Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“Implementasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Realisasi Belanja Daerah


di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang”

Dosen Pemimbing Lapangan :


Bayu Wiratama, S.E., M.M.

Disusun oleh :
Nama : Fadia Feby Andhani
NIM : 7311420068
Program Studi : Manajemen

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan
Pelatihan Kota Semarang dan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Negeri Semarang.
Disusun oleh :

Nama : Fadia Feby Andhani


NIM : 7311420068
Jurusan : Manajemen

Telah disahkan pada :

Hari : Jumat
Tanggal : 21 Juli 2023

Dosen Pemimbing, Pembimbing Lapangan,

Bayu Wiratama, S.E., M.M. Ratri N. Widayanti, S.Sos


NIP. 198608012015041002 NIP. 197302231994022001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen

Andhi Wijayanto, S.E., M.M.


NIP.198306172008121003

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq,
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang Prigel dengan topik
“Implementasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Realisasi Belanja Daerah di Badan
Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah semester 6 Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 1
Maret s.d 14 Juli 2023. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu baik secara moril maupun materiil sehingga dapat menyelesaikan laporan tanpa
halangan apapun. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. S. Martono, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Semarang


2. Bapak Dr. Amir Mahmud, S.Pd., M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Negeri Semarang
3. Bapak Andhi Wijayanto, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang
4. Bapak Bayu Wiratama, S.E., M.M. selaku koordinator magang prigel Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, yang telah memberikan pengarahan dan pembekalan magang.
5. Bapak Bayu Wiratama, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing magang, Bayu Wiratama,
S.E., M.M. yang telah membimbing dan memberikan arahan selama magang.
6. Ibu Ratri Nugrahaning Widayanti, S. Sos selaku pembimbing lapangan, yang telah
membimbing selama magang di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota
Semarang.
7. Bapak Drs. Mukhamad Khadhik, M. Si selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan,
dan Pelatihan Kota Semarang
8. Ibu Sutarni, S.H., M. AP selaku Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan
Kota Semarang
9. Staf Sekretariat dan seluruh pegawai di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan
Kota Semarang yang telah membantu dalam beradaptasi dan menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan.

ii
10. Seluruh pihak yang telah membantu selama pelaksanaan magang hingga penyusunan
laporan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan Magang
Prigel ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan ke depannya.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Semarang, 07 Juli 2023

Fadia Feby Andhani


NIM 7311420068

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................... 3
1.3 Manfaat............................................................................................................. 3
1.4 Ruang Lingkup................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 6
BAB III HASIL KEGIATAN...................................................................................... 10
3.1 Gambaran Umum Instansi / Mitra Magang...................................................... 10
3.2 Struktur Organisasi BKPP................................................................................ 20
3.3 Kegiatan Magang.............................................................................................. 20
3.4 Permasalahan Fokus Magang........................................................................... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 28
4.1 Kesimpulan....................................................................................................... 28
4.2 Saran................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 30
Lampiran....................................................................................................................... 32

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Magang Prigel Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri
Semarang ................................................................................................... 4
...................................................................................................

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BKPP Kota Semarang................................................. 20


Gambar 3.2 Kegiatan Penginputan dan Pengelolaan Surat Masuk................................. 21
Gambar 3.3 Kegiatan Pencatatan dan Pengelolaan Surat Keluar................................... 21
Gambar 3.4 Kegiatan Perekapan dan Penginputan Data NTPN BKPP.......................... 22
Gambar 3.5 Kegiatan Perekapan dan Pemeriksaan Data Presensi Pegawai................... 22
Gambar 3.6 Alur Pencairan Dana................................................................................... 26
.....................................................................................

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampian 1 Jurnal Harian Magang.............................................................................. 32


Lampiran 2 Form Nilai Pembimbing Lapangan........................................................ 45
Lampiran 3 Form Nilai Dosen Pembimbing PKL..................................................... 47
Berkas Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)...................................... 48
Berkas Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)............................................ 49
Berkas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).......................................................... 50
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)................................................................... 51
Dokumentasi Penerjunan dan Penarikan Magang...................................................... 52

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkemangan akuntansi sektor publik semakin pesat dengan adanya era reformasi
dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal pada pemerintah daerah.
Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari kemampuan bidang keuangan yang
merupakan salah satu indikator penting dalam pemerintahan daerah. Hal ini karena,
keuangan adalah aspek yang memengaruhi kemampuan pemerintah daerah dalam
menjalankan fungsinya. Adapun fungsi pemerintah daerah yaitu pelayanan, perlindungan,
dan pembangunan. Dengan demikian, tinggi rendahnya keuangan daerah tentu akan
memengaruhi pelaksanaan beberapa fungsi tersebut.
Keuangan daerah adalah kekayaan untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005, Keuangan Daerah adalah segala
hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang untuk menyelenggarakan
pemerintah daerah. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Daerah
dituntut untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah. Tata pengelolaan
keuangan daerah yang baik adalah tata kelola yang mengedepankan penerapan tiga pilar,
yaitu transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif. Untuk itu, agar pembelanjaan uang efektif
dan efisien, pemerintah perlu melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan,
pembuatan laporan keuangan, hingga pengawasan. Pengelolaan keuangan daerah diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dalam Peraturan tersebut dijelaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah adalah kegiatan
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaporan, pertanggungjawaban, hingga pengawasan
daerah.
Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya dituangkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD merupakan instrumen kebijakan
yang utama bagi pemerintah daerah. APBD merupakan instrumen yang menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan pendapatan
maupun belanja daerah. Dalam rangka disiplin anggaran, penyusunan anggaran baik
pendapatan maupun belanja, harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

1
Oleh karena itu, dalam proses penyusunan APBD, pemerintah daerah harus mengikuti
prosedur administratif yang ditetapkan.
Dalam proses penyerapan dana APBD, prosedur akuntansi pengeluaran kas yang
digunakan terdiri dari 4 subsistem yaitu : subsistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan
Uang Persediaan (UP), subsistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan Ganti Uang
Persediaan (GU), subsistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan Tambahan Uang
Persediaan (TU) dan subsistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan Langsung (LS).
Pelaksanaan realisasi anggaran dapat dijadikan acuan untuk mengetahui sejauh manakah
anggaran tersebut dipergunakan. SKPD juga dituntut harus memiliki SDM (Sumber Daya
Manusia) yang mampu menyusun laporan keuangan daerah yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar sesuai dengan pelaksanaan realisasinya.
Tujuan pelaporan keuangan oleh pemerintah daerah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan serta menunjukkan akuntabilitas
(pertanggungjawaban) pemerintah daerah. Untuk mewujudkan good governance yang
meliputi terciptanya transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah, dapat
dilakukan melalui penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD berupa laporan
keuangan yang memenuhi prinsip tepat saji dan tepat waktu serta sesuai standar akuntansi
pemerintah.
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang dipublikasikan pemerintah daerah
memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai kinerja keuangan daerah. Oleh karena
itu Laporan Realisasi Anggaran menjadi salah satu laporan pertanggungjawaban keuangan
daerah yang utama. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran, pembaca laporan dapat
membuat analisis kinerja laporan keuagan berupa analisis pendapatan, analisis belanja, dan
analisis pembiayaan (Mahmudi, 2010: 135).
Dalam rangka mencapai realisasi yang sesuai anggaran, Badan Kepegawaian,
Pendidikan, dan Pelatihan perlu melakukan rencana penyusunan anggaran secara efektif dan
efisien. BKPP juga perlu menerapkan mekanisme pencatatan dan pengelolaan keuangan
tentang pengeluaran kas yang sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
BKPP merupakan salah satu entitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang juga
harus membuat pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

2
BKPP Kota Semarang dengan judul “Implementasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Realisasi Belanja Daerah di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Peatihan Kota Semarang.

1.2 Tujuan
a. Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan kesepadanan antara teori
di perkuliahan dan praktik di lapangan
b. Dapat bekerja sambil belajar (learning by doing)
c. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa di dunia kerja
d. Sebagai pemenuhan mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan mata kuliah
semester 6 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang

1.3 Manfaat
a. Bagi Penulis
 Memperoleh pengalaman dari pekerjaan yang nyata dan sesuai dengan teori yang
didapat dari perkuliahan
 Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang anggaran
keuangan khususnya pada pengelolaan keuangan daerah dan dapat
mengaplikasikannya
 Dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa yang bersifat praktis, sehingga dapat
mengantarkan mahasiswa untuk siap menghadapi dunia kerja
b. Bagi Instansi Pemerintahan
 Bertindak sebagai lembaga pendidik dalam proses pembentukan jiwa kerja
mahasiswa yang lebih unggul
 Sebagai sarana untuk menjembatani dan membina hubungan kerjasama lebih lanjut
baik bersifat akademis maupun keorganisasian
 Laporan diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan bermanfaat bagi
instansi
c. Bagi Universitas
 Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi mengenai informasi tentang
pembelajaran berdasarkan kasus nyata di lapangan pekerjaan

3
 Diharapkan dapat menjalin interaksi antara universitas dan instansi sehingga dapat
saling memberikan keuntungan bagi kedua pihak
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini meliputi:
a. Ruang Lingkup Tempat
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan
Pelatihan Kota Semarang yang beralamat di Jalan Pemuda No. 148, Sekayu, Kecamatan
Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50132. Selama masa pelaksanaan
PKL, penulis ditempatkan di bidang sekretariat.
b. Ruang Lingkup Waktu
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 1 Maret s.d. 31 Juli
2023 dengan jam kerja hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 – 16.00 WIB dan hari
Jum’at pukul 07.30 – 14.00 WIB. Adapun jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Magang
Timeline Kegiatan
9 Desember 2022 Sosialisasi Magang
21-23 Februari 2023 Pembekalan Magang
1 Maret 2023 Penerjunan Magang
1 Maret – 14 Juli 2023 Pelaksanaan Magang
13-17 Maret 2023 Monitoring I
3-7 April 2023 Monitoring II
1-5 Mei 2023 Monitoring III
5-9 Juni 2023 Monitoring IV
3-7 Juli 2023 Monitoring V
14 Juli 2023 Penarikan Magang
07-16 Juli 2023 Penyusunan Laporan Magang
17-21 Juli 2023 Ujian Laporan
Sumber : Materi Pembekalan Magang FEB Unnes 2023

4
c. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup pembahasan dalam laporan magang ini yaitu mengenai pengelolaan
keuangan daerah dan realisasi belanja daerah di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan
Pelatihan Kota Semarang. Pembahasan dalam laporan ini berfokus pada bagaimana
mekanisme pencatatan pengeluaran kas yang meliputi penerbitan SPP, SPM, dan SP2D
dalam merealisasikan belanja yang dilaksanakan oleh Badan kepegawaian, Pendidikan,
dan Pelatihan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Keuangan Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah dijelaskan bahwa Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang serta segala
bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah.
Sedangkan pengelolaan keuangan daerah adalah segala kegiatan mulai dari perencanaan,
penganggaran, pelaporan, pertanggungjawaban, hingga pengawasan keuangan daerah. Tujuan
dari pengelolaan keuangan daerah adalah agar kekayaan yang dimiliki daerah dapat digunakan
dengan efektif dan efisien.

Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah Kepala Daerah. Kepala Daerah dapat
melimpahkan sebagian atau seluruh kewenangannya kepada Pejabat Perangkat Daerah untuk
melakukan tugas pengelolaan. Pejabat Perangkat Daerah terdiri atas Sekretaris Daerah, Kepala
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).

APBD
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun otomatis yang meliputi seluruh kegiatan instansi
yang dinyatakan dalam unit (moneter) dan berlaku untuk periode tertentu yang akan datang
(Munandar, 2001:1). Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan :
 Berdasarkan program
 Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi
 Sebagai alat perencanaan dan pengendalian
 Sebagai alat motivasi kinerja pegawai (Bastian, 2006:67)
Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan
pelayanan publik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu
instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan
kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. (UU RI No 15 Tahun 2013).

6
Menurut Abdul Halim (2008:15), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
suatu anggaran daerah yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya rencana kegiatan suatu daerah beserta uraiannya secara rinci.
2. Adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk menutupi biaya-biaya
yang sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Adanya biaya-biaya yang merupakan batas maksimal pengeluaran-pengeluaran yang akan
dilaksanakan pada jenis kegiatan dan proyek yang telah dituangkan dalam bentuk angka
periode anggaran, yaitu biasanya satu tahun.
Menurut Tjahjanulin (2002), pengelolaan keuangan daerah adalah pelaksanaan yang meliputi
penyusunan, penetapan, pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran pembukuan, pelaksanaan
pengawasan secara operasional, dan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).

Laporan Keuangan Daerah


Berdasarkan Pasal 232 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, laporan keuangan pemerintah
daerah terdiri atas:
a. Laporan realisasi anggaran
b. Neraca
c. Laporan arus kas dan
d. Catatan atas laporan keuangan. (Abdul Halim, 2007:73)
Menurut Nur Afifah (2010:166), dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan:
Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa laporan realisasi
anggaran adalah menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber dana ekonomi
yang dikelola oleh pemerintah daerah yang menggambarkan perbandingan antara anggaran
dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

RKA SKPD
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat RKA
SKPD adalah dokumen yang memuat rencana pendapatan dan belanja SKPD atau dokumen yang
memuat rencana pendapatan, belanja, dan Pembiayaan SKPD yang melaksanakan fungsi
bendahara umum daerah yang digunakan sebagai dasar penyusunan rancangan APBD.

7
Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah perangkat Pemerintah Daerah (Provinsi maupun
Kabupaten atau Kota) di Indonesia, sebagai pelaksana fungsi eksekutif yang harus berkoordinasi
agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik (Wikipedia, 2017). Dasar hukum yang
mengatur pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.

DPA SKPD
DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
serta disahkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah
(Permendagri, 2006). Dokumen pelaksanaan anggaran memuat alokasi anggaran yang disediakan
kepada pengguna anggaran. Alokasi anggaran pendapatan disebut estimasi pendapatan yang
dialokasikan dan alokasi anggaran belanja disebut allotment. Dokumen pelaksanaan anggaran di
pemerintah pusat disebut Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), sedangkan di pemerintah
daerah disebut Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD).
Perencanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) merupakan proses mempersiapkan
kegiatan secara sistematis yang mana hal itu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang akan
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.

Good Governance
Menurut Budi Wiyoto (2005), good governance mengandung makna tentang aspek-aspek
fungsional pemerintahan yang efektif dan efesien, atau pemerintah yang bersifat ideal, yaitu
mampu berfungsi secara efektif dalam upaya mencapai tujuan nasional.

Transparansi
Transparansi memiliki arti keterbukaan (openness), yaitu keterbukaan pemerintah memberikan
informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak
yang membutuhkan informasi (Mahmudi, 2007).

Akuntabilitas
Pada konteks organisasi pemerintahaan dikenal dengan istilah akuntabilitas publik pemerintah
daerah yaitu pemberian informasi dan pengungkapan (disclosure) atas kinerja-kinerja finansial
pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Mahmudi, 2007).

8
Akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem pencatatan
dan pelaporan serta dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kepada pemerintah pusat,
tetapi juga melakukan pelaporan kinerja pemerintah daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) dan masyarakat luas.

