Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT ASURANSI WAHANA TATA
MEDAN

Diajukan Oleh:

Febrianto Tarigan
NIM 1705091050

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT ASURANSI WAHANA TATA
MEDAN

FEBRIANTO TARIGAN
NIM 1705091050

Telah disetujui untuk dapat melaksanakan Tugas Akhir

Menyetujui:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Nursiah, S.E.,M.Si Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si.


NIP 19620531 198911 2 001 NIP 19850722 201803 2 001

Medan, Juli 2020


Mengetahui:

Ketua Jurusan Kepala Program Studi

Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si. Suri Purnami, S.E., M.A.


NIP 19720817 200501 1 001 NIP 19770824 200212 2 0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan dengan baik tanpa kendala.
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Program Diploma 3, program studi Administrasi bisnis, Jurusan Administrasi
Niaga Politeknik Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Teristimewa kepada Kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Bakti Tarigan Dan
Ibunda Sumarni Br Surbakti yang selalu memberikan Doa, semangat, serta
motivasi yang tiada henti – hentinya.
1. Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan.
3. Safaruddin, S.E., M.Si., Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan.
4. Suri Purnami, S.E., M.A., kepala Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Medan.
5. Erwinsyah S, S.SI, M.Kom., Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Medan.
6. NURSIAH, S.E.,M.Si Dosen Pembimbing 1
7. SARAH R TAMBUNAN, S.Sos, M.Si Dosen Pembimbing 2
8. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dalam berbagai hal
mengenai pengetahuan dan informasi berharga selama perkuliahan.
9. Teman – teman seperjuangan penulis selama kuliah Ranjesta Sembiring,
Jhosep, Syilvi , Adlin, serta teman kelas AB – 6A.

i
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan penulisan Tugas
Akhir ini mempunyai banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca semua.

Medan, July 2020

Febrianto Tarigan
NIM 1705091050

ii
DAFTAR ISI

..........................................................................................................................Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 4
2.1. Pengertian Produktivitas................................................................... 4
2.2. Pengertian Produktivitas Kerja......................................................... 5
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja............. 6
2.4.Tolak Ukur Produktivitas Kerja........................................................ 7
2.5. Upaya Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja/Karyawan........ 8
BAB 3 METODE PENELITIAN.................................................................. 10
3.1 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 10
3.2 Jenis Dan Sumber Data................................................................... 10
3.2 Teknik Analisis Data...................................................................... 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 12

4.1. Gambaran Umum PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan..... 12


4.1.1. Sejarah Singkat............................................................. 13
4.1.2. Visi dan Misi................................................................ 13
4.1.3. Makna Logo................................................................. 13
4.1.4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas..................... 14

iii
4.2.......................................................................................................... Fakt
or-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan........... 16
4.3..........................................................................................................Tolak
Ukur Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Asuransi
Wahana Tata Cabang Medan.......................................................... 22
4.4.......................................................................................................... Pend
ekatan Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan pada
PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan..................................... 23
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 25
5.1. Simpulan......................................................................................... 25

5.2. Saran............................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 26

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Perusahaan harus dapat mengelola sumber daya yang ada. Salah satu
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan memegang peranan penting
adalah Sumber Daya Manusia karena manusialah yang menjalankan semua
kegiatan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus memiliki Sumber Daya
Manusia yang kompeten dan professional. Apabila tingkat kualitas sumber daya
manusia di dalam sebuah perusahaan itu tinggi atau baik maka tingkat
produktivitas kerja karyawan tersebut lebih mudah meningkat. Sebaliknya apabila
tingkat kualitas sumber daya manusia itu rendah atau kurang maka tingkat
produktivitas kerja karyawan tersebut akan sulit untuk meningkat. Oleh karena itu
setiap perusahaan yang ingin sukses dalam usahanya, harus memiliki sumber daya
yang kompeten dan professional untuk meningkatkan produktifitas kerjanya
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output)


dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Konsep produktivitas
dikembangkan untuk mengukur besarnya kemampuan menghasilkan nilai atas
komponen masukan yang digunakan.
Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh
suatu lembaga atau perusahaan apabila ingin mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatannya lembaga atau perusahaan harus mampu
meningkatkan produktivitas dari waktu ke waktu, karena ini menyangkut terhadap
kinerja lembaga tersebut.
Pengukuran produktivitas kerja karyawan digunakan sebagai sarana
manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisien, karena peningkatan
produtivitas kerja akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi perusahaan
untuk memperbaiki keseimbangan karyawannya, yang kemudian akan mendorong
gairah dan semangat kerja karyawan. Untuk dapat mencapai produktivitas yang
diharapkan tentunya perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya
produktivitas yaitu (sebutkan dulu 3 faktor yang

