Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang
sangat menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia.
Manusia sebagai unsur terpenting mutlak, dianalisis dan dikembangkan dengan
cara tersebut waktu, tenaga, dan kemampuannya benar-benar dapat dimanfaatkan
secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan individu.
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai faktor pertama dan utama dalam proses pembangunan, SDM selalu
menjadi subjek dan objek pembangunan. Proses administrasi pun sangat
dipengaruhi oleh Manajemen Sumber Daya Manusia. Ada empat macam klasifikasi
sumber daya manusia sebagaimana dikemukakan oleh ( Ermaya, 1996 : 2 ).
1.Manusia atau orang-orang yang mempunyai kewenangan untuk menetapkan,
mengendalikan, dan mengarahkan pencapaian tujuan yang disebut administrator.
2.Manusia atau orang-orang yang mengendalikan dan memimpin usaha agar proses
pencapaian tuuan yang dilaksanakan bisa tercapai sesuai dengan rencana, disebut
manajer.
3.Manusia atau orang-orang yang memenuhi syarat tertentu, diangkat langsung
melaksanakan pekerjaan sesuai bidang tugasnya masing-masing atau jabatan yang
dipegangnya.
MOTIVASI
Motivasi Menurut (Mangkunegara, 2002:61) motivasi adalah kondisi suatu energi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi
kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Artinya pegawai dalam bekerja harus siap secara mental,
fisik, sehat, memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target kerja yakni tujuan utama
organisasi. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan atau ransangan kepada pegawai sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.
B. Manfaat motivasi
Manfaat dari motivasi menurut (Dr. Sowatno, 2001:147), diantaranya sebagai berikut :
a) Mendorong gairah dan semangat kerja
b) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
c) Meningkatkan produktifitas kerja pegawai
d) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai
e) Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai
f) Meningkatkan kesejahteraan pegawai B. Manfaat motivasi
Disiplin Kerja
Disiplin merupakan modal yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.Sehingga keberadaan
disiplin kerja amat diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin sebuah organisasi atau instansi
akan dapat melaksanakan program-program kerjanya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
merupakan salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan.
A.Faktor-faktor yang memepengaruhi disiplin kerja pegawai
1) Besar kecilnya pemberian kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi
segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya
yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.
2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan keteladanan pimpinan sangat penting.
3) lingkungan perusahaan, semua pegawai akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan
disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan. .
4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan bila ada seseorang pegawai yang melanggar disiplin, maka
perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya.
5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai
dengan yang telah ditetapkan
Kinerja
Pengertian kinerja
Kaswan, M.M. dan DR. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si menuliskan agar dapat
mengelola kinerja dengan efektif, amat penting mengklarifikasi apa yang dimaksud
dengan kinerja pegawai. Terdapat beberapa pandangan yang berbeda mengenai
apa itu kinerja. (Robert Bacal, 2004:39) menjelaskan dalam pengertian ini, kinerja
merupakan tingkat kontribusi yang diberikan pegawai terhadap tujuan
pekerjaannya atau unit kerja dan perusahaan/organisasi sebagai hasil perilakunya
dan aplikasi dari keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan-nya.
(Stephan J. Motowidlo, 2003) menjelaskan bahwa kinerja pegawai adalah nilai
total yang diharapkan dari episode perilaku yang dilakukan pegawai selama periode
waktu tertentu untuk organisasi.
Langkah-langkah peningkatan kinerja
a.Mengetahui adanya kekurangan dalm kinerja.
b.Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.
c.Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang
berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu
sendiri.
d.Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan
tersesbut.
e.Melakukan rencana tindakan tersebut.
f.Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum.
g.Mulai dari awal, apabila perlu.
Kerangka Berfikir
Motivasi X1 :
1. Kebanggaan diri sendiri
2. Pengakuan dari orang
lain
3. Lingkungan kerja
4. Kesempatan
meningkatkan kemampuan Kinerja pegawai Y:
5. Pemberian tunjangan 1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
4. Kemampuan bekerja
sama
Disiplin kerja X2: 5. Mendapatkan
1. Mengikuti peraturan kepercayaan
2. Mendukung penuh
kemajuan perusahaan
3.Menciptakan rasa
nyaman
4. Bertanggung jawab
5. Kehadiran
BAB III
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode
ini menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dan sedang berlangsung, dengan
cara mengumpulkan, menyusun dan menjelaskan data yang diperlukan untuk kemudian di analisis
secara teori yang ada. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. PINDAD
(PERSERO). Sementara, penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan di uji
pengaruh dari motivasi dan disilin kerja terhadapa kinerja karyawan pada PT. PINDAD (PERSERO).
Berdasarkan jenis peneltiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan, maka ametode penelitian yang digunakan adalah explanatory
survey. Menurut kerlinger yang dikutip oleh (sugiyono, 2012:11), yang dimaksud dengan explanatory
survey, yaitu:
Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadi
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar varaibel sosiologis maupun psikologis.
Flowchart Proses Penelitian Mulai
Tahap pendahuluan :
1. Studi lapangan
2. Studi Pustaka
Analisis
selesai
Tahap Pendahuluan
1.Studi lapangan
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan survey untuk mendapatkan
gambaran dari kondisi sebenarnya objek yang akan ditelliti di PT. PINDAD (Persero).
Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengamati situasi dan kondisi
yang terjadi, mendapatkan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
penelitian ini dengan melakukan wawancara kepada para pekerja diperusahaan
tersebut.
2.Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari skor teori dan ilmu pengetahuan yan
relevan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan di
PT. PINDAD (Persero). Serta refrensi-refrensi/jurnal yang berhubungan dengan SDM
(Sumber Daya Manusia), teori motivasi, disiplin kerja, Kinerja Karyawan dan Teori
Tentang Path Analysis.
Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (sugiyono, 2015:17).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di departemen fabrikasi bagian pengelasan
sebanyak 35 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(sugiyono,2007:62). Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang teliti. Apa bila dalam
menentukan jumlah sampel yan gditeliti subjeknya kurang dari 100, maka sampel tersebut lebih baik
diambil semua (suharsimi, 2006:131). Sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi.
Berdasarkan jumlah populasi, teknik pengambiklan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik sensus. Digunakan teknik ini karena populasi yang akan teliti kurang dari 100
orang sehingga sampel yang diambil berasal dari keseluruhan populasi yang ada dalam perusahaan
yang berjumlah 35 orang.Berdasarkan rumus perhitungan dengan menggunakan rumus (Slovin,
2005:65)
Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang tepat sangat penting dalam penelitian karena data menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data
merupakan usaha-usaha untuk untuk memperoleh bahan-bahan keterangan sersta kenyataan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1.Wawancara
Langkah awal dalam melakukan pengumplan data adalah dengan melakukan wawancara awal kepada para tenaga kerja pengelasan, apa yang
mereka rasakan selama kerja di PT. PINDAD (PERSERO) di bagian pengelasan tersebut
2.Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis untuk
diiberikan kepada responden. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu responden memberikan jawaban
yang telah disediakan. Dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus di isi oleh responden secara langsung dilokasi penelitian. Daftar
pertanyaan tersebut berkaitan dengan variabel disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan
3.Pengujian validitas dan Realibilitas
Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang teliti. (Uma dan roger, 2016) menjelaskan bahwa validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik, atau proses yang
digunakam untuk mengukur konsep yang dimaksud. Dengan demikian bahwa data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrument digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Tipe
validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari pejumlahan semua skor item.
Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep dengan skor totalnya, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau cronbachs alpha (α) dikarenakan instrument pertanyaan kuisioner yang dipakai
merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.
Analisis jalur/Path Analysis
Teknik Path Analysis yang dikembangkan oleh (Sewal Wright, 1934), sebenarnya merupakan
pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Wright
mengembangkan Path Analysis untuk membuat kajian hipotesis hubungan sebab akibat dengan
menggunakan korelasi. Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab akibat (causing modelling).
Istilah-istilah analisis jalur menurut (Sarwono, 2012), adalah sebagai berikut:
a.Model jalur: suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung yang
ditunjukan dengan menggunakan anak panah.
b.Variabel exogenous merupakan semua variabel yang dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang
menuju ke arahnya.
c.Variabel endogenous merupakan variabel yang mrmpunyai anak panah yang menuju kearahnya
d.Koefisien jalur (р) adalah koefisien regresi standar yang menunjukan pengaruh langsung dari suatu
variabel bebas terhadap variable tergantung dalam suatu model jalur tertentu
e.Direct Effect (DE) adalah pengaruh langsung yang dapat dilihat dari koefisien jalur dari variable
eksogen ke variable endogen.
f.Indirect Effect (IE) adalah urutan jalur melalui satu atau lebih variable perantara.
g.Gangguan atau residue mencerminkan adanya varian yang tidak dapat diterangkan atau pengaruh dari
semua variable yang tidak terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran yang merefleksikan penyebab
variabilitas yang tidak diketahui pada hasil analisis.