9
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Instansi / Mitra PKL


Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) merupakan salah satu Perangkat
Daerah Kota Semarang yang bertugas membantu Bupati dalam melaksanakan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan di bidang
Kepegawaian. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan beralamat di Jalan Pemuda
No. 148, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50132.
Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang memiliki 5 bidang
di dalamnya, dengan tugas masing-masing sebagai berikut:
1) Sekretariat
2) Bidang Administrasi Kepegawaian
3) Bidang Pengembangan Pegawai
4) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
5) Bidang Kesejahteraan dan Disiplin

1) Sekretariat
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Menyiapkan kegiatan tatakelola persuratan, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi,
keprotokolan dan kehumasan BKPP;
4. Menyiapkan kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
BKPP;
5. Menyiapkan kegiatan Penyediaan akomodasi dan jamuan rapat/pertemuan, dan
kunjungan tamu di BKPP;
6. Menyiapkan kegiatan Pengadaan Peralatan gedung kantor, barang inventaris, dan
pemeliharaan prasarana dan sarana kantor;
7. Menyiapkan pengelolaan kepegawaian di BKPP;

10
8. Menyiapkan kegiatan fasilitasi Reformasi Birokrasi BKPP;
9. Menyiapkan pengelolaan sistem informasi dan komunikasi BKPP;
10. Menyiapkan kegiatan pelayanan data dan informasi BKPP;
11. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
12. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
13. Menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
14. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum
dan Kepegawaian;

b. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbagian
Perencanaan dan Evaluasi;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
3. Menyiapkan kegiatan Penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja, dan Rencana
Kinerja Tahunan,
4. Menyiapkan kegiatan koordinasi dan verifikasi penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran BKPP;
5. Menyiapkan kegiatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BKPP;
6. Menyiapkan kegiatan penyusunan bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Walikota;
7. Menyiapkan kegiatan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbagian Perencanaan dan
Evaluasi;
9. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
10. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian Perencanaan
dan Evaluasi;

11
11. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Perencanaan dan
Evaluasi;

c. Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbagian
Keuangan dan Aset;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbagian Keuangan dan Aset;
3. Menyiapkan kegiatan penyusunan Daftar Pelaksanaan Anggaran BKPP;
4. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan penatausahaan keuangan BKPP;
5. Menyiapkan pengelolaan gaji dan tunjangan di lingkungan BKPP;
6. Melaksanakan penatausahaan barang pakai habis dan barang inventaris;
7. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbagian Keuangan dan Aset;
8. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbagian Keuangan dan Aset;
9. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan dan
Aset;
10. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian
Keuangan dan Aset;

2) Bidang Administrasi Kepegawaian


a. Sub bidang Penetapan dan Pengadaan Pegawai mempunyai tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Penetapan dan Pengadaan Pegawai;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Penetapan dan Pengadaan
Pegawai;
3. Menyiapkan kegiatan penyusunan formasi kepegawaian;
4. Menyiapkan kegiatan penyusunan bezetting ASN;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan peta jabatan pegawai ASN;
6. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan seleksi calon pegawai ASN, usul penetapan NIP
dan pengangkatan calon pegawai;
7. Menyiapkan kegiatan penetapan dan pengangkatan CPNS menjadi PNS;
8. Menyiapkan kegiatan pengendalian Pegawai non ASN;

12
9. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan pengolahan data e-Formasi;
10. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan Sumpah dan Janji PNS;
11. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Penetapan dan
Pengadaan Pegawai;
12. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Penetapan dan Pengadaan Pegawai;
13. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang Penetapan dan
Pengadaan Pegawai;
14. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang
Penetapan dan Pengadaan Pegawai;

b. Sub bidang Pemberhentian Pegawai, mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbidang
Pemberhentian Pegawai;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbidang Pemberhentian Pegawai;
3. Menyiapkan kegiatan proses pemberhentian ASN atas pemintaan sendiri;
4. Menyiapkan kegiatan proses pemberhentian ASN karena mencapai Batas Usia
Pensiun;
5. Menyiapkan kegiatanproses pemberhentian ASN karena meninggal dunia;
6. Menyiapkan kegiatan fasilitasi permohonan taspen bagi ASN yang purna tugas;
7. Menyiapkan kegiatan penetapan pemberhentian sementara dari jabatan organik dan
pengaktifan kembali;
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbidang Pemberhentian
Pegawai;
9. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan
Subbidang Pemberhentian Pegawai;
10. Menyiapkan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang Pemberhentian
Pegawai;
11. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pemberhentian Pegawai;

c. Subbidang Data dan Informasi Pegawai mempunyai tugas :

13
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbidang Data
dan Informasi Pegawai;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbidang Data dan Informasi Pegawai;
3. Menyiapkan kegiatan penyediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen
kepegawaian sesuai kewenangan daerah;
4. Menyiapkan kegiatan penyediaan data dan informasi kepegawaian;
5. Menyiapkan kegiatan pemutakhiran data ASN;
6. Menyiapkan kegiatan pembuatan Kartu Pegawai, Karis/Karsu, KPE, tanda pengenal;
7. Menyiapkan kegiatan pengelolaan arsip kepegawaian;
8. Menyiapkan kegiatan proses Kenaikan Gaji Berkala;
9. Menyiapkan kegiatan fasilitasi penyelesaian status kepegawaian;
10. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbidang Data dan Informasi
Pegawai;
11. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan
Subbidang Data dan Informasi Pegawai;
12. Menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang Data
dan Informasi Pegawai;
13. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang Data dan
Informasi Pegawai;

3) Bidang Pengembangan
a. Sub bidang Jabatan mempunyai tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Jabatan;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Jabatan;
3. Menyiapkan kegiatan konsultasi pemindahan, pengangkatan dan pemberhentian
jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas;
4. Menyiapkan kegiatan penetapan, pemindahan, pengangkatan dan pemberhentian dari
dan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,dan pengawas;
5. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan uji kompetensi;
6. Menyiapkan kegiatan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;
7. Menyiapkan fasilitasi kegiatan tim penilai kinerja pegawai;

14
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Jabatan;
9. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Jabatan;
10. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang Jabatan;
11. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang Jabatan;

b. Subbidang Pengembangan Karier mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Pengembangan Karier;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Pengembangan Karier;
3. Menyiapkan kegiatan Ujian Dinas;
4. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah, Surat
Ijin Belajar, Surat Ijin Penggunaan Gelar,Surat Keterangan Penggunaan Gelar, Surat
Keterangan Belajar dan Tugas Belajar;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Pengembangan
Karier;
6. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Pengembangan Karier;
7. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Pengembangan Karier;
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Pengembangan Karier;

c. Sub bidang Penempatan mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Penempatan;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Penempatan;
3. Menyiapkan kegiatan mutasi PNS masuk ke Pemerintah Kota Semarang dan keluar
dari Pemerintah Kota Semarang;
4. Menyiapkan kegiatan penempatan bagi Jabatan Fungsional dan Jabatan Pelaksana;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Penempatan;

15
6. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Penempatan;
7. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang Penempatan;
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Penempatan;

4) Bidang Pendidikan dan Pelatihan


a. Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional mempunyai tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbidang
Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbidang Pendidikan dan Pelatihan
Teknis dan Fungsional;
3. Menyiapkan kegiatan penyusunan calon peserta Pendidikan dan Pelatihan teknis dan
fungsional;
4. Menyiapkan kegiatan penyelenggaraan dan pengiriman Pendidikan dan Pelatihan
teknis dan fungsional;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan daftar alumni Pendidikan dan Pelatihan teknis dan
fungsional;
6. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbidang Pendidikan dan
Pelatihan Teknis dan Fungsional;
7. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional;
8. Menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional;
9. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional;

b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan mempunyai


tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbidang
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;

16
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbidang Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan dan Kepemimpinan;
3. Menyiapkan kegiatan penyusunan calon peserta Pendidikan dan Pelatihan prajabatan
dan Kepemimpinan;
4. Menyiapkan kegiatan penyelenggaraan dan pengiriman Pendidikan dan Pelatihan
prajabatan dan Kepemimpinan;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan daftar alumni Pendidikan dan Pelatihan prajabatan
dan Kepemimpinan;
6. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbidang Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;
7. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;
8. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;
9. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan;

c. Subbidang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Subbidang
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Subbidang Pengembangan Pendidikan
dan Pelatihan;
3. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan analisa kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan;
4. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan penyusunan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan kajian pengembangan Pendidikan dan Pelatihan;
6. Menyiapkan kegiatan evaluasi pasca Pendidikan dan Pelatihan;
7. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Subbidang Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan;
8. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis keuangan
Subbidang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan;

17
9. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan;
10. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Subbidang
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan;

d. Sub bidang Kepangkatan dan Penghargaan mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Kepangkatan dan Penghargaan;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Kepangkatan dan
Penghargaan;
3. Menyiapkan kegiatan usulan dan penetapan keputusan kenaikan pangkat bagi ASN;
4. Menyiapkan kegiatan pemberian penghargaan pegawai;
5. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Kepangkatan dan
Penghargaan;
6. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Kepangkatan dan Penghargaan;
7. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang Kepangkatan
dan Penghargaan;
8. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Kepangkatan dan Penghargaan;

5) Bidang Kesejahteraan dan Disiplin


a. Sub bidang Kesejahteraan mempunyai tugas :
1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Kesejahteraan;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Kesejahteraan;
3. Menyiapkan kegiatan penyelenggaraan pembinaan jasmani dan mental ASN;
4. Menyiapkan kegiatan uji kesehatan ASN;
5. Menyiapkan kegiatan pemberian dispensasi bagi pegawai ASN;
6. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan pembekalan ASN yang akan purna tugas;
7. Menyiapkan kegiatan pelayanan konseling;
8. Menyiapkan kegiatan fasilitasi proses permohonan dana taperum dan asuransi;

18
9. Menyiapkan kegiatan pelayanan cuti ASN;
10. Menyiapkan kegiatan penyusunan kajian tunjangan kinerja pegawai;
11. Menyiapkan kegiatan verifikasi tunjangan kinerja pegawai;
12. Menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Sub bidang Kesejahteraan;
13. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Kesejahteraan;
14. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Kesejahteraan;
15. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang
Kesejahteraan;

b. Sub bidang Disiplin mempunyai tugas :


1. Menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sub bidang
Disiplin;
2. Menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Sub bidang Disiplin;
3. Menyiapkan kegiatan penanganan penjatuhan hukuman disiplin;
4. Menyiapkan kegiatan pengusulan dan/atau penetapan pemberhentian sementara
dan/atau pemberhentian dari jabatan negeri;
5. Menyiapkan kegiatan pengelolaan administrasi pembinaan disiplin pegawai;
6. Menyiapkan kegiatan pembinaan dan pengawasan disiplin pegawai;
7. Menyiapkan kegiatan pembekalan peningkatan disiplin pegawai;
8. Menyiapkan kegiatan fasilitasi penyusunan LHKPN dan LHKASN;
9. Menyiapkan kegiatan pembinaan kode etik dan perilaku pegawai;
10. Menyiapkan kegiatan penyusunan dan pelayanan data dan informasi Sub bidang
Disiplin;
11. Menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggung jawaban teknis keuangan Sub
bidang Disiplin;
12. Menyiapkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bidang Disiplin;
13. Menyiapkan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bidang Disiplin;

