Anda di halaman 1dari 5

Penelitian

tentang
Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja
Pegawai

Di susun oleh :
FAUZIAH TRISNAWATI
NIM : 217110054
KELAS : A / SEMESTER III

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MATARAM
TAHUN 2018-2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang
bergerak dibidang industry, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai keberhasilan
dalam suatu perusahaan tak hanya cukup jika hanya sekedar tersedia teknologi
canggih,dana perusahaan yang memadai,sarana maupun prasarana yang
tersedia,tapi semuanya butuh Sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini
adalah factor yang paling utama,karena sumber daya manusia lah yang akan
menjalankan persediaan perusahaan.
Dalam era globalisasi saat ini,suatu perusahaan ditekankan untuk bekerja
secara efisien,efektif dan productif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu
tiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan
memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia dapat
dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusia lah segala perencaan
atau inovasi perusahaan akan berjalan dan berproses guna mencapai tujuan suatu
perusahaan. umber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan
kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh mengembangkan
dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak
sesuai dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah. Dengan keadaan
lingkungan yang selalu berubah,peran dan fungsi sumber daya manusia pasti akan
berubah untuk mensinkronkan keberhasilan suatu perusahaan dengan kepentingan
sumber daya manusia itu tersendiri atau disebut dengan Pegawai. Untuk
mensingkronkan hal tersebut,pegawai memerlukan motiivasi secara terus menerus
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere”. Yang berarti bergerak(to move).
Pada hakekatnya perilaku manusia dimotivasi oleh keinginan mendapatkan
sesuatu yang merupakan tujuan dari kegiatan.
Arti dari motivasi adalah sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak
hati dalam diri seseorang. Maka, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang
mendorong kegiatan ke arah tujuan tertentu disebut motivasi. Permotivasian
adalah proses pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia agar kekuatan
motivasi mencapai tujuan. Dalam permotivasian termasuk didalamnya
pengarahan, pengkomunikasian dan pemaduan. Sedangkan hakekat dari motivasi
adalah bagaimana perilaku bermula, maka diperlukan energi, ditopang, diarahkan,
dihentikan dan reaksi yang mana muncul dalam suatu perusahaan sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, pimpinan perlu memahami pegawai berperilaku
tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan.

Tetapi,di balik semua itu , berhasil tidaknya motivasi yang diberikan


pemimpin kepada para pegawai dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan pegawai,
kerja sama pegawai,dan kegairahan kerja pegawai. Dalam era reformasi yang
penuh dengan segala harapan dan cita-cita , sangat dituntut adanya dorongan atau
motivasi kerja yang kuat diberikan kepada semua pegawai demi terciptanya
produktivitas kerja, baik yang disebabkan oleh adanya semangat kerja pegawai
dan kegairahan kerja pegawai yang diberikan oleh perusahaan.
Bila semangat dan kegairahan kerja pegawai menurun, jelas akan
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tentu hal tersebut tidak dikehendaki terjadi dalam suatu perusahaan yang selalu
mengejar peningkatan produktivitas kerja. Jadi pemberian dorongan atau motivasi
yang dilakukan oleh pimpinan dimaksudkan agar pegawai mau bekerja dengan
semangat dan kegairahan kerja yang tinggi serta antusias dan sadar akan tugas dan
kewajibannya. Terdapat di beberapa perusahaan atau kantor terdapat beberapa
karyawan tidak melaksanakan pekerjaanya dengan cepat, dan beliau keberatan
apabila bekerja melebihi jam yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan kurangnya
perhatian pimpinan terhadap karyawan.Kurangnya perhatian pada karyawan yang
dihasilkan sangat berpengaruh terhadap pengembangan dan peningkatan produksi.
Hal tersebut dikarenakan tenaga kerja memegang peranan penting dalam usaha
untuk mencapai tujuan perusahaan .
Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan oleh pimpinan untuk bisa
memotivasi para karyawannya, diantaranya adalah dengan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan karyawan, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan
ide-ide dalam proses pengambilan keputusan, memberikan penghargaan dan
pengakuan atas prestasi kerja yang dicapai mereka.Setelah karyawan mendapat
motivasi yang tinggi, semangat kerjanya pun semakin tinggi pula sehingga bisa
mencapai apa yang diharapkan perusahaan. Perusahaan pun mengapresiasi hasil
kerja yang telah dicapai karyawan sehingga karyawan pun akan mendapatkan
kepuasan atas apa yang telah dicapainya dari hasil pekerjaannya. Kepuasan kerja
sendiri memiliki pengertian sebagai generalisasi sikap-sikap karyawan terhadap
pekerjaannya yang didasarkan atas aspek-aspek pekerjaannya.
Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat
diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci
pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung
terwujudnya tujuan perusahaan . Kepuasan kerja yang tinggi atau baik akan
membuat karyawan semakin loyal kepada perusahaan atau organisasi. Semakin
termotivasi dalam bekerja, bekerja dengan resa tenang, dan yang lebih penting
lagi kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya
produktivitas dan motivasi yang tinggi pula. Karyawan yang tidak merasa puas
terhadap pekerjaannya, cenderung akan melakukan penarikan atau penghindaran
diri dari situasi-situasi pekerjaan baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Bila
seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan
apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan
menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah
yang dikehendaki organisasi. Oleh karena itu, upaya harus diarahkan dan lebih
konsisten dengan tujuan ke dalam sasaran perusahaan .
Dari uraian di atas menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan dan
motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Jika membicarakan masalah
produktivitas muncullah situasi yang bertentangan karena belum adanya
kesepakatan umum dari para ahli tentang maksud pengertian produktivitas serta
kriterianya dalam mengikuti petunjuk-petunjuk produktivitas. Secara umum
produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran dan
masukan.
B. Rumusan masalah
1.Mengapa didalam perusahaan harus memperoleh sumber daya
manusia yang berkualitas ?
2. Bagaimana cara pimpinan mempengaruhi para pegawai untuk
bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. ?

C. Tujuan penelitian .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji
motivasi kerja , produktivitas kerja, factor-faktor yang manghambat
dan menjadi tantangan dalam peningkatan produktivitas kerja serta
strategi/upaya peningkatan motivasi karja dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja kariawan.

D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
positif dan bermanfaat bagi pihak lembaga dalam meningkatkan
motivasi kerja pegawai dengan memperhatikan kompensasi dan
lingkungan kerja.
2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan
pengetahuan bagi saya mengenai disiplin ilmu administrasi
pendidikan khususnya dalam lingkup manajemen sumberdaya
manusia.

Anda mungkin juga menyukai