PROPOSAL
OLEH:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
didukung oleh sektor pertanian. Salah satu subsektor pertanian tersebut adalah
telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat, seperti komoditas sawit, karet,
hasil ekspor yang maksimal diperlukan adanya kerjasama yang baik antara
sawit (Crude Palm Oil/CPO) terbesar didunia setelah Malaysia. Selain itu, di
penanaman bibit, hingga pada tahap proses pemanenan buah kelapa sawit.
salah satu upaya yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan
materil maupun yang bersifat non materil. wujud dari perhatian, usaha serta
satunya adalah dengan melaksanakan promosi jabatan yang objektif dan adil
Adapun perusahaan yang diteliti pada penelitian ini ialah PT. Duta
Varia Pertiwi yang berlokasi di Desa Ujung Batu, Sosa, Padang Lawas,
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. PT. Duta Varia Pertiwi merupakan salah
satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Provinsi Sumatera
Utara. Perusahaan tersebut berdiri pada tanggal 25 Desember 2007 dengan
total luas perkebunan yaitu 2059,81 Ha. Perusahaan ini memiliki 4 sub devisi
(area perkebunan), yang mana terdiri dari devisi I. devisi II, devisi III, dan
devisi IV dengan total jumlah keseluruhan karyawan yang bekerja yaitu 335
orang.
permasalahan yang ada perlu dibatasi, yaitu hanya berfokus pada kinerja
masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang peneliti
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Pertiwi
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat secara
TINJAUAN PUSTAKA
satu ke pekerjaan lain dan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar,
tingkat hirarki jabatannya lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih tinggi
pula (Siagian, 2013). Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), arti
ialah suatu proses perubahan dari suatu pekerjaan ke suatu pekerjaan yang
lain, pada hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi
menurut Siagian (2013, hal. 169) yang dimaksud promosi adalah apabila
yang lebih tinggi sebagai imbalan karena prestasi kerjanya yang baik,
perangsang bagi mereka yang memiliki ambisi dan prestasi kerja tinggi.
pekerjaan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
Promosi jabatan adalah suatu alur yang harus dilalui oleh seorang
jabatan maka karir seseorang tidak akan beranjak dari keadaan semula.
yang lebih tinggi yang tentunya diikuti dengan tugas, wewenang dan
a) Prestasi kerja
penilaian atas hasil karya yang sangat baik dalam promosi atau
b) Senioritas
pertimbangan, di antaranya:
mendapat promosi.
a. Senioritas
b. Kualifikasi Pendidikan.
Kualifikasi pendidikan karyawan menjadi salah satu kriteria
c. Prestasi Kerja.
d. Tingkat Loyalitas
a. Pengalaman
promosi.
ia akan dipromosikan
disangsika
b. Kecakapan (ability)
dipertanggungjawabkan
1.2.Kinerja Karyawan
karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan, banyak hal yang perlu
Fauzi (2014:175) kinerja adalah catatan atau bukti hasil produksi dari
yang berkualitas serta kapasitas yang diraih oleh seorang karyawan dalam
ditentukan oleh beberapa faktor dan kondisi yang baik itu yang berasal
dari dalam diri karyawan ataupun yang berasal dari luar individu
karyawan.
diselesaikan pada waktu yang tepat tidak melampaui batas waktu yang
dimaksud adalah:
1) Faktor individu
gerakan tugas
a. Kondisi fisik
b. Peralatan
c. Waktu
d. Material
e. Pendidikan
f. Supervisi
g. Desain organisasi
h. Pelatihan
i. Keberuntungan
ditetapkan.
organisasi
Situational Factors)
eksternal
sebagai berikut :
1) Kompensasi
3) Citra Pegawai
1) Tingkat Buruh
a) Hasil kerja, yang mana dalam hal ini merupakan hasil
dari apa yang dikerjakan oleh karyawan. Seorang
karyawan akan dikategorikan memiliki kinerja yang
baik apabila karyawan tersebut menyelesaikan tuntutan
kerja yang diberikan oleh perusahaan tepat waktu
b) Kerapian dan Kebersihan. Karyawan dapat
dikategorikan memiliki kinerja yang baik apabila
karyawan tersebut dapat menjaga kebersihan dan
kerapian, baik sebelum bekerja ataupun sesudah ia
bekerja
c) Attitude (Perilaku), merupakan bagaimana sikap dan
perilaku karyawan dalam bekerja. Karyawan dapat
dikategorikan memiliki kinerja yang baik apabila ia
berperilaku dengan baik selama bekerja, seperti menaati
peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, tidak
mangkir dalam bekerja, serta dapat menjaga nama baik
perusahaan
d) Integritas, yaitu nilai-nilai, komitmen dan konsisten
yang diberikan oleh karyawan pada setiap pekerjaan
yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki integritas
yang tinggi akan selalu melakukan perbuatan sesuai
dengan etika moral dan prinsip yang dipegangnya. Hal
ini dapat dilihat dari karyawan yang akan selalu bekerja
keras dalam menyelesaikan pekerjaannya serta
memperlakukan rekan kerja dengan hormat
2) Tingkat Staff
a) Hasil kerja, yang mana dalam hal ini merupakan hasil
dari apa yang dikerjakan oleh karyawan. Seorang
karyawan akan dikategorikan memiliki kinerja yang
baik apabila karyawan tersebut menyelesaikan tuntutan
kerja yang diberikan oleh perusahaan tepat waktu,
seperti mampu menyelesaikan rencana kerja harian
(RKH), bulanan (RKB), dan tahunan (RKT)
b) Attitude (Perilaku), merupakan bagaimana sikap dan
perilaku karyawan dalam bekerja. Karyawan dapat
dikategorikan memiliki kinerja yang baik apabila ia
berperilaku dengan baik selama bekerja, seperti menaati
peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, tidak
mangkir dalam bekerja, serta dapat menjaga nama baik
perusahaan
c) Kerapian dan Kebersihan. Karyawan dapat
dikategorikan memiliki kinerja yang baik apabila
karyawan tersebut dapat menjaga kebersihan dan
kerapian, baik sebelum bekerja ataupun sesudah ia
bekerja
d) Mampu mengayomi karyawan bawahannya
e) Tertib administrasi. Karyawan dapat dikategorikan
memiliki kinerja baik apabila ia mampu menyelesaikan
hasil laporan kerja rencana kerja harian (RKH), bulanan
(RKB), dan tahunan (RKT) dilapangan tepat waktu
f) Integritas, yaitu nilai-nilai, komitmen dan konsisten
yang diberikan oleh karyawan pada setiap pekerjaan
yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki integritas
yang tinggi akan selalu melakukan perbuatan sesuai
dengan etika moral dan prinsip yang dipegangnya. Hal
ini dapat dilihat dari karyawan yang akan selalu bekerja
keras dalam menyelesaikan pekerjaannya serta
memperlakukan rekan kerja dengan hormat
a) Tingkat Buruh
Hasil kerja
Kerapian dan kebersihan
Attitude (perilaku)
Integritas
b) Tingkat Staff
Hasil kerja
Kerapian dan kebersihan
Attitude (perilaku)
Mampu mengayomi karyawan dibawahnya
Tertib administrasi
Integritas
2.2.5. Indikator Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan perlu dinilai untuk memberikan gambaran
atas pencapaian mengenai prestasi ataupun dedikasi yang sudah
diberikan karyawan kepada perusahaan. Robbins (2016:260)
berpendapat bahwa indikator kinerja adalah alat untuk mengukur
sajauh mana pencapain kinerja karyawan. Berikut beberapa indikator
untuk mengukur kinerja karyawan adalah:
1) Kualitas kerja
Kualitas kerja karyawan dapat diukur dari persepsi
karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta
kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan
kemampuan karyawan). Kualitas kerja dapat digambarkan
dari tingkat baik buruknya hasil kerja karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan juga kemampuan dan
keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan padanya.
2) Kuantitas Kerja
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan
dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
diselesaikan. Kuantitas yaitu ukuran jumlah hasil kerja unit
maupun jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan oleh
karyawan sehingga kinerja karyawan dapat diukur melalui
jumlah (unit/siklus) tersebut. misalnya karyawan dapat
menyelesaikan pekekerjaannya dengan cepat dari batas
waktu yang ditentukan perusahaan.
3) Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan
pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut
koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk aktivitas lain. Kinerja Karyawan juga
dapat diukur dari ketepatan waktu karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Sehingga tidak mengganggu pekerjaan yang lain yang
merupakan bagian dari tugas karyawan tersebut.
4) Efektivitas
Efektifitas disni merupakan tingkat penggunaan sumber
daya organisasi ( tenaga, uang, teknologi dan bahan baku)
dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap
unit dalam penggunakan sumber daya. Bahwa dalam
pemanfaatan sumber daya baik itu sumber daya manusia itu
sendiri maupun sumber daya yang berupa teknologi, modal,
informasi dan bahan baku yang ada di organisasi dapat
digunakan semaksimal mungkin oleh karyawan.
5) Kemandirian
Kemandirian merupakan tingkat seseorang yang nantinya
akan dapat menjalankan fungsi kerjanya tanpa menerima
bantuan, bimbingan dari atau pengawas. Kinerja karyawa
itu meningkat atau menurun dapat dilihat dari kualitas kerja
karyawan, kuantitas kerja karyawan, ketepatan waktu
karyawan dalam bekerja disegala aspek, efektifitas dan
kemandirian karyawan dalam bekerja. Artinya karyawan
yang mandiri, yaitu karyawan ketika melakukan
pekerjaannya tidak perlu diawasi dan bisa menjalankan
sendiri fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan
dari orang lain atau pengawas.
1) Target
Merupakan indikator terhadap pemenuhan jumlah
barang,pekerjaan atau jumlah uang yang di hasilkan.
2) Kualitas
Kualitas adalah elemen penting,karna kualitas yang
dihasilkan menjadi kekuatan dalam menpertahankan
loyalitas pelanggan.
3) Waktu penyelesaian
Penyelesaian yang tepat waktu membuat kepastian
distribusi dan penyerahan pekerjaan menjadi pasti. Ini
adalah modal untuk membuat kepercayaan pelanggan
4) Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu
tapi harus juga harus dilakukan dengan cara yang benar,
transparan dan dapat di pertanggung jawabkan
Lebih lanjut, Sastrohadiwiryo dalam Masram (2017:143) menyebutkan
unsur-unsur yang dinilai yang mana harus ada dalam penilaian kinerja
adalah:
1) Kesetiaan.
Kesetiaan yang dimaksud adalah tekat dan kesanggupan
mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang
ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.
2) Hasil kerja
Yang dimaksud dengan hasil kerja adalah kinerja yang
dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
3) Tanggung jawab
Yaitu kesanggupan seorang tenaga kerja dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya
4) Ketaatan
Kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati segala
ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang
diberikan atasan yang berwenang.
5) Kejujuran
Yang dimaksud kejujuran adalah ketulusan hati seseorang
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta
kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang
telah diberikan kepadanya
6) Kerjasama
Kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
pekerjaan yang telah ditetapkan.
7) Prakarsa
Kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil
keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu
tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
8) Kepemimpinan
Kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara
maksimum untuk melaksanakan tugas pokok.
2.2.6. Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut Handoko (2012), penilaian kinerja adalah usaha untuk
merencanakan dan mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga
dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, penilaian prestasi
kerja juga merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja
karyawan waktu yang lalu atau untuk memprediksi prestasi kerja waktu
yang akan datang dalam suatu organisasi. Kemudian ia menyebutkan
bahwa penilain kinerja terdiri dari 3 kriteria yaitu:
a. Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasarkan adanya
target-target dan ukurannya spesifik serta dapat diukur.
b. Penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaian perilaku-perilaku
yang berkaitan dengan pekerjaan
c. Penilaian berdasarkan judgement yaitu penilaian yang berdasarkan
kualitas pekerjaan, kreativitas, semangat kerja, kepribadian,
keramahan, integritas peribadi serta kesadaran dan dapat dipercaya
dalam menyelesaikan tugas (Handoko, 2012)
Lebih lanjut, Wibowo dalam Rozarie (2017:66) penilaian kinerja dapat
dipergunakan untuk kepentingan yang lebih luas, seperti:
Tingkat Buruh
Hasil kerja
Kerapian dan
Aspek Promosi Jabatan
kebersihan
Menurut Ardana dll dalam
Attitude (Perilaku)
Michael (2015)
Integritas
Tingkat Staff Senioritas
Attitude (Perilaku)
Mampu mengayomi
karyawan bawahannya
Tertib administrasi
Integritas
2.5. Hipotesis Penelitian
promosi jabatan pada perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Duta Varia
Pertiwi
\
BAB III
METODE PENELITIAN
2.4.1. Populasi