Disusun oleh :
Kelompok 1
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas ini
kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Ekonomi Pembangunan.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam hal Ekonomi Pembangunan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
makalah ini bermanfaat bagi semuanya.
Penulis,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………...1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………...1
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...….2
A. KESIMPULAN……………………………………………………………..…..20
B. SARAN……………………………………………………………………..…..20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...21
LAMPIRAN………………………………………………………………………..24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuznets dalam studinva menjelaskan bahwa pada awal pembangunan suatu negara, sektor
pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembentukan PDB. Namun pada akhirnya
terjadi penurunan dan digantikan peranannya oleh sector industri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pertama, Sebagian besar Negara Sedang Berkembang (NSB) masih daerah jajahan.
Para penjajah mencari daerahdaerah jajahan hanya untuk menciptakan keuntungan bagi
mereka, jadi bukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan daerahdaerah jajahannya
tersebut.
Kedua, Para pemimpin masyarakat yang dijajah saat itu hanya memikirkan bagaimana
caranya untuk meraih kemerdekaan. Menurut mereka, pembangunan ekonomi hanya bisa
dilakukan jika penjajahan telah berakhir.
2
untuk melakukan studi kelaikan suatu proyek, atau pinjaman yang syaratsyaratnya
biasanya jauh lebih ringan dari pada pinjaman komersial biasa. ( tingkat bunga rendah
dan waktu pengembalian yang panjang, misalnya 2025 tahun).
2. masalah kemiskinan,
3
Pada mulanya upaya pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) diidentikkan
dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita atau populer disebut strategi
pertumbuhan ekonomi. Semula banyak yang beranggapan yang membedakan antara
negara maju dengan NSB adalah pendapatan rakyatnya. Dengan ditingkatkannya
pendapatan per kapita diharapkan masalahmasalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan
ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan, misalkan
melalui apa yang dikenai dengan “dampak merembes ke bawah” !. Indikator berhasil
tidaknya pembangunan sematamata dilihat dari meningkatnya pendapatan nasional (GNP)
per kapita riil, dalam arti tingkat pertumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan
(setelah dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan
penduduk.
Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya mereka sependapat bahwa kata
kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi
pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi
dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Diundangnya modal
asing nampaknya diilhami oleh kisah sukses Rencana Marshall dalam membantu
pembangunan negara Eropa Barat dan Jepang. Sedang industrialisasi yang memusatkan
perhatian pada sektorsektor modern dan padat modal nampaknya tidak dapat dipisahkan
dari pengalaman Inggris sebagai negara industri pertama.
Tak pelak lagi konsep dan strategi pembangunan semacam itu dijiwai oleh
pengalaman negaranegara Eropa. Inilah yang disebut eurocentrism, Eropa sentris, dalam
pemikiran awal tentang pembangunan (Hettne, 1991). Paham developmentalis gaya Eropa
ini ditandai dengan munculnya kapitalisme, naiknya masyarakat borjuis sebagai kelas
sosial yang dominan, refatif berhasilnya revolusi industri, dan diperkenalkannya sebagai
ide perkembangan masyarakat. Tradisi pemikiran arus utama (mainstream) Eropa
4
diterjemahkan lebih lanjut oleh model liberal, strategi kapitalis negara, model Soviet,
dan Keynesianisme Model liberal mendasarkan diri pada berlangsungnya mekanisme
pasar, industrialisasi yang bertahap, dan perkembangan teknologi. Strategi kapitalis negara
merupakan reaksi terhadap paradigma modernisasi. Model Soviet pada dasarnya
merupakan perkembangan lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang nampaknya
diilhami oleh kisah sukses Soviet dalam program industrialisasinya. Aliran Keynesianisme
merupakan manifestasi dari kapitalisme yang telah mencapai tahap dewasa, yang intinya
menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Pertumbuhan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan
yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintahan,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian, 1994).
1. Suatu proses yang artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung terus menerus,
bukan merupakan sesuatu yang bersifat insidential.
Ekonomi pembangunan adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis
masalah yang dihadapi oleh negara berkembang serta cara untuk mengatasi masalah tersebut
agar dapat menggunakan ekonominya dengan baik dan lebih cepat (Sadono Sukirno. 1985).
Ketika berbicara tentang masalah ekonomi, istilah ekonomi pembangunan sering dianggap
5
identik dengan pembangunan ekonomi. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki pengertian
yang berbeda. Selain kedua istilah tersebut, ada istilah lain yang sering digunakan secara
bergantian, yaitu antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi atau economic
development. (Mulyani, 2017).
1. Akumulasi Kapital
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Kemajuan Teknologi
Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran seluruh
rakyat dalam suatu negara secara merata. Untuk mencapai tujuan tersebut negara akan
mengeluarkan dana yang besar guna membangun saran dan prasarana ekonomi yang
menunjang. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek kehidupan yang terus
menerus dikembangkan di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan pembangunan ekonomi
menyangkut kesejahteraan masyarakat luas.
Dengan adanya pembangunan ekonomi kekayaan dari output suatu masyarakat atau
perekonomian akan bertambah.
Memberikan kesempatan kepada manusia yang lebih besar untuk mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya yang ada.
Pembangunan ekonomi dapat menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang
lebih luas.
Terjadinya pembangunan ekonomi akan tersedia lebih banyak jasa yang berfungsi
untuk kebutuhan mansia.
6
Pembangunan ekonomi akan mengurangi jurang perbedaan negara-negara yang
sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju.
Ada beberapa kerugian yang ditimbulkan akibat pembangunan ekonomi antara lain:
Meningkatnya pengangguran
Negara sedang berkembang secara umum menjalankan model pembangunan yang
lebih diarahkan pada tenaga kerja yang mempunyai skill, yaitu pada sector industry.
Padalah masyarakat di Negara berkembang pada umumnya merupakan masyarakat
agraris. Ironisnya sektor pertanian diabaikan dan dijauhkan dalam jangkauan
pembangunan.
7
sebab, nilai-nilai sosial budaya yang berasal dari luar negeri belum tentu sesuai dengan
nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Meningkatnya kaum urban
Model pembangunan yang timpang, dapat menimbulkan berbagai gejolak sosial
dalam masyarakat. Model pembangunan yang banyak berfokus di kota jelas akan
menimbulkan rasa iri bagi penduduk di pedesaan.
Ilmu ekonomi pembangunan merupakan sebuah disiplin yang penuh dengan terobosan,
penuh dengan berbagai penemuan data dan teori baru. Dan tujuan akhir dari ekonomi
8
pembangunan ialah memungkinkan kita lebih memahami perekonomian negara-negara yang
belum maju guna memudahkan upaya perbaikan standar hidup tiga perempat penghuni dunia.
Ilmu ekonomi pembangunan adalah sebuah ilmu ekonomi khusus mengenai negara-
negara dunia ketiga yang rata-rata masih miskin dan terbelakang. Ilmu ini memang banyak
bertolak dan tumbuh dari berbagai prinsip dan konsep yang relevan dari cabang-cabang ilmu
ekonomi lainnya.
Usaha-usaha pembangunan yang telah dilakukan berbagai negara pasca perang dunia
kedua, di dalam kenyataannya, akhirnya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan
masalah-masalah pembangunan seperti kemiskinan dan kepapaan. Kegagalan-kegagalan
9
tersebut telah menimbulkan dorongan bagi para ilmuan, terutama para ekonomiawan untuk
memperdalam pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian dan sering dibahas para ahli eonomi.
Sementara itu istilah prtumbuhan mengandung arti yang lebih sempit yaitu sebagai
kenaikan GDP atau GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil
dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi sudah terjadi
atau tidak. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan
produksi barabg dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat negara bersangkutan.
Pendapatan nasional adalah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
suatu perekonomian (negara) dalam waktu satu tahun. Ada 3 metode perhitungannya yaitu
metode produksi, metode pengeluaran, dan metode pendapatan.
10
Pendapatan yang diterima oleh semua lapisan masyarakat akan dibelanjakan
pada bebagai barang dan jasa atau ditabung.
11
Dalam arti luas, pembangunan ekonomi mengarah pada kebijakan dan program sebagai
berikut:
a. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi dalam arti luas
yang mencakup pengendalian inflasi, peningkatan kesempatan kerja, dan pertumbuhan yang
berkelanjutan.
c. Kebijakan dan program yang secara eksplisit ditujukan pada perbaikan iklim usaha
melalui upaya-upaya khusus, keuangan usaha, pemasaran, pembangunan kawasan hunian,
retensi dan ekspansi usaha, alih teknologi, pengembangan properti/estat dan lain sebagainya.
Dalam konteks dan lingkup kajian pembangunan ekonomi berkembang dua orientasi dan
fokus yang berbeda, yaitu pembangunan ekonomi lokal (LED: Local Economic Development)
dan pembangunan ekonomi komunitas (CED: Community Economic Development).
LED & CED berbeda dalam hal inisiatif, fokus, dan yang memperoleh manfaat hasilnya.
LED, inisiatifnya berasal dari pemerintah (publik), dengan fokus wilayah sebagai satu-
kesatuan sasaran pembangunan ekonomi, dan manfaat hasilnya untuk lokal. CED, inisiatif
dari komunitas/masyarakat sendiri yang bertolak dari masalah ekonomi yang dihadapi, fokus
dan manfaat hasilnya spesifik terbatas pada lingkungan terdekat/terkait langsung dengan aspek
kehidupan di mana komunitas berada.
Ekonomi Pembangunan
12
Selain itu, ekonomi pembangunan tidak sama dengan ekonomi tradisionalnya negara-
negara kapitalis maju, atau ekonomi neoklasik. Ekonomi pembangunan juga tidak sama
dengan ekonominya negara-negara yang semula sosialis terpusat. Ekonomi pembangunan
tidak lebih dan tidak kurang tentang ekonomi negara-negara yang secara kontemporer kurang
berkembang dengan berbagai ragam orientasi ideologis, latar budaya berbeda, dan berbagai
persoalan ekonomi yang kompleks yang biasanya menuntut adanya gagasan baru dan peran
institusi untuk meyakinkannya.
Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji aspekaspek
ekonomi proses pembangunan pada negara-negara yang berpendapatan rendah. Fokus
ekonomi pembangunan bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial bagi populasi secara
masal, misalnya, melalui kesehatan dan pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan kerja,
baik melalui jalur publik maupun swasta. Jadi, ekonomi pembangunan melibatkan kreasi
teori-teori dan metode-metode yang membantu di dalam menentukan tipe kebijakan dan
praktik dan dapat dilaksanakan pada tingkat domestik (lokal) maupun internasional.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu
menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara (Todaro,
2005).
Menurut teori dasar pertumbuhan ekonomi Neoklasik dari Solow dan Swan (1956) tidak
terdapat pengaruh peran pemerintah terhadap pertumbuhan baik dalam bentuk pengeluaran
maupun pajak (Kneller et al., 1999). Pertumbuhan ekonomi hanya dipengaruhi oleh stok
kapital, tenaga kerja dan teknologi yang bersifat eksogen. Pemerintah dapat mempengaruhi
pertumbuhan populasi yang akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja namun tidak
berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
13
Kelompok teori ini juga menganggap bahwa keberadan infrastruktur, hukum dan
peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi, dan dasar tukar internasional
sebagai faktor penting yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Penelitian terhadap negara di Asia di antaranya dilakukan oleh Cheng (1997). Dengan
pendekatan Vector Autoregressive (VAR) Cheng membuktikan adanya pengaruh positif
signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan
Di sisi lain terdapat pula penelitian yang menunjukkan signifikansi hubungan kedua
variabel tersebut namun dengan pola hubungan yang cenderung negatif. Penelitian tersebut
antara lain dilakukan oleh Landau (1986) dan Russek (1990).
14
Menurut Adam Smith pemerintah memiliki tiga fungsi utama dalam mendukung
perekonomian yaitu (1) memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan; (2)
menyelenggarakan peradilan; dan (3) menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh
pihak swasta, seperti infrastruktur dan fasilitas umum
Menurut Todaro dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terdapat tiga komponen
penentu utama yaitu: (i) akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan sumberdaya manusia; (ii) pertumbuhan
penduduk yang meningkatkan jumlah angkatan kerja di tahun-tahun mendatang; (iii)
kemajuan teknologi. Menurut
Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu
negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas
itu sendiri terjadi oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan
dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
Teori ekonomi klasik merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi yang hidup
pada abad 18 hingga awal abad 20. Para ekonom klasik tersebut antara lain Adam Smith, David
Ricardo dan W.A Lewis.
Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori pertumbuhan ekonomi
modern. Karakteristik umum teori ini mengakui pentingnya peran pemerintah dalam
perekonomian untuk mengatasi kegagalan sistem pasar bebas
15
Secara umum tujuan dari kebijakan fiskal yang ingin dicapai antara lain: peningkatan
pendapatan nasional, peningkatan kesempatan kerja, penurunan laju inflasi, penurunan defisit
neraca perdagangan, penurunan defisit neraca pembayaran internasional
a) fungsi alokasi yang berupa penyediaan barang sosial atau proses pembagian
keseluruhan sumberdaya untuk digunakan sebagai barang pribadi dan barang sosial serta
bagaimana komposisi barang sosial ditentukan,
b) fungsi distribusi yakni penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan untuk
menjamin terpenuhinya apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai suatu keadaan distribusi
yang adil dan merata, dan
c) fungsi stabilisasi sebagai suatu alat untuk mempertahankan tingkat kesempatan kerja
yang tinggi, tingkat stabilitas yang semestinya, dan laju pertumbuhan yang tepat
Wagner mencetuskan hipotesis umum mengenai hubungan jangka panjang yang positif
antara pengeluaran pemerintah dengan pembangunan ekonomi berdasarkan pengamatan di
negara-negara Eropa, U.S. dan Jepang. Hipotesisnya menjelaskan bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan faktor fundamental yang menentukan pertumbuhan sektor publik
termasuk pengeluaran dan konsumsi pemerintah. Pernyataannya ini disebut law of expanding
state activity atau Hukum Wagner.
METODE
Penelitian ini menggunakan data tahunan dari 26 provinsi di Indonesia pada periode 1980
hingga 2006. Penggunaan data panel pada penelitian ini diharapkan dapat menyajikan
16
informasi lebih lengkap dan mampu menunjukkan hubungan yang lebih realistis karena jumlah
observasi yang lebih banyak (Nijkamp and Poot, 2003
Sistem persamaan yang digunakan mengacu pada model yang dibentuk oleh Miller dan
Russek (1993) tentang hubungan antara struktur fiskal dan pertumbuhan ekonomi. Model akan
dianalisis dengan metode regresi ekonometri data panel.
Menurut Batalgi (2000), data panel mencakup dua dimensi, yaitu dimensi spasial dan
dimensi temporal. Dimensi spasial merupakan sekumpulan unit observasi keratlintang suatu
variabel tertentu, sedangkan dimensi temporal merupakan sekumpulan unit observasi runtut
waktu.
17
Uji Statistik
Uji signifikansi variabel (Uji t). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur signifikansi tiap
variabel dalam model regresi. Jika nilai tstatistik yang diperoleh melalui regresi secara
signifikan jauh dari nilai nol, pada tingkat derajat signifikansi tertentu, maka variabel tersebut
signifikan secara statistik. Pengujian dapat dilakukan dengan dua sisi (two tailed) atau satu sisi
(one tailed). Pengujian dengan dua sisi adalah pengujian hipotesis yang akan menolak hipotesis
nol, jika nilai statistik mempunyai perbedaan nyata lebih besar atau lebih kecil dari parameter
populasi yang dijadikan hipotesis.
Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan panduan untuk memilih antara FEM atau REM
adalah
(Judge, dkk., 1985: 489–491):
1. Bila T (banyaknya unit time series) besar sedangkan N (jumlah unit cross section) kecil,
maka hasil fixed effect dan random effect tidak jauh berbeda sehingga dapat dipilih
pendekatan yang lebih mudah untuk dihitung yaitu fixed effect model.
2. Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua pendekatan akan berbeda jauh. Jadi,
apabila kita meyakini bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil
secara acak (random) maka random effect harus digunakan
4. Apabila N besar dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari random effect dapat
terpenuhi, maka random effect lebih efisien dibandingkan fixed effect
18
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah variabel PDRB tahun sebelumnya
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan konvergen yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, demikian pula
variabel openness, sumberdaya alam, lokasi, dan variabel desentralisasi memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Namun hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan masukan bagi
pengambil kebijakan dalam merancang pengeluran pemerintah untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi. Diharapkan ada studi lebih jauh yaitu analisis peran kebijakan fiskal dalam
pertumbuhan ekonomi yang memisahkan antara kebijakan fiskal untuk kepentingan produktif
seperti investasi publik dan kepentingan yang tidak produktif seperti konsumsi rutin.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekonomi
pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji aspek aspek ekonomi
proses pembangunan pada negara-negara yang berpendapatan rendah. Fokus ekonomi
pembangunan bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial bagi populasi secara masal,
misalnya, melalui kesehatan dan pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan kerja, baik
melalui jalur publik maupun swasta. Jadi, ekonomi pembangunan melibatkan kreasi teori-
teori dan metode-metode yang membantu di dalam menentukan tipe kebijakan dan praktik
dan dapat dilaksanakan pada tingkat domestik (lokal) maupun internasional.
B. Saran
Diharapkan kepada kita semua untuk lebih memahami lagi mengenai Persoalan-persoalan,
karakteristik dan struktur ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang. Kami juga
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kepada para pembaca yang membaca makalah ini untuk kiranya
memberikan saran atau kritik agar dapat memotivasi kami untuk membuat makalah yang lebih
baik lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (tt). Statistik Indonesia, berbagai terbitan. Jakarta: BPS
Bania, Gray & Stone (2007). “Growth, Taxes, and Government Expenditures: Growth Hills for
U.S State”, National Tax Journal.
Cheng, Benjamin S and Tin Wei Lai (1997). “Government Expenditures and Economic Growth
in South Korea: A VAR Approach”, Journal of Economic Development.
Conte and Darrat (1988). “Economic Growth and the Expanding Public Sector: A
Reexamination”, Review of Economics and
Statistics.
Damodar, N. Gujarati (2003). Basic Econometrics 4th Edition. New York: McGraw-Hill
Departemen Keuangan. (2004). Dasar-dasar Keuangan Publik. Jakarta: Tim Penyusun Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Depkeu.
Dwi Sutatmi, Bernadetta (2008). Makro Ekonomi Indonesia: Prospek Ekonomi 2008
Perkembangan Terkini 2007. Jakarta: Lembaga Penelitian Ekonomi IBII
Grimes, Arthur, (2003). Economic Growth and the Size & Structure of Government:
Implications for New
Zealand, Dept. of Economics, University of Waikato
Kneller, Richard, Michael Bleaney, and Norman Gemmell (1999). “Fiscal Policy and Growth:
Evidence from OECD Coun-
tries”. Journal of Public Economics
21
Kuncoro, Mudrajad, (2003). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Maddala, G.S (2001). Introduction to Econometrics, 3th Edition. England: John Wiley & Sons,
Ltd
Miller and Russek (1993). Fiscal Structures and Economic Growth: International Evidence,
Working Paper, University of Connecticut.
Nijkamp, Peter and Jacques Poot (2003). “Meta-Analysis of the Impact of Fiscal Policies on
Long-Run Growth”, Discussion Paper TI2002-028/3 (March 2003 version), Tinbergen
Institute; forthcoming in European Journal of Political Economy.
Park (2006). Expenditure Composition and Distortionary Tax for Equitable Economic Growth,
Working Paper, International Monetary Fund.
Parkin, Michael. (1993). Macroeconomics, 2nd Edition. United States of America: Addison
Wesley Publishing
Ram (1986). “Government Size an Economic Growth: A New Framework and Some Evidence
from Cross-Section and TimeSeries Data”, American Economic Review.
Rodrik, Dani (1998). “Why Do More Open Economies Have Bigger Government?”, Journal
of Political Economy
Rossen, Harvey. S. (1999). Public Finance, 5th Edition. New York: McGraw-Hill.
22
Seda, Frans. (2004). Kebijakan Anggaran Penerimaan & Belanja Negara (APBN) Berimbang
dan Dinamis. Dalam Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep & Implementasi. (Editor:
Heru Subiyantoro, Ph.D dan Dr. Singgih Riphat, APU). Jakarta: Kompas.
Sjoberg, (2003). “Government Expenditure Effect on Economic Growth the Case of Sweden
1960-2001”, Working Paper, World Bank
Singh and Sahni (1984). “Causality between Public Expenditure and National Income”, Review
of Economics and Statistics
Stiglitz, Joseph.E. (2000). Economics of the Public Sector, 3th Edition. New York/ London:
W.W. Norton & Company.
Tan (2003). “Does Wagner’s Law or the Keynesian Paradigm Hold in the Case of Malaysia”,
Thammasat Review, University of Malaya
Todaro, Michael P. and Smith, Stephen C (2003). Economic Development. UK: Pearson
Education Limited.
23
LAMPIRAN
24