Anda di halaman 1dari 15

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

Definisi Motivasi
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan.
Beberapa Pendapat para ahli tentang definisi Motivasi sbb :
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota
organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk
keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Siagian 1986;132)

Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dari seseorang untuk


mengadakan perubahan tingkah laku. (Hamzah B .Uno 2010 :10).
Asumsi Dasar Motivasi Dan Memotivasi
 Motivasi biasanya diasumsikan sebagai hal yang
baik
 Motivasi adalah satu dari beberapa dari
beberapa faktor yang menentukan prestasi
kerja seseorang.
 Motivasi merupakan peralatan yang dapat
dipakai oleh manajer yang mengatur hubungan
pekerjaan dalam organisasi.
 Berdasarkan penelitian pasokan motivasi kurang
banyak dan perlu penggantian secara periodik.
Pentingnya Motivasi
Motivasi penting dikarenakan :
Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja dengan giat
dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Orang mau bekerja karena beberapa hal sbb:
 The desire to live (Keinginan Untuk Hidup)
 The Desire For Position (Keinginan akan suatu posisi)
 The Desire For Power (Keinginan akan kekuasaan)
 The Desire For Recognation (Keinginan akan Pengakuan)
Tujuan Motivasi
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas Kerja Karyawan
3. Mempertahankan kestabilan Karyawan
4. Meningkatkan kedisiplinan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan hubungan dan suasana kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitasdan partisipasi
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas
10.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan
Asas-Asas Motivasi
1. Asas Mengikutsertakan  Memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi mengajukan ide atau saran dalam pengambilan
keputusan.
2. Asas Komunikasi  Mengoptimalkan tentang tujuan yang ingin dicapai,
cara mengerjakannya dan kendala yang dihadapi.
3. Asas Pengakuan  Memberikan penghargaan dan pengakuan yang
tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi yang dicapai.
4. Asas Kewenangan yang di delegasikan  Mendelegasikan sebagian
wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan
berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan.
5. Asas Perhatian timbal balik  Memotivasi bawahan dengan
mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di samping
berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang di harapkan bawahan
dari perusahaan.
Bentuk – Bentuk Motivasi
Setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang menjadi spirit untuk
membangun semangat kerja. Spirit yang dimiliki seseorang bisa
bersumber dari dirinya sendiri dan dari luar .
Ada Dua bentuk dasar Motivasi yaitu :
1. Motivasi Ektrinsik ( Motivasi dari luar)
2. Motivasi Intrinsik (Motivasi dari dalam diri seseorang/kelompok)
Motivasi ektrinsik Muncul dari luar diri seseorang , yang selanjutnya
mendorong orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan
semangat untuk mengubah seluruh sikap ke arah yang lebih baik.
Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang muncul, tumbuh dan
berkembang dalam diri seseorang yang selanjutnya mempengaruhi
untuk melakukan sesuatu yang bernilai atau berarti.
Pandangan Motivasi Dalam Organisasi

 Model Tradisional Memotivasi bawahan agar


bergairah dalam bekerja perlu diterapkan sistem
insentif.
 Model hubungan manusiawi Memotivasi bawahan
dengan mengakui kebutuhan sosial di samping
kebutuhan material.
 Model Sumber Daya Manusia  Memotivasi
bawahan dengan memberikan tanggung jawab dan
kesempatan yang luas dalam menyelesaikan
pekerjaan dan mengambil keputusan.
Metode Motivasi
1 Direct Motivation ( Metode langsung)
Motivasi (Materil dan Non materil) yang diberikan secara
langsung kepada karyawan atau pegawai untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya.

2. Indirect Motivation (Metode tidak langsung)


Motivasi yang diberikan hanya merupakan berbagai fasilitas
yang mendukung dan menunjang gairah kerja, sehingga
karyawan betah dan semangat dalam bekerjanya.
Proses Motivasi
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan motivasi adalah sbb:
a). Penetapan Tujuan
b). Mengetahui Keinginan Karyawan
c). Adanya Komunikasi yang baik
d). Integrasi tujuan Perusahaan dengan kepentingan
karyawan.
e). Menyediakan Fasilitas.
F). Membentuk team work yang terkoordinasi
dengan baik.
Teori Motivasi
1. Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow

Self
Actualization Kebutuhan menggunakan kemampuan /skill
Needs
Esteem Needs Kebutuhan di hargai/dihormati
Kebutuhan sosial
Social Needs
Safety and Security Kebutuhan rasa Aman

Physicological needs Kebutuhan Dasar/ Primer


2. Teori X dan Y dari Mc. Gregor
Menurut Mc. Gregor Diasumsikan manusia dibedakan atas penganut Teori
X (Tradisional) dan Teori Y (Demokratik).
Teori X berasumsi bahwa :
a. Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja
b. Umumnya karyawan tidak berambisi berprestasi
c. Karyawan Lebih suka dibimbing
d. Karyawan lebih suka mementingkan diri sendiri.
Untuk memotivasinya harus dengan cara pengawasan ketat ,dipaksa dan
diarahkan agar mau bekerja.
Teori Y Berasumsi bahwa :
a. Rata-rata Karyawan Rajin
b. Umumnya karyawan dapat memikul tanggung jawab
c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi.
Untuk motivasi karyawan hendaknya dengan cara peningkatan partisipasi,
kerja sama dan keterikatan pada keputusan
3. Teori Motivasi Berprestasi (Achievement Theory)

a) Need of Achievement (Kebutuhan Berprestasi)


Kebutuhan berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja seseorang.

b) Need of Affiliation (Kebutuhan untuk memperluas pergaulan).


 Kebutuhan akan perasaan diterima (sense of belonging).
 Kebutuhan akan perasaan dihormati (sense of Important).
 Kebutuhan akan perasaan maju (sense of Achievement).
 Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation)

c) Need of Power (Kebutuhan untuk menguasai sesuatu).


Kebutuhan akan merangsan dan memotivasi gairah karyawan.
Motivasi dan Kepemimpinan
 Pemimpin suatu organisasi dalam membangun dan menumbuhkan
semangat motivasi.
 Pemimpin yang bijaksana tidak melakukan pemaksaan konsep motivasi
kepada karyawannya di luar batas kemampuan.
 Pemimpin yang memahami konsep dasar motivasi adalah yang
menghargai proses tercapainya tujuan yang diharapkan (goal) melalui
suatu proses.
 Bila Pemimpin yang tidak menghargai proses artinya, pemimpin tersebut
belum layak disebut pemimpin atau pemimpin yang tidak aspiratif,
karena lebih menerapkan kekuasaan paksaan dalam memerintah
bawahan.
 Pemimpin memahami bahwa karyawan yang berkualitas adalah aset yang
berharga.
Motivasi dan produktivitas
 Motivasi dan Produktivitas merupakan bagian yang saling berkaitan.
Peningkatan motivasi kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja.
 Definisi produktivitas adalah Hasil yang didapat dari proses produksi
dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi (Kohler’ 1983).
 Produktivitas dipengaruhi oleh; Knowledge (Pengetahuan), Skills
(Keahlian), Abilities (Kemampuan), Attitudes (sikap), dan Behaviors
(Perilaku).
 Peningkatan Produktivitas adalah penting, dan motivasi memegang
peranan penting mendorong peningkatan produktivitas.
 Menumbuhkan motivasi kerja dengan Pendekatan lingkungan
(environment Approach) dalam meningkatkan produktivitas lebih
baik, karena pemimpin tidak boleh semata-mata memikirkan profit
saja, tetapi juga harus membangun semangat kebersamaan dan
kekompakan.
Solusi-solusi Dalam Mengatasi Masalah di Bidang Motivasi

1. Pimpinan Menciptakan suasana kondisi kerja yang nyaman saling


menghargai dan menempatkan rasa simpati pada karyawan yang
melaksanakan kerja dengan baik.
2. Pemimpin yang bijaksana menghindari bahasa-bahasa perintah
yang memungkinkan timbulnya konflik
3. Pemimpin dan Karyawan selalu berpikir positif, contoh bila
pimpinan menegur keras bawahan anggap itu sebuah motivasi,
dan bila ada bawahan memberi saran pada pimpinan jangan
tersinggung namun jadikan motivasi.
4. Jika pimpinan atau karyawan memiliki prestasi sebaiknya
diberikan ucapan atau hadiah (Reward) guna membangkitkan
semangat dan menghargai atas prestasinya.

Anda mungkin juga menyukai