Anda di halaman 1dari 22

TUGAS AKHIR

Nama : Dedi Siswanto


NRP : 143010005

Dosen Pembimbing : Dosen Penelaah :


Dr. Drs. Iman Dr. Ir. Riza Fathoni
Firmansyah, M. Sc Ishak, MT
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT. PINDAD (PERSERO)


BAB I
 Latar Belakang Masalah
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
Kinerja pegawai merupakan tingkat
rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
pencapaian atau hasil kerja seseorang dari
tugas yang diberikan kepadanya. Dengan
sasaran yang harus dicapai atau tugas yang
disiplin kerja pegawai yang tinggi akan
harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung
mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik
jawab masing-masing dalam kurun waktu
itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan
tertentu. Motivasi merupakan sala satu faktor
yang telah di tetapkan oleh organisasi.
yang dapat mendukung tercapainya kinerja
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan
yang maksimal, karena motivasi adalah
bimbingan dan penyuluhan bagi pegawai
keadaan intern diri seseorang yang
dalam menciptakan tata tertib yang baik di
mengaktifkan dan mengarahkan tingkah
perusahaan/ instansi dimana dengan tata tertib
lakunya kepada sasaran tertentu.
yang baik, maka semangat kerja, moril kerja,
efisiensi dan efktivitas kerja pegawai akan
meningkat. Keberhasilan suatu kantor juga
dapat dilihat dari kemampuannya dalam
meningkatkan kinerja kantor yang mana hal itu
dapat dicapai tergantung pada kinerja pegawai.
Hal ini perlu menjadi perhatian serius dari pihak pimpinan, karena masih ada
permasalahan dalam hal kinerja pegawai, yaitu masih banyaknya pegawai yang
datang tidak tepat waktu, masih ditemukannya pegawai yang tidak ada di
tempatnya disaat jam kerja. Gambaran-gambaran tersebut tentunya tidak lepas dari
pengaruh faktor-faktor seperti: motivasi, kedisiplinan, kepuasan, kesejahteraan
pola kepemimpinan dsb. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan
pada dua faktor utama, yaitu: terkait dengan motivasi dan disiplin kerja, kaitannya
dengan kinerja pegawai, dengan melihat kedua factor tersebut yaitu motivasi dan
disiplin kerja merupakan aspek penting dalam membangkitkan kinerja pegawai.
Akan menciptakan suatu iklim kerja yang kondusif sehingga dapat bersinergi
dengan meningkatkan semangat atau kegairahan kerja pegawai PT. PINDAD
(PERSERO). Kemudian timbul pemikiran bagaimana keseluruhan faktor tersebut
saling berkesinambungan sehingga mempengaruhi kinerja pegawai. Berdasarkan
uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO).
 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, bahwa sumber daya manusia
merupakakn aset yang paling penting
didalam organisasi. Dalam pengelolaannya Dengan demikian pemecahan ntuk permasalahan
diperlukan suatu usaha yang tidak mudah, tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
karena manusia merupakan sosok pribadi
yang berbeda latar belakang satu dengan 1.Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap
yang lainnya. kinerja karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO)?
Untuk itu PT. PINDAD (PERSERO) 2.Seberapa besar pengaruh disiplin terhadap
harus mampu menjaga eksistensi motivasi kinerja karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO)?
pegawainya dengan cara memahami 3.Seberapa besar prospek dari segi gabungan
kebutuhan pegawai yang harus dilakukan antara motivasi dan disiplin terhadap kinerja
dengan objektif sampai ada kegiatan yang karyawan PT.PINDAD (PERSERO)?
tidak bisa sewenang-wenang dilakukan
pemimpin melainkan melakukannya harus
dengan pertimbangan- pertimbangan
kemanusiaan karena akan berpengaruh pula
pada kinerja pegawai dalam mencapai
tujannya.
 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang telah dituliskan pada bagian sebelumnya, tujuan


penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
PINDAD (PERSERO)
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadapa kinerja karyawan pada PT.
PINDAD (PERSERO)
3. Untuk mengetahui seberapa besar prospek dari segi gabungan motivasi dan
disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO)
 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini diharpkan dapat menjadi
rekomendasi bagi perusahaan. Beberapa manfaat tersebut yakni, sebagai berikut:
1.Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman secara teoritik dan praktek
khususnya dalam masalah motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawn pada PT.
PINDAD (PERSERO)
2.Bagi perusahaan
Hasil ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan untuk menentukan
kebijakan perusahaan, dan dapat menambah dari segi pemberdayaan karyawan
agar mempunyai tingkat disiplin yang tinggi dengan didasari oleh rasa perduli dan
motivasi untuk bekerja di perusahaan PT. PINDAD (PERSERO) dan perusahaan
lainnya
 Pembatasan dan Asumsi Masalah
Pembatasan masalah dan asumsi yang akan diterapkan adalah sebagai berikut :
a. Pembatasan masalah:
1.Penelitian dilakukan pada PT. PINDAD (PERSERO)
2.Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuisioner
3.Responden penelitian yaitu karyawan PT. PINDAD (PERSERO)

b. Asumsi-asumsi yang digunakan:


1.Kemampuan dan kecakapan pekerja dianggap sudah cukup memadai dan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk pekerjaan masing-masing.
2.Pekerja diasumsikan sudah biasa melakukan pekerjaan pada bidang masing-
masing
BAB II.
 Landasan Teori
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang
sangat menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia.
Manusia sebagai unsur terpenting mutlak, dianalisis dan dikembangkan dengan
cara tersebut waktu, tenaga, dan kemampuannya benar-benar dapat dimanfaatkan
secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan individu.
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai faktor pertama dan utama dalam proses pembangunan, SDM selalu
menjadi subjek dan objek pembangunan. Proses administrasi pun sangat
dipengaruhi oleh Manajemen Sumber Daya Manusia. Ada empat macam klasifikasi
sumber daya manusia sebagaimana dikemukakan oleh ( Ermaya, 1996 : 2 ).
1.Manusia atau orang-orang yang mempunyai kewenangan untuk menetapkan,
mengendalikan, dan mengarahkan pencapaian tujuan yang disebut administrator.
2.Manusia atau orang-orang yang mengendalikan dan memimpin usaha agar proses
pencapaian tuuan yang dilaksanakan bisa tercapai sesuai dengan rencana, disebut
manajer.
3.Manusia atau orang-orang yang memenuhi syarat tertentu, diangkat langsung
melaksanakan pekerjaan sesuai bidang tugasnya masing-masing atau jabatan yang
dipegangnya.
 MOTIVASI

Motivasi Menurut (Mangkunegara, 2002:61) motivasi adalah kondisi suatu energi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi
kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Artinya pegawai dalam bekerja harus siap secara mental,
fisik, sehat, memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target kerja yakni tujuan utama
organisasi. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan atau ransangan kepada pegawai sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.

B. Manfaat motivasi
Manfaat dari motivasi menurut (Dr. Sowatno, 2001:147), diantaranya sebagai berikut :
a) Mendorong gairah dan semangat kerja
b) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
c) Meningkatkan produktifitas kerja pegawai
d) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai
e) Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai
f) Meningkatkan kesejahteraan pegawai B. Manfaat motivasi
 Disiplin Kerja
Disiplin merupakan modal yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.Sehingga keberadaan
disiplin kerja amat diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin sebuah organisasi atau instansi
akan dapat melaksanakan program-program kerjanya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
merupakan salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan.
A.Faktor-faktor yang memepengaruhi disiplin kerja pegawai

1) Besar kecilnya pemberian kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi
segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya
yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.
2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan keteladanan pimpinan sangat penting.
3) lingkungan perusahaan, semua pegawai akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan
disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan. .
4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan bila ada seseorang pegawai yang melanggar disiplin, maka
perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya.
5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai
dengan yang telah ditetapkan
 Kinerja
Pengertian kinerja
Kaswan, M.M. dan DR. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si menuliskan agar dapat
mengelola kinerja dengan efektif, amat penting mengklarifikasi apa yang dimaksud
dengan kinerja pegawai. Terdapat beberapa pandangan yang berbeda mengenai
apa itu kinerja. (Robert Bacal, 2004:39) menjelaskan dalam pengertian ini, kinerja
merupakan tingkat kontribusi yang diberikan pegawai terhadap tujuan
pekerjaannya atau unit kerja dan perusahaan/organisasi sebagai hasil perilakunya
dan aplikasi dari keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan-nya.
(Stephan J. Motowidlo, 2003) menjelaskan bahwa kinerja pegawai adalah nilai
total yang diharapkan dari episode perilaku yang dilakukan pegawai selama periode
waktu tertentu untuk organisasi.
 Langkah-langkah peningkatan kinerja
a.Mengetahui adanya kekurangan dalm kinerja.
b.Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.
c.Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang
berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu
sendiri.
d.Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan
tersesbut.
e.Melakukan rencana tindakan tersebut.
f.Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum.
g.Mulai dari awal, apabila perlu.
 Kerangka Berfikir
Motivasi X1 :
1. Kebanggaan diri sendiri
2. Pengakuan dari orang
lain
3. Lingkungan kerja
4. Kesempatan
meningkatkan kemampuan Kinerja pegawai Y:
5. Pemberian tunjangan 1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
4. Kemampuan bekerja
sama
Disiplin kerja X2: 5. Mendapatkan
1. Mengikuti peraturan kepercayaan
2. Mendukung penuh
kemajuan perusahaan
3.Menciptakan rasa
nyaman
4. Bertanggung jawab
5. Kehadiran
BAB III
 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode
ini menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dan sedang berlangsung, dengan
cara mengumpulkan, menyusun dan menjelaskan data yang diperlukan untuk kemudian di analisis
secara teori yang ada. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. PINDAD
(PERSERO). Sementara, penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan di uji
pengaruh dari motivasi dan disilin kerja terhadapa kinerja karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO).
Berdasarkan jenis peneltiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan, maka ametode penelitian yang digunakan adalah explanatory
survey. Menurut kerlinger yang dikutip oleh (sugiyono, 2012:11), yang dimaksud dengan explanatory
survey, yaitu:
Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadi
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar varaibel sosiologis maupun psikologis.
 Flowchart Proses Penelitian Mulai

Tahap pendahuluan :
1. Studi lapangan
2. Studi Pustaka

Teknik Pengumpulan data :


1. wawancara
3. Melakukan penyebaran kuesioner

Tahap pengolahan data :


1. Manajemen data
2. Analisis Data

Analisis

Kesimpulan dan saran

selesai
 Tahap Pendahuluan
1.Studi lapangan
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan survey untuk mendapatkan
gambaran dari kondisi sebenarnya objek yang akan ditelliti di PT. PINDAD (Persero).
Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengamati situasi dan kondisi
yang terjadi, mendapatkan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
penelitian ini dengan melakukan wawancara kepada para pekerja diperusahaan
tersebut.
2.Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari skor teori dan ilmu pengetahuan yan
relevan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan di
PT. PINDAD (Persero). Serta refrensi-refrensi/jurnal yang berhubungan dengan SDM
(Sumber Daya Manusia), teori motivasi, disiplin kerja, Kinerja Karyawan dan Teori
Tentang Path Analysis.
 Populasi Dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (sugiyono, 2015:17).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di departemen fabrikasi bagian pengelasan
sebanyak 35 orang.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(sugiyono,2007:62). Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang teliti. Apa bila dalam
menentukan jumlah sampel yan gditeliti subjeknya kurang dari 100, maka sampel tersebut lebih baik
diambil semua (suharsimi, 2006:131). Sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi.
Berdasarkan jumlah populasi, teknik pengambiklan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik sensus. Digunakan teknik ini karena populasi yang akan teliti kurang dari 100
orang sehingga sampel yang diambil berasal dari keseluruhan populasi yang ada dalam perusahaan
yang berjumlah 35 orang.Berdasarkan rumus perhitungan dengan menggunakan rumus (Slovin,
2005:65)
Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang tepat sangat penting dalam penelitian karena data menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data
merupakan usaha-usaha untuk untuk memperoleh bahan-bahan keterangan sersta kenyataan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1.Wawancara
Langkah awal dalam melakukan pengumplan data adalah dengan melakukan wawancara awal kepada para tenaga kerja pengelasan, apa yang
mereka rasakan selama kerja di PT. PINDAD (PERSERO) di bagian pengelasan tersebut
2.Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis untuk
diiberikan kepada responden. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu responden memberikan jawaban
yang telah disediakan. Dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus di isi oleh responden secara langsung dilokasi penelitian. Daftar
pertanyaan tersebut berkaitan dengan variabel disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan
3.Pengujian validitas dan Realibilitas
Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang teliti. (Uma dan roger, 2016) menjelaskan bahwa validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik, atau proses yang
digunakam untuk mengukur konsep yang dimaksud. Dengan demikian bahwa data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrument digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Tipe
validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari pejumlahan semua skor item.
Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep dengan skor totalnya, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau cronbachs alpha (α) dikarenakan instrument pertanyaan kuisioner yang dipakai
merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.
 Analisis jalur/Path Analysis
Teknik Path Analysis yang dikembangkan oleh (Sewal Wright, 1934), sebenarnya merupakan
pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Wright
mengembangkan Path Analysis untuk membuat kajian hipotesis hubungan sebab akibat dengan
menggunakan korelasi. Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab akibat (causing modelling).
Istilah-istilah analisis jalur menurut (Sarwono, 2012), adalah sebagai berikut:
a.Model jalur: suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung yang
ditunjukan dengan menggunakan anak panah.
b.Variabel exogenous merupakan semua variabel yang dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang
menuju ke arahnya.
c.Variabel endogenous merupakan variabel yang mrmpunyai anak panah yang menuju kearahnya
d.Koefisien jalur (р) adalah koefisien regresi standar yang menunjukan pengaruh langsung dari suatu
variabel bebas terhadap variable tergantung dalam suatu model jalur tertentu
e.Direct Effect (DE) adalah pengaruh langsung yang dapat dilihat dari koefisien jalur dari variable
eksogen ke variable endogen.
f.Indirect Effect (IE) adalah urutan jalur melalui satu atau lebih variable perantara.
g.Gangguan atau residue mencerminkan adanya varian yang tidak dapat diterangkan atau pengaruh dari
semua variable yang tidak terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran yang merefleksikan penyebab
variabilitas yang tidak diketahui pada hasil analisis.

Anda mungkin juga menyukai