Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBENIHAN IKAN NILA

Disusun Oleh:
1. Anita Muicicilia Magfiroh (06)
2. Arya Dira Saputra (07)
3. Febri Ardriansyah Putra (13)
4. Muafanah Neza Meilani (18)
5. Nabilla Arza Ramadhani (24)
6. Nafisah Mardiyanti (25)
7. Nasywa Ula Ramadhani (26)
8. Sesilia Ananda Putri (32)
9. Seylla Distaritin (33)

Guru Pengampu:
Vivian Puji Y, S.Pd.

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK


TAHUN 2022/2023
BAB I
1. PENGERTIAN BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

Budi daya ikan konsumsi merupakan suatu upaya untuk


menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber
protein ikan selain dari kegiatan penangkapan ikan. Kebutuhan
pangan sumber protein dari ikan semakin hari mengalami
peningkatan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini merupakan peluang
bagi pengembangan budi daya ikan konsumsi.

Budi daya ikan konsumsi dapat dikembangkan pada perairan laut,


payau maupun tawar. Pengembangan perikanan budi daya
disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah setempat. Pada daerah
dataran tinggi dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budi daya
ikan air payau dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau
rawa payau. Budi daya ikan laut dikembangkan pada daerah laut
yang terlindungi ombak dan gelombang seperti teluk, selat, dan
perairan dangkal.

Oleh karena itu, setiap daerah di Indonesia mempunyai komoditas


ikan budi daya unggulan yang berbeda. Hal itu tentunya berdasarkan
dari kondisi geografis wilayah setempat. Contoh ikan konsumsi yang
dibudidayakan di Indonesia antara lain: gurami, bawal, nila lele,
belut, kerapu, dan bandeng. Berikut akan dipaparkan berbagai
uraian mengenai budi daya ikan konsumsi, dimulai dari pembahasan
komoditas atau kebutuhan pasar ikan konsumsi yang umumnya
diminati di Indonesia.

2. CIRI-CIRI IKAN NILA


a) Ikan nila memiliki tubuh yang berbentuk bulat pipih dan
punggungnya agak tinggi.

b) Memiliki sirip punggung berjumlah 11-15 jari lunak dan 16-17


jari tajam.

c) Tubuh ikan nila berwarna keabuan atau kehitaman dan terdapat


beberapa pita berwarna gelap yang belang, ketika usianya makin
dewasa makin mengabur.

d) Memiliki sirip ekor bergaris tegak yang jumlahnya sekitar 7-12


buah.

e) Pada sirip ekor juga terdapat garis vertikal atau lurus.

f) Pada sirip punggung ikan nila terdapat garis lurus yang


memanjang.

g) Memiliki sirip punggung yang memanjang dari bagian atas tutup


insang hingga atas sirip ekor.

h) Memiliki sepasang sirip perut dan dada yang berukuran kecil.

3. KARAKTERISTIK IKAN NILA

a) Ikan nila termasuk jenis ikan omnivora atau memakan tanaman


dan hewan lainnya, seperti vertebrata kecil dan tanaman air.

b) Habitat ikan nila berada di air tawar, seperti sungai, danau, rawa,
waduk, dan juga saluran irigasi, Ikan ini juga bisa bertoleransi terhadap
lingkungannya sehingga mereka mampu hidup atau dipelihara di
daratan rendah berair payau ataupun di daratan tinggi dengan suhu
yang rendah. Ikan nila dapat hidup di lingkungan dengan suhu sekitar
10-25° Celcius dengan pH mencapai 6-8,5, kadar garam pada
lingkungannya harus sekitar 0-29% karena memengaruhi pada
pertumbuhannya.

c) Ikan nila dapat bertelur secara cepat dan pertumbuhannya juga


cepat. Untuk mencapai usia yang dewasa ikan nila hanya membutuhkan
waktu sekitar 4-5 bulan dan mereka siap untuk bertelur ketika usia
mencapai 1,5-2 tahun.

4. KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT IKAN NILA

Ikan nila sangat dihargai karena nutrisi yang menguntungkan,seperti


vitamin, mineral, dan protein. Ikan ini adalah sumber yang baik omega-
3, selenium, fosfor, kalium, vitamin B12, niasin (vitamin B3), vitamin B6,
dan asam pantotenat (vitamin B5). Berikut manfaat ikan nila.

a) Pertumbuhan dan Perkembangan

Salah satu aspek yang paling penting dari ikan nila adalah
kandungan proteinnya yang tinggi (lebih dari 15% dari kebutuhan
harian per porsi). Protein secara langsung terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan organ, membran sel. dan otot.
Terutama bagi anak-anak, kecukupan mengonsumsi protein untuk
memastikan perkembangan yang optimal. Protein hewani dari ikan
nila sangat bermanfaat untuk pertumbuhan otot, perbaikan sel, dan
aktivitas metabolisme berbagai organ yang tepat.

b) Kesehatan Tulang

Salah satu mineral yang paling menonjol yang ditemukan dalam ikan
nila adalah fosfor. Fosfor merupakan mineral penting bagi
kesehatan manusia karena bagian penting dari perkembangan dan
pertumbuhan materi tulang. Mineral ini juga merupakan elemen
penting untuk pemeliharaan gigi dan kuku, menjaga tetap kuat dan
tahan lama sampai usia tua. Fosfor dapat membantu untuk
mencegah osteoporosis atau penurunan kepadatan mineral tulang
yang sering dialami orang seiring bertambahnya usia.

c) Mencegah Kanker Prostat

Seperti pada banyak jenis ikan, Ikan nila memiliki kandungan


selenium yang sangat tinggi. Selenium adalah senyawa yang
bermanfaat sebagai antioksidan alami yang baik. Studi penelitian
menunjukkan bahwa asupan selenium terkait dengan penurunan
risiko kanker prostat serta berbagai macam kondisi jantung.

d) Kesehatan Jantung

Ikan nila adalah sumber omega-3 yang secara langsung terkait


dengan pe- nurunan kadar kolesterol dan trigliserida dalam sistem
kardiovaskular manusia. Asam lemak omega-3 membantu
mencegah aterosklerosis, serangan jantung. dan strok. Kalium yang
juga ditemukan pada ikan nila merupakan vasodilator. dan bersifat
mengurangi tekanan darah.

e) Kesehatan Otak

Kalium dan omega-3 yang ditemukan pada ikan nila terkait


dengan peningkatan kekuatan otak dan fungsi neurologis. Kalium
akan meningkatkan oksigenasi ke otak, dan juga sangat penting
untuk keseimbangan cairan tubuh, yang memfasilitasi respons
gugup dan deposisi hara di bagian tubuh yang tepat, termasuk
otak.
f) Penuaan Dini

Selenium yang dikenal sebagai antioksidan dapat meremajakan


atau merangsang vitamin E dan C, yang keduanya akan
meningkatkan kualitas dan kesehatan kulit.

g) Sistem Kekebalan Tubuh dan Fungsi Tiroid

Fungsi selenium bagi kesehatan adalah untuk sistem kekebalan


tubuh. Selenium dapat membantu meningkatkan aktivitas sel-sel
darah putih yang berguna untuk melindungi tubuh dari racun
dan benda asing. Selenium juga berperan penting dalam regulasi
kelenjar tiroid, yang bertugas mengontrol banyak fungsi
hormonal. Berfungsinya kelenjar tiroid akan menjamin
keseimbangan metabolisme yang baik, fungsi organ yang tepat,
serta reaksi kimia di seluruh tubuh. .

BAB II

1. LANGKAH-LANGKAH PEMBUDIDAYAAN

1. Persiapkan alat dan bahan.


2. Melubangi tutup ember dengan solder sebanyak 6 cup pop Ice.
3. Ember diisi air dicampurkan dengan EM4 sebanyak 5 kali dan isi
daun ketapang sebanyak 5 biji.
4. Letakkan cup pop Ice ke dalam tutup ember yang telah dilubangi.
5. Masukkan arang kedalam cup pop Ice.
6. Basahkan kapas menggunakan air yang sudah dicampur EM4.
7. Letakkan kapas diatas arang hingga menutupi arang dan letakkan
biji kangkung diatas kapas
8. Setelah itu tutup ember dan tunggu sampai 1 minggu.

9. Lalu isi ikan nila sebanyak 20 biji.

2. ALAT DAN BAHAN

1. Solder
2. Roll
3. Paku
4. Ember
5. Penggaris
6. Kuas
7. Cat air
8. Cup pop ice
9. EM4

10. Kapas

11. Arang

12. Air

13. Biji Kangkung

14. Daun Ketapang

15. Ikan

16. Pakan Ikan


BAB III

1. HASIL ANALISIS

No. Hari Tanggal Keadaan Ikan Keadaan


Kangkung

1. Jumat, 18 Hidup 20 ekor Panjang 1 cm


November 2022
Mati 0 ekor Tumbuh 1

2. Senin, 21 Hidup 18 ekor Panjang 4 cm


November 2022
Mati 2 ekor Tumbuh 2

3. Selasa, 22 Hidup 7 ekor Panjang 7 cm


November 2022
Mati 11 ekor Tumbuh 3

4. Rabu, 23 Hidup 4 ekor Panjang 10 cm


November 2022
Mati 3 ekor Tumbuh 4

5. Kamis, 24 Hidup 0 ekor Panjang 15 cm


November 2022 Mati 4 ekor

Tumbuh 5

BAB IV

1. PEMBAHASAN (OBSERVASI)

 Ikan mati karena ikan stress, faktor cuaca, ph air tidak seimbang,
kekurangan oksigen atau tidak cukup udara.
 Tumbuhan tidak tumbuh subur atau tumbuh lambat dari
kelompok lain karena faktor air.

2. DOKUMENTASI

Jumat, 18 November 2022


Senin, 21 November 2022

Selasa, 22 November 2022


Rabu, 23 November 2022

Kamis, 24 November 2022

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Usaha pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di Kabupaten


Kapuas mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena
permintaan pasar yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang
gurih serta ditunjang pula harganya yang relatif mahal dibandingkan
dengan ikan hasil budidaya air tawar lainnya di sekitar Kuala Kapuas.

Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di kolam merupakan


salah satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan di Kabupaten
Kapuas karena wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola
budidaya ikan yang mulai digandrungi masyarakat. Juga sebagai
alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan gizi keluarga.

Makanan bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) juga tidak sulit, karena
ia mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun buatan (pellet),
bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan Nila
(Oreochormis Niloticus) termasuk jenis ikan pemakan campuran
(omnivora).

B.Saran

Selama masa pemeliharaan perlu diawasi kemungkinan adanya


serangan hama dan penyakit. Cara yang paling aman untuk
mengendalikan hama adalah secara fisik menangkap langsung hewan
liar/hama tadi atau mencegahnya masuk ke dalam kolam. Sedangkan
penyakit ikan dapat dicegah dengan pengapuran yang seimbang untuk
mempertahankan kualitas air, serta diupayakan suhu air tidak kurang
dari 28°C.

Anda mungkin juga menyukai