PROPOSAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman saat ini merupaka era dimana ilmu pengetahuan sedang
pola hidup suatu masyarakat, mulai dari aspek ekonomi, sosial, teknologi,
komunikasi dan lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan setiap usaha yang
dilakukan pasti mempunyai tujuan, yaitu tujuan teknis dan tujuan ekonomis.
Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi
disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada
pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia adalah faktor penting
tenaga, bakat kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan
Sebuah kenyataan yang tidak dapat disangkal bagi kebanyakan orang menjadi
karyawan pada suatu organisasi tertentu adalah mencari nafkah. Dalam bekerja
masalah insentif dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus dilakukan
oleh para pekerja tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuasan
kebutuhan materielnya, akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat
dipikul oleh perusahaan tersebut dalam rangka upaya pencapaian tujuan dan
Menurut Irham Fahmi (2017:64), Insentif adalah bentuk pemberian balas jasa
yang diberian kepada sesorang karawan atas prestasi pekerjaan yang di lakukan,
dari tenaga kerja manusia, walaupun aktivitas perusahaan itu telah mempunyai
modal yang cukup besar dan teknologi modern, sebab bagaimanapun majunya
teknologi tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan
perusahaan pada umunya dan manajemen daya manusia pada khususnya. Fungsi
utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan
3
produktivitas kerja yang lebih tinggi , banyak organisasi yang menganut sistem
insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan
hasil produksi dan semnagat kerja karyawan maka insentif perlu ditingkatkan
Dalam mencapai tujuan diatas, manusia sebagai salah satu sumber yang
Manusia atau tenaga kerja merupakan faktor penggerak dari aktivitas perusahaan
kerjanya. Pemberian insentif yang tepat tersebut dilakukan oleh perusahaan agar
Pada hakekatnya hasil produksi itu dipandangan hidup dan sikap mental yang
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan artinya bahwa keadaan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin dengan mutu kehidupan. Produktivitas kerja
dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau
4
kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Dalam hal ini,
semakin tinggi produk yang dihasilkan dalam waktu yang semakin singkat dapat
Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian ini, akan mendorong
manusia untuk tidak cepat merasa puas akan tetapi harus lebih mampu
harus ada upaya yang bersifat pengorbanan, sehingga didalam arti yang
sederhana dan teknis, pengertian hasil produksi adalah perbandingan antara hasil
yang dikeluarkan dengan sumber daya yang ada pada kurun waktu tertentu.
Menurut Haryanto (2012: 15), hasil produksi atau output adalah total
barang atau jasa yang dihasilkan oleh unit usaha atau perusahaan. Hasil
produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu usaha.
Produktivitas dapat diukur dari hasil produksi dan prestasi kerja karyawan
terhadap perusahaan. Semakin tinggi produksi atau prestasi kerja karyawan maka
PT. Sabas Indonesia Kota Medan yang beralamatkan di JL. Pulau Bunaken
kebutuhan ternak seperti pakan ayam, pakan ikan dan pakan babi. PT. Sabas
Indonesia Kota Medan selalu menjadi yang terbaik selama lebih dari 8 tahun.
Bagi perusahaan sumber daya manusia oleh setiap usaha merupakan faktor yang
sangat penting. Oleh karena itu faktor tenaga kerja harus diolah sedemikian rupa
berpotensi agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan (turn over). Tingkat
turn over yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi suatu perusahaan,
kerja bisanya dinyatakan sebagai imbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh
tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam proses tersebut. Hasil
produksi kerja karyawan yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting
dalam upaya untuk meningkatan produktivitas. Oleh karena, itu salah satu cara
insentif. Dalam kaitan ini setelah melakukan observasi awal dengan wawancara
produksi di PT. Sabas Indonesia Kota Medan yang belum optimal seperti:
b. Besarnya insentif yang didapatkan tidak sesuai dengan standar kerja per jam
d. Beban atau tugas yang terlalu berat serta lingkungan kerja yang kurang
nyaman
pada tujuan dengan kata lain bahwa perilaku orang itu pada umumnya dirangsang
B. Rumusan Masalah
yaitu:
Medan?
7
1. Tujuan Penelitian
Medan
Kota Medan?
2. Manfaat Penelitian
baik yang membaca maupun yang terlibat lansung di dalam proses dan hasil
a. Manfaat Praktik
b. Manfaat Teoritis
datang.
9
BAB II
A. Studi Kepustakaan
1. Konsep Administrasi
secara sistematis yang berbentuk sebuah jaringan yang salung bekerjasama satu
sama lain nya utuk mendukung terwujud nya suatu mekanisme kerja yang
keseluruhan proses kerja antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan
sebelumnya.
disimpulkan bahwa administrasi adalah suatu proses kerja yang melibatkan lebih
2. Konsep Organisasi
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat
dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang
yang tunduk pada konvensi bersama untuk mengadakan kerjasama dan interaksi
Dalam ilmu administrasi umumnya dikenal ada tiga jenis organisasi dalam
yaitu :
a. Organisasi publik.
organisasi itu adalah kesatuan yang terdiri lebih dari satu orang yang membuat
3. Konsep Manajemen
proses. Kemudian proses dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain secara
efektif dan efesien untyk mencapai tujuan tertentu. Manajemen juga di arti kan
suatu tindakan bagaimana memenej atau mengatur seluruh kegiatan yang ada
dalam suatu lembaga atau organisasi agar kegiatan tersebut sesuai dengan
kebijakan yang sudah di tetapkan oleh pihak yang berwenang dalam organisasi
a. Tujuan Pokok
b. Tujuan Bagian,
12
c. Tujuan Kelompok,
lakukan secara teratur untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan dalam suatu
kelompok.
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan
sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendaya gunaan
13
disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses mulai
pengawasan terhadap sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan
organisasi.
5. Insentif
berpendidikan sama, berpengalaman kerja yang serupa, bekerja dengan cara kerja
sama, dalam bagian yang sama serta mempunyai kegiatan yang sama belum tentu
Selain upah dan gaji yang diterima oleh setiap karyawan, masih terdapat
insentif. Insentif dipengaruhi oleh adanya prestasi kerja yang optimal, dimana alat
ukur yang digunakan adalah hasil kerja yang melebihi standar yang telah
ditetapkan perusahaan dan telah dicapai setiap periode tertentu. Untuk itu,
yang memiliki kinerja dan produktivitas yang baik yaitu dengan pemberian suatu
dikaitkan dengan prestasi kerja. Semakin tinggi prestasi kerja, maka semakin
tinggi juga insentif yang diberikan. Pemberian insentif bermanfaat baik bagi
perusahaan maupun karyawan. Jika insentif yang diterima tidak dikaitkan dengan
prestasi kerja, tetapi bersifat pribadi maka mereka akan merasakan adanya
memberikan upah atau gaji yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda. Jadi
dua orang karyawan yang mempunyai jabatan yang sama bisa menerima upah
dapat disimpulkan, bahwa insentif merupakan suatu perangsang atau daya tarik
kedudukan dan tanggung jawab serta produktifitas kerja karyawan. Dengan kata
lain insentif diberikan kepada karyawan yang memiliki dedikasi yang tinggi dan
menjadi dua jenis, yaitu: Financial insentif dan Non financial insentif.
uang diantaranya meliputi upah atau gaji yang pantas, bagi keuntungan
15
2). Non financial insentif, merupakan insentif yang biasanya Merupakan suatu
perangsangbertujuan:
c. Meningkatkan produktivitas.
perusahaan.
16
a. Bonus merupakan uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil
pembayaran kontraktural.
2). Insentif Non Material: Insentif non material dapat diberikan dalam
berbagai bentuk.
6. Hasil Produksi
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit,
baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang
daya atau faktor produksi yang merupakan masukan dalam proses produksi,
pengembangan teknologi. Oleh karena itu kemajuan dan suatu perusahaan selalu
penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber secara efisien dan
tetap menjaga adanya mutu yang tinggi”. Sedangkan menurut Darsono (2013:
setiap proses terjadi transpormasi input menjadi output. Input terdiri atas
tenagakerja, bahan baku, metode kerja, alat kerja modal kerja, dan informasi,
Menurut Randall yang dikutip oleh Sri Haryani (2009 : 109- 114)
produktivitas”.
(2018:342) yaitu:
1). Kuantitas
industry.
2). Kualitas
1). Kemampuan
5). Mutu
input tertentu dalam jangka waktu tertentu pula. Dalam suatu perusahaan/instansi
apabila diketahui adanya target yang tidak tercapai sesuai dengan apa yang telah
dapat terlepas dari pemenuhan kebutuhan hidup baik fisik maupun rohani
faktor yang paling dominan untuk menunjang produktivitas kerja karyawan dalam
Pengertian yang cukup luas dan penjelasan yang cukup lebih mendetail
tentang pengertian insentif dapat dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan oleh
oleh karyawan dan perusahaan adalah sebagai balas jasa yang mereka berikan
kepada karyawan yang rajin, Intensif itu sebagai alat pemacu semangat kerja
perusahaan harus dapat membuat sistem intensif yang baik (Lumbangaol, J., &
8. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini juga pernah diangkat sebagai judul penelitian oleh beberapa
penelitian terhadulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi
B. Kerangka Pemikiran
Terhadap Hasil Produksi Pada PT. Sabas Indonesia Kota Medan, maka kerangka
Administrasi
Organisasi
Manajemen
Manajemen Sumber
Daya Manusia
C. Hipotesis
pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
Dari latar belakang dan teori yang digunakan maka dapat diangkat suatu
“Diduga terdapat pengaruh signifikan insentif terhadap Hasil Produksi Pada PT.
D. Konsep Operasional
1. Administrasi adalah suatu proses kerja yang melibatkan lebih dari satu
ditentukan.
2. Organisasi adalah kesatuan yang terdiri lebih dari satu orang yang
telah ditentukan.
tujuan organisasi.
kerja. Semakin tinggi prestasi kerja, maka semakin tinggi juga insentif
6. Hasil produksi merupakan output dibagi input, pada setiap proses terjadi
baku, metode kerja, alat kerja modal kerja, dan informasi, output adalah
25
1). Kemampuan
5). Mutu
E. Operasional Variabel
Terhadap Hasil Produksi Pada PT. Sabas Indonesia Kota Medan, yaitu :
F. Teknik Pengukuran
kategori penelitian yaitu setuju, cukup setuju, kurang setuju. Untuk setiap item
Terdapat 2 variabel yaitu insentif dan hasil produksi. Pada variabel insentif
cukup setuju 34% - 66%, persentase kurang setuju 1% - 33% dengan demikian
1. Insentif Material
67% - 100%.
34% - 66%.
1% - 33%.
2. Insentif Nonmaterial
interval 1% - 33%.
kemampuan, hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, dan mutu.
cukup setuju 34% - 66%, persentase kurang setuju 1% - 33% dengan demikian
pembelian yang terdiri dari 5 indikator yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kemampuan
- 100%.
- 66%.
33%.
30
67% - 100%.
34% - 66%.
1% - 33%.
3. Semangat Kerja
67% - 100%.
34% - 66%.
1% - 33%.
31
4. Pengembangan Diri
interval 1% - 33%.
5. Mutu
100%.
66%.
33%.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
kepada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
(Sugiyono,2015;12).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Sabas Indonesia Kota Medan
1. Populasi
penelitian ini adalah karyawan PT. Sabas Indonesia Kota Medan yang
berjumlah 32 karyawan.
2. Sampel
terdapat dalam populasi yang menjadi objek studi. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sabas Indonesia Kota Medan
Sugiyono (2018 : 85) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Dengan kata lain sampling jenuh
bisa disebut dengna sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sebagai
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Data Primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
lapangan.
b. Data Sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh dari PT. Sabas Indonesia
Kota Medan. Selain itu, peneliti juga mengambil data-data yang relevan
a. Teknik Observasi
b. Teknik Kuesioner
yang relevan dengan masalah yang diteliti dan diajukan kepada para
c. Teknik Dokumentasi
2015:12).
a. Uji Validitas
dari r tabel (pada tarif signifikasi 5%) dan nilai positif maka butir atau
b. Uji Reliabilitas
apabila instrumen tersebut bila digunakan dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dari hasil pengukuran yang diperoleh relatif dan konsisten.
yang menyatakan hubungan linear antara dua variabel di mana salah satu
Y = a + bX
Dimana :
Y = Hasil Produksi
37
X = Insentif
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
a. Uji t
Uji t dilakukan dengan menggunakan α = 5%. Bila nilai thitung lebih besar
a) Jika nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
b) Jika nilai thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan
kecocokan.
39
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Astabrata Bali
Kasmir. 2018. Manajemen sumber daya manusia ( teori dan praktik ). Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Lampa, D. A., Yantu, I., & Bokingo, A. H. 2021. Pengaruh Insentif Terhadap
149.
Rauuf, M. A., Adiyani, R., & Widodo, Z. D. 2022. Pengaruh Upah Dan Insentif
Maju, Bandung.
41
Jakarta.
Alfabeta.
Alfabeta.
Alfabeta.
Media.