19
3.2 Struktur Organisasi BKPP

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BKPP


Sumber : bkpp.semarangkota.go.id

3.3 Kegiatan Magang


Kegiatan mahasiswa selama magang adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan surat masuk adalah proses pengadministrasian surat yang telah diterima dari
instansi lain maupun perorangan untuk segera ditindaklanjuti berdasarkan disposisi
pimpinan.
Kegiatan pengelolaan surat masuk yang meliputi :
 Menginput surat masuk pada aplikasi E-Office
 Meneruskan surat masuk kepada pimpinan
 Menginput disposisi surat masuk pada aplikasi E-Office
 Menggandakan surat berdasarkan disposisi pimpinan
 Mendistribusikan disposisi surat masuk pada masing-masing bidang

20
 Mengarsip lembar pengantar disposisi

Gambar 3.2 Kegiatan Pengelolaan Surat Masuk

2. Penanganan surat keluar yang meliputi :


 Mengagenda surat keluar
 Pencatatan surat keluar sistem kartu kendali
 Penomoran surat keluar hukdis dan pidana, cuti, SP, SK pensiun, nota dinas, dll.
 Membuat daftar arsip inaktif

21
Gambar 3.3 Kegiatan Penanganan Surat Keluar

3. Membantu dalam pengelolaan berkas anggaran yang meliputi :


 Merekap dan filing berkas SP2D dan bukti setor pajak
 Memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) dan
SPM (Surat Perintah Membayar)
 Pengambilan bukti pemotongan pajak di Bank Jateng
 Penyetoran biaya transfer BKPP
4. Menginput dan merekap data Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) BKPP

Gambar 3.4 Kegiatan Menginput dan Merekap data NTPN


5. Merekap dan pemeriksaan data presensi pegawai

22
Gambar 3.5 Merekap dan pemeriksaan data presensi pegawai
3.3 Permasalahan Fokus Magang

Pengelolaan keuangan daerah merupakan hal yang penting dalam penyelenggaran pemerintahan
daerah. Pengelolaan keuangan daerah harus dilaksanakan menurut prinsip transparansi,
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas sehingga dapat mewujudkan good governance. Dalam
rangka disiplin anggaran, baik pendapatan maupun belanja harus mengacu pada aturan atau
pedoman yang melandasinya. Oleh karena itu, setiap SKPD harus mengikuti prosedur
administratif yang harus ditetapkan aga pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah lebih efektif
dan efisien.

Berikut adalah implementasi pengelolaan keuangan daerah pada Badan Kepegawaian,


Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang.

A. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD)


RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
RKA-SKPD dapat disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah daerah, penganggaran terpadu, dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja.
B. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD)
DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.
 Mekanisme Penyusunan DPA-SKPD
a) PPKD memberitahukan kepada kepala SKPD agar menyusun dan menyampaikan
DPA-SKPD paling lambat 3 hari kerja setelah APBD ditetapkan.
b) Kepala SKPD menyerahkan rancangan SKPD kepada PPKD paling lambat 6 hari
kerja setelah pemberitahuan.
c) Tim anggaran pemerintah daerah melakukan verifikasi atas rancangan DPA-SKPD
dan diselesaikan paling lambat 15 hari keja sejak ditetapkannya APBD.
d) Berdasarkan hasil verifikasi, PPKD mengesahkan rancangan DPA-SKPD dengan
perseujuan Sekda.

23
e) PPKD menyampaikan kepada Kepala SKPD, Satuan Kerja Pengawasan Daerah,
dan BPK selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah disahkan.
f) DPA-SKPD dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh kepala
SKPD selaku pengguna anggaran.
C. Implementasi Pelaksanaan Belanja Langsung
1. Pengajuan Surat Penyediaan Dana (SPD)
Surat Penyediaan Dana (SPD) adalah dokumen yang dibuat BUD yang menyatakan
tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP-LS.
SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi BKPP dalam periode waktu tertentu.
Informasi SPD yaitu untuk menunjukkan dengan jelas alokasi dari setiap kegiatan, tetapi
tidak harus dibuat SPD untuk kegiatan secara tersendiri.
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh bendahara pengeluaran untuk mengajukan
permintaan pembayaran (Permendagri Nomor 59 Tahun 2007).
Bendahara pengeluaran BKPP Kota Semarang mengajukan SPP dalam rangka
melaksanakan belanja. Dokumen SPP dapat berupa Uang Persediaan (SPP-UP), Ganti
Uang (SPP-GU), Tambah Uang (SPP-TU) dan Langsung (SPP-LS). SPP yang diajukan
harus diverifikasi oleh PPKD.
SPP-LS digunakan untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga dengan jumlah yang
telah ditetapkan. Pembayaran langsung digunakan untuk belanja pegawai berupa :
 LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan
Bendahara menyiapkan dokumen-dokumen seperti salinan SPD, draft surat
pernyataan pengguna anggaran, dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji, lampiran
lain yang diperlukan.
 LS untuk pengadaan barang dan/atau jasa
Bendahara menyiapkan dokumen-dokumen seperti, salinan SPD, draf surat
pernyataan pengguna anggaran, dokumen-dokumen terkait kegiatan yang disiapkan
oleh PPTK, dan lampiran lain yang diperlukan.
 Proses Pengajuan SPP- LS pada BKPP Kota Semarang adalah sebagai berikut :
a) Pengguna anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK-SKPD

