Oleh :
NIM : 2002612010681
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR 2022
BAB I
PENDAHULUAN
mencapai tujuan (Kalesaran, dkk., 2014). Menurut Ardana, dkk. (2014) SDM
adalah harta atau aset yang paling berharga, dan paling penting dimiliki oleh
merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara
nyata dengan standar kerja yang ditetapkan. Setiap perusahaan akan berusaha
yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang
kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
kinerja
tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
efektif atau berhasil apabila ditopang oleh sumber daya manusia yang
yang gagal dikarenakan faktor kinerja dari sumber daya manusia yang tidak
disiplin kerja.
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
didalamnya
terdapat proses komunikasi dan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga dapat
organisasi.
kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini dimana semua serba
suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah
yang kompleks,
karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan
apa yang menjadi keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit
seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu penting
bagi orang lain. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat
yang dapat menciptakan gairah kerja seseorang agar mereka mau melakukan
berasal dari kata Latin Movere yang berarti dorongan, daya penggerak, atau
pemberian motif, penimbul motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau
sebagai pemberian motif. Motivasi juga berarti dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.
Sedangkan pemberian motivasi oleh pimpinan dapat memberikan inspirasi,
masalah, dan halangan. Misalnya saja bila ada kendala pada cuaca atau
biasanya atau memilih hal lain, seperti ijin pulang atau tidak masuk kerja.
Dalam hal ini dibuat pengecualian jika masalah kesehatan yang dialami.
Sutrisno (2010), disiplin kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa
yang menjadi tujuan perusahaan akan sulit dicapai bila tidak ada disiplin
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
ketertiban. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan
yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,
pentingnya waktu.
karyawan.
1.4 Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kinerja Karyawan serta sebagai pijakan dan bahan referensi dalam bidang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Instansi
TINJAUAN PUSTAKA
Teory penetapan (goal setting theory) dikembangkan oleh locke pda tahun
tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja (kinerja). Konsep dasar toei
penetapan tujuan adalah bahwa seseorang yang memahami tujuan (apa yang
Penetapan tujuan yang menentang (sulit) dan dapat diukur hasilnya akan
sangat spesifik jika dilihat dari tingkat kesulitan didalam pencapaian sasaran
bisa mencapai tujuan tersebut dan ingin mencapainya. Menurut yusuf (2018),
Teori
penetapan tujuan berkaitan dengan partisipasi anggaran dan kinerja
khusus yang telah ditetapkan. Tujuan perusahaan lebih mudah dicapai apabila
anggaran yang disusun tidak terlalu tinggi atau rendah. Penyusunan anggaran
yang sesuai dengan tujuan perusahaan akan menghasilkan kinerja yang baik
pula.
dan Scott (2016:28), kinerja adalah penilaian dari kinerja jabatan seseorang
karyawan, dimana merupakan salah satu tanggung jawab paling penting yang
kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
pemegang jabatan, suatu tim, dan suatu unit kerja. Secara bersama-sama
dimensi itu merupakan harapan kinerja yang berusaha dipenuhi individu dan
seseorang, bukan apa yang dicapai atau tidak dicapai seseorang dalam
pekerjaannya.
kinerja karyawan
adalah:
diberikan kepadanya.
perusahaan.
dalam bekerja.
g. Disiplin kerja yaitu aturan yang dibuat oleh perusahaan agar semua
a) Kuantitas
b) Kualitas
organisasi.
c) Kerja sama
d) Tanggung Jawab
pekerjaannya.
1) Pengertian Kepemimpinan
bakat yang diperoleh orang sebagai kemampuan istimewa yang dibawa sejak
2) Gaya Kepemimpinan
mereka
yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati
dari luar (Robert, 1992). James, et al. (1996) mengatakan bahwa gaya
yaitu :
2) Kemampuan Memotivasi
ditentukan sebelumnya.
3) Kemampuan Komunikasi
orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai
2.1.4 Motivasi
1) Pengertian Motivasi
suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar
motivasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau
mengerjakan suatu
kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi. Menurut
melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras
2) Motivasi Negatif
pendek
akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu yang
otoriter membuat pekerja menjadi tertekan dan acuh tak acuh dalam
bekerja.
2) Sikap individu. Ada individu yang statis dan ada pulayang dinamis.
Demikian juga ada individu yang bermotivasi kerja tinggi dan ada pula
yang bermotivasi kerja rendah. Situasi dan kondisi di luar dari individu
3) Situasi kerja, lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia
4) Indikator Motivasi
2) Semangat kerja.
untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam
pekerjaan dengan penuh energy tanpa ada dorongan dari orang lain atau
sehingga dapat menemukan suatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu
yang baru bukan berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang
tepat waktu.
2.1.5 Disiplin Kerja
yang secara suka rela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
oleh organisasi.
yaitu:
1) Disiplin Preventif
sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka
2) Disiplin Korektif
Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan
2) Teladan pemimpin
yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan
kurang disiplin.
3) Balas jasa
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
5) Waskat
sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti
atasan harus selalu ada/hadir ditempat kerja agar dapat mengawasi dan
tetapi juga harus berusaha mencari sistem kerja yang lebih efektif untuk
6) Sanksi hukuman
7) Ketegasan
8) Hubungan kemanusiaan
Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,
1) Kehadiran
pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini
linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
digunakan.
kinerja karyawan pada PT. Surya Rasa Loka Jaya Jakarta Barat. Perbedaan
terhadap kinerja karyawan pada rumah sakit umum Nur Hidayah Bantul.
digunakan.
Kerja dan Kinerja Karyawan. Teknik yang digunakan adalah regresi linier
saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian dan variabel
yang digunakan.