1
2

mempengaruhinya/menurut Sutrino di bab 2). Pelatihan merupakan


latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Mental dan
keterampilan fisik karyawan merupakan keadaan mental dan fisik karyawan
merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi.
Sebab keadaan fisik dari mental karyawan mempunyai hubugan yang sangat erat
dengan produktivitasnya. Hubungan antara atasan dan bawahan merupakan
hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan terhadap bawahan, sejauh mana
bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-menjalin
telah mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Dengan
demikian, jika karyawan diperlakukan secara baik, maka karyawan tersebut akan
berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi, sehingga akan
berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja. Kalimat2 ini dipersingkat dan
hindari kata tanya “bagaimana”
Mengingat pentingnya produktivitas kerja karyawan bagi perusahaan
untuk mencapai tujuan ,maka penulis ingin memperdalam pengetahuan tentang
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada
PT Asuransi Wahana Tata Kantor Cabang Medan”. PT Asuransi Wahana
Tata Kantor Cabang Medan.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah Fakto-faktor apakah yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT Asuransi Wahana Tata
Kantor Cabang Medan?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT Asuransi Wahana
Tata Kantor Cabang Medan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat Penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
3

Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu pengetahuan


khususnya terhadap tentang sumber daya manusia baik secara teori maupun
praktik. Sehingga nantinya diharapkan dapat mengaplikasikan ilmunya jika
sudah terjun di dunia kerja perusahaan.

2. Bagi Perusahaan
Membantu memberikan masukan pada pihak perusahaan dalam
menentukan kebijaksanaan demi kemajuan PT Asuransi Wahana Tata Kantor
Cabang Medan.

3. Untuk peneliti lain


Membantu memberikan masukan dan studi banding kepada peneliti
lain dalam penelitian yang selanjutnya akan dilakukan sehingga dapat
mengaplikasikannya ilmunya kepada umum.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang pengertian produktivitas, produktivitas kerja, faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivits kerja, tolak ukur produktivitas kerja,
pendekatan peningkatan produktivitas tenaga kerja/karyawan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Berisi tentang pengumpulan data, jenis sumber data, teknik analisis data.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran umum organsasi yaitu sejarah berdirinya, visi
misi, makna logo, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan tolak ukur produktivitas tenaga kerja pada PT Asuransi Wahana
Tata Kantor Cabang Medan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang simpulan dan saran yang diambil setelah dilakukan
penelitian dan analisis.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Produktivitas

Hindari menggunakan kata “Menurut” untuk semua awal kutipan. Gunakan


kata yang bervariasi, misalnya Sinungan (…..:….) menyatakan bahwa……
atau memberikan definisi, dsb

Menurut Sutrisno (2009:98), “Produktivitas diartikan sebagai hubugan-


hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga
kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu
perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan
tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam ke-satuan fisik, bentuk, dan nilai”.
Menurut Sinungan (Dalam Widodo buku Widodo tidak ada dalam daftar
Pustaka (2015:219), agar dicek buku siapa yg dibaca dan menurut
siapa?“Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara totalitas
pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode
tersebut”.
Menurut Sinungan yang dikutip oleh ( Dalam Yanti (2009:120),
“Produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga
diartikan sebagai perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, perbedaan
antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-
satuan (unit) umum.
Menurut Sugiono (Dalam Schermerharn 2003: 7) buku karangan siapa

yg dibaca dan menurut siapa? Schermerharn tidak ada dalam daftar Pustaka
produktivitas: hasil pengukuran kinerja dengan memperhitungkan sumber daya
yang digunakan, termasuk sumber daya manusia. Produktivitas dapat diukur pada
tingkat individual, kelompok dan organisasi. Produktivitas juga mencerminkan
kebrhasilan/kegagalan dalam mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam
kaitannya dengan penggunaan sumber daya. Sumber daya manusia di tempat kerja
sangat pentig dan perlu diperhitungkan. Produktivitas mencangkup sikap mental

4
5

patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berkar pada
keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari
esok lebih baik dari hari ini. Sikap ini akan mendorong muncul nya kerja yang
efektif dan produktif, sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas
kerja.

Menurut Sinungan (Dalam Ravianto 1990), buku Rivanto tidak ada

dalam daftar pustaka buku karangan siapa yg dibaca dan menurut siapa?
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapi dengan
keselurahan sumber daya yang digunakan. Menurut Sinugan (Dalam Simanjuntak
1993), buku Rivanto tidak ada dalam daftar pustaka buku karangan siapa yg

dibaca dan menurut siapa?secara filosofis produktivitas mengandung arti


pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan
suatu kehidupan. Produktivitas tenaga kerja secara spesifik adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Salah
satu tantangan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan adalah bagaimana
memanfaatkan dan mengorganisir sumber daya yang ada pada tingkat operasi
yang produktif. Pentingnya peningkatan produktivitas kerja dalam tingkat operasi
perusahaan merupakan salah satu upaya mencapai tujuan perusahaan. Kalimat yg
dikutip mulai dari mana smp mana hrs diberi tanda

Simpulan dari Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa


produktivitas adalah istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara
luaran (output) dengan masukan (input). Produktivitas merupakan suatu ukuran
yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu industri atau UKM ??? dalam menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang
dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-
aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar.

2.2. Pengertian Produktivitas Kerja


6

Menurut Sutrisno (2015:100), “Produktivitas kerja merupakan sikap


mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada.
Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan baik hari ini dari
pada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini”.

Menurut Mila Badriyah (2018:183), “Produktivitas kerja merupakan rasio


antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan atau biaya untuk
mewujudkan hasil tersebut (input).

Simpulan buat awal kalimat yg lebih baik dari produktivitas kerja adalah
kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang
digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang
singkat atau tepat.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Sutrisno (2015:103), mengatakan bahwa beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu pelatihan, mental dan …..., dan
hubungan antara……

a. Pelatihan
Pelatihan merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan
sumber daya manusia melalui rangkaian kegiatan identifikasi, pengkajian serta
proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan melalui upaya untuk
membantu mengembangkan kemampuan yang diperlukan agar dapat
melaksanakan tugas, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini
berati bahwa pelatihan dapat dijadikan sebagai sarana yang berfungsi untuk
memperbaiki masalah kinerja organisasi, seperti efektivitas, efesiensi dan
produktivitas. Pelatihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan
dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan
kerja.

b. Mental dan keterampilan fisik karyawan


Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting
untuk menjadi perhatian bagi organisasi. Sebab keadaan fisik dari mental
7

karyawan mempunyai hubugan yang sangat erat dengan produktivitasnya.


Mental dan keterampilan fisik karyawan menentukan hasil kerja yang akan
dihasilkan karyawan. Maka dari itu karyawan harus memiliki mental yang
kuat dan keterampilan yang bijak supaya dalam menghasilkan kerja yang baik.
Hubungan antara atasan dan bawahan.

c. Hubungan antara atasan dan bawahan


Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan terhadap bawahan, sejauh mana
bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-
menjalin telah mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.
Dengan demikian, jika karyawan diperlakukan secara baik, maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi, sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja.

2.4. Tolak Ukur Produktivitas Tenaga Kerja


Sutrisno (2015:104), “Pengukuran produktivitas merupakansuatu alat
manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Pengukuran produktivitas
berhubungan dengan perubahan produktivitas sehingga usaha-usaha untuk
meningkatkan produktivitas dapat dievaluasi. Sampai mana kalimat yg dikutip
agar diberi tanda petik

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang
ada diperusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan
terlaksana secara efisien dan efektif sehingga ini semua akhirnya sangat
diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur
produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, yaitu sebagai berikut (Sutrisno,
2015:104-105):

1. Kemampuan.
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan
seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan dimiliki serta
8

profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk


menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

2. Meningkatkan hasil yang dicapai.


Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan
salah satu yang dapat dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang
menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya memanfaatkan produktivitas
kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja.
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasilyang dicapai dalam satu hari kemudian
dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
4. Pengembangan diri

Mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.


Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya,
pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi
lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan
untuk meningkatkan kemampuan.

5. Mutu

Berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari masa lalu. Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai. Jadi, meningkatkan mutu untuk memberikan hasil yang terbaik yang
pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6. Efisiensi.
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas
yang memberikan pengaruh yang signifikan bagi karyawan

2.5. Upaya Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja/Karyawan


9

Sutrisno (2015), mengatakan bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat


dilihat sebagai masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspel-aspek
teknis. Mengatasi hal itu perlu pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor
penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja. Adapun upaya
peningkatan produktivitas tenaga kerja/karyawan tersebut menurut Sutrisno
(2015:105) adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan terus menerus.


Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasinya
ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara
terus menerus.

2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan.


Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus menerus
ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala
komponen organisasi.

3. Pemberdayaan sumber daya manusia.


Bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam
organisasi. Karena itu memberdayakan SDM merupakanetos kerja yang sangat
mendasar yang harus dipegang teguh oleh eselon manajemen dalam hierarki
organisasi.
10
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2018:2), metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Teknik
pengumpulan data, yang digunakan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan alat tre-cheking atau pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Penulis menggunakan
metode ini untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, dengan
memberikan beberapa pernyataan kepada pegawai PT Asuransi Wahana Tata
Cabang Medan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan.
2. Obeservasi
Observasi dilakukan dengan cara langsung mengamati permasalahan di
lapangan. Penulis menggunakan metode ini dengan cara mencatat apa saja
yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh beberapa data
mengenai factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan.
3. Studi Kepustakaan
Dalam penelitian ini cara pengumpulan data dilakukan dengan
mengunakan sumber-sumber tertulis seperti buku-buku teks, jurnal, makalah,
surat kabar, perundang-undangan, apakah ada kutipan dari sumber ini? Yang
ditulis hanya yang benar-benar ada kutipanny, dan dokumen perusahaan
sumber-sumber cetakan lainnya. Pada penelitian ini, studi pustaka dilakukan
dengan membaca buku yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja. seperti buku Mila Badriah, Triana
Oktaviani, Eritauli Sihombing, Muchdarsyah Sinungan, Sugiono, Edy
Sutrisno dan Sedarma Yanti.

11
12

3.2 Jenis dan Sumber Data


Jenis-jenis sumber data dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari penelitian secara langsung
dari tempat penelitian atau tempat objek penelitian yang dilakukan. Data ini
diperoleh langsung dari observasi dan wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder ini ditemukan diperoleh melalui sumber-sumber tertulis (studi
pustaka). Penulis juga memperoleh data-data sekunder dengan membaca buku-
buku referensi, dan dokumen perusahaan.

3.3 Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ......sebutkan
data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir yaitu teknik kajian suatu
penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang
diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Dalam
metode ini data yang diperoleh akan dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis, dan
diinterprestasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas hasil penelitian ini.
dari masalah yang diteliti.
13
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Asuransi Wahana Tata Cabang

Medan

Gambaran umum Umum PT Asuransi Wahana Tata secara umum adalah


sebagai berikut:

4.1.1. Sejarah Singkat

PT Asuransi Wahana Tata adalah perusahaan asuransi umum yang telah


hadir melayani nasabah sejak 1964. Kini, Aswata adalah salah satu perusahaan
asuransi umum terbesar di Indonesia dengan kekuatan permodalan yang solid
didukung oleh dedikasi dari hampir 1.200 karyawan di lebih dari 70 kantor
yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Aswata juga aktif bekerjasama dengan berbagai bank dan lembaga
keuangan lainnya, broker asuransi/reasuransi, reasuransi terkemuka baik
dalam dan luar negeri, professional loss adjuster, independent surveyor, agen-
agen asuransi dan bengkel-bengkel mobil terbaik.
Aswata melayani nasabah individu hingga korporasi dengan beragam
solusi asuransi umum seperti asuransi property, kendaraan bermotor,
pengangkutan, rangka kapal dan pesawat terbang, rekayasa, minyak dan gas,
asuransi uang, tanggung gugat, penjaminan, dan kecelakaan diri.
Sejak 2005, Aswata terus mengembangkan sistem teknologi informasi
terintegrasi LINTASWATA yang mampu melayani seluruh proses bisnis
perusahaan di semua jaringan kantor pemasarannya secara on-line untuk
memberikan kecepatan dan keakuratan pelayanan kepada seluruh nasabah.
Aswata call centre 24 Jam 021-500298 juga hadir sejak 2013 bersama
dengan beragam moda komunikasi seperti email dan sosial media untuk
mempermudah nasabah menghubungi perusahaan.

14
15

Di awal 2014, Aswata meluncurkan Unit Usaha Syariah Aswata Takaful


untuk memenuhi permintaan masyarakat akan produk asuransi umum yang
sesuai dengan prinsip Syariah.
Perusahaan ini meraih penghargaan Corporate Image Award 2015 dalam
kategori Non-Vehicle Insurance dari Frontier Consulting Group. Penghargaan
serupa juga didapatkan di 2014, 2013 dan 2011. Penghargaan lain yang pernah
diterima oleh Aswata adalah antara lain Golden Trophy Infobank Insurance
Award 2015 atas prestasi mempertahankan predikat sangat bagus atas kinerja
keuangan selama lima tahun terakhir dari majalah Infobank dan best general
insurance di 2013 dari majalah media asuransi untuk kategori perusahaan
asuransi umum dengan nilai ekuitas Rp. 250 – 750 milliar.
4.1.2. Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi dari PT Asuransi Wahana Tata Cabang
Medan sebagai berikut:

a. Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
b. Misi Perusahaan
Berkomitmen untuk memberikan solusi yang bernilai tambah dengan
integritas, etika, dan service excellence yang berstandart tinggi dan Terus
berusaha untuk menjadi perusahaan idaman di Indonesia dengan menghargai
dan memberikan tantangan kepada karyawan
4.1.3. Makna Logo

Gambar 4.1. Logo PT Asuransi Wahana Tata


16

Sumber: PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan

Logo merupakan tanda yang memberikan arti tersendiri bagi perusahaan


yang bersangkutan. Logo bisa berbentuk gambar, kata-kata, inisial huruf,
angka, susunan warna, maupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
Demikian pula halnya pada PT Asuransi Wahana Tata yang memiliki logo
berbentuk inisial huruf, yaitu kombinasi huruf W dan huruf T, yang
membentuk huruf A sebagai inisial dari nama perusahaan.
Kombinasi huruf ”T”, ”W” dan siluet ”A” dalam logo ASWATA dibuat
sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah perisai, sebagai simbol dari rasa
aman dan perlindungan.
4.1.4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
Sebuah perusahaan besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan
adanya organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan
untuk mengerti tentang tugas dan batasan-batasan tugasnya, kepada siapa
mereka bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktivitas akan berjalan
dengan baik dan benar.
17

Uraian struktur pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan adalah


sebagai berikut.

Struktur Organisasi Perusahaan PT


Asuransi Wahana Tata Medan
Kepala Cabang

Head Of Sales Head Of Sales Retail Head Of Finance


Corporate Accounting

Head Of Klaim Head Of Sales


Admin

Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Perusahaan PT Asuransi Wahana Tata Medan


Sumber: PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing


jabatan yang ada di PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan yaitu:

1. Kepala Cabang
Bertanggung jawab atas tercapainya visi dan misi perusahaan yang
diselenggarakan melalui divisi regional di wilayah geografisnya.
2. Head Of Sales Corporate
18

Memiliki tugas pokok untuk mengkoordinasikan seluruh unit kerja dari


bagian Sales Supervisor dan berfungsi mengawasi serta memberikan arahan
bagi para anggota tim penjualan. Beberapa tugasnya yaitu:
a. Mengkoordinir tim sales, agar dapat meningkatkan tingkat penjualan
dan apakah sesuai dengan target.
b. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari dan
melayani.
c. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau
mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan.
d. Membuat strategi penjualan dan mensosialisasikan kepada tim sales.
e. Memonitoring penjualan dan pembayaran customer dari tim sales.
f. Mmenentukan pemberian diskon produk kepada tim sales dengan
persetujuan dari manajer pemasaran terlebih dahulu.
3. Head Of Sales Retail
Memilki tugas pokok menggerakkan masing-masing team Sales Retail
dengan sesuai rencana aktivitas (Activity Plan)
4. Head Of Finance accounting
Merupakan kepala bagian keuangan yang bertugas mencatat kas kecil, kas
besar serta menulis keuangan perusahaan.
5. Head Of Claim
Bertugas untuk menerima klaim dari nasabah ketika ada nasabah yang
mengalami kecelakaan, kehilangan barang sesuai dengan ikatan dari
perusahaan.
6. Head Of Sales Admin
Merupakan Kepala administrasi yang bertugas mencatat transaski surat
masuk dan surat keluar
4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan
Pada PT Asuransi Wahana Tata
Masalah produktivitas adalah masalah penting bagi perusahaan, terutama
dalam menghadapi kompetensi dunia bisnis, karena produktivitas merupakan nilai
ukur dari hasil kerja karyawan pada suatu perusahaan, seperti perbandingan antara
19

hasil atau jumlah barang dan jasa yang diproduksi dengan sumber atau tenaga
kerja. Tingkat keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, merupakan nilai
ukur apakah perusahaan tersebut telah berhasil dalam mendapatkan target dan
apakah tujuan perusahaan tersebut telah tercapai, karena setiap perusahaan yang
didirikan memiliki tujuan dan maksud untuk mencapai yang diinginkan.
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap yang demikian akan
mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus
mengembangkan diri. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan.
A. Menerapkan Kedisiplinan dalam bekerja
Disiplin merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Disiplin sangat diperlukan baik
individu yang bersangkutan maupun oleh organisasi atau perusahaan, apabila
kedisplinan tidak diterapkan maka akan dapt merusak aktivitas suatu perusahaan.

Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan kedisiplinan sangat dijunjung


tinggi demi mencapai kesuksesan pada perusaaan, apabila pegawai tidak disiplin
maka perusaaan tidak dapat mencapai kesuksesan dikarenakan keterlambatan
pegawai dalam mengerjakan semua tugas yang telah diberikan, maka dari itu PT
Asuransi Wahana Tata Cabang Medan melakukan absensi dengan menggunakan
sidik jari, apabila absen dilakukan lewat dari jam 08.00 wib, maka aka nada
konsekuensi yang dilakukan PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan dengan
mengurangi masa jam kerja.

B. Pelatihan
Peltihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk
menggunakan peralatan kerja.
C. Mental dan keterampilan fisik karyawan
20

Mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi. Sebab keadaan fisik dari mental karyawan
mempunyai hubugan yang sangat erat dengan produktivitasnya.
D. Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan terhadap bawahan, sejauh mana
bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-menjalin
telah mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.

E. Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang ada dalam seseorang, yang mendorong
perilakunya untuk melakukan tindakan atau aktivitas tertentu. Motivasi sering
kali diartikan pula sebagai factor pendorong perilaku seseorang. Pada umumnya
semua perusaaan memerlukan motivasi untuk meningkatkan imajinasi dalam
bekerja.

Motivasi untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas


perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi
kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.
Sebaliknya apabila terhadap motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal
ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.

Untuk itu PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan menerapkan motivasi


sebagai salah satu factor utama yang dapat mendorong kemampuan seseorang
dalam bekerja, karena apabila adanya dukungan atau dorongan dari orang-orang
sekitar dapat membuat suasana hati jauh lebih baik dan ikhlas dalam mengerjakan
dan menghadapi persoalan dalam bekerja

F. Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang dimana seseorang atau beberapa
orang kelompok organisasi menggunkan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Pegawai atau karyawan pada PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan memiliki komunikasi yang sangat baik antara semua bagian.
21

Apabila suatu komunikasi tercipta dengan sangat baik, maka hubungan kerja
yang akan tercipta disuatu kantor akan sangat berjalan dengan baik. Apabila
akan diadakannya rapat pada perusahaan, tidak akan ada perdebatan yang
menyebabkan timbulnya suatu konflik yang dapat mengganggu suatu perusahaan
untuk mencapai targetnya. Karena apabia terjadi konflik itu disebabkan
terjadinya miss cominication, untuk itu komunikasi yang sangat erat atau baik
dibutuhkan untuk menghindari konflik tersebut.

G. Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup
dan kemajuan yang lebih baik untuk kehidupan kedepannya. Pendidikan juga
diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah
bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Untuk itu tingkat pendidikan menjadi hal penting dalam mencapai karier.
Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan tingkat pendidikan dalam
penyesuaian penempatan yang sesuai dengan jurusan pendidikan yang dimliki.
Apabila penempatan suatu bagian tidak sesuai dengan pendidikan atau
kemampuan yang dimiliki, maka suatu pekerjaan yang akan diberikan pada
seorang tersebut akan terbengkalai sehingga tidak dapat bekerja secara efektif dan
efisien.

H. Tunjangan, Kompensasi dan Prestasi


Tunjangan, Kompensasi ataupun prestasi mengandung pengertian yang
hampir sama. Seperti halnya kompensasi atau tunjangan merupakan bentuk
pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar
produktivitas kerja semakin meningkat. Kompensai juga diartikan sebagai salah
satu aspek yang paling sensitive dalam hubungan kerja. Sedangkan prestasi
merupakan bentuk dari hasil yang telah dicapai tau dilakukan dan dikerjakan.

Tunjangan, kompensasi dan prestasi merupakan suatu hal yang berhubungan


dalam dunia kerja, karena apabila tunjangan atau kompensasi diberikan kepada
22

para karyawan, maka akan meningkatkan semangat dalam bekerja, sehingga


secara tidak disengaja prestasi karyawan tersebut akan meningkat lebih baik
untuk pribadi maupun prestasi perusahaan. Apabila suatu perusahaan memlikiki
karyawan yang berprestasi, maka prestasi perusahaan tersebut juga akan
meningkat dan dipandang memiliki kualitas dalam bekerja.

Untuk itu PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan juga memiliki beberapa
system yang berlaku untuk para karyawan yang berperestasi berhak untuk
mendapatkan kompensasi dari pihak PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan.

I. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan hal penting, karena apabila lingkungan kerja
yang dimiliki sangat kompeten maka tingkatan produktivitas dalam perusahaan
itu akan sangat tinggi dan akan cepat dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.

PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan memiliki lingkungan yang


kompeten, karena terletak pada tempat yang strategis yang dimana lingkungan
perusahaan, jauh dari jangkauan jalan yang terlampau ramai dengan tempat-
tempat yang dapat membuat para pegawai terganggu akan kosentrasi dalam
bekerja.

PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan juga tidak hanya memandang dari
sudut letak perusahaan yang strategis, tetapi PT Asuransi Wahana Tata Cabang
Medan juga memperhatikan lingkungan fisik seperti tersedianya fasilitas kantor
yang baik dan kenyamanan ruangan kerja yang dapat membuat para pekerja atau
karyawan merasa nyaman contohnya seperti ruangan ber AC, tersedia WC, dan
lainnya. Apabila pekerja merasa nyaman berada didalam suatu perusahaan, maka
akan tercipta pula rasa persaudaraan antar semua pekerja, baik pimpinan,
bawahan.

J. Iklim Kerja, Kesehatan dan Gizi


Iklim kerja merupakan keadaan lingkungan kerja yang diukur dari perpaduan
antara suhu udara, kelembapan udara, dan panas radiasi dengan tingkat
pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaan yang
dilakukan. Kesehatan merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahtraan
23

dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelamahan. Gizi merupakan zat
makanan pokok yang sangat diperlukan bagi tumbuhan dan kesehatan tubuh.

Iklim kerja, kesehatan dan gizi merupakan tolak ukur seseorang dalam
melakukan suatu kegiatan dalam sehari-hari, dan hal tersebut berkaitan antara
satu sama lain, seperti halnya apabila iklim kerja sangat tidak baik maka
kesehatan akan terganggu apalagi ketika gizi yang diasup tidak sehat dan kurang
makan akan menggangu tingkat metabolism pada tubuh dan kesehatan.

Untuk itu hal tersebut juga sangat diperhatikan pada PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan, apabila hal yang berkaitan tersebut tidak diperhatikan, maka
para karyawan akan mengalami sakit yang diakibatkan oleh cuaca yang tidak
setabil. Untuk mencegah hal tersebut PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan
mengambil tindakan dengan memberikan jaminan sosial kepada karyawan
apabila karyawan tersebut mengalami sakit yang mengakibatkan terganggunya
konsentrasi para karyawan dalam bekerja.

K. Jaminan Sosial
Jaminan sosial merupakan suatu bentuk sosial yang diselenggarakan oleh
Negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar
yang layak. Jaminan sosial yang diberikan PT Asuransi Wahana Tata Cabang
Medan kepada pegawainya dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan
semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi, maka akan dapat
berpengaruh dengan produktivitas, karena para pegawai PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan tidak perlu khawatir lagi apabila merekan mengalami
masalah kesehatan karena telah diberikannya jaminan sosial.

L. Teknologi yang digunakan


Teknologi merupakan hal terpenting bagi setiap perusahaan. Apabila suatu
perusahaan tidak memiliki teknologi yang canggi, maka perusahaan tersebut akan
sulit dalam mencapai kesuksesan. Teknologi yang digunakan di PT Asuransi
Wahana Tata Cabang Medan sangatlah lengkap dan memudahkan pekerjaan yang
diberikan.

M.Sikap dan Etika Kerja


24

Pada umumnya, orang mempunyai sikap dan etika yang baik akan terlihat dari
penampilan kerja sehari-hari berupa kerja sama, kehadiran dalam bekerja,
antusias dalam mengerjakan suatu pekerjaan, inisiatif dalam mengerjakan tanpa
harus ditegur berulang-ulang oleh atasan, bertangung jawab atas semua pekerjaan
yang telah diberikan, dan memiliki kreatifitas yang sangat tinggi.

Hal tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap


pencapaian produktivitas kerja karyawan yang optimal dan mampu memenuhi
harapan atau bantuan pencapaian perusahaan.

N. Manajemen
Berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh Kepala cabang PT Asuransi
Wahana Tata Cabang Medan untuk memimpin serta mengendalikan bawahannya.
Apabila manajemennya tepat, maka akan menimbulkan semangat yang lebih
tinggi sehingga dapat mendorong pegawai atau karyawan untuk melakukan
tindakan produktif.

4.3. Tolak Ukur Produktivitas Kerja pada PT Asuransi Wahana Tata


Cabang Medan
Setiap perushaan memiliki tolak ukur terhadap semua kegiatan, terutama
tolak ukur mengenai produktivitas tenaga kerja. Apabila produktivitas tenaga
kerja tidak diukur, maka perusahaan tidak akan mengetahui sebagai mana
perusahaan tersebut telah mencapai target atau malah produktivitasnya menurun,
untuk itu perlu diadakanya tolak ukur. Penulis akan membahas tolak ukur
produktivitas tenaga kerja pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan sebagai
berikut:

a. Dilihat dari pencapian target yang ditentukan


Suatu perusahaan yang ditentukan yang didirikan memiliki visi dan misi,
salah satunya yang bertujuan untuk memperoleh kesuksesan dan mencapai
suatu target yang telah ditentukan bahkan lebih dari yang diperhitungkan. PT
Asuransi Wahana Tata Cabang Medan merupakan perusahaan yang dibawah
naungan pemerintah, namun juga memiliki target-target yang harus dicapai,
25

baik dilihat dari pelayanan terhadap nasabah, kualitas, dan kepuasan nasabah
kepada ASWATA.

b. Dilihat dari system manajemen berbasis kompetensi


Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai
kombinasi antara keterampilan (skills), atribut personal (personals attribute),
dan pengetahuan (knowledge), yang tercermin melalui perilaku kinerja (job
behavior), yang dapat diamati, diulur dan dievaluasi.Suatu system manajemen
kerja berbasis kompeten merupakan salah satu system dalam pengelolaan
sumber daya manusia yang dikembangkan dalam PT Asuransi Wahana Tata
Cabang Medan, selain sistem-sistem lain yang terintergrasi. Sistem ini
diterapkan agar kinerja dan kontribusi individu karyawan terhadap efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan dapat diukur, dan sekaligus sebagai bahan
evaluasi dan penyempurnaan pengembangan SDM pada masa datang, dan
meningkatkan daya saing perusahaan.

c. Menggunakan sistem KPI (Key Performance Indicator)


KPI (Key Performance Indicator) merupakan materi baik finansial maupun
non finansial yang digunakan oleh perusahaan performa kinerjanya. Biasanya
digunakan untuk menilai kondisi suatu bisnis serta tindakan apa yang
diperlukan untuk menyikapi kondisi tersebut. Pada PT Asuransi Wahana Tata
Cabang Medan KPI (Key Performance Indicator) digunakan sebagai tolak
ukur dalam nilai kualitas kepemimpinan dan tingkat kepuasaan pelanggan
terhadap PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan. Apabila kualitas
kepemimpinan sudah dijalankan dengan baik, maka tujuan yang hendak
dicapai oleh PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan akan terlaksana dengan
sangat baik sehingga tingkat kepuasan pelanggan akan sangat meningkat.

4.4. Pendekatan Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan pada PT


Asuransi Wahana Tata Cabang Medan
Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan, pendekatan peningkatan
tenaga kerja yang dimiliki sama halnya dengan penjelasan yang dikemukakan
dengan para ahli. Namun pendekatan yang dimiliki oleh PT Asuransi Wahana
Tata Cabang Medan sedikit berbeda dengan yang telah dikemukakan oleh para
26

ahli, untuk penulis akan membahas tentang pendekatan peningkatan yang dimiliki
oleh PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan sebagai berikut:

a. Faktor internal yang berkenaan dengan kebijakan insfrastruktur dan


stabilisasi harus dapat mendukung secara kondusif untuk peningkatan
produktivitas.
b. Faktor eksternal seperti pesaing, dan kebijakan proteksi harus
diperhatikan.
c. Input produksi dalam bentuk tenaga kerja harus diperhatikan mengenai:
sikap bekerja, tingkat keterampilan, hubungan buruh dengan manajemen,
gerakan produktivitasnya, efisiensi tenaga kerja, dan jiwa
kewirausahaannya.
d. Input capital dalam bentuk peralatan dan teknologi harus diperhatikan
mengenai: upaya mekanisasinya, otomatisasi, koputerisasi, dan robotisasi
dalam peralatan yang digunakan; sedangkan dalam teknologi produk,
teknologi produksi, dan rekayasa terapannya. Jika hal tersebut baik maka
akan tercapai produktivitas capital.
e. Gabungan dan sinergi dari produktivitas tenaga kerja dan produktivitas
capital akan menjelma menjadi produktivitas total.
f. Bila Produktifitas baik maka akan terjadi peningkatan pada keuntungan,
kesejahteraan upah dan gaji karyawan, mutu jasa dan produk perusahaan,
dan penyetoran pajak kepada pemerintah. Yang terakhir ini bila didukung
oleh semua perusahaan maka pemasukan dana pajak dari pemerintah pun
meningkat.
27
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya penulis menarik simpulan


sebagai berikut:

a. Wujud nyata produktivitas karyawan antara lain dengan menyelesaikan


pekerjaan tepat waktu yang telah disepakati karena sudah ada dalam aturan
PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan.
b. Komunikasi antar karyawan pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang
Medan memiliki komunikasi yang sangat baik, maka hubungan kerja di
kantor otomatis akan berjalan dengan baik, apabila diadakan rapat tidak
akan ada perdebatan yang menyebabkan timbulnya konflik yang dapat
mengganggu perusahaan untuk mencapai targetnya.
5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengajukan saran sebagai berikut:

a. Motivasi juga sangat dibutuhkan untuk mendukung semangat para


karyawan,untuk itu sangat perlu diadakan seminar sebulan sekali untuk
memberikan motivasi pendukung atau pencerahan bagi para karyawan.
b. Sebaiknya agar komunikasi berjalan dengan baik dan efisien, setiap
karyawan yang berkomunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk
dasar komunikasi dan mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-
hari.
c. Tunjangan yang seharusnya diberikan PT Asuransi Wahana Tata Cabang
Medan kepada karyawan tidak hanya itu saja, ada banyak macam lain
tunjangan juga yaitu seharusnya PT TASPEN memberikan tunjangan dana
tambahan gaji karyawan setiap 2 bulan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Badriyah, Mila, 2018. Manajemen sumber daya manusia. Cetakan pertama, Bandung:
Pustaka Setia.
Oktaviani, Triana. 2009. Analisis hubungan faktor- faktor quality dengan
produktivitas kerja karyawan.Bogor: PT Taspen.
Sihombing, Eritauli. 2012. Pengaruh semangat kerja terhadap produktivitas
karyawan. Bandung:PT Pos Indonesia.
Sinungan, Muchdarsyah, 2016. Produktivitas apa dan bagaimana. Cetakan Kedelapan,
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono, 2018. Metode penelitian kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, Edisi Kedua Puluh
Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Edy, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama,
Jakarta:Kharisma Putra Utama.
Yanti, Sedarma, 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Bandung:PT
Refika Aditama.

29

Anda mungkin juga menyukai