Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Disusun oleh :
Fadli Hamdan Adani
NPM. 24023119213
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Hotel
Santika Garut.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
Hotel Santika Garut.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan Hotel Santika Garut.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Aspek Teoritis
ilmu ekonomi, manajemen bisnis dan juga khususnya manajemen sumber daya
manusia. Karena peneliti ini memungkinkan untuk menyokong teori lama yang
2. Aspek Praktis
Motivasi berasal dari kata latin (movemore) yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber
daya manusia pada umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagai
mana cara mengarahkan daya potensi bawahan, agar mau bekerja sama produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Malayu S.P Hasibuan,
(2009:141)
Pengertian tentang motivasi yang dikutip oleh wibowo (2011) yaitu motivasi
merupakan proses psikologi yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada
pencapaian tujuan atau goal-directed behavior.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keinginan yang
muncul dari dalam seorang individu untuk bertindak dan melakukan sesuatu hal untuk
mencapai tujuan tertentu.
a. Target kerja
b. Kualitas kerja
c. Tanggung jawab
d. Resiko
a. Komunikasi
b. Persahabatan
a. Pemimpin
b. Duta Perusahaan
c. Keteladanan
Pendapat penulis dari pengertian diatas bahwa motivasi kerja merupakan suatu
keahlian dalam mengarahkan atau mengendalikan dan menggerakan seseorang untuk
melakukan tindakan akan perilaku yang diinginkan berdasarkan sasaran-sasaran yang
sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan. Lingkungan kerja fisik terdiri
dari beberapa indikator yaitu:
c. Fasilitas
Lingkungan kerja non fisik adalah terciptanya hubungan kerja yang harmonis
antara karyawan dan atasa. Lingkungan kerja non fisik terdiri dari beberapa indikator
yaitu:
Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja yang
harmonis dan tanpa saling instrik di antara sesama rekan sekerja. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi
adalah adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan.
Hubungan atasan dengan bawahan atau karyawannya harus di jaga dengan baik
dan harus saling menghargai antara atasan dengan bawahan, dengan saling
menghargai maka akan menimbulkan rasa hormat diantara individu masing-
masing.
Sedangkan Faisal Amir (2015:005) kinerja adalah suatu yang ditampilkan oleh
seseorang atau suatu proses yang berkaitan dengan tugas kerja yang ditetapkan.
Berdasarkan berbagai definisi di atas yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil suatu proses kerja karyawan yang
dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan maupun
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan utama dari organisasi tersebut sebagaimana
yang telah ditetapkan oleh organisasi sehingga tujuan utama yang telah ditetapkan sebuah
perusahaan maupun organisasi akan tercapai jika semua karyawan hasil suatu proses
kerjanya dapat dicapai.
a. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan trampil dalam memngerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu di
tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the righ man in
place, the man on the right job).
b. Faktor Motivasi
Motivasi berbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
situasi (situation) motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan dari pegawai
yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Sikap mental merupakan mental yang mendorong diri seseorang pegawai untuk
berusaha mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sikap seorang pegawai harus
mempunyai sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara fisik, tujuan dan
situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental maupun fisik dan memahami tujuan
utama dan target kerja yang dicapai.Dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi
kinerja karyawan yaitu terdapat dua faktor , faktor kemampuan dan faktor motivasi.
1. Kualitas Kerja
Kualitas kerja adalah seberapa baik seseorang karyawan mengerjakan apa yang
seharusnya dikerjakan. Dimensi kualitas kerja diukur dengan menggunakan tiga
indikator, yaitu :
a. Kerapihan
b. Ketelitian
c. Hasil kerja
2. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seseorang karyawan dalam satu harinya.
Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu masing-
masing. Dimensi kuantitas kerja diukur dengan dua indikator yaitu :
a. Kecepatan
b. Kemampuan
3. Tanggunng jawab
a. Hasil kerja
b. Mengambil keputusan
4. Kerjasama
a. Jalinan kerjasama
b. Kekompakan
5. Inisiatif
Inisiatif dari dalam diri anggota perusahaan untuk melakukan pekerjaan serta
mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah dari atasan atau
menunjukan tanggung jawab dalam pekerjaan yang sudah menjadi kewajiban
karyawan maupun pegawai. Dimensi inisiatif diukur dengan menggunakan satu
indikator yaitu kemampuan mengatasi masalah tanpa menunggu perintah atasan.
Maka dapat disimpulkan indikator kinerja karyawan dapat diukur dimulai dari
dimensi kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, kerjasama, dan inisiatif yang
dilakukan oleh karyawan itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa Dimensi merupakan
himpunan dari partikular-partikular yang disebut indikator. Indikator adalah variabel yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan ata kemungkinan dilakukan pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Dimensi dalam kinerja
karyawan terdapat lima yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggung jawab
dan inisiatif.
2.5 Hipotesis
1. Hipotesis I
H 0 = artinya terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Hotel Santika
H 1 = artinya tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Santika
2. Hipotesis II
H 0 = artinya terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Santika
H 1 = artinya tidak terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Santika
3. Hipotesis III
H 0 = artinya terdapat pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
pada Hotel Santika
H 1 = artinya tidak terdapat pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada Hotel Santika
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini adalah metode asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih, dimana pendekatan ini memberikan suatu
Persahabatan 11-12
Keteladanan 17-18
Lingkungan kerja
adalah Peralatan kerja 21-22
lingkungan yang memadai
dimana pegawai
melakukan Fasilitas 23-24
pekerjaannya
sehari-hari
(Siagian, 2014) Tersedianya sarana 25-26
angkut
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari hasil penelitian dengan teknik survei dan menggunakan
kuesioner untuk mendapatkan data. Sedangkan data sekunder didapat atau diambil
dari buku, jurnal, internet, artikel yang berkaitan dengan tema penelitian.
sebelumnya. Bentuk kuesioner secara garis besar terdiri dari dua macam yaitu
jawaban sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang
sesuatu yang berkedudukan sentral karena terkait dengan data variabel yang
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang
bekerja di Hotel Santika Garut. Setelah diketahui populasi responden yang akan
Keterangan :
n = sampel
N = populasi
ini menggunakan batas kesalahan 10% berarti memiliki tingkat akurasi 90%.
pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Sampel dalam penelitian ini
110 110
n= n= n=52,4 53
1+110 ( 0,1 )
2
2.1
dalam suatu rangkaian data yang valid untuk proses analisis data. Tahap analisis
data dilakukan dengan penerapan teknik statistik. Selanjutnya data-data penelitian
di analisis dengan beberapa teknik pengujian meliputi uji validitas, uji reliabilitas
Uji validitas merupakan salah satu bentuk pengujian instrument penelitian untuk
mengetahui sah atau tidaknya sebagai alat ukur (Morrisan, 2012). Suatu kuesioner
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r table untuk degree of feedom d(f) = n – 2
dengan alphan 0,1. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji
realibilitas pada bagian corrected item total correlation. Dalam pengambilan keputusan
a. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau variabel
tersebut valid.
b. Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir atau variabel
Sedangkan yang dimaksud dengan uji reliabilitas adalah alat pengukur suatu
kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Sebuah kuesioner
dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
Cara ini seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang
berbeda, lalu kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
Uji reliabilitas ini dapat digunakan melalui program SPSS, yang akan
memberikan fasilitas untuk mengukur nilai reliabilitas dengan menggunakan uji statistik
linear sederhana untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara dua variabel yaitu variabel
dependen dan independen. Peneliti akan menggunakan program software aplikasi SPSS.
Y= a+bX
Keterangan :
b= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun
Kaler, Kabupaten Garut. Pemilihan lokasi ini terkait dengan fokus penelitian yang