Oleh :
NIM : 2022079
(PRODI MANAJEMEN)
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya dalam organisasi berperan
peranan penting dalam keberhasilan pencapaian organisasi sasaran. Dalam
pengembangan sumber daya manusia, kinerja seorang karyawan dalam suatu
perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja itu sendiri dan juga untuk
keberhasilan perusahaan. Meningkatkan kinerja karyawan ini tidak hanya
menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga bagi karyawan itu sendiri. Karena
dengan kinerja yang baik secara teoritis dapat mencapai yang lebih baik tingkat
pengembangan karir karyawan (Razak et al., 2018). Gaya kepemimpinan
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
di sebuah perusahaan, pengaruh gaya kepemimpinan motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai era globalisasi adalah kepemimpinan transformasional.
Memilih kepemimpinan transformasional sebagai varian untuk menjadi dipelajari,
gaya kepemimpinan transformasional dapat mengubah kesadaran peserta
mengikuti masalah dengan membantu mereka melihat masalah mereka dengan cara
baru, dan mereka dapat menggairahkan, membangkitkan, dan menginspirasi
pengikut untuk menempatkan usaha ekstra dalam mencapai tujuan kelompok, dan
motivasi untuk kehidupan organisasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.3.1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Setiap pegawai memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk bekerja dengan baik,
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa berhasil atau tidaknya operasional perusahaan
dalam mencapai tujuannya adalah ditentukan oleh kepemimpinan yang baik dari
seorang pemimpin didalam memberikan motivasi kepada karyawannya. Motivasi
berperan penting didalam suatu perusahaan, sehingga motivasi dapat diartikan
berbeda oleh setiap individu sesuai dengan tempat dan keadaan dari masing-
masing individu. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan penulis kutipkan beberapa
pendapat mengenai pengertian motivasi.
Menurut (Hasibuan (2012))motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau daya penggerak. Motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan pada
sumber daya manusia umumnya dan khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
b. Jenis-Jenis Motivasi
Teori motivasi yang sudah sering dipakai untuk menjelaskan sumber motivasi
sedikitnya bisa digolongkan mennjadi dua, yaitu motivasi dari dalam diri seseorang
(intrinsik) dan sumber motivasi dari luar diiri seseoang (ekstrinsik). Motivasi
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu tanpa ada
paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar atau bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya, cotohnya
seperti motivator dan kesehatan kerja (( Suwanto dan Priansa,2003)).
c. Faktor-faktor Motivasi Kerja
Ada berbagai macam alasan mengapa manusia bekerja. Apabila kita menerima
pandangan yang menyatakan bahwa orang bekerja untuk mendapatkan “imbalan”
yang dirumuskan secara luas, maka imbalan tersebut dapat kita uraikan menjadi
dua macam kelas yang bersifat sangat umum. Motivasi melibatkan faktor-faktor
individu (internal) dan faktor-faktor organisasional (eksternal).
Kerangka teoritis
Motivasi
(X1)
Work Discipline on
Employee
Performance
Leadeship Karyawan(Y)
Performance
(X2)
HIPOTESIS
Motivasi merupakan pemberian semangat bekerja kepada karyawan. Dengan pemberian motivasi
dimaksudkan pemberian daya semangat kepada karyawan yang bersangkutan agar karyawan tersebut
dapat bekerja dengan segala upayanya. Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang
menyebabkan orang tersebut bertindak (Malthis, 2006:178). Biasanya orang bertindak karena suatu
alasan untuk mencapai tujuan . Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap
kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi .
Motivasi sangat penting artinya bagi suatu organisasi atau perusahaan, karena motivasi merupakan
bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan, pengarahan manusia
sebagai tenaga kerja. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang karyawan harus memiliki motivasi
sehingga dapat memberikan dorongan agar karyawan bekerja dengan giat dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan karena data
yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel dinyatakan dengan angka.
Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal,
yaitu bertujuan untu mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menjelaskan
hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja karyawan"
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang di ambil menggunakan
kuesioner. metode hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya pengaruh
antara variabel-variabel dalam penelitian ini. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.CahayaMulia Glassindo Lestari.
Rancangan penelitian ini ditentukan dengan variabel yang dipergunakan dalam penelitian yaitu
pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Tahapan penelitian dilakukan melalui
beberapa tahapan, yakni menentukan fokus penelitan, lokasi penelitian, mengumpulkan data-data dan
mencari sumber-sumber data sesuai dengan kebutuhan penelitian, menentukan jumlah
populasi/sampel yang akan dicari sebagai responden, menguraikan variabel-variabel penelitian,
menyusun instrument selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan kuesioner.
1. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini kemudian
diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
a. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan perbandingan hasil kerja nyata karyawan denganstandar kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Beberapa indikator untuk menguur sejauh mana pegawai mencapai suatu
kinerja secara individual menurut adalah sebagai berikut:
Kualitas: Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang
diharapkan dari suatu aktifitas.
Kuantitas: Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang
diselesaikan.
Ketepatan Waktu: Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktifitas lain.
b. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk
memimpin para karyawannya, (Likret dalam Handoko 2003: 301) mengemukakan dua kategori gaya
dasar ini, orientasi karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu model empat tingkat efektifitas
manajemen.
Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para
bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaannya juga secara kaku ditetapkan
oleh manajer.
Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi member bawahan kebebasan untuk
memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan.
Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintahperintah setelah hal-hal itu
didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka
sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk meMotivasi bawahan
daripada ancaman hukuman.
Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer
yang secara formal membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran
dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya
menggunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan
perasaan dibutuhkan dan penting.
c. Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan untuk
berperan serta secara aktif dalam proses kerja. Teori Motivasi yang paling terkenal adalah hirarki
kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya mengatakan bahwa di dalam diri semua
manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan (Maslow, dalam Robbins, 2006), yang menjadi indicator
yaitu:
1. Fisiologis: antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan
jasmani lain.
2. Keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Sosial: mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik, dan persahabatan.
4. Penghargaan: mencakup faktor penghormatan diri seperti Motivasi diri, otonomi, dan prestasi,serta
faktor penghormatan dari luar seperti misalnya status, pengakuan, dan perhatian.
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang/sesuatu sesuai ambisinya yang mencakup
pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.
d. Disiplin kerja
Disiplin merupakan keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka
mendukung optimalisasi kerja. Adapun indikator dari disiplin kerja adalah (Waridin, dalam Mohammad,
2005)
1. Kualitas kedisiplinan kerja: meliputi dating dan pulang yang tepat waktu, pemanfaatan waktu untuk
pelaksanaan tugas dan kemampuanmengembangkan potensi diri berdasarkan Motivasi yang positif.
5. Konservasi: meliputi penghormatan terhadap aturan dengan keberanian untuk selalu melakukan
pencegahan terjadinya tindakan yang bertentangan dengan aturan.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Penelitian
ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah,
mudah terlihat dengan mengenali berbagai variable dependen yang digunakan dalam sebuah model
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kinerja Pendidik (Y).
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya
positif maupun yang pengaruhnya negatif Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
b. Motivasi (X2)
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki
karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karenanya dipandang sebagai semesta
penelitian (Ferdianad, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di
PT.CahayaMulia Glassindo Lestari berjumlah kurang lebih 200 karyawan.
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data
sekunder.
- Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau pengamatan langsung dari
perusahaan, baik itu melalui observasi, kuesioner dan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan
staf perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini.
- Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh
penulis dari dokumen–dokumen perusahaan dan buku–buku literatur yang memberikan
informasi tentang proses rekrutmen dan seleksi serta kinerja karyawan.
F. Cara Pengumpulan Data/Informasi Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
pertanyaan terbuka dan tertutup.
b. Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung
pada obyek penelitian.
c. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca
buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data sebagai
berikut:
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh terhadap data penelitian untuk
memudahakan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban dari kuesioner untuk
kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.
3. Scoring
Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kuallitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam penentuan skor
ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian, yaitu:
4. Tabulating
Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca dapat
melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah
dengan program komputer.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27424/1/YOGA%20KUSUMA
%20WARDHANA-FEB.pdf
(https://www.proquest.com/docview/2288773818/41F66179154E4823PQ/3?accountid=199402)
(https://www.proquest.com/docview/2623465862/41F66179154E4823PQ/7?accountid=199402)
(https://www.proquest.com/docview/2129405772/41F66179154E4823PQ/1?accountid=199402)
(https://www.proquest.com/docview/2566020707/41F66179154E4823PQ/2?accountid=199402)
(https://www.proquest.com/docview/2718717192/41F66179154E4823PQ/4?accountid=199402)