24
b) Sesuai SPD dan SPJ, Bendahara pengeluaran mengeluarkan SPP-LS beserta
dokumen lainnya yang terdiri dari:
 Surat pengantar SPP-LS
 Ringkasan SPP-LS
 Rincian SPP-LS
 Lampiran (pembayaran gaji induk, gaji susulan, gaji terusan, dll.)
c) Bendahara pengeluaran menyerahkan SPP-LS beserta dokumen lain kepada PPK
d) SPP-LS yang dinyatakan lengkap, PPK akan membuat rancangan SPM-LS yang
kemudian diberikan kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi.
e) Apabila SPP-LS tidak lengkap, PPK-SKPD akan menerbitkan surat penolakan
SPM-LS. Penolakan SPP paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS diterima.
3. Pengajuan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
Surat Perintah Membayar Langsung adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada pihak
ketiga.
SPM-LS diterbitkan ketika pengeluaran yang diminta tidak melebihi alokasi anggaran
yang tersedia dan didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan
perundangan.
Prosedur pengajuan SPM-LS pada BKPP Kota Semarang adalah sebagai berikut:
a) Pengguna anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK-SKPD.
b) Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPM-LS beserta dokumen lainnya,
yang terdiri dari:
 Surat Pengantar SPM-LS
 Ringkasan SPM-LS
 Rincian SPM-LS
 Lampiran (pembayaran gaji induk, gaji susulan, kekurangan gaji, gaji terusan,
dll.)
 Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
 Lain-lain lampiran (daftar secara rinci rencana pemakaian dana sampai pada
jenis belanja)
c) Bendahara menyerahkan SPM-LS beserta dokumen lain kepada PPKD

25
d) SPM-LS yang dinyatakan lengkap, akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPKD.
Rancangan SPM kemudian diberikan PPKD kepada Pengguna Anggaran untuk
diotorisasi
e) Jika SPM-LS dinyatakan tidak lengkap, maka PPKD akan menerbitkan Surat
Penolakan Penerbitan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPM-
LS diterima
f) Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara, Bendahara
melakukan penyempurnaan SPM-LS dan diserahkan kembali kepada PPKD.

SPM-LS yang telah diterbitkan oleh pengguna anggaran diajukan kepada BUD untuk
penerbitan SP2D. Bendahara Umum Daerah mempunyai wewenang untuk menolak
pencairan dana jika SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.

D. Mekanisme Pencairan Dana

Gambar 3.4 Alur Pencairan Dana


Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM.
Dokumen persyaratan yang dilampirkan dalam SP2D meliputi :
1) Surat Penyediaan Dana (SPD)
2) Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
3) Surat Perintah Membayar (SPM)

Prosedur penerbitan SP2D BKPP Kota Semarang adalah sebagai berikut :

26
a) BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak melampaui
pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
b) Kelengkapan dokumen SPM yang diajukan mencakup :
 Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/Kuasa pengguna anggaran
 Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran untuk pengajuan
SPM- GU
 Ringkasan pengeluaran tiap rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang sah dan lengkap untuk SPM-GU (Pemerintah Kota Semarang,
n.d.) (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2005)
 Bukti atas PPN/PPH
 Dokumen pendukung yang digunakan dalam penerbitan SPM
 Dokumen SPM yang dinyatakan lengkap, selanjutnya kuasa BUD akan
menerbitkan SP2D
 Dokumen SPM yang tidak lengkap, tidak sah, dan atau pengeluaran melampaui
pagu anggaran, kuasa BUD dapat menolak menerbitkan SP2D
 Dalam hal kuasa BUD bersangkutan yang berhalangan, dapat menunjuk pejabat
yang diberi wewenang untuk menandatangani SP2D
 SP2D yang telah diterbitkan akan diserahkan kepada Bank yang telah ditunjuk oleh
pemerintah dalam proses pencairan

27
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pengelolaan keuangan daerah adalah segala kegiatan mulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaporan, pertanggungjawaban, hingga pengawasan keuangan daerah. Tujuan dari pengelolaan
keuangan daerah adalah agar kekayaan yang dimiliki daerah dapat digunakan dengan efektif dan
efisien. Implementasi penyusunan dan pengelolaan anggaran pada BKPP setiap tahunnya
dilakukan dengan mekanisme yang telah bersifat standar berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan.

Berdasarkan pembahasan di atas, implementasi mekanisme dan prosedur pengelolaan keuangan


daerah di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sistem penatausahaan tentang penerbitan Surat
Perintah Membayar langsung (SPM-LS) maupun SP2D pada BKPP Kota Semarang telah
didukung oleh dokumen-dokumen seperti Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Dan Surat Perintah Membayar (SPM), serta dokumen transaksi untuk
melengkapi prosedur pengeluaran kas.

Dapat disimpulkan bahwa Realisasi Belanja Satuan Kierja Perangkat Daerah Badan
Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang terealisasi dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran BKPP Kota Semarang yang menunjukan bahwa
anggaran yang sudah terealisasi menunjukkan kesamaan dengan anggaran yang ditetapkan.

4.2 SARAN

Adapun saran berdasarkan pembahasan di atas adalah :

a. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang diharapkan lebih


meningkatkan dan mempertahankan prosedur dalam pelaksanaan sistem penatausahaan

28
pengelolaan keuangan daerah khususnyandalam penerbitan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) Surat Perintah Membayar (SPM), dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
b. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Semarang lebih banyak mengadakan
sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap sumber daya manusia yang telah ada khususnya di
bidang akuntansi agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga
berdampak positif pada implementasi pengelolaan daerah dan mekanisme prosedur
pengeluaran tentang Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) dan SP2D.
c. Meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan, agar semua tujuan dapat
dicapai dan tidak ada manipulasi di dalam merealisasikan anggaran. Dalam penganggaran
tersebut memang sudah benar-benar terjadi pengeluaran sebagaimana yang telah
dianggarkan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Akil, N. (2016). Faktor-Faktor Penghambat Pengelolaan Anggaran Belanja Modal pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Makassar II. 46–58.

Armala, S. (2020). Implementasi PP No. 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Rencana Kerja
Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Pada Direktorat Bandar Udara Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Dan Sosial, 1(90), 11–
21.

Dr. Sumule Tumbo, SE., M. (2019). Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah. Ilmu
Pemerintahan, 1–28.

Latief, F., & Mutiarin, D. (2016). Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah Di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2014. Journal of Governance and
Public Policy, 3(2), 245–262.

Menteri Dalam Negeri. (2020). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2021. 640.

Menteri Dalam Negeri. (2021). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2022. 1–458.

Pemerintah Kabupaten Badung. (n.d.). Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D ) Non
Gaji.

Peraturan Bupati. (2022). Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 51 Tahun 2022 Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. 1–289.

Peraturan Pemerintah. (2019). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah. 184.

30
Sari, N. W. R., Sariana, K., Utami, K. M., & Dewi, I. A. R. (2019). Analisis Realisasi Ringkasan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada Dinas Pendidikan
Provinsi Bali. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 7(2), 79–92.

Saridewi, A. A. A. N., Noak, P. A., & Supriliyani, N. W. (2013). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (Studi Kasus: Anggaran
Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun 2013). 1(2), 2861–2871.

Suneth, R. A., Sabijono, H., & Mawikere, L. (2018). Analisis Sistem Dan Prosedur Pengeluaran
Tentang Penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung (Spm-Ls) Pada Badan Pengelola
Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Manado. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 13(04),
194–204.

Suteja, I. M. A. B. (2016). Implementasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran sebagai Bagian


Laporan Pertanggungjawaban pada Akuntabilitas Publik dan Transparansi. Ekonomi Dan
Bisnis, 1, 1–28.

Trisna, N., & Marefanda, N. (2018). Implementasi Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan


Anggaran Di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Public Policy, 3(1),
1–12.

Walikota Semarang. (2013). Peraturan Walikota Semarang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pencairan Dana Anggaran Belanja Daerah Kota Semarang secara Elektronik.

Walikota Semarang. (2023). Peraturan Walikota Semarang Nomor 21 Tahun 2023 tentang
Sistem dan Prosedur Penatausahaan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah. 4(1), 88–100.

Yuniza, M. E., & Nugroho, A. D. (2013). Mekanisme Pertanggungjawaban Anggaran


Pendapatan Dan Belanja Daerah (Studi Kasus D.I. Yogyakarta). Mimbar Hukum, 25(2),
231–243.

BKAD Kabupaten Kulon Progo. (2019). Alur Pencairan Dana. Retrieved from
https://bkad.kulonprogokab.go.id/detil/1263/alur-pencairan-anggaran

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2005). Retrieved from PP Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

31
Pemerintah Kota Semarang. (n.d.). BKPP Kota Semarang. Retrieved from
https://bkpp.semarangkota.go.id

Lampiran 1 Jurnal Harian Magang

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Lampiran 2 Form Nilai Pembimbing Lapangan

45
46
Lampiran 3
Form Nilai Dosen Pembimbing PKL

47
Nama : Fadia Feby Andhani
NIM : 7311420068
Prodi/Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomika dan Bisnis
CD C BC B AB A
No. Komponen Laporan
(56-60) (61-65) (66-70) (71-80) (81-85) (86-100)

1. Konsistensi logis (kejelasan benang


merah antara pendahuluan, isi /
materi dan simpulan
2. Tata tulis
3. Bahasa
JUMLAH

No CD C BC B AB A
Komponen Laporan (56-60) (61-65) (66-70) (71-80) (81-85) (86-100)
.
1. Kedalaman materi
2. Kelancaran menjawab
3. Ketepatan menjawab
4. Sikap ilmiah
JUMLAH

Jumlah Nilai
N1 = =
Jumlah komponen yang terisi

Catatan:

1. Diisi dengan nilai angka pada kolom yang tersedia


2. Dinilai hanya pada komponen yang ditampakkan oleh mahasiswa selama melaksanakan
PKL, sehingga tidak harus diisi semua
*dapat diisi sesuai program studi

Semarang, 14 Juli 2023


Pembimbing Lapangan,

Bayu Wiratama, S.E., M.M


NIP. 198608012015041002
LAMPIRAN

48
Berkas Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)

Berkas Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)

49
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

50
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

51
Dokumentasi Magang

52
Penerjunan Magang Prigel

Penarikan Magang Prigel

53

Anda mungkin juga menyukai