Anda di halaman 1dari 34

1

I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam sebuah perusahaan akan melaksanakan kegiatannya baik

dalam sebuah perdagangan industri maupun jasa akan berusaha

semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan, yang terpenting adalah

keberhasilan suatu aktivitas yang dilakukan sebelumnya. Untuk itu di

dalam sebuah perusahaan harus melakukan suatu proses seperti

perencanaan yang baik agar didalam sebuah perusahaan dapat

bergerak lancar dengan baik dan ketika sebuah perusahaan

menghadapi suatu masalah atau hal-hal yang tidak di inginkan maka

langkah yang dilakukan adalah bagaimana caranya agar dapat

menyelesaikan suatu masalah yang telah di hadapi tersebut dan dapat

mengambil sebuah keputusan dengan baik agar masalah yang

dihadapi dapat terselesaikan dengan lancar. Dan suatu hal yang harus

juga diperhatikan adalah mencari kesalahan atau yang biasa dihadapi

dalam sebuah perusahaan karena dengan adanya Controlling

(Pengawasan) dalam sebuah perusahaan maka apa-apa saja yang

dibutuhkan dalam perusahaan dapat ddiketahui dan ketika masalah

yang akan terjadi atau masalah yang akan dihadapi nantinya akan

mudah dihadapi dengan cepat dan melihat kondisi atau keadaan yang

akan terjadi maka kita akan cepat mengatasinya, dengan adanya

Controlling (Pengawasan) tersebut suatu hal yang akan terjadi akan


2

mudah diselesaikan dan mudah mengambil keputusan ketika masalah

yang akan terjadi.

Untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang di harapkan

dalam sebuah organisasi agar dapat memberikan positif dalam

kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Setiap karyawan

harus memiliki motivasi kerja yang tinggi agar dapat meningkatkan

produktivits kerja yang tinggi. Motivasi adalah proses yang

menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk

mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya

adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi. Tanpa adanya Motivasi kerja

dalam karyawan maka tugas karyawan tidak memenuhi standar

bahkan melampaui standar bila karyawan tidak memiliki motif dan

motivasinya tidak terpenuhi dalam bekerja untuk menyelesaikan

pekerjaan yang telah diberikan.

Dengan penjelasan motivasi lebih rincinya untuk mengetahui

pengertian atau definisi motivasi menurut para ahli : Beberapa

pengertian yang dikaitkan dengan motivasi menurut (Reskar R. 2001:

7) :

a. Motivasi adalah keinginan (desires, wants),tujuan (aims, goals),

kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif, sikap, insentif.


3

b. Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan

tingkat, arah dan persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan

seseorang dalam bekerja

c. Motivasi internal adalah dorongan (drives) dan perilaku (attitude). Kita

semua termotivasi, baik positif maupun negative.

Berdasarkan motivasi menurut Rasker pada tahun 2001 adalah

melakukan penelitian dengan mendapatkan hasil positif mengenai pengaruh

motivasi terhadap produktivitas. Semakin termotivasi karyawan dalam

melakukan pekerjaan maka produktivitas kerja karyawan tersebut tinggi.

Sebaliknya jika karyawan tidak termotivasi dalam suatu pekerjaan maka

produktivitas kinerja karyawan rendah.

Herzberg mengemukakan teori dua factor, yaitu (1)Hygiene Factors

yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervise, kondisi

kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan

administrasi perusahaan. Dalam hal ini Hygiene Factors disebut juga

Motivasi Eksternal; (2) Motivation Factors yang dikaitkan dengan isi

pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang

menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan. Motivation

Factors juga disebut Motivasi Internal. (Koontz, 1990:123)

Teori motivasi klasik yang diungkapkan Frederick Taylor,

menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena

uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun


4

semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa selalu sedikit atau

tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan.

(Griffin,1998:259)

Kesimpulan yang dapat dikutip dari teori Herzberg adalah motivasi

karyawan terbagi atas dua jenis yakni Hygiene Factors (Motivasi

Eksternal) dan Motivation Factors (Motivasi Internal). Sedangkan

Fredrick Taylor mengemukakan motivasi eksternal lebih berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan dibandingkan motivasi internal.

Untuk memotivasi orang lain kita harus mendengarkan, menghargai

dan menciptakan pekerjaan yang lebih menarik

B. RUMUSAN MASALAH

Apa pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

pada PT. WAHYU BINAMULIA MAKASSAR

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan pada PT. WAHYU BINAMULIA MAKASSAR

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Perusahaan

Dalam hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk

pengembangan sumber daya manusia tujuannya untuk

mengurangi pengangguran yang ada diwilayah tersebut.


5

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman yang berharga selain itu penulis juga

mendapatkan teori-teori selama di bangku kuliah dan awal informasi

dari penelitian lanjutan serta sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE MUHAMMADDIYAH

MAMUJU.
6

II TINJAUAN PUSTAKA

A. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Karyawan sebagai sumber daya utama bagi sebuah perusahaan

karena dengan itu karyawan yang mampu menghasilkan pekerjaan

dengan optimal dan melayani para konsumen dengan baik agar

konsumen dapat merasa puas dengan pelayanan yang telah disediakan.

Untuk itu karyawan harus bersifat loyalitas pada perusahaan agar

perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik. Ketika pelayanan

perusahaan kurang memuaskan para konsumen akan komplain yang

akan mengakibatkan merusak citra perusahaan dengan itu sumber daya

manusia sangat penting dalam pencapaian kesuksesan sebuah

perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan harus mampu membuat para karyawan

bekerja dengan tenang dan nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan

dengan baik agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan

tidak menimbulkan suatu masalah besar yang tidak di inginkan oleh

perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan

terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas

jasa,pengintegrasian, pemeliharaan danpemisahan tenaga kerja


7

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka

mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2002:2)

Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu

strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,

organizing, leading and controlling, dalam setiap aktifitas atau fungsi

operasional sumber daya manusia mulai dari proses penarikan, seleksi,

pelatihan dan pengembangan, penempatan yang meliputi promosi,

demosi dan transfer,

Penilaian kinerja, pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga

pemutusan hubungan kerja, yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi

produktif dari sumberdaya manusia organisasi terhadap pencapaian

tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Sofyandi, 2009:6)

Ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam

perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para

karyawan yang mempunyai kemampuan, mengidentifikasi suatu

pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja karyawan dan

memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja

(Bohlarander dan Snell, 2010:4)

Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu

perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,


8

pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai

tujuan organisasi (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:2)

Menurut Mutiara S. Panggabean, Manajemen Sumber Daya Manusia

adalah suatu proses yang terdiri dari pengorganisasian, perencanaan,

kepemimpinan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan

analisis pekerjaan, pengadaan, evaluasi pekerjaan, pengembangan,

promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja dalam rangka

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kegiatan manajemen sumber daya manusia pada PT. WAHYU

BINAMULIA MAKASSAR dapat meliputi berbagai proses seperti

penerimaan karyawan, penempatan karyawan, dan kompensasi

karyawan.

Dari definisi diatas manajemen sumber daya manusia dapat

disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebuah

keorganisasian dengan membentuk perencanaan, kepemimpinan

pengendalian dan pengawasan. Oleh karena itu, sudah tugas manusia

untuk mengorganisir dirinya agar dapat bekerja dengan baik dan dapat

dipekerjakan oleh perusahaan dengan baik pula.

Adapun fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah :

1. Perencanaan

Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan

tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan efektif


9

serta efisien dalam membantu mencapai tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian\Organize adalah kegiatan merancang susunan dari

berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan faktor-faktor fisik.

3. Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua

karyawan, agar mau bekerja sama dan efektif serta efisien dalam

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan mayarakat.

4. Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua

karyawan agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai dengan rencana.

5. Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang

sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan

ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan.


10

7. Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung

(direct) dan tidak langsung (undirect).

8. Pengintergrasian

Pengintergrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja

sama yang serasi dan saling menguntungkan.

9. Pemeliharaan

Pemeiharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar

mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

10. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungi MSDM yang terpenting dan kunci

terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujudnya

tujuan yang maksimal.

11. Pemberhentian

Pemberhentian (saparation) adalah putusnya hubungan kerja

seseorang dari suatu perusahaan.

B. PENGERTIAN MOTIVASI

Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan

sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu.

"Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada.

Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang
11

mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan menyalurkan perilaku

kearah tujuan” (Koontz, 1990:115)

Peranan manusia untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai

dapat membentuk suatu organisasi yang baik. Untuk menggerakkan

manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh organisasi, maka

haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi,

karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk

bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling

sederhana dari motivasi. Dan

motivasi juga sangat penting dalam diri seseorang agar mampu bekerja

dengan baik dalam sebuah perusahaan sehingga mampu mengatur diri

seseorang dapat bekerja dengan baik.

Adapun beberapa definisi motivasi dari beberapa paraahli adalah

sebagai berikut:

Menurut Manalung (1982 : 76) mengatakan

“Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan

yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor

yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu” Manulung

(1982:76)

Menurut As’Ad (1995 : 45) mengatakan “Motivasi seringkali diartikan

dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa


12

dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi

merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk

bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu mempunyai tujuan

tertentu”.As’Ad (1995:45

Menurut Sarwoto (1983 : 135) mengatakan:

“Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan

bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau

bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien.”

Sarwoto (1983:135)

Berdasarkan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah suatu proses pemberian dorongan baik kepada atasan

maupun bawahan dalam sebuah perusahaan sehingga motivasi dapat

menggerakaan manusia untuk bertingkah laku dengan baik mencapai

tujuan yang ditentukan agar mencapai hasil semaksimal mungkin.

1.1 Perbandingan Motivasi Eksternal & Internal

a. Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam

individu yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan

oleh manajer, yaitu meliputi penghargaan, kenaikan pangkat dan

tanggung jawab. Motivasi eksternal meliputi faktor pengendalian

oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan

pekerjaan seperti halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan


13

kebijaksanaan perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal

seperti penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab. Manajer

perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan

yang positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini

menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan

perusahaan. Manajer dapat menggunakan motivasi eksternal

yang positif maupun negatif. Motivasi positif merupakan

penghargaan atas prestasi yang sesuai, sedangkan motivasi

negatif mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai.

b. Motivasi Internal

Motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam

diri seseorang. Efek motivasi terhadap kinerja karyawan akan

tercipta jika motivasi internal ini sudah ada. Motivasi internal

berperan penting dalam menciptakan prestasi kerja yang tinggi dan

terus menerus.

Banyak perlakuan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan

motivasi internal, antara lain memberikan penghargaan kepada

karyawan yang berprestasi. Memberikan kesempatan melanjutkan

pendidikan serta membuka peluang bagi promosi karir, dan

sebagainya.
14

Tabel 1

Perbedaan Motivasi Eksternal & Internal

dalam lingkungan kerja

Lingkungan Kerja

1. Upah gaji yang baik dan layak

2. Kondisi kerja yang baik


Motivasi Eksternal
3. Supervisi yang baik

Lingkungan Kerja

1. Pekerjaan yang sesuai dengann

keinginannya/menyenangkan
Motivasi Internal
2. Pekerjaan yang menarik

3. Pekerjaan yang menantang

Pada tabel diatas adalah pandangan dari William dan Devis

(2000 : 253) yang membedakan lingkungan kerja motivasi eksternal

dan internal, Berikut aspek-aspek dari lingkungan kerja diatas terdiri dari

a. Motivasi Eksternal

 Pemberian upah/gaji untuk memenuhi kebutuhan fisik

minimal maupun untuk hidup minimal. Tanpa upah/gaji yang


15

layak sulit untuk mengharapkan atau bahkan memaksa SDM

agar memberikan kontribusi maksimal dalam melaksanakan

tugas pokoknya.

 Kondisi kerja yang baik, perasaan puas dan senang dalam

bekerja dilingkungan organisasi, sangat dipengaruhi oleh kondisi

kerja, baik yang bersifat fisik/material maupun psikis/non

material. Kondisi kerja yang bersifat fisik menyangkut factor

sarana dan prasarana, seperti luas ruangan termaksut penataan

dalam ruangan, ketersedian perlengkapan dan peralatan

kerja yang mutahir dan lain-lain. Sedangkan factor

psikis/non material mengenai antara hubungan atasan dengan

bawahan yang lain.

 Supervisi yang baik sebagai kegiatan mengamati, menilai dan

membantu SDM agar bekerja secara efektif dan efisien,

merupakan salah satu kegiatan prilaku organisasi, karena tujuan

untuk terus menerus memperbaiki, meningkatkan dan

menyempurnakan keterampilan dalam bekerja. William B.

Werther Jr dan Keith Devis (2000 : 253)

b. Motivasi Internal

 Pekerjaan yang menyenangkan, pekerjaan yang bebas dari

tekanan dan paksaan, disamping mudah atau tidak rumit

melaksanakannya. Namun pekerjaan yang berat dan komplek

juga akan menyenangkan, jika dikerjakan dalam suasana kerja


16

yang saling bantu membantu dan tolong menolong atau dalam

suasana kerjasama yang efektif dan efisien.

 Pekerjaan yang menarik, setiap SDM akan menyenangi bekerja

dalam bidang yang sesuai dengan potensi, latar belakang

pengalaman, pendidikan, keterampilan dan keahlian atau

profesionalisme yang dikuasainya. Kesesuaiannya itu membuat

pekerjaannya dirasakan menarik karena mencakup sesuatu yang

sudah dikenal dan dipahaminya.

 Pekerjaan yang menantang, motivasi kerja tidak saja timbul

karena pekerjaan yang menyenangkan, tetapi juga yang

menantang untuk mencapai suatu prestasi, sebagai sukses

yang diinginkan oleh setiap pekerja (SDM). Dengan kata lain

pekerjaan yang menantang cenderung akan menimbulkan

motivasi berprestasi melalui kemampuan berkompentisi secara

sehat dalam arti jujur dan sportif, sejalan dengan kemampuan

bekerjasama yang efektif dan efisien. William dan Devis (2000

: 253)

1.2 Teori-Teori Tentang Motivasi

A. Teori Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah

teori "Hirarki Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham

Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan


17

suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga

kebutuhan yang paling tinggi.

Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam

urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs) Misalnya sandang, pangan,

papan dan kesejahteraan individu.

b. Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs) Dikaitkan dengan

kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan

aman yang menyangkut masa depan karyawan

c. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs)

1. Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja

2. Kebutuhan akan perasaan dihormati

3. Kebutuhan untuk bisa berprestasi untuk bisa ikut serta

d. Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs) Jenis kebutuhan

ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestasi, status dan

keyakinan akan diri sendiri.

e. Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization) Kebutuhan ini

merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk

menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu

mewujudkannya. Koontz, (1990:121)


18

B. Teori Dua Faktor Herzberg

.Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor

motivasi yaitu:

1. Hygiene Factors , yang meliputi gaji, kehidupan pribadi,

kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan

antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.

(Eksternal)

2. Motivation Factors , yang dikaitkan dengan isi pekerjaan

mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang

menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.

(Internal). Koontz, (1990:12

C. Teori Kebutuhan ERG Alderfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah

teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori

Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:

1. Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan

akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat

rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan

kebutuhan akan rasa aman serta Hygiene Factors dari Herzberg.

2. RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup

kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini


19

sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslow dan hygiene

factors dari Herzberg.

3. Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan

yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif

dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan.

Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari

Maslow dan motivasion factors dari Herzberg. Koontz, (1990:121

D. Teori Motivasi Ekspektansi

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom

mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk

melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka

yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian

tujuan tersebut. Koontz, (1990:123)

E. Teori Motivasi Klasik

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang

menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena

uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun

semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau

tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Griffin,

(1998:2)
20

C. PENGERTIAN PRODUKTIVITAS KERJA

Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam

berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang

karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan

barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat

atau tepat.

Dengan adanya karyawan memiliki kinerja yang baik dan mampu

memproduksi barang atau jasa sesai dengan keinginan perusahaan

dapat dikatakan sangat berpotensi dalam bekerja. Oleh karena itu

diharapkan kepada semua karyawan agar memiki produktivitas dalam

bekerja sehingga apa yang diinginkan oleh perusahaan dapat

berkembang dengan baik.

Menurut George J. Washin Produktivitas mengandung dua konsep

utama, yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi mengukur tingkat

sumber daya, baik manusia, keuangan, maupun alam yang

dibutuhkan untuk memenuhi tingkat pelayanan yang dikehendaki,

efektivitas mengukur hasil mutu pelayanan yang dicapai.

Menurut Sedarmayanti (1996 ; 142) Produktivitas adalah “keinginan

(the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan

kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang”.

Menurut Herjanto Produktivitas merupakan suatu ukuran yang

menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan

dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.


21

Berdasarkan menurut para ahli diatas produktivitas dapat disimpulkan

bahwa produktivitas adalah dimana seseorang yang mampu bekerja

dengan baik dan memanfaatkan waktu yang telah dikerjakan dengan

semaksimal mungkin agar dapat mencapai hasil sesuai dengan keinginan

perusahaan.

Adapun Sumber yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :

1. Bersumber dari Pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat

mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah. Oleh karena itu,

agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih

dahulu diadakan “Time and Motion Study”. Dengan dua studi tersebut

dapat tercipta gerakan – gerakan yang efektif dan dapat

memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.

2. Bersumber dari karyawan itu sendiri

Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur

penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya

pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

 Gaji yang memadai

 Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan

 Penempatan karyawan pada posisi yang tepat


22

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang

mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1. Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya.

Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk

mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu,

pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja staf dan

karyawan.

2. Kesehatan jasmani dan rohani

Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah menjamin

kesehatan karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja,

meniadakan lembur sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para

karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan

produktivitas kerjanya.

3. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah tempat para karyawan untuk melakukan

suatu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan selama berada di

perusahaan. Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar

dalam meningkatkan produktivitas dan lingkungan kerja yang bersih

dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.


23

4. Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan

menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih

semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5. Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan

membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan

tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang,

pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

D. HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Hasil penelitian terdahulu merupakan salah satu referensi acuan

dalam melakukan penelitian. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang

di jadikan referensi adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh IBRIATI KARTIKA ALIMUDDIN

Tahun 2012 dengan judul PENGARUH MOTIVASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM

INDONESIA, Tbk CABANG MAKASSAR

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat signifikan

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. TELKOM

INDONESIA, Tbk CABANG MAKASSAR.


24

2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Nugrahadi Rakhman tahun

2016 dengan judul Pengaruh Penilaian Kinerja Dan Motivasi

Terhadap Produktivitas Pegawai Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Lampung.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Penilaian Kinerja dan

Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas

Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung

E. HIPOTESIS

Berdasarkan hasil penelitian, di duga motivasi berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. WAHYU PRADANA

BINAMULIA MAKASSAR
25

III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. WAHYU BINAMULIA MAKASSAR

adapun penelitian dilaksanakan kurang lebih 1 (satu) bulan yakni

mulai 29 Januari 2018 – 28 Februari 2018.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Data Kualitatif

Adalah data yang diperoleh dalam bentuk uraian atau penjelasan

mengenai produktivitas kerja karyawan pada PT. WAHYU

PRADANA BINAMULIA

2. Data Kuantitatif

Adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang

selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk tabel-tabel distribusi

frekuensi responden.

Sedangkan mengenai sumber data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli atau pihak pertama.


26

2. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung

diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Adapun pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Metode Angket atau Koesioner

Metode ini sering disebut dengan metodekosioner, yait daftar

pertanyaan yang diberikan pada responden penelitian dengan

maksud memperoleh data sesuai dengan variabel penelitian.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah mengadakan pengamatan secara

langsung pada karyawan yang dijadikan responden kemudian

melakukan pencatatan data yang dilakukan.

3. Metode Wawancara atau Interview

Wawancara atau interview adalah serangkaian wawancara yang

dimaksudkan untuk melengkapi koesioner atau jawaban yang

kurang terarah, sehingga dari wawancara ini diharapkan dapat

diperoleh keterangan lebih lanjut dari pihak yang bersangkutan.

D. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila

seseorang meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah tersebut,

maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut Arikunto

Suharsimi (1998:57). Populasi penelitian ini adalah karyawan PT.


27

WAHYU PRADANA BIN AMULIA MAKASSAR. Karena besarnya populasi

maka diambil sampel dengan sisitim acak. Adapun jumlah karyawan

1000
𝑛=
2
1 + 1000 (0,1)

1000
𝑛=
1001. (0,01)

1000
𝑛=
10,01

= 99,9 %

Jadi, adapun jumlah karyawan 99,9% 1000 orang karyawan PT. WAHYU

PRADANA BINAMULIA MAKASSAR, pada penelitian ini diambil sebanyak

20 responden.

E. METODE ANALISIS

Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data yang telah

dikumpulkan adalah metode regresi linear sederhana sebagai berikut :

Dimana : Y = a + bX

Y = Produktifitas Kerja Karyawan

X = Motivasi Kerja

a = Konstanta

b = Koefisen
28

F. PENGERTIAN OPERASIONAL

Secara umum Pengertian Operasional adalah konsep yang bersifat

abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel. atau

operasional dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu

kegiatan ataupun pekerjaan penelitian. Definisi operasional menurut

karakteristik yang diobservasi untuk didefinisikan atau mengubah

konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang

menggambarkan suatu perilaku atau gejala yang diamati, diuji dan di

tentukan kebenarannya kepada orang lain.

Menurut Walizer dan Wienir Definisi operasional merupakan

seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati

(observasi) serta bagaimana mengukur suatu variabel ataupun konsep

definisi operasional tersebut serta bisa membantu kita untuk

mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari suatu

variable.

Menurut Hoover Pengertian operasional menurut Hoover ialah

memuat identifikasi sesuatu hal yang bersifat (variabel) sehingga bisa

digunakan untuk penelitian (observasi)

Menurut Asep Hermawan pengertian operasion al ialah penjelasan

bagaimana kita bisa mengukur variable. Pengukuran tersebut dapat

dilakukan dengan angka-angka maupun atribut-atribut tertentu.


29

Berdasarkan diatas menurut para ahli Operasional adalah dapat

diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun

pekerjaan penelitian dan mengukur suatu variabel serta bisa

membantu kita untuk mengklarifikasi gejala disekitar kedalam kategori

khusus demi suatu variabel.

G. SISTIMATIKA PENULISAN

Skripsi ini disusun dalam lima bab dengan urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang ,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang landasan

teori dan hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang Lokasi

dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, populasi dan sampel, metode analisis, pengertian perasional dan

sistematika penulisan
30

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN PADA PT. WAHYU PRADANA BINAMULIA

MAKASSAR

Yth. Bapak/Ibu/Saudara

Karyawan PT. WAHYU PRADANA BINAMULIA

Di – Makassar

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penulisan skripsi yang saya lakukan

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju dengan

judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada

Pt. Wahyu Pradana Binamulia Makassar” maka saya mohon bantuan

bapak/ibu/saudara/I untuk mengisi angket penelitian ini sesuai

dengan keadaan yang dialami dan dirasakan selama kerja di PT.

WAHYU PRADANA BINAMULIA.

Besar harapan saya bila bapak/ibu/saudara/i anda dapat memberikan

jawaban sejujur-jujurnya, dan saya menjamin kerahasiaan identitas

bapak/ibu/saudara/I sesuai kode etik dalam peneltian ini.


31

Atas perhatian dan kerjasama bapak/ibu/saudara/I saya sampaikan

terima kasih.

Peneliti,

Nuranita sari

NPM. 2015 01 242


32

A. Identitas Responden

No. Responden : ……………………………….. (diisi oleh peneliti)

Lama Langanan : ………………………………..

B. Pentunjuk Pengisian

1. Jawablah masing-masing pertanyaan dibawah ini sesuai

dengan penilaian anda mengenai kinerja (kenyataan) dan

harapan pada masing-masing aspek kepuasan yang anda

harapkan sebagai pelanggan ditempat ini

2. Pilihlah salah satu jawaban dari keempat alternative jawaban

yang sesuai dengan cara memberi tanda centang pada kolom

yang tersedia

3. Pada kolom “kinerja sesungguhnya menunjukkan tingkat

kinerja yang telah dirasakan oleh bapak dan ibu mengenai

pelayanan yang di berikan oleh pihak perusahaan

4. Pada kolom “pelayanan yang diharapkan” menunjukkan

harapan bapak dan ibu mengenai seberapa penting kualitas

pelayanan yang seharusnya diberaikan oleh pihak

perusahaan.
33

Kinerja sesungguhnya

Meurut anda bagaimana Motivasi terhadap 1. Tidak Puas


Produktivitas kerja karyawan PT. WAHYU
No 2. Kurang Puas
PRADANA BINAMULIA
3. Puas
4. Lebih Puas
5. Sangat Puas
Motivasi 1 2 3 4 5
Jika memperoleh teguran dari pemimpin saya
1 tidak mudah menyerah tetapi semakin
termotivasi

2 Saya tetap masuk kerja meskipun cuaca buruk

Saya selalu berusaha untuk tidak melakukan


3
kesalahan dalam bekerja

Saya selalu serius dan berkonsentrasi dalam


4
bekerja

No Produktivitas Kerja 1 2 3 4 5

1 Karyawan sudah merasa efektif dalam bekerja

Tanggapa karyawan terhadap konsumen yang


2
datang

3 Pelayanan karyawan terhadap konsumen

Kominkasi yang baik antara karyawan dengan


4
konsumen
34

DAFTAR PUSTAKA

Diunduh pada waktu 07, November 2018:

https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi.

Reskar R. 2001: 7 : Pengertian Motivasi

Koontz, 1990:123 : Motivasi Factor

Sofyandi, 2009:6 Manajemen Sumber Daya Manusia

Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:2 : Manajemen Sumber Daya Manusia

: Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

Sedarmayanti (1996 ; 142) : Produktivitas Kerja

Anda mungkin juga menyukai