Anda di halaman 1dari 108

PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA

DAN KETERIKATAN KERJA TERHADAP KINERJA


PERAWAT PADA RUMAH SAKIT UMUM ROYAL
PRIMA MEDAN

SKRIPSI

Oleh :

TARTILA DEANDRA

16.832.0157

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2020
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Keseimbangan


Kehidupan Kerja dan Keterikatan Kerja Terhadap Kinerja perawat pada
Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan”. Jenis data pada penelitian ini
adalah Asosiatif yaitu suatu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara
dua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Umum
Royal Prima Medan yang berjumlah 401 orang. Berdasarkan hasil perhitungan
rumus slovin maka diketahui jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
random sampling dengan error 0,10. Untuk memperoleh data dalam penyusunan
skripsi ini, penulis menggunakan instrumen: studi dokumentasi, wawancara dan
angket (kuesioner). Berdasarkan hasil uji t variabel keseimbangan kehidupan kerja
memperoleh nilai t hitung sebesar 2,112 > t tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,038 <
0,05 dan variabel keterikatan kerja memperoleh nilai t hitung sebesar 5,412 > t tabel
1,991 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial, keseimbangan kehidupan kerja maupun keterikatan kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perawat rumah sakit umum royal
prima medan. Kinerja dipengaruhi secara bersama-sama oleh Keseimbangan
Kehidupan Kerja (X1) dan Keterikatan Kerja (X2) dapat dilihat pada nilai
Adjusted R Square sebesar 0,428 atau sebesar 42,8% terhadap variabel dependen
yaitu Kinerja (Y) secara simultan berpengaruh signifikan sedangkan sisanya
57,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Kata kunci : Keseimbangan Kehidupan Kerja, Keterikatan Kerja, Kinerja


ABSTRACT

This study aims to determine "The Effect of Work Life Balance and Work Attachment on
Nurse Performance at the Royal Prima General Hospital Medan". The type of data in this
study is associative, which is a study that asks the relationship between two variables. The
population in this study were nurses at the Royal Prima General Hospital in Medan, totaling 401
people. Based on the calculation results of the Slovin formula, it is known that the number of
samples studied was 80 respondents. The sampling technique in this study was carried out by
random sampling technique with an error of 0.10. To obtain data in the preparation of this
thesis, the authors use the instrument: study documentation, interviews and questionnaires
(questionnaire). Based on the t test results the work life balance variable obtained a t value of
2.112> t table 1.991 and a significant value of 0.038 <0.05 and work engagement variables
obtained a t value of 5.412> t table 1.991 and a significant value of 0.000 <0.05. The results
showed that partially, work-life balance and work attachment had a significant positive effect on
the performance of nurses at the Royal Prima Medan General Hospital. Performance is
influenced jointly by Work Life Balance (X1) and Work Attachment (X2) can be seen in the
Adjusted R Square value of 0.428 or 42.8% of the dependent variable ie Performance (Y)
simultaneously has significant effect while the remaining 57, 2% is influenced by other variables
not discussed in this study.

Keywords: Work Life Balance, Work Engagement, Performance


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun

judul yang penulis angkat dalam skripsi ini adalah “Pengaruh Keseimbangan Kehidupan

Kerja Dan Keterikatan Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum

Royal Prima Medan”

Perlu kita ketahui tujuan utama dari penulisan skripsi ini tiada lain adalah sebagai

salah satu syarat kelulusan dalam pendidikan Strata I serta untuk menambah wawasan,

pengetahuan lebih jauh dalam bidang ilmu manajemen. Sesungguhnya penelitian ini tidak

mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc Selaku Rektor Universitas Medan Area.

2. Bapak Dr. Ihsan Efendi, SE, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Medan Area.

3. Ibu Wan Rizca Amelia, SE, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area

4. Ibu Adelina Lubis, SE, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dan memberikan masukan-masukan dalam membimbing penulis saat mengerjakan

skripsi ini.

5. Bapak H. Syahriandy, SE, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan

waktunya dan memberikan masukan-masukan dalam membimbing penulis saat mengerjakan

skripsi ini.
6. Ibu Hesti Sabrina, SE, M.Si, Selaku Sekertaris yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam setiap urusan berhubungan dengan skipsi ini.

7. Seluruh Dosen Universitas Medan Area yang selama ini telah membekali ilmu

pengetahuan selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Pegawai yang telah membantu mempermudah proses pengurusan administrasi

Universitas Medan Area.

9. Kedua orang tua saya yang saya sayangi dimana karena doa, usaha dan motivasi yang

keduanya berikan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk Ekty Lovenda yang selalu menemanin dan memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Buat sahabat-sahabatku dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya yang telah

memberikan dukungan dan motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

12. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2016 khususnya Manajemen B atas

kebersamaannya selama masa perkuliahan.

Terima kasih dan mohon maaf apabila ada pemulisan yang kurang berkenan,

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Medan, Februari 2020

Tartila Deandra

168320157
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i


DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1 Kinerja........ ......................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Kinerja ...................................................... 8
2.1.2 Faktor-faktor Kinerja ................................................. 8
2.1.3 Indikator Kinerja ........................................................ 9
2.1.4 Pengaruh Kinerja ........................................................ 10
2.2 Keseimbanagan Kehidupan Kerja ...................................... 11
2.2.1 Pengertian Keseimbangan kehidupan kerja............... 11
2.2.2 Dimensi Keseimbangan kehidupan kerja ................... 12
2.2.3 Indikator Keseimbangan kehidupan kerja .................. 13
2.2.4 Faktor yang mempengaruhi Keseimbanagan
kehidupan kerja .......................................................... 13
2.3 Keterikatan kerja................................................................... 14
2.3.1 Pengertian Keterikatan kerja ...................................... 14
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi Keterikatan kerja .......... 14
2.3.3 Indikator Keterikatan kerja ......................................... 16
2.4 PenelitianTerdahulu .............................................................. 17
2.5 KerangkaKonseptual ............................................................ 19
2.6 Hipotesis Penelitian .............................................................. 20

i
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian........ ............................................................. 21
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ............................... 21
3.3 Populasi dan Sampel............................................................. 22
3.3.1 Populasi ...................................................................... 22
3.3.1 Sampel ........................................................................ 23
3.4 Defenisi Operasional ........................................................... 26
3.5 Jenis dan Sumber data .......................................................... 27
3.5.1 Jenis Data.................................................................... 27
3.5.2 Sumber Data ............................................................... 27
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 28
3.7 Uji Instrument ....................................................................... 29
3.7.1 Uji Validitas................................................................ 30
3.7.2 Uji Reabilitas .............................................................. 30
3.8 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 30
3.8.1 Uji Normalitas ............................................................ 31
3.8.2 Uji Multikolieritas ...................................................... 31
3.8.3 Uji Heterikedasitas ..................................................... 31
3.9 Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 31
3.9.1 Uji Hipotesis ............................................................... 32
1. Uji Simultan ........................................................ 32
2. Uji Parsial ........................................................... 32
3. Uji Korelasi Determinasi .................................... 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................... 33
4.1.1 Sejarah Perusahaan ..................................................... 33
4.1.2 Visi dan Misi .............................................................. 33
4.1.3 Struktur Organisasi ..................................................... 35
4.1.4 Kegiatan Pelayanan .................................................... 36
4.1.4.1Pelayanan Instalasi Rawat Jalan ........................ 36
4.1.4.2 Poliklinik Spesialis Dasar ................................. 37

ii
4.1.4.3 Poliklinik Spesialis Lainnya .................................... 37
4.1.4.4 Poliklinik Sub Spesialis Bedah ................................ 38
4.1.4.5 Poliklinik Sub Spesialis Penyakit Dalam ................ 38
4.1.4.6 Poliklinik Sub Spesialis Anak ................................. 39
4.1.4.7 Poliklinik Sub Spesialis Kebidanan dan Kandungan....... 39
4.2 Hasil Penelitian ..................................................................... 40
4.2.1 Penyajian Data Responden ......................................... 41
4.2.2 Penyajian Data Angket Responden ............................ 42
4.2.2.1 Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja (X1) . ...... 42
4.2.2.2 Variabel Keterikatan Kerja ................................. 45
4.2.2.3 Variabel Kinerja .................................................. 48
4.2.3 Uji Instrumen .............................................................. 51
4.2.3.1 Uji Validtas ......................................................... 51
4.2.3.2 Uji Reliabilitas .................................................... 53
4.2.4 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 53
4.2.4.1 Uji Normalitas .................................................... 53
4.2.4.2 Uji Multikolinearitas ........................................... 56
4.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas ....................................... 57
4.2.5 Uji Regresi Linear Berganda ...................................... 59
4.2.6 Uji Hipotesis ............................................................... 60
4.2.6.1 Uji Simultan (Uji F) ............................................ 60
4.2.6.2 Uji Parsial (Uji T) ............................................... 61
4.2.6.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................... 63
4.2.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel II.1 Penelitian Terdahulu................................................................. 17


Tabel III.1 Jadwal Penelitian....................................................................... 21
Tabel III.2 Populasi .................................................................................... 22
Tabel III.3 Responden ................................................................................. 25
Tabel III.4 Defenisi Operasional Variabel ................................................. 26
Tabel III.5 Skala Pengukuran Likert ........................................................... 29
Tabel IV.1 Jenis Kelamin............................................................................ 41
Tabel IV.2 Usia ........................................................................................... 41
Tabel IV.3 Pendidikan ................................................................................ 42
Tabel IV.4 Saya dapat menghasilkan waktu yang cukup dengan keluarga saya... 42
Tabel IV.5 Saya biasanya tidak bekerja lebih dari 6 hari dalam seminggu .. 43
Tabel IV.6 Karena pekerjaan saya, perilaku dan suasana hati didalam rumah jadi
lebih baik .................................................................................. 43
Tabel IV.7 Saat sedang bekerja, saya khawatir dengan hal yang perlu saya
lakukan di luar pekerjaan ......................................................... 44
Tabel IV.8 Kehidupan pribadi saya memberi saya energi melakukan pekerjaan
saya ........................................................................................... 44
Tabel IV.9 Saya tidak mengeluh tentang pekerjaan meskipun saya mengalami
kesulitan ................................................................................... 45
Tabel IV.10 Dalam menghadapi pekerjaan, saya memiliki ketangguhan dan
mental yang kuat .................................................................... 45
Tabel IV.11 Sulit bagi saya untuk melpaskan diri dengan pekerjaan saya . ...... 46
Tabel IV.12 Saya merasa bersemangat dengan pekerjaan yang saya lakukan.... 46
Tabel IV.13 Ketika bekerja saya merasa bersemangat dalam mengerjakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan ...................................... 47
Tabel IV.14 Pekerjaan saya mampu memberikan inspirasi kepada saya.... 47

iv
Tabel IV.15 Saya berusaha menghasilkan kualitas yang baik dibandingkan dengan
rekan kerja.............................................................................. 48
Table IV.16 Tingkat pencapaian volume kerja yang saya hasilkan telah sesuai
dengan harapan instansi ......................................................... 49
Tabel IV.17 Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan dan hasilnya
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan ...................... 49
Tabel IV.18 Saya menjalankan tugas sesuai dengan tujuan instansi .......... 50
Tabel IV.19 Antara atasan dengan perawat berkomunikasi dengan baik ... ... 50
Tabel IV.20 Hasil dari Uji Validitas variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja.. 51
Tabel IV.21 Hasil dari Uji Validitas variabel Keterikatn Kerja.................. 52
Tabel IV.22 Hasil dari Uji Validitas variabel Kinerja ................................ 52
Tabel IV.23 Hasil dari Uji Reliabilitas X1,X2Y ......................................... 53
Tabel IV.24 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 56
Tabel IV.25 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... 57
Tabel IV.26 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................... 59
Tabel IV.27 Hasil Uji Simultan (Uji F) ...................................................... 61
Tabel IV.28 Hasil Uji Parsial (Uji t) ........................................................... 62
Tabel IV.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................... 63

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerangka Konseptual ............................................................... 19


Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................. 35
Gambar 4.2 Histogram ................................................................................ 54
Gambar 4.3 Normal Probability Plot .......................................................... 55
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot .................................................................... 58

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam

organisasi yang harus diakui dan diterima oleh manajemen, peningkatan

produktivitas hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Manusia merupakan

sumber daya yang paling berharga dan ilmu pengetahuan menyediakan

berbagai teknik dan program yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam

memanfaatkan sumber daya manusia lebih efektif dalam. Potensi sumber daya

manusia dalam suatu sistem operasi perusahaan atau instansi pada hakekatnya

merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting

dalam mencapai tujuan perusahaan melalui perencanaan sumber daya manusia

yang matang, produktivitas kerja dari tenaga kerja yang sudah ada dapat

ditingkatkan.

Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama

diatas kepentingan pribadi misalnnya, pekerjaan kantor sehari-hari harus

diutamakan dari pada pekerjaan sendiri menurut Hasibuan (2017:11). Dalam

sebuah perusahaan atau organisasi faktor penentu yang membuat organisasi

tetap efektif dan konsisten adalah sumber daya manusia sehingga perusahaan

sangat ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya karena peran dan

kemampuan sumber daya manusia adalah faktor penggerak utama atas

keberhasilan dan kelancaraan perusahaan atau organisasi.

1
2

Turunnya kinerja pegawai karena banyak sebab misalnya, kepemimpinan

yang diharapkan, budaya organissi, motivasi kerja yang buruk, kepuasan kerja

dan sebagainya. Oleh karena itu perlu motivasi yang tinggi dengan berbagai

bentuk dan cara untuk menciptakan kinerja yang efektif dan efesien. Menurut

Sinambela (2012:5) Kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap

pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan dengan kriteria yang

ditetapkan bersama. Sedangkan Menurut Mangkunegara (2012:9) Kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuanitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepada karyawan tersebut.

Keberhasilan seseorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan pada

sebuah perusahaan dapat diketahui apabila perusahaan menilai kinerja yang

telah dilakukan. Kinerja dapat dikatakan sebagai besarnya hasil yang telah

dicapai atau yang diberikan seorang karyawan terhadap kemajuan serta

perkembangan perusahaan. Adanya keselarasan dalam menjalankan tuntutan

dalam kehidupannya, karyawan harus mampu mengatur banyaknya peran

sehingga dalam kehidupan karyawan terjadi keharomonisan atau minimnya

konflik yang terjadi, misalnya seorang karyawan yang setiap harinya bekerja

pada akhir pekan karyawan dapat menyediakan waktunya untuk kepentingan

keluarga dan secara bersamaan terdapat kepentingan umum dengan

lingkungan masyarakat dengan demikian seorang karyawan dapat mengatur

waktunya agar keterlibatan antara perannya berjalan dengan lancar. Banyak

faktor yang mempengaruhi Keseimbangan Kehidupan Kerja, baik faktor

internal maupun faktor eksternal. Faktor yang berhubungan diantaranya


3

presepsi individu mengenai dukungan organisasi, dukungan keluarga,

kepribadian, orientasi kerja, jenjang karir dan iklim organisasi. Work-life

balance memiliki sistem enam jam bekerja terbagi dalam empat shift yang

menggantikan sistem kerja tradisional yaitu sistem delapan jam kerja, agar

para pegawainya memilki waktu lebih untuk dihabiskan bersama keluarga.

Di Indonesia keseimbangan kehidupan kerja (Work-life balance) diataur

dalam peraturan perundang-undangan,misalnya dalam UU No.13 tahun 2003

tentang ketenagakerjaan diatur tentang faselitas ibadah ditempat kerja,

faselitas olahraga, faselitas makan-minum, transportasi dan perumahan.

Pengaturan yang demikian belum bersifat wajib, perusahaan bersifat sukarela

dalam menyediakan faselitas kebugaran bagi karyawan. Jika terdapat

keseimbangan kehidupan kerja (Work life-balance) dan kehidupan, maka

seseorang berarti telah secara serempak mampu menyeimbangkan antara

tuntutan temporal, emosional dan behavioral dari pekerjaan sekaligus

tanggungjawab keluarga menurut Idris (2018:127). Kemudian menurut

Delecta (2012) dalam Hafid dan Prasetio (2017:54) Keseimbangan Kehidupan

Kerja (Work-life balance) didefenisikan sebagai kemampuan individu untuk

memenuhi pekerjaan dan komitmen berkeluarga mereka,serta tanggung jawab

non pekerjaan lainnya.

Keseimbangan lebih dari sekedar membagi waktu diantara bagian– bagian

hidup kita, keberhasilan atau kegagalan dalam hidup akan berdampak secara

alamiah pada kualitas dari sisi-sisi lain kehidupan misalnya stres dirumah

sering menulari kehidupan kerja dan berdampak pada kemampuan dalam

pekerjaan menurut Molloy (2010:4).


4

Menurut Khofiana (2018:13) Keterikatan kerja adalah kondisi dimana

individu memiliki keterlibatan, semangat, antusias, merasakan hubungan yang

mendalam dengan perusahaan atau organisasi, mendorong sebuah inovasi dan

mengeluarkan kemampuan dan energi untuk kemajuan perusahaan. Kemudian

(Schaufeli,2012) dalam Gunawan (2018:6) Keterikatan kerja merupakan

keadaan mental seseorang berkaitan dengan pekerjaannya yang positif dan

penuh dengan semangat, dedikasih dan absorpsi.

Dari keterikatan kerja karyawan yang rendah akan merasakan adanya

tekanan dalam pekerjaan, adanya tekanan dalam pekerjaan tentu akan

berdampak pada pada hasil pengerjaan tugas atau pekerjaan tersebut, karena

karyawan merasakan tugas atau pekerjaannya sebagai beban kerja yang harus

diselesaikan.

Dari hasil wawanacara dengan beberapa perawat terlihat adanya

ketidakseimbangan kehidupan kerja. Mereka mengeluhkan terlalu banyak

menghabiskan waktunya ditempat kerja, mereka juga menginginkan membagi-

bagi waktunya bersama keluarga ataupun quality time untuk mengurus diri

sendiri. Adanya waktu untuk berlibur mereka anggap tidak cukup memenuhi

tanggung jawabnya sebagai orangtua, istri ataupun suami.

Selain itu Pengaturan Shift kerja yang dilakukan pihak Rumah sakit yang

kurang efektif dan kurang efesien menjadi salah satu yang dikeluhkan juga

karena dampak yang mereka rasakan seperti rendahnya kualitas tidur,

gangguan kehidupan berkeluarga, gangguan kehidupan bersosial dan gangguan

kesehatan. Pengaturan Shift dilakukan dengan 3 jadwal yaitu: Shift pertama


5

pukul 07:00WIB Shift kedua pukul 15:00WIB dan Shift ketiga pukul

23:00WIB.

Permasalahan yang juga terjadi pada keterikatan kerja disebabkan

Tanggung jawab, beban kerja, menurunnya kepuasan kerja dan kompensasi

yang didapatkan oleh mereka dianggap tidak sesuai dengan kinerja dan waktu

yang mereka habiskan di rumah sakit. Mereka mengharapkan adanya perbaikan

manajemen waktu dari pihak rumah sakit agar mereka bisa lebih menikmati

aktifvitas sebagai perawat dan kehidupan yang lebih sejahtera. Bagi wanita

karir terkhusus ditempat yang menjadi sumber penelitian saya yang kebetulan

yang menjadi perawatnya banyak yang berjenis kelamin wanita bagi mereka

bekerja bukan hanya sekedar mencari nafkah akan tetapi sebagai sarana yang

bisa menghubungkan mereka dengan berbagai relasi dalam kehidupan sehari

hari seperti bertambahnya teman,menaikkan tingkat popularitas, tidak dianggap

remeh dan masih banyak hal lainnya yang bisa menguntungkan kehidupan

pribadi maupun ditempat kerja.

Untuk itu perusahaan ataupun organisasi harus lebih memperhatikan hal-

hal penting dalam menjaga hubungan yang berkaitan antara perusahaan atau

karyawan,misalnya dengan melalui pemberian waktu untuk menyeimbangan

pekerjaan dengan menyeseuaikan keterikatan mereka saat bekerja.

Berdasarkan latar belangkang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Keterikatan

Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum Royal Prima

Medan”
6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Apakah Keseimbangan Kehidupan Kerja Berpengaruh Terhadap

Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan?

2. Apakah Keterikatan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Perawat

Pada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan?

3. Apakah Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Keterikatan Kerja

Berpengaruh Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum

Royal Prima Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah Keseimbangan Kehidupan Kerja

berpengaruh terhadap Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum

Royal Prima Medan.

2. Untuk mengetahui apakah Keterikatan Kerja berpengaruh terhadap

Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan.

3. Untuk mengetahui apakah Keseimbangan Kehidupan Kerja dan

Keterikatan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Perawat pada Rumah

Sakit Umum Royal Prima Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Melatih kemampuan analisis dan meningkatkan penegtahuan

terhadap kondisi permasalahan yang ada disekitar lingkungan kerja


7

terkait dengan Keseimbangan Kehidupan kerja (Work-life balance)

dan Keterikatan kerja terhadap kinerja kemudian manfaat selanjutnya

bagi penulis adalah menghasilkan bahan skripsi untuk tugas akhir

mahasiwa dan menambah wawasan penulis tentang sumber daya

manusia serta nantinya bisa diterapkan didunia kerja.

2. Bagi Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan

Dari hasil penelitian ini semoga bisa membantu Pihak manajemen

Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan dalam mempertimbangkan

upaya peningkatan faktor yang mempengaruhi Keseimbangan

Kehidupan Kerja (Work-life balance) dan Keterikatan kerja terhadap

Kinerja Perawat di Rumah Sakit Royal Prima Medan.

3. Bagi Pihak Akademis

Dapat digunakan sebagai bahan literatur dan referensi sebagai data

sekunder dan sebagai bahan pemikiran tentang peran dan fungsi

Sumber daya manusia (SDM) khususnya mengenai Keseimbangan

Kehidupan Kerja (Work-life balance ) dan Keterikatan kerja Terhadap

Kinerja.

4. Bagi Peneliti lainnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi

dengan referensi bacaan bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian dengan topik yang sama.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Menurut Sinambela (2012:5) Kinerja adalah sebagai hasil evaluasi terhadap

pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan dengan kriteria yang

ditetapkan bersama.

Menurut Mangkunegara (2012:9) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuanitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan

tersebut.

Menurut Dessler (2005) dalam Avicienna (2018:10) Kinerja karyawan

adalah keseluruhan pelaksanaan aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang

dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu mengandung suatu

maksud tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelangsungan hidup.

2.1.2 Faktor-faktor Kinerja

Menurut Nitisemito (2001) dalam Avicienna (2018:12) ada beberapa faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain:

1. Jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan

2. Penempatan kerja yang tepat

3. Pelatihan dan promosi

4. Rasa aman dimasa depan (dengan adanya pesangon dan sebagainya)

8
9

5. Hubungan dengan rekan kerja

6. Hubungan dengan kepemimpinan

2.1.3 Indikator Kinerja

Indikator kinerja menurut Sutrisno (2010:179) antara lain:

1. Kualitas (quality) meruapakan tingkatan dimana proses atau hasil dari

penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.

2. Kuantitas (quantity) merupakan produksi yang dihasilkan dapat

ditunjukkan dalam suatu mata uang,jumlah atau siklus kegiatan yang

dilakukan.

3. Ketepatan waktu (Timelines) merupakan kegiatan dapat diselesaikan

atau hasil suatu produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersama koordinasi dengan hasil produk yang lain dan

memaksimalkan waktu untuk kegiataan lainnya.

4. Efektivitas biaya (cost effectiveness) merupakan tingkatan dimanan

sumber daya organisasi seperti manusia,keuangan,teknologi,bahan baku

dapat dimaksimalkan dalam arti untuk memperoleh keuntungan unit

contoh penggunaan dari sumber daya manusia yang ada.

5. Hubungan antar perseorangan (interpersonal inpect) merupakan

tingkatan dimana seseorang karyawan mampu mengembangkan

perasaan saling menghargai,niat baik dan kerjasama antara karyawan

yang satu dengan karyawan yang lain dan juga pada bawahan.
10

2.1.4 Pengaruh Kinerja

Menurut umam (2010) dalam Avicienna (2018:13) beberapa pengaruh dari

adanya kinerja adalah:

1. Pencapaian target

Saat setiap karyawan dan pimpinan bertindak efektif dengan energi positif

unruk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai

dengan arahan dari target maka saat itu energi positif setiap orang akan

berkolaborasi dan berkontribusi untuk menghasilkan karya dan kinerja

terbaik.

2. Loyalitas karyawan

Loyalitas memiliki beberapa unsur antara lain:

a. Sikap kesetiaan

b. Kesadaran melaksanakan

c. Tanggung jawab

d. Berusaha menjaga nama baik perusahaan

Semakin baik kinerja karyawan,semakin tinggi tingkat loyalitasnya.

3. Pelatihan dan pengembangan

Semakin baik kinerja karyawan, semakin mudah dalam pelatihan dan

pengembangan. Semakin buruk kinerja karyawan semakin tinggi kebutuhan

karyawan untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan.

4. Promosi

Kinerja dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk memberikan

promosi kepada karyawan.


11

5. Motivasi

Mendorong orang agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka

yang berada dibawah standar kerja.

2.2. Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-life balance)

2.2.1 Pengertian Keseimbangan Kehidupan Kerja

Keseimbangan Kehidupan kerja (Work-life balance) adalah proses untuk

membawa tuntutan pekerjaan, keluarga dan pribadi kedalam satu kesatuan atau

integritas menurut Idris (2018:102).

Kemudian menurut Carlos et al dalam valen (2017:10) mendefinisikan

work-life balance sebagai pemenuhan harapan bagi peran terkait yang

dinegosiasikan dan dibagi antara peran-peran yang terkait dalam pekerjaan dan

keluarga.

Menurut Delecta (2012) dalam Hafid dan Prasetio (2017:54) Keseimbanagan

Kehidupan Kerja didefenisikan sebagai kemampuan individu untuk memenuhi

pekerjaan dan komitmen berkeluarga mereka,serta tanggung jawab non

pekerjaan lainnya.

Penjelasan lain tentang Work-life balance oleh Greenhaus et al dalam

Valen (2017:10) adalah keseimbangan kerja dan kehidupan dimana seorang

terikat secara seimbang diantara tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab

dalam keluarga atau kehidupan.


12

2.2.2 Dimensi Keseimbangan Kehidupan Kerja

Menurut ( Fisher ,2009) dalam Nurlambang 2016:14) Dimensi Keseimbangan

Kehidupan Kerja ( work-life balance) digolongkan menjadi empat bagian yaitu:

1.WIPL (Work Interfence With Personal Life)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana pekerjaan dapat mengganggu kehidupan

pribadi individu.Misalnya bekerja dapat membuat seseorang sulit mengatur waktu

kehidupan pribadinya.

2. PLIW (Personal Life Interfence With Work)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi individu mengganggu

kehidupan pekerjannya. Misalnya apabila individu memiliki masalah didalam

kehidupan pribadinya, hal ini dapat mengganggu kinerja individu pada saat

bekerja.

3. PLEW (Personal Life Enhancement Of Work)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi seseorang dapat

meningkatkan performa individu dalam bekerja. Misalnya apabila ada individu

merasa senang dikarenakan kehidupan pribadinya menyenangkan maka hal ini

dapat membantu suasana hati individu pada saat bekerja menjadi menyenangkan.

4. WEPL (Work Enhancement Of Personal Life)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana pekerjaan dapat meningkatkan kualitas

kehidupan pribadi individu. Misalnya keterampilan yang diperoleh individu pada

saat bekerja memungkinkan individu untuk memanfaatkan keterampilan tersebut

dalam kehidupan sehari–hari.


13

2.2.3 Indikator Keseimbangan Kehidupan Kerja

Menurut Fisher (2013) dalam Nurendra (2017:149) Keseimbanagn Kehidupan

Kerja (Work- life balance) memiliki empat indikator yaitu:

1. Waktu, meliputi banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja dibandingkan

dengan waktu yang untuk aktivitas diluar kerja.

2. Perilaku, meliputi adanya tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Hal

ini berdasarkan keyakinan seseorang bahwa ia mampu mencapai apa yang ia

inginkan dalam pekerjaannya dan tujuan pribandinya.

3. Ketegangan, meliputi kecemasan,tekanan,kehilangan aktivitas penting pribandi

dan sulit mempertahankan atensi.

4. Energi, meliputi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi Keseimbangan Kehidupan Kerja

Menurut Pouluse dan Sudarsan dalam Valen (2017:14) faktor yang mempengaruhi

Keseimbangan kehidupan kerja (Work-life balace) sebagai berikut:

1. Faktor individual yang meliputi:

a. Kepribadian

b. Kesejahteraan

c. Emotional Intellegence

2. Faktor Organisasi yang meliputi:

a. Pengaturan kerja

b. Dukungan organisasi

c. Stress kerja

d. Konflik peran

e. Teknologi
14

3. Faktor lingkungan yang meliputi:

a. Pengaturan perawatan anak

b. Dikungan keluarga

c. Faktor sosial lainnya

4. Faktor lainnya yamg meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan,

status orang tua, pengalaman, tipe pekerjaan, penghasilan dan tipe keluarga.

2.3 Keterikatan Kerja (Work Engagment)

2.3.1 Pengertian Keterikatan kerja

Menurut Schaufeli dan Bakker (2006) dalam Khofiana (2018:13) Keterikatan

kerja adalah suatu yang positif, keadaan pikiran yang berhubungan dengan

pekerjaan dan pemenuhan diri.

Kemudian ( Schaufeli ,2012) dalam Gunawan (2018:6) Keterikatan kerja

merupakan keadaan mental seseorang berkaitan dengan pekerjaannya yang

positif dan penuh dengan semangat, dedikasih dan absorpsi.

Menurut Robbin dan Judge (2008) dalam Khofiana (2015:12) Keterikatan

kerja adalah sebuah keterlibatan, kepuasan dan antusiasme individu dengan

pekerjaan yang dilakukan.

2.3.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi Keterikatan kerja

Bakker dan Demerouti (2008) dalam Gunawan (2018:8) mengemukakan ada

empat faktor yang mempengaruhi keterikatan kerjan yaitu:

1. Job demands

Adalah aspek fisik, aspek sosial dan juga organisasi dari pekerjaan

membutuhkan usaha terus menerus baik secara fisik dan psikologis untuk

mencapai maupun mempertahankannya.


15

2. Job resources

Job resources mengarah pada aspek fisik, sosial maupun organisasi dari

pekerjaan sehingga memungkinkan seseorang agar bisa mengurai

hambatan yang dirasakan saat bekerja untuk memenuhi tergetnya,

mengembangkan pembelajaran dan keperibandiannya.

3. Salience of job Resources

Aspek ini mengarah pada seberapa pentingnya sumber daya pekerjaan

yang dimiliki.

4. Personal resources

Personal resources mengarah pada karakter yang dimilki karyawan yaitu:

kepribadian, sifat dan lainnya. Personal resources adalah aspek dari dalam

diri memilki hubungan dengan perasaan gembira, perasaan diri bahwa diri

mampu mengendalikan dan memberikan dampak pada lingkungannya

sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Beberapa macam dari Personal

resources:

a. Sel-efficacy yaitu pandangan seseorang mengenai kemampuan yang

dimiliki agar bisa mengerjakan dan menyelesaikan tuntutannya.

b. Organizazional-based self-esteen sebagai tingkat keyakinan seseorang

bahwa mereka bisa memuaskan kebutuhan dengan berpartisipasi dan

mengambil peran atau tugas dalam organisasinya.

c. Optimisme yaitu berhubungan dengan bagaimana individu menyakini

bahwa dirinya mempunyai kemampuan agar bisa berhasil dalam

pekerjaannya.
16

d. Personality yaitu berhubungan dengan bagaimana ia bisa terkait

dengan pekerjaannya dan juga memiliki karakter individu untuk

aktif dan senang ketika melakukan pekerjaan.

2.3.3 Indikator Keterikatan Kerja

Menurut Bakker et.al dalam Amin (2015:20) menyatakan keterikatan

memiliki tiga indikator yaitu:

1. Ketangguhan (Vigor)

Keadaan yang penuh dengan level energi yang tinggi dan mental yang

tangguh dalam melakukan pekerjaan seperti:

a. Memiliki energi yang tinggi

b. Memiliki ketangguhan mental

c. Memberikan usaha terbaik

d. Bertahan menghadapi kesulitan

2. Pengabdian (Dedication)

Perasaan yang signifikan terhadap pekerjaan,penuh perhatian dan

ketertarikan dalam mengerjakan pekerjaan seperti:

a. Rasa antusias tinggi

b. Memberikan isnpirasi

c. Merasa bangga

d. Menyukai tantangan
17

3. Penghayatan (Absorption)

Gambaran perilaku yang memberikan perhatian penuh terhadap

pekerjaan dan terlibat disuatu pekerjaan seperti:

a. Berkonsentrasi penuh

b. Senang dilibatkan didalam pekerjaan

c. Merasa waktu berjalan cepat ketika bekerja

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel II.1
Penelitian Terdahulu

No. Nama peneliti Judul penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian


Keseimbangan waktu
1. DL.Qodrizana Pengaruh Work -life Work -life balance memiliki pengaruh
& balance,Keseimbangan (X1) signifikan terhadap
Musadieq keterlibatan dan Keseimbangan kepuasan kerja sebesar
(2018) Keseimbangan kepuasan keterlibatan 21,7%,keseimbangan
terhadap kepuasan kerja (X2) keterlibatan memiliki
studi pada karyawan Keseimbangan pengaruh signifikan
perempuan yayasan insan kepuasan terhadap kepuasan
permata tunggulwulung (X3) kerja sebesar26,7%
Kota Malang Kepuasan kerja dan keseimbangan
(Y) kepuasan memiliki
pengaruh signifikan
terhadap kepuasan
kerja sebesar 29,1%
Analisis regresi
2. BE.Rizkiani Pengarug Proaktif dan Proaktif sederhana
& Keterikatan kerja pada (X1) menunjukkan adanya
Dian Ratna Karyawan PLN(Persero) Keterikatan Kerja hubungan positif yang
Sawitri distribusi Jawa tengah (Y) signifikan antara
(2015) dan daerah istimewah variabel proaktif
Yogyakarta terhadap keterikatan
kerja sebesar 79%
Variabel dari work life
3. Linda Fidyani Pengaruh Work life Work -life balance balance yaitu
& balance,keseimbangaan (X1) keseimbangan
Arik Prasetya waktu,keseimbangan Keseimbangan waktu,keseimbangan
(2018) keterlibatan dan waktu keterlibatan dan
keseimbanagan kepuasan (X2) keseimbangan
terhadap Kesuksesan keseimbangan kepuasan secara
karir karyawan studi keterlibatan bersama-sama
pada perawat Rumah (X3) berpengaruh signifikan
Sakit Umum Daerah Keseimbangan terhadap kesuksesan
Kabupaten Sideoarjo karir yang dinuktikan
18

kepuasan dengan nilai signifikan


(X4) f yang kurang dari
Kesuksesan karir (0,05 yaitu 0,000 atau
(Y) 0,000<0,05 dan nilai
adjusted R square
sebesar 0,553

1.Work -life balance


4. Ryan Renen Pengaruh Work- Life Work -life balance berpengaruh signifikan
& balance terhadap (X1) terhadap kepuasan
Wahyuni Komitmen Komitmen kerja namun work life
(2018) organisasi,Kepuasan (X2) balance tidak memiliki
kerja dan Motivasi kerja Kepuasan kerja pengaruh signifikan
terhadap Kinerja (X3) terhadap komitmen
Individu Pada Karyawan Motivasi organisasi dan
Perusahaan Ansuransi di (X4) motivasi kerja.
Jakarta Kinerja individu 2.penelitian juga
(Y) menunjukkan bahwa
komitmen
organisasi,kepuasan
kerja dan motivasi
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja Individu.
Mmakwe Temuan ini
5. & Work-life balance and Work- life balance mengungkapkan
Ojiabo Employee performance korelasi yang kuat
(2018) in Nigerian Banks,Port (X1) antara ukuran
Harcourt Kinerja karyawan keseimbangan
(Y) kehidupan kerja dan
ukuran kinerja
karyawan
Hasil statistik
6. Chandra sekhar Linking Work Work engagement memberikan semua
& Engagemnet to job (X1) dukungan terhadap
Manoj Performance Through Kinerja hipotesis ,hasil pada
patwardhan flexible Human (Y) efek langsung
(2018) Resource Managment mengungkapkan PPS
berhubungan dengan
kinerja pekerjaan
perawat
19

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut hamid (2010:89) Kerangka konseptual merupakan sebuah sintesa

dan serangkain teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka,yang pada dasarnya

merupakan gambaran secara sistematis dan kinerja teori dalam memberikan

solusi atau altenatif dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Dibawah ini

merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini:

Keseimbangan
Kehidupan Kerja

(X1)

Kinerja

(Y)

Keterikatan kerja

(X2)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


20

2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:63) Hipotesis merupakan jawaban sementara

rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1: Keseimbangan Kehidupan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja

Perawat pada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan.

H2: Keterikatan Kerja berpengaruh Positif terhadap Kinerja Perawat pada

Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan.

H3: Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Keterikatan kerja berpengaruh

Positif secara Simultan terhadap Kinerja pada Rumah Sakit Umum

Royal Prima Medan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian Asosiatif.Menurut

Sugiyono(2016:37) Penelitian asositif merupakan suatu penelitian yang bertujuan

untuk menegtahui ada dan tidaknya pengaruh atau hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat serta apabila ada,seberapakah eratnya pengaruh atau

hubungan itu.

3.2 Lokasi penelitian dan Waktu penelitian

Penelitin ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Royal Prima yang

beralamatkan di Jl.Ayahanda No.68 A Sei Putih Tengah Kec.Medan Petisah Kota

Medan,Sumatera Utara.Penelitian ini direncanakan dari bulan September 2019

sampai April 2020.

Tabel III.1
Jadwal Penelitian
Nov Des Jan Feb Maret Apr
No. Kegiatan
2019 2019 2020 2020 2020 2020

1. Penyusana

Proposal

2. Seminar

Proposal

3. Pengumpulan data

4. Pembagian kuesioner

5. Seminar hasil

6. Pengajuan meja hijau

7. Meja hijau

21
22

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya menurut

Sugiyono (2016:117).Pada penelitian ini populasinya adalah Perawat Rumah

Sakit Umum Royal Prima Medan yang berjumlah 401 dengan perincian

sebagai berikut:

Tabel III.2

Populasi Perawat Rumah Sakit Royal Prima Medan

No. Unit Jumlah


1. Fisioterapi 11
2. Radiologi 12
3. Laboratorium 18
4. Hemodialisa 14
5. IBS 28
6. ICU 28
7. IGD 29
8. Poliklinik 20
9. PICU 10
10. NICU Lantai 6 12
11. Nifas Lantai 6 11
12. Lantai 8 6
13. Lantai 9 13
14. Lantai 11 15
15. Lantai 12 17
16. Lantai 15 14
17. Lantai 5 B 26
18. Lantai 7 B 15
19. Lantai 8 B 11
20. Lantai 9 B 28
21 Lantai 10 B 13
22. Lantai 11 B 23
23. Lantai 12 B 24
24. Perawat Transfer 3
Total 401
Sumber: Jumlah Perawat Rumah Sakit Royal Prima Pada Oktober 2019
23

3.3.2 Sampel

Sugiyono, (2014:149) “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar dan

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka penelitian

bisa menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan catatan

yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif.

Prosedur penarikan sampel pada penelitian ini mengacu pada Rumus

Slovin yaitu sebagai berikut:

N
𝑛=
1 + 2 (𝑒)2
401
𝑛=
1+401 (10)2

401
𝑛=
5,01

= 80 Responden

Keterangan :

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih

bisa di tolerir e = 0,1


24

Dalam rumusan slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0.1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik slovin adalah antara 10-20 %

Dari populasi penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan rumus slovin maka diketahui jumlah sampel

yang akan diteliit sebanyak 80 responden. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dengan teknik Random Sampling

Menurut Sugiyono (2010:29) Teknik pengambilan sampel secara acak

(Random Sampling) sehingga yang diperoleh lebih representatif dengan

melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.Pelaksanaan Random

sampling dalam penelitian ini diberikan kepada Perawat Rumah Sakit Umum

Royal Prima Medan.


25

Dari 401 orang dan telah dilakukan teknik Random Sampling terdapat 80

responden dan dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel III.3

Responden

No. Unit Jumlah


1. Fisioterapi 3
2. Radiologi 3
3. Laboratorium 3
4. Hemodialisa 3
5. IBS 4
6. ICU 4
7. IGD 5
8. Poliklinik 3
9. PICU 3
10. NICU Lantai 6 3
11. Nifas Lantai 6 3
12. Lantai 8 3
13. Lantai 9 3
14. Lantai 11 3
15. Lantai 12 3
16. Lantai 15 3
17. Lantai 5 B 4
18. Lantai 7 B 3
19. Lantai 8 B 3
20. Lantai 9 B 6
21 Lantai 10 B 3
22. Lantai 11 B 3
23. Lantai 12 B 4
24. Perawat Transfer 2
Total 80
26

3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional variabel untuk masing–masing variabel bebas dan

terikat adalah sebagai berikut:

Tabel III.4
Defenisi operasional variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala


Likert
sebagai kemampuan individu
1.Waktu
untuk memenuhi pekerjaan dan
Keseimbangan 2.Perilaku
komitmen berkeluarga mereka,
Kehidupan 3.Ketegangan
serta tanggung jawab non
Kerja 4.Energi
pekerjaan lainnya.
(X1)
Delecta (2012) dalam Hafid
dan Prasetio (2017:54)
Likert
kondisi dimana individu
memiliki keterlibatan, 1.Ketangguhan
semangat, antusias, merasakan (Vigor)
hubungan yang mendalam 2.Pengabdian
Keterikatan
dengan perusahaan atau (Dedication)
kerja
organisasi, mendorong sebuah 3.Penghayatan
(X2)
inovasi dan mengeluarkan (Absorption)
kemmapuan dan energi untuk
kemajuan perusahaan.

Khofiana (2018:13)
Likert
hasil evaluasi terhadap
1.Kualitas
pekerjaan yang dilakukan
2.Kuantitas
individu dibandingkan dengan
3.Ketepatanwaktu
kriteria yang ditetapkan
Waktu
Kinerja bersama.
4.Efektivitas
(Y)
biaya
Sinambela (2012:5)
5.Hubungan
antar
perseorangan
27

3.5 Jenis data dan sumber data


3.5.1 Jenis data
Berdasarkan sifatnya data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a.Data Kuantitatif

Data yang berbentuk angka atau yang dapat dihitung. Data kuantitatif yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil kuesioner dari responden yang

disebarkan keseluruh Perawat Rumah Sakit Umum Royal Prima.

b.Data Kualitatif

Data yang tidak dapat dihitung berupa kalimat, kata dan gambar. Data

kualitatif dalam penelitian ini adalah dari hasil wawancara kepada responden

Perawat Rumah Sakit Umum Royal Prima.

3.5.2 Sumber data

Menurut Arikunto (2010:172) “yang dimaksud sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Data yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang terdiri :

a. Data primer

Data primer merupakan informasi yang diperoleh langsung dari sumber

hasil atau sumber pertama. Data primer dapat dilakukan dengan metode

survei yaitu pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan

ataupun tulisan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu informasi yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
28

Data sekunder berupa bukti catatan atau laporan historis yang tersusun

dalam arsip.

3.6 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang

telah diuraikan dalam penelitian untuk mendapatkan data, informasi dan bahan

yang diperlukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Penelitian kepustakaan (Liberary Research)

Pengumpulan data melalui bahan bacaan meliputi literatur, buku, majalah

dan berbagai bahan bacaan lain yang relevan dan berhubungan dengan

judul penelitian yang memiliki beberapa variabel yang sama dengan

penelitian ini.

2. Penelitian lapangan (Field Research)

Pengumpulan data secara langsung terhadap objek penelitian atau

denganterjun langsung kelapangan dengan beberapa teknik. Teknik yang

digunakan dalam penelitian lapangan (Field Research) yaitu:

a. Pengamatan (Observation)

Melakukan penelitian dengan peninjauan langsung pada objek

yang diteliti dan mencatat tanpa ikut berpartisipasi lagsung.Dalam

penelitian ini penulis mengamati Perawat Rumah Sakit Umum

Royal Prima bekerja setiap harinya.

b. Wawancara (Interview)

Data-data yang dikumpulkan diperoleh dengan cara melakukan

komunikasi secara langsung dengan objek penelitian.


29

c. Angket (Questioner)

Pengumpulan data denganmembuat daftar pertanyaan dalam bentuk

angket yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan metode

Likert Summated Rating (LSR) dengan bentuk checklist.

Berikut ini adalah bobot penilaian dari skala Likert yang ditentukan

oleh peneliti menurut Sugiyono(2014:168). Dimana setiap pertanyaan

mempunyai 5 (lima) opsi seperti tabel dibawah ini:

Tabel III.5
Skala Pengukuran Likert

Pertanyaan Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.7 Uji Instrumen

Menurut Sugiyono (2016:172) instrumen yang valid berati alat

ukur atau kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.

Berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
30

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 19.00 dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan

dalam kuesioner sehingga dapat mendefenisikan sesuatu

b. Daftar pertanyaan pada umumnya untuk mendukung suatu

kelompok variabel tertentu.

c. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan hasilnya

dibandingkan dengan r tabel df = n-1dengan kesalahan 5%

d. Jika r tabel< r hitung, maka butir pertanyaan disebut valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Kriteria uji Reliabilitas sebagai berikut:

a. Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsisten responden dalam

menjawab kuesioner.

b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan.

c. Jika nilai cronbach’s alpha > 0,60 disebut reliabel.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian.


31

3.8.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas yaitu untuk menguji apakah variabel bebas ataupun

variabel terikat terdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat uji normalitas

dapat dilihat dari grafik Probability plot atau dari tabel Kolmogorov-Smirnov

Test (uji K-S).

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji suatu model apakah

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Untuk menguji uji

multikolinieritas dengan melihat nilai VIF (Variance inflation) jika nilai VIF <

10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

3.8.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan

yang lain.Menurut Ghozali (2013:139) Model regresi yang baik adalah yang

homoskesastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.

3.9 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait.Adapun

digunakannya alat analisis regresi linear ditujukan untuk memprediksikan nilai

variabel terikat dan menjelaskan pengaruhnya.Dalam hal ini peneliti

menggunakan jenis uji regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh

variabel X1 dan X2 terhadap Y secara bersamaan.Regresi linear berganda


32

didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel

terikat. Rumus untuk melihat analisis linear berganda yaitu:

Y = a + β1x1 + β2x2 + e

Keterangan :

Y : Kinerja perawat

β0 : Konstanta

β1 : Koefisien regresi Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work life balance)

β2 : Koefisien regresi Keterikatan kerja

x1 : Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work life balance)

x2 : Keterikatan kerja

e : Error

3.9.1 Uji Hipotesis

Uji hipotesis terdiri dari uji simultan,uji parsial dan uji koefisien determinasi

1. Uji Simultan (f)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

Keseimbanagan Kehidupan Kerja (Work life balance) dan Keterikatan

kerja) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat (Kinerja).Pengambilan keputusan berdarkan:

f hitung > f tabel = H0 ditolak,H1 diterima

f hitung < f tabel = H0 diterima,H1 ditolak

2. Uji Parsial (t)

Uji t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas (X1).Apakah

work-life balance (X1) dan keterikatan kerja (X2) mempunyai pengaruh


33

yang positif dan signifikan terhadap varibel terikat (Y) kinerja.Kriteria

penerimaan/penolakan hipotesis dengantingkat signifikan (a)=0,05

ditentukan sebagai berikut:

t Hitung > t Tabel = H0 ditolak, H1 diterima

t Hitung < t Tabel = H0 diterima, H1 ditolak

3. Uji Determinasi (R2)

Koefesien determinasi berganda digunakan untuk melihat bagaimana

variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen sanagat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Semakin besar nilai R maka hubungan antara variabel X dan Y

semakin erat.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan merupakan salah satu rumah sakit swasta

terbesar dan akan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat khususnya kota Medan dan

masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Sebuah moment yang membanggakan, pada

tanggal 17 Mei 2011, Wakil Mentri Pendidikan Nasional RI Bapak Prof. Dr. Fasli Jalal, PhD.

Melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Royal Prima. Pada tanggal 14

Februari 2013, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara telah mengeluarkan surat

izin Operasional sementara kepada RS Royal Prima Medan No. 440.442/1641/II/TAHUN

2014. Pada tanggal 16 Februari 2014 RS. Royal Prima Medan diresmikan oleh Wakil

Gubernur Propinsi Sumatera Utara Bpk. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si dengan izin

Operasional tetap dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang ditandatangani oleh

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Dr. Siti Hatati Surjantini, M.Kes.

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Royal Prima

Visi Rumah Sakit Royal Prima

Menjadi Rumah Sakit Unggulan dibidang kesehatan, pendidikan serta penelitian dan

pengembangan kesehatan dengan mengutamakan kepentingan kesehatan masyarakat

Misi Rumah Sakit Royal Prima

- Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan paripurna yang bermutu dan profesional


berdasarkan bukti dan riset ilmu pengetahuan

33
34

- Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia secara terus menerus sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, kedokteran gigi dan kesehatan

lain.

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pelayanan kesehatan, Pendidikan

serta penelitian sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat

- Melaksanakan fungsi Pendidikan yang berbasis bukti dan penelitian di bidang


kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi.

- Menciptakan lingkungan kerja yang saling bersinegri dan menjunjung tinggi nilai-nilai
dan religius serta meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak terkait

- Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam bantuan peran rumah sakit dalam
pelayanan dan pendidikan kesehatan.

- Melaksanakan pengabdian untuk kepentingan kesehatan masyarakat.


35

4.1.3 STRUKTUR ORGANISASI RSU. ROYAL PRIMA MEDAN

PT. Royal Prima

Dewan Pengawas

Direktur Utama

Komite
Direktorat Medik dan Direktorat Administrasi SPI KSM
Keperawatan Umum dan Keuangan

Kepala Bagian
Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bagian Kepala Bagian Perencanaan, Anggaran,
Medik Keperawatan Keuangan Umum & Akreditasi

Seksi Pelayanan Seksi Keperawatan Subbag Tata Usaha & Subbag Penyusunan
Subbag Akuntansi Program & Anggaran
Medik Rawat Jalan Kepegawaian

Subbag Bagian
Seksi Penunjang Seksi Keperawatan Subbag Verifikasi Pendidikan dan Subbag Evaluasi &
Medik Rawat Inap Pelatihan Pelaporan

Seksi Ketenagaan & Seksi Keperawatan Subbag Mobilisasi Subbag Rumah Subbag Informasi &
Pengendalian mutu Rawat Khusus Dana Tangga & Logistik Pemasaran

Instalasi / Unit Instalasi/ Unit


Instalasi Rawat Inap Instalasi Rehabilitasi Medik Instalasi Gizi
Instalasi Rawat Jalan Instalasi Farmasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Instalasi Gawat Darurat Instalasi Laboratorium Instalasi Laundry
Unit Perawatan Intensif Instalasi Radiologi Instalasi Sanitasi
Instalasi Bedah Sentral Unit Haemodialisa Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Instalasi Kebidanan Instalasi Rekam Medis
Gambar 4.1
36

4.1.4 Kegiatan Pelayanan

Pelayanan kesehatan yang diberikan di RSU Royal Prima Medan meliputi

Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Perawatan Insentif,

Laboratorium, Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Farmasi, Unit Hemodialisa,

Instalasi Sanitasi, Instalsi Pemeliharaan Sarana (IPSRSU), Instalasi Kebidanan

dan Penyakit Kandungan, Medical Check Up, Guest House , Laundry, dan

Pemulasaraan Jenazah.

4.1.4.1 Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

1. Poliklinik Umum

2. Poliklinik Gigi

3. Pelayanan Dokter Spesialis dan Dokter Sub Spesialis

4. Instalasi Gawat Darurat

5. Instalasi Farmasi

6. Hemodialisa

7. Rehabilitas Medik

8. Kemoterapi

9. Klinik Nyeri / Pain Clinic

10. Pelayanan TB Dots

11. Klinik VCT (Konseling dan Pengobatan Penyakit HIV/AIDS)


37

12. Pelayanan PONEK (Pelayanan Kegawatdaruratan Kebidanan dan Bayi Baru

Lahir yang Komprehensif

4.1.4.2 Poliklinik Spesialis Dasar Meliputi

1. Klinik Penyakit Dalam

2. Klinik Anak

3. Klinik Bedah

4. Klinik Kebidanan dan Kandungan

4.1.4.3 Poliklinik Spesialis Lainnya

1. Klinik Penyakit Mata

2. Klinik Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala Leher

3. Klinik Gigi dan Mulut

4. Klinik Penyakit Syaraf

5. Klinik Kesehatan Jiwa

6. Klinik Rehabilitas Medik

7. Klinik Jantung

8. Klinik Paru

9. Gizi Klinik

10. Klinik Penyakit Kulit dan Kelain


38

11. Klinik Nyeri

4.1.4.4 Poliklinik Sub Spesialis Bedah

1. Klinik Bedah Syaraf

2. Klinik Bedah Thorax

3. Klinik Bedah Digestif

4. Klinik Bedah Anak

5. Klinik Beah Anak

6. Klinik Bedah Jantung dan Pembuluh Darah

7. Klinik Bedah Plastik dan Rekonstruksi

8. Klinik Bedah Orhopedic

9. Klinik Bedah Vaskuler

10. Klinik Bedah Urologi

11. Klinik Bedah Mulut

4.1.4.5 Poliklinik Sub Spesialis Penyakit Dalam

1. Klinik Ginjal dan Hipertensi

2. Klinik Endokrin dan Metabolik

3. Klinik Infeksi Tropis

4. Klinik Gastro Entero Hepatologi


39

5. Klinik Reumatologi

6. Klinik Onkologi Medik

4.1.4.6 Poliklinik Sub Spesialis Anak

1. Klinik Neonatal dan Tumbuh Kembang

2. Klinik Gizi Anak

3. Klinik Jantung Anak

4. Klinik Infeksi Tropis Anak

5. Klinik Haematologi

6. Klinik Endokrinologi

7. Klinik Ginjal Anak

8. Klinik Neurologi Anak

4.1.4.7 Poliklinik Sub Spesialis Kebidanan dan Kandungan

1. Klinik Infertilitas

2. Klinik Onkologi Kebidanan

3. Klinik Fetomaternal

4. Klinik Endokrin
40

4.2 Hasil Penelitian

Analisi data berikut ini akan membahas data-data yang diperbolehkan dari

hasil pembagian kuesioner untuk melihat apakah pengaruh kesimbangan

kehidupan kerja dan keterikatan kerja terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit

Umum Royal Prima Medan. Di dalam kuesioner tersebut terdapat 16 pertanyaan,

yang terbagi menjadi tiga bagian. Kuesioner tersebut dibagikan kepada sampel

yang berjumlah 80 responden. Kemudian akan dilakukan analisis untuk menguji

hipotesis yang ada.

Untuk memperoleh data kuantitatif atau data yang berupa angka, maka

jawaban dari kuesioner tersebut di kriteriakan sebagai berikut:

1. Jika responden menjawab “sangat setuju” diberi nilai 5

2. Jika responden menjawab “setuju” diberi nilai 4

3. Jika responden menjawab “kurang setuju” diberi nilai 3

4. Jika responden menjawab “tidak setuju” diberi nilai 2

5. Jika responden menjawab “sangat tidak setuju” diberi nilai 1

Data-data tersebut akan disusun menjadi bentuk table (ditabulasi) dengan

variabel bebas Keseimbangan Kehidupan Kerja diberi simbol “X1” dan variabel

bebas Keterikatan Kerja diberi simbol “X2” serta variabel terikat Kinerja diberi

simbol “Y”. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh

mengenai sampel maka penulis akan mendistribusikan ke dalam bentuk table dan

dianalisis
41

4.2.1 Penyajian Data Responden

Penelitian ini akan dideskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan

Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel IV.1

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Perempuan 60 75%
Laki-laki 20 25%
Total 80 100%

Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 80 responden

sebanyak 20 orang adalah Laki-laki dengan persentase (25%) dan 60 orang adalah

Perempuan dengan persentase (75%). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

mayoritas perawat adalah perempuan

Tabel IV.2

Usia
Usia Jumlah Persentase
17-23 20 25%
24-29 50 62,5%
>30 10 12,5%
Total 80 100%

Dapat dilihat bahwa usia responden rata-rata pada kelompok usia 17-23

tahun yaitu 20 orang (25%), selanjutnya 24-29 tahun yaitu 50 orang (62,5%) dan

terakhir >30 tahun yaitu 10 orang (12,5%)


42

Tabel IV.3

Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase


D3 28 35%
D4 52 65%
Total 100 100%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan

Pendidikan terakhir D3 berjumlah 28 orang dengan persentase (35%), Pendidikan

terakhir D4 berjumlah 52 orang dengan persentase (65%)

4.2.2 Penyajian Data Angket Responden

4.2.2.1 Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja (X1)

Tabel IV.4

Distribusi jawaban responden tentang “Saya dapat menghasilkan waktu yang


cukup dengan keluarga saya”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 16 20%
2 Setuju 29 36,3%
3 Kurang Setuju 24 30%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3,8%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan pertama sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 24 orang responden (30%) menjawab kurang setuju, sebanyak 29 orang

responden (36,3%) menjawab setuju dan sebanyak 16 orang responden (20%)

menjawab sangat setuju.


43

Tabel IV.5

Distribusi jawaban responden tentang “Saya biasanya tidak bekerja lebih dari 6
hari dalam seminggu”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 13 16,3%
2 Setuju 29 36,3%
3 Kurang Setuju 25 31,3%
4 Tidak Setuju 10 12,5%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3,8%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan kedua sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 10 orang responden (12,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 25 orang responden (31,3%) menjawab kurang setuju, sebanyak 29

orang responden (36,3%) menjawab setuju dan 13 orang responden (16,3%)

menjawab sangat setuju.

Tabel IV.6

Distribusi jawaban responden tentang “Karena pekerjaan saya, perilaku dan


suasana hati didalam rumah jadi lebih baik”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 13 16,3%
2 Setuju 35 43,8%
3 Kurang Setuju 23 28,8%
4 Tidak Setuju 5 6,3%
5 Sangat Tidak Setuju 4 5%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan ketiga sebanyak 4 orang responden (5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 5 orang responden (6,3%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 23 orang responden (28,8%) menjawab kurang setuju, sebanyak 35


44

orang responden (43,8%) menjawab setuju dan 13 orang responden (16,3%)

menjawab sangat setuju.

Tabel IV.7

Distribusi jawaban responden tentang “Saat sedang bekerja, saya khawatir dengan
hal yang perlu saya lakukan di luar pekerjaan”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 17 21,3%
2 Setuju 34 42,5%
3 Kurang Setuju 16 20%
4 Tidak Setuju 10 12,5%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3,8%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan keempat sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 10 orang responden (12,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 16 orang responden (20%) menjawab kurang setuju, sebanyak 34 orang

responden (42,5%) menjawab setuju dan 17 orang responden (21,3%) menjawab

sangat setuju.

Table IV.8
Distribusi jawaban responden tentang “Kehidupan pribadi saya memberi saya
energi melakukan pekerjaan saya”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 16 20%
2 Setuju 35 43,8%
3 Kurang Setuju 17 21,3%
4 Tidak Setuju 9 11,3%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3,8%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan kelima sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 9 orang responden (11,3%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 17 orang responden (21,3%) menjawab kurang setuju, sebanyak 35


45

orang responden (43,8%) menjawab setuju dan 16 orang responden (20%)

menjawab sangat setuju.

4.2.2.2 Variabel Keterikatan Kerja (X2)

Tabel IV.9

Distribusi jawaban responden tentang “Saya tidak mengeluh tentang pekerjaan


meskipun saya mengalami kesulitan”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 17 21,3%
2 Setuju 39 48,8%
3 Kurang Setuju 14 17,5%
4 Tidak Setuju 6 7,5%
5 Sangat Tidak Setuju 4 5%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan pertama sebanyak 4 orang responden (5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 6 orang responden (7,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 14 orang responden (17.5%) menjawab kurang setuju, sebanyak 39

orang responden (48,8%) menjawab setuju dan 17 orang responden (21,3%)

menjawab sangat setuju.

Table IV.10
Distribusi jawaban responden tentang “Dalam menghadapi pekerjaan, saya
memiliki ketangguhan dan mental yang kuat”
No Uraian Jumlah Responden Persentase
1 Sangat Setuju 14 17,5%
2 Setuju 40 50%
3 Kurang Setuju 15 18,8%
4 Tidak Setuju 7 8,8%
5 Sangat Tidak Setuju 4 5%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan kedua sebanyak 4 orang responden (5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 7 orang responden (8,8%) menjawab tidak setuju,
46

sebanyak 15 orang responden (18,8%) menjawab kurang setuju, sebanyak 40

orang responden (50%) menjawab setuju dan 14 orang responden (17,5%)

menjawab sangat setuju.

Tabel IV.11
Distribusi jawaban responden tentang “Sulit bagi saya untuk melpaskan diri
dengan pekerjaan saya”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 16 20%
2 Setuju 38 47,5%
3 Kurang Setuju 16 20%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 2 2,5%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan ketiga sebanyak 2 orang responden (2,5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 16 orang responden (20%) menjawab kurang setuju, sebanyak 38 orang

responden (47,5%) menjawab setuju dan 16 orang responden (20%) menjawab

sangat setuju.

Tabel IV.12
Distribusi jawaban responden tentang “Saya merasa bersemangat dengan
pekerjaan yang saya lakukan”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 20 25%
2 Setuju 33 41,3%
3 Kurang Setuju 18 22,5%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,3%
Jumlah 80 100%
Pada pernyataan keempat sebanyak 1 orang responden (1,3%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 18 orang responden (22.5%) menjawab kurang setuju, sebanyak 33


47

orang responden (41,3%) menjawab setuju dan 20 orang responden (25%)

menjawab sangat setuju.

Tabel IV.13

Distibusi jawaban responden tentang “Ketika bekerja saya merasa bersemangat

dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 20 25%
2 Setuju 34 42,5%
3 Kurang Setuju 17 21,3%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,3%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan kelima sebanyak 1 orang responden (1,3%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 17 orang responden (21.3%) menjawab kurang setuju, sebanyak 34

orang responden (42,5%) menjawab setuju dan 20 orang responden (25%)

menjawab sangat setuju

Tabel IV.14

Distribusi jawaban responden tentang “Pekerjaan saya mampu memberikan

inspirasi kepada saya”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 17 21,3%
2 Setuju 39 48,8%
3 Kurang Setuju 14 17,5%
4 Tidak Setuju 6 7,5%
5 Sangat Tidak Setuju 4 5%
Jumlah 80 100%
48

Pada pernyataan keenam sebanyak 4 orang responden (5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 6 orang responden (7,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 14 orang responden (17,5%) menjawab kurang setuju, sebanyak 39

orang responden (48,8%) menjawab setuju dan 17 orang responden (21,3%)

menjawab sangat setuju”

4.2.2.3 Variabel Kinerja (Y)

Tabel IV.15

Distribusi jawaban responden tentang “Saya berusaha menghasilkan kualitas yang

baik dibandingkan dengan rekan kerja”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 14 17,5%
2 Setuju 35 43,8%
3 Kurang Setuju 20 25%
4 Tidak Setuju 10 12,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,3%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan pertama sebanyak 1 orang responden (1,3%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 10 orang responden (12,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 20 orang responden (25%) menjawab kurang setuju, sebanyak 35 orang

responden (43,8%) menjawab setuju dan 14 orang responden (17,5%) menjawab

sangat setuju
49

Tabel IV.16

Distribusi jawaban responden tentang “Tingkat pencapaian volume kerja yang

saya hasilkan telah sesuai dengan harapan instansi”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 10 12,5%
2 Setuju 40 50%
3 Kurang Setuju 19 23,8%
4 Tidak Setuju 10 12,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,3%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan kedua sebanyak 1 orang responden (1,3%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 10 orang responden (12,5%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 19 orang responden (23,8%) menjawab kurang setuju, sebanyak 40

orang responden (50%) menjawab setuju dan 10 orang responden (12,5%)

menjawab sangat setuju

Tabel IV.17

Distribusi jawaban responden tentang “Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat

saya kerjakan dan hasilnya sesuai dengan waktu yang telah direncanakan”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 16 20%
2 Setuju 39 48,8%
3 Kurang Setuju 16 20%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,3%
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan ketiga sebanyak 1 orang responden (1,3%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 16 orang responden (20%) menjawab kurang setuju, sebanyak 39 orang


50

responden (48,8%) menjawab setuju dan 16 orang responden (20%) menjawab

sangat setuju

Tabel IV.18

Distribusi jawaban responden tentang “Saya menjalankan tugas sesuai dengan

tujuan instansi”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 17 21,3%
2 Setuju 35 43,8%
3 Kurang Setuju 20 25%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 80 100%

Pada pernyataan keempat sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab

tidak setuju, sebanyak 20 orang responden (25%) menjawab kurang setuju,

sebanyak 35 orang responden (43,8%) menjawab setuju dan 17 orang responden

(21,3%) menjawab sangat setuju.

Tabel IV.19

Distribusi jawaban responden tentang “Antara atasan dengan perawat

berkomunikasi dengan baik”

No Uraian Jumlah Responden Persentase


1 Sangat Setuju 17 21,3%
2 Setuju 34 42,5%
3 Kurang Setuju 21 26,3%
4 Tidak Setuju 8 10%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 80 100%
Pada pernyataan kelima sebanyak 8 orang responden (10%) menjawab

tidak setuju, sebanyak 21 orang responden (26,3%) menjawab kurang setuju,

sebanyak 34 orang responden (42,5%) menjawab setuju dan 17 orang responden

(21,3%) menjawab sangat setuju.


51

4.2.3 Uji Instrumen

Program yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan program komputer SPSS (Stastical Program For Social Science)

versi 21.00 yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Kriteria pengujian

sebagai berikut:

1. Jika Pearson Correlation >r Tabel (uji 2 sisi) : Instrumen Valid

2. Jika Pearson Correlation <r Tabel (uji 2 sisi) : Instrumen Tidak Valid

Penelitian ini sampelnya berjumlah (n) 80 responden dan besarnya df=n-2 dapat

dihitung 80-2 = 78 dan alpha (a) = 0,05 dimana r tabel = 0,219. kuesioner yang

disebar sebanyak 80 dan dijawab oleh 80 responden, dimana terdapat 16 item

pernyataan. pengujian ini dilakukan untuk melihat daftar pernyataan yang disebar

valid atau tidak valid, dapat dilihat pada tampilan Croanbach Alpha pada kolom

Correlation Item – Total Correlation baik pada variabel Keseimbangan

Kehidupan Kerja, Keterikatan Kerja dan Kinerja

4.2.3.1 Uji Validitas

Tabel IV.20

Hasil dari Uji Validitas Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja

No. Item Koefisien Korelasi R Tabel Keterangan


1 0,932 0,219 Valid
2 0,942 0,219 Valid
3 0,947 0,219 Valid
4 0,932 0,219 Valid
5 0,900 0,219 Valid
52

Berdasarkan tabel di atas, butir pertanyaan dari variabel Keseimbangan

Kehidupan Kerja semua pertanyaan bersifat valid karena nilai korelasi > dari r

tabel (0,219) sehingga instrumen layak digunakan

Tabel IV.21

Hasil dari Uji Validitas Variabel Keterikatan Kerja

No. Item Koefisien Korelasi R Tabel Keterangan


1 0,952 0,219 Valid
2 0,952 0,219 Valid
3 0,933 0,219 Valid
4 0,897 0,219 Valid
5 0,902 0,219 Valid
6 0,952 0,219 Valid

Berdasarkan tabel di atas, butir pertanyaan dari variabel Keterikatan Kerja

semua pertanyaan bersifat valid karena nilai korelasi > dari r tabel (0,219)

sehingga instrumen layak digunakan

Tabel IV.22

Hasil dari Uji Validitas Kinerja

No. Item Koefisien Korelasi R Tabel Keterangan


1 0,910 0,219 Valid
2 0,921 0,219 Valid
3 0,936 0,219 Valid
4 0,918 0,219 Valid
5 0,899 0,219 Valid
53

Berdasarkan tabel di atas, butir pertanyaan dari variabel Kinerja semua

pertanyaan bersifat valid karena nilai korelasi > dari r tabel (0,219) sehingga

instrumen layak digunakan

4.2.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan Croanbach’s

Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika nilai Croanbach’s Alpha >0,60.

Tabel IV.23

Hasil Uji Reliabilitas X1,X2,Y

Variabel Nilai Reliabilitas Keterangan


Keseimbangan Kehidupan 0,961 Valid
Kerja
Keterikatan Kerja 0,969 Valid
Kinerja 0,952 Valid

Berdasarkan tabel diatas, maka variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja,

Keterikatan Kerja dan Kinerja dinyatakan reliabel

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi

linear berganda dapat digunakan atau tidak

4.2.4.1 Uji Normalitas

Pengajuan normalitas data dalam penelitian ini dideteksi melalui analisa

grafik dan statistik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dari SPSS. Hasil

dari normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


54

Gambar 4.2

Histogram

Gambar diatas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena


kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang dan kurva menyerupai
lonceng. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal.
55

Gambar 4.3
Normal P-Plot

Grafik p-plot pada gambar diatas memperlihatkan sebaran data mengikuti


garis linear dan penyebaran titik titik search data mengikuti garis linear sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
56

Tabel IV.24

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 80
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std.
3.15413742
Deviation
Most Extreme Absolute .070
Differences Positive .047
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .627
Asymp. Sig. (2-tailed) .827
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Dari tabel diatas dapat dilihat pada kolom kolmogorov-smirnov test

diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z 0,627 dan Asymp.Sig sebesar 0,827 lebih

besar dari 0,05 dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

4.2.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik antara variabel terikat dan variabel bebas. Pengujian

ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Melihat nilai tolerance >0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas dan

sebaliknya jika nilai tolerance<10 maka artinya terjadi multikolinearitas.


57

2. Melihat nilai VIF <10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas dan

sebaliknya jika nilai VIF >10,00 maka terjadi multikolinearitas.

Hasil uji Multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel IV.25

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standa
rdized
Unstandardized Coeffi Collinearity
Coefficients cients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan_k
,183 ,087 ,209 2,112 ,038 ,742 1,348
ehidupan_kerja
Keterikatan_kerja ,401 ,074 ,535 5,412 ,000 ,742 1,348
a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari

masing-masing variabel keseimbangan kehidupan kerja dan keterikatan kerja

sebesar 0,742. Sedangkan VIF untuk vaariabel keseimbangan kehidupan kerja dan

keterikatan kerja sebesar 1,348 lebih kecil dari nilai VIF yaitu 10,00. Dapat

disimpulkan nahwa kedua variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik scatter plot dilakukan

mengikuti ketentuan bahwa apabila data membentuk pola tertentu seperti titik-

titik yang bergelombang, menyempit kemudian melebar maka dapat disimpulkan


58

adanya indikasi gangguan heteroskedastisitas, tetapi apabila data tidak

membentuk pola dan titik menyabar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.4

Scatterplot

Berdasarkan hasil pengujian pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa titik-

titik data tidak membentuk pola tertentu dan data menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan asumsi

heteroskedastisitas.
59

4.2.5 Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui arah pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Uji analisis regresi linear

berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 21.00. Adapun

hasil regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.26

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan
_kehidupan_ke ,183 ,087 ,209 2,112 ,038
rja
Keterikatan_ke
,401 ,074 ,535 5,412 ,000
rja
a. Dependent Variable: Kinerja

Coeffients regretion diperoleh:

Y=a+b1X1+b2X2 +e

Y=6,222+0,183+0,401 + e

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Model regresinya dapat dilihat pada bagian Unstandardized Coefficients

sebagai berikut: Nilai signifikasi pada bagian t untuk variabel keseimbangan

kehidupan kerja sebesar 0,038 lebih kecil dari probabilitas 0,05 dan variabel
60

keterikatan kerja sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Sehingga variabel bebas

keseimbangan kehidupan kerja dan keterikatan kerja berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat yaitu kinerja

2. Konstanta sebesar 6,222 artinya jika variabel keseimbangan kehidupan kerja

dan keterikatan kerja nilainya adalah 0 maka kinerja nilainya sebesar 6,222.

3. Nilai b1X1 = 0,183 menunjukkan bahwa setiap 1% perubahan pada variabel

keseimbangan kehidupan kerja akan memberikan pengaruh sebesar 0,183 (18,3%)

terhadap peningkatan kinerja jika variabel lain dianggap konstan.

4. Nilai b2X2 = 0,401 menunjukkan bahwa setiap 1% perubahan pada variabel

keterikatan kerja akan memberikan pengaruh sebesar 0,401 (40,1%) terhadap

peningkatan kinerja jika variabel lain dianggap konstan.

4.2.6 Uji Hipotesis

4.2.6.1 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui yang termasuk variabel independen

memiliki pengaruh secara bersama atau secara simultan terhadap variabel

dependen.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji F berdasarkan nilai F hitung dan F

tabel yaitu:

1. Jika F hitung > F tabel maka variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap

variabel terikat
61

2. Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Hasil uji simultan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel IV.27

Hasil Uji Simultan F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 624,049 2 312,025 30,570 ,000b
Residual 785,938 77 10,207
Total 1409,988 79
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Keterikatan_kerja,
Keseimbangan_kehidupan_kerja

Untuk kriteria Uji F dilakukan pada tingkat a=5% dengan dua arah

(0,025). Nilai F pada df=2 untuk n 80-2-1 = 77 sebesar 3,12. Berdasarkan tabel di

atas dapat diketahui nilai F-hitung di atas sebesar 30,570 lebih besar dari F-tabel

sebesar 3,12 dengan sig 0,000 < 0,05 menunjukkan variabel keseimbangan

kehidupan kerja (X1) dan variabel keterikatan kerja (X2) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y)

4.2.6.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Ukuran

signifikan yang digunakan adalah 0,05.


62

Hasil uji parsial dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel IV.28

Hasil Uji Parsial t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan_ke
,183 ,087 ,209 2,112 ,038
hidupan_kerja
Keterikatan_kerja ,401 ,074 ,535 5,412 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja

1. Nilai t hitung variabel keseimbangan kehidupan kerja sebesar 2,112 dengan

tingkat sig sebesar 0,038

2. Nilai t hitung variabel keterikatan kerja sebesar 5,412 dengan tingkat sig sebesar

0,000

Hasil dan pengambilan keputusan:

1. Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung sebesar 2,112 > t

tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,038 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel keseimbangan kehidupan kerja (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

2. Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung sebesar 5,412 > t

tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel keterikatan kerja (X2) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja.


63

4.2.6.3 Uji Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

persentase variabel keseimbangan kehidupan kerja (X1) dan keterikatan kerja

(X2) mempengaruhi variabel kinerja. Nilai koefisien determinasi sekitar antara 0

sampai 1 (0<R2<1) jika nilai R2 semakin besar (mendekati 1) maka dapat

dikatakan bahwa adanya pengaruh yang besar antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Tabel IV.29

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,665a ,443 ,428 3,19484
a. Predictors: (Constant), Keterikatan_kerja,
Keseimbangan_kehidupan_kerja
b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat nilai Adjusted R Square

sebesar 0,428 atau sebesar 42,8%. Menunjukkan bahwa kemampuan variabel

keseimbangan kehidupan kerja (X1) dan keterikatan kerja (X2) berpengaruh

terhadap variabel kinerja (Y) perawat pada Rumah Sakit Umum Royal Prima

Medan sebesar 42,8% sedangkan sisanya 57,2% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dibahas dalam penelitian ini.


64

4.2.7 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (X1) terhadap Kinerja

(Y)

Berdasarkan hasil uji parsial (uji-t) yang dilakukan dengan SPSS pada

penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

dari variabel independen terhadap variabel dependen terlihat pada perolehan nilai

t hitung sebesar 2,112 > t tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,038 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel

keseimbangan kehidupan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja (Y). Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Hafid dan Prasetio

(2017:54) Keseimbangan Kehidupan Kerja didefenisikan sebagai kemampuan

individu untuk memenuhi pekerjaan dan komitmen berkeluarga mereka,serta

tanggung jawab non pekerjaan lainnya. Dengan keseimbangan kehidupan kerja

yang baik dan bijak akan meningkatkan kinerja perawat dan memberikan dampak

positif dalam pencapaian tujuan perusahaan sehingga mampu mewujudkan kinerja

yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ryan

Renen & Wahyuni (2018) yang berjudul Pengaruh Work- Life balance terhadap

Komitmen organisasi,Kepuasan kerja dan Motivasi kerja terhadap Kinerja

Individu Pada Karyawan Perusahaan Ansuransi di Jakarta. Dimana hasil

penelitian menyebutkan bahwa Work -life balance berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja namun work life balance tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap komitmen organisasi dan motivasi kerja.


65

2. Pengaruh keterikatan kerja (X2) terhadap Kinerja (Y)

Berdasarkan hasil uji parsial (uji-t) yang dilakukan dengan SPSS pada

penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

dari variabel independen terhadap variabel dependen terlihat pada perolehan nilai

t hitung sebesar 5,412 > t tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel keterikatan

kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Khofiana (2018:13) Keterikatan kerja adalah suatu yang

positif,keadaan pikiran yang berhubungan dengan pekerjaan dan pemenuhan diri.

Dari keterikatan kerja karyawan yang rendah akan merasakan adanya tekanan

dalam pekerjaan, adanya tekanan dalam pekerjaan tentu akan berdampak pada

pada hasil pengerjaan tugas atau pekerjaan tersebut,karena karyawan merasakan

tugas atau pekerjaannya sebagai beban kerja yang harus diselesaikan. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh BE.Rizkiani & Dian Ratna Sawitri

(2015) yang berjudul Pengarug Proaktif dan Keterikatan kerja pada Karyawan

PLN(Persero) distribusi Jawa tengah dan daerah istimewah Yogyakarta. dimana

hasil penelitian menyebutkan Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya

hubungan positif yang signifikan antara variabel proaktif terhadap keterikatan

kerja sebesar 79%.


66

3. Pengaruh Keseimbangan kehidupan kerja (X1) dan Keterikatan

kerja (X2) terhadap Kinerja (Y)

Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) yang dilakukan dengan SPSS pada

penelitian ini diketahui bahwa pada tingkat a=5% dengan dua arah (0,025). Nilai

F pada df=2 untuk n 80-2-1 = 77 sebesar 3,12 dan dapat diketahui nilai F-hitung di

atas sebesar 30,570 lebih besar dari F-tabel sebesar 3,12 dengan sig 0,000 < 0,05

menunjukkan variabel keseimbangan kehidupan kerja (X1) dan variabel

keterikatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

(Y).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandra sekhar &

Manoj patwardhan (2018) yang berjudul Linking Work Engagemnet to job

Performance Through flexible Human Resource Managment dimana hasil

penelitian menyebutkan hasil statistik memberikan semua dukungan terhadap

hipotesis, hasil pada efek langsung mengungkapkan PPS berhubungan dengan

kinerja pekerjaan perawat.


BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya. Maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif secara

signifikan terhadap kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Royal Prima

Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai uji parsial (uji-t) yaitu t hitung sebesar

2,112 > t tabel 1,991 dan nilai signifikan 0,038 lebih kecil dari 0,05.

2. Variabel Keterikatan kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap

kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai uji parsial (uji-t) yaitu t hitung sebesar 5,412 > t tabel 1,991

dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.

3. Keseimbangan kehidupan kerja dan keterikatan kerja secara simultan

berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja dapat diketahui nilai F-

hitung di atas sebesar 30,570 lebih besar dari F-tabel sebesar 3,12 dengan sig

0,000 lebih kecil dari 0,05. Besarnya pengaruh keseimbangan kehidupan kerja

dan keterikatan kerja secara bersama berpengaruh terhadap kinerja perawat

pada persamaan regresi sebesar 0,428 atau sebesar 42,8% sedangkan sisanya

57,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

66
67

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Kepada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan dalam variabel

Keseimbangan kehidupan kerja pihak rumah sakit perlu mengatur hal

keseimbangan kehidupan kerja bagi para perawat rumah sakit umum Royal Prima

Medan. Sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja bagi para perawat, dan

mereka juga bisa membagi-bagi waktunya bersama keluarga

2. Kepada Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan dalam variabel keterikatan

kerja diharapkan pihak rumah sakit dapat melakukan perbaikan dalam manajemen

waktu seperti shift kerja mereka agar para perawat bisa lebih menikmati aktivitas

mereka dan tidak selalu terikat dengan pekerjaan.

3. Untuk peneliti selanjutnya dengan topik yang sama disarankan menggunakan

metodologi penelitian dan objek penelitian yang berbeda agar dapat dilihat

perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan

dilakukan nantinya sehingga memberikan banyak pengetahuan lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Amin,Fitri Mariya.2015.Pengaruh Job resources dan Work place Sprituality


terhadap Work engagement.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Arikunto,S.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka


Cipta.

Avicienna,Fahri.2018.Pengaruh Jam kerja shift terhadap Kinerja karyawan pada


Keude Kupie Uleekareng & Gayo di Medan studi kasus pada Kuede Kupie
Uleekareng&Gayo.Universitas Sumatera Utara.

Fidyani dan Prsetya.2018.Pengaruh work-life balance terhadap Kesuksesan Karir


Karyawan Studi Pada Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo.Jurnal Administrasi Bisnis.Vol.61,No.2:89-98

Ghozali,Imam.2013.Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS.Cetekan


Ketujuh.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Gunamawa,Lalu Reza.2018.Hubungan antara Self-leadership dengan Keterikatan


kerja Pada Driver Ojek Online.Universitas Muhammadiyah Malang.

Hafid dan Prasetio.2017.Pengaruh Work- life balance terhadap Turnover intention


Studi pada karyawan divisi Food&Baverage Hotel Indonesia Jakarta.Smart-
Study&Research.Vol.14,No.3:52-61

Hamid,Abdul.2010.Panduan Menulis Skripsi.Jakarta:FEIS UIN Press.

Hasibuan,Malayu.2017.Manajemen,Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta:Bumi


Aksara.

Ibnu,Nurlambang.2016.Pengaruh Work-life balance terhadap Kepuasan karyawan


(studi pada karyawan PT.Jasa marga (Persero)Tbk.Jakarta:Universitas
Mercu Buana.

Idris,Fahmi.2018.Dinamika Hubungan Industrial.Yogyakarta:Depublish

Khofiana,Fauzun Khusnul.2018.Stres kerja dan Keterikatan kerja pada Anggota


Direktorat Sabhara.Universitas Islam Yogyakarta.

Mangkunegara.Anwar Prabu.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

Bandung:Rosda karya
Mmakwe dan Ojiabo.2018.Work-life balance and Employee Performance In
Nigerian Banks,Port Harcourt.International Journal of Academic Research
Social and Management Sciences.Vol.4,No.1:107-119

Molly,Andrea.2010.Sukses Ditempat Kerja Bahagia Di Rumah.Diterjemahkan


dari buku Get A life:Simple Strategies For Work/Life balance.Jakarta:Raih
Asa Sukses.

Nurendra,Annisa dan Wilda.2017.Hubungan antara Kualitas Kehidupan kerja dan


Keterikatan kerja pada Pekerja Wanita.Indegenous:JP.Vol.2,No.2:148-154

Qodrizana Lailatul dan Musadieq.2018.Pengaruh Work-life balance terhadap


Kepuasan kerja studi pada karyawan perempuan yayasan Insan Permata
Tunggulwulung Kota Malang.Jurnal administrasi bisnis.Vol.60,No.1:9-17

Rene,ryan dan Wahyuni.2018.Pengaruh Work-life balance terhadap Komitmen


Organisasi,Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja individu
pada Karyawan Perusahaan Ansurasni di JakartaJurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya.Vol.16,No.1:54-63

Rizkiani,Bonyta dan Dian Ratna.2015.Kepribadian proaktif dan Keterikan kerja


pada karyawan PT.PLN (Persero) distribusi jawa tengah distribusi jawa
tengah&daerah istimewah Yogyakarta.Jurnal empati.Vol.4,No.1:54-63

Sekhar,Chandra dan Patwardhan Manoj.2018.Linking Work Engagement to Job


Perfomance Through Flexible Human Resource Management.Advances in
Developing Human Resources.Vol.20,No.1:72-87

Shaleh,Mahadin.2018.Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja.Makassar:Aksara


Timur.

Simatupang,Valen.2017.Pengaruh Work-life balance dan Kompensasi Terhadap


Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT.Langkat Nusantara Kepong
Unit Kebun Tanjung Keliling,Kabupaten Langkat) Medan:Universitas
Sumatera Utara

Sinambel,Lijen Poltak.2012.Kinerja Pegawai.Yogyakarta:Graha Ilmu

Sutrisno,Edi.2010.Budaya Organisasi.Jakarta:Kencana

Sugiyono.2016.Metode Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta.


LAMPIRAN 1

PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA

DAN KETERIKATAN KERJA TERHADAP KINERJA

PERAWAT PADA RUMAH SAKIT UMUM ROYAL

PRIMA MEDAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki  Perempuan 

Usia : Tahun

Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat beberapa macam pernyataan yang menggambarkan kondisi


terkait diri dan profesi yang Anda tekuni.Silahkan dibaca dengan cermat, sehingga
setiap pernyataan dapat dipahami dengan benar sebelum menetukan
jawabannya.Tugas Anda memilih salah satu jawaban atas pernyataan yang
menggambarkan kondisi diri dan profesi Anda,dengan memberikan tanda ✓
(centang) dipilihan jawaban yang tersedia

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


1. Keseimbangan Kehidupan Kerja (Variabel X1)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
Waktu
1 Saya dapat menghasilkan waktu
yang cukup dengan keluarga
saya
2 Saya biasanya tidak bekerja
lebih dari 6 hari dalam
seminggu
Perilaku
3 Karena pekerjaan saya, perilaku
dan suasana hati didalam rumah
jadi lebih baik
Ketegangan
4 Saat sedang bekerja, saya
khawatir dengan hal yang perlu
saya lakukan di luar pekerjaan
Energi

5 Kehidupan pribadi saya


memberi saya energi melakukan
pekerjaan saya

2. Keterikatan Kerja (Variabel X2)


No Pernyataan SS S KS TS STS
Ketangguhan (Vigor)
1 Saya tidak mengeluh tentang
pekerjaan meskipun saya
mengalami kesulitan
2 Dalam menghadapi pekerjaan,
saya memiliki ketangguhan dan
mental yang kuat
Pengabdian (Dedication)
3 Sulit bagi saya untuk melpaskan
diri dengan pekerjaan saya
4 Saya merasa bersemangat
dengan pekerjaan yang saya
lakukan
Penghayatan (Absorption)
5 Ketika bekerja saya merasa
bersemangat dalam mengerjakan
tugas dan tanggung jawab yang
diberikan
6 Pekerjaan saya mampu
memberikan inspirasi kepada
saya
3. Kinerja
No Pernyataan SS S KS TS STS
Kualitas
1 Saya berusaha menghasilkan
kualitas yang baik dibandingkan
dengan rekan kerja
Kuantitas
2 Tingkat pencapaian volume
kerja yang saya hasilkan telah
sesuai dengan harapan instansi
Ketepatan waktu
3 Seluruh tugas pekerjaan selama
ini dapat saya kerjakan dan
hasilnya sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan
Efektivitas
4 Saya menjalankan tugas sesuai
dengan tujuan instansi
Hubungan antar perseorangan
5 Antara atasan dengan perawat
berkomunikasi dengan baik
LAMPIRAN 2

Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja

Keseimbangan Kehidupan Kerja


No. Responden P1 P2 P3 P4 P5 Total
1 1 1 1 1 1 5
2 3 3 4 4 4 18
3 1 1 1 2 2 7
4 5 5 5 4 4 23
5 2 2 2 3 3 12
6 3 3 4 4 4 18
7 2 2 2 2 2 10
8 3 3 4 4 4 18
9 4 4 4 4 4 20
10 3 3 3 2 2 13
11 4 4 4 5 5 22
12 5 5 5 4 4 23
13 5 5 5 5 5 25
14 3 3 4 4 4 18
15 4 4 4 5 5 22
16 2 2 1 1 1 7
17 5 5 5 5 5 25
18 3 3 3 2 2 13
19 4 4 4 5 5 22
20 5 5 5 5 5 25
21 1 1 1 2 2 7
22 4 4 4 4 4 20
23 3 3 3 3 3 15
24 5 5 5 4 4 23
25 3 3 3 4 4 17
26 3 3 3 3 3 15
27 4 4 4 5 5 22
28 3 3 3 4 4 17
29 3 3 4 4 4 18
30 2 2 2 1 1 8
31 3 3 3 3 3 15
32 4 4 4 4 4 20
33 3 3 3 3 3 15
34 2 2 3 3 3 13
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 3 3 3 4 4 17
38 3 3 4 4 4 18
39 2 2 2 2 2 10
40 3 3 3 3 3 15
41 4 4 4 4 4 20
42 3 3 3 2 2 13
43 4 4 4 4 4 20
44 3 3 3 3 3 15
45 2 2 3 2 2 11
46 4 4 3 3 3 17
47 4 4 4 4 4 20
48 3 3 4 4 4 18
49 2 2 2 2 2 10
50 4 4 3 3 4 18
51 5 5 5 4 4 23
52 4 3 4 3 4 18
53 4 4 4 5 4 21
54 4 4 4 4 5 21
55 4 4 4 5 5 22
56 4 4 4 4 3 19
57 5 5 5 5 4 24
58 3 3 3 3 4 16
59 3 3 4 4 4 18
60 5 5 5 5 4 24
61 5 5 5 5 5 25
62 4 4 4 4 5 21
63 4 4 4 4 3 19
64 5 5 5 5 5 25
65 4 4 4 4 3 19
66 5 4 4 4 4 21
67 4 4 5 5 5 23
68 4 4 4 4 3 19
69 4 4 4 4 4 20
70 5 4 4 5 5 23
71 5 5 4 4 4 22
72 4 4 3 4 4 19
73 4 4 4 4 5 21
74 5 4 4 4 4 21
75 4 4 4 5 4 21
76 4 3 3 3 4 17
77 4 3 3 3 3 16
78 3 3 3 3 3 15
79 3 2 3 3 3 14
80 3 2 3 2 3 13
Variabel Keterikatan Kerja

Keterikatan Kerja
No. Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 2 2 2 2 2 2 12
2 3 3 3 3 3 3 18
3 5 5 5 5 5 5 30
4 3 3 4 4 4 3 21
5 3 2 2 3 3 3 16
6 4 4 5 5 5 4 27
7 3 3 3 3 3 3 18
8 4 4 4 5 5 4 26
9 4 4 4 5 5 4 26
10 3 3 2 2 2 3 15
11 4 4 4 4 4 4 24
12 5 5 5 5 5 5 30
13 4 4 3 3 3 4 21
14 3 3 3 4 4 3 20
15 5 5 5 4 4 5 28
16 2 2 3 3 3 2 15
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 4 24
19 3 3 4 4 4 3 21
20 4 4 5 5 5 4 27
21 1 1 2 2 2 1 9
22 5 5 5 5 5 5 30
23 3 3 3 3 3 3 18
24 1 1 2 2 2 1 9
25 4 4 4 4 4 4 24
26 4 4 4 4 4 4 24
27 4 4 5 5 5 4 27
28 3 3 3 2 2 3 16
29 3 3 3 3 3 3 18
30 1 1 1 1 1 1 6
31 4 4 4 3 3 4 22
32 2 2 3 3 3 2 15
33 4 4 5 5 5 4 27
34 2 2 2 2 2 2 12
35 4 4 4 4 4 4 24
36 5 5 5 5 5 5 30
37 4 4 4 4 4 4 24
38 3 3 4 4 4 3 21
39 2 2 2 3 3 2 14
40 3 3 3 3 3 3 18
41 4 4 4 4 4 4 24
42 3 3 3 2 2 3 16
43 4 4 4 3 3 4 22
44 1 1 1 2 2 1 8
45 2 2 2 3 3 2 14
46 4 4 4 4 4 4 24
47 3 3 3 3 3 3 18
48 5 5 5 5 5 5 30
49 4 4 4 3 3 4 22
50 4 4 4 4 4 4 24
51 5 5 4 4 4 5 27
52 4 4 3 4 4 4 23
53 4 4 4 4 5 4 25
54 5 4 4 4 4 5 26
55 4 4 4 5 4 4 25
56 4 4 4 4 4 4 24
57 5 5 5 5 5 5 30
58 5 5 5 5 5 5 30
59 5 5 4 4 4 5 27
60 4 4 4 4 4 4 24
61 5 4 4 4 4 5 26
62 4 4 5 5 5 4 27
63 4 4 4 4 3 4 23
64 4 4 4 4 4 4 24
65 5 4 4 5 5 5 28
66 5 5 4 4 4 5 27
67 4 4 3 4 4 4 23
68 4 4 4 4 5 4 25
69 5 4 4 4 4 5 26
70 4 4 4 5 4 4 25
71 5 5 5 5 5 5 30
72 4 5 5 4 4 4 26
73 4 4 3 3 4 4 22
74 4 4 4 3 4 4 23
75 4 3 3 4 3 4 21
76 5 5 5 4 4 5 28
77 4 3 4 3 4 4 22
78 4 4 4 5 4 4 25
79 4 4 4 4 5 4 25
80 4 4 4 5 5 4 26
Variabel Kinerja

Kinerja
No. Responden P1 P2 P3 P4 P5 Total
1 3 3 2 2 2 12
2 3 3 4 4 4 18
3 4 4 5 5 5 23
4 4 4 5 5 5 23
5 2 2 2 3 3 12
6 4 4 4 4 4 20
7 3 3 4 3 3 16
8 4 4 4 4 4 20
9 3 3 3 3 3 15
10 2 2 2 2 2 10
11 3 3 3 3 3 15
12 4 4 4 4 4 20
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 4 5 5 22
15 3 3 4 3 3 16
16 2 2 3 3 3 13
17 5 5 5 5 5 25
18 3 3 3 2 2 13
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 2 2 3 3 3 13
22 4 4 5 5 5 23
23 2 2 3 3 3 13
24 1 1 1 2 2 7
25 4 4 4 4 4 20
26 3 3 4 4 4 18
27 4 4 4 5 5 22
28 3 3 4 4 4 18
29 2 2 3 3 3 13
30 2 2 2 2 2 10
31 3 3 3 3 3 15
32 3 3 3 4 4 17
33 2 2 2 3 3 12
34 3 3 2 2 2 12
35 3 3 3 3 3 15
36 4 4 4 4 4 20
37 3 3 4 4 4 18
38 4 4 4 4 4 20
39 3 3 3 3 3 15
40 4 4 4 4 4 20
41 4 4 4 3 3 18
42 3 3 4 4 4 18
43 4 4 4 4 4 20
44 2 2 2 2 2 10
45 3 3 3 3 3 15
46 2 2 2 2 2 10
47 4 4 4 3 3 18
48 5 5 5 4 4 23
49 3 3 4 4 4 18
50 4 4 4 4 4 20
51 5 5 5 5 5 25
52 4 5 5 4 4 22
53 4 4 3 3 4 18
54 4 4 4 3 4 19
55 4 3 3 4 3 17
56 4 4 3 3 4 18
57 5 4 4 4 4 21
58 4 4 4 4 5 21
59 4 4 4 4 3 19
60 5 5 5 5 5 25
61 4 4 4 4 4 20
62 4 4 4 5 4 21
63 3 4 4 4 3 18
64 5 5 5 5 5 25
65 5 4 4 4 4 21
66 4 4 3 3 4 18
67 5 4 4 4 4 21
68 4 4 4 4 5 21
69 4 4 4 4 3 19
70 5 5 5 5 5 25
71 4 5 5 5 5 24
72 3 4 4 4 4 19
73 4 4 4 4 5 21
74 4 4 4 5 5 22
75 4 4 4 4 3 19
76 4 4 5 4 4 21
77 5 5 4 4 4 22
78 5 4 5 5 4 23
79 5 4 5 5 4 23
80 5 4 5 5 5 24
LAMPIRAN 3

Output Uji Validitas Keseimbangan Kehidupan Kerja

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 Total

P1 Pearson Correlation 1 .958** .873** .769** .740** .932**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
P2 Pearson Correlation .958** 1 .890** .800** .736** .942**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P3 Pearson Correlation .873** .890** 1 .849** .796** .947**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P4 Pearson Correlation .769** .800** .849** 1 .910** .932**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P5 Pearson Correlation .740** .736** .796** .910** 1 .900**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Total Pearson Correlation .932** .942** .947** .932** .900** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Output Uji Validitas Keterikatan Kerja

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total

P1 Pearson Correlation 1 .955** .834** .754** .760** 1.000** .952**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80
P2 Pearson Correlation .955** 1 .872** .758** .765** .955** .952**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80
P3 Pearson Correlation .834** .872** 1 .837** .844** .834** .933**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80
P4 Pearson Correlation .754** .758** .837** 1 .927** .754** .897**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80
P5 Pearson Correlation .760** .765** .844** .927** 1 .760** .902**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80
P6 Pearson Correlation 1.000** .955** .834** .754** .760** 1 .952**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80
Total Pearson Correlation .952** .952** .933** .897** .902** .952** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Output Uji Validitas Kinerja

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 Total

P1 Pearson Correlation 1 .922** .796** .733** .710** .910**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
P2 Pearson Correlation .922** 1 .829** .731** .737** .921**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P3 Pearson Correlation .796** .829** 1 .865** .798** .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P4 Pearson Correlation .733** .731** .865** 1 .884** .918**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
P5 Pearson Correlation .710** .737** .798** .884** 1 .899**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Total Pearson Correlation .910** .921** .936** .918** .899** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Output Uji Reliabilitas Keseimbangan Kehidupan Kerja

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.961 5

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

P1 14.3875 15.000 .892 .951


P2 14.4875 14.962 .908 .949
P3 14.3750 15.123 .917 .947
P4 14.3250 14.804 .890 .952
P5 14.3250 15.285 .843 .959
Output Uji Reliabilitas Keterikatan Kerja

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.969 6

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 18.7125 21.625 .929 .961


P2 18.7875 21.714 .929 .961
P3 18.7250 22.354 .904 .963
P4 18.6625 22.783 .853 .968
P5 18.6500 22.762 .860 .968
P6 18.7125 21.625 .929 .961
Output Uji Reliabilitas Kinerja

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.952 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 14.8750 11.402 .855 .944


P2 14.9125 11.600 .876 .940
P3 14.7500 11.354 .897 .936
P4 14.7500 11.658 .871 .941
P5 14.7625 11.778 .843 .945
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 80
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std.
3.15413742
Deviation
Most Extreme Absolute .070
Differences Positive .047
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .627
Asymp. Sig. (2-tailed) .827
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Coefficientsa
Standa
rdized
Unstandardized Coeffi
Coefficients cients Collinearity Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan_k
,183 ,087 ,209 2,112 ,038 ,742 1,348
ehidupan_kerja
Keterikatan_kerja ,401 ,074 ,535 5,412 ,000 ,742 1,348
a. Dependent Variable: Kinerja
Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan
_kehidupan_ke ,183 ,087 ,209 2,112 ,038
rja
Keterikatan_ke
,401 ,074 ,535 5,412 ,000
rja
a. Dependent Variable: Kinerja

Uji Simultan F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 624,049 2 312,025 30,570 ,000b
Residual 785,938 77 10,207
Total 1409,988 79
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Keterikatan_kerja,
Keseimbangan_kehidupan_kerja

Uji Parsial t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6,222 1,639 3,797 ,000
Keseimbangan_ke
,183 ,087 ,209 2,112 ,038
hidupan_kerja
Keterikatan_kerja ,401 ,074 ,535 5,412 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,665 ,443 ,428 3,19484
a. Predictors: (Constant), Keterikatan_kerja,
Keseimbangan_kehidupan_kerja
b. Dependent Variable: Kinerja

Anda mungkin juga menyukai