Anda di halaman 1dari 28

GANTAR MANAJEM

PEN EN

MOTIVASI
&
KEPEMIMPINAN
Nama Kelompok :
1. Fitri Ayu R.W ( 423221001 )
2. Nia Dwi Anggreani ( 423221003 )
3. Safira Az Zahra ( 423221005 )
4. Dhona Eristya N ( 423221007 )
5. Argya Fauza Asha ( 423221009 )
6. Anastasia Ajeng A ( 423221071 )
7. Mach Chica Hasana ( 423221072 )
8. Kevin Febrian ( 423221051 )
9. Faishal Aji Panuju ( 423221055 )
10. Alfi Saidatun H ( 423221075 )
11.Patricia Adelita Arief Saputri (423221070)
12. Mauliddyaz Ham Al Hamda (423221058)
Motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami oleh
para manager karena motivasi merupakan faktor pendorong
mengapa individu atau SDM dalam organisasi berperilaku dan
bersikap dalam pola tertentu, termasuk juga terkait dengan
kinerja yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Adapun
kepemimpinan terkait dengan cara bagaimana manager atau
mereka yang berada pada hierarki yang lebih tinggi
memperlakukan orang-orang atau tenaga kerja yang berada
pada hierarki yang lebih rendah.
Menurut French dan Raven, sebagaimana
dikutip Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995)

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong


seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu.
Perilaku yang diharapkan untuk ditunjukkan oleh tenaga kerja di
perusahaan tentunya perilaku yang akan menghasilkan kinerja
terbaik bagi perusahaan, dan tentunya bukan sebaliknya. Kinerja
terbaik menurut Griffin (2000) ditentukan oleh 3 faktor yaitu

1. Motivasi (Motiviation)
2. Kemampuan (Ability)
3. Lingkungan Pekerjaan (The Work Environment)
Kebutuhan atau kesenjangan Pencarian jalan keluar untuk
kebutuhan memenuhi dan memuaskan
kebutuhan

Penentuan kebutuhan di Pilihan perilaku untuk


masa yang akan datang memenuhi dan memuaskan
dan pencarian bagi cara kebutuhan
pemenuhannya

Evaluasi atas pemuasan


kebutuhan
Pendekatan
Motivasi
Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995) paling tidak terdapat 3 pendekatan yang telah dikenal dalam
dunia manajemen, yaitu:

1) Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan perspektif saintifik dalam ilmu manajemen, yang salah satu penggagasnya adalah
Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini memandang bahwa pada dasarnya manajer memiliki kinerja yang lebih baik dari pekerja,
dan para pekerja hanya akan menunjukkan kinerja yang baik sekiranya diiming-imingi dengan kompensaal berupa uang. Beberapa
penerapan dari pendekatan ini hingga kini masih dipergunakan, di antaranya adalah pemberian gaji atau upah berupa komisi atas
prestasi yang diraih.

2) Pendekatan Relasi Manusia


Pada intinya, manajer semestinya berkewajiban untuk membantu para pekerja untuk melakukan interaksi sosial di lingkungan
pekerjaannya dan membuat mereka merasa diperlukan dan penting bagi perusahaan, maka dengan begitu mereka akan
menunjukkan kinerja terbaik bagi perusahaan. Beberapa penerapan dari pendekatan ini telah banyak di- pergunakan hingga hari ini,
misalnya terdapatnya kotak saran.

3) Pendekatan Sumber Daya Manusia


Menurut pendekatan ini para manajer perlu menyadari bahwa pada dasarnya manusia dapat dikategorikan kepada 2 jenis karakter,
yaitu tipe-X dan tipe-Y. SDM yang bertipe-X memiliki kecenderungan sebagai orang yang malas dan hanya bekerja bila dipaksa
bekerja, sementara para pekerja yang bertipe-Y memandang bahwa pada dasarnya bekerja tidak jauh berbeda dengan bermain
atau beristirahat tergantung pada cara pekerja menyikapinya. Oleh karena itu para manajer perlu menciptakan suasana kerja yang
memungkinkan partisipasi dari setiap individu untuk berkembang.
BEBERAPA
PENDEKATAN
MENGENAI
KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN PERILAKU
KEPEMIMPINAN
Pendekatan perilaku lebih memfokuskan kepada beberapa
tindakan yang dilaku kan oleh pemimpin, seperti bagaimana
mereka melakukan delegasi, bagaimana mereka
berkomunikasi dengan orang-orang, serta bagaimana
mereka memotivasi para pegawai, dan seterusnya. Para
teoretisi yang melakukan pendekatan perilaku mengenai
kepemimpinan pada dasarnya memfokuskan pada dua
aspek dari perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi
kepemimpinan (leadership functions) dan gaya
kepemimpinan (leadership styles).
FUNGSI KEPEMIMPINAN

Terdapat dua fungsi yang


1.Fungsi yang terkait 2. fungsi yang terkait dengan
terkait dengan hal ini, hubungan sosial atau
dengan tugas atau
yaitu fungsi yang terkait pemeliharaan kelompok
pekerjaan metafokuskan
dengan tugas atau ,Dengan demikian pemimpin
fungsi ketika pemimpin
pekerjaan (task-related yang efektif adalah ketika
mampu memengaruhi pemimpin tersebut mampu
functions), dan fungsi
orang-orang untuk dapat berkomunikasi dengan baik
yang terkait dengan
melakukan tugas-tugas dengan tim kerja, mengajak
hubungan sosial atau
yang telah dipercayakan mereka untuk senantiasa
pemeliharaan kelompok
kepada mereka. memelihara kebersamaan dan
(group-maintenance saling pengertian sehingga
functions). tim kerja yang ada senantiasa
terpelihara dengan baik.
PERSPEKTIF
KONTEMPORER
MENGENAI MOTIVASI
PERSPEKTIF KONTEMPORER
MENGENAI MOTIVASI
Terdapat tiga perspektif kontemporer Perspektif Kebutuhan terkait
dalam melihat bagaimana motivasi dengan proses pertama
menjadi kekuatan pendorong bagi bagaimana motivasi menjadi
individu untuk berperilaku. Ketiga perilaku.yaitu mengenai
Perspektif Tersebut ialah : kebutuhan dan kesenjangan akan
Perspektif Kebutuhan ( need kebutuhan.
perspective )
Perspektif Keseimbangan dan
Keadilan ( equilty perspectives )
Perspektif Pengharapan (
expectancy perspectives )
Teori Hierarki Kebutuhan dari
Abraham Maslow
Teori ini diperkenalkan oleh seorang psikolog Abraham Maslow. Maslow menyatakan
bahwa orang-orang atau individu termotivasi untuk berperilaku dalam pekerjaannya
untuk memenuhi kebutuhannya
Terdiri dari lima tingkatan Kebutuhan, kelima tingkatan Kebutuhan itu adalah :
Kebutuhan Fisik ( phsyical needs )
Kebutuhan Keamanan ( safety and security needs )
Kebutuhan Modal ( Socialbelongingness needs )
Kebutuhan Penghargaan ( Esteem needs )
Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Self - Actualization needs )
Teori ERG dari Clayton
Alderfer
ERG merupakan singkatan dari Existence, Relatedness, dan Growth. Teori ini
diper-kenalkan oleh Clayton Alderfer. Pada dasarnya Alderfer setuju dengan
Maslow bahwa kebutuhan manusia atau individu yang mendorong
seseorang untuk termotivasi dalam melakukan sesuatu bersifat hierarkis
atau memiliki tingkatan, namun Alderfer memiliki setidaknya 2 perbedaan
dibandingkan dengan Maslow. Perbedaan pertama adalah bahwa Alderfer
hanya membagi tingkatan kebutuhan manusia menjadi kebutuhan
Existence, atau kebutuhan mendasar manusia untuk bertahan hidup
(seperti kebutuhan fisik dan keamanan dari Maslow), kebutuhan
Relatedness, atau kebutuhan untuk melakukan ber-interaksi dengan
sesama, dan kebutuhan Growth, atau kebutuhan untuk menyalurkan
kreativitas dan bersikap produktif. Dapat dikatakan, teori kebutuhan ERG
dari Alderfer ini merupakan versi lain dari tingkatan kebutuhannya Abraham
Maslow.
PERBANDINGAN ANTARA TEORI
KEBUTUHAN MASLOW DAN TEORI
ERG
Teori Kebutuhan dari Atkinson
dan Mccelland
Selain Maslow dan Alderfer, di antara pemikir lain yang
memperkenalkan teori kebu-tuhan adalah John W. Atkinson.
Atkinson menyatakan bahwa terdapat tiga jenis kebutuhan
manusia yang mendorong seseorang untuk termotivasi
dalam berperilaku dan melakukan sesuatu. Ketiga kebutuhan
tersebut adalah
kebutuhan akan kekuasaan (need for power atau N-Pow)
kebutuhan untuk melakukan interaksi secara sosial atau
berafiliasi (need for affiliation atau N-Aff,
kebutuhan untuk meraih prestasi (need for achievement
atau N-Ach)
Teori Dua Faktor dari
Herzberg
Teori Il dibangun Herzberg
Faktor pendorong kepada kepuasan dalam pekerjaan
berdasarkan penelitian
empirisnya terhadap 200 (motivating factors) adalah berbagau kebuthan yang
orang insinyur dan terdapat dalam seseorang yang menuntut untuk
akuntan sekitar 1950-an. terpenuhi sehingga jika tepenuhi akan mendorong
Hasil dari penelitiannya tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya.,
menunjukkan bahwa
seseorang Cenderung
akan termotivasi atau tidak Faktor pendorong kepada ketidakpuasan dalam
didorong oleh dua jenis pekerjaan ( hygiene factors) adalah kebutuhan yang
faktor yang terdapat terdapat dalam seseorang akan kondisi dan lingkungan
dalam lingkungan
pekerjaannya,yang jika kebutuhan akan kondisi
pekerjaan.
lingkungan yg diinginkan tidak terpenuhi,maka dirinya
akan mengalami ketidakpuasan.
PENDEKATAN
LAINNYA
MENGENAI
KEPEMIMPINAN
Pendekatan Subtitusi untuk
Kepemimpinan
Pendekatan subtitusi
Tiga hal yang perlu diidentifikasi sehubungan
untuk kepemimpinan
adalah sebuah konsep
dengan perlu subtitusi terhadap peran
yang mengidentifikasi pemimpin dalam organisasi
situasi di mana peran
kepemimpinan bersifat
netral dan cenderung
tidak diperlukan serta 1. karakteristik bawahan
bisa digantikan oleh 2. karakteristik struktur kerja
karakteristik dari peran atau tugas
bawahan, pekerjaan, dan 3. karakteristik organisasi
organisasi.
KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN
1. Pengertian kepemimpinan
• kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memenagaruhi
dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan
yang telah ditugaskan kepada mereka.
• sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert
(1995), kepemimpinan adalah 𝙏𝙝𝙚 𝙥𝙧𝙤𝙘𝙚𝙨𝙨 𝙤𝙛 𝙙𝙞𝙧𝙚𝙘𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙
𝙞𝙣𝙛𝙡𝙪𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙚 𝙩𝙖𝙨𝙠- 𝙧𝙚𝙡𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙖𝙘𝙩𝙞𝙫𝙞𝙩𝙞𝙚𝙨 𝙤𝙛 𝙜𝙧𝙤𝙪𝙥
𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙨.
• kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
harus dilakukan
KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN
1. Pengertian kepemimpinan
• kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memenagaruhi
dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan
yang telah ditugaskan kepada mereka.
• sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert
(1995), kepemimpinan adalah 𝙏𝙝𝙚 𝙥𝙧𝙤𝙘𝙚𝙨𝙨 𝙤𝙛 𝙙𝙞𝙧𝙚𝙘𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙
𝙞𝙣𝙛𝙡𝙪𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙚 𝙩𝙖𝙨𝙠- 𝙧𝙚𝙡𝙖𝙩𝙚𝙙 𝙖𝙘𝙩𝙞𝙫𝙞𝙩𝙞𝙚𝙨 𝙤𝙛 𝙜𝙧𝙤𝙪𝙥 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙨.
• kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
harus dilakukan
Perbedaan kepemimpinan dan manajemen
Kegiatan Manajemen Kepemimpinan

Perencanaan dan penganggaran Penentuan arah kegiatan


penentuan rencana spesifik dari menyusun visi atau tujuan
Penyusun rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan jangka panjang yang akan diraih
serta mengalokasikan segala oleh organisasi serta strategi
sumberdaya yang dibutuhkan perubahan yang harus dilakukan

Memotivasi dan memberikan


Pengawasan dan pemecahan masalah inspirasi peran yang dilakukan pada
pada tahap implementasi, tugas saat implementasi adalah
Implementasi manajemen adalah melakukan memotivasi orang-orang yang telah
rencana pengawasan dan pengendalian atas sepakat bekerja sama untuk
berbagai kendala yang mungkin melakukan implementasi dari apa
ditemui yang telah dibangun sebagai upaya
pencapaian visi
Hubungan motivasi dan kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah tindak lanjut pemahaman
manajer terhadap keragaman para pegawai dalam perusahaan.
Dan dalam proses kepemimpinan, motivasi merupakan sesuatu
yang esensial dalam kepemimpinan,karena memotivasi adalah
memimpin dan sebaliknya.
Dan para manajer mengarahkan dan memotivasi para pegawai itu
menjadi kunci pokok kepemimpinan.
Maka ketika fungsi pengarahan dalam manajemen ingin
direalisasikan,maka kepemimpinan menjadi salah satu kunci pokok
yang harus dipahami.
Manajemen
Perilaku Politis
Hal yang dilakukan manajer ketika para anggota atau
sesama manajer berperilaku politis
1. Menyadari perilaku dan tindakannya tidak dimaksudkan untuk
kepentingan politis
2. Memberikan kepercayaan terhadap bawahan berupa pendelegasian
wewenang, tanggung jawab, kesempatan dan umpan balik.
3. Menghindar dari penggunaan pendekatan kekuasaan dalam berbagai hal.
4. Mempersiapkan diri untuk menyutujui berbagai hal yang diusulkan oleh
bawahan, sehingga bawahan tidak menggunakan ketidak setujuan
manajer sebagai potensi konflik untuk berperilaku politis.
5. Menghindarkan diri dari melakukan kebijakan dan kegiatan yang bersifat
rahasia atau tidak transparan.
Griffin (2000) menjelaskan bahwa terdapat paling tidak empat bentuk perilaku
politis yang dapat ditemukan dalam organisasi. Bentuk pertama dari perilaku
politis dapat berupa kompensasi yang dijanjikan atau inducement menawarkan
kompensasi tertentu kepada orang lain atau manajer lain sekiranya orang yang
ditawarin tersebut dukungan terhadap yanh diusulkan nya. Bentuk kedua dapat
berupa tindakan persuasif (persuasion), dimana manajer atau seseorang
memengaruhi emosi dan logika orang lain. Bentuk ketiga dari perilaku politis
dapat berupa tuntutan atas kewajiban tertentu (creation of an obligation)
seseorang yang ditawari sebuah ide dapat menyetujui ide tersebut bukan
karena dirinya setuju atau mengerti, tetapi dengan ide tersebut akan secara
“sadar maupun tidak sadar” harus bertanggung jawab atas ide yang di
usulkanya. Bentuk keempat dengan menggunakan kekuasaan untuk
mewujudkan sesuatu (coercion), seseorang yang menginginkan tujuan nya akan
mengancam seseorang untuk mengikuti yang di inginkanya.
THANK YOU
Ada Pertanyaan ???

Anda mungkin juga menyukai