Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN

“PERSOALAN-PERSOALAN, KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR


EKONOMI YANG DIHADAPI OLEH NEGARA BERKEMBANG”
DOSEN PENGAMPU :
M. BUCHORI DALIMUNTE, S.Pd, M.Si., Dr

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. AMI DIANITA (7213141009)


2. FIRMAN SAPUTRA (7213141020)
3. NOVIA CHRISTIANI TAMPUBOLON (7213141010)
4. REGINA LAURENSIA BR GINTING (7213141018)
5. REGITA AMELIA (7213141006)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas ini
kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Ekonomi Pembangunan.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam hal Ekonomi Pembangunan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
makalah ini bermanfaat bagi semuanya.

Penulis,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………...1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………...1
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...….2

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….….20

A. KESIMPULAN……………………………………………………………..…..20
B. SARAN……………………………………………………………………..…..20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...21

LAMPIRAN………………………………………………………………………..24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara berkembang merupakan sebuah negara yang memiliki tingkat kesejahteraan


rendah yang ditandai dengan rendahnya kualitas pendidikan kesehatan serta rendahnya
pendapatan perkapita. Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh negara
berkembang salah satu contohnya itu seperti kemiskinan tingkat pengangguran yang tinggi,
SDM tidak memadai dan lain sebagainya. Suatu negara akan mengalami perkembangan
apabila negara tersebut mengalami perubahan struktur kegiatan ekonomi dalam suatu proses
pembangunan akan selalu diiringi oleh perubahan struktur dalam kegiatan ekonominya.

Kuznets dalam studinva menjelaskan bahwa pada awal pembangunan suatu negara, sektor
pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembentukan PDB. Namun pada akhirnya
terjadi penurunan dan digantikan peranannya oleh sector industri.

Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan dari


sektor pertanian ke sektor industri atau dari sektor primer ke sekunder maupun ke tersier.
Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan berakibat pula perubahan peranannya terhadap
pendapatan nasional maupun kesempatan kerja. Oleh sebab itu, sumbangan yang diberikan
oleh masing-masing sektor akan mengalami perubahan dengan adanya pembangunan
ekonomi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa kebutuhan dan perhatian pada Ekonomi Pembangunan?

2 .Apa saja cakupan bahasan Ekonomi Pembangunan?

3. Apa Evolusi Makna Pembangunan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan

2. Mengetahui apa kebutuhan dan perhatian pada Ekonomi Pembangunan

3. Mengetahui apa saja cakupan bahasan Ekonomi Pembangunan

4. Mengetahui apa Evolusi Makna Pembangunan

1
BAB II

PEMBAHASAN

Kebutuhan dan Perhatian pada Ekonomi Pembangunan

Berakhirnya perang dunia kedua menimbulkan masalah pembangunan ekonomi terutama


pertumbuhan masalah ekonomi dan investasi. Beberapa faktor penyebab kurangnya perhatian
sebelum PD kedua antara lain:

Pertama, Sebagian besar Negara Sedang Berkembang (NSB) masih daerah jajahan.
Para penjajah mencari daerahdaerah jajahan hanya untuk menciptakan keuntungan bagi
mereka, jadi bukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan daerahdaerah jajahannya
tersebut.

Kedua, Para pemimpin masyarakat yang dijajah saat itu hanya memikirkan bagaimana
caranya untuk meraih kemerdekaan. Menurut mereka, pembangunan ekonomi hanya bisa
dilakukan jika penjajahan telah berakhir.

Ketiga, Ekonom, penelitian, dan analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi


relatif masih. sedikit. Sementara ekonom Barat pada masa itu lebih memusatkan perhatian
kepada masalah ekonomi dan pengangguran, karena selama tiga dekade awal abad ke20
ini depresi (malaise) dan pengangguran merupakan masalah dunia yang utama.

Setelah PD ll perhatian terhadap pembangunan ekonomi tumbuh dengan pesat. Hal


ini disebabkan oleh beberapa faktor:

Pertama, Berkembangnya citacita_negaranegara yang baru merdeka untuk mengejar


ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dari negaranegara maju, misalnya
Indonesia, India, Pakistan, dan Korea. Negaranegara tersebut relatif miskin dan juga
mengalami masalah kependudukan yang cukup serius ,tingkat kepadatan penduduk yang
cukup tinggi dan pertumbuhan penduduk sangat cepat.

Kedua, Berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap usaha pembangunan


(khususnya ekonomi) di NSB, disebabkan oleh rasa kemanusiaan untuk membantu NSB
dalam mempercepat laju pembangunan ekonomi mereka dan mengejar ketertinggalan dari
negaranegara maju. Selain itu pertimbangan lain yaitu untuk dapat dukungan dalam
perang ideologi antara Blok Barat dan Timur pada saat itu.

Bantuan-bantuan tersebut sifatnya bermacammacam, misalnya hibah ( ), yang berarti


bahwa NSB yang menerimanya tidak perlu membayar kembali bantuan tersebut. Bantuan

2
untuk melakukan studi kelaikan suatu proyek, atau pinjaman yang syaratsyaratnya
biasanya jauh lebih ringan dari pada pinjaman komersial biasa. ( tingkat bunga rendah
dan waktu pengembalian yang panjang, misalnya 2025 tahun).

Cakupan Bahasan Ekonomi Pembangunan

Usaha-usaha pembangunan yang dilakukan NSB pasca PD II banyak mengalami


kegagalan dalam memecahkan masalahmasalah pembangunan, misalnya masalah
kemiskinan dan masalah kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalankegagalan tersebut
menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan (ekonom), untuk memperdalam pengetahuan
mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan sebagian besar umat manusia
di bumi ini. Sejak itu aspekaspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi menjadi
pusat perhatian yang sering dibahas para ekonom.

Pandangan-pandangan para ekonom mengenai aspek yang berkaitan dengan masalah


pembangunan di NSB itulah yang disebut sebagai ekonomi pembangunan. Namun
demikian, pola pembahasan seperti dalam analisis teori ekonomi mikro dan ekonomi
makro yang mempunyai bentuk yang seragam tidak kita temukan dalam analisis ekonomi
pembangunan. Cabang ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis tertentu
yang dapat diterima oleh kebanyakan ekonom.

Belum adanya pola yang disepakati tentang ekonomi pembangunan disebabkan :

1. Kompleksitas masalah pembangunan

2. Banyaknya faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan yang pada


akhirnya menyebabkan masalah yang dianalisis di dalam ekonomi pembangunan
mencakup bidang yang sangat luas.

Bidang penting yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan:

1. masalah pertumbuhan ekonomi,

2. masalah kemiskinan,

3. masalah pembentukan modal,

4. masalah pengerahan tabungan,

5. masalah bantuan luar negeri.

Evolusi Makna Pembangunan

3
Pada mulanya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan
dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita atau populer disebut strategi
pertumbuhan ekonomi. Semula banyak yang beranggapan yang membedakan antara
negara maju dengan NSB adalah pendapatan rakyatnya. Dengan ditingkatkannya
pendapatan per kapita diharapkan masalahmasalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan
ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan, misalkan
melalui apa yang dikenai dengan “dampak merembes ke bawah” !. Indikator berhasil
tidaknya pembangunan sematamata dilihat dari meningkatnya pendapatan nasional (GNP)
per kapita riil, dalam arti tingkat pertumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan
(setelah dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan
penduduk.

Kecenderungan di atas terlihat dari pemikiranpemikiran awal mengenai pembangunan,


seperti teori Harrod Domar, Arthur Lewis, WW Rostow, Hirschman, Rosenstein Rodan,
Nurkse, Leibenstein. Seperti judul buku karya monumental Arthur Lewis, pembangunan
ekonomi dianggap merupakan kajian . Ini mencerminkan munculnya teori pertumbuhan dan
pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama dari setiap kebijakan ekonomi di negara
manapun. Sepanjang dasawarsa 1950an, sementara pembangunan ekonomi diidentikkan
dengan pertumbuhan ekonomi, ekonomika pembangunan sebagai cabang ilmu ekonomi
yang relatif baru memusatkan perhatian pada taktorfaktor penentu pertumbuhan ekonomi.

Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya mereka sependapat bahwa kata
kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi
pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi
dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Diundangnya modal
asing nampaknya diilhami oleh kisah sukses Rencana Marshall dalam membantu
pembangunan negara Eropa Barat dan Jepang. Sedang industrialisasi yang memusatkan
perhatian pada sektorsektor modern dan padat modal nampaknya tidak dapat dipisahkan
dari pengalaman Inggris sebagai negara industri pertama.

Tak pelak lagi konsep dan strategi pembangunan semacam itu dijiwai oleh
pengalaman negaranegara Eropa. Inilah yang disebut eurocentrism, Eropa sentris, dalam
pemikiran awal tentang pembangunan (Hettne, 1991). Paham developmentalis gaya Eropa
ini ditandai dengan munculnya kapitalisme, naiknya masyarakat borjuis sebagai kelas
sosial yang dominan, refatif berhasilnya revolusi industri, dan diperkenalkannya sebagai
ide perkembangan masyarakat. Tradisi pemikiran arus utama (mainstream) Eropa

4
diterjemahkan lebih lanjut oleh model liberal, strategi kapitalis negara, model Soviet,
dan Keynesianisme Model liberal mendasarkan diri pada berlangsungnya mekanisme
pasar, industrialisasi yang bertahap, dan perkembangan teknologi. Strategi kapitalis negara
merupakan reaksi terhadap paradigma modernisasi. Model Soviet pada dasarnya
merupakan perkembangan lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang nampaknya
diilhami oleh kisah sukses Soviet dalam program industrialisasinya. Aliran Keynesianisme
merupakan manifestasi dari kapitalisme yang telah mencapai tahap dewasa, yang intinya
menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

Konsep Dasar dalam Pembangunan Ekonomi


Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan
yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintahan,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian, 1994).

Empat sifat pembangunan ekonomi:

1. Suatu proses yang artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung terus menerus,
bukan merupakan sesuatu yang bersifat insidential.

2. Meningkatkan pendapatan perkapita, yang artinya pembangunan ekonomi merupakan


upaya untuk menaikkan pendapatan perkapita.

3. Kenaikan pendapatan perkapita berlangsung dalam jangka panjang, yang artinya


jangka panjang dalam hal ini bukan berarti pendapatan perkapita harus mengalami
kenaikan secara terus menerus setiap tahun.

4. Kenaikan pendapatan perkapita bersama dengan terjadinya perubahan teknologi dan


atau kelembagaan, yang artinya Pembangunan ekonomi terjadi ketika terdapatan
peningkatan pendapatan per kapita yang dibarengi dengan terjadinya modernisasi.

Pengertian Ekonomi Pembangunan

Ekonomi pembangunan adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis
masalah yang dihadapi oleh negara berkembang serta cara untuk mengatasi masalah tersebut
agar dapat menggunakan ekonominya dengan baik dan lebih cepat (Sadono Sukirno. 1985).
Ketika berbicara tentang masalah ekonomi, istilah ekonomi pembangunan sering dianggap

5
identik dengan pembangunan ekonomi. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki pengertian
yang berbeda. Selain kedua istilah tersebut, ada istilah lain yang sering digunakan secara
bergantian, yaitu antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi atau economic
development. (Mulyani, 2017).

Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Piertumbuhan ekonomi seaga kenaikan dalam pendapatan nasional, tanpa memandang


apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertambahan penduduk atau
apakah terjadi perubahan dalam struktur ekonomi atau tidak. Sedangkan pembangunan
ekonomi diartikan sebagai perkembangan pendapatan perkapita dalam suatu masyarakat
bersamaan dengan perombakan dan modernisasi dalam struktur ekonomi dari tradisional ke
modern, faktor yang memprngaruhi pertumbuhan ekonomi:

1. Akumulasi Kapital
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Kemajuan Teknologi

Tujuan Pembangunan Ekonomi

Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran seluruh
rakyat dalam suatu negara secara merata. Untuk mencapai tujuan tersebut negara akan
mengeluarkan dana yang besar guna membangun saran dan prasarana ekonomi yang
menunjang. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek kehidupan yang terus
menerus dikembangkan di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan pembangunan ekonomi
menyangkut kesejahteraan masyarakat luas.

Manfaat Pembangunan Ekonomi

Manfaat dari terjadinya pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

 Dengan adanya pembangunan ekonomi kekayaan dari output suatu masyarakat atau
perekonomian akan bertambah.
 Memberikan kesempatan kepada manusia yang lebih besar untuk mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya yang ada.
 Pembangunan ekonomi dapat menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang
lebih luas.
 Terjadinya pembangunan ekonomi akan tersedia lebih banyak jasa yang berfungsi
untuk kebutuhan mansia.

6
 Pembangunan ekonomi akan mengurangi jurang perbedaan negara-negara yang
sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju.

Kerugian Pembangunan Ekonomi

Ada beberapa kerugian yang ditimbulkan akibat pembangunan ekonomi antara lain:

 Meningkatnya pengangguran
Negara sedang berkembang secara umum menjalankan model pembangunan yang
lebih diarahkan pada tenaga kerja yang mempunyai skill, yaitu pada sector industry.
Padalah masyarakat di Negara berkembang pada umumnya merupakan masyarakat
agraris. Ironisnya sektor pertanian diabaikan dan dijauhkan dalam jangkauan
pembangunan.

 Munculnya ketimpangan diberbagai bidang


Munculnya berbagai ketimpangan tidak terlepas dari keterbatasan dana dan
manajemen yang dimiliki. Penentuan skala prioritas dalam pemmbangunan harus
benar-benar dilakukan secara adil dan merata. Seringkali yang terjadi adalah pemilihan
prioritas berdasarkan pada adanya kepentingan politik maupun pribadi. Sehinggah
tidak mengherankan apabila dinegara sedang berkembang tumbuh dengan suburnya
masalah kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan pembangunan antar daerah
wilayah.
Pencemaran Lingkungan
Bagi Negara berkembang untuk dapat menjadi negara maju, maka sector industry
harus dikembangkan. Persepsi ini dilatarbelakangi oleh keadaan Negara eropa yang
merupakan Negara maju, dengan sector industry yang berkembang sangat pesat.
Pembangunan industry berkaitan langsunng dengan lingkungan. Negara berkembang
yang pada umumnya kaya akan sumber daya akam, benar-benar memanfaatkan kondisi
ini dengan menarik investor dan luar.

Rusaknya Tatanan Nilai Sosial Budaya


Dengan semakin terbukanya hubungan dengan dunia internasional, maka semakin
banyak nilai-nilai social budaya yang berinteraksi dengan nilai-nilai budaya setempat.
Pergeseran ini sering terjadi dan menimbulkan permasalahan sendiri dalam masyarakat

7
sebab, nilai-nilai sosial budaya yang berasal dari luar negeri belum tentu sesuai dengan
nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Meningkatnya kaum urban
Model pembangunan yang timpang, dapat menimbulkan berbagai gejolak sosial
dalam masyarakat. Model pembangunan yang banyak berfokus di kota jelas akan
menimbulkan rasa iri bagi penduduk di pedesaan.

BERKENALAN DENGAN EKONOMI PEMBANGUNAN

Pembangunan disefinisikan sebagai suatu proses kenaikan pendapatan nasional dan


pendapatan perkapita. Pengertian ini menunjukkan bahwa sekitar tahun 50an kata
pembangunan lebih terpokus pada proses kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan
perkapita. Sekarang ini istilah pembangunan semakin berkembang dan mengandung banyak
makna bukan hanya menyangkut pertumbuhan juga perubahan sosial.

Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun


yang bersifat lebih analitis, bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sifat perekonomian
dan masyarakat di negara-negara berkembang dan implikasi sifat-sifat ini kepada
kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan tersebut. Pembahasan mungkin juga
bersifat memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan
dalam usaha untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi pembangunan dapatlah didefinisikan sebagai suatu cabang
ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masaah-masalah yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
supaya negara-negara yang bersangkut dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat
lagi.

Masalah-masalah pembangunan merupakan suatu jalinan masalah sosial, ekonomi,


politik, administrasi dan sebagainya yang saling berpengaruh dan saling berkaitan satu sama
lain. Menurut Todaro (1997), ilmu ekonomi pembangunan berkaitan dengan keseluruhan
proses politik dan ekonomi yang diperlukan untuk mempengaruhi transformasi struktural dan
kelembagaan dari seluruh masyarakat demi menghasilkan rentetan kemajuan ekonomi yang
benar-benar bermanfaat dan melalui proses yang efisien bagi sebagian besar penduduk.

Ilmu ekonomi pembangunan merupakan sebuah disiplin yang penuh dengan terobosan,
penuh dengan berbagai penemuan data dan teori baru. Dan tujuan akhir dari ekonomi

8
pembangunan ialah memungkinkan kita lebih memahami perekonomian negara-negara yang
belum maju guna memudahkan upaya perbaikan standar hidup tiga perempat penghuni dunia.

A. LATAR BEAKANG HISTORIS

Setelah perang dunia kedua berakhir perhatian terhadap perkembangan ekonomi


tumbuh dengan pesat. Ada beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebabnya. Pertama,
berkembangnya cita-cita negara-negara yang aru merdeka untuk mengejak ketinggalan mereka
dalam bidang ekonomi dari negara-negara maju, misalnya india, indonesia, pakistan dan korea.
Negara-negara tersebut merupakan suatu hal yang sangat mendesak, yaitu menggulangi
masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua, berkembangnya
perhatian negara-negara maju terhadap usaha pembangunan (khususnya ekonomi) di negara-
negara sedang berkembang. Perkembangan perhatian ini disebabkan oleh rasa kemanusiaan
negara-negara maju tersebut untuk membantu negara-negara sedangberkembang itu
mempercepat pembangunan ekonomi mereka dan mengejar ketinggalan mereka dari negara-
negara maju. Selain itu, ada juga pertimbangan lain untuk mendapat dukungan dalm perang
idelogi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet, yakni mencari kawan dan mem blok-blok
politik dunia.

Ilmu ekonomi pembangunan adalah sebuah ilmu ekonomi khusus mengenai negara-
negara dunia ketiga yang rata-rata masih miskin dan terbelakang. Ilmu ini memang banyak
bertolak dan tumbuh dari berbagai prinsip dan konsep yang relevan dari cabang-cabang ilmu
ekonomi lainnya.

B. RUANG LINGKUP EKONOMI PEMBANGUNAN

ilmu eonomi pembangunan, atau secara ringkas disebut dengan ekonomi


pembangunan, berurusan dengan mekarusme, ekonomi, sosial dan institusional. Baik di sekitar
pemerintah maupun swasta untuk menciptakan perbaikan-perbaikan yang luas dan cepat
dalam taraf kehidupan masyarakat miskin yang kekurangan makanan dan buta huruf di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin. Selain bagaimana mengefisiensikan dan mengembangkan
sumber-sumber produktif yang langka demi rakyat banyak, ekonomi pembangunan
menekankan peran pemerintah dalam membuat perencanaan ekonomi yang terkoordinator,
yang didasarkan pada dukungan yang luas, baik dari dalam negri maupun luar negeri.

Usaha-usaha pembangunan yang telah dilakukan berbagai negara pasca perang dunia
kedua, di dalam kenyataannya, akhirnya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan
masalah-masalah pembangunan seperti kemiskinan dan kepapaan. Kegagalan-kegagalan
9
tersebut telah menimbulkan dorongan bagi para ilmuan, terutama para ekonomiawan untuk
memperdalam pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian dan sering dibahas para ahli eonomi.

C. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Beberapa ahli ekonomi membedakan pengertian pembangunan ekonomi (economic


development) dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Ekonomiawan membedakan
kedua pengertian tersebut dengan mengartikan istilah pembangunan ekonomi sebagai
peningkatan pendapatan perkapita masyarakat yaitu tingkat pertambahan GDP atau GNP pada
suatu tahun tertentu melebihi tingkat pertambahan penduduk. Atau perkembangan GDP atau
GNP yang terjadi dalam suatu negara dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur
ekonominya. Jadi, pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup
perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Dengan kata lain,
pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh
adanya perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada
kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Sementara itu istilah prtumbuhan mengandung arti yang lebih sempit yaitu sebagai
kenaikan GDP atau GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil
dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi sudah terjadi
atau tidak. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan
produksi barabg dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat negara bersangkutan.

D. PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan nasional adalah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
suatu perekonomian (negara) dalam waktu satu tahun. Ada 3 metode perhitungannya yaitu
metode produksi, metode pengeluaran, dan metode pendapatan.

 Menurut metode produksi, pendapatan nasional dihitung dengan


menjumlahkan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh setiap sektor produktif dalam suatu negara selama suatu periode tertentu.

 Menurut metode pengeluaran, perhitungan pendapatan nasional dengan cara


ini yaitu dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari lapisan masyarakat.

10
Pendapatan yang diterima oleh semua lapisan masyarakat akan dibelanjakan
pada bebagai barang dan jasa atau ditabung.

 Menurut metode pendapatan, menurut metode ini pendapatan nasional


dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. faktor-faktor
produksi tanah, modal, tenaga kerja dan wiraswasta (entrepreneur) yang
digunakan dalam proses produksi masing-masing mendapat imbalan yaitu
berupa sewa, bunga, upah atau gaji, dan laba. Nilai yang diperoleh dinamakan
national income (NI) atau pendapatan nasional.

Selanjutnya pendapatan perkapita suatu negara dapat dihitung apabila pendapatan


nasional untuk berbagai tahun dan jumlah penduduk pada tahun-tahun yang bersesuaian telah
diketahui. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang diperoleh dengan
cara membagi pendapatan nasional pada tahun itu dengan jumlah penduduk pada tahun yang
sama. Sedangkan untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita dari tahun ke
tahun dapat ditentukan dengan cara yang sama dengan penentuan pertumbuhan nasional sejati.

Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan


Beberapa pengertian dari istilah "Pembangunan Ekonomi" (Economic Development)
Menurut pengumpulan pendapat yang direkam oleh Yahoo.com (Yahoo!Answers) sampai
akhir 2006 terhadap pertanyaan:

"What is economic development?"

diperoleh jawaban ringkas: "Economic development is the development of economic


wealth of countries or regions for the well-being of their inhabitants. The study of economic
development is known as development economics." (Pembangunan ekonomi adalah
pembangunan kemakmuran ekonomi negara atau daerah guna kesejahteraan penduduknya.
Studi tentang pembangunan ekonomi dikenal sebagai ekonomi pembangunan).

Dalam kutipan ringkas di atas diperoleh dua istilah yakni:

1. Pembangunan ekonomi, sebagai proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu


negara/daerah dalam rangka memakmurkan warganegara/penduduk daerah setempat.

2. Ekonomi pembangunan, sebagai bidang studi yang mengkaji pembangunan ekonomi


di suatu negara/daerah.

11
Dalam arti luas, pembangunan ekonomi mengarah pada kebijakan dan program sebagai
berikut:

a. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi dalam arti luas
yang mencakup pengendalian inflasi, peningkatan kesempatan kerja, dan pertumbuhan yang
berkelanjutan.

b. Kebijakan dan program yang bertujuan memberikan/menyediakan layanan kepada


publik yang mencakup pembangunan jalan raya, pengelolaan taman, dan layanan medis bagi
golongan kurang mampu.

c. Kebijakan dan program yang secara eksplisit ditujukan pada perbaikan iklim usaha
melalui upaya-upaya khusus, keuangan usaha, pemasaran, pembangunan kawasan hunian,
retensi dan ekspansi usaha, alih teknologi, pengembangan properti/estat dan lain sebagainya.

Pembangunan Ekonomi "Lokal" dan "Komunitas"

Dalam konteks dan lingkup kajian pembangunan ekonomi berkembang dua orientasi dan
fokus yang berbeda, yaitu pembangunan ekonomi lokal (LED: Local Economic Development)
dan pembangunan ekonomi komunitas (CED: Community Economic Development).

LED & CED berbeda dalam hal inisiatif, fokus, dan yang memperoleh manfaat hasilnya.
LED, inisiatifnya berasal dari pemerintah (publik), dengan fokus wilayah sebagai satu-
kesatuan sasaran pembangunan ekonomi, dan manfaat hasilnya untuk lokal. CED, inisiatif
dari komunitas/masyarakat sendiri yang bertolak dari masalah ekonomi yang dihadapi, fokus
dan manfaat hasilnya spesifik terbatas pada lingkungan terdekat/terkait langsung dengan aspek
kehidupan di mana komunitas berada.

Ekonomi Pembangunan

Ekonomi pembangunan (development economics) sebagai bidang studi yang mengkaji


pembangunan ekonomi menjadi salah satu bidang yang paling baru, paling menarik, dan
paling menantang di antara cabang-cabang disiplin ekonomi dan ekonomi politik. Meskipun
sudah lebih dari lima dekade berkembang, masih banyak pihak yang mengatakan bahwa
ekonomi pembangunan sebetulnya bukan suatu cabang khusus dari ekonomi seperti halnya
ekonomi makro, ekonomi ketenagakerjaan, keuangan publik, atau ekonomi moneter, karena
dianggap sebagai bentuk amalgamasi dan aplikasi ilmu ekonomi tradisional yang berlaku
khusus bagi ekonomi negara-negara berkembang, misalnya: Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

12
Selain itu, ekonomi pembangunan tidak sama dengan ekonomi tradisionalnya negara-
negara kapitalis maju, atau ekonomi neoklasik. Ekonomi pembangunan juga tidak sama
dengan ekonominya negara-negara yang semula sosialis terpusat. Ekonomi pembangunan
tidak lebih dan tidak kurang tentang ekonomi negara-negara yang secara kontemporer kurang
berkembang dengan berbagai ragam orientasi ideologis, latar budaya berbeda, dan berbagai
persoalan ekonomi yang kompleks yang biasanya menuntut adanya gagasan baru dan peran
institusi untuk meyakinkannya.

Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji aspekaspek
ekonomi proses pembangunan pada negara-negara yang berpendapatan rendah. Fokus
ekonomi pembangunan bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial bagi populasi secara
masal, misalnya, melalui kesehatan dan pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan kerja,
baik melalui jalur publik maupun swasta. Jadi, ekonomi pembangunan melibatkan kreasi
teori-teori dan metode-metode yang membantu di dalam menentukan tipe kebijakan dan
praktik dan dapat dilaksanakan pada tingkat domestik (lokal) maupun internasional.

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA:


Determinan dan Prospeknya

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu
menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara (Todaro,
2005).

Menurut teori dasar pertumbuhan ekonomi Neoklasik dari Solow dan Swan (1956) tidak
terdapat pengaruh peran pemerintah terhadap pertumbuhan baik dalam bentuk pengeluaran
maupun pajak (Kneller et al., 1999). Pertumbuhan ekonomi hanya dipengaruhi oleh stok
kapital, tenaga kerja dan teknologi yang bersifat eksogen. Pemerintah dapat mempengaruhi
pertumbuhan populasi yang akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja namun tidak
berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan endogen (endogeneous growth theory) menjelaskan bahwa investasi


pada modal fisik dan modal manusia berperan dalam menentukan pertumbuhan ekonomi
jangka panjang.

13
Kelompok teori ini juga menganggap bahwa keberadan infrastruktur, hukum dan
peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi, dan dasar tukar internasional
sebagai faktor penting yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Penelitian terhadap negara di Asia di antaranya dilakukan oleh Cheng (1997). Dengan
pendekatan Vector Autoregressive (VAR) Cheng membuktikan adanya pengaruh positif
signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan

Di sisi lain terdapat pula penelitian yang menunjukkan signifikansi hubungan kedua
variabel tersebut namun dengan pola hubungan yang cenderung negatif. Penelitian tersebut
antara lain dilakukan oleh Landau (1986) dan Russek (1990).

Di Indonesia sektor pemerintah memiliki peranan besar dalam sejarah perekonomian.


Peran tersebut dituangkan pemerintah dalam bentuk pelaksanaan kebijakan fiskal untuk
mencapai tujuan utama pembangunan berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mengurangi
pengangguran dan mengendalikan inflasi. Kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah
Indonesia memiliki dua instrumen utama yaitu perpajakan dan pengeluaran.

Pemerintah mengoptimalkan peran tersebut dengan meningkatkan pengeluaran (share)


terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Secara riil pengeluaran pemerintah juga
meningkat sejalan dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Peran pemerintah
dalam perekonomian ditunjukan oleh pengeluaran untuk bidang ekonomi dalam persentase dari
total pengeluaran cenderung meningkat.

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah dan


variabel lainnya (defisit anggaran, openness, inflasi, dan populasi) terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sementara itu, manfaat penelitian ini diharapkan dapat

menambah literatur di bidang ekonomi publik dan sebagai referensi penelitian


selanjutnya, serta memberi masukan dan informasi bagi pemerintah sebagai pengambil
kebijakan dan semua pihak yang tertarik dengan kajian pengaruh anggaran pemerintah
terutama pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini sebagai berikut:

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di


suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh
besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perubahan output nasional

14
Menurut Adam Smith pemerintah memiliki tiga fungsi utama dalam mendukung
perekonomian yaitu (1) memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan; (2)
menyelenggarakan peradilan; dan (3) menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh
pihak swasta, seperti infrastruktur dan fasilitas umum

Menurut Todaro dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terdapat tiga komponen
penentu utama yaitu: (i) akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan sumberdaya manusia; (ii) pertumbuhan
penduduk yang meningkatkan jumlah angkatan kerja di tahun-tahun mendatang; (iii)
kemajuan teknologi. Menurut

Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu
negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas
itu sendiri terjadi oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan
dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.

Teori ekonomi klasik merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi yang hidup
pada abad 18 hingga awal abad 20. Para ekonom klasik tersebut antara lain Adam Smith, David
Ricardo dan W.A Lewis.

Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan ekonomi
modern. Karakteristik umum teori ini mengakui pentingnya peran pemerintah dalam
perekonomian untuk mengatasi kegagalan sistem pasar bebas

Teori pertumbuhan ekonomi HarrordDomar merupakan salah satu teori pertumbuhan


modern. Harrod-Domar merupakan perkembangan langsung dari teori makro Keynes jangka
pendek menjadi teori makro jangka panjang. Menurut kedua ekonom ini, pengeluaran investasi
(I) tidak hanya memiliki pengaruh terhadap permintaan agregat (AD) tetapi juga terhadap
penawaran agregat (AS) melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif
yang lebih panjang ini investasi menambah stok kapital (K).

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah sehubungan dengan tingkat pembelian


pemerintah, transfer dan struktur pajak. Kebijakan fiskal juga dapat dipahami sebagai
kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah melalui merubah-rubah (menaikkan atau
menurunkan) penerimaan negara dan atau pengeluaran negara dalam rangka mencapai tujuan
tertentu

15
Secara umum tujuan dari kebijakan fiskal yang ingin dicapai antara lain: peningkatan
pendapatan nasional, peningkatan kesempatan kerja, penurunan laju inflasi, penurunan defisit
neraca perdagangan, penurunan defisit neraca pembayaran internasional

Kebijakan fiskal memiliki 3 fungsi utama, yaitu:

a) fungsi alokasi yang berupa penyediaan barang sosial atau proses pembagian
keseluruhan sumberdaya untuk digunakan sebagai barang pribadi dan barang sosial serta
bagaimana komposisi barang sosial ditentukan,

b) fungsi distribusi yakni penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan untuk
menjamin terpenuhinya apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai suatu keadaan distribusi
yang adil dan merata, dan

c) fungsi stabilisasi sebagai suatu alat untuk mempertahankan tingkat kesempatan kerja
yang tinggi, tingkat stabilitas yang semestinya, dan laju pertumbuhan yang tepat

dengan memperhitungkan dampaknya terhadap perdagangan dan neraca pembayaran.

Wagner mencetuskan hipotesis umum mengenai hubungan jangka panjang yang positif
antara pengeluaran pemerintah dengan pembangunan ekonomi berdasarkan pengamatan di
negara-negara Eropa, U.S. dan Jepang. Hipotesisnya menjelaskan bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan faktor fundamental yang menentukan pertumbuhan sektor publik
termasuk pengeluaran dan konsumsi pemerintah. Pernyataannya ini disebut law of expanding
state activity atau Hukum Wagner.

Penelitian oleh Sjoberg (2003) di Swedia menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah


yang terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan model
pertumbuhan endogen dan teknik Ordinary Least Square (OLS) penelitian ini menguji adanya
hubungan yang signifikan antara pengeluaran pemerintah berupa investasi, konsumsi dan
transfer pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Sinha (2000) di Malaysia yang menguji hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan
pertumbuhan ekonomi. Sinha menemukan hasil yang tidak signifikan.

METODE

Penelitian ini menggunakan data tahunan dari 26 provinsi di Indonesia pada periode 1980
hingga 2006. Penggunaan data panel pada penelitian ini diharapkan dapat menyajikan

16
informasi lebih lengkap dan mampu menunjukkan hubungan yang lebih realistis karena jumlah
observasi yang lebih banyak (Nijkamp and Poot, 2003

Sistem persamaan yang digunakan mengacu pada model yang dibentuk oleh Miller dan
Russek (1993) tentang hubungan antara struktur fiskal dan pertumbuhan ekonomi. Model akan
dianalisis dengan metode regresi ekonometri data panel.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Log(PDRBPct) = a1 + a2Log(PDRBPct-1) + a3Log(EXct) + a4Log(DEFct) +


a5Log(OPNct) + a6Log(INFct) + a7Log(POPct) + a8Dsda + a9Dlok + a10Ddes + ect.
dimana:
Log(PDRBPct) = pendapatan domestik regional bruto perkapita riil
Log(PDRBPct-1) = pendapatan domestik regional bruto perkapita riil tahun
sebelumnya
Log(EXct) = pengeluaran pemerintah
riil
Log(DEFct) = defisit anggaran pemerintah
riil
Log(OPNct) = derajat keterbukaan
perekonomian riil
Log(INFct) = inflasi
Log(POPct) = populasi penduduk
Dsda = binary sumber daya alam
Dlok = binary lokasi
Ddes = dummy desentralisasi
ect = error term

Menurut Batalgi (2000), data panel mencakup dua dimensi, yaitu dimensi spasial dan
dimensi temporal. Dimensi spasial merupakan sekumpulan unit observasi keratlintang suatu
variabel tertentu, sedangkan dimensi temporal merupakan sekumpulan unit observasi runtut
waktu.

17
Uji Statistik
Uji signifikansi variabel (Uji t). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur signifikansi tiap
variabel dalam model regresi. Jika nilai tstatistik yang diperoleh melalui regresi secara
signifikan jauh dari nilai nol, pada tingkat derajat signifikansi tertentu, maka variabel tersebut
signifikan secara statistik. Pengujian dapat dilakukan dengan dua sisi (two tailed) atau satu sisi
(one tailed). Pengujian dengan dua sisi adalah pengujian hipotesis yang akan menolak hipotesis
nol, jika nilai statistik mempunyai perbedaan nyata lebih besar atau lebih kecil dari parameter
populasi yang dijadikan hipotesis.

Uji Pemilihan Model


Keputusan penggunaan FEM ataupun REM ditentukan dengan pertimbangan apabila
diasumsikan bahwa εi dan variabel bebas X berkorelasi, maka FEM lebih cocok untuk dipilih.

Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan panduan untuk memilih antara FEM atau REM
adalah
(Judge, dkk., 1985: 489–491):

1. Bila T (banyaknya unit time series) besar sedangkan N (jumlah unit cross section) kecil,
maka hasil fixed effect dan random effect tidak jauh berbeda sehingga dapat dipilih
pendekatan yang lebih mudah untuk dihitung yaitu fixed effect model.

2. Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua pendekatan akan berbeda jauh. Jadi,
apabila kita meyakini bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil
secara acak (random) maka random effect harus digunakan

3. Apabila komponen error individual εi berkorelasi dengan variabel bebas X makaparameter


yang diperoleh dengan random effect akan bias sementara parameter yang diperoleh dengan
fixed effect tidak bias.

4. Apabila N besar dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari random effect dapat
terpenuhi, maka random effect lebih efisien dibandingkan fixed effect

18
KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah variabel PDRB tahun sebelumnya
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan konvergen yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, demikian pula
variabel openness, sumberdaya alam, lokasi, dan variabel desentralisasi memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sementara variabel populasi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.


Hal ini menunjukkan bahwa penduduk bukan angkatan kerja jumlahnya cukup besar sehingga
menurunkan rata-rata produktivitas penduduk yang menjadi angkatan kerja yang berdampak
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga pada variabel inflasi memberikan dampak
negatif.
Penelitian ini mencoba untuk memberikan bahan masukan bagi pengambil kebijakan untuk
menetapkan keputusan kebijakan di masa yang akan datang terkait dengan peran pengeluaran
pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil positif signifikan dari koefisien variabel
pengeluaran pemerintah menunjukan bahwa pemerintah masih berperan penting dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini perlu disikapi dengan keseriusan dari
pemerintah untuk mengalokasikan pengeluarannya tersebut pada sektor dan proyek yang
produktif.

Namun hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan masukan bagi
pengambil kebijakan dalam merancang pengeluran pemerintah untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi. Diharapkan ada studi lebih jauh yaitu analisis peran kebijakan fiskal dalam
pertumbuhan ekonomi yang memisahkan antara kebijakan fiskal untuk kepentingan produktif
seperti investasi publik dan kepentingan yang tidak produktif seperti konsumsi rutin.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekonomi
pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji aspek aspek ekonomi
proses pembangunan pada negara-negara yang berpendapatan rendah. Fokus ekonomi
pembangunan bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial bagi populasi secara masal,
misalnya, melalui kesehatan dan pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan kerja, baik
melalui jalur publik maupun swasta. Jadi, ekonomi pembangunan melibatkan kreasi teori-
teori dan metode-metode yang membantu di dalam menentukan tipe kebijakan dan praktik
dan dapat dilaksanakan pada tingkat domestik (lokal) maupun internasional.

B. Saran

Diharapkan kepada kita semua untuk lebih memahami lagi mengenai Persoalan-persoalan,
karakteristik dan struktur ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang. Kami juga
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kepada para pembaca yang membaca makalah ini untuk kiranya
memberikan saran atau kritik agar dapat memotivasi kami untuk membuat makalah yang lebih
baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony B and Joseph E. Stiglitz


(1980). Lectures on Public Economics. New York: McGraw-Hill

Badan Pusat Statistik. (tt). Statistik Indonesia, berbagai terbitan. Jakarta: BPS

Bania, Gray & Stone (2007). “Growth, Taxes, and Government Expenditures: Growth Hills for
U.S State”, National Tax Journal.

Barro, Robert (1990). “Government Spending in a Simple Model of Endogenous


Growth”, Journal of Political Economy

Boediono, (1982). Ekonomi Makro Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Cheng, Benjamin S and Tin Wei Lai (1997). “Government Expenditures and Economic Growth
in South Korea: A VAR Approach”, Journal of Economic Development.

Conte and Darrat (1988). “Economic Growth and the Expanding Public Sector: A
Reexamination”, Review of Economics and
Statistics.

Damodar, N. Gujarati (2003). Basic Econometrics 4th Edition. New York: McGraw-Hill

Departemen Keuangan. (2004). Dasar-dasar Keuangan Publik. Jakarta: Tim Penyusun Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Depkeu.

Dwi Sutatmi, Bernadetta (2008). Makro Ekonomi Indonesia: Prospek Ekonomi 2008
Perkembangan Terkini 2007. Jakarta: Lembaga Penelitian Ekonomi IBII

Farmer, R. (2002). Macroeconomics, 2nd Edition. South-Western: Thomson Learning.

Grimes, Arthur, (2003). Economic Growth and the Size & Structure of Government:
Implications for New
Zealand, Dept. of Economics, University of Waikato

Hyman, David, (2005). Public Finance: A Contemporary Application of Theory to Policy,


8th Edition. South Western: Thomson

Kneller, Richard, Michael Bleaney, and Norman Gemmell (1999). “Fiscal Policy and Growth:
Evidence from OECD Coun-
tries”. Journal of Public Economics

21
Kuncoro, Mudrajad, (2003). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Landau (1985). “Government Expenditure and Economic Growth: A CrossCountry Study”,


Southern Economic
Journal

Loizides and Vamvoukas, (2001). Government “Expenditure and Economic


Growth: Evidence from Trivariate Causality Testing”, Journal of Applied Economics

Maddala, G.S (2001). Introduction to Econometrics, 3th Edition. England: John Wiley & Sons,
Ltd

Mankiw, N. Gregory, (2005). Macroeconomics,


6th Edition, New York: Worth Publishers

Mangkoesoebroto, Guritno, (2001). Ekonomi Publik, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Miller and Russek (1993). Fiscal Structures and Economic Growth: International Evidence,
Working Paper, University of Connecticut.

Nijkamp, Peter and Jacques Poot (2003). “Meta-Analysis of the Impact of Fiscal Policies on
Long-Run Growth”, Discussion Paper TI2002-028/3 (March 2003 version), Tinbergen
Institute; forthcoming in European Journal of Political Economy.

Park (2006). Expenditure Composition and Distortionary Tax for Equitable Economic Growth,
Working Paper, International Monetary Fund.

Parkin, Michael. (1993). Macroeconomics, 2nd Edition. United States of America: Addison
Wesley Publishing

Pevcin (2003). Does Optimal Size of Government Spending Exist?, University of


Ljubljana.

Ram (1986). “Government Size an Economic Growth: A New Framework and Some Evidence
from Cross-Section and TimeSeries Data”, American Economic Review.

Rodrik, Dani (1998). “Why Do More Open Economies Have Bigger Government?”, Journal
of Political Economy

Rossen, Harvey. S. (1999). Public Finance, 5th Edition. New York: McGraw-Hill.

22
Seda, Frans. (2004). Kebijakan Anggaran Penerimaan & Belanja Negara (APBN) Berimbang
dan Dinamis. Dalam Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep & Implementasi. (Editor:
Heru Subiyantoro, Ph.D dan Dr. Singgih Riphat, APU). Jakarta: Kompas.

Sjoberg, (2003). “Government Expenditure Effect on Economic Growth the Case of Sweden
1960-2001”, Working Paper, World Bank

Suparmoko, M (2002). Ekonomi Publik untuk Keuangan & Pembangunan Daerah.


Yogyakarta: Andi.

Singh and Sahni (1984). “Causality between Public Expenditure and National Income”, Review
of Economics and Statistics

Sinha (2000). “Government Expenditure and Economic Growth in Malaysia”, Journal of


Economic Development

Stiglitz, Joseph.E. (2000). Economics of the Public Sector, 3th Edition. New York/ London:
W.W. Norton & Company.

Tan (2003). “Does Wagner’s Law or the Keynesian Paradigm Hold in the Case of Malaysia”,
Thammasat Review, University of Malaya

Todaro, Michael P. and Smith, Stephen C (2003). Economic Development. UK: Pearson
Education Limited.

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai