesis

3.7.5.1 Uji Parsial (t)

Uji statistik t ini adalah untuk menguji keberhasilan koefisien regresi secara

parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X)

secara tunggal berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Pengujian ini dilakukan

pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika t hitung > t tabel (0,05), maka Ha didukung, Ho tidak didukung

b. Jika t hitung < t tabel (0,05), maka Ha tidak didukung, Ho didukung

Nilai t dapat dihitung dengan rumus berikut:

b
t hitung = ____
Ab

Keterangan:

b : Koefisien regresi variabel independen

ab : Standar deviasi koefisien regresi variabel independen

Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi

berganda.

3.7.5.2 Uji Simultan (F)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh signifikansi antara

variabel independen dan variabel dependen secara bersama-sama, dikatakan

berpengaruh signifikan apabila nilai sig < α.


60

Uji F dapat dicari dengan rumus:

R2 / k
F hitung = _________________

(1 – R2)/(n – k – 1)

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

n = jumlah data

k = jumlah variabel independen

3.7.5.3 Uji Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013: 46) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Menurut Sugiyono (2012: 257) koefisien

determinasi (Kd) dengan rumus menurut sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd : koefisien determinasi

r2 : koefisien korelasi yang dikuadratkan


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai implikasi penerapan

kompensasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian

security PT Great Giant Pineapple, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini

bahwa:

1. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

bagian security PT Great Giant Pineapple.

2. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

bagian security PT Great Giant Pineapple.

3. Kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan bagian security PT Great Giant Pineapple.


✠✡✡

5.2 Saran

Hasil penelitian yang dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa kompensasi dan

disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan hal

tersebut peneliti memberikan masukan berupa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan sebaiknya perusahaan

memperhatikan kompensasi para karyawannya, karena produktivitas kerja

perusahaan ditentukan salah satunya dengan produktivitas dari karyawannya.

2. PT Great Giant pineapple sebaiknya selalu menerapkan disiplin kerja

karyawannya agar dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pencapaian

produktivitas kerja karyawan, sehingga akan berdampak dalam peningkatan

produktivitas kerja karyawan.

3. Untuk peneliti selanjutnya, yang melakukan penelitian sejenis hendaknya

memberi beberapa variabel tambahan atau sampel tambahan agar semakin

memperkaya wawasan dan pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Komang, Ni Wayan, I Wayan. 2012. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Ashari, Purbayu Budi Santoso. 2005. Analisis Statistic Dengan Microsoft Exel
dan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Barthos, Basir. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Flippo, Edwin B. 1984. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.

Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Universitas diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Semarang:


Universitas Diponegoro.

Gibson, Ivancevish, dan Donnelly. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses.


Jakarta: Bina Rupa Aksara.
☛☞✌

Hadipoetro, Sajidi. 2014. Manajemen Komprehensif Keselamatan Kerja. Jakarta:


Yayasan Patra Tarbiyyah Nusantara.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia.


Yogyakarta: BPFE.

Harrington, J.M. 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.

Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia.


Yogyakarta: BPFE.

Jahrie, Fikri dan Hariyoto. 1999. Human Resources Management. Jakarta: Ensena
Dila Offset.

Ma’arif, Syamsul dan Lindawati, 2012. Manajemen Kinerja Sumber Daya


Manusia. Bogor: IPB Press.

Malayu, Hasibuan. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung


Agung.
-------- 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Grasindo.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
-------- 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
-------- 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.

Mathis dan Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Salemba
Empat.

Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muchdarsyah Sinungan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.


Bandung: Alfabeta.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.


✍✎✏

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nitisemito. 1992. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE


UGM.

Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik.
Jakarta: Mediakom.

Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Rianto, Bambang. 1990. Dasar-Dasar Pembelanjaan. Yogyakarta: BPFE.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Rue, Leslie. 1997. Dasar-Dasar Manjemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Salusu. 2000. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia.

Santoso, Singgih. 1998. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional.


Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
---------2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
---------2012. Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Siagian, Sondang. 1998. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka


Cipta.
---------2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta.

Silalahi, Bennet. 1995. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta:


Pustaka Binaman.
✑✒ 6

Simanjuntak, Payaman. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN.


-------- 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi


Aksara.

Suardi, Rudi. 2007. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:


PPM.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


-------- 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan


Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Teguh, Ambar. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Uma, Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba


Empat.

Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana


Media.
127

JURNAL:

Yusritha Labudo. 2013. Disiplin Kerja dan Kompensasi Pengaruhnya Terhadap


Produktivitas Karyawan. Jurnal. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi

Maristiana Ayu. 2012. Hubungan Kompensasi dengan Disiplin Kerja Karyawan


Pada PT Rizka Tama Line Di Bandar Lampung. Jurnal. Fakultas Ekonomi
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Anityo Angga Santoso. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja


Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pdam Tirta Moedal
Kota Semarang. Jurnal. Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik

Christine Lydia Sumampouw. 2013. Pengaruh Kompensasi Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk Manado. Jurnal.

I Wayan Tresna Ariana dan I Gede Riana. 2013. Pengaruh Kepemimpinan,


Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel
Cendana Resort & Spa Ubud, Gianyar. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana, (Unud) Bali, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai