Anda di halaman 1dari 22

26 Oktober 2021

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampu : Dita Eka Pertiwi Sirait, SE, M.Si


KELOMPOK 8
1. ATIKA ATAYARISAH LUBIS (7213141032)

2. FRIDAYANI M. SITIO (7213141023)

3. NOVIA CHRISTIANI TAMPUBOLON (7213141010)

4. PUTRI TITIN SIANTURI (7213141027)

5. REGITA AMELIA (7213141006)

6. SAMUEL D.O.L . TOBING (7213141016)


01
PENDAHULUAN
BAB 1
LATAR BELAKANG

Motivasi dan kepemimpinan adalah salah satu dari kunci agar fungsi
pengarahan dapat berjalan dengan baik sehingga impelementasi rencana
organisasi dapat terwujud. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan atau organisasi, sering kali para karyawan memerlukan motivasi untuk
mencapai tujuan tersebut. Motivasi sebagai suatu sugesti atau dorongan yang
muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri.
Kesuksesan suatu perusahaan juag akan ditentukan pada peranan pemimpin
dalam mengelola sumber daya organisasi dan menjalankan segala aktivitas
organisasi secara optimal, oleh karena itu keberadaan pemimpin merupakan hal
yang sangat mutlak yang diperlukan dalam suatu organisasi.
02
PEMBAHASAN
MENGENAI
MOTIVASI DAN
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Motivasi

Menurut French dan Raven, motivasi adalah sesuatu yang mendorong


seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu.

Perilaku yang diharapkan untuk ditunjukkan oleh tenaga kerja di perusahaan


tentunya perilaku yang akan menghasilkan kinerja terbaik bagi perusahaan, dan
tentunya bukan sebaliknya. Kinerja terbaik menurut Griffin (2000) ditentukan
oleh tiga faktor, yaitu : motivasi, kemampuan, dan lingkungan pekerjaan.

Sementara menurut Robbins, S (2001), motivasi adalah proses yang


memperhitungkan intensitas, arahan dan kegigihan dalam upaya meraih tujuan.
B. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan


mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan
kepada mereka.

Selanjutnya lebih detail disampaikan oleh Griffin (2000) yang membagi


pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu :
a) Sebagai proses, kepemimpinan merupakan proses dimana para pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para
pegawai, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan, serta membantu
menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi
b) Sebagai atribut, kepemimpinan merupakan kumpulan karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
C. Pendekatan dalam Motivasi
3. Pendekatan Sumber Daya Manusia
(SDM), yang memandang bahwa pada 1. Pendekatan Tradisional, yang
dasarnya manusia dapat dikategorikan memandang bahwa pada dasarnya
pada dua jenis karakter yaitu tipe x dan manajemen memiliki kinerja yang lebih baik
tipe y. Tipe X yaitu sumber daya yang dari pekerja dan para pekerja hanya akan
memiliki kecenderungan sebagai orang menunjukkan kinerja yang baik sekiranya di
yang malas dan hanya akan bekerja iming-imingi dengan kompensasi berupa
jika dipaksa. Tipe Y yaitu sumber daya uang.
yang memiliki kecenderungan
menyukai pekerjaan dan bersikap aktif 2. Pendekatan Relasi Manusia, yang
dalam setiap pekerjaan. memandang bahwa kontak sosial atau relasi
antar manusia justru akan membantu dan
memelihara motivasi para pekerja.
D. Perspektif Kebutuhan Mengenai
Motivasi

1. Teori Hierarki Kebutuhan dari


Abraham Maslow

Teori ini diperkenalkan oleh seorang


psikolog yang bernama Abraham
Maslow. Maslow menyatakan bahwa
orang-orang atau individu termotivasi
untuk berperilaku dalam pekerjaannya
untuk memenuhi kebutuhan yang terdiri
dari 5 tingkatan kebutuhan yaitu :
kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan akan
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
diri.
2. Teori ERG dari Clayton Alderfer

ERG merupakan singkatan dari Exsistence


(keberadaan), Relatedness (keterkaitan), dan
Growth (pertumbuhan).

Alderfer cenderung berpandangan bahwa


kebutuhan seseorang sekalipun bersifat hierarki
akan tetapi bersifat tidak tetap, artinya jika
kebutuhan seseorang telah mencapai suatu
kebutuhan relatedness setelah sebelum
kebutuhan existence nya terpenuhi , maka ada
kemungkinan bahwa seseorang tersebut akan
membutuhkan kembali kebutuhan existence
nya. Demikian pula sekirannya kebutuhan
growth telah tercapai, tidak berarti bahwa
seseorang tersebut tidak akan membutuhkan
kembali kebutuhan relatedness dan growth nya.
3. Teori Tiga Kebutuhan dari Atkinson dan
McCelland

Atkinson menyatakan bahwa terdapat


tiga jenis kebutuhan manusia yang
mendorong seseorang untuk termotivasi
dalam berperilaku dan melakukan
sesuatu, yaitu :

a. Kebutuhan untuk berprestasi (N-Ach)


b. Kebutuhan untuk berafiliasi (N-Aff)
c. Kebutuhan akan kekuasaan (N-Pow)
4. Teori Dua Faktor dari Herzberg

Hasil penelitian Herzberg menunjukkan bahwa


seseorang cenderung akan termotivasi atau
tidak didorong oleh dua jenis faktor yang
terdapat dalam lingkungan pekerjaan, yaitu :

a. Motivating factors, merupakan berbagai


kebutuhan yang terdapat dalam seseorang
yang menuntut untuk terpenuhi.
b. Hygene factors, merupakan faktor
pendorong kepada ketidakpuasan dalam
pekerjaan, yaitu jika kebutuhan akan
kondisi lingkungan yang diinginkan tidak
terpenuhi maka dirinya akan mengalami
ketidakpuasan dalam lingkungan
pekerjaannya.
D. Perspektif Keseimbangan dan Keadilan (Equity
Perspectives) Mengenai Motivasi

Equity Perspectives merupakan perspektif motivasi yang


berangkat dari asumsi dasar bahwa termotivasi tidaknya
seseorang dalam organisasi atau lingkungan pekerjaan sangat
tergantung kepada anggapan apakah dirinya mendapatkan
perlakuan yang adil atau tidak dalam hal penghargaan yang
diterimanya. pada dasarnya keseimbangan dan keadilan ini
dapat diukur sebagai perbandingan antara kontribusi pekerjaan
dari individu atau jam input seperti keahlian, pengetahuan,
kerja keras, dan lain-lain) dengan penghargaan yang diterima
oleh individu tersebut atau job reward (seperti upah, intensif,
dan sebagainya).
F. Perspektif Pengharapan Mengenai Motivasi
1. Konsep Dasar Mengenai Perspektif Pengharapan
Perspektif ini memandang bahwa motivasi seseorang dalam berperilaku dan bekerja sangat
bergantung pada berbagai pilihan penghargaan yang akan diperolehnya. Sebagaimana
dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan gillbert (1995) terdapat tiga komponen utama dari
model pengharapan ini yaitu:
a) Pengharapan terhadap terhadap hasil yang akan diperoleh
b) Dorongan terhadap motivasi
c) Penghargaan akan usaha yang perlu dilakukan

2. Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik


Sesuatu yang diharapkan untuk diperoleh dinamakan sebagai penghargaan atas dibuat secara
garis besar penghargaan terdapat menjadi dua yaitu penghargaan intrinsik dan penghargaan
ekstrinsik. Penghargaan intrinsik, merupakan sesuatu yang dirasakan langsung oleh dirinya
ketika dirinya melakukan sesuatu sesuatu yang dirasakan ini dapat berupa kepuasan dalam
melakukan sesuatu. Penghargaan ekstrinsik, merupakan sesuatu yang akan diterima oleh
seseorang dari lingkungan tempat dia bekerja dimana sesuatu yang akan diperolehnya
tersebut sesuai dengan harapannya.
G. Pendekatan dalam Kepemimpinan

1.. Pendekatan Personal Mengenai Kepemimpinan


Esensi dari pendekatan ini terbagi menjadi beberapa yaitu sebagai
berikut: a) Pemimpin dan bukan pemimpin dan b) Pemimpin efektif
dan pemimpin tidak efektif

2. Pendekatan Perilaku Mengenai Kepemimpinan


Pendekatan ini lebih memfokuskan kepada beberapa tindakan yang
dilakukan oleh pemimpin, seperti bagaimana mereka melakukan
delegasi, bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang-orang,
serta bagaimana mereka memotivasi para pegawai, dan seterusnya.
3. Pendekatan Kontigensi Mengenai Kepemimpinan

Gaya
. kepemimpinan sangat ditentukan oleh berbagai faktor yaitu
diantaranya latar belakang personal, pendidikan personal,
pengalaman hingga lingkungan yang dihadapinya. Kenyataan ini
membawa kepada kesimpulan bahwa pada dasarnya gaya
kepemimpinan bersifat situasional. Terdapat beberapa model
mengenai pendekatan kontingensi ini, yaitu: model kepemimpinan
situasional, model LPC, dan model jalan tujuan, dan model Vroom-
Yetton-Jago (VYJ)
Pendekatan Lainnya Mengenai Kepemimpinan

1. Pendekatan Subtitusi, adalah sebuah konsep yang mengidentifikasi situasi dimana peran
kepemimpinan bersifat netral dan cenderung tidak diperlukan serta bisa digantikan oleh
karakteristik dari bawahan pekerjaan komandan organisasi.
2. Kepemimpinan Kharismatik, adalah kepemimpinan yang mengasumsikan bahwa
kharisma merupakan karakteristik individu yang memiliki yang dimiliki oleh seorang
pemimpin yang dapat membedakannya dengan pemimpin yang lain, terutama dalam hal
implikasi terhadap inspirasi, penerimaan, dan dukungan para bawahan.
3. Kepemimpinan Transformatif, adalah gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer
atau pemimpin di mana kemampuannya bersifat tidak umum dan diterjemahkan melalui
kemampuan untuk merelasikan misi mendorong para anggota untuk melakukan
pembelajaran, serta mampu memberikan inspirasi kepada bawahan mengenai berbagai
hal baru yang perlu diketahui dan dikerjakan.
H. Aspek Dasar Kepemimpinan

Pada
. dasarnya kepemimpinan melibatkan empat aspek, yaitu:
1. Pengikut ( Followers)
2. Perbedaan Kekuasaan ( Distribution of Powers)
3. Penggunaan Kekuasaan untuk Memengaruhi ( Power to
Influence )
4. Nilai yang Dibangun ( Leadership Value )
03
PENUTUP
Kesimpulan Saran
Motivasi dan kepemimpinan merupakan salah
satu faktor kunci dalam fungsi pengarahan dan Dalam ilmu manajemen
implementasi dari manajemen organisasi. Motivasi
kepemimpinan dan motivasi memiliki
adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan
menentukan kemampuan bertindak untuk hubungan yang tak terpisahkan. Bagi
memuaskan kebutuhan individu. Kepemimpinan seorang pemimpin tentunya sangat
merupakan kemampuan memengaruhi orang lain, diperlukan keahlian dan kemampuan
bawahan atau kelompok untuk memiliki dalam menjalankan sebuah organisasi
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang ataupun perusahaan. Dengan adanya
yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
sifat kepemimpinan yang baik
mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk disertakan dengan pemberian motivasi
dipahami oleh manajer karena motivasi yang benar dari seorang pemimpin
merupakan faktor pendorong mengapa sumber maka tujuan ataupun visi dan misi dari
daya manusia dalam organisasi berperilaku dan sebuah perusahaan akan semakin
bersikap dengan pola tertentu yang berkaitan mudah untuk diraih dan meminimalisir
dengan kinerja yang ditunjukkan. Adapun
adanya kesalahan.
kepemimpinan terkait dengan cara bagaimana
manajer atau mereka yang berada pada kehierarki
yang lebih tinggi memperlakukan sumber daya
yang berada pada hierarki yang lebih rendah.
Daftar Pustaka
Sule, Ernie Tisnawati , dan Kurniawan
Saefullah. 2017. Pengantar Manajemen Edisi Revisi.
Jakarta: Kencana